BAB I - flashriduan.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu...

12
EVALUASI PASCA PELATIHAN PADA PELATIHAN BIDAN POSKESDES UNTUK MENDUKUNG DESA SIAGA WILAYAH KOTA PALANGKA RAYA TANGGAL 17-19 NOVEMBER 2009 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kegiatan yang penting yang berperan langsung terhadap pengembangan pemberdayaan manusia di Provinsi Kalimantan Tengah adalah pelatihan, dan pelatihan yang efektif akan menghasilkan tenaga kesehatan yang lebih bermutu. Sehingga mampu melaksanakan tugasnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk dapat mewujudkan tersedianya sumber daya manusia Indonesia yang produktif. Pengembangan model institusi diklat kesehatan kabupaten/kota merupakan prototipe pemberdayaan daerah dalam mengembangkan dan memberdayakan SDM kesehatan di wilayahnya melalui kegiatan pelatihan. Di era desentralisasi dan otonomi ini, masing-masing daerah mempunyai kewenangan dalam hal pengelolaan dan 1

Transcript of BAB I - flashriduan.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu...

Page 1: BAB I - flashriduan.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu kegiatan yang penting yang berperan langsung terhadap pengembangan pemberdayaan manusia

EVALUASI PASCA PELATIHANPADA PELATIHAN BIDAN POSKESDES UNTUK MENDUKUNG DESA SIAGA WILAYAH KOTA PALANGKA RAYATANGGAL 17-19 NOVEMBER 2009

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Salah satu kegiatan yang penting yang berperan langsung terhadap pengembangan pemberdayaan manusia di Provinsi Kalimantan Tengah adalah pelatihan, dan pelatihan yang efektif akan menghasilkan tenaga kesehatan yang lebih bermutu. Sehingga mampu melaksanakan tugasnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk dapat mewujudkan tersedianya sumber daya manusia Indonesia yang produktif.

Pengembangan model institusi diklat kesehatan kabupaten/kota merupakan prototipe pemberdayaan daerah dalam mengembangkan dan memberdayakan SDM kesehatan di wilayahnya melalui kegiatan pelatihan. Di era desentralisasi dan otonomi ini, masing-masing daerah mempunyai kewenangan dalam hal pengelolaan dan pengembangan SDM kesehatannya melalui berbagai upaya dan kegiatan seperti pelatihan dan pembelajaran sesuai dengan program yang telah direncanakan.

Namun diakui informasi (evidence based) tingkat keberhasilan dalam menerapkan hasil pelatihan SDM kesehatan dalam upaya peningkatan kinerja individu, tim atau kinerja organisasi masih

1

Page 2: BAB I - flashriduan.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu kegiatan yang penting yang berperan langsung terhadap pengembangan pemberdayaan manusia

belum ada, hal ini karena memang belum pernah dilakukan evaluasi terhadap kinerja tenaga kesehatan pasca diberikan pelatihan.

Kondisi tersebut juga dimungkinkan karena selama ini kegiatan evaluasi pasca pelatihan bukan merupakan bagian dari suatu pelatihan, sehingga seolah-olah kegiatan Evaluasi Pasca Pelatihan merupakan kegiatan tersendiri yang harus dikerjakan oleh institusi diklat yang berperan dalam merancang suatu pelatihan.

Selayaknya Evaluasi Pasca Pelatihan (EPP) hendaknya berperan bukan saja sebagai upaya untuk mengetahui seberapa besar manfaat pelatihan tersebut bagi individu/tim/organisasi, tetapi juga sebagai sebuah rangkaian siklus yang dinamis dan berkesinambungan dalam memberikan umpan balik pada proses perbaikan dan penyempurnaan program pelatihan khususnya dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan dalam arti luas.

