Bab I Pkn Interaksi

18

Click here to load reader

Transcript of Bab I Pkn Interaksi

Page 1: Bab I Pkn Interaksi

Bab I

P E N D A H U L U A N

1.1 Latar Belakang

Setiap orang bergaul dengan orang lain hari demi hari. Kita berbicara dengan orang lain, bersalaman, atau bahkan bermusuhan. Semua tindakan itu berciri resripokal (timbal balik). Manusia senantiasa melakukan hubungan dan pengaruh timbal balik dengan manusia yang lain dalam rangka memenuhi dan mempertahankan kehidupannya. Bahkan secara eksterm, manusia akan mempunyai arti, jika ada manusia yang lain tempat ia berinteraksi. Interaksi sosial bisa didefenisikan sebagai hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok individu yang lainnya. Interaksi sosial merupakan bentuk dinamika sosial budaya yang ada didalam masyarakat. Dengan demikian, dengan interaksi sosial akan memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan didalam masyarakat yang akan membentuk hal-hal yang baru yang membuat dinamika masyarakat menjadi hidup. Perubahan-perubahan ini akan sambung-menyambung dari generasi yang satu ke generasi berikutnya sepanjang zaman.

Interaksi sosial itu sifatnya dinamis. Dalam kenyataan sehari-hari terdapat tiga macam cakupan interaksi dalam defenisi interaksi sosial yaitu interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial ?2. Apa saja faktor-faktor dasr dalam proses interaksi sosial ?3. Sebutkan ciri-ciri interaksi sosial !4. Jelaskan syarat-syarat dapat terjadinya interaksi sosial !5. Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk interaksi sosial !6. Apa yang dimaksud dengan organisasi sosial ? Jelaskan bentuk-

bentuk organisasi sosial !

Interaksi Sosial dan Organisasi Sosial Page 1

Page 2: Bab I Pkn Interaksi

Bab II

P E M B A H A S A N

A. Interaksi Sosial

2.1 Pengertian interaksi sosial

Interaksi sosial merupakan intisari dari kehidupan sosial. Artinya, kehidupan sosial tampak secara konkret dalam berbagai bentuk pergaulan seseorang dengan orang lain. Interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun antar individu dan kelompok. Interaksi sosial merupakan bentuk pelaksanaan kedudukan manusia sebagai makhluk sosial. Artinya, berbagai bentuk pergaulan sosial menjadi bukti betapa manusia membutuhkan kebersamaan dengan orang lain. Interaksi sosial erat kaitannya dengan naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain, dan ingin bersatu dengan lingkungan sosialnya. Naluri ini dinamakan gregariousness.

Karena berciri resiprokal, interaksi sosial dapat terwujud dalam aksi dan reaksi. Interaksi berawal dari tindakan sesorang. Tindakan itu mengundang orang lain untuk menanggapi.

2.2 Faktor Interaksi Sosial

Interaksi soial, sebagai aksi dan reaksi yang timbal balik, digerakkan oleh faktor-faktor luar individu. Menurut Soerjono Soekanto, terdapat empat faktor yang menjadi dasar proses interaksi sosial.

a. Imitasi Imitasi adalah tindakan sosial meniru sikap, tindakan tingkah laku, atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan. Sebagai suatu proses, imitasi berdampak positif bila yang ditiru adalah individu yang baik di mata masyarakat. Sebaliknya, imitasi menjadi negatif bila hal yang ditiru adalah hal negatif pula. Imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah dan nilai yang berlaku. Akan tetapi, imitasi yang berlebihan dapat pula melemahkan perkembangan daya nalar dan daya kreasi seseorang.

b. Sugesti Sugesti adalah pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak ke pihak lain. Akibatnya, pihak yang dipengaruhi akan tergerak mengikuti pengaruh atau pandangan itu dan menerimanya secara sadar atau tidak sadar tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya dilakukan dari orang-orang yang berwibawadan

Interaksi Sosial dan Organisasi Sosial Page 2

Page 3: Bab I Pkn Interaksi

berpengaruh besar dilingkungan sosialnya, dari kelompok besar (mayoritas) terhadap kelompok kecil (minoritas), ataupun orang dewasa terhadap anak. Cepat atau lambatnya proses sugesti sangat tergantung pada usia, kepribadian, kemampuan intelektual, dan keadaan fisik seseorang.

