BAB | II LANDASAN TEORI II 1 BAB II LANDASAN TEORI Konsep ...
BAB II
-
Upload
ardean-pratama -
Category
Documents
-
view
242 -
download
3
description
Transcript of BAB II
BAB II
PERENCANAAN DAN PERANGKAIAN TULANGAN
A. PENDAHULUAN
Perencanaan dan perangkaian tulangan pada dasarnya telah di atur dalam SNI
03 – 2847 - 2002 tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan
Gedung dan Peraturan Beton Bertulang (PBI) tahun 1971. Perencanaa dan perangkaian
tulangan itu sendiri adalah suatu metode menghitung kebutuhan tulangan yang akan
digunakan pada suatu element serta merangkai menjadi suatu struktur sesuai dengan
gambar kerja yang dikerjakan. Kebutuhan tulangan biasa di hitung menggunakan
diagram potong bengkok tulangan (buigstaat) sesuai element struktur yang di kerjakan.
Di dalam SNI maupun PBI terdapat aturan-aturan yang meliputi panjang penyaluran
tulangan tekan dan tarik, sambungan lewatan, jarak antar tulangan, kait standar, dan
aturan lain terkait dengan standar penulangan yang nantinya menjadi dasar perhitungan
buigstaat.
B. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu
1. Menguasai konsep dasar merakit tulangan elemen struktur dengan mengacu pada
standar SNI 03 – 2847 - 2002 tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung dan Peraturan Beton Bertulang (PBI) tahun 1971 yang meliputi
panjang penyaluran tulangan tekan dan tarik, sambungan lewatan, jarak antar
tulangan, kait standar, dll.
2. Membuat diagram potong bengkok tulangan (buigstaat) dan menghitung
kebutuhan tulangan.
3. Merakit tulangan (balok dan kolom) berdasarkan gambar kerja dan menggunakan
standar yang ada.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat-alat yang digunakan:
1. Manual bar cutter
2. Manual bar bender
3. Kunci pembengkok besi
4. Meteran
5. Spidol
6. Tang/catut
Bahan yang digunakan
1. Besi tulangan polos diameter 6 (mm)
2. Bendrat (kawat pengikat)
D. PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Mahasiswa mempelajari dan memahami gambar kerja yang diberikan.
2. Mahasiswa membuat diagram potong bengkok tulangan (buigstaat) untuk
menghitung volume kebutuhan tulangan dan sebagai dasar untuk merakit tulangan
3. Mahasiswa memotong tulangan yang dibutuhkan untuk elemen struktur yang
dikerjakan sesuai dengan diagram potong bengkok yang tulangan (buigstaat).
4. Mahasiswa merakit tulangan elemen struktur (balok dan kolom) berdasarkan
gambar kerja dengan memperhatikan buigstaat.
E. LANGKAH KERJA PRAKTIKUM
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Mengukur tulangan sesuai yang direncanakan. Kemudian potong tulangan
tersebut sesuai ukuran.
3. Bengkokan tulangan dengan alat pembengkok (jaranan) sesuai dengan
bengkokan yang direncanakan.
4. Setelah tulangan sudah siap kemudian rangkai antara tulangan utama dan
sengkang dengan kawat bendrat dengan kencang agar posisi tidak berubah
sesuai jarak yang ditentukan.
F. KESIMPULAN
1. Bentuk tulangan dapat mempengaruhi hasil cetakan.
2. Dibutuhkan ketelitian dalam menghitung kebutuhan tulangan, mengukur dan
memotong tulangan pada setiap segmen tulangan.
3. Pengikat bendrat harus benar-benar kencang agar tidak bergerak maupun
berubah jarak yang sudah di tenntukan.
G. LAMPIRAN
1. Flow Chart
2. Gambar Alat dan Bahan
3. Sketsa Langkah Kerja
4. Tampak Sket Tulangan Balok dan Kolom
5. Foto Pelaksanaan Praktikum
FLOW CHART
PERENCANAAN DAN PERANGKAIAN TULANGAN
Mulai
Persiapan alat dan bahan
Mengukur dan memotong tulangan sesuai dengan hitungan buigstaat ( tulangan utuama , sengkang, dll. )
Membengkokkan tulangan sesuai rencana seperti untuk kait ataupun sengkang
Merakit tulangan menjadi suatu stuktur element seperi kolom, balok, sloof dll. Menggunakan kawat bendrat
Selesai