BAB I PENDAHULUAN -...

71
[AUTHOR NAME] 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penyusunan Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep secara normatif merupakan tuntutan Yuridis Konstitusional didalam melaksanakan pembangunan lima tahun kedepan guna memenuhi dan menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang dinamis dan sesuai pula dengan aspirasi yang berkembang melalui mekanisme yang berlaku guna terwujudnya tata pemerintahan yang baik. Penyusunan RENSTRA ini, senantiasa berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yakni Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Sedangkan untuk Tahapan dan Tatacara Penyusunannya disesuaikan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Oleh karena itu, Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep merupakan penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang direncanakan oleh Bupati Sumenep yang dituangkan dalam RPJMD 2016 – 2021. Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 14 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tatakerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Sumenep, mempunyai tugas pokok dan fungsi seperti yang tertuang dalam Peraturan Bupati Sumenep Nomor 18 tahun 2012, dengan Tugas Pokok melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi perizinan secara terpadu meliputi ketatausahaan, administrasi, pelayanan, monitoring, evaluasi dan penanganan pengaduan, serta mempunyai fungsi menyelenggarakan penyusunan program BPPT, menyelenggarakan pelayanan administrasi dan pembinaan perizinan, menyelenggarakan koordinasi proses pelayanan perizinan, menyelenggarakan administrasi pelayanan perizinan dan penanganan pengaduan serta menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan perizinan. Selanjutnya kita sadari bersama bahwa salah satu permasalahan yang menjadi kendala bagi perkembangan usaha di Indonesia adalah birokrasi perizinan yang belum memberikan dukungan yang maksimal bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan usaha secara optimal. Kondisi pelayanan perizinan masih dihadapkan pada sistem pelayanan perizinan yang belum efektif dan efisien serta belum sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, hal ini terlihat dari banyaknya keluhan dari masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai kinerja aparatur khususnya yang membidangii pelayanan masyarakat. Banyaknya peraturan yang tumpang tindih, prosedur yang berbelit-belit, tidak ada kepastian jangka waktu penyelesaian, tingginya

Transcript of BAB I PENDAHULUAN -...

[AUTHOR NAME] 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep secara normatif merupakan tuntutan Yuridis Konstitusional didalam melaksanakan pembangunan lima tahun kedepan guna memenuhi dan menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang dinamis dan sesuai pula dengan aspirasi yang berkembang melalui mekanisme yang berlaku guna terwujudnya tata pemerintahan yang baik. Penyusunan RENSTRA ini, senantiasa berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yakni Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Sedangkan untuk Tahapan dan Tatacara Penyusunannya disesuaikan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Oleh karena itu, Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep merupakan penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang direncanakan oleh Bupati Sumenep yang dituangkan dalam RPJMD 2016 – 2021.

Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 14 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tatakerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Sumenep, mempunyai tugas pokok dan fungsi seperti yang tertuang dalam Peraturan Bupati Sumenep Nomor 18 tahun 2012, dengan Tugas Pokok melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi perizinan secara terpadu meliputi ketatausahaan, administrasi, pelayanan, monitoring, evaluasi dan penanganan pengaduan, serta mempunyai fungsi menyelenggarakan penyusunan program BPPT, menyelenggarakan pelayanan administrasi dan pembinaan perizinan, menyelenggarakan koordinasi proses pelayanan perizinan, menyelenggarakan administrasi pelayanan perizinan dan penanganan pengaduan serta menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan perizinan.

Selanjutnya kita sadari bersama bahwa salah satu permasalahan yang menjadi kendala bagi perkembangan usaha di Indonesia adalah birokrasi perizinan yang belum memberikan dukungan yang maksimal bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan usaha secara optimal. Kondisi pelayanan perizinan masih dihadapkan pada sistem pelayanan perizinan yang belum efektif dan efisien serta belum sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, hal ini terlihat dari banyaknya keluhan dari masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai kinerja aparatur khususnya yang membidangii pelayanan masyarakat. Banyaknya peraturan yang tumpang tindih, prosedur yang berbelit-belit, tidak ada kepastian jangka waktu penyelesaian, tingginya

[AUTHOR NAME] 2

biaya yang harus dikeluarkan, banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi, sikap petugas yang kurang responsif, sarana yang kurang menunjang dan lain-lain menimbulkan citra kurang baik terhadap kinerja Pemerintah Daerah.

Kebijakan pengembangan dan penyelenggaraan pelayanan perizinan secara terpadu dengan membentuk lembaga/organisasi baru yakni Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep pada hakekatnya adalah merupakan salah satu upaya korektif terhadap kondisi pelayanan yang selama ini belum berpihak kepada kepentingan masyarakat menuju kepada Pelayanan Publik oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep yang berpihak kepada rakyat, prima, berkualitas dan berkesinambungan yang dilakukan melalui pembenahan sistem pelayanan perizinan secara menyeluruh, terpadu dan terintegrasi. Berdasarkan design kebijakan pengembangan dan penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu Kabupaten Sumenep, maka konsepsi pelayanan perizinan terpadu di Kabupaten Sumenep difokuskan pada 6 (enam) aspek yaitu : 1. Aspek penguatan kelembagaan perizinan; 2. Aspek peningkatan pelayanan; 3. Aspek peningkatan kompetensi aparatur DPM DAN PTSP; 4. Aspek pengembangan sistem monitoring, evaluasi dan pengawasan; 5. Aspek penerapan teknologi informasi; 6. Aspek sarana dan prasarana;

1.2 LANDASAN HUKUM

Landasan hukum penyusunan Renstra Dinas Penanaman Modal Dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep Tahun 2016– 2021, didasarkan pada : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 9 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

[AUTHOR NAME] 3

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tembusan Lemabaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);

8. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;

9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 104 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah kabupataen/kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggara Pemerintrah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2008 tentang Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal di Daerah;

17. Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2009 tentang Pelayan Terpadu Satu pintu di Bidang Penanaman Modal;

18. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2006 tentang Paket Kebijakan Perbaikan Iklim Investasi;

19. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 tentang Percepatan Pengembangan Sektor Rill dan Pemberdayaan UMKM;

20. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

[AUTHOR NAME] 4

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Terpadu di Daerah;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 Nomor 3 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 39);

26. Perda Kabupaten Sumenep nomor 12 tentang RTRW Kabupaten Sumenep 2013-2033;

27. peraturan daerah kabupaten sumenep nomor 09 tahun 2011Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten sumenep Tahun 2005 – 2025;

28. Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomo 04 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumenep Tahun 2016 – 2021;

29. Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 14 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata laksana Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Sumenep ( Lembaran Daerah Tahun 2012 Nomor 7 )

30. Peraturan Bupati Sumenep Nomor 18 Tahun 2012 tentang Tugas dan Fungsi Badan Pelayanan Peizinan Terpadu Kabupaten Sumenep;

31. Peraturan Bupati Sumenep Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Perubahan Peraturan Bupati Sumenep Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Pendelegasian kewenangan Penerbitan Perizinan Kabupaten Sumenep;

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Renstra Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep Tahun 2016 – 2021 disusun dengan maksud menyediakan dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah dan menjadi acuan resmi para pemangku kepentingan terkait dalam kurun waktu lima tahun.

Tujuan dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep Tahun 2016 - 2021, adalah:

a. Sebagai dasar acuan dalam penyusunan kebijakan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep untuk kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir sesuai, RPJMD Kabupaten Sumenep Tahun 2016 – 2021.

b. Mewujudkan sinkronisasi, sinergitas dan keberlanjutan antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumenep 2016 - 2021 dengan Renstra Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dalam mewujudkan

[AUTHOR NAME] 5

visi, misi, tujuan, kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep.

c. Memberikan pedoman dan alat pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep Tahun 2016 – 2021.

d. Memberikan pedoman Pemerintah, masyarakat dan pihak terkait dalam melaksanakan program pembangunan daerah lima tahunan secara sinergi dan berjenjang.

e. Sebagai pertanggungjawaban pemerintah kepada masyarakat dalam melaksanakan program pembangunan melalui strategi dan kebijakan dalam mewujutkan kesejahteraan masyarakat.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Renstra - SKPD Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep Tahun 2016 - 2021 merupakan dokumen strategis perencanaan pembangunan dalam mewujudkan sasaran program RPJMD Kabupaten SumenepTahun 2016 - 2021.

Sistematika penulisan Renstra - SKPD Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep, adalah sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan, berisi tentang Latar belakang, Landasan Hukum,

Maksud dan tujuan, serta Sistematika Penulisan; Bab II : Gambaran Pelayanan SKPD, berisi tentang Tugas, Fungsi dan

Struktur organisasi SKPD, Sumber daya SKPD, Kinerja Pelayanan, SKPD, Tantangan dan peluang Pengembangan Pelayanan SKPD;

Bab III : Isu-Isu Strategis berdasarkan Tugas dan Fungsi berisi tentang Identifikasi permasalahan, Telaahan Visi dan Misi, Telaahan Renstra SKPD Provinsi/Kabupaten, Telahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, Penentu Isu-Isu Strategis.

Bab IV : Tujuan, Sasaran, Strategis dan Kebijakan, berisi tentang, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD, Strategi dan Kebijakan

Bab V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif.

Bab VI : Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD.

Indikator Kinerja Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD, memuat mengenai indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapain tujuan dan sasaran RPJMD

Bab VII : Penutup

[AUTHOR NAME] 6

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Tugas Dan Fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep

SUSUNAN ORGANISASI

Susunan Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Sumenep, terdiri atas:

A. Kepala Dinas;

B. Sekretariat, membawahi:

1. Subbagian Perencanaan, Program dan Keuangan;

2. Subbagian Umum dan Kepegawaian

C. Bidang Penanaman Modal, membawahi:

1. Seksi Pengembangan Dan Pembinaan Penanaman Modal;

2. Seksi Promosi Investasi dan Monitoring Penanaman Modal

D. Bidang Pengendalian dan Penyuluhan, membawahi:

1. Seksi Pengawasan dan Pengendalian

2. Seksi Pengolahan Data, Informasi dan Penyuluhan.

E. Bidang Perizinan, membawahi:

1. Seksi Pendaftaran dan Penelitian Izin

2. Seksi Penetapan dan Penerbitan Izin.

G. Kelompok Jabatan Fungsional.

[AUTHOR NAME] 7

2.1. Tugas, fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep

1) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai tugas

pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang

penanaman modal serta melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan

pelayanan administrasi di bidang penanaman modal dan perizinan secara terpadu

dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan

kepastian.

2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1), Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman modal;

b. Pengkoordinasian dan penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan di

bidang penanaman modal;

c. Pembinaan dan pelaksanaan pengelolaan penanaman modal yang meliputi

pengembangan dan pembinaan penanaman modal, promosi dan kerjasama,

Pengolahan Data dan sistem informasi penanaman modal;

d. Pelaksanaan penyusunan program kerja;

e. Penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan, pengendalian dan

penyuluhan;

f. Pelaksanaan koordinasi proses Perizinan;

g. Pemantauan dan evaluasi proses pemberian Perizinan;

h. Pelaksanaan administrasi ketatausahaan Dinas;

i. Pelaksanaan tugas lain yang didelegasikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

I. Kepala Dinas 1) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan dan

penetapan kebijakan teknis, perencanaan dan penyusunan program,

pengendalian dan pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis serta

[AUTHOR NAME] 8

pembinaan administrasi dan teknis di bidang penanaman modal, Perizinan,

serta pengendalian dan penyuluhan.

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a. Perumusan dan penetapan kebijakan teknis di bidang penanaman modal,

Perizinan, pengendalian dan penyuluhan.

b. Perencanaan dan penyusunan program di bidang penanaman modal,

Perizinan, pengendalian dan penyuluhan.

c. Pengendalian dan pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis di bidang

penanaman modal, Perizinan, pengendalian dan penyuluhan.

d. Penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan.

e. Pembinaan administrasi dan teknis di bidang penanaman modal, Perizinan,

pengendalian dan penyuluhan.

3) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan perumusan dan penetapan kebijakan teknis Dinas

sesuai dengan kebijakan umum Pemerintah Kabupaten Sumenep;

b. Menyelenggarakan penetapan rencana program kerja di bidang

kesekretariatan, penanaman modal, Perizinan, pengendalian dan

penyuluhan;

c. Menyelenggarakan pengendalian dan pengkoordinasian pelaksanaan

kebijakan teknis dan program kerja di bidang kesekretariatan, penanaman

modal, Perizinan, pengendalian dan penyuluhan;

d. Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan

program di bidang kesekretariatan, penanaman modal, Perizinan

pengendalian dan penyuluhan;

e. Menyelenggarakan perumusan bahan pertimbangan dan rekomendasi

kepada Bupati sebagai bahan penetapan kebijakan umum di bidang

kesekretariatan, penanaman modal, Perizinan, pengendalian dan

penyuluhan;

[AUTHOR NAME] 9

f. Menyelenggarakan kerjasama di bidang Penanaman Modal dengan Instansi

Pemerintah, swasta dan lembaga terkait lainnya untuk kelancaran

pelaksanaan kegiatan Dinas;

g. Menyelenggarakan koordinasi perumusan rencana strategis, pelaksanaan

tugas-tugas teknis dan pelaporan LAKIP, LPPD, LKPJ Dinas yang meliputi

bidang kesekretariatan, penanaman modal, Perizinan, pengendalian dan

penyuluhan;

h. Menyelenggarakan pembinaan administrasi dan teknis di bidang

kesekretariatan, penanaman modal, Perizinan, pengendalian dan

penyuluhan;

i. Menyelenggarakan perumusan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

j. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi pengendalian dan pelaporan

pelaksanaan rencana kerja, program kerja dan tugas di bidang

kesekretariatan, penanaman modal, Perizinan, pengendalian dan

penyuluhan

k. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

II. Sekretariat

1) Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan pengkajian bahan

perumusan kebijakan teknis, rencana program kerja, bahan bimbingan teknis

dan pengendalian administrasi teknis di bidang kesekretariatan.

2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Sekretariat mempunyai fungsi:

a. Pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penyusunan

program, keuangan, umum dan kepegawaian;

b. Pengkajian bahan rencana program kerja di bidang penyusunan program,

keuangan, umum dan kepegawaian;

c. Pengkajian bahan bimbingan teknis di bidang penyusunan program,

keuangan, umum dan kepegawaian; dan

[AUTHOR NAME] 10

d. Pengendalian administrasi dan teknis di bidang penyusunan program,

keuangan, umum dan kepegawaian.

3) Sekretariat mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. Melaksanakan pengkajian bahan rencana program kerja Sekretariat;

b. Melaksanakan pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis

kesekretariatan di bidang penyusunan program, keuangan, umum dan

kepegawaian;

c. Melaksanakan pengkajian bahan bimbingan teknis di bidang penyusunan

program, keuangan, umum dan kepegawaian;

d. Melaksanakan pengendalian administrasi keuangan;

e. Melaksanakan pengkajian rumusan kebijakan anggaran;

f. Melaksanakan pengendalian administrasi kepegawaian;

g. Melaksanakan pengendalian ketatausahaan, kelembagaan dan

ketatalaksanaan;

h. Melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan;

i. Melaksanakan pengelolaan dokumentasi peraturan perundang-undangan,

perpustakaan, protokol dan hubungan masyarakat;

j. Melaksanakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan;

k. Melaksanakan pengkajian bahan pembinaan jabatan fungsional;

l. Melaksanakan pengkajian bahan perumusan rencana strategis, LAKIP,

LPPD, LKPJ Dinas;

m. Melaksanakan penyusunan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

n. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

o. Melaksanakan pengkajian bahan fasilitasi di bidang penyusunan program,

keuangan, umum dan kepegawaian;

p. Melaksanakan ketatausahaan Sekretariat;

q. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas kesekretariatan;

[AUTHOR NAME] 11

r. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas

dan fungsinya

A. Subbagian Perencanaan, Program dan Keuangan

1) Subbagian Perencanaan, program dan Keuangan mempunyai tugas pokok

melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan

teknis dan rencana program kerja serta pelaksanaan urusan tugas operasional

dan administratif di bidang penyusunan program dan keuangan.

2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Subbagian Perencanaan, program dan Keuangan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan teknis dan

rencana program kerja di bidang penyusunan program; dan keuangan.

b. Pelaksanaan urusan tugas operasional teknis dan administratif di bidang

penyusunan program dan keuangan.

3) Subbagian Perencanaan, program dan Keuangan mempunyai rincian tugas

sebagai berikut :

a. Melaksanakan penyusunan rencana program kerja Subbagian

Perencanaan, program dan Keuangan;

b. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan koordinasi di bidang

penyusunan programdan keuangan;

c. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan

teknis di bidang penyusunan program dan keuangan Dinas;

d. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan rencana

strategis LAKIP, LPPD, LKPJ Dinas;

e. Melaksanakan penyusunan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan di bidang penyusunan program dan keuangan;

f. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

g. Melaksanakan tugas operasional teknis dan administratif pelaksanaan

kebijakan teknis di bidang penyusunan progam dan keuangan;

[AUTHOR NAME] 12

h. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan fasilitasi di bidang

perencanaan program dan penyiapan anggaran Dinas;

i. Melaksanakan ketatausahaan bidang penyusunan program dan keuangan;

j. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan program kerja dan tugas

di bidang penyusunan program dan keuangan;

k. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah

serta pembayaran lainnya;

l. Melaksanakan perbendaharaan keuangan;

m. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan administrasi keuangan;

n. Melaksanakan administrasi anggaran Dinas;

o. Melaksanakan verifikasi keuangan;

p. Melaksanakan perbendaharaan umum keuangan dan penyiapan bahan

pertanggungjawaban keuangan;

q. Melaksanakan monitoring dan evaluasi administrasi keuangan

r. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

B. Subbagian Umum dan Kepegawaian

1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan

penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan teknis dan rencana

program kerja serta pelaksanaan urusan tugas operasional dan administratif di

bidang umum dan kepegawaia.

2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan teknis dan

rencana program kerja bidang umum dan kepegawaian.

b. Pelaksanaan urusan tugas operasional teknis dan administratif bidang umum

dan kepegawaian.

[AUTHOR NAME] 13

3) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai rincian tugas sebagai berikut

:

a. Melaksanakan penyusunan rencana program kerja Subbagian Umum dan

Kepegawaian ;

b. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan koordinasi di bidang

umum dan kepegawaian;

c. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan

teknis di bidang umum dan kepegawaian;

d. Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian;

e. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan peningkatan

kesejahteraan pegawai dan jabatan di lingkungan Dinas;

f. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan pembinaan disiplin

pegawai;

g. Melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi penilaian angka kredit jabatan

fungsional;

h. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan pengembangan karier

dan mutasi serta pemberhentian pegawai;

i. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan pembinaan

kepegawaian kepada unit kerja di lingkungan Dinas;

j. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian

peraturan perundang-undangan;

k. Melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-

surat/naskah Dinas dan arsip serta pengelolaan perpustakaan;

l. Melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat Dinas;

m. Melaksanakan penyusunan dan pengendalian administrasi Perjalanan Dinas

Pegawai;

n. Melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat dan pendokumentasian;

o. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana,

pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor,

[AUTHOR NAME] 14

kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban, keindahan dan keamanan

kantor;

p. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan jabatan fungsional;

q. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

r. Melaksanakan tugas operasional teknis dan administratif pelaksanaan

kebijakan teknis di bidang umum dan kepegawaian;

s. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan fasilitasi di bidang umum

dan kepegawaian;

t. Melaksanakan ketatausahaan bidang Subbagian Umum dan Kepegawaian ;

u. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan program kerja dan tugas

di bidang umum dan kepegawaian.

v. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

III. Bidang Penanaman Modal

1) Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas pokok melaksanakan pengkajian

bahan perumusan kebijakan teknis, rencana program kerja, bahan bimbingan

teknis dan pengendalian administrasi teknis di bidang penanaman modal.

2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Bidang Penanaman Modal mempunyai fungsi :

a. Pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman modal;

b. Pengkajian bahan rencana program kerja di bidang penanaman modal;

c. Pengkajian bahan bimbingan teknis di bidang penanaman modal;

d. Pengendalian administrasi dan teknis di bidang penanaman modal.

3) Bidang Penanaman Modal mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. Melaksanakan pengkajian perumusan kebijakan teknis penanaman modal di

bidang pengembangan dan pembinaan penanaman modal, promosi investasi

dan monitoring penanaman modal;

[AUTHOR NAME] 15

b. Melaksanakan pengkajian bahan rencana program kerja Bidang Penanaman

Modal;

c. Melaksanakan pengkajian bahan koordinasi di bidang pengembangan dan

pembinaan penanaman modal, promosi investasi dan monitoring penanaman

modal;

d. Melaksanakan pengkajian bahan pembinaan di bidang pengembangan dan

pembinaan penanaman modal, promosi investasi dan monitoring penanaman

modal;

e. Melaksanakan pengendalian administrasi dan teknis pelaksanaan rencana

program kerja di bidang pengembangan dan pembinaan penanaman modal,

promosi investasi dan monitoring penanaman modal;

f. Melaksanakan pengkajian bahan kerjasama di bidang pengembangan dan

pembinaan penanaman modal, promosi investasi dan monitoring penanaman

modal;

g. Melaksanakan penyusunan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan di bidang pengembangan dan pembinaan

penanaman modal, promosi investasi dan monitoring penanaman modal;

h. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

i. Melaksanakan pengkajian bahan fasilitasi di bidang pengembangan dan

pembinaan penanaman modal, promosi investasi dan monitoring penanaman

modal;

j. Melaksanakan pengendalian ketatausahaan di bidang pengembangan dan

pembinaan penanaman modal, promosi investasi dan monitoring penanaman

modal;

k. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program

kerja dan tugas di bidang pengembangan dan pembinaan penanaman

modal, promosi investasi dan monitoring penanaman modal; dan

Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

A. Seksi Pengembangan Dan Pembinaan Penanaman Modal

[AUTHOR NAME] 16

1) Seksi Pengembangan Dan Pembinaan Penanaman Modal mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan

teknis dan rencana program kerja serta pelaksanaan urusan tugas operasional

dan administratif di bidang pengembangan dan pembinaan penanaman modal.

2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi

Pengembangan Dan Pembinaan Penanaman Modal mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan teknis dan

rencana program kerja di bidang pengembangan dan pembinaan penanaman

modal;

b. Pelaksanaan urusan tugas operasional teknis dan administratif di bidang

pengembangan dan pembinaan penanaman modal.

3) Seksi Pengembangan Dan Pembinaan Penanaman Modal mempunyai rincian

tugas sebagai berikut:

a. Melaksanakan penyusunan rencana program kerja Seksi Pengembangan

Dan Pembinaan Penanaman Modal;

b. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan koordinasi di bidang

pengembangan dan pembinaan penanaman modal;

c. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan

teknis di bidang pengembangan dan pembinaan penanaman modal;

d. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan penetapan pedoman,

norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengembangan dan

pembinaan penanaman modal;

e. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan penyelenggaraan

pengembangan dan pembinaan penanaman modal;

f. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan pengembangan dan

pembinaan penanaman modal daerah;

g. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan

pengembangan dan pembinaan penanaman modal daerah;

h. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penanaman modal yang meliputi

bidang usaha tertutup, terbuka, dan prioritas tinggi;

[AUTHOR NAME] 17

i. Melaksanakan penyusunan peta investasi daerah kabupaten dan identifikasi

potensi sumber daya daerah terdiri dari sumber daya alam, kelembagaan

dan sumber daya manusia termasuk pengusaha mikro, kecil, menengah,

koperasi dan besar;

j. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan usulan pemberian insentif

penanaman modal di luar fasilitas fiskal dan non fiskal nasional yang menjadi

kewenangan kabupaten;

k. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan rancangan

Peraturan Daerah tentang Penanaman Modal;

l. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan pedoman tata

cara dan pelaksanaan pelayanan terpadu di bidang penanaman modal;

m. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan pemberian

izin usaha dan rekomendasi terhadap kegiatan penanaman modal.

n. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan pemberian

usulan persetujuan fasilitas fiskal nasional bagi penanaman modal;

o. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan

pengembangan pendidikan dan pelatihan penanaman modal daerah;

p. Melaksanakan penyusunan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan di bidang pengembangan dan pembinaan

penanaman modal;

q. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

r. Melaksanakan tugas operasional teknis dan administratif pelaksanaan

kebijakan di bidang pengembangan dan pembinaan penanaman modal;

s. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan fasilitasi di bidang

pengembangan dan pembinaan penanaman modal;

t. Melaksanakan ketatausahaan di bidang pengembangan dan pembinaan

penanaman modal;

u. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program

kerja dan tugas di bidang pengembangan dan pembinaan penanaman

modal; dan

[AUTHOR NAME] 18

v. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

B. Seksi Promosi Investasi dan Monitoring Penanaman Modal

1) Seksi Promosi Investasi dan Monitoring Penanaman Modal mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan

teknis dan rencana program kerja serta pelaksanaan urusan tugas operasional

dan administratif di bidang promosi investasi dan kerjasama.

2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi

Promosi Investasi dan Monitoring Penanaman Modal mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan teknis dan

rencana program kerja di bidang promosi investasi dan kerjasama;

b. Pelaksanaan urusan tugas operasional teknis dan administratif di bidang

promosi investasi dan kerjasama.

3) Seksi Promosi Investasi dan Monitoring Penanaman Modal mempunyai rincian

tugas sebagai berikut :

a. Melaksanakan penyusunan rencana program kerja Seksi Promosi Investasi

dan Monitoring Penanaman Modal;

b. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan koordinasi di bidang

promosi investasi dan kerjasama;

c. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan

teknis di bidang promosi investasi dan kerjasama;

d. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan materi

promosi penanaman modal daerah baik di dalam maupun di luar negeri;

e. Melaksanakan kegiatan promosi baik di dalam maupun di luar negeri.

f. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan pengkoordinasian dan

pelaksanaan pembuatan bahan promosi penanaman modal daerah dalam

bentuk media cetak maupun media elektronik;

g. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan fasilitasi

kerjasama dengan dunia usaha di bidang penanaman modal;

[AUTHOR NAME] 19

h. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan fasilitasi

kerjasama internasional di bidang penanaman modal;

i. Melaksanakan penyiapan materi perjanjian dalam rangka kerjasama di

bidang penanaman modal;

j. Melaksanakan pemantauan, pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan

promosi investasi dan kerjasama;

k. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan kerjasama di bidang

promosi investasi dan kerjasama;

l. Melaksanakan penyusunan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan di bidang promosi investasi dan kerjasama;

m. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

n. Melaksanakan tugas operasional teknis dan administratif pelaksanaan

kebijakan di bidang promosi investasi dan kerjasama;

o. Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan fasilitasi di bidang

promosi investasi dan kerjasama;

p. Melaksanakan ketatausahaan di bidang promosi investasi dan kerjasama;

q. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program

kerja dan tugas di bidang promosi investasi dan kerjasama;

r. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

IV. Bidang Pengendalian Dan Penyuluhan

1) Bidang Pengendalian dan Penyuluhan mempunyai tugas pokok

melaksanakan urusan Pengendalian dan penyuluhan teknis Perizinan,

penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan teknis dan rencana

program kerja serta pelaksanaan urusan tugas operasional dan administratif di

bidang Pengolahan Data.

2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

bidang Pengendalian dan Penyuluhan mempunyai fungsi :

[AUTHOR NAME] 20

a. Pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Pengendalian,

Pengolahan Data dan Penyuluhan;

b. Pengkajian bahan rencana program kerja di bidang Pengendalian,

Pengolahan Data dan Penyuluhan;

c. Pengkajian bahan bimbingan teknis di bidang Pengendalian,

Pengolahan Data dan Penyuluhan

d. Pengendalian administrasi dan teknis di bidang Pengendalian,

Pengolahan Data dan Penyuluhan

3) Bidang Pengendalian dan Penyuluhan mempunyai rincian tugas sebagai

berikut;

a. Menyusun dan Mengkoordinasikan program kerja pelaksanaan tugas

Pengendalian, Pengolahan Data dan Penyuluhan.

b. Mengkaji bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Pengendalian,

Pengolahan Data dan Penyuluhan.

c. Membina dan Melaksanakan tugas Pengendalian, Pengolahan Data dan

Penyuluhan

d. Mengkoordinasikan rencana, pelaksanaan program, pembinaan, dan

pengawasan dengan instansi dan lembaga terkait bidang Pengendalian,

Pengolahan Data dan Penyuluhan

e. Menyusun laporan dan rekomendasi hasil-hasil Pengendalian, Pengolahan

Data dan Penyuluhan

f. Melaksanakan pengkajian bahan kerjasama di bidang Pengendalian,

Pengolahan Data dan Penyuluhan;

g. Melaksanakan penyusunan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan di bidang Pengendalian, Pengolahan Data dan

Penyuluhan;

h. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

i. Melaksanakan pengkajian bahan fasilitasi di bidang Pengendalian,

Pengolahan Data dan Penyuluhan.

j. Melaksanakan pengendalian ketatausahaan di bidang Pengendalian,

Pengolahan Data dan Penyuluhan.

k. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program

kerja dan tugas di bidang Pengendalian, Pengolahan Data dan Penyuluhan.

l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

[AUTHOR NAME] 21

A. Seksi Pengawasan dan Pengendalian

1) Seksi Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan teknis dan rencana

program kerja serta pelaksanaan urusan tugas operasional dan administratif di

bidang Pengawasan dan Pengendalian.

2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi

Pengawasan dan Pengendalian mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan teknis dan

rencana program kerja di bidang Pengawasan dan Pengendalian;

b. Pelaksanaan urusan tugas operasional teknis dan administratif di bidang

Pengawasan dan Pengendalian.

3) Seksi Pengawasan dan Pengendalian mempunyai rincian tugas sebagai berikut

:

a. Menyusun program rencana kerja dan pelaksanaan tugas pengawasan dan

pengendalian;

b. Mengumpulkan, menginventarisir dan menganalisis program dan rencana

pengawasan dan pengendalian;

c. Melaksanakan kegiatan program dan rencana pengawasan dan

pengendalian izin skala kabupaten;

d. Mengumpulkan data dan informasi berbagai permasalahan, menyiapkan

bahan penyusunan kebijakan peningkatan kualitas Perizinan ;

e. Melaksanakan evaluasi dan monitoring pelaksanaan izin skala kabupaten

dan menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

B. Seksi Pengolahan Data, Informasi dan Penyuluhan :

1) Seksi Pengolahan Data, Informasi dan Penyuluhan mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan

[AUTHOR NAME] 22

teknis dan rencana program kerja serta pelaksanaan urusan tugas operasional

dan administratif di bidang Informasi dan Penyuluhan.

2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi

Pengolahan Data, Informasi dan Penyuluhan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan teknis dan

rencana program kerja di bidang Informasi dan Penyuluhan;

b. Pelaksanaan urusan tugas operasional teknis dan administratif di bidang

Informasi dan Penyuluhan.

3) Seksi Pengolahan Data, Informasi dan Penyuluhan mempunyai rincian tugas

sebagai berikut : a. Melaksanakan pengkajian perumusan kebijakan teknis di bidang sistem

informasi dan penyuluhan;

b. Melaksanakan pengkajian bahan rencana program kerja Bidang Sistem

Informasi dan penyuluhan;

c. Melaksanakan pengkajian bahan koordinasi di bidang sistem informasi dan

penyuluhan;

d. Melaksanakan pengkajian bahan pembinaan di bidang sistem informasi dan

penyuluhan;

e. Melaksanakan pengendalian administrasi dan teknis pelaksanaan rencana

program kerja di bidang sistem informasi dan penyuluhan;

f. Melaksanakan pengkajian bahan kerjasama di bidang sistem informasi dan

penyuluhan;

g. Melaksanakan penyusunan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan di bidang sistem informasi dan penyuluhan;

h. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

i. Melaksanakan pengkajian bahan fasilitasi di bidang sistem informasi dan

penyuluhan;

j. Menyiapkan dan melaksanakan informasi layanan terpadu;

k. Melaksanakan persiapan bahan, perencanaan, schedule, koordinasi dengan

instansi terkait dan penyusunan SOP pelaksanaan izin skala Kabupaten;

l. Melakasanakan kunjungan lapangan dan penyuluhan teknis perizinan

bersama instansi terkait ;

m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

[AUTHOR NAME] 23

n. Melaksanakan pengkajian perumusan kebijakan teknis di bidang Pengolahan

Data;

o. Melaksanakan pengkajian bahan rencana program kerja bidang Pengolahan

Data;

p. Melaksanakan pengendalian administrasi dan teknis pelaksanaan rencana

program kerja di bidang Pengolahan Data;

q. Melaksanakan penyusunan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan dalam Pengolahan Data;

r. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan perencanaan Pengolahan Data.

s. Mengumpulkan, menginventarisir dan menyusun kebijakan teknis

peningkatan kualitas pengolahan data.

t. Merancang design sistem informasi manajemen terkait dan penyusunan

standart operating procedure semua jenis layanan.

u. Membangun data base berbasis teknologi informasi dan komunikasi,

pengolahan data statistik dan dokumen.

v. Melaksanakan pengkajian perumusan kebijakan teknis di bidang Pengolahan

Data;

w. Melaksanakan pengkajian bahan rencana program kerja bidang Pengolahan

Data;

x. Melaksanakan pengendalian administrasi dan teknis pelaksanaan rencana

program kerja di bidang Pengolahan Data;

y. Melaksanakan penyusunan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan dalam Pengolahan Data;

z. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan perencanaan Pengolahan Data.

aa. Mengumpulkan, menginventarisir dan menyusun kebijakan teknis

peningkatan kualitas pengolahan data.

bb. Merancang design sistem informasi manajemen terkait dan penyusunan

standart operating procedure semua jenis layanan.

cc. Membangun data base berbasis teknologi informasi dan komunikasi,

pengolahan data statistik dan dokumen.

dd. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas

dan fungsinya

V. Bidang Perizinan

[AUTHOR NAME] 24

1) Bidang Perizinan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Perizinan.

2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

bidang Bidang Perizinan mempunyai fungsi :

a. Pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Perizinan;

b. Pengkajian bahan rencana program kerja di bidang Perizinan;

c. Pengendalian administrasi dan teknis di bidang Perizinan

3) Bidang Perizinan mempunyai rincian tugas sebagai berikut;

a. Menyusun dan Mengkoordinasikan program kerja pelaksaan tugas bidang

Perizinan.

b. Mengkaji bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Perizinan.

c. Melaksanakan pengkajian bahan kerjasama di bidang Perizinan;

d. Melaksanakan penyusunan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan di bidang Perizinan;

e. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

f. Melaksanakan pengkajian bahan fasilitasi di bidang Perizinan.

g. Melaksanakan pengendalian ketatausahaan di bidang Perizinan

h. Menyelenggarakan dan memproses pendaftaran, penelitian izin, penetapan,

dan penerbitan izin ;

i. Mengelola, menganalisa, memformulasikan data mengidentifikasi Perizinan.

j. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program

kerja dan tugas di bidang Perizinan.

k. Membangun data base berbasis teknologi informasi dan pusat informasi

pengolahan data.

l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

A. Seksi Pendaftaran dan Penelitian izin

1) Seksi Pendaftaran dan Penelitian Izin mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan teknis dan rencana

program kerja serta pelaksanaan urusan tugas operasional dan administratif di

bidang Pendaftaran dan Penelitian Izin.

2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi

Pendaftaran dan Penelitian Izin mempunyai fungsi :

[AUTHOR NAME] 25

a. Penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan teknis dan

rencana program kerja di bidang Pendaftaran dan Penelitian Izin;

b. Pelaksanaan urusan tugas operasional teknis dan administratif di bidang

Pendaftaran dan Penelitian Izin.

3) Seksi Pendaftaran dan Penelitian Izin mempunyai rincian tugas sebagai berikut

: a. Melaksanakan pengkajian perumusan kebijakan teknis di bidang Pendaftaran

dan Penelitian Izin;

b. Melaksanakan pengkajian bahan rencana program kerja bidang Pendaftaran

dan Penelitian Izin;

c. Melaksanakan pengkajian bahan koordinasi di bidang Pendaftaran dan

Penelitian Izin;

d. Melaksanakan pengendalian administrasi dan teknis pelaksanaan rencana

program kerja di bidang Pendaftaran dan Penelitian Izin;

e. Melaksanakan penyusunan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan di bidang Pendaftaran dan Penelitian Izin;

f. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan perencanaan pendaftaran dan

penelitian izin.

g. Menghimpun data, mengklasifikasi dan menyiapkan program, petunjuk dan

pelaksanaan pendaftaran dan penelitian izin.

h. Menyiapkan pelaksanaan pemrosesan pendaftaran, proses penelitian

permohonan dan persyaratan teknis.

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

B. Seksi Penetapan dan Penerbitan Izin

1) Seksi Penetapan dan Penerbitan Izin mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan teknis dan rencana

program kerja serta pelaksanaan urusan tugas operasional dan administratif di

bidang Penetapan dan Penerbitan Izin.

2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi

Penetapan dan Penerbitan Izin mempunyai fungsi :

[AUTHOR NAME] 26

a. Penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan teknis dan

rencana program kerja di bidang Penetapan dan Penerbitan Izin;

b. Pelaksanaan urusan tugas operasional teknis dan administratif di bidang

Penetapan dan Penerbitan Izin.

3) Seksi Penetapan dan Penerbitan Izin mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. Melaksanakan pengkajian perumusan kebijakan teknis di bidang Penetapan

dan Penerbitan Izin;

b. Melaksanakan pengkajian bahan rencana program kerja bidang Penetapan

dan Penerbitan Izin;

c. Melaksanakan pengkajian bahan koordinasi di bidang Penetapan dan

Penerbitan Izin;

d. Melaksanakan pengendalian administrasi dan teknis pelaksanaan rencana

program kerja di bidang Penetapan dan Penerbitan Izin;

e. Melaksanakan penyusunan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan dalam Penetapan dan Penerbitan Izin;

f. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan perencanaan Penetapan dan

Penerbitan Izin.

g. Menghimpun data, mengklasifikasi dan menyiapkan program, petunjuk dan

pelaksanaan Penetapan dan Penerbitan Izin.

h. Menyiapkan pelaksanaan pemprosesan penetapan dan penertiban izin,

koordinasi dengan instansi terkait, proses penerbitan izin yang telah di

koordinasikan dengan instansi teknis, penelaahan peraturan perundang-

undangan dan ketentuan lainnya di bidang Perizinan terpadu, serta informasi

jenis layanan dalam rangka penetapan dan penerbitan izin.

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

TIM TEKNIS Tim Teknis adalah kelompok kerja yang terdiri dari unsur-unsur SKPD yang

terkait yang mempunyai kewenangan untuk memberikan pelayanan perizinan

dan mengambil keputusan daklam memberikan rekomendasi mengenai diterima

atau ditolaknya suatu permohonan perizinan yang memerlukan pertimbangan

teknis SKPD bertanggungjawab subtantif kepada Diunas Penanaman Modal Dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

[AUTHOR NAME] 27

Tim Teknis mempunyai :Tugas

1. Melaksanakan pemeriksaan teknis dilapangan dan membuat berita acara

pemeriksaan serta membuat analisis/kajian sesuai bidangnya.

2. Memberikan rekomendasi kepada penyelenggara BPPT untuk menyetujui atau

menolak izin.

(PERDA KABUPATEN SUMENEP NOMOR 14 TAHUN 2011)

[AUTHOR NAME] 28

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

= GARIS KOMANDO

= GARIS KOORDINASI

BIDANG PENANAMAN MODAL

SEKSI PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PENANAMAN

MODAL

SEKSI PROMOSI INVESTASI DAN MONITORING

PENANAMAN MODAL

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

SUB. BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

SUB. BAGIAN PERENCANAAN, PROGRAM DAN KEUANGAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

BIDANG PENGENDALIAN

DAN PENYULUHAN

SEKSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

SEKSI INFORMASI, PENYULUHAN DAN

PENGOLAHAN DATA

BIDANG PERIZINAN

SEKSI PENDAFTARAN DAN PENELITIAN IZIN

SEKSI PENETAPAN DAN PENERBITAN IZIN

[AUTHOR NAME] 29

2. 2. Sumber Daya SKPD

Sumber daya sebagai pilar penggerak organisasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang dimiliki Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep saat ini diantaranya adalah : Sumber Daya Manusia

Keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep identik dengan jumlah pegawai yang ada pada saat ini, dengan pengelolaan sumber daya manusia yang tepat akan menghasilkan keluaran yang optimal. Idealnya jumlah pegawai yang ada berdasarkan Analisis Jabatan (Anjab) adalah 50 orang, akan tetapi dengan keterbatasan sarana tempat kerja saat ini pegawai yang ada berjumlah 45 orang termasuk tenaga outsorsing sebagai Administrasi Perizinan 3 (tiga) orang, Cleaning Service 2 (dua) orang, Driver 2 (dua) orang dan Penjaga Malam 2 (dua) orang, keberadaan Sumber Daya Manusia selengkapnya adalah sebagai berikut : Jumlah Pegawai Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep per 31 Mei 2016 sebanyak 36 orang, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2.2.3 Jumlah Personil Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Tamatan S-2 8 Orang

2 Tamatan S-1 10 Orang

3 Tamatan D-3 2 Orang

4 Tamatan SLTA/Sederajad 15 Orang

5 Tamatan SMP 1 Orang

6 Tamatan SD / Sederajad -

Jumlah Keseluruhan 36 Orang

Untuk mendukung pelaksanaan kinerja, Dinas Penanaman Modal Dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep memiliki sarana dan prasarana sebagaimana tabel berikut :

[AUTHOR NAME] 30

Tabel 2.4 Daftar Sarana Prasarana yang mendukung kegiatan pelayanan perizinan

Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep

No Nama/ Jenis Barang Satuan Barang

1 2 3 4

Alat Angkutan

1 Kendaraan Roda 2 Unit 10

2 Kendaraan Roda 4 Unit 5

Alat Kantor dan Rumah Tangga

6 Meja Kerja Staf Buah 23

14 Kursi Kerja Staf Buah 23

19 Fiiling Cabinet Buah 7

20 Komputer /PC Unit 17

21 Note Book Buah 5

22 laptop Buah 1

23 Printer Buah 20

45 Wireless Router Buah 1

46 Wireless Buah 2

47 Kumputer Mainframe/Server Buah 1

Alat Studio dan Komunikasi

48 Camera Digital Unit 4

49 Handycam Samsung Unit 1

50 Faximille Unit 1

51 Telpone Buah 1

52 Wireless Buah 2

53 Projector Buah 1

[AUTHOR NAME] 31

2.3.KINERJA PELAYANAN SKPD

Tugas pokok Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep adalah membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang sacara rinci menyelenggarakan 6 fungsi mulai dari penyusunan dan pengkoordinasian program kerja pelaksanaan tugas DPM DAN PTSP sampai pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai tugas pokok dan fungsinya. Selanjutnya dalam operasionalnya tercakup dalam pelaksanaan program dan kegiatan. Dengan demikian, kinerja Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep secara konkrit tercermin dari hasil pelaksanaan program selama tahun anggaran 2015.

Pelayanan Perizinan Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep bertekad untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem dan kinerja pelayanan melalui Sistem Informasi Pelayanan Perizinan Terpadu (SIPADU). Sistem Informasi Teknologi di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Sumenep meliputi : 1. Aplikasi Perizinan. 2. Website. 3. Digital Fice dan sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik (SPIPISE) maupun pelayanan perizinannya secara langsung karena tidak ada jaringan sistem informasi elektronik di wilayah pedesaan. Berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep Nomor : 53 Tahun 2015 Tentang Perubahan Peraturan Bupati Sumenep Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Pendelegasian kewenangan Penerbitan Perizinan Kabupaten Sumenep, meliputi penerbitan, penandatanganan, penomeran, penetapan dan penarikan retrebusi perizinan merupakan aplikasi pemberian kepastian hukum bagi masyarakat dalam memperoleh pelayanan yang cepat dan tepat serta secara transparan. Saat ini telah ada 28 jenis izin yang dilayani oleh Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep diantaranya sebagai berikut :

Jenis Pelayanan Perzinan Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaaten Sumenep 1. Izin Lingkungan 2. Izin Lokasi (dibawah 1 Ha) 3. Izin Prinsip 4. Izin Gangguan (HO) 5. Izin Mendirikan Bangunan (IMB 6. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 7. Tanda Daftar Gudang (TDG) 8. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 9. Tanda Daftar Industri dan Izin Usaha Industri (TDI/IUI)

[AUTHOR NAME] 32

10. Izin Kesehatan Meliputi; a. Izin Klinik Utama, b. Izin Rumah Sakit kelas C dan D, c. Izin Rumah Sakit khusus kelas A, B, dan C, d. Izin Apotek, e. Izin Toko Obat, f. Izin Toko Alat Kesehatan,

11. Izin Penyelenggaraan Pelatihan Kerja, 12. Izin Pembudidayaan Perikanan, 13. Tanda Pendaftaran Kegiatan Kelautan dan Perikanan (TPKKP), 14. Izin Pembelian dan Pengusahaan Tembakau, 15. Izin Tontonan, 16. Izin Pengumpulan Uang/Barang, 17. Izin Reklame/Media Luar Ruang, 18. Izin Usaha Penyewaan / Rental Play Station ( Kekayaan bersih >50 Juta ) 19. Izin Penebangan Pohon Pemerintah, 20. Izin stren Kali, 21. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP), meliputi;

a. Izin Usaha Jasa Boga, b. Izin Hotel/ Penginapan/ Rumah Kost, c. Izin Salon, d. Izin Biro Jasa Travel,

22. Izin Usaha Angkutan Penyeberangan, 23. Izin Usaha angkutan Darat, 24. Izin Penyimpanan Sementara dan/ atau Pengumpulan Limbah Bahan

Berbahaya dan Beracun (B3), 25. Izin Usaha Toko Modern (IUTM), 26. Izin Rencana Tapak/ Site plan, 27. Izin Perubahan Penggunaan Tanah/ Alih Fungsi Lahan, 28. Izin Usaha Peternakan,

Table 3 Table pencapaian Indikator sesuai dengan RPJMD

Perbandingan antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun 2015 dengan beberapa Tahun Terakhir

Indikator Kinerja Realisasi

2012 Capaian

2012 Realisasi

2013 Capaian

2013 Realisasi

2014 Capaian

2014 Realisasi

2015 Capaian

2015

Lama Proses Perizinan

17

88,23 15 93,33 8 175 6 133,33

[AUTHOR NAME] 33

Indikator Kinerja Realisasi 2012

Capaian 2012

Realisasi 2013

Capaian 2013

Realisasi 2014

Capaian 2014

Realisasi 2015

Capaian 2015

Jumlah Masyarakat yang mengakses pelayanan perizinan melalui website

- - - - - - - -

Prosentase Penyelesaian Pengaduan Masyarakat

6 100 85,71 100 100 100 80

Jumlah bangunan ber-IMB per satuan bangunan

375 81 292 61 217 45 366 97,6

Grafik Perbandingan antara Capaian Kinerja Tahun 2015 dengan beberapa

Tahun Terakhir

020406080

100120140160180

2012 2013 2014 2015

Lama Proses Perizinan

Prosentase PenyelesaianPengaduan Masyarakat

Jumlah bangunan ber IMBpersatuan bangunan

Tabel dan grafik di atas menggambarkan perkembangan realisasi dan capaian

tahun 2012 sampai dengan tahun 2015.

Berdasarkan tabel atas, dapat digambarkan bahwa realisasi tahun 2015

dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 walaupun tidak mencapai target yang diharapkan namun menunjukkan hasil yang memuaskan Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternative solusi Tahun 2015

Indikator sasaran ini yang ditargetkan 375 atau target RPJMD 375

bangunan dapat direalisasikan 366 bangunan dengan capaian 97,6 % atau

sudah terrealisasi dengan baik , atau tercapai sesuai dengan target yang

[AUTHOR NAME] 34

ditetapkan dimana dalam penyebaran informasi melalui media elektronik dan

pameran ini lebih besar dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat

karena dapat berhubungan langsung dengan masyarakat seperti dialog

interaktif, dialog khusus, siaran langsung melalui media radio sehingga hal ini

mempengaruhi capaian kinerja pada kegiatan ini.

[AUTHOR NAME] 35

Table 3

Realisasi Anggaran selama periode RPJMD 2011 - 2015

Uraian Target 2011

Real Target 2012 Real Target 2013

Real Target 2014

Real Target 2015 Real

BELANJA LANGSUNG - - 1.879.865.650 1.746.542.063 1.212.335.500 1.173.264.068 2.282.338.250 2.239.761.964 1.643.315.000 1.615.936.265

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

- - 190.719.000 150.106.861 242.158.000 225.198.292 2.282.338.250 2.239.761.964 392.451.500 381.649.190

1 Penyediaan surat menyurat - - 12.000.000 11.999.800 13.200.000 13.200.000 14.520.500 14.518.550

2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

- - 25.850.000 6.549.711 45.000.000 28.768.642 50.400.000 46.010.364 96.000.000 85.683.120

3 PenyediaanJasa Administrasi Keuangan

- - - - - - 60.665.000 59.652.500 72.772.000 72.646.000

4 Penyediaan jasa kebersihan Kantor

- - 9.000.000 9.000.000 12.300.000 12.300.000 13.530.000 13.530.000

5 Penyediaan Alat Tulis Kantor - - 24.190.000 24.127.752. 24.190.000 24.190.000 26.609.000 26.609.000 26.609.000 26.536.000

6 Penyediaan Barang Cetakan dan Pengandaan

- - 25.375.000 22.516.650 25.375.000 25.374.900 27.912.000 27.908.000 30.584.900 30.579.900

7 PenyediaanKomponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

- - 6.000.000 6.000.000 6.600.000 6.600.000 7.260.000 7.259.500

8 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

- - 8.405.000 8.399.500 - - - - - -

9 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peratanturan Perundang-Undangan

- - 8,260.000,00 3.655.000 8.260.000,00 8.260.000,00 9.086.000 9.040.000 9.994.600 9.980.000

10 Penyediaan Makanan dan Minuman

- - 7.400.000,00 7.240.000 7.402.500 7.402.500 10.260.000 10.095.000 11.250.000 11.220.000

[AUTHOR NAME] 36

Uraian Target 2011

Real Target 2012 Real Target 2013

Real Target 2014

Real Target 2015 Real

11 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah

- - 50.695.000 38.568.000 54.930.500 54.914.500 69.930.500 69.769.900 54.930.500 54.780.120

12 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah

- - 11.060.000 10.996.000 25.000.000 24.815.000 35.000.000 34.990.000 25.000.000 24.918.000

13 Pameran Pembangunan - - 29.484.000 27.932.000 25.000.000 24.472.950 25.000.000 19.244.000 30.000.000 29.998.000

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

- - 861.206.500 822.081.800 251.677.500 245.537.876 643.655.000 638.194.650 344.146.000 338.420.125

1 Pembangunan Gedung Kantor - - - - - - 200.000.000 199.099.900 - -

2 Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional

- - 366.636.500 363.867.000 - - 273.000.000 271.069.750 207.000.000 204.142.000

3 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

- - 9.000.000 8.371.000 22.400.000 22.024.750 38.100.000 37.235.000 6.728.500 2.272.875

4 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor

- - 78.161.500 72.033.750 45.100.000 42.630.550 - - - -

5 Pengadaan Meubeleir - - 144.856.500 134.939.000 8.405.000 8.096.426 - - - -

6 Pengadaan Komputer - - 138.936.500 130.447.500 80.000.000 79.082.400 28.000.000 27.417.500 - -

7 Pengadaan Alat-Alat Studio dan Komunikasi

- - 53.465.500 49.160.500 - - - - - -

8 Pengadaan Penghias Rumah Tangga

- - 27.015.500 22.661.500 - - - - - -

9 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional

- - 10.000.000 9.225.050 34.000.000 31.936.050 41.000.000 40.524.600 61.800.000 59.249.900

10 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor

- - - - 5.000.000 5.000.000 5.500.000 5.497.500 6.049.000 5.986.250

11 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

- - 43.947.500 43.265.500 48.341.500 48.340.000

12 Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubeleir

- - - - 6.000.000 6.000.000 6.600.000 6.599.900 7.260.000 7.235.000

13 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kumputer

- - 6.825.000 5.495.000 6.825.000 6.825.000 7.507.500 7.485.000 11.367.000 11.194.100

[AUTHOR NAME] 37

Uraian Target 2011

Real Target 2012 Real Target 2013

Real Target 2014

Real Target 2015 Real

14 Pengadaan Intalasi Listrik - - 26.309.500 25.881.500 - - - - - -

3 Program Peningkatan disiplin Pegawai

- - 22.296.500 21.443.500 22.296.500 21.443.500 16.550.000 16.126.000 20.000.000 19.752.500

1 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari tertentu

- - 22.296.500 21.443.500 13.000.000 12.597.400 16.550.000 16.126.000 20.000.000 19.752.500

4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur

- - 34.999.000 6.170.000 45.000.000 35.210.000 61.570.000 44.748.800 36.727.000 27.043.500

1 Pendidikan dan Pelatihan formal

- - 30.000.000 1.800.000 40.000.000 31.050.000 50.000.000 33.178.800 24.000.000 14.316.500

2 Penyusunan perencanaan Evaluasi dan Pelaporan Kerja

- - 4.999.000 4.370.000 5.000.000 4.160.000 11.570.000 11.570.000 12.727.000 12.727.000

5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja SKPD

- - - - 20.000.000 19.999.850 20.000.000 19.998.000 22.000.000 22.000.000

1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

- - - - 10.000.000 9.999.900 10.000.000 10.000.000 11.000.000 11.000.000

2 Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD

- - - - 10.000.000 9.999.950 10.000.000 9.998.000 11.000.000 11.000.000

6 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Masyarakat

- - - - 10.000.000 10.000.000 5.000.000 5.000.000 - -

1 Penyusunan Hasil SMS Pengaduan Kritik dan Saran

- - - - 10.000.000 10.000.000 5.000.000 5.000.000 - -

7 Program Sarana Promosi Unggulan Daerah

- - - - 25.000.000 24.894.750 - - - -

1 Pameran Publik Provinsi Jawa Timur

- - - - 25.000.000 24.894.750 - - - -

8 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

- - - - - - 275.358.500 268.628.500 75.000.000 77.553.450

1 Penyusunan system informasi Terhadap Layanan Publik

- - - - - - 275.358.500 268.628.500 75.000.000 77.553.450

[AUTHOR NAME] 38

Uraian Target 2011

Real Target 2012 Real Target 2013

Real Target 2014

Real Target 2015 Real

9 Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perizinan

- - 213.810.000 212.768.150 300.000.000 294.993.300 360.000.000 360.000.000 351.000.000 347.200.000

1 Peningkatan Pelayanan Pendaftaran Permohonan Ijin

- - 42.400.000 41.378.150 20.000.000 19.410.000 20.000.000 20.000.000 21.000.000 21.000.000

2 Peningkatan Koordinasi dan Proses Pembahasan Ijin

- - 171.410.000 171.390.000 150.000.000 147.450.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000 149.000.000

3 Pelayanan Perizinan Pembelian/ Pengusahaan Tembakau

- - 124.455.000 121.176.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 30.000.000 30.000.000

4 Pemungutan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB

- - 150.000.000 141.492.300 40.000.000 39.608.300 75.000.000 75.000.000 75.000.000 73.200.000

5 Ketatalaksanaan Perizinan Usaha Perdagangan dan Perikanan

- - 15.204.000 14.841.000 50.000.000 48.525.000 75.000.000 75.000.000 75.000.000 74.000.000

11 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam Negeri

- - 91.659.500 86.168.000 - - - - - -

1 Pengembangan Sarana Prasarana Perizinan

- - 91.659.500 86.168.000 - - - - - -

12 Program Penataan dan Peraturan Perundang-Undangan Perizinan

- - 208.500.000 207.832.600 300.335.000 299.640.000 290.000.000 290.327.000

1 Pengawasan dan Pengendalian Perizinan

- - 75.000.000 74.974.000 100.710.000 100.710.000 75.000.000 74.945.000

2 Publikasi Peraturan Perundang-Undangan

- - 30.000.000 29.801.500 30.000.000 29.575.000 30.000.000 30.000.000

3 Sosialisasi Perizinan - - 40.000.000 39.586.400 40.000.000 40.000.000 25.000.000 25.700.000

4 Penataan dan Penertiban Perizinan

- - 63.500.000 63.470.700 129.625.000 129.355.000 100.000.000 99.940.000

5 Penyusunan Standart Pelayanan Publik (SPP) dan standart Operating Prosedur (SOP) Perizinan

- - 135.516.150 134.198.700 - - - - 60.000.000 59.742.000

[AUTHOR NAME] 39

Uraian Target 2011

Real Target 2012 Real Target 2013

Real Target 2014

Real Target 2015 Real

13 Program Pengembangan Data/ Informasi

- - 40.000.000 36.200.000 97.000.000 97.000.000 252.907.250 252.007,250 111.990.500 111.990.500

1 Penyusunan Buku Laporan Bulanan dan Tahunanan Kegiatan Pelayanan Perizinan Terpadu

- - 40.000.000 36.200.000 67.000.000 67.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000

2 Penyusunan Profil Badan Pelayanan Perizinan Kab. Sumenep

- - 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000

3 Penyusunan Potensi Perizinan Kab. Sumenep

- - - - 162.907.250 162.007.250 - -

4 Penyelenggaraan Sistem Pelayanan Informasi Perizinan Investasi Secara Elektronik

- - 21.990.500 21.990.500

[AUTHOR NAME] 40

2.4 . Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Tantangan 1. Smart City.. 2. Era Digital....

Peluang Pengembangan Pelayanan antara lain : 1. makin tingginya kesadaran masyarakat dalam mengurus perijinan 2. Makin banyaknya perijinan yang diberikan wewenang kepada BPPT

Guna memperoleh hypotesa sebagai acuan organisasi dalam

menentukan langkah-langkah kedepan, perlu dilakukan analisis secara internal dan eksternal. Untuk hal itu dilakukan dengan SWOT Analysis sebagai berikut: Faktor Internal meliputi hal-hal seperti : a. Kekuatan (Strenghts), yaitu :

1. Goodwill dan Komitmen Pimpinan Daerah Visi dan misi yang jelas. 2. Pelayanan Perizinan dan non perizinan dengan Prinsip lebih

cepat,mudah, transparan, dan berkualitas. 3. Kewenangan melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan

pelayanan administrasi dibidang perizinan. 4. Kewenangan penetapan kebijakan teknis bidang pelayanan

administrasi perizinan terpadu. 5. Jumlah SDM aparatur yang melaksanakan pelayanan administrasi

perizinan terpadu. b. Kelemahan (Weaknesses), yaitu :

1. Belum tercerminnya penjabaran komitmen pimpinan dalam program dan kegiatan pada SKPD terkait.

2. Struktur kelembagaan yang belum mencerminkan kebutuhan dan kepentingan peningkatan fungsi pelayanan kepada masyarakat.

3. Kurangnya dukungan pemangku kepentingan dalam penerapan kebijakan teknis pelayanan administrasi perizinan.

4. Belum optimalnya perumusan kebijakan teknis pelayanan administrasi perizinan.

5. Masih lemahnya pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan pelayanan perizinan terpadu dengan tim teknis di SKPD dan belum terlaksananya Pembinaan dan pengembangan kualitas aparatur BPPT Kabupaten Sumenep

6. Sarana dan prasarana belum terpenuhi dan memenuhi standart . pelayanan minimal.

[AUTHOR NAME] 41

Faktor Eksternal meliputi hal-hal seperti : Peluang (Opportunities), yaitu :

Peluang yang dimiliki oleh Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep adalah : Mewujudkan komitmen pemerintah dalam usaha perbaikan iklim berusaha di Kabupaten / Kota melalui peningkatan pelayanan administrasi perizinan yang Totality Quality Management (TQM), akuntabel dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Kemudian dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : Per/15/M.PAN/7/2008 tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi yang salah satu tujuannya adalah untuk membentuk profil dan perilaku aparatur yang memiliki integritas tinggi, produktivitas tinggi dan bertanggung jawab, kemampuan memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat serta membangun birokrasi yang bersih, efisien, efektif, produktif, transparan, akuntabel dan melayani masyarakat. 1. Kebijakan pemerintahan pusat dan daerah tersebut merupakan

kesempatan bagi Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep untuk membangun “Komitmen Publik” dengan menumbuhkan suasana yang demokratis yang bercirikan keterbukaan, rasa bertanggungjawab, tanggap terhadap aspirasi masyarakat, menghargai perbedaan, jujur, kesediaan untuk menerima pendapat yang lebih benar, rasa kepedulian yang tinggi, memberikan pelayanan pada masyarakat yang profesional dan terbebaskan dari KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), transparan dalam melaksanakan kegiatan serta memacu masyarakat untuk selalu memberikan masukan secara objektif ke arah pemecahan dan solusi dari persoalan yang dihadapi secara ”win-win solution” yang bergerak ke arah kemajuan dan tidak berpolemik berkepanjangan.

2. Pelaksanaan pelayanan administrasi perizinan merupakan salah satu lingkup utama dari perwujudan Visi dan Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep sebagaimana dituangkan dalam RPJMD 2016-2021 dalam upaya peningkatan kinerja pelayanan masyarakat, yang dalam pelaksanaannya menjadi prioritas sinergitas dari kegiatan di BPPT untuk optimalisasi pelayanan perizinan kepada masyarakat.

3. Penguatan kelembagaan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang efektif dan efisien berdasarkan kebutuhan.

4. Mengoptimalkan koordinasi teknis dengan Organisasi Perangkat Daerah terkait dan mengikut sertakan partisipasi masyarakat atau perwakilan masyarakat dalam pengambilan keputusan yang strategis dan memiliki dampak yang signifikan terhadap pelayanan dan pengendalian proses perizinan.

5. Perlu disusunnya usulan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati yang mendukung pelaksanaan teknis pelayanan administrasi perizinan terpadu.

[AUTHOR NAME] 42

6. Menyelenggarakan program pembinaan dan peningkatan wawasan dan kompetensi aparatur Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

7. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan yang berorientasi kepada kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang dapat diwujudkan dengan mengembangkan fasilitas pelayanan yang berorientasi pada kemudahan akses layanan, baik melalui pemenuhan sarana dan prasarana yang memadai, penerapan teknologi informasi berbasis komunikasi, pengembangan outlet-outlet pelayanan terpadu yang mendekatkan lokasi konsumen, pelayanan bergerak (mobile service) maupun dengan pengembangan SDM yang memiliki kompetensi dan komitmen terhadap kepuasan konsumen.

Selain analisis lingkungan eksternal adapun analisis lingkungan internal digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang dimiliki oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Sumenep. Dalam melakukan analisis lingkungan internal Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep, aspek-aspek yang dinilai adalah :

Aspek penguatan kelembagaan perizinan; Aspek peningkatan pelayanan; Aspek peningkatan kompetensi aparatur BPPT; Aspek pengembangan sistem Pengawasan dan Pengendalian; Aspek penerapan teknologi informasi; Aspek sarana dan prasarana.

[AUTHOR NAME] 43

BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Dengan mengacu pada Visi dan Misi Kabupaten Sumenep Dinas

Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep, kegiatan yang direncanakan ke depan diarahkan dalam rangka mewujudkan tugas pokok dan fungsi DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep agar sesuai dengan tujuan serta memberikan manfaat bagi masyarakat umum, dunia usaha dan juga bagi Pemerintah sendiri. Bagi masyarakat, dengan adanya DPM DAN PTSP masyarakat dapat memperoleh pelayanan publik yang lebih baik, serta mendapatkan kepastian dan jaminan hukum dari formalitas yang dimiliki. Bagii dunia usaha, DPM DAN PTSP diharapkan mampu memberikan kemudahan dalam perizinan usaha sehingga dapat meningkatkan minat pelaku usaha untuk melakukan investasi dan mengembangkan usaha. Selain itu, dunia usaha juga diharapkan memperoleh manfaat dalam bentuk efisiensi Pelayanan yang menghasilkan pengurangan waktu dan biaya sehingga pelaku usaha dapat mengalokasikan lebih banyak waktu dan biaya pada kegiatan-kegiatan yang bersifat produktif. Sementara itu, bagi Pemerintah, keberadaan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu diharapkan mampu :

1. Mengurangi beban administratif karena pelayanan yang lebih efektif dan efisien. Berbagai data menyangkut aktivitas masyarakat diwilayah tersebut dapat dipadukan dalam satu kumpulan data (data base), sehingga mengurangi beban pendataan di SKPD lain, serta menghindari adanya duplikasi kegiatan pendataan yang tidak perlu. Secara tidak langsung kemudahan pelayanan perizinan dan non perizinan juga berdampak positif terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) karena masyarakat akan semakin percaya dengan Pelayanan Publik Pemerintah dan akan bersedia mengurus izin dan non perizinan yang diperlukannya.

2. Meningkatkan daya saing dan kemandirian Daerah. Dengan semakin mudahnya Pelayanan Perizinan, maka dunia usaha akan bergairah dan selanjutnya berdampak pada Pendapatan Daerah dari Pajak akibat semakin banyaknya Badan Usaha yang menjadi Objek Pajak.

3. Terbangunnya Citra yang lebih baik, yang memungkinkan Pemerintah mendapatkan manfaaat dari Partisipasi Masyarakat dalam berbagai Aspek Pembangunan.

4. Mencegah sejak dini terjadinya KKN dan pungutan liar dalam proses pengurusan Perizinan dan Non perizinan.

Dalam Upaya mewujudkan Visi dan Misi Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep, Aparat nya harus berkemampuan tinggi dan profesional dalam memberikan pelayanan pada masyarakat, terbebaskan dari KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) dan transparan dalam melakukan segala sesuatu kegiatan. Beberapa isu yang berkaitan dengan pencapaian Visi dan Misi DPM&PTSP Kab sumenep, baik yang

[AUTHOR NAME] 44

sifatnya internal maupun yang eksternal harus dapat dicarikan solusi / cara untuk menyelesaikannya sehingga tercipta satu strategi yang tepat dalam mewujudkannya.

3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Sebagai upaya mewujudkan masyarakat Sumenep yang adil dan sejahtera serta peningkatan peranserta masyarakat terhadap pembangunan yang berkualitas dan berkesinambungan tidak lepas dari permasalahan dan hambatan, antara lain :

a. Permasalahan Internal: 1) Masih rendahnya kerjasama antar bidang dalam rangka mewujudkan

koordinasi, integrasi dan sinkronisasi kegiatan sebagai suatu lembaga yang berada satu atap.

2) Terbatasnya hasil research sebagai referensi perencanaan pembangunan yang transparan dan berkualitas.

3) Jumlah pegawai yang tidak seimbang dengan produktivitas kerja, sehingga kurang mendukung keberhasilan suatu organisasi, akibat rendahnya kompetensi dan motivasi pegawai untuk maju.

b. Permasalahan external : 1. Belum sinerginya ketentuan pelayanan perizinan; 2. Belum optimalnya fungsi penegakkan peraturan dibidang perizinan; 3. Belum adanya bidang penanaman modal sehingga apabila ada

informasi terkait dengan penanaman modal masih membutuhkan koordinasi dengan Bappeda;

4. Belum adanya tim teknis di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dikarenakan tim teknis merupakan bagian unsur SKPD terkait yang masih melekat pada SKPD tersebut;

3.2 TELAAHAN VISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH

3.2.1. Visi

RPJMD Kabupaten Sumenep 2016-2021 merupakan tahap ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2005-2025 yaitu mendorong perkembangan usaha kerakyatan yang makin mandiri dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, mengurangi kesenjangan atau disparitas antara wilayah kepulauan dan wilayah daratan yangsudah maju, dan berbagai fasilitas layanan publikyang ada di Kabupaten Sumenep juga diharapkan dapat berjalan dengan baik karena didukung kinerja aparat pemerintahan yang bersih, kreatif, inovatif, disiplin, dan akuntabel.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian

[AUTHOR NAME] 45

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.Dengan adanya visi, maka segala sumber daya dapat digunakan secara terarah, guna mewujudkan kondisi akhir yang dicita-citakan melalui serangkaian tahapan kegiatan. Oleh karena itu, visi pembangunan mempunyai berbagai fungsi diantaranya:

a. sebagai arah bagi semua kebijakan pembangunan; b. sebagai tujuan dan sasaran akhir yang hendak dicapai oleh kebijakan

pembangunan; c. sebagai acuan dalam penyusunan program dan anggaran

pembangunan dan; d. sebagai sarana untuk melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap

semua kebijakan pembangunan. Penentuan visi pembangunan dengan misi dan strategi

pencapaiannya amatlah penting, agar proses pembangunan dapat dilaksanakan dengan arah dan kebijakan yang jelas. Oleh karena itu, untuk menjawab permasalahan dan isu strategis daerah ke depan maka Visi pembangunan Kabupaten Sumenep yang ingin diwujudkan pada periode 2016-2021 adalah

“SUPER MANTAP”

Yaitu “Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional”

Di dalam visi tersebut terdapat 7 makna kata kunci yaitu : Sumenep Makin Sejahtera, Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional.

1. Sumenep Makin Sejahtera di sini memiliki dua makna. Pertama, Sumenep sebagai sebuah wilayah mempunyai potensi sumber daya (resources) alam yang melimpah dan kaya khazanah Kebudayaan. Apabila SDA yang melimpah seperti migas, pertanian, kelautan, perkebunan dan sektor industri (home industri) lainnya dapat dikelola dengan baik dan dimaksimalkan niscaya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan (daya beli) Masyarakat Sumenep. Kesejahteraan ditandai dengan semakin meningkatnya kualitas hidup yang layak, tercukupinya kebutuhan dasar pokok Manusia yang meliputi pangan, papan, sandang, kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja, yang didukung oleh infrastruktur sosial budaya ekonomi yang memadai. Bagi Masyarakat Kabupaten Sumenep, persoalan kesejahteraan ini sangat penting, karena jumlah penduduk miskin berkurang, tetapi trend terjadinya proses pendalaman dan tekanan kemiskinan cenderung meningkat. Untuk itu, dengan didukung kekayaan sumber daya alam yang terkelola dengan baik, dan ditambah lagi dengan dukungan infrastruktur yang memadai, itu semua niscaya akan dapat dijadikan modal untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan daya saing ekonomi, baik di tingkat regional, nasional

[AUTHOR NAME] 46

maupun di tingkat global seiring diberlakukannya kebijakan perdagangan bebas: MEA dan AFTA. Kedua, Sumenep sebagai sebuah entitas kultural memiliki kekayaan dan keragaman budaya/tradisi yang memiliki muatan nilai-nilai teologis (ke-Tuhanan), kemanusiaan dan sejuta makna (meaning) lainnya yang langsung maupun tidak langsung akan berimplikasi positif dalam membangun peradaban manusia Madura khususnya masyarakat Kabupaten Sumenep, seperti nilai toleransi, gotong royong, kuatnya ikatan persaudaraan di tengah hantaman glamourisme dan pengaruh global. Intinya, keragaman budaya Madura dapat dijadikan modal penguatan ikatan dan kohesi sosial masyarakat Madura dalam menghadapi intervensi Budaya maupun perkembangan perubahan Masyarakat yang makin kontraktual, konsumtif dan permisif.

2. Mandiri adalah konsep yang berangkat dari suatu keyakinan bahwa Masyarakat Sumenep yang didukung stakeholders pada dasarnya mempunyai kemampuan dan potensi swakarsa untuk mengatur dan mengurus proses pembangunan Daerah di Kabupaten Sumenep. Kemandirian di sini bukan berarti tidak menjalin kerjasama dengan pihak lain, namun pengertian kemandirian di sini difokuskan kepada proses pembangunan berdasar prakarsa/usul/inovasi Masyarakat Sumenep dan direalisasikan oleh Masyarakat dan Pemerintah Daerah Sumenep sendiri. Mandiri adalah kondisi yang tidak tergantung pada pihak lain, tidak tersubordinasi, dan berkembang atas potensi swakarsa untuk menolong dirinya sendiri (self-help).

3. Agamis di sini dalam pengertian bahwa semua proses dan output pembangunan di Kabupaten Sumenep tidak semata-mata dikembangkan untuk tujuan meraih kesejahteraan ekonomi, namun harus diimbangi dengan pendekatan spiritual (Agama) untuk membentuk Masyarakat Sumenep ber-akhlaqul karimah. Dengan kata lain apabila konsep Agama dijadikan modal/spirit dalam berkehidupan Masyarakat dan pengelolaan pemerintahan, maka di Kabupaten Sumenep akan tercipta Masyarakat yang memiliki nilai-moral yang kuat, dan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

4. Nasionalis adalah kesadaran dan sikap politik yang tidak mengedepankan ego kewilayahan dan jati diri Masyarakat yang sempit, melainkan sebuah sikap politik yang menyadari sepenuhnya bahwa masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep adalah bagian dari wilayah Provinsi Jawa Timur, dan merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

5. Transparan atau keterbukaan untuk umum sebagai salah satu unsur penting dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih (good government). Good Governance di sini dimaknai sebagai pengejawantahan nilai-nilai luhur dalam mengarahkan Warga Negara (citizen) kepada Masyarakat dan pemerintahan yang berkeadaban melalui wujud pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Upaya pemerintahan yang bersih adalah sikap di mana para pemegang

[AUTHOR NAME] 47

kekuasaan dan Masyarakat diatur oleh suatu sistem kehidupan politik dan hukum yang demokratis, transparan, dan akuntabel. Dalam praktiknya pemerintahan yang bersih (clean government) adalah model pemerintahan yang efektif, efisien, jujur, transparan dan bertanggungjawab (accountable), yang selalu mampu memberikan pelayanan prima kepada Masyarakat. Transparansi mutlak diwujudkan sejak proses pembangunan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan refleksi, sehingga dengan transparansi tersebut semua proses pembangunan hingga output yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan oleh semua pihak.

6. Adil adalah ikhtiar politik pembangunan di Sumenep untuk meminimalisir „ketimpangan‟ distribusi pembangunan antara daratan dan Kepulauan. Keadilan di sini tidaklah bersifat kuantitatif fifty-fifty, namun pola distribusi hasil-hasil pembangunan dikembangkan secara proporsional berdasar kebutuhan (need assesment) Masyarakat, sehingga