Bab i Skripsi

download Bab i Skripsi

of 8

Transcript of Bab i Skripsi

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Secara geografis, suku Maybrat mendiami Distrik Ayamaru, Aitinyo, Aifat. Suku Imian Sawiat hidup di distrik Sawiat dan Teminabuan, dengan tipe iklim tropis basah, dan didominasi oleh penduduk dengan mata pencaharian Petani, Nelayan dan pemburu. Dari aktivitas yang heterogen ini, ditunjang oleh rumah panggung, rumah gantung dan Kemah/Sekolah/Tabernakel kwiyon-mbol wofle yang sifatnya sakral dan tertutup di permukaan tanah, dengan material pendukung umumnya berasal dari alam. Struktur bangunan rumah tradisional halit-mbol chalit berdiri diatas permukaan tanah, sungai, pesisir pantai maupun di atas pohon, sedangkan sekolah/kemah/tabernakel kwiyon-mbol wofle letaknya dipermukaan tanah (tidak berdiri diatas struktur tiang seperti ruamah hunian halit-mbol chalit). Penghuni pemukiman ini adalah merupakan etnik, yaitu satu suku besar, suku Maybrat dengan anak suku Maybrat, May Ithe, May Maka, Meyah, dan dua anak suku yaitu suku Imian, suku Sawiat yang adalah suku besar dari Suku bangsa Tehit. Mata pencaharian pokok mereka adalah berkebun, menangkap ikan dengan perahu dan memburu binatan liar dengan Tombak, Jubi, Panah, Parang dan Anjing. Pendidikan tradisional mereka adalah mber wiyon-wofle. Kepercayaan tradisional mereka adalah Oron (Allah), Komeyan (Yesus), Bomlansa (Rohul Kudus). Orang Maybrat Imian Sawiat dikenal dengan sebutan manusia nelayan (ra maru), petani (ra safom), pemburu (ra rbioh) dan pendidik/penginjil (ra wiyon-na wofle). Sebagai manusia nelayan, petani, pemburu, dan guru/penginjil, mereka melakukan segala aktivitas dan menghabiskan hidupnya dengan mengail, bercocok tanam, memburu dan mendidik/menginjil. Kemudian sejalan dengan bertambahnya waktu, mereka menetap dalam suatu hunian dan berkelompok membentuk suatu permukiman (urban space), namun budaya mengail, bertani dan memburu masih mempengaruhi kehidupan mereka sampai sekarang, sedangkan budaya mendidik/menginjil tradisional dilarang oleh pemerintah Hindia Belanda pada abad ke-18.1 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

Keberhasilan dan kelanggengan rumah halit-mbol chalit dan kwiyon-mbol wofle dalam kehidupan orang Maybrat, Imian, Sawiat, terlihat memberikan kenyamanan kepada penghuni dalam hal kenyamanan dari Musuh, Hewan atau binatan buas, serta iklim sekitar. Disadari bahwa suku Maybrat Imian Sawiat mempunyai suatu ciri, dan Idea, Arsitektur yang unik, yang mana hingga sekarang belum mampu diterapkan secara baik oleh masyarakat, baik bentuk arsitektur rumah hunian (halit-mbol chalit) dan bentuk arsitektur dan orientasi ruang arsitektur kwiyon-mbol wofle atau kemah/tabernakel/sekolah, sehingga perlu untuk diteliti dan dikembangkan dengan mengaplikasikannya untuk diterapkan dalam perkembangan

pembangunan masyarakat Maybrat Imian Sawiat. Sebagai intelektual muda Maybrat, Imian, Sawiat, dituntut untuk mampu melakukan transformasi budaya culture transform guna mereduksi terjadinya penetrasi identitas suku Maybrat Imian Sawiat Papua Barat. Bentuk

