BAB II

27
Universitas Muhammadiyah Palembang 18 BAB II TINJAUAN UMUM PABRIK 2.1. Perkembangan Usaha Dari sejak awal berdirinya pabrik pupuk pertama di indonesia, PT. PUSRI telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal tersebut terus ditunjang dengan semakin berkembangnya program pemerintah dalam memenuhi swasembada pangan sehingga terus meningkatnya kebutuhan produsen pupuk yang memiliki aset terbesar diantara pabrik pupuk lainya di Indonesia. PT. PUSRI sekarang mengoperasikan empat train pabrik pupuk yaitu PUSRI II, III, IV dan I-B (dahulunya PUSRI I). Sejak tahun 1979 PUSRI diberi tugas oleh pemerintah melaksanakan distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) untuk mendukung program pangan nasional dengan memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani diseluruh wilayah indonesia. Pada tahun 1997, PUSRI ditunjuk sebagai induk yang membawahi empat BUMN yang bergerak dibidang industri pupuk dan petrokimia yaitu PT. Petrokimia Gersik, PT. Pupuk Kujang Cikampek, PT. Pupuk Kaltim dan PT. Pupuk Iskandar Muda serta satu BUMN yang bergerak dibidang Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV

description

Dari sejak awal berdirinya pabrik pupuk pertama di indonesia, PT. PUSRI telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal tersebut terus ditunjang dengan semakin berkembangnya program pemerintah dalam memenuhi swasembada pangan sehingga terus meningkatnya kebutuhan produsen pupuk yang memiliki aset terbesar diantara pabrik pupuk lainya di Indonesia. PT. PUSRI sekarang mengoperasikan empat train pabrik pupuk yaitu PUSRI II, III, IV dan I-B (dahulunya PUSRI I). Sejak tahun 1979 PUSRI diberi tugas

Transcript of BAB II

Universitas Muhammadiyah Palembang 18

BAB II

TINJAUAN UMUM PABRIK

2.1. Perkembangan Usaha

Dari sejak awal berdirinya pabrik pupuk pertama di indonesia, PT. PUSRI

telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal tersebut terus ditunjang

dengan semakin berkembangnya program pemerintah dalam memenuhi

swasembada pangan sehingga terus meningkatnya kebutuhan produsen pupuk

yang memiliki aset terbesar diantara pabrik pupuk lainya di Indonesia. PT. PUSRI

sekarang mengoperasikan empat train pabrik pupuk yaitu PUSRI II, III, IV dan I-

B (dahulunya PUSRI I).

Sejak tahun 1979 PUSRI diberi tugas oleh pemerintah melaksanakan

distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk

pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) untuk mendukung program pangan

nasional dengan memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani

diseluruh wilayah indonesia.

Pada tahun 1997, PUSRI ditunjuk sebagai induk yang membawahi empat

BUMN yang bergerak dibidang industri pupuk dan petrokimia yaitu PT.

Petrokimia Gersik, PT. Pupuk Kujang Cikampek, PT. Pupuk Kaltim dan PT.

Pupuk Iskandar Muda serta satu BUMN yang bergerak dibidang engineering,

procurement dan contruction (EPC), yaitu PT. Rekayasa Industri. Pada tahun

1998, anak perusahaan PUSRI bertambah satu BUMN lagi, yaitu PT. Mega Eltra

yang bergerak dibidang perdagangan.

Pada tahun 2010 dilakukan pemisahan (spin off) dari perusahaan perseroan

(Persero) PT. Pupuk Sriwidjaja atau PT. PUSRI (Persero) kepada PT. Pupuk

Sriwidjaja Palembang dan pengalih hak dan kewajiban PT. (Persero) kepada PT.

Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagai mana tertuang didalam RUPS-LB tanggal

24 Desember 2010 yang berlaku efektif 1 Januari 2011.

Sejak tanggal 18 April 2012, Mentri BUMN Dahlan Iskan meresmikan PT.

Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) sebagai nama induk perusahaan

Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV

Universitas Muhammadiyah Palembang 19

pupuk yang baru menggantikan nama PT. Pusri (Persero). Hingga kini PT

Sriwidjaja Palembang tetap menggunakan brand dan merk dagang Pusri.

