BAB I (SO2 METODE PARAROSANILIN)

8
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belerang Dioksida (SO 2 ) merupakan salah satu jenis polutan yang cukup berbahaya dan umumnya banyak terdapat dalam udara ambien. Jenis polutan ini biasanya berasal dari kegiatan industri dan kendaraan bermotor yang dapat mengakibatkan perubahan udra lingkungan sekitar, karena itu SO 2 dalam udara perlu dianalisis. Penerapan ilmu dan teknologi serta penggunaan mesin, peralatan dan alat bantu yang modern merupakan suatu pilihan yang tidak dapat dihindarkan untuk dapat meningkatkan efisiensi para pekerja dan termasuk juga produktifitas kerja. Penerapan ilmu teknologi tersebut dapat mendukung peningkatan pangan, peningkatan produksi bahan baku, perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu peningkatan penerapan ilmu dan teknologi tersebut dapat memberikan dampak negatif yang dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, masyarakat, dan lingkungan tempat kerjanya. 1

description

PENETAPAN KADAR BELERANG DIOKSIDA (SO2) DI UDARA LINGKUNGAN KERJA METODE PARAROSANILIN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV - VIS

Transcript of BAB I (SO2 METODE PARAROSANILIN)

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangBelerang Dioksida (SO2) merupakan salah satu jenis polutan yang cukup berbahaya dan umumnya banyak terdapat dalam udara ambien. Jenis polutan ini biasanya berasal dari kegiatan industri dan kendaraan bermotor yang dapat mengakibatkan perubahan udra lingkungan sekitar, karena itu SO2 dalam udara perlu dianalisis. Penerapan ilmu dan teknologi serta penggunaan mesin, peralatan dan alat bantu yang modern merupakan suatu pilihan yang tidak dapat dihindarkan untuk dapat meningkatkan efisiensi para pekerja dan termasuk juga produktifitas kerja. Penerapan ilmu teknologi tersebut dapat mendukung peningkatan pangan, peningkatan produksi bahan baku, perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.Selain itu peningkatan penerapan ilmu dan teknologi tersebut dapat memberikan dampak negatif yang dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, masyarakat, dan lingkungan tempat kerjanya. Dampak negatif dari proses industrilisasi bagi tenaga kerja dapat berupa kecelakaan kerja maupun gangguan kesehatan akibat bekerja.Penyebab terjadinya kecelakaan kerja maupun gangguan kesehatan akibat bekerja tersebut adalah karena adanya potensi bahaya yang tidak dikendalikan dengan baik. Potensi bahaya tersebut dapat bersumber dari faktor kimia, faktor biologi, faktor fisika, faktor fisiologi maupun faktor psikologi dari tempat kerja.

Untuk mengurangi resiko bahaya problematika yang akan timbul dikemudian hari oleh proses industrilisasi, maka pemerintah telah membentuk lembaga-lembaga yang berfungsi mengendalikan dampak tersebut.Pencemaran udara merupakan salah satu faktor kimia yang dipantau ditempat kerja dalam suatu kondisi tertentu, apabila kadar bahan-bahan pencemar udara di tempat kerja tidak dikendalikan dapat mengakibatkan gangguan kepada tenaga kerja maupun masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Salah satu gas pencemar udara yaitu adalah Belerang Dioksida (SO2). Nilai Ambang Batas (NAB) Belerang Dioksida adalah 5 ppm di dalam udara, apabila kadar Belerang Dioksida didalam udara melebihi ambang batas maka dapat memberi pengaruh buruk unuk kesehatan.Pusat Hiperkes dan Keselamtan Kerja merupakan unit organisasi pelaksanaan teknis di tingkat provinsi di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta yang mempunyai tugas utama untuk melaksanakan pengembangan, pengkajian dan pelayanan teknis serta pelatihan tenaga kerja kesehatan kerja, higiene perusahaan, ergonomi dengan meningkatakan fasilitas laboratorium. Dengan tujuan membina perusahaan mengendalikan dampak negatif akibat proses kerja yang berlangsung.B. Visi, Misi, dan Tujuan Praktik Kerja Industri Visi Kegiatan Praktik Kerja IndustriMenyiapkan tamatan menjadi tenaga kerja terdidik, professional, terampil, beriman dan taqwa serta berjiwa usaha Misi Kegiatan Praktik Kerja Industri1. Mengembangkan MPMBS melalui program life skill education (pendidikan kecakapan hidup).

