BAB II 3100202 -...

40
BAB II PETA PERJALANAN KEHIDUPAN RASULULLAH SAW Sebagai seorang Nabi—yang mendapatkan gelar khatamu al- anbiya’—Rasulullah mempunyai perjalanan kehidupan yang sangat panjang. Perjalanan kehidupannya dimulai sejak kecil dengan banyak keanehan-keanehan yang dirasakan, baik oleh pihak keluarga maupun masyarakat secara umum. Mengenai hal ini, banyak para pakar memberikan deskripsi seputar riwayat kehidupan Nabi. Riwayat hidup Nabi ditulis dalam rangka memberikan sebuah gambaran secara singkat tentang peran serta Nabi dalam penyebaran agama Islam. Karena agama Islam sendiri merupakan amanat Allah yang diberikan kepada Rasulullah untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai pada masa nubuwah hingga akhir hayatnya—banyak memberikan uswatun hasanah bagi umat Islam. A. Sketsa Biografi dan Latar Belakang Sosio-Kultural Kepribadian Nabi tidak sama dengan kepribadian yang ada pada manusia biasa. Sesungguhnya siapa saja yang hendak memahami kepribadian manusia, harus kembali mengkaji garis-garis keturunannya di mana ia tumbuh darinya dan kepada lingkungannya di mana ia berkembang dan tumbuh di dalamnya. Manusia tidaklah dilahirkan dari ketiadaan dan tidak pula hidup dalam ketiadaan. Sebagaimana halnya seseorang hendak memahami pohon akan hidupnya, nilainya dan manfaatnya, maka harus mengenal akar dari pohon tersebut, baik keturunannya maupun lingkungan pertumbuhannya. 11 Begitu pula untuk mengenal figur Rasulullah 1 Abdul Hamid al-Hasyimi, Mendidik Ala Rasulullah: Bagaimana Rasulullah Mendidik, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2001), hlm. 72.

Transcript of BAB II 3100202 -...

Page 1: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

BAB II

PETA PERJALANAN KEHIDUPAN RASULULLAH SAW

Sebagai seorang Nabi—yang mendapatkan gelar khatamu al-

anbiya’—Rasulullah mempunyai perjalanan kehidupan yang sangat

panjang. Perjalanan kehidupannya dimulai sejak kecil dengan banyak

keanehan-keanehan yang dirasakan, baik oleh pihak keluarga maupun

masyarakat secara umum. Mengenai hal ini, banyak para pakar

memberikan deskripsi seputar riwayat kehidupan Nabi. Riwayat hidup

Nabi ditulis dalam rangka memberikan sebuah gambaran secara singkat

tentang peran serta Nabi dalam penyebaran agama Islam. Karena agama

Islam sendiri merupakan amanat Allah yang diberikan kepada Rasulullah

untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan

Islam dimulai pada masa nubuwah hingga akhir hayatnya—banyak

memberikan uswatun hasanah bagi umat Islam.

A. Sketsa Biografi dan Latar Belakang Sosio-Kultural

Kepribadian Nabi tidak sama dengan kepribadian yang ada

pada manusia biasa. Sesungguhnya siapa saja yang hendak

memahami kepribadian manusia, harus kembali mengkaji garis-garis

keturunannya di mana ia tumbuh darinya dan kepada lingkungannya

di mana ia berkembang dan tumbuh di dalamnya. Manusia tidaklah

dilahirkan dari ketiadaan dan tidak pula hidup dalam ketiadaan.

Sebagaimana halnya seseorang hendak memahami pohon akan

hidupnya, nilainya dan manfaatnya, maka harus mengenal akar dari

pohon tersebut, baik keturunannya maupun lingkungan

pertumbuhannya.11 Begitu pula untuk mengenal figur Rasulullah

1 Abdul Hamid al-Hasyimi, Mendidik Ala Rasulullah: Bagaimana Rasulullah

Mendidik, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2001), hlm. 72.

Page 2: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

17

Muhammad SAW—kita juga harus memulai kenal dari garis

keturunan dan lingkungan ia lahir dan berkembang untuk hidup.

Jazirah Arab—tepatnya di Makkah—merupakan tanah

kelahiran Rasulullah Muhammad SAW, yang dibatasi laut merah dan

gurun Sinai di sebelah Barat, di sebelah timur dibatasi teluk Arab dan

sebagian besar Negara Iraq bagian selatan, di sebelah selatan dibatasi

laut Arab yang bersambung dengan lautan India, di sebelah utara

dibatasi dengan negeri Syam dan sebagian kecil Negara Iraq. Karena

letak geografisnya, Jazirah Arab menjadi tempat berlabuh berbagai

bangsa untuk saling tukar-menukar perniagaan, peradaban, agama

dan seni.22

Mayoritas agama penduduk Arab mengikuti agama Ibrahim,

yang intinya menyembah kepada Allah. Namun agama tesebut sudah

banyak disusupi penyimpangan dan hal-hal yang merusak. Orang-

orang Musyrik yang mengaku berada pada agama Ibrahim, justru

keadaannya jauh sama sekali dari perintah dan larangan syariat

Ibrahim. Mereka mengabaikan tuntunan-tuntunan tentang akhlak

yang mulia. Kedurhakaan mereka sudah tidak terhitung banyaknya

dan seiring perjalanan waktu, mereka berubah menjadi paganis

(penyembah berhala), dengan tradisi dan kebiasaan yang

menggambarkan berbagai macam khufarat dalam kehidupan agama,

yang kemudian berimbas pada kehidupan sosial, politik dan budaya.

Sedangkan para pemeluk agama lain, orang-orang Yahudi berubah

menjadi orang yang angkuh dan sombong. Pemimpin-pemimpin

mereka menjadi sesembahan selain Allah. Ambisi mereka hanya pada

kekayaan dan kedudukan.33

2 Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury, Sirah Nabawiyah, terj. Kathur

Suhardi, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1997), hlm. 25.

3 Ibid., hlm. 49.

Page 3: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

18

Muhammad lahir dari pasangan Abdullah dan Aminah. Ayah

Muhammad, Abdullah adalah putra tersayang dari pemimpin Quraisy

di kota Makkah yang bernama Abdul Muththalib. Nasab Nabi

Muhammmad dari pihak ayahnya adalah: Muhammad bin Abdulllah

bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin

Kilab bin Murrah. Sedangkan nasab dari ibunya adalah: Aminah binti

Wahab bin Abdi Manaf bin Zahrah bin Kilab bin Murrah. Jadi nasab

ayah dan ibunya bertemu pada Kilab yang merupakan kakeknya yang

keenam. Abdul Muththolib menikahkan anaknya, Abdullah dengan

Aminah, yang saat itu Aminah dipandang sebagai wanita yang paling

tersohor di kalangan Quraisy dari segi keturunan maupun

keturunannya.44

Rasulullah SAW dilahirkan di tengah keluarga Bani Hasyim

pada hari Senin pagi tanggal 12 Rabi’ul Awwal, permulaan tahun dari

peristiwa gajah dan empat puluh tahun setelah kekuasaan Kisra

Anusyirwan sekitar tahun 570 M. Setelah Aminah melahirkan, dia

mengirim utusan ke tempat kakeknya, Abdul Muththalib, untuk

menyampaikan kabar gembira tentang kelahiran cucunya. Maka

Abdul Muththalib datang dengan perasaan suka cita, lalu membawa

beliau ke dalam Ka’bah, seraya berdoa kepada Allah dan bersyukur

kepada-Nya. Dia memilihkan nama Muhammad bagi beliau. Nama ini

belum pernah dikenal di kalangan Arab. Beliau dikhitankan pada hari

ketujuh, seperti yang biasa dilakukan orang-orang Arab.55

Muhammad pernah menyusu dengan wanita selain ibu

kandungnya. Wanita pertama yang menyusui beliau setelah ibunya

adalah Tsuwaibah, seorang hamba sahaya Abu Lahab, yang kebetulan

sedang menyusui anaknya yang bernama Masruh, yang sebelum itu

4 Ahmad bin Hajar, Sejarah Baca Tulis Sifat Ummi: Tidak Tahu Baca Tulis Nabi

Muhammad SAW, (Yogyakarta: Pustaka Iqra, 2001), hlm. 18.

5 Ibnu Hisyam, Sirah An-Nabawiyah, (Mesir: Syirkah Maktabah, 1375), hlm. 159.

Page 4: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

19

wanita ini juga menyusui Hamzah bin Abdul Muththalib. Setelah itu

dia menyusui Abu Salamah bin Abdul-Asad Al-Makhzumy.

Penyusuan semacam itu sudah menjadi tradisi di Arab. Tradisi

yang berjalan di kalangan Bangsa Arab yang relatif sudah maju,

mereka mencari wanita-wanita yang bisa menyusui anak-anaknya

sebagai langkah untuk menjauhkan anak-anak itu dari penyakit yang

biasa menjalar di daerah yang sudah maju, agar tubuh bayi menjadi

kuat, otot-ototnya kekar dan agar keluarga yang menyusui bisa

melatih bahasa Arab. Maka Abdul Muththalib mencari para wanita

yang bisa menyusui bagi Muhammad. Dia meminta kepada seorang

wanita dari Bani Sa’d bin Bakr agar menyusui beliau, yaitu Halimah

bin Abu Dzu’aib, dengan didampingi suaminya, al-Harits bin Abdul

Uzza, yang berjuluk Abu Kabsyah, dari kabilah yang sama.

Saudara-saudara Rasulullah dari satu susuan di sana adalah

Abdullah bin Al-Harits, Anisah binti Al-Harits, Hudzafah atau

Judzamah binti Al-Harits, yang julukannya lebih populer daripada

namanya sendiri, yaitu Asy-Syaima’. Wanita inilah yang menyusui

beliau, Abu Sufyan bin Al-Harts bin Abdul Muththalib, anak paman

beliau. Paman beliau, Hamzah bin Abdul Muththalib juga disusui di

Bani Sa’d bin Bakr. Suatu hari ibu susuan Rasulullah ini juga pernah

menyusui Hamzah selagi beliau masih dalam susuannya. Jadi Hamzah

adalah saudara sesusuan Rasulullah dari dua pihak, yaitu dari

Tsuwaibah dan dari Halimah As-Sa’diyah.

Halimah menyusui Rasulullah selama dua tahun. Kemudian

Halimah dan suaminya membawa Rasulullah kepada ibunya,

meskipun masih berharap agar anak itu tetap berada di tengah-tengah

mereka, karena mereka merasakan barakahnya. Maka mereka

menyampaikan niat ini kepada Aminah. Halimah berkata kepada

Aminah, “Andaikan saja engkau sudi membiarkan anak ini tetap

bersama kami hingga besar. Sebab kami khawatir dia terserang

Page 5: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

20

penyakit yang biasa menjalar di Makkah.” Begitulah Rasulullah

tinggal di Bani Sa’d, hingga tatkala berumur empat atau lima tahun,

hingga terjadi peristiwa pembelahan dada.66

Imam Muslim meriwayatkan dari Anas, bahwa Rasulullah

didatangi malaikat Jibril, saat itu beliau sedang bermain dengan

beberapa anak kecil lainnya. Jibril memegang beliau dan

menelentangkannya, lalu membelah dada dan mengeluarkan hati

beliau dan mengeluarkan segumpal darah dari dada beliau, seraya

berkata: “Ini adalah bagian syetan yang ada pada dirimu.” Lalu Jibril

mencucinya di sebuah baskom dari emas, dengan menggunakan air

Zamzam, kemudian menata dan memasukkannya ke tempat semula.