Berikut ini struktur kedudukan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang setelah

diresmikannya PT. Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) berdasarkan

keputusan mentri BUMN tertanggal 18 April 2012 :

Gambar 2.1 Struktur kedudukan PT. Pusri Palembang

Seiring berkembangnya, PT. PUSRI memperluas usahanya dengan

mendirikan usaha samping. Usaha samping terdiri dari dua proyek studi

kelayakan, pertama studi kelayakan untuk pabrik Asam Sionurat yang

berkapasitas 12.000 ton per tahun yang pelaksanaannya berkerja sama dengan

Shikoku Chemical Crop dan Mitsui Toatsu dari jepang. Proyek ini merupakan

diversifikasi produk yang menggunakan bahan baku urea. Kedua adalah proyek

melamin yang merupakan diversifikasi bahan baku.

Selain memperluas dalam bidang usaha, PT. PUSRI juga tetap

memperhatikan kesejahteraan karyawan, baik sebelum pensiun ataupun sesudah

masa pensiun. PT. PUSRI mendirikan Yayasan Kesejahteraan Karyawan PT.

PUSRI (YKKP) dan Yayasan Dana Pensiun Karyawan (YDPK). Dalam

Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV

Universitas Muhammadiyah Palembang 20

pengembangan usahanya, YKKP dan YDKP menanamkan modalnya dalam

bentuk deposito, membeli saham atau obligasi dan membentuk anak perusahaan.

Anak perusahaan tersebut antara lain:

a. PT. Srijasa Perkasa (Srikasa)

Bergerak di bidang usaha pembianaan petani karet Sumatera Selatan dengan

berorientasi kepada mutu karet yang berkualitas tinggi.

b. PT. Sri Umbika Sari

Bergerak di bidang engineering, publikasi dan plant service.

c. PT. Sri Bina Havaea

Bergerak di bidang usaha pembinaan singkong dengan orientasi

menghasilkan tepung singkong.

d. PT. Sri Andal Lestari

Bergerak di bidang instrument dan elektronika diantaranya penanganan

perbaikan kondisi udara, pembangaunan jaringan TV, parabola, reklame dan

lain-lain.

e. PT. Sri Vavia Wisata

Bergerak di bidang jasa travel, penginapan dan pariwisata.

f. PT. Sri Aneka Karta (SAK)

Bergerak di bidang pelayanan jasa seperti service kebersihan dan konstruksi

sipil.

Sedangkan anak perusahaan YDPK adalah:

a. Foxboro Perkind

Bergerak di bidang pengadaan chemical dan spareperts serta pemeliharaan

pabrik.

b. PT. Mahogany Indah Industri

Memproduksi gitar berkualitas tinggi.

c. PT. Puspa Karya Tama

Mengelola bidang usaha apotik untuk melayani keperluan obat-obatan bagi

karyawan dan keluarga PT. PUSRI maupun masyarakat luar.

Sejalan dengan misi PT. PUSRI dan pola pembangunan industri nasoinal,

khususnya pengembangan industri kecil, PT. PUSRI juga aktif berperan sebagai

Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV

Universitas Muhammadiyah Palembang 21

pembina dalam pengembangan industri kecil. Pembinaan PT. PUSRI terhadap

industri kecil meliputi:

a. Pembinaan pemasaran

b. Pembinaan manajemen

c. Pembinaan teknologi.

2.2. Pendistribusian dan Pemasaran

Sebagai suatu perusahaan produsen pupuk urea, pendistribusian pupuk urea

sampai ke tangan petani pada waktu dan jumlah yang tepat merupakan tugas dan

kewajiban PT PUSRI, dimana yang pelaksanaan pendistribusian tersebut

dilakukan oleh pusat distribusi yang berada di pengawasan direktur komersial.

Pada saat ini PT PUSRI memiliki fasilitas distribusi sebagai berikut ini:

1. Pengangkutan

a. Satu (1) buah kapal pengangkutan ammonia dengan kapasitas 8500

ton MV Sultan Machmud Badarudin II.

b. Enam (6) buah kapal pengangkutan pupuk curah

MV PUSRI Indonesia

MV Sumantri Bojonegoro

MV Julianto Muliodiharjo

MV Abusamah

MV Mochtar Prabu Mangkunegara

MV Ibrahim Zahier

c. 595 buah gerbong kereta api berkapasitas 17.850 ton.

