Bab II Landasan Teori II-1 II. BAB II LANDASAN TEORI Dalam ...
BAB II
-
Upload
sri-kuswatun -
Category
Documents
-
view
259 -
download
2
description
Transcript of BAB II
Universitas Muhammadiyah Palembang 18
BAB II
TINJAUAN UMUM PABRIK
2.1. Perkembangan Usaha
Dari sejak awal berdirinya pabrik pupuk pertama di indonesia, PT. PUSRI
telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal tersebut terus ditunjang
dengan semakin berkembangnya program pemerintah dalam memenuhi
swasembada pangan sehingga terus meningkatnya kebutuhan produsen pupuk
yang memiliki aset terbesar diantara pabrik pupuk lainya di Indonesia. PT. PUSRI
sekarang mengoperasikan empat train pabrik pupuk yaitu PUSRI II, III, IV dan I-
B (dahulunya PUSRI I).
Sejak tahun 1979 PUSRI diberi tugas oleh pemerintah melaksanakan
distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk
pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) untuk mendukung program pangan
nasional dengan memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani
diseluruh wilayah indonesia.
Pada tahun 1997, PUSRI ditunjuk sebagai induk yang membawahi empat
BUMN yang bergerak dibidang industri pupuk dan petrokimia yaitu PT.
Petrokimia Gersik, PT. Pupuk Kujang Cikampek, PT. Pupuk Kaltim dan PT.
Pupuk Iskandar Muda serta satu BUMN yang bergerak dibidang engineering,
procurement dan contruction (EPC), yaitu PT. Rekayasa Industri. Pada tahun
1998, anak perusahaan PUSRI bertambah satu BUMN lagi, yaitu PT. Mega Eltra
yang bergerak dibidang perdagangan.
Pada tahun 2010 dilakukan pemisahan (spin off) dari perusahaan perseroan
(Persero) PT. Pupuk Sriwidjaja atau PT. PUSRI (Persero) kepada PT. Pupuk
Sriwidjaja Palembang dan pengalih hak dan kewajiban PT. (Persero) kepada PT.
Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagai mana tertuang didalam RUPS-LB tanggal
24 Desember 2010 yang berlaku efektif 1 Januari 2011.
Sejak tanggal 18 April 2012, Mentri BUMN Dahlan Iskan meresmikan PT.
Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) sebagai nama induk perusahaan
Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV
Universitas Muhammadiyah Palembang 19
pupuk yang baru menggantikan nama PT. Pusri (Persero). Hingga kini PT
Sriwidjaja Palembang tetap menggunakan brand dan merk dagang Pusri.
Berikut ini struktur kedudukan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang setelah
diresmikannya PT. Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) berdasarkan
keputusan mentri BUMN tertanggal 18 April 2012 :
Gambar 2.1 Struktur kedudukan PT. Pusri Palembang
Seiring berkembangnya, PT. PUSRI memperluas usahanya dengan
mendirikan usaha samping. Usaha samping terdiri dari dua proyek studi
kelayakan, pertama studi kelayakan untuk pabrik Asam Sionurat yang
berkapasitas 12.000 ton per tahun yang pelaksanaannya berkerja sama dengan
Shikoku Chemical Crop dan Mitsui Toatsu dari jepang. Proyek ini merupakan
diversifikasi produk yang menggunakan bahan baku urea. Kedua adalah proyek
melamin yang merupakan diversifikasi bahan baku.
Selain memperluas dalam bidang usaha, PT. PUSRI juga tetap
memperhatikan kesejahteraan karyawan, baik sebelum pensiun ataupun sesudah
masa pensiun. PT. PUSRI mendirikan Yayasan Kesejahteraan Karyawan PT.
PUSRI (YKKP) dan Yayasan Dana Pensiun Karyawan (YDPK). Dalam
Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV
Universitas Muhammadiyah Palembang 20
pengembangan usahanya, YKKP dan YDKP menanamkan modalnya dalam
bentuk deposito, membeli saham atau obligasi dan membentuk anak perusahaan.
