BAB II
-
Upload
rhezza-imam -
Category
Documents
-
view
6 -
download
1
description
Transcript of BAB II
BAB II
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH
2.1. Menetapkan Prioritas Masalah
Masalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected)
dengan apa yang aktual terjadi (observed). Idealnya, semua permasalahan yang
timbul harus dicarikan jalan keluarnya. Namun, karena keterbatasan sumber daya,
dana, dan waktu menyebabkan tidak semua permasalahan dapat dipecahkan
sekaligus. Untuk itu perlu ditentukan masalah yang menjadi prioritas Setelah pada
tahap awal merumuskan masalah, maka dilanjutkan dengan menetapkan prioritas
masalah yang harus dipecahkan. Prioritas masalah didapatkan dari data atau fakta
yang ada secara kualitatif, kuantitatif, subjektif, objektif serta adanya pengetahuan
yang cukup.
Dalam penetapan prioritas masalah, digunakan teknik skoring dan
pembobotan. Untuk dapat menetapkan kriteria, pembobotan dan skoring perlu
dibentuk sebuah kelompok diskusi. Agar pembahasan dapat dilakukan secara
menyeluruh dan mencapai sasaran, maka setiap anggota kelompok diharapkan
mempunyai informasi dan data yang tersedia. Beberapa langkah yang dilakukan
dalam penetapan prioritas masalah meliputi:
1. Menetapkan kriteria
2. Memberikan bobot masalah
3. Menentukan skoring tiap masalah
2.1.1. Non-Scoring Technique
Bila tidak tersedia data, maka cara penetapan prioritas masalah yang lazim
digunakan adalah teknik non skoring.
Dengan menggunakan teknik ini, masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh
sebab itu juga disebut “ Nominal Group Technique” (NGT). NGT terdiri dari dua,
yaitu :
A. Metode Delbecq
Menetapkan prioritas masalah menggunakan tekhnik ini dilakukan melalui
diskusi dan kesepakatan sekelompok orang, namun yang tidak sama keahliannya.
Sehingga untuk menentukan prioritas masalah, diperlukan penjelasan terlebih
40
dahulu untuk memberikan pengertian dan pemahaman peserta diskusi, tanpa
mempengaruhi peserta diskusi. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang
disepakati bersama.
B. Metode Delphi
Yaitu masalah masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang
mempunyai keahlian yang sama melalui pertemuan khusus. Para peserta diskusi
diminta untuk mengemukakan pendapat mengenai beberapa masalah pokok.
Masalah yang terbanyak dikemukakan pada pertemuan tersebut, menjadi prioritas
masalah.
2.1.2. Scoring Technique
Berbagai teknik penentuan prioritas masalah dengan menggunakan teknik
skoring antara lain:
A. Metode Bryant
Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu:
1. Prevalence : Besarnya masalah yang dihadapi
2. Seriousness : Pengaruh buruk yang diakibatkan oleh suatu
masalah dalam masyarakat dan dilihat dari besarnya angka kesakitan dan
angka kematian akibat masalah kesehatan tersebut
3. Manageability :Kemampuan untuk mengelola dan berkaitan
dengan sumber daya
4. Community concern : Sikap dan perasaan masyarakat terhadap masalah
kesehatan tersebut
Parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah yang ingin dicari
prioritasnya diletakkan pada kolom. Kisaran skor yang diberikan adalah satu
sampai lima yang ditulis dari arah kiri ke kanan sesuai baris untuk tiap masalah.
Kemudian dengan penjumlahan dari arah atas ke bawah sesuai kolom untuk
masing-masing masalah dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai
tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Tetapi metode ini juga
memiliki kelemahan yaitu hasil yang didapat dari setiap masalah terlalu
berdekatan sehingga sulit untuk menentukan prioritas masalah yang akan diambil.
41
B. Metode MCUA (Multiple Criteria Utility Assessment)
Pada metode ini parameter diletakkan pada baris dan harus ada
kesepakatan mengenai bobot kriteria yang akan digunakan, dan masalah-masalah
yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Metode ini memakai lima
kriteria untuk penilaian masalah tetapi masing-masing kriteria diberikan bobot
penilaian dan dikalikan dengan penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang
didapat lebih objektif. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai
prioritas masalah. Kriteria yang dipakai terdiri dari:
- Emergency : Kegawatan menimbulkan kesakitan atau kematian
- Greatest member : Menimpa orang banyak, insiden/prevalensi
- Expanding scope : Mempunyai ruang lingkup besar di luar kesehatan
- Feasibility : Kemungkinan dapat/tidaknya dilakukan
- Policy : Kebijakan pemerintah daerah/nasional
C. Metode Matematik PAHO
Dalam metode ini parameter diletakkan pada kolom dan masalah-masalah
yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada baris, dan digunakan kriteria untuk
penilaian masalah yang akan dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria yang
dipakai ialah:
- Magnitude : Berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau penyakit
yang ditunjukkan dengan angka prevalens.
- Severity : Besarnya kerugian yang timbul yang ditunjukkan dengan case
fatality rate masing- masing penyakit.
- Vulnerability : Sejauh mana ketersediaan teknologi atau obat yang efektif
untuk mengatasi masalah tersebut.
- Community and political concern : Menunjukkan sejauh mana masalah
tersebut menjadi concern atau kegusaran masyarakat dan para politisi
- Affordability : Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia
Parameter diletakan pada kolom dan masalah masalah yang ingin dicari
prioritasnyadiletakan pada baris. Pengisian dilakukan dari atas ke bawah. Hasilnya
didapat dari perkalian parameter tersebut. Masalah yang mempunyai skor
tertinggi, dijadikan sebagai prioritas masalah.
42
Diputuskan untuk menggunakan metode MCUA karena metode ini
menempatkan parameter pada kedudukan dengan berdasarkan bobot dan
memberikan hasil final score yang objektif di mana score yang diberikan pada
tiap-tiap parameter ditambahkan, lebih sederhana dan mudah dalam
penggunaannya.
Dari masalah yang didapat diberikan penilaian pada masing-masing
masalah dengan membandingkan masalah satu dengan lainnya, kemudian tiap
masalah tersebut diberikan nilai.
2.1.3. Metode MCUA
Pada metode MCUA, yang menjadi kriteria penilaian untuk menentukan
prioritas masalah yaitu :
1. Emergency
Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga
menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam
kriteria ini adalah CFR (Case Fatality Rate), jika masalah yang dinilai berupa
penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain, maka
digunakan parameter kuantitatif berupa angka kematian maupun angka
kesakitan yang dapat ditimbulkan oleh permasalahan tersebut. Pada
permasalahan ini, tujuan jangka panjang dari program kesehatan ibu dan anak
adalah untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI), angka kematian
neonates (AKN), angka kematian bayi (AKB), dan angka kematian balita
(AKABA), sehingga kelompok kami memakai AKI, AKN, AKB, AKABA
sebagai proxy. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun
2013 :
Angka Kematian Ibu : 359 orang per 100.000 jumlah kelahiran hidup
Angka Kematian Bayi : 2300 orang per 100.000 jumlah kelahiranhidup
Angka Kematian Balita : 4000 orang per 100.000 jumlah seluruh balita
Angka Kematian Neonatus : 1900 orang per 100.000 jumlah seluruh
neonatus
2. Greatest member
Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang
terkena masalah kesehatan tersebut. Untuk masalah kesehatan yang berupa
43
penyakit, maka parameter yang digunakan adalah prevalence rate. Sedangkan
untuk masalah lain, maka greatest member ditentukan dengan cara melihat
selisih antara pencapaian suatu kegiatan pada sebuah program kesehatan
dengan target yang telah ditetapkan.
