BAB II

download BAB II

of 29

description

ff

Transcript of BAB II

7

BAB IIKAJIAN PUSTAKA2.1 Pengertian Wacana

Wacana sebagai dasar dalam pemahaman teks sangat diperlukan masyarakat dalam berkomunikasi dengan informasi secara utuh. Wacana yang baik harus memperhatikan isi (informasi) yang koheren dan keruntutan unsur pendukung (kohesi).

Wacana berasal dari bahasa Inggris discourse, yang artinya antara lain Kemampuan untuk maju menurut urutan-urutan yang teratur dan semestinya. Pengertian lain, yaitu Komunikasi buah pikiran, baik lisan maupun tulisan, yang resmi dan teratur. Jadi, wacana dapat diartikan adalah sebuah tulisan yang teratur menurut urut-urutan yang semestinya atau logis. Dalam wacana setiap unsurnya harus memiliki kesatuan dan kepaduan.

Setiap wacana memiliki tema untuk diuraikan atau diceritakan dalam wacana. Tema berfungsi sebagai pengikat agar isi wacana teratur, terarah dan tidak menyimpang kesana-kemari. Sebelum menulis wacana, seseorang harus terlebih dahulu menentukan tema, setelah itu baru tujuan. Tujuan ini berkaitan dengan bentuk atau model isi wacana. Tema wacana akan diungkapkan dalam corak atau jenis tulisan seperti apa itu bergantung pada tujuan dan keinginan si penulis. Setelah menetapkan tujuan, penulis akan membuat kerangka karangan yang terdiri atas topik-topik yang merupakan penjabaran dari tema.

Topik-topik itu disusun secara sistematis. Hal itu dibuat sebagai pedoman agar karangan dapat terarah dengan memperlihatkan pembagian unsur-unsur karangan yang berkaitan dengan tema. Dengan itu, penulis dapat mengadakan berbagai perubahan susunan menuju ke pola yang sempurna.

J.S. Badudu (2000) memaparkan wacana sebagai rentetan kalimat yang berkaitan dengan, yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lainnya, membentuk satu kesatuan, sehingga terbentuklah makna yang serasi di antara kalimat-kalimat itu. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa wacana merupakan kesatuan bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi yang berkesinambungan,yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata,disampaikan secara lisan dan tertulis. Wacana yang padu adalah wacana yang apabila dilihat dari segi hubungan bentuk atau strukturnya bersifat kohesif dan dilihat dari struktur maknanya bersifat koheren. Kita ketahui bahwa sebuah wacana itu dapat berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan maksud penulis kepada pembaca. Apabila suatu wacana tidak memperhatikan aspek kebahasaan yang baik dan tidak memperhatikan kohesi dan koherensinya maka wacana tersebut tidak padu dan tidak menarik, sehingga informasi yang disampaikan oleh penulis tidak akan sampai kepada pembacanya.

2.2 Jenis-jenis WacanaBerdasarkan media penyampaian: wacana lisan dan tulisan

1. Wacana lisan dihasilkan secara lisan yang melibatkan komunikasi langsung antara penutur dengan pendengar. Dalam wacana lisan, ekspresi wajah, nada suara, gerak badan dan sebagainya berfungsi untuk menyampaikan sesuatu perkara kepada pendengar.

Contohnya ialah perbualan harian, temu ramah, ceramah, ucapan, khutbah, siaran televisyen dan radio.

2. Wacana tulisan pula ialah wacana yang disampaikan secara bertulis yang melibatkan hubungan antara penulis dengan pembaca. Komunikasi yang berlaku ialah komunikasi satu arah atau tidak langsung. Penulis tidak mendapat reaksi pembaca pada masa itu kerana penulis tidak berdepan dengan pembaca.

Contoh wacana tulisan ialah rencana, akhbar, majalah, buku dan novel.

Berdasarkan pengungkapan: wacana langsung dan tidak langsung

Berdasarkan bentuk : wacana prosa, puisi dan dramai

Leech mengklasifikasikan wacana berdasarkan fungsi bahasa seperti dijelaskan berikut ini;1. Wacana ekspresif, apabila wacana itu bersumber pada gagasan penutur atau penulis sebagai sarana ekspresi, seperti wacana pidato;2. Wacana fatis, apabila wacana itu bersumber pada saluran untuk memperlancar komunikasi, seperti wacana perkenalan pada pesta;3. Wacana informasional, apabila wacana itu bersumber pada pesan atau informasi, seperti wacana berita dalam media massa;4. Wacana estetik, apabila wacana itu bersumber pada pesan dengan tekanan keindahan pesan, seperti wacana puisi dan lagu;5. Wacana direktif, apabila wacana itu diarahkan pada tindakan atau reaksi dari mitra tutur atau pembaca, seperti wacana khotbah.2.3 Kepaduan Wacana

2.3.1 Kohesi (Cohession) Kohesi merupakan aspek formal bahasa dalam wacana. Dengan itu kohesi adalah 'organisasi sintaktik. Organisasi sintaktik ini adalah merupakan wadah ayat-ayat yang disusun secara padu dan juga padat. Dengan susunan demikian organisasi tersebut adalah untuk menghasilkan tuturan. Ini bermaksud bahawa kohesi adalah hubungan di antara ayat di dalam sebuah wacana, baik dari segi tingkat gramatikal maupun dari segi tingkat leksikal tertentu. Dengan penguasaan dan juga pengetahuan kohesi yang baik, seorang penulis akan dapat menghasilkan wacana yang baik.

2.3.2 jenis-jenis Kohesi

a. Kohesi Gramatikal

Kohesi gramatikal adalah kepaduan bentuk bagian-bagian wacana yang diwujudkan ke dalam sistem gramatikal.

