2.BAB II dito

download 2.BAB II dito

of 28

Transcript of 2.BAB II dito

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    1/28

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Hipertensi

    2.1.1 Definisi Hipertensi

    Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah >140/90 mmHg.

    Hipertensi diklasifikasikan atas hipertensi primer (esensial) (90-95%) dan

    hipertensi sekunder (5-10%). Dikatakan hipertensi primer ila tidak ditemukan

    pen!ea dari peningkatan tekanan darah terseut" sedangkan hipertensi sekunder

    diseakan #leh pen!akit atau keadaan seperti fe#kr#m#sit#ma"hiperald#ster#nisme primer (sindr#ma $#nn)" sindr#ma $ushing" pen!akit

    parenkim ginal dan ren#&askuler" serta akiat #at-#atan.

    'enurut The Seventh Report of The Joint National Committee on

    Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure $ *)

    klasifikasi tekanan darah pada #rang de+asa teragi menadi kel#mp#k n#rmal"

    prehipertensi" hipertensi deraat 1 dan deraat , seperti !ang terlihat pada tael ,.1.

    Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JN !

    Klasifikasi Tekanan

    Darah

    Tekanan Darah Sist"lik

    #$$H%&

    Tekanan Darah

    Diast"lik #$$H%&

    N"r$al 1,0 0

    Prehipertensi 1,0-19 0-90

    Hipertensi 'era(at 1 140-159 90-99

    Hipertensi 'era(at 2 >10 >100

    The Joint National Communit! on Preventation, Detection evaluation and

    treatment of High Blood Preassure dari merika 2erikat dan adan dunia 3H

    dengan nternati#nal 2#6iet! #f Hipertenti#n memuat definisi hipertensi !aitu

    apaila tekanan darah sese#rang tekanan sist#likn!a 140 mmHg atau leih atau

    tekanan diast#likn!a 90 mmHg atau leih atau sedang memakai #at anti

    hipertensi.

    2.1.2 )ti"l"%i Hipertensi

    7erdasarkan pen!ean!a hipertensi diagi menadi , g#l#ngan" !aitu8

    hipertensi esensial atau hipertensi primer dan hipertensi sekunder atau hipertensi

    renal.

    5

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    2/28

    6

    2.1.2.1 Hipertensi )sensial

    Hipertensi esensial atau hipertensi primer !ang tidak diketahui

    pen!ean!a" diseut uga hipertensi idi#patik. erdapat sekitar 95%

    kasus. 7an!ak fakt#r !ang mempengaruhin!a seperti genetik" lingkungan"

    hiperaktifitas sistem saraf simpatis" sistem renin angi#tensin" defek dalam

    ekskresi a" peningkatan a dan $a intraseluler dan fakt#r-fakt#r !ang

    meningkatkan risik# seperti #esitas" alk#h#l" mer#k#k" serta p#lisitemia.

    Hipertensi primer iasan!a timul pada umur 0 : 50 tahun.

    2.1.2.2 Hipertensi Sekun'er

    Hipertensi sekunder atau hipertensi renal terdapat sekitar 5 %

    kasus. ;en!ea spesifik diketahui" seperti penggunaan estr#gen" pen!akit

    ginal" hipertensi &askular renal" hiperald#ster#nisme primer" dan sindr#m

    6ushing" fe#kr#m#sit#ma" k#arktasi# a#rta" hipertensi !ang erhuungan

    dengan kehamilan" dan lain-lain.

    2.1.* K"$plikasi

    Hipertensi dapat menimulkan k#mplikasi erupa kerusakan #rgan tuuh"

    aik se6ara langsung maupun se6ara tidak langsung.

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    3/28

    7

    2.1.+.1 Perubahan ,a-a Hi'up

    mplementasi ga!a hidup !ang mempengaruhi tekanan darah

    memiliki pengaruh aik pada pen6egahan maupun penatalaksanaan

    hipertensi. '#difikasi ga!a hidup !ang meningkatkan kesehatan

    direk#mendasikan agi indi&idu dengan prehipertensi dan seagai

    tamahan untuk terapi #at pada indi&idu hipertensi. nter&ensi-inter&ensi

    ini harus diarahkan untuk mengatasi risik# pen!akit kardi#&askular se6ara

    keseluruhan. 3alaupun efek dari inter&ensi ga!a hidup pada tekanan darah

    adalah auh leih n!ata pada indi&idu dengan hipertensi" pada ui angka-

    pendek" penurunan erat adan dan reduksi a$l diet uga telah terukti

    men6egah perkemangan hipertensi. ;ada indi&idu hipertensi" ahkan ika

    inter&ensi-inter&ensi ini tidak menghasilkan reduksi tekanan darah !ang

    6ukup untuk menghindari terapi #at" namun umlah peng#atan atau

    d#sis !ang diperlukan untuk k#ntr#l tekanan darah dapat dikurangi.