Anak perusahaan tersebut antara lain:
a. PT. Srijasa Perkasa (Srikasa)
Bergerak di bidang usaha pembianaan petani karet Sumatera Selatan dengan
berorientasi kepada mutu karet yang berkualitas tinggi.
b. PT. Sri Umbika Sari
Bergerak di bidang engineering, publikasi dan plant service.
c. PT. Sri Bina Havaea
Bergerak di bidang usaha pembinaan singkong dengan orientasi
menghasilkan tepung singkong.
d. PT. Sri Andal Lestari
Bergerak di bidang instrument dan elektronika diantaranya penanganan
perbaikan kondisi udara, pembangaunan jaringan TV, parabola, reklame dan
lain-lain.
e. PT. Sri Vavia Wisata
Bergerak di bidang jasa travel, penginapan dan pariwisata.
f. PT. Sri Aneka Karta (SAK)
Bergerak di bidang pelayanan jasa seperti service kebersihan dan konstruksi
sipil.
Sedangkan anak perusahaan YDPK adalah:
a. Foxboro Perkind
Bergerak di bidang pengadaan chemical dan spareperts serta pemeliharaan
pabrik.
b. PT. Mahogany Indah Industri
Memproduksi gitar berkualitas tinggi.
c. PT. Puspa Karya Tama
Mengelola bidang usaha apotik untuk melayani keperluan obat-obatan bagi
karyawan dan keluarga PT. PUSRI maupun masyarakat luar.
Sejalan dengan misi PT. PUSRI dan pola pembangunan industri nasoinal,
khususnya pengembangan industri kecil, PT. PUSRI juga aktif berperan sebagai
Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV
Universitas Muhammadiyah Palembang 21
pembina dalam pengembangan industri kecil. Pembinaan PT. PUSRI terhadap
industri kecil meliputi:
a. Pembinaan pemasaran
b. Pembinaan manajemen
c. Pembinaan teknologi.
2.2. Pendistribusian dan Pemasaran
Sebagai suatu perusahaan produsen pupuk urea, pendistribusian pupuk urea
sampai ke tangan petani pada waktu dan jumlah yang tepat merupakan tugas dan
kewajiban PT PUSRI, dimana yang pelaksanaan pendistribusian tersebut
dilakukan oleh pusat distribusi yang berada di pengawasan direktur komersial.
Pada saat ini PT PUSRI memiliki fasilitas distribusi sebagai berikut ini:
1. Pengangkutan
a. Satu (1) buah kapal pengangkutan ammonia dengan kapasitas 8500
ton MV Sultan Machmud Badarudin II.
b. Enam (6) buah kapal pengangkutan pupuk curah
MV PUSRI Indonesia
MV Sumantri Bojonegoro
MV Julianto Muliodiharjo
MV Abusamah
MV Mochtar Prabu Mangkunegara
MV Ibrahim Zahier
c. 595 buah gerbong kereta api berkapasitas 17.850 ton.
2. Unit Pengantongan
Saat ini PT PUSRI memiliki tujuh unit pengantongan pupuk dengan total
kapasitas 2.620.000 ton. Unit pengantongan tersebut terbesar diseluruh
pelosok nusantara.
3. Gudang penyimpanan Pupuk
Gudang penyimpanan pupuk PT PUSRI terdiri dari 107 unit dengan jumlah
kapasitas penampungan 1.265.000 ton yang telah tesebar diseluruh
Indonesia.
Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV
Universitas Muhammadiyah Palembang 22
4. Kantor pemasaran
PT PUSRI memiliki kantor pemasaran, yang terdiri dari :
a. Kelompok A, terletak di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
Sumatera Utara
b. Kelompok B,terletak di Aceh, D. I. Yogyakarta, Bali, Kalimantan
Selatan, Sulawesi Selatan, NTB, dan NTT.
c. Kelompok C, Terletak di Jambi, Bengkulu, DKI. Jakarta, Kalimantan
Timur, Sulawesi Utara, Sulteng, Maluku dan Irian Jaya.