2. Unit Pengantongan

Saat ini PT PUSRI memiliki tujuh unit pengantongan pupuk dengan total

kapasitas 2.620.000 ton. Unit pengantongan tersebut terbesar diseluruh

pelosok nusantara.

3. Gudang penyimpanan Pupuk

Gudang penyimpanan pupuk PT PUSRI terdiri dari 107 unit dengan jumlah

kapasitas penampungan 1.265.000 ton yang telah tesebar diseluruh

Indonesia.

Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV

Universitas Muhammadiyah Palembang 22

4. Kantor pemasaran

PT PUSRI memiliki kantor pemasaran, yang terdiri dari :

a. Kelompok A, terletak di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan

Sumatera Utara

b. Kelompok B,terletak di Aceh, D. I. Yogyakarta, Bali, Kalimantan

Selatan, Sulawesi Selatan, NTB, dan NTT.

c. Kelompok C, Terletak di Jambi, Bengkulu, DKI. Jakarta, Kalimantan

Timur, Sulawesi Utara, Sulteng, Maluku dan Irian Jaya.

Saat ini PT PUSRI telah mengekspor pupuk urea dan dikirim sesuai

kebutuhan dan permintaan negara yang bersangkutan, negara-negara tersebut

antara lain Malaysia, Thailand, Philipina, Vietnam, RRC, Singapura, Hongkong,

Selandia Baru, India Bangladesh, Jepang, Iran, Nepal, Birma, Papua Nugini,

Tanzania, Australia dan Malawi.

Kebijakan kegiatan persamaan dan distribusi pupuk diarahkan oleh Pusri

untuk menjamin pemenuhan kebutuhan pupuk di dalam negeri guna mendukung

program pembangunan pertanian berkelanjutan yang ditunjukan pada penguatan

ketahanan pangan nasional. Pemenuhan kebutuhan Pupuk di dalam negeri adalah

prioritas utama perusahaan sehingga kebijakan ekspor pupuk menempati prioritas

kedua.

Gambar 2.2 Peta Rayonisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Indonesia

Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV

Pusri Palembang

Pupuk KujangPetrokimia Gresik

Pupuk Iskandar Muda Pupuk Kaltim

L ini II/UP P

G udangP eng ec er

G udang L ini III Dis tributor

G udang L ini III

P etani/K el. Tani

R DK K

S K E MA A L UR DIS T R IB US I P UP UK(S es uai P ermendag No 21/2008 & 07/2009)

P abrikP US R I

P R ODUS E N DIS T R IB UT OR

P E R ME NT AN(AL OK AS I P E R P R OP INS I)

P E R G UB E R NUR(AL OK AS I P E R K AB UP ATE N)

P E R B UP ATI (AL OK AS I P E R K E C AMAT AN)

P E R ME NDAG(AT UR AN P E NDIS T R IB US IAN)

P E R ME NT AN (AT UR AN S IS T E M R DK K )

P R ODUS E N

L ini II/UP P

G udangP eng ec er

G udang L ini III Dis tributor

G udang L ini III

P etani/K el. Tani

R DK K

S K E MA A L UR DIS T R IB US I P UP UK(S es uai P ermendag No 21/2008 & 07/2009)

P abrikP US R I

P R ODUS E N DIS T R IB UT OR

P E R ME NT AN(AL OK AS I P E R P R OP INS I)

P E R G UB E R NUR(AL OK AS I P E R K AB UP ATE N)

P E R B UP ATI (AL OK AS I P E R K E C AMAT AN)

P E R ME NDAG(AT UR AN P E NDIS T R IB US IAN)

P E R ME NT AN (AT UR AN S IS T E M R DK K )

P R ODUS E N

Universitas Muhammadiyah Palembang 23

Provinsi wilayah tanggung jawab PT Pusri Palembang :

1. Sumatera Selatan

2. Lampung

3. Jambi

4. Bengkulu

5. Babel

6. Banten dan DKI

7. Jawa tengah

8. DI. Yogyakarta

Sedangkan skema alur distribusi pupuk nasional berdasarkan Permendag No.

21/2008 dan 07/2009 adalah sebagai berikut.