    '#difikasi diet !ang se6ara efektif mengurangi tekanan darah adalah

    penurunan erat adan" reduksi masukan a$l" peningkatan masukan

    kalium" pengurangan k#nsumsi alk#h#l" dan p#la diet sehat se6ara

    keseluruhan.

    Tabel 2.2 M"'ifikasi %a-a hi'up untuk $en%atasi hipertensi

    e'uksi berat ba'an 'emper#leh dan mempertahankan 7' ,5

    kg/m,

    e'uksi %ara$ g a$l/hari

    A'aptasi ren/ana 'iet

    (enis0DASH (Dietary

    Approaches to Stop

    Hypertension)

    Diet ka!a uah-uahan" sa!ur-sa!uran" dan

    pr#duk susu rendah-lemak dengan kandungan

    lemak tersaturasi dan t#tal !ang dikurangi

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    4/28

    8

    Pen%uran%an k"nsu$si

    alk"h"l

    7agi mereka !ang mengk#nsumsi alk#h#l"

    minumlah , gelas/hari untuk laki-laki dan 1

    gelas/hari untuk +anitaAktiitas fisik kti&itas aer#ik teratur" seperti alan 6epat

    selama 0 menit/hari

    ;en6egahan dan penatalaksanaan #esitas adalah penting untuk

    mengurangi tekanan darah dan risik# pen!akit kardi#&askular. ;ada ui

    angka-pendek" ahkan penurunan erat adan !ang m#derat dapat

    mengarah pada reduksi tekanan darah dan peningkatan sensiti&itas insulin.

    eduksi tekanan darah rata-rata seesar ./.1 mmHg telah diamati

    teradi dengan reduksi erat adan rata-rata seesar 9., kg. kti&itas fisik

    teratur memudahkan penurunan erat adan" mengurangi tekanan darah"

    dan mengurangi risik# keseluruhan untuk pen!akit kardi#&askular.

    ekanan darah dapat dikurangi #leh akti&itas fisik intensitas m#derat

    selama 0 menit" seperti alan 6epat" -* hari per minggu" atau #leh latihan

    dengan intensitas leih dan frekuensi kurang.

    erdapat &ariasi indi&idual dalam sensiti&itas tekanan darahterhadap a$l" dan &ariasi ini mungkin memiliki dasar genetis.

    7erdasarkan hasil dari metaanalisis" penurunan tekanan darah dengan

    pematasan masukan a$l harian menadi 4.4-*.4 g (*5-1,5 m?@)

    menghasilkan reduksi tekanan darah seesar .*-4.9/0.9-,.9 mmHg pada

    indi&idu hipertensif dan reduksi !ang leih rendah pada indi&idu

    n#rm#tensif. Diet !ang kurang mengandung kalium" kalsium" dan

    magnesium erkaitan dengan tekanan darah !ang leih tinggi dan

    pre&alensi hipertensi !ang leih tinggi. ;erandingan natrium-terhadap-

    kalium urin memiliki huungan !ang leih kuat terhadap tekanan darah

    dianding natrium atau kalium saa. 2uplementasi kalium dan kalsium

    memiliki efek antihipertensif m#derat !ang tidak k#nsisten" dan tidak

    tergantung pada tekanan darah" suplementasi kalium mungkin

    erhuungan dengan penurunan m#rtalitas str#ke. ;enggunaan alk#h#l

    pada indi&idu !ang mengk#nsumsi tiga atau leih gelas per hari (satu gelas

    standar mengandung A14 g etan#l) erhuungan dengan tekanan darah

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    5/28

    9

    !ang leih tinggi" dan reduksi k#nsumsi alk#h#l erkaitan dengan reduksi

    tekanan darah. 'ekanisme agaimana kalium" kalsium" atau alk#h#l dapat

    mempengaruhi tekanan darah masihlah elum diketahui.

    Bi D2H se6ara me!akinkan mendem#nstrasikan ah+a pada

    peri#de minggu" diet !ang ka!a uah-uahan" sa!ur-sa!uran" dan pr#duk

    susu rendah-lemak mengurangi tekanan darah pada indi&idu dengan

    tekanan darah tinggi-n#rmal atau hipertensi ringan. eduksi masukan

    a$l harian menadi g (100 m?@) menamah efek diet ini pada

    tekanan darah. 7uah-uahan dan sa!ur-sa!uran merupakan sumer !ang

    ka!a akan kalium" magnesium" dan serat" dan pr#duk susu merupakan

    sumer kalsium !ang penting.

    2.1.+.2 Terapi ar$ak"l"%is

    =#l#ngan #at antihipertensi !ang an!ak digunakan adalah

    diuretik tiaCid (misaln!a endr#flumetiaCid)" etal#ker" (misaln!a

    pr#pan#l#l" aten#l#l") penghamat angi#tensin 6#n&erting enC!mes

    (misaln!a 6apt#pril" enalapril)" antag#nis angi#tensin (misaln!a

    6andesartan" l#sartan)" 6al6ium 6hannel l#6ker (misaln!a aml#dipin"

    nifedipin) dan alphal#6ker (misaln!a d#ksas#Cin). ang leih arang

    digunakan adalah &as#dilat#r dan antihipertensi kera sentral dan !ang

    arang dipakai" guanetidin" !ang diindikasikan untuk keadaan krisis

    hipertensi.