Anak-anak kecil lainnya berlarian mencari ibu susuannya dan berkata:

“Muhammad telah dibunuh!.” Mereka pun datang menghampiri

beliau yang wajah beliau semakin berseri.

Dengan adanya peristiwa pembelahan dada itu, Halimah

merasa khawatir terhadap keselamatannya, hingga dia

mengembalikannya kepada ibu beliau. Maka beliau hidup bersama

ibunda tercinta hingga berumur enam tahun. Aminah merasa perlu

mengenang suaminya yang telah meninggal dunia, dengan cara

mengunjungi makamnya di Yastrib. Maka dia pergi bersama putranya

yang yatim, disertai pembantu wanitanya, Ummu Aiman. Abdul

Muththalib mendukung hal ini. Setelah menetap selama sebulan di

Madinah, Aminah dan rombongannya siap-siap untuk kembali ke

Makkah. Dalam perjalanan pulang itu dia jatuh sakit dan akhirnya

meninggal dunia di Abwa’, yang terletak antara Makkah dan

Madinah.

Kemudian beliau kembali ke tempat kakeknya, Abdul

Muththalib di Makkah. Perasaan kasih sayang di dalam sanubarinya

terhadap cucunya yang kini yatim piatu semakin terpupuk, cucunya

6 Syaikh Shafiyyurrahman, Op. Cit., hlm. 77-78.

Page 6: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

21

yang harus menghadapi cobaan baru di atas lukanya yang lama.

Hatinya bergetar oleh perasaan kasih sayang, yang tidak pernah

dirasakannya sekalipun terhadap anak-anaknya sendiri. Dia tidak

ingin cucunya hidup sebatang kara. Pada usia delapan tahun lebih dua

bulan sepuluh hari dari umur Rasulullah, kakek beliau meninggal

dunia di Makkah. Sebelum meninggal Abdul Muththalib sudah

berpesan menitipkan pengasuhan cucunya kepada pamannya, Abu

Thalib, saudara kandung bapak beliau.77

Kondisi dan musibah yang dihadapi Muhammad secara

bertubi-tubi dirasakan dengan penuh rasa sabar. Abu Thalib pun

melaksanakan hak anak saudaranya dengan sepenuhnya dan

menganggap seperti anaknya sendiri. Bahkan Abu Thalib lebih

mendahulukan perhatian dan penghormatan. Pada saat usia

Rasulullah mencapai dua belas tahun, Abu Thalib mengajak beliau

pergi berdagang dengan tujuan Syam, hingga tiba di Bushra, suatu

daerah yang sudah termasuk Syam dan merupakan ibu kota Hauran,

yang juga merupakan ibu kotanya orang-orang Arab, sekalipun di

bawah kekuasaan Bangsa Romawi. Di negeri ini ada seorang rahib

yang dikenal dengan sebutan Bahira, yang nama aslinya adalah Jurjis.

Dia mengharapkan kedatangan Nabi terakhir dan karena itu

selalu mengamati orang-orang. Dia memperhatikan bahwa

segumpalan awan mengikuti karavan di mana nabi berada di

dalamnya, berhenti dan bergerak lagi mengikuti gerak-gerik karavan

tersebut, sehingga salah seorang anggotanya terpayungi.88 Tatkala

rombongan singgah di daerah ini, maka sang rahib menghampiri

mereka dan mempersilahkan mereka mampir ke tempat tinggalnya

sebagai tamu kehormatan.

7 Ibid., hlm. 79.

8 M. Fetullah Gülen, Versi Terdalam Kehidupan Rasul Allah: Muhammad SAW, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 5.

Page 7: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

22

Padahal sebelum itu rahib tersebut tidak pernah keluar, namun

begitu dia bisa mengetahui Rasulullah dari sifat-sifat beliau. Sambil

memegang tangan beliau, sang rahib berkata: “Orang ini adalah

pemimpin semesta alam. Anak ini akan diutus Allah sebagai rahmat

bagi seluruh alam.” Abu Thalib bertanya: “Dari mana engkau tahu hal

itu?” Rahib Bahira menjawab: “Sebenarnya sejak kalian tiba di

Aqabah, tak ada bebatuan dan pepohonan pun melainkan tunduk

bersujud. Mereka tidak sujud melainkan kepada seorang nabi. Aku

bisa mengetahui dari cincin nubuwah yang berada di bagian bawah

tulang rawan bahunya, yang menyerupai buah apel. Kami juga

mendapatkan tanda itu dalam kitab kami.” Kemudian rahib Bahira

meminta agar Abu Thalib kembali lagi bersama beliau tanpa

melanjutkan perjalanannya ke Syam, karena dia takut gangguan dari

pihak orang-orang Yahudi. Maka Abu Thalib mengirim beliau

bersama beberapa pemuda agar kembali lagi ke Makkah.99

Ketika Muhammad berumur 15 tahun meletuslah perang Fijar

antara Quraisy, Kinanah dan Qois. Panglima Quraisy saat itu adalah

Harb bin Umaiyah. Muhammad terlibat dalam peperangan ini. Beliau

bertugas menyiapkan anak panah untuk paman-pamannya. Setelah

berakhir peperangan terjadi Sumpah Keutamaan (al-Hilf al-Fudul).1010

Adapun mereka yang terlibat dalam kesepakatan ini adalah Bani

Hasyim, Bani Muththolib, dan yang lain-lainnya. Mereka bersepakat

agar tidak ada lagi kedzaliman di Makkah baik oleh penghuninya

sendiri maupun oleh tetangganya. Jika ada yang mengganggu, maka

mereka bersepakat untuk bersama-sama membela dan melawannya

sampai kedzaliman itu lenyap. Kesepakatan itu dilangsungkan di

9 Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury, Op. Cit., hlm. 81.

10 M. Fetullah Gülen, Op. Cit., hlm. 7.

Page 8: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

23

rumah Abdullah bin Jad’an At-Timi. Dan Muhammad adalah salah

seorang yang ikut menyaksikan perjanjian tersebut.1111

Pada awal masa remajanya Rasulullah tidak mempunyai

pekerjaan tetap. Usia muda yang produktif telah tampak meskipun

Rasulullah tidak suka pada kebutuhan duniawi, bekerja untuk

menghadapi urusan hidup yang mulia. Setelah melihat tanah di kota

Makkah tidak layak untuk cocok tanam, maka Rasulullah tidak

menjadi petani dan beliau bukan pula seorang hartawan untuk

menjadi saudagar, iapun akhirnya menggembala yang baginya

merupakan jalan untuk bekerja dan dalam pekerjaan tersebut beliau

mendapat hikmah.

Sesungguhnya kepedulian manusia terhadap hewan-hewan

jinak dan hidup dekat darinya, dan menolongnya dengan menjaga,

melindungi, dan memberi makan, kesemuanya memiliki pengaruh

pendidikan psikologis yang pada luasnya pengetahuan empiris dan

terbukanya penajaman perasaan dalam memikul tanggung jawab dan

pandangannya dalam kebaikan memimpin. Rasulullah giat bekerja

menggembalakan kambing di lembah-lembah yang dekat dari Shafa

bersama saudara sesusuannya. Hanya saja beberapa riwayat

menyebutkan ia biasa menggembala kambing di kalangan Bani Sa’d

dan juga di Makkah dengan imbalan uang beberapa dinar.1212

Pada usia dua puluh lima tahun, beliau pergi berdagang ke

Syam, menjalankan barang dagangan milik Khadijah. Ibnu Ishaq

menuturkan Khadijah binti Khuwailid adalah seorang wanita

pedagang, terpandang dan kaya raya. Dia biasa menyuruh orang-

orang untuk menjalankan barang dagangannya, dengan membagi

sebagian hasinya kepada mereka. Sementara orang-orang Quraisy

memiliki hobi berdagang. Tatkala Khadijah mendengar kabar tentang

11 Ahmad bin Hajar, Op. Cit., hlm. 22.

12 Abdul Hamid al-Hasyimi, Op. Cit., hlm. 78.

Page 9: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

24

kejujuran perkataan beliau, kredibilitas kemuliaan akhlak beliau, maka

dia pun mengirim utusan dan menawarkan kepada beliau agar

berangkat ke Syam untuk menjalankan barang dagangannya.

Dia siap memberikan imbalan jauh lebih lebih banyak dari

imbalan yang pernah dia berikan kepada pedagang lain. Beliau harus

pergi bersama seorang pembantu yang bernama Maisarah. Beliau

menerima tawaran ini. Maka beliau berangkat ke Syam untuk

berdagang dengan disertai Maisarah.1313Berdagang merupakan

sekolah bagi para pria sebagai persiapan, sebagaimana pula

merupakan batu ujian dan percoban yang baik bagi akhlak,

kepercayaan bagi amanat seseorang.1414

Setibanya di Makkah dan setelah Khadijah tahu keuntungan

dagangannya yang melimpah, yang tidak pernah dilihatnya sebanyak

itu sebelumnya, apalagi setelah pembantunya, Maisarah mengabarkan

kepadanya apa yang dilihatnya pada diri beliau selama menyertainya,

bagaimana sifat-sifat beliau yang mulia, kecerdikan dan kejujuran

beliau, seakan-akan Khadijah mendapatkan barangnya yang pernah

hilang dan sangat diharapkannya. Sebenarnya sudah banyak para

pemuka dan pemimpin kaum yang hendak menikahinya. Namun dia

tidak mau.

Padahal Khadijah punya niat untuk menikahi Muhammad.

Tiba-tiba saja Khadijah teringat rekannya, Nafisah binti Munyah. Dia

meminta agar rekannya ini menemui beliau dan membuka jalan agar

mau menikah dengan Khadijah. Ternyata beliau menerima tawaran

itu, lalu beliau menemui paman-paman beliau. Kemudian paman-

paman beliau menemui paman Khadijah untuk mengajukan lamaran.

Setelah semuanya dianggap beres, maka perkawinan siap

dilaksanakan. Yang ikut hadir dalam pelaksanaan akad nikah adalah

13 Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury, Op. Cit., hlm. 83.

14 Abdul Hamid al-Hasyimi, Op. Cit., hlm. 81.

Page 10: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

25

Bani Hasyim dan para pemuka Bani Mudhar. Hal ini terjadi dua bulan

sepulang beliau dari Syam. Maskawin beliau dua puluh ekor unta

muda. Usia Khadijah sendiri empat puluh tahun, pada masa itu dia

merupakan wanita yang paling terpandang, cantik, pandai dan

sekaligus kaya. Dia adalah wanita pertama yang dinikahi Rasulullah.

