BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses...

20
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Proses Belajar “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, memperbaiki kelakuan, sikap, dan mengokohkan kepribadian.” 3 Melaksanakan pembelajaran yang paling ditekankan adalah prosesnya karena dimana ketika prosesnya sudah baik akan berimbas baik kepada hasilnya. Proses belajar adalah serangkaian aktivitas yang terjadi pada pusat saraf individu belajar. 4 Tujuan menilai proses belajar mengajar lebih ditekankan pada perbaikan dan pengoptimalan kegiatan belajar mengajar. Dimensi penilaian proses belajar mengajar berkenaan dengan komponen-komponen yang membentuk proses belajar mengajar, 3 Suyono, Haryanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran teori dan konsep dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hlm.9. 4 Baharuddin, Esa Nur Wahyuni. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media. Hlm.16.

Transcript of BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses...

Page 1: BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untukrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/889/3/T1_292008141_BAB II.pdf6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 6.2

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Proses Belajar

“Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk

memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketrampilan,

memperbaiki kelakuan, sikap, dan mengokohkan kepribadian.” 3

Melaksanakan pembelajaran yang paling ditekankan

adalah prosesnya karena dimana ketika prosesnya sudah baik

akan berimbas baik kepada hasilnya. Proses belajar adalah

serangkaian aktivitas yang terjadi pada pusat saraf individu

belajar.4

Tujuan menilai proses belajar mengajar lebih ditekankan

pada perbaikan dan pengoptimalan kegiatan belajar mengajar.

Dimensi penilaian proses belajar mengajar berkenaan dengan

komponen-komponen yang membentuk proses belajar mengajar,

3 Suyono, Haryanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran teori dankonsep dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hlm.9.

4 Baharuddin, Esa Nur Wahyuni. 2010. Teori Belajar danPembelajaran. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media. Hlm.16.

Page 2: BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untukrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/889/3/T1_292008141_BAB II.pdf6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 6.2

12

salah satu komponen pengajaran dalam dimensi penilaian proses

belajar mengajar yaitu komponen siswa dan kegiatan belajarnya

yang mencakup

“kemampuan prasarat, minat dan perhatian,sikap, cara belajar, kebiasaan belajar, kesulitanbelajar, fasilitas belajar yang dimiliki, hubungansosial dengan teman sekelas, masalah belajaryang dihadapi, karakteristik dan kepribadian,kebutuhan belajar, identitas siswa dankeluarganya yang erat kaitannya denganpendidikan di sekolah.”5

2.1.2 Pembelajaran Matematika

Matematika merupakan alat dan bahasa dasar banyak

ilmu. ”Matematika adalah pengkajian logis mengenai bentuk,

susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berkaitan.”6

Matematika adalah salah mata pelajaran yang mempelajari

tentang bilangan dan ruang yang mempunyai berbagai cabang

seperti hitung, pengukuran, statistik, dll. Matematika termasuk

ilmu pasti yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran, yang

berdiri sendiri dan bukan cabang dari ilmu alam.

5 Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung:Remaja Rosdakarya. Hlm.58

6 Karami, Djati. 2002. Kamus Matematika. Jakarta:Balai Pustaka.Hlm.158.

Page 3: BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untukrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/889/3/T1_292008141_BAB II.pdf6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 6.2

13

Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika

dalam dokumen ini disusun sebagai landasan pembelajaran untuk

mengembangkan kemampuan Matematika. Selain itu

dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan

menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan

mengomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan

simbol, tabel, diagram, dan media lain.

Tabel. 2.1Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas V

Semester II Tahun Pelajaran 2011/ 2012Di SD Kutowinangun 11 Salatiga

Standar Kompetensi Kompetensi DasarGeometri dan Pengukuran6. Memahami sifat-sifat

bangun dan hubunganantar bangun

6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang

6.3 Menentukan jaring-jaringberbagai bangun ruangsederhana

6.4 Menyelidiki sifat-sifatkesebangunan dan simetri

6.5 Menyelesaikan masalahyang berkaitan denganbangun datar dan bangunruang sederhana

Sumber : Silabus SD Kutowinangun 11 kelas V

Page 4: BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untukrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/889/3/T1_292008141_BAB II.pdf6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 6.2

14

2.1.3 Teori Belajar Dienes

Zoltan P. Dienes adalah seorang matematikawan yang

memusatkan perhatiannya pada cara-cara pengajaran terhadap

siswa. Dasarnya bertumpu pada Pieget, dan pengembangannya

diorientasikan pada anak-anak, sedemikian rupa sehingga sistem

yang dikembangkannya itu menarik bagi anak yang mempelajari

matematika.

