BAB II

4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep Dasar Batuk Eektif a. Pengertian Batuk efektif Batuk adalah proteksi utama pasien terhadap akumulasi sekresi dalam bronki dan bronkiolus. Batuk berfungsi untuk mengeluarkan sekret dan partikel- partikel pada faring dan saluran nafas. Batuk dapat dipicu secara reflek ataupun disengaja yang diawali dengan inspirasi dalam diikuti dengan penutupan glotis, relaksasi diafragma dan kontraksi otot melawan glotis yang menutup. Sedangkan batuk efektif merupakan tindakan yang dilakukan untuk membersihkan sekresi dari saluran nafas. Dengan batuk efektif penderita Tuberkulosis paru tidak harus mengeluarkan banyak tenaga untuk mengeluarkan sekret. Caranya adalah sebelum dilakukan batuk, klien dianjurkan untuk minum air hangat dengan rasionalisasi untuk mengencerkan dahak. Setelah itu dianjurkan untuk inspirasi dalam. Hal ini dilakukan selama dua kali.

Transcript of BAB II

Page 1: BAB II

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Konsep Dasar Batuk Eektif

a. Pengertian Batuk efektif

Batuk adalah proteksi utama pasien terhadap akumulasi sekresi

dalam bronki dan bronkiolus. Batuk berfungsi untuk mengeluarkan

sekret dan partikel-partikel pada faring dan saluran nafas. Batuk dapat

dipicu secara reflek ataupun disengaja yang diawali dengan inspirasi

dalam diikuti dengan penutupan glotis, relaksasi diafragma dan

kontraksi otot melawan glotis yang menutup. Sedangkan batuk efektif

merupakan tindakan yang dilakukan untuk membersihkan sekresi dari

saluran nafas. Dengan batuk efektif penderita Tuberkulosis paru tidak

harus mengeluarkan banyak tenaga untuk mengeluarkan sekret.

Caranya adalah sebelum dilakukan batuk, klien dianjurkan untuk

minum air hangat dengan rasionalisasi untuk mengencerkan dahak.

Setelah itu dianjurkan untuk inspirasi dalam. Hal ini dilakukan selama

dua kali. Kemudian setelah insipirasi yang ketiga, anjurkan klien untuk

membatukkan dengan kuat (Pranowo, 2010).

Pada pasien Tuberculosis seringkali ditemukan dahak. dahak

merupakan materi yang dikeluarkan saluran napas bawah oleh batuk

(ilmu penyakit dalam FK UI, 2001). Dahak ini digiring ke faring dengan

mekanisme pembersihan silia dari epitel yang melapisi saluran

pernapasan, hal ini membuat pembersihan tidak adekuat, sehingga

dahak banyak tertimbun dan bersihan jalan napas tidak efektif. Bila hal

Page 2: BAB II

ini terjadi mukus akan dikeluarkan dengan tekanan intra thorakal dan

intra abdomen, pengeluaran dahak dapat dilakukan dengan batuk

ataupun dengan postural drainase (Nugroho, 2011).

Pengeluaran dahak dapat dilakukan dengan membatuk ataupun

postural drainase. Pengeluaran dahak dengan membatuk akan lebih

mudah dan efektif bila diberikan penguapan atau nebulizer.

Penggunaan nebulizer untuk mengencerkan dahak tergantung dari

kekuatan pasien untuk membatuk sehingga mendorong lendir keluar

dari saluran pernapasan dan seseorang akan merasa lendir atau

dahak di sauran napas hilang dan jalan nafas akan kembali normal

(Prince, 2006).

Batuk efektif merupakan suatu metode batuk yang benar,

dimana klien dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan

dapat mengeluarkan dahak secara maksimal dengan tujuan

menghilangkan ekspansi paru, mobilisasi sekresi, mencegah efek

samping dari retensi ke sekresi (Hudak & Gallo 1999). Pada pasien

dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas pasien mengalami sesak,

terdengar suara nafas seperti mengi, pusing, lemas. Hal ini dibutuhkan

solusi untuk mengatasinya salah satunya dengan melakukan batuk

efektif (Nugroho, 2011).

Batuk efektif penting untuk menghilangkan gangguan

pernapasan dan menjaga paru – paru agar tetap bersih. Batuk efektif

dapat di berikan pada pasien dengan cara diberikan posisi yang sesuai

agar pengeluaran dahak dapat lancar. Batuk efektif ini merupakan

bagian tindakan keperawatan untuk pasien dengan gangguan

Page 3: BAB II

penapasan akut dan kronis (Kisner & Colby, 1999). Batuk efektif yang

baik dan benar akan dapat mempercepat pengeluaran dahak pada

pasien dengan gangguan saluran pernafasan.