BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

27
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari kata Co dan Operation yang mengandung makna kerjasama untuk mencapai tujuan. Adapun yang mengartikan koperasi sebagai makna lain. Pengertian Koperasi menurut UU No. 25 Tahun 1992, yaitu : “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”. Sedangkan pengertian koperasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam “Standar Akuntansi Keuangan” (2009:27.1), yaitu : “Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisasikan pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atau dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah pada umumnya, dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional”. 2.1.1 Fungsi dan Peran Koperasi Berdasarkan UU No. 25 tahun 1992 pasal 4 menyatakan bahwa fungsi dan peran koperasi adalah : 1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. 2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. 3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

Transcript of BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

Page 1: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

BAB II

BAHAN RUJUKAN

2.1 Pengertian Koperasi

Koperasi berasal dari kata Co dan Operation yang mengandung makna

kerjasama untuk mencapai tujuan. Adapun yang mengartikan koperasi sebagai

makna lain.

Pengertian Koperasi menurut UU No. 25 Tahun 1992, yaitu :

“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau

badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan

prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

berdasar atas asas kekeluargaan”.

Sedangkan pengertian koperasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam

“Standar Akuntansi Keuangan” (2009:27.1), yaitu :

“Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisasikan pemanfaatan

dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atau dasar

prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk

meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat

daerah pada umumnya, dengan demikian koperasi merupakan gerakan

ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional”.

2.1.1 Fungsi dan Peran Koperasi

Berdasarkan UU No. 25 tahun 1992 pasal 4 menyatakan bahwa fungsi dan

peran koperasi adalah :

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

Page 2: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional

yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan

demokrasi ekonomi.

Sedangkan tujuan koperasi terdapat dalam UU No.25 tahun 1992 pasal 3 yaitu

menyatakan bahwa koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan

perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil,

dan makmur berdasarkan Pancasila dn Undang-Undang Dasar 1945.

2.1.2 Prinsip - Prinsip Koperasi

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam “Standar Akuntansi

Keuangan” (2009:27.1) menyatakan :

“Prinsip – prinsip koperasi merupakan landasan pokok koperasi

dalam menjalankan usahanya sebagai badan usaha dan gerakan

ekonomi rakyat”

Menurut UU No. 25 Tahun 1992 pasal 5 disebutkan Prinsip – Prinsip

Koperasi, yaitu :

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

3. Pembagian Sisa Hasil usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan

besarnya jasa usaha masing – masing anggota.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

5. Kemandirian.

6. Pendidikan perkoperasian

7. Kerjasama antar koperasi

2.1.3 Karakteristik Koperasi

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam “Standar Akuntansi

Keuangan” (2009:7.1) menyatakan bahwa karakteristik utama koperasi yang

membedakan dengan badan usaha lain adalah bahwa anggota koperasi memiliki

Page 3: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

identitas ganda (the dual of the member),yaitu anggota sebagai pemilik dan

sekaligus pengguna jasa koperasi (user awn oriented firm). Oleh karena itu :

a. Koperasi dimiliki anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu

kepentingan ekonomi yang sama.

b. Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai percaya diri

untuk menolong dan bertanggung jawab kepada diri sendiri, kesetiakawanan,

keadilan, persamaan dan demokrasi. Selain itu, anggota-anggota koperasi

percaya pada nilai-nilai etika kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial,

dan kepedulian terhadap orang lain.Menghilangkan risiko jika material yang

dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan.

c. Koperasi didirikan, dimodali, dibiayai, diatur, dan diawasi serta dimanfaatkan

sendiri oleh anggotanya.

d. Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan ekonomi

anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota.

e. Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada anggotanya,

maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut dapat digunakan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat yang non-anggota koperasi.

2.2 Laporan Keuangan

Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai

“Alat Penguji” dari pekerjaan pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk

dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana

dengan hasil analisa tersebut pihak-pihak yang berkepentingan mengambil suatu

keputusan. Jadi untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil-

hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut perlu adanya laporan keuangan

dari perusahaan yang bersangkutan.

2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu laporan yang menggambarkan pos-

pos keuangan perusahaan yang diperoleh dalam periode tertentu. Hal yang

Page 4: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

dilaporkan kemudian dianalisis sehingga dapat diketahui kondisi dan posisi

perusahaan terkini. Kemudian laporan keuangan juga akan menentukan langkah

apa yang dilakukan perusahaan sekarang dan ke depan, dengan melihat berbagai

persoalan yang ada baik kelemahan maupun kekuatan yang dimilikinya.

Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam

“Standar Akuntansi Keuangan” (2009:3) menyatakan bahwa :

“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan

keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,

laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat

disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya sebagai laporan arus

kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan laba serta materi

penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.”

Laporan keuangan menurut Munawir (2007:5) dalam buku “Analisa

Laporan Keuangan” menyebutkan bahwa :

“Laporan Keuangan adalah suatu bentuk pelaporan yang terdiri dari

Neraca dan perhitungan Rugi Laba serta Laporan Perubahan Modal,

dimana Neraca menunjukan/ menggambarkan jumlah aktiva, hutang,

dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan

Perhitungan (laporan) Rugi laba memperlihatkan hasil-hasil yang

telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode

tertentu, dan Laporan Perubahan Modal menunjukkan sumber dan

penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal

perusahaan."

Sedangkan laporan keuangan menurut Kasmir (2011:7) dalam buku “Analisis

Laporan Keuangan” menyebutkan bahwa :

“Laporan Keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi

keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode

tertentu.”

Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat oleh manajemen yang

bertujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya oleh pemilik perusahaan. Di samping itu, laporan keuangan juga

memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi

keuangan suatu perusahaan yang sangat bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

dalam pengambilan keputusan ekonomi dan juga mengungkapkan informasi lain

Page 5: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

yang juga berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan

laporan seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.

2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan

Seperti diketahui bahwa setiap laporan keuangan yang dibuat sudah pasti

memiliki tujuan tertentu. Dalam praktiknya terdapat beberapa tujuan yang hendak

dicapai, terutama bagi pemilik usaha dan manajemen perusahaan. Di samping itu,

tujuan laporan keuangan disusun guna memenuhi kepentingan berbagai pihak

yang berkepentingan terhadap perusahaan. Berikut ini akan dikemukakan

beberapa pengertian yang berhubungan dengan tujuan laporan keuangan yang

didapat dari berbagai sumber :

Tujuan Laporan keuangan berdasarkan Ikatan Akuntansi Indonesia yang

terdapat dalam buku “Standar Akuntansi Keuangan” (2009:3) menyebutkan

bahwa :

“Tujuan Laporan Keuangan adalah memberikan informasi mengenai

posisi keuangan, kinerja keuangan, serta perubahan posisi keuangan

suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna

dalam pengambilan keputusan.”

Menurut Drs.Dwi Prastowo dan Rifka Julianty dalam buku “Analisis Laporan

Keuangan” (2008:5) menyebutkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah :

“Laporan Keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan perubahan

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah

besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”

Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi

keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu serta kepastian

dari hasil tersebut.

Sedangkan Menurut Kasmir (2011:10) dalam buku “Analisis Laporan

Keuangan” menyebutkan bahwa tujuan Laporan Keuangan yaitu :

a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta), kewajiban,

dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

Page 6: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh

pada suatu periode tertentu.

c. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang

dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.

d. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap

aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.

e. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu

periode tertentu.

f. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

Secara umum, laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi

keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu.

Jelasnya adalah laporan keuangan mampu memberikan informasi keuangan pada

pihak dalam maupun luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap

perusahaan.

2.2.3 Jenis dan Bentuk Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari beberapa jenis,

tergantung dari maksud dan tujuan pembuatan laporan keuangan tersebut.

Masing-masing laporan keuangan memiliki arti sendiri dalam melihat kondisi

keuangan perusahaan, baik secara bagian, maupun secara keseluruhan. Namun,

dalam praktiknya perusahaan dituntut untuk menyusun beberapa jenis laporan

keuangan yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Bentuk-bentuk laporan keuangan menurut Dwi Prastowo dan Rifka

Julianty dalam bukunya yang berjudul “Analisis Laporan Keuangan” (2008:17)

mengemukakan :

“Ada dua jenis laporan keuangan (utama) yang umumnya dibuat oleh

setiap perusahaan adalah neraca dan laporan laba rugi serta biasanya

dilengkapi dengan laporan perubahan modal.”

Dalam pengertian diatas maka dapat dijelaskan macam-macam komponen

laporan keuangan berikut ini :

Page 7: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Neraca merupakan laporan keuangan yang terpenting bagi perusahaan.

Oleh karena itu, setiap perusahaan diharuskan untuk menyajikan laporan

keuangan dalam bentuk neraca.

Pengertian neraca menurut Winwin dan Ilham Wahyudi (2006:56) dalam

bukunya “Pengantar Akuntansi” mengemukakan :

“Neraca merupakan laporan yang memberikan informasi tentang

posisi kekayaan perusahaan berupa keseimbangan antara aktiva

dan kewajiban serta modal yang menjadi kekayaan perubahaan

tersebut.”

Secara umum neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu :

a. Asset

Berdasarkan pendapat Ikatan Akuntansi Imdonesia (2009:9) dalam buku

“Standar Akuntansi Keuangan” mendefinisikan asset sebagai berikut :

“Asset adalah sumber daya yang dikuasai perusahaan sebagai

akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi

dimasa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan”

Menurut Munawir (2007:14) dalam buku “Analisis Laporan

Keuangan” pada dasarnya Aktiva (Asset) dapat diklasifikasikan menjadi

dua bagian utama yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.

“Aktiva Lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat

diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai,

dijual, atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama

satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang

normal).”

Penyajian pos-pos aktiva lancar didalam neraca didasarkan pada urutan

likuiditasnya sehingga penyajian dimulai dari aktiva yang paling likuid

sampai dengan aktiva yng paling tidak likuid.

Menurut Munawir (2007:16) dalam buku “Analisis Laporan

Keuangan” pengertian aktiva tidak lancar adalah sebagai berikut :

Page 8: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

“Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur

kegunaan relatif permanen atau jangka panjang (mempunyai

umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam

satu kali perputaran operasi perusahaan).”

b. Liabilitas (Kewajiban)

Kewajiban berdasarkan Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:9) dalam

buku “Standar Akuntansi Keuangan” didefinisikan sebagai berikut :

“Kewajiban merupakan utang perusahaan yang kini yang

timbul dari masa lalu, yang penyelesainya diharapkan

mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan

yang mengandung manfaat ekonomi.”

Menurut Munawir dalam buku “Analisis Laporan Keuangan”

Hutang atau kewajiban keuangan perusahaan dapat dibedakan ke dalam

hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang.

Menurut Munawir (2007:18) dalam buku “Analisis Laporan

Keuangan” pengertian Hutang lancar yaitu :

“Hutang Lancar atau Hutang Jangka Pendek adalah keuangan

perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan

dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal

neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh

perusahaan.”