Saat ini PT PUSRI telah mengekspor pupuk urea dan dikirim sesuai
kebutuhan dan permintaan negara yang bersangkutan, negara-negara tersebut
antara lain Malaysia, Thailand, Philipina, Vietnam, RRC, Singapura, Hongkong,
Selandia Baru, India Bangladesh, Jepang, Iran, Nepal, Birma, Papua Nugini,
Tanzania, Australia dan Malawi.
Kebijakan kegiatan persamaan dan distribusi pupuk diarahkan oleh Pusri
untuk menjamin pemenuhan kebutuhan pupuk di dalam negeri guna mendukung
program pembangunan pertanian berkelanjutan yang ditunjukan pada penguatan
ketahanan pangan nasional. Pemenuhan kebutuhan Pupuk di dalam negeri adalah
prioritas utama perusahaan sehingga kebijakan ekspor pupuk menempati prioritas
kedua.
Gambar 2.2 Peta Rayonisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Indonesia
Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV
Pusri Palembang
Pupuk KujangPetrokimia Gresik
Pupuk Iskandar Muda Pupuk Kaltim
L ini II/UP P
G udangP eng ec er
G udang L ini III Dis tributor
G udang L ini III
P etani/K el. Tani
R DK K
S K E MA A L UR DIS T R IB US I P UP UK(S es uai P ermendag No 21/2008 & 07/2009)
P abrikP US R I
P R ODUS E N DIS T R IB UT OR
P E R ME NT AN(AL OK AS I P E R P R OP INS I)
P E R G UB E R NUR(AL OK AS I P E R K AB UP ATE N)
P E R B UP ATI (AL OK AS I P E R K E C AMAT AN)
P E R ME NDAG(AT UR AN P E NDIS T R IB US IAN)
P E R ME NT AN (AT UR AN S IS T E M R DK K )
P R ODUS E N
L ini II/UP P
G udangP eng ec er
G udang L ini III Dis tributor
G udang L ini III
P etani/K el. Tani
R DK K
S K E MA A L UR DIS T R IB US I P UP UK(S es uai P ermendag No 21/2008 & 07/2009)
P abrikP US R I
P R ODUS E N DIS T R IB UT OR
P E R ME NT AN(AL OK AS I P E R P R OP INS I)
P E R G UB E R NUR(AL OK AS I P E R K AB UP ATE N)
P E R B UP ATI (AL OK AS I P E R K E C AMAT AN)
P E R ME NDAG(AT UR AN P E NDIS T R IB US IAN)
P E R ME NT AN (AT UR AN S IS T E M R DK K )
P R ODUS E N
Universitas Muhammadiyah Palembang 23
Provinsi wilayah tanggung jawab PT Pusri Palembang :
1. Sumatera Selatan
2. Lampung
3. Jambi
4. Bengkulu
5. Babel
6. Banten dan DKI
7. Jawa tengah
8. DI. Yogyakarta
Sedangkan skema alur distribusi pupuk nasional berdasarkan Permendag No.
21/2008 dan 07/2009 adalah sebagai berikut.
Gambar 2.3 Sistem Distribusi Pupuk Nasional
2.3. Struktur Organisasi dan Manajemen PT. PUSRI
Dalam suatu industri ataupun perusahaan, struktur organisasi dan
manajemen perusahaan merupakan salah satu peran penting dalam menjalankan
suatu industri ataupun perusahaan tersebut. Sehingga akan tercapainya efisiensi
Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV
Universitas Muhammadiyah Palembang 24
kerja yang tinggi. Struktur organisasi yang baik sangat diperlukan dalam
mencapai efisiensi kerja yang tinggi. Hal ini akan menentukan kelancaran aktifitas
perusahaan sehari-hari untuk memperoleh peningkatan kuantitas dan kualitas
produk yang maksimal sehingga terciptanya produktifitas kerja yang optimal.
PT. Pupuk Sriwidjaja (PT. PUSRI) merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang menggunakan sistem Line and Staff Organization dengan bentuk
Perseroan Tebatas (PT) yang pengelolahannya dan pengelolahan pabrik berasal
dari pemerintah. Proses manajemen PT. PUSRI berdasarkan Total Quality
Control Management (TQCM) yang melibatkan seluruh pimpinan dan karyawan
dalam mencapai peningkata mutu secara continue.