Sehubungan dengan hal tersebut, Bapelkes melalui programnya akan melakukan kegiatan Evaluasi Pasca Pelatihan terhadap diklat kesehatan yang sudah dilakukan di tingkat kabupaten/kota, untuk mengetahui dampak kinerja yang dihasilkan oleh tenaga kesehatan bagi kemajuan dan peningkatan pelayanan masyarakat yang akhirnya berdampak juga pada penampilan kerja tim dan organisasinya.

B. Tujuan1. Tujuan Umum

Memberikan masukan bagi pengambil keputusan tentang dampak pelatihan terhadap kinerja individu, tim dan kinerja organisasi.

2. Tujuan Khususa. Mengidentifikasi retensi dari peningkatan/perubahan

kompetensi (KAP) dari mantan peserta latih yang diperoleh selama pelatihan.

b. Adanya komitmen mantan peserta latih dalam mengaplikasikan konsep/tools yang didapat selama pelatihan.

c. Mendapatkan gambaran kemampuan mantan peserta latih dalam menjalankan tugas dan fungsinya di tempat tugas.

d. Mendapatkan gambaran hambatan yang timbul dalam menjalankan tugas dan fungsinya, serta dapat teridentifikasinya program intervensi lebih lanjut yang diperlukan.

C. Tim EvaluasiDalam melaksanakan evaluasi pasca pelatihan Bidan Poskesdes untuk mendukung Desa Siaga telah dibentuk Tim Evaluasi yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah dan Surat Tugas Kepala Bapelkes Provinsi Kalimantan tengah.

2

Page 3: BAB I - flashriduan.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu kegiatan yang penting yang berperan langsung terhadap pengembangan pemberdayaan manusia

D. Manfaat1. Dapat mengetahui kesesuaian kurikulum dan penyelenggaraan

pelatihan dengan perkembangan keadaan.2. Dapat mengetahui relevansi program pelatihan dengan

kebutuhan peningkatan kinerja operasional.3. Sebagai bahan masukan untuk merumuskan kebijakan

pengembangan SDM kesehatan di wilayahnya.

E. Metode Evaluasi Pasca PelatihanMetode pengumpulan data evaluasi pasca pelatihan (EPP) disesuaikan dengan kompetensi yang akan dilihat di tempat kerja mantan peserta latih yang meliputi :1. Ranah pengetahuan diketahui dengan test tertulis, studi kasus,

wawancara atau FGD.2. Ranah keterampilan dengan metode observasi dan cek

dokumen.3. Ranah sikap dengan metode wawancara dengan pihak ketiga

(pimpinan, teman sekerja dan bawahan).

F. Peserta atau Responden dan Unsur Evaluasi Pasca PelatihanResponden utama EPP adalah mantan peserta latih yang telah mengikuti pelatihan Bidan Poskesdes untuk mendukung Desa Siaga pada tahun 2008, dan sebagai pendukung adalah atasan, bawahan atau rekan kerja di antara mantan peserta latih tersebut. Jumlah responden untuk masing-masing kabupaten/kota adalah 20 orang.Unsur utama EPP :1. Peningkatan pengetahuan mantan peserta latih.2. Penerapan keterampilan yang didapat dari pelatihan dan

penerapan di tempat kerja.3. Kepuasan atasan, bawahan serta teman sejawat atas hasil kerja,

serta perubahan sikap setelah mendapat pelatihan. Unsur pendukung EPP :1. Faktor lain yang mempengaruhi penerapan kompetensi seperti :

kebijakan, prosedur kerja, ketersediaan sarana, alat, bahan serta biaya.

2. Kurikulum dan proses pelatihan, sebagai bahan untuk mengidentifikasi kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan di lapangan.

PROSES KEGIATAN EVALUASI PASCA PELATIHAN BIDAN POSKESDES UNTUK MENDUKUNG DESA SIAGA

A. Rapat Persiapan1. Bapelkes Provinsi Kalimantan Tengah menyusun draft Surat

Keputusan Tim Evaluasi Pasca Pelatihan Bidan Poskesdes untuk mendukung Desa Siaga dan draft Kerangka Acuan.