Secara lebih rinci, aspek gramatikal wacana meliputi:

1. Pengacuan ( Refrensi )

Pengacuan atau referensi adalah salah satu jenis kohesi gramatik yang merupakan satuan lingual tertentu yang mengacu pada satuan lingual lain yang mendahului atau mengikutinya. Berdasarkan tempatnya, apakah acuan itu berada di dalam teks atau di luar teks, maka pengacuan dibedakan menjadi dua jenis yakni (1) pengacuan endofora, apabila acuannya berada atau terdapat dalam teks wacana itu, (2) pengacuan eksofora, apabila acuannya berada atau terdapa di luar teks.

2. Subtitusi

Subtitusi adalah hasil penggantian unsure bahasa oleh unsure lain dalam satuan yang lebih besar untuk memperoleh unsure-unsur pembeda atau untuk menjelaskan suatu struktur tertentu. Subtitusi merupakan hubungan gramatikal, lebih bersifat hubungan kata dan makna. Subtitusi dalam bahasa Indonesia dapat bersifat nominal, verbal, klausal, atau campuran.

3. Elipsis

Elipsis adalah peniaadaan kata atau satuan lain yang ujud asalanya dapat diramalkan dari konteks bahasa atau luar bahasa. Ellipsis dapat pula dikatakan penggantian nol ; sesuatu yang ada tetapi tidak diucapakan atau tidak dituliskan. 4. Konjungsi

Konjungsi adalah yang dipergunakan untuk menggabungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, kalusa dengan klausa, kalimat denagn kalimat, atau peragraf dengan paragraph.

Konjungsi dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan atas :

a) konjungsi adversative : tetapi, namun

b) konjungsi kausal : sebab, karena

c) konjungsi korelatif : entah/entah, baik/maupund) konjunsi subordinatif : meskipun, kalau, bahwa

e) konjungsi temporal : sebelum, sesudah

b. Kohesi Leksikal

Kohesi leksikal adalah hubungan antar unsure dalam wacana secarasemantik. Hubungan kohesif yang diciptakan atas dasar aspek leksikal, dengan pilihan kata yang serasi, menyatakan hubungan makna atau relasi semantic antara satuan lingual yang satu dengan satuan lingual yang lain dalam wacana. Aspek leksikal dalam wacana dibedakan menjadi enam yakni :

1. Repetisi

repetisi adalah pengulangan satuan lingual yang dianggap

penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai.

2. Sinomini

Sinomini dapat diartikan sebagai nama lain untuk benda atau hal yang sama atau ungkapan yang makna nya kurang lebih sama dengan ungkapan lain. Sinomini merupakan salah satu aspek leksikal untuk mendukung kepaduan wacana. 3. Antonimi

Antonimi dapat diartikan sebagai nama lain untuk benda atau hal yang lain, satuan lingual yang maknanya berlawan/berposisi dengan satuan lingual yang lain.

4. Kolokasi

Kolokasi atau sanding kata adalah asosiasi dalam menggunakan pilihan kata yang cenderung digunakan secara berdampingan.

5. Hiponimi

Hiponimi dapat diartikan sebagai satuan bahasa yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna satuan lingual yang lain.

6. Ekuivalen ( kesepadanan)

Ekuivalen adalah hubungan kesepadanan antara satuan lingual tertentu dengan satuan lingual yang lain dalam sebuah paradigma. Dalam hal ini, sejumlah kata hasil proses afisasi dari morfem asal yang sama menunjuk adanya hubungan kesepadanan.

2. Koherensi

Dalam sebuah kamus besar dapat dibaca keterangan mengenai koherensi sebagai berikut (1) kohesi; perbuatan atau keadaan menghubungkan, memperlihatkan, (2).Koneksi; hubungan yang cocok dan sesuai atau ketergantungan satu sama lain yang rapi, beranjak dari hubungan-hubungan alamiah bagian-bagian atau hal-hal satu sama lain, seperti dalam bagian-bagian wacana, ataui argumen-argumen suatu rentetan penalaran.

Dari pengetian yang tertera pada kamus tersebut dapat dilihat bahwa tidak terlihat perbedaan nyata koherensi dan kohesi. Koherensi adalah pengaturan secara rapkenyataan dan gagasan, fakta dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah memahami pesan yang dikandungnya ( Wohl, 1978 : 25)2.2.1 Jenis-jenis Koherensi

Aneka sarana keutuan wacana dari segi makna menurut Harimurti Kridalaksana (1978) yakni : hubungan sebab akibat, hubungan alasan akibat, hubungan sarana hasil , hubungan sarana tujuan, hubungan latar kesimpulan, hubungan hasil kegagalan, hubungan syarat hasil, hubungan perbandingan, hubungan parafratis, hubungan amplikatif, hubungan aditif temporal, hubungan aditif non temporal, hubungan identifikasi, hubungan generic spesifik, dan hubungan ibarat.

Harimurti Kridalaksana ( 1984: 69 ), mengemukakan bahwa sebenarnya adalah hubungan semantis. Artinya hubungan itu terjadi antaraproposisi.

1. Hubungan Amplikatif Hubungan Amplikatif adalah hubungan yang salah satu bagian kalimatnya memperkuat atau memperjelas bagian kalimat lainnya. Misalnya dalam kalimat Orang buta itu tidak bisa menyabrang. Seberangkan dia agar melewati jalan itu.

2. Hubungan Kausalitas Hubungan kausalitas merupakan hubungan sebab-akibat. Misalnya pada kalimat Mengapa Rani bisa jatuh dari sepeda motor?. Tentunya kalimat ini menimbulkan jawaban misalnya, karena ia sangat kencang mengendarai sepeda motornya. Kedua kalimat diatas sudah mengandung hubungan kausalitas.2.4 Pengertian Artikel Menurut Winarto (2002:13) Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur. MenurutKamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI, 2001:66), Artikel adalahkarya tulislengkap, misalnya laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya.