arsitektur tradisional suku Maybrat Imian Sawiat kwiyon-mbol wofle dan halit-mbol chalt yang mempunyai nilai filosofis dengan ornamen yang melambangkan kebesaran, kekuatan, ketangkasan, religi, intelektual serta kewibawaan dari orang Maybrat, Imian, Sawiat dan khususnya ra wiyon-na wofle dan bobot-bigman, kelihatannya akan hilang dengan kecenderungan masyarakat Maybrat, Imian, Sawiat yang mendirikan rumah tanpa menampilkan bentuk aliran arsitektur dan nuansa tradisional sebagai harkat dan martabat mereka, sehingga dirasa perlu untuk diangkat kembali dengan menciptakan konsep bangunan yang dilengkapi dengan ornament sebagai simbol filosofi kebesaran orang Maybrat, Imian, Sawiat (ra wiyon-na wofle dan Ra bobot-na bobot-big man) yang menunjukkan kehebatan dan Jati diri mereka. Oleh karena itu, kami mencoba membuat suatu konsep desain bentuk bangunan bernuansa arsitektur tradisional Maybrat Imian Sawiat dalam rancangan bentuk gedung DPRD yang bertempat di Kabupaten Maybrat. Selain itu, konsep desain gedung DPRD ini mengikuti aliran arsitektur tradisional Maybrat Imian Sawiat serta juga didalamnya diikutkan orientasi bentuk tata ruang Eksterior dan Interior kwiyon-mbol wofle- kemah/tabernakel/Sekolah tradisional dengan tujuan untuk menciptakan bentuk aliran, dan suasana lingkungan dalam penataan bangunan arsitektur yang khas dengan nuansa spiritual dan sosial budaya Maybrat Imian Sawiat yang diharapkan sebagai sebuah khasanah identitas, ciri, dan idea yang mulia. B. Rumusan Masalah Berdasarkan gambaran yang telah diuraikan pada latar belakang, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :2 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

-

Bagaimana bentuk dan orientasi arsitektur tradisional suku Maybrat Imian Sawiat? Bagaimana pengaruh faktor iklim terhadap bentuk rumah tinggal Halit-mbol chalit? Bagaimana Pengaruh faktor religi terhadap orientasi ruang dan bentuk arsitektur kwiyon-mbol wofle kemah/tabernakel/sekolah?

-

Bagaimana menciptakan bentuk arsitektur tradisional Maybrat Imian Sawiat dengan memasukkan unsur estetika dan orientasi ruang dari tradisional ke bentuk moderen dalam rancangan gedung DPRD Kabupaten Maybrat?

C. Tujuan Penulisan Berangkat dari permasalahan yang telah diungkapkan pada uraian latar belakang, maka yang menjadi tujuan penelitian dalam penulisan Skripsi ini adalah: 1. Untuk mengetahui bentuk dan orientasi arsitektur tradisional suku Maybrat Imian Sawiat. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor religi terhadap orientasi ruang dan bentuk arsitektur kwiyon-mbol wofle kemah/tabernakel/sekolah 3. Untuk mendapati/menemukan konsep bentuk dan konsep penataan orientasi ruang arsitektur dalam mendisain gedung DPRD kabupaten Maybrat. D. Manfaat Penulisan Seluruh hasil yang didapat dari studi penelitian yang disusun dalam penulisan Skripsi ini baik berupa rumusan-rumusan, pembuktian teori ataupun temuan-temuan tertentu diharapkan: 1. Sebagai dasar dalam pengembangan arsitektur tradisional suku Maybrat, Imian, Sawiat, yang lebih baik dan sesuai dengan budaya Maybrat Imian Sawiat. 2. Dapat memberi kesehatan terhadap penghuni dan kesehatan bangunan. 3. Dapat memberi kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat dipergunakan untuk kemungkinan penelitian lebih lanjut tentang arsitektur tradisional suku Maybrat, Imian, Sawiat. 4. Dapat memberi masukan teknis dalam rancangan bangunan gedung DPRD Maybrat, dan bangunan-bangunan Publik lainnya yang khas di wilayah Maybrat, Imian, Sawiat, Sehingga aspek sosial budaya dan kesehatan dapat diterima masyarakat setempat. 5. Dapat menjadi masukan kepada pemerintah dan masyarakat dalam setiap aktifitas pembangunan. 6. Sebagai upaya pendokumentasian arsitektur tradisional suku Maybrat, Imian, Sawiat.