“Dienes berpendapat bahwa pada dasarnyamatematika dapat dianggap sebagai studi tentangstruktur, memisah-misahkan hubungan-hubungandiantara struktur-struktur dan mengkatagorikanhubungan-hubungan di antara struktur-struktur.” 7

Tiap-tiap konsep atau prinsip dalam matematika yang

disajikan dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami dengan

baik. Ini mengandung arti bahwa benda-benda atau obyek-obyek

dalam bentuk permainan akan sangat berperan bila dimanipulasi

dengan baik dalam pengajaran matematika.

“Konsep-konsep Matematika akan berhasil jikadipelajari dalam tahap-tahap tertentu yaitupermainan bebas(Free Play), Permainan yangMenggunakan Aturan (Games), Permainan

7 Dienes dalam Somakim. 2007. Pembelajaran Metematika SekolahDasar. (Hand out mata kuliah pengembangan pembelajaran matematika SDsemester I TAHUN 2011/2012). Jakarta:Depdiknas. Hlm.7 .

Page 5: BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untukrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/889/3/T1_292008141_BAB II.pdf6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 6.2

15

Kesamaan Sifat (Searching for communalities),Permainan Representasi (Representation),Permainan dengan Simbolisasi (Symbolization),Permainan dengan Formalisasi (Formalization)”8

Tahap-tahap itu, yaitu:

a. Permainan Bebas (Free Play)

Dalam setiap tahap belajar, tahap yang paling awal dari

pengembangan konsep bermula dari permainan bebas. Permainan

bebas merupakan tahap belajar konsep yang aktifitasnya tidak

berstruktur dan tidak diarahkan. Anak didik diberi kebebasan

untuk mengatur benda. Selama permainan pengetahuan anak

muncul. Dalam tahap ini anak mulai membentuk struktur mental

dan struktur sikap dalam mempersiapkan diri untuk memahami

konsep yang sedang dipelajari. Misalnya dengan diberi

permainan block logic, anak didik mulai mempelajari konsep-

konsep abstrak tentang warna, tebal tipisnya benda yang

merupakan ciri/sifat dari benda yang dimanipulasi.

b. Permainan yang Menggunakan Aturan (Games)

8 Dienes dalam Nyimas Aisyah,dkk. 2007. Pengembangan PembelajaranMatematika SD. Jakarta: Depdiknas. Hlm.3.

Page 6: BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untukrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/889/3/T1_292008141_BAB II.pdf6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 6.2

16

Dalam permainan yang disertai aturan siswa sudah mulai meneliti

pola-pola dan keteraturan yang terdapat dalam konsep tertentu.

Keteraturan ini mungkin terdapat dalam konsep tertentu tapi tidak

terdapat dalam konsep yang lainnya. Anak yang telah memahami

aturan-aturan tadi. Jelaslah, dengan melalui permainan siswa

diajak untuk mulai mengenal dan memikirkan bagaimana struktur

matematika itu. Makin banyak bentuk-bentuk berlainan yang

diberikan dalam konsep tertentu, akan semakin jelas konsep yang

dipahami siswa, karena akan memperoleh hal-hal yang bersifat

logis dan matematis dalam konsep yang dipelajari itu. Menurut

Dienes, untuk membuat konsep abstrak, anak didik memerlukan

suatu kegiatan untuk mengumpulkan bermacam-macam

pengalaman, dan kegiatan untuk yang tidak relevan dengan

pengalaman itu.

c. Permainan Kesamaan Sifat (Searching for communalities)

Dalam mencari kesamaan sifat siswa mulai diarahkan dalam

kegiatan menemukan sifat-sifat kesamaan dalam permainan yang

sedang diikuti. Untuk melatih dalam mencari kesamaan sifat-sifat

ini, guru perlu mengarahkan mereka dengan menstranslasikan

Page 7: BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untukrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/889/3/T1_292008141_BAB II.pdf6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 6.2

