BAB II
-
Upload
yulia-mifta-purwaningrum -
Category
Documents
-
view
253 -
download
0
description
Transcript of BAB II
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 1/39
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penegakan Diagnosis dan Rencana Perawatan
Penegakan diagnosis dan rencana perawatan merupakan hal yang sangat
penting dilakukan oleh dokter gigi karena hal tersebut akan mempengaruhi
ketepatan dan keberhasilan perawatan yang dilakukan terhadap pasien. Dalam
menegakkan diagnosis dan membuat rencana perawatan maka terdapat 4 tahap
yang dapat dilakukan oleh seorang dokter gigi, disingkat dengan "SOAP", yakni S
(pemeriksaan Subyekti!, O (pemeriksaan Obekti!, A (Assessment!, dan P
(treatment Planning! (Abu, #$$#! .
2.1.1 Pemeriksaan Su!ekti"
Pemeriksaan subyekti setidak%tidaknya berkaitan dengan & hal, yakni
identitas pasien, keluhan utama, present illness, riwayat medik, riwayat dental,riwayat keluarga, dan riwayat social (Abu, #$$#!.
a. Identitas Pasien#Data Demogra"is
Data identitas pasien ini diperlukan bila sewaktu%waktu dokter gigi
perlu menghubungi pasien pasca%tindakan, dapat pula sebagai data ante
mortem (dental orensic!. Data identitas pasien ini meliputi'
. )ama (nama lengkap dan
nama panggilan!
#. *empat dan tanggal lahir
+. Alamat tinggal
4. olongan darah
-. Status pernikahan
. Pekeraan
&. Pendidikan
/. 0ewarganegaraan, serta
9. )omor telepon1handphone yang
bisa dihubungi
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 2/39
. Ke$u%an Utama &Chief Complaint/CC '
2erkaitan dengan apa yang dikeluhkan oleh pasien dan alasan pasien
datang ke dokter gigi. 0eluhan utama dari pasien akan berpengaruh
terhadap pertimbangan dokter gig dalam menentukan prioritas perawatan.
ambar . 0eluhan 3tama dan Prioritas Perawatan
c. Present illness (PI)
engetahui keluhan utama saa tidak cukup, maka diperlukan pula
pengembangan akar masalah yang ada dalam keluhan utama, yaitu dengan
mengidentiikasi keluhan utama. isalnya dengan mencari tahu kapan
rasa sakit1rasa tidak nyaman itu pertama kali muncul, apakah keluhan itu
bersiat intermittent (berselang! atau terus menerus, ika intermittent
seberapa sering, adakah aktor pemicunya, dan sebagainya.
5ika rasa sakit terdeskripsikan sebagai masalah utama, maka ada beberapa
hal yang dapat dikembangkan, misalnya sebagai berikut '
Rasa sakit Deskri(si
6okasi igi%gigi tertentu atau menyeluruh
7aktor pemicu Panas1dingin, bertambah parah saat mengunyah
0arakter *umpul, taam, berdenyut
0eparahan Apakah sampai minum obat (analgesic! atau
membuat sulit tidur
Penyebaran18adiasi enyebar ke struktur yang dekat, sebagai
8asa sakit ataupun ngilu, rasa
tidak nyaman, pembengkakan.
perdarahan, halitosis, rasa
malu , alasan estetis
Prioritas Perawatan
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 3/39
referred pain
*abel . 8asa Sakit dan Deskripsi
d. Riwa!at )edik & Medical History/MH '
8iwayat medik perlu ditanyakan karena hal itu akan berkaitan dengan
diagnosis treatment , dan prognosis. 2eberapa hal yang penting ditanyakan
adalah '
. eala umum, seperti demam, penurunan berat badan, serta geala
umum yang lainnya.
#. eala yang dikaitkan dengan sistem dalam tubuh, seperti batuk
dengan respirasi, lesi oral dengan kelainan gastrointestinal dan lesi
kulit, kecemasan depresi dengan kelainan keiwaan
+. Perawatan bedah dan radioterapi yang pernah dilakukan
4. Alergi makanan dan obat-. Penyakit yang pernah diderita sebelumnya
. 8iwayat rawat inap
&. Anastesi
/. Prolem medis spesiik seperti terapi kortikosteroid, diabetes,
kecenderungan perdarahan, penyakit antung, dan resiko endokarditis
yang dapat mempengaruhi prosedur operasi.
e. Riwa!at Denta$ (Dental History/DH)
Selain riwayat medik, riwayat dental uga perlu ditanyakan karena
akan mempengaruhi seorang dokter gigi dalam menentukan rencana dan
manaemen perawatan yang akan dilakukan. 2eberapa riwayat dental yang
dapat di ditanyakan yaitu '
. Pasien rutin ke dokter gigi atau tidak
#. Sikap pasien kepada dokter gigi saat dilakukan perawatan
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 4/39
+. Problem gigi terakhir yang rele9an
4. Perawatan restorasi1 pencabutan gigi terakhir
". Riwa!at Ke$uarga (Family History/FH)
:ni berkaitan dengan problem herediter yang berkaitan dengan kondisi
keluarga, seperti kasus amelogenesis imperekta, hemoili, angiodema
herediter, recurrent aphtous stomatitis (8AS! dan diabetes. 2eberapa
penyakit yang berkaitan dengan kelompok etnik tertentu, misal pemphigus
pada orang ;ahudi, dan behcet<s syndrome pada orang di area mediterania.
g. Riwa!at Sosia$ & Social History/SH '
8iwayat sosial yang dapat diungkap antara lain=
. Apakah pasien masih memiliki keluarga
#. 0eadaan sosio%ekonomi pasien
+. Pasien bepergian ke luar negeri (berkaitan dengan beberapa penyakit
ineksi, misalnya penyakit di daerah tropis atau wabah di negara
tertentu!4. 8iwayat seksual pasien
-. 0ebiasaan merokok, minum alkohol, pengguna obat%obatan, dan
. :normasi tentang diet makan pasien.
2.1.2 Pemeriksaan *!ekti"
Pemeriksaan obyekti yang dilakukan secara umum ada dua macam, yaitu
pemeriksaan ekstra oral dan pemeriksaan intra oral.
a. Pemeriksaan +kstra *ra$
Pemeriksaan ekstra oral ini bertuuan untuk melihat penampakan
secara umum dari pasien misalnya, pembengkakan di muka dan leher, pola
skeletal, kompetensi bibir. >al ini dapat dilakukan dengan cara palpasi
limonodi, otot%otot mastikasi dan pemeriksaan *5 (*emporo
andibular 5oint!.
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 5/39
1. Pemeriksaan ,im"onodi
Pemeriksaan limonodi dengan palpasi dapat dilakukan pada
bagian kepala leher dengan area seperti terlihat pada gambar .#.
ambar .#. 6imonodi kepala dan leher
(Sumber ' buku Oral And Maxilofacial Medicine, The Basis Of Diagnosis And
Treatment, Second ?dition, ?lse9ier @hurchill 6i9ingstone,Scullly. @, #$$/ "!
2. Pemeriksaan *tot-*tot )astikasi
3ntuk melakukan palpasi pada otot1musculus, maka teknik
palpasi yang dilakukan tergantung dengan otot mastikasi
(pengunyahan! (tabel +!.
*tot #)uscu$us Pa$(asi
asseter Palpasi dilakukan secara
bimanual, tangan yang satu
(dengan satu ari! dibagian
intraoral
*emporalis Palpasi langsung pada regio
temporal, dan meminta pasien
untuk mengoklusikan gigi%
geliginya
Pterygoid lateral Dengan menempatkan sedikit ari
6imphonodi kepala dan leher
Submental
Submailary
Parotid
Preauriculer
Subdigastric
)odi lymphaticy cer9icales )odi lymphaticy supra
cla9iculares
)odi lymphatici post auriculares
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 6/39
di belakang tuberositas maksila
Pterygoid edial Palpasi secara intra oral pada bagian lingual pada ramus
mandibula
*abel .#. Pemeriksaan Otot%Otot Pengunyahan
. Pemeriksaan Tem(oro )andiu$ar Joint &T)J'Dalam melakukan pemeriksaan *5, seorang dokter gigi dapat
melakukan palpasi pada bagian pre aurikuler pasien dengan
menggunakan ari telunuk atau menggunakan stetoskop untuk
mendengarkan adanya kliking atau krepitasi.
