BAB II

69
BAB II PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH 2.1. Menetapkan Prioritas Masalah Masalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected) dengan apa yang aktual terjadi (observed). Idealnya, semua permasalahan yang timbul harus dicarikan jalan keluarnya. Namun, karena keterbatasan sumber daya, dana, dan waktu menyebabkan tidak semua permasalahan dapat dipecahkan sekaligus. Untuk itu perlu ditentukan masalah yang menjadi prioritas Setelah pada tahap awal merumuskan masalah, maka dilanjutkan dengan menetapkan prioritas masalah yang harus dipecahkan. Prioritas masalah didapatkan dari data atau fakta yang ada secara kualitatif, kuantitatif, subjektif, objektif serta adanya pengetahuan yang cukup. Dalam penetapan prioritas masalah, digunakan teknik skoring dan pembobotan. Untuk dapat menetapkan kriteria, pembobotan dan skoring perlu dibentuk sebuah kelompok diskusi. Agar pembahasan dapat dilakukan secara menyeluruh dan mencapai sasaran, maka setiap anggota kelompok diharapkan mempunyai informasi dan data yang tersedia. Beberapa langkah yang dilakukan dalam penetapan prioritas masalah meliputi: 1. Menetapkan kriteria 2. Memberikan bobot masalah 3. Menentukan skoring tiap masalah 40

description

BAB II

Transcript of BAB II

Page 1: BAB II

BAB II

PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH

2.1. Menetapkan Prioritas Masalah

Masalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected)

dengan apa yang aktual terjadi (observed). Idealnya, semua permasalahan yang

timbul harus dicarikan jalan keluarnya. Namun, karena keterbatasan sumber daya,

dana, dan waktu menyebabkan tidak semua permasalahan dapat dipecahkan

sekaligus. Untuk itu perlu ditentukan masalah yang menjadi prioritas Setelah pada

tahap awal merumuskan masalah, maka dilanjutkan dengan menetapkan prioritas

masalah yang harus dipecahkan. Prioritas masalah didapatkan dari data atau fakta

yang ada secara kualitatif, kuantitatif, subjektif, objektif serta adanya pengetahuan

yang cukup.

Dalam penetapan prioritas masalah, digunakan teknik skoring dan

pembobotan. Untuk dapat menetapkan kriteria, pembobotan dan skoring perlu

dibentuk sebuah kelompok diskusi. Agar pembahasan dapat dilakukan secara

menyeluruh dan mencapai sasaran, maka setiap anggota kelompok diharapkan

mempunyai informasi dan data yang tersedia. Beberapa langkah yang dilakukan

dalam penetapan prioritas masalah meliputi:

1. Menetapkan kriteria

2. Memberikan bobot masalah

3. Menentukan skoring tiap masalah

2.1.1. Non-Scoring Technique

Bila tidak tersedia data, maka cara penetapan prioritas masalah yang lazim

digunakan adalah teknik non skoring.

Dengan menggunakan teknik ini, masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh

sebab itu juga disebut “ Nominal Group Technique” (NGT). NGT terdiri dari dua,

yaitu :

A. Metode Delbecq

Menetapkan prioritas masalah menggunakan tekhnik ini dilakukan melalui

diskusi dan kesepakatan sekelompok orang, namun yang tidak sama keahliannya.

Sehingga untuk menentukan prioritas masalah, diperlukan penjelasan terlebih

40

Page 2: BAB II

dahulu untuk memberikan pengertian dan pemahaman peserta diskusi, tanpa

mempengaruhi peserta diskusi. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang

disepakati bersama.

B. Metode Delphi

Yaitu masalah masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang

mempunyai keahlian yang sama melalui pertemuan khusus. Para peserta diskusi

diminta untuk mengemukakan pendapat mengenai beberapa masalah pokok.

Masalah yang terbanyak dikemukakan pada pertemuan tersebut, menjadi prioritas

masalah.

2.1.2. Scoring Technique

Berbagai teknik penentuan prioritas masalah dengan menggunakan teknik

skoring antara lain:

A. Metode Bryant

Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu:

1. Prevalence : Besarnya masalah yang dihadapi

2. Seriousness : Pengaruh buruk yang diakibatkan oleh suatu

masalah dalam masyarakat dan dilihat dari besarnya angka kesakitan dan

angka kematian akibat masalah kesehatan tersebut

3. Manageability :Kemampuan untuk mengelola dan berkaitan

dengan sumber daya

4. Community concern : Sikap dan perasaan masyarakat terhadap masalah

kesehatan tersebut

Parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah yang ingin dicari

prioritasnya diletakkan pada kolom. Kisaran skor yang diberikan adalah satu

sampai lima yang ditulis dari arah kiri ke kanan sesuai baris untuk tiap masalah.

Kemudian dengan penjumlahan dari arah atas ke bawah sesuai kolom untuk

masing-masing masalah dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai

tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Tetapi metode ini juga

memiliki kelemahan yaitu hasil yang didapat dari setiap masalah terlalu

berdekatan sehingga sulit untuk menentukan prioritas masalah yang akan diambil.

41

Page 3: BAB II

B. Metode MCUA (Multiple Criteria Utility Assessment)

Pada metode ini parameter diletakkan pada baris dan harus ada

kesepakatan mengenai bobot kriteria yang akan digunakan, dan masalah-masalah

yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Metode ini memakai lima

kriteria untuk penilaian masalah tetapi masing-masing kriteria diberikan bobot

penilaian dan dikalikan dengan penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang

didapat lebih objektif. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai

prioritas masalah. Kriteria yang dipakai terdiri dari:

- Emergency : Kegawatan menimbulkan kesakitan atau kematian

- Greatest member : Menimpa orang banyak, insiden/prevalensi

- Expanding scope : Mempunyai ruang lingkup besar di luar kesehatan

- Feasibility : Kemungkinan dapat/tidaknya dilakukan

- Policy : Kebijakan pemerintah daerah/nasional

C. Metode Matematik PAHO

Dalam metode ini parameter diletakkan pada kolom dan masalah-masalah

yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada baris, dan digunakan kriteria untuk

penilaian masalah yang akan dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria yang

dipakai ialah:

- Magnitude : Berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau penyakit

yang ditunjukkan dengan angka prevalens.

- Severity : Besarnya kerugian yang timbul yang ditunjukkan dengan case

fatality rate masing- masing penyakit.

- Vulnerability : Sejauh mana ketersediaan teknologi atau obat yang efektif

untuk mengatasi masalah tersebut.

- Community and political concern : Menunjukkan sejauh mana masalah

tersebut menjadi concern atau kegusaran masyarakat dan para politisi

- Affordability : Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia

Parameter diletakan pada kolom dan masalah masalah yang ingin dicari

prioritasnyadiletakan pada baris. Pengisian dilakukan dari atas ke bawah. Hasilnya

didapat dari perkalian parameter tersebut. Masalah yang mempunyai skor

tertinggi, dijadikan sebagai prioritas masalah.

42

Page 4: BAB II

Diputuskan untuk menggunakan metode MCUA karena metode ini

menempatkan parameter pada kedudukan dengan berdasarkan bobot dan

memberikan hasil final score yang objektif di mana score yang diberikan pada

tiap-tiap parameter ditambahkan, lebih sederhana dan mudah dalam

penggunaannya.

Dari masalah yang didapat diberikan penilaian pada masing-masing

masalah dengan membandingkan masalah satu dengan lainnya, kemudian tiap

masalah tersebut diberikan nilai.