17

kesamaan struktur dari bentuk permainan lain. Translasi ini tentu

tidak boleh mengubah sifat-sifat abstrak yang ada dalam

permainan semula.

d. Permainan Representasi (Representation)

Representasi adalah tahap pengambilan sifat dari beberapa situasi

yang sejenis. Para siswa menentukan representasi dari konsep-

konsep tertentu. Setelah mereka berhasil menyimpulkan

kesamaan sifat yang terdapat dalam situasi-situasi yang

dihadapinya itu. Representasi yang diperoleh ini bersifat abstrak,

Dengan demikian telah mengarah pada pengertian struktur

matematika yang sifatnya abstrak yang terdapat dalam konsep

yang sedang dipelajari.

e. Permainan dengan Simbolisasi (Symbolization)

Simbolisasi termasuk tahap belajar konsep yang membutuhkan

kemampuan merumuskan representasi dari setiap konsep-konsep

dengan menggunakan simbol matematika atau melalui perumusan

verbal. Sebagai contoh, dari kegiatan mencari banyaknya

diagonal dengan pendekatan induktif tersebut, kegiatan

Page 8: BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untukrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/889/3/T1_292008141_BAB II.pdf6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 6.2

18

berikutnya menentukan rumus banyaknya diagonal suatu poligon

yang digeneralisasikan dari pola yang didapat anak.

f. Permainan dengan Formalisasi (Formalization)

Formalisasi merupakan tahap belajar konsep yang terakhir.

Dalam tahap ini siswa-siswa dituntut untuk mengurutkan sifat-

sifat konsep dan kemudian merumuskan sifat-sifat baru konsep

tersebut, sebagai contoh siswa yang telah mengenal dasar-dasar

dalam struktur matematika seperti aksioma, harus mampu

merumuskan teorema dalam arti membuktikan teorema tersebut.

Teori belajar Dienes menekankan pada tahapanpermainan yang berarti pembelajaran yangdiarahkan pada proses melibatkan anak didik dalambelajar. Hal ini berarti proses pembelajaran dapatmembangkitkan dan membuat anak didik senangdalam belajar.9

Kelebihan belajar Dienes diantaranya :

1) Dengan menggunakan benda-benda konkret,siswa dapat lebih memahami konsep denganbenar.

2) Susunan belajar akan lebih hidup,menyenangkan, dan tidak membosankan.

3) Dominasi guru berkurang dan siswa lebih aktif.4) Konsep yang lebih dipahami dapat lebih

mengakar karena siswa membuktikannya sendiri.

9 Dienes dalam Somakim. op.cit. Hlm.6 .

Page 9: BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untukrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/889/3/T1_292008141_BAB II.pdf6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 6.2

19

5) Dengan banyaknya contoh dengan melakukanpermainan siswa dapat menerapkan kedalamsituasi yang lain.10

2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Pembelajaran kooperatif akan sukses dimana tim kecil,

masing-masing dengan siswa dari tingkat kemampuan yang

berbeda, menggunakan berbagai aktivitas belajar untuk

meningkatkan pemahaman mereka tentang suatu subjek. Setiap

anggota tim bertanggung jawab tidak hanya untuk belajar apa

yang diajarkan tetapi juga untuk membantu rekan belajar,

sehingga menciptakan suasana prestasi bersama-sama. Siswa

bekerja melalui penugasan sampai semua anggota kelompok

berhasil memahami dan menyelesaikannya.

Dengan melaksanakan model pembelajaran kooperatif

“memungkinkan siswa dapat meraihkeberhasilan dalam belajar, disamping itu jugabisa melatih siswa untuk memiliki ketrampilan,baik ketrampilan berpikir (thinking skill) maupunketrampilan sosial (social skill) sepertiketrampilan untuk mengemukakan pendapat,

10 Ferdianto, Wanda. 2007. Pengaruh Penerapan Teori Belajar Dienesdalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Peningkatan HasilBelajar Matematika Kelas IV Semester II di SD Negeri Salatiga 1. Salatiga :UKSW dalam skripsi tidak terbit. Hlm.23.

