Bab i tps

16
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas pendidikan di sekolah berkaitan erat dengan kualitas proses belajar mengajar yang dilakukan guru dan siswa di sekolah. Proses belajar yang berkualitas akan menghasilkan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, bertanggung jawab, mandiri, terampil, kreatif dan produktif. Pendidikan berfungsi mengembangkan apa yang secara potensial dan aktual telah dimiliki peserta didik, sebab peserta didik atau siswa bukanlah gelas kosong yang harus diisi dari luar. 1 Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting bagi perkembangan manusia karena dengan adanya pendidikan diharapkan manusia dapat berubah, baik pengetahuan, tingkah laku maupun 1 Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Belajar, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 4.

Transcript of Bab i tps

Page 1: Bab i tps

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan kualitas pendidikan di sekolah berkaitan erat dengan

kualitas proses belajar mengajar yang dilakukan guru dan siswa di sekolah.

Proses belajar yang berkualitas akan menghasilkan manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, bertanggung

jawab, mandiri, terampil, kreatif dan produktif. Pendidikan berfungsi

mengembangkan apa yang secara potensial dan aktual telah dimiliki peserta

didik, sebab peserta didik atau siswa bukanlah gelas kosong yang harus diisi dari

luar.1 Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting bagi

perkembangan manusia karena dengan adanya pendidikan diharapkan manusia

dapat berubah, baik pengetahuan, tingkah laku maupun keterampilannya.2

Sedangkan menurut Oemar Hamalik, “Pendidikan adalah usaha sadar untuk

menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan

bagi peranannya di masa yang akan datang”.3 Upaya untuk meningkatkan

mutu pendidikan di sekolah harus melalui pembelajaran.

1 Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Belajar, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 4.

2 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pres, 2011), h. 65.

3 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), h. 14.

Page 2: Bab i tps

2

Pembelajaran adalah upaya yang dilakukan pendidik untuk membantu

peserta didik agar dapat menerima pengetahuan yang diberikan dan membantu

memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran.4 Tujuan pembelajaran adalah

seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta didik setelah

diselenggarakannya kegiatan pendidikan. Dalam usaha pencapaian tujuan

pembelajaran perlu diciptakan sistem lingkungan atau kondisi belajar yang lebih

kondusif.5

Biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang termasuk dalam

bidang sains dalam mata pelajaran di Sekolah Menengah Pertama. SMP 1

Swadhipa Natar adalah sekolah yang berada di Kabupaten Lampung Selatan.

Biologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup, umumnya

menggunakan istilah atau bahasa latin untuk memahami sebuah materi.

Proses pembelajaran Biologi akan lebih bermakna apabila menggunakan

metode atau cara yang menyanangkan yang melibatkan siswa dalam berfikir

secara langsung dalam pembelajaran sehingga siswa merasa senang atau mudah

mendalami materi yang disampaikan dalam pembelajaran.

Berdasarkan observasi yang dilakukan, diketahui bahwa kemampuan siswa

kelas VII A SMP 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan terdapat beberapa

permasalahan yang dikemukakan para guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung, dalam proses belajar mengajar mata pelajaran biologi menunjukkan

hasil belajar siswa kurang memuaskan. Nilai siswa hanya berkisar pada batas

tuntas KKM (60) atau dibawahnya. Nilai kognitif yang didapatkan siswa pada

4 Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran, Teori dan Aplikasinya, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), h. 75.

5 Sardiman, Op. Cit. H. 25.

Page 3: Bab i tps

3

ulangan sebelumnya menunjukkan bahwa 17 siswa dari 40 siswa atau 42,5%

siswa belum mencapai batas ketuntasan.

Tabel 1. Data Hasil Ujian Semester 1 Pelajaran IPA siswa yang menjadi sampel penelitian pada SMP 1 Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014

NoRENTANG

NILAIKelas VII A Jumlah

Peserta DidikProsentasi Keterangan

1 90 - 100 3

23 57,5 % Tuntas2 80 – 89 73 70 – 79 104 60 – 69 35 50 – 59 17 17 42,5 % Belum Tuntas

Jumlah 40 100 %Sumber data: Dokumentasi Daftar Nilai Kelas IX Semester Ganjil T.A. 2013/2014 SMP

Swadhipa I Natar.6

Pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa hasil belajar ranah kognitif peserta

didik mata pelajaran biologi materi pencmaran dan kerusakan lingkungan pada

kelas VII A masih rendah. Sedangkan nilai ranah psikomotorik tergolong rendah

yang dapat diketahui dari kurang aktifnya peserta didik dalam proses

pembelajaran dikelas tersebut. Tabel 2 menunjukkan data nilai hasil belajar ranah

psikomotorik.

