BAB II

17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Zat Besi 2.1.1 Definisi Zat besi (Fe) merupakan mikroelemen yang esensial bagi tubuh, zat ini terutama diperlukan dalam hematopoiesis (pembentukan darah) yaitu dalam sintesa haemoglobin (Hb) . 7 2.1.2 Fungsi Zat Besi Besi mempunyai beberapa fungsi esensial di dalam tubuh sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh . Jika asupan zat besi kedalam tubuh berkurang dengan sendirinya sel darah merah juga akan berkurang, tubuh pun akan kekurangan oksigen dan timbul gejala anemia. 7 Menurut Prasetyono (2009), ada beberapa fungsi dari tablet zat besi adalah Zat besi berfungsi untuk memelihara kahamilan. Ibu hamil yang kekurangan. Zat besi dapat terganggu proses persalinannya dan bisa terjadi perdarahan sehabis persalinan. Zat besi juga penting saat menyusui. Zat besi pada masa menyusui 4

description

vb

Transcript of BAB II

5

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Zat Besi2.1.1 DefinisiZat besi (Fe) merupakan mikroelemen yang esensial bagi tubuh, zat ini terutama diperlukan dalam hematopoiesis (pembentukan darah) yaitu dalam sintesa haemoglobin (Hb) .72.1.2 Fungsi Zat BesiBesi mempunyai beberapa fungsi esensial di dalam tubuh sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh . Jika asupan zat besi kedalam tubuh berkurang dengan sendirinya sel darah merah juga akan berkurang, tubuh pun akan kekurangan oksigen dan timbul gejala anemia.7Menurut Prasetyono (2009), ada beberapa fungsi dari tablet zat besi adalah Zat besi berfungsi untuk memelihara kahamilan. Ibu hamil yang kekurangan. Zat besi dapat terganggu proses persalinannya dan bisa terjadi perdarahan sehabis persalinan. Zat besi juga penting saat menyusui. Zat besi pada masa menyusui banyak. dikeluarkan melalui keringat, air seni, kulit, dan air susu.Ibu menyusui, setidaknya, membutuhkan 1mg zat besi setiap hari selama 6 bulan menyusui agar tubuh ibu tidak terganggu dan mutu ASI tetap baik. Kekurangan zat besi berat pada ibu hamil meningkatkan resiko kematian pada ibu hamil. Hal ini berarti mengancam keselamatan anak yang dikandungnya. 8

2.1.3 Sumber Zat BesiSumber zat besi adalah makan hewani, seperti daging, ayam dan ikan. Sumber baik lainnya adalah telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah. Disamping jumlah besi, perlu diperhatikan kualitas besi di dalam makanan, dinamakan juga ketersediaan biologik (bioavability). Pada umumnya besi di dalam daging, ayam, dan ikan mempunyai ketersediaan biologik tinggi, besi di dalam serealia dan kacang-kacangan mempunyai mempunyai ketersediaan biologik sedang, dan besi dalam sebagian besar sayuran, terutama yang mengandung asam oksalat tinggi, seperti bayam mempunyai ketersediaan biologik rendah. Sebaiknya diperhatikan kombinasi makanan sehari-hari, yang terdiri atas campuran sumber besi berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan serta sumber gizi lain yang dapat membantu sumber absorbsi. Menu makanan di Indonesia sebaiknya terdiri atas nasi, daging/ayam/ikan, kacang-kacangan, serta sayuran dan buah-buahan yang kaya akan vitamin C.9

2.1.4 Komposisi Zat Besi di Dalam TubuhJumlah zat besi di dalam tubuh seorang normal berkisar antara 3 5 gr tergantung dari jenis kelamin, berat badan dan haemoglobin. Besi di dalam tubuh terdapat dalam haemoglobin sebanyak 1,5 3,0 gr dan sisa lainnya terdapat di dalam plasma dan jaringan. Di dalam plasma besi terikat dengan protein yang disebut transferin yaitu sebanyak 3 4 gr. Sedangkan dalam jaringan berada dalam suatu status esensial dan bukan esensial. Disebut esensial karena tidak dapat dipakai untuk pembentukan Hb maupun keperluan lainnya.7

