BAB II

15
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI Perilaku konsumen merupakan studi yang relatif baru pada pertengahan tahun 1960-an. Karena ilmu ini mempunyai sejarah atau badan risetnya sendiri, para pakar teori pemasaran banyak sekalimeminjam berbagai konsep yang dikembangkan di berbagai didiplin ilmu pengetahuan lainnya seperti, Psikologis (studi mengenai individu), Sosiologi (studi mengenai kelompok), Psikologi Sosial (studi bagaimana individu beroperasi dalam kelompok), Antropologi (pengaruh masyarakat pada individu), dan Ilmu Ekonomi, dalam membentuk dasar disiplin ilmu pemasaran yang baru. Kebanyakan teori awal mengenai perilaku konsumen didasarkan pada teori ekonomi, dengan pendapat bahwa individu bertindak secara rasional untuk memaksimumkan keuntungan (kepuasan) mereka dalam membeli barang dan jasa. Penelitian belakangan ini menemukan bahwa para konsumen mungkin sekali membeli secara impulsif dan dipengaruhi tidak hanya oleh keluarga, teman, iklan, dan model iklannya, tetapi juga suasana hati, keadaan, dan emosi. Semuanya tergabung sehingga membentuk perilaku konsumen yang menyeluruh dan mampu mencerminkan aspek pengertian dan pengetahuan dalam pengambil;an keputusan pembelian. 2. 1. 1. DEFINISI PERILAKU KONSUMEN Perilaku konsumen adalah studi yang terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang- barang yang berhubungan dengan konsumsi. Studi perilaku konsumen sebagai disiplin ilmu pemasaran yang terpisah dimulai ketika para pemasar menyadari bahwa para konsumen tidak selalu bertindak atau memberikan reaksi seperti yang dikemukakan oleh teori pemasaran. 2. 1. 2. PENTINGNYA PERILAKU KONSUMEN

description

mboh sekal9i

Transcript of BAB II

BAB IILANDASAN TEORI2.1. KERANGKA TEORIPerilaku konsumen merupakan studi yang relatif baru pada pertengahan tahun 1960-an. Karena ilmu ini mempunyai sejarah atau badan risetnya sendiri, para pakar teori pemasaran banyak sekalimeminjam berbagai konsep yang dikembangkan di berbagai didiplin ilmu pengetahuan lainnya seperti, Psikologis (studi mengenai individu), Sosiologi (studi mengenai kelompok), Psikologi Sosial (studi bagaimana individu beroperasi dalam kelompok), Antropologi (pengaruh masyarakat pada individu), dan Ilmu Ekonomi, dalam membentuk dasar disiplin ilmu pemasaran yang baru.Kebanyakan teori awal mengenai perilaku konsumen didasarkan pada teori ekonomi, dengan pendapat bahwa individu bertindak secara rasional untuk memaksimumkan keuntungan (kepuasan) mereka dalam membeli barang dan jasa. Penelitian belakangan ini menemukan bahwa para konsumen mungkin sekali membeli secara impulsif dan dipengaruhi tidak hanya oleh keluarga, teman, iklan, dan model iklannya, tetapi juga suasana hati, keadaan, dan emosi. Semuanya tergabung sehingga membentuk perilaku konsumen yang menyeluruh dan mampu mencerminkan aspek pengertian dan pengetahuan dalam pengambil;an keputusan pembelian.2. 1. 1. DEFINISI PERILAKU KONSUMENPerilaku konsumen adalah studi yang terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi.Studi perilaku konsumen sebagai disiplin ilmu pemasaran yang terpisah dimulai ketika para pemasar menyadari bahwa para konsumen tidak selalu bertindak atau memberikan reaksi seperti yang dikemukakan oleh teori pemasaran.2. 1. 2. PENTINGNYA PERILAKU KONSUMEN1. Dalam Kehidupan Sehari-hariDi dalam kehidupan sehari-hari perilaku konsumen sangat penting. Terutama hal yang mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, di mana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan sebarapa sering mereka menggunakannya.Di samping itu dapat juga mempelajari pemakaian konsumen, mengevaluasi pasca-pembelian produk yang mereka beli dan untuk mengetahui cara individu membuang produk yang dulu pernah baru.2. Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian

INPUT

PROSES

OUTPUT

Proses pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai tiga tahap yang berbeda namun berhubungan satu sama lain, yaitu : Tahap Masukan (Input), Tahap Proses dan Tahap Keluaran (Output).a. Tahap Masukan (Input)Mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan atas produk dan terdiri dari dua sumber informasi utama : Usaha pemasaran perusahaan (produk itu sendiri, harganya, promosinya dan dimana ia dijual) dan pengaruh sosiologis eksternal atas konsumen (keluarga,teman-teman,tetangga sumber informal dan non-komersial lain,kelas social serta keanggotaan budaya dan subbudaya).Dampak kumulatif dari setiap usaha pemasaran perusahaan, pengaruh keluarga, temen-teman, tetangga dan tata perilaku masyarakat yang ada, semuanya merupakan masukan yang mungkin mempengaruhi apa yang dibeli konsumen dan bagaimana mereka menggunakan apa yang mereka beli.b. Tahap ProsesMemfokuskan pada cara konsumen mengambil keputusan. Berbagai factor psikologis yang melekat pada setiap individu (motivasi, persepsi, pengetahuan, kepribadian dan sikap) mempengaruhi cara masukan dari luar pada tahap masukan mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelin dan evaluasi terhadap barbagai alternative, pada gilirannya akan mempengaruhi sifat psikologis konsumen yang ada.c. Tahap Keluaran (Output)Dalam model pengambilan keputusan konsumen terdiri dari dua macam kegiatan setelah pengambilankeputusan yang berhubungan erat: Perilaku membeli dan evaluasi setelah membeli.2. 1. 3. FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM MENGAMBIL KEPUTUSANPEMBELIAN1. Faktor InternalBeberapa faktor internal dalam mengambil keputusan yaitu :a. yang pertama Kepribadian dan Konsep diri. Kepribadian itu sendiri didefinisikan sebagai ciri-ciri kejiwaan dalam diri yang menentukan dan mencerminkan bagaimana seseorang berespon terhadap lingkungan. Konsep diri dapat didefinisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang terhadap dirinya.b. Yang kedua Motivasi seseorang dapat digambarkan sebagai tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak. Tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi.c. Yang ketiga Sikap adalah kecenderungan yang dipelajari dalam perilaku dengan cara menyenangkan terhadap suatu objek tertentu.d. Yang keempat Persepsi didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia.2. Faktor EksternalLingkungan eksternal kegiatan pemasaran adalah pengaruh-pengaruh tidak langsung yang berada di luar kekuasaan atau kendali pemasar. Pengaruh-pengaruh tersebut akan memaksa pemasar untuk menyesuaikan arah dan starteginya agar tetap survive di lingkungannya.Situasi atau perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan luar ini dapat memberikan peluang-peluang atau hambatan yang dapat dimanfaatkan atau diatasi oleh pemasar.Akan tetapi seberapa luas peluang maupun hambatan pemasaran tergantung dari kemampuan atau kepekaan pemasar untuk melihatnya.Tidak setiap pemasar mampu menangkap atau bahkan menciptakan peluang-peluang atau hambatan-hambatan tersebut. Misal deregulasi otomotif yang dikeluarkan pemerintah, bagi perusahaan tertentu dapat merupakan peluang untuk mengembangkan usaha, tetapi bagi perusahaan lain dapat merupakan ancaman.a. Faktor budayaBudaya sering dipandang sebagai adat (kebiasaan) kelompok yang menghubungkan para anggota suatu masyarakat. Berbagai institusi sosial dalam masyarakat menyebarkan unsur-unsur budaya dan merealisasikannya sebagai milik bersama. Yang terutama adalah keluarga, yang bertindak sebagai agen utama untuk enkulturasi. Bagian peran enkulturasi keluarga yang sangat penting adalah sosialisasi konsumen diantara anak muda. Hal ini termasuk mengajarkan nilai-nilai dan keterampilan pokok yang berkaitan dengan konsumen seperti arti uang; hubungan antara harga dan kualitas; pembentukan cita rasa; pilihan dan kebiasaan terhadap produk; dan metode respon yang tepat terhadap berbagai pesan promosi.Konsumen menerima informasi