2.1.3. Metode MCUA

Pada metode MCUA, yang menjadi kriteria penilaian untuk menentukan

prioritas masalah yaitu :

1. Emergency

Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga

menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam

kriteria ini adalah CFR (Case Fatality Rate), jika masalah yang dinilai berupa

penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain, maka

digunakan parameter kuantitatif berupa angka kematian maupun angka

kesakitan yang dapat ditimbulkan oleh permasalahan tersebut. Pada

permasalahan ini, tujuan jangka panjang dari program kesehatan ibu dan anak

adalah untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI), angka kematian

neonates (AKN), angka kematian bayi (AKB), dan angka kematian balita

(AKABA), sehingga kelompok kami memakai AKI, AKN, AKB, AKABA

sebagai proxy. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun

2013 :

Angka Kematian Ibu : 359 orang per 100.000 jumlah kelahiran hidup

Angka Kematian Bayi : 2300 orang per 100.000 jumlah kelahiranhidup

Angka Kematian Balita : 4000 orang per 100.000 jumlah seluruh balita

Angka Kematian Neonatus : 1900 orang per 100.000 jumlah seluruh

neonatus

2. Greatest member

Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang

terkena masalah kesehatan tersebut. Untuk masalah kesehatan yang berupa

43

Page 5: BAB II

penyakit, maka parameter yang digunakan adalah prevalence rate. Sedangkan

untuk masalah lain, maka greatest member ditentukan dengan cara melihat

selisih antara pencapaian suatu kegiatan pada sebuah program kesehatan

dengan target yang telah ditetapkan.

3. Expanding Scope

Menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap

sektor lain diluar sektor kesehatan. Parameter penilaian yang digunakan

adalah seberapa luas wilayah yang menjadi masalah, berapa banyak jumlah

penduduk di wilayah tersebut, serta berapa banyak sektor di luar sektor

kesehatan yang berkepentingan dengan masalah tersebut.

4. Feasibility

Kriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa

mungkin masalah tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan adalah

ketersediaan sumber daya manusia berbanding dengan jumlah kegiatan,

fasilitas terkait dengan kegiatan bersangkutan yang menjadi masalah, serta ada

tidaknya anggaran untuk kegiatan tersebut.

5. Policy

Berhubungan dengan orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah

masalah kesehatan masyarakat, maka sangat penting untuk menilai apakah

masyarakat memiliki kepedulian terhadap masalah tersebut serta apakah

kebijakan pemerintah mendukung terselesaikannya masalah tersebut. Hal

tersebut dapat dinilai dengan apakah ada seruan atau kebijakan pemerintah

yang concern terhadap permasalahan tersebut, apakah ada lembaga atau

organisasi masyarakat yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta

apakah masalah tersebut terpublikasi di berbagai media.

2.1.4. Emergency

Menunjukkan besar kerugian yang timbul. Ini ditunjukkan dengan Case

Fatality Rate (CFR) masing-masing penyakit. Proxy CFR adalah suatu angka

yang digunakan untuk masalah-masalah yang tidak berhubungan dengan penyakit.

Nilai proxy CFR ditentukan berdasarkan hasil diskusi, argumentasi, serta

justifikasi. Kemudian ditentukan score bagi nilai di atas dengan skala sebagai

berikut :

44

Page 6: BAB II

Tabel 2.1. Skala Score Emergency

Tabel 2.2. Daftar Masalah Program Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas

Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari – Desember 2014 Penentuan Score

Emergency

NO MASALAHCakupa

nTarget

Resiko kesakitan

Proxy AKI/ AKB/ AKNPer 100.000 penduduk

Nilai proxy

SCORE

1.

Cakupan kumulatif

kunjungan ibu hamil

K1 di wilayah kerja

Puskesmas Se-

kecamatan Kelapa

Gading periode

Januari - Desember

tahun 2014 sebesar

99%

99 100 1 359 1359 4

45

Skala

( per 100.000 penduduk )

Score

0 – 5.999,9 1

6000 – 11.999,9 2

12000 – 17.999,9 3

18000 – 23.999,9 4

24000 – 29.999,9 5

30000 – 35.999,9 6

36000 – 41.999,9 7

42000 – 47.999,9 8

48000 – 53.999,9 9

54000 – 59.999,9 10

Page 7: BAB II

NO

MASALAHCakupa

nTarget

Resiko kesakitan

Proxy AKI/ AKB/ AKNPer 100.000 penduduk

Nilai proxy

SCORE

2.

Cakupan kumulatif

kunjungan ibu hamil

K4 di wilayah kerja

Puskesmas se-

Kelurahan Kelapa

Gading Timur periode

Januari – Desember

2014 sebesar 78,3%

78,3 96 17,7 359 18.059 6

3.

Cakupan kumulatif

kunjungan ibu hamil

K4 di wilayah kerja

Puskesmas se-

Kelurahan Kelapa

Gading Barat periode

Januari – Desember

2014 sebesar 57,8%

57,8 96 38,2 359 38.559 8

4. Cakupan kumulatif

kunjungan ibu hamil

K4 di wilayah kerja

Puskesmas se-

Kelurahan

Pegangsaan Dua A

periode Januari –

Desember 2014

sebesar 88,9%

88,9 96 7,1 359 7.459 5

46

Page 8: BAB II

NO MASALAHCakupa

nTarget

Resiko kesakitan

Proxy AKI/ AKB/ AKNPer 100.000 penduduk

Nilai proxy

SCORE

5.

Cakupan kumulatif

kunjungan ibu hamil

K4 di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan

Pegangsaan Dua B

periode Januari –

Desember 2014

sebesar 96,7%

96,7 96 0,7 359 341 4

6.

Cakupan kumulatif

persalinan oleh tenaga

kesehatan di wilayah

kerja puskesmas Se-

Kecamatan Kelapa

gading periode

Januari – Desember

2014 sebesar 61,2%

61,2 97 35,8 359 36.159 8

7.

Cakupan kumulatif

ibu hamil degan

komplikasi yang

ditangani di wilayah

kerja puskesmas Se-

kelurahan Kelapa

Gading Timur periode

Januari – Desember

2014 sebesar 95,8%

95,8 95 0,8 359 441 4

47

Page 9: BAB II

NO MASALAHCakupa

nTarget

Resiko kesakitan

Proxy AKI/ AKB/ AKNPer 100.000 penduduk

Nilai proxy

SCORE

8.

Cakupan kumulatif

ibu hamil degan

komplikasi yang

ditangani di wilayah

kerja puskesmas Se-

kelurahan Kelapa

Gading Barat periode

Januari – Desember

2014 sebesar 59,8%

59,8 95 35,2 359 35.559 8

9.

Cakupan kumulatif

ibu hamil degan

komplikasi yang

ditangani di wilayah

kerja puskesmas Se-

kelurahan Pegangsaan

Dua A periode

Januari – Desember

2014 sebesar 47,1%

47,1 95 47,9 359 48.259 9

10.

Cakupan kumulatif

ibu hamil degan

komplikasi yang

ditangani di wilayah

kerja puskesmas Se-

kelurahan Pegangsaan

Dua B periode Januari

– Desember 2014

sebesar 42,7%

42,7 95 52,3 359 52.659 10

48

Page 10: BAB II

NO MASALAHCakupa

nTarget

Resiko kesakitan

Proxy AKI/ AKB/ AKNPer 100.000 penduduk

Nilai proxy

SCORE

11.