Sumber gambar .+ dan .4
?amination o *emporomandibular Disorders :n *he Orthodintic Patient ' A @linical uide
@onti, Oltramari, )a9arro, Almeida 5 Appl Oral Sci. #$$&=-(! ' &&%/#
. Pemeriksaan Intra *ra$
Pemeriksaan intra oral merupakan pemeriksaan yang dilakukan dalam
rongga mulut. Pemeriksaan intra oral berkaitan dengan gigi dan aringan
sekitar (aringan lunak maupun aringan keras!. 2eberapa gambaran yang
dapat ditemukan pada pemeriksaan intraoral ada dalam tabel berikut '
ambar .+. Penggunaan
Stetoskop dalam
mendeteksi suara artikular
(kliking,krepitasi!
ambar .4. Palpasi *5. 8espon pasien
untuk palpasi, Skor $%tidak adanya nyeri
pada palpasi, %nyeri ringan, #% nyeri
sedang, +% sakit parah, reelks palpebral
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 7/39
Bagian !ang
di(eriksa
/amaran !ang da(at ditemukan
2ibir Sianosis (pada pasien dengan penyakit respirasi
atau antung!, angular cheilitis, ordyce spots,
mucocele
ukosa labial )ormalnya tampak lembab dan prominent.
ukosa bukal 0aca mulut dapat digunakan untuk melihat
mukosa bukal dalam keadaan normal kaca mulut
licin bila ditempelkan dan diangkat. 2ilamenempel di mukosa, maka bisa disimpulkan
adanya erostomia
Dasar mulut dan
bagian 9entral lidah
2ila terdapat adanya benolan, maka
kemungkinan permulaan penyakit tumor
2agian Dorsal
6idah
*es indra pengecap dapat dilakukan
dengan mengaplikasikan gula, garam, dilusi asam
asetat asam dan -B asam sitrat pada lidah denganmenggunakan cotton bud atau cotton swab.
Dengan menggunakan kaca mulut dapat dilihat
keadaan posterior lidah, oroaring, tonsil
Palatum (palatum
keras dan palatum
lunak!
8ugae terletak pada papila incisi9us. 2isa dilihat
pula adanya benolan atau tidak. Pada palatum
dapat dilihat adanya tidaknya torus palatina.
ingi9a ingi9a sehat tampak datar, pink pucat,
permukaan stipling.
igi eligi Dilihat adanya ekstra teeth ( supernumary teeth!,
kurang gigi (hypodontia, oligodontia!, atau tidak
ada gigi sama sekali (anodontia!, karies, penyakit
periodontal, polip, impaksi, malormasi,
hipoplasi, staining, kalkulus, dan kelainan gigi
lainnya
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 8/39
*abel .+. ambaran *iap 2agian pada pemeriksaan intra oral yang diperiksa
Pemeriksaan obyekti pada gigi dapat ditempuh dengan beberapa cara,
antara lain berikut '
1. Ins(eksi ' emeriksa dengan mengamati obyek (gigi! bagaimana
dengan warna, ukuran, bentuk, hubungan anatomis, keutuhan,
permukaan aringan, permukaan, karies, abrasi, dan resesi2. Sondasi ' Dengan menggunakan sonde atau eksplorer dapat diketahui
kedalaman ka9itas dan reaksi pasien. 8asa sakit yang menetap atau
sebentar dan adanya rasa ngilu.
ambar .-. Alat Diagnostik (dokumentasi pribadi!
. Perkusi ' Dilakukan dengan cara mengetukkan ari atau instrumen ke
arah aringan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya
peradangan pada aringan periodontal atau tidak.
0. Pa$(asi ' Dilakukan dengan cara menekan aringan ke arah tulang atau
aringan sekitarnya. 3ntuk mengetahui adanya peradangan pada
aringan periosteal tulang rahang, adanya pembengkakan dengan
luktuasi atau tanpa luktuasi.
. Tes moi$itas ' igi dimobilisasi untuk memeriksa ada tidaknya
luksasi
ambar alat diagnostik'
0aca mulut untuk melakukan inspeksi
Sonde1eksplorer untuk melakukan sondasi
?kska9ator, untuk membersihkan aringankaries
Pinset
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 9/39
. Tes Su%u ' *es yang dilakukan dengan iritan dingin ataupun panas,
untuk mengetahui 9italitas gigi. 6aCim digunakan chlor ethyl,
disemprotkan pada kapas kemudian ditempelkan pada bagian ser9ikal
gigi.
3. Tes +$ekrik ' Pemakaian alat pulp tester untuk mengetahui 9italitas
gigi.
4. Transi$uminasi ' enggunakan iluminator dari arah palatal atau
lingual. 3ntuk mengetahui adanya karies di lingual palatal,
membedakan gigi nekrosis dan gigi 9ital, serta membantu
mendetekasi raktur yang tidak terlihat.
2.1. Pemeriksaan Penun5ang
a. Radiogra"i
Dental radiograi memegang peranan penting dalam menegakkan
diagnosis, merencanakan perawatan, dan menge9aluasi hasil perawatan
untuk melihat keadaan gigi secara utuh. Dalam mempelaari radiologi oral
ada # hal yang perlu diperhatikan, yakni '
. *eknik atau cara untuk mendapatkan hasil yang optimal, dan
#. :nterpretasi atau menasirkan radiogram yang telah dibuat.
Ada dua macam radiograi yang digunakan dalam kedokteran gigi,
yaitu'
1. 8adiograi intraoral = teknik periapikal, teknik bite wing atau sayap
gigit, teknik oklusal.
. 8adiograi ekstra oral = panoramic, obliue lateral, posteroanterior
(PA! aw, re!erse town"s pro#ection.
2.2 Karies
2.2.1 De"inisi Karies
0aries berasal dari bahasa 6atin yaitu caries yang artinya kebusukan. 0aries
gigi adalah suatu proses kronis regresi yang dimulai dengan larutnya mineral
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 10/39
email sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya
yang disebabkan oleh pembentukan asam mikrobial dari substrat sehingga timbul
destruksi komponen%komponen organik yang akhirnya teradi ka9itas (0idd,
EE#!.
Dengan perkataan lain, dimana prosesnya teradi terus beralan ke bagian
yang lebih dalam dari gigi sehingga membentuk lubang yang tidak dapat
diperbaiki kembali oleh tubuh melalui proses penyembuhan, pada proses ini
teradi demineralisasi yang disebabkan oleh adanya interaksi kuman, karbohidrat
yang sesuai pada permukaan gigi dan waktu (0idd, EE#!.
Perkembangan karies dapat berbeda antara satu dan lain orang dari antara
populasi satu dan populasi lain. Apabila perkembangannya lambat, mungkin
membutuhkan waktu bertahun tahun lamanya sehingga karies menadi ka9itas
besar. Akan tetapi proses yang sama hanya membutuhkan waktu beberapa bulan
saa, kalau perkembangannya cepat (0idd, EE#!.
2.2.2 6aktor Ter5adin!a Karies
0aries teradi bukan disebabkan karena satu keadian saa seperti penyakit
menular lainnya tetapi disebabkan serangkaian proses yang teradi selama
beberapa kurun waktu (*arigan, EE$!.
0aries merupakan penyakit multiaktorial yaitu adanya beberapa aktor
yang menadi penyebab terbentuknya karies. Ada 4 (empat! aktor utama yang
memegang peranan yaitu aktor host atau tuan rumah, agen atau mikroorganisme,
substrat atau diet dan aktor waktu, yang digambarkan sebagai empat lingkaran
yang bertumpang tindih (*arigan, EE$!.
4
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 11/39
)ode$ +m(at ,ingkaran Pen!ea Karies
enurut 8uslawati (#$$!, penyebab karies gigi meliputi aktor internal
dan eksternal, yaitu'
! 7aktor internal
erupakan aktor yang langsung berhubungan dengan karies gigi, yaitu'
a. $ost, meliputi gigi dan sali9a
0omposisi gigi terdiri dari email dan dentin. Dentin adalah lapisan di
bawah email. Struktur email gigi sangat menentukan proses teradinya karies.
igi selalu dibasahi sali9a secara normal. Pada proses pencernaan di dalam mulut
teradi kontak antara makanan, sali9a dan gigi. 7ungsi sali9a adalah sebagai
pelicin, pelindung, buer, pembersih, dan anti bakteri. 5umlah dan isi sali9a,
deraat keasaman, kekentalan, dan kemampuan buer berpengaruh pada karies.
Sali9a mampu meremineralisasi karies dini karena mengandung ion @a, dan P.
Sali9a uga mempengaruhi p> dan komposisi mikroorganisme dalam plak
(ansoer, #$$!. b. Agent (2akteri1ikroorganisme!
ansoer (#$$! mengatakan ada + bakteri yang sering mengakibatkan
karies yaitu'
! %actobacillus, bakteri ini populasinya dipengaruhi oleh kebiasaan
makan. 2akteri ini hanya dianggap aktor pembantu karies.
#! &treptococcus, bakteri kokus gram positi ini umlahnya terbanyak
dalam mulut dan merupakan penyebab utama karie gigi karena
bakteri ini mampu memproduksi senyawa glukan (mutan! dalam
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 12/39
umlah yang besar dari sukrosa dengan pertolongan enCim, salah
satu spesiesnya yaitu &treptococcus mutans.