3. Expanding Scope
Menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap
sektor lain diluar sektor kesehatan. Parameter penilaian yang digunakan
adalah seberapa luas wilayah yang menjadi masalah, berapa banyak jumlah
penduduk di wilayah tersebut, serta berapa banyak sektor di luar sektor
kesehatan yang berkepentingan dengan masalah tersebut.
4. Feasibility
Kriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa
mungkin masalah tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan adalah
ketersediaan sumber daya manusia berbanding dengan jumlah kegiatan,
fasilitas terkait dengan kegiatan bersangkutan yang menjadi masalah, serta ada
tidaknya anggaran untuk kegiatan tersebut.
5. Policy
Berhubungan dengan orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah
masalah kesehatan masyarakat, maka sangat penting untuk menilai apakah
masyarakat memiliki kepedulian terhadap masalah tersebut serta apakah
kebijakan pemerintah mendukung terselesaikannya masalah tersebut. Hal
tersebut dapat dinilai dengan apakah ada seruan atau kebijakan pemerintah
yang concern terhadap permasalahan tersebut, apakah ada lembaga atau
organisasi masyarakat yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta
apakah masalah tersebut terpublikasi di berbagai media.
2.1.4. Emergency
Menunjukkan besar kerugian yang timbul. Ini ditunjukkan dengan Case
Fatality Rate (CFR) masing-masing penyakit. Proxy CFR adalah suatu angka
yang digunakan untuk masalah-masalah yang tidak berhubungan dengan penyakit.
Nilai proxy CFR ditentukan berdasarkan hasil diskusi, argumentasi, serta
justifikasi. Kemudian ditentukan score bagi nilai di atas dengan skala sebagai
berikut :
44
Tabel 2.1. Skala Score Emergency
Tabel 2.2. Daftar Masalah Program Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas
Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari – Desember 2014 Penentuan Score
Emergency
NO MASALAHCakupa
nTarget
Resiko kesakitan
Proxy AKI/ AKB/ AKNPer 100.000 penduduk
Nilai proxy
SCORE
1.
Cakupan kumulatif
kunjungan ibu hamil
K1 di wilayah kerja
Puskesmas Se-
kecamatan Kelapa
Gading periode
Januari - Desember
tahun 2014 sebesar
99%
99 100 1 359 1359 4
45
Skala
( per 100.000 penduduk )
Score
0 – 5.999,9 1
6000 – 11.999,9 2
12000 – 17.999,9 3
18000 – 23.999,9 4
24000 – 29.999,9 5
30000 – 35.999,9 6
36000 – 41.999,9 7
42000 – 47.999,9 8
48000 – 53.999,9 9
54000 – 59.999,9 10
NO
MASALAHCakupa
nTarget
Resiko kesakitan
Proxy AKI/ AKB/ AKNPer 100.000 penduduk
Nilai proxy
SCORE
2.
Cakupan kumulatif
kunjungan ibu hamil
K4 di wilayah kerja
Puskesmas se-
Kelurahan Kelapa
Gading Timur periode
Januari – Desember
2014 sebesar 78,3%
78,3 96 17,7 359 18.059 6
3.
Cakupan kumulatif
kunjungan ibu hamil
K4 di wilayah kerja
Puskesmas se-
Kelurahan Kelapa
Gading Barat periode
Januari – Desember
2014 sebesar 57,8%
57,8 96 38,2 359 38.559 8
4. Cakupan kumulatif
kunjungan ibu hamil
K4 di wilayah kerja
Puskesmas se-
Kelurahan
Pegangsaan Dua A
periode Januari –
Desember 2014
sebesar 88,9%
88,9 96 7,1 359 7.459 5
46
NO MASALAHCakupa
nTarget
Resiko kesakitan
Proxy AKI/ AKB/ AKNPer 100.000 penduduk
Nilai proxy
SCORE
5.
Cakupan kumulatif
kunjungan ibu hamil
K4 di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan Dua B
periode Januari –
Desember 2014
sebesar 96,7%
96,7 96 0,7 359 341 4
6.
Cakupan kumulatif
persalinan oleh tenaga
kesehatan di wilayah
kerja puskesmas Se-
Kecamatan Kelapa
gading periode
Januari – Desember
2014 sebesar 61,2%
61,2 97 35,8 359 36.159 8
7.
Cakupan kumulatif
ibu hamil degan
komplikasi yang
ditangani di wilayah
kerja puskesmas Se-
kelurahan Kelapa
Gading Timur periode
Januari – Desember
2014 sebesar 95,8%
95,8 95 0,8 359 441 4
47
NO MASALAHCakupa
nTarget
Resiko kesakitan
Proxy AKI/ AKB/ AKNPer 100.000 penduduk
Nilai proxy
SCORE
8.
Cakupan kumulatif
ibu hamil degan
komplikasi yang
ditangani di wilayah
kerja puskesmas Se-
kelurahan Kelapa
Gading Barat periode
Januari – Desember
2014 sebesar 59,8%
59,8 95 35,2 359 35.559 8
9.
Cakupan kumulatif
ibu hamil degan
komplikasi yang
ditangani di wilayah
kerja puskesmas Se-
kelurahan Pegangsaan
Dua A periode
Januari – Desember
2014 sebesar 47,1%
47,1 95 47,9 359 48.259 9
10.
Cakupan kumulatif
ibu hamil degan
komplikasi yang
ditangani di wilayah
kerja puskesmas Se-
kelurahan Pegangsaan
Dua B periode Januari
– Desember 2014
sebesar 42,7%
42,7 95 52,3 359 52.659 10
48
NO MASALAHCakupa
nTarget
Resiko kesakitan
Proxy AKI/ AKB/ AKNPer 100.000 penduduk
Nilai proxy
SCORE
11.
Cakupan kumulatif
kunjungan ibu nifas
yang ditangani di
wilayah kerja
Puskesmas Se-
kecamatan Kelapa
Gading periode
Januari – Desember
2014 sebesar 64,8%
64,8 96 31,2 359 31.559 7
12.
Cakupan kumulatif
kunjungan bayi yang
ditangani di wilayah
kerja Puskesmas Se-
Kelurahan kelapa
Gading Timur periode
Januari – Desember
2014 sebesar 70,5%
70,5 97 26,5 2300 28.800 7
13.