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    6/28

    10

    Ba%an 2.1 Al%"rit$a Penan%anan Hipertensi Ber'asakan JN !

    1. Diuretik Tia3i'

    Diuretik tiaCid adalah diureti6 dengan p#tensi menengah !ang

    menurunkan tekanan darah dengan 6ara menghamat reas#rpsi s#dium

    pada daerah a+al tuulus distal ginal" meningkatkan ekskresi s#dium dan

    lume urin. iaCid uga mempun!ai efek &as#dilatasi langsung pada

    arteri#l" sehingga dapat mempertahankan efek antihipertensi leih lama.

    iaCid dias#rpsi aik pada pemerian #ral" terdistriusi luas dan

    dimeta#lisme di hati. ?fek diuretik tiaCid teradi dalam +aktu 1, am

    setelah pemerian dan ertahan sampai 1,,4 am" sehingga #at ini

    6ukup dierikan sekali sehari.

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    7/28

    11

    ?fek antihipertensi teradi pada d#sis rendah dan peningkatan d#sis

    tidak memerikan manfaat pada tekanan darah" +alaupun diuresis

    meningkat pada d#sis tinggi. ?fek tiaCid pada tuulus ginal tergantung

    pada tingkat ekskresin!a" #leh karena itu tiaCid kurang ermanfaat untuk

    pasien dengan gangguan fungsi ginal.

    ?fek 2amping

    ;eningkatan eksresi urin #leh diuretik tiaCid dapat mengakiatkan

    hip#kalemia" hip#natriemi" dan hip#magnesemi. Hiperkalsemia dapat

    teradi karena penurunan ekskresi kalsium. nterferensi dengan ekskresi

    asam urat dapat mengakiatkan hiperurisemia" sehingga penggunaan tiaCid

    pada pasien g#ut harus hatihati. Diuretik tiaCid uga dapat mengganggu

    t#leransi gluk#sa (resisten terhadap insulin) !ang mengakiatkan

    peningkatan resik# diaetes mellitus tipe ,. ?fek samping !ang umum

    lainn!a adalah hiperlipidemia" men!eakan peningkatan EDE dan

    trigliserida dan penurunan HDE. ,5% pria !ang mendapat diureti6 tiaCid

    mengalami imp#tensi" tetapi efek ini akan hilang ika pemerian tiaCid

    dihentikan.

    2. Beta0bl"/ker

    Beta &loc$er meml#k etaadren#sept#r. esept#r ini

    diklasifikasikan menadi resept#r eta1 dan eta,. esept#r eta1

    terutama terdapat pada antung sedangkan resept#r eta, an!ak

    ditemukan di paruparu" pemuluh darah perifer" dan #t#t lurik. esept#r

    eta, uga dapat ditemukan di antung" sedangkan resept#r eta1 uga

    dapat diumpai pada ginal. esept#r eta uga dapat ditemukan di #tak.

    2timulasi resept#r eta pada #tak dan perifer akan mema6u pelepasan

    neur#transmitter !ang meningkatkan akti&itas sistem saraf simpatis.

    2timulasi resept#r eta1 pada n#dus sin#atrial dan mi#kardiak

    meningkatkan heart rate dan kekuatan k#ntraksi. 2timulasi resept#r eta

    pada ginal akan men!eakan pelepasan renin" meningkatkan akti&itas

    sistem renin angi#tensinald#ster#n. ?fek akhirn!a adalah peningkatan

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    8/28

    12

    cardiac output" peningkatan tahanan perifer dan peningkatan s#dium !ang

    diperantarai ald#ster#n dan retensi air. erapi menggunakan &eta-&loc$er

    akan mengantag#nis semua efek terseut sehingga teradi penurunan

    tekanan darah. Beta-&loc$er !ang selektif (dikenal uga seagai

    cardioselective &eta-&loc$ers)" misaln!a is#pr#l#l" ekera pada resept#r

    eta1" tetapi tidak spesifik untuk resept#r eta1 saa #leh karena itu

    penggunaann!a pada pasien dengan ri+a!at asma dan r#nkh#spasma

    harus hati-hati. Beta-&loc$er !ang n#nselektif (misaln!a pr#pan#l#l)

    meml#k resept#r eta1 dan eta,.

