BAB-II-2
-
Upload
debora-tresia -
Category
Documents
-
view
9 -
download
4
description
Transcript of BAB-II-2
![Page 1: BAB-II-2](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022051517/55cf8e3e550346703b900dff/html5/thumbnails/1.jpg)
II-2
pabrik di ketiga lokasi dinyatakan selesai pada tanggal 3 Mei 1981. PT.
Semen Baturaja (Persero) awalnya memproduksi Semen Portland Type I
(SNI–15–2049–94) pada bulan Juni dengan beban total produksi terpasang
450.000 ton per tahun.
Pada tahun 1993 PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk melaksanakan
Proyek Optimalisasi I (OPT I) yang merupakan penyempurnaan peralatan
yang sudah ada dalam rangka pencapaian kapaitas terpasang yaitu sebesar
500.000 ton semen per tahun. Proyek ini selesai tahun 1994 dengan
kapasitas meningkat 550.000 ton semen per tahun. Sedangkan pada tahun
1996 PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk melanjutkan pengembangan
perusahaan melalui Proyek Optimalisasi II (OPT II) untuk meningkatkan
kapasitas menjadi sebesar 1.250.000 ton semen per tahun. Proyek OPT II ini
selesai tahun 2001, mulai memproduksi semen sebanyak 663.399 ton pada
tahun 2002 dan terus meningkat hingga tahun 2010 dapat memproduksi
1.131.299 ton semen dan pada tahun 2013 mencapai 1.262.386 ton (Gambar
2.1)
Gambar 2.1
PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk
Universitas Sriwijaya
![Page 2: BAB-II-2](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022051517/55cf8e3e550346703b900dff/html5/thumbnails/2.jpg)
II-3
Keberadaan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk banyak memberikan
manfaat baik langsung maupun tidak langsung, berupa pajak dan retribusi
kepada pemerintah pusat dan daerah, dividen kepada pemegang saham,
kesempatan kerja maupun dalam bentuk kemitraan dan bina lingkungan
bagi masyarakat sekitar pabrik (Gambar 2.2). Dalam era ke depan
keberadaan PT Semen Baturaja mampu mengangkat ekonomi penduduk
maupun juga daerah. Upaya Corporate Social Responsibilites (CSR) serta
perhatian terhadap Lingkungan Hidup terus dilakukan hingga terciptanya
simbiosis mutualisme antara perusahaan maupun daerah sekitar.
Sumber : Semenbaturaja.co.id
Gambar 2.2
Program Bina Lingkungan Khitanan Massal
2. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perseroan menerapkan struktur organisasi yang
dinamis, efisien dan efektif sesuai dengan perkembangan industri serta
dalam rangka mencapai pertumbuhan kinerja yang optimal. Struktur
organisasi yang mampu mengakomodir tuntutan pengembangan usaha
disertai kemampuan untuk mengarahkan semua sistem yang terlibat di
dalamnya agar lebih efisien, efektif dan produktif. Struktur organisasi
diformulasikan berdasarkan spesialisasi dan fungsi masing-masing
anggota di dalam unit kerja perusahaan dalam mencapai target dan
tujuan perusahaan. Direktur utama berfungsi sebagai oknum utama
Universitas Sriwijaya
![Page 3: BAB-II-2](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022051517/55cf8e3e550346703b900dff/html5/thumbnails/3.jpg)
II-4
dalam memastikan bisnis berjalan dengan baik dimana ditopang oleh 6
departemen (Gambar 2.3).
Jajaran Direksi PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk meliputi Direktur
Produksi dan Pengembangan, Direktur Umum dan Sumberdaya Manusia
(SDM), Direktur Keuangan, Diretur Pemasaran, serta 2 Pejabat yang
setingkat dengan direksi yaitu sekretaris perusahaan dan departemen
Pengawasan Internal (SPI). Setiap Direksi memiliki departemen
pembantu dalan menjalan fungsi kerja di perusahan.
Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero,) Tbk
Gambar 2.3
Struktur Organisasi PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk
Efisiensi kerja dari Dewan Direksi sangat bergantung terhadap
perfoma kerja dari tiap masing-masing departemen dibawah kontrol
direksi bersangkutan. Sebagai contoh yaitu departemen keuangan akan
dikontrol oleh ketua direksi keuangan dalam mengatur serta
mengoptimalkan pemasukan dan pengeluaran perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya. Selain itu departemen pemasaran bertanggung
jawab atas kinerja kepada direksi pemasaran. Agar terpenuhi target
Universitas Sriwijaya
![Page 4: BAB-II-2](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022051517/55cf8e3e550346703b900dff/html5/thumbnails/4.jpg)
II-5
pemasaran serta cakupan pasar baik secara domestic, regional hingga
internasional .