Berdasarkan kutipan di atas maka dapat dirangkum bahwa artikelmerupakan salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana. Dari pemilihan judul,sistematikapenulisan sampai isi sebuah artikel lebih sederhana dari karya tulis ilmiah lainnya. Begitupun pemilihan kata dan ragam bahasanya lebih santai. Walaupun demikian, dalam artikel tetap diperlukan penyelesaian yang memadai. Kandungannya pun harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula. Sistematikapenulisan artikeltidak ditandai dengan bagian-bagian atau tidak terdiri atas bab. Pembedaan bagian atau bab hanya ditandai dengan peralihan paragraf.

2.4.1 Jenis-jenis Artikel

Tartono (2005:85-86) menjelaskan bahawa jenis-jenis artikel diklasifikasikan berdasarkan dari siapa yang menulis dan fungsi atau kepentingannya sebagai berikut.Berdasarkan penulisnya, ada artikel redaksi dan artikel umum. Artikel redaksi ialah tulisan yang digarap oleh redaksi di bawah tema tertentu yang menjadi isi penerbit. Sedangkan artikel umum merupakan tulisan yang ditulis oleh umum. Jenis artikel berdasarkan fungsinya meliputi artikel khusus dan artikel sponsor. Artikel khusus adalah nama lain dari artikel redaksi. Sedangkan artikel sponsor ialah artikel yang membahas atau memperkenalkan sesuatu.

Setiap jenis artikel tersebut memiliki ciri dan katakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan karakteristik tersebut dibedakan atas isi artikel dan gaya penulisannya. Selanjutnya jenis-jenis artikel diungkapkan secara lengkap oleh Mulyono (2012:36-42) sebagai berikut.1. Artikel deskriptif

Sesuai dengan keterangan judulnya, deskriptif, artikel ini memberikan informasi tentang satu masalah sehingga pembaca mengetahuinya. Dengan begitu, artikel jenis ini tidak berisi pembahasan atau diskusi detail tentang masalah yang seyogyanya dipahami pembaca.2. Artikel eksplanatif

Artikel eksplanatif adalah artikel yang bertujuan memaparkan sekaligus membahas atau mengkaji satu masalah berdasarkan beberapa sudut pandang, terutama sudut pandang penulis sehingga pembaca mengetahui serta memahaminya secara detail.3. Artikel pemecahan masalah

Artikel jenis ini memberikan penjelasan tentang apa, mengapa, bagaimanakah masalah itu, disertai penjelasan tentang alternatif-alternatif pemecahannya.4. Artikel persuasive

Artikel persuasive merupakan artikel yang bernada membujuk, menyarankan, mengerahkan, mengajak (pembaca) untuk menghindari atau melakukan sesuatu yang terkait dengan pembahasan tentang masalah tertentu. Secara garis besar artikel jenis ini berisi pembahasan tentang apa, dan bagaimana kita atau pembaca harus menyikapinya.5. Artikel prediktif

Sesuai dengan sebutannya, artikel prediktif, tulisan jenis ini, mengetengahkan persoalan sekarang dan prediksi persoalan pada masa yang akan datang, disertai langkah-langkah menyongsong harapan yang diprediksikan.

Jenis-jenis artikel yang diuraikan di atas, diklasifikasikan berdasarkan isi dan tujuan yang disampaikan dalam artikel. Hal tersebut dapat terlihat dari fungsi dan tujuan artikel tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis artikel dapat diklasifikasikan berdasarkan penulis dan isi tulisannya. Selain itu, jenis-jenis artikel pun dapat dibagi berdasarkan isi artikel tersebut. Berdasarkan tujuan penulisannya artikel dapat diklasifikasikan menjadi artikel deskriptif. Artikel eksplanatif, artikel pemecahan masalah, artikel persuasif, dan artikel prediktif.

Berdasarkan cara penyampaian dan tingkat kesulitannya, artikel dapat dibagi atas empat jenis, yaitu1. Artikel Praktis

Artikel praktis seperti petunjuk-petunjuk cara membuat, memperbaiki, dan mengoperasikan suatu alat. Artikel praktis lebih menitikberatkan pada keterampilan daripada pengembangan pengetahuan analisis untuk masalah. Penulisannya pun cenderung menggunakan karangan narasi. Artinya, pesan disusun sesuai dengan urutan waktu, peristiwa dan atau tahapan-tahapan. Contoh : artikel praktis adalah Cara-cara Merawat Mukayang biasa ada di majalah-majalah.2. Artikel Ringan

Artikel ringan biasanya mengangkat masalah-masalah yang ringan dalam artian tidak memerlukan pemahaman mendalam. Artikel seperti ini biasa dikemas dalam bentuk informasi atau hiburan. Membacanya pun tidak memerlukan perhatian dan konsentrasi penuh. Jenis artikel ini biasanya terdapat di tempat umum seperti rumah sakit atau stasiun. Salah satu contohnya adalah Kiat-kiat Hidup Sehatatau Cara Belajar yang Sukses di Perguruan Tinggi.3. Artikel Halaman Opini Pada dasarnya, semua artikel ialah opini, namun artikel yang satu ini ditempatkan dalam surat kabar atau majalah di bagian khusus opini seperti tajuk rencana, karikatur, pojok, kolom, dan surat pembaca. Artikel opini biasanya mengupas tuntas suatu masalah secara akademis. Oleh karena itu, penulisnya harus orang-orang yang benar-benar ahli di bidangnya. Contoh artikel opini adalah Orangtua Guru Utama dalam Pendidikan.

4. Artikel Analisis Ahli Artikel analisis ahli lebih berat daripada artikel opini. Artikel ini juga harus ditulis oleh orang yang berdisiplin ilmu sesuai dengan topik artikel. Perbedaannya kalau artikel lain harus selalu menggunakan bahasa populer, sedangkan artikel analisis ahli boleh menggunakan bahasa ilmiah. Artikel ini mengupas tuntas secara tajam, mendalam, dan luas suatu masalah yang sedang berkembang di masyarakat. Artikel ini biasanya ditempatkan pada ruangan khusus media cetak. Salah satu contoh artikel ini adalah Arah dan Tujuan Pendidikan Indonesia.

