BAB I Refarart
Transcript of BAB I Refarart
-
8/17/2019 BAB I Refarart
1/11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit salur an napas bawah ( lower e s pir ator y t r act
(L RT)akut,biasanya disebabkan oleh inf ek si. Sebenar ya pneumonia bukan penyakittunggal. Penyebabnya bisa ber macam-macam dan diketahui ada sumber inf ek si,
dengan sumber utama bakter i, vir us, mik r oplasma, jamur , ber bagai senyawa kimia
maupun par tikel. Penyaki ini dapat ter jadi pada semua umur , walau pun manif estasi
klinik ter par ah muncul pada anak, or angtua dan penderita penyakit kronis.
B. Etiologi
Pneumonia dapat disebabkan oleh ber bagai macam mik r oor ganisme yaitu bak ter i, vir us, jamur , dan pr otozoa.
Inf eksi Bakteri Inf eksi Atipik al Inf eksi Jamur
St r eptococcu s
Pneumonia H aemophillu s influen z a
Kleb siella pneumonia
P seudomona s aer ugino sa
Gr am-negatif !"oli!
# ycopla smapneumonia
Legionella pneumophillia
"o$iella bur netii
"hlam ydia p sittaci
% s per gillu s
H i stopla smo si s
"andida
&ocar dia
Inf eksi Virus Inf eksi Protozoa Pene!a! "ain
"nf luenza
#o$sackie%denovir us
Sin sitial r e s pir ator i
Pneumocyti s car inii
&ok soplasmosis
%mebiasis
%s pir asi
Pneumonia lipoid
'r onkiektasis(ibr osis kistik
&abel. ).* +aftar mikroorganisme dan masalah patologis
#. $aktor %ang &empengaru'i Tim!ulna Infeksi Saluran Napas Ba(a'
a. ekanisme Pertahanan Paru
Paru berusaha untuk mengeluarkan berbagai mikroorganisme yang
terhirup partikel debu dan bahan-bahan lainnya yang terkumpul di dalam paru.ekanisme ini antara lain adalah bentuk anatomis saluran napas, refleks batuk,
sistem mukosilier, juga sistem fagositosis yang dilakukan oleh sel-sel tertentu
dengan memfagosit pertikel-partikel yang mencapai permukaan alveoli. 'ilafungsi ini berjalan baik maka bahan yang bersifat infeksius dapat dikeluarkan
dari slauran napas, sehingga pada orang sehat tidak akan terjadi infeksi serius.
1
-
8/17/2019 BAB I Refarart
2/11
"nfeksi saluran napas berulang terjadi akibat berbagai komponen sistem
pertahanan paru yang tidak bekerja dengan baik.
b. olonisasi 'akteri +i Saluran apas
+i dalam saluran napas atas banyak bakteri yang bersifat komensal.'ila jumlah mereka semakin meningkat dan mencapai suatu konsentrasi yang
cukup, kuman ini kemudian masuk ke saluran napas bawah dan paru. %kibat
kegagalan mekanisme pembersihan saluran napas, keadaan ini akan bermanifestasi sebagai penyakit. ikroorganisme yang tidak dapat menempel
pada permukaan mukosa saluran napas akan ikut dengan sekresi saluran napas
dan terbawa bersama mekanisme pembersihan, sehingga tidak terjadi kolonisasi.
Proses menempelnya mikroorganisme pada permukaan mukosa saluran napas
tergantung dari sistem pengenalan mikroorganisme tersebut oleh sel epitel.
c. Pembersihan Saluran apas &erhadap 'ahan "nfeksius
Saluran napas bawah dan paru berulangkali dimasuki oleh berbagai
mikroorganisme dari saluran napas atas, akan tetapi tidak menimbulkan sakit, inimenunjukkan terdapatnya suatu mekanisme pertahanan paru yang efisien
sehingga dapat menyapu bersih mikroorganisme sebelum mereka bermultiplikasi
dan menimbulkan penyakit. Pertahanan paru terhadap bahan-bahan berbahaya daninfeksius berupa refleks batuk, penyempitan saluran napas dengan konstraksi otot
polos bronkus pada awal proses peradangan dan juga dibantu oleh respon
imunitas humoral.
D. Klasifikasi Pneumonia
a. 'erdasarkan linis +an /pideologis
*. Pneumonia komuniti #ommunity-ac0uired Pneumoni!
). Pneumonia nosocomial hospital-ac0iured Pneumonia!