Menurut Munawir (2007:19) dalam buku “Analisis Laporan

Keuangan” pengertian Hutang tidak lancar yaitu

“Hutang Jangka Panjang adalah kewajiban keuangan yang

jangka waktu pembayarannya (jatuh temponya) masih jangka

panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca).”

c. Ekuitas

Berdasarkan Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:10) dalam buku

“Standar Akuntansi Keuangan” mendefinisikan ekuitas sebagai berikut :

“Ekuitas adalah hak residual atas asset perubahan setelah

dikurangi semua kewajiban.”

Page 9: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Menurut Donald E Kieso dkk (2007:140) dalam buku Intermediate

Accounting Laporan Laba rugi adalah :

“Laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan

selama periode tertentu.”

Menurut Donald E Kieso dalam buku Intermediate Accounting

Bentuk laporan laba rugi dikelompokkan menjadi dua yaitu Laporan Laba

Rugi bentuk Langsung dan Laporan Laba Rugi Bertahap.

Menurut Donald E Kieso (2007:144) dalam buku Intermediate

Accounting Laporan Laba rugi bentuk langsung adalah :

“Dalam Laporan laba rugi bentuk langsung hanya ada dua

pengelompokkan yaitu pendapatan dan beban. Pendapatan

dikurangkan dengan beban untuk menghitung laba bersih

atau rugi bersih.”

Menurut Donald E Kieso (2007:145) dalam buku Intermediate

Accounting Laporan Laba rugi Bertahap yaitu :

“Laporan Laba Rugi bertahap memperlihatkan dua klasifikasi

tambahan: (1) Pemisahan hasil operasi yang diperoleh melalui

aktivitas sekunder atau non operasi perusahaan; dan (2)

Klasifikasi beban menurut fungsi, seperti perdagangan atau

manufaktur, penjualan, dan adminstrasi.”

3. Laporan Perubahan Ekuitas

Menurut Kasmir (2011.29) dalam buku “Analisis Laporan

Keuangan” menyatakan bahwa :

“Laporan Perubahan Modal menggambarkan jumlah modal

yang dimiliki perusahaan saat ini serta sebab-sebab

berubahnya modal.”

Perubahan-perubahan yang terjadi perlu diketahui untuk melihat

perkembangan keadaan keuangan suatu perusahaan. Setelah perubahan ini

diketahui, apakah terjadi kenaikan atau penurunan atau tetap, dapat pula

diketahui sebab-sebab terjadi perubahan tersebut.

Page 10: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

4. Laporan Arus Kas

Menurut Kasmir (2011:29) dalam buku Analisis Laporan

Keuangan menyatakan bahwa :

“Laporan Arus kas merupakan laporan yang menunjukkan

arus kas masuk (pendapatan) dan arus kas keluar (biaya-

biaya).”

Laporan arus kas menunjukkan semua aspek yang berkaitan

dengan kegiatan perusahaan. Kas masuk terdiri dari uang yang masuk ke

perusahaan, seperti hasil penjualan, sedangkan kas keluar merupakan

sejumlah pengeluaran seperti biaya operasional perusahaan.

5. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2011:30) dalam buku “Analisis Laporan

Keuangan” menyatakan bahwa :

“Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan

laporan yang memberikan informasi apabila ada laporan

keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu.”

2.2.4 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2007:6) dalam buku “Analisa Laporan Keuangan”

Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan

gambaran atau laporan kemajuan (Progress Report) secara periodik yang

dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Dalam praktiknya laporan

keuangan bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report,

laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu

kombinasi antara :

1. Fakta yang telah dicatat (Recorded Fact)

Laporan keuangan disusun atau dibuat berdasarkan kenyataan yang

sebenarnya atau fakta dari catatan akuntansi. Fakta ini diambil dari peristiwa

atau kejadian akuntansi pada waktu atau masa lalu, yaitu dari tahun-tahun

sebelumnya. Fakta yang tercatat dalam pos-pos yang ada di laporan keuangan

dinyatakan dalam harga pada saat terjadinya transaksi. Contoh fakta-fakta

Page 11: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

yang tercantum pada masa lalu tersebut misalnya jumlah uang kas yang

tersedia dalam perusahaan maupun yang disimpan di bank, jumlah piutang,

jumlah persediaan, dan jumlah komponen laporan keuangan lainnya.

2. Prinsip-prinsip dan Kebiasaan dalam Akuntansi (Accounting convention

and postulate)

Pencatatan yang terjadi dalam laporan keuangan jelas didasarkan kepada

prosedur atau anggapan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi.

Dengan kata lain, catatan dalam laporan keuangan tidak dapat dilakukan

dengan sekehendak pemilik atau manajemen perusahaan, tetapi harus melalui

tata cara atau prosedur yang sesuai dengan prinsip-prinsip atau kebiasaan

dalam akuntansi.

3. Pendapat Pribadi (Personal Judgement)

Walaupun pencatatan akuntansi dalam laporan keuangan didasarkan kepada

dalil-dalil tertentu, penggunaan dari dasar dalil tersebut tergantung dari

pendapat manajemen perusahaan. Artinya juga pendapat atau judgement ini

juga tergantung dari kemampuan para pembuatnya yang kemudian

dikombinasikan dengan fakta serta dalil-dalil akuntansi yang disetujui. Suatu

hal yang penting yaitu bahwa baik prosedur, kebiasaan, anggapan, atau

pendapat pribadi ini harus dilakukan secara konsisten dan terus menerus.

Namun, segala sesuatunya tidak kaku dan dapat diubah dengan penjelasan

dalam laporan keuangan sehingga pembaca dapat mengerti dan memahami

dan tidak terjadi kesalahpahaman dalam mengartikan laporan keuangan

tersebut.