Cakupan kumulatif
kunjungan bayi yang
ditangani di wilayah
kerja Puskesmas Se-
Kelurahan kelapa
Gading Barat periode
Januari – Desember
2014 sebesar 76,6%
76,6 97 20,4 2300 20.759 6
49
NO MASALAHCakupa
nTarget
Resiko kesakitan
Proxy AKI/ AKB/ AKNPer 100.000 penduduk
Nilai proxy
SCORE
14. Cakupan kumulatif
kunjungan bayi yang
ditangani di wilayah
kerja Puskesmas Se-
Kelurahan
Pegangsaan Dua A
periode Januari –
Desember 2014
sebesar 127,7%
127,7 97 30,7 2300 28.400 7
15.
Cakupan kumulatif
kunjungan bayi yang
ditangani di wilayah
kerja Puskesmas Se-
Kelurahan
Pegangsaan Dua B
periode Januari –
Desember 2014
sebesar 60,7%
60,7 97 36,3 2300 38.600 8
16.
Cakupan kumulatif
kasus neonatal
dengan komplikasi
yang ditangani di
wilayah kerja
Puskesmas Se-
Kecamatan kelapa
Gading periode
Januari – Desember
2014 sebesar 37,3%
37,3 80 42,7 1900 44.600 9
50
NOMASALAH
Cakupan
TargetResiko
kesakitan
Proxy AKI/ AKB/ AKNPer 100.000 penduduk
Nilai proxy
SCORE
17.
Cakupan kumulatif
pelayanan anak balita
di wilayah kerja
Puskesmas Se-
Kecamatan kelapa
gading 55,8%
55,8 90 34,2 4000 38.200 8
18.
Cakupan kumulatif
kunjungan neonatal
yang pertama (Kn 1)
yang ditangani di
wilayah kerja
Puskesmas Se-
Kecamatan Kelapa
Gading 62%
42,2 97 54,8 1900 56.700 10
19.
Cakupan kumulatif
kunjungan neonatal di
wilayah kerja
Puskesmas Se-
Kecamatan Kelapa
Gading 58,4%
58,4 94 35,6 1900 37.500 8
20.
Cakupan kumulatif
Deteksi dini ibu hamil
degan resiko tinggi oleh
tenaga kesehatan di
wilayah kerja
Puskesmas Se-
Kelurahan Kelapa
Gading Timur periode
Januari – Desember
2014 sebesar 17,1%
17,1 11 6,1 359 5.741 3
51
NO MASALAHCakupa
nTarget
Resiko kesakitan
Proxy AKI/ AKB/ AKNPer 100.000 penduduk
Nilai proxy
SCORE
21. Cakupan kumulatif
Deteksi dini ibu hamil
degan resiko tinggi
oleh tenaga kesehatan
di wilayah kerja
Puskesmas Se-
Kelurahan Kelapa
Gading Barat periode
Januari – Desember
2014 sebesar 8,0%
8,0 11,0 3 359 3.359 4
22.
Cakupan kumulatif
Deteksi dini ibu hamil
degan resiko tinggi
oleh tenaga kesehatan
di wilayah kerja
Puskesmas Se-
Kelurahan
Pegangsaan Dua B
periode Januari –
Desember 2014
sebesar 12,0%
12,0 11 1 359 641 4
2.1.5. Greatest Member
Greatest member menunjukkan berapa banyak penduduk yang terkena
masalah atau penyakit yang ditunjukkan dengan angka prevalens. Semakin besar
selisih antara target dan cakupan maka akan semakin besar score yang didapatkan.
52
Tabel 2.3. Skala Score Greatest Member
Range (%) Skor
0 – 5,9 1
6 – 11,9 2
12 – 17,9 3
18 – 23,9 4
24 – 29,9 5
30 – 35,9 6
36 – 41,9 7
42 – 47,9 8
48 – 53,9 9
54 – 59,9 10
Keterangan : Untuk menentukan score pada greatest member digunakan range.
Range didapatkan dari selisih antara target dan cakupan dari tiap masalah.
Diberikan score dari satu sampai 36 dengan jarak tiap range sebesar dua agar
mendapatkan nilai greatest member yang bervariasi.
Tabel 2.4. Daftar Masalah Program Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas
Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari – Desember 2014 Penentuan Score
Greatest Member
No. Indikator Program Cakupan Target Selisih Score
1.
Cakupan kunjungan
ibu hamil K1 di
wilayah kerja
Puskesmas se-
kecamatan Kelapa
Gading Periode
Januari-Desember
2014 adalah sebesar
99% berada di bawah
target 100%
99% 100% 1% 4
53
No. Indikator Program Cakupan Target Selisih Score
2.
Cakupan kunjungan
ibu hamil K4 di
wilayah kerja
Puskesmas kelurahan
Kelapa Gading Timur
Periode Januari-
Desember 2014 adalah
sebesar 78,3% berada
dibawah target 96%
78,3% 96% 17,7% 6
3.
Cakupan kunjungan
ibu hamil K4 di
wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan
Kelapa Gading Barat
periode Januari –
Desember 2014 adalah
sebesar 57,8% berada
dibawah target 96%
57,8% 96% 38,2% 8
4.
Cakupan kunjungan
ibu hamil K4 di
wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan dua A
periode Januari –
Desember 2014 adalah
sebesar 88,9% berada
dibawah target 96%
88,9% 96% 7,1% 5
54
No. Indikator Program Cakupan Target Selisih Score
5. Cakupan kunjungan
ibu hamil K4 di
wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan dua B
periode Januari –
Desember 2014 adalah
sebesar 96,7% berada
diatas target 96%
96,7% 96% 0,7% 4
6.
Cakupan persalinan
oleh tenaga kesehatan
di wilayah kerja
Puskesmas se-
kecamatan Kelapa
Gading Periode
Januari-Desember
2014 adalah sebesar
61,2% berada dibawah
target 97%
61,2% 97% 35,8% 8
7.
Cakupan ibu hamil
dengan komplikasi
yang ditangani di
wilayah kerja
Puskesmas Kelapa
gading timur periode
Januari – Desember
2014 adalah sebesar
95,8% berada diatas
target 95%
95,8% 95% 0,8% 4
55
No. Indikator Program Cakupan Target Selisih Score
8.
Cakupan ibu hamil
dengan komplikasi
yang ditangani di
wilayah kerja
Puskesmas Kelapa
gading barat periode
Januari – Desember
2014 adalah sebesar
59,8% berada dibawah
target 95%
59,8% 95% 35,2% 8
9.
Cakupan ibu hamil
dengan komplikasi
yang ditangani di
wilayah kerja
Puskesmas Pegangsaan
dua A periode Januari
– Desember 2014
adalah sebesar 47,1%
berada dibawah target
95%
47,1% 95% 47,9% 9
10.
Cakupan ibu hamil
dengan komplikasi
yang ditangani di
wilayah kerja
Puskesmas Pegangsaan
dua B periode Januari
– Desember 2014
adalah sebesar 42,7%
berada dibawah target
95%
42,7% 95% 52,3% 10
56
No. Indikator Program Cakupan Target Selisih Score
11.
Cakupan kunjungan ibu
nifas di wilayah kerja
Puskesmas se-kecamatan
Kelapa Gading Periode
Januari-Desember 2014
adalah sebesar 64,8% be-
rada dibawah target 96%
64,8% 96% 31,2% 7
12.