Kedudukan tertinggi dalam struktur organisasi yang ada di PT. PUSRI
Palembang adalah dewan komisaris. Dewan komisaris bertugas memberikan
pembinaan dan pengawasan terhadap kelangsungan manajemen maupun
operasional perusahaan. Tugas operasional sesuai dengan surat keputusan direksi
No. SK/DIR/251/2009, tanggal 24 November 2009, dilaksanakan oleh dewan
direksi yang terdiri dari Direktur Utama yang membawahi lima orang direktur,
yaitu:
1. Direktur keuangan
2. Direktur SDM dan umum
3. Direktur produksi
4. Direktur teknik dan pengembangan
5. Direktur pemasaran
Namun pada awal tahun 2011 terjadi perubahan dalam struktur dewan
direksi, penyempurnaan pada struktur organisasi yang ada di PT. PUSRI
Palembang. Prinsip utama penyempurnaan organisasi tersebut adalah untuk
menuju pembentukan organisasi PT. PUSRI yang ramping, efisien dan fleksibel.
Struktur Organisasi Perusahaan yang disampaikan pada tanggal 1 Januari 2011,
dalam SK Direksi. Sejak tahun 2011, terjadi penggabungan antara Direktur
Keuangan dan Direktur Pemasaran yang digabung menjadi Direktur Komersil.
Jadi, sekarang ini Direktur Utama hanya membawahi empat orang direktur, yaitu:
1. Direktur Produksi
Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV
Universitas Muhammadiyah Palembang 25
2. Direktur Keuangan dan Pemasaran
3. Direktur Teknik dan Pengembangan
4. Direktur SDM dan Umum
Dalam sistem penjenjangan, karyawan yang ada di dalam perusahaan
didasarkan kepada tingkat pendidikan, keahlian dan pengalaman. Berdasarkan
jabatan dalam struktur organisasi, karyawan yang bekerja pada PT. PUSRI
Palembang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Direksi
General Manager
Manager
Superintenden
Assistant Superintendent
Supervisor
Foreman senior
Foreman
Karyawan
Untuk promosi ke jenjang yang lebih tinggi maupun untuk kenaikan tingkat
golongan, maka setiap tahun diadakan penilaian karyawan yang meliputi loyalitas,
dedikasi, pengetahuan, keterampilan, tingkah laku, pergaulan sesama karyawan
dan produktifitas kerja. Kenaikan jabatan terjadi apabila ada formasi yang kosong
dan sistemnya dari bawah ke atas, sedangkan untuk mutasi jabatan dilakukan pada
posisi yang hampir sejajar.
Jam kerja normal bagi karyawan non shift adalah :
1. Senin - Kamis : Pukul 07.30 - 12.00 WIB dan
Pukul 13.00 - 16.30 WIB
Istirahat pukul 12.00 - 13.00 WIB
2. Jum’at : Pukul 07.30 - 11.30 WIB dan
Pukul 13.00 - 17.00 WIB
Istirahat pukul 11.30 - 13.00 WIB
Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV
Universitas Muhammadiyah Palembang 26
Dalam proses pengoperasian pabrik, direktorat yang berhubungan dengan
proses atau melaksanakan tugas operasional adalah direktorat produksi. Direktur
Produksi membadahi beberapa divisi, yaitu:
1. Divisi Operasi
2. Divisi Pengendalian Pabrik, Keselamatan Kerja dan Lingkungan
3. Divisi Pemeliharaan.
2.3.1.Divisi Operasi
Divisi ini bertanggung jawab terhadap jalannya produksi. Untuk lebih
rincinya, tugas-tugas utama divisi operasi adalah:
a. Mongoperasikan sarana produksi secara optimal dengan mengusahakan
waktu operasi dan factor produksi setinggi-tingginya dengan tetap
memperhatikan keselamatan peralatan, personalia dan lingkungan,
b. Menjaga kualitas produksi, bahan baku, material, dan peralatan serta bahan-
bahan penunjang sehingga sasaran produksi tercapai dengan tolak ukur
kualitas, produktifitas dan keselamatan, dan
c. Mengganti peralatan pabrik yang pemakaiannya sudah tidak ekonomis.