Page 10: BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untukrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/889/3/T1_292008141_BAB II.pdf6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 6.2

20

menerima saran dan masukan dari orang lain,bekerjasama, rasa setia kawan, dan mengurangitimbulnya perilaku menyimpang dalamkehidupan kelas.”11

Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD

dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-kawannya dari

Universitas John Hopkin. Sebagai salah satu metode

pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih menekankan pada

berbagai ciri pengajaran langsung yaitu siswa berkerja pada

kelompok kecil untuk berlatih menyelesaikan masalah. Siswa

bekerja pada situasi yang didorong dan dikehendaki untuk dapat

bekerja sama pada suatu tugas bersama dan mereka harus

mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas

sehingga melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD ini

diharapkan dapat meningkatkan keaktifan seluruh siswa dalm

proses pembelajaran. Secara garis besar metode ini terdiri dari 5

langkah, yaitu :

a. Presentasi kelas

Materi yang akan dilaksanakan dalam model pembelajaran STAD

terlebih dahulu diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas

11 Stahl dalam Isjoni. op.cit. hlm.42.

Page 11: BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untukrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/889/3/T1_292008141_BAB II.pdf6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 6.2

21

yang dilakukan oleh guru. Presentasi guru di dalam kelas harus

fokus pada materi pembelajaran agar siswa tidak terlalu bingung

dalam memahami materi yang akan diterapkan dalam model

pembelajaran STAD. Siswa diupayakan memberi perhatian

penuh selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan

sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis dan skor kuis

mereka menentukan skor tim mereka. Untuk menarik perhatian

siswa agar lebih fokus dan memperhatikan dengan seksama, guru

dapat menjelaskan tujuan dan fungsi dari pembelajaran tersebut.

Sehingga siswa dapat lebih memperhatikan materi yang

disampaikan oleh guru. Karena jika siswa memperhatikan guru

akan menguntungkan dirinya sendiri dalam mengerjakan kuis dan

dalam bekerja kelompok pada nantinya.

b. Tim

Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh

bagian dari kelas dalam hal kemampuan akademik, jenis kelamin,

ras maupun etnisnya. Pembagian kelompok ini dapat dilakukan

oleh guru sendiri yang lebih mengetahui karakter dan

kemampuan siswa. Atau sebelumnya guru telah mengatur tempat

Page 12: BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untukrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/889/3/T1_292008141_BAB II.pdf6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 6.2

22

duduk siswa sehingga dapat membaur antara siswa yang

mempunyai kemampuan akademik yang tinggi, rata-rata dan

kurang, sehingga saat pembagian kelompok hanya tergantung

dari tempat duduk.

“Fungsi utama dari tim adalah memastikan bahwasemua anggota tim benar-benar belajar danmempersiapkan anggotanya untuk bisamengerjakan tugas dengan baik. Tim adalah bagianyang sangat penting dalam model pembelajaranSTAD. Pada tiap poinnya, yang ditekankan adalahmembuat anggota tim melakukan yang terbaik untuktim, dan tim pun harus melakukan yang terbaikunutk membantu anggotanya.“12

c. Kuis

Setelah guru memberikan presentasi dan setelah pelaksanaan

kerja kelompok, para siswa akan mengerjakan kuis individual.

Para siswa tidak diperbolehkan untuk bekerja sama dalam

mengerjakan kuis. Tiap siswa bertanggung jawab secara

individual untuk memahami materi yang telah di jelaskan oleh

guru dan dikerjakan dalam kerja kelompok.

d. Skor Kemajuan Individual

12 Robert E. Slavin. 2005. Cooperative Learning. Teori, Riset danPraktik. Bandung: Nusa Media. Hlm.144.

Page 13: BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untukrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/889/3/T1_292008141_BAB II.pdf6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 6.2

23

“Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalahuntuk memberikan kepada tiap siswa tujuan kinerjayang dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giatdan memberikan kinerja yang lebih baik dari padasebelumnya.”13

Tiap siswa dapat memberikan kontribusi skor yang maksimal

kepada timnya dalam sistem skor ini, tetapi tidak ada siswa yang

dapat melakukannya tanpa memberikan usaha mereka yang

terbaik. Siswa selanjutnya akan mengumpulkan poin untuk tim

mereka berdasarkan skor yang kuis mereka dibandingkan dengan

skor awal mereka.

e. Rekognisi Tim

Tim yang terbaik akan mendapatkan penghargaan. Penghargaan

diberikan apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu.