Cakupan kumulatif

kunjungan ibu nifas

yang ditangani di

wilayah kerja

Puskesmas Se-

kecamatan Kelapa

Gading periode

Januari – Desember

2014 sebesar 64,8%

64,8 96 31,2 359 31.559 7

12.

Cakupan kumulatif

kunjungan bayi yang

ditangani di wilayah

kerja Puskesmas Se-

Kelurahan kelapa

Gading Timur periode

Januari – Desember

2014 sebesar 70,5%

70,5 97 26,5 2300 28.800 7

13.

Cakupan kumulatif

kunjungan bayi yang

ditangani di wilayah

kerja Puskesmas Se-

Kelurahan kelapa

Gading Barat periode

Januari – Desember

2014 sebesar 76,6%

76,6 97 20,4 2300 20.759 6

49

Page 11: BAB II

NO MASALAHCakupa

nTarget

Resiko kesakitan

Proxy AKI/ AKB/ AKNPer 100.000 penduduk

Nilai proxy

SCORE

14. Cakupan kumulatif

kunjungan bayi yang

ditangani di wilayah

kerja Puskesmas Se-

Kelurahan

Pegangsaan Dua A

periode Januari –

Desember 2014

sebesar 127,7%

127,7 97 30,7 2300 28.400 7

15.

Cakupan kumulatif

kunjungan bayi yang

ditangani di wilayah

kerja Puskesmas Se-

Kelurahan

Pegangsaan Dua B

periode Januari –

Desember 2014

sebesar 60,7%

60,7 97 36,3 2300 38.600 8

16.

Cakupan kumulatif

kasus neonatal

dengan komplikasi

yang ditangani di

wilayah kerja

Puskesmas Se-

Kecamatan kelapa

Gading periode

Januari – Desember

2014 sebesar 37,3%

37,3 80 42,7 1900 44.600 9

50

Page 12: BAB II

NOMASALAH

Cakupan

TargetResiko

kesakitan

Proxy AKI/ AKB/ AKNPer 100.000 penduduk

Nilai proxy

SCORE

17.

Cakupan kumulatif

pelayanan anak balita

di wilayah kerja

Puskesmas Se-

Kecamatan kelapa

gading 55,8%

55,8 90 34,2 4000 38.200 8

18.

Cakupan kumulatif

kunjungan neonatal

yang pertama (Kn 1)

yang ditangani di

wilayah kerja

Puskesmas Se-

Kecamatan Kelapa

Gading 62%

42,2 97 54,8 1900 56.700 10

19.

Cakupan kumulatif

kunjungan neonatal di

wilayah kerja

Puskesmas Se-

Kecamatan Kelapa

Gading 58,4%

58,4 94 35,6 1900 37.500 8

20.

Cakupan kumulatif

Deteksi dini ibu hamil

degan resiko tinggi oleh

tenaga kesehatan di

wilayah kerja

Puskesmas Se-

Kelurahan Kelapa

Gading Timur periode

Januari – Desember

2014 sebesar 17,1%

17,1 11 6,1 359 5.741 3

51

Page 13: BAB II

NO MASALAHCakupa

nTarget

Resiko kesakitan

Proxy AKI/ AKB/ AKNPer 100.000 penduduk

Nilai proxy

SCORE

21. Cakupan kumulatif

Deteksi dini ibu hamil

degan resiko tinggi

oleh tenaga kesehatan

di wilayah kerja

Puskesmas Se-

Kelurahan Kelapa

Gading Barat periode

Januari – Desember

2014 sebesar 8,0%

8,0 11,0 3 359 3.359 4

22.

Cakupan kumulatif

Deteksi dini ibu hamil

degan resiko tinggi

oleh tenaga kesehatan

di wilayah kerja

Puskesmas Se-

Kelurahan

Pegangsaan Dua B

periode Januari –

Desember 2014

sebesar 12,0%

12,0 11 1 359 641 4

2.1.5. Greatest Member

Greatest member menunjukkan berapa banyak penduduk yang terkena

masalah atau penyakit yang ditunjukkan dengan angka prevalens. Semakin besar

selisih antara target dan cakupan maka akan semakin besar score yang didapatkan.

52

Page 14: BAB II

Tabel 2.3. Skala Score Greatest Member

Range (%) Skor

0 – 5,9 1

6 – 11,9 2

12 – 17,9 3

18 – 23,9 4

24 – 29,9 5

30 – 35,9 6

36 – 41,9 7

42 – 47,9 8

48 – 53,9 9

54 – 59,9 10

Keterangan : Untuk menentukan score pada greatest member digunakan range.

Range didapatkan dari selisih antara target dan cakupan dari tiap masalah.

Diberikan score dari satu sampai 36 dengan jarak tiap range sebesar dua agar

mendapatkan nilai greatest member yang bervariasi.

Tabel 2.4. Daftar Masalah Program Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas

Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari – Desember 2014 Penentuan Score

Greatest Member

No. Indikator Program Cakupan Target Selisih Score

1.

Cakupan kunjungan

ibu hamil K1 di

wilayah kerja

Puskesmas se-

kecamatan Kelapa

Gading Periode

Januari-Desember

2014 adalah sebesar

99% berada di bawah

target 100%

99% 100% 1% 4

53

Page 15: BAB II

No. Indikator Program Cakupan Target Selisih Score

2.

Cakupan kunjungan

ibu hamil K4 di

wilayah kerja

Puskesmas kelurahan

Kelapa Gading Timur

Periode Januari-

Desember 2014 adalah

sebesar 78,3% berada

dibawah target 96%

78,3% 96% 17,7% 6

3.

Cakupan kunjungan

ibu hamil K4 di

wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan

Kelapa Gading Barat

periode Januari –

Desember 2014 adalah

sebesar 57,8% berada

dibawah target 96%

57,8% 96% 38,2% 8

4.

Cakupan kunjungan

ibu hamil K4 di

wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan

Pegangsaan dua A

periode Januari –

Desember 2014 adalah

sebesar 88,9% berada

dibawah target 96%

88,9% 96% 7,1% 5

54

Page 16: BAB II

No. Indikator Program Cakupan Target Selisih Score

5. Cakupan kunjungan

ibu hamil K4 di

wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan

Pegangsaan dua B

periode Januari –

Desember 2014 adalah

sebesar 96,7% berada

diatas target 96%

96,7% 96% 0,7% 4

6.

Cakupan persalinan

oleh tenaga kesehatan

di wilayah kerja

Puskesmas se-

kecamatan Kelapa

Gading Periode

Januari-Desember

2014 adalah sebesar

61,2% berada dibawah

target 97%

61,2% 97% 35,8% 8

7.

Cakupan ibu hamil

dengan komplikasi

yang ditangani di

wilayah kerja

Puskesmas Kelapa

gading timur periode

Januari – Desember

2014 adalah sebesar

95,8% berada diatas

target 95%

95,8% 95% 0,8% 4

55

Page 17: BAB II

No. Indikator Program Cakupan Target Selisih Score

8.

Cakupan ibu hamil

dengan komplikasi

yang ditangani di

wilayah kerja

Puskesmas Kelapa

gading barat periode

Januari – Desember

2014 adalah sebesar

59,8% berada dibawah

target 95%

59,8% 95% 35,2% 8

9.

Cakupan ibu hamil

dengan komplikasi

yang ditangani di

wilayah kerja

Puskesmas Pegangsaan

dua A periode Januari

– Desember 2014

adalah sebesar 47,1%

berada dibawah target

95%

47,1% 95% 47,9% 9

10.