Sedangkan artikel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah artikel opini yang ada dalam harian Rakyat Aceh.2.4.2 Langkah-Langkah Dalam Menulis Artikel

Prinsip paling dasar dari melakukan kegiatan menulis adalah menentukan atau memastikan topik atau gagasan apa yang hendak di bahas. Pola penggarapan artikel Soesono (1982:16-17) memaparkan setidaknya beberapa pola yang bisa di gunakan untuk menyajikan artikel tersebut. Pola ini untuk memecah topik yang masih berada dalam lingkup pembicaraan yang menjadi subtopik / bagian yang lebih sempit lingkupnya kemudian di analisa. Pola dan pemecahannya : pola ini lebih dahulu mengemukakan masalah yang masih berada dalam lingkup pokok bahasan yang diberi dengan jelas. Kemudian menganalisa pemecahan masalah yang di kemukakan.

a. Pola kronologi : pola ini menggambarkan topik yang menurut urut-urut dan peristiwa yang terjadi.

b. Pola pendapat : pola ini bisa di pakai jika penulis yang bersangkutan hendak mengemukakan pendapatnya sendiri tentang topik yang di kerjakan.

c. Pola pembandingan paling sering di gunkan untuk menyusun tulisan.

Menulis bagian pendahuluanUntuk bagian pendahuluan, ada tujuh macam bentuk pendahuluan yang bisa digunakan (Soesono 1982:42). Pendahuluan yang berbentuk ringkasan mengemukakan isi tulisan secara garis besar

Pernyataan yang menonojolPendahuluan yang melukiskan suatu fakta, kejadian, atau hal untuk membuat pembaca ingin tahu / ikut membayangkan bersama penulisan apa-apa yang hendak disajikan dalam artikel.

PertanyaanUntuk ini di sarankan bagiannya di pecah menjadi beberapa bagian masing-masing di batasi dengan subjudul-subjudul. Menutup artikelDalam sebuah artikel bagian yang menentukan adalah penutup. Pemeriksaan isi artikel Untuk memastikan bahwa tulisan yang dihasilkan baik, maka harus rajin memeriksa tulisan kita. Dapatkah pembaca mulai mengerti ide yang dituangkan ? jika tulisannya cenderung serius, adakah kata-kata yang tidak sepantasnya dikatakan?

2.5 Pengertian Paragraf

Paragraf (Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat, dan juga bisa disebut dengan penuangan ide penulis melalui kalimat atau kumpulan alimat yang satu dengan yang lain yang berkaitan dan hanya memiliki suatu topic atau tema. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat.

Dalam paragraph terkandung satu unit pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam kalimat tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topic, dan kalimat penjelas sampai kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling berkaitan dalam satu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.

Panjang pendeknya suatu paragraph akan ditentukan oleh banyak sedikitnya gagasan pokok yang diungkapkan. Bila segi-seginya banyak, memang layak kalau alenianya sedikit lebih panjang, tetapi seandainya sedikit tentu cukup dengan beberapa kalimat saja.2.5.1 Struktur/Jenis-Jenis Paragraf (Alinea) a. Deduktif

Struktur paragraph yang bersifat deduktif ini dimulai oleh kalimat inti, kemudian diikuti uraian, penjelasan argumentasi, dan sebagainya. Dimulai dengan pernyataan (yang tentunya brsifat umum), kemudian kalimat-kalimat berikutnya berusaha membuktikan pernyataan tadi dengan menyebutkan hal-hal khusus, atau detail-detail seperlunya. b. Induktif Struktur paragraph yang bersifat induktif adalah kebalikan dari pola yang bersifat deduktif. Pola ini tidak dimulai dengan kalimat inti, dimulai dengan menyebutkan hal-hal khusus atau uraian yang merupakan anak tangga untuk mengantarkan pembaca kepada gagasan pokok yang terdapat pada kalimat inti di akhir alenia. Jadi anak-anak tangga itu disusuk untuk mencapai klimaks.c. Deduktif dan InduktifPola paragraph yang ketiga ini adalah gabungan dari dua pola diatas (1, dan 2). Di sini, pada kalimat pertama (sebagai kalimat inti) gagasan pokok telah dinyatakan; tetapi pada kalimat terakhir, kembali diulang sekali gagasan pokok tersebut.d. Deskriptif atau NaratifDalam pola ini, gagasan pokok tidak terbatas hanya dalam satu kalimat saja. Inti persoalannya akan didapati pada hampir semua kalimat pada paragraf tersebut. Kita harus membaca seluruh kalimat dalam paragraf itu, baru dapat memahami gagasan yang hendak disampaikan oleh pengarangnya.

Jenis alinea dapat pula ditentukan berdasarkan cara kita mengembangkan ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga kesinambungan pengungkapan ide atau keruntunan ide. Jenis alinea tersebut adalah :

a. Alinea definisib. Alinea contohc. Alinea perbandingand. Alinea anlogi

e. Alinea klimaks atau induktiff. Alinea anti klimaks atau deduktifg. Alinea campuranh. Alinea sebab akibati. Alinea prosesj. Alinea deskriptifBerikut ini diberikan contoh untuk setiap alinea.a. Alinea/Paragraf Definisi

contoh :

Loyalitas pelanggan adalah suatu sikap dan prilaku seseorang untuk tetap bertahan dalam membeli sesuatu pada took yang diyakininya sebagai took yang dapat dipercaya,baik tentang harga maupun tentang kualitas barag.Meskipun banyak took-toko baru yang bermunculan,ia tetap menjadi pelanggan yang setia pada took itu betapapun gencarnya usaha pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan lain,keyakinannya tidak goyah terhadap took yang dilangganiya.Ide pokok pada alinea atau paragraf ini merupakan suatu definisi yang terdapat pada bagian awal.Jadi, alinea ini merupakan alinea definisi dan juga alinea deduktif.

