bab ii

download bab ii

of 17

description

proposal

Transcript of bab ii

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan yang digunakan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan harus memenuhi krietria laporan keuangan yaitu relevan, dapat dimengerti, andal (akurat) dan tepat waktu. Namun pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) masih banyak terdapat fenomena laporan keuangan yang belum menyajikan informasi yang relevan, dapat dimengerti, andal dan tepat waktu.Untuk mendapatkan laporan keuangan yang berkualitas diperlukan berbagai faktor pendukung yaitu sumber daya manusia yang kompeten dan sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi merupakan dasar dalam penyusunan laporan keuangan karena sistem informasi akuntansi adalah serangkaian prosedur yang dimulai dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan keuangan.Sebuah sistem akuntansi yang tepat juga akan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Didalam penelitian ini penulis menemukan fenomena permasalahan pada PDAM Kota Palopo. PDAM kota Palopo telah menerapkan Sistem Informasi Akuntansi dalam penyusunan laporan keuangannya. Namun keluaran dari sistem informasi akuntansi berupa laporan keuangan tersebut masih kurang berkualitas.

Dari uraian dan fenomena permasalahan diatas, maka penulis ingin meneliti lebih lanjut Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan. ( Penelitian pada PDAM Kota Palopo ) 1.2. Rumusan MasalahDari Uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi akuntansi pada PDAM Kota Palopo?

2. Bagaimana kualitas laporan keuangan pada PDAM Kota Palopo?

3. Apakah terdapat pengaruh antara sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pada PDAM Kota Palopo?

1.1. Tujuan Usulan PenelitianBerdasarkan identifikasi dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini, yaitu :1. Mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi yang diterapkan pada PDAM Kota Palopo.

2. Menggambarkan kualitas laporan keuangan pada PDAM Kota Palopo3. Menguji pengaruh dari sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pada PDAM Kota Palopo.

1.2. Kegunaan Usulan Penelitian1. Kegunaan AkademisHasil penelitian ini diharapkan akan bisa digunakan untuk acuan untuk penelitian selanjutnya yang lebih mendalam.

2. Kegunaan PraktisDengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat mengatasi masalah dalam penyusunan laporan keuangan pada PDAM Kota Palopo.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori 2.1.1. Sistem

Sistem diperlukan dalam suatu unit usaha agar tujuan dapat dicapai dengan melakukan kegiatan bersama sama oleh berbagai unsur. Menurut Mulyadi (2001:3), pengertian sistem adalah sebagai berikut :

Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Jadi sistem merupakan sekumpulan unsur atau elemen dengan cara tertentu yang saling berkaitan dan mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan bersama. Biasanya sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.2.1.2. Sistem Informasi AkuntansiSistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan yang berkenaan dengan Akuntansi. Menurut

Mulyadi (2001:3) dalam bukunya Sistem Akuntansi menjelaskan bahwa Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. 2.1.3. Laporan Keuangan2.1.3.1. Definisi Laporan Keuangan

Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan no.1 (2007:5) menjelaskan bahwa:

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.2.1.4. Kualitas Laporan KeuanganSuwardjono (2005:165) menyatakan bahwa kriteria yang menjadi kebijakan akuntansi sangat erat kaitannya dengan masalah apakah informasi suatu objek bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi pihak pemakai yang dituju. Kebermanfaatan (usefulness) merupakan suatu karakteristik yang hanya dapat ditentukan secara kualitatif dalam hubungannya dengan keputusan, pemakai, dan keyakinan pemakai terhadap informasi. Oleh karena itu, kriteria tersebut disebut karakteristik kualitatif atau kualitas informasi akuntansi. Terdapat empat karakteristik kualitatif, yaitu:

a. Dapat dipahami

Informasi keuangan harus dapat dicerna maknanya oleh pemakai. Dua faktor yang mempengaruhi keterpahaman informasi adalah kecanggihan pemakai dan informasi itu sendiri. Informasi akan bermanfaat jika informasi tersebut tepat dan pemakai informasi tersebut memiliki kemampuan untuk menginterpretasikannya.

