BAB II

6
BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Diare Diare adalah Buang Air Besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml/24jam. Definisi lain memakai criteria frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali/hari. Buang air besar encer tersebut dapat disertai lender dan darah. Menurut WHO (1990) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih darui tiga kali sehari. Diare akut adalah diare yang yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam beberapa jam atau hari. 2. Jenis- jenis Diare 1.Diare Akut Adalah diare yang disebabkan oleh virus rota virus yang ditandai buang air besar lembek/cair bahkan berupa air saja frekuensi 3x atau lebih dalam sehari berlangsung dari 14 hari. Patogenesis diare akut yaitu masuk nya jasad renik yang masih hidup kedalam usus halus setelah melewati rintangan asam lambung.jasad renik itu berkembang biak didalam usus halus kemudian jasad renik mengeluarkan toksik. Akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare. 2.Diare Bermasalah Adalah diare yang disebabkan oleh infeksi virus , bakteri, parasit, intoleransi laktosa, alergi protein, susu sapi,penularan secara fecal-oral kontak dari orang ke orang atau kontak orang dengan alat rumah tangga. Diare ini diawali dengan cair kemudian pada hari berikutnya muncul

description

pembahasan

Transcript of BAB II

Page 1: BAB II

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Diare

Diare adalah Buang Air Besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml/24jam. Definisi lain memakai criteria frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali/hari. Buang air besar encer tersebut dapat disertai lender dan darah.

Menurut WHO (1990) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih darui tiga kali sehari. Diare akut adalah diare yang yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam beberapa jam atau hari.

2. Jenis- jenis Diare

1.Diare Akut

Adalah diare yang disebabkan oleh virus rota virus yang ditandai buang air besar lembek/cair bahkan berupa air saja frekuensi 3x atau lebih dalam sehari berlangsung dari 14 hari. Patogenesis diare akut yaitu masuk nya jasad renik yang masih hidup kedalam usus halus setelah melewati rintangan asam lambung.jasad renik itu berkembang biak didalam usus halus kemudian jasad renik mengeluarkan toksik. Akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare.

2.Diare Bermasalah

Adalah diare yang disebabkan oleh infeksi virus , bakteri, parasit, intoleransi laktosa, alergi protein, susu sapi,penularan secara fecal-oral kontak dari orang ke orang atau kontak orang dengan alat rumah tangga. Diare ini diawali dengan cair kemudian pada hari berikutnya muncul darah eengan maupun tampa lendi,sakit perut yang di ikuti muncul tenasmus panas disertai hilang nafsu makan dan badan terasa lemah. 

3.Diare Persisten

Adalah diare akut yang menetap, dimana titik sentral patogenesis diare tersebut adalah kerusakan mukosa usus.diare persisten ini merupakan istilah yang dipakai di lur negri yang menyatakan diare yang berlangsung 15-30 hari dan berlangsung terus menerus. Penyebab diare ini sama dengan diare akut. Sebagai akibat diare akut maupun diare bermasalah akan terjadi kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan terjadinya gangguan keseimbangan asam basa asidosis, metabolic, hipokalemi, dan sebagainya),gangguan gizi akibat kelaparan (masukan makanan kurang,pengeluaranbertambah),hipoglikemia,gangguan sirkulasi darah.

Page 2: BAB II

3. Etiologi Diare

1.infeksi bakteri

Beberapa jenis bakteri dapat termakan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dan menyebabkan diare seperti campylobacter, salmonella shigella dan Escherichia coli.

2. Infeksi Virus

Virus yang menyebabkan diare yaitu rota virus,Norwalk,cytomegalovirus, virus herpes simplex dan virus hepatitis. 

3. Intoleransi Makanan

faktor makanan misalnya makanan basi, beracun,atau alergi terhadap makanan.penularan melalui kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung,seperti:

makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi,baik yang sudah dicemari oleh serangga atau terkontaminasi oleh tangan yang kotor.

Penggunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah buang air besar.

4. Parasit

Masuk dalam tubuh melalui makanan minuman yang kotor dan menetap dalam system pencernaan seperti giardia lamblia, entamoeba histolytica dan cryptosporidium.

5. Reaksi Obat

Seperti antibiotic, obat-obatan, tekanan darah dan antasida mengandung magnesium.

6. Penyakit Inflamasi

Penyakit inflamasi usus atau penyakit abdominalis gangguan fungsi usus seperti sindroma iritasi usus  dimana usus tidak dapat bekerja secara normal. 