2.1.5 Penyerapan Zat BesiBesi diserap (absorbsi) terutama dalam duodenum dalam bentuk fero dan dalam suasana asam (Soeparman, 1990). Penyerapan zat besi non hem sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor penghambat maupun pendorong, sedangkan zat besi hem tidak. Asam askorbat (vitamin C) dan daging adalah faktor utama yang mendorong penyerapan zat besi dikenal sebagai Meat, Fish, Poultry factory (MFP). Tingkat keasaman dalam lambung ikut mempengaruhi kelarutan dan penyerapan zat besi di dalam tubuh. Suplemen zat besi lebih baik dikonsumsi pada saat perut kosong atau sebelum makan, karena zat besi akan lebih efektif diserap apabila lambung dalam keadaan asam (ph rendah). Disamping faktor yang mendorong penyerapan zat besi non hem, terdapat pula faktor yang menghambat penyerapan yaitu teh, kopi dan senyawa Ethylene.7

2.1.6 Rata-rata Kebutuhan Zat Besi Wanita HamilIbu hamil memerlukan zat besi yang lebih tinggi, sekitar 200-300% dari kebutuhan wanita tidak hamil. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin dan pembentuk darah ibu. Jika peningkatan kebutuhan tidak di imbangi intake yang tidak adekuat maka akan terjadi ketidakseimbangan atau kekurangan zat besi (Tarwoto,2007).

Umur KehamilanJumlah Massa sel(Mcg/kg/hr)Darah Merah(Mcg/kg/hr)

Janin dan Plasenta(Mcg/kg/hr)

Trimester I0014

Trimester II501580

Trimester III5050114

Jumlah sel darah merah ibu hamil bertambah sampai 30%. Oleh karena itu, dibutuhkan tambahan zat besi untuk pembentukan sel darah merah yang baru. Selain akan mendukung proses kehamilan, penambahan sel darah ini dibutuhkan pula pada proses persalinan dan menyusui (Huliana M, 2001). Kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan semakin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis.9

Sebagai gambaran beberapa banyak kebutuhan zat besi pada setiap kehamilan : Meningkatkan sel darah ibu500 mgr Fe Terdapat dalam plasenta 300 mgr Fe Untuk darah janin100 mgr FeJumlah 900 mgr Fe

Jika persediaan cadangan Fe minimal, maka setiap kehamilan akan menguras persediaan Fe tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya. Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena darah ibu hamil mengalami hemodilusi (pengenceran) dengan peningkatan volume 30% sampai 40% yang puncaknya pada kehamilan 32 sampai 34 mg. jumlah peningkatan sel darah 18% sampai 30% dan hemoglobin sekitar 19%. Bila hemoglobin ibu sebelum hamil sekitar 11 gr % dan Hb akan menjadi 8,5 sampai 10 gr %. Setelah persalinan dengan lahirnya plasenta dan pendarahan ibu akan kehilangan zat besi sekitar 900 mgr. Saat laktasi, ibu masih memerlukan kesehatan jasmani yang optimal sehingga dapat menyiapkan Air Susu Ibu (ASI) untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dalam keadaan anemia, laktasi tidak mungkin dapat dilaksanakan dengan baik (Manuaba, 1998).Penambahan asupan besi, baik lewat makanan dan/atau pemberian suplemen, terbukti mampu mencegah penurunan Hb akibat hemodilusi. Tanpa suplementasi (Comitte on Maternal Nutrition menganjurkan suplementasi besi selama trimester II dan III), cadangan besi dalam tubuh ibu akan habis pada akhir kehamilan. Untuk menjaga agar stok ini tidak terkuras dan mencegah kekurangan, setiap ibu hamil dianjurkan untuk menelan besi sebanyak 30 mg tiap hari. Takaran ini tidak akan terpenuhi hanya melalui makanan. Oleh karena itu, suplemen sebesar 30-60 mg, dimulai pada minggu ke-12 kehamilan yang diteruskan sampai 3 bulan pascapartum, perlu diberikan setiap hari (Arisman, 2009).Pada setiap kehamilan kebutuhan zat besi yang diperlukan sebanyak 900mg Fe yaitu meningkatnya sel darah ibu 500 mg Fe, terdapat dalam plasenta 300 mg Fe dan untuk darah janin sebesar 100 mg Fe. Jika persediaan cadangan Fe minimal, maka setiap kehamilan menguras persediaan Fe tubuh dan akhirnya akan menimbulkan anemia pada kehamilan Kebutuhan zat besi selama triwulan pertama relatif kecil yaitu 0,8 mg/hari, namun meningkat dengan pesat selama triwulan kedua dan ketiga hingga 6,3 mg/hari. Sebagian dari peningkatan dapat dipenuhi oleh simpanan zat besi dan peningkatan aditif persentase Fe yang diserap, tetapi bila zat besi rendah atau tidak sama sekali dan zat besi yang diserap dari makanan sangat sedikit, makanyasuplemen zat besi sangat dibutuhkan pada masa kehamilan.9