    Beta-&loc$er !ang mempun!ai akti&itas ag#nis parsial (dikenal

    seagai akti&itas simpat#mimetik intrinsi6)" misaln!a a6eut#l#l" ekera

    seagai stimulaneta pada saat akti&itas adrenergik minimal (misaln!a

    saat tidur) tetapi akan meml#k akti&itas eta pada saat akti&itas

    adrenergik meningkat (misaln!a saat er#lah raga). Hal ini

    menguntungkan karena mengurangi radikardi pada siang hari. 7eerapa

    &eta-&loc$er" misaln!a laet#l#l" dan 6ar&edil#l" uga meml#k efek

    adren#sept#r alfa perifer. at lain" misaln!a 6elipr#l#l" mempun!ai efek

    ag#nis eta, atau &as#dilat#r.Beta-&loc$er diekskresikan le+at hati atau

    ginal tergantung sifat kelarutan #at dalam air atau lipid. at#at !ang

    diekskresikan melalui hati iasan!a harus dierikan eerapa kali dalam

    sehari sedangkan !ang diekskresikan melalui ginal iasan!a mempun!ai

    +aktu paruh !ang leih lama sehingga dapat dierikan sekali dalam sehari.

    Beta-&loc$er tidak #leh dihentikan mendadak melainkan harus se6ara

    ertahap" terutama pada pasien dengan angina" karena dapat teradi

    fen#mena re&ound.

    ?fek 2amping

    7l#kade resept#r eta, pada r#nkhi dapat mengakiatkan

    r#nkh#spasme" ahkan ika digunakan etal#ker kardi#selektif. ?fek

    samping lain adalah radikardia" gangguan k#ntraktilitas mi#kard" dan

    tangankaki terasa dingin karena &as#k#nstriksi akiat l#kade resept#r

    eta, pada #t#t p#l#s pemuluh darah perifer.

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    9/28

    13

    hip#glikemia pada eerapa pasien D' tipe 1 dapat erkurang. Hal ini

    karena &eta&loc$er meml#k sistem saraf simpatis !ang ertanggung

    a+a untuk Fmemeri peringatanF ika teradi hip#glikemia.

    7erkurangn!a aliran darah simpatetik uga men!eakan rasa malas pada

    pasien. 'impi uruk kadang dialami" terutama pada penggunaan &eta

    &loc$er !ang larut lipid seperti pr#pan#l#l. mp#tensi uga dapat teradi.

    Beta&loc$ers n#nselektif uga men!eakan peningkatan kadar

    trigliserida serum dan penurunan HDE.

    *.ACE Inhibitor

    #ngiotensin converting en'!me inhi&itor ($?i) menghamat

    se6ara k#mpetitif pementukan angi#tensin dari prekurs#r angi#tensin

    !ang inaktif" !ang terdapat pada darah" pemuluh darah" ginal" antung"

    kelenar adrenal dan #tak. ngi#tensin merupakan &as#k#nstrikt#r kuat

    !ang mema6u pelepasan ald#ster#n dan akti&itas simpatis sentral dan

    perifer. ;enghamatan pementukan angi#tensin ini akan menurunkan

    tekanan darah. ika sistem angi#tensinreninald#ster#n terakti&asi

    (misaln!a pada keadaan penurunan s#dium" atau pada terapi diuretik) efek

    antihipertensi $?i akan leih esar. $? uga ertanggunga+a

    terhadap degradasi kinin" termasuk radikinin" !ang mempun!ai efek

    &as#dilatasi. ;enghamatan degradasi ini akan menghasilkan efek

    antihipertensi !ang leih kuat. 7eerapa peredaan pada parameter

    farmak#kinetik #at $?i. $apt#pril 6epat dias#rpsi tetapi mempun!ai

    durasi kera !ang pendek" sehingga ermanfaat untuk menentukan apakah

    se#rang pasien akan eresp#n aik pada pemerian $?i. D#sis pertama

    $?i harus dierikan pada malam hari karena penurunan tekanan darah

    mendadak mungkin teradiG efek ini akan meningkat ika pasien

    mempun!ai kadar s#dium rendah.

    +. Anta%"nis An%i"tensin II

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    10/28

    14

    esept#r angi#tensin ditemukan pada pemuluh darah dan target

    lainn!a. Disuklasifikasikan menadi resept#r 1 dan ,. esept#r 1

    memperantarai resp#n farmak#l#gis angi#tensin " seperti &as#k#nstriksi

    dan pelepasan ald#ster#n. Dan #leh karenan!a menadi target untuk terapi

    #at. ungsi resept#r , masih elum egitu elas. 7an!ak aringan

    mampu mengk#n&ersi angi#tensin menadi angi#tensin tanpa melalui

    $?. leh karena itu meml#k sistem reninangitensin melalui alur

    antag#nis resept#r 1 dengan pemerian antag#nis resept#r angi#tensin

    mungkin ermanfaat. ntag#nis resept#r angi#tensin ()

    mempun!ai an!ak kemiripan dengan $?i" tetapi tidak

    mendegradasi kinin.

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    11/28

    15

    #t#t p#l#s pemuluh darah. 2emua hal di atas adalah pr#ses !ang

    ergantung pada i#n kalsium. erdapat tiga kelas $$78 dihidr#piridin

    (misaln!a nifedipin dan aml#dipin)G fenilalkalamin (&erapamil) dan

    enC#tiaCipin (diltiaCem). Dihidr#piridin mempun!ai sifat &as#dilat#r

    perifer !ang merupakan kera antihipertensin!a" sedangkan &erapamil dan

    diltiaCem mempun!ai efek kardiak dan dugunakan untuk menurunkan

    heart rate dan men6egah angina. 2emua $$7 dimeta#lisme di hati.