Beliau tidak pernah menikahi wanita lain sehingga dia meninggal

dunia.1515

Pernikahan dengan Khadijah dikaruniai beberapa anak. Semua

putra-putri beliau, yang pertama adalah Al-Qashim dan dengan nama

itu pula beliau dijuluki Abul Qasyim, kemudian Zainab, Ruqayyah,

Ummu Kulsum, Fathimah dan Abdullah. Abdullah ini dijuluki Ath-

Thayyib dan Ath-Thahir. Semua putra beliau meninggal ketika dunia

selagi masih kecil. Sedangkan semua putri beliau sempat menjumpai

Islam, dan mereka masuk Islam serta ikut hijrah. Hanya saja mereka

semua meninggal dunia semasa beliau masih hidup, kecuali Fathimah.

Pada usia tiga puluh lima tahun, orang-orang Quraisy sepakat

untuk merenovasi Ka’bah yang rusak akibat diterjang banjir besar, di

samping itu susunan batu-batu yang lebih tinggi dari manusia tanpa

atap itu sering dimasuki pencuri dan mengambil barang-barang

berharga yang ada di dalamnya. Akan tetapi muncul sedikit masalah

yang cukup mengganggu ketika mereka hendak meletakkan kembali

hajar aswad yang sudah bergeser. Masalah ini sempat menimbulkan

ketegangan di antara mereka, bahkan hampir saja terjadi pertumpahan

darah. Akhirnya mereka meminta pertimbangan pada Muhammad

yang dikenal jujur terpercaya. Berkat kebijakan dan kecerdasannya,

perselisihan tersebut dapat diatasi dengan baik. Muhammad

kemudian menggelar sorbannya dan meletakkan hajar aswad di atasnya.

Lalu masing-masing kabilah dipersilahkan untuk memegang ujung-

15 Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury, Op. Cit., hlm. 83-84.

Page 11: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

26

ujung sorban itu dan mengangkatnya bersama-sama. Sesampainya

hajar aswad di tempatnya, Muhammad mengambil dan menaruhnya di

tempat semula.1616

Rasulullah telah menghimpun sekian banyak kelebihan

sebelum Nubuwah. Beliau menjadi sosok yang unggul dalam

pemikiran yang jitu, pandangan yang lurus, mendapat sanjungan

karena kecerdikan, kelurusan pemikiran, pencarian sarana dan tujuan.

Beliau lebih suka diam berlama-lama untuk mengamati, memusatkan

pikiran dan menggali kebenaran. Dengan akalnya beliau mengamati

keadaan negerinya.

Dengan fitrahnya yang suci beliau mengamati lembaran-

lembaran kehidupan, keadaan manusia dan berbagai golongan. Beliau

risih terhadap khufarat dan menghindarinya. Beliau berhubungan

dengan manusia, dengan mempertimbangkan keadaan dirinya dan

keadaan mereka. Selagi mendapatkan yang baik, maka beliau mau

bersekutu di dalamnya. Jika tidak, maka beliau lebih suka dengan

kesendiriannya. Beliau tidak mau meminum khamar, tidak mau

makan daging hewan yang disembelih untuk persembahan kepada

berhala, tidak mau menghadiri upacara atau pertemuan untuk

menyembah patung-patung.

Bahkan semenjak kecil beliau senantiasa menghindari jenis

penyembahan yang batil ini, sehingga tidak ada sesuatu yang lebih

beliau benci selain daripada penyembahan kepada patung-patung ini,

dan hampir-hampir beliau tidak sanggup menahan kesabaran tatkala

mendengar sumpah yang disampaikan kepada Lata dan Uzza. Yang

demikain bagi Muhammad sudah masuk dalam kategori syirik dan

telah digariskan oleh Islam untuk dihindari.

16 Ahmad bin Hajar, Op. Cit., hlm. 23.

Page 12: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

27

B. Nubuwah Sebagai Permulaan dan Pembangunan

Masa perjuangan Nabi tidak mengenal lelah. Caci-makian,

ejekan dan cemoohan datang dari berbagai pihak. Pada awal

perjuangannya, Rasulullah sebelum itu telah membentangkan jarak

pemikiran antara diri beliau dengan kaum beliau. Pada saat usia

Rasulullah hampir mencapai empat puluh tahun, sesuatu yang paling

disukai adalah mengasingkan diri. Dengan membawa roti dari

gandum dan air beliau pergi ke gua Hira di Jabal Nur yang jaraknya

kira-kira dua mil dari Makkah, suatu gua yang tidak terlalu besar,

yang panjangnya empat hasta dan lebarnya antara tiga perempat

hingga satu hasta.1717

Selama bulan Ramadhan beliau berada di gua ini dan tak lupa

memberikan makanan kepada setiap orang miskin yang juga datang

ke sana. Beliau menghabiskan waktunya untuk beribadah,

memikirkan keagungan alam di sekitarnya dan kekuatan yang tak

terhingga di balik alam. Beliau tidak pernah merasa puas melihat

keyakinan kaumnya yang penuh kemusyrikan dan segala persepsi

mereka yang tidak pernah lepas dari tahayul. Ketika usianya genap

empat puluh tahun, suatu awal kematangan dan ada yang

berpendapat bahwa pada usia inilah para rasul diangkat menjadi

rasul, mulai tampak tanda-tanda nubuwah yang berada dari balik

kehidupan pada diri beliau.1818

Akhirnya pada malam hari senin, tanggal 17 Ramadhan tahun

ke-41 dari usia Rasulullah tiga belas tahun sebelum hijrah, bertepatan

pada bulan Juli tahun 610 M. Suatu masa “kekeringan spiritual”

mengikuti pengalaman yang dramatikal “bagaimana Muhammad

ingin menerjunkan dirinya sendiri di gua Hira”, awal permulaan

17 Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury, Op. Cit., hlm. 89.

18 Ibid., hlm. 90.

Page 13: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

28

wahyu yang datang kepada Rasulullah, beliau diperintahkan

“membaca” (QS. Al Alaq, 96: 1-5).

�������������� ������������������������������������������������

� ������� ��������������� ��� �� �!����"�����#�$�%� Artinya: “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Ia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Dan Tuhanmu itu Maha Pemurah. Yang telah mengajarkan dengan pena. Ia telah mengajarkan kepada manusia apa-apa yang belum diketahuinya.“ (Q.S. Al-Alaq: 1-5)1919

Inspirasi pertama yang turun dari Allah ini menjadi sebuah

catatan yang sangat besar dalam peta perjalanan hidup Muhammad.

Ternyata beliau mendapatkan wahyu dari Allah yang pertama kali

dengan perintah membaca. Sehingga, membaca adalah materi pertama

dalam dustur (undang-undang, sistem ajaran) Islam yang sarat dengan

makna, bimbingan dan pengarahan. Hanya saja bimbingan dan

pengarahannya tidak berwujud dalam redaksi kata-kata semata, tetapi

juga dari isi secara umum.

Materi ini termuat dalam awal kata wahyu pertama: “Bacalah”.

Ayat ini mengandung perintah untuk membaca, sebuah perbuatan

yang merupakan sarana terpenting untuk memperoleh ilmu

pengetahuan. Kehebatan Islam adalah karena singkat dan cepatnya

masa perkembangan serta kata pertama dari wahyu pertamanya yang

sarat mengandung ilmu pengetahuan. Kemudian turunlah ayat-ayat

al-Qur’an menjelaskan dan memperkuatnya sehingga menjadi ciri

utama, kemulian Islam.2020

Jika ayat-ayat al-Qur’an yang diturunkan di “malam yang

penuh Berkah” itu memerintahkan untuk membaca sampai dua kali,

19 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

(Semarang: Toha Putra, 1989), hlm. 1079.

20 M. Fetullah Gülen, Op. Cit., hlm. 11-12.

Page 14: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

29

menyebutkan permasalahan ilmu pengetahuan sebanyak tiga kali,

juga menyebutkan tentang “pena”.2121Jadi sejak awal diturunkannya

Islam telah memulai ajarannya dengan menyerukan proses

pendidikan sesuai keperluan masyarakat waktu itu, jika pendidikan

diartikan sebagai proses membangun dan mengembangkan sumber

daya manusia. Dapat diartikan secara luas bahwa “membaca” adalah

salah satu proses terpenting dalam sistem pendidikan. Tidak ada umat

yang mencapai kemajuan dan kebesaran tanpa proses membaca.

Membaca pengetahuan-teknologi, membaca diri, membaca

lingkungan, membaca alam raya dan membaca apapun yang dapat

membangkitkan peradaban manusia. Dengan perintah membaca itu,

sejak awal Islam telah menempatkan dirinya sebagai agama yang

hendak merangsang fitrah manusia, mendorong para pengikutnya

agar menjadi manusia-manusia berilmu.2222

Masa vakum wahyu terjadi selama tiga tahun, sehingga

Rasulullah merasa sangat gundah. Tatkala beliau berada di suatu

lembah dalam perjalanan pulang dari gua Hira’, tiba-tiba ada suara

memanggilnya. Beliau memperhatikan sekelilingnya dan mencari-cari

asal suara itu, tetapi tidak didapati seorang pun di sana. Lalu ada

suara panggilan lagi. Nabi pun mendongakkan kepala ke atas dan

dilihatnya sosok yang menemuinya di gua Hira’ dulu duduk di kursi

yang seluas langit dan bumi. Rasul ketakutan dan segera lari pulang

menemui istrinya Khadijah dan berkata: “Selimutilah aku!” Kemudian

turun wahyu yang kedua yaitu Surat Al Mudatsir: 1-2. Lalu wahyu

yang lain pun turun berkelanjutan.2323

21 Abdul Halim Mahmud, Tadarus Kehidupan di Bulan al-Qur’an, (Yogyakarta:

Madani Pustaka Hikmah, 2000), hlm. 11-12.

22 Hilmy Bakar Al-Mascaty, Membangun Kembali Sistem Pendidikan Kaum Muslimin, (Jakarta: Yayasan Az-Zahra, 2000), hlm. 104.

23 Ahmad bin Hajar, Op. Cit., hlm. 24.

Page 15: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

30

Rasulullah sering menderita ketika wahyu diturunkan

kepadanya dan berbagai gejalanya tercatat. Bahkan untanya menjadi

gelisah dan berjongkok ketika sebuah wahyu turun sementara Nabi

sedang menungganginya. Sebuah riwayat mengutip Muhammad

mengenai pengalaman itu: “Wahyu kadang-kadang datang bagaikan

suara lonceng: itulah cara yang paling menyakitkan. Jika sudah selesai,

aku ingat apa yang dikatakan. Kadang-kadang satu malaikat berbicara

kepadaku seperti manusia biasa dan aku ingat yang dikatakannya.”

Mulai itu Rasulullah mengemban tugas risalah kenabian untuk

disebarkan ke seluruh Makkah dan seluruh alam. Tugas ini diliputi

oleh berbagai penderitaan dan bahaya yang selalu mengancam.

Karena itu diperlukan semangat, keteguhan, serta hati yang tak

tergoyahkan oleh segala macam derita. Dakwah yang dilakukan secara

sembunyi-sembunyi ini mengandung hikmah agar masyarakat Arab

tidak dikejutkan oleh suatu ajaran baru yang dapat menimbulkan

kemarahan dan kemurkaan.