2.1.7 Akibat Kekurangan Zat Besi Pada masa KehamilanKurangnya zat besi dan asam folat dapat menyebabkan anemia. Proseskekurangan zat besi sampai menjadi anemia melalui beberapa tahap. Awalnya terjadi penurunan simpanan cadangan zat besi, bila tidak dipenuhi masukan zat besi lama kelamaan timbul gejala anemia disertai penurunan kadar Hb. Kadar normal haemoglobin dalam darah yaitu pada anak balita 11 gr%, anak usia sekolah 12 gr%, wanita dewasa 12 gr%, ibu hamil 11 gr%, laki-laki 13 gr%, ibumenyusui 12 gr% (Departemen Kesehatan, 1992).

2.2 Tablet Fe 2.2.1 PengertianTablet Tambah Darah (Ben-Folat) adalah tablet untuk suplementasi penanggulangan anemia gizi yang setiap tablet mengandung Fero Sulfat 200 mg atau setara 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat.Tablet fe adalah salah satu mineral yang duperlukan selama kehamilan, bukan hanya untuk bayi tapi juga untuk ibu hamil, bayi akan menyerap dan menggunakan fe dengan cepat sehingga jika ibu kekurangan masukan fe selama hamil, bayi akan mengambil kebutuhanna dari tubuh ibu sehingga ibu dapat mengalami anemia dan merasa lelah.

2.2.2 Tujuan Pemberian Tablet FeTujuan pemberian tablet fe adalah :a. Memperbaiki status zat besi ibu yang masih belum tercukup dari makanan sehari-harib. Menunjang persediaan darah bumil untuk pembentukan hb c. Mencegah anemia selama kehamilan yang dapat membahayakan jiwa ibu dan menghambat pertumbuhan janin

2.2.3 Manfaat Tablet Fe bagi Ibu HamilTablet besi selama kehamilan sangat penting karena dapat membantuproses pembentukan sel darah merah sehingga dapat mencegah terjadinyaanemia/ penyakit kekurangan darah.Kekurangan zat besi (anemian defisiensi zat besi)selama hamil dapatberdampak tidak baik bagi ibu maupun janin. Perdarahan yang banyaksewaktu melahirkan berefek lebih buruk pada ibu hamil yang anemia.Kekurangan zat besi juga mempengaruhi pertumbuhan janin sehingga saatlahir, berat badannya di bawah normal ( BBLR). Akibat lain dari anemia defisiensi besi selama hamil adalah bayi lahirpremature.