Divisi ini membawahi beberapa departemen sebagai berikut:
1. Departemen Operasi IB, mengkoordinasikan beroperasinya PUSRI–IB
2. Departemen Operasi II, mengkoordinasikan beroperasinya PUSRI–II
3. Departemen Operasi III, mengkoordinasikan beroperasinya PUSRI–III
4. Departemen Operasi IV, mengkoordinasikan beroperasinya PUSRI–IV
5. Departemen Pengantongan dan Angkutan
Plant Manager setiap departemen bertanggung jawab terhadap operasional
pabrik secara keseluruhan, sehingga untuk memudahkan pelaksanaan tugas
operasional. Masing-masing Plant Manager dibantu oleh 3 orang superintendent,
yaitu:
1. Superintendent Utilitas dan Asistennya
2. Superintendent Ammonia dan Asistennya
3. Superintendent Urea dan Asistennya.
Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV
Universitas Muhammadiyah Palembang 27
Selain itu, masing-masing plant manager produksi juga dibantu pelaksanaan
tugasnya oleh kepala seksi, shift supervisor, kepala regu, karyawan dan operator.
Shift-supervisor bertugas mengkoordinasi kegiatan di lapangan antar unit kerja
pabrik, mengawasi kerja operator untuk setiap shift, dan sekaligus sebagai
penganggung jawab operasional pabrik pada jam kerja di luar day shift.
Sedangkan operator bertugas mengoperasikan pabrik pada setiap bagian (utilitas,
ammonia atau urea). Operator ini terdiri dari operator senior yang bertugas di
control panel room dan operator lapangan. Operator-operator tersebut bekerja
sesuai shift yang telah dijadwalkan dan diketuai oleh seorang kepala seksi. Selain
itu, untuk setiap shift dibantu oleh seorang kepala regu. Khusus operator lapangan
dikoordinir oleh seorang coordinator lapangan. Setiap shift bekerja selama
delapan jam dengan jam kerja sebagai berikut:
a. Day Shift : Pukul 07.00 – 15.00 WIB
b. Swing Shift : Pukul 15.00 – 23.00 WIB
c. Night Shift : Pukul 23.00 – 07.00 WIB
Dalam satu siklus kerja, terdapat 4 regu operator (pegawai shift) dengan 3
regu bertugas dan1 regu libur secara bergantian. Pada day shift, superintendent
bertanggung jawab atas operasi pabrik, dan untuk swing shift dan night shift yang
bertanggung jawab adalah shift foreman, kecuali untuk hal-hal yang sangat
penting, kembali kepada superintendent masing-masing.
2.3.2.Divisi Pengendalian Pabrik, Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Divisi ini bertugas untuk mengontrol jalannya operasi pabrik,
memperhatikan keselamatan kerja dan lingkungan. Divisi ini membawahi
beberapa departemen sebagai berikut:
1. Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi
2. Departemen Laboratorium
3. Departemen K3 dan LH
4. Departemen Jaminan dan Pengendalian Kualitas.
Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV
Universitas Muhammadiyah Palembang 28
Dalam melaksanakan tugas dari masing-masing departemen diatas akan
diuraikan di bawah ini:
1. Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Departemen ini bertugas untuk memberikan saran, masukan kepada unit
terkait dengan cara melakukan analisis atau evaluasi yang komprehensif atau
akurat terhadap suatu persoalana yang diberikan atau inisiatif sendiri, agar dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dan atau
melaksanakan tugas operasional sehari-hari. Departemen ini dikepalai oleh
seorang manager dan membawahi beberapa kelompok, yaitu:
a. Kelompok Teknik Proses–I
b. Kelompok Teknik Proses–II
c. Kelompok PPP (Pelopor dan Perencanaan Produksi)
d. Kelompok PMP (Perencanaan Material Proses).
a. Kelompok Teknik Proses–I
Kelompok ini betugas untuk mengevaluasi efisiensi dan unjuk kerja pabrik,
serta mengendalikan kualitas bahan baku pembantu untuk operasional babrik yang
dikepalai oleh coordinator Teknik Proses–I.