Di antara orang-orang yang pertama kali masuk Islam disebut

As-sabiqunal Awwalun, adalah Khodijah, Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib,

Bilal al-Habsyi, Zaid bin Harisah, Utsman bin Affan, Zaid bin al-

Awwam dan lain-lainya. Setelah dakwah secara sembunyi yang

berlangsung selama tiga tahun ini, Nabi beserta para sahabatnya

masuk ke rumah Darul Arqom di Shofa—kini dikenal dengan Darul

Khazran. Nabi dan para sahabatnya menunaikan shalat secara

sembunyi-sembunyi di sana. Setelah masuk Darul Arqom banyak

pemimpin Quraisy masuk Islam. Di antaranya adalah Mus’ab bin

‘Umair, Umar bin Khatab, Hamzah bin Abdul Muththolib dan Haris

bin Qa’is bin ‘Adiy.

Pada tahun keempat kenabian, Allah memerintahkan untuk

berdakwah secara terang-terangan. Perintah ini tertuang dalam surah

al-Hijr ayat 94:

Page 16: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

31

��&����'����( ������)*��+�,-. ��/"�01#��%

Artinya: “Sampaikanlah dengan terang-terangan apa yang diperintahkan

padamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (Q.S. al-Hijr: 94)

Wahyu-wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah sejak

sekitar 610 M dan seterusnya terutama bebicara tentang Tuhan yang

Esa, yang sekaligus menjadi Pencipta dan Hakim bagi dunia. Nabi

mengajak kaumnya untuk menyembah Allah, tidak menyekutukan-

Nya dengan sesembahan lain. Tetapi mereka menolak ajakan itu.

Setelah Nabi mengajak keluarga, memerintahkan mereka untuk

bertauhid, melarang berbuat syirik dan memberi peringatan akan

adanya siksa.

Dalam surah-surah pendek, ancaman hari perhitungan

dikemukakan secara ringkas dan kuat, berupa kalimat–kalimat

bersajak yang susul-menyusul bagaikan disambar petir dan halilintar.

Para penduduk Makkah tidak lagi menganggap pesan ini sangat

meyakinkan; terutama gagasan tentang kebangkitan kembali orang-

orang yang sudah mati, tidak masuk akal bagi mereka. Tetapi wahyu-

wahyu yang diterima oleh Muhammad berkali-kali menangkal

keragu-raguan semacam itu menyatakan bahwa bahkan bumi, yang

tampaknya mati di musim dingin, dapat menumbuhkan padang hijau

yang segar di musim semi dan bahwa mukjizat kehamilan dan

kelahiran tidak kurang merupakan bukti kebangkitan kembali nyawa

manusia.

Namun kaum Quraisy keras kepala tidak mau menerima

seruan Nabi Muhammad dan terus menyembah berhala-hala seperti

nenek moyangnya, bahkan mereka semakin sombong dan mengolok-

olok, dan mengatakan Nabi sebagai tukang sihir dan dukun di

hadapan orang-orang yang berhaji. Sementara itu mereka melakukan

Page 17: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

32

penyiksaan terhadap orang-orang yang lemah di antara sahabat-

sahabat Nabi dengan berbagai bentuk penyiksaan, sedangkan Nabi

tidak mampu untuk membela mereka.

Pada bulan Rajab tahun kelima kenabian, ketika Nabi melihat

siksaan dan kondisi para sahabat yang semakin parah, beliau berkata:

“Kalian pergilah ke Habasyah, di sana Rajanya tidak dzalim, tidak ada

kedzaliman di sana. Sampai datang pertolongan Allah padamu.”

Mereka pun segera menuju Habasyah. Ketika sampai di Habasyah,

Raja Najasi menyambut mereka dengan penuh kehormatan. Mereka

menampakkan ibadah tanpa merasa takut pada siapa pun. Mereka

tinggal di Habasyah selama bulan Rajab, Sya’ban dan Ramadhan.

Sampai datang suatu berita tentang para pemuka Quraisy yang masuk

Islam, padahal itu hanya bohong belaka. Sebagian dari mereka ada

yang kembali ke Makkah dan ada yang menetap di Habasyah.2424

Pada tahun keenam kenabian, Hamzah dan Umar bin Khatab

masuk Islam. Umar selalu mengajak dan mendorong Nabi untuk

keluar dari Al-Arqam. Nabi pun menyetujuinya. Mereka juga keluar

dibagi dalam dua barisan. Dalam salah satu barisan, ada Umar, sedang

di barisan lain, ada Hamzah yang datang dengan penuh bangga.

Mereka masuk masjid, lalu Nabi menjuluki Umar dengan nama Al

Faruq (sang pembela). Melihat hal tersebut, orang-orang Quraisy

merasa ditimpa musibah yang amat pedih, belum pernah mereka

alami sebelumnya. Mereka menyaksikan kemuliaan Nabi bersama-

sama orang-orang yang menyertainya, Umar dan lainnya, masuk

Islam. Orang-orang Quraisy bermaksud menyerang dengan

mendadak. Tetapi berita itu sampai pada Abu Thalib, maka dia

mengumpulkan Bani Hasyim dan Bani Muthalib, dan memasukkan

Nabi di antara mereka. Mereka menghalangi orang yang hendak

membunuhnya.

24 Ahmad bin Hajar, Op. Cit., hlm. 28.

Page 18: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

33

Pada awal tahun ketujuh kenabian bulan Muharram, orang-

orang Quraisy berkumpul untuk menulis sebuah statemen yang

digantungkan di sisi Ka’bah. Itulah perjanjian antara Bani Hasyim dan

Bani Muthalib, yang isinya adalah bahwa mereka tidak akan saling

menikahkan keluarganya satu dengan yang lain, tidak saling

melakukan hubungan jual beli dan tidak menjamin perdamaian,

sampai mereka menyerahkan Nabi untuk dibunuh. Mereka semakin

memperketat pengepungan.2525Orang-orang Bani Hasyim dan Bani

Muthalib yang beriman dan yang kafir menjauh, kecuali Abu Lahab.

Situasi ini sangat berbahaya, sampai mereka memakan dedaunan

karena kekurangan makanan. Kondisi seperti ini berlangsung selama

tiga tahun. Kemudian Allah membebaskan mereka dari konflik akibat

adu domba Quraisy. Maka tekanan-tekanan Quraisy itu pun berakhir.

Bani Hasyim dan Bani Muthalib dapat kembali ke rumah mereka dan

melakukan aktifitas keseharian sebagaimana biasa.

Di tengah ketatnya kepungan kafir Quraisy dan semakin

beratnya penderitaan yang dialami terutama dirasakan oleh kaum

yang lemah, sekelompok sahabat hijrah ke Habasyah, karena

mengetahui bahwa Raja Habasyah sangat baik dalam menerima

orang-orang yang hijrah. Mereka yang hijrah di antaranya adalah

Ja’far bin Abi Thalib dan Usman bin Affan. Jumlah mereka 83 orang,

laki-laki dan perempuan. Mendengar berita tersebut kafir Quraisy

segera mengutus dua orang, yaitu Amr bin Ash dan Amar bin al-

Walid, untuk menemui raja Najasyi dan memintanya mengembalikan

mereka ke Makkah. Kedua utusan itu memberikan hadiah kepada raja

Najasyi. Tetapi hadiah tersebut ditolak, karena raja Najasyi telah

25 Jamal Abdurrahman, Pendidikan Ala Kanjeng Nabi: 120 Cara Rasulullah SAW

Mendidik Anak, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2003), hlm. 216.

Page 19: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

34

mengetahui kebenaran agama Islam dan kesalahan agama kafir

Quraisy.2626

Sebulan setelah pemboikotan yang dilakukan oleh orang-orang

Quraisy, Abu Thalib meninggal dunia. Ia telah menemani dan menjaga

Rasulullah selama 42 tahun. Perjuangan secara bersama dengan

cobaan yang kuat pada diri Nabi menjadikan takut bangsa Quraisy

akan berkembangnya agama tradisional yang cenderung

politheisme.2727Nabi Muhammad sangat terkesan dengan

keislamannya, karena sampai akhir hayat ia belum pernah

mengucapkan dua kalimat syahadat. Menjelang meninggal, ia

mengatakan: “Aku meninggal dengan agama Abdul Muththalib”.

Beberapa hari setelah Abu Thalib meninggal dunia, yaitu pada tanggal

10 bulan Rajab tahun kesepuluh kenabian, Khadijah—ummul mu’minin

dan teladan wanita-wanita di dunia—meninggal dunia pula.

Rasulullah sangat bersedih hati, sebab Khadijah adalah pendamping

setia yang merupakan pendukung terkuat pada masa-masa penuh

derita dan hampir putus asa. Khadijah berjuang bersama Rasulullah

selama 25 tahun. Semoga Allah merahmatinya dan membalas dengan

balasan yang baik.

Pada bulan Syawal tahun kesepuluh kenabian, Nabi keluar ke

Tha’if untuk menuntut kemenangan dari kaumnya dengan harapan

mereka dakwahnya. Akan tetapi mereka tidak mau menerima dakwah

itu, mereka mengolok-olok, menertawakan dan melemparinya dengan

batu. Sampai kakinya berdarah, kemudian Rasulullah kembali pulang

ke Makkah dan masuk rumah tetangganya, Mat’an bin Adi.2828

Pada tahun 12 kenabian, Allah memuliakan Nabi dengan isra’

dan Mi’raj pada malam tanggal 27 Rajab. Rasulullah diisra’kan dalam

26 Ahmad bin Hajar, Op. Cit., hlm. 28.

27 Fazlur Rahman, Islam, (Bandung: Penerbit Pustaka, 2000), hlm. 7.

28 Ahmad bin Hajar, Op. Cit., hlm. 31.

Page 20: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

35

keadaan terjaga dari Makkah dari Masjidil Haram ke Masjid al-Aqsho.

Pada peristiwa ini Rasulullah bertemu dengan Nabi Adam, Nabi

Yahya, Nabi Isa, Nabi Musa, Nabi Yusuf dan Nabi Ibrahim. Dan Allah

memberikan amanat untuk melaksanakan shalat lima waktu kepada

beliau dan umatnya lalu beliau turun dari langit ke Masjidil Aqsa dan

kembali ke Makkah menjelang fajar. Nabi menceritakan kisah

perjalanan Isra’nya pada orang-orang musyrik Quraisy, tetapi mereka

mendustakannya. Mereka tidak percaya bahwa, peristiwa Isra’ itu

ditempuh Rasulullah hanya dalam waktu satu malam. Padahal mereka

memerlukan waktu satu bulan untuk melakukan hal tersebut.

Dua tahun setelah meninggalnya Khadijah dan Abu Thalib,

dalam masa kesulitan yang semakin meningkat, suatu utusan dari

kota Yastrib, yang sekarang dikenal dengan Madinah, meminta

Muhammad untuk bergabung dengan mereka dan memecahkan

beberapa masalah sosial dan politik yang disebabkan oleh perpecahan

antara kelompok-kelompok orang yang berbeda yang hidup di

lingkungan mereka.

Pada tahun ketigabelas kenabian orang-orang Quraisy

berkumpul di Darun Nadwah karena mereka melihat perkembangan

penyebaran Islam dan mendengar berita para sahabat Nabi hijrah ke

Madinah dan penyebaran Islam di sana serta janji setia kaum Anshor

pada Nabi. Mereka pun bermusyawarah untuk menentukan langkah-

langkah selanjutnya dan merahasiakan rencana untuk membunuh

Nabi secara tiba-tiba.

