BAB I Peta Konsep

download BAB I Peta Konsep

of 6

description

skripsi

Transcript of BAB I Peta Konsep

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan, tidak hanya penting dalam kehidupan masyarakat, tetapi juga sangat penting dalam kehidupan pendidikan. Keterampilan menulis itu sangat penting karena merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa. Dengan menulis siswa dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki. Selain itu, dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam menulis. Keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar (Tarigan, 1994:4). Menulis adalah suatu kegiatan yang aktif dan produktif serta memerlukan cara berpikir yang teratur yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Keterampilan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran, gagasan, dan pengetahuan. Menulis dipengaruhi oleh keterampilan lainnya yaitu berbicara, membaca dan menyimak. Adanya pemahaman tentang kosa kata, diksi, keektifan kalimat, kepaduan paragraf, penggunaan ejaan dan tanda baca. Pemahaman tersebut hanya bisa didapat ketika menjadi seorang yang terpelajar. (Menurut Morsey melalui Tarigan, 1994:4) keterampilan menulis dipergunakan oleh orang terpelajar untuk mencatat atau merekam, meyakinkan, melaporkan atau memberitahukan dan mempengaruhi, hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannnya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini tergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan sruktur kalimat.

Dalam pembelajaran menulis karangan narasi dapat dilakukan dengan berbagai metode pembelajaran. Dalam usaha memperbaiki sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan metode belajar yang diharapkan mampu memperbaiki sistem pendidikan yang telah berlangsung selama ini. Hal ini memiliki makna bahwa proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang perlu mendapatkan perhatian lebih karena pada proses belajar mengajar diharapkan terjadi interaksi langsung antara guru dengan siswa dan interaksi siswa yang satu dengan siswa yang lain.

Salah satunya dengan metode Peta Konsep, Peta Konsep merupakan sebuah metode berbentuk grafik yang sempurna yang memberikan kunci secara menyeluruh untuk membuka potensi otak. Peta konsep memanfaatkan kata, gambar, angka, logika,warna, kesadaran ruang dengan cara unik. Metode peta konsep merupakan cara belajar yang baik dan cara berpikir yang lebih terbuka untuk meningkatkan kegiatan menulis. Menurut Buzan (2006: 132) Dengan metode peta konsep, setiap ide dibiarkan seterbuka mungkin sehingga peta itu tumbuh secara organik dan semakin bertambah, bukannya dibiarkan tercekik. Sehingga mempermudah siswa dalam menentukan tema dan topik untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan narasi yang baik dan benar secara kreatif. Dalam melaksanakan proses belajar mengajar diperlukan langkah-langkah sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal yang harus dilakukan dengan menggunakan metode yang cocok agar siswa dapat berpikir kritis, logis dan dapat memecahkan masalah dengan sikap terbuka, kreatif dan inovatif sehingga dapat meperbaiki hasil belajar siswa. Untuk menulis karangan narasi dapat diterapkan metode peta konsep. Metode peta konsep membantu siswa menyusun informasi dan melancarkan aliran pikiran. Peta konsep dapat membantu mereka mengatasi hambatan penulis.

Pengunaan metode peta konsep ini sebagai cara untuk mencapai salah satu tujuan pembelajaran yaitu pembelajaran bahasa dan sastra indonesia di SMA. Siswa akan lebih tertarik untuk menuangkan ide atau gagasan dan dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam menulis. Sehingga metode peta konsep dapat memperbaiki hasil belajar menulis karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Demak Kabupaten Demak. Untuk itu penelitian ini ditulis dengan judul Efektivitas penggunaan metode peta konsep dalam pembelajaran menulis karangan berdasarkan kehidupan siswa dalam bentuk cerpen pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Demak Tahun Ajaran 2011/2012.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah efektivitas penggunaan metode peta konsep dalam pembelajaran menulis karangan berdasarkan kehidupan siswa dalam cerpen pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Demak Tahun Ajaran 2011/2012 ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode peta konsep dalam pembelajaran menulis karangan berdasarkan kehidupan siswa dalam cerpen pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Demak Tahun Ajaran 2011/2012.D. Manfaat PenelitianDalam penelitian ini mempunyai dua manfaat, yakni manfaat teoretis dan manfaat praktis :

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini bermanfaat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada kompetensi menulis karangan berdasarkan kehidupan siswa dalam cerpen.2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan tolok ukur kajian pada penelitian lebih lanjut yaitu berupa alternatif yang dapat dipertimbangkan dalam usaha mempertinggi interaksi belajar mengajar. Dapat menambah pengembangan dan pengetahuan mengenai pembelajaran menulis karangan narasi. Selain itu, juga mengembangkan metode pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan metode peta konsep.a. Manfaat Bagi Siswa

Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi siswa yaitu lebih mudah, lebih cepat dan menyenangkan dalam proses pembelajaran, terutama dalam menerima materi pokok menulis karangan narasi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia dan ada perubahan pada diri siswa dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Dan juga mendapatkan variasi dalam penerimaan pembelajaran dan memudahkan siswa untuk memahami konsep menulis karangan narasi.

b. Manfaat Bagi GuruDapat meningkatkan strategi dan pembelajaran yang bervariasi dan dapat meningkatkan sistem pembelajaran di kelas, sehingga permasalahan yang dihadapi baik siswa atau guru dapat dikurangi. Serta menanamkan wawasan pengetahuan terhadap dunia pendidikan terutama mengenai metode-metode pembelajaran bahasa Indonesia.c. Manfaat Bagi Sekolah

Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam rangka memajukan dan meningkatkan prestasi sekolah yang dapat disampaikan dalam pembinaan guru ataupun kesempatan lain bahwa pembelajaran menulis khususnya menulis karangan berdasarkan kehidupan siswa dapat menggunakan metode peta konsep sebagai bahan pencapaian hasil belajar yang maksimal.d. Manfaat Bagi Peneliti

Dapat dijadikan bahan untuk latihan dalam rangka memajukan ilmu pengetahuan dan pendidikan, khususnya penerapan metode-metode pembelajaran di sekolah.E. Penegasan Istilah

Penegasan istilah ini digunakan untuk menghindari penafsiran ganda, maka dari itu perlu dijelaskan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini.1. Efektivitas

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai nilai efektif, pengaruh atau akibat, bisa diartikan sebagai kegiatan yang bisa memberikan hasil yang memuaskan, dapat dikatakan juga bahwa efektivitas merupakan keterkaitan antara tujuan dan hasil yang dinyatakan, dan menunjukan derajat kesesuaian antara tujuan yang dinyatakan dengan hasil yang dicapai. Jadi pengertian efektivitas adalah pengaruh yang ditimbulkan/disebabkan oleh adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan yang dicapai dalam setiap tindakan yang dilakukan2. Metode Peta Konsep

Peta pikiran adalah keterampilan yang dapat digunakan di kelas berapa saja, untuk mata pelajaran apa saja. Peta pikiran membantu siswa menangkap pikiran dan gagasan pada kertas dengan jelas, lengkap, dan mudah. Metode yang sesuai otak ini membuat informasi lebih mudah dimengerti dan diingat kembali, dan memaksimalkan momen belajar (Deporter, 2005: 175).3. Pembelajaran

Pembelajaran diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Istilah pembelajaran lebih mengacu pada segala kegiatan yang berpengaruh langsung terhadap proses belajar siswa (Ngatmini,2010:3). Di dalam pembelajaran terdapat komponen-komponen yang tidak dapat saling dipisahkan. Komponen-komponen tersebut adalah tujuan, materi, metode, media, evaluasi, guru dan siswa serta lingkungan. Untuk mengemas pembelajaran yang baik, para guru mampu menggunakan strategi pembelajaran dengan baik terdiri dari pendekatan, metode dan teknik.

4. Cerpen

Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa. Dalam cerpen dikisahkan sepenggal kehidupan tokoh, yang penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan atau menyenangkan, dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan (Kosasih dkk, 2004:431).

Nugroho Notosusanto (dalam Tarigan, 1993:176) mengatakan bahwa cerpen adalah cerita yang panjangnya di sekitar 5000 kata atau kira-kira 17 halaman kuarto spasi yang terpusat dan lengkap pada dirinya sendiri. Untuk menentukan panjang cerpen memang sulit untuk ukuran yang umum, cerpen selesai dibaca dalam waktu 10 sampai 20 menit. Jika cerpennya lebih panjang mungkin sampai 1 atau 2 jam. Yang jelas tidak ada cerpen yang panjang 100 halaman.F. Sistematika Penulisan SkripsiSistematika penulisan skripsi disusun untuk memudahkan pemahaman dan kejelasan skripsi ini, disusun sebagai berikut.

Bab I pendahuluan, berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika skripsi.

Bab II landasan teori, berisi hakikat menulis, hakikat pembelajaran, pengertian cerpen dan unsur pembangunnya, metode peta konsep, kerangka berpikir dan hipotesis.

Bab III metode penelitian terdiri dari pendekatan penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen, teknik analisis data.

Bab IV berisi laporan hasil penelitian dan pembahasan, berisi pelaksanaan penelitian, data hasil penelitian, analisis awal, pembahasan analisis awal, analisis akhir, pembahasan analisis akhir .

Bab V penutup yang terdiri dari simpulan dan saran.

Bagian akhir dari skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.1