b. Alinea contohContoh :Perubahan telah terjadi pada industri tradisional.Berbagai jenis peralatan produk baru seperti mesin potong, mesin pres, mesin bor, mesin bubut mesin las kini telah meningkat kapasitasnya dengan berlipat ganda. Kapasitas mesin potong pada industri modern telah banyak meningkat sebanyak ribuan kalilipat selama 1900-an. Hal ini dimungkinkan karena telah ditemukannya logam yang tetap keras meskipun dioprasikan dalam kecepatan sangat tinggi. Disamping itu, telah tercipta pula mesin-mesin peralatan yang sangat kuat untuk mendukung proses tersebut. Ide pokok pada paragraph diatas dikembangkan dngan menggunakan contoh.ide pokok terdapat pada bagia awal jadi alinea ini juga merupakan alinea deduktif.

c. Alinea perbandinganContoh :Tata cara kehidupan masyarakat primitif berbeda dengan modern. Masyarakat primitive dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari bahan-bahan yang tersedia dilingkungannya tanpa membelinya. Jika barang yang diperlukannya tidak ada dilingkungannya,maka mereka dapat memperolehnya dari masyarakat tetangganya dengan sistem barter (saling menukar barang). Alat-alat yang diperluka untuk memenuhi kebutuhannya juga diperoleh dari lingkungannya, yaitu berupa batu, tanah liat, atau pun dahan pohon yang diolah secara manual. Sedangkan masyarakat modern memperoleh kebutuhannya dengan cara membeli barang atau membayar jasa. Alat-alat yang diperlukan merupakan olahan dari pabrik yang juga harus dibeli untuk memeperolehnya.Ide pokok pada alinea ini terdapat pada bagian awal. Ide diungkapkan secara perbandingan. Pada contoh diatas, ide yang dibandingkan dengan cara memperoleh barang-barang, alat, dan jasa yang diperlukan dalam kehidupan antara masyarakat primitif dan masyarakat modern.

d. Alinea analogiContoh :

Bahasa bukan merupakan tujuan dalam penulisan karangan ilmiah.Bahsa hanya sebagai alat (komunikasi) agar gagasan ilmiah yang diungkapakan dalam karangan tersebut dapat dipahami oleh pembaca dengan baik. Oleh sebab itu,sebelum karangan itu sampai ketangan pembaca,penulis karang tersebut harus memeriksa bahasa yang digunakannya, baik dari segi ketetapan pemilihan kata dan istilah maupun dari segi gramatikal satuan-satuan struktur bahasa, misalnyastuktur satuan kata, frasa klausa, kalimat, dan alinea atau paragrafnda juga pemakaiaan ejaan dan tanda baca secara tepat. Jika terjadi gangguan atau kerusakan pada unsure-unsur bahasa tersebut,besar kemungkinan pembaca tidak dapatmemahami gagasabn ilmiah yang disampaikannya itu dengan baik. Hal ini dapat diibaratkan dengan kendaraan yang digunakan untuk mencapai tujuan perjalanan yang jauh. Sebelum berangakat,orang yang akan bepergian dengan kendaraan tersebut harus memeriksa kondisi kendaraannya, baik yang berkaitan dengan rem, versneling, roda, ban, bensin dan sebagainya.kalau perlu orang itu harus membawa kendaraannya ke bengkel untuk diperiksa agar yang bersangkutan selamat sampai ketempat tujuan.

Ide pokok pada paragraf atau alinea diatas terdapat pada bagian awal. Jadi alinea ini termasuk alinea deduktif. Pengungkapan ide dijelaskan dengan membandingkan ide pokok (bahasa sebagai alat) secara analogi dengan menggunakan hal lain yang sama karakternya dengan bahasa sebagai alat dalam penulisan karangan ilmiah,yaitu kendaraan (mobil) sebagai alat untuk mencapai tempat tujuan dengan selamat.e. Alinea Klimaks atau InduktifContoh :

Pendanaan bank diperoleh dari berbagai sumber,yaitu yang bersumber dari pemilik bank,dari masyarakat penanam modal,dari masyarakat sebagai nasabah.Setiap pihak menyandang dana mempunyai kepentingan dalam ropda kegiatan aliran arus dana.Tidak ada di antara mereka yang mau dirugikandalam kebijakan pelasanaan kegiatan tersebut.Masing-masing mengharapkan keuntungan sesuai dengan ketentuan dan cara-cara yang lazim.Oleh sebab itu,majemen perbankan yang sehat memegang peranan penting dalam pengelolaan dana yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penghimpunan, penyaluran, serta pengendalian dana sehingga tidak ada pihak yang dikecewakan.

Ide pokok pada alinea di atas terdapat pada bagian akhir yang merupakan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang dikemukakan sebelumnya (klimaks). Pengungkapan ide dijelaskan dengan hubungan sebab akibat.

f. Alinea Anti Klimaks atau DeduktifContoh :

Masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat adalah masalah keuangan. Produksi barang dan jasa melimpah-limpah ditawarkan kepada masyarakat, sedangkan kemampuan masyarakat untuk membeli dan memperolehnya sangat terbatas. Penghasilan mereka rata-rata jauh lebih rendah daripada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Oleh sebab itu, mereka tidak bisa memperoleh semua barang dan jasa yang diperlukan.Ide pokok pada alinea diatas terdapat pada bagian awal.Jadi alinea ini termasuk alinea deduktif. Ide dikembangkan dengan hubungan sebab-akibat.Kalimat ketiga menyatakan adanya penyebab masalah ekonomi. Kalimat terakhir mengandung ide yang menyatakan akibat dari pernyataan pada kalimat ketiga.Hal ini dipertegas pula oleh adanya ungkapan penghubung oleh sebab itu sebagai penanda adanya hubungan kolerasi secara eksplisit.g. Alinea CampuranContoh :

Koperasi merupakan badan usaha yang mengutamakan kesejahteraan ekonomi anggotanya. Mencari keuntungan besar tidak menjadi tujuan utamanya. Modalnya dikumpulkan dari anggotanya. Kegiatan usahanya juga dilakukan oleh anggotanya. Keuntungan yang diperoleh badab usaha ini juga diperuntukan bagi anggotanya. Oleh sebab itu, bila usaha ini dilakukan dengan baik dan jujur, koperasi ini betul-betul dapat mensejahterakan keadaan ekonoi anggotanya.