Gambar 2.3 Sistem Distribusi Pupuk Nasional

2.3. Struktur Organisasi dan Manajemen PT. PUSRI

Dalam suatu industri ataupun perusahaan, struktur organisasi dan

manajemen perusahaan merupakan salah satu peran penting dalam menjalankan

suatu industri ataupun perusahaan tersebut. Sehingga akan tercapainya efisiensi

Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV

Universitas Muhammadiyah Palembang 24

kerja yang tinggi. Struktur organisasi yang baik sangat diperlukan dalam

mencapai efisiensi kerja yang tinggi. Hal ini akan menentukan kelancaran aktifitas

perusahaan sehari-hari untuk memperoleh peningkatan kuantitas dan kualitas

produk yang maksimal sehingga terciptanya produktifitas kerja yang optimal.

PT. Pupuk Sriwidjaja (PT. PUSRI) merupakan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yang menggunakan sistem Line and Staff Organization dengan bentuk

Perseroan Tebatas (PT) yang pengelolahannya dan pengelolahan pabrik berasal

dari pemerintah. Proses manajemen PT. PUSRI berdasarkan Total Quality

Control Management (TQCM) yang melibatkan seluruh pimpinan dan karyawan

dalam mencapai peningkata mutu secara continue.

Kedudukan tertinggi dalam struktur organisasi yang ada di PT. PUSRI

Palembang adalah dewan komisaris. Dewan komisaris bertugas memberikan

pembinaan dan pengawasan terhadap kelangsungan manajemen maupun

operasional perusahaan. Tugas operasional sesuai dengan surat keputusan direksi

No. SK/DIR/251/2009, tanggal 24 November 2009, dilaksanakan oleh dewan

direksi yang terdiri dari Direktur Utama yang membawahi lima orang direktur,

yaitu:

1. Direktur keuangan

2. Direktur SDM dan umum

3. Direktur produksi

4. Direktur teknik dan pengembangan

5. Direktur pemasaran

Namun pada awal tahun 2011 terjadi perubahan dalam struktur dewan

direksi, penyempurnaan pada struktur organisasi yang ada di PT. PUSRI

Palembang. Prinsip utama penyempurnaan organisasi tersebut adalah untuk

menuju pembentukan organisasi PT. PUSRI yang ramping, efisien dan fleksibel.

Struktur Organisasi Perusahaan yang disampaikan pada tanggal 1 Januari 2011,

dalam SK Direksi. Sejak tahun 2011, terjadi penggabungan antara Direktur

Keuangan dan Direktur Pemasaran yang digabung menjadi Direktur Komersil.

Jadi, sekarang ini Direktur Utama hanya membawahi empat orang direktur, yaitu:

1. Direktur Produksi

Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV

Universitas Muhammadiyah Palembang 25

2. Direktur Keuangan dan Pemasaran

3. Direktur Teknik dan Pengembangan

4. Direktur SDM dan Umum

Dalam sistem penjenjangan, karyawan yang ada di dalam perusahaan

didasarkan kepada tingkat pendidikan, keahlian dan pengalaman. Berdasarkan

jabatan dalam struktur organisasi, karyawan yang bekerja pada PT. PUSRI

Palembang dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Direksi

General Manager

Manager

Superintenden

Assistant Superintendent

Supervisor

Foreman senior

Foreman

Karyawan

Untuk promosi ke jenjang yang lebih tinggi maupun untuk kenaikan tingkat

golongan, maka setiap tahun diadakan penilaian karyawan yang meliputi loyalitas,

dedikasi, pengetahuan, keterampilan, tingkah laku, pergaulan sesama karyawan

dan produktifitas kerja. Kenaikan jabatan terjadi apabila ada formasi yang kosong

dan sistemnya dari bawah ke atas, sedangkan untuk mutasi jabatan dilakukan pada

posisi yang hampir sejajar.

Jam kerja normal bagi karyawan non shift adalah :

1. Senin - Kamis : Pukul 07.30 - 12.00 WIB dan

Pukul 13.00 - 16.30 WIB

Istirahat pukul 12.00 - 13.00 WIB

2. Jum’at : Pukul 07.30 - 11.30 WIB dan

Pukul 13.00 - 17.00 WIB

Istirahat pukul 11.30 - 13.00 WIB

Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV

Universitas Muhammadiyah Palembang 26

Dalam proses pengoperasian pabrik, direktorat yang berhubungan dengan

proses atau melaksanakan tugas operasional adalah direktorat produksi. Direktur

Produksi membadahi beberapa divisi, yaitu:

1. Divisi Operasi

2. Divisi Pengendalian Pabrik, Keselamatan Kerja dan Lingkungan

3. Divisi Pemeliharaan.

2.3.1.Divisi Operasi

Divisi ini bertanggung jawab terhadap jalannya produksi. Untuk lebih

rincinya, tugas-tugas utama divisi operasi adalah:

a. Mongoperasikan sarana produksi secara optimal dengan mengusahakan

waktu operasi dan factor produksi setinggi-tingginya dengan tetap

memperhatikan keselamatan peralatan, personalia dan lingkungan,

b. Menjaga kualitas produksi, bahan baku, material, dan peralatan serta bahan-

bahan penunjang sehingga sasaran produksi tercapai dengan tolak ukur

kualitas, produktifitas dan keselamatan, dan

c. Mengganti peralatan pabrik yang pemakaiannya sudah tidak ekonomis.

Divisi ini membawahi beberapa departemen sebagai berikut:

1. Departemen Operasi IB, mengkoordinasikan beroperasinya PUSRI–IB

2. Departemen Operasi II, mengkoordinasikan beroperasinya PUSRI–II

3. Departemen Operasi III, mengkoordinasikan beroperasinya PUSRI–III

4. Departemen Operasi IV, mengkoordinasikan beroperasinya PUSRI–IV

5. Departemen Pengantongan dan Angkutan

Plant Manager setiap departemen bertanggung jawab terhadap operasional

pabrik secara keseluruhan, sehingga untuk memudahkan pelaksanaan tugas

operasional. Masing-masing Plant Manager dibantu oleh 3 orang superintendent,

yaitu:

1. Superintendent Utilitas dan Asistennya

2. Superintendent Ammonia dan Asistennya

3. Superintendent Urea dan Asistennya.

Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV

Universitas Muhammadiyah Palembang 27

Selain itu, masing-masing plant manager produksi juga dibantu pelaksanaan

tugasnya oleh kepala seksi, shift supervisor, kepala regu, karyawan dan operator.

Shift-supervisor bertugas mengkoordinasi kegiatan di lapangan antar unit kerja

pabrik, mengawasi kerja operator untuk setiap shift, dan sekaligus sebagai

penganggung jawab operasional pabrik pada jam kerja di luar day shift.

Sedangkan operator bertugas mengoperasikan pabrik pada setiap bagian (utilitas,

ammonia atau urea). Operator ini terdiri dari operator senior yang bertugas di

control panel room dan operator lapangan. Operator-operator tersebut bekerja

sesuai shift yang telah dijadwalkan dan diketuai oleh seorang kepala seksi. Selain

itu, untuk setiap shift dibantu oleh seorang kepala regu. Khusus operator lapangan

dikoordinir oleh seorang coordinator lapangan. Setiap shift bekerja selama

delapan jam dengan jam kerja sebagai berikut:

a. Day Shift : Pukul 07.00 – 15.00 WIB

b. Swing Shift : Pukul 15.00 – 23.00 WIB

c. Night Shift : Pukul 23.00 – 07.00 WIB

Dalam satu siklus kerja, terdapat 4 regu operator (pegawai shift) dengan 3

regu bertugas dan1 regu libur secara bergantian. Pada day shift, superintendent

bertanggung jawab atas operasi pabrik, dan untuk swing shift dan night shift yang

bertanggung jawab adalah shift foreman, kecuali untuk hal-hal yang sangat

penting, kembali kepada superintendent masing-masing.

2.3.2.Divisi Pengendalian Pabrik, Keselamatan Kerja dan Lingkungan

Divisi ini bertugas untuk mengontrol jalannya operasi pabrik,

memperhatikan keselamatan kerja dan lingkungan. Divisi ini membawahi

beberapa departemen sebagai berikut:

1. Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi

2. Departemen Laboratorium

3. Departemen K3 dan LH

4. Departemen Jaminan dan Pengendalian Kualitas.

Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV

Universitas Muhammadiyah Palembang 28

Dalam melaksanakan tugas dari masing-masing departemen diatas akan

diuraikan di bawah ini:

1. Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Departemen ini bertugas untuk memberikan saran, masukan kepada unit

terkait dengan cara melakukan analisis atau evaluasi yang komprehensif atau

akurat terhadap suatu persoalana yang diberikan atau inisiatif sendiri, agar dapat

dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dan atau

melaksanakan tugas operasional sehari-hari. Departemen ini dikepalai oleh

seorang manager dan membawahi beberapa kelompok, yaitu:

a. Kelompok Teknik Proses–I

b. Kelompok Teknik Proses–II

c. Kelompok PPP (Pelopor dan Perencanaan Produksi)

d. Kelompok PMP (Perencanaan Material Proses).

a. Kelompok Teknik Proses–I

Kelompok ini betugas untuk mengevaluasi efisiensi dan unjuk kerja pabrik,

serta mengendalikan kualitas bahan baku pembantu untuk operasional babrik yang

dikepalai oleh coordinator Teknik Proses–I.

Bagian ini bertugas untuk melaksanakan, menganalisa, memeriksa

kelayakan dan menyarankan perbaikan pada kerusakan peralatan rotating dan no-

rotating di pabrik P–IB, P–II, dan ASP atau CO2 plant untuk jaminan

kelangsungan beroperasinya pabrik sesuai dengan standar dan kode yang berlaku.

b. Kelompok Teknik Proses–II

Bagian ini bertugas untuk melaksanakan, menganalisa, memeriksa

kelayakan dan memberikan rekomendasi perbaikan pada peralatan non rotating di

pabrik P–III, P–IV dan unit pengantongan untuk menjamin kelangsungan

beroperasinnya pabrik sesuai dengan standar dan kode yang berlaku.

Masing-masing kelompok beranggotakan process engineer yang

bertanggung jawab terhadap proses dalam pabrik yang ditanganinya. Lebih rinci

lagi, Kelompok Teknik Proses–I dan II mempunyai beberapa tugas utama, yaitu:

1. Memonitor dan mengevaluasi kondisi operasi pabrik, sehingga dapat

dioperasikan pada kondisi yang optimum

Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV

Universitas Muhammadiyah Palembang 29

2. Mengendalikan dan mengevaluasi kuantitas dan kualitas hasil-hasil produksi

3. Memberikan bantuan yang bersifat teknis kepada unit-unit yang terkait

4. Merencanakan pemakaian bahan baku (gas alam) dan bahan pembantu,

termasuk jadwal injeksi pemakaian bahan kimia dan air pendingin

5. Merencanakan modifikasi peralatan produksi serta tambahan unit produksi

dalam rangka peningkatan efisiensi dan produktifitas

6. Merencanakan Turn Around pabrik, memberikan rekomendasi penggantian

katalis, resin dan bahan sejenis.

c. Kelompok PPP (Pelopor dan Perencanaan Produksi)

Kelompok ini bertanggung jawab terhadap hal-hal berikut:

1. Pelaporan hasil produksi urea dan ammonia

2. Jumlah pemakaian bahan baku dan bahan penunjang lainnya

3. Penyusunan RKAP.

d. Kelompok PMP (Perencanaan Material Proses)

Kelompok ini bertugas untuk menjamin ketersediaan bahan kimia, katalis

dan bahan isian lainnya baik were house stock maupun yang akan dibeli secara

langsung guna mendukung reliability dan sustainability operasional pabrik.

2. Departemen Laboratorium

Laboratorium bertugas dalam analisa control serta pengawasan muutu bahan

baku, bahan penolong dan hasil-hasil produksi pabrik. Departemen ini terdiri dari

tiga orang kepala bagian, yaitu:

a. Kepala Bagian Laboratorium Kimia Analisa

b. Kepala Bagian Laboratorium Kontrol

c. Kepala Bagian Laboratorium Penunjang sarana.

3. Departemen K3 dan LH

Departemen Keamanan Keselamatan Kerja (K3) dan Lingkungan Hidup

(LH) ini terdiri dari 5 bagian, yaitu:

a. Bagian Pengendalian Pencemaran

b. Bagian Pengendalian Lingkungan Hidup

Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV

Universitas Muhammadiyah Palembang 30

c. Bagian penanggulangan Kebakaran dan Kecelakaan Kerja

d. Bagian Teknik Keselamatan Kerja

e. Bagian Hygyene dan Pemeriksaan Kesehatan.