Dengan mengingat atau memperhatikan sifat-sifat laporan keuangan tersebut

di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan itu mempunyai

keterbatasan antara lain :

1. Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah (historis), dimana

data-data yang diambil dari data masa lalu.

Page 12: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

2. Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang, bukan hanya

untuk pihak tertentu saja.

3. Proses penyusunan tidak lepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan-

pertimbangan tertentu.

4. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi

ketidakpastian. Misalnya, dalam suatu peristiwa yang tidak menguntungkan

selalu dihitung kerugiannya. Sebagai contoh harta dan pendapatan, nilainya

dihitung dari yang paling rendah.

5. Laporan Keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi

dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan kepada sifat

formalnya.

2.2.5 Laporan Keuangan koperasi

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

(2009:27.9) menyatakan bahwa :

“Laporan keuangan koperasi meliputi neraca, perhitungan hasil

usaha, laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota, dan

catatan atas laporan keuangan”.

A. Neraca

Neraca menyajikan informasi mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas

operasi koperasi pada waktu tertentu.

B. Perhitungan Hasil Usaha (PHU)

Perhitungan hasil usaha menyajikan informasi mengenai pendapatan dan

beban-beban usaha dan beban perkoperasian selama periode tertentu. Sisa Hasil

Usaha yang diperoleh mencangkup usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor

dengan non-anggota istilah perhitungan hasil usaha digunakan mengingat manfaat

dari usaha koperasi tidak semata-mata diukur dari sisa hasil usaha atau laba tetapi

ditentukan pada manfaat bagi anggota.

Page 13: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

C. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang

meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas, dan saldo akhir

kas pada periode tertentu

D. Laporan Promosi Anggota

Dalam sisa hasil usaha tahun berjalan belum dibagi, maka manfaat

ekonomi yang diperoleh anggota dari pembagian sisa hasil usaha pada akhir tahun

buku dapat dicatat sebesar taksiran jumlah sisa hasil usaha yang akan dibagi untuk

anggota.

Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang memperlihatkan

manfaat ekonomi yang diperoleh dari anggota koperasi selama satu tahun tertentu.

Laporan tersebut mencangkup empat unsur yaitu :

a. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama

b. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama

c. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi, dan

d. Manfaat Ekonomi dari bentuk pembagian sisa hasil usaha

Laporan promosi ekonomi anggota ini disesuaikan dengan jenis koperas dan

usaha yang dijalankan.

E. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan menyajikan pengungkapan yang memuat :

a. Perlakuan akuntansi mengenai:

Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan transaksi

koperasi dengan anggota dan non-anggota.

Kebijakan akuntansi tentang aset tetap, penilaian persediaan, piutang,

dan sebagainya.

Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan non-anggota

Page 14: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

b. Pengungkapan informasi lain antara lain :

Kegiatan atau pelayanan utama koperasi kepada anggota baik yang

tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga maupun

dalam praktik, atau yang telah dicapai koperasi.

Aktivitas koperasi dalam pengembangan sumber daya dan

mempromosikan usaha ekonomi anggota, pendidikan, dan pelatihan

koperasian, usaha, manajemen yang diselenggarakan untuk anggota,

dan pencapaian lapangan usaha baru untuk anggota.

Ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dari transaksi koperasi

dengan anggota dan non-anggota.

Pengklasifikasian piutang dan utang yang timbul dari transaksi

koperasi dengan anggota dan non-anggota.

Pembatasan penggunaan dan risiko atas aset tetap yang diperoleh atas

dasar hibah atau sumbangan.

Aset yang dioperasikan oleh koperasi tetapi bukan milik koperasi.

Aset yang diperoleh secara hibah dalam bentuk pengalihan saham dari

perusahaan swasta.

Pembagian sisa hasil usaha dan penggunaan cadangan

Hak dan tanggungan pemodal modal penyertaan.

Penyelenggaraan rapat anggota, dan keputusan-keputusan penting yang

berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi dan penyajian laporan

keuangan.

2.3 Modal kerja

2.3.1 Pengertian Modal Kerja

Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja (dana) yang akan

digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari, misalnya untuk

membeli bahan baku, membayar upah buruh, membayar hutang, dan lain-lain.

Dimana dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat dikembalikan lagi

kedalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil usaha perusahaan.

Page 15: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

Menurut Sofyan Syafri Harahap dalam buku “Analisa Kritis atas Laporan

Keuangan “(2007:288) pengertian modal kerja adalah :

“Modal Kerja adalah aktiva lancar dikurangi utang lancar. Modal

kerja juga bisa dianggap sebagai dana yang tersedia untuk

diinvestasikan dalam aktiva lancar atau untuk membayar utang tidak

lancar”

Menurut Kasmir dalam buku “Analisis Laporan Keuangan” (2011:249)

Pengertian Modal kerja adalah :

“Modal Kerja merupakan dana yang digunakan untuk membiayai

kegiatan operasional perusahaan, terutama yang memiliki jangka

waktu pendek. Sebagai modal kerja diartikan seluruh aktiva lancar

atau setelah dikurangi dengan utang lancar”

Menurut Kasmir dalam buku “Analisis Laporan Keuangan” (2011:250)

Pengertian modal kerja secara mendalam terkandung dalam konsep modal kerja

yang dibagi menjadi tiga macam :

1. Konsep Kuantitatif

Konsep Kuantitatif, menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh aktiva

lancar. Dalam konsep ini adalah bagaimana mencukupi kebutuhan dana untuk

membiayai operasi perusahaan jangka pendek. Konsep ini sering disebut dengan

modal kerja kotor (gross working capital).