Cakupan kunjungan bayi
di wilayah kerja
Puskesmas kelurahan
Kelapa Gading Timur
Periode Januari-Desem-
ber 2014 adalah sebesar
70,5% berada dibawah
target 97%
70,5% 97% 26,5% 7
13.
Cakupan kunjungan bayi
di wilayah kerja
Puskesmas kelurahan
Kelapa Gading Barat Pe-
riode Januari-Desember
2014 adalah sebesar
76,6% berada dibawah
target 97%
76,6% 97% 20,4% 6
14.
Cakupan kunjungan bayi
di wilayah kerja
Puskesmas kelurahan Pe-
gangsaan dua A Periode
Januari-Desember 2014
adalah sebesar 127,7%
berada diatas target 97%
127,7% 97% 30,7% 1
No. Indikator Program Cakupan Target Selisih Score
57
15.
Cakupan kunjungan
bayi di wilayah kerja
Puskesmas kelurahan
Pegangsaan dua B Pe-
riode Januari-Desem-
ber 2014 adalah sebe-
sar 60,7% berada
dibawah target 97%
60,7% 97% 36,3% 8
16.
Cakupan neonatal den-
gan komplikasi yang
ditangani di wilayah
kerja Puskesmas se-ke-
camatan Kelapa Gad-
ing Periode Januari-
Desember 2014 adalah
sebesar 37,3% berada
dibawah target 80%
37,3% 80% 42,7% 9
17.
Cakupan pelayanan
anak balita di wilayah
kerja Puskesmas se-ke-
camatan Kelapa Gad-
ing Periode Januari-
Desember 2014 adalah
sebesar 55,8% berada
dibawah target 90%
55,8% 90% 34,2% 8
No. Indikator Program Cakupan Target Selisih Score
Cakupan kunjungan
neonatal yang pertama
(KN1) di wilayah kerja
Puskesmas se-keca-
42,2% 97% 54,8% 10
58
18. matan Kelapa Gading
Periode Januari-De-
sember 2014 adalah
sebesar 42,2% berada
dibawah target 97%
19.
Cakupan kumulatif
kunjungan neonatal di
wilayah kerja
Puskesmas se-keca-
matan Kelapa Gading
Periode Januari-De-
sember 2014 adalah
sebesar 58,4% berada
dibawah target 94%
58,4% 94% 35,6% 8
20.
Cakupan kumulatif de-
teksi dini ibu hamil re-
siko tinggi oleh tenaga
kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas kelu-
rahan Kelapa Gading
Timur Periode Januari-
Desember 2014 adalah
sebesar 17,1% berada
diatas target 11%
17,1% 11% 6,1% 3
No. Indikator Program Cakupan Target Selisih Score
21.
Cakupan kumulatif de-
teksi dini ibu hamil re-
siko tinggi oleh tenaga
kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas kelu-
rahan Kelapa Gading
Barat Periode Januari-
8% 11% 3% 4
59
Desember 2014 adalah
sebesar 8% berada
dibawah target 11%
22.
Cakupan kumulatif
deteksi dini ibu hamil
resiko tinggi oleh
tenaga kesehatan di
wilayah kerja
Puskesmas kelurahan
Pegangsaan dua B
Periode Januari-
Desember 2014 adalah
sebesar 12% berada di-
atas% target 11%
12 11% 1% 4
Pada Greatest member daftar masalah program promosi kesehatan didapatkan
score :
Terbesar : Pelayanan anak balita di Puskesmas Kelapa Gading sebesar 22.
2.1.6. Expanding Scope
Expanding Scope menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu
permasalahan terhadap sektor lain diluar kesehatan. berapa banyak jumlah
penduduk di wilayah tersebut, serta ada tidaknya sektor di luar sektor kesehatan
yang berkepentingan dengan masalah tersebut.
Untuk adanya keterpaduan lintas sektor diberikan nilai 2 karena masalah
pada suatu program memungkinkan untuk menimbulkan masalah pada banyak
sektor lainnya yang berhubungan langsung, sedangkan yang tidak ada kaitan
dengan sektor lain diberikan nilai 1.
Tabel 2.5. Penentuan Nilai Expanding Scope berdasarkan Jumlah Penduduk
Nilai Jumlah Penduduk
10 Jumlah penduduk > 50.000
5 Jumlah penduduk ≤ 50.000
60
Tabel 2.6. Penentuan Nilai Expanding Scope Berdasarkan Keterpaduan Lintas Sektoral
Tabel 2.7. Skoring Expanding Scope terhadap Program KIA di Wilayah Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari – Desember 2014
NO DAFTAR MASALAHJUMLAH PENDUDUK LINTAS
SEKTORSKOR
<50 RIBU >50 RIBU
1.Cakupan kumulatif kunjungan ibu hamil K1 di wilayah kerja Puskesmas Se-kecamatan Kelapa Gading periode Januari - Desember tahun 2014
√ 220
2.Cakupan kumulatif kunjungan ibu hamil K4 di wilayah kerja Puskesmas se-Kelurahan Kelapa Gading Timur periode Januari – Desember 2014
√ 210
3.Cakupan kumulatif kunjungan ibu hamil K4 di wilayah kerja Puskesmas se-Kelurahan Kelapa Gading Barat periode Januari – Desember 2014
√ 220
4.Cakupan kumulatif kunjungan ibu hamil K4 di wilayah kerja Puskesmas se-Kelurahan Pegangsaan Dua A periode Januari – Desember 2014
√ 210
5.Cakupan kumulatif kunjungan ibu hamil K4 di wilayah kerja Puskesmas se-Kelurahan Pegangsaan Dua B periode Januari – Desember 2014
√ 210
6.Cakupan kumulatif persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja puskesmas Se- Kecamatan Kelapa gading periode Januari – Desember 2014
√ 220
7.Cakupan kumulatif ibu hamil degan komplikasi yang ditangani di wilayah kerja puskesmas Se-kelurahan Kelapa Gading Timur periode Januari – Desember 2014
√ 210
8.Cakupan kumulatif ibu hamil degan komplikasi yang ditangani di wilayah kerja puskesmas Se-kelurahan Kelapa Gading Barat periode Januari – Desember 2014
√ 220
9.Cakupan kumulatif ibu hamil degan komplikasi yang ditangani di wilayah kerja puskesmas Se-kelurahan Pegangsaan Dua A periode Januari – Desember 2014
√ 210
10.