mengenai budaya yang penting dari iklan.Walaupun cakupan iklan sering dianggap terbatas untuk mempengaruhi permintaan terhadap berbagai produk tertentu, dalm konteks budaya iklan mempunyai misi yang luas untuk memperkuat nilai-nilai budaya yang telah mapan dan membantu menyebarkan selera, adapt dan kebiasaan baru.b. Faktor SosialUkuran kelas social berkaitan dengan penggolongan individu ke dalam berbagai kelompok kelas social. Pengelompokan ini sangat berharga bagi para pemasar yang menggunakan klasifikasi social sebagai alat efektif untuk mengenali dan membagi pasar-pasar yang dirtargetkan. Banyak yang mengungkapkan adanya perbedaan kelas social dalam kebiasaan berpakaian, dekorasi rumah dan kegiatan hiburan maupun dalam kebiasaan menabung, pengeluaran dan kredit.c. Faktor LingkunganHampir setiap orang secara tetap melakukan interaksi dengan orang lain yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi keputusan membeli mereka. Dengan demikian, studi mengenai kelompok dan dampaknya terhadap individu sangat penting bagi pemasar yang berkepentingan untuk mempengaruhi perilaku para konsumen.Kelompok rujukan konsumen merupakan kelompok yang bertindak sebagai kerangka rujukan bagi para individu dalm keputusan membeli. Contoh kelompok rujukan meliputi : Kelompok persabatan, Kelompok belanja, Kelompok kerja, Kelompok atau masyarakat maya, dan kelompok aksi-konsumen.Bagi kebanyakan konsumen keluarga merupakan kelompok rujukan yang utama untuk berbagai sikap dan perilaku. Keluarga merupakan pasar target utama bagi kebanyakan produk dan kategori produk.d. Marketing MixPada umumnya aspek pemasaran meliputi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan :v Perancanaan barang (product)v Penetapan harga (price)v Program promosi (promotion)v Saluran distribusi (place)Philip Kotler menambahkan 2 unsur lagi yaitu : kekuatan politik dan hubungan masyarakat.2. 1. 4. FAKTOR BAURAN PEMASARANSetelah kita memahami faktor eksternal dan internal kita dapat memberikan keputusan pembelian. Keputusan itu sendiri didfinisikan seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih. Dengan kata lain, pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan. Jika seseorang mempunyai pilihan antara melakukan pembelian dan tidak melakukan pembelian, pilihan antara merk X dan merk Y atau pilihan untuk menggunakan waktu mengerjakan A atau B, orang tersebut berada dalam posisi untuk mengambil keputusan.Salah satu bentuk strategi pemasaran yang mampu mendukung dalam memasarkan perumahan untuk menciptakan kepuasan konsumen adalah penggunaan marketing mix (bauran pemasaran) yang dapat meliputi product, price, promotion, dan physical evidence (Pawitra 1993). Dengan demikian, faktor yang ada dalam bauran pemasaran merupakan variabel-variabel yang diharapkan mampu menciptakan kepuasan konsumen, atau dengan kata lain variabel-variabel tersebut akan mempengaruhi kepuasan konsumen dalam membeli suatu produk.2. 1. 5. PENJELASAN VARIABEL1. Bentuk atau jenis pulsa yang digunakan (voucher atau elektrik)Dalam pengisian pulsa kita dapat membelinya secara voucher maupun elektrik. Pulsa dalam bentuk voucher sendiri maksudnya adalah pengisian pulsa dengan cara memasukkan beberapa digit kode yang tertera di belakangf voucher yang biasanya ditutup dengan lapisan abu-abu yang dapat kita hapus dengan cara menggosoknya dengan koin atau sejenisnya. Dibalik label abu-abu tersebut tertera digit kode yang dapat kita masukkan ke telepon genggam kita.Lain halnya dengan bentuk pulsa elektrik, pengisian pulsa dengan bentuk elektrik caranya lebih mudah. Kita hanya datang saja ke counter yang biasa menjual pulsa, lalu kita hanya memberikan nomor kartu seluler kita kepada penjual. Lalu kita tinggal menunggu pulsa masuk ke dalam telepon genggam kita. Namun, pengisian pulsa dengan cara ini kadangmembuat kita lama menunggu karena suka terjadi kelambatan penerimaan pulsa bahkan pulsa tidak sampai.2. Proses pengisian pulsaSeperti yang kita