4. Departemen Jaminan dan Pengendalian Kualitas

2.3.3.Divisi Pemeliharaan

Divisi ini bertanggung jawab untuk memelihara dan merawat alat-alat

pabrik, serta kendaraan yang berhubungan dengan operasional pabrik. Divisi ini

dikepalai oleh seorang general manager yang membawahi beberapa departemen,

yaitu:

1. Departemen pemeliharaan mekanikal

2. Departemen pemeliharaan listrik dan instrument

3. Departemen perbengkelan

4. Departemen perencanaan dan pengendalian Turn Around.

2.3.4.Peraturan-peraturan Kerja

Peraturan-peraturan kerja pada PT. PUSRI dibuat dan diawasi

pelaksanaannya oleh Dinas Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau biasa disingkat

Dinas K3. Peraturan yang dikeluarkan oleh dinas ini sebenarnya cenderung lebih

mengikat kepada para pekerja yang secara langsung berkaitan dengan pabrik.

Namun ada beberapa hal seperti prosedur penanggulangan keadaan darurat yang

melibatkan seluruh elemen PT. PUSRI. Peraturan-peraturan tersebut secara

otomatis juga berlaku kepada karyawan non pabrik, bahkan kepada masyarakat

luar yang ada di lingkungan PT. PUSRI.

Berdirinya Departemen K3 dan LH tidak lepas dari tujuan agar tercapai

kondisi zero accident selama berlangsungnya proses produksi. Dalam hal yang

berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja terdapat:

1. Bagian PK & KK (Penanggulangan Kebakaran dan Kecelakaan Kerja),

2. Bagian Hyperkes (Hygiene Perusahaan dan Kesehatan), dan

3. Bagian Teknik Keselamatan Kerja.

Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV

Universitas Muhammadiyah Palembang 31

Secara keseluruhan tugas-tugas bagian ini antara lain:

a. Mengawasi pelaksanaan peraturan K3 di perusahaan

b. Memberikan pelatihan K3, baik yang bersifat wajib maupun tambahan.

Pelatihan ini dapat dilakukan secara in-house training maupun dilakukan di

luar lingkungan PT. PUSRI. Contohnya, prosedur standar pemadaman api

c. Melakukan penanggulangan kebakaran dan kecelakaan kerja

d. Melakukan pemantauan lingkungan kerja. Contohnya, pada lingkungan

sekitar kompresor, temperature suatu area tertentu, atau tingkat kebisingan

yang ada. Kegiatan ini juga meliputi identifikasi masalah yang mungkin

timbul untuk kemudian dianalisa dan dicari jalan keluarnya. (saran-saran

kerja)

e. Melakukan investigasi bila terjadi kebakaran atau kecelakaan sehingga dinas

ini dapat memberikan rekomendasi kepada bagian terkait berdasarkan hasil

investigasi tadi

f. Pembuatan prosedur-prosedur keselamatan kerja, baik yang merupakan

hasil identifikasi di lapangan maupun hasil pengamatan di pelatihan-

pelatihan.

Dalam hal K3, para karyawan baru juga mendapatkan fasilitas dari

perusahaan berupa asuransi kecelakaan, peralatan pelindung diri, pelatihan dan

pengarahan sebagaimana yang telah diterangkan di atas. Pelaksanaan kegiatan di

atas, selain untuk kebaikan karyawan dan PT. PUSRI sendiri, juga untuk

mematuhi peraturan pemerintah, yaitu UU No. 1 tahun 1970 tentang

ketenagakerjaan, bahwasanya setiap pekerja wajib mengetahui bahaya yang ada.

Berikut ini adalah beberapa hasil kerja departemen K3 dan LH, antara lain:

a. Pemanfaatan bahan B3 di lingkungan PT. PUSRI harus disertai dengan

pemahaman MSDS (Material Safety Data Sheet) oleh pekerja-pekerja yang

berkepentingan,

b. Prosedur latihan untuk penanggulangan keadaan darurat besar dan darurat

kecil (klasifikasinya didasarkan kepada keputusan direktur utama atau

pejabat tertinggi ketika kejadian berlangsung). Pelatihan penanggulangan

untuk keadaan darurat besar dilaksanakan secara rutin 2 tahun sekali,

Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV

Universitas Muhammadiyah Palembang 32

c. Pada tahun 2000, untuk beberapa bahan kimia berbahaya dibuat prosedur

penanganan yang telah disesuaikan dengan kondisi pabrik PT. PUSRI,

d. Pengukuran debu dan emisi kebisingan pada beberapa tempat, sehingga

dibuat batas waktu kerja bagi operator lapangan pada area yang

bersangkutan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada alat

pernafasan dan pendengaran,

e. Memberikan rekomendasi berupa engineering control seperti modifikasi

alat dan administrative control berupa batasan waktu kerja di unit PPU

(Pengantongan Pupuk Urea) karena adanya indikasi pekerja di unit tersebut

sebagian besar mengidap radang paru-paru,

f. Melakukan improvisasi prosedur, pelatihan, dan identifikasi bahaya yang

mungkin timbul sejak dini di bawah kelompok safety engineering.