Seorang sahabat keluar dahulu diikuti oleh orang lain. Mereka

keluar dengan sembunyi-sembunyi sampai hampir habis kecuali tingal

Ali dan Abu Bakar.2929Lalu turun perintah Allah agar Nabi segera

berhijrah di samping Abu Bakar. Sementara Ali masih tinggal di

29 Tentang Ali bisa baca Karen Armstrong, Islam: A Short History, (Yogyakarta:

Ikon Teralitera, 2002), hlm. 47.

Page 21: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

36

rumah seorang diri menggantikan tempat Nabi. Ali tidur di tempat

tidur Nabi malam itu. Sementara orang-orang Quraisy mengincarnya.

Sementara orang-orang Quraisy seperti hilang akalnya dan tidak

waras setelah pagi harinya kehilangan jejak Rasulullah. Pertama kali

yang mereka lakukan adalah memukuli Ali dan menyeretnya ke dekat

Ka’bah serta menahannya, dengan harapan mereka bisa mengorek

keterangan tentang Rasulullah.

Nabi dan Abu Bakar keluar Makkah dan tinggal di gua Tsur

selama tiga hari sampai keadaan terasa aman. Legenda menceritakan

bagaimana mereka mencari perlindungan di dalam sebuah gua yang

di mulut gua itu terdapat seekor laba-laba menjalin jaring-jaringnya

dan burung-burung merpati membangun sarang-sarang mereka. Lalu

datang seorang petunjuk jalan, yaitu Abdullah bin Abi Uraiqit,

membawa dua ekor kuda, sementara Amir bin Fahiroh menjadi

penunjuk jalan. Akhirnya, Rasulullah pergi hijrah ke Yastrib, namun

penduduk Makkah sangat bernafsu untuk menghalangi mereka.

Rasulullah sampai di Yastrib pada bulan September 622 M, dan tahun

itu menandai dimulainya era Muslim, yang dihitung Hijrah Nabi.

C. Rasulullah Hijrah ke Madinah

Hijrah—migrasi—bukan untuk meraih keuntungan semata,

tetapi untuk tujuan mulia dan tertinggi yaitu mengabdi pada Allah.

Contoh pertama yang luar biasa ini dilakukan oleh Nabi yang

berhijrah dari Makkah ke Madinah. Di tempat inilah kaum Muslim

bisa mendirikan pusat Islam yang terpenting dan melaksanakan

dakwah lebih sukses dibandingkan di Makkah. Perjalanan Nabi dari

Makkah ke Madinah—hijrah—adalah langkah nyata pertama

penyebaran Islam ke seluruh dunia. Itulah sebabnya Muslim memulai

kalender mereka dari tahun Hijrah, 622 M. Rasulullah yang saat itu

adalah pemimpin spiritual, membawa kehidupan sosial baru di

Page 22: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

37

Madinah dan masjid sebagai pusatnya. Di sini ada konstitusi (Undang-

undang dasar) dan Piagam Hak-hak Asasi Manusia pertama yang

dalam sejarah Islam telah disusun dan dicatat.

Rasulullah mempersaudarakan orang-orang Muslim Makkah

dengan Madinah, Rasulullahtelah mengikat suatu perjanjian yang

sanggup menyingkirkan belenggu jahiliyah dan fanatisme

kekabilahan, tanpa menyisakan kesempatan bagi tradisi-tradisi

jahiliyah. Inilah isi perjajian tersebut:

“Ini adalah perjajian dari Rasulullah, berlaku di antara orang-oarng Mukmin dan Muslim dari Quraisy dan Yastrib serta siapa pun yang mengikuti mereka, menyusul di kemudian hari dan yang berjihad bersama mereka: 1. Mereka adalah umat yang satu di luar golongan yang lain. 2. Muhajirin dari Quraisy dengan adapt kebiasaan yang berlaku di

antara mereka harus saling bekerja sama dalam menerima atau membayar suatu tembusan. Sesama orang Mukmin harus menebus orang yang ditawan dengan cara ma’ruf dan adil. Setiap kabilah dari Anshar dengan adat kebiasaan yang berlaku di kalangan mereka sendiri, dan setiap golongan di antara orang-orang Mukmin harus menebus tawanan dengan cara ma’ruf dan adil.

3. Orang-orang Mukmin tidak boleh meninggalkan seseorang yang menanggung beban hidup di antara sesama mereka dan memberinya dengan cara ma’ruf dalam membayar tebusan atau membebaskan tawanan.

4. Orang-orang Mukmin yang bertakwa harus melawan orang yang berbuat dhalim, berbuat jahat dan kerusakan di antara mereka sendiri.

5. Secara bersama-sama mereka harus melawan orang yang seperti itu, sekalipun dia anak seseorang di antara mereka sendiri.

6.� � Seorang Mukmin tidak boleh membunuh orang Mukmin lainnya karena membela seorang kafir.

7. Seorang Mukmin tidak boleh membantu orang kafir dengan mengabaikan orang Mukmin lainnya.

8. Jaminan Allah adalah satu. Orang yang paling lemah di antara mereka pun berhak mendapat perlindungan.

9. Jika ada orang-orang Yahudi yang mengikuti, maka mereka berhak mendapat pertolongan dan persamaan hak, tidak boleh didhalimi dan ditelantarkan.

10. Perdamaian yang dikukuhkan orang-orang Mukmin harus satu. Seorang Mukmin tidak boleh mengadakan perdamaian sendiri

Page 23: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

38

dengan selain Mukmin dalam suatu peperangan fi sabililah. Mereka harus sama dan adil.

11.Sebagian orang Mukmin harus menampung orang Mukmin lainnya, sehingga darah mereka fi sabililah.

12.Orang musyrik tidak boleh melindungi harta dan tidak boleh merintangi orang Mukmin.

13.Siapapun yang membunuh orang Mukmin yang tidak bersalah, maka dia harus mendapat hukuman yang setimpal, kecuali jika wali orang yang terbunuh merelakannya.

14.Semua orang Mukmin harus bangkit untuk membela dan tidak boleh diam saja.

15.Orang Mukmin tidak boleh membantu dan menampung orang yang jahat. Siapa yang melakukannya, maka dia berhak mendapat laknat Allah dan kemurkaan-Nya pada hari kiamat dan tidak ada tebusan yang bisa diterima

16. Perkara apapun yang diperselisihkan, harus dikembalikan kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW.”3030

Dengan jaminan kebebasan hati nurani dan melakukan ibadah

bagi siapa saja—kaya atau miskin, baik Muslim manupun non

Muslim, pandangan Islam Islam tentang perdamaian di antara semua

penduduk dan berbagai suku maupun etnis dan agama, tampaknya

sudah mencapai bentuk yang diinginkan. Di Madinah, di halamannya

sendiri, Rasulullah membangun masjid, yang sekarang dikenal sebagai

Masjid Nabawi. Masjid ini menjadi pusat program Rasulullah untuk

menyampaikan pesan-pesan Islam dan tempatnya menghafalkan

wahyu yang baru saja diterimanya dan kemudian dicatat oleh

sahabatnya. Di sini juga rukun Islam ketiga dan keempat ditetapkan

yaitu: pemberian sedekah (zakat) dan berpuasa (sawm). Segala sesuatu,

termasuk kekayaan/harta kita adalah milik Allah dan untuk

membersihkan kekayaan dan untuk menjaga diri kita adari sikap

ketamakan, kita secara teratur sebagian harus memberikan harta kita

kepada fakir miskin dan orang-orang yang memerlukannya.

Perbuatan ini tidak sama seperti kemurahan hati dermawan yang

30 Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury, Op. Cit., hlm. 250-251.

Page 24: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

39

memang diharapkan dapat dilakukan Muslim setiap waktu. Untuk

melakukan hal tersebut harus didasari rasa kecintaan kepada Allah

yang berada di atas segala-galanya, doibanding kecintaan kita kepada

apapun dan siapapun. Untuk mengajarkan pengikutnya agar terbiasa

mendisiplinkan diri serta mengingatkan kepada pengikutnya bulan

saat turun wahyu al-Qur'an yang pertama, Rasulullah mengadakan

puasa secara teratur di Madinah selama 29 sampai 30 hari selama

bulan Ramadhan.3131

Langkah pertama yang dilakukan Rasulullah adalah

membangun masjid. Tepat di tempat menderumnya unta itulah beliau

memerintahkan untuk membangun masjid. Untuk itu beliau membeli

tanah tersebut dari dua orang anak yatim yang menjadi pemiliknya.

Beliau terjun langsung dalam pembangunan masjid itu, memindahkan

bata dan bebatuan. Sementara di tempat tersebut ada kuburan orang-

orang Musyrik, puing-puing reruntuhan bangunan, pohon kurma dan

pohan yang lain. Rasulullah memerintahkan untuk menggali kuburan-

kuburan itu, meratakan puing-puing bangunan, memotong pohon dan

menetapkan arah kiblatnya yang saat itu masih menghadap ke arah

Baitul-Maqdis. Beliau juga membangun beberapa rumah di sisi masjid,

dindingnya dari susunan batu dan bata, atapnya dari daun kurma

yang disangga beberapa batang pohon.3232

Masjid tersebut bukan sekedar tempat untuk melaksanakan

shalat semata, tapi juga merupakan sekolahan bagi orang-orang

Muslim untuk menerima pengajaran Islam dan bimbingan-

bimbingannya, sebagai balai pertemuan dan tempat untuk

mempersatukan berbagai unsur kekabilahan dan sisa-sisa pengaruh

perselisihan semasa Jahiliyah, sebagai tempat untuk mengatur segala

31 Saniyasnain Khan dan Muhammad Iqbal, Kisah-kisah Teladan Nabi Muhammad,

(Jakarta: Intimedia dan Ladang Pustaka, tth), hlm. 34-37.

32 Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury, Op. Cit., hlm. 247.

Page 25: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

40

urusan dan sekaligus sebagai gedung parlemen untuk bermusyawarah

dan menjalankan roda pemerintahan. Di samping itu semua, masjid

tersebut juga berfungsi sebagai tempat tinggal orang-orang Muhajirin

yang miskin, yang datang ke Madinah tanpa memiliki harta, tidak

mempunyai kerabat dan masih bujangan atau belum berkeluarga.

Rasulullah juga mengambil tindakan dengan usaha

mempersaudarakan antara orang-orang Muhajirin dan Anshar. Makna

persaudaraan ini sebagaimana yang dikatakan Muhammad al-Ghazali,

agar fanatisme Jahiliyah menjadi cair dan tidak ada sesuatu yang

dibela kecuali Islam. Di samping itu, agar perbedaan-perbedaan

keturunan, warna kulit dan daerah tidak mendominasi, agar seseorang

tidak merasa lebih unggul dan yang merasa lebih rendah kecuali

karena ketakwaannya. Rasulullah menjadikan persaudaraan ini

sebagai ikatan yang benar-benar harus dilaksanakan, bukan sekedar

isapan jempol dan omong kosong. Dengan persaudaran ini akan

mewarnai masyarakat yang baru dibangun dengan beberapa

gambaran yang mengundang decak kekaguman.