c. Identifikasi Identifikasi adalah kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Orang lain yang menjadi sasaran identifikasi dinamakan idola (kata idol berati sosok yang dipuja). Pada umumnya, proses identifikasi berlangsung secara kurang disadari oleh seseorang. Namun, yang pasti, sang idola menjadi sasaran identifikasi. Benar-benar dikenal, entah langsung (bertemu, berbicara) ataupun tak langsung (mulalui media informasi).

d. Simpati Simpati adalah suatu proses seseorang merasa tertarik dengan orang lain. Rasa tertarik ini didasari oleh keinginan untuk mengerti pihak lain demi memahami perasaannya ataupun bekerja sama dengannya. Agar simpati dapat berlangsung, kedua pihak perlu saling mengerti. Pihak yang satu terbuka mengungkapkan pikiran ataupun isi hatinya, pihak yang lain mau menerima.

Karena berciri resiprokal, interaksi sosial dapat terwujud dalam aksi dan reaksi. Interaksi berawal dari tindakan sesorang. Tindakan itu mengundang orang lain untuk menanggapi.

2.3 Ciri - Ciri Interaksi SosialMenurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain :

a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu

2.4 Syarat-syarat Interaksi Sosial

a. Kontak Kontak berasal dari kata Con atau Cun yang berarti bersama-sama, dan Tango

yang artinya menyentuh. Jadi, secara harfiah kontak berarti saling menyentuh. Kata kontak tidak hanya berarti saling menyentuh secara fisik atau berhadapan lanngsung. Kontak dapat terjadi lewat perantara. Perantara ini bisa berupa peralatan seperti telepon, telegram, radio, surat, dan internet. Yang penting, kontak hanya berlangsung bila kedua belah pihak sadar akan kedudukan dan keadaan masing-masing, sehingga dapat memberi tanggapan. Untuk itu kontak memerlukan kerja sama dengan orang lain.

Interaksi Sosial dan Organisasi Sosial Page 3

Page 4: Bab I Pkn Interaksi

Dilihat dari wujudnya, kontak sosial dibedakan menjadi berikut ini.

1) Kontak antarindividuContoh:

Kontak antara anak dan orang tuanya, kontak antara seorang siswa dan siswa yang lain, kontak antara guru dengan guru lain.

2) Kontak antarkelompokContoh:

Kontak antara dua perusahaan dalam hubungan bisnis, kontak antara dua kesebelasan dilapangan untuk memperebutkan kejuruan tertentu.

3) Kontak antara individu dan suatu kelompokContoh:

Kontak antara seorang anggota dan para anggota organisasi yang akan dimasukinya. Kontak antara seorang pembicara dan peserta dalam suatu seminar.

Dilihat dari caranya, kontak sosial dibedakan menjadi berikut ini.

1) Kontak langsung (primer)Kontak langsung yaitu hubungan timbal balik yang terjadi secara

langsung, contoh: berbicara, berjabat tangan, tersenyum, dan bahasa isyarat.2) Kontak tidak langsung (sekunder)

Kontak tidak langsung (sekunder) yaitu hubungan timbal balik yang yang memerlukan perantara (media). Perantara/media yang digunakan dalam kontak sekunder bisa berupa benda misalnya, telepon, TV, radio, HP, surat, dan telegram atau bisa juga menggunakan manusia, misalnya seorang pemuda meminang seorang gadis melalui orang lain.

Dilihat dari sifatnya kontak sosial dibedakan menjadi berikut ini.

1) Kontak positif yaitu kontak sosial yang mengarah kepada suatu kerja sama, misalnya kontak antara pedagang dengan pembeli.

2) Kontak negatif yaitu kontak sosial yang mengarah kepada suatu pertentangan, misalnya kontak senjata antara dua negara yang sedang berperang.

b. KomunikasiKata komunikasi berasal dari bahasa latin communicare yang artinya memberi

atau menanamkan. Kata communicare itu sendiri berakar dari kata comunis yang artinya umum. Komunikasi mempunyai banyak makna. Secara sederhana bisa diartikan tindakan atau perbuatan mengirimkan pesan.