2. Konsep Kualitatif

Konsep Kualitatif, merupakan konsep yang menitikberatkan kepada kualitas

modal kerja. Konsep ini melihat selisih antara jumlah aktiva lancar dengan

kewajiban lancar. Konsep ini disebut modal kerja bersih (Net working capital).

3. Konsep Fungsional

Konsep Fungsional menekankan kepada fungsi dana yang dimiliki perusahaan

dalam memperoleh laba. Artinya sejumlah dana yang dimiliki dan digunakan

perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan. Semakin banyak dana yang

digunakan sebagai modal kerja seharusnya dapat meningkatkan perolehan laba.

Dari pengertian modal kerja diatas, dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya

pengertian modal kerja adalah modal yang harus disediakan dalam jumlah yang

cukup untuk menjaga dan menjamin kelancaran operasi perusahaan. Modal kerja

Page 16: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

yang cukup akan menguntungkan perusahaan, yakni memungkinkan perusahaan

untuk beroperasi secara ekonomis dan efisien. Selain itu perusahaan juga tidak

akan mengalami kesulitan keuangan.

2.3.2 Jenis-Jenis Modal Kerja

Menurut W.B.Taylor yang dikutip oleh Bambang Riyanto (2001:117)

dalam buku Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Modal kerja dapat dibagi

menjadi :

1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital), yaitu jumlah minimum

yang harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa

kesulitan keuangan.

Modal kerja permanen dapat dibagi dua :

a. Modal Kerja Primer (Primary Working Capital)

Jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk

menjamin kontinuitas usahanya.

b. Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)

Jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarkan luas

produksi yang normal.

2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital), yaitu modal kerja yang

jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan.

Modal kerja Variabel dibagi menjadi :

a. Modal Kerja Musiman (Seasional Working Capital)

Modal kerja yang jumlahnya berubah karena fluktuasi musiman.

b. Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital)

Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi konjungtur.

c. Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital)

Modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat

yang tidak diketahui sebelumnya.

Page 17: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja

Modal kerja yang dibutuhkan perusahaan harus segera terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan perusahaan. Namun, terkadang untuk memenuhi kebutuhan

modal kerja seperti yang diinginkan tidaklah selalu tersedia. Hal ini disebabkan

terpenuhi tidaknya kebutuhan modal kerja sangat tergantung kepada berbagai

faktor yang memengaruhinya. Oleh karena itu, pihak manajemen dalam

menjalankan kegiatan operasi perusahaan terutama kebijakan dalam upaya

pemenuhan modal kerja harus selalu memerhatikan faktor-faktor tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja menurut Munawir

(2007:117) dalam buku “Analisis Laporan Keuangan” sebagai berikut :

1. Sifat atau tipe dari Perusahaan

Modal kerja dari suatu perusahaan jasa relatif cukup rendah bila

dibandingkan dengan kebutuhan modal kerja perusahaan industri. Sifat

dari perusahaan jasa biasanya memiliki atau harus menginvestasikan

modal-modalnya sebagian besar pada aktiva tetap atau plant and

equipment yang digunakan untuk memberikan pelayanan atau jasanya

kepada masyarakat. Apabila dibandingkan dengan perusahaan industri,

maka keadaannya sangatlah ekstrem karena perusahaan industri harus

mengadakan investasi yang sangat besar dalam aktiva lancar agar

perusahaannya tidak mengalami kesulitan didalam operasinya sehari-hari.

2. Waktu yang dibutuhkan untuk Memproduksi atau Memperoleh

Barang yang akan dijual serta Harga Persatuan dari Barang tersebut.

Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan berhubungan langsung

dengan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang yang akan

dijual maupun bahan dasar yang akan diproduksi sampai barang tersebut

dijual. Makin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang

tersebut makin besar pula modal kerja yang dibutuhkan. Disamping itu

harga pokok per satuan barang juga akan mempengaruhi besar kecilnya

modal kerja yang dibutuhkan, makin besar harga pokok persatuan barang

yang dijual akan semakin besar pula kebutuhan akan modal kerja.

Page 18: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

3. Syarat Pembelian Bahan atau Barang Dagangan

Syarat pembelian barang dagangan atau bahan dasar yang akan

digunakan untuk memproduksi barang sangat mempengaruhi jumlah

modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Jika

syarat kredit yang diterima pada waktu pembelian menguntungkan, makin

sedikit uang kas yang harus diinvestasikan dalam persediaan bahan atau

barang dagangan, sebaliknya bila pembayaran atas bahan atau barang yang

dibeli tersebut harus dilakukan dalam jangka waktu yang pendek maka

uang kas yang diperlukan untuk membiayai persediaan semakin besar

pula.

4. Syarat Penjualan

Semakin lunak kredit yang diberikan oleh perusahaan kepada para

pembeli akan mengakibatkan semakin besarnya jumlah modal kerja yang

harus diinvestasikan dalam sektor piutang. Untuk memperendah dan

memperkecil jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam piutang

dan untuk memperkecil resiko adanya piutang yang tak dapat ditagih,

sebaiknya perusahaan memberikan potongan tunai kepada para pembeli,

karena dengan demikian para pembeli akan tertarik untuk segera

membayar hutangnya dalam periode diskonto tersebut.