3 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

E. Ruang Lingkup Batasan Penulisan dalam skripsi ini adalah berfokus pada konsep rancangan gedung DPRD Kabupaten Maybrat yang dibentuk oleh aliran arsitektur tradisional Halit-mbol chalit dan kwiyon-mbol wofle. Untuk lebih jelasnya, akan diberikan batasan dalam judul sebagai berikut: 1. Bentuk Konsep Bangunan DPRD Kabupaten Maybrat yang dimaksud adalah Bentuk usulan Konsep bangunan yang diturunkan dari aliran arsitektur tradisional halit-mbol chalit dan kwiyon-mbol wofle yang terjadi pada bentuknya yang tradisional (local product) di daerah Maybrat, Imian, Sawiat. Dalam hal ini rumah tinggal tradisional halit-mbol chalit dan rumah sekolah/kemah/tabernakel-kwiyon-mbol wofle beserta elemen-elemen, filosofi, simbol pembentukannya dan orientasi ruang serta tata lingkungannya. 2. Faktor religi yang dimaksud adalah suatu kepercayaan tentang sang realitas tertinggi yang mengatur kosmos yang dipercaya dalam ritus Maybrat, Imian, Sawiat sebagai dasar pembentukkan orientasi dan pembentukkan rumah suci/kemah/tabernakel/sekolah kwiyonmbol wofle. 3. Bentuk arsitektur tradisional Maybrat, Imian, Sawiat, yang dimaksud dalam usulan konsep desain moderen dalam Rancangan Gedung DPRD Maybrat adalah aliran bentuk arsitektur halit-mbol chalit dan orientasi tata ruang kwiyon-mbol wofle. F. Metodologi Penulisan Berdasarkan objek yang dirancang, yaitu Gedung DPRD Kabupaten Maybrat, dengan latar belakang nuansa aliran arsitektur halit-mbol chalit dan kwiyon-mbol wofle, yang mana dibentuk oleh budaya tersendiri, maka pada penulisan ini kami usulkan konsep perancangan Gedung DPRD dengan memilih pendekatan konsep fenomenologik dengan metode deskriptif konsep etnografik. Metode/konsep etnografik adalah suatu metode/konsep yang mempelajari deskripsi kehidupan masyarakat Maybrat Imian Sawiat dalam beragam situasi kehidupannya untuk menemukan konsep rancangan. Metode/konsep ini berupaya untuk memahami bagaimana masyarakat Maybrat Imian Sawiat memandang, menjelaskan, dan menggambarkan arsitektur rumah tinggal halit-mbol chalit dan kwiyon-mbol wofle yang berdasarkan budaya Appabolang dapat dirancang. Berdasarkan pada rumusan hipotesis yang akan dibuktikan, maka jenis konsep rancangan ini adalah merupakan perancangan kausal komparatif (causal comparative design concept) yang langkah-langkahnya didesain sebagai berikut:4 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