+! Actinomyces, semua spesies ini memermentasikan glukosa,
terutama membentuk asam laktat, asetat, dan asam ormat.
c. 'n!ironment (substrat!
Substrat adalah campuran makanan halus dan minuman yang dimakan
sehari%hari yang menempel di permukaan gigi. Substrat ini dapat berasal dari us,
susu ormula, larutan, dan makanan manis lainnya.
d. Time1waktu
2akteri dan substrat membutuhkan waktu lama untuk demineralisasi dan
progesi karies. Faktu merupakan kecepatan terbentuknya karies serta lama danrekuensi substrat menempel di permukaan gigi. Adanya kemampuan sali9a untuk
meremineralisasi selama proses karies, menandakan bahwa proses tersebut terdiri
atas periode perusakan dan perbaikan yang silih berganti. Sehingga bila sali9a
berada dalam lingkungan gigi, maka karies tidak akan menghancurkan gigi dalam
hitungan hari atau minggu, melainkan dalam bulan atau tahun.
#! 7aktor eksternal
Selain aktor internal (aktor langsung! yang berhubungan dengan karies
gigi, terdapat aktor%aktor eksternal (aktor tidak langsung! yang disebut aktor
resiko luar, yang merupakan aktor predisposisi dan aktor penghambat teradinya
karies.
7aktor%aktor tersebut yaitu'
a. 3sia
Sealan dengan pertambahan usia seseorang, umlah karies akan
bertambah. >al ini karena aktor resiko teradinya karies akan lebih lama
berpengaruh terhadap gigi.
b. 5enis kelamin
Pre9alensi karies gigi tetap pada wanita lebih tinggi dibanding pria. >al ini
karena erupsi gigi anak perempuan lebih cepat dibanding anak laki%laki,
sehingga gigi anak perempuan akan lebih lama berhubungan dengan aktor
resiko teradinya karies.
c. Suku bangsa
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 13/39
2eberapa penelitian menunukkan ada perbedaan pendapat tentang
hubungan suu bangsa dengan pre9alensi karies gigi. >al ini karena
perbedaan keadaan social ekonomi, pendidikan, makanan, cara
pencegahan karies dan angkauan pelayanan kesehatan gigi yang berada
disetiap suku tersebut.
d. 6etak geograis
7aktor%aktor yang menyebabkan perbedaan ini kemungkinan karena
perbedaan lama dan intensitas cahaya matahari, suhu, cuaca, air, keadaan
tanah dan arak dari laut. *elah dibuktikan bahwa kandungan luor sekitar
ppm air akan berpengaruh terhadap penurunan karies.e. 0ultur sosial penduduk
7aktor yang dapat mempengaruhi adalah pendidikan dan penghasilan yang
berhubungan dengan diet, kebiasaan merawat gigi dan lain%lain.
. 0esadaran, sikap, dan perilaku indi9idu terhadap pemeliharaan kesehatan
gigi.
2.2. Proses Ter5adin!a Karies
Proses teradinya karies ditandai dengan demineralisasi aringan keras
gigi yang diikuti dengan kerusakan bahan organiknya. Demineralisasi teradi
ketika karbohidrat yang dikonsumsi diermentasi oleh bakteri dalam plak
sehingga menghasilkan asam laktat. 2akteri penyebab utama karies adalah
Streptococcus mutans. Streptococcus mutans merupakan bakteri gram posit (G!,
bersiat non motil(tidakbergerak!, berdiameter %# Hm, bakteri anaerob akultati.
emiliki bentuk bulat atau bulat telur, tersusun seperti rantai dan tidak
membentuk spora. Streptococcus mutans termasuk kelompok Streptococcus
9iridans yang merupakan anggota loral normal rongga mulut yang memiliki siat
I%hemolitik dan komensaloportunistik Adanya pembentukan asam akan
menurunkan p> plak gigi di bawah nilai p> kritisyaitu -,#%-,-(Fillett dkk., EE=
Ari, #$$/!.
Ada beberapa hal yang menyebabkan karies gigi bertambah parah adalah
gula, air liur, dan uga bakteri pembusuknya. Setelah mengkonsumsi sesuatu yang
mengandung gula, terutama adalah sukrosa, dan bahkan setelah beberapa menit
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 14/39
penyikatan gigi dilakukan, glikoprotein yang lengket (kombinasimolekul protein
dankarbohidrat! bertahanp ada gigi untuk mulai pembentukan plak pada gigi.
Pada waktu yang bersamaan beruta%uta bakteri yang dikenal sebagai
Streptococcus mutans uga bertahan pada glikoprotein itu. Falaupun banyak
bakteri lain yang uga melekat, hanya Streptococcus mutans yang dapat
menyebabkan rongga atau lubang pada gigi (Fillett dkk., EE= Ari, #$$/!.
Pada langkah selanutnya, bakteri menggunakan ruktosa dalam suatu
metabolism glikolisis untuk memperoleh energi. >asil akhir dari glikolisis di
bawah kondisi anaerob adalah asam laktat. Asam laktat ini menciptakan kadar
keasaman yang ekstra untuk menurunkan p> sampai batas tertentu sehingga dapat
menghancurkan Cat kapur osat di dalam email gigi pembentukan suatu rongga
atau lubang. Streptococcus mutans ini yang mempunyai suatu enCim yang disebut
glucosyltranserase diatas permukaannya yang dapat menyebabkan polimerisasi
glukosa pada sukrosa dengan pelepasan dari ruktosa, sehingga dapat mensintesa
molekul glukosa yang memiliki berat molekul yang tinggi yang terdiri dari ikatan
glukosaala (%! ala (%+! (Fillett dkk., EE= Ari, #$$/!.
Pembentukan ala (%+! ini sangat lengket, sehingga tidak larut dalam air.
>al ini dimanaatkan oleh bakteri streptococcus mutans untuk berkembang dan
membentuk plak gigi. ?nCim yang sama melanutkan untuk menambahkan banyak
molekul glukosa kesatu sama lain untuk membentuk detran yang memiliki
struktur sangat mirip dengan amylase dalam tain. Detran bersama dengan
bakteri melekat dengan erat pada enamel gigi dan menuu ke pembentukan plak
pada gigi. >al ini merupakan tahap dari pembentukan rongga atau lubang pada
gigi yang disebut dengan karies gigi(Fillett dkk., EE= Ari, #$$/!.
Streptococcus mutans melekat pada permukaan gigi dengan perantara
glukan, dimana produksi glukan yang tidak dapat larut dalam air merupakan
aktor 9irulensi yang penting, glukan merupakan suatu polimer dari glukosa
sebagai hasil reaksi katalis glucosyltranserase. lukosa yang dipecah dari
sukrosa dengan adanya glucosyltranserase dapat berubah menadi glukan.
Streptococcus mutans menghasilkan dua enCim, yaitu glucosyltranserase dan
ruktosyltranserase. ?nCim%enCim ini bersiat spesiik untuk substrat sukrosa
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 15/39
yang digunakan untuk sintesa glukan dan ruktanataule9an (Fillett dkk., EE=
Ari, #$$/!.
Plak dapat menghambat diusi asam keluar dalam sali9a sehingga
konsentrasi asam pada permukaan enamel meningkat. Asam akan melepaskan ion
hidrogen yang bereaksi dengan 0ristal apatit dan merusak enamel, berpenetrasi
lebih dalam kedalam gigi sehingga 0ristal apatit menadi tidak stabil dan larut.
>al ini menyebabkan produksi asam meningkat, reaksi pada ka9itas oral uga
menadi asam dan kondisi ini akan menyebabkan proses demineralisasi gigi terus
berlanut sehingga menyebabkan gigi menadi berlubang(8egina, #$$&!.
2. Pen!akit Pu$(a
5aringan pulpa dan periapeks sehat atau sering disebut uga aringan pulpa, dan
periapeks normal adalah keadaan saat pulpa dan daerah periapeks bebas dari
keadaan sakit. >al ini dapat dilihat dari 9ariasi struktur histologi yang bergantung
pada umur dan ungsi gigi tersebut. Dalam perawatan endodonti, kita mengenal
beberapa kelainan pulpa, antara lain'
. >iperemi pulpa
#. Pulpitis
+. Degenerasi pulpa
4. )ekrosis pulpa
2..1 7i(eremi Pu$(a
>iperemi pulpa adalah penumpukan darah secara berlebihan pada pulpa, yang
disebabkan oleh kongesti 9askular. >iperemi pulpa ada dua tipe '
. Arteri (akti!, ika teradi peningkatan peredaran darah arteri.
#. Jena (pasi!, ika teradi pengurangan darah 9ena.
5adi, hiperemi pulpa merupakan penanda bahwa pulpa tidak dapat dibebani iritasi
lagi untuk dapat bertahan sebagai suatu pulpa yang tetap sehat.
