Bab II Anfiskim

6
BAB II METODE KERJA A. Alat Pengaduk kaca Corong gelas Labu ukur 50 mL Beaker glass Mikro pipet ( 0,5-5l) (10-100 l) (100-1000 l) (20-200 l) Aluminium Foil Kertas saring Membran filter 0,45 mm + spuit injeksi Vial (50 vial) Timbangan digital B. Bahan Parasetamol Pharmaceutical Grade Tablet parasetamol Metanol : air (1:3) 11

description

tugas

Transcript of Bab II Anfiskim

12

BAB IIMETODE KERJA

A. Alat Pengaduk kaca Corong gelas Labu ukur 50 mL Beaker glass Mikro pipet ( 0,5-5l) (10-100 l) (100-1000 l) (20-200 l) Aluminium Foil Kertas saring Membran filter 0,45 mm + spuit injeksi Vial (50 vial) Timbangan digitalB. Bahan Parasetamol Pharmaceutical Grade Tablet parasetamol Metanol : air (1:3)

C. Cara Kerja1. Sensitivitas / Kepekaan Alat Cara menentukan sensitivitas yakni dengan menurunkan konsentrasi setengah-setengah hingga respon analit tidak bisa dibedakan dengan respon pelarutnya atau respon replikasi pada konsentrasi yang mendekati respon pelarut sudah tidak presisi lagi.

Dibuat baku induk parasetamol dengan cara ditimbang parasetamol sejumlah tertentu kemudian ditambahkan pelarut ad volume tertentu

Dibuat baku antara dengan cara diambil sejumlah volume tertentu dari baku induk kemudian ditambahkan sejumlah volume tertentu pelarut

Dibuat baku kerja dengan pengenceran setengah dari konsentrasi sebelumnya

Masing-masing baku kerja dan pelarut disaring dengan bantuan spuit injeksi dan membran filter kemudian diinjekkan ke dalam kolom HPLC

Amati peak yang muncul dan baca area, retention time, dan tinggi. Gambar 2.1 Skema Kerja Parameter Selektivitas Baku induk: 50 g dilarutkan ad 50,0 mL = 50 mg/0,05 L = 1000 mg/L = 1000 bpj Baku antara: 20 l larutan 1000 bpj dilarutkan ad 4020 l = 20 l/4020 l x 1000 bpj = 4,975124378 bpj

Tabel 2.1 Rancangan pengenceran uji parameter selektivitasNOVolumebaku (mL)Volumepelarut (mL)Konsentrasibaku (bpj)Konsentrasibaku kerja (bpj)

1114,9751243782,487562189

2112,4875621890,621890547

3110,6218905470,310945273

4110,3109452730,155472636

5110,1554726360,077736318

6110,0777363180,038868159

7110,0388681590,019434079

2. LinearitasDibuat 13 titik konsentrasi yang mampu menghasilkan respon di atas LOQ yang mewakili konsentrasi rendah, menengah, dan tinggi Konsentrasi Baku Induk50 mg dilarutkan ad 50,0 mL = 50 mg/0,05 L = 1000 mg/L = 1000 bpj Konsentrasi Baku Antara50 L larutan 1000 bpj dilarutkan pelarut 5,0 mL = 50 L/5050 L x 1000 bpj = 9,901 bpj

3. PresisiCara menentukan: dibuat pengulangan 3x pembacaan pada alat pada konentrasi yang masing-masing mewakili konsentrasi rendah, menengah, dan tinggi

4. StabilitasBaku induk zat aktif paracetamol dan baku induk matriks (tablet paracetamol) disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu penyimpanan 4oC-8oC yang dikendalikan selama 2 minggu untuk diuji stabilitasnya. Dari baku induk dibuat pengenceran konsentrasi yang sama dengan konsentrasi 2 minggu sebelumnya lalu dilihat perubahan yang terjadi pada hasil pembacaan dengan alat.

5. AkurasiTabel 2.2 Rancangan Konsentrasi AdisiNo.Konsentrasi matriks (bpj)Konsentrasi paracetamol adisi (bpj)

1.25 mg dilarutkan ad 50,0 mL = 500 bpjDiencerkan 1 : 100

25 mg dilarutkan ad 50,0 mL = 500 bpjDiencerkan 1 : 100

2.25 mg dilarutkan ad 50,0 mL = 500 bpjDiencerkan 1 : 100

50 mg dilarutkan ad 50,0 mL = 1000 bpjDiencerkan 1 : 100

Dengan menggunakan metode standar adisi yaitu sejumlah tertentu analit yang akan diperiksa ditambahkan pada sampel lalu dianalisis. Selisih kedua hasilnya dibandingkan dengan kadar analit sebenarnya yang ditambahkan.

11