ketahui, pengisian pulsa dengan bentuk voucher dapat langsung masuk ke telepon genggam anda setelah anda memasukkan digit kode yang ada di kartu voucher. Tetapi kalau pulsa dalam bentuk elektrik, prosesnya mamakan waktu uag lumayan karena kita harus menunggu pulsa itu masuk ke telepon genggam kita yang pulsanya itu dimasukkan oleh penjual pulsa elektrik tersebut.3. Intensitas Pembelian PulsaKita dapat mengetahui seberapa banyak seseorang melakuka pembelian pulsa dalam jangka waktu seminggu. Dari sini kita juga dapat mengamati berapa banyak mereka melakukan pembelian pulsa selama sebulan bahkan setahun.4. Harga nominal pulsaHarga nominal pulsa adalah harga yang dibayarkan oleh pembeli pulsa. Nominal pengisian pulsa bervariasi yang harganya tidak selalu sama dengan nominalnya. Misalnya, Rp. 5000 dijual dengan harga Rp.5500-Rp. 7000, Rp. 10000 dijual dengan harga Rp. 10500-Rp.12000, dan seterusnya. Biasanya harga untuk pulsa elektrik lebih murah dibandingkan dengan harga voucher.5. Kecenderungan Pemakaian PulsaKecenderungan pemakaian pulsa disini yang dimaksud adalah dipergunakan untuk apa pulsa tersebut oleh Mahasiswa. Apakah lebih banyak dipakai untuk bertelepon atau mengirim pesan singkat (SMS). Hal ini biasanya diengaruhi oleh sifat pesan yang akan disampaikan bersifat mendesak atau penting. Biasanya dipilih cara langsung menelepon untuk memastikan pesan yang kita kirimkan itu sampai atau tidak, dan sebaliknya.Kecenderungan pemakaian pulsa juga dapat dipengaruhi oleh jenis kartu seluler apa yang kita gunakan, biasanya orang yang memiliki telepon genggam CDMA lebih sering bertelepon telepon genggam GSM.6. Jumlah pemakaian pulsaDari sini dapat kita ketahui seberapa banyak pulsa yang digunakan oleh seseorang dalam periode waktu satu hari. Yang kemudian dapat kita amati pula pemakaiannya dalam waktu seminggu, sebulan, bahkan setahun.BAB IILANDASAN TEORI2.1. KERANGKA TEORIPerilaku konsumen merupakan studi yang relatif baru pada pertengahan tahun 1960-an. Karena ilmu ini mempunyai sejarah atau badan risetnya sendiri, para pakar teori pemasaran banyak sekalimeminjam berbagai konsep yang dikembangkan di berbagai didiplin ilmu pengetahuan lainnya seperti, Psikologis (studi mengenai individu), Sosiologi (studi mengenai kelompok), Psikologi Sosial (studi bagaimana individu beroperasi dalam kelompok), Antropologi (pengaruh masyarakat pada individu), dan Ilmu Ekonomi, dalam membentuk dasar disiplin ilmu pemasaran yang baru.Kebanyakan teori awal mengenai perilaku konsumen didasarkan pada teori ekonomi, dengan pendapat bahwa individu bertindak secara rasional untuk memaksimumkan keuntungan (kepuasan) mereka dalam membeli barang dan jasa. Penelitian belakangan ini menemukan bahwa para konsumen mungkin sekali membeli secara impulsif dan dipengaruhi tidak hanya oleh keluarga, teman, iklan, dan model iklannya, tetapi juga suasana hati, keadaan, dan emosi. Semuanya tergabung sehingga membentuk perilaku konsumen yang menyeluruh dan mampu mencerminkan aspek pengertian dan pengetahuan dalam pengambil;an keputusan pembelian.2. 1. 1. DEFINISI PERILAKU KONSUMENPerilaku konsumen adalah studi yang terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi.Studi perilaku konsumen sebagai disiplin ilmu pemasaran yang terpisah dimulai ketika para pemasar menyadari bahwa para konsumen tidak selalu bertindak atau memberikan reaksi seperti yang dikemukakan oleh teori pemasaran.2. 1. 2. PENTINGNYA PERILAKU KONSUMEN1. Dalam Kehidupan Sehari-hariDi dalam kehidupan sehari-hari perilaku konsumen sangat penting. Terutama hal yang mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, di mana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan sebarapa sering mereka menggunakannya.Di samping itu dapat juga mempelajari pemakaian konsumen, mengevaluasi pasca-pembelian produk yang mereka beli dan untuk mengetahui cara individu membuang produk yang dulu pernah baru.2. Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian

INPUT

PROSES

OUTPUT

Proses pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai tiga tahap yang berbeda namun berhubungan satu sama lain, yaitu : Tahap Masukan (Input), Tahap Proses dan Tahap Keluaran (Output).a. Tahap Masukan (Input)Mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan atas produk dan terdiri dari dua sumber informasi utama : Usaha pemasaran perusahaan (produk itu sendiri, harganya, promosinya dan dimana ia dijual) dan pengaruh sosiologis eksternal atas konsumen (keluarga,teman-teman,tetangga sumber informal dan non-komersial lain,kelas social serta keanggotaan budaya dan subbudaya).Dampak kumulatif dari setiap usaha pemasaran perusahaan, pengaruh keluarga, temen-teman, tetangga dan tata perilaku masyarakat yang ada, semuanya merupakan masukan yang mungkin mempengaruhi apa yang dibeli konsumen dan bagaimana mereka menggunakan apa yang mereka beli.b. Tahap ProsesMemfokuskan pada cara konsumen mengambil keputusan. Berbagai factor psikologis yang melekat pada setiap individu (motivasi, persepsi, pengetahuan, kepribadian dan sikap) mempengaruhi cara masukan dari luar pada tahap masukan mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelin dan evaluasi terhadap barbagai alternative, pada gilirannya akan mempengaruhi sifat psikologis konsumen yang ada.c. Tahap Keluaran (Output)Dalam model pengambilan keputusan konsumen terdiri dari dua macam kegiatan setelah pengambilankeputusan yang berhubungan erat: Perilaku membeli dan evaluasi setelah membeli.2. 1. 3. FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM MENGAMBIL KEPUTUSANPEMBELIAN1. Faktor InternalBeberapa faktor internal dalam mengambil keputusan yaitu :a. yang pertama Kepribadian dan Konsep diri. Kepribadian itu sendiri didefinisikan sebagai ciri-ciri kejiwaan dalam diri yang menentukan dan mencerminkan bagaimana seseorang berespon terhadap lingkungan. Konsep diri dapat didefinisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang terhadap dirinya.b. Yang kedua Motivasi seseorang dapat digambarkan sebagai tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak. Tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi.c. Yang ketiga Sikap adalah kecenderungan yang dipelajari dalam perilaku dengan cara menyenangkan terhadap suatu objek tertentu.d. Yang keempat Persepsi didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia.2. Faktor EksternalLingkungan eksternal kegiatan pemasaran adalah pengaruh-pengaruh tidak langsung yang berada di luar kekuasaan atau kendali pemasar. Pengaruh-pengaruh tersebut akan memaksa pemasar untuk menyesuaikan arah dan starteginya agar tetap survive di lingkungannya.Situasi atau perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan luar ini dapat memberikan peluang-peluang atau hambatan yang dapat dimanfaatkan atau diatasi oleh pemasar.Akan tetapi seberapa luas peluang maupun hambatan pemasaran tergantung dari kemampuan atau kepekaan pemasar untuk melihatnya.Tidak setiap pemasar mampu menangkap atau bahkan menciptakan peluang-peluang atau hambatan-hambatan tersebut. Misal deregulasi otomotif yang dikeluarkan pemerintah, bagi perusahaan tertentu dapat merupakan peluang untuk mengembangkan usaha, tetapi bagi perusahaan lain dapat merupakan ancaman.a. Faktor budayaBudaya sering