>iperemi pulpa dapat disebabkan oleh'
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 16/39
. *rauma, seperti oklusi traumatik, syok thermal sewaktu preparasi ka9itas,
dehidrasi akibat penggunaan alkohal atau kloroorm, syok gal9anik, iritasi
terhadap dentin yang terbuka disekitar leher gigi.
#. 0imiawi, seperti makanan yang asam atau manis, iritasi terhadap bahan
tumpata silikat atau akrilik, bahan sterilisasi dentin (enol, >#O#, alkohol,
kloroorm!.
+. 2akteri yang dapat menyebar melalui lesi karies atau tubulus dentin ke
pulpa, adi dalam hal ini sebelum bakteri masuk ke aringan pulpa, tetapi
baru toksin bakteri.
/e5a$a
>iperemi pulpa bukanlah penyakit, tetapi merupakan suatu tanda bahwa
ketahanan pulpa yang normal telah ditekan sampai kritis. >iperemi pulpa ditandai
dengan rasa sakit yang taam dan pendek. 3mumnya rasa sakit timbul karena
rangsangan air, makanan atau udara dingin, uga karena makanan yang manis atau
asin. 8asa sakit ini tidak spontan dan tidak berlanut ika rangsangan dihilangkan.
Diagnosis
>iperemi pulpa didiagnosis melalui gealanya dan pemeriksaan klinis. 8asa sakit
taam dan berdurasi pendek, berlangsung beberapa detik sampai kira%kira satu
menit, umumnya hilang ika rangsangan disingkirkan. Pulpa yang hiperemi, peka
terhadap perubahan temperatur, terutama rangsangan dingin. 8asa manis
umumnya uga menyebabkan rasa sakit.
Pemeriksaan 9isual dan riwayat sakit pada gigi tersebut harus diperhatikan,
misalnya apakah terdapat karies, gigi pernah ditumpat, terdapat raktur pada
mahkota gigi, atau oklusi traumatik. Pada pemeriksaan perkusi, gigi tidak peka
walaupun kadang%kadang ada respon ringan. >al ini disebabkan 9asodilatasi
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 17/39
kapiler didalam pulpa. *erhadap tes elektrik, gigi menunukkan kepekaan yang
sedikit lebih tinggi dari pada pulpa normal. ambaran radiograi menunukkan
ligamen periodontal dan lamina dura yang normal dan pada gambaran ini dapat
dilihat kedalaman karies.
>iperemi pulpa harus dibedakan dengan hipersensiti9itas dentin walaupun
keduannya termasuk pulpitis re9ersibel. >ipersensiti9itas dentin disebabkan oleh
dua aktor, yaitu'
a. *ransmisi rasa sakit melalui tubulus dengan yang terbuka
b. Ambang rasa sakit yang rendah akibat 9asodilatasi kapiler yang kronis
atau peradangan lokal
>ipersensiti9itas dentin, kadang%kadang disebut uga dengan iritatio pulpa
2..2 Pu$(itis
Pulpitis merupakan kelanutan hiperemi pulpa, yaitu bakteri telah menggerogoti
aringan pulpa. enurut inglay, atap pulpa mempunyai persyaraan terbanyak
dibanding bagian lain pada pulpa. 5adi, saat melewati pembuluh sara yang
banyak ini, bakteri akan menimbulkan peradangan awal dari pulpitis akut.
Secara hematogen, pulpitis uga dapat teradi 0arena tuberculosis, siilis, dan lain%
lain yang disebut anachorese. 2erdasarkan siat eksudat yang keluar dari pulpa,
pulpitis terbagi atas'
. Pulpitis akut. Secara struktur , aringan tidak di kenal lagi, tetapi sel%selnya
masih terlihat elas. Pulpitis akut dibagi menadi pulpitis akut serosa
parsialis yang hanya mengenai aringan pulpa dibagian kamar pulpa saa
dan pulpitis akut serosa totalis ika telah mengenai saluran akar.
#. Pulpitis akut ibrinosa. 2anyak ditemukan ibrinigen pada pulpa
+. Pulpitis akut hemoragi. Diaringan pulpa terdapat banyak erotrosit.
4. Pulpitis akut purulenta. *erlihat iniltrasi sel%sel masi yang berangsur
berubah menadi peleburan aringa pulpa. 2ergantung pada keadaan pulpa,
dapat teradi pernanahan pada dalam pulpa'
a. Pada beberapa bagian teradi peleburan aringan pulpa sehingga
terbentuk abses
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 18/39
b. Pernanahan teradi berkesinambungan sehingga teradi legmon pada
pulpa yang menghancurkan seluruhan aringan pulpa.
2erdasarkan ada atau tidak adanya geala, pulpitis terbagi atas'
. Pulpitis simtimatis. Pulpitis ini merupakan respon peradangan dari aringa
pulpa terhadap iritasi, dengan proses eksudati memegang peranan. 8asa
sakit timbul karena adanya peningkatan tekanan intrapulpa. 8asa sakit
berkisar anatara lingual sampai sangat hebat dengan intensitas yang tinggi,
terus menerus, atau berdenyut.
yang termasuk dalam pulpitis simtomatis adalah'- Pulpitis akut
- Pulpitis akut dengan periodontitis apikalis akut1 kronis
- Pulpitis sub akut
ambaran radiograi memprlihatkan adanya karies yang luas dan dalam,
kadang%kadang teradi sedikit pelebaran ligamen periodontal. Pada pulpitis
simtomatis yang disertai periodontitis apikalis teradi kepekaan terhadap
perkusi. 8angsangan pada akan menyebabkan rasa sakit, sebaliknya rasa
sakit berkurang dengan adanya rangsangan dingin.
Pada stadium awal, gigi menunukkan kepekaan yang tinggi terhadap tes
elektrik, selanutnya kepekaan ini berkurang sealan dengan keparahan
penyakit.
#. Pulpitis asimtomatis. erupakan proses peradangan yang teradi sebagai
mekanisme pertahanan dari aringan pulpa terhadap iritasi dengan proses
prolierasi berperan disini. *idak ada rasa sakit karena adanya pengurangan dan keseimbangan tekanan intrapulpa.
;ang termasuk pulpitis asimtomatis adalah'
- Pulpitis kronis ulserati
- Pulpitis kronis hiperplastik
- Pulpitis kronis yang bukan disebabkan oleh karies (prosedur operati,
trauma, gerakan orthodnti!.
2erdasarkan gambaran histopatologi dan diagnosis klinis, pulpitis terbagi
atas'
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 19/39
. Pulpitis re9ersible, yaitu 9italitas aringan pulpa masih dapat
dipertahankan setelah perawatan endodonti.
;ang termasuk pulpitis re9ersible adalah'
- Peradangan pulpa stadium transisi
- Atroi pulpa
- Pulpitis akut
#. Pulpitis ire9ersible, yaitu keadaan ketika 9italitas aringan pulpa tidak
dapat dipertahankan, tetapi gigi masih dapat dipertahankan didalam
rongga mulut setelah perawatan endodonti dilakukan.
;ang termasuk pulpitis irre9ersible'
- Pulpitis kronis parsialis tanpa nekrosis
- Pulpitis kronis parsialis dengan nekrosis- Pulpitis kronis koronalis dengan nekrosis
- Pulpitis kronis radikularis dengan nekrosis
- Pulpitis kronis eksaserbasi akut
Pu$(itis akut
2erdasarkan durasi dan keparahan rasa sakit, pulpitis akut dapat dibagi menadi'
. Pu=pitis akut serosa. Pulpitis akut serosa adalah peradangan akut pada
pulpa gigi yang ditandai dengan sakit paroksimal hilang%timbulyang
teradi terus%menerus. 5ika dibiarkan, hal ini akan berlanut menadi
pulpitis supurati akut yang kemudian menyebabkan nekrosis pulpa.
eala pulpitis akut serosa adalah sakit paroksimal yang ditimbulkan oleh
perubahan suhu mendadak, terutama karena dingin, makanan yang manis
atau asam, masuknya makanan kedalam ka9itas, isapan, uga keadaan
berbaring yang menyebabkan teradinya kongesti pembuluh darah pada
pulpa. )yeri sering menetap sesudah penyebabnya dihilangkan dan hilang%
timbul secara spontan tanpa sebab yang elas.
#. Pulpitis akut supurati. Pulpitis akut supurati adalah peradangan pulpa
akut yang ditandai dengan pembentukan abses pada permukaan pulpa atau
didalam pulpa.
ealanya berupa rasa sakit sangat hebat dan umumnya menusuk%nusuk,
berdenyut, atau seperti gigi yang ditekan dengan kuat sekali.pasien sering
terbangun tengah malam karena sakitnya dan selalu marah dengan
tindakan apapun yang dilakukan terhadapnya.
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 20/39
5ika absesnya superisial dan dentin yang karies dibuang dengan eska9ator,
tetesan pus (nanah! akan terlihat melalui ealanya berupa rasa sakit
sangat hebat dan umumnya menusuk%nusuk, berdenyut, atau seperti gigi
yang ditekan dengan kuat sekali.pasien sering terbangun tengah malam
karena sakitnya dan selalu marah dengan tindakan apapun yang dilakukan
terhadapnya.