a. Rencana Penelitian 1) Tahap Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dilapangan meliputi: Data fisik bentuk bangunan arsitektur tradisional hunian (halit-mbol chalit) dan kemah/tabernakel/sekolah (kwiyon-mbol wofle) beserta didalamnya termasuk elemen-elemen pembentukkan, seperti ; filosofi, religi, sosial, budaya, dan orientasi ruang. Teknik pengumpulan data dilapangan dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, dan perekaman dan pemotretan. Teknik observasi dan wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi pembentukkan arsitektur dari pengaruh budaya Appabolang, yang dilakukan dengan observasi langsung di lapangan dan wawancara dengan kepala kampong, tokoh adat dan warga setempat. Sedangkan perekaman dilakukan dengan teknik pemotretan pencatatan pengamatan, untuk mendapatkan data fisik bangunan tradisional untuk menunjang konsep rancangan Gedung DPRD ini. 2) Tahap Kompilasi dan Interpretasi Data Data yang telah diperoleh dan disusun, dikelompokkan agar mudah untuk dipelajari dan diterapkan dalam elemen pembentukkan bangunan Gedung DPRD. Data kualitatif dari hasil perekaman dikuantitatifkan untuk memperoleh data yang falid sebagai rujukan guna kesempurnaan konsep perancangan kemudian diinterpretasikan bentukknya secara diskriptif. 3) Analisis Data Data bentukkan arsitektur Maybrat Imian Sawiat yang tercipta dari hasil budaya Appabolang, dianalisis secara kualitatif untuk mengetahui pengaruhnya terhadap bentuk dan orientasi tata ruang pada arsitektur Maybrat Imian Sawiat. Hasil observasi/pengamatan, interview dan perekaman untuk mengetahui dan mengenal unsur-unsur pembentukkan arsitektur halit-mbol chalit dan kwiyon-mbol wofle sehingga mempermudah penemuan konsep dan aliran bentuk usulan konsep Rancangan pada gedung DPRD Maybrat. Hasil observasi, pengamatan, interview dan perekaman akan membantu menginspirasi penemuan bentuk konsep yang baik yang mana dibentuk dari pengkombinasian dari setiap unsurunsurnya sebagai elemen pembentukkan yang cocok. Selain itu, kita akan menggunakan temuan indeks kenyamanan Thermal dari hasil penelitian kami pada 2007 dalam laporan KKL II 2009, yang didasarkan dari hasil pengukuran kombinasi temperatur, kelembaban, pengaruh angin untuk penentuan elemen tertentu guna mencapai kenyamanan thermal.5 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

Elemen yang dimaksud adalah; pematah sinar, kemiringan atap, cross ventilase, bukaan, orientasi bangunan berdasarkan pergerakan matahari. b. Penentuan Sampel 1) Populasi Yang menjadi populasi adalah rumah hunian (halit-mbol chalit) dan kemah/sekolah (kwiyon-mbol wofle) dibagi dalam 3 kelompok: a) Kelompok Rumah Hunian Kampung samu-amah-mbol b) Kelompok Rumah Hunian Kebun - halit wyan-mbol chalit tein c) Kelompok Kemah/Tabernakel/Sekolah - kwiyon-mbol wofle 2) Sampel Untuk penentuan sampel digunakan metode stratified Sampling, dengan pengelompokkan terdiri atas dua bagian, pertama pengelompokkan berdasarkan rumah hunian halit-mbol chalit, dan kedua pengelompokkan berdasarkan kemah/tabernakel/sekolah kwiyon-mbol wofle. Selain itu, orientasi bangunan digunakan sebagai pertimbangan untuk mendapatkan konsep bentuk yang lebih representatif untuk membentuk aliran aristektur Maybrat Imian Sawiat yang diharapkan dapat diturunkan dalam konsep perancangan Gedung DPRD tersebut. c. Variabel Yang Akan Dipelajari Variabel merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel yang akan dipelajari dan data yang digunakan sebagai tolok ukur dalam konsep perancangan Gedung DPRD ini meliputi variabel bebas dan variabel terikat sebagai berikut: 1) Variabel Bebas (Variabel bentuk) yaitu: Bentuk arsitektur rumah tinggal (halit-mbol chalit) Data yang termasuk dalam data variabel ini meliputi: filosofi, sosial, budaya, lokasi, orientasi, bentuk dan denah, bukaan-bukaan, atap dan pola penataan hunian. Bentuk Arsitektur Kemah/Tabernakel/Sekolah (kwiyon-mbol wofle) Data yang termasuk dalam data variabel ini meliputi: filosofi, Religi, Budaya, Sosial, Lokasi, Organisasi Ruang, Orientasi Bangunan, Bentuk Bangunan.