Penghargaan ini dapat berupa hadiah agar tiap siswa dalam

kelompok dapat berkerja dengan semangat membantu

kelompoknya sehingga mendapatkan hadiah yang telah disiapkan

oleh guru.

Gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi

siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama

lain dalam menguasai kemampuan yang di ajarkan oleh guru. Jika

13 Robert E. Slavin. op.cit. Hlm.146.

Page 14: BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untukrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/889/3/T1_292008141_BAB II.pdf6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 6.2

24

para siswa ingin agar timnya mendapatkan pengahargaan tim,

mereka harus membantu teman satu timnya untuk mempelajari

materinya. Mereka harus mendukung teman satu timnya untuk

bisa melakukan yang terbaik, menunjukkan norma bahwa belajar

itu penting, berharga dan menyenangkan. Para siswa bekerja

sama setelah guru menyampaikan materi pelajaran. Mereka boleh

bekerja berpasangan dan membandingkan jawaban masing-

masing, mendiskusikan setiap ketidaksesuaian dan saling

membantu satu sama lain jika ada yang salah dalam memahami.

Mereka bekerja dengan teman satu timnya, menilai kekuatan dan

kelemahan mereka untuk membantu mereka berhasil dalam kuis.

“Langkah-langkah pelaksanaan pembelajarankooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut :1. Para siswa di dalam kelas dibagi menjadii

beberapa kelompok, masing-masing terdiri atas 4atau 5 anggota kelompok. Tiap kelompokmempunyai anggota yang heterogen, baik jeniskelamin, ras, etnik, maupun ketrampilannya(prestasinya).

2. Guru menyampaikan materi pembelajaran.3. Guru memberikan tugas kepada kelompok

dengan menggunakan lembar kerja akademik,kemudian saling membantu untuk menguasaimateri pelajaran yang telah diberikan melaluitanya jawab atau diskusi antar sesama anggotakelompok.

Page 15: BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untukrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/889/3/T1_292008141_BAB II.pdf6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 6.2

25

4. Guru memberikan pertanyaan atau kuis kepadaseluruh siswa. Pada saat menjawab pertanyaanatau kuis guru, siswa tidak boleh salingmembantu.

5. Setiap akhir pembelajaran guru memberikanevaluasi untuk mengetahui penguasaan siswaterhadap bahan akademik yang telah dipelajari.

6. Tiap siswa dan tiap kelompok diberi skor ataspenguasaanya terhadap materi pelajaran, dankepada siswa secara individual atau kelompokyang meraih prestasi tinggi atau memperolahskor sempurna diberi penghargaan.

7. Kesimpulan.”14

2.1.5 Dienes Games Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD

Pembelajaran kooperatif tipe STAD yang didasari pada

kerja kelompok/diskusi memang dapat menumbuhkan

kemampuan siswa dalam kerja sama. Model pembelajaran ini

dapat dikembangkan dengan teori belajar Dienes yang

mengutamakan pembelajaran menggunakan benda konkrit

sebagai medianya dan sebuah permainan dengan beberapa

aturan dalam pengemasannya (Dienes Games). Dengan

menggunakan benda konkrit dan belajar sambil bermain, siswa

14 Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan KelasSebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Rajawali Pers. Hlm.275

Page 16: BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untukrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/889/3/T1_292008141_BAB II.pdf6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 6.2

26

dapat lebih mudah memahami suatu keadaan atau materi yang

dipelajari. Maka tepat bila pembelajaran kooperatif tipe STAD

dikembangkan dengan teori belajar Dienes agar lebih optimal

dan menyenangkan bagi siswa.

Dilakukannya pengembangan pada model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dengan teori belajar Dienes Games,

diharapkan pembelajaran dapat berlangsung dengan optimal.

Pembelajaran yang dilakukan dengan benda konkrit dan desain

permainan dapt menimbulkan minat dan keinginan siswa untuk

mengikuti dan memahami materi pembelajaran.