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan panerimaan pesan (ide, gagasan) dari suatu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling memengaruhi diantara keduanya. Komunikasi dapat dilakukan dengan bahasa atau kata-kata yang dapat dimengerti kedua pihak (komunikasi verbal). Komunikasi juga dapat dilakukan dengan

Interaksi Sosial dan Organisasi Sosial Page 4

Page 5: Bab I Pkn Interaksi

gerak-gerik badan atau kode-kode tertentu (komunikasi nonverbal). Misalnya tersenyum, menggelengkan kapala, mengangkat bahu, atau membunyikan kentongan.

Agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik, sedikitnya dibutuhkan komponen-komponen sebagai berikut.

1) Pengirim atau komunikator (sender), adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.

2) Penerima atau komunikan (receiver), adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.

3) Pfesan (message), adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.

4) Umpan balik (feedback), daalah tanggapan dari penerima pesan atas isi pesan yang disampaikannya.

Suatu kontak bisa terjadi tanpa komunikasi, jika terjadi kontak tanpa komunikasi maka tidak akan terjadi interaksi sosial. Komunikasi baru berjalan efektif bila pesan yang disampaikan ditafsirkan sama oleh pengirim dan penerima. Jika tidak, dapat terjadi salah faham.

2.5 Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

1. Proses Asosiatif (Associaton Processes)Interaksi sosial dengan proses asosiatif bersifat positif. Maksudnya,

mendukung seseorang atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan tertentu.a. Kerja sama (cooperation)

Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama dilakukan sejak manusia berinteraksi dengan sesamanya. Kerja sama berawal dari kesamaan orientasi. Kerja sama dapat terjadi di berbagai bidang kehidupan, baik itu dalam bidang sosial, ekonomi, budaya, maupun dalam bidang politik.

Kerja sama juga akan bertambah erat apabila ada tindakan yang menyinggung kesetiaan yang secara tradisional atau institusional telah tertanam. Kerja sama seperti ini bisa konstruktif (membangun), bisa juga destruktif (merusak). Contoh konstruktif adalah kerja sama siswa dan guru memulihkan nama baik sekolah yang dinodai tindakan kriminal sejumlah siswanya. Contoh destruktif adalah tawuran antarkampung.

Kerja sama dapat bersifat agresif apabila suatu kelompok mengalami kekecewaan dalam jangka waktu yang lama akibat rintangan-rintangan dari luar kelompok itu. Keadaan tersebut menjadi lebih tajam lagi apabila kelompok tersebut merasa tersinggung atau dirugikan oleh sistem kepercayaan yang dimilikinya. Kerja sama ini cenderung bersifat destruktif.

Kerja sama dibedakan menjadi beberapa bentuk berikut.

Interaksi Sosial dan Organisasi Sosial Page 5

Page 6: Bab I Pkn Interaksi

1) kerja sama spontan, yaitu kerja sama yang terjadi secara serta-merta.2) Kerja sama langsung, yaitu kerja sama sebagai hasil dari perintah atasan

kepada bawahan atau penguasa terhadap rakyatnya.3) Kerja sama kontrak, yaitu kerja sama atas dasar syarta-syarat atau

ketetapan tertentu, yang disepakati bersama.4) Kerja sama tradisional, yaitu kerja sama sebagian atau unsur-unsur

tertentu dari sistem sosial.

Adapun bentuk-bentuk kerja sama yang bersifat positif, yaitu:

1. Kerukunan, yaitu bentuk kerja sama antarindividu atau antar kelompok dalam lingkungan hidup bermasyarakat. Contohnya gotong-royong dan tolong menolong.

2. Bargaining, merupakan bentuk kerja sama dalam melaksanakan tawar menawar atau perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antarorganisasi atau antar badan usaha tertentu.