Tabel 2. Nilai Psikomotorik Peserta Didik Semester Genap Mata Pelajaran Biologi Materi Pencernaan Pada Kelas VII A di SMP Swadhipa 1 Natar Tahun

Pelajaran 2013/2014

No Nilai Kelas VII CJumlah Peserta

DidikProsentasi Keterangan

1 70 – 100 16 12 30 % Tuntas2 50 – 69 24 28 70 % Belum Tuntas

Jumlah 40 40Sumber data: Dokumentasi Daftar Nilai Kelas IX Semester Ganjil T.A. 2013/2014 SMP

Swadhipa I Natar.7

Keaktifan siswa dalam proses belajar sangat kurang terutama pada

siswa putra. Siswa yang bertanya saat pembelajaran berlangsung sebesar

2,5% yaitu dari 40 siswa hanya 1 siswa yang bertanya. Sumber belajar siswa

6 Rosiana, Daftar Nilai Kelas VII Semester Genap T.A 2013/2014. 28 Januari 2014.7 Ibid, Januari 2014.

Page 4: Bab i tps

4

hanya terbatas pada LKS yang diberikan guru serta hanya sebagian kecil

siswa yang mempunyai buku pegangan. Jumlah siswa yang mempunyai buku

pegangan hanya 6 anak dari 40 siswa atau 15%. Kegiatan siswa didalam

kelas adalah mendengarkan penjelasan dari guru dan mencatat materi yang

diberikan guru sehingga suasana dalam kelas terasa sangat monoton. 37,5 %

siswa menunjukkan sikap negatif saat pembelajaran dikelas ada siswa yang

mengantuk, ramai, bermain sendiri dan tidak memperhatikan penjelasan dari

guru. Apabila guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang hal yang belum dipahami, siswa hanya diam tanpa merespon.

Pembelajaran berpusat pada guru serta kemampuan diskusi siswa dalam

memecahkan suatu masalah sangatlah kurang. Selain itu pengelompokan siswa

dalam belajar terutama saat memecahkan masalah dirasa kurang efektif karena

dalam satu kelas hanya dibagi dalam dua atau tiga kelompok, dengan kondisi

seperti itu mengakibatkan ada beberapa siswa yang hanya menyalin pekerjaan

teman. Dari keadaan seperti ini mengakibatkan pencapaian hasil belajar siswa

yang kurang optimal. Guru biologi menyatakan bahwa banyaknya materi yang

harus disampaikan kepada siswa menjadi alasan pemakaian metode ceramah

yang membuat siswa cenderung pasif. Disamping itu siswa merasa bosan dengan

pelajaran biologi karena banyak hafalan. Keadaan ini dikarenakan beberapa

faktor, salah satunya adalah metode yang digunakan guru saat mengajar.

Metode pembelajaran yang digunakan saat ini adalah metode ceramah dan

tanya jawab. Metode ceramah menempatkan guru sebagai sumber belajar

(teacher centered) sehingga siswa kurang aktif dalam menyusun konsep

Page 5: Bab i tps

5

pemikiran. Keadaan seperti ini akan menimbulkan siswa menjadi pasif dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga hasil belajar siswa kurang optimal.

Solusi yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas proses

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Metode

yang dapat mengembangkan keaktifan, minat, kemandirian, tanggung jawab

dan sifat gotong royong siswa dalam belajar. Pembelajaran kooperatif

merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat menunjang siswa dalam

pembelajaran yang bermakna dengan memberikan kemudahan bagi siswa

untuk menemukan dan memahami konsep-konsep yang dianggap sulit. Siswa

dapat saling mendiskusikan maslah yang dihadapi dengan temannya.

Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan pencapaian prestasi belajar para

siswa dan mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap

teman sekelas yang lemah akademik dan meningkatkan rasa harga diri.

Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada

penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan

kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Kondisi belajar yang

kondusif mendukung siswa untuk belajar secara kasimal dan mengembangkan

potensi yang ada di dalam diri siswa.8 Metode yang termasuk dalam

pembelajaran kooperatif adalah: metode Student Team Achievement Division

(STAD), metode Jigsaw, metode Group Investigation (GI), metode struktural

(Think-Pair-Share dan Numbered Head Together).9

Hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran di kelas

VII A SMP 1 Swadhipa Natar belum maksimal. Untuk meningkatkan proses

8 Nurhadi, Kurikulum 2004, (Jakarta: Grasindo, 2004), h. 112.9 Ibid, h. 116-121.

Page 6: Bab i tps

6

pembelajaran diperlukan suatu inovasi dalam pembelajaran. Penerapan

inovasi dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa

dalam mengikuti pelajaran sehingga proses pembelajaran dapat maksimal. Salah

satu inovasi yang diharapkan dapat membantu meningkatkan keaktifan siswa

terhadap proses pembelajaran adalah dengan penerapan pembelajaran

kooperatif Think- Pair-Share. Think Pair Share (TPS) merupakan teknik yang

memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan

orang lain. Dengan TPS diharapkan akan terjadi aktivitas dan interaksi antara

siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai dalam kelas, sehingga

dapat saling membantu dalam memecahkan masalah serta dalam menguasai

materi pelajaran. Penelitian yang telah ada menunjukkan bahwa metode memiliki

kelebihan dibanding dengan metode lain karena metode ini mudah dilakukan dan

sederhana. Pelaksanaan metode Think-Pair- Share dibagi menjadi tiga tahap

yakni thinking (berpikir), pairing (berpasangan), dan sharing (berbagi).