Cakupan ibu hamil

dengan komplikasi

yang ditangani di

wilayah kerja

Puskesmas Pegangsaan

dua B periode Januari

– Desember 2014

adalah sebesar 42,7%

berada dibawah target

95%

42,7% 95% 52,3% 10

56

Page 18: BAB II

No. Indikator Program Cakupan Target Selisih Score

11.

Cakupan kunjungan ibu

nifas di wilayah kerja

Puskesmas se-kecamatan

Kelapa Gading Periode

Januari-Desember 2014

adalah sebesar 64,8% be-

rada dibawah target 96%

64,8% 96% 31,2% 7

12.

Cakupan kunjungan bayi

di wilayah kerja

Puskesmas kelurahan

Kelapa Gading Timur

Periode Januari-Desem-

ber 2014 adalah sebesar

70,5% berada dibawah

target 97%

70,5% 97% 26,5% 7

13.

Cakupan kunjungan bayi

di wilayah kerja

Puskesmas kelurahan

Kelapa Gading Barat Pe-

riode Januari-Desember

2014 adalah sebesar

76,6% berada dibawah

target 97%

76,6% 97% 20,4% 6

14.

Cakupan kunjungan bayi

di wilayah kerja

Puskesmas kelurahan Pe-

gangsaan dua A Periode

Januari-Desember 2014

adalah sebesar 127,7%

berada diatas target 97%

127,7% 97% 30,7% 1

No. Indikator Program Cakupan Target Selisih Score

57

Page 19: BAB II

15.

Cakupan kunjungan

bayi di wilayah kerja

Puskesmas kelurahan

Pegangsaan dua B Pe-

riode Januari-Desem-

ber 2014 adalah sebe-

sar 60,7% berada

dibawah target 97%

60,7% 97% 36,3% 8

16.

Cakupan neonatal den-

gan komplikasi yang

ditangani di wilayah

kerja Puskesmas se-ke-

camatan Kelapa Gad-

ing Periode Januari-

Desember 2014 adalah

sebesar 37,3% berada

dibawah target 80%

37,3% 80% 42,7% 9

17.

Cakupan pelayanan

anak balita di wilayah

kerja Puskesmas se-ke-

camatan Kelapa Gad-

ing Periode Januari-

Desember 2014 adalah

sebesar 55,8% berada

dibawah target 90%

55,8% 90% 34,2% 8

No. Indikator Program Cakupan Target Selisih Score

Cakupan kunjungan

neonatal yang pertama

(KN1) di wilayah kerja

Puskesmas se-keca-

42,2% 97% 54,8% 10

58

Page 20: BAB II

18. matan Kelapa Gading

Periode Januari-De-

sember 2014 adalah

sebesar 42,2% berada

dibawah target 97%

19.

Cakupan kumulatif

kunjungan neonatal di

wilayah kerja

Puskesmas se-keca-

matan Kelapa Gading

Periode Januari-De-

sember 2014 adalah

sebesar 58,4% berada

dibawah target 94%

58,4% 94% 35,6% 8

20.

Cakupan kumulatif de-

teksi dini ibu hamil re-

siko tinggi oleh tenaga

kesehatan di wilayah

kerja Puskesmas kelu-

rahan Kelapa Gading

Timur Periode Januari-

Desember 2014 adalah

sebesar 17,1% berada

diatas target 11%

17,1% 11% 6,1% 3

No. Indikator Program Cakupan Target Selisih Score

21.

Cakupan kumulatif de-

teksi dini ibu hamil re-

siko tinggi oleh tenaga

kesehatan di wilayah

kerja Puskesmas kelu-

rahan Kelapa Gading

Barat Periode Januari-

8% 11% 3% 4

59

Page 21: BAB II

Desember 2014 adalah

sebesar 8% berada

dibawah target 11%

22.

Cakupan kumulatif

deteksi dini ibu hamil

resiko tinggi oleh

tenaga kesehatan di

wilayah kerja

Puskesmas kelurahan

Pegangsaan dua B

Periode Januari-

Desember 2014 adalah

sebesar 12% berada di-

atas% target 11%

12 11% 1% 4

Pada Greatest member daftar masalah program promosi kesehatan didapatkan

score :

Terbesar : Pelayanan anak balita di Puskesmas Kelapa Gading sebesar 22.

2.1.6. Expanding Scope

Expanding Scope menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu

permasalahan terhadap sektor lain diluar kesehatan. berapa banyak jumlah

penduduk di wilayah tersebut, serta ada tidaknya sektor di luar sektor kesehatan

yang berkepentingan dengan masalah tersebut.

Untuk adanya keterpaduan lintas sektor diberikan nilai 2 karena masalah

pada suatu program memungkinkan untuk menimbulkan masalah pada banyak

sektor lainnya yang berhubungan langsung, sedangkan yang tidak ada kaitan

dengan sektor lain diberikan nilai 1.

Tabel 2.5. Penentuan Nilai Expanding Scope berdasarkan Jumlah Penduduk

Nilai Jumlah Penduduk

10 Jumlah penduduk > 50.000

5 Jumlah penduduk ≤ 50.000

60

Page 22: BAB II

Tabel 2.6. Penentuan Nilai Expanding Scope Berdasarkan Keterpaduan Lintas Sektoral

Tabel 2.7. Skoring Expanding Scope terhadap Program KIA di Wilayah Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari – Desember 2014

NO DAFTAR MASALAHJUMLAH PENDUDUK LINTAS

SEKTORSKOR

<50 RIBU >50 RIBU

1.Cakupan kumulatif kunjungan ibu hamil K1 di wilayah kerja Puskesmas Se-kecamatan Kelapa Gading periode Januari - Desember tahun 2014

√ 220

2.Cakupan kumulatif kunjungan ibu hamil K4 di wilayah kerja Puskesmas se-Kelurahan Kelapa Gading Timur periode Januari – Desember 2014

√ 210

3.Cakupan kumulatif kunjungan ibu hamil K4 di wilayah kerja Puskesmas se-Kelurahan Kelapa Gading Barat periode Januari – Desember 2014

√ 220

4.Cakupan kumulatif kunjungan ibu hamil K4 di wilayah kerja Puskesmas se-Kelurahan Pegangsaan Dua A periode Januari – Desember 2014

√ 210

5.Cakupan kumulatif kunjungan ibu hamil K4 di wilayah kerja Puskesmas se-Kelurahan Pegangsaan Dua B periode Januari – Desember 2014

√ 210

6.Cakupan kumulatif persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja puskesmas Se- Kecamatan Kelapa gading periode Januari – Desember 2014

√ 220

7.Cakupan kumulatif ibu hamil degan komplikasi yang ditangani di wilayah kerja puskesmas Se-kelurahan Kelapa Gading Timur periode Januari – Desember 2014

√ 210

8.Cakupan kumulatif ibu hamil degan komplikasi yang ditangani di wilayah kerja puskesmas Se-kelurahan Kelapa Gading Barat periode Januari – Desember 2014

√ 220

9.Cakupan kumulatif ibu hamil degan komplikasi yang ditangani di wilayah kerja puskesmas Se-kelurahan Pegangsaan Dua A periode Januari – Desember 2014

√ 210

10.