2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian eksperimen yang dilakukan oleh Isro’atun,

S.Pd.Si, M.Pd dengan judul “Pembelajaran Matematika Dengan

Strategi Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika

Siswa” menyimpulkan bahwa peningkatan kemampuan

komunikasi matematik siswa yang mendapat pembelajaran

Page 17: BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untukrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/889/3/T1_292008141_BAB II.pdf6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 6.2

27

kooperatif Tipe STAD lebih tinggi secara signifikan pada = 0,05

daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.

Wahyu Nugraha dalam penelitiannya “Peningkatan Hasil

Belajar Matematika dengan Pokok Bahasan Bangun Ruang

Melalui Model STAD bagi Siswa Kelas IV SDN Bowongso

Kalijakar Wonosobo Semester II Tahun 2010/2011” terjadi

peningkatan ketuntasan dari 40% ke sebesar 80% pada siklus 1

dan 100% pada siklus 2. Nilai awal terendah pada siklus 1 66,6

suklus 2 82,9

Cory Ariani dalam penelitiannya “Aplikasi Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Materi Logika

Matematika Dalam Upaya Mengingkatkan Hasil Belajar Siswa

Kelas X9 SMA N 2 Salatiga Semester 2 Tahun Ajaran

2009/2010” terjadi peningkatan yaitu siklus 1 rata-rata 67,88

dengan ketuntasan belajar 65,71% dan pada siklus 2 rata-rata

76,71 dengan ketuntasan belajar 91,43%

Penelitian yang dilakukan oleh Isro’atun, Wahyu Nugraha

dan Cory Ariani walaupun berbeda akan tetapi masih

berhubungan dengan penelitian ini. Dengan demikian penelitian

Page 18: BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untukrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/889/3/T1_292008141_BAB II.pdf6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 6.2

28

di atas mendukung penelitian ini. Pada penelitian ini menekankan

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada

peningkatan keaktifan, motivasi dan hasil belajar dan lebih baik

daripada pembelajaran konvensional.

2.3 Kerangka Berfikir

Masalah yang ada pada pembelajaran Matematika adalah

kurangnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Karena Matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit.

Hal ini disebabkan guru kurang kreatif dalam mengembangkan

metode pembelajaran dan dalam proses pembelajaran cenderung

guru yang lebih aktif dan siswa hanya mendengarkan dan

mencatat penjelasan guru. Pembelajaran dengan metode

konvensional membuat siswa kurang tertarik dan kesulitan dalam

memahami materi yang dipelajari, sehingga hasil belajar yang

dicapai menjadi rendah.

Menggunakan teori belajar Dienes dalam metode

pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan siswa akan lebih

mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit

Page 19: BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untukrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/889/3/T1_292008141_BAB II.pdf6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 6.2

29

apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah

tersebut dengan anggota kelompoknya. Melalui diskusi akan

terjalin komunikasi dimana siswa saling berbagi pengetahuan dan

pendapat yang dimiliki sehingga terjadi pemahaman yang sama

mengenai hal yang mereka diskusikan. Diterapkannya teori

belajar Dienes dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar

karena pada pembelajaran ini dilakukan dalam sebuah permainan.

Penerapan metode ini diharapkan siswa menjadi lebih tertarik dan

fokus dalam memahami materi yang diberikan sehingga hasil

belajar meningkat.

Gambar 1 : Bagan Kerangka BerfikirPenggunaan Teori Belajar Dienes Games dalam Model

Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

Hasil belajar < KKM

PembelajaranKonvensional

Gurumenyampaikanmateri ceramah,sedikit tanya jawab,tidak membawamedia

Siswa hanyaMendengarkan

MengantukMain sendiriMengobrol

Hasil belajar < KKM

PembelajaranKooperatif

Penerapan DienesGames pada modelpembelajaranKooperatif tipeSTAD

Siswa AktifMenjawabBertanya

Berdiskusi

Pembelajaran Matematika

Hasil belajar < KKM

Page 20: BAB II “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untukrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/889/3/T1_292008141_BAB II.pdf6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 6.2

30

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa penggunaan

Dienes Games pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dalam mata pelajaran Matematika, pokok bahasan sifat-sifat

bangun ruang dapat meningkatkan ketrampilan sosial, minat,

perhatian dan hasil belajar siswa.