Cakupan kumulatif ibu hamil degan komplikasi yang ditangani di wilayah kerja puskesmas Se-kelurahan Pegangsaan Dua B periode Januari – Desember 2014
√ 2
10
NO DAFTAR MASALAH JUMLAH PENDUDUK LINTAS
SEKTORSKOR
<50 RIBU >50 RIBU11. Cakupan kumulatif kunjungan ibu nifas yang ditangani di wilayah kerja
Puskesmas Se-kecamatan Kelapa Gading periode Januari – Desember 2014√ 2
20
12.Cakupan kumulatif kunjungan bayi yang ditangani di wilayah kerja Puskesmas Se-Kelurahan kelapa Gading Timur periode Januari – Desember 2014
√ 210
13.Cakupan kumulatif kunjungan bayi yang ditangani di wilayah kerja Puskesmas Se-Kelurahan kelapa Gading Barat periode Januari – Desember 2014
√ 220
14.Cakupan kumulatif kunjungan bayi yang ditangani di wilayah kerja Puskesmas Se-Kelurahan Pegangsaan Dua A periode Januari – Desember 2014
√ 210
15. Cakupan kumulatif kunjungan bayi yang ditangani di wilayah kerja √ 2 10
61
Nilai Lintas Sektor1 Tidak ada keterpaduan lintas sector2 Ada keterpaduan lintas sektor
Puskesmas Se-Kelurahan Pegangsaan Dua B periode Januari – Desember 2014
16.Cakupan kumulatif kasus neonatal dengan komplikasi yang ditangani di wilayah kerja Puskesmas Se-Kecamatan kelapa Gading periode Januari – Desember 2014
√ 220
17.Cakupan kumulatif pelayanan anak balita di wilayah kerja Puskesmas Se-Kecamatan kelapa gading
√ 220
18.Cakupan kumulatif kunjungan neonatal yang pertama (Kn 1) yang ditangani di wilayah kerja Puskesmas Se-Kecamatan Kelapa Gading
√ 220
19.Cakupan kumulatif kunjungan neonatal di wilayah kerja Puskesmas Se-Kecamatan Kelapa Gading
√ 220
20.Cakupan kumulatif Deteksi dini ibu hamil degan resiko tinggi oleh tenaga kesehatan di kerja Puskesmas wilayah Se-Kelurahan Kelapa Gading Timur
√ 210
21.Cakupan kumulatif Deteksi dini ibu hamil degan resiko tinggi oleh tenaga kesehatan di kerja Puskesmas wilayah Se-Kelurahan Kelapa Gading Barat
√ 220
22.Cakupan kumulatif Deteksi dini ibu hamil degan resiko tinggi oleh tenaga kesehatan di kerja Puskesmas wilayah Se-Kelurahan Pegangsaan Dua B
√ 210
Score expanding scope terbesar pada program KIA periode Januari –
Desember 2014 adalah cakupan kumulatif persalinan oleh tenaga kesehatan di
wilayah kerja puskesmas Se- Kecamatan Kelapa gading periode Januari –
Desember 2014, cakupan kumulatif pelayanan anak balita di wilayah kerja
Puskesmas Se-Kecamatan kelapa gading, cakupan kumulatif Deteksi dini ibu
hamil degan resiko tinggi oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Se-
Kecamatan Kelapa Gading sebesar 20.
2.1.7. Feasibility
Feasibility merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai seberapa
mungkin suatu masalah dapat diselesaikan. Pada dasarnya, kriteria ini adalah
kriteria kualitatif, oleh karena itu perlu dibuat parameter kuantitatif sehingga
penilaian terhadap kriteria ini menjadi obyektif.
Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu masalah
dapat diselesaikan meliputi :
1. Rasio tenaga kerja puskesmas terhadap jumlah penduduk ( Sumber daya
manusia ). Semakin banyak jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah
penduduk, maka kemungkinan suatu permasalahan terselesaikan akan
semakin besar. Oleh karena itu, dilakukan penghitungan rasio tenaga
kesehatan di setiap Puskesmas kelurahan terhadap jumlah penduduk yang
menjadi sasaran program kesehatan di masing – masing wilayah
Puskesmas.
62
Berikut adalah rasio tenaga kesehatan di tiap puskesmas terhadap jumlah
penduduk sasaran di wilayah Puskesmas tersebut :
Tabel 2.8. Scoring Rasio Tenaga Kesehatan dengan Jumlah Penduduk di Wilayah
Kecamatan/Kelurahan Kelapa Gading Periode Januari – Desember 2014
PuskesmasJumlah Tenaga
KesehatanJumlah
PendudukPerbandingan Score
Kelapa Gading Timur
7 41.103 1 : 5871 1
Kelapa Gading Barat
9 38.645 1 : 4293 3
Pegangsaan Dua A 8 35.527 1 : 4440 2Pegangsaan Dua B 6 23.685 1 : 3947 4Se-Kecamatan Kelapa Gading
44 134.113 1 : 3048 5
2. Ketersediaan fasilitas (material), fasilitas juga merupakan hal yang
dibutuhkan untuk menjalankan suatu kegiatan dan menyelesaikan suatu
masalah dan cakupan kegiatan tersebut. Namun, fasillitas yang dibutuhkan
oleh setiap kegiatan berbeda-beda. Oleh karena itu, dibuatkan kategori untuk
fasilitas yang dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan tersebut.
Kategori fasilitas digolongkan menjadi dua yaitu ketersediaan obat dan
ketersediaan alat. Penilaian berdasarkan ada dalam jumlah mencukupi, ada
namun kurang mencukupi dan tidak ada sama sekali. Digolongkan tersedia
bila dari kegiatan pelaksanaan program tidak ada maasalah maka diberi nilai
dua. Digolongkan kurang tidak tersedia maka diberi nilai satu.
Tabel 2.9. Scoring Ketersediaan Fasilitas Terhadap Kegiatan Di wilayah Puskesmas
Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari – Desember 2014
Kategori Ketersediaan ScoreTempat Tersedia 2
Tidak tersedia 1Alat Tersedia 2
Tidak tersedia 1
3. Ketersediaan dana, Scoring keterdiaan dana terhadap setiap kegiatan
Puskesmas penilaian dibagi dua yaitu “cukup” dan “kurang”. Penilaian
63
berdasarkan wawancara dengan pemegang progran dan kepala Puskesmas
tekait.
Tabel 2.10. Scoring ketersediaan Dana Terhadap Kegiatan Di Puskesmas
Kecamatan / Kelurahan Kelapa Gading Periode Januari – Desember 2014
Dana ScoreCukup 2Kurang 1
Tabel 2.11. Penentuan Score Feasibility Program Kesehatan Ibu dan Anak
Terhadap Kegiatan di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading
Periode Januari – Desember 2014
NO DAFTAR MASALAH SDMFasilitas
JumlahAlat Tempat
1.
Cakupan kunjungan ibu hamil
K1 di wilayah kerja
Puskesmas se-kecamatan
Kelapa Gading Periode
Januari-Desember 2014 adalah
sebesar 99% berada di bawah
target 100%
5 2 2 9
2.
Cakupan kunjungan ibu hamil
K4 di wilayah kerja
Puskesmas kelurahan Kelapa
Gading Timur Periode Januari-
Desember 2014 adalah sebesar
78,3% berada dibawah target
96%
1 2 2 5
NO DAFTAR MASALAH SDMFasilitas
JumlahAlat Tempat
3. Cakupan kunjungan ibu hamil
K4 di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Kelapa
Gading Barat periode Januari –
Desember 2014 adalah sebesar
57,8% berada dibawah target
96%
3 2 2 7
4. Cakupan kunjungan ibu hamil 2 2 2 6
64
K4 di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan dua A periode
Januari – Desember 2014
adalah sebesar 88,9% berada
dibawah target 96%
5.