Ide pokok alinea terdapat pada kalimat awal dan akhir. Jadi, alinea ini merupakan alinea campuran alinea deduktif dan induktif yang disingkat dengan sebutan alinea campuran. Ide pada kalimat akhir alinea ini merupakan penegasan bterhadap ide yang diungkapkan pada kalimat awal. Jadi, ide pokok pada alinea ini tetap satu. Kaitan ide antar kalimat yang membentuk alinea ii dinyatakan secara eksplisit, yaitu dengan menggunakan akhiran (-nya) yang mengacu pada koperasi sebagai suatu badan usaha.h. Alinea Sebab AkibatSama dengan contoh di atas.i. Alinea ProsesContoh :

Sebagai suatu fungsi penyediaan jasa,akuntansi merupakan sumber informasi keuangan yang bersifat kuantitatif kepada berbagai pihak yang berkepentingan.Sebagai suatu system informasi,petugas akuntansi (akuntan) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data keuangan perusahaan.Perusahaan harus selalu mengikuti perkembangan data akuntansi sehari-hari.Hari ini perlu dilakukan sbagi pedoman untuk membuat keputusan ekonomis.

j. Alinea DeskriptifContoh:

Suatu lembah dikelilingi tebing terjal yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pepohonan.beberapa ekor kera bermain sambil berlompatan di antara batang pohon. Di tengah lembah terdapat sebuah sungai yang airnya jernih dan sejuk.Sungai itu tidak terlalu dalam. Beberapa orang remaja berjingkrak menyrbrangi sungai sambil bergurau. Di pinggir sungai juga banyak remaja berjalan-jalan dan ada juga yang sedang mengabadikan pemandangan alam yang indah itu dengan kameranya. Sebagian ada yang duduk di bawah naungan pohon yang rindang sambil bercengkrama. Udara di lembah itui sangat sejuk.Sungguh suatu pemandangan yang indah dengan suasana yang menyenangkan.

Ide pada alinea di atas dikembangkan secara deskriptif. Tidak ada salah satu kalimat yang mengandung ide pokok. Walaupun secara eksplisit tidak dinyatakan ide pokoknya pada alinea ini,pembaca alinea ini dapat mengetahui ide pokoknya adalah suatu lokasi pariwisata yang sangat indah yang sering dikunjungi oleh para remaja pada waktu hari libur. Jadi,ide pokok pada alinea deskriptif tetap ada,hanya tidak dinyatakan secara eksplisit. Ide pokok dapat diketahui pembaca dengan cara menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang diungkapkan pada alinea ini.2.5.2 Unsur-unsur alineaAlinea adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca. Supaya pikiran tersebut dapat diterima oleh pembaca,alinea harus tersusun secara logis-sistematis. Alat bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis itu adalah unsur-unsur penyusun alinea,seperti transisi (transition), kalimat topik (topic sentence), kalimat pengembang (development sentence), dan kalimat penegas (punch-line).Keempat unsur penyusun alinea tersebut, terkadang muncul secara bersamaan,terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.

1. Alinea yang Memiliki Empat UnsurSusunan alinea jenis ini terdiri atas :a. Tarnsisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);b. Kalimat topik;c. Kalimat pengembang;d. Kalimat penegas.2. Alinea yang Memiliki Tiga Unsur

Alinea jenis ini terdiri atas :a. Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);b. Kalimat topik;c. Kalimaat pengembang.

3. Alinea yang Memiliki Dua Unsur

Alinea jenis ini terdiri atas :a. Kalimat topik;b. Kalimat pengembang.2.5.3 Tujuan Pembentukan AlineaMemudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain. Oleh sebab itu alinea hanya boleh mengan dung suatu tema, bila terdapat dua tema, maka dipecahkan menjadi dua alinea.Memisahkan dan menegaskan perkataan secara wajar dan formal, untuk memungkinkan kita berhenti lebih lama daripada perhatian pada akhir kalimat. Dengan perhentian yang lrbih lama ini, konsentrasi terhadap tema alinea lebih terarah.

2.5.4 Syarat-Syarat Pembentukan AlineaSeperti halnya kalimat, sebuah alinea juga harus memenuhi syarat tertentu. Alinea yang baik dan efektif harus memenuhi ketiga syarat berikut:1) Kesatuan, maksudnya semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama menyatakan satu hal suatu hal tertentu.2) Koherensi (kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea itu).3) Perkembangan alinea (perkembangan alinea adalah penyusunan/ perician daripada gagasan-gagasan yang membina alinea-alinea itu).

2.5.5 Perkembangan Alinea

Perkembangan dan pengembangan alinea mencakup dua persoalan utama yaitu,1. Kemampuan merinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasan bawahan.2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur.

Adapun metode pengembangan alinea antara lain :a. Klimaks Dan Anti Klimaks

Perkembanagn gagasan dalam sebuah alinea dapat disusun dengan mempergunakan dasar klimaks, yaitu gagasan utama yang mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Berangsur-angsur dengan gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukannya. Dengan kata lain, gagasan-gagasan bawahan disusun dengan sekian macam sehingga tiap gagasan yang berikut lebih tinggi kepentingannya dari gagasan sebelumnya.