Pabrik PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk yang berada di Kota
Baturaja berada dalam tanggung jawab Departemen Operasi.
Departemen tersebut juga membawahi beberapa biro yang salah satunya
adalah Biro Penyediaan Bahan Mentah (PBM). Biro PBM ini merupakan
biro yang bertanggung jawab atas penyediaan bahan baku pembuatan
semen, yang dalam hal ini berupa batu kapur dan tanah liat. Secara
umum kepala Biro Penyedia Bahan Mentah membawahi kabag.
Eksplorasi dan Perencanaan Tambang dan kabag. Operasi Tambang.
Berikut adalah struktur organisasi Biro Penyediaan Bahan Mentah PT.
Semen Baturaja (Persero), Tbk (Gambar 2.4).
Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
Gambar 2.4
Struktur Organisasi Biro PBM PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk
3. Lokasi Perusahaan
Universitas Sriwijaya
Dept. Operasi
Biro PBM
Bag. Eksplorasi dan Perencanaan
Tambang
Seksi K3 dan LH Tambang
Asisten Ekplorasi & perencanaan
tambang
Bagian Operasi Tambang
Seksi rendal operasi tambang
Pelaksana rendal tambang
Seksi Peledakan
Juru Ledak
Adm. Gudang Handak
Seksi Alat berat
Operator Alat berat
har alat berat
![Page 5: BAB-II-2](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022051517/55cf8e3e550346703b900dff/html5/thumbnails/5.jpg)
II-6
Pendirian awal PT Semen Baturaja, berada di Kota Baturaja yang
terdiri dari Pabrik pembuatan klinker hingga pengantongan semen dan
kuari batu kapur. Pendirian pabrik di lokasi lainnya memiliki tujuan
untuk mempermudah akses distribusi produk. Maka beberapa pabrik
didirikan di kota yang strategis dengan akses jalan mudah untuk dilalui.
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk saat ini mempunyai tiga lokasi
pabrik yang terletak di tiga lokasi, yaitu pada kota Baturaja, kota
Palembang, dan Panjang di provinsi Lampung (Gambar 2.5). Pada Kota
Baturaja terdapat penambangan bahan mentah serta pabrik semen
dengan kapasitas produksi terpasang klinker sebesar 1.200.000 ton per
tahun dan kapasitas produksi terpasang semen sebesar 550.000 ton per
tahun. Keberadaan di Kota Palembang dan Panjang hanya terdapat
pabrik pengolahan klinker dan pengantongan. Kapasitas produksi
terpasang semen Pabrik Palembang dan Panjang sebesar 350.000 ton
per tahun.
Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
Gambar 2.5
Peta Lokasi Pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
Universitas Sriwijaya
![Page 6: BAB-II-2](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022051517/55cf8e3e550346703b900dff/html5/thumbnails/6.jpg)
II-7
II.2.Lokasi Penambangan
Lokasi penambangan batu kapur sebagai salah satu
bahan utama pembuatan semen berasal dari Kota Baturaja.
Berdasarkan dengan Surat Keputusan Bupati Ogan Komering
Ulu Nomor 01/K/IUP-II.A3/XXVII/2010 tanggal 23 Maret tahun 2010
tentang Pemberian Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi kepada
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk di Kabupaten Ogan Komering Ulu, area
penambangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk terletak di Desa Sukajadi
Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Provinsi
Sumatera Selatan, dengan luas IUP 103,4 ha. Secara geografis terletak pada
104008’35,52” BT - 104009’09,08” BT dan 04006’58,94” LS - 04007’32,25”
LS (Gambar 2.6).
Sumber : Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
Gambar 2.6
Peta Admistratif Kabupaten Ogan Komering Ulu
Daerah penambangan batu kapur di PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
memiliki topografi berbukit-bukit (Gambar 2.7) dengan ketinggian
bervariasi antara 40 meter sampai dengan 60 meter diatas permukaan air laut
Universitas Sriwijaya
![Page 7: BAB-II-2](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022051517/55cf8e3e550346703b900dff/html5/thumbnails/7.jpg)
II-8
(dpal). Sebelah utara daerah penambangan mengalir Sungai Kemene anak
dari Sungai Ogan yang berelevasi 42 meter dpal, sebelah selatan mengalir
Sungai Ogan dengan elevasi 37 meter dpal. Penambangan di pit quarry
sendiri telah mencapai level terendah saat ini yaitu 0,2 meter dpal.
Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
Gambar 2.7 Peta Topografi Lokasi IUP
II.3. Geologi dan Morfologi
Keadaan geologi pada daerah Baturaja dapat di lihat pada Peta Geologi
Lembar Baturaja (Lampiran 1). Mengenai litologi daerah, diperkirakan telah
terjadi 3 episode Orogenesa yang membentuk kerangka struktur daerah
cekungan Sumatera Selatan yaitu Orogenesa Mesozoik Tengah, Tektonik
Kapur Akhir Tersier Awal dan Orogenesa Plio-Plistosen.
R.W. Van Bemmeln meggolongkan batu kapur pada Formasi Baturaja
berkembang di sekitar pegunungan Gumai seta antiklin Baturaja berumur
Miosen Tua, dimana ditemukan fosil-fosil petunjuk yang diperkirakan
mempunyai ketebalan lebih dari 300 meter. Terdapat dua formasi yang ada
di daerah Pusar yaitu Formasi Baturaja dan Formasi Gumai, Formasi
Baturaja memiliki ketebalan antara 60 sampai 100 meter. Formasi tersebut
terdiri dari kapur terumbu, sisipan serpih kapuran dan napal. Batuan Formasi
Universitas Sriwijaya
![Page 8: BAB-II-2](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022051517/55cf8e3e550346703b900dff/html5/thumbnails/8.jpg)
II-9
Baturaja berwarna putih sampai kuning pucat dan berangsur gelap menjadi
abu-abu ke arah dalam.
Formasi Gumai merupakan bagian lapisan batu kapur tipis dan napal.
Napal berwarna kecokelatan menempati bagian bawah formasi ini. Semakin
ke atas, terdapat lapisan-lapisan batupasir berwarna putih sampai abu-abu.
Memiliki ketebalan kurang lebih 365 meter. Formasi Gumai disusun oleh
serpih kapuran, napal, batu lempung dengan sisipan batupasir lempungan
dan batupasir tufaan.
Batu kapur berkualitas tinggi terdapat di daerah Pusar, juga ditemukan
material-material pelengkap seperti alumina, silika yang juga berdekatan
dengan Formasi Baturaja. Kedua material tersebut berada di tanah liat yang
dinamakan residual atau laterite clay dan clay shale dari Formasi Gumai.
Struktur geologi yang terdapat di daerah ini termasuk ke dalam
cekungan Sumatera Selatan. Cekungan ini merupakan hasil dari kegiatan
tektonik yang berkaitan erat dengan penunjaman lempeng Indo-Australia,
sehingga terjadi penurunan (depression), pengangkatan dan perlipatan yang
membentuk suatu struktur lipatan dan patahan. Struktur geologi yang
mendominasi daerah ini adalah lipatan berupa sinklin dan antiklin diamati
melalui peta geologi (Gambar 2.8).
Sumber : S. Gafoer. T. C. Amin dan R. Pardede
Gambar 2.8
Cross Section (Penampang Melintang) Daerah Baturaja
Universitas Sriwijaya
![Page 9: BAB-II-2](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022051517/55cf8e3e550346703b900dff/html5/thumbnails/9.jpg)
II-10
Sinklin lebih mendominasi dibanding antiklin, sinklin berupa cekungan
yang memperlihatkan batuan pada Formasi Baturaja yang didominasi oleh
batu gamping terumbu, kalkarenit dengan sisipan serpih gampingan dan
napal, merupakan formasi batuan sedimen berumur miosen awal hingga
miosen tengah.
Daerah Baturaja banyak dilalui oleh sungai. Pola alirannya berdasarkan
klasifikasi yang dibuat oleh Arthur Davis Howard (1967) sungai pada peta
geologi daerah pengamatan yang mengalir pada daerah pengamatan
merupakan pola sungai dengan jenis dendritik seperti percabangan pohon
(Gambar 2.9), percabangan tidak teratur dengan arah dan sudut yang
beragam.