Cakupan kunjungan ibu hamil
K4 di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan dua B periode
Januari – Desember 2014
adalah sebesar 96,7% berada
diatas target 96%
4 2 2 8
6
Cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas se-kecamatan
Kelapa Gading Periode
Januari-Desember 2014 adalah
sebesar 61,2% berada dibawah
target 97%
5 2 2 9
7
Cakupan ibu hamil dengan
komplikasi yang ditangani di
wilayah Puskesmas Kelapa
gading timur periode Januari –
Desember 2014 sebesar 95,8%
diatas target 95%
1 2 2 5
NO DAFTAR MASALAH SDMFasilitas Jumlah
Alat Tempat8 Cakupan ibu hamil dengan
komplikasi yang ditangani di
wilayah kerja Puskesmas
Kelapa gading barat periode
Januari – Desember 2014
adalah sebesar 59,8% berada
dibawah target 95%
3 2 2 7
9 Cakupan ibu hamil dengan 2 2 2 6
65
komplikasi yang ditangani di
wilayah kerja Puskesmas
Pegangsaan dua A periode
Januari – Desember 2014
adalah sebesar 47,1% berada
dibawah target 95%
10
Cakupan ibu hamil dengan
komplikasi yang ditangani di
wilayah kerja Puskesmas
Pegangsaan dua B periode
Januari – Desember 2014
adalah sebesar 42,7% berada
dibawah target 95%
4 2 2 8
11
Cakupan kunjungan ibu nifas
di wilayah kerja Puskesmas se-
kecamatan Kelapa Gading
Periode Januari-Desember
2014 adalah sebesar 64,8%
berada dibawah target 96%
5 2 2 9
12
Cakupan kunjungan bayi di
wilayah kerja Puskesmas
kelurahan Kelapa Gading
Timur Periode Januari-
Desember 2014 adalah sebesar
70,5% berada dibawah target
97%
1 2 2 5
NODAFTAR MASALAH SDM
Fasilitas JumlahAlat Tempat
13
Cakupan kunjungan bayi di
wilayah kerja Puskesmas
kelurahan Kelapa Gading
Barat Periode Januari-
Desember 2014 adalah sebesar
76,6% berada dibawah target
97%
3 2 2 7
14 Cakupan kunjungan bayi di 2 2 2 6
66
wilayah kerja Puskesmas
kelurahan Pegangsaan dua A
Periode Januari-Desember
2014 adalah sebesar 127,7%
berada diatas target 97%
15
Cakupan kunjungan bayi di
wilayah kerja Puskesmas
kelurahan Pegangsaan dua B
Periode Januari-Desember
2014 adalah sebesar 60,7%
berada dibawah target 97%
4 2 2 8
16
Cakupan neonatal dengan
komplikasi yang ditangani di
wilayah kerja Puskesmas se-
kecamatan Kelapa Gading
Periode Januari-Desember
2014 adalah sebesar 37,3%
berada dibawah target 80%
5 2 2 9
17
Cakupan pelayanan anak balita
di wilayah kerja Puskesmas se-
kecamatan Kelapa Gading
Periode Januari-Desember
2014 adalah sebesar 55,8%
berada dibawah target 90%
5 2 2 9
NODAFTAR MASALAH SDM
FasilitasJumlah
Alat Tempat
18
Cakupan kunjungan neonatal
yang pertama (KN1) di
wilayah kerja Puskesmas se-
kecamatan Kelapa Gading
Periode Januari-Desember
2014 adalah sebesar 42,2%
berada dibawah target 97%
5 2 2 9
67
19
Cakupan kumulatif kunjungan
neonatal di wilayah kerja
Puskesmas se-kecamatan
Kelapa Gading Periode
Januari-Desember 2014 adalah
sebesar 58,4% berada dibawah
target 94%
5 2 2 9
20
Cakupan kumulatif deteksi
dini ibu hamil resiko tinggi
oleh tenaga kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas
kelurahan Kelapa Gading
Timur Periode Januari-
Desember 2014 adalah sebesar
17,1% berada dibawah target
11%
1 2 2 5
21
Cakupan kumulatif deteksi
dini ibu hamil resiko tinggi
oleh tenaga kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas
kelurahan Kelapa Gading
Barat Periode Januari-
Desember 2014 adalah sebesar
8% berada dibawah target 11%
3 2 2 7
NO DAFTAR MASALAH SDM FasilitasJumlah
Alat Tempat22 Cakupan kumulatif deteksi
dini ibu hamil resiko tinggi
oleh tenaga kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas
kelurahan Pegangsaan dua B
Periode Januari-Desember
2014 adalah sebesar 12%
4 2 2 8
68
berada diatas target 11%
Feasibility tertinggi pada program Kesehatan ibu dan anak periode Januari -
Desember 2014 adalah score 9
2.1.8. Policy
Untuk dapat diselesaikan, aspek lain yang harus dipertimbangkan dari
suatu masalah kesehatan adalah apakah pemerintah memiliki concern terhadap
masalah tersebut. Parameter yang digunakan untuk menilai seberapa concern
pemerintah adalah kebijakan pemerintah yang concern terhadap permasalahan
tersebut, serta apakah masalah tersebut terpublikasi di berbagai media.
Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling
mungkin sampai ke masyarakat. Publikasi suatu isu kesehatan di media cetak
memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan penyuluhan. Maka skor
untuk Penyuluhan diberikan 1. Sedangkan untuk iklan di media cetak diberikan
nilai5. Begitupun dengan media elektronik yang memiliki jangkauan yang lebih
luas dibandingkan dengan media cetak. Maka untuk adanya publikasi masalah
kesehatan tersebut di media elektronik diberikan nilai 10.
Tabel 2.12. Penentuan Nilai Policy Terhadap Kegiatan Puskesmas di Kelurahan /
Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari – Desember 2014
Parameter Score
Kebijakan Pemerintah 1
Media Cetak (Poster, Majalah, Koran) 2
Media Elektronik (TV, radio, internet) 3
Tabel 2.13. Penentuan Score Policy program Promosi Kesehatan Terhadap
Kegiatan Puskesmas di Kelurahan / Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari –
Desember 2014
NO MASALAHKEBIJAKAN
PEMERINTAH
IKLAN MEDIA CETAK
IKLAN MEDIA ELEKTRONIK
JUMLAH
1.
Cakupan kunjungan ibu
hamil K1 di wilayah
kerja Puskesmas se-
1 2 3 6
69
kecamatan Kelapa
Gading Periode Januari-
Desember 2014 adalah
sebesar 99% berada di
bawah target 100%
2.
Cakupan kunjungan ibu
hamil K4 di wilayah
kerja Puskesmas
kelurahan Kelapa
Gading Timur Periode
Januari-Desember 2014
adalah sebesar 78,3%
berada dibawah target
96%
1 2 3 6
3.
Cakupan kunjungan ibu
hamil K4 di wilayah
kerja Puskesmas
Kelurahan Kelapa
Gading Barat periode
Januari – Desember
2014 adalah sebesar
57,8% berada dibawah
target 96%
1 2 3 6
NO MASALAHKEBIJAKAN
PEMERINTAH
IKLAN MEDIA CETAK
IKLAN MEDIA ELEKTRONIK
JUMLAH
4. Cakupan kunjungan ibu
hamil K4 di wilayah
kerja Puskesmas
Kelurahan Pegangsaan
dua A periode Januari –
Desember 2014 adalah
sebesar 88,9% berada
1 2 3 6
70
6dibawah target 96%
5.