5ika absesnya superisial dan dentin yang karies dibuang dengan eska9ator,
tetesan pus (nanah! akan terlihat melalui ealanya berupa rasa sakit
sangat hebat dan umumnya menusuk%nusuk, berdenyut, atau seperti gigi
yang ditekan dengan kuat sekali.pasien sering terbangun tengah malam
karena sakitnya dan selalu marah dengan tindakan apapun yang dilakukan
terhadapnya.
5ika absesnya superisial dan dentin yang karies dibuang dengan eska9ator,
tetesan pus (nanah! akan terlihat melalui ka9itas tersebut sesudah tetesan
darah, tindakan ini dapat mengurangi sakit.
3lserasi umumnya terletak superisial. 2akteri yang membentuk nanah
akan mencairkan aringan pulpa dan mengubahnya nanah yang akirnya
akan mendorong teradinya degenerasi total dan kerusakan pulpa. Pada
tahap awal, keadaan ini hanya mengenai tanduk pulpa saa.
Pu$(itis suakut
erupakan eksaserbasi akut yang ringan dari pulpitis kronis. Ditandai dengan
rasa sakit yang sedang dan hilang%timbul. :stilah subakut digunakan pada kasus
yang sulit dikategorikan akut atau kronis.
Pu$(itis Kronis
Pulpitis kronis dapat dibagi menadi'
. Pulpitis kronis ulserati. Ditandai dengan pembentukan ulkus pada
permukaan pulpa didaerah yang terbuka. 0eadaan ini umumnya teradi
pada pulpa muda atau pulpa tua yang sanggup menahan proses ineksi sub
klinis.
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 21/39
ealanya adalah rasa sakit yang biasanya tidak begitu hebat, bahkan tidak
ada rasa sakit sama sekali, kecuali ada makanan masuk kedalam ka9itas.
Selain itu, respon terhadap tes thermal dan elektrik akan menurun.
2iasanya terdapat pada pulpa yang terbbuka dan akan tetap pada dalam
ase kronis selama ka9itas tetap terbuka.
#. Pulpitis kronis hiperplastik. erupakan peradagan pulpa yang terbuka,
ditandai dengan teradinya aringan granulasi dan epitel karena adanya
iritasi yang ringan dalam waktu lama. *erlihat disini bahwa umlah dan
besar sel uga bertambah. 0eadaan ini disebut uga polip pulpa.
ealanya biasanya tidak elas, kecuali waktu menelan ketika tekanan
gumpalan makanan akan menyebabkan rasa sakit. 8espon terhadap
perubahan thermal lemah atau tidak ada sama sekali, kecualai pada
rangsangan dingin yang ekstrem, misalnya etil klorida
2.. Degenerasi Pu$(a
Degenerasi pulpa arang ditemukan, biasanya terdapat pada gigi orang dewasa.
Penyebabnya adalah iritasi ringan yang persisten sewaktu muda. Degenerasi pulpa
tidak selalu berhubungan dengan ineksi atau karies walaupun teadi pada gigi
yang telah ditumpat.
acam%macam degenerasi pulpa'
. Degenerasi hialain
*eradi penebalan aringan ikat pulpa karena penempelan karbohidrat.#. Degenerasi amiloid
*erlihat gumpalan%gumpalan sel pada pulpa.
+. Degenerasi kapur
*eradinya mineralisasi pada pulpa sehingga dapat terbentuk dentikel.
ineralisasi ini dapat teradi pada aringan sara, aringan ikat, terutama
pada saluran akar.
Dentikel terbagi #
- Dentikel asli, biasa terbentuk pada saluran akar pada masa
pembentukan gigi.
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 22/39
- Dentikel palsu, terbentuk pada pulpa karena degenerasi sel pulpa
setelah pembentukan akar sempurna. Dentikel palsu ini terbagi lagi
menadi dentikel bebas yang tidak ada hubungannya dengan dinding
kamar pulpa, dan dentikel lekat yang melekat pada dinding kamar
pulpa.
Dentikel ditemukan baik pada gigi susu maupun gigi permanan. Pada
orang muda ditemukan antara +$%$B, sedangkan pada umur diatas -$
tahun, E$B
4. 8esorpsi internal K pink spot
Suatu bentuk yang agak lain berasal dari pulpitis kronis granulomatosis,
disebut granuloma interna. Penyebabnya belum diketahui, tetapi biasanya
ada riwayat trauma. 5ika granuloma interna ini terbentuk pada kamar pulpa
disebut pink spot.
5ika resorpsi interna diketahui secara dini, gigi dapat dipertahankan
dengan perawatan saluran akar dan proses resorpsinya akan terhenti.
0eadaan ini sering mengenai gigi depan atas. 0alau hal ini terlambat
diketahui, resorpsi dapat menembus ke ligamen periodontal bahkan
membuat gigi raktur.
2..0 Nekrosis Pu$(a
)ekrosis pulpa adalah kematian yang merupakan proses lanutan dari radang
pulpa akut maupun kronis atau terhentinya sirkulasi darah secara tiba%tiba akibat
trauma. )ekrosis pulpa dapat parsial atau total. Ada # tipe nekrosis pulpa, yaitu'
. *ipe koagulasi. Disini terdapat bagian aringan yng larut, mengendap, dan
berubah menadi barang yang padat.
#. *ipe liueaction. ?nCim proteolitik mengubah aringan pulpa menadi
suatu bahan yang lunak atau cair
Penyebab nekrosis adalah bakteri, trauma, iritasi terhadap bahan restorasi silikat
dan akrilik, atau radang pulpa yang berlanut. )ekrosis pulpa dapat uga teradi
pada aplikasi bahan de9italisasi, seperti arsen dan paraormaldehid.
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 23/39
igi yang nekrosis tidak terasa sakit. Petunuk pertama adanya nekrosis adalah
perubahan warna gigi dan gigi tidak peka terhadap preparasi ka9itas yang
dilakukan sampai kekamar pulpa. 0adan%kadang gigi terasa sakit ika ada
rangsangan panas karena teradi perubahan gas yang akan menekan uung syara
aringan 9ital yang ada disekitarnya.
ambaran radiograi menunukkan adanya ka9itas ataupun tumpatan yang besar,
saluran akar yang terbuka dan penebalan ligamen periodontal. 0adang%kadang
gigi tidak mempunyai ka9itas maupun karies, tetapi pulpa telah nekrosis akibat
trauma. Pada beberapa kasus, gigi mempunyai riwayat sakit pada waktu yang laluyang kemudian berangsur%angsur menadi nekrosis. Pada kasus lain, gigi menadi
non 9ital secara simtomatis.
ig dengan nekrosis pulpa biasanya tidak bereaksi terhadap tes elektrik maupun
thermal, tapi kadang%kadang memberi respon terhadap panas. )ekrosis pulpa tipe
liueactin dapat menunukkan kepekaan terhadap tes elektrik karena adanya
aliran listrik ke aringan 9ital sekitarnya.
>asil pemeriksaan palpasi, perkusi, mobilitas, dan pembengkakan adalah negati
kecuali disertai dengan peradangan periapeks.
2.0 Pertimangan Restorasi /igi Su$ung
a. 3sia anak
3sia anak berhubungan dengan sikap anak dalam mengahadapi perawatan
dan uga kondisi gigi geligi. Semakin kecil usia anak, semakin dibutuhkan
penanganan ekstra karena cenderung merasa takut dan tidak kooperati saat
dilakukannya suatu perawatan dental. Seak usia / bulan anak%anak dapat
menalani pemeriksaan gigi, namun umumnya baru usia # atau + tahun.
b. Deraat keparahan karies
Deraat keparahan karies menadi salah satu wacana yang dapat digunakan
sebagai pertimbangan, hal ini berkaitan dengan kondisi gigi yang terkena
karies superisial, media, ataupun prounda hingga prounda perorasi.
c. 0ondisi gigi L tulang penyangga dilihat dari oto rontgen
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 24/39
enadi bahan pertimbangan karena kondisi gigi dan tulang penyangga yang
baik akan turut mempengaruhi proses dari suatu restorasi. Apakah gigi
keadaan gigi baik, dengan tulang yang baik, ataukah teradi kelainan pada
akar, ruang pulpa, dan lain sebagainya.
d. Faktu normal gigi tanggal
Setiap gigi mempunyai masa waktu untuk tanggal. asa waktu untuk tanggal
inilah yang kemudian diadikan dokter gigi atau perawat gigi dadlam
melakukan restorasi. 2iasanya apabila gigi yang terkana karies sudah
mendekati waktu tanggal perawatan yang sering digunakan untuk gigi decidui
adalah perawatan sementara, yang lebih banyak menggunakan bahan yang
dapat melepas luoride.
e. ?ek bila gigi tersebutdicabut
Operator hendaknya mempertimbangkan dampak yang mungkin teradi dari
pencabutan gigi. Pertimbangan banyak ditekankan pada pertimbangan kondisi
ruang pada rahang. igi anak yang lepas sebelum waktunya, misalnya
karena berlubang ataukarena terlepas dengan sendirinya, dapat
menyebabkan ruangan yang tertinggalmenyempit karena pergeseran gigi
sebelahnya. 8uangan yang menyempit ini akanmengganggu erupsi gigi
tetap di bawahnya. >al ini dapat mengakibatkan gigitetap tumbuh dalam
posisi yang kurang baik dan susunan gigi pun menadi tidak rapi
(*edosasongko, 3dianto, #$$E!.