2. Surat Keputusan diproses untuk disyahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah.

3

Page 4: BAB I - flashriduan.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu kegiatan yang penting yang berperan langsung terhadap pengembangan pemberdayaan manusia

3. Setelah Surat Keputusan ditandatangani Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah tentang Evaluasi Pasca Pelatihan Bidan Poskesdes untuk mendukung Desa Siaga, dibuat Surat Tugas Kepala Bapelkes Provinsi Kalimantan Tengah.

4. Tim mengadakan rapat di Bapelkes Provinsi Kalimantan Tengah untuk membahas Kerangka Acuan dan mendapatkan kesepakatan jadwal kegiatan Evaluasi Pasca Pelatihan Bidan Poskesdes untuk mendukung Desa Siaga dan menentukan kabupaten/kota yang akan menjadi sasaran dalam pengumpulan data. Kabupaten/kota tersebut adalah : Kabupaten Kuala Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Katingan dan Kota Palangka Raya.

B. Penyusunan InstrumenUntuk mendapatkan informasi yang diperlukan, terlebih dahulu Tim mengadakan pertemuan di Bapelkes Provinsi Kalimantan Tengah pada bulan Oktober 2009 untuk menyusun instrument.Langkah kegiatan : Tim mempelajari kurikulum pelatihan Bidan Poskesdes untuk

mendukung Desa Siaga yang dipakai pada waktu pelatihan. Setelah diketahui tujuan dari masing-masing pelatihan Bidan

Poskesdes untuk mendukung Desa Siaga, kemudian tim menyusun instrument.

Instrumen yang dibuat selain didasarkan pada kurikulum, juga diarahkan untuk melihat perubahan performance mantan peserta latih sebagai implementasi dari pelatihan yang telah diikuti.

Setelah instrument selesai, pada akhir pertemuan tim membahas ulang isi dari instrument tersebut sehingga yakin untuk digunakan di lapangan.

C. Pengumpulan dataTim melakukan pengumpulan data di Kota Palangka Raya pada tanggal 17-19 November 2009. Kegiatan pengumpulan data sebagai berikut : Tim mengirim surat dan menemui Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota untuk menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan Tim.

Surat juga dikirimkan ke kepala puskesmas tempat tujuan agar pihak puskesmas dapat mengundang bidan poskesdes dan kepala desa setempat terlebih dahulu, kemudian Tim menuju ke lokasi mantan peserta latih bertugas.

Setibanya di lokasi tempat mantan peserta latih bertugas, tim menemui pimpinan instansi yang bersangkutan untuk menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya evaluasi pasca pelatihan Bidan Poskesdes untuk mendukung Desa Siaga.

Mantan peserta latih dikumpulkan di suatu tempat, kemudian satu-persatu diwawancarai.

Sedangkan untuk cross check keabsahan informasi yang diberikan mantan peserta latih, tim melakukan wawancara

4

Page 5: BAB I - flashriduan.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu kegiatan yang penting yang berperan langsung terhadap pengembangan pemberdayaan manusia

dengan atasan langsung dan rekan sejawat mantan peserta latih yang diwawancarai.

Setelah informasi yang diperlukan diperoleh, kemudian tim kembali ke Bapelkes Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya.

D. Pengolahan dan analisa dataTim mengadakan pertemuan di Bapelkes Provinsi Kalimantan Tengah untuk mengolah dan menganalisa data yang telah diperoleh secara kualitatif. Kegiatan dilakukan pada bulan Desember 2009.

E. Paparan hasil Untuk penyempurnaan hasil evaluasi pelatihan Bidan Poskesdes untuk mendukung Desa Siaga kemudian diadakan paparan hasil yang dihadiri oleh widyaiswara dan para pejabat struktural Bapelkes Provinsi Kalimantan Tengah.

