BAB II adi.docx

6
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Hasil Penyelidikan Penyelidikan Epidemiologi penyakit Malaria di wilayah kerja Puskesmas Wanajati dilakukan pada Hari Kamis 11 Juni 2015. Hasil pengamatan terhadap daerah tempat tinggal penderita diperoleh gambaran bahwa sebagian besar dari penderita berasal dari Kelurahan Sendang Mulyo yaitu sebanyak 3 kasus. Kasus tersebut terdapat di Perumahan Sendang Mulyo sebanyak 2 kasus dan 1 kasus di Ketileng Lama. Namun, dari hasil PE tanggal 11 Juni 2015 yang akan kami ungkap adalah kasus di Sawi dan Ketileng karena sudah termasuk dalam kriteria KLB. 2.1.1Kasus Lama Berdasarkan data lapangan penyelidikan wabah penyakit malaria di daerah kerja Puskesmas Wanajati, kasus penderita lama adalah sebagai berikut; 2.1.2Analisis Lingkungan 2.1.2.1 Pengambilan Jentik 1. Disesuaikan dengan No Nama Jenis Kelamin 1 Winanto Laki-laki 2 Lembu Perempuan 3 4 5

Transcript of BAB II adi.docx

Page 1: BAB II adi.docx

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil Penyelidikan

Penyelidikan Epidemiologi penyakit Malaria di wilayah kerja Puskesmas

Wanajati dilakukan pada Hari Kamis 11 Juni 2015. Hasil pengamatan terhadap daerah

tempat tinggal penderita diperoleh gambaran bahwa sebagian besar dari penderita

berasal dari Kelurahan Sendang Mulyo yaitu sebanyak 3 kasus. Kasus tersebut

terdapat di Perumahan Sendang Mulyo sebanyak 2 kasus dan 1 kasus di Ketileng

Lama. Namun, dari hasil PE tanggal 11 Juni 2015 yang akan kami ungkap adalah

kasus di Sawi dan Ketileng karena sudah termasuk dalam kriteria KLB.

2.1.1Kasus Lama

Berdasarkan data lapangan penyelidikan wabah penyakit malaria di daerah kerja

Puskesmas Wanajati, kasus penderita lama adalah sebagai berikut;

2.1.2Analisis Lingkungan

2.1.2.1 Pengambilan Jentik

1. Disesuaikan dengan karakteristik jentik (Seperti Anopheles sp, posisi jentik

biasanya sejajar dengan permukaan air)

2. Pada saat penangkapan, gayung hanya dimasukkan sebagian saja ke dalam

air dengan mulut gayung miring kira-kira 45 derajat

3. Setelah Jentik dan air akan masuk ke dalam gayung, dengan menggunakan

pipet, jentik dikumpulkan ke dalam botol kecil (via bottle )

No Nama Jenis Kelamin

1 Winanto Laki-laki

2 Lembu Perempuan

3

4

5

Page 2: BAB II adi.docx

4.Catat informasi tempat perindukan (lokasi, jarak dari rumah, kepadatan larva

serta karakteristiknya menurut faktor biotik (flora dan fauna) dan abiotik (tipe

perairan, kedalaman, suhu, kelembaban, kejernihan dan bau / rasa.).

5. Larva yang tertangkap dipelihara (kolonisasi) untuk identifikasi.

6. Kepadatan larva diukur dengan menghitung jumlah cidukan gayung/jumlah

larva tertangkap (larva/gayung)

7. Larva yang tertangkap sebagian digunakan untuk identifikasi, untuk

memastikan larva Anopheles sp atau bukan, dan  sebagian lagi dipelihara agar

berkembang menjadi nyamuk yang selanjutnya digunakan untuk identifikasi

species.

Berdasarkan hasil survey jentik yang dilakukan di wilayah kerja PuskesmasWanajati

terdapat tempat–tempat perindukan nyamuk dibebe

.