Keberangkatan Nabi ke Madinah ternyata tidak juga

memuaskan orang-orang Quraisy, malah membuat mereka semakin

marah. Pasalnya, kini mereka melihat orang-orang Muslim dapat

bersatu di astu tempat dan tentu saja persatuan ini akan membuat

mereka (kaum Muslim) semakin bertambah kuat. Hanya dua tahun

setelah Rasulullah berhijrah, 1000 bala tentara Quraisy mendekati

Madinah untuk menyerang. Kemah-kemah tentara Quraisy ada di

Badar, suatu lokasi yang banyak terdapat mata air yang terletak 80 mil

(128,747 km) dari Madinah. Perang Badar terjadi pada hari senin

tanggal 17 Ramadhan 624 M. Pasukan Nabi berjumlah 314 orang,

terdiri dari 86 orang Muhajirin dan selebihnya adalah Anshor.

Sementara jumlah pasukan musyrikin mencapai 900 orang.

Kemenangan dalam perang Badar ini merupakan mukjizat paling

Page 26: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

41

penting bagi masyarakat yang masih muda itu, suatu mukjizat yang

membantu mereka menemukan jati diri mereka dan seterusnya diingat

sebagai peristiwa yang telah mengubah sejarah Islam awal.3333

Di sini mereka bertemu Rasulullah dengan kelompok kecil

pengikutnya. Dengan pertolongan Allah, kaum Muslim berhasil

mengalahkan kaum Quraisy. Pertempuran intu hanya berlangsung

beberapa jam, dan hanya sedikit kaum Muslim yang mengalami luka-

luka. Tentu saja kekalahan ini membuat marah kaum Quraisy dan

mereka merencanakan beberapa serangan berikutnya dalam beberapa

tahun mendatang.

Pertempuran di Uhud terjadi pada 625 M, ketika 3000 orang

Makkah yang dipersenjatai lengkap di bawah pimpinan abu Sofyan

melakukan penyerbuan ke Madinah. Jumlah pasukan Rasulullah kala

itu hanya 700 orang namun dengan pertolongan Allah. Pada mulanya

kemenangan ada di tangan kaum muslimin, sampai pasukan Quraisy

lari kocar-kacir mundur ke belakang, tetapi ketika pasukan panah

yang ada di atas bukit melanggar perintah Nabi untuk tidak turun

hanya karena tergiur harta rampasan perang, pasukan Quraisy balik

menyerang dan mengobrak-abrik pertahanan mereka, hingga akhrinya

kalah. Dalam peristiwa ini Hamzah, paman Nabi gugur sebagai

Syahid dan banyak para syuhada lain yang gugur. Nabi sendiri

mengalami luka di kaki dan kehilangan dua gigi dalam perang ini.

Perang Bani Nadhir terjadi tahun 4 H karena orang-orang

Yahudi Bani Nadhir hendak melanggar perjanjian dengan Nabi. Ketika

mengetahui maksud mereka, beliau beserta pasukannya mengepung

orang-orang Yahudi tersebut. Bani Quraizah melepaskan diri dari

penghianatan mereka. Sementara itu, Ibnu Ubay membelot setelah

memperdaya mereka. Ketika penderitaan dan kesulitan semakin parah

33 Ahmad bin Hajar, Op. Cit., hlm. 34.

Page 27: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

42

akibat kepungan tersebut mereka mencari perlindungan, menyingkir

dari daerahnya. Pengungsian berhenti sampai di Khaibar.

Rasulullah mendengar berita bahwa di Daumatul Jandal ada

perampokan terhadap orang-orang yang melintas di sana, dan mereka

hendak mendekati Madinah. Maka Nabi keluar menyongsong mereka

dengan membawa 2000 pasukan. Peristiwa ini terjadi tahun 5 H,

Rasulullah menyerang ternak mereka. Penduduk Daumah pun

bercerai berai. Namun tidak ditemukan seorang pun. Lalu beliau

kembali ke Madinah tanggal 20 bulan Rabi’ul Akhir setelah menginap

25 hari.

Pada tahun yang sama meletus perang Khandaq—disebut juga

prang Ahzab—karena suku Quraisy dan sebagian besar suku-suku

Arab bersatu. Yahudi pun bergabung dengan mereka setelah

membatalkan perjanjian. Mereka adalah suku Quraizah yang

mendiami perkampungan bani Nadhir. Mereka tinggal lebih dari satu

bulan. Jumlah mereka 10000 orang, sementara umat Islam hanya 3000

oarng. Umat Islam lalu menggali parit atas usul Salman al-Farisi.

Akhirnya terjadi perselisihan di antara pasukan musuh.

Dan Allah mengirimkan badai yang dasyat pada mereka dan

bercerai berailah mereka. Mereka kedinginan, lalu pulang dengan

tangan hampa. Sepeninggal pasukan musuh itu, kaum muslimin

kembali ke Bani Quraizah untuk menghukum mereka karena

penghianatannya. Mereka diembargo selama 25 malam, lalu mereka

menyerahkan hukuman pada Sa’ad bin Mu’az yang menghukum mati.

Sementara harta dan keluarganya ditawan.

Pada tahun 628, Rasulullah bersiap-siap untuk melakukan

ibadah haji ke kota Makkah, yang menjadi pusat aspirasi

keagamaannya setelah Hijrah. Kaum Muslim di Madinah sebelumnya

shalat dengan menghadap Yerussalem, kota suci dari dua agama

samawi sebelumnya, tetapi pada 623 atau 624 mereka diperintahkan

Page 28: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

43

untuk beralih ke arah Ka’bah di Makkah. Allah berfirman dalam surat

Al Baqarah: 134-135. Meskipun penduduk Makkah tidak mengizinkan

beliau untuk memasuki kota kelahirannya pada kunjungan tahun 628

ini, beliau berhasil mengadakan perjanjian dengan mereka ketika

beliau sampai di Hudaibiyah.

Pada bulan Dzulqa’dah tahun 6 H, Nabi keluar menuju Makkah

untuk berumrah, bukan berperang. Beliau ditemani Huda, berpakaian

umrah agar penduduk merasa aman tidak menyangkanya akan

berperang. Tetapi ketika beliau sampai di Hudaibiyyah, orang-orang

musyrikin menghadangnya. Setelah berunding, akhirnya disepakati

suatu perjanjian damai antara Rasulullah dan Quraisy, dengan

melakukan gencatan senjata selama 10 hari. Selama itu orang-orang

merasa aman, masing-masing pihak menahan diri. Siapa saja yang

ingin masuk ke dalam kelompok Nabi dan mengikutinya

dipersilahkan. Begitu pula sebaliknya, siapa yang ingin masuk ke

pihak Qiraisy dipersilahkan. Perjanjian tersebut dikenal dengan

Perjanjian Hudaibiyyah. Perjanjian itu selanjutnya menjamin bahwa

Rasulullah boleh melakukan ibadah haji kecil, umrah, pada tahun-

tahun berikutnya.

Pada bulan Muharram tahun 7 H, sepulang dari Hudaibiyyah,

Rasulullah bersama sahabatnya menuju ke Khaibar. Di sana beliau

mengadakan sejumlah kesepakatan damai dengan penduduk. Pada

akhir tahun Nabi keluar bersama sahabatnya menuju Makkah untuk

melaksanakan ibadah haji yang tidak jadi dilaksanakan tahun

sebelumnya. Nabi sampai di Makkah pada bulan Dzulqa’dah. Setelah

selesai melaksanakan ibadah umrah, Nabi kembali ke Madinah.3434

Pada bulan Ramadhan tahun 8 H kaum Quraisy telah

membatalkan perjanjian bantuan mereka kepada Bani Bakir atas suku

Khuza’ah yang terlibat perjanjian dengan Rasulullah. Nabi membawa

34 Ibid., hlm. 38.

Page 29: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

44

10000 pasukan memasuki Makkah. Nabi lalu menghancurkan berhala-

berhala, memerdekakan mereka yang dulu menyiksa, melakukan tipu

daya dan melakukan perang kepada beliau.

Nabi secara konsisten senantiasa berdoa agar Allah

membimbingnya dan menjadikan ajarannya sebagai ajaran yang

mulia.3535 Kemudian Rasulullah pergi ke Hunain untuk mencari suku

Hawazin, dengan membawa 12.000 pasukan. Ketika sampai di lembah

Hunain, ternyata suku Hawazin dan Bani Tsaqif bersembunyi di sana.

Mereka tertangkap basah oleh orang-orang Islam. Sebelum kaum

Muslimin menata pasukan mereka telah lari. Sedangkan Nabi dan

sekelompok sahabatnya tetap tinggal di sana. Lalu orang-orang yang

terusir itu kembali dan menyerang mereka. Kaum Muslimin berhasil

mengalahkan mereka. Dari pihak Bani Tsaqif terbunuh 70 orang.

Pasukan Muslim berhasil mendapatkan banyak harta rampasan

perang.

Setelah selesai perang Hunain, Nabi meneruskan perjalanan ke

Tsaqif melalui Tha’if dan mengepung mereka. Selama beberapa waktu

kemudian pulang tanpa menaklukkan Tha’if. Nabi melanjutkan

perjalanannya menemui seorang utusan suku Hawazin di Ja’ranah.

Mereka memohon beliau mengembalikan harta, anak-anak dan

keluarga, serta istri-istri mereka. Nabi pun memberikan apa yang

mereka minta. Beliau dalam shalat dhuhurnya memohon agar orang-

orang Hawazin dan bani Tsaqif mendapat pertolongan dari orang-

orang Muslim. Mereka mengerjakan perintahnya. Dan orang Islam

pun mendermakan hartanya kepada mereka demi mematuhi

Rasulullah. Lalu utusan Itab bin Usaid kembali ke Makkah sedangkan

Nabi kembali ke Madinah.

35 Abdurrahman Mas’ud, Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik: Humanisme

Religius Sebagai Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Gama Media, 2002), hlm. 71.

Page 30: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

45

Nabi tinggal di Madinah sampai bulan Rajab tahun 9 H. di sana

beliau memerintahkan umat Islam untuk menyerang Romawi yang

telah menyakiti umat Islam dalam perang Mu’tah. Pasukan ini benar-

benar berada dalam kondisi yang amat sulit, panas dan hasil bumi

sedang subur-suburnya. Karena itu orang-orang lebih suka tinggal di

rumah dari pada ikut berperang. Akan tetapi orang-orang yang

berhati mulia seperti Utsman bin Affan mendermakan harta apa yang

dibutuhkan oleh keadaan. Rasulullah dan para sahabatnya keluar

sampai di Tabuk. Di sana datang Yuhnah bin Ru’bah, seorang

penghuni Ailah dan berdamai dengan Nabi, lalu dia memberi hadiah.

Kemudian datang lagi penduduk Juhrah dan Azrah, mereka

menyerahkan hadiah.

Penduduk Makkah menyadari bahwa kekuatan Muhammad

telah meningkat pesat sekali dan ketika beliau menaklukkan kota

kelahirannya pada 630 M, tidak ada perlawanan yang diberikan.