F. EditingBerdasarkan masukan dari paparan hasil, kemudian Tim membahas satu-persatu masukan yang diperoleh. Setelah ada kesepakatan, kemudian tim memilah point-point yang sekiranya relevan dengan informasi yang diperlukan dalam hasil evaluasi pasca pelatihan Bidan Poskesdes untuk mendukung Desa Siaga. Kesepakatan tersebut dicantumkan dalam hasil evaluasi sehingga menambah masukan untuk penyempurnaan hasil evaluasi.

G. Waktu dan Tempat1. Waktu

Pelaksanaan kegiatan evaluasi pasca pelatihan Bidan Poskesdes untuk mendukung Desa Siaga dilaksanakan pada tanggal 17-19 November 2009.

2. TempatKegiatan evaluasi pasca pelatihan Bidan Poskesdes untuk mendukung Desa Siaga : a. Rapat persiapan di Bapelkes Provinsi Kalimantan Tengah.b. Penyusunan instrumen di Bapelkes Provinsi Kalimantan

Tengah.c. Pengumpulan data dilaksanakan di wilayah Kota Palangka

Raya.d. Pengolahan dan analisa data di Bapelkes Provinsi Kalimantan

Tengah.e. Paparan hasil di Bapelkes Provinsi Kalimantan Tengah.f. Editing di Bapelkes Provinsi Kalimantan Tengah.

H. BiayaUntuk melaksanakan seluruh kegiatan ini, menggunakan biaya yang dibebankan pada anggaran anggaran Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2009.

5

Page 6: BAB I - flashriduan.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu kegiatan yang penting yang berperan langsung terhadap pengembangan pemberdayaan manusia

HASIL KEGIATAN EVALUASI PASCA PELATIHAN BIDAN POSKESDES UNTUK MENDUKUNG DESA SIAGA

Berdasarkan hasil kegiatan evaluasi pasca pelatihan Bidan Poskesdes untuk mendukung Desa Siaga di Kota Palangka Raya, terdiri dari : Puskesmas Kalampangan, Puskesmas Pahandut, Puskesmas Jekan Raya dan Puskesmas Tangkiling telah diperoleh :

A. Gambaran Poskesdes1. Komponen Umum Poskesdes

a. Jumlah kader poskesdes aktif : 1 orang.b. Tenaga kesehatan lain di poskesdes : tidak ada.c. Peralatan kesehatan dan obat di poskesdes : kurang.d. Tempat kegiatan pelayanan di poskesdes : ada.e. Dana operasional poskesdes : ada.f. Data/catatan jumlah bayi, jumlah kematian, dll : ada.g. Usaha Kesehatan Bersumber Masyarakat/UKBM di desa :

o Posyandu.o Tabulin.

2. Komponen Cakupan Pelayanana. Cakupan ibu hamil : 90%.b. Cakupan persalinan oleh bidan : 85%.c. Cakupan kunjungan neonatus : 100%. d. Jumlah bayi dan balita BB tidak naik ditangani : 11 orang.e. Jumlah balita Gakin umur 6-24 bulan dapat MP-ASI : 10 orang.f. Cakupan imunisasi : 95%.g. Cakupan keluarga dibina sadar gizi : 10 (belum 100% kadarzi).h. Cakupan keluarga menggunakan garam yodium : 100%.

3. Komponen Kegiatan Poskesdesa. Forum masyarakat desa membahas poskesdes : pernah 1 kali.b. Sistem kegawatdaruratan dan penanggulangan bencana di

desa : tidak.c. Sistem surveilans berbasis masyarakat desa : ya.