    ?fek 2amping

    ;emerahan pada +aah" pusing dan pemengkakan pergelangan

    kaki sering diumpai" karena efek &as#dilatasi $$7 dihidr#piridin. !eri

    ad#men dan mual uga sering teradi. 2aluran 6erna uga sering

    terpengaruh #leh influks i#n kalsium" #leh karena itu $$7 sering

    mengakiatkan gangguan gastr#intestinal" termasuk k#nstipasi.

    6. Alphablocker

    #lpha &loc$er (penghamat adren#sept#r alfa) meml#k

    adren#sept#r alfa1 perifer" mengakiatkan efek &as#dilatasi karena

    merelaksaasi #t#t p#l#s pemuluh darah. Diindikasikan untuk hipertensi

    !ang resisten.

    ?fek 2amping

    #lpha &loc$erdapat men!eakan hip#tensi p#stural" !ang sering

    teradi pada pemerian d#sis pertama kali. lpha l#6ker ermanfaat

    untuk pasien laki-laki lanut usia karena memperaiki geala pemesaran

    pr#stat.

    !. ,"l"n%an 4ain

    ntihipertensi &as#dilat#r (misaln!a hidralaCin" min#ksidil)

    menurunkan tekanan darah dengan 6ara merelaksasi #t#t p#l#s pemuluh

    darah. ntihipertensi kera sentral (misaln!a kl#nidin" metild#pa"

    m#n#ksidin) ekera pada adren#sept#r alpha, atau resept#r lain pada

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    12/28

    16

    atang #tak" menurunkan aliran simpatetik ke antung" pemuluh darah

    dan ginal" sehingga efek akhirn!a menurunkan tekanan darah.

    ?fek 2amping

    ntihipertensi &as#dilat#r dapat men!eakan retensi 6airan. es

    fungsi hati harus dipantau selama terapi dengan hidralaCin karena

    ekskresin!a melalui hati. HidralaCin uga dias#siakan dengan sistemik

    lupus eritemat#sus. 'in#ksidil dias#siasikan dengan hipertrik#sis

    (hirsutism) sehingga kurang sesuai untuk pasien +anita. at-#at kera

    sentral tidak spesifik atau tidak 6ukup selektif untuk menghindari efek

    samping sistem saraf pusat seperti sedasi" mulut kering dan mengantuk"

    !ang sering teradi. 'etild#pa mempun!ai mekanisme kera !ang mirip

    dengan k#nidin tetapi dapat men!eakan efek samping pada sistem imun"

    termasuk pireksia" hepatitis dan anemia hem#litik.

    2.2 Diabetes Mellitus

    2.2.1 Definisi Diabetes Mellitus

    'enurut #merican Dia&etes #ssociation (D) tahun ,010" Diaetes

    melitus merupakan suatu kel#mp#k pen!akit meta#lik dengan karakteristik

    hiperglikemia !ang teradi karena kelainan sekresi insulin" kera insulin" atau

    kedua-duan!a.(orld Health )rgani'ation(3H) seelumn!a telah merumuskan

    ah+a D' merupakan sesuatu !ang tidak dapat dituangkan dalam satu a+aan

    !ang elas dan singkat tetapi se6ara umum dapat dikatakan seagai suatu

    kumpulan pr#lema anat#mik dan kimia+i akiat dari seumlah fakt#r di mana

    didapat defisiensi insulin as#lut atau relatif dan gangguan fungsi insulin.

    2.2.2 )pi'e$i"l"%i

    ;ada tahun ,000 menurut 3H diperkirakan sedikitn!a 1*1 uta #rang di

    seluruh dunia menderita Diaetes 'elitus" atau sekitar ,"% dari t#tal p#pulasi.

    nsidensn!a terus meningkat dengan 6epat" dan diperkirakan pada tahun ,00"

    angka ini akan ertamah menadi uta atau sekitar 4"4% dari p#pulasi dunia.

    D' terdapat di seluruh dunia" namun leih sering (terutama tipe ,) teradi di

    negara erkemang. ;eningkatan pre&alens teresar teradi di sia dan frika"

    seagai akiat dari tren uranisasi dan peruahan ga!a hidup" seperti p#la makan

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    13/28

    17

    F3estern-st!leI !ang tidak sehat. Di nd#nesia sendiri" erdasarkan hasil iset

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    14/28

    18

    1. Defek genetik pada fungsi sel eta

    ,. Defek genetik pada kera insulin

    . ;en!akit eks#krin pankreas4. ?nd#krin#pati

    5. Diinduksi #at atau Cat kimia

    . nfeksi

    *. mun#l#gi.

