BAB II

download BAB II

of 10

Transcript of BAB II

BAB II PEMBAHASAN

II.1 Enhanced Oil Recovery ( EOR ) Perolehan Minyak Tahap Lanjut (EOR) merupakan perolehan minyak dengan cara menginjeksikan suatu zat yang berasal dari salah satu atau beberapa metode pengurasan yang menggunakan energi luar reservoir. Jenis energi yang digunakan adalah salah satu atau gabungan dari energi mekanik, energi kimia dan energi termik. Jadi perolehan minyak yang berasal dari injeksi gas, injeksi termik maupun injeksi kimia merupakan perolehan tahap lanjut. Metode ini baik digunakan pada reservoir yang mempunyai distribusi karakteristik batuan(misalnya porositas, permeabilitas) yang relatif

seragam.Jadi, pada umumnya reservoir yang mempunyai sifat berikut ini: banyak rekahan (fractures),jumlah patahan kedap aliran yang banyak,sifatsifat yang tidak berkesinambungan secara lateral (diskontinuitas)DAN tudung gas bukanlan calon yang baik untuk EOR. Kriteria pemilihan metode EOR yang memadai untuk suatu reservoir minyak didasarkan pada"Implemented Technology Case", yaitu teknologi yang sedang diterapkan pada saat ini ataupaling tidak telah terbukti dapat dilaksanakan pada uji coba di lapangan minyak. Teknologi ini meliputi metode termal, injeksi kimia dan pendesakan tercampur. Untuk mendapatkan jawaban proses mana yang paling memadai (yang memberikan perolehan maksimum secara ekonomis), tentu saja harus dilakukan kajian lanjut berupa: kajian laboratorium, kajian menggunakan model matematik (Simulator) dan uji coba lapangan (Pilot testing). Faktor atau parameter yang paling berpengaruh didalam pemilihan metode EOR dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu:

1. Karakteristik minyak : Gravity, Viskositas dan Transmisibilitas. 2. Karakteristik reservoir : Kedalaman, Tebal Lapisan, Temperatur, Porositas, Permeabilitas,Tekanan Reservoir, Saturasi Minyak dan Jenis Batuan. 3. Karakteristik air formasi : Kegaraman atau kadar padatan terlarut.

II.2 Metode-metode EOR II.2.1 Injeksi Nitrogen dan Flue Gas Nitrogen dan flue gas adalah metode perolehan minyak yang menggunakan kedua gas nonhidrokarbon yang tidak mahal tersebut untuk memindahkan minyak ke dalam sistem yang tercampur (miscible) maupun tidak tercampur (immiscible), tergantung pada tekanan dan komposisi minyak. Karena harganya yang murah, volume yang besar dari gas-gas tersebut dapat diinjeksikan. Nitrogen dan flue gas juga dipertimbangkan untuk digunakan sebagai gas-gas penghalau (chase gases) dalam injeksi hidrokarbon-tercampur dan

CO2.Mekanisme injeksi nitrogen dan flue gas memperoleh minyak dengan cara: a) menguapkan komponen yang lebih ringan dari minyak mentah dan menciptakan suatu pencampuran bila tekanan cukup tinggi. b) menyediakan suatu mekanisme daya dorong gas dimana bagian yang signifikan dari volume reservoir terisi oleh gas-gas yang berbiaya rendah. c) mempercepat pengurasan karena gravitasi (gravity drainage) pada dipping reservoir (tercampur atau tidak tercampur). Kondisi pencampuran yang terbentuk hanya dapat dicapai dengan minyak ringan dan pada tekanan yang sangat tinggi; oleh sebab itu, diperlukan reservoir yang dalam. Diinginkan reservoir yang kemiringannya tidak terlalu curam untuk memungkinkan stabilisasi gravitasi dari pemindahan tersebut, dengan rasio mobilitas yang

kurang ideal. Untuk peningkatan gravity drainage tercampur atau tidak tercampur, suatu dipping reservoir (reservoir miring) sangat penting untuk kesuksesan proyek. Pada metode ini Viscous fingering menyebabkan efisiensi penyapuan vertikal dan horizontal sangat kecil. Gasgas nonhidrokarbon harus dipisahkan dari gas-gas terproduksi yang

komersial. Injeksi flue gas menyebabkan masalah korosi di masa lalu. Saat ini, nitrogen telah diinjeksikan dalam proyekproyek besar yang sukses, yang dulunya menggunakan flue gas.

II.2.2 Injeksi Hidrokarbon Tercampur Injeksi hidrokarbon-tercampur terdiri dari penginjeksian hidrokarbon ringan ke dalam reservoiruntuk membentuk suatu daerah pencampuran. Ada tiga metode berbeda yang telah digunakan.Yang pertama, metode kontak tercampur menggunakan sekitar 5% PV slug dari liquifiedpetroleum gas (LPG), seperti propan, dilanjutkan dengan gas alam atau gas dan air. Metode kedua disebut daya dorong kondensat gas (enriched/condensing gasdrive), terdiri dari penginjeksian 10 20% PV slug dari gas alam yang diperkaya dengan etana sampai heksana (C2 sampai C6), dilanjutkan dengan lean gas (kering, sebagian besar metana) dan, ada kemungkinan, air. Komponen-komponen yang telah diperkaya ditransfer dari gas ke minyak. Metode ketiga dan yang paling umum disebut daya dorong gas bertekanan tinggi (vaporizing gasdrive), terdiri dari penginjeksian lean gas pada tekanan tinggi untuk menguapkan komponen C2 sampai C6 dari minyak mentah yang dipindahkan. Kombinasi dari mekanisme kondensasi/penguapan ini juga terjadi pada banyak kondisi reservoir meskipun kita biasanya berpikir bahwa satu proses lebih dominan.

Mekanisme kerja Injeksi hidrokarbon-tercampur memperoleh minyak dengan cara : a) membentuk pencampuran (pada daya dorong gas kondensasi dan penguapan). b) meningkatkan volume minyak (swelling). c) menurunkan viskositas minyak. d) pemindahan gas tak tercampur, terutama meningkatkan gravity drainage dengan kondisireservoir yang tepat. Pada metode ini kedalaman minimum ditetapkan oleh tekanan yang diperlukan untuk menjaga pencampuran yang terbentuk. Tekanan yang diperlukan berkisar dari sekitar 1,200 psi untuk proses LPG, sampai 4,000 - 5,000 psi untuk daya dorong gas bertekanan tinggi, tergantung pada minyak-nya. Formasi dengan kemiringan yang tidak terlalu curam sangat diinginkan untuk memungkinkan beberapa stabilisasi gravitasi dari pemindahan, yang biasanya memiliki rasio mobilitas kurang ideal.

II.2.2 Injeksi CO2 Injeksi CO2 dilakukan dengan menginjeksikan CO2 dalam jumlah besar (30% atau lebih dari PV hidrokarbon) ke dalam reservoir. Walaupun CO2 bukan kontak tercampur yang pertama dengan minyak mentah, CO2 mengekstrak komponen ringan sampai menengah dari minyak, dan jika tekanan cukup tinggi, membentuk pencampuran untuk memindahkan minyak mentah dari reservoir (MMP). Pemindahan tak tercampur kurang efektif, tetapi dapat memperoleh minyak lebih banyak daripada injeksi air. Pada kedalaman