BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL I KER... · Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Nasional...
Transcript of BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL I KER... · Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Nasional...
1
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
1111 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
1.1.1.1.1.1.1.1. Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Tahun 201Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Tahun 201Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Tahun 201Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Tahun 2013333
Kinerja perekonomian Jawa Timur (Jatim) pada tahun 2013 mencapai 6,55% (yoy),
melambat dibanding 2012 (7,22%), namun tetap lebih tinggi dari ekonomi nasional yang
berada pada level 5,78%. Sebagaimana diinformasikan pada tabel berikut, pertumbuhan
ekonomi Jatim dalam kurun waktu 8 tahun terakhir cenderung lebih tinggi dibandingkan
nasional, kecuali pada tahun 2007 yang sedikit berada di bawah nasional. Jika diukur lebih
lanjut, kinerja perekonomian Jatim terus meningkat, sedangkan nasional mulai mengalami
perlambatan di tahun 2012.
Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Jawa Timur
WILAYAHWILAYAHWILAYAHWILAYAH 2005200520052005 2006200620062006 2007200720072007 2008200820082008 2009200920092009 2010201020102010 2011201120112011 2012201220122012 2013*2013*2013*2013*
NASIONAL 5.69 5.50 6.35 6.01 4.63 6.22 6.49 6.23 5.78
JAWA TIMUR 5.84 5.80 6.11 6.16 5.01 6.68 7.22 7.27 6.55 Sumber: BPS Jawa Timur
Dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga, pemerintah dan kinerja investasi swasta
Jatim menjadi sumber pendorong pertumbuhan. Meningkatnya konsumsi rumah tangga di
tahun 2013 didorong perbaikan daya beli masyarakat seiring bertambahnya kelompok usia
produktif. Di sisi lain, pertumbuhan belanja investasi pemerintah dan swasta pun meningkat di
tengah upaya percepatan pembangunan infrastruktur guna meningkatkan minat investor luar
dan dalam negeri, khususnya pada sektor industri pengolahan. Namun, transaksi perdagangan
Jawa Timur mengalami penurunan akibat melambatnya ekspor impor dalam negeri, sedangkan
luar negeri relatif tumbuh membaik. Di sisi lain, minat investasi relatif membaik dengan
diselesaikannya beberapa proyek infrastruktur besar semisal Jalan Tol Mojokerto – Kertosono,
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pacitan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPA),
Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) serta Penyelesaian Tahap IV Jalan
Lintas Selatan (JLS). Dengan diresmikannya PLTU Pacitan menambah supply listrik di Jawa Timur
sehingga mendorong kondisi surplus energi yang berpotensi meningkatkan minat investasi
khususnya pembangunan pabrik Smelter di tahun 2014.
Dari sisi pembiayaan, pertumbuhan kredit perbankan pada kegiatan konsumtif masih
lebih rendah dibandingkan penyaluran kredit ke sektor produktif. Hal ini searah dengan
2
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
kebijakan Bank Indonesia yang menginginkan adanya peningkatan kredit pada sektor
produktif, sedangkan pertumbuhan kredit konsumtif diharapkan melaju pada level stabil
dengan tingkat prudential yang lebih baik.
Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan Provinsi Jawa Timur
Sumber: BPS Jawa Timur
Dari sisi penawaran, Dari sisi penawaran, Dari sisi penawaran, Dari sisi penawaran, perlambatan ekonomi disebabkan menurunnya kinerja 3 (tiga) perlambatan ekonomi disebabkan menurunnya kinerja 3 (tiga) perlambatan ekonomi disebabkan menurunnya kinerja 3 (tiga) perlambatan ekonomi disebabkan menurunnya kinerja 3 (tiga)
sektor utama. sektor utama. sektor utama. sektor utama. Menurunnya luas lahan dan pergeseran musim tanam turut mempengaruhi
tingkat produktivitas hasil tani sehingga pada akhirnya menekan pertumbuhan sektor
pertanian. Di sisi lain, belum membaiknya transaksi ekspor impor luar negeri dan penurunan
marjin dunia usaha akibat kenaikan biaya produksi turut mempengaruhi perlambatan sektor
industri pengolahan serta sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Tabel 1.3 Pertumbuhan Ekonomi Sisi PenawaranProvinsi Jawa Timur
Sumber: BPS Jawa Timur
Ditinjau dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit perbankan di Jawa timur kepada sektor-
sektor utama secara umum terjaga stabil. Meskipun pertumbuhan kredit kepada sektor
pertanian sejak triwulan III 2013 mencatat perlambatan, namun diharapkan kondisinya terus
Komponen Sisi Permintaan 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Konsumsi 6.44 5.16 8.20 5.56 6.61 4.73 6.91
Konsumsi Rumah Tangga 6.29 4.61 7.82 5.04 7.17 5.17 7.38
Konsumsi Pemerintah 8.25 11.59 12.40 10.44 1.26 0.24 2.27
Konsumsi Lemb. Nirlaba 4.94 1.54 5.34 8.54 7.79 5.74 4.15
Investasi (PMBT) 2.71 5.86 5.22 7.13 9.67 5.39 6.67
Ekspor 5.63 5.86 0.44 5.38 11.11 11.55 6.47
Ekspor (Luar Negeri) 6.65 9.11 8.31 8.45 11.81 3.53 3.45
Ekspor (Dalam Negeri) 4.86 3.37 (12.12) 9.75 9.55 20.50 9.08
Impor 5.33 3.52 2.44 7.28 7.55 9.82 5.38
Impor (Luar Negeri) 2.43 4.61 6.77 12.30 9.37 12.62 2.39
Impor (Dalam Negeri) 7.62 2.70 (5.79) 8.50 10.82 2.49 8.30
PDRB 5.89 6.16 5.01 6.68 7.22 7.27 6.55
KOMPONEN SISI PENAWARAN 2009 2010 2011 2012 2013
1. PERTANIAN 3.92 2.23 2.53 3.49 1.59
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 6.92 9.18 6.08 2.32 3.30
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 2.80 4.32 6.06 6.34 5.59
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 2.72 6.43 6.25 6.21 4.74
5. BANGUNAN 4.25 6.64 9.12 7.05 9.08
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 5.58 10.67 9.81 10.06 8.61
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 12.98 10.08 11.43 9.65 10.43
8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 5.30 7.27 8.18 7.91 7.68
9. JASA-JASA 5.76 4.34 5.08 5.06 5.32
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5.01 6.68 7.22 7.27 6.55
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOM
PPPP
membaik mengingat optim
Sementara itu penyaluran
mencatat pertumbuhan ya
upaya peningkatan penge
perbankan, utamanya pad
dukungan pembiayaan da
ketahanan pangan daerah.
1.21.21.21.2 Pertumbuhan EkonomPertumbuhan EkonomPertumbuhan EkonomPertumbuhan Ekonom
Perekonomian JawPerekonomian JawPerekonomian JawPerekonomian Jaw
IV 2013. Pertumbuhan eIV 2013. Pertumbuhan eIV 2013. Pertumbuhan eIV 2013. Pertumbuhan e
(yoy) dibanding triwulan (yoy) dibanding triwulan (yoy) dibanding triwulan (yoy) dibanding triwulan
pertumbuhan pertumbuhan pertumbuhan pertumbuhan nasional ynasional ynasional ynasional y
ekonomi lebih disebabkan
negara tujuan China dan In
dan transaksi perdagangan
negeri. Komponen lainnya
Dari sisi penawaDari sisi penawaDari sisi penawaDari sisi penawa
Pengangkutan & KomunPengangkutan & KomunPengangkutan & KomunPengangkutan & Komun
mengiringi perbaikan kine
khususnya di wilayah Jawa
PHR dominan mendorong
MI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Reg
GrafikGrafikGrafikGrafik 1.11.11.11.1 Pertumbuhan Kredit Bank Umum Per Sektor (% yoy)Pertumbuhan Kredit Bank Umum Per Sektor (% yoy)Pertumbuhan Kredit Bank Umum Per Sektor (% yoy)Pertumbuhan Kredit Bank Umum Per Sektor (% yoy)
Prov.Jawa TimurProv.Jawa TimurProv.Jawa TimurProv.Jawa Timur
imisme pelaku usaha atas peningkatan produks
n kredit kepada sektor industri pengolahan da
yang relatif sama dan lebih stabil. Terkait denga
gelolaan risiko pada sektor utama masih me
ada sektor pertanian. Hal tersebut diperlukan
dalam pengembangan sektor pertanian dalam
h.
mi Jawa Timur Tahun Triwulan IV 2013mi Jawa Timur Tahun Triwulan IV 2013mi Jawa Timur Tahun Triwulan IV 2013mi Jawa Timur Tahun Triwulan IV 2013
wa Timur mengindikasikan terjadinya perlamwa Timur mengindikasikan terjadinya perlamwa Timur mengindikasikan terjadinya perlamwa Timur mengindikasikan terjadinya perlam
ekonomi pada triwulan ini sebesar 6,2% ( ekonomi pada triwulan ini sebesar 6,2% ( ekonomi pada triwulan ini sebesar 6,2% ( ekonomi pada triwulan ini sebesar 6,2% (
n sebelumnya (6,5%, yoy), namun tetap lebihn sebelumnya (6,5%, yoy), namun tetap lebihn sebelumnya (6,5%, yoy), namun tetap lebihn sebelumnya (6,5%, yoy), namun tetap lebih
yang tercatat sebesar 5,78%. yang tercatat sebesar 5,78%. yang tercatat sebesar 5,78%. yang tercatat sebesar 5,78%. Dari sisi per
an oleh penurunan kinerja perdagangan luar n
India. Di sisi lain, masih tumbuhnya konsumsi m
an antar daerah menjadi faktor penahan penuru
a yaitu investasi swasta dan belanja pemerintah
aran, aran, aran, aran, kinerja sektor Industri, Bangunankinerja sektor Industri, Bangunankinerja sektor Industri, Bangunankinerja sektor Industri, Bangunan
unikasi menahan laju perlambatan sektorunikasi menahan laju perlambatan sektorunikasi menahan laju perlambatan sektorunikasi menahan laju perlambatan sektor
nerja sektor industri di tengah masih kuatny
a. Sementara itu, perlambatan yang terjadi pad
g laju pertumbuhan ekonomi pada level yang
3
gional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
ksi usaha di tahun 2014.
dan sektor perdagangan
gan hal tersebut di atas,
enjadi tantangan dunia
n mengingat pentingnya
m rangkat peningkatan
ambatan pada triwulan ambatan pada triwulan ambatan pada triwulan ambatan pada triwulan
(yoy), menurun 0,3% (yoy), menurun 0,3% (yoy), menurun 0,3% (yoy), menurun 0,3%
bih tinggi dibandingkan ih tinggi dibandingkan bih tinggi dibandingkan ih tinggi dibandingkan
ermintaan, , , , perlambatan
r negeri terutama untuk
i masyarakat Jawa Timur
runan kinerja ekspor luar
h masih tumbuh stabil.
n, Jasa serta sektor n, Jasa serta sektor n, Jasa serta sektor n, Jasa serta sektor
or lainnya. or lainnya. or lainnya. or lainnya. Optimisme
nya konsumsi domestik
ada sektor pertanian dan
g lebih rendah. Tibanya
4
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
GrafikGrafikGrafikGrafik 1.1.1.1.2222
Perkembangan Pertumbuhan EkonomPerkembangan Pertumbuhan EkonomPerkembangan Pertumbuhan EkonomPerkembangan Pertumbuhan Ekonomi i i i
Prov.Jawa TimurProv.Jawa Timur
Sumber: BPS Jatim
GrafikGrafikGrafikGrafik 1.1.1.1.3333
Struktur Perekonomian Prov. Jawa TimurStruktur Perekonomian Prov. Jawa TimurStruktur Perekonomian Prov. Jawa TimurStruktur Perekonomian Prov. Jawa Timur
Sumber: BPS Jatim
musim tanam kelompok bahan makanan serta tertundanya panen tanaman perkebunan (akibat
hadirnya musim hujan lebih awal) menyebabkan penurunan produksi sektor pertanian. Di sisi
lain, masih belum membaiknya kinerja perdagangan luar negeri mempengaruhi transaksi
ekspor impor Jawa Timur di tengah membaiknya transaksi perdagangan dalam negeri.
1.2.1.Sisi Permintaan1.2.1.Sisi Permintaan1.2.1.Sisi Permintaan1.2.1.Sisi Permintaan
Dari sisi permintaan, , , , pertumbuhan pada triwulan ini masih didorong oleh kinerja
konsumsi masyarakat, ekspor antar daerah, investasi swasta dan belanja pemerintah.
Sedangkan transaksi perdagangan luar negeri mengalami penurunan, terutama untuk negara
tujuan China dan India.
GrafikGrafikGrafikGrafik1.1.1.1.4444
Sisi Permintaan PDRB Prov.Jawa TimurSisi Permintaan PDRB Prov.Jawa TimurSisi Permintaan PDRB Prov.Jawa TimurSisi Permintaan PDRB Prov.Jawa Timur
Sumber: BPS Jatim
GrafikGrafikGrafikGrafik1.1.1.1.5555
Sisi Permintaan PDRB Prov.Jawa TimurSisi Permintaan PDRB Prov.Jawa TimurSisi Permintaan PDRB Prov.Jawa TimurSisi Permintaan PDRB Prov.Jawa Timur
Sumber: BPS Jatim
6,41
5,87
5,83
4,33
5,01
5,42
6,53
7,14 7,17 7,29 7,29
7,27
7,30 7,42
7,106,57
6,90
6,51
6,21
6,22 6,25
5,28
4,14 4,27
5,60
6,29
5,81
6,81
6,45
6,52
6,50 6,36
6,16
6,03
5,81
5,58
5,50
3
4
5
6
7
8
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV**
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Jawa Timur Indonesia Tren-Jawa Timur
%
y
o
y
0%
20%
40%
60%
80%
100%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2008 2009 2010 2011 2012 2013
JASA
KEUANGAN
ANGKUT &
KOM
PHR
BANGUNAN
LGA
INDUSTRI
TAMBANG
PERTANIAN
-15%
-10%
-5%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Pemerintah
gKonsumsi (rhs) g_Konsumsi Pemerintah (rhs)
T
r
i
l
i
u
n
R
p
%
Y
O
Y
-600
-400
-200
0
200
400
600
800
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
6
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Net Ekspor Luar Negeri Net Ekspor Antar Pulau
g_Net Ekspor Luar Negeri (rhs) g_Net Ekspor Antar Pulau (rhs)
R
P
T
R
I
L
I
U
N
%
Y
O
Y
5
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
GrafikGrafikGrafikGrafik1.1.1.1.6666
Indeks Penjualan Indeks Penjualan Indeks Penjualan Indeks Penjualan EceranEceranEceranEceran
a. Konsumsia. Konsumsia. Konsumsia. Konsumsi
Konsumsi rumah tangga tumbuh meningkat pada triwulan IV-2013. Hal ini didukung
oleh stabilnya pendapatan rumah tangga serta tingginya permintaan barang dan jasa di akhir
tahun pada season Natal dan menjelang tahun baru. Peningkatan tersebut dikonfirmasi oleh
meningkatnya omset riil penjualan, terutama peralatan rumah tangga, bahan bangunan (atau
konstruksi) serta pakaian dan perlengkapannya (Grafik 1.6). Faktor tersebut mendorong
konsumsi rumah tangga meningkat menjadi 8,2% (yoy), meningkat sebesar 0,7% (yoy)
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Sebagaimana diinformasikan sebelumnya, peningkatan belanja masyarakat terindikasi
oleh hasil Survei Penjualan Eceran (yang dilakukan KPwBI Wil.IV) dengan meningkatnya indeks
omset riil khususnya pada jenis barang untukmemenuhi kebutuhan Natal dan Tahun Baru. Di
sisi lain, konsumsi listrik rumah tangga pun tumbuh lebih tinggi dari angka pada triwulan II dan
III 2013. Kedua indikator ini mengkonfirmasi peningkatan belanja masyarakat di
triwulan IV 2013.
Namun, berdasarkan angka yang diperoleh dari laporan Dinas Pendapatan Provinsi Jawa
Timur atas kinerja pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Triwulan IV 2013 diperoleh
informasi bahwa angka penjualan baik mobil maupun motor tumbuh melambat dibandingkan
dengan Triwulan III 2013. Perlambatan ini diduga akibat shifting belanja masyarakat ke jenis
kendaraan Low Cost Green Car (LCGC), dengan kondisi barang yang belum dapat segera
dipenuhi mengingat tingginya pesanan barang. Dugaan ini diperkuat dari indeks Ketepatan
Waktu Pembelian Barang Tahan Lama (hasil Survei Konsumen KPwBI Wilayah IV), yang
mengalami peningkatan sebesar 4,58 poin dari 100,6 menjadi 105,2 (lihat grafik 1.10). Kinerja
GrafikGrafikGrafikGrafik1.1.1.1.7777
Konsumsi Listrik Rumah TanggaKonsumsi Listrik Rumah TanggaKonsumsi Listrik Rumah TanggaKonsumsi Listrik Rumah Tangga
-
100
200
300
400
500
600
-
20
40
60
80
100
120
140
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Indeks Omset Riil Peralatan Rumah Tangga
Pakaian & Perlengkapannya Makanan, Minuman, Tembakau
Alat Tulis Konstruksi
Barang Budaya dan Rekreasi
Indeks
0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
14%
16%
18%
20%
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Kons. Listrik RT Pertumbuhan
Sumber : PLN (diolah)
Kwh %
6
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
GambarGambarGambarGambar 1.1.1.1.8888 Penjualan Mobil Baru di Jawa TimurPenjualan Mobil Baru di Jawa TimurPenjualan Mobil Baru di Jawa TimurPenjualan Mobil Baru di Jawa Timur
Gambar Gambar Gambar Gambar 1.1.1.1.10101010 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) –––– Survei KonsumenSurvei KonsumenSurvei KonsumenSurvei Konsumen
penjualan kendaraan bermotor diperkirakan akan membaik pada triwulan I 2014 seiring
dipenuhinya ribuan pesanan secara bertahap baik jenis LCGC maupun Low Multi Purpose
Vehicle (LMPV).
Sementara itu, pertumbuhan simpanan perorangan sebagai salah satu sumber
pembiayaan konsumsi masyarakat masih sama dengan pola-pola triwulan sebelumnya yaitu
masih relatif rendah. Namun secara keseluruhan pertumbuhannya mengalami perbaikan
dibandingkan di awal tahun. Sumber pembiayaan eksternal lainnya yang penting bagi
masyarakat adalah kredit konsumsi perbankan yang selama triwulan IV 2013tumbuh
melambat, melanjutkan penurunan angka sebelumnya pada triwulan III 2013. Perlambatan ini
merupakan dampak dari pemberlakuan kebijakan Loan to Value (LTV) progresif (Oktober 2013)
dan kenaikan suku bunga kredit konsumsi pasca kenaikan BI Rate sebagai suku bunga acuan
sejak Juni 2013. Menurunnya realisasi Kredit Kepemilikan Rumah untuk tipe di atas 70 menjadi
salah satu penyebab penurunan pertumbuhan kredit konsumsi di Jawa Timur pada
periode laporan.
Gambar Gambar Gambar Gambar 1.1.1.1.9999 Penjualan Motor Baru di Jawa TimurPenjualan Motor Baru di Jawa TimurPenjualan Motor Baru di Jawa TimurPenjualan Motor Baru di Jawa Timur
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
0
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Penjualan Mobil Pribadi g Mobil
Sumber : Dinas Pendapatan Jatim (diolah)
(%, yoy)(unit)
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
400.000
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Penjualan Sepeda Motor g Sepeda Motor (rhs)
Sumber : Dinas Pendapatan Jatim (diolah)
(%, yoy)(unit)
0
20
40
60
80
100
120
140
160
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)
Indeks Penghasilan Saat Ini
Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja
Indeks Ketepatan Waktu Pembelian Barang Tahan Lama
INDEKS
7
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
Gambar 1.Gambar 1.Gambar 1.Gambar 1.11114444
Survei Konsumen Survei Konsumen Survei Konsumen Survei Konsumen –––– Ekspektasi MasyarakatEkspektasi MasyarakatEkspektasi MasyarakatEkspektasi Masyarakat
Gambar 1.Gambar 1.Gambar 1.Gambar 1.11113333
Survei Konsumen Survei Konsumen Survei Konsumen Survei Konsumen –––– Kondisi Saat IniKondisi Saat IniKondisi Saat IniKondisi Saat Ini
Gambar 1.Gambar 1.Gambar 1.Gambar 1.11112222
Dana Simpanan Perbankan PeroranganDana Simpanan Perbankan PeroranganDana Simpanan Perbankan PeroranganDana Simpanan Perbankan Perorangan
Gambar 1.Gambar 1.Gambar 1.Gambar 1.11111111
Kredit KonsumsiKredit KonsumsiKredit KonsumsiKredit Konsumsi
Indikator lainnya yang turut mendukung kenaikan konsumsi masyarakat tercermin
pada hasil Survei Konsumsi (yang dilakukan KpwBI Wilayah IV) dengan meningkatnya
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) (lihat grafik 1.13). Kenaikan indeks ini lebih dominan
didorong oleh membaiknya persepsi masyarakat atas kondisi ekonomi saat ini dibandingkan
dengan faktor ekspektasinya. Perbaikan pendapatan dan ketersediaan lapangan kerja
mendorong meningkatnya keyakinan masyarakat dalam mengkonsumsi barang tahan lama
sehingga secara keseluruhan mendorong peningkatan IKK. Sebaliknya, perlambatan
ekspektasi didorong kekhawatiran masyarakat atas ketersediaan lapangan pekerjaan dan
tingkat penghasilan di tahun 2014 mengingat dominannya pengaruh variabel PEMILU atas
kinerja sektor usaha, khususnya sektor konstruksi. Namun demikian, keseluruhan nilai
indeks masih di atas 100. Hal ini mencerminkan masyarakat cenderung optimis karena nilai
bersih di atas 100 sama dengan jumlah responden yang merasa optimis lebih besar
dibandingkan dengan jumlah responden yang merasa pesimis.
aya
Sumber: Laporan Bulanan Perbankan, diolah
05
1015
20
2530
3540
-
50.000.000
100.000.000
150.000.000
200.000.000
Tw
I
Tw
II
Tw
III
Tw
IV
Tw
I
Tw
II
Tw
III
Tw
IV
2012 2013
Rp
Ju
ta
Modal Kerja Investasi Konsumsi
G Modal Kerja (yoy) G Investasi (yoy) G Konsumsi (yoy)
%
y
o
y
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Ekspektasi penghasilan 6 bulan y.a.d.
Kondisi ekonomi Indonesia 6 bulan y.a.d. Ketersediaan lapangan kerja 6 bl yad
INDEKS
(10)
-
10
20
30
40
50
60
-
5
10
15
20
25
30
35
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
gDPK Perorangan gGiro Perorangan (rhs)
gTab Perorangan (rhs) gDep Perorangan (rhs)%yoy
0
20
40
60
80
100
120
140
160
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)
Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)
Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)
(INDEKS)
8
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
Gambar 1.Gambar 1.Gambar 1.Gambar 1.16161616 Perkembangan Nilai InvestasiPerkembangan Nilai InvestasiPerkembangan Nilai InvestasiPerkembangan Nilai Investasi
Gambar 1.Gambar 1.Gambar 1.Gambar 1.15151515 Perkembangan Jumlah Proyek InvestasiPerkembangan Jumlah Proyek InvestasiPerkembangan Jumlah Proyek InvestasiPerkembangan Jumlah Proyek Investasi
b. Investasib. Investasib. Investasib. Investasi
Pada triwulan IV-2013, kegiatan investasi di Jawa Timur mengalami peningkatan
dibandingkan triwulan sebelumnya. Investasi di triwulan ini tumbuh sebesar 7,7% (yoy),
meningkat 1,2% (yoy) dibandingkan dengan triwulan III-2013. Peningkatan investasi di
triwulan ini terutama didorong oleh peningkatan Penanaman Modal Asing (PMA). Investasi
PMA di wilayah Jabagtim pada triwulan IV-2013 meningkat 57% menjadi 1.368,7 juta USD,
sementara kinerja Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) cenderung turun sebesar 31%
menjadi Rp 6.529,1 Miliar (Grafik 1.16).
Tertariknya investor asing terhadap pasar investasi negara berkembang merupakan
salah satu faktor pendorong relatif tingginya investasi asing di Jatim. Selain itu, perekonomian
yang relatif stabil dan tumbuh di atas level nasional serta kemudahan izin investasi turut
mendukung peningkatan PMA. Berbagai rangkaian kegiatan business meeting dengan calon
investor asing berupa penawaran proyek infrastruktur dan potensi berinvestasi di Jawa Timur
direspon positif dengan dibentuknya kerjasama (MoU) antara beberapa negara dengan
Gubernur Jawa Timur. Langkah ini dinilai efektif terlihat dari berlanjutnya hubungan bilateral
dengan pengajuan rencana investasi beberapa PMA di sepanjang tahun 2013. Apabila dilihat
secara tahunan, investasi di tahun 2013 meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya,
dengan dominasi padajenis investasi berbentuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN),
lihat grafik 1.16.
Perbaikan kinerja investasi juga terindikasi dari volume penyaluran kredit investasi
yang memiliki tren peningkatan (Grafik 1.18Berdasarkan hasil liaison, investasi wilayah
Jabagtim di triwulan IV-2013 banyak dilakukan melalui peremajaan mesin produksi, sehingga
impor barang modal cenderung meningkat (Grafik 1.21).
-100%
0%
100%
200%
300%
-
50
100
150
200
250
300
350
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Proyek PMA Jumlah Proyek PMDN
Perubahan Jumlah Proyek PMA Perubahan Jumlah Proyek PMDN
(%, yoy)(Unit
Proyek)
-500%
0%
500%
1000%
1500%
2000%
2500%
3000%
3500%
-
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Nilai Proyek PMA (USD million) Nilai Proyek PMDN (Rp miliar)
g Nilai Proyek PMA g Nilai Proyek PMDN
(%, yoy)(USD
Million)
9
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
Gambar1.1Gambar1.1Gambar1.1Gambar1.19999
Perkembangan Volume Penjualan SemenPerkembangan Volume Penjualan SemenPerkembangan Volume Penjualan SemenPerkembangan Volume Penjualan Semen
Gambar 1.Gambar 1.Gambar 1.Gambar 1.20202020
Perkembangan Perkembangan Perkembangan Perkembangan Penjualan TrukPenjualan TrukPenjualan TrukPenjualan Truk
Sumber: Laporan Bulanan Perbankan, diolah
Gambar 1.Gambar 1.Gambar 1.Gambar 1.18181818
Perkembangan Kredit InvestasiPerkembangan Kredit InvestasiPerkembangan Kredit InvestasiPerkembangan Kredit Investasi
Gambar1.1Gambar1.1Gambar1.1Gambar1.17777
Perkembangan Perkembangan Perkembangan Perkembangan PMTBPMTBPMTBPMTB
Sumber: Asosiasi Semen Indonesia
Sumber: BPS Jawa Timur
Indikator lainnya mengindikasikan hal yang sama, yaitu indikator tingkat
pertumbuhan penjualan semen dan penjualan truk. Meningkatnya kebutuhan
pembangunan investasi fisik di Jawa Timur terindikasi melalui pertumbuhan penjualan
semen, meskipun belum levelnya belum setinggi di tahun 2012. Giatnya kegiatan investasi
turut dikonfirmasi oleh berlanjutnya perbaikan kinerja penjualan truk (sebagai salah satu
kendaraan usaha).
Meskipun kebijakan tarif impor mesin sebesar 0% telah dihapuskan, namun kinerja
kelompok impor barang modal masih tumbuh stabil. Pesta demokrasi di tahun 2014
menjadi faktor utama penyebab ekspansi terbatas sektor industri pengolahan. Sebagaimana
turut dikonfirmasi dari hasil kegiatan liaison (KPwBI Wilayah IV) bahwa ekspansi investasi
cenderung meningkat pada kelompok non fisik berupa pembelian mesin baik yang
bertujuan sebagai pengganti maupun peningkatan kapasitas produksi. Sedangkan ekspansi
berupa investasi fisik (mis: bangunan dan tanah) tumbuh melambat mengingat masih
tingginya aksi wait & see pelaku usaha di tahun 2014 mendatang.
051015
2025303540
-
50.000.000
100.000.000
150.000.000
200.000.000
Tw
I
Tw
II
Tw
III
Tw
IV
Tw
I
Tw
II
Tw
III
Tw
IV
2012 2013
Rp
Ju
ta
Modal Kerja Investasi Konsumsi
G Modal Kerja (yoy) G Investasi (yoy) G Konsumsi (yoy)
%
y
o
y
0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
14%
16%
0
5
10
15
20
25
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Pembentukan Modal Tetap Bruto gPMTB (rhs)
T
r
i
l
i
u
n
R
p
%
Y
O
Y
-30%
-20%
-10%
0%
10%
20%
30%
0
500.000
1.000.000
1.500.000
2.000.000
2.500.000
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Penjualan Semen g_Penjualan Semen
Sumber : Asosiasi Semen Indonesia (diolah)
(%, yoy)(ribu sak)
-60%
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Penjualan Truk g Truk
Sumber : Dinas Pendapatan Jatim (diolah)
(%,yoy)(unit)
10
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
Gambar1.Gambar1.Gambar1.Gambar1.21212121
Perkembangan Perkembangan Perkembangan Perkembangan Impor Barang ModalImpor Barang ModalImpor Barang ModalImpor Barang Modal
Gambar1.Gambar1.Gambar1.Gambar1.22222222
Komponen Impor Barang ModalKomponen Impor Barang ModalKomponen Impor Barang ModalKomponen Impor Barang Modal
Gambar1.Gambar1.Gambar1.Gambar1.23232323
Perkembangan Perkembangan Perkembangan Perkembangan EksporEksporEksporEkspor----Impor Antar DaerahImpor Antar DaerahImpor Antar DaerahImpor Antar Daerah
Gambar1.Gambar1.Gambar1.Gambar1.24242424
Pengiriman Barang Melalui Angkutan LautPengiriman Barang Melalui Angkutan LautPengiriman Barang Melalui Angkutan LautPengiriman Barang Melalui Angkutan Laut
c. Eksporc. Eksporc. Eksporc. Ekspor––––ImporImporImporImpor
c. 1. Ekspor Impor c. 1. Ekspor Impor c. 1. Ekspor Impor c. 1. Ekspor Impor Antar DaerahAntar DaerahAntar DaerahAntar Daerah
Net ekspor perdagangan antar daerah di wilayah Jabagtim pada triwulan IV-2013
mengalami peningkatan. Hal ini terutama didukung oleh posisi Jawa Timur sebagai hub
antara wilayah Indonesia Bagian Barat dengan Indonesia Bagian Timur. Net ekspor
perdagangan antar daerah pada triwulan ini meningkat sebesar 26,2% dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya (Grafik 1.23). Hal ini terindikasi dari peningkatan volume barang yang
dikirim melalui Pelabuhan Tanjung Perak sejak bulan September hingga akhir tahun 2013
(Grafik 1.24). Tingginya permintaan barang dari KTI, terutama untuk komoditas pangan,
seperti beras dan Jagung serta komoditas hasil industri makanan dan minuman pada hari raya
Natal dan menjelang tahun baru mengkonfirmasi kenaikan ini. Pembangunan beberapa
pelabuhan di Jawa Timur, seperti Teluk Lamong, Pelabuhan Socah dan Pelabuhan Tanjung
Wangi di Banyuwangi diperkirakan semakin meningkatkan konektivitas dan perdagangan
antar daerah di wilayah Jabagtim di tahun 2014.
Sumber: Bank Indonesia
-80%
-30%
20%
70%
120%
170%
220%
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9
2009 2010 2011 2012 2013
Vol Barang g Jml Barang (rhs)Ribu Ton %, yoy
Sumber : BPS (diolah)
-10.00%
-5.00%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
-5,000,000.00
0.00
5,000,000.00
10,000,000.00
15,000,000.00
20,000,000.00
25,000,000.00
30,000,000.00
35,000,000.00
I II III IV I II III IV I II III IV
2011 2012 2013
Ekspor Antar Daerah Impor Antar Daerah
Net Ekspor Antar Daerah g Ekspor Antar Daerah (Rhs)
g Impor Antar Daerah (Rhs)
Juta (Rp)
(40)
(20)
-
20
40
60
80
0
100
200
300
400
500
600
700
800
I II III IV I II III IV I II III IV
2011 2012 2013
Capital Goods
g_Capital Goods
(%, yoy)(USD juta)
271
548 7
8
45
33
(30)
(20)
(10)
-
10
20
30
40
50
60
70
-
100
200
300
400
500
600
700
800
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2010 2011 2012 2013
Kendaraan (U/ Industri) Peralatan Ind. Kend. Pribadi
Mesin g Impor Mesin (rhs)
(USD juta) (%, yoy)
11
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
c. 2. Ekspor Impor Luar Negeric. 2. Ekspor Impor Luar Negeric. 2. Ekspor Impor Luar Negeric. 2. Ekspor Impor Luar Negeri
Kinerja ekspor luar negeri di wilayah Jabagtim pada triwulan IV 2013 menunjukkan
perlambatan yang relatif signifikan dikarenakan pelemahan perekonomian negara mitra
dagang, terutama China dan India. Pada triwulan ini, ekspor menurun sebesar 19,7%
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (Grafik 1.25). Selain itu, perlambatan kinerja
ekspor juga didorong atas tingginya import content atas barang ekspor di wilayah Jabagtim
yang diperparah dengan semakin terdepresiasinya Rupiah. Ekspor wilayah Jabagtim
didominasi oleh empat komoditas unggulan, yaitu minyak goreng (animal, vegetable, fats and
oil) , kertas (paper and paperboard), bahan kimia organik (organic chemicals), serta mutiara
dan batu perhiasan (pearl, precious and semi prec. stone).
Berkembangnya industri pengolahan di wilayah ini berkontribusi terhadap
peningkatan nilai tambah atas komoditas ekspornya, misalnya minyak goreng yang menjadi
komoditas dengan net ekspor terbesar. Minyak sawit mentah yang diperoleh dari Kawasan
Timur Indonesia (KTI) diolah menjadi minyak goreng dan diekspor dengan pangsa terbesar di
Asia (India, China, dan Pakistan).Seluruh komoditas tersebut mengalami net ekspor, kecuali
bahan kimia organik yang masih mengalami net impor (Grafik 1.27). Pergerakan harga
minyak sawit internasional dan kertas (lihat Grafik 1.28) turut mempengaruhi kinerja ekspor
Jawa Timur, mengingat tingginya nilai ekspor kedua komoditas ini dari Jawa Timur. Namu,
perlu diperhatikan terkait terbatasnya hutan tanaman industri kertas di Sumatera dan Jawa
Timur merupakan kendala utama dalam perkembangan industri kertas dalam 5 (lima) tahun
mendatang.
Kinerja impor di Triwulan IV 2013 menunjukkan peningkatan, sebagaimana
ditunjukkan dengan net ekspor yang semakin besar pada Grafik 1.25. Impor Jatim yang
sebagian besar didominasi oleh barang modal menunjukkan tingginya sektor usaha di Jawa
Timur dalam melakukan ekspansi skala usahanya. Berdasarkan klasifikasi HS 2 Digit, impor
Jatim di Triwulan IV 2013 yang tertinggi adalah nuclear reactor, boilers machine dan
mechanic application serta iron and steel. Perkembangan industri kendaraan bermotor,
peralatan mekanik rumah tangga dan industri pengolahan akan mendorong permintaan
impor Jatim terhadap bahan baku mesin tersebut.
12
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
Gambar1.Gambar1.Gambar1.Gambar1.25252525
Perkembangan Net Ekspor Luar NegeriPerkembangan Net Ekspor Luar NegeriPerkembangan Net Ekspor Luar NegeriPerkembangan Net Ekspor Luar Negeri
Gambar1.Gambar1.Gambar1.Gambar1.26262626
Komoditas Ekspor Unggulan JatimKomoditas Ekspor Unggulan JatimKomoditas Ekspor Unggulan JatimKomoditas Ekspor Unggulan Jatim
Gambar1.Gambar1.Gambar1.Gambar1.27272727
Perkembangan Net Ekspor Komoditas UnggulanPerkembangan Net Ekspor Komoditas UnggulanPerkembangan Net Ekspor Komoditas UnggulanPerkembangan Net Ekspor Komoditas Unggulan
Gambar1.Gambar1.Gambar1.Gambar1.28282828
Harga Kertas dan Minyak Sawit InternasionalHarga Kertas dan Minyak Sawit InternasionalHarga Kertas dan Minyak Sawit InternasionalHarga Kertas dan Minyak Sawit Internasional
1.2.1.2.1.2.1.2. SISI PENAWARANSISI PENAWARANSISI PENAWARANSISI PENAWARAN
Dari sisi penawaran, struktur perekonomian Jawa Timur pada triwulan IV 2013 secara
keseluruhan masih didominasi oleh tiga sektor utama, yaitu Sektor Perdagangan, Hotel dan
Restoran (PHR), Sektor Industri Pengolahan dan Sektor Pertanian. Kontribusi masing-masing
sektor tersebut terhadap PDRB Jawa Timur triwulan IV 2013 sebesar 34,85% (PHR), 25,46%
(Industri Pengolahan), dan 9,82% (Pertanian). Kontribusi ketiga sektor utama tersebut terhadap
PDRB Jawa Timur mencapai 70,13%, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan proporsi
ketiganya pada Triwulan III 2013 yang tercatat sebesar 70,81%. Penurunan proporsi ini
didorong oleh kontribusi sektor pertanian yang menurun 2,52% dibandingkan triwulan
sebelumnya.
Sektor ekonomi di Jawa Timur sebagian besar mengalami perlambatan pada triwulan IV
2013, terutama sektor pertambangan dan penggalian, sektor perdagangan, hotel dan restoran,
serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Sementara itu, sektor yang mengalami
pertumbuhan positif adalah sektor bangunan dan sektor jasa-jasa. Secara keseluruhan di tahun
-15.00%
-10.00%
-5.00%
0.00%
5.00%
10.00%
-5,000,000.00
0.00
5,000,000.00
10,000,000.00
15,000,000.00
20,000,000.00
25,000,000.00
30,000,000.00
I II III IV I II III IV I II III IV
2011 2012 2013
Ekspor LN Impor LN Net Ekspor
g Ekspor Luar Negeri (Rhs) g Impor Luar Negeri (Rhs)
Juta (Rp)
0.00
500.00
1,000.00
1,500.00
2,000.00
2,500.00
3,000.00
3,500.00
4,000.00
Jan
'11
Mrt'
11
Me
i'1
1
Jul'
11
Se
p'1
1
No
v'1
1
Jan
'12
Mrt'
12
Me
i'1
2
Jul'
12
Se
p'1
2
No
v'1
2
Jan
'13
Mrt'
13
Me
i'1
3
Jul'
13
Se
p'1
3
No
v'1
3
Animal or vegt. fats and oils Organic chemicals
Paper and paperboard Pearls,precious and semi prec.stone
(Juta USD)
80
280
480
680
880
1080
Jan
Fe
b
Mar
Ap
r
Ma
y
Jun
Jul
Au
g
Se
p
Oc
t
No
v
De
c
Jan
Fe
b
Mar
Ap
r
Ma
y
Jun
Jul
Au
g
Se
p
Oc
t
No
v
De
c
Jan
2012 2013 2014
Palm Oil Price Paper Price
USD per Ton-1000.00
-500.00
0.00
500.00
1000.00
1500.00
2000.00
2500.00
3000.00
Animal or vegt. fats and oils Organic chemicals
Paper and paperboard Pearls,precious and semi prec.stone
(Juta
USD)
13
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
2013, kinerja sektor utama dan pendukung juga mengalami perlambatan dibanding tahun
sebelumnya. Kondisi eksternal yang belum membaik menjadi salah satu faktor utama
pendorong perlambatan tersebut.
Tabel.1.Tabel.1.Tabel.1.Tabel.1.4444 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Sisi Penawaran (%, yoy)
Salah satu indikator perkembangan kegiatan usaha di Jawa Timur, yaitu hasil Survei
Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV
justru masih menunjukkan adanya optimisme dunia usaha di tengah perlambatan. Utilisasi
Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.29292929 Pertumbuhan Tiga Sektor UtamaPertumbuhan Tiga Sektor UtamaPertumbuhan Tiga Sektor UtamaPertumbuhan Tiga Sektor Utama
Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.30000 Pertumbuhan Sektor PendukungPertumbuhan Sektor PendukungPertumbuhan Sektor PendukungPertumbuhan Sektor Pendukung
Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.31111 Pertumbuhan Sektor PendukungPertumbuhan Sektor PendukungPertumbuhan Sektor PendukungPertumbuhan Sektor Pendukung
Sumber: BPS Jatim, diolah Sumber: BPS Jatim, diolah
Sumber: BPS Jatim, diolah
Sumber: BPS Jatim, diolah
0
2
4
6
8
10
12
I II III IV I II III IV I II III IV
2011 TOTAL 2012 TOTAL 2013 TOTAL
Pertanian Industri Pengolahan Perdagangan, Hotel, Restoran
%, yoy
0
2
4
6
8
10
12
14
I II III IV I II III IV I II III IV
2011 TOTAL 2012 TOTAL 2013 TOTAL
Jasa-Jasa Pengangkutan & Komunikasi
Keu, Persewaan & Jasa Perush.
%, yoy
0
2
4
6
8
10
12
I II III IV I II III IV I II III IV
2011 TOTAL 2012 TOTAL 2013 TOTAL
Listrik, Gas, Air Bersih Pertambangan & Penggalian Bangunan
%, yoy
I II III IV I II III IV I II III IV
1. PERTANIAN 2.82 3.35 2.06 1.64 2.53 2.76 4.68 4.36 1.95 3.49 1.42 1.42 1.92 1.65 1.59
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 10.34 5.44 4.55 4.85 6.08 5.13 2.01 1.37 1.24 2.32 2.91 2.34 4.72 3.19 3.30
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 6.66 6.08 5.60 5.96 6.06 6.23 5.74 7.21 6.17 6.34 5.16 6.62 5.36 5.25 5.59
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 7.22 7.05 5.17 5.65 6.25 7.07 6.69 5.25 5.90 6.21 5.61 4.60 4.63 4.16 4.74
5. BANGUNAN 7.42 10.98 8.90 8.99 9.12 10.18 5.58 6.84 6.10 7.05 8.26 10.53 8.46 8.99 9.08
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 9.60 9.47 10.44 9.69 9.81 9.69 10.61 9.79 10.13 10.06 9.38 8.92 8.52 7.72 8.61
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 12.37 12.14 11.61 9.85 11.43 13.17 8.05 8.79 9.10 9.65 10.98 10.04 10.70 10.06 10.43
8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 8.21 8.50 8.17 7.87 8.18 7.76 8.52 8.18 7.20 7.91 8.49 8.24 7.39 6.70 7.68
9. JASA-JASA 3.89 4.48 5.96 5.82 5.08 5.18 4.94 4.63 5.50 5.06 5.68 5.72 4.95 4.98 5.32
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 7.17 7.29 7.29 7.11 7.22 7.27 7.30 7.42 7.10 7.27 6.57 6.90 6.51 6.21 6.55
LAPANGAN USAHA TOTAL2013
TOTAL2012
TOTAL2011
14
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.32222 Utilisasi Kapasitas ProduksiUtilisasi Kapasitas ProduksiUtilisasi Kapasitas ProduksiUtilisasi Kapasitas Produksi
kapasitas produksi cenderung meningkat, terutama di sektor industri pengolahan. Ekspektasi
terhadap meredanya tekanan Rupiah menjadi salah satu faktor optimisme tersebut.
a.a.a.a. Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran (PHR)Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran (PHR)Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran (PHR)Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran (PHR)
Pada triwulan IV 2013, sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami perlambatan
dari 8,52% (yoy) menjadi 7,72% (yoy). Penurunan kinerja terjadi di semua subsektor, terutama
subsektor perdagangan yang tumbuh menurun dari 8,39% (yoy) pada triwulan sebelumnya
menjadi 7,47% (yoy) di triwulan IV 2013. Selanjutnya, diikuti oleh subsektor hotel yang
menurun dari 8,51% (yoy) menjadi 8,26% (yoy) dan subsektor restoran yang menurun dari
9,20% (yoy) menjadi 8,94% (yoy) sebagaimana ditunjukkan oleh Grafik 1.36).
Tekanan dari faktor eksternal akibat perlambatan kinerja negara mitra dagang
menyumbang pelemahan pada subsektor perdagangan.Ekspor Jawa Timur yang cenderung
melambat di triwulan ini juga mengkonfirmasi perdagangan yang melambat. Sementara itu,
pelemahan subsektor hotel dan restoran didorong oleh pelemahan ekonomi domestik di Jawa
Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.34444 Indeks Realisasi UsahaIndeks Realisasi UsahaIndeks Realisasi UsahaIndeks Realisasi Usaha
Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.35555 Indeks Realisasi Usaha SektoralIndeks Realisasi Usaha SektoralIndeks Realisasi Usaha SektoralIndeks Realisasi Usaha Sektoral
Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.33333 Utilisasi Kapasitas Utilisasi Kapasitas Utilisasi Kapasitas Utilisasi Kapasitas Produksi SektoralProduksi SektoralProduksi SektoralProduksi Sektoral
-27.23
7.05
22.1
-0.45
-18.91
11.35
22.32
25.86
-1.85
21.623.29
4.15
1.1
19.5518.54
6.47
-1.46
20.88
11.6
15.81
6.43
26.35
8.49
35.87
12.65
31.82
16.30
12.71
2.60
37.72
9.0311.97
14.10627402
-40
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I*
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Indeks Realisasi UsahaSBT (%)
-10.00
-5.00
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
I II III IV I II III IV I II III IV
2011 2012 2013
TOTAL PERTANIAN INDUSTRI PENGOLAHAN PHR
-4.00
1.00
6.00
11.00
16.00
21.00
26.00
31.00
36.00
41.00
68
70
72
74
76
78
80
82
I II III IV I II III IV I II III IV
2011 2012 2013
% SBT
Kapasitas Produksi Terpakai (Persen) Perkembangan Kegiatan Usaha-Skala Kanan
0
20
40
60
80
100
120
I II III IV I II III IV I II III IV
2011 2012 2013
Total Pertanian
Pertambangan Industri Pengolahan
Listrik Gas Air Bersih% SBT
15
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
Timur. Adanya tekanan inflasi, suku bunga dan depresiasi nilai tukar di triwulan ini yang
menekan perekonomian domestik turut mengonfirmasi perlambatan sektor perdagangan, hotel
dan restoran. Daya beli masyarakat mengalami tekanan dan berdampak pada terbatasnya
permintaan barang dan jasa. Selain itu, pengeluaran masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan
sekunder seperti rekreasi juga mengalami penurunan, yang berdampak pada menurunnya
tingkat okupansi hotel baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara di wilayah di Jawa
Timur pada triwulan ini.
Menurunnya konsumsi listrik di triwulan ini juga mengindikasikan terbatasnya
produktivitas sektor usaha bisnis di Jawa Timur (Grafik 1.39). Ke depan, kinerja sektor ini
diperkirakan optimis meningkat seiring dengan semakin majunya kota tujuan wisata alam
seperti Malang, Banyuwangi dan Jember yang menarik wisatawan domestik maupun
internasional. Selain itu, adanya pelaksanaan Pemilu 2014 serta relatif tingginya agenda bisnis
di awal tahun berpotensi meningkatkan kinerja subsektor perdagangan, hotel, dan restoran.
Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.39393939
Konsumsi Listrik Golongan BisnisKonsumsi Listrik Golongan BisnisKonsumsi Listrik Golongan BisnisKonsumsi Listrik Golongan Bisnis
6.00
7.00
8.00
9.00
10.00
11.00
12.00
I II III IV I II III IV
2012 2013
Perdagangan H o t e l Restoran
%, yoy
-10
0
10
20
30
40
50
60
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11
2011 2012 2013
TPK Hotel Berbintang(%) gJumlah Wisman Melalui Juanda (%,yoy)
%, yoy
0
1
2
3
4
5
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011
2009 2010 2011 2012 2013
Asing Indonesia TOTAL
Sumber : BPS (diolah)
Hari
-20
-15
-10
-5
0
5
10
15
20
25
30
35
0
50
100
150
200
250
300
1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9101112
2011 2012 2013
Konsumsi Listrik Bisnis gKonsumsi Listrik Bisnis-Skala Kanan
%,yoyKwh
Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.38383838
Lama Wisatawan Menginap di HotelLama Wisatawan Menginap di HotelLama Wisatawan Menginap di HotelLama Wisatawan Menginap di Hotel
Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.36363636
Pertumbuhan Subsektor PHRPertumbuhan Subsektor PHRPertumbuhan Subsektor PHRPertumbuhan Subsektor PHR
Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.33337777
TPK Hotel Berbintang dan Jumlah WismanTPK Hotel Berbintang dan Jumlah WismanTPK Hotel Berbintang dan Jumlah WismanTPK Hotel Berbintang dan Jumlah Wisman
Sumber: BPS Jatim , diolah Sumber: BPS Jatim , diolah
16
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
b. Sektor Industri Pengolahanb. Sektor Industri Pengolahanb. Sektor Industri Pengolahanb. Sektor Industri Pengolahan
Sektor industri pengolahan tumbuh terbatas dengan kinerja sebesar 5,25% (yoy) pada
triwulan IV 2013. Tertekannya sektor ini dipicu oleh menurunnya sub sektor semen dan barang
galian logam yang menurun dari 11,98% (yoy) menjadi 5,72% (yoy). Meskipun demikian, sub
sektor industri ini masih berkontribusi besar terhadap pertumbuhan sektor industri pengolahan
secara keseluruhan. Selanjutnya, perlambatan yang relatif dalam juga terjadi di subsektor
makanan dan minuman yang turiun sebesar 0,3% dari 5,91% (yoy) menjadi 5,61% (yoy),
Grafik 1.40.
Berdasarkan rilis data industri manufaktur, industri di Jawa Timur masih optimis dan
diperkirakan mengalami kenaikan. Pada triwulan IV 2013, pertumbuhan produksi industri
manufaktur besar dan sedang secara tahunan pada 2013 meningkat sebesar 5,58% dibanding
tahun 2012. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri bahan kimia dan
barang dari bahan kimia (14,09 persen), Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (10,23
persen), dan Industri Furnitur (9,97 persen). Sementara itu, industri peralatan listrik yang
merupakan kelompok industri manufaktur mikro dan kecil mengalami peningkatan di triwulan
ini.
Tertekannya kinerja sektor industri pengolahan turut dikonfirmasi oleh penurunan impor
bahan baku dan modal (Grafik 1.41). Kenaikan biaya produksi akibat faktor dalam negeri
(kenaikan Upah Minimum Kota, peningkatan suku bunga) dan faktor luar negeri (depresiasi
nilai tukar), turut menjadi beban sektor usaha, yang mengakibatkan penurunan pendapatan
sektor korporasi. Hal ini turut dikonfirmasi dari hasil liaison yang menyatakan tergerusnya
marjin usaha sejak bulan Agustus 2013 pasca depresiasi nilai tukar sehingga mengakibatkan
kenaikan biaya bahan baku.
GrafikGrafikGrafikGrafik 1.41.41.41.40000 Pertumbuhan Pertumbuhan Pertumbuhan Pertumbuhan Sektor Indusri PengolahanSektor Indusri PengolahanSektor Indusri PengolahanSektor Indusri Pengolahan
Sumber: BPS Jatim , diolah
-10
-5
0
5
10
15
20
I II III IV I II III IV
2012 2013
Industri Pengolahan Mamin dan Tembakau
Tekstil, Barang dari Kulit & Alas kaki Kertas dan Barang Cetakan
Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet Semen dan Barang Galian bukan Logam
Logam dasar besi dan baja
%, yoy
17
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
Konsumsi listrik industri di triwulan IV 2013 mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Hal ini turut mendukung indikasi perlambatan di sektor industri pengolahan. Perlambatan
permintaan pasar akibat turunnya konsumsi rumah tangga di triwulan IV 2013 menjadi salah
satu faktor penurunan daya beli terhadap produk yang dihasilkan industri.
Ke depan, kinerja sektor industri pengolahan diperkirakan mengalami peningkatan
sebagai dampak atas pelaksanaan Pemilu 2014 khususnya industri makanan dan minuman,
industri percetakan dan tekstil. Faktor risiko yang perlu dicermati terkait kinerja industri
pengolahan adalah beberapa kebijakan Pemerintah seperti kenaikan UMK dan kenaikan tarif
listrik industri. Berdasarkan hasil quick survey, sebanyak 54%-58% pelaku usaha merespon
kenaikan UMK dengan menaikkan harga jual. Sementara 15%-18% sektor usaha akan
melakukan rasionalisasi tenaga kerja, terutama industri padat karya. Peningkatan harga
komoditas bahan baku internasional juga berpotensi menekan industri, terutama industri
yang memiliki kandungan impor tinggi.
Di sisi lain, peningkatan Tarif Dasar Listrik (TDL) di 2014 untuk industri menengah
dengan daya > 200 kVa dan 30.000 kVa ke atas masing-masing sebesar 38,9% dan 64,7%
menjadi faktor risiko. Beban tarif listrik tersebut secara signifikan turut menambah biaya
produksi industri menengah di Jawa Timur hingga 48%-50% dari total biaya produksi. Selain
itu, peningkatan iuran Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang harus ditanggung perusahaan juga
semakin tinggi dan akan menekan kinerja sektor industri pengolahan. Di sisi lain, naiknya
harga baja internasional hingga mencapai 15-20% akan turut menekan kinerja sektor industri
pengolahan , terutama industri logam dan transportasi. Namun, dengan masih kuatnya
permintaan dan momen Pemilu 2014, diharapkan kinerja sektor industri pengolahan dapat
terjaga.
Grafik 1.4Grafik 1.4Grafik 1.4Grafik 1.42222
Konsumsi LiKonsumsi LiKonsumsi LiKonsumsi Listrik Golongan Industristrik Golongan Industristrik Golongan Industristrik Golongan Industri
-30%
-20%
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
80
280
480
680
880
1080
1280
1480
123456789101112123456789101112123456789101112123456789101112123456789101112
2009 2010 2011 2012 2013
Konsumsi Listrik Industri Pertumbuhan
Kwh
Sumber : PLN (diolah)
%
Grafik 1.4Grafik 1.4Grafik 1.4Grafik 1.41111
Perkembangan Impor Bahan Baku dan Barang ModalPerkembangan Impor Bahan Baku dan Barang ModalPerkembangan Impor Bahan Baku dan Barang ModalPerkembangan Impor Bahan Baku dan Barang Modal
-60
-40
-20
0
20
40
60
80
100
120
-
500,000,000
1,000,000,000
1,500,000,000
2,000,000,000
2,500,000,000
3,000,000,000
3,500,000,000
4,000,000,000
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV
2011 2012 2013
Capital Goods Intermediate Goods
Consumption Goods g_Capital Goods-Skala Kanan
g_Intermediate Goods-Skala Kanan g_Consumption Goods-Skala Kanan
USD % , yoy
18
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
c. Pertanianc. Pertanianc. Pertanianc. Pertanian
Pertumbuhan ekonomi sektor pertanian Jawa Timur mengalami perlambatan
dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan IV 2013, sektor pertanian melambat dari
1,92% (yoy) menjadi 1,65% (yoy). Perlambatan tersebut terutama disumbang oleh
perlambatan di subsektor tanaman perkebunan dan tanaman bahan makanan.Hal ini
dikonfirmasi dari indikator luas lahan panen padi dan jagung yang menurun di triwulan IV 2013
(Grafik 1.44 dan Grafik 1.45).
Penurunan kinerja sektor ini disebabkan karena pola siklikal tanaman padi yang sedang
berada pada masa tanam, sehingga panen baru dapat dilakukan pada tiga-empat bulan ke
depan. Namun demikian, masih terdapat beberapa wilayah yang mengalami panen gadu,
khususnya padi dan palawijaya serta panen sub kelompok bumbu-bumbuan di sentra produksi
Malang dan Probolinggo.
Banjir yang terjadi di beberapa daerah di Jawa Timur, khususnya di sepanjang sungai
Bengawan Solo dan Kali Lamong berpengaruh terbatas terhadap kinerja sub sektor tanaman
bahan makanan.Sebanyak kurang lebih 9000 ha sawah tergenang, yang sebagian besar sedang
ditanami padi yang baru memasuki masa tanam. Walaupun luas lahan yang terendam banjir
relatif besar, namun tingkat kerusakan dan puso yang terjadi tidak terlalu besar. Hal ini karena
mayoritas tanaman padi baru memasuki usia tanam kurang dari 40 hari. Oleh karena itu,
dampak banjir tidak secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja sektor pertanian.
Kinerja pertanian di triwulan I 2014 diperkirakan meningkat terbatas seiring dengan
adanya pergeseran panen di beberapa daerah akibat terendamnya lahan sawah. Kinerja
pertanian di triwulan I 2014 diperkirakan meningkat terbatas seiring dengan adanya pergeseran
panen di beberapa daerah akibat terendamnya lahan sawah.
Sumber: BPS Jatim , diolah
-2.00
-1.00
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
I II III IV I II III IV
2012 2013
Tanaman Bahan Makanan Tanaman Perkebunan
Peternakan Perikanan
%, yoy
Grafik 1.4Grafik 1.4Grafik 1.4Grafik 1.43333
Pertumbuhan Subsektor PertanianPertumbuhan Subsektor PertanianPertumbuhan Subsektor PertanianPertumbuhan Subsektor Pertanian
19
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.44444444 Luas Lahan Luas Lahan Luas Lahan Luas Lahan Tanam dan Panen PadiTanam dan Panen PadiTanam dan Panen PadiTanam dan Panen Padi
Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.45454545 Luas Lahan Tanam & Panen Jagung di Jawa TimurLuas Lahan Tanam & Panen Jagung di Jawa TimurLuas Lahan Tanam & Panen Jagung di Jawa TimurLuas Lahan Tanam & Panen Jagung di Jawa Timur
Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.46464646
Luas Lahan Puso di Jawa TimurLuas Lahan Puso di Jawa TimurLuas Lahan Puso di Jawa TimurLuas Lahan Puso di Jawa Timur
d. Keuangan, Persewaan, dan Jasad. Keuangan, Persewaan, dan Jasad. Keuangan, Persewaan, dan Jasad. Keuangan, Persewaan, dan Jasa
Kinerja sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan mengalami perlambatan di
triwulan IV 2013. Kinerja pada triwulan ini melambat dari 7,39% (yoy) menjadi 6,70% (yoy).
Perlambatan ini disebabkan oleh perlambatan hampir seluruh sub sektornya, kecuali sub sektor
lembaga keuangan bukan bank. Beberapa kebijakan berupa peningkatan BI rate yang
mendorong peningkatan suku bunga pinjaman dan simpanan menjadi faktor utama
terhambatnya pertumbuhan subsektor bank. Sementara itu, adanya pembatasan kepemilikan
rumah melalui kebijakan Loan to Value (LTV) dan tingginya harga properti turut mendorong
pelemahan sektor sewa bangunan.
(2,000)
-
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
-
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Luas Puso Padi (Ha) Luas Puso Jagung (Ha)
gLuas Puso Padi (%) gLuas Puso Jagung (%)
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi (diolah)
Ha
%
(60)(40)(20)-20 40 60 80 100 120 140 160
-
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1,000
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2010 2011 2012 2013
Luas Panen Padi (Ha) Luas Tanam Padi (Ha)
gLuas Panen Padi (%) gLuas Tanam Padi (%)
Sumber : Dinas Pertanian Prov. Jatim (diolah)
%
Ribu Ha
(80)
(60)
(40)
(20)
-
20
40
60
80
-
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000
600,000
700,000
800,000
900,000
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Luas Panen Jagung (Ha) Luas Tanam Jagung (Ha)
gLuas Panen Jagung (%) gLuas Tanam Jagung (%)
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi (diolah)
Ha
%
20
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
Penyaluran kredit sektor perbankan masih relatif tinggi di tengah perlambatan
pertumbuhan subsektor bank pada triwulan IV 2013. Diperkirakan, subsektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan mampu tumbuh positif kembali di triwulan I 2014 seiring
dengan pelaksanaan Pemilu 2014 yang meningkatkan arus transaksi baik melalui bank maupun
non bank. Sementara itu, faktor risiko yang perlu mendapat perhatian adalah adanya
pembatasan target kredit yang diperkirakan dapat menekan kembali pertumbuhan sektor ini.
e. Bane. Bane. Bane. Bangunangunangunangunan
Kinerja sektor bangunan di triwulan IV 2013 mengalami pertumbuhan dari
sebelumnya8,46% (yoy) menjadi 8,99% (yoy). Beberapa indikator yang mengkonfirmasi
perlambatan kinerja sektor bangunan antara lain data penjualan semen yang menunjukkan
peningkatan pada triwulan IV 2013. Tingginya penjualan semen tersebut menunjukkan relatif
besarnya proyek pembangunan yang dilaksanakan di Jawa Timur.
Sumber peningkatan kinerja sektor bangunan di triwulan ini berasal dari tingginya
pembangunan proyek-proyek infrastruktur, misalkan pembangunan Teluk Lamong, Jalan Tol
Trans Jawa serta ekspansi pembangunan pabrik di Jawa Timur di akhir tahun. Sementara itu,
pembangunan properti residensial, khususnya rumah tinggal pada triwulan ini menunjukkan
perlambatan. Hal ini dikonfirmasi dengan menurunnya pembangunan dan penjualan properti
residensial di Jawa Timur.
Adanya kebijakan loan to value, pelarangan indent pembelian rumah serta semakin
tingginya harga properti seperti yang diindikasikan dari hasil Survei Harga Properti Residensial
(SHPR) mendorong perlambatan ini.Peningkatan penjualan semen tersebut dikonfirmasi data
dari hasil Survei Harga Properti dan Residensial (SHPR).Pertumbuhan volume penjualan semen
pada triwulan IV-2013meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.Sementara itu,
Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.48484848
Perkembangan Perkembangan Perkembangan Perkembangan Kredit Perbankan di JatimKredit Perbankan di JatimKredit Perbankan di JatimKredit Perbankan di Jatim
Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.47474747
Pertumbuhan Sub Sektor KeuanganPertumbuhan Sub Sektor KeuanganPertumbuhan Sub Sektor KeuanganPertumbuhan Sub Sektor Keuangan
0
2
4
6
8
10
12
14
I II III IV I II III IV
2012 2013
Bank Lembaga Keuangan Bukan Bank
Sewa Bangunan Jasa Perusahaan
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
0.0
50.0
100.0
150.0
200.0
250.0
300.0
350.0
400.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2012 2013
Kredit LB Kredit LP gKredit LB gKredit LP
%, yoyTriliun Rp
21
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
Grafik 1.49Grafik 1.49Grafik 1.49Grafik 1.49 Volume Penjualan Semen dVolume Penjualan Semen dVolume Penjualan Semen dVolume Penjualan Semen diiii Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur
rata-rata pembangunan properti residensial di Jawa Timur cenderung stabil dengan penjualan
yang meningkat, khususnya pada properti residensial tipe kecil.
Grafik 1.50Grafik 1.50Grafik 1.50Grafik 1.50 RataRataRataRata----Rata Pembangunan Properti ResidensialRata Pembangunan Properti ResidensialRata Pembangunan Properti ResidensialRata Pembangunan Properti Residensial
Grafik 1.51Grafik 1.51Grafik 1.51Grafik 1.51 RataRataRataRata----Rata Penjualan Properti Residensial Rata Penjualan Properti Residensial Rata Penjualan Properti Residensial Rata Penjualan Properti Residensial
f. f. f. f. Pengangkutan dan KomunikasiPengangkutan dan KomunikasiPengangkutan dan KomunikasiPengangkutan dan Komunikasi
Kinerja sektor Pengangkutan dan Komunikasi pada periode laporan mengalami
perlambatan dibandingkan dengan sektor lainnya. Pada triwulan IV 2013, sektor ini melambat
dari 10,70% menjadi 10,06%. Perlambatan terbesar terjadi di subsektor komunikasi yang
melambat sebesar 1,0% (yoy), sementara subsektor angkutan melambat sebesar 0,23% (yoy).
Perlambatan pada subsektor ini disebabkan karena kembali ke pola normalnya setelah
mengalami peak season pada triwulan sebelumnya akibat hari raya Idul Fitri. Hal ini
terkonfirmasi dengan penurunan yang cukup dalam pada angkuta kereta api dan angkutan
penyeberangan laut. Pasca lebaran, jumlah penumpang dengan jarak yang relatif jauh
43
26 24
16
21
30
1412
15,9
23
30
27
42
31
39
23
15
7 9 8 9 10
6 9
9,8
17 17 18
23 23 23
19
5 3 4 4 4 3 4
3
5,8
9 8 7
9 11 10
8
22
16
-
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV
2010 2011 2012 2013
KECIL MENENGAH
BESAR Grand Total
41
25
23
21
35
27
13 12
14
10
25
21
31
25
34
18
14
6 9 7 7 8 7
9
9
9 9 10
16
1213 12
4
2 3 4
3 2 3
3
5
5
5 5 6 6 6 6
16
8
9 8 10
10
7
7 9
8
12 11
16
12
14
11
-
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV
2010 2011 2012 2013
KECIL MENENGAH
BESAR Grand Totalunit unit
-30%
-20%
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
0
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000
600,000
700,000
800,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Penjualan Semen g_Penjualan Semen
(ribu sak)(%, yoy)
Sumber : Asosiasi Semen Indonesia (diolah)
22
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur Triwulan IV– 2013
Grafik Grafik Grafik Grafik 1.1.1.1.55554444
Penumpang Domestik di Bandara JuandaPenumpang Domestik di Bandara JuandaPenumpang Domestik di Bandara JuandaPenumpang Domestik di Bandara Juanda
GrafikGrafikGrafikGrafik 1.1.1.1.55555555
Penumpang Internasional di Bandara JuandaPenumpang Internasional di Bandara JuandaPenumpang Internasional di Bandara JuandaPenumpang Internasional di Bandara Juanda
Grafik Grafik Grafik Grafik 1.1.1.1.55553333
Arus Barang di Tanjung PerakArus Barang di Tanjung PerakArus Barang di Tanjung PerakArus Barang di Tanjung Perak
mengalami penurunan, sehingga kinerja di kedua moda transportasi ini cenderung menurun.
Ke depan, potensi peningkatan subsektor ini, terutama komunikasi diperkirakan masih relatif
kuat dengan beragamnyaproduk smartphonedan perang tarif operator di pasaran semakin
tinggi. Hal ini mendorong pengeluaran komunikasi masyarakat semakin tinggi.
GrafikGrafikGrafikGrafik 1.51.51.51.52222
Arus Penumpang di Tanjung PerakArus Penumpang di Tanjung PerakArus Penumpang di Tanjung PerakArus Penumpang di Tanjung Perak
-60%
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
-20
30
80
130
180
230
280
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Jml Penumpang g Jml Penumpang (rhs)
Ribu Orang % yoy
Sumber : BPS Provinsi Jatim
-80%
-60%
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Vol Barang g Jml Barang (rhs)
Ribu Ton % yoy
Sumber : BPS Provinsi Jatim (diolah)
-20%
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Jml Penumpang Domestik g Jml Penumpang Domestik (rhs)
Sumber : BPS Provinsi Jatim (diolah)
% yoyRibu Orang
-20%
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
0
50
100
150
200
250
300
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Jml Penumpang Intl gPenumpang Intl (rhs)
Ribu Orang% yoy
Sumber : BPS Provinsi Jatim (diolah)