    2.2.*.+ DM ,estasi"nal

    2.2.+ akt"r isik"

    akt#r risik# !ang tidak isa dim#difikasi 8

    1. i+a!at keluarga dengan Diaetes 'ellitus,. Bmur. isik# untuk menderita prediaetes meningkat seiring dengan

    meningkatn!a usia.

    . i+a!at pernah menderita Diaetes 'ellitus gestasi#nal

    4. i+a!at lahir dengan 77 rendah" kurang dari ,"5 kg. 7a!i !ang lahir

    dengan 77 rendah mempun!ai risik# !ang leih tinggi dianding a!i

    !ang lahir dengan 77 n#rmal.

    akt#r risik# !ang isa dim#difikasi 8

    1. 7erat adan leih

    ,.

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    15/28

    19

    pr#duksi gluk#sa #leh hati. 2el J tidak mampu mengimangi resistensi insulin ini

    sepenuhn!a" artin!a teradi defisiensi relatif insulin.

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    16/28

    20

    7erdasarkan keluhan klinik" iasan!a pasien Diaetes 'elitus akan

    mengeluhkan apa !ang diseut 4;8 p#lifagi dengan penurunan erat adan"

    ;#lidipsi dengan p#liuri" uga keluhan tamahan lain seperti sering kesemutan"

    rasa aal dan gatal di kulit.

    2.2.7 Dia%n"sis

    Diagn#sis D' ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar gluk#sadarah.

    Diagn#sis tidak dapat ditegakkan atas dasar adan!a gluk#suria. =una penentuan

    diagn#sis D'" pemeriksaan gluk#sa darah !ang dianurkan adalah pemeriksaan

    gluk#sa se6ara enCimatik dengan ahan darah plasma &ena. ;enggunaan ahan

    darah utuh (+hole &lood)" &ena" ataupun kapiler tetap dapat dipergunakan dengan

    memperhatikan angka-angka kriteria diagn#stik !ang ereda sesuai pemakuan

    #leh 3H. 2edangkan untuk tuuan pemantauan hasil peng#atan dapat

    dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan gluk#sa darah kapiler dengan

    gluk#meter.

    7eragai keluhan dapat ditemukan pada pen!andang diaetes.

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    17/28

    21

    = sulit untuk dilakukan erulang-ulang dan dalam praktek sangat

    arang dilakukan karena memutuhkan persiapan khusus. paila hasil

    pemeriksaan tidak memenuhi kriteria n#rmal atau D'" ergantung pada

    hasil !ang diper#leh" maka dapat dig#l#ngkan ke dalam kel#mp#k

    t#leransi gluk#sa terganggu (=) atau gluk#sa darah puasa terganggu

    (=D;).

    Keteran%an8

    =8 Diagn#sis = ditegakkan ila setelah pemeriksaan =

    didapatkan gluk#sa plasma , am setelah ean antara 140 :199 mg/dE

    (*"-11"0 mm#l/E).

    =D;8 Diagn#sis =D; ditegakkan ila setelah pemeriksaan gluk#sa

    plasma puasa didapatkan antara 100 : 1,5 mg/dE (5": "9 mm#l/E) dan

    pemeriksaan = gula darah , am 140mg/dE.

    Tabel 2.* Kriteria Dia%n"sis DM

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    18/28

    22

    da peredaan antara ui diagn#stik diaetes melitus dengan pemeriksaan

    pen!aring. Bi diagn#stik diaetes melitus dilakukan pada mereka !ang

    menunukkan geala atau tanda diaetes melitus" sedangkan pemeriksaan

    pen!aring ertuuan untuk mengidentifikasikan mereka !ang tidak ergeala" !ang

    mempun!ai resik# diaetes melitus. 2erangkaian ui diagn#stik akan dilakukan

    kemudian pada mereka !ang hasil pemeriksaan pen!aringn!a p#sitif" untuk

    memastikan diagn#sis definitif.

    ;emeriksaan pen!aring ertuuan untuk menemukan pasien

    denganDiaetes melitus" t#leransi gluk#sa terganggu (=) maupun gluk#sa

    darah puasa terganggu(=D;)" sehingga dapat ditangani leih dini se6ara tepat.

    ;asien dengan = dan=D; uga diseut seagai int#leransi gluk#sa"

    merupakan tahapan sementaramenuu diaetes melitus.

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    19/28

    23

    Tabel 2.+ Ka'ar ,luk"sa Darah Se9aktu 'an Puasa Seba%ai Stan'ar

    Pen-arin% 'an Dia%n"sis Diabetes Melitus.

    Diperlukan anamnesis !ang 6ermat serta pemeriksaan !ang aik

    untukmenentukan diagn#sis diaetes melitus" t#leransi gluk#sa terganggu dan

    gluk#sadarah puasa terganggu. 7erikut adalah langkah-langkah penegakkan

    diagn#sisdiaetes melitus" =" dan =D;.

    2.2.: Penatalaksanaan

    uuan penatalaksanaan se6ara umum adalah meningkatkan kualitas hidup

    pen!andang diaetes.