2. Peredaan Perawatan /igi Su$ung
. orologi anatomi gigi sulung berbeda dengan gigi permanen '
a. ahkota yang cembung dan ser9ikal elas
b. 2idang oklusal sempit
c. Ser9ikal ke apeks menonol
d. ?namel tipis
e. *anduk pulpa tinggi
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 25/39
. Saluran akar kecil
g. Dasar pulpa tipis
h. Ada gigi permanen yg akan tumbuh
i. :nklinasi prisma enamel berbeda
#. Perawatan gigi anak membutuhkan pendekatan ataupun keahliah khusus dalam
hal '
anagement Perilaku Anak
empertimbangkan perasaan anak, membentuk rasa percaya dan kera
sama anak agar mau melakukan perawatan dengan cara simpatik dan baik. *idak
hanya memberikan perawatan sekarang, tetapi uga mengusahakan masa depan
kesehatan gigi anak dengan membentuk sikap dan tingkah laku yang positi
terhadap perawatan gigi.
2. Perawatan Pada /igi Anak
Perawatan Pulpitis Reversile
Perawatan terbaik untuk pulpitis re9ersibel adalah dengan pencegahan.
Perawatan periodik untuk mencegah perkembangan karies, penumpatan awal ika
Anak
DokterGigi
Orang Tua
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 26/39
ka9itas meluas, desensitasi leher gigi dimana terdapat resesi gingi9a, penggunaan
pernis ka9itas atau semen dasar sebelum penumpatan, dan perhatian pada
preparasi ka9itas dan pemolesan dianurkan untuk mencegah pulpitis re9ersibel.
2ila diumpai pulpitis re9ersibel, penghilangan stimulus noksius biasanya sudah
cukup. 2egitu geala telah reda, gigi harus dites 9italitasnya, untuk memaastikan
tidak teradi nekrosis. 2ila rasa sakit tetap ada walaupun telh dilakukan perawatan
yang tepat, inlamasi pulpa hendaklah dianggap sebagai ire9ersibel, yang
perawatannya adalah ekstirpasi (rossman, EE-!.
Perawatan Pulpitis Irreversile
Perawatan terdiri dari pengambilan seluruh pulpa, atau pulpektomi dan
penumpatan suatu medikamen intrakanal sebagai desinektan atau obtuden
(meringankan rasa sakit! seperti misalnya kresatin, eugenol atau ormokresol.
Pada gigi posterior, dimana waktu merupakan suatu aktor, pengambilan pulpa
koronal atau pulpotomi dan penempatan ormokresol atau dresing (dressing ! yang
serupa di atas pulpa radikular harus dilakukan sebagai suatu prosedur darurat.
Pengambilan secara bedah harus dipertimbangkan bila gigi tidak dapat direstorasi
(rossman, EE-!.
Nekrosis Pu$(a
Perawatan nekrosis pulpa adalah dengan melakukan preparasi dan obturasi
saluran akar. Obturasi saluran akar adalah memasukkan suatu bahan pengisi
pengganti ke dalam ruangan yang sebelumya ditempati oleh aringan pulpa, guna
mencegah ineksi berulang melalui sirkulasi atau melalui suatu retak pada
mahkota gigi (rossman, EE-!. 2ahan pengisi yang biasa digunakan terdiri dari
bahan padat seperti gutta percha, dan Ag%Point, serta bahan semi padat atau pasta
seperti semen grossman, tubli seal kerr, semen wachs, sealape (semen kalsium
hidroksida!, ah # (resin epoksi!, diaket (resin poli9inil1poliketon! (Subiwahudi,
#$$!.
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 27/39
2..1 Pemuatan Restorasi
Alat restorasi yang dapat digunakan untuk perawatan karies gigi sulung
adalah semen glass ionomer , composit resin strip crown, dan mahkota stainless
steel . Anak%anak dengan keadaan seperti ini adalah mungkin untuk dilakukan
preparasi ka9itas kelas ::: dan kelas :J.Semen glass ionomer dan resin komposit
dapat digunakan untuk restorasi lesi%lesi kelas ::: pada gigi sulung anterior,
gabungan resin komposit dan glass ionomer (compomer1compoglass! uga dapat
digunakan untuk lesi kelas :J. Sedangkan mahkota stainless steel digunakan
untuk lesi karies pada gigi posterior (8iyanti, #$$-!.
a. 8estorasi Direct
% Semen (lass )onomer
Semen glass ionomer terbentuk karena reaksi antara bubuk kaca
alumino silikat yang khusus dibuat dengan asam poliakrilat. Setelah tercampur
pasta semen ini ditumpatkan kedalam ka9itas pada saat bahan ini belum
mengeras. Semen glass ionomer yang berisi logam perak dalam bubuknya
telah dikembangkan serta dikenal dengan nama generiknya yaitu cermet.
Semen semacam ini mempunyai ketahanan terhadap abrasi dan bersiat
radiopak. Semen glass ionomer sebaiknya tidak digunakan sebagai alat
restorasi untuk kerusakan gigi yang luas karena kurang kuat menerima daya
kunyah yang berlebih. Pemakaian Semen lass :onomer sangat di utamakan
karena dapat melekat dengan baik pada enamel dan dentin serta berpotensial
memiliki antikariogenik dengan melepaskan lour.
% abungan 8esin 0ompositdan lass :onomer
8esin komposit diindikasikan untuk ka9itas kelas : atau kelas :: pada
gigi anak yang kooperati, untuk lesi interproksimal kelas ::: pada gigi anterior,
lesi kelas J pada permukaan asial gigi anterior, hilangnya sudut insisal gigi,
raktur gigi anterior, lesi oklusal dan interproksimal gigi posterior kelas : dan
::. Pasien dengan insidensi karies dan kebersihan mulut yang kurang baik
merupakan kontraindikasi restorasi resin komposit.
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 28/39
b. 8estorasi )ndirect
% &tainless &teel *rown
&tainless &teel *rown (SS@! adalah tumpatan sementara berbentuk
anatomi gigi terbuat dari paduan logam (alloy! nirkarat yang mudah dibentuk
untuk diadaptasikan pada gigi sulung posterior. :ndikasi SS@ adalah (2akar,
#$+!'
. 0erusakan gigi yang sangat parah
#. igi molar desidui yang telah dilakukan terapi pulpa
+. igi desidui atau permanen yang hypoplasia, dan
4. igi%gigi anak%anak dengan resiko karies tinggi
acamnya
Ada dua macam SS@ '
. 7estooned ' dengan merek )i%@hro primary crown, keluaran ion K
+ (3SA! adalah metal crown yang sudah dibentuk menurut
anatomis gigi, baik kontour oklusal, bukal 1 lingual, proksimal dan
tepi ser9ikal. Penyelesaian preparasi SS@ enis estooned ini
tinggal membentuk 1 menggunting permukaan ser9ikal mahkota
tersebut.#. 3nestooned ' dengan merek Sun K Platinum, keluaran Sankin,
5epang adalah metal crown yang telah dibentuk permukaan oklusal
saa sedangkan bagian bukal 1 lingual dan ser9ikal harus dibentuk
dengan tang khusus. 0edua macam bentuk mahkota harus
dimanipulasi agar tetap baik marginalnya.
ambar . &tainless &teel *rown
a ' 2entuk unestooned, tepi ser9ikal mahkota belum digunting.
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 29/39
b ' 2entuk estooned tepi ser9ikal sudah digunting dan dibentuk cembung.
c ' 2entuk estooned tepi ser9ikal sudah digunting sesuai dengan ser9ikal
gigi.
% +oly *arbonat *rown (P@@!
8estorasi poly carbonat biasa digunakan untuk gigi anterior decidui yang
mengalami karies yang luas (2akar, #$+!.