Bagian ini bertugas untuk melaksanakan, menganalisa, memeriksa
kelayakan dan menyarankan perbaikan pada kerusakan peralatan rotating dan no-
rotating di pabrik P–IB, P–II, dan ASP atau CO2 plant untuk jaminan
kelangsungan beroperasinya pabrik sesuai dengan standar dan kode yang berlaku.
b. Kelompok Teknik Proses–II
Bagian ini bertugas untuk melaksanakan, menganalisa, memeriksa
kelayakan dan memberikan rekomendasi perbaikan pada peralatan non rotating di
pabrik P–III, P–IV dan unit pengantongan untuk menjamin kelangsungan
beroperasinnya pabrik sesuai dengan standar dan kode yang berlaku.
Masing-masing kelompok beranggotakan process engineer yang
bertanggung jawab terhadap proses dalam pabrik yang ditanganinya. Lebih rinci
lagi, Kelompok Teknik Proses–I dan II mempunyai beberapa tugas utama, yaitu:
1. Memonitor dan mengevaluasi kondisi operasi pabrik, sehingga dapat
dioperasikan pada kondisi yang optimum
Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV
Universitas Muhammadiyah Palembang 29
2. Mengendalikan dan mengevaluasi kuantitas dan kualitas hasil-hasil produksi
3. Memberikan bantuan yang bersifat teknis kepada unit-unit yang terkait
4. Merencanakan pemakaian bahan baku (gas alam) dan bahan pembantu,
termasuk jadwal injeksi pemakaian bahan kimia dan air pendingin
5. Merencanakan modifikasi peralatan produksi serta tambahan unit produksi
dalam rangka peningkatan efisiensi dan produktifitas
6. Merencanakan Turn Around pabrik, memberikan rekomendasi penggantian
katalis, resin dan bahan sejenis.
c. Kelompok PPP (Pelopor dan Perencanaan Produksi)
Kelompok ini bertanggung jawab terhadap hal-hal berikut:
1. Pelaporan hasil produksi urea dan ammonia
2. Jumlah pemakaian bahan baku dan bahan penunjang lainnya
3. Penyusunan RKAP.
d. Kelompok PMP (Perencanaan Material Proses)
Kelompok ini bertugas untuk menjamin ketersediaan bahan kimia, katalis
dan bahan isian lainnya baik were house stock maupun yang akan dibeli secara
langsung guna mendukung reliability dan sustainability operasional pabrik.
2. Departemen Laboratorium
Laboratorium bertugas dalam analisa control serta pengawasan muutu bahan
baku, bahan penolong dan hasil-hasil produksi pabrik. Departemen ini terdiri dari
tiga orang kepala bagian, yaitu:
a. Kepala Bagian Laboratorium Kimia Analisa
b. Kepala Bagian Laboratorium Kontrol
c. Kepala Bagian Laboratorium Penunjang sarana.
3. Departemen K3 dan LH
Departemen Keamanan Keselamatan Kerja (K3) dan Lingkungan Hidup
(LH) ini terdiri dari 5 bagian, yaitu:
a. Bagian Pengendalian Pencemaran
b. Bagian Pengendalian Lingkungan Hidup
Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV
Universitas Muhammadiyah Palembang 30
c. Bagian penanggulangan Kebakaran dan Kecelakaan Kerja
d. Bagian Teknik Keselamatan Kerja
e. Bagian Hygyene dan Pemeriksaan Kesehatan.
4. Departemen Jaminan dan Pengendalian Kualitas
2.3.3.Divisi Pemeliharaan
Divisi ini bertanggung jawab untuk memelihara dan merawat alat-alat
pabrik, serta kendaraan yang berhubungan dengan operasional pabrik. Divisi ini
dikepalai oleh seorang general manager yang membawahi beberapa departemen,
yaitu:
1. Departemen pemeliharaan mekanikal
2. Departemen pemeliharaan listrik dan instrument
3. Departemen perbengkelan
4. Departemen perencanaan dan pengendalian Turn Around.
2.3.4.Peraturan-peraturan Kerja
Peraturan-peraturan kerja pada PT. PUSRI dibuat dan diawasi
pelaksanaannya oleh Dinas Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau biasa disingkat
Dinas K3. Peraturan yang dikeluarkan oleh dinas ini sebenarnya cenderung lebih
mengikat kepada para pekerja yang secara langsung berkaitan dengan pabrik.