Cakupan kumulatif ibu hamil degan komplikasi yang ditangani di wilayah kerja puskesmas Se-kelurahan Pegangsaan Dua B periode Januari – Desember 2014

√ 2

10

NO DAFTAR MASALAH JUMLAH PENDUDUK LINTAS

SEKTORSKOR

<50 RIBU >50 RIBU11. Cakupan kumulatif kunjungan ibu nifas yang ditangani di wilayah kerja

Puskesmas Se-kecamatan Kelapa Gading periode Januari – Desember 2014√ 2

20

12.Cakupan kumulatif kunjungan bayi yang ditangani di wilayah kerja Puskesmas Se-Kelurahan kelapa Gading Timur periode Januari – Desember 2014

√ 210

13.Cakupan kumulatif kunjungan bayi yang ditangani di wilayah kerja Puskesmas Se-Kelurahan kelapa Gading Barat periode Januari – Desember 2014

√ 220

14.Cakupan kumulatif kunjungan bayi yang ditangani di wilayah kerja Puskesmas Se-Kelurahan Pegangsaan Dua A periode Januari – Desember 2014

√ 210

15. Cakupan kumulatif kunjungan bayi yang ditangani di wilayah kerja √ 2 10

61

Nilai Lintas Sektor1 Tidak ada keterpaduan lintas sector2 Ada keterpaduan lintas sektor

Page 23: BAB II

Puskesmas Se-Kelurahan Pegangsaan Dua B periode Januari – Desember 2014

16.Cakupan kumulatif kasus neonatal dengan komplikasi yang ditangani di wilayah kerja Puskesmas Se-Kecamatan kelapa Gading periode Januari – Desember 2014

√ 220

17.Cakupan kumulatif pelayanan anak balita di wilayah kerja Puskesmas Se-Kecamatan kelapa gading

√ 220

18.Cakupan kumulatif kunjungan neonatal yang pertama (Kn 1) yang ditangani di wilayah kerja Puskesmas Se-Kecamatan Kelapa Gading

√ 220

19.Cakupan kumulatif kunjungan neonatal di wilayah kerja Puskesmas Se-Kecamatan Kelapa Gading

√ 220

20.Cakupan kumulatif Deteksi dini ibu hamil degan resiko tinggi oleh tenaga kesehatan di kerja Puskesmas wilayah Se-Kelurahan Kelapa Gading Timur

√ 210

21.Cakupan kumulatif Deteksi dini ibu hamil degan resiko tinggi oleh tenaga kesehatan di kerja Puskesmas wilayah Se-Kelurahan Kelapa Gading Barat

√ 220

22.Cakupan kumulatif Deteksi dini ibu hamil degan resiko tinggi oleh tenaga kesehatan di kerja Puskesmas wilayah Se-Kelurahan Pegangsaan Dua B

√ 210

Score expanding scope terbesar pada program KIA periode Januari –

Desember 2014 adalah cakupan kumulatif persalinan oleh tenaga kesehatan di

wilayah kerja puskesmas Se- Kecamatan Kelapa gading periode Januari –

Desember 2014, cakupan kumulatif pelayanan anak balita di wilayah kerja

Puskesmas Se-Kecamatan kelapa gading, cakupan kumulatif Deteksi dini ibu

hamil degan resiko tinggi oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Se-

Kecamatan Kelapa Gading sebesar 20.

2.1.7. Feasibility

Feasibility merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai seberapa

mungkin suatu masalah dapat diselesaikan. Pada dasarnya, kriteria ini adalah

kriteria kualitatif, oleh karena itu perlu dibuat parameter kuantitatif sehingga

penilaian terhadap kriteria ini menjadi obyektif.

Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu masalah

dapat diselesaikan meliputi :

1. Rasio tenaga kerja puskesmas terhadap jumlah penduduk ( Sumber daya

manusia ). Semakin banyak jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah

penduduk, maka kemungkinan suatu permasalahan terselesaikan akan

semakin besar. Oleh karena itu, dilakukan penghitungan rasio tenaga

kesehatan di setiap Puskesmas kelurahan terhadap jumlah penduduk yang

menjadi sasaran program kesehatan di masing – masing wilayah

Puskesmas.

62

Page 24: BAB II

Berikut adalah rasio tenaga kesehatan di tiap puskesmas terhadap jumlah

penduduk sasaran di wilayah Puskesmas tersebut :

Tabel 2.8. Scoring Rasio Tenaga Kesehatan dengan Jumlah Penduduk di Wilayah

Kecamatan/Kelurahan Kelapa Gading Periode Januari – Desember 2014

PuskesmasJumlah Tenaga

KesehatanJumlah

PendudukPerbandingan Score

Kelapa Gading Timur

7 41.103 1 : 5871 1

Kelapa Gading Barat

9 38.645 1 : 4293 3

Pegangsaan Dua A 8 35.527 1 : 4440 2Pegangsaan Dua B 6 23.685 1 : 3947 4Se-Kecamatan Kelapa Gading

44 134.113 1 : 3048 5

2. Ketersediaan fasilitas (material), fasilitas juga merupakan hal yang

dibutuhkan untuk menjalankan suatu kegiatan dan menyelesaikan suatu

masalah dan cakupan kegiatan tersebut. Namun, fasillitas yang dibutuhkan

oleh setiap kegiatan berbeda-beda. Oleh karena itu, dibuatkan kategori untuk

fasilitas yang dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan tersebut.

Kategori fasilitas digolongkan menjadi dua yaitu ketersediaan obat dan

ketersediaan alat. Penilaian berdasarkan ada dalam jumlah mencukupi, ada

namun kurang mencukupi dan tidak ada sama sekali. Digolongkan tersedia

bila dari kegiatan pelaksanaan program tidak ada maasalah maka diberi nilai

dua. Digolongkan kurang tidak tersedia maka diberi nilai satu.

Tabel 2.9. Scoring Ketersediaan Fasilitas Terhadap Kegiatan Di wilayah Puskesmas

Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari – Desember 2014

Kategori Ketersediaan ScoreTempat Tersedia 2

Tidak tersedia 1Alat Tersedia 2

Tidak tersedia 1

3. Ketersediaan dana, Scoring keterdiaan dana terhadap setiap kegiatan

Puskesmas penilaian dibagi dua yaitu “cukup” dan “kurang”. Penilaian

63

Page 25: BAB II

berdasarkan wawancara dengan pemegang progran dan kepala Puskesmas

tekait.

Tabel 2.10. Scoring ketersediaan Dana Terhadap Kegiatan Di Puskesmas

Kecamatan / Kelurahan Kelapa Gading Periode Januari – Desember 2014

Dana ScoreCukup 2Kurang 1

Tabel 2.11. Penentuan Score Feasibility Program Kesehatan Ibu dan Anak

Terhadap Kegiatan di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading

Periode Januari – Desember 2014

NO DAFTAR MASALAH SDMFasilitas

JumlahAlat Tempat

1.

Cakupan kunjungan ibu hamil

K1 di wilayah kerja

Puskesmas se-kecamatan

Kelapa Gading Periode

Januari-Desember 2014 adalah

sebesar 99% berada di bawah

target 100%

5 2 2 9

2.

Cakupan kunjungan ibu hamil

K4 di wilayah kerja

Puskesmas kelurahan Kelapa

Gading Timur Periode Januari-

Desember 2014 adalah sebesar

78,3% berada dibawah target

96%

1 2 2 5

NO DAFTAR MASALAH SDMFasilitas

JumlahAlat Tempat

3. Cakupan kunjungan ibu hamil

K4 di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Kelapa

Gading Barat periode Januari –

Desember 2014 adalah sebesar

57,8% berada dibawah target

96%

3 2 2 7

4. Cakupan kunjungan ibu hamil 2 2 2 6

64

Page 26: BAB II

K4 di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan

Pegangsaan dua A periode

Januari – Desember 2014

adalah sebesar 88,9% berada

dibawah target 96%

5.