3. Kooptasi, merupakan bentuk kerja sama dalam penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi.

4. Koalisi, yaitu kerja sama dalam bentuk penggabungan atau kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.

5. Joint-venture, yaitu bentuk kerja sama perusahaan dalam proyek-proyek tertentu, seperti dalam kegiatan ekspor impor serta pertambangan minyak bumi dan gas alam Sejumlah ahli berpendapat bahwa masyarakat yang terlalu mementingkan kerja sama justru cenderung kurang mempunyai inisiatif ataupun daya kreasi. Warga dalam masyarakat seperti itu terlalu mengandalkan bantuan dari rekan-rekannya. Orang cenderung mempersilakan orang lain tampil lebih dahulu , atau menunggu sejumlah orang untuk memulai. Meskipun demikian, harus diakui bahwa kerja sama merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang universal pada masyarakat manapun.

b. Akomodasi (Accomodation)Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri individu atau kelompok

manusia yang semula saling bertentangan sebagai upaya untuk mengatasi ketegangan. Akomodasi berarti adanya keseimbangan interaksi sosial dalam kaitannya dengan norma dan nilai yang ada didalam masyarakat. Akomodasi merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan pertentangan, entah dengan cara menghargai kepribadian yang berkonflik atau dengan cara paksaan atau tekanan.

Adapun tujuan dari akomodasi antara lain adalah:1) Mengurangi pertentangan antarindividu maupun antarkelompok 2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu

memungkinkan terjadinya kerja sama dengan menggalang seluruh potensi individu atau kelompok

3) Mengusahakan peleburan antarkelompok sosial yang terpisah

Interaksi Sosial dan Organisasi Sosial Page 6

Page 7: Bab I Pkn Interaksi

Bentuk-bentuk akomodasi sebagai berikut.1) Koersi

Koersi adalah suatu bentuk akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak suatu pihak terhdap pihak lain yang lebih lemah.

2) KompromiKompromi adalah suatu bentuk akomodasi ketika pihak-pihak

yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian. Sikap dasar kompromi adalah semua pihak bersedia merasakan dan memahami keadaan pihak lain.

3) ArbitrasiArbitrasi adalah keputusan yang memaksa dan mengikat.

Arbitrasi terjadi apabila pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri. Untuk itu, diundang pihak ketiga yang netral untuk mengusahakan penyelesaian.

4) MediasiHampir sama dengan arbitrasi, tetapi pihak ketiga hanya

penengah atau juru damai. Keputusan berdamai tergantung pihak yang bertikai.

5) KonsialisasiUpaya mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak yang

berselisih demi tercapainya suatupersetujuan bersama.6) Toleransi

Toeransi adalah bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang resmi. Bisa terjadi secara tidak sadar dan tanpa direncanakan, karena adanya keinginan untuk menghindarkan diri dari perselisihan yang merugikan.

7) Stalemate Stalemate terjadi ketika kelompok yang terlibat pertentangan

mempunyai kekuatan seimbang. Lalu, keduanya sadar bahwa tidak mungkin lagi maju atau mundur, sehingga pertentangan akan terhenti dengan sendirinya.

8) AjudikasiAjudikasi adalah penyelesaian masalah atau sengketa melalui

pengadilan atau jalur hukum.c. Asimilasi

Asimilasi dapat terbentuk melalui tahap kerja sama dan akomodasi. Asimilasi pada dasarnya merupakan perubahan yang dilakukan secara sukarela, yang umum dimulai dari penggunaan bahasa. Satu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk

Interaksi Sosial dan Organisasi Sosial Page 7

Page 8: Bab I Pkn Interaksi

mengurangi perbedaaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.

Hasil dari proses asimilasi adalah semakin tipisnya batas perbedaan antara individu dalam suatu kelompok atau batas antarkelompok. Selanjutnya individu menyesuaikan kemauannya dengan kemauan kelompok. Demikian pula antara satu kelompok dengan kelompok lain.

Asimilasi dapat terbentuk dengan tiga syarat berikut.1. Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kenudayaan berbeda.2. Terjadi pergaulan antar individu atau kelompok secara intensif dalam

waktu yang relatif lama.3. Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan

menyesuaikan diri.

Adapun faktor-faktor pendorong asimilasi adalah sebagai berikut.

1) Toleransi diantara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan.2) Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.3) Kesesiaan menghormati dan menghargai orang asing dan

kebudayaannya yang dibawanya.4) Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.5) Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal.6) Perkawinan kelompok yang berbeda budaya.7) Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan-kekuatan masing-

masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut.

