BAB II

7
BAB II LANDASAN TEORI 1. ASPEK KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN Kemampuan dasar anak usia 3-4 tahun mencakup kemampuan dasar fisik, bahasa, kognitif, dan seni. Untuk membedakan istilah antara aspek perkembangan (yang bersifat psikologis) dan kemampuan dasar maka untuk selanjutnya akan digunakan istilah bidang pengembangan untuk menjelaskan cakupan-cakupan kemampuan dasar. Cakupan kemampuan dasar anak usia 3-4 tahun, meliputi bidang pengembangan seperti berikut. Fisik Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini mulai dibentuk sejak dalam kandungan (pre-natal). Berkaitan dengan perembangan fisik ini, Kuhlen dan Thomson (Hurlok, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik seorang anak mausia meliputi 4 aspek, yaitu (a) sistem syaraf di otak, yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (b) otot-otot, yang mempengarui perkembangan kekuatan dan perkembangan motorik; (c) kelenjar endokrin, yang menyebabkan mnculnya pola-pola tingkah laku baru; (d) struktur tubuh/fisik, meliputi tinggi, berat, dan proporsi. Bahasa Beberapa ahli menyepakati bahwa bahasa merupakan alat dan cara ubntuk berkomunikasi, di mana piiran dan perasaan individu dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan suatu pengertian, misalnya dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat bilangan, lukisan dan mimik muka (Yusuf, 2004). Badudu (1989) menyatakan bahwa bahasa adalha alat penghubung atau komunikasi antar-anggota masyaraakat yang terdiri dari individu-individu yang menyatakan pikiran, perasaan dan keinginannya. Bahasa sebagai suatu sistem bunyi yang arbiter (mana suka) digunakan masyarakat dalam rangka bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Kognitif Kognitif sering kali diartikan sebagai kecerdasan atau cara berpikir (Patmodewono, 2000). Kognitif adalah pengertian yang luas mengenai cara berpikir dan mengamati, jadi merupakan tingkah laku yang mengakibatka seseorang memperoleh pengetahuan atau yang dibuthkan untuk memperoleh pengetahuan yang diperolehnya. Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan saraf pada waktu manusia berpikir (Gane, 1976). Kemampuan kognitif ini berkembang secara bertahap sejalan dengan perkembangan fisik dan saraf-saraf yang berbeda di pusat susunan saraf. Seni Pengembangan seni pada anak usia 3-4 tahun lebih mengarah pada pelaksanaan kegiatan yang mengasyikan dan menarik menarik minat anak sehingga melalui kegiatan tersebut seluruh aspek perkembangan dapat berkembang secara optimal, onsep learning through art atau pembelajaran melalui seni dapat dimaksudkan menjadikan seni sebagai sebuah media atau sarana dalam rangka membelajarkan anak. Edwards dan

description

lala

Transcript of BAB II

BAB IILANDASAN TEORI1. ASPEK KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA 3-4 TAHUNKemampuan dasar anak usia 3-4 tahun mencakup kemampuan dasar fisik, bahasa, kognitif, dan seni. Untuk membedakan istilah antara aspek perkembangan (yang bersifat psikologis) dan kemampuan dasar maka untuk selanjutnya akan digunakan istilah bidang pengembangan untuk menjelaskan cakupan-cakupan kemampuan dasar.Cakupan kemampuan dasar anak usia 3-4 tahun, meliputi bidang pengembangan seperti berikut.

FisikFisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini mulai dibentuk sejak dalam kandungan (pre-natal). Berkaitan dengan perembangan fisik ini, Kuhlen dan Thomson (Hurlok, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik seorang anak mausia meliputi 4 aspek, yaitu (a) sistem syaraf di otak, yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (b) otot-otot, yang mempengarui perkembangan kekuatan dan perkembangan motorik; (c) kelenjar endokrin, yang menyebabkan mnculnya pola-pola tingkah laku baru; (d) struktur tubuh/fisik, meliputi tinggi, berat, dan proporsi.BahasaBeberapa ahli menyepakati bahwa bahasa merupakan alat dan cara ubntuk berkomunikasi, di mana piiran dan perasaan individu dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan suatu pengertian, misalnya dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat bilangan, lukisan dan mimik muka (Yusuf, 2004). Badudu (1989) menyatakan bahwa bahasa adalha alat penghubung atau komunikasi antar-anggota masyaraakat yang terdiri dari individu-individu yang menyatakan pikiran, perasaan dan keinginannya. Bahasa sebagai suatu sistem bunyi yang arbiter (mana suka) digunakan masyarakat dalam rangka bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri.KognitifKognitif sering kali diartikan sebagai kecerdasan atau cara berpikir (Patmodewono, 2000). Kognitif adalah pengertian yang luas mengenai cara berpikir dan mengamati, jadi merupakan tingkah laku yang mengakibatka seseorang memperoleh pengetahuan atau yang dibuthkan untuk memperoleh pengetahuan yang diperolehnya.Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan saraf pada waktu manusia berpikir (Gane, 1976). Kemampuan kognitif ini berkembang secara bertahap sejalan dengan perkembangan fisik dan saraf-saraf yang berbeda di pusat susunan saraf.SeniPengembangan seni pada anak usia 3-4 tahun lebih mengarah pada pelaksanaan kegiatan yang mengasyikan dan menarik menarik minat anak sehingga melalui kegiatan tersebut seluruh aspek perkembangan dapat berkembang secara optimal, onsep learning through art atau pembelajaran melalui seni dapat dimaksudkan menjadikan seni sebagai sebuah media atau sarana dalam rangka membelajarkan anak. Edwards dan Gandini menyatakan peranan pentng pembelajaran seni dalam booklet performng : The Art in Education, meliputi aspek (a) seni adalah dasar untuk berkomunikasi, seni merupakan bentuk komunikasi manusiasebagaimana kata-kata membentuk bahasa; (b) seni membantu anak membangun kreativitas dan mengembangkan potensi kreatf; (c) seni membantu anak memahami pengetahuan dengan cara yang berbeda jga membantu anak dalam memecahkan masalahnya; (d) melalui seni, anak dapat mempelajari peradaban manusia sehigga anak dapat mempelajari masa lalu dan mengatur wawasan ke masa depan; (e) seni membantu anak mempersiapkan masa dewasanya. Anak dapat mengembangkan minat untuk memilih hidup berkesenian menjadi pilihan karir di masa depan; (f) seni membanu siswa menumbuhkan penilaian artistik (artistic judgement). Melalui seni anak dilatih mengembangkan kepekaan rasa (sensitive), misalnya dalam memili musik yang cocok dengan suasana tertentu, pemilihan gerak, penyajian makanan, pemilihan busana.

2. PENGEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 3-4 TAHUNBeberapa ahli menyepakati bahwa bahasa merupakan alat dan cara ubntuk berkomunikasi, di mana piiran dan perasaan individu dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan suatu pengertian, misalnya dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat bilangan, lukisan dan mimik muka (Yusuf, 2004). Badudu (1989) menyatakan bahwa bahasa adalha alat penghubung atau komunikasi antar-anggota masyaraakat yang terdiri dari individu-individu yang menyatakan pikiran, perasaan dan keinginannya. Bahasa sebagai suatu sistem bunyi yang arbiter (mana suka) digunakan masyarakat dalam rangka bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri.Bromley (1992) menyebutkan empat macam bentuk bahasa, yaitu (a) menyiak; (b) berbicara; (c) membaca; (d) menulis;. Kemampuan berbahasa berbeda dengan kemampuan berbicara. Bahasa merupakan suatu sistem tata bahasa yang relatif rumit dan bersifat semantik (tata kata dan kalimat), sedangkan berbicara merupakan suatu ungkapan dalam bentuk kata-kata. Bahasa ada yang bersifat reseptif (dimengerti,diterima), juga ada yang bersifat ekspresif (dinyatakan). Contoh bahasa reseptif adalah mendengarkan dan membaca suatu informasi, sedangkan contoh bahasa ekspresif adalah berbicara dan menuliskan suatu informasi untuk dikomunikasikan kepada orang lain.Seorang anak dapat mempellajari bahasa dengan berbagai cara dari komunitas belajarnya. Keterampilan menyimak dan membaca merupakan keterampilan bahasa reseptif karena dalam keterampilan ini maka bahsa dieroleh dan diproses melali simbol visual dan verbal. Ketika seorang anak terdiam saat menyimak oang tua ata teman berbicara atau melihat dan membaca gambar ata tulisan maka mereka dapat memahami bahasa berdasarkan konsep pengetahuan yang mereka peroleh. Dengan demikian, menyimak dan membaca merupakan proses pemahaman (comprehending process).Kemampuan berbicara dan menulis merupakan keterampilan bahasa ekspresif yang melibatkan pemindahan arti melalui simbol visual dan verbal yang diproses dan diekspresikan anak. Ketika seorang anak menceritakan pengalamannya saat bermain kepada orang tua atau temannya, atau ketika mencoba menuliskan pengalamannya dalam bentuk gambar atau tulisan mmaka ia belajar menyusun bahasa dan mengonsep arti suatu bahasa yang dipahaminya. Dengan demikian, keterampilan berbicara dan menulis merupakan proses penyusunan (composing process).Mengembangkan keterampilan pemahaman (comprehending process) dan menyusun (composing process) merupakan dasar bagi kegiatan pembelajaran bahasa bagi anak usia -4 tahun. Cara anak dalam menggunakan bahasa akan berpengaruh pada aspek perkembangan lafinnya, seperti sosial, emosional, fisik, moral, dan kepribadiannya.Thaiss (dalam Broomley, 1992) mengemukakan bahwa anak dapat memahami dan mengingat suatu informasi jika mmereka mendapatkan kesempatan untuk membicarakannya, menuliskannya, menggambarkannya atau memanipulasinya. Anak dapat belajar menyimak dan membaca jika mereka dengan membicarakannya maupun menuliskannya untuk diri mereka sendiri juga untuk orang lain. Dengan demikian, anak dapat mempelajari bahasa dengan baik dalam situasi dan komunitas belajar yang mendukng tumbuh kembangnya potensi bahasa mereka.