Cakupan kunjungan ibu hamil

K4 di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan

Pegangsaan dua B periode

Januari – Desember 2014

adalah sebesar 96,7% berada

diatas target 96%

4 2 2 8

6

Cakupan persalinan oleh

tenaga kesehatan di wilayah

kerja Puskesmas se-kecamatan

Kelapa Gading Periode

Januari-Desember 2014 adalah

sebesar 61,2% berada dibawah

target 97%

5 2 2 9

7

Cakupan ibu hamil dengan

komplikasi yang ditangani di

wilayah Puskesmas Kelapa

gading timur periode Januari –

Desember 2014 sebesar 95,8%

diatas target 95%

1 2 2 5

NO DAFTAR MASALAH SDMFasilitas Jumlah

Alat Tempat8 Cakupan ibu hamil dengan

komplikasi yang ditangani di

wilayah kerja Puskesmas

Kelapa gading barat periode

Januari – Desember 2014

adalah sebesar 59,8% berada

dibawah target 95%

3 2 2 7

9 Cakupan ibu hamil dengan 2 2 2 6

65

Page 27: BAB II

komplikasi yang ditangani di

wilayah kerja Puskesmas

Pegangsaan dua A periode

Januari – Desember 2014

adalah sebesar 47,1% berada

dibawah target 95%

10

Cakupan ibu hamil dengan

komplikasi yang ditangani di

wilayah kerja Puskesmas

Pegangsaan dua B periode

Januari – Desember 2014

adalah sebesar 42,7% berada

dibawah target 95%

4 2 2 8

11

Cakupan kunjungan ibu nifas

di wilayah kerja Puskesmas se-

kecamatan Kelapa Gading

Periode Januari-Desember

2014 adalah sebesar 64,8%

berada dibawah target 96%

5 2 2 9

12

Cakupan kunjungan bayi di

wilayah kerja Puskesmas

kelurahan Kelapa Gading

Timur Periode Januari-

Desember 2014 adalah sebesar

70,5% berada dibawah target

97%

1 2 2 5

NODAFTAR MASALAH SDM

Fasilitas JumlahAlat Tempat

13

Cakupan kunjungan bayi di

wilayah kerja Puskesmas

kelurahan Kelapa Gading

Barat Periode Januari-

Desember 2014 adalah sebesar

76,6% berada dibawah target

97%

3 2 2 7

14 Cakupan kunjungan bayi di 2 2 2 6

66

Page 28: BAB II

wilayah kerja Puskesmas

kelurahan Pegangsaan dua A

Periode Januari-Desember

2014 adalah sebesar 127,7%

berada diatas target 97%

15

Cakupan kunjungan bayi di

wilayah kerja Puskesmas

kelurahan Pegangsaan dua B

Periode Januari-Desember

2014 adalah sebesar 60,7%

berada dibawah target 97%

4 2 2 8

16

Cakupan neonatal dengan

komplikasi yang ditangani di

wilayah kerja Puskesmas se-

kecamatan Kelapa Gading

Periode Januari-Desember

2014 adalah sebesar 37,3%

berada dibawah target 80%

5 2 2 9

17

Cakupan pelayanan anak balita

di wilayah kerja Puskesmas se-

kecamatan Kelapa Gading

Periode Januari-Desember

2014 adalah sebesar 55,8%

berada dibawah target 90%

5 2 2 9

NODAFTAR MASALAH SDM

FasilitasJumlah

Alat Tempat

18

Cakupan kunjungan neonatal

yang pertama (KN1) di

wilayah kerja Puskesmas se-

kecamatan Kelapa Gading

Periode Januari-Desember

2014 adalah sebesar 42,2%

berada dibawah target 97%

5 2 2 9

67

Page 29: BAB II

19

Cakupan kumulatif kunjungan

neonatal di wilayah kerja

Puskesmas se-kecamatan

Kelapa Gading Periode

Januari-Desember 2014 adalah

sebesar 58,4% berada dibawah

target 94%

5 2 2 9

20

Cakupan kumulatif deteksi

dini ibu hamil resiko tinggi

oleh tenaga kesehatan di

wilayah kerja Puskesmas

kelurahan Kelapa Gading

Timur Periode Januari-

Desember 2014 adalah sebesar

17,1% berada dibawah target

11%

1 2 2 5

21

Cakupan kumulatif deteksi

dini ibu hamil resiko tinggi

oleh tenaga kesehatan di

wilayah kerja Puskesmas

kelurahan Kelapa Gading

Barat Periode Januari-

Desember 2014 adalah sebesar

8% berada dibawah target 11%

3 2 2 7

NO DAFTAR MASALAH SDM FasilitasJumlah

Alat Tempat22 Cakupan kumulatif deteksi

dini ibu hamil resiko tinggi

oleh tenaga kesehatan di

wilayah kerja Puskesmas

kelurahan Pegangsaan dua B

Periode Januari-Desember

2014 adalah sebesar 12%

4 2 2 8

68

Page 30: BAB II

berada diatas target 11%

Feasibility tertinggi pada program Kesehatan ibu dan anak periode Januari -

Desember 2014 adalah score 9

2.1.8. Policy

Untuk dapat diselesaikan, aspek lain yang harus dipertimbangkan dari

suatu masalah kesehatan adalah apakah pemerintah memiliki concern terhadap

masalah tersebut. Parameter yang digunakan untuk menilai seberapa concern

pemerintah adalah kebijakan pemerintah yang concern terhadap permasalahan

tersebut, serta apakah masalah tersebut terpublikasi di berbagai media.

Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling

mungkin sampai ke masyarakat. Publikasi suatu isu kesehatan di media cetak

memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan penyuluhan. Maka skor

untuk Penyuluhan diberikan 1. Sedangkan untuk iklan di media cetak diberikan

nilai5. Begitupun dengan media elektronik yang memiliki jangkauan yang lebih

luas dibandingkan dengan media cetak. Maka untuk adanya publikasi masalah

kesehatan tersebut di media elektronik diberikan nilai 10.

Tabel 2.12. Penentuan Nilai Policy Terhadap Kegiatan Puskesmas di Kelurahan /

Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari – Desember 2014

Parameter Score

Kebijakan Pemerintah 1

Media Cetak (Poster, Majalah, Koran) 2

Media Elektronik (TV, radio, internet) 3

Tabel 2.13. Penentuan Score Policy program Promosi Kesehatan Terhadap

Kegiatan Puskesmas di Kelurahan / Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari –

Desember 2014

NO MASALAHKEBIJAKAN

PEMERINTAH

IKLAN MEDIA CETAK

IKLAN MEDIA ELEKTRONIK

JUMLAH

1.

Cakupan kunjungan ibu

hamil K1 di wilayah

kerja Puskesmas se-

1 2 3 6

69

Page 31: BAB II

kecamatan Kelapa

Gading Periode Januari-

Desember 2014 adalah

sebesar 99% berada di

bawah target 100%

2.

Cakupan kunjungan ibu

hamil K4 di wilayah

kerja Puskesmas

kelurahan Kelapa

Gading Timur Periode

Januari-Desember 2014

adalah sebesar 78,3%

berada dibawah target

96%

1 2 3 6

3.