Variasi dari klimaks adalah antiklimaks yaitu, penulis memulai dari gagasan yang dianggap paling tinggi kedudukannya kemudian perlahan-lahan menurun melalui gagasan yang lebih rendah dan semakin rendah.b. Sudut Pandangan

Yang dimaksud sudut pandangan adalah tempat dimana seorang pengarang melihat sesuatu. Tapi, sudut pandang pandangan tidak diartikan sebagai penglihatan atas suatu barang dari atas atau dari bawah. Tetapi, bagaimana kita melihat barang itu dengan mengambil suatu posisi tertentu. Bagaimana seseorang menggambarkan isi sebuah ruang? Pertama-tama ia harus mengambil sebuah posisi tertentu, kemudian secara perlahan-lahan berurutan menggambarkan barang demi barang yang terdapat dalam ruangan tersebut, dimulai dari yang paling dekat berangsur-angsur kebelakang. Sebab itu, urutan ini juga disebut urutan ruang-ruang. Sudut pandangan atau point of view ini mempunya dua pengertian:

1. Sudut pandangan ini mencakup apakah sersoalan yang sedang dibahas dilihat dari sudut pandangan orang pertama (saya, kami, kita) atau orang ke dua (engkau, kamu, saudara) atau juga bentuk tak berorangbentuk sudut pandangan ini sama sekali tidak ada hubungan dengan dasar pengembangan sebuah alinea. Tetapi, mencangkup konsistensi sudut pandangan dari seluruh uraian.2. Mencakup pengertian bagaimana pandangan atau anggapan penulis terhadap subjek yang telah digarapnya itu. Sudut pandang ini membuat pengarangnya memilih nada tertentu, kata-kata dan frase tertentu. Membentuk bahan mental menjadi suatu karangan, ia membantu merumuskan meksud penulis dan membatasi pokok yang akan digarapnya.

c. Perbandingan Dan Pertentangan

Yaitu suatu cara dimana pengarang menunjukkan kesamaan / perbedaan antara dua orang bjek atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu. Kita dapat membandingkan misalnya dua tokoh pendidikan, bagaimana politik pendidikan yang dijalankannya dengan memperhatikan pola segi-segi lain untuk menerangkan gagasan sentral itu. Maksudnya untuk sampai kepada suatu penilain yang relatif mengenai ke dua tokoh tersebut. Segi-segi perbandingan dan pertentangan harus disusun sekian macam sehingga kita dapat sampai kepada gagasan sentralnya.d. Analogi

Bila perbandingan dipertentangan memberi sejumlah ketidaksamaan dan perbedaan antar 2 hal, maka analogi merupakan perbandingan yang sistematis dari 2 hal yang berbeda tetapi dengan memperlihatkan kesamaan segi/ fungsi dari kedua hal tadi sebagai menunjukkan kesamaan-kesamaan antara 2 barang/ hal yang berlainan kelasnya. Bila seorang mengatakan: Awan dari ledakan bom atom itu, membentuk sebuah cendawan raksasa, maka perbandingan antara awan ledakan atom dan cendawan. Merupakan sebuah analogi sebab kedua hal itu sangat bebeda kelasnya, keduali kesamaan bentuknya.d. Contoh

Sebuah gagasan yang terlalu umum sifatnya, atau generalisasi-generalisasi memerlukan ilustrasi-ilustrasi yang konkret sehingga daapt difahami oleh pmebaca. Untuk ilustrasi terhadap gagasan-gagasan atau pendapat yang umum itu maka sering dipergunakan contoh-contoh yang konkret, yang mengambil tempat dalam sbuah alinea, tetapi harus diingat bahwa sebuah contoh sama sekali tidak berfungsi untuk membuktikan pendapat seseorang. Tetapi dipakai sekedar untuk menjelaskan maksud penulis dan hal ini pengalaman-pengalaman pribadi merupakan bahan yang paling efektif untuk setiap pengarang.e. Proses

Sebuah dasar lain yang dapat juga dipergunakan untuk menjaga agar perkembangan sebuah alinea dapat disusun secara teratur adalah proses. Proses merupakan suatu urutan dari suatu kejadian/ peristiwa.Dalam menyusun sebuah proses diperlukan hal-hal sebagai berikut: Penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh Penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya, bila tahap-tahap kejadian ini berlangsung dalam waktu-waktu yang berlainan, maka penulis harus memisahkan dan mengurutkannya secara kronologis- Penulis harus menjelaskan tiap tahap dalam detail yang cukup tegas sehingga pembacaan dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas. Sehingga proses itu menyangkut jawaban atas pertanyaan-pertanyaan bagaimana mengerjakan hal itu? Bagaimana bekerjanya? Bagaimana barang itu disusun? Bagaimana hal itu terjadi?.f. Sebab-Akibat

Perkembangan sebuah alinea dapat juga pula dinyatakan dengan mempergunakan sebab-akibat sebagai dasar, dan hal ini sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Tetapi daapt juga dibalik akibat dijadikan gagasan utama sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciaanya.

Persoalannya sebab akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan proses, bila proses itu dipecah-pecahkan untuk mencari hubungan antara bagian-bagianya, maka proses itu dapat dinamakan proses kausal/ proses sebab akibat. Sebuah variasi dari sebab akibat ini adalah pemecahan masalah, pemecahan maslah yang bertolak dari hubungan kausal, tetapi tidak berhenti disitu saja, ia masih berjalan lebih lanjut menunjukkan jalan-jalan keluar untuk menjauhkan sebab-sebab tersebut atau menjauhkan akibat yang dihasilkan oleh sebab-sebab.g. Umum-Khusus Dan Khusus-Umum

Kedua cara ini, yaitu umum-khusus dan khusus-umum cara ini merupakan cara yang paling umum untuk mengembangkan gagasan-gagasan dalam sebuah alinea secara teratu. Dalam hal yang pertama gagasan utamanya di tempatkan pada awal alinwa, serta pengkhususan atau perincian-perincianya terdapat dalam kalimat berikutnya, sebaliknya dalam hal yang kedua mula-muladikemukakan perincianya, kemudian pada akhir alinea generalisasinya. Jadi yang satu bersifat deduktif, sedangkan lainnya bersifat induktif.