b. Relevan

Pada dasarnya, informasi yang relevan adalah informasi yang mempunyai hubungan dengan masalah yang dihadapi. Informasi dikatakan relevan jika informasi tersebut mempengaruhi tujuan, pemahaman, dan keputusan. Suwardjono (2005: 169) menyatakan bahwa relevansi adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam membedakan beberapa alternative keputusan sehingga pemakai dapat dengan mudah menentukan pilihan. Jika dihubungkan dengan tujuan pelaporan keuangan, relevansi adalah kemampuan informasi untuk membantu investor, kreditur, dan pemakai lain dalam menyusun prediksi dari kejadian masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang, atau dalam mengkonfirmasi atau mengkoreksi harapan - harapannya. Informasi juga relevan dengan keputusan investasi jika informasi tersebut mampu mengkonfirmasi ketidakpastian suatu keputusan yang telah dibuat sehingga keputusan tersebut akan dipertahankan atau diubah. Unsur - unsur relevansi, yaitu:

(1) Memiliki nilai peramalan (predictive value)

Nilai peramalan adalah kemampuan atau kualitas informasi untuk membantu pengguna dalam meningkatkan probabilitas terjadinya atau terwujudnya harapan-harapan pengguna atas hasil dari suatu kejadian masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Dengan kata lain, nilai peramalan adalah kemampuan informasi dalam memperbaiki kemampuan atau kapasitas pembuat keputusan untuk melakukan prediksi.

(2) Mengandung feedback value

Feedback value kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam mengkonfirmasi dan mengkoreksi harapan-harapan pemakai di masa lalu. Dengan kata lain, feedback value adalah kemampuan informasi untuk dijadikan basis mengevaluasi apakah keputusan masa lalu adalah tepat.

(3) Tepat waktu

Informasi tidak dapat relevan jika tidak tepat waktu. Jadi, informasi harus tersedia bagi pengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan. Oleh karena itu, ketepatan waktu adalah batasan penting dalam publikasi laporan keuangan. Ketepatan waktu menunjukkan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun waktu yang teratur untuk memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan yang akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai.

c. Keandalan

Keandalan adalah kemampuan informasi untuk memberi keyakinan bahwa informasi tersebut benar dan valid. Nilai informasi akan berkurang jika pengguna informasi meragukan kebenaran atau validitas informasi tersebut, dan begitu pula sebaliknya. Unsur-unsur keandalan:

(1) Dapat diuji (verifiability)

Verifiability adalah kemampuan informasi untuk memberi keyakinan yang tinggi kepada para pemakai karena tersedianya sarana bagi para pemakai untuk menguji secara independen mengenai ketepatan, kebenaran dan validitas informasi.

(2) Netral

Kenetralan adalah ketidakberpihakan pada kelompok tertentu dan tidak bisa dalam perlakuan akuntansi. Ketidak-biasan dalam hal ini berarti bahwa informasi disajikan tidak untuk mengarahkan kelompok pengguna tertentu agar bertindak sesuai dengan keinginan penyedia informasi atau untuk menguntungkan/ merugikan kelompok pengguna tertentu.

(3) Ketepatan penyimbolan

Ketepatan penyimbolan adalah kesesuaian atau kecocokan antara pengukur atau deskripsi dan fenomena yang diukur atau dideskripsikan. Ketepatan penyimbolan dalam akuntansi menyangkut dua hal yaitu ketepatan deskripsi atau definisional (misalnya aset, kas, piutang, dan kewajiban) dan validitas pengukuran.

d. Dapat diperbandingkan (comparability)

Comparability adalah kualitas informasi atau kemampuan informasi untuk membantu para pengguna mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara dua perangkat2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan sebelumnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Angga Dwi dengan judul sistem informasi akuntansi keuangan terhadap kualitas laporan keuangan hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa sistem informasi akuntansi keuangan yang handal akan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.2.3. Kerangka Pemikiran

Gambar 1Kerangka pemikiran

2.4. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori yang telah dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis sementara yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Ho : Penerapan Sistem Informasi Akuntansi tidak berpengaruh terhadap ketepatan laporan keuangan pada PDAM Kota PalopoHa : Penerapan Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh terhadap ketepatan laporan keuangan pada PDAM Kota PalopoBAB III