Cakupan kunjungan ibu

hamil K4 di wilayah

kerja Puskesmas

Kelurahan Kelapa

Gading Barat periode

Januari – Desember

2014 adalah sebesar

57,8% berada dibawah

target 96%

1 2 3 6

NO MASALAHKEBIJAKAN

PEMERINTAH

IKLAN MEDIA CETAK

IKLAN MEDIA ELEKTRONIK

JUMLAH

4. Cakupan kunjungan ibu

hamil K4 di wilayah

kerja Puskesmas

Kelurahan Pegangsaan

dua A periode Januari –

Desember 2014 adalah

sebesar 88,9% berada

1 2 3 6

70

Page 32: BAB II

6dibawah target 96%

5.

Cakupan kunjungan ibu

hamil K4 di wilayah

kerja Puskesmas

Kelurahan Pegangsaan

dua B periode Januari –

Desember 2014 adalah

sebesar 96,7% berada

diatas target 96%

1 2 3 6

6

Cakupan persalinan oleh

tenaga kesehatan di

wilayah kerja

Puskesmas se-

kecamatan Kelapa

Gading Periode Januari-

Desember 2014 adalah

sebesar 61,2% berada

dibawah target 97%

1 2 3 6

7

Cakupan ibu hamil

dengan komplikasi yang

ditangani di wilayah

kerja Puskesmas Kelapa

gading timur periode

Januari – Desember

2014 adalah sebesar

95,8% berada diatas

target 95%

1 2 3 6

NO MASALAHKEBIJAKAN

PEMERINTAH

IKLAN MEDIA CETAK

IKLAN MEDIA ELEKTRONIK

JUMLAH

8 Cakupan ibu hamil

dengan komplikasi yang

ditangani di wilayah

kerja Puskesmas Kelapa

gading barat periode

Januari – Desember

1 2 3 6

71

Page 33: BAB II

2014 adalah sebesar

59,8% berada dibawah

target 95%

9

Cakupan ibu hamil

dengan komplikasi yang

ditangani di wilayah

kerja Puskesmas

Pegangsaan dua A

periode Januari –

Desember 2014 adalah

sebesar 47,1% berada

dibawah target 95%

1 2 3 6

10

Cakupan ibu hamil

dengan komplikasi yang

ditangani di wilayah

kerja Puskesmas

Pegangsaan dua B

periode Januari –

Desember 2014 adalah

sebesar 42,7% berada

dibawah target 95%

1 2 3 6

11

Cakupan kunjungan ibu

nifas di wilayah kerja

Puskesmas se-

kecamatan Kelapa

Gading Periode Januari-

Desember 2014 adalah

sebesar 64,8% berada

dibawah target 96%

1 2 3 6

NOMASALAH

KEBIJAKAN PEMERINTAH

IKLAN MEDIA CETAK

IKLAN MEDIA ELEKTRONIK

JUMLAH

12

Cakupan kunjungan

bayi di wilayah kerja

Puskesmas kelurahan

Kelapa Gading Timur

Periode Januari-

1 2 3 6

72

Page 34: BAB II

Desember 2014 adalah

sebesar 70,5% berada

dibawah target 97%

13

Cakupan kunjungan

bayi di wilayah kerja

Puskesmas kelurahan

Kelapa Gading Barat

Periode Januari-

Desember 2014 adalah

sebesar 76,6% berada

dibawah target 97%

1 2 3 6

14

Cakupan kunjungan

bayi di wilayah kerja

Puskesmas kelurahan

Pegangsaan dua A

Periode Januari-

Desember 2014 adalah

sebesar 127,7% berada

diatas target 97%

1 2 3 6

15

Cakupan kunjungan

bayi di wilayah kerja

Puskesmas kelurahan

Pegangsaan dua B

Periode Januari-

Desember 2014 adalah

sebesar 60,7% berada

dibawah target 97%

1 2 3 6

NOMASALAH

KEBIJAKAN PEMERINTAH

IKLAN MEDIA CETAK

IKLAN MEDIA ELEKTRONIK

JUMLAH

16 Cakupan neonatal

dengan komplikasi yang

ditangani di wilayah

kerja Puskesmas se-

kecamatan Kelapa

Gading Periode Januari-

1 2 3 6

73

Page 35: BAB II

Desember 2014 adalah

sebesar 37,3% berada

dibawah target 80%

17

Cakupan pelayanan

anak balita di wilayah

kerja Puskesmas se-

kecamatan Kelapa

Gading Periode Januari-

Desember 2014 adalah

sebesar 55,8% berada

dibawah target 90%

1 2 3 6

18

Cakupan kunjungan

neonatal yang pertama

(KN1) di wilayah kerja

Puskesmas se-

kecamatan Kelapa

Gading Periode Januari-

Desember 2014 adalah

sebesar 42,2% berada

dibawah target 97%

1 2 3 6

19

Cakupan kumulatif

kunjungan neonatal di

wilayah kerja

Puskesmas se-

kecamatan Kelapa

Gading Periode Januari-

Desember 2014 adalah

sebesar 58,4% berada

dibawah target 94%

1 2 3 6

NOMASALAH

KEBIJAKAN PEMERINTAH

IKLAN MEDIA CETAK

IKLAN MEDIA ELEKTRONIK

JUMLAH

20 Cakupan kumulatif

deteksi dini ibu hamil

resiko tinggi oleh tenaga

kesehatan di wilayah

kerja Puskesmas

kelurahan Kelapa

1 2 3 6

74

Page 36: BAB II

Gading Timur Periode

Januari-Desember 2014

adalah sebesar 17,1%

berada dibawah target

11%

21

Cakupan kumulatif

deteksi dini ibu hamil

resiko tinggi oleh tenaga

kesehatan di wilayah

kerja Puskesmas

kelurahan Kelapa

Gading Barat Periode

Januari-Desember 2014

adalah sebesar 8%

berada dibawah target

11%

1 2 3 6

22

Cakupan kumulatif

deteksi dini ibu hamil

resiko tinggi oleh tenaga

kesehatan di wilayah

kerja Puskesmas

kelurahan Pegangsaan

dua B Periode Januari-

Desember 2014 adalah

sebesar 12% berada

diatas target 11%

1 2 3 6

Tabel 2.14 Penentuan Masalah Program KIA Menurut Metode MCUA di Puskesmas kelapa Gading periode Januari- Desember 2014