Sedangkan faktor umum penghalang asimilasi antara lain sebagai berikut.

a) Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas).b) Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi.c) Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran

ini dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan.

d) Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lainnya.

e) Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit, atau rambut.f) Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok

yang bersangkutan.g) Gangguan minoritas mengalami gangguan oleh kelompok penguasa.

d. Akulturasi

Interaksi Sosial dan Organisasi Sosial Page 8

Page 9: Bab I Pkn Interaksi

Akulturasi adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.

2. Proses Disosiatif (Opposition Processes)Proses disosiatif disebut pula proses oposisi. Oposisi dapat diartikan cara

yang bertentangan dengan seseorang ataupun kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Proses disosiatif dapat dibedakan menjadi tiga bentuk sebagai berikut.

a. Persaingan (competition)Persaingan merupakan suatu proses sosial ketika ada dua pihak atau

lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai suatu kemenangan tertentu. Persaingan terjadi apabila beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya terbatas menjadi pusat perhatian umum.

Persaingan dilakukan dengan norma dan nilai yang diakui besama dan berlaku pada masyarakat tersebut. Kecil kemungkinan, persaingan menggunakan kekerasan atau ancaman. Dangan kata lain, persaingan dilakukan secara sehat atau sportif.

Persaingan yang disertai dengan kekerasan, ancaman, atau keinginan untuk merugikan pihak lain dinamakan persaingan tidak sehat. Tindakan seperti itu bukan lagi persaingan tetapi sudah menjurus pada permusuhan atau persengketaan.

Adapun hasil dari suatu persaingan akan diterima dengan kepala dingin tanpa ada rasa dendam sedikitpun. Persaingan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.

a) Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang sama-sama menuntut dipenuhi, padahal sulit dipenuhi semuanya secara serentak.

b) Menyalurkan kepentingan serta nilai-nilai dalam masyarakat, terutama kepentingan dan nilai yang menimbulkan konflik secara terbuka.

c) Menyelesaikan individu yang pantas memperoleh kedudukan serta peran yang sesuai dengan kemampuannya.

b. Kontravensi Kontravensi merupakan proses sosial yang ditandai oleh adanya

ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka. Kontravensi adalah sikap menentang secara sembunyi, agar tidak sampai terjadi perselisihan atau konflik secara terbuka. Penyebab kontravensi antara lain adalah perbedaan pendirian antara kalangan

Interaksi Sosial dan Organisasi Sosial Page 9

Page 10: Bab I Pkn Interaksi

tertentu dengan pendirian kalangan lainnya dalam masyarakat, atau bisa juga dengan pendirian keseluruhan masyarakat.

Menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker, terdapat lima bentuk kontravensi sebagai berikut.

1) Kontravensi umumMisalnya: penolakan, keengganan, perlawanan, protes, gangguan, mengancam pihak lawan.

2) Kontravensi sederhanaMisalnya: menyangkal pernyataan orang di depan umum.

3) Kontravensi intensif Misalnya: penghasutan, penyebaran desas-desus.

4) Kontravensi rahasiaMisalnya: pembocoran rahasia.

5) Kontravensi taktisMisalnya: mengejutkan pihak lawan, provokasi, dan intimidasi.

c. PertikaianPertikaian merupakan proses sosial bentuk lanjut dari kontravensi.

Dalam pertikaian, perselisihan sudah bersifat terbuka.d. Konflik

Pengertian konflik yang paling sederhana adalah saling memukul (configere). Namun, konflik tidak hanya berwujud pertentangan fisik semata. Dalam defenisi yang lebih luas, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua pihak atau lebih ketika pihak yang satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan tau membuatnya tidak berdaya.

Sebagai proses sosial, konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan yang agaknya sulit didamaikan atau ditemukan kesamaannya. Perbedaan tersebut antara lain menyangkut ciri fistk, kapandaian, pengetahuan, adat istiadat, dan keyakinan. Menurut de Moor, konflik dalam masyarakatterjadi jika para anggotanya secra besar-besaran membiarkan diri dibimbing oleh tujuan-tujuan (nilai-nilai) yang bertentangan.

Hasil dan hakikat suatu konflik adalah sebagai berikut.1) Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang mengalami

konflik dengan kelompok lain.2) Keretakkan hubungan antara anggota kelompok.3) Perubahan kepribadian pada individu.4) Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.5) Dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam

konflik.

Interaksi Sosial dan Organisasi Sosial Page 10

Page 11: Bab I Pkn Interaksi

Konflik merupakan proses disosiatif yang tajam. Meskipun begitu, sebagai salah satu proses sosial, konflik dapat berfungsi positif bagi masyarakat. Fungsi-fungsi positif konflik tersebut adalah sebagai berikut.

1) Dapat memperjelas aspek-aspek keehidupan yang belum jelas atau belim tuntas dipelajari.

2) Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai serta hubungan sosial dalam kalompok bersangkutan sesuai dengan kebutuhan individu atau kelompok.

3) Merupakan jalan mengurangi ketegangan antarindividu dan antarkelompok.

4) Merupakan jalan untuk mengurangi atau menekan pertentangan yang terjadi dalam masyarakat.

5) Membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru.

6) Merupakan sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat.

B. Organisasi Sosial

2.6 Pengertian Organisasi Sosial dan Bentuk-bentuk Organisasi Sosial

Masyarakat dibentuk oleh bermacan macam organisasi. Organisasi sosial didefinisikan sebagai cara-cara perilaku masyarakat yang terorganiasikan secara sosial atau jaringan hubungan antarwarga masyarakat yang bersangkutan di dalam suatu tempat dan waktu yang relatif lama.

Oraganisasi sosial dientuk dari sejumlah individu dengan beragam kedudukan/status sosial yang berinteraksi dan melakukan peran sosialnya. Dalam organisasi ada tujuan bersama dengan tugas-tugas untuk mencapainya serta struktur dalam menjalan kan tugas itu. Jadi, organisasi sosial bisa diartikan sebagai sekelompok orang yang memiliki kesamaan dan kesadaran berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.

Berdasarkan resmi tidaknya, dikenal dua jenis organisasi sebagai berikut.

a. Organisasi formalOrganisasi formal sifatnya lebih teratur, mempunyai struktur organisasi

yang resmi, serta tedapat perencanaan program yang akan dilaksanakan secara jelas. Contoh organisasi formal: OSIS(Organisasi Siswa Intra Sekolah), PSSI(Persatuan Sepak Bola Indonesia), PWI(Persatuan Wartawan Indonesia), LSM dan lain-lain.

Interaksi Sosial dan Organisasi Sosial Page 11

Page 12: Bab I Pkn Interaksi

Organisasi formal terbentuk secara resmi melalui prosedur dan tahap yang jelas. Langkah-langkah tersebut biasanya diatur melaui peraturan. Begitu pula dengan perekrutan anggota-anggotanya.

b. Organisasi InformalKarena bersifat tidak resmi, struktur organisasi informal tidak begitu

jelas atau bahkan tidak ada. Begitupula dengan perencanan dan program yang akan dilaksanakan tidak dirumuskan secara jelas dan tegas, kadang-kadang terjadi begitu saja secara spontan.Contoh organisasi informal: karang taruna, fans club suatu grup musik terkenal

Pembentukan organisasi informal tidak perlu melelui proses panjang bahkan bisa jadi secara spontan. Ketika sekelompok orang berkumpul dan sepakat untuk bekerja sama dengan tujuan tertentu maka terbentuklah organisasi tersebut.

Interaksi Sosial dan Organisasi Sosial Page 12

Page 13: Bab I Pkn Interaksi

Bab IIIP E N U T U P

3.1 KesimpulanInteraksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang

saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun antar individu dan kelompok. Interaksi sosial merupakan bentuk pelaksanaan kedudukan manusia sebagai makhluk sosial. Artinya, berbagai bentuk pergaulan sosial menjadi bukti betapa manusia membutuhkan kebersamaan dengan orang lain. Interaksi sosial erat kaitannya dengan naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain, dan ingin bersatu dengan lingkungan sosialnya.

3.2 SaranKeharmonisan dalam berinteraksi sosial sangat diperlukan agar dapat

memperlancar dalam proses komunikasinya, oleh karena itu dalam berinteraksi dibutuhkan sikap tenggang rasa dan saling menghormati. Gunakan prinsip “Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh” serta “Tambahkan Kawan, Kurangi Lawan” agar tercipta hidup yang sesuai pada hakikatnya.

Interaksi Sosial dan Organisasi Sosial Page 13