5. Tingkat Perputaran Persediaan

Tingkat perputaran persediaan (Inventory Turn-over),

menunjukkan berapa kali persediaan tersebut diganti dalam arti dibeli dan

dijual kembali. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan tersebut

maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan (terutama yang harus

diinvestasikan dalam persediaan) semakin rendah. Untuk dapat mencapai

tingkat perputaran yang tinggi, maka harus diadakan perencanaan dan

pengawasan persediaan secara teratur dan efisien. Semakin cepat atau

semakin tinggi tingkat perputaran akan memperkecil resiko terhadap

kerugian yang disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan

selera konsumen, disamping itu akan menghemat ongkos penyimpanan

dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut.

Page 19: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

2.3.4. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Apabila dana didefinisikan sebagai modal kerja, maka laporan perubahan

posisi keuangan menjelaskan sumber dan penggunaan dana dan menunjukkan

bagaimana modal kerja tersebut berubah dari jumlah pada awal periode menjadi

jumlah pada akhir periode. Setiap transaksi yang menyebabkan naiknya modal

kerja disebut sumber modal kerja. Sebaliknya transaksi yang menyebabkan

penurunan modal kerja disebut penggunaan modal kerja.

Modal kerja didefinisikan sebagai selisih antara total aktiva lancar dan

utang lancar, maka jumlah modal kerja akan naik atau turun hanya karena

transaksi-transaksi yang mempengaruhi baik rekening lancar maupun rekening

tidak lancar.

2.3.5 Sumber-sumber Modal Kerja

Kebutuhan akan modal kerja mutlak disediakan perusahaan dalam bentuk

apapun. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan sumber-

sumber modal kerja yang dapat dicari dari berbagai sumber yang tersedia. Namun,

dalam pemilihan sumber modal harus diperhatikan untung ruginya sumber modal

kerja tersebut. Pertimbangan ini perlu dilakukan agar tidak menjadi beban

perusahaan ke depan atau akan menimbulkan masalah yang tidak diinginkan.

Menurut Munawir dalam buku “Analisa Laporan Keuangan” (2007:120)

pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari :

1. Hasil Operasi Perusahaan

Jumlah net income yang nampak dalam laporan perhitungan laba rugi

ditambah dengan depresiasi dan amortisasi, jumlah ini menunjukkan jumlah

modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan. Jadi jumlah modal kerja

yang berasal dari hasil operasi perusahaan dapat dihitung dengan menganalisa

laporan perhitungan rugi laba perusahaan tersebut. Dengan adanya keuntungan

atau laba dari usaha perusahaan, dan apabila laba tersebut tidak diambil oleh

pemilik perusahaan maka laba tersebut akan menambah modal perusahaan yang

bersangkutan.

Page 20: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

2. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka

pendek)

Surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka pendek (marketable

securities atau effek) adalah salah satu elemen aktiva lancer yang segera dapat

dijual dan akan menimbulkan keuntungan bagi perusahaan. Dengan adanya

penjualan surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur

modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi uang kas.

Keuntungan yang diperoleh dari penjualan surat berharga ini merupakan suatu

sumber untuk bertambahnya modal kerja, sebaliknya apabila dalam penjualan

tersebut terjadi kerugian maka akan menyebabkan berkurangnya modal kerja.

3. Penjualan aktiva tidak lancar

Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva

tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak

diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi kas atau

piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan

tersebut.

4. Penjualan saham atau obligasi

Dalam menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan, perusahaan dapat

pula mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para pemilik perusahaan

untuk menambah modalnya, disamping itu perusahaan dapat juga mengeluarkan

obligasi atau bentuk hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan

modal kerjanya.

Dengan demikian sumber modal kerja adalah karena adanya penurunan dalam

non current asset karena penjualan maupun proses depresiasi, kenaikan dalam

non current liabilities atau hutang jangka panjang, dan adanya kenaikan dalam

sektor modal dari setoran pemilik maupun dari hasil operasi perusahaan.

Page 21: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

2.3.6 Penggunaan Modal Kerja

Setelah memperoleh modal kerja yang diinginkan, tugas manajer

keuangan adalah menggunakan modal kerja tersebut. Hubungan antara sumber

dan penggunaan modal kerja sangat erat. Artinya penggunaan modal kerja dipilih

dari sumber modal kerja tertentu atau sebaliknya. Penggunaan modal kerja akan

dapat memengaruhi jumlah modal kerja itu sendiri. Seorang manajer dituntut

untuk menggunakan modal kerja secara tepat, sesuai dengan sasaran yang ingin

dicapai perusahaan.

Menurut Munawir dalam buku “Analisa Laporan Keuangan” (2007:124)

Penggunaan modal kerja biasa dilakukan perusahaan untuk :

1. Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan meliputi

pembayaran upah, gaji, pembelian bahan atau barang dagangan, supplies

kantor, dan pembayaran biaya-biaya lainnya. Besarnya penggunaan modal

kerja untuk biaya operasi ini akan dapat ditentukan dengan menganalisa

laporan perhitungan rugi laba perusahaan tersebut, yaitu jumlah kerugian

netto yang nampak dalam laporan perhitungan rugi laba dikurangi dengan

jumlah depresiasi dan amortisasi periode tersebut.

2. Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan

Penggunaan modal kerja karena kerugian yang di luar usaha pokok

perusahaan harus dilaporkan tersendiri dalam laporan perubahan modal

kerja. Adapun kerugian baik yang rutin maupun yang insidentil akhirnya

akan mengakibatkan berkurangnya modal perusahaan.

3. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka

panjang atau aktiva tidak lancar lainnya yang mengakibatkan

berkurangnya aktiva lancar atau timbulnya hutang lancar yang berakibat

berkurangnya modal kerja.

4. Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik,

hutang obligasi, maupun bentuk hutang jangka panjang lainnya, atau

adanya penurunan hutang jangka panjang diimbangi berkurangnya aktiva

lancar.