Cakupan kunjungan ibu
hamil K4 di wilayah
kerja Puskesmas
Kelurahan Pegangsaan
dua B periode Januari –
Desember 2014 adalah
sebesar 96,7% berada
diatas target 96%
1 2 3 6
6
Cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan di
wilayah kerja
Puskesmas se-
kecamatan Kelapa
Gading Periode Januari-
Desember 2014 adalah
sebesar 61,2% berada
dibawah target 97%
1 2 3 6
7
Cakupan ibu hamil
dengan komplikasi yang
ditangani di wilayah
kerja Puskesmas Kelapa
gading timur periode
Januari – Desember
2014 adalah sebesar
95,8% berada diatas
target 95%
1 2 3 6
NO MASALAHKEBIJAKAN
PEMERINTAH
IKLAN MEDIA CETAK
IKLAN MEDIA ELEKTRONIK
JUMLAH
8 Cakupan ibu hamil
dengan komplikasi yang
ditangani di wilayah
kerja Puskesmas Kelapa
gading barat periode
Januari – Desember
1 2 3 6
71
2014 adalah sebesar
59,8% berada dibawah
target 95%
9
Cakupan ibu hamil
dengan komplikasi yang
ditangani di wilayah
kerja Puskesmas
Pegangsaan dua A
periode Januari –
Desember 2014 adalah
sebesar 47,1% berada
dibawah target 95%
1 2 3 6
10
Cakupan ibu hamil
dengan komplikasi yang
ditangani di wilayah
kerja Puskesmas
Pegangsaan dua B
periode Januari –
Desember 2014 adalah
sebesar 42,7% berada
dibawah target 95%
1 2 3 6
11
Cakupan kunjungan ibu
nifas di wilayah kerja
Puskesmas se-
kecamatan Kelapa
Gading Periode Januari-
Desember 2014 adalah
sebesar 64,8% berada
dibawah target 96%
1 2 3 6
NOMASALAH
KEBIJAKAN PEMERINTAH
IKLAN MEDIA CETAK
IKLAN MEDIA ELEKTRONIK
JUMLAH
12
Cakupan kunjungan
bayi di wilayah kerja
Puskesmas kelurahan
Kelapa Gading Timur
Periode Januari-
1 2 3 6
72
Desember 2014 adalah
sebesar 70,5% berada
dibawah target 97%
13
Cakupan kunjungan
bayi di wilayah kerja
Puskesmas kelurahan
Kelapa Gading Barat
Periode Januari-
Desember 2014 adalah
sebesar 76,6% berada
dibawah target 97%
1 2 3 6
14
Cakupan kunjungan
bayi di wilayah kerja
Puskesmas kelurahan
Pegangsaan dua A
Periode Januari-
Desember 2014 adalah
sebesar 127,7% berada
diatas target 97%
1 2 3 6
15
Cakupan kunjungan
bayi di wilayah kerja
Puskesmas kelurahan
Pegangsaan dua B
Periode Januari-
Desember 2014 adalah
sebesar 60,7% berada
dibawah target 97%
1 2 3 6
NOMASALAH
KEBIJAKAN PEMERINTAH
IKLAN MEDIA CETAK
IKLAN MEDIA ELEKTRONIK
JUMLAH
16 Cakupan neonatal
dengan komplikasi yang
ditangani di wilayah
kerja Puskesmas se-
kecamatan Kelapa
Gading Periode Januari-
1 2 3 6
73
Desember 2014 adalah
sebesar 37,3% berada
dibawah target 80%
17
Cakupan pelayanan
anak balita di wilayah
kerja Puskesmas se-
kecamatan Kelapa
Gading Periode Januari-
Desember 2014 adalah
sebesar 55,8% berada
dibawah target 90%
1 2 3 6
18
Cakupan kunjungan
neonatal yang pertama
(KN1) di wilayah kerja
Puskesmas se-
kecamatan Kelapa
Gading Periode Januari-
Desember 2014 adalah
sebesar 42,2% berada
dibawah target 97%
1 2 3 6
19
Cakupan kumulatif
kunjungan neonatal di
wilayah kerja
Puskesmas se-
kecamatan Kelapa
Gading Periode Januari-
Desember 2014 adalah
sebesar 58,4% berada
dibawah target 94%
1 2 3 6
NOMASALAH
KEBIJAKAN PEMERINTAH
IKLAN MEDIA CETAK
IKLAN MEDIA ELEKTRONIK
JUMLAH
20 Cakupan kumulatif
deteksi dini ibu hamil
resiko tinggi oleh tenaga
kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas
kelurahan Kelapa
1 2 3 6
74
Gading Timur Periode
Januari-Desember 2014
adalah sebesar 17,1%
berada dibawah target
11%
21
Cakupan kumulatif
deteksi dini ibu hamil
resiko tinggi oleh tenaga
kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas
kelurahan Kelapa
Gading Barat Periode
Januari-Desember 2014
adalah sebesar 8%
berada dibawah target
11%
1 2 3 6
22
Cakupan kumulatif
deteksi dini ibu hamil
resiko tinggi oleh tenaga
kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas
kelurahan Pegangsaan
dua B Periode Januari-
Desember 2014 adalah
sebesar 12% berada
diatas target 11%
1 2 3 6
Tabel 2.14 Penentuan Masalah Program KIA Menurut Metode MCUA di Puskesmas kelapa Gading periode Januari- Desember 2014
No Kriteria BobotMS1 MS2 MS3 MS4
N BN N BN N BN N BN1
2
3
4
Emergency
Greatest Member
Feasibility
Expanding Scope
5
4
3
2
4
4
9
20
20
16
27
40
6
6
5
10
30
24
15
20
8
8
7
20
40
32
21
40
5
5
6
10
25
20
18
20
75
5 Policy 1 6 6 6 6 6 6 6 6Jumlah 109 95 139 89
Tabel 2.15 Penentuan Masalah Program Promosi Kesehatan Menurut Metode
MCUA di Puskesmas Kelapa Gading Periode Januari – Mei 2011
No Kriteria BobotMS5 MS6 MS7 MS8
N BN N BN N BN N BN1
2
3
4
5
Emergency
Greatest Member
Feasibility
Expanding Scope
Policy
5
4
3
2
1
4
4
8
10
6
20
16
24
20
6
8
8
9
20
6
40
32
18
40
6
4
4
5
10
6
20
16
15
20
6
8
8
7
20
6
40
32
21
40
6Jumlah 86 136 77 139
No Kriteria BobotMS9 MS10 MS11 MS12
N BN N BN N BN N BN1
2
3
4
5
Emergency
Greatest Member
Feasibility
Expanding Scope
Policy
5
4
3
2
1
9
9
6
10
6
45
36
18
20
6
10
10
8
10
6
50
40
24
20
6
7
7
9
20
6
35
28
27
40
6
7
7
5
10
6
35
28
15
20
6Jumlah 125 140 136 104
No Kriteria BobotMS13 MS14 MS15 MS16
N BN N BN N BN N BN1
2
3
4
5
Emergency
Greatest Member
Feasibility
Expanding Scope
Policy
5
4
3
2
1
6
6
7
20
6
30
24
21
40
6
7
1
6
10
6
35
4
18
20
6
8
8
8
10
6
40
32
24
20
6
9
9
9
20
6
45
36
27
40
6
76
Jumlah 121 73 122 154
No Kriteria BobotMS17 MS18 MS19 MS20
N BN N BN N BN N BN1
2
3
4
5
Emergency
Greatest Member
Feasibility
Expanding Scope
Policy
5
4
3
2
1
8
8
9
20
6
40
32
27
40
6
10
10
9
20
6
50
40
27
40
6
8
8
9
20
6
40
32
27
40
6
3
3
5
10
6
15
12
15
20
6Jumlah 145 163 145 68
No Kriteria BobotMS21 MS22
N BN N BN1
2
3
4
5
Emergency
Greatest Member
Feasibility
Expanding Scope
Policy
5
4
3
2
1
4
4
7
20
6
20
16
21
40
6
4
4
8
10
6
20
16
24
20
6Jumlah 103 86
Berdasarkan perhitungan tabel MCUA dari masalah di atas didapatkan dua
prioritas masalah hasil dari justifikasi dan diskusi karena keterbatasan sumber
daya, tenaga, waktu dan dana, yaitu :
1. MS16. Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani di wilayah
kerja Puskesmas se-kecamatan Kelapa Gading Periode Januari-Desem-