    2.2.:.1 Tu(uan Penatalaksanaan

    Jan%ka pen'ek8menghilangkan keluhan dan tanda D'" mempertahankan

    rasa n!aman" dan men6apai target pengendalian gluk#sa darah.

    Jan%ka pan(an%8 men6egah dan menghamat pr#gresi&itas pen!ulit

    mikr#angi#pati" makr#angi#pati" dan neur#pati.

    Tu(uan akhirpengel#laan adalah turunn!a m#riditas dan m#rtalitas D'.

    Bntuk men6apai tuuan terseut perlu dilakukan pengendalian gluk#sadarah" tekanan darah" erat adan" dan pr#fil lipid" melalui pengel#laan

    pasien se6ara h#listik dengan mengaarkan pera+atan mandiri dan

    peruahan perilaku ,.

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    20/28

    24

    Ba%an 2.2 A%"rit$a Dia%n"sis DM Tipe 2

    2.2.:.2 Pilar Penatalaksanaan DM

    1. ?dukasi,. erapi giCi medis

    . Eatihan asmani

    4. nter&ensi farmak#l#gis

    ;engel#laan D' dimulai dengan pengaturan makan dan latihan

    asmani selama eerapa +aktu (,-4 minggu). paila kadar gluk#sa

    darah elum men6apai sasaran" dilakukannter&ensi farmak#l#gis dengan

    #at hip#glikemik #ral (H) dan atau suntikan insulin. ;ada keadaan

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    21/28

    25

    tertentu" H dapat segera dierikan se6ara tunggal atau langsung

    k#minasi" sesuai indikasi. Dalam keadaan dek#mpensasi meta#lik erat"

    misaln!a ket#asid#sis" stres erat" erat adan !ang menurun dengan

    6epat" dan adan!a ket#nuria" insulin dapat segera dierikan.

    1. )'ukasi

    Diaetes tipe , umumn!a teradi pada saat p#la ga!a hidup dan

    perilaku telah terentuk dengan mapan. ;emerda!aan pen!andang

    diaetes memerlukan partisipasi aktif pasien" keluarga dan mas!arakat.

    im kesehatan mendampingi pasien dalam menuu peruahan perilaku

    sehat. Bntuk men6apaikeerhasilan peruahan perilaku" diutuhkan

    edukasi !ang k#mprehensif dan upa!a peningkatan m#ti&asi. 7eragai

    haltentang edukasi diahas leih mendalam di agian pr#m#si perilaku

    sehat. ;engetahuan tentang pemantauan gluk#sa darah mandiri" tanda dan

    geala hip#glikemia serta 6ara mengatasin!a harus dierikan kepada

    pasien. ;emantauan kadar gluk#sa darah dapat dilakukan se6ara mandiri"

    setelah mendapat pelatihan khusus.

    2. Terapi Nutrisi Me'is

    erapi utrisi 'edis (') merupakan agian dari penatalaksanaan

    diaetes se6ara t#tal.

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    22/28

    26

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    23/28

    27

    erapi farmak#l#gis dierikan ersama dengan pengaturan makan

    dan latihan asmani (ga!a hidup sehat). erapi farmak#l#gis terdiri dari

    #at #ral dan entuk suntikan.

    )&at Hipogli$emi$ )ral

    7erdasarkan 6ara keran!a" H diagi menadi 5 g#l#ngan8

    1. ;emi6u sekresi insulin (insulin se6retag#gue)8 sulf#nilurea dan

    glinid

    ,. ;eningkat sensiti&itas terhadap insulin8 metf#rmin dan

    tiaC#lidindi#n

    . ;enghamat gluk#ne#genesis (metf#rmin)4. ;enghamat as#rpsi gluk#sa8 penghamat gluk#sidase alfa.

    5. D;;-L inhiit#r.

    a/ Pemicu Se$resi "nsulin

    1). 2ulf#nilurea

    at g#l#ngan ini mempun!ai efek utama meningkatkan

    sekresi insulin #leh sel eta pankreas" dan merupakan pilihan

    utama untuk pasien dengan erat adan n#rmal dan kurang. amun

    masih #leh dierikan kepada pasien dengan erat adan leih.

    Bntuk menghindari hip#glikemia erkepanangan pada eragai

    keadaaan seperti #rang tua" gangguan faal ginal dan hati" kurang

    nutrisi serta pen!akit kardi#&askular" tidak dianurkan penggunaan

    sulf#nilurea kera panang.

    ,). =linid

    =linid merupakan #at !ang 6ara keran!a sama dengan

    sulf#nilurea" dengan penekanan pada peningkatan sekresi insulin

    fase pertama. =#l#ngan ini terdiri dari , ma6am #at !aitu

    epaglinid (deri&at asam enC#at) dan ateglinid (derivat

    fenilalanin). at ini dias#rpsi dengan 6epat setelah pemerian

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    24/28

    28

    se6ara #ral dan diekskresi se6ara 6epat melalui hati. at ini dapat

    mengatasi hiperglikemia p#st prandial.