Sebuah variasi dalam kedua jenis alinea itu adalah semacam penggabungan. Yaitu pada awal alinea terdapat gagasan utamanya ( jadi bersifat umum-khusus). Tetapi pada akhir alinea gagasan utama tadi diulang sekali lagi ( jadi bersifat khusus-umum ).h. Klasifikasi

Yang dimaksud dengna klasifikasi adalah sebuah proses untuk mengelompkkan barang-barang yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Sebab itu klasifikasi bekerja kedua arah yang berlawanan.yaitu pertama, mempersatukan satuan-satuan kedalam kelompok, dan kedua, memisahkan kesatuan tadi dari kelompok yang lain. Dengan demikian klasifikasi mempunyai persamaan-persamaan tertentu baik dengan pertentangan dan perbandingan maupun dengan umum-khusus dan khusus-umumj. Definisi luas

Yang dimaksud definisi dalam pembentukan sebuah alinea adalah usaha pengarang untuk memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal. Disini kita tidak menghadapi hanya satu kalimat ( lihat definisi dalam baggian tentang kalimat), tetapi suatu rangkaian kalimat yag membentuk sebuah alinea. Malahan kadang-kadang untuk memberi pengertian yang bulat tentang pengertian itu, satu alinea dianggap belum cukup, sehingga diperlukan rangkaian dari pada alinea-alinea. Malahan dapat pulan dalam bentuk sebuah buku. Namun prinsip-prinsip definisi tetap sama. Di sini kita lebih sering menghadapi sebuah definisi luas daripada definisi formal biasa, atau definisi dengan menerapkan etimmologi kata atau istilah tersebut.

Cara apapun yang dipergunakan untuk memperoloh kebulatan alinea, prinsip kesatuan ide, perpaduan (koherensi) dan perkembangan yang baik tidak boleh dilanggar begitu saja. Pelanggaran atas prinsip-prinsip tersebut mengakibatkan tergangunya konsentrasi atas ide sentralnya.k. Perkembangan Dan Kepaduan Antar Alinea

Kesatuan-kesatuan yang kita sebut alinea ini tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu unsur yang kecil dalam sebuah unit yang lebih besar, entah berupa bab maupun untu yang berupa sebuah karangan yang lengkap. Karena alinea merupakan unit yang lebih kecil, maka harus dijaga agar hubungan antara alinwa yang satu dengan alinea yang lain, yang bersama-sama membentuk unit yang lebih besar itu terjalin dengan baik.

Tiap tulisan yang baik selalu akan berlolak dari sebuah tesis karya ilmiah. Tesis itulah yang dikembangkan dalam alinea-alinea yang mempunyai pertaliann yang jelas, baik pertalian dalam perkembangan gagasan maupun perpaduan alinea-alineanya. Karena hubungan yang jelas itulah pembaca dapat mengikuti uraian itu dengan jelas dan mudah.

Seperti halnya dengan alinea, maka perpaduan antara alinea dapat juga dijamin dengan cara-cara seperti yang telah digunakan dalam sebuah alinea yaitu: repitisi yang dinamakan anafora. Anafora adalah perulangan kata yang sama pada kalimat yang berurutan atau dalam hal ini juga pada awal alinea yang berurutan. Disamping kata-kata kunci bisa dipergunakan kata ganti.2.6 Surat Kabar

Menurut Junaedhi Surat kabar adalah sebutan bagi penerbitan pers yang masuk dalam media massa tercetak berupa lembaran-lembaran berisi berita-berita, karangan-karangan, iklan-iklan dan diterbitkan secara berkala bisa harian, mingguan, bulanan, serta diedarkan secara umum, isinya pun harus aktual juga harus bersifat universal, maksudnya pemberitaannya harus bersangkut paut dengan manusia dari berbagai golongan dan kalangan. (Sunarko, 1999:257)

Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa surat kabar adalah media massa yang isinya harus aktual juga harus bersifat universal, maksudnya pemberitaannya harus bersangkut paut dengan manusia dari berbagai golongan dan kalangan.

Menurut YS. Gunadi, 1998, surat kabar adalah "media komunikasi massa yang memuat serba-serbi pemberitaan meliputi bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Surat kabar merupakan surat yang paling raksasa yang isinya lengkap ditujukan kepada umum. Di Indonesia, surat kabar disebut pula koran.

Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa surat kabar adalah media massa yang isinya harus aktual juga harus bersifat universal, maksudnya pemberitaannya harus bersangkut paut dengan manusia dari berbagai golongan dan kalangan.

Sedangkan menurut Effendy (1989:241) surat kabar adalah lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat, dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termasa atau aktual, mengenai apa saja dan dari mana saja di seluruh dunia, yang mengadung nilai-nilai untuk diketahui khalayak pembaca. Dari penjelasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa surat kabar adalah media massa

cetak yang berupa lembaran-lembaran yang memuat berita-berita, yang isi beritanya hangat dan aktual, waktu penerbitannya bisa harian, mingguan, dwi mingguan, bulanan, dan seterusnya.

Surat Kabar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah harian Rakyat Aceh yang merupakan salah satu surat kabar yang populer dalam masyarakat aceh. Harian Rakyat Aceh memuat kabar berbagai persoalan yang ada di Aceh maupun Nasional. Berita yang dimuat meliputi kriminal, sosial, politik dan juga ekonomi.

6