4. Indikator Keberhasilan Program Poskesdesa. Jumlah poskesdes di wilayah kerja puskesmas : 1 buah di

wilayah Puskesmas Jekan Raya, sedangkan poskedes di wilayah Puskesmas Tangkiling termasuk ke dalam wilayah Puskesmas Rakumpit.

b. Jumlah poskesdes yang aktif : 1 buah (Poskesdes Petuk Katimpun wilayah Puskesmas Jekan Raya Palangka Raya).

c. Sumber dana pembentukan poskesdes : bantuan pemerintah.d. Dampak adanya poskesdes terhadap program pelayanan

puskesmas :

6

Page 7: BAB I - flashriduan.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu kegiatan yang penting yang berperan langsung terhadap pengembangan pemberdayaan manusia

o Lebih bisa mendekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat.

o Kunjungan ke tempat pelayanan kesehatan meningkat.o Pemahaman masyarakat terhadap pentingnya kesehatan

meningkat.o Cakupan pelayanan kesehatan makin baik.o Angka kesakitan menurun.

e. Dampak peningkatan penemuan kasus kejadian luar biasa/KLB : ya.

f. Kunjungan ibu hamil ke petugas kesehatan meningkat : ya.g. Bentuk pembinaan/monitoring yang dilakukan pihak

puskesmas terhadap bidan poskesdes : o Supervisi/bimtek setiap bulan dilakukan bersamaan

dengan kegiatan pusling di poskesdes.o Monitoring PWS KIA, KB, bayi dan balita.o Kunjungan dan pembinaan pada bidan desa setiap

triwulan.o Bidan poskesdes rutin mengikuti rapat bulanan untuk

penyampaian laporan kegiatan dan pembinaan.

5. Dukungan Kepala Desa/Aparat Desa terhadap Poskesdes a. Manfaat yang dirasakan dengan adanya poskesdes : sangat

membantu warga khususnya masyarakat desa pinggiran sungai.

b. Bimbingan aparat desa bagi bidan desa untuk kemajuan program desa siaga : diadakan sosialisasi tentang batas umur dalam perkawinan.

c. Pertemuan atau kegiatan yang dilakukan tingkat desa setelah terbentuknya poskesdes :o Sering diadakan sosialisasi.o Sering/rutin diadakan penimbangan bayi/balita tiap bulan.

d. Organisasi yang ada di desa untuk mendukung program poskesdes : PKK Kelurahan Petuk Katimpun.

e. Saran dan tanggapan untuk kemajuan poskesdes : o Harus ada rumah dinas untuk petugas.o Harus ada mesin diesel cadangan.

B. Gambaran Bidan Poskesdes1. Identifikasi retensi dari peningkatan/perubahan kompetensi (KAP)

dari mantan peserta latih yang diperoleh selama pelatihan :o Beberapa peserta pindah tugas, sehingga belum sempat

mempraktekkan ilmu yang didapat saat pelatihan.o Beberapa bidan yang dilatih bekerja di puskesmas induk

karena poskesdes belum terbentuk, sehingga mereka kembali melaksanakan kegiatan rutin seperti sebelum mengikuti pelatihan.

o Bidan desa yang bekerja di poskesdes sudah berupaya untuk mengubah perilaku masyarakat yang kurang sesuai dengan

7

Page 8: BAB I - flashriduan.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu kegiatan yang penting yang berperan langsung terhadap pengembangan pemberdayaan manusia

kesehatan, namun terbentur dengan masalah sosial budaya dan ekonomi.

2. Adanya komitmen mantan peserta latih dalam mengaplikasikan konsep/tools yang didapat selama pelatihan :o Ada juga bidan yang bertugas di puskesmas pembantu, tapi

tetap melaksanakan konsep poskesdes yang diterima saat pelatihan.

o Bidan dan kader yang bekerja di poskesdes perlu mendapat apresiasi dan perhatian terutama dukungan obat poskesdes dan kesejahteraan.

o Rencana tindak lanjut selama pelatihan tidak semua dapat dilaksanakan, namun bidan tetap memberikan pelayanan yang optimal.