2.3.5.Penelitian dan Pengembangan

Penelitian difokuskan pada inovasi untuk menghasilkan produk baru dan

teknologi proses baru. Selama tahun 2002, kegiatan penelitian dan pengembangan

dilaksanakan meliputi 7 proyek studi, yaitu: studi pengembangan bisnis inti,

termasuk revamp pabrik ammonia PUSRI II (target 900 MTPD), PUSRI III dan

IV (target masing-masing 1350 MTPD). Termasuk dalam studi ini adalah

pengembangan unit granulasi dengan kapasitas 6.000 ton/hari, studi penggantian

kapal, dan studi kelayakan lanjutan dari Amonium Nitrat. PT. PUSRI juga

melakukan studi storage terminal transit di Tanjung Api-api, studi pasar dan

industry produk, penelitian teknologi dan proses Urea ACES 21, dan pengajuan

paten inovasi pabrik urea.

2.3.6.Manajemen Sumber Daya Manusia

Untuk mewujudkan visi perusahaan yang berdaya saing tinggi, baik di

tingkat regional dan global, maka dilakukan peningkatan kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM). Hal tersebut menjadi salah satu pokok perusahaan untuk dapat

meningkatkan kemampuan berinisiatif dan menginduksi pembangunan usaha baru

Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV

Universitas Muhammadiyah Palembang 33

yang terkait dengan kompetisi perusahaan inti dengan penekanan pada

pembangunan SDM yang mampu melaksanakan alih teknologi.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan (pusdiklat) dikembangkan secara khusus

untuk memberikan pendidikan dan pelatihan yang spesifik, termasuk program up-

grading. Peserta diklat diberikan wawasan dalam mempelajari berbagai aspek

manajemen kualitas, operasi pabrik, lingkungan, transformasi bisnis, penerapan

Good Corporate Governance (GCG), dan termasuk Benchmarking untuk menilai

kapasitas perusahaan dalam menghadapi era persaingan bebas. Sebagai sebagian

dari hubungan industrial yang harmonis, pembinaan SDM juga mencakup aspek

kesejahteraan karyawan. Dalam hal ini, perusahaan menyediakan sejumlah

fasilitas, seperti sarana kesehatan, perumahan, tempat ibadah, sarana pendidikan,

sarana olahraga, koperasi, fasilitas rekreasi dan sebagainya. Untuk mewadahi

aspirasi karyawan, dibentuklah Serikat Pekerja Karyawan.

2.3.7.Kepedulian Lingkungan

Selain mengutamakan peningkatan jumlah produksi, PT. PUSRI juga secara

konsisten melakukan berbagai upaya terobosan untuk dapat tetap menjaga

kelestarian lingkungan. Salah satu upaya yang telah dilaksanakan ialah dengan

memperbaiki sistem dan perangkat yang ada dengan teknologi yang ramah

lingkungan. Disamping itu perbaikan prosedur kerja juga diperhatikan untuk

menjaga keselamatan dan kelestarian lingkungan.

Kepedulian PT. PUSRI serta anak perusahaannya terhadap kelestarian

lingkungan telah terbukti secara nyata dengan diperolehnya sertifikat ISO 14001

dari SGS Yarsley United Kingdom. Pada tahun berikutnya Sucofindo juga

menyerahkan sertifikat ISO 14001, termasuk sertifikat Predikat Biru dan Proper

Prokasih dari Bapedal. Dengan demikian hal tersebut merupakan bukti nyata

kepercayaan terhadap kepedulian PT. PUSRI dalam menjaga kualitas lingkungan.

Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV

Universitas Muhammadiyah Palembang 34

Berikut bagan struktur Organisasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang:

Gambar 2.4 Struktur Organisasi PT. PUSRI Palembang

Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV