Bab I. QS. Al Insyirah

12

description

Materi Bab I Kelas IX SMP

Transcript of Bab I. QS. Al Insyirah

Page 1: Bab I. QS. Al Insyirah
Page 4: Bab I. QS. Al Insyirah

[94:1] Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,[94:1] Have We not expanded for you your breast,

Makna AyatBukankah kami telah mengembirakan hatimu wahai Muhammad ??, dengan mengangkatmu menjadi seorang Nabi, kau mendapat petunjuk setelah sebelumnya hatimu penuh nestapa. Sekarang hatimu telah dipenuhi oleh kasih sayang, dan penuh kelembutan. Bukankah kau sekarang kau telah menjelma menjadi manusia yang paling bahagia, paling ridha, paling senang setelah sebelumnya kau mendapat banyak kesedihan, nestapa dan duka?

Page 5: Bab I. QS. Al Insyirah

[94:2] dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,[94:2] And taken off from you your burden,

Makna AyatKami pun telah menghilangkan semua duka, kami pun telah mengampunimu semua dosamu baik yang lalu maupun yang akan datang. Kami telah ridha kepadamu sekaligus ampunan dan kasih sayang tercurah padamu.

Page 6: Bab I. QS. Al Insyirah

[94:3] yang memberatkan punggungmu?[94:3] Which pressed heavily upon your back,

Makna AyatYaitu kebimbangan yang kau alami sebelumnya, ketika kau risau mencari jawaban sebelum kau ditunjuk menjadi seorang Nabi. Saat itu kau belum diperintah untuk melakukan ibadah dan meninggalkan semua larangan-Ku. Karena kau saat itu belum tahu apapun.

Page 7: Bab I. QS. Al Insyirah

[94:4] Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,[94:4] And exalted for you your esteem?

Makna AyatAku tinggikan derajatmu, dan kau bersamaKu saat ini sama-sama dipuji semua orang, baik dalam Azan, shalat maupun ketika dalam tasyahud dalam shalat.

Page 8: Bab I. QS. Al Insyirah

[94:5] Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan,[94:5] Surely with difficulty is ease.

Makna AyatKarena dalam kesulitan pasti ada kemudahan, setelah nestapa mucul kebahagiaan, setelah duka pasti datang kegembiraan. Seperti halnya setelah malam munculah cahaya siang. Karena kesulitan pastilah sirna dan tidak mungkin selamanya menetap pada diri seseorang begitu pula nestapa tidak akan bertahan selamanya.

Page 9: Bab I. QS. Al Insyirah

[94:6] sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.[94:6] With difficulty is surely ease.

Makna AyatSemua jenis kesulitan pastilah hanya satu rasa saja (yaitu sakit), sedangkan kemudahan itu akan dirasakan dua macam (yaitu kegembiraan ketika terlepas dari kesulitan itu, dan kedua adanya kegembiraan dalam hati). Dengan demikian kesulitan itu pastilah akan dikalahkan oleh kemudahan. Maka berilah kegembiraan bagai orang-orang yang dalam kesulitan, bahwa kemudahan itu pasti akan datang.

Page 10: Bab I. QS. Al Insyirah

[94:7] Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,[94:7] So when you are free, nominate.

Makna AyatA.Ketika kau selesai dalam urusan dunia, bersungguhlah kemudian dalam ibadah dan kataatan lainnya. Perbanyaklah shalat sunnat, berbuat kebajikan dan tambahlah dengan amal soleh lainnya. B. Setelah kau selesai melaksanakan shalat, berdoalah dengan penuh kesungguhan sesudahnya.

Page 11: Bab I. QS. Al Insyirah

[94:8] dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.[94:8] And make your Lord your exclusive object.

Makna AyatHanya kepada Allah saja kau berharap dan buka pada selain-Nya. Banyaklah melakukan kebaikan yang dilandasi rasa senang dan cinta kepada Allah Swt.

Page 12: Bab I. QS. Al Insyirah

Kesimpulan1. Ayat ini menjelaskan kemuliaan yang diberikan Allah Swt kepada Nabi Saw, yang antara lain berupa kebahagiaan setelah sebelumnya penuh nestapa, ampunan Allah kepada Nabi Saw dari semua dosa baik yang lalu atau yg akan datang, dan diangkatnya derajat Nabi.2. Kegembiraan bagi seorang mukmin ketika terlepas dari duka nestapa dalam rangka memperjuangkan kemuliaan agama Islam.3. Setelah kesulitan pastilah ada kegembiraan dan ini menjadi sunatullah selamanya. Tidak ada seseorang yang terus menerus dirundung malang tanpa berkesudahan.4. Kehidupan seorang muslim bukan untuk bermain-main, hidup tanpa arti, atau hanya berbuat keburukan saja. Hendaknya terus berbuat yang terbaik, selalu berbuat yang berarti, bermanfaat, dan selalu memberi kualitas pada hidup atau memberi manfaat dan kualitas bagi dirinya, bagi masyarakatnya dan bagi agama Islam umumnya.