2.1.2.2 Kondisi Lingkungan

Keadaan Lingkungan disekitar puskesmas Wanajati yaitu sebagian

besar wilayahnya adalah daerah pertanian (sawah) dan perkebunan (salak)

yang cocok untuk perkembang biakan nyamuk anopheles, beberapa tanah

kosong dan semak-semak (tanaman perdu) yang dapat menjadi tempat

peristirahatan nyamuk. Selain itu, ada beberapa rumah yang memiliki kandang

ternak (ayam,sapi,kambing) yang jaraknya dekat dengan rumah.

Lingkungannya cukup kotor. Selain itu, dengan adanya hujan pada bulan

tersebut dapat menyebabkan tempat-tempat penampungan seperti tempat

makan ayam atau kolam penampungan air baik air besih maupun air kotor

secara terbuka hal ini dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Selain tempat perkembangbiakan buatan seperti di atas, tempat

perkembangbiakan dapat berupa tempat penampungan alamiah seperti lubang

pohon, lubang batu, pelepah daun, tempurung kelapa dan potongan bambu.

Berdasarkan investigasi, diantara rumah 2 responden positif Malaria terdapat

No Lokasi Jenis Jentik

1 Kolam Bapak X -

2 Y

3 Z

Page 3: BAB II adi.docx

kebun dimana bisa menjadi tempat perkembangbiakan sekaligus tempat

istirahat nyamuk.

Selain itu keadaan dalam rumah yang meliputi keadaan kamar yang

gelap, kebiasaan menggantung baju dan warna gorden yang gelap

kemungkinan menjadi tempat peristirahatan nyamuk. Didukung dengan

keadaan lingkungan sekitar yang terdapat banyak semak-semak dan kandang

ternak di sekitar pemukiman sehingga penyebaran penyakit ini menjadi cepat

menular kepada penduduk yang berada di wilayah tersebut di beberapa rumah

kasus juga terdapat tanaman perdu di depan rumah dimana tanaman tersebut

bisa menjadi tempat istirahat nyamuk. Adanya tanaman-tanaman tersebut

meningkatkan potensi terjadinya kontak nyamuk dengan responden.

2.1.3 Pengambilan darah

a. Langkah-langkah pengambilan darah dan pengamatan

1. Disiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam

pengambilan sample darah.

2. Ujung jari yang akan diambil darahnya, hendaknya diremas/diurut lebih

dahulu untuk mengumpulkan darah ke ujung jari.

3. Usaplah ujung jari yang akan ditusuk menggunakan kapas alkohol 70 % dan

biarkan kering angin (jangan ditiup).

4. Tusuklah ujung jari tersebut menggunakan blood lancet steril.

5. Teteskan darah yang keluar pada obyek glass. Upayakan pada minimal 2 buah

obyek glass (satu untuk sediaan tipis satu lagi untuk sediaan tetes tebal)

6. Usaplah bekas tusukan lancet menggunakan kapas kering.

7. Untuk sediaan darah tipis lakukan penggeseran darah pada obyek glass

tersebut menggunakan deck glass atau obyek glass lain, sedangkan untuk

sediaan darah tebal, lebarkanlah sampel darah kira-kira selebar 1,5 cm.

Keringkanlah di udara.

8. Lakukanlah pewarnaan dengan larutan Giemsa 1 : 9, selama kurang lebih 5 –

10 menit. (Pada sediaan darah tipis, sebelum diwarnai hendaknya dilakukan

fiksasi menggunakan larutan methanol selama 1 menit. Sedangkan pada

Page 4: BAB II adi.docx

sediaan darah tebal hendaknya dilakukan proses hemolisis sampai sempurna

sebelum diwarnai).

9. Setelah sediaan kering, dilakukan pembacaan dengan perbesaran obyektif 100

kali menggunakan imersion oil.

b. Hasil

No Nama Hasil Analisis Darah

1 Negatif

2 Negatif

3 Negatif

4 Negatif

5 Negatif

Berdasarkan hasil pengambilan darah