METODE PENELITIAN3.1. Rancangan Usulan PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian explanatory, penelitian explanatory adalah suatu metode penelitian yang bermaksud untuk mendapatkan kejelasan fenomena yang terjadi secara empiris dan berusaha untuk mendapatkan jawaban hubungan kausal antar variable melalui pengujian hipotesis.3.2. Lokasi Usulan PenelitianLokasi usulan penelian ini adalh kantor PDAM Kota Palopo.3.3. Populasi dan SampelPopulasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan pada bagian keuangan pada PDAM Palopo. Karena jumlah populasi kurang dari 100 maka seluruh populasi dijadikan sebagai sampel penelitian. 3.4. Jenis dan Sumber DataJenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer berupa kuesioner yang ditujukan langsung pada karyawan bagian keuangan pada PDAM Kota Palopo yang terlibat langsung dalam proses penyusunan laporan keuangan.3.5. Teknik Pengumpulan DataData dikumpulkan melalui metode angket, yaitu menyebarkan daftar pertanyaan (kuisioner) yang akan diisi atau dijawab oleh responden yang merupakan karyawan atau staf di bagian akuntansi dan keuangan di PDAM Kota Palopo. Kuisioner asalah seperangkat pertanyaan tertulis yang telah disusun sedemikian rupa untuk dijawab oleh responden, biasanya disertai alternatif alternatif jawaban.

Kuisioner diberikan secara langsung kepada responden. Responden diminta untuk mengisi daftar pertanyaan tersebut, kemudian memintanya untuk mengembalikan hasil kuisioner tersebut. Hasil angket yang telah diisi kemudian akan diolah lebih lanjut oleh peneliti.Teknik pengukuran yang digunakan untuk mengubah data data kualitatif dari kuisioner menjadi suatu urutan data kuantitatif adalah Summated Rating Method : Likert Scale atau skala likert. Skala likert merupakan suatu pengukuran dengan menggunakan metode ordinal. Alasan penggunaan teknik skala likert adalah karena teknik ini tidak menuntut pengunaan kategori dan subjek yang diukur tidak terbatas kepada dua alternative jawaban saja.

Ukuran yang digunakan untuk menilai jawaban jawaban yang diberikan dalam menguji variabel independen dan variabel dependen yaitu lima tingkatan, bergerak dari satu sampai lima.

Tabel 3.2

Penilaian Skala Likert

JawabanSkor (nilai)

Sangat Setuju (SS)5

Setuju (S)4

Kurang Setuju (KS)3

Tidak Setuju (TS)2

Sangat Tidak Setuju (STS)1

Sumber : Sugiyono (2010 :135)3.6. Variabel Penelitian / Operasional Variabel

3.6.1. Variabel independen

Variabel independen ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecendent dan variabel bebas. Variabel bebas variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen ( variabel yang mempengaruhi ). Variabel independen dalam penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi pada PDAM Kota Palopo. Sistem informasi akuntansi merupakan serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran seampai dengan pelaporan keuangan.3.6.2. Variabel Dependen Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, konsekuen atau biasa disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas laporan keuangan PDAM Kota Palopo. Kualitas laporan keuangan adalah Ukuran ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.