2..2 Perawatan +ndodontik
Perawatan ?ndodontik adalah perawatan atau tindakan pencegahan yang
dilakukan untuk mempertahankan gigi 9ital, gigi yang hampir mati, dan gigi non%
9ital dalam keadaan berungsi dalam lengkung gigi. Perawatan ?ndodontik dibagi
menadi beberapa macam yaitu '
1. Pu$(ektomi
Pulpektomi adalah tindakan pengambilan seluruh aringan puldari
seluruh akar dan korona gigi. Pulpektomi merupakan perawatan untuk
aringan pulpa yang telah mengalami kerusakan yang bersiat irre9ersible
atau untuk gigi dengan kerusakan aringan keras yang luas. eskipun
perawatan ini memakan waktu yang lama dan lebih sukar daripada pulp
capping atau pulpotomi namun lebih disukai karena hasil perawatannya
dapat diprediksi dengan baik. 5ika seluruh aringan pulpa dan kotoran
diangkat serta saluran akar diisi dengan baik akan diperoleh hasil
perawatan yang baik pula.
)ndiasi-
. igi dengan ineksi yang melewati ruang kamar pulpa, baik
pada gigi 9ital, nekrosis sebagian maupun gigi sudah non9ital.
#. Saluran akar dapat dimasuki instrument.
+. nan aringan periapeks dalam gambaran radiograis kurang dari
sepertiga apikal.
4. 8uang pulpa kering
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 30/39
-. Pendarahan berlebihan pada pemotongan pulpa (pulpotomi!
tidak berhasil
. Sakit spontan tanpa stimulasi0eterlibatan tulang interradikular
tanpa kehilangan tulang penyangga
&. *anda%tanda1geala terus menerus setelah perawatan pulpotomi
Pembengkakan bagian bukal
ontra )ndiasi
. 0eterlibatan periapikal atau mobilitas ekstensi
#. 8esorbsi akar ekstensi atau M 1# akar
+. 8esorbsi internal meluas menyebabkan perorasi biurkasi
4. 0esehatan buruk dan harapan hidup pendek
-. Ancaman keterlibatan gigi tetap yang sedang berkembang
karena ineksi
. *ingkah laku pasien yang tidak dapat dikendalikan dan di rumah
sakit tidak mungkin dilakukan.
a. Pu$(ektomi 8ita$
Pulpektomi 9ital sering dilakukan pada gigi dengan karies yang
telah meluas ke arah pulpa, atau gigi yang mengalami raktur (*arigan,
#$$!.
Teni -
Diagnosis (oto roentgen :!.
Anestesi 6okal.
:solasi (absolut!. Preparasi ka9itas dengan bur bulat, +B perdarahan dihentikan
dengan >#O#.
Pembersihan biomekanis dengan arum ekstirpasi, bur gates,
reamer, ile, dan lain%lain.
enentukan panang kera, oto arum (oto roentgen ::!,
endometer lanutan biomekanikal.
:rigasi >#O# +B G 3ltrasonik )aO@l -B, keringkan dengan
paper point .
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 31/39
Pengisian saluran akar bergantung pada restorasi akhir (oto
roentgen :::!. *ambalan sementara Nn(PO!4 atau oksida seng eugenol.
*ambalan tetap.
ambar +.#. *eknik Pulpektomi 9ital pada gigi sulung
. Pu$(ektomi De9ita$
Pulpektomi de9ital sering dilakukan pada gigi pasien yang tidak
tahan terhadap anestesi, uga sering dilakukan untuk gigi sulung
(*arigan, #$$!.
Teni -
Diagnosis (oto roentgen :!. :solasi (relati1absolut!.
Preparasi ka9itas, keringkan.
Peletakan bahan de9italisasi (*oa9it!.
*ambalan sementara, semen oksida seng eugenol atau semen
Nn(PO!4 81Analgetik.
?kstirpasi pulpa, preparasi saluran akar, irigasi )aO@l -B,
>#O# +B, oto arum, endometer (oto roentgen ::!,
ultrasonik.
0eringkan, peletakan kapas steril, tambalan sementara.
Pengisian saluran akar dengan pasta tubli seal G gutap semen.
*ambalan tetap.
c. Pu$(ektomi Non9ita$
Pulpektomi non9ital dilakukan pada gigi yang didiagnosis gangren
pulpa atau nekrosis (*arigan, #$$!.
Teni -
Diagnosis (oto roentgen :!.
:solasi (relati1absolut!.
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 32/39
*repanasi preparasi ka9itas, preparasi saluran akar secara
manual dan ultrasonik. :rigasi >#O# +B, )aO@l -B, keringkan dengan saluran akar
dengan paper point .
Peletakan bahan desinektan, septomiine dan lain%lain.
*ambalan sementara semen Nn(PO!4, 81 Antibiotik, 81
Analgesik (hanya ika sakit!.
Pengisian saluran akar dengan gutaperca G pasta tubli seal
(oto roentgen :::!.
*ambalan tetap
2. Pu$(otomi
Pulpotomi adalah pengambilan pulpa mahkota secara bedah.
Pulpotomi bertuuan untuk mempertahankan 9italitas pulpa radikuler dan
membebaskan rasa sakit pada pasien dengan pulpalgia akut. 0etika
melakukan pulpotomi, hanya daerah terineksi dan terinlamasi yang
diambil, sedangkan aringan pulpa 9ital yang tidak terineksi di dalam
saluran akar ditinggalkan. 2erdasarkan bahan dressing yang digunakan,
pulpotomi diklasiikasikan menadi pulpotomi kalsium hidroksida, dan
pulpotomi ormokresol (*arigan, #$$!.
a. Pu$(otomi Ka$sium 7idroksida
0alsium hidroksida digunakan karena kemampuannya membentuk
embatan dentin dan memelihara 9italitas sisa pulpa (*arigan, #$$!.
Teni -
igi dianestesi lokal.
Pasang isolator karet.
edan operasi didisineksi dengan antiseptik yang cocok. unakan bur steril untuk membuka kamar pulpa dan
mengambil seluruh atap kamar pulpa.
0endalikan pendarahan dengan kapas gulung steril basah.
Ambil bagian korona pulpa dengan ekska9ator sendok.
0amar pulpa diirigasi dengan larutan anestetik.
0amar pulpa dikeringkan dengan kapas.
Aplikasikan @a(O>!# pada pulpa yang telah diamputasi.
Di atasnya diaplikasikan suatu base semen.
8estorasi permanen diletakkan di atas base.
6epas isolator karet, cek oklusi.
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 33/39
. Pu$(otomi 6ormokreso$7ormokresol merupakan bahan yang mendisineksi dan memiksasi
aringan pulpa (*arigan, #$$!.
Teni -
6akukan anestesi gigi.
Ambil atap kamar pulpa.
0uret dan ambil aringan pulpa mahkota sampai oriis
saluran.
:rigasi dan bersihkan kamar pulpa dengan larutan anestesi
local untuk menaikkan hemostasis. 6etakkan gulungan kapas yang dibasahi dengan ormokresol
diatas punting pulpa, dan tutup alan masuk ka9itas dengan
@a9it.
2erikan analgesik bila diperlukan.
inta pasien untuk kembali dalam beberap hari mendatang
untuk menyelesaikan perawatan endodontik.
ambar .# 6angkah%langkah Perawatan Pulpotomi Jital 7ormokresol
. Pu$( :a((ing
*uuan Pulp capping adalah untuk menghilangkan iritasi ke
aringan pulpa dan melindungi pulpa sehingga aringan pulpa dapat
mempertahankan 9italitasnya. Dengan demikian terbukanya aringan pulpa
dapat terhindari. 2ahan yang biasa digunakan untuk pulp capping adalah
kalsium hidroksida karena dapat merangsang pembentukkan dentin
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 34/39
sekunder secara eekti dibandingkan bahan lain. 5enis pulp capping ada #
yaitu (*arigan, #$$! '
a. Indirect Pu$( :a((ing
Dilakukan bila pulpa belum terbuka, tapi atap pulpa sudah sangat
tipis sekali, yaitu pada karies prounda. *ekniknya meliputi
pembuangan semua aringan karies dari tepi ka9itas dengan bor bundar
kecepatan rendah. 6alu lakukan ekska9asi sampai dasar pulpa,
hilangkan dentin lunak sebanyak mungkin tanpa membuka kamar
pulpa. 2asis pelindung pulpa yang biasanya dipakai adalah Ninc
Okside ?ugenol atau dapat uga dipakai kalsium hidroksida yang
diletakkan didasar ka9itas. Apabila pulpa tidak lagi mendapat iritasi
dari lesi karis diharapkan aringan pulpa akan berekasi secara isiologis
terhadap lapisan pelindung dengan membentuk dentin sekunder. Agar
perawatan ini berhasil aringan pulpa harus 9ital dan bebas dari
inlamasi. 2iasanya atap kamar pulpa akan terbuka saat dilakukan
ekska9asi. Apabila hal ini teradi maka tindakan selanutnya adalah
dilakukan direct pulp capping atau tindakan yang lebih radikal lagi
yaitu amputasi pulpa (Pulpotomi! (*arigan, #$$!.
Perawatan ini dapat dilakukan pada gigi sulung dan gigi permanen
muda yang kariesnya telah luas dan sangat dekat dengan pulpa.