3. Gambaran kemampuan mantan peserta latih dalam menjalankan tugas dan fungsinya di tempat tugas :o Bidan desa yang dilatih sudah mampu menerapkan prinsip-

prinsip pelayanan sesuai dengan pelatihan.o Perlu adanya tindak lanjut dukungan dari aparat desa atau

kelurahan tempat bidan bertugas untuk memperlancar pelaksanaan tugasnya.

o Kemampuan peserta latih di tempat tugas lebih meningkat, terutama dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

o Beberapa upaya pemberdayaan masyarakat sudah dilakukan bidan desa untuk merubah perilaku masyarakat, meliputi : kebiasaan merokok, kadarzi, jamban keluarga dan perkawinan usia muda.

4. Gambaran hambatan yang timbul dalam menjalankan tugas dan fungsinya, serta dapat teridentifikasinya program intervensi lebih lanjut yang diperlukan : o Ada beberapa puskesmas yang belum terbentuk poskesdes

karena tidak masuk dalam program percontohan poskesdes oleh Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya.

o Beberapa poskesdes yang telah terbentuk di wilayah Puskesmas Tangkiling sudah diserahkan pengelolaannya ke wilayah Puskesmas Rakumpit karena berada di luar wilayah puskesmas.

o Perlunya pelatihan yang melibatkan bidan desa dan kader poskesdes untuk meningkatkan pelayanan poskesdes.

PENUTUP

A. KesimpulanDengan telah dilakukannya evaluasi pasca pelatihan Bidan

Poskesdes untuk mendukung Desa Siaga, telah diperoleh :

8

Page 9: BAB I - flashriduan.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu kegiatan yang penting yang berperan langsung terhadap pengembangan pemberdayaan manusia

1. Beberapa peserta pindah tugas, sehingga belum sempat mempraktekkan ilmu yang didapat saat pelatihan.

2. Beberapa bidan yang dilatih bekerja di puskesmas induk karena poskesdes belum terbentuk, sehingga mereka kembali melaksanakan kegiatan rutin seperti sebelum mengikuti pelatihan.

3. Bidan desa yang bekerja di poskesdes sudah berupaya untuk mengubah perilaku masyarakat yang kurang sesuai dengan kesehatan, namun terbentur dengan masalah sosial budaya dan ekonomi.

4. Ada juga bidan yang bertugas di puskesmas pembantu, tapi tetap melaksanakan konsep poskesdes yang diterima saat pelatihan.

5. Rencana tindak lanjut selama pelatihan tidak semua dapat dilaksanakan, namun bidan tetap memberikan pelayanan yang optimal.

6. Bidan desa yang dilatih sudah mampu menerapkan prinsip-prinsip pelayanan sesuai dengan pelatihan.

7. Kemampuan peserta latih di tempat tugas lebih meningkat, terutama dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

8. Beberapa upaya pemberdayaan masyarakat sudah dilakukan bidan desa untuk merubah perilaku masyarakat, meliputi : kebiasaan merokok, kadarzi, jamban keluarga dan perkawinan usia muda.

9. Ada beberapa puskesmas yang belum terbentuk poskesdes karena tidak masuk dalam program percontohan poskesdes oleh Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya.

10. Beberapa poskesdes yang telah terbentuk di wilayah Puskesmas Tangkiling sudah diserahkan pengelolaannya ke wilayah Puskesmas Rakumpit karena berada di luar wilayah puskesmas.

B. Saran1. Bidan dan kader yang bekerja di poskesdes perlu mendapat

apresiasi dan perhatian terutama dukungan obat poskesdes dan kesejahteraan.

2. Perlu adanya tindak lanjut dukungan dari aparat desa atau kelurahan tempat bidan bertugas untuk memperlancar pelaksanaan tugasnya.

3. Perlunya pelatihan yang melibatkan bidan desa dan kader poskesdes untuk meningkatkan pelayanan poskesdes.

4. Diharapkan dapat memberikan masukan untuk penyempurnaan kurikulum, modul dan penyelenggaraan pelatihan di masa yang akan datang.

9