3.6.3. Variabel ModeratorVariabel moderator adalah variabel yang mempunyai pengaruh ketergantungan yang kuat dengan hubungan variabel terikat dan variabel bebas, dimana kehadiran variabel ketiga ini mengubah hubungan awal antara variabel terikat dan variabel bebas. Variabel moderator dalam penelitian ini adalah Sumber Daya Manusia yang meliputi karyawan dan pembimbing dalam implementasi Sistem Informasi Akuntansi. Sumber Daya Manusia adalah tingkat pengetahuan baik karyawan maupun pembimbing mengenai penyusunan laporan keuangan.3.7. Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif. Analisis data kuantitatif digunakan untuk menilai pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi keuangan terhadap kualitas laporan keuangan pada PDAM Kota Palopo. Teknik analisis data menggunakan uji Test of Validity dilakukan untuk mengetahui apakah alat pengukuran yang telah disusun memiliki validitas atau tidak. Teknik korelasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Product Moment, Teknik Korelasi Product Moment memerlukan tingkat pengukuran variabel sekurang-kurangnya interval. Jika r-hitung > r-tabel,valid, sedangkan jika r-hitung < r-tabel, tidak valid. Metode Alpha Croncbach yaitu menentukan reliable dan tidaknya suatu instrumen penelitian dengan cara membandingkan antara nilai r hitung dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikan 5%.Jika nilai Cronbachs Alpha Item> Nilai Alpha, reliable, sedangkan Nilai Croancbachs Alpha ItemKolmogrof-Swirnovtabel, maka distribusi data adalah tidak normal.

Uji heteroskedastisitas untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Untuk melihat adanya heteroskedastisitas, dilakukan dengan melihat pola tertentu dari titik-titik data pada scattergraf dengan dasar pengambilan keputusan. Apabila titik-titik data membentuk pola tertentu pada grafik (bergelombang, melebar, menyempit atau mengumpul), maka terjadi heteroskedastisitas dan begitu sebaliknya.3.8. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data regresi berganda. Penggunaan teknik ini karena dalam penelitian ini digunakan dua variabel independen (sistem informasi akuntansi) dan satu variabel dependen (ketepatan laporan keuangan). Persamaan regresi berganda yang diterapkan dalam usulan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:Y = + 1 X1 + 2 X2 +

Dimana :

Y = Kualitas Laporan Keuangan

= konstanta

1 2 = koeisien regresi

X1 = Sistem Informasi Akuntansi

X2 = Sumber Daya Manusia

= Error term3.9. Pengujian Hipotesis

3.9.1. Analisis Koefisien DeterminasiAnalisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya dari pengaruh variabel bebas sistem informasi akuntansi dan variabel moderating sumber daya manusis terhadap variabel terikat ketepatan laporan keuangan. Koefisien determinasi ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Kd = rs2 x 100%

Keterangan :

Kd = koefisien determinasi

rs = koefisien korelasi Rank Spearman3.9.2. Uji t

Pengujian ini untuk mengetahui apakah variabel secara individu berpengaruh positif terhadap variabel terikat. Jika t- hitung > t tabel (+) atau t- hitung < t tabel (-), dan koefisien regresi bernilai positif maka variabel secara individu berpengaruh positif terhadap variabel terikat.DAFTAR PUSTAKAAlfi Risda, Uji Validitas dan Reliabilitas, https://www.academia.edu/5922748/Uji_Validitas_dan_Reliabilitas. diakses pada tanggal 20 Desember 2015

Angga Dwi. Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas BrawijayaBarry E Cushing, Romney Marthal D, 2003. Accounting Information System. John.Adison WishleyKholis, Medisin 2010, Pengaruh Kompetensi Pegawai dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah Pemerintah Kota Medan, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri MedanKonsistensi, Analisis Regresi Variabel Moderating http://www.konsistensi.com/2015/05/analisis-regresi-variabel moderating.html. diakses pada tanggal 20 Desember 2015

Konsultan Statistik. Validitas dan Reliabilitas http://www.konsultanstatistik.com/2009/03/validitas-dan-reliabilitas.html. diakses pada tanggal 20 Desember 2015Muhammad Saputra, Contoh - Contoh Variabel https://www.academia.edu/3714644/Contoh-contoh_variabel. diakses pada tanggal 20 Desember 2015

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Salemba Empat

Teori Online, Regresi Varibel Moderator, https://teorionline.wordpress.com/2011/06/02/regresi-variabel-moderator/. diakses pada tanggal 20 Desember 2015Uma Sekaran. 201 0. Research Method for Business : A Skill Building Approach. Four Edition. New York. John Wiley & Sons Inc

Sumber Daya Manusia

Variabel (X2)

Ketepatan Laporan Keuangan

Variabel (Y)

Sistem Informasi Akuntansi

Variabel (X1)

1