*uuannya adalah untuk membuang lesi dan melindungi pulpanya
sehingga aringan pulpa dapat melaksanakan perbaikannya sendiri
dengan membuat dentin sekunder. Dengan demikian terbukanya
aringan pulpa dapat terhindarkan (6enoita dkk., #$$/!.
)ndiasi
6esi dalam dan tanpa geala yang secara radiograik
sangat dekat ke pulpa tetapi tidak mengenai pulpa.
Pulpa masih 9ital.
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 35/39
2isa dilakukan pada gigi sulung dan atau gigi permanen
muda (6enoita dkk., #$$/!.
ontra )ndiasi
)yeri spontan K nyeri pada malam hari.
Pembengkakan, 7istula, Peka terhadap perkusi,
igi goyang secara patologik.
8esorpsi akar eksterna, 8esorpsi akar interna.
8adiolusensi di periapeks atau di antara akar.
0alsiikasi aringan pulpa (6enoita dkk., #$$/!.
. Direct Pu$( :a((ing
Direct Pulp @apping uga digunakan dalam contoh di mana ada
pembusukan yang mendalam mendekati pulpa tapi tidak ada geala
ineksi. Direct Pulp @apping menunukkan bahwa bahan diaplikasikan
langsung ke aringan pulpa. Daerah yang terbuka tidak boleh
terkontaminasi oleh sali9a, kalsium hidroksida dapat diletakkan di
dekat pulpa dan selapis semen Ninc Okside ?ugenol dapat diletakkan
di atas seluruh lapisan pulpa dan biarkan mengeras untuk menghindari
tekanan pada daerah perorasi bila gigi direstorasi. Pulpa diharapkan
tetap bebas dari geala patologis dan akan lebih baik ika membentuk
dentin sekunder. Agar perawatan ini berhasil maka pulpa disekitar
daerah terbuka harus 9ital dan dapat teradi proses perbaikan (*arigan,
#$$!.
Perawatan ini dapat dilakukan terhadap gigi yang pulpanya
terbuka karena karies atau trauma tetapi kecil dan diyakini keadaan
aringan di sekitar tempat terbuka itu tidak dalam keadaan patologis.
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 36/39
Dengan demikian pulpa dapat tetap sehat dan bahkan mampu
melakukan upaya perbaikan sebagai respons terhadap medikamen yang
dipakai dalam perawatan pulp capping (6enoita dkk., #$$/!.
)ndiasi
igi sulung dengan pulpa terbuka karena sebab
mekanis dengan besar tidak lebih dari mm persegi dan
di kelilingi oleh dentin bersih serta tidak ada geala.
igi permanen dengan pulpa terbuka karena sebab
mekanis atau karena karies dan lebarnya tidak lebih dari
mm persegi dan tidak ada geala.
Pulpa masih 9ital.
>anya berhasil pada pasien di bawah usia +$ tahun,
misalnya pulpa terpotong oleh bur pada waktu
preparasi ka9itas dan tidak terdapat in9asi bakteri
maupun kontaminasi sali9a (6enoita dkk., #$$/!.
ontraindiasi
)yeri spontan K nyeri pada malam hari.
Pembengkakan.
7istula.
Peka terhadap perkusi.
igi goyang secara patologik.
8esorpsi akar eksterna.
8esorpsi akar interna.
8adiolusensi di periapeks atau di antara akar.
0alsiikasi aringan pulpa.
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 37/39
*erbukanya pulpa secara mekanis dan instrumen yang
dipakai telah memasuki aringan pulpa. Perdarahan yang banyak sekali pada tempat terbukanya
pulpa.
*erdapat pus atau eksudat pada tempat terbukanya
pulpa (6enoita dkk., #$$/!.
2.3 Kun5ungan Pertama Pasien Anak
0unungan ke dokter gigi bagi pasien anak merupakan hal yang penting
terutama kunungan pertama. 2ila kunungan pertama sudah berhasil dengan baik
maka kunungan berikutnya akan merupakan kunungan yang menyenangkan bagi
anak sebagai pasien dan dokter gigi yang merawatnya sehingga kunungan
pertama ini sering disebut sebagai 0unci 0eberhasilan perawatan dan
merupakan dasar yang nyata. 3ntuk mencapai tuuan ini perawatan harus
dilangsungkan sedemikian rupa sehingga merupakan pengalaman yang
menyenangkan dan anak akan mengenali dokter gigi dan lingkungannya
(7reemeta,#$$E!
*uuan 0unungan Pertama
. enciptakan komunikasi dengan anak dan orang tua
#. endapatkan keterangan tentang riwayat pasien
+. emeriksa anak dan untuk mendapatkan ronsen oto bila diperlukan.
4. elakukan prosedur perawatan sederhana yaitu '
a. Proilaksis
Dilakukan hanya pada gigi depan (utk anak kecil! atau seluruh
mulut termasuk pembuangan kalkulus bila diperlukan
b. *opikal Aplikasi 7luor
Prosedur ini dapat dilakukan disamping prosedur non tra matik lain.
-. enelaskan tuuan perawatan pada anak dan orang tua yaitu '
a. *ekankan perlunya tindakan pencegahan maupun operati
b. intalah anak membawa sikat giginya pada kunungan berikutnya.
c. emberikan perkiraan umlah kunungan yang diperlukan untuk
menyelesaikan perawatan (7reemeta,#$$E!.
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 38/39
Pada kunungan pertama ini sebaiknya hanya untuk memperkenalkan pada
anak bagaimana rasanya memeriksakan gigi dan memperlihatkan bahwa ini
adalah pengalaman yang menyenangkan. >al ini penting terutama untuk anak
yang baru pertama kali berkunung ke dokter gigi. Pemeriksaan terhadap anak
hendaknya dilakukan perlahan%lahan, angan tergesa%gesa dan alat yang digunakan
hendaknya dibatasi untuk menghindari rasa takut. 2iarkan anak bertanya tentang
alat yang digunakan uga bila anak akan memegangnya asalkan tidak berbahaya.
5awablah pertanyaan tersebut dengan awaban yang mudah dimengerti dan
berikan contoh yang mudah dipahami anak. Para orang tua biasanya mencoba
mempersiapkan anak mereka pada kunungan ke dokter gigi, tetapi beberapa
orang tua lebih banyak melakukan hal%hal yang buruk daripada yang baik dalam
usaha tersebut. Oleh karena itu perlu menasehati orang tua bagaimana
mempersiapkannya. Pemeriksaan yang lebih terperinci dapat dilakukan tetapi
tanpa menggunakan probe1sonde. Alat plastik yang tumpul dapat digunakan untuk
menggantikan probe. 3ntuk anak yang sangat gelisah dokter gigi dapat mengganti
bau dokternya dengan bau biasa. >al ini akan membuat dokter gigi mempunyai
penampilan seperti seorang bapak atau ibu (7reemeta,#$$E!.
Pada anak kecil prosedur penyikatan gigi dibatasi beberapa gigi seri dan
dalam waktu hanya satu atau dua menit. *uuan utamanya adalah untuk
memperkenalkan anak agar senang ke dokter gigi, apakah plak akan hilang atau
tidak adalah tidak penting, sedangkan pasta proilaksis biasanya tidak diperlukan.
Pada anak yang lebih besar dapat dilakukan proilaksis seluruh mulut yang
dilanutkan dengan topikal aplikasi luor (7reemeta,#$$E!.
:dealnya perawatan operati yang meliputi ineksi atau preparasi tidak
dimulai pada kunungan pertama, walaupun anak pernah mempunyai pengalaman
dengan dokter gigi lain, karena pada tahap ini anak berada pada situasi yang baru.
Sayangnya anak sering dibawa pertama kali ke dokter gigi dalam keadaan sakit,
sehingga prosedur pendahuluan yaitu memperkenalkan anak ke dokter gigi tidak
mungkin dilakukan. Prosedur yang ideal padakunungan ini dapat diubah
misalnya pada anak yang datang berobat dalam keadaan sangat sakit, sehingga
untuk keadaan demikian harus segera dilakukan perawatan. 2eberapa kasus perlu
7/17/2019 BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-568d58af92473 39/39
dilakukan segera perawatan (misalnya gigi sangat goyang! sedangkan bila ada
rasa sakit lebih baik memberikan analgetik dulu, agar anak dapat yakin bahwa ke
dokter gigi ustru untuk menyembuhkan, bukan untuk menambah rasa sakit
(7reemeta,#$$E!.
*uuan yang mendasar dari kunungan ini tidak boleh diabaikan. 2agi
orang dewasa bila ia merasa kurang senang pada satu dokter gigi ia akan pergi ke
dokter gigi lain, tetapi tidak demikian halnya dengan pasien anak, sekali ia
mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan akan sulit baginya untuk
membangun kepercayaan terhadap dokter gigi (7reemeta,#$$E!.