3. METODE BERCERRITAMetode merupakan salah satu metode yang banyak dipergunakan di Taman Kanak-Kanak. Metode bercerita merupakan salah satu strategi pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar anak TK. Cerita yang dibawakan guru secara lisan harus menarik dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan pendidikan TK (Moeslichatoen R, 1996 dalam Masitoh (2007:103) Sejalan Moeslichatoen R. Dr. Abdul Azizi dan Abdul Majid (2002:16 dalam Dhuwi Nurdiana 2007:65) dalam bukunya : mengajarkan anak lewat cerita mengatakan sebagian dari cerita-cerita yang ada, meliputi cerita tersebut tidak mengindahkan nilai estetika dan norma.Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode bercerita merupakansalah satu metode yang paling banak dipergunakan di Taman Kanak-Kanak, karena dengan bercerita anak mudah menerima materi yang disampaikan guru.

4. MANFAAT METODE BERCERITAPada prinsipnya manfaat metode bercerita menurut Dhieni Nurbiana, dkk (2007:68) adalah :a. Melatih daya serap atau daya tangkap anak TK, arinya anak suai TK dapat dirangsang untuk mampu memahami isi atau ide-ide pokok dalam cerita secara keseluruhan.b. Melatih daya pikir anak TK untk berlatih memahami proses cerita, mempelajari hubungan bagian-bagian cerita sekaligus menangkapide pokok dalam cerita.c. Mengembangkan daya imajinasi anak. Artinya dengan bercerita anak dengan cara fantasinya dapat membayangkan atau menggambarkan suatu situasi yang berbeda di luar jangkauan inderanya bahkan yangmungkin jauh dari lingkungan sekitarnya ini berarti membantu mengembangkan wawasan anak.d. Menciptakan senang mendengarkan cerita terutama apabila gurunya dapat menyajika dengan menarik.e. Membantu perkembangan bahasa anak dalam berkomunikasi secaraefektif dan efisien sehingga proses percakapan menjadi komunikatif.

5. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE BERCERITAa. Mengkomunikasikan tujuan dan temaLankah ini dilakukan guru pada awal kegiatan bercerita sebagai sarana untuk menggali pengetahuan yang tidak dimiliki anak sebelumnya serta menghubungkan dengan hasil belajar yang aka diperoleh melalui kegiiatan bercerita.b. Mengatur tempat dudukPengertian tempat duduk merupakan alat penting yang harus dilakukan, karena dengan pengaturan tempat duduk yang tepat anak akan merasa nyaman mengikuti kegiatan bercerita.c. Kegiatan pembukaanPada kegiatan ini, guru dapat menggali pengalaman-pengalaman yang telah dimiliki oleh anak serta menghubungkan dengan pengalaman-pengalaman yang baru yang akan didapatkan anak melalui kegiatan bercerita.d. Pengembangan ceritaPeada tahap pengembangan cerita, guru dapat memberikan informasi tambahane. Menetapkan teknik bertutur yang akandigunakan agar cerita yang disampaikan tepat pada sasaranf. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita misalnya mengenai kebiasaan yang baik yang dikisahkandalam cerita tadi.

6. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE BERCERITABentuk penyajian proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak adalah terpadu antara bidangpengembangan satu dengan yang lainnya termasukbidang pengembangan bahasa. Dan setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, untuk itu dengan adanya pembelajaran terpadu maka pengembangan metode yang bervariasi dapat membantu pencapaia tujuan tiap materi pembelajaran. Demikian pula untuk metode bercerita memiliki kelebihan dan kekurangan.Kelebihan metode ini antara lain :a. Dapat menjangkau jumlah anak yang relatif banyak.b. Waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan denganefektif dan efisien.c. Pengaturan kelas menjadi lebih sederhana.d. Gru dapat menguasai kelas dengan mudah.e. Secara relatif tidak anyak memerlukan biaya.Kekurangannya antara lain :a. Anak didik menjadi pasif, karena lebih banyak mendengar atau menerima penjelasan dari guru.b. Kurang merangsang perkembanga kreativitas atas kemampuan untuk mengutarakan pendapatnya.c. Daya serap atau daya tangkap anak didik berbeda dan masih lemah sehingga sukar memahami tujuan pokok isi cerita.d. Cepat menambahkan rasa boosan erutama apabila penyajiannya tidak menarik.

7. HUBUNGAN PENGEMBANGAN BAHASA DENGAN METODE BERCERITAPengembangan bahasa merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasai siswa, karena kelancaran dan pemahaman bahasa anak merupakan prasyarat untu mempelajari berbagai bidang pengembangan bahasa lisan yaitu dalam hal mendengar dan berbicara. Metode bercerita merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain dengan media ataupun tanpa media.Dari penjelasan tentang pengembangan bahasa, metode berceria di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahasa, metode bercerita di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahasa dengan metode bercerita mempunyai hubungan yang sangat erat karena di dalam pembelajaran pengembangan bahasa diperlukan metode bercerita sehingga dapat membantu anak untuk mempelajari bahasa dengan mudah terutama dalam hal mendengar dan berbicara.