1. Pneumonia %spirasi2. Pneumonia pada penderita immunocompromised
lasifikasi eterangan
Pneumonia omunitas Spordias, muda atau tua, didapat sebelum
adanya perawatan di rumah sakit
Pneumonia nosokomial P! +idapat dengan didahului perawatan di
rumah sakit
2
-
8/17/2019 BAB I Refarart
3/11
Pneumonia pada gangguan imun Pada pasien keganasan, 3"45%"+S
Pneumonia aspirasi Sering pada pasien alkoholik dan lanjut
usia
/. Patogenesis
+alam keadaan sehat, pada paru tidak akan terjadi pertumbuhan mikroorganisme,
keadaan ini disebabkan oleh mekanisme pertahanan paru. &erdapat bakteri di dalam
paru merupakan akibat ketidakseimbang antara daya tahan tubuh, mikroorganismedan lingkungan, sehingga mikroorganisme dapat berkembang biak dan menimbulkan
penyakit.
asuknya mikroorganisme ke saluran napas dan paru dapat melalui berbagai
cara yaitu 6
a. "nhalasi langsung dari udara
b. %spirasi dari bahan-bahan yang ada di nasofaring ,orofaring dan isi lambung
c. Perluasan langsung dari tempat-tampet lain
d. Penyebaran secara hematogen
$. )am!aran Klinis
Gambaran klinik biasanya didahului oleh infeksi saluran napas akut bagianatas selama beberapa hari, kemudian diikuti dengan demam menggigil, suhu tubuhkadang-kadang melebihi 27o#, sakit tenggorok, nyeri otot dan sendi. 8uga disertai
batuk dengan sputum mukoid atau purulen kadang-kadang berdarah.
9ntuk memudahkan penatalaksanaan maka secara klinsi pneumonia dapat dibagi
atas 6
a. #ommunity ac0uired pneumonia: pneumonia komuniti!
b. ;3ospital a0uired: nosocomial! pneumonia
c. Pneumonia pada ;immunocompromised host:
). Penatalaksanaan Pneumonia Komunitas
3
-
8/17/2019 BAB I Refarart
4/11
+alam hal mengobati penderita pneumonia perlu diperhatikan keadaan
klinisnya. 'ila keadaan klinis baik dan tidak ada indikasi rawat dapat diobati di
rumah. 8uga diperhatikan ada tidaknya faktor modifikasi yaitu keadaan yang dapatmeningkatkan risiko infeksi dengan mikroorganisme patogen yang spesifik misalnya
S. pneumoniae. yang resisten penisilin. ? tahun
emakai obat-obat golongan @ laktam selama tiga bulan terakhir
Pecandu alcohol
Penyakit gangguan kekebalan
Penyakit penyerta yang multiple
b. 'akteri /nterik Gram egative Penghuni rumah jompo
empunyai penyakit dasar kelainan jantung paru
empunyai kelainan penyakit yang multipleA
=iwayat pengobatan antibiotic
c. Pseudomonas %eruginosa
'ronkiektasis
Pengobatan kortikosteroid B *7 mg5hari
Pengobatan antibiotik spektrum luas B C hari pada bulan terakhir
Gizi kurang
d. Penatalaksanaan Pneumionia omuniti +ibagi enjadi6*. Penderita =awat 8alan Pengobatan suportif 5 simptomatik
"stirahat di tempat tidur
inum secukupnya untuk mengatasi dehidrasi
'ila panas tinggi perlu dikompres atau minum obat penurun panas
'ila perlu dapat diberikan mukolitik dan ekspektoran
Pemberian antiblotik harus diberikan sesuai bagan! kurang dari D
jam
). Penderita =awat "nap +i =uang =awat 'iasa
Pengobatan suportif 5 simptomatik
Pemberian terapi oksigen Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi kalori dan elektrolit
Pemberian obat simptomatik antara lain antipiretik, mukolitik
1. Penderita rawat inap di =uang =awat "ntensif
Pengobatan suportif 5 simptomatik
Pemberian terapi oksigen
4
-
8/17/2019 BAB I Refarart
5/11
Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi kalori dan elektrolit
Pemberian obat simptomatik antara lain antipiretik, mukolitik
Pengobatan antibiotic sesuai bagan! kurang dari D jam 'ila ada indikasi penderita dipasang ventilator mekanik
Penderita pneumonia berat yang datang ke 9G+ diobservasi tingkat
kegawatannya, bila dapat distabilkan maka penderita dirawat inap di ruang rawat biasan bila terjadi respiratory distress maka penderita dirawat di =uang =awat
"ntensif.