dipandang sebagai adat (kebiasaan) kelompok yang menghubungkan para anggota suatu masyarakat. Berbagai institusi sosial dalam masyarakat menyebarkan unsur-unsur budaya dan merealisasikannya sebagai milik bersama. Yang terutama adalah keluarga, yang bertindak sebagai agen utama untuk enkulturasi. Bagian peran enkulturasi keluarga yang sangat penting adalah sosialisasi konsumen diantara anak muda. Hal ini termasuk mengajarkan nilai-nilai dan keterampilan pokok yang berkaitan dengan konsumen seperti arti uang; hubungan antara harga dan kualitas; pembentukan cita rasa; pilihan dan kebiasaan terhadap produk; dan metode respon yang tepat terhadap berbagai pesan promosi.Konsumen menerima informasi mengenai budaya yang penting dari iklan.Walaupun cakupan iklan sering dianggap terbatas untuk mempengaruhi permintaan terhadap berbagai produk tertentu, dalm konteks budaya iklan mempunyai misi yang luas untuk memperkuat nilai-nilai budaya yang telah mapan dan membantu menyebarkan selera, adapt dan kebiasaan baru.b. Faktor SosialUkuran kelas social berkaitan dengan penggolongan individu ke dalam berbagai kelompok kelas social. Pengelompokan ini sangat berharga bagi para pemasar yang menggunakan klasifikasi social sebagai alat efektif untuk mengenali dan membagi pasar-pasar yang dirtargetkan. Banyak yang mengungkapkan adanya perbedaan kelas social dalam kebiasaan berpakaian, dekorasi rumah dan kegiatan hiburan maupun dalam kebiasaan menabung, pengeluaran dan kredit.c. Faktor LingkunganHampir setiap orang secara tetap melakukan interaksi dengan orang lain yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi keputusan membeli mereka. Dengan demikian, studi mengenai kelompok dan dampaknya terhadap individu sangat penting bagi pemasar yang berkepentingan untuk mempengaruhi perilaku para konsumen.Kelompok rujukan konsumen merupakan kelompok yang bertindak sebagai kerangka rujukan bagi para individu dalm keputusan membeli. Contoh kelompok rujukan meliputi : Kelompok persabatan, Kelompok belanja, Kelompok kerja, Kelompok atau masyarakat maya, dan kelompok aksi-konsumen.Bagi kebanyakan konsumen keluarga merupakan kelompok rujukan yang utama untuk berbagai sikap dan perilaku. Keluarga merupakan pasar target utama bagi kebanyakan produk dan kategori produk.d. Marketing MixPada umumnya aspek pemasaran meliputi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan :v Perancanaan barang (product)v Penetapan harga (price)v Program promosi (promotion)v Saluran distribusi (place)Philip Kotler menambahkan 2 unsur lagi yaitu : kekuatan politik dan hubungan masyarakat.2. 1. 4. FAKTOR BAURAN PEMASARANSetelah kita memahami faktor eksternal dan internal kita dapat memberikan keputusan pembelian. Keputusan itu sendiri didfinisikan seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih. Dengan kata lain, pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan. Jika seseorang mempunyai pilihan antara melakukan pembelian dan tidak melakukan pembelian, pilihan antara merk X dan merk Y atau pilihan untuk menggunakan waktu mengerjakan A atau B, orang tersebut berada dalam posisi untuk mengambil keputusan.Salah satu bentuk strategi pemasaran yang mampu mendukung dalam memasarkan perumahan untuk menciptakan kepuasan konsumen adalah penggunaan marketing mix (bauran pemasaran) yang dapat meliputi product, price, promotion, dan physical evidence (Pawitra 1993). Dengan demikian, faktor yang ada dalam bauran pemasaran merupakan variabel-variabel yang diharapkan mampu menciptakan kepuasan konsumen, atau dengan kata lain variabel-variabel tersebut akan mempengaruhi kepuasan konsumen dalam membeli suatu produk.2. 