Melalui proses ini siswa dapat belajar dari pengalaman secara nyata sehingga

keaktifan siswa dapat lebih meningkat. Berdasarkan latar belakang yang

dikemukakan di atas, maka dirumuskan judul penelitian sebagai berikut:

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII A

SMP 1 SWADHIPA NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

Page 7: Bab i tps

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas,

maka terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai

berikut :

1. Metode pembelajaran yang digunakan guru saat mengajar dimungkinkan

menjadi salah satu faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa

belum optimal.

2. Pendekatan pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru

(teacher centered).

3. Penggunaan metode pembelajaran Think-Pair-Share yang merupakan

salah satu bentuk pembelajaran kooperatif (Cooperatif learning)

dimungkinkan dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti membatasi masalah

penelitian sebagai berikut :

1. Penelitian dibatasi pada penerapan metode pembelajaran Think-Pair-Share

dalam proses pembelajaran IPA materi pencemaran dan kerusakan

lingkungan.

2. Proses pembelajaran difokuskan pada peserta didik kelas VII A SMP 1

Swadhipa Natar tahun pelajaran 20013/2014.

3. Hasil belajar biologi siswa mata pelajaran biologi pada semua ranah

pembelajaran, yaitu:

Page 8: Bab i tps

8

1) Ranah kognitif meliputi empat aspek yaitu pengetahuan,

pemahaman, penerapan, dan analisa. Ranah ini diukur dengan tes

kemampua awal, tes pasca siklus I da tes pasca siklus II.

2) Ranah afektif meliputi lima aspek yaitu penerimaan, partisipasi,

penilaian, organisasi, dan pembentukan sikap. Ranah ini diukur

dengan agket.

3) Ranah psikomotor yaitu meliputi dua aspek yaitu

kesiapan dan menyesuaikan. Ranah ini diukur dengan lembar

observasi.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah

yang telah dikemukakan serta untuk memperjelas masalah maka

dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah metode pembelajaran Think-

Pair-Share dapat meningkatkan hasil belajar biologi pada ranah

kognitif, afektif dan psikomotor siswa kelas VII A SMP 1 Swadhipa

Natar tahun pelajaran 20013/2014.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini

adalah untuk mengetahui bahwa penerapan metode pembelajaran Think-

Pair-Share pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A SMP 1 Swadhipa Natar

tahun pelajaran 20013/2014.

Page 9: Bab i tps

9

2. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Secara Teoritis

Dapat memberikan masukan dan informasi secara teori sesuai

dengan judul dan tema skripsi, utamanya masalah penerapan metode

pembelajaran Think-Pair-Share pada pelajaran Biologi di kelas VII A

SMP 1 Swadhipa Natar tahun pelajaran 20013/2014.

b. Secara Praktis

1) Bagi Pendidik

a) Dapat meningkatkan pemahaman pendidik terhadap

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran

Think-Pair-Share.

b) Dapat meningkatkan minat pendidik untuk menggunakan

pendekatan maupun metode yang sesuai dengan keadaan

peserta didik, mata pelajaran dan materi yang akan dipelajari.

2) Bagi Peserta Didik

Untuk mengetahui peningkatan dalam motivasi, minat,

pemahaman dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran

biologi.

3) Bagi Sekolah

a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

yang bermanfaat bagi sekolah, sehingga dapat dijadikan

sebagai bahan kajian bersama untuk rujukan pembelajaran di

SMP 1 Swadhipa Natar.

Page 10: Bab i tps

10

b) Mendapatkan panduan tentang pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan metode pembelajaran Think-Pair-Share.

4) Bagi Peneliti

Mendapatkan wawasan dan pengalaman baru tentang

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode

pembelajaran Think-Pair-Share, sekaligus sebagai contoh

pembelajaran yang dapat dikembangkan kelak di lapangan.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Agar menghindari meluasnya masalah sehingga pembahasan dapat

fokus dan mencapai apa yang diharapkan maka penelitian ini dibatasi

pada ruang lingkup sebagai berikut :

1. Objek penelitian ini adalah metode pembelajaran Think-Pair-Share yang

diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi

pencemaran dan kerusakan lingkungan.

2. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah nilai ranah

kognitif, afektif dan psikomotor yang dicapai oleh peserta didik setelah

melalui kegiatan pembelajaran dalam waktu tertentu pada materi

pencemaran dan kerusakan lingkungan.

3. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII A di SMP 1

Swadhipa Natar Tahun Ajaran 2013/2014.