=awat 8alan • Pasin yang sebelumnya sehat atau tanpa
riwayat pemakaian antibiotic 1 bulan
sebelumnya
Golongan @ laktam atau @ laktam ditambah
anti @ laktamase atau
akrolid baru klaritromisin, %zitromisin!
• Pasien dengan komorbid atau mempunyai
riwayat pemakaian antibiotic 1 bulan
sebelumnya
(lurokuinolon respirasi levobloksasin C?7
mg, moksifloksasin! atau
Golongan @ laktam ditambah anti @
laktamase atau
@ laktam ditambah makrolid
=awat "nap on
"#9
• (lurokuinolon respirasi levofloksasin C?7 mg,
moksifloksasin! atau
• @ laktam ditambah makrolid
=uang =awat
"ntensif
• &idak ada factor resiko infeksi pseudomonas
sefotaksim, seftriaksone atau ampisilin
sulbaktam! ditambah makrolid baru atau
(luorokuinolon respirasi intraveta "4!Pertimbangan
husus
• 'ila ada faktor resiko infeksi pseudomonas6
%ntipneumokokkal, antipseudomonas @
laktam piperacilin-tanzobaktam, sefepime,
imipenem atau meropenem! ditambah
levofloksasin C?7 mg atau @ laktam seperti
5
-
8/17/2019 BAB I Refarart
6/11
tersebut diatas ditambah aminoglikosida dan
azitromisin atau
E laktam seperti tersebut diatas ditambahaminoglikosida dan antipneumokokkal
fluorokuinolon untuk pasien yang alergi
penisilin, @ laktam diganti engan aztreonam!
• 'ila curiga disertai unfeksi =S%
+itambah dengan vankomisin atau linezolin
&abel. ).) Petunjuk &erapi /mpiris 9ntuk Pneumonia omunitas enurut
P+P"
/valuasi pengobatan omunitas8ika setelah diberikan pengobatan secara empiris selama )2 - C) jam tidak ada
perbaikan, kita harus meninjau kernbali diagnosis, faktor-faktor penderita, obat-obat
yang telah diberikan dan bakteri penyebabnya.
6
-
8/17/2019 BAB I Refarart
7/11
Gambar. ).* /valuasi Pengobatan
*. Penatalaksanaan Pneumonia Atipik
%ntibiotik masih tetap merupakan pengobatan utama pada pneumonia
termasuk atipik. %ntibiotik terpilih pada pneumonia atipik yang disebabkan oleh
#!pneumoniae' "!pneumoniae dan Fegionella adalah golongan
a. akrolid baru azitromisin, klaritromisin, roksitromisin! b. (luorokuinolon respiness levofloksasin, moksifloksasin!
c. +oksisiklin
I. Penatalaksanaan Pneumonia Virus9ntuk pasien erinfeksi virus "nfluenza 3?", 3**, 3C, 31)! antiviral
diberikan secepat mungkin 2D jam pertama!
a. +ewasa atau anak H *1 tahun oseltamivir )$C? mg per hari selama ? hari.
b. %nak H * tahun dosis oseltamivir ) mg5kg '', ) kali sehari selama ? hari.*. &erapi Sulih switch therapy!
7
-
8/17/2019 BAB I Refarart
8/11
asa perawatan di rumah sakit sebaiknya dipersingkat dengan
perubahan obat suntik ke oral dilanjutkan dengan berobat jalan, hal ini untuk
mengurangi biaya perawatan dan mencegah infeksi nosokomial.
). Sulih terapi Switch &herapy!
Perubahan obat suntik ke oral harus memperhatikan ketersediaan
antibiotic yang diberikan secara iv dan antibiotic oral yang efektivnya mampumengimbangi efektiviti antibiotic iv yang telah digunakan.perubahan ini dapat
+iberikan secara se0uential Iobat sama,potensi sama,! switch over obat
berbeda potensi sama!dan step down obat sama atau berbeda , potensi lebih
rendah!
#ontoh terapi sekuensial6 levofioksasin, moksifloksasin, gatifloksasin
#ontoh switch over 6 seftasidin iv ke siprofloksasin oral
#ontoh step down amoksisilin, sefuroksim, sefotaksim iv ke cefiksim
oral.