2.2.4 Dosis Pemberian Tablet Fe Selama KehamilanWanita hamil memerlukan 800 mg atau 30-50mg/ hari. Pemberian tablet tambahdarahselamakehamilanmerupakansalahsatucarayangpalingcocokbagi ibuhamiluntukmeningkatkankadarHbsampaitahapyangdiinginkan,karenasangat efektif dimanasatu tabletmengandung 60mg Fe.Setiap tablet setara dengan 200mg ferrosulfat. Selama kehamilan minimaldiberikan 90 tablet sampai 42 minggu setelah melahirkan diberikan sejakpemeriksaan ibu hamil pertama. Untuk pencegahan diberikan setiap hari 1 tablet selama 90 hari. Apabila kadar Hb kurang dari 11 gr/dl maka diberikan dosis 3 x 1 tablet

2.2.5 Efek Samping Tablet FePemberian preparat tablet besi ini mempunyai efek samping seperti mual,nyeri lambung, muntah, kadang diare dan sulit buang air besar atau sembelit.Agar tidak terjadi efek samping dianjurkan untuk minum tablet besi atau sirupbesi setelah makan pada malam hari. Setelah minum tablet besi atau sirup zatbesi biasanya kotoran (feses) berwarna kehitaman.

2.2.6 Waktu dan Cara Minum Tablet Tambah Fe yang benar Cara minum tablet tambah darah yaitu :a. Minumlah 1 (satu) tablet fe seminggu sekali dan dianjurkan minum 1 tablet setiap hari selama haidb. Untuk ibu hamil minumlah 1 (satu) tablet fe setiap hari paling Sedikit selama 90 hari masa kehamilan dan 40 hari.c. Minumlah tablet fe dengan air putih, jangan minum dengan teh, susu atau kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga manfaatnya menjadi berkurang.d. Tablet fe sebaiknya diminum pada malam hari setelah makan sebelum tidur untuk mengurangi efek mual.e. Tablet fe baik di konsumsi jika bersamaan dengan vitamin C untuk membantu penyerapan dari zat besi f. Simpanlah Tablet Fe ditempat yang kering, terhindar dari sinar matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak. Dan setelah dibuka harus ditutup kembali dengan rapat. Tablet fe yang telah berubah warna sebaiknya tidak diminum (warna asli merah darah)

2.3 PengetahuanPengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam terbentuknya tindakan seseorang.10,11

2.3.1 Tingkat PengetahunPengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu :1. Tahu (Know) diartikan sebagai kemampuan mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk diantaranya adalah mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah, untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari dapat menggunakan kata kerja antara lain: menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan lain-lain.2. Memahami (Comprehension) adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, terhadap objek yang dipelajari.3. Aplikasi (Application) adalah kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dalam konteks atau situasi yang lain.4. Analisis (Analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelomokkan dan sebagainnya.5. Sintesis (Synthesis) adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang ada.Evaluasi (Evaluation) adalah berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu cerita yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.10,11

2.3.2 Cara Memperoleh PengetahuanDari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni:10,11

a. Cara Tradisional Untuk Memperoleh PengetahuanCara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini dilakukan sebelum ditemukan metode ilmiah, yang meliputi :1) Cara Coba Salah (Trial Dan Error) Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila tidak berhasil, maka akan dicoba kemungkinan yang lain lagi sampai didapatkan hasil mencapai kebenaran.2) Cara Kekuasaan atau OtoritasDi mana pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan baik tradisi, otoritas pemerintahan, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan.3) Berdasarkan Pengalaman PribadiHal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Apabila dengan cara yang digunakan tersebut orang dapat memecahkan masalah yang sama, orang dapat pula menggunakan cara tersebut.154) Melalui Jalan PikiranDari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan, manusia telah menggunakan jalan fikiran.

b. Cara Modern dalam Memperoleh PengetahuanCara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah.

2.3.3 Faktor-Faktor yang mempengarui Pengetahuan10,111. PendidikanSemakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan. 2. PekerjaanPekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang, dan banyak tantangan. Semakin lama seseorang bekerja semakin banyak pengetahuan yang diperoleh. 3. UmurUmur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin bertambah umur seseorang semakin banyak pengetahuan yang didapat.4. SumberInformasiData yang merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata apa air, apa alam, apa manusia dan sebagainya.

4