Bahkan sebagian dari musuh-musuhnya yang paling membencinya

memeluk Islam dan diberi ampunan. Ka’bah dibersihkan dari semua

berhala dan ikon, dan sejak saat itu menjadi pusat ibadah kaum

Muslim, tanpa gambar-gambar dan patung-patung.

D. Akhir Kehidupan Rasulullah SAW dan Aktualisasi Pendidikan

Islam

Berbagai strategi pemberdayaan agama Islam yang dipakai

Nabi dijalankan sesuai dengan perintah Allah. Setelah sekian lama

Nabi mendakwahkan Islam dengan kobaran semangat yang kuat,

sejarah kenabian pun juga berakhir dengan kisah yang mulus. Kisah

akhir nabi adalah pada perang penaklukkan Makkah (Fathu Makkah),

melumatkan paganisme secara total. Karena itu bangsa Arab bisa

mengetahui mana yang haq dan mana yang batil, tidak lagi dihantui

Page 31: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

46

keragu-raguan, dan setelah itu mereka pun buru-buru masuk Islam,

setiap kaum segera menyatakan keislamannya.

Kenyataan ini semakin dipertegas setelah perang Tabuk.

Karena itu banyak utusan yag datang ke Madinah pada tahun 9 dan 10

H. Umat manusia masuk Islam secara berbondong-bondong, sehingga

pasukan Islam yang hanya berjumlah sepuluh ribu prajurit pada

penaklukkan Makkah, langsung membengkak menjadi tiga puluh ribu

pada waktu perang Tabuk. Kemudian pada haji wada’ begitu banyak

hamparan lautan manusia, yang semua bergerak di sekeliling

Rasulullah sambil mengumandangkan talbiyah, takbir, tasbih dan

tahmid.

Berakhirlah sudah tugas Rasulullah dalam berdakwah,

menyampaikan risalah, membangun masyarakat baru atas dasar

pengukuhan terhadap uluhiyah Allah dan pengeyahan uluhiyah selain-

Nya. Seakan ada bisikan halus yang merambat di dalam sanubari

Rasulullah yang mengabarkan bahwa keberadaan beliau di dunia

sudah mendekati babak akhir. Kemudian Rasulullah mengumumkan

niatnya untuk melaksanakan haji yang mabrur. Pada tahun 632 M,

Muhammad kembali melakukan ibadah haji ke Makkah, dan tindakan

ini selanjutnya menjadi contoh yang mengikat bagi kaum Muslim

untuk melakukan ibadah haji. Pada waktu “haji terakhir” inilah,

ditegaskan bahwa wahyu terakhir diturunkan kepada beliau surah Al

Maidah ayat 3.3636

����2 �3��4��� 5��6 78���9:��� 57���6 :;��� 52 �3� 5��6 �:���<7��

Artinya: “Pada hari ini telah Kusempurnakan bagi kalian agama kalian dan

telah Kucukupkan kepada kalian nikmat-Ku dan telah Kuridlai Islam itu jadi agama bagi kalian.” (QS. Al Maidah: 3)

36 Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury, Op.Cit, hlm. 605.

Page 32: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

47

Pada khotbahnya, beliau menjelaskan berbagai hukum syariat,

menghapus hukum jahiliyah. Beliau memuji Allah, dan bersabda:

“Wahai manusia, dengarkanlah perkataanku. Karena sesungguhnya aku tidak

tahu barangkali aku tidak akan bertemu lagi dengan kalian sesudah tahun ini.

Wahai manusia, sesungguhnya darah dan hartamu adalah kehormatan

bagimu.” Beliau mengulang-ulangnya dan menjelaskan kemuliaan

darah dan harta umat Islam. Mengharamkan riba, menunaikan

amanat, menghapus riba pada masa jahiliyah dan pertumpahan darah.

Hak-hak suami atas istri dan hak-hak istri atas suami. Sesama Muslim

adalah saudara. Tidak ada wasiat pada ahli waris. Pelaku zina dirajam,

dan seterusnya sampai selesai khotbahnya yang panjang, apabila

dipegang oleh umat Islam maka mereka akan hidup bahagia di dunia

dan di akhirat.3737

Pada waktu melempar Jumrah Aqabah pun beliau juga

bersabda, “Pelajarilah manasik kalian dariku, Karena boleh jadi aku tidak

berhaji lagi sesudah tahun ini.” Turun surah an-Nasr pada pertengahan

hari-hari Tasyrik. Sebenarnya semua itu bisa dikenali sebagai suatu

tanda perpisahan. Setelah dakwah benar-benar menjadi sempurna dan

Islam dapat menguasai keadaan, mulai muncul tanda-tanda

perpisahan dengan kehidupan dan orang-orang yang hidup. Pada

bulan Ramadhan tahun 10 H, Rasulullah i’tikaf di masjid selama dua

puluh hari.

Padahal sebelumnya beliau tidak i’tikaf kecuali hanya sepuluh

hari. Jibril mengetes al-Qur'an dari beliau hingga dua kali. Pada awal

bulan Shafar tahun 11 H, Rasulullah pergi ke Uhud,lalu shalat di atas

orang-orang yang mati syahid di sana, layaknya orang yang hendak

berpisah dengan orang yang masih hidup dan orang yang sudah

meninggal. Pada suatu malam pertengan bulan yang sama, beliau

37 Ahmad bin Hajar, Op. Cit., hlm. 43.

Page 33: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

48

pergike Baqi’, lalu memintakan ampunan bagi orang-orang yang

dikubur di sana.3838

Pada akhir bulan Safar tahun 11 Hijriyah, Rasulullah

menghadiri prosesi jenazah di Baqi’. Sepulang dari Baqi’ dan pada

waktu dalam perjalanan Rasulullah mulai mengeluhkan sakitnya,

yaitu pusing di kepala dan panas tubuhnya langsung melonjak. Beliau

sakit selama 13 atau 14 hari dan tetap shalat berjamaah. Sakit

Rasulullah semakin lama semakin parah, sampai-sampai beliau

bertanya kepada para istri beliau: “Di mana giliranku besok?” Mereka

paham apa yang beliau maksudkan. Maka mereka memberi kebebasan

beliau untuk memilih. Akhirnya beliau meminta izin pada istri-

istrinya untuk tinggal di rumah Aisyah. Mereka kemudian

mengizinkan.

Ketika sakitnya bertambah parah, Rasulullah keluar menemui

sahabatnya lalu naik ke mimbar dan bersabda: “Wahai kaum Muhajirin,

mintalah nasehat tentang kebaikan kepada kaum Anshor. Karena

sesungguhnya manusia itu bertambah sedangkan kaum Anshor tidak. Dan

sesungguhnya mereka itu adalah mahligai tempat aku berlindung, maka

berbuat baiklah pada mereka, dan hilangkanlah keburukan darinya.”

Rasulullah kemudian menyuruh Abu Bakar untuk menjadi imam

shalat. Pada hari senin, 12 Rabi’ul Awwal 11 H, bertepatan dengan

tahun 632 M, Rasulullah kembali ke haribaan Illahi, dengan usia enam

puluh tiga tahun.

Kabar kesedihan langsung menyebar. Seluruh pelosok Madinah

berubah menjadi muram. Purnama yang biasanya terang benderang

kini telah redup. Seluruh alam menyaksikan kepergian kekasih Allah

ini dengan shalawat berharap bahwa pada hari Kiamat akan

mendapatkan syafa’at beliau Rasulullah SAW.

38 Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury, Op. Cit., hlm. 613.

Page 34: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

49

Rasulullah telah pergi, namun bukan berarti perjuangan Islam

berhenti sampai di sini. Sebagai umat Muslim, tentulah masih bayak

yang harus dilakukan untuk tetap melestarikan perjuangan Rasulullah

dalam menegakkan agama Islam di muka bumi ini. Segala bentuk

perbuatan yang telah dilakukan Rasulullah selama kurang lebih dua

puluh tiga tahun adalah contoh terbaik dalam kehidupan. Rasulullah

yang terlahir pada lingkungan yang tidak mengenal budaya. Beliau

memanggul beban perjuangan dan jihad di kancah perasaan manusia

yang tenggelam dalam ilusi dan konsepsi Jahiliyah, yang berarti beban

kehidupan dunia yang dilumuri noda-noda syahwat.

Setelah wahyu pertama turun yang mengumandangkan

perintah “membaca”, Rasululah mendapatkan wahyu kedua dalam

surah al-Muddatsir, yang menyerukan peringatan besar. Karena

perintah inilah Rasulullah bangkit lebih dari dua puluh tiga tahun

memanggul beban amanat yang amat besar, beban seluruh kehidupan

manusia, beban seluruh akidah, beban perjuangan dan jihad di

berbagai zaman modern. Rasulullah berjuang demi eksistensi

umatnya.

Rasulullah melaksanakan dakwah, di tengah peperangan yang

terus berkecamuk untuk menghentikan langkahnya, sambil terus

mempertahankan kehidupan. Sementara orang-orang Mukmin di

sekitarnya mengharapkan keamanan dan ketentraman. Beliau

melaksanakan semua tugas ini dengan semangat yang tidak pernah

mengendor dan penuh kesabaran. Pada malam harinya beliau bangun

untuk beribadah kepada Allah, membaca al-Qur'an dan tunduk

kepada Allah seperti yang diperintahkan-Nya.

Begitulah Rasulullah menjalani kehidupan dalam kancah

peperangan yang seakan tidak ada ujungnya selama lebih dari dua

puluh tahun. Selama itu pula beliau tidak pernah lalai terhadap satu

urusan tertentu, Karena sibuk menangani urusan yang lain, hingga

Page 35: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

50

akhirnya dakwah Islam berhasil secara gemilang, merambah kawasan

yang amat luas, sulit diterima nalar manusia. Seluruh Jazirah Arab

tunduk kepada dakwah Islam, debu-debu Jahiliyah tidak lagi tampak

di udara Arab dan akal yang tadinya menyimpang kini menjadi lurus,

sehingga berhala ditinggalkan dan bahkan dihancurkan. Udara Arab

berubah dipenuhi suara-suara tauhid, adzan untuk shalat terdengar

memecah angkasa dan sela-sela gurun yang telah dihidupkan oleh

iman. Para pengajar al-Qur'an pergi ke arah utara dan selatan,

membacakan ayat-ayat di dalam Kitab Allah dan menegakkan hukum-

hukumnya.3939

Pendidikan Rasulullah di Makkah berawal sejak turunnya ayat

pertama di gua Hira’ sampai masa hijrah beliau ke Madinah yang

memakan waktu 13 tahun dengan segala suka dan duka yang dialami

Rasulullah dengan para pengikut setianya. Ketika Rasulullah

menerima wahyu pertama di gua Hira’ yang memerintahkan beliau

untuk membaca dengan nama Tuhan dan mengenalkan hakikat Tuhan

sebagai Pencipta dan manusia sebagai ciptaan, maka secara resmi

beliau telah ditunjuk sebagai utusan Allah, yang berarti ditunjuk pula

sebagai pendidik kepada para pengikutnya.

Dan perintah ini lebih jelas lagi ketika turun ayat selanjutnya

(al-Muddatsir) yang memerintahkan beliau untuk bangkit mendidik

diri dan para pengikutnya dengan wahyu yang diturunkan Allah.