Jbat suntik dapat diberikan )-1 hari, paling aman 1 hari, kemudian pada hari
ke 2 diganti obat oral dan penderita dapat berobat jalan. Fevel ""!. Pada Pasien yang
dirawat di ruangan pemberian intravena dapat di sulih terapi ke oral setelah 1 hari dan
pasien di "#9 dapat diberikan sulih terapi ke oral setelah C hari.
a. riteria untuk perubahan obat suntik ke oral pada pneumonia komunitas
&idak ada indikasi untuk pemberian suntikan lagi
&idak ada kelainan pada penyerapan saluran cerna
Penderita sudah tidak panas K D jam
Gejala klinik membaik mis 6 frekuensi pernapasan, batuk!
Feukosit menuju normal5normal b. riteria linis Stabil
Suhu L 1C,DoM #
(rekuensi nadi L *77 $5menit
(rekuensi napas L )2 $5menit
&ekanan darah sistolik H 7 mm3g
Saturasi oksigen arteri H 7 N atau Po) H >7 mm3g
8
Pasien dengan infeksi H5N1 (supek, probable, konrmasi
!arus diberikan "sel#ami$ir le$el %%
Pada H5N1 #ersebu# an#ibio#i& diberikan 'ika #er'adi
pneumonia bak#eri sekunder, ang banak disebabkan ole!
-
8/17/2019 BAB I Refarart
9/11
J. Penatalaksanaan Pneumonia Nosokomial
'eberapa pedoman dalam pengobatan pneumonia nosokomial ialah 6
*
-
8/17/2019 BAB I Refarart
10/11
1+
*. 1 Semua terapi awal antibiotik adalah empirik dengan pilihan antibiotik yang
harus mampu mencakup sekurang-kurangnya 7N dari patogen yang
mungkin sebagai penyebab, perhitungkan pola resistensi setempat
2 &erapi awal antibiotik secara empiris pada kasus yang berat dibutuhkan
dosis dan cara pemberian yang adekuat untuk menjamin efektiviti yang
maksimal. Pemberian terapi emperis harus intravena dengan sulih terapi
pada pasien yang terseleksi, dengan respons klinis dan fungsi saluran cerna
yang baik.
3 Pemberian antibiotik secara de-eskalasi harus dipertimbangkan setelah ada
hasil kultur yang berasal dari saluran napas bawah dan ada perbaikan
respons klinis.
4 ombinasi antibiotik diberikan pada pasien dengan kemungkinan terinfeksi
kuman +=
5 8angan mengganti antibiotik sebelum C) jam, kecuali jika keadaan klinis
memburuk
6 +ata mikroba dan sensitiviti dapat digunakan untuk mengubah pilihan
empirik apabila respons klinis awal tidak memuaskan. odifikasi
pemberian antibiotik berdasarkan data mikrobial dan uji kepekaan tidak
akan mengubah mortaliti apabila terapi empirik telah memberikan hasil
yang memuaskan.
&abel ).1 &erapi antibiotik awal secara empirik untuk 3%P atau 4%P pada pasien
tanpa faktor risiko patogen +=, onset dini dan semua derajat penyakit mengacu
%&S 5 "+S% )772
Patogen potensial%ntibiotik yangdirekomendasikan
O Streptocoocus pneumoniae
O 3aemophilus influenzae
O etisilin-sensitif
Staphylocoocus aureus
O %ntibiotik sensitif basil
Gram negatif enterik
- /scherichia coli
- lebsiella pneumoniae
- /nterobacter spp
- Proteus spp
- Serratia marcescens
'etalaktam
antibetalaktamase
%moksisilin klavulanat!
atau
Sefalosporin G1
nonpseudomonal
Seftriakson, sefotaksim!
atau
uinolon respirasi
Fevofloksasin,
oksifloksasin!
-
8/17/2019 BAB I Refarart
11/11
BAB III
PENUTUP
%. esimpulan
Pnemumonia adalah penyakit yang sering dan banyak terjadi sepanjang sejarah
manusia. dwin Klebs adalah orang pertama yang mengamati bakteri di saluran
napas orang yang meninggal karena pada *D?. arya pertama yang mengidentifikasi
dua bakteri penyebab pneumonia yang paling umum, Streptococcus pneumonia dan(lebsiella pneumonia ditampil(an oleh carld )riedlander dan albert )ran(el pada
*++, dan *++-' secara berturut!
11