    &/ Pening$at Sensitivitas Terhadap "nsulin

    1). iaC#lidindi#n

    iaC#lidindi#n (pi#glitaC#n) erikatan pada Pero0isome

    Proliferator #ctivated Receptor 1amma (;;-g)" suatu resept#r

    inti di sel #t#t dan sel lemak. =#l#ngan ini mempun!ai efek

    menurunkan resistensi insulin dengan meningkatkan umlah

    pr#tein pengangkut gluk#sa" sehingga meningkatkan amilan

    gluk#sa di perifer.iaC#lidindi#n dik#ntraindikasikan pada pasien

    dengan gagal antung kelas -L karena dapat mempererat

    edema/retensi6airan dan uga pada gangguan faal hati. ;ada pasien

    !ang menggunakan tiaC#lidindi#n perlu dilakukan pemantauanfaal

    hati se6ara erkala.

    2golongan rosiglita'on sudah ditari$ dari peredaran $arena efe$

    sampingn!a/

    c/ Pengham&at 1lu$oneogenesis

    1). 'etf#rmin

    at ini mempun!ai efek utama mengurangi pr#duksi

    gluk#sa hati (gluk#ne#genesis)" di samping uga memperaiki

    amilan gluk#sa perifer. erutama dipakai pada pen!andang

    diaetes gemuk. 'etf#rmin dik#ntraindikasikan pada pasien

    dengan gangguan fungsi ginal (serum kreatinin >1"5 mg/dE) dan

    hati" serta pasien-pasien dengan ke6enderungan hip#ksemia

    (misaln!a pen!akit serer#-&askular" sepsis" renatan" gagal

    antung). 'etf#rmin dapat memerikan efek samping mual. Bntuk

    mengurangi keluhan terseut dapat dierikan pada saat atau

    sesudah makan. 2elain itu harus diperhatikan ah+a pemerian

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    25/28

    29

    metf#rmin se6ara titrasi pada a+al penggunaan akan memudahkan

    d#kter untuk memantau efek samping #at terseut.

    d/ Pengham&at 1lu$osidase #lfa #car&ose%

    at ini ekera dengan mengurangi as#rpsi gluk#sa di

    usus halus" sehingga mempun!ai efek menurunkan kadar gluk#sa

    darah sesudah makan. 6ar#se tidak menimulkan efek samping

    hip#glikemia. ?fek samping !ang paling sering ditemukan ialah

    kemung dan flatulens.

    e/ DPP-"3 "nhi&itor

    1lucagon-li$e peptide-4 (=E;-1) merupakan suatu h#rm#n

    peptida !ang dihasilkan #leh sel E di muk#sa usus. ;eptida ini

    disekresi #leh sel muk#sa usus ila ada makanan !ang masuk ke

    dalam saluran pen6ernaan. =E;-1 merupakan perangsang kuat

    pelepasan insulin dan sekaligus seagai penghamat sekresi

    glukag#n. amun demikian" se6ara 6epat =E;-1 diuah #leh

    enCim dipeptid!l peptidase-4 (D;;-4)" menadi meta#lit =E;-1-

    (9")-amide !ang tidak aktif. 2ekresi =E;-1 menurun pada D'

    tipe ," sehingga upa!a !ang dituukan untuk meningkatkan =E;-1

    entuk aktif merupakan hal rasi#nal dalam peng#atan D' tipe,.

    ;eningkatan k#nsentrasi =E;-1 dapat di6apai dengan pemerian

    #at !ang menghamat kinera enCim D;;-4 (penghamat D;;-4)"

    atau memerikan h#rm#n asli atau anal#gn!a (analog

    incretinM=E;-1 ag#nis). 7eragai #at !ang masuk g#l#ngan

    D;;-4 inhiit#r" mampu menghamat kera D;;-4 sehingga =E;-

    1 tetap dalam k#nsentrasi !ang tinggi dalam entuk aktif dan

    mampu merangsang pelepasan insulin serta menghamat pelepasan

    glukag#n.

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    26/28

    30

    Ba%an 2.* Al%"rit$a Pe$berian ;H;

    $ara pemerian H" terdiri dari8

    H dimulai dengan d#sis ke6il dan ditingkatkan se6ara

    ertahap sesuai resp#ns kadar gluk#sa darah" dapat dierikan

    sampai d#sis #ptimal

    2ulf#nilurea8 15 :0 menit seelum makan

    epaglinid" ateglinid8 sesaat seelum makan

    'etf#rmin 8 seelum /pada saat / sesudah makan

    ;enghamat gluk#sidase (#car&ose)8 ersama makan suapan

    pertama

    iaC#lidinidi#n 8 tidak ergantung pada ad+al makan

    D;;-L inhiit#r dapat dierikan ersama makan dan atau

    seelum makan

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    27/28

    31

    Tabel 2.5 Perban'in%an ,"l"n%an ;H;

  • 7/26/2019 2.BAB II dito

    28/28

    32