6 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

2) Variabel Terikat (Variabel terpengaruh) adalah variabel yang diamati atau variabel yang terjadi karena pengaruh variabel bebas. Variabel terpengaruh ini adalah kenyamanan thermal dalam bangunan. G. Kerangka Pembahasan Kerangka pembahasan dalam penulisan ini disusun menjadi lima bab, yang secara garis besar diuraikan sebagai berikut: Bab pertama, pendahuluan, mencakup latar belakang, permasalahan, Tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, kerangka pembahasan dan pola pikir penelitian. Bab kedua, tinjauan pustaka, menguraikan teori-teori yang mendukung pemecahan permasalahan yang meliputi: Arsitektur dan Kebudayaan, aspek sosial budaya masyarakat Maybrat, Imian, Sawiat, aspek geofisik wilayah, bentuk arsitektur chalit-mbol chalit dan kwiyon-mbol wofle. Bab ketiga, Data Nir Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Maybrat, mengurai latar belakang DPRD, Fungsi Kerja DPRD, Tugas dan Wewenang DPRD, Hak DPRD, Alat Kelengkapan dan Sekretariat DPRD, Lokasi, Manajemen DPRD, Program Kerja DPRD, Visi dan Misi DPRD Maybrat. Bab keempat, Konsep Desain, menguraikan deskripsi dan desain bentuk bangunan DPRD Kabupaten Maybrat, ditinjau dari sisi sosial budaya, mencakup fungsi, filosofi,

estetika/ornament, Religi, sebagai upaya untuk menemukan konsep desain. Bab kelima, mengurai Perancangan gedung DPRD, Rekomendasi. Berikut lihat diagram alur pikir pada gambar I.1.

7 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

Gambar. I.1 Diagram Alur Pikir Penelitian Pada Aliran Arsitektur Tradisional Maybrat Imian Sawiat dan Temuan Konsep Desain Sampai Hingga Hasil Desain Gedung DPRD Kabupaten Maybrat.Bentuk, ornament, filosofi, religi, orientasi, dekorasi Analisis Modifier elemen yang diadopsi dari faktor PembentukkanTEMUAN KONSEP DESAIN

Kondisi klimatologi wilayah Maybrat Imian SawiatBENTUK ARSITEKTUR MAYBRAT IMIAN SAWIAT

Rumah halit-mbol chalit dan kwiyonmbol wofle

Aliran bentuk bangunan

LATAR BELAKANG

Rumah tradisional Suku Maybrat Imian Sawiat Adaptasi bangunan pada kenyamanan dan tata aturan/ orientasi ruang

Perekaman / pemotretanELEMEN BANGUNAN

COCOKAN DENGAN TATA ATURAN DAN FILOSOSFI

TinjauanDESKRIPTIF

BUDAYA APPABOLANG

Agama Kepercayaan Hub. Sosial Mata Pencaharian - Pola Hidup - Pengetahuan - Lingkungan alam

-

- Lokasi - Orientasi - Bentuk & Denah - Bukaanbukaan - Atap & dinding - Overstek - Material & warna - Pola tata bangunan

Aliran bentuk tata ruang, orientasi ruang

INTERPRETASI HUBUNGAN Arsitektur Tradisional Maybrat Imian Sawiat Wawancara & Perekaman

ANALISIS KUANTITATIF DAN KUALITATIF

ELEMEN PEMBENTUKAN

BANGUNAN TRADISIONAL

MODIFIKASI KONSEP YANG DITEMUKAN DARI BENTUK TRADISIONAL KE DALAM KONESEP RANCANGAN GEDUNG DPRD

Bentuk, Filosofi, religi/kepercayaa n, Musuh/binatan buas, Sosial, budaya, hujan, matahari, angin, kebutuhan

Konsep awal & temuan Konsep yang akan dimodifikasikan pada konsep

HASIL AKHIR DESAIN GEDUNG DPRD

8 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011