Namun ada beberapa hal seperti prosedur penanggulangan keadaan darurat yang
melibatkan seluruh elemen PT. PUSRI. Peraturan-peraturan tersebut secara
otomatis juga berlaku kepada karyawan non pabrik, bahkan kepada masyarakat
luar yang ada di lingkungan PT. PUSRI.
Berdirinya Departemen K3 dan LH tidak lepas dari tujuan agar tercapai
kondisi zero accident selama berlangsungnya proses produksi. Dalam hal yang
berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja terdapat:
1. Bagian PK & KK (Penanggulangan Kebakaran dan Kecelakaan Kerja),
2. Bagian Hyperkes (Hygiene Perusahaan dan Kesehatan), dan
3. Bagian Teknik Keselamatan Kerja.
Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV
Universitas Muhammadiyah Palembang 31
Secara keseluruhan tugas-tugas bagian ini antara lain:
a. Mengawasi pelaksanaan peraturan K3 di perusahaan
b. Memberikan pelatihan K3, baik yang bersifat wajib maupun tambahan.
Pelatihan ini dapat dilakukan secara in-house training maupun dilakukan di
luar lingkungan PT. PUSRI. Contohnya, prosedur standar pemadaman api
c. Melakukan penanggulangan kebakaran dan kecelakaan kerja
d. Melakukan pemantauan lingkungan kerja. Contohnya, pada lingkungan
sekitar kompresor, temperature suatu area tertentu, atau tingkat kebisingan
yang ada. Kegiatan ini juga meliputi identifikasi masalah yang mungkin
timbul untuk kemudian dianalisa dan dicari jalan keluarnya. (saran-saran
kerja)
e. Melakukan investigasi bila terjadi kebakaran atau kecelakaan sehingga dinas
ini dapat memberikan rekomendasi kepada bagian terkait berdasarkan hasil
investigasi tadi
f. Pembuatan prosedur-prosedur keselamatan kerja, baik yang merupakan
hasil identifikasi di lapangan maupun hasil pengamatan di pelatihan-
pelatihan.
Dalam hal K3, para karyawan baru juga mendapatkan fasilitas dari
perusahaan berupa asuransi kecelakaan, peralatan pelindung diri, pelatihan dan
pengarahan sebagaimana yang telah diterangkan di atas. Pelaksanaan kegiatan di
atas, selain untuk kebaikan karyawan dan PT. PUSRI sendiri, juga untuk
mematuhi peraturan pemerintah, yaitu UU No. 1 tahun 1970 tentang
ketenagakerjaan, bahwasanya setiap pekerja wajib mengetahui bahaya yang ada.
Berikut ini adalah beberapa hasil kerja departemen K3 dan LH, antara lain:
a. Pemanfaatan bahan B3 di lingkungan PT. PUSRI harus disertai dengan
pemahaman MSDS (Material Safety Data Sheet) oleh pekerja-pekerja yang
berkepentingan,
b. Prosedur latihan untuk penanggulangan keadaan darurat besar dan darurat
kecil (klasifikasinya didasarkan kepada keputusan direktur utama atau
pejabat tertinggi ketika kejadian berlangsung). Pelatihan penanggulangan
untuk keadaan darurat besar dilaksanakan secara rutin 2 tahun sekali,
Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV
Universitas Muhammadiyah Palembang 32
c. Pada tahun 2000, untuk beberapa bahan kimia berbahaya dibuat prosedur
penanganan yang telah disesuaikan dengan kondisi pabrik PT. PUSRI,
d. Pengukuran debu dan emisi kebisingan pada beberapa tempat, sehingga
dibuat batas waktu kerja bagi operator lapangan pada area yang
bersangkutan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada alat
pernafasan dan pendengaran,
e. Memberikan rekomendasi berupa engineering control seperti modifikasi
alat dan administrative control berupa batasan waktu kerja di unit PPU
(Pengantongan Pupuk Urea) karena adanya indikasi pekerja di unit tersebut
sebagian besar mengidap radang paru-paru,
f. Melakukan improvisasi prosedur, pelatihan, dan identifikasi bahaya yang
mungkin timbul sejak dini di bawah kelompok safety engineering.