ber 2014 adalah sebesar 37,3% berada dibawah target 80%
2. MS18. Cakupan kunjungan neonatal yang pertama (KN1) di wilayah
kerja Puskesmas se-kecamatan Kelapa Gading Periode Januari-Desem-
ber 2014 adalah sebesar 42,2% berada dibawah target 97%
2.2 Mencari Kemungkinan Penyebab Masalah
Setelah dilakukan penetapan prioritas terhadap masalah yang ada, selanjutnya
ditentukan kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan penyelesaian
77
yang ada terlebih dahulu. Pada tahap telah dicoba mencari apa yang menjadi akar
permasalahan dari setiap masalah yang merupakan prioritas. Pada tahap ini
digunakan diagram sebab akibat yang disebut juga diagram dengan tulang ikan
(fishbone diagram/ishikawa). Dengan memanfaatkan pengetahuan dan dibantu
dengan data yang tersedia dapat disusun berbagai penyebab masalah secara
teoritis. Peyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses. Input,
yaitu sumber daya atau masukan oleh suatu sistem. Sumber daya sistem adalah
1. Man : sumber daya manusia.
2. Money : dana.
3. Material : sarana.
4. Method : cara.
Proses adalah kegiatan sistem. Melalui proses akan diubah input menjadi
output. Pada proses terdiri dari :
5. Planning (perencanaan) : sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan
tujuan organisasi, samppai dengan menetapkan alternatif kegiatan unuk
mencapainya.
6. Organizing (pengorganisasian) :k rangkaian kegiatan manajemen untuk
menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki organisasi dan
memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
7. Actuating (pelaksana) : proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu
bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan
keterampilan yang telah dimiliki dan dukungan sumber daya yang tersedia.
8. Controlling (monitoring) : proses untuk mengamati secara terus—menerus
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan
mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan.
2.3. Menentukan Penyebab Masalah Yang Paling Dominan
Pada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang dominan. Dari
enam prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode Ishikawa
atau lebih dikenal dengan fishbone (diagram tulang ikan), yang telah dikonfirmasi
dengan data menjadi akar penyebab masalah (yang terdapat pada lingkaran). Dari
akar penyebab masalah tersebut, dapat dicari akar penyebab masalah yang paling
78
dominan. Penyebab masalah yang paling dominan adalah penyebab masalah yang
apabila diselesaikan maka secara otomatis sebagian besar masalah-masalah yang
lainnya dapat dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang paling
dominan dengan cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman program
yang cukup. Di bawah ini adalah penyebab masalah yang dominan dalam program
di wilayah kerja Puskesmas Kelapa gading :
1. MS16. Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani di wilayah kerja
Puskesmas se-kecamatan Kelapa Gading Periode Januari-Desember 2014
adalah sebesar 37,3% berada dibawah target 80%
2. MS18. Cakupan kunjungan neonatal yang pertama (KN1) di wilayah kerja
Puskesmas se-kecamatan Kelapa Gading Periode Januari-Desember 2014
adalah sebesar 42,2% berada dibawah target 97%
2.3.1 Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone
(diagram tulang ikan) pada Cakupan neonatal dengan komplikasi yang
ditangani di wilayah kerja puskesmas se-kecamatan Kelapa Gading periode
Januari-desember 2014
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :
1. Kurangnya mutu tenaga kesehatan
2. Kurangnya subsidi dari pemerintah
3. Banyaknya program lain yang lebih membutuhkan dana subsidi
pemerintah
4. Kurangnya motivasi dari tenaga kesehatan untuk mengikuti pelathihan
penanganan neonatal dengan komplikasi
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :
5. Tenaga kesehatan kekurangan waktu untuk menyusun program baru yang
lebih inovatif
6. Kurangnya jumlah tenaga kesehatan
7. Kurangnya motivasi tenaga kesehatan untuk mengetahui program kerja
79
8. Kepala program juga memegang beberapa program lain
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan (Environtment) adalah :
9. Letak puskesmas di perumahan
Dari sembilan akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga
akar penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi,
observasi langsung juga pemahaman yang cukup. Ketiga akar penyebab
masalah yang paling dominan tersebut adalah :
1. Kurangnya jumlah tenaga kesehatan.
2. Kurangnya motivasi tenaga kesehatan untuk mengikuti pelatihan
penanganan neonatal dengan komplikasi
3. Subsidi dari pemerintah kurang.
80
2.3.2. Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone
(diagram tulang ikan) pada Cakupan kunjungan neonatal yang pertama
(KN1) di wilayah kerja Puskesmas se-kecamatan Kelapa Gading Periode
Januari-Desember 2014
Akar penyebab masalah yang ditemukan di input:
1. Ibu tidak mendapatkan penyuluhan (man)
2. Periksa ke bidan lebih mahal (money)
3. Banyaknya program lain yang lebih membutuhkan dana (material)
4. Tidak tercatatnya pasien yang melahirkan di luar (method)
Akar penyebab masalah yang ditemukan di proses:
5. Pencatatan tidak teratur (controlling)
6. Kurangnya komunikasi antara NAKES dan ibu (actuating)
7. Jumlah NAKES kurang (organizing)
8. NAKES kurang pengetahuan untuk membuat program baru yang inovatif (planning)
Akar penyebab masalah yang ditemukan di lingkungan:
9. Letak Puskesmas di dalam perumahan (environment)
Dari 9 akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar penyebab
masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung
juga pemahaman yang cukup. Ketiga akar penyebab masalah yang paling
dominan tersebut adalah :
1. Ibu tidak mendapatkan penyuluhan
2. Pencatatan yang tidak teratur
3. Kurangnya komunikasi antara NAKES dan ibu
81