Dengan penekanan yang jelas dan singkat, Allah telah memerintahkan

Rasulullah untuk tampil mendidik dan membina manusia-manusia

unggul berdasarkan wahyu Allah.

Wahyu, sebagai sumber utama pendidikan Rasulullah pada

periode ini hanya membicarakan persoalan yang sangat mendasar

bagi kehidupan manusia. Dalam tempo 13 tahun itu, wahyu hanya

membicarakan satu persoalan besar yang terus diulang-ulang dengan

39 Ibid., hlm. 601-602.

Page 36: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

51

bahasa dan pendekatan yang berbeda namun substansinya dan

tujuannya sama. Pendidikan Rasulullah pada periode Makkah hanya

menanamkan akidah, yang membicarakan tentang Ketuhanan Allah

dengan segala atribut dan sifat yang menyertainya dan kehambaan

manusia sebagai makhluk ciptaan serta hubungan antara keduanya

yang terlambang dalam kalimat La ilaha illallah.4040

Pendidikan Rasulullah memulai proses pendidikan bukan

dengan membicarakan segala bentuk pengetahuan filosofis yang

dihasilkan manusia, namun memulainya dengan menanamkan

pemahaman, pengertian dan pengalaman kalimat yang mudah dihafal

dan disebut, namun mengandung pengertian yang luas dan

mendalam serta mendatangkan konsekwensi berat bagi penganutnya,

yaitu kalimat La ilaha illallah.

La ilaha illallah tidak hanya bermakna sempit “tiada Thuan

selain Allah” saja. La ilaha illallah adalah proklamasi menyeluruh

seorang hamba yang hina untuk mengangkat Tuan di atas segala tuan-

tuan dan membebaskan diri sepenuhnya dari mereka dan

menyerahkan hak ketuhanan itu hanya pada Allah Yang Maha Kuasa.

Penghambaan menyeluruh manusia kepada Allah dan tidak

menyekutukan penghambaannya kepada satu apapun. Allah Yang

Maha Mutlak adalah satu-satunya Tuan yang paling ditaati, dicintai,

ditakuti, tempat manusia memperhambakan diri dalam bentuk

kehidupannya. Seluruh tujuan kehidupannya semata-mata untuk

memperhambakan dirinya kepada Allah Yang Maha Kuasa.

La ilaha illallah bermakna hanya Allah yang menjadi Illah

(sesembahan), Robb (Pendidik/Pemelihara), Pengatur Kehidupan,

Penguasa dan Pemerintah. Perkara ini wajib dipercayai dalam hati,

diperlihatkan pada ibadah dan dinyatakan dalam bentuk hukum pada

40 Najib Khalid al-Amir, Tarbiyah Rasulullah, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001),

hlm. 100.

Page 37: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

52

kehidupan sehari-hari. Manusia sebagai hamba tidak berhak

memutuskan sendiri apapun di dalam kehidupannya. Mereka wajib

kembali kepada peraturan dan hukum Allah, mengambil semua

bentuk peraturan tentang kehidupannya dari sumber asalnya, dari

yang menyampaikannya kepada manusia, yaitu Rasulullah, yang

terlambang di dalam kalimat pengakuan Muhammad Rasulullah.

Dengan berbagai pendekatan dan bahasa, selama di Makkah

pendidikan Rasulullah dengan segala metode dan sistemnya berusaha

memahamkan dan menanamkan akidah La ilaha illallah Muhammad

Rasulullah sebagai pilar utama manusia-manusia agung. Makna akidah

ini dipahami benar oleh bangsa Arab, itulah sebabnya mereka,

terutama para pemuka suku, melancarkan serangan dasyat yang terus-

menerus untuk menghapuskan akidah ini.

Para pemuka Arab menyadari jika akidah ini tegak, maka

mereka akan kehilangan hak-hak istimewa yang dinikmatinya turun-

temurun selama ini karena akidah ini adalah proklamasi penghapusan

rasial dan status sosial yang menjadi lambang kemegahan bangsa

Arab Jahiliyah. Dan seluruh berhala jahiliyah harus dimusnahkan

karena akidah ini menolak segala bentuk penyekutuan terhadap Allah

Yang Maha Esa. Semua inilah yang mendorong mereka mengadakan

peperangan demi peperangan yang akhirnya memenangkan

kebenaran yang dibawa Rasulullah dan para sahabatnya.4141

Pada periode pendidikan Rasulullah di Madinah selama 10

tahun adalah kelanjutan dari pendidikan yang diterima di Makkah.

Jika pada periode Makkah pendidikan Rasulullah memfokuskan diri

pada penanaman akidah dan yang berkaitan dengannya, maka

periode Madinah lebih merupakan penyempurnaan proses

pendidikan terdahulu.4242 Setelah terbentuk manusia-manusia unggul

41 Hilmy Bakar Al-Mascaty, Op. Cit., hlm. 140.

42 Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: Al-Ma’arif, 1996), hlm. 13.

Page 38: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

53

yang berakidah, pendidikan Rasulullah di Madinah lebih difokuskan

untuk membangun peradaban baru dunia dengan segala

kelengakapan sistemnya, baik dalam sosial, budaya ekonomi, politik,

pemerintahan, kerjasama internasional, keamanan dan kemiliteran

serta hal-hal yang berhubungan dengannya. Dengan kata lainnya,

periode Madinah adalah periode spesialisasi pendidikan Rasulullah

dalam beberapa bidang yang diperlukan untuk membangun

peradaban baru yang berdasarkan pada wahyu.

Setelah dididik 13 tahun di Makkah dengan penekanan pada

pembinaan akidah dan keyakinan yang mendalam terhadap ajaran

Islam, para binaan Rasulullah dengan segala keutamaannya telah

menjadi manusia unggul yang siap melaksanakan perintah hijrah,

meninggalkan segala bentuk kejahiliyahan, baik secara spiritual,

intelektual dan fisik dengan berpindahnya ke Madinah, merupakan

bukti kesiapan mereka untuk menerima tugas-tugas besar yang

diamanatkan kepada mereka.

Di Madinah Rasulullah dengan para sahabatnya dari golongan

Muhajirin dan Anshar, membangun kekutan baru yang berpusat di

masjid, yang sekaligus menjadi pusat pendidikan Rasulullah. Wahyu-

wahyu yang turun kepada Rasulullah saat ini umumnya

membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan pembentukan

masyarakat ideal. Demikian pula wahyu telah memerintahkan

pembagian spesialisasi tugas-tugas kaum Muslimin sesuai

kemampuan dan bakat mereka. Rasulullah telah membagi baik dalam

bidang ekonomi, sosial, politik, pengembangan pengetahuan sampai

pertahanan dan kemiliteran.

Pendidikan Rasulullah akan menghantarkan manusia

mengenal hakikat dirinya yang diciptakan Allah dengan tugas dan

fungsinya. Setelah manusia mengenal hakikat dirinya secara benar

menurut kehendak penciptanya, kemudian Islam dengan ajaran-

Page 39: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

54

ajarannya yang penuh dengan aspek pendidikan jiwa, pemikiran

ataupun fisik akan merangsang segala potensi terpendam manusia

sehingga mengetahui bakat serta kemampuan dirinya. Spesialisasi

pendidikan Rasulullah inilah yang telah dilalaikan oleh kaum

Musliman dalam membangun sistem pendidikan Barat sekuler.

Demikian pula spesialisasi ini telah disalahartikan oleh sebagian

mereka, terutama di sistem pendidikan tradisional, yang

menanamkannya sebatas pengetahuan keagamaan saja.

Kehidupan Rasulullah telah berakhir, tetapi perjuangan beliau

masih terus berjalan sampai dunia ini berakhir. Secara kronologis

sejarah kehidupan beliau dari kelahiran hingga beliau wafat akan

terangjum dalam tabel berikut.

Kronologi Singkat Kehidupan Nabi Muhammad SAW

Tahun Peristiwa

570 M Kelahiran Nabi Muhammad SAW 576 M Ibunda tercinta meninggal dunia 578 M Abdul Muththalib, kakek Rasulullah meninggal dunia 582 M

Rasulullah berdagang ke Syam dan bertemu dengan pendeta Bahira

587 M

Rasulullah mengikuti perang Fijar bertugas menyiapkan anak panah untuk paman-pamannya

587 M

Rasulullah menikah dengan Khadijah setelah memperdagangkan barang dagangan Khadijah

605 M

Renovasi Ka’bah, Rasulullah ikut dalam pengambilan keputusan peletakan hajar aswad

610 M

Rasulullah menerima wahyu pertama di gua Hiro’, selama tiga tahun wahyu terputus. Rasulullah mengadakan dakwah secara sembunyi-sembunyi

614 M

Allah memerintahkan Rasulullah untuk berdakwah secara terang-terangan. Hal ini terjadi pada tahun keempat kenabian

615 M Hijrah ke Habasyah (1) 616 M

Hamzah dan Umar bin Khatab masuk Islam, terjadi drama pemboikotan Makkah secara menyeluruh selama tiga tahun

Page 40: BAB II 3100202 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1...untuk dipropagandakan kepada masyarakat. Tonggak awal pendidikan Islam dimulai

55

(616-619 M), yang menyebabkan hijrah ke Habasyah (2) 619 M Pembatalan piagam 620 M

Beberapa bulan setelah pembatalan piagam merupakan Tahun berduka bagi Rasulullah, paman, Abu Thalib dan istri tercinta, Khadijah menghadap keharibaan Illahi, Rasulullah melakukan dakwah ke Tha’if

621 M

Allah memberikan hadiah untuk Rasulullah perjalanan spiritual, Isra’ Mi’roj Baiat Aqabah I dan II, yang dilanjutkan dengan membentuk parlemen di Darun Nadwah

622 M/1 H

Rasulullah bersama-sama dengan sekitar tujuh puluh keluarga Muslim hijrah ke Madinah yang menandakan dimulainya era Muslim

624 M/2 H Makkah menerima kekalahan dalam Perang Badar 625 M/3 H

Kaum Muslim menderita kekalahan yang parah di tangan tentara Makkah pada perang Uhud, di luar Madinah, yang menyebabkan paman Rasulullah, Hamzah meninggal dunia

627 M

Kaum Muslim dengan jelas mengalahkan tentara Makkah perang Khandaq atau Ahzab. Ini diikuti dengan pembunuhan masal pria suku Yahudi Qurayzah, yang telah mendukung orang Makkah untuk melawan Muslim

628 M/6 H

Inisiatif damai Rasulullah menghasilkan Perjanjian Hudaibiyyah antara Makkah dan Madinah

629 M

Orang Makkah melanggar Perjanjian Hudaibiyyah. Rasulullah membalas Makkah dengan tentara Muslim yang besar dan sekutu dari kalangan sukunya, terjadi perang Hunain dan perang Tabuk yang kemudian Rasulullah membebaskan Makkah (fathu Makkah). Rasulullah mengutus Abu Bakar untuk menunaikan ibadah haji

630 M Rasulullah melaksanakan haji Wada’ 632 M Perjuangan Rasulullah telah sempurna, setelah menerima

wahyu terakhir Q.S Al-Maidah: 3, Rasulullah meninggal dunia