1. 5. PENJELASAN VARIABEL1. Bentuk atau jenis pulsa yang digunakan (voucher atau elektrik)Dalam pengisian pulsa kita dapat membelinya secara voucher maupun elektrik. Pulsa dalam bentuk voucher sendiri maksudnya adalah pengisian pulsa dengan cara memasukkan beberapa digit kode yang tertera di belakangf voucher yang biasanya ditutup dengan lapisan abu-abu yang dapat kita hapus dengan cara menggosoknya dengan koin atau sejenisnya. Dibalik label abu-abu tersebut tertera digit kode yang dapat kita masukkan ke telepon genggam kita.Lain halnya dengan bentuk pulsa elektrik, pengisian pulsa dengan bentuk elektrik caranya lebih mudah. Kita hanya datang saja ke counter yang biasa menjual pulsa, lalu kita hanya memberikan nomor kartu seluler kita kepada penjual. Lalu kita tinggal menunggu pulsa masuk ke dalam telepon genggam kita. Namun, pengisian pulsa dengan cara ini kadangmembuat kita lama menunggu karena suka terjadi kelambatan penerimaan pulsa bahkan pulsa tidak sampai.2. Proses pengisian pulsaSeperti yang kita ketahui, pengisian pulsa dengan bentuk voucher dapat langsung masuk ke telepon genggam anda setelah anda memasukkan digit kode yang ada di kartu voucher. Tetapi kalau pulsa dalam bentuk elektrik, prosesnya mamakan waktu uag lumayan karena kita harus menunggu pulsa itu masuk ke telepon genggam kita yang pulsanya itu dimasukkan oleh penjual pulsa elektrik tersebut.3. Intensitas Pembelian PulsaKita dapat mengetahui seberapa banyak seseorang melakuka pembelian pulsa dalam jangka waktu seminggu. Dari sini kita juga dapat mengamati berapa banyak mereka melakukan pembelian pulsa selama sebulan bahkan setahun.4. Harga nominal pulsaHarga nominal pulsa adalah harga yang dibayarkan oleh pembeli pulsa. Nominal pengisian pulsa bervariasi yang harganya tidak selalu sama dengan nominalnya. Misalnya, Rp. 5000 dijual dengan harga Rp.5500-Rp. 7000, Rp. 10000 dijual dengan harga Rp. 10500-Rp.12000, dan seterusnya. Biasanya harga untuk pulsa elektrik lebih murah dibandingkan dengan harga voucher.5. Kecenderungan Pemakaian PulsaKecenderungan pemakaian pulsa disini yang dimaksud adalah dipergunakan untuk apa pulsa tersebut oleh Mahasiswa. Apakah lebih banyak dipakai untuk bertelepon atau mengirim pesan singkat (SMS). Hal ini biasanya diengaruhi oleh sifat pesan yang akan disampaikan bersifat mendesak atau penting. Biasanya dipilih cara langsung menelepon untuk memastikan pesan yang kita kirimkan itu sampai atau tidak, dan sebaliknya.Kecenderungan pemakaian pulsa juga dapat dipengaruhi oleh jenis kartu seluler apa yang kita gunakan, biasanya orang yang memiliki telepon genggam CDMA lebih sering bertelepon telepon genggam GSM.6. Jumlah pemakaian pulsaDari sini dapat kita ketahui seberapa banyak pulsa yang digunakan oleh seseorang dalam periode waktu satu hari. Yang kemudian dapat kita amati pula pemakaiannya dalam waktu seminggu, sebulan, bahkan setahun.