4. Gejala klinik

Mula-mula bayi atau anak menjadi cengeng ,gelisah, suhu badan mungkin meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada kemudian timbul diare.tinja makin cair,mungkin mengandung darah atau lendir, warna tinja berubah menjadi kehijau hijauan karena tercampur empedu. Karena seringnya defekasi, anus dan sekitar nya lecet karena tinja makin lama menjadi asam akibat banyaknya asam laktat,yang terjadi dari pemecahan laktosa yang tidak dapat diabsorpsi oleh usus.  Gejala muntah dapat terjadi

Page 3: BAB II

sebelum atau sesudah diare. Bila penderita telah banyak kehilangan air dan elektrolit terjadilah gejala dehidrasi, berat badan turun, pada bayi ubun-ubun cekung, tonus dan turgor kulit berkurang selaput lendir mulut dan bibir terlihat kering.

5. Faktor terjadinya Diare

kebiasaan prilaku sanitasi lingkungan status sosial ekonomi status gizi

Perubahan iklim, kondisi lingkungan kotor, dan kurang memerhatikan kebersihan makanan merupakan faktor utamanya. Penularan diare umumnya melalui 4F, yaitu Food, Fly , Feces, dan Finger.

6. Cara Terjadinya Diare

o Diare dapat ditularkan melalui tinja yang mengandung kuman penyebab diareo Tinja tersebut dikeluarkan oleh orang sakit atau pembawa kuman yang buang air

besar disembarang tempat.o Tinja tadi mencemari lingkungan misalnya tanah,sungai, air sumur.o Orang sehat yang menggunakan air sumur atau air sungai yang sudah tercemari

kemudian menderita diare.

7. Penularan

Kontak langsung dengan penderita Makanan yang tercemar Air minum yang tercemar

 

8. Pencegahan Diare

Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting :1)sebelum makan, 2)setelah buang air besar, 3)sebelum memegang makanan, 4)setelah menceboki anak dan 5) sebelum menyiapkan makanan.

Meminum air minum sehat,atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses klorinasi.

Pengolahan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas dan lain-lain)

Membuang air besar dan air kecil pada tempat nya, sebaik nya menggunakan jamban dengan tangki septic.

Bayi yang minum susu botol lebih mudah diserang diare dari pada bayi yang disusui ibunya, tetaplah anak disusui walaupun anak menderita diare.

Perhatikan kebersihan dan gizi yang seimbang.

Page 4: BAB II

Imunisasi campak.

Prinsip menangani diare adalah:

  Rehidrasi: mengganti cairan yang hilang, dapat melalui mulut (minum)

maupun melalui infus (pada kasus dehidrasi berat).

  Pemberian makanan yang adekuat: jangan memuasakan anak, teruskan

memberi ASI dan lanjutkan makanan seperti yang diberikan sebelum sakit.

  Pemberian obat seminimal mungkin. Sebagian besar diare pada anak akan

sembuh tanpa pemberian antibiotik dan antidiare. Bahkan pemberian antibiotik

dapat menyebabkan diare kronik.

9. Penanggulangan

Penanggulangan kekurangan cairan merupakan tindakan pertama dalam mengatasi seseorang diare. Hal sederhana seperti meminumkan banyak air putih atau oral rehidration solution (ORS) Seperti oralit harus cepat dilakukan. Pemberian ini segera apabila gejala diare sudah mulai timbul dan kita dapat melakukan nya sendiri dirumah . kesalahan yang sering terjadi adalah pemberian ORS baru dilakukan setelah gejala dehidrasi nampak.

Pada penderita diare yang disertai muntah, pemberian larutan elektrolit secara intravena merupakan pilihan utama untuk mengganti cairan tubuh , atau dengan kata lain perlu diinfus. Masalah dapat timbul karena ada sebagian masyarakat yang enggan untuk merawat-inapkan penderita, dengan berbagai alas an, mulai dari biaya, kesulitan dalam menjaga, takut bertambah parah setelah masuk rumah sakit dan lain-lain.pertimbangan yang banyak ini menyebabkan respon time untuk mengatasi masalah diare semakin lama ,dan semakin cepat penurunan kondisi pasien kearah yang fatal.

Diare karena virus biasanya tidak memerlukan pengobatan lain selain ORS . apabila kondisi stabil, maka pasien dapat sembuh sebab infeksi virus penyebab diare dapat di atasi sendiri ole tubuh (self-limited disease).

Diare karena infeksi bakteri dan parasit seperti salmonella sp,giardia lamblia., entamoeba coli perlu mendapat terapi antibiotic yang rasional, artinya antibiotik yang diberikan dapat membasmi kuman.oleh karena penyebab diare terbanyak adalah virus yang tidak memerlukan antibiotic, maka pengenalan gejala dan pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan untuk menentukan penyebab pasti. Pada kasus diare akut dan parah pengobatan suportif didahulukan dan terkadang tidak membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut kalau kondisi sudah membaik.

Page 5: BAB II