2. Meningkatkan : Pembinaan akhlak dan budi pekerti, Mutu dan relevansi program pendidikan, Profesionalisme dan pendidikan kualitas hasil belajar, Mutu dan pendidikan kualitas hasil belajar, Kualitas sarana dan prasarana pendidikan, Mengembangkan sekolah sebagai pusat budaya.Tujuan Kegiatan Praktik Kerja Industri

Tuntutan dan tantangan masyarakat industri di tahun-tahun mendatang akan semakin meningkat. Begitu pula pengetahuan dan keterampilan, maka pengembangan pendidikan sekolah menengah kejuruan khususnya analisis kimia harus difokuskan pada peningkatan kualitas lulusan yang baik dan kompeten. Hal tersebut tentu saja adalah hal yang mutlak di perlukan oleh seorang analis kimia untuk terjun ke dunia industri.Kemantapan wawasan ilmu kimia yang di peroleh selama 3 tahun di bangku sekolah terasa belum cukup menjadi bekal bagi calon tenaga analis untuk diaplikasikan dilapangan. Faktor lain yang harus dimiliki adalah pengalaman dan kepiawaian dalam menghadapi masalah - masalah yang belum pernah ditangani di sekolah agar menjadi seorang analis yang terampil dan siap dalam menghadapi dunia industri. Pola pengembangan pengetahuan dan keterampilan yang digunakan dalam pembinaan sistem pendidikan menjadi sangat penting.1. Agar para lulusan dapat bekerja sesuai tuntutan.2. Memiliki keterampilan dan dapat melaksanakan usaha mandiri.

3. Dapat mengimplementasikan nilai-nilai imtaq dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan kerja sama antara sekolah dengan dunia industri, dimana dunia industri ikut membantu siswa untuk lebih mengenal dunia industri melalui Praktik Kerja Industri (PRAKERIN). Pada pelaksanaan Prakerin siswa dapat melihat, mempelajari, dan menerapkan prosedur atau menggunakan peralatan modern yang kurang menunjang jika dilakukan di sekolah. Pada kegiatan Prakerin siswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja sehingga saat memasuki dunia industri, siswa dapat menjadi seorang analis kimia professional.C. Kesimpulan Tujuan Praktik Kerja IndustriMaka tujuan dari Praktik Kerja Industri (Prakerin) bagi siswa-siswi SMK Kimia Tunas Harapan adalah : Meningkatkan kemampuan memperluas ilmu, pengalaman dan keterampilan siswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan program studi analis kimia. Menumbuhkan sikap professional dan budi pekerti yang baik diperlukan siswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai bidangnya. Meningkatkan pengalaman siswa pada aspek-aspek usaha, asosiasi usaha, jenjang karir dan manajemen usaha. Memberikan kesempatan kepada siswa belajar menyesuaikan diri pada lingkungan kerja sebenarnya, baik pekerja upah (employee) maupun sebagai pekerja mandiri (enterpreneur), terutama yang berkenan dengan disiplin kerja.

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa tentang instrument yang lebih modern serta aplikasi teknologi baru dalam lingkungan kerja bila dibandingkan dengan yang diterima di sekolah. Memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian pendidikan kejuruan. Memberikan peluang masuk penempatan tamatan dan meningkatkan kerja sama.D. Tujuan Analisis Bahan Untuk mengetahui tingkatan pencemaran udara yang ada di suatu daerah, dengan mengacukannya kepada ketentuan dan peraturan mengenai kualitas udara yang berlaku dan baku. Untuk menyediakan pengumpulan data yang telah diperlukan dalam evaluasi pengaruh pencemaran dan pertimbangan perancangan seperti pengembangan kota dan tata guna lahan. Transportasi penerapan strategi pengendalian pencemaran yang telah dilakukan tingkat-tingkat pencemaran. Untuk mengamati kecenderungan tingkat pencemaran yang ada didaerah pengendalian pencemaran udara tertentu termasuk daerah perkotaan. Untuk mengaktifkan dan menentukan prosedur pengendalian darurat mencegah timbulnya pencemaran udara.

5