Page 22: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

5. Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk

kepentingan pribadinya (prive) atau adanya pembayaran dividen dalam

perseroan terbatas. Dengan kata lain adanya penurunan sektor modal yang

diimbangi dengan berkurangnya aktiva lancar atau bertambahnya hutang

lancar dalam jumlah yang sama.

Penggunaan modal kerja karena adanya kenaikan dalam non current asset,

penurunan dalam sektor non current liabilities atau hutang jangka panjang, dan

adanya penurunan dalam sektor modal.

2.3.7 Modal koperasi

Seperti badan usaha lain, modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan

modal pinjaman. Dalam hal ini perlu dijaga, jangan sampai modal pinjaman

melebihi modal sendiri. Makin besar perbandingan antara modal sendiri dengan

modal pinjaman, struktur permodalan koperasi dikatakan makin baik.

Menurut Soeradjiman dalam bukunya yang berjudul “Koperasi dalam

Teori dan Praktek” (1996:45) Modal koperasi terdiri dari :

A. Modal Sendiri

Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau

badan hukum koperasi. Modal sendiri koperasi pertama-tama dihimpun dari

simpanan anggota (simpanan pokok dan simpanan wajib). Setelah koperasi

berjalan dan mendapatkan sisa hasil usaha (SHU), sebagian dari SHU tersebut

dapat disisihkan sebagai dana cadangan untuk memperkuat modal sendiri. Dengan

demikian modal sendiri koperasi berasal dari :

1. Simpanan pokok

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama besarnya bagi setiap

anggota dan wajib dibayar pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan

tersebut tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi

anggota.

2. Simpanan Wajib

Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang tidak sama besarnya bagi setiap

anggota yang wajib dibayar pada waktu atau kesempatan tertentu.

Page 23: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

3. Dana Cadangan

Dana cadangan adalah sejumlah dana yang disisihkan dari sisa hasil usaha

untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila

diperlukan.

4. Hibah

Hibah adalah pemberian yang mengikat berupa uang atau barang. Apabila

koperasi menerima pemberian barang atau uang untuk memperlancar jalannya

usaha, berarti modal koperasi sebagian berasal dari hibah

B. Modal Pinjaman terdiri dari :

1) Pinjaman dari anggota

Disamping simpanan pokok dan simpanan wajib koperasi dapat menghimpun

modal pinjaman dari anggota dalam bentuk simpanan sukarela dan simpanan

wajib (khusus).

a. Simpanan sukarela pada dasarnya merupakan uang titipan dari anggota

yang dapat diambil kembali sesuai dengan perjanjian.

b. Simpanan khusus pada dasarnya merupakan pinjaman dari anggota untuk

membiayai keperluan tertentu.

2) Pinjaman dari koperasi atau badan usaha lain

Pnjaman dari koperasi atau badan usaha lain dapat diperoleh atas dasar kerja

sama yang saling menguntungkan.

3) Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain

Untuk mendapatkan pinjaman dari bank atau lembaga kuangan lain, koperasi

harus mengajukan surat permintaan dilampiri dengan surat-surat yang

diperlukan seperti ;

Rencana penggunaan modal/ rencana usaha

Rencana pengembalian modal

Jaminan barang yang harganya sebanding dengan besarnya pinjaman

Page 24: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

4) Penerbitan obligasi dan surat pengakuan utang

Obligasi adalah surat berharga yang merupakan pengakuan utang jangka

panjang kepada pemegangnya dengan kesanggupan membayar bunga tetap

dan mengembalikannya pada waktu yang ditentukan.

5) Sumber lain yang sah

Pinjaman dari sumber lain yang sah biasanya diperoleh dari pemerintah atau

lembaga lain atas dasar pertimbangan tertentu. Misalnya pinjaman dari dana

yang dihimpun dari keuntungan BUMN, pinjaman dari badan usaha swasta

untuk koperasi karyawan dilingkungannya.

C. Modal Penyertaan

Modal penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai

dengan uang yang ditanamkan oleh pemodal untuk menambah dan

memperkuat struktur permodalan dalam meningkatkan usaha koperasi.

Selain modal sendiri dan modal pinjaman, koperasi dapat memperluas usaha yang

dibiayai dengan modal penyertaan yang berasal dari pemerintah atau masyarakat.

1. Modal Penyertaan dari Pemerintah

Modal penyertaan dari Pemerintah, termasuk BUMN dan BUMD, merupakan

salah satu bentuk bantuan kepada koperasi yang potensial. Untuk menjaga

agar modal penyertaan tersebut digunakan sebagaimana mestinya, pemerintah

dapat mengikutsertakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Setelah

usahanya berjalan lancar, modal penyertaan secara berangsur dapat ditarik

kembali.

2. Modal Penyertaan dari bukan Pemerintah

Modal penyertaan dapat berasal dari anggota koperasi yang bersangkutan,

koperasi lain, badan usaha atau lembaga swasta, dan perorangan. Penggunaan

modal penyertaan merupakan salah satu usaha koperasi untuk memperkuat

susunan modal ekuitas yang ikut menanggung resiko dalam rangka

mengembangkan usaha.

Page 25: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

2.4 Analisis Sumber dan Penggunaan Modal kerja

2.4.1 Pengertian Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Menurut S. Munawir dalam bukunya yang berjudul “Analisis Laporan

Keuangan “2002:37) yaitu :

“Analisis sumber dan penggunaan modal kerja adalah suatu analisa

untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja

atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam

periode tertentu”.