No Kriteria BobotMS1 MS2 MS3 MS4

N BN N BN N BN N BN1

2

3

4

Emergency

Greatest Member

Feasibility

Expanding Scope

5

4

3

2

4

4

9

20

20

16

27

40

6

6

5

10

30

24

15

20

8

8

7

20

40

32

21

40

5

5

6

10

25

20

18

20

75

Page 37: BAB II

5 Policy 1 6 6 6 6 6 6 6 6Jumlah 109 95 139 89

Tabel 2.15 Penentuan Masalah Program Promosi Kesehatan Menurut Metode

MCUA di Puskesmas Kelapa Gading Periode Januari – Mei 2011

No Kriteria BobotMS5 MS6 MS7 MS8

N BN N BN N BN N BN1

2

3

4

5

Emergency

Greatest Member

Feasibility

Expanding Scope

Policy

5

4

3

2

1

4

4

8

10

6

20

16

24

20

6

8

8

9

20

6

40

32

18

40

6

4

4

5

10

6

20

16

15

20

6

8

8

7

20

6

40

32

21

40

6Jumlah 86 136 77 139

No Kriteria BobotMS9 MS10 MS11 MS12

N BN N BN N BN N BN1

2

3

4

5

Emergency

Greatest Member

Feasibility

Expanding Scope

Policy

5

4

3

2

1

9

9

6

10

6

45

36

18

20

6

10

10

8

10

6

50

40

24

20

6

7

7

9

20

6

35

28

27

40

6

7

7

5

10

6

35

28

15

20

6Jumlah 125 140 136 104

No Kriteria BobotMS13 MS14 MS15 MS16

N BN N BN N BN N BN1

2

3

4

5

Emergency

Greatest Member

Feasibility

Expanding Scope

Policy

5

4

3

2

1

6

6

7

20

6

30

24

21

40

6

7

1

6

10

6

35

4

18

20

6

8

8

8

10

6

40

32

24

20

6

9

9

9

20

6

45

36

27

40

6

76

Page 38: BAB II

Jumlah 121 73 122 154

No Kriteria BobotMS17 MS18 MS19 MS20

N BN N BN N BN N BN1

2

3

4

5

Emergency

Greatest Member

Feasibility

Expanding Scope

Policy

5

4

3

2

1

8

8

9

20

6

40

32

27

40

6

10

10

9

20

6

50

40

27

40

6

8

8

9

20

6

40

32

27

40

6

3

3

5

10

6

15

12

15

20

6Jumlah 145 163 145 68

No Kriteria BobotMS21 MS22

N BN N BN1

2

3

4

5

Emergency

Greatest Member

Feasibility

Expanding Scope

Policy

5

4

3

2

1

4

4

7

20

6

20

16

21

40

6

4

4

8

10

6

20

16

24

20

6Jumlah 103 86

Berdasarkan perhitungan tabel MCUA dari masalah di atas didapatkan dua

prioritas masalah hasil dari justifikasi dan diskusi karena keterbatasan sumber

daya, tenaga, waktu dan dana, yaitu :

1. MS16. Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani di wilayah

kerja Puskesmas se-kecamatan Kelapa Gading Periode Januari-Desem-

ber 2014 adalah sebesar 37,3% berada dibawah target 80%

2. MS18. Cakupan kunjungan neonatal yang pertama (KN1) di wilayah

kerja Puskesmas se-kecamatan Kelapa Gading Periode Januari-Desem-

ber 2014 adalah sebesar 42,2% berada dibawah target 97%

2.2 Mencari Kemungkinan Penyebab Masalah

Setelah dilakukan penetapan prioritas terhadap masalah yang ada, selanjutnya

ditentukan kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan penyelesaian

77

Page 39: BAB II

yang ada terlebih dahulu. Pada tahap telah dicoba mencari apa yang menjadi akar

permasalahan dari setiap masalah yang merupakan prioritas. Pada tahap ini

digunakan diagram sebab akibat yang disebut juga diagram dengan tulang ikan

(fishbone diagram/ishikawa). Dengan memanfaatkan pengetahuan dan dibantu

dengan data yang tersedia dapat disusun berbagai penyebab masalah secara

teoritis. Peyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses. Input,

yaitu sumber daya atau masukan oleh suatu sistem. Sumber daya sistem adalah

1. Man : sumber daya manusia.

2. Money : dana.

3. Material : sarana.

4. Method : cara.

Proses adalah kegiatan sistem. Melalui proses akan diubah input menjadi

output. Pada proses terdiri dari :

5. Planning (perencanaan) : sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan

tujuan organisasi, samppai dengan menetapkan alternatif kegiatan unuk

mencapainya.

6. Organizing (pengorganisasian) :k rangkaian kegiatan manajemen untuk

menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki organisasi dan

memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.

7. Actuating (pelaksana) : proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu

bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan

keterampilan yang telah dimiliki dan dukungan sumber daya yang tersedia.

8. Controlling (monitoring) : proses untuk mengamati secara terus—menerus

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan

mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan.

2.3. Menentukan Penyebab Masalah Yang Paling Dominan

Pada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang dominan. Dari

enam prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode Ishikawa

atau lebih dikenal dengan fishbone (diagram tulang ikan), yang telah dikonfirmasi

dengan data menjadi akar penyebab masalah (yang terdapat pada lingkaran). Dari

akar penyebab masalah tersebut, dapat dicari akar penyebab masalah yang paling

78

Page 40: BAB II

dominan. Penyebab masalah yang paling dominan adalah penyebab masalah yang

apabila diselesaikan maka secara otomatis sebagian besar masalah-masalah yang

lainnya dapat dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang paling

dominan dengan cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman program

yang cukup. Di bawah ini adalah penyebab masalah yang dominan dalam program

di wilayah kerja Puskesmas Kelapa gading :

1. MS16. Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani di wilayah kerja

Puskesmas se-kecamatan Kelapa Gading Periode Januari-Desember 2014

adalah sebesar 37,3% berada dibawah target 80%

2. MS18. Cakupan kunjungan neonatal yang pertama (KN1) di wilayah kerja

Puskesmas se-kecamatan Kelapa Gading Periode Januari-Desember 2014

adalah sebesar 42,2% berada dibawah target 97%

2.3.1 Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone

(diagram tulang ikan) pada Cakupan neonatal dengan komplikasi yang

ditangani di wilayah kerja puskesmas se-kecamatan Kelapa Gading periode

Januari-desember 2014

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :

1. Kurangnya mutu tenaga kesehatan

2. Kurangnya subsidi dari pemerintah

3. Banyaknya program lain yang lebih membutuhkan dana subsidi

pemerintah

4. Kurangnya motivasi dari tenaga kesehatan untuk mengikuti pelathihan

penanganan neonatal dengan komplikasi

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :

5. Tenaga kesehatan kekurangan waktu untuk menyusun program baru yang

lebih inovatif

6. Kurangnya jumlah tenaga kesehatan

7. Kurangnya motivasi tenaga kesehatan untuk mengetahui program kerja

79

Page 41: BAB II

8. Kepala program juga memegang beberapa program lain

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan (Environtment) adalah :

9. Letak puskesmas di perumahan

Dari sembilan akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga

akar penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi,

observasi langsung juga pemahaman yang cukup. Ketiga akar penyebab

masalah yang paling dominan tersebut adalah :

1. Kurangnya jumlah tenaga kesehatan.

2. Kurangnya motivasi tenaga kesehatan untuk mengikuti pelatihan

penanganan neonatal dengan komplikasi

3. Subsidi dari pemerintah kurang.

80

Page 42: BAB II

2.3.2. Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone

(diagram tulang ikan) pada Cakupan kunjungan neonatal yang pertama

(KN1) di wilayah kerja Puskesmas se-kecamatan Kelapa Gading Periode

Januari-Desember 2014

Akar penyebab masalah yang ditemukan di input:

1. Ibu tidak mendapatkan penyuluhan (man)

2. Periksa ke bidan lebih mahal (money)

3. Banyaknya program lain yang lebih membutuhkan dana (material)

4. Tidak tercatatnya pasien yang melahirkan di luar (method)

Akar penyebab masalah yang ditemukan di proses:

5. Pencatatan tidak teratur (controlling)

6. Kurangnya komunikasi antara NAKES dan ibu (actuating)

7. Jumlah NAKES kurang (organizing)

8. NAKES kurang pengetahuan untuk membuat program baru yang inovatif (planning)

Akar penyebab masalah yang ditemukan di lingkungan:

9. Letak Puskesmas di dalam perumahan (environment)

Dari 9 akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar penyebab

masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung

juga pemahaman yang cukup. Ketiga akar penyebab masalah yang paling

dominan tersebut adalah :

1. Ibu tidak mendapatkan penyuluhan

2. Pencatatan yang tidak teratur

3. Kurangnya komunikasi antara NAKES dan ibu

81