Sumber : S. Gafoer. T. C. Amin dan R. Pardede
Gambar 2.9
Pola Aliran Sungai Daerah Baturaja
Sistem sungai dendritik membuat daerah pengamatan sangat baik
sebagai daerah tangkapan hujan. Berkembang di batuan yang homogen dan
tidak terkontrol oleh struktur, umunya pada batuan sedimen dengan
perlapisan horisontal, atau pada batuan beku dan batuan kristalin yang
homogen. Dengan banyak percabangan membuat aliran air limpasan dapat
mengalir dengan baik tanpa meluap.
Universitas Sriwijaya
![Page 10: BAB-II-2](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022051517/55cf8e3e550346703b900dff/html5/thumbnails/10.jpg)
II-11
II.4. Iklim dan Curah Hujan
Berdasarkan tipe iklim di Provinsi Sumatera Selatan
umumnya dan Kabupaten Ogan Komering Ulu khususnya, wilayah
ini termasuk ke dalam daerah yang beriklim tropis, dimana suhu udara di
wilayah studi berkisar antara 26,1 0C - 28,4 0C. Suhu udara maksimum
berkisar antara 31,5 0C - 33,8 0C dan suhu udara minimum berkisar antara
23,0 0 C - 25,40 C. Untuk daerah tropis, curah hujan juga cukup tinggi.
Iklim tropis memiliki karakteristik dimana daerahny memiliki tingkat
keanekaragaman hayati yang sangat melimpah. Hal ini juga ditandai dengan
banyaknya hutan hujan tropis di Indonesia, khususnya di Pulau Sumatera
dan Kalimantan.
Tabel II.1
Data Curah Hujan Tahun 2008-2012 (mm/Bulan)
Sumber :Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan, diolah kembali
Universitas Sriwijaya
![Page 11: BAB-II-2](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022051517/55cf8e3e550346703b900dff/html5/thumbnails/11.jpg)
II-12
Daerah ekuator menerima cahaya matahari yang lebih intensif sehingga
banyak tumbuhan yang tumbuh lebih baik serta beranekaragam. Hutan hujan
tropis sendiri juga dapat mempengaruhi jumlah tangkapan air hujan.
Semakin tinggi curah huja ndaerah tersebut maka akan dibutuhkan sejumlah
areal hutan yang luas. Dengan semakin luas area hutan tersebut maka
kesempatan unutk menjadi daerah tangkapan hujan akan semakin baik.
Musim hujan terjadi pada bulan Oktober hingga bulan Maret dengan
curah hujan rata-rata maksimum perbulannya 388,9 mm (Tabel II.1) dari
tahun 2008 hingga 2012. Puncak musim penghujan terjadi di bulan
November dimana curah hujan pada bulan tersebut sangat tinggi sekitar 321
mm pada tahun 2012. Berdasarkan rata-rata tingkat curah hujan per tahun
sebesar 204.7 mm tersebut dapat disimpulkan daerah kuari PT Semen
Baturaja (Persero), Tbk rawan terhadap air limpasan dan intrusi air tanah
yang dapat membanjiri kuari.
II.5. Cadangan Batu Kapur
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk mempunyai cadangan terukur
batu kapur sebanyak 76.258.681 ton pada saat awal hasil eksplorasi
dengan elevasi tertinggi yaitu 57 dpal. Penambangan telah di lakukan
sejak tahun 1980 dengan produksi batu kapur kumulatif hingga tahun
2013 adalah sebesar 29.635.903 ton. Untuk mendapatkan batu kapur
dalam jumlah tersebut, telah dilakukan penambangan batu kapur sampai
elevasi 0 dpal. Jadi sisa cadangan terukur batu kapur pada awal tahun
2014 diperkirakan sebanyak 46.690.388 ton (Gambar 2.10).
Dengan target produksi saat ini sebesar 1.800.000 ton/tahun maka
diperkirakan sisa umur tambang adalah 26 tahun. Pada rencana
penambangan selanjutnya kuari akan habis ditambang pada elevasi
terendah yaitu (-26) dpal.
Target produksi yang meningkat akan semakin mempercepat umur
tambang itu sendiri.
Universitas Sriwijaya
![Page 12: BAB-II-2](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022051517/55cf8e3e550346703b900dff/html5/thumbnails/12.jpg)
II-13
19801983
19861989
19921995
19982001
20042007
20102013
0102030405060708090
Cadangan BatuKapur
Tahun
Jum
lah
Cada
ngan
( Ju
ta T
on)
Sumber : Biro PBM, PT Semen Baturaja (Persero), Tbk
Gambar 2.10
Grafik Rekapitulasi Cadangan Terukur Tahun 1980-2013
Universitas Sriwijaya