2.4.2 Tujuan Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Menurut Munawir (2007:129) dalam buku “Analisis Laporan Keuangan”

Tujuan analisis sumber dan penggunaan modal kerja akan sangat berguna bagi

manajemen untuk mengadakan pengawasan terhadap modal kerja dan agar

sumber-sumber modal kerja dapat digunakan secara efektif di masa mendatang,

hasil analisa terhadap sumber dan penggunaan modal kerja dari suatu perusahaan

dalam suatu periode akan dapat digunakan sebagai dasar pengelolaan atau

perencanaan modal kerja di masa yang akan datang.

2.4.3 Penyusunan Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Metode-metode penyusunan laporan perubahan modal kerja atau laporan

sumber dan penggunaan modal kerja menurut Munawir (2004:150), yaitu :

I. Reversal Method

Dalam metode ini sumber dan penggunaan modal kerjanya disusun dengan

menggunakan kertas kerja (work sheet), metode ini digunakan untuk

mempermudah penyusunan laporan perubahan modal kerja, jika kita mengalami

kesulitan dalam menghadapi laporan keuangan yang jumlah pos-posnya banyak

dalam work sheet perubahan yang terjadi dalam masing-masing akun dianalisis

dan ditentukan bagaimana pengaruh perubahan akun-akun tersebut pada modal

kerja. Namun sebelum work sheet harus terlebih dahulu membuat adjustment atau

membuat revers (reversing entries) terhadap perubahan-perubahan yang tidak

mempengaruhi modal kerja. Untuk mengadakan adjustment maupun reversing

Page 26: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

entries dengan benar maka kita harus mengetahui lebih dahulu jurnal-jurnal yang

dibuat pada waktu terjadinya transaksi.

Langkah-langkah dalam menyusun Reversal Method, yaitu :

1. Menyusun pos-pos neraca awal periode dan akhir periode-periode atau neraca

periode sekarang dengan neraca periode sebelumnya, dipisahkan antara pos-

pos neraca bersaldo debit dengan neraca yang bersaldo kredit.

2. Menentukan perubahan yang terjadi pada masing-masing pos, masukkan

perubahan tersebut pada sisi debit atau kredit, kolom perubahan sebelah debit

untuk mencatat kenaikan aktiva, penurunan hutang dan modal sedangkan

kolom kredit untuk mencatat penurunan aktiva dan kenaikan hutang dan

modal.

3. Menganalisa perubahan yang terjadi pada rekening atau pos-pos current untuk

menentukan alasan dan sebab perubahan tersebut dan menentukan pengaruh

perubahan tersebut terhadap modal kerja, apakah merupakan sumber,

penggunaan atau tak mempunyai pengaruh sama sekali.

4. Melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang tidak sesuai

dengan transaksi yang sebenarnya.

5. Setelah diadakan penyesuaian maka langkah berikutnya adalah memindahkan

perubahan-perubahan nettonya. Perubahan pos-pos aktiva lancar dan hutang

lancar dipindahkan ke kolom “kenaikan atau penurunan modal kerja”, dengan

cara sebagai berikut : jika pos tersebt mempunyai perubahan didebit maka ke

kolom kenaikan modal kerja, sebaliknya kolom pos tersebut mempunyai

perubahan kredit maka dipindahkan ke kolom penurunan modal kerja.

Perubahan pos-pos non current (aktiva tidak lancar, hutang jangka panjang,

dan modal) dipindahkan ke kolom “sumber dan penggunaan modal kerja

II. Direct method

Metode ini tidak menggunakan kertas kerja (work sheet) dalam

penyusunan sumber dan penggunaan modal kerjanya. Ini berarti kita tidak perlu

mengadakan adjustment maupun reversing entries. Nama lain dari mtode ini

adalah metode rekening atau metode langsung, dalam metode tiap-tiap perubahan

biaya tidak tetap (non current account) dicatat dalam masing-masing rekening

Page 27: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal ...

yang berbentuk T (T-account) termasuk perubahan total modal kerja, kemudian

jurnal-jurnal transaksi di pastikan pada rekening masing-masing.

Adapun langkah-langkah dalam menyusun metode langsung (Direct

Method), yaitu :

1. Memasukan perubahan netto dari masing-masing pos atau rekening non

current ke dalam rekeningnya masing-masing.

2. Menganalisa informasi-informasi tambahan yang diperoleh serta perubahan-

perubahan yang terjadi dalam rekening non current yang kemudian membuat

jurnal yang mula-mula dibuat oleh perusahaan pada waktu transaksi yang

sebenarnya terjadi.

3. Mempostingkan atau memasukkan jurnal-jurnal transaksi tersebut ke dalam

rekening masing-masing dengan catatan bahwa jurnal-jurnal yang menyangkut

aktiva lancar, dipostingkan ke dalam “sumber dan penggunaan modal kerja”,

sedangkan yang berhubungan dengan hasil-hasil operasi dipostingkan ke

dalam “Rugi-Laba”.

4. Setelah jurnal-jurnal tersebut dipostingkan pada masing-masing rekeningnya,

maka jumlah yang diposting pada masing-masing rekening tersebut harus

sama dengan jumlah perubahan netto pada rekening yang bersangkutan.

Khusus Rugi-Laba harus dicantumkan saldonya, dan saldo ini dipindahkan

ke4 rekening sumber dan penggunaan modal kerja.

5. Setelah semua rekening jumlah pendebitan dan pengkreditannya mempunyai

saldo yang sama dengan perubahan nettonya, serta saldo Rugi-Laba sudah

dipindahkan ke rekening sumber dan penggunaan modal kerja telah sama

dengan jumlah perubahan modalnya secara total.