2.3.5.Penelitian dan Pengembangan
Penelitian difokuskan pada inovasi untuk menghasilkan produk baru dan
teknologi proses baru. Selama tahun 2002, kegiatan penelitian dan pengembangan
dilaksanakan meliputi 7 proyek studi, yaitu: studi pengembangan bisnis inti,
termasuk revamp pabrik ammonia PUSRI II (target 900 MTPD), PUSRI III dan
IV (target masing-masing 1350 MTPD). Termasuk dalam studi ini adalah
pengembangan unit granulasi dengan kapasitas 6.000 ton/hari, studi penggantian
kapal, dan studi kelayakan lanjutan dari Amonium Nitrat. PT. PUSRI juga
melakukan studi storage terminal transit di Tanjung Api-api, studi pasar dan
industry produk, penelitian teknologi dan proses Urea ACES 21, dan pengajuan
paten inovasi pabrik urea.
2.3.6.Manajemen Sumber Daya Manusia
Untuk mewujudkan visi perusahaan yang berdaya saing tinggi, baik di
tingkat regional dan global, maka dilakukan peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM). Hal tersebut menjadi salah satu pokok perusahaan untuk dapat
meningkatkan kemampuan berinisiatif dan menginduksi pembangunan usaha baru
Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV
Universitas Muhammadiyah Palembang 33
yang terkait dengan kompetisi perusahaan inti dengan penekanan pada
pembangunan SDM yang mampu melaksanakan alih teknologi.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan (pusdiklat) dikembangkan secara khusus
untuk memberikan pendidikan dan pelatihan yang spesifik, termasuk program up-
grading. Peserta diklat diberikan wawasan dalam mempelajari berbagai aspek
manajemen kualitas, operasi pabrik, lingkungan, transformasi bisnis, penerapan
Good Corporate Governance (GCG), dan termasuk Benchmarking untuk menilai
kapasitas perusahaan dalam menghadapi era persaingan bebas. Sebagai sebagian
dari hubungan industrial yang harmonis, pembinaan SDM juga mencakup aspek
kesejahteraan karyawan. Dalam hal ini, perusahaan menyediakan sejumlah
fasilitas, seperti sarana kesehatan, perumahan, tempat ibadah, sarana pendidikan,
sarana olahraga, koperasi, fasilitas rekreasi dan sebagainya. Untuk mewadahi
aspirasi karyawan, dibentuklah Serikat Pekerja Karyawan.
2.3.7.Kepedulian Lingkungan
Selain mengutamakan peningkatan jumlah produksi, PT. PUSRI juga secara
konsisten melakukan berbagai upaya terobosan untuk dapat tetap menjaga
kelestarian lingkungan. Salah satu upaya yang telah dilaksanakan ialah dengan
memperbaiki sistem dan perangkat yang ada dengan teknologi yang ramah
lingkungan. Disamping itu perbaikan prosedur kerja juga diperhatikan untuk
menjaga keselamatan dan kelestarian lingkungan.
Kepedulian PT. PUSRI serta anak perusahaannya terhadap kelestarian
lingkungan telah terbukti secara nyata dengan diperolehnya sertifikat ISO 14001
dari SGS Yarsley United Kingdom. Pada tahun berikutnya Sucofindo juga
menyerahkan sertifikat ISO 14001, termasuk sertifikat Predikat Biru dan Proper
Prokasih dari Bapedal. Dengan demikian hal tersebut merupakan bukti nyata
kepercayaan terhadap kepedulian PT. PUSRI dalam menjaga kualitas lingkungan.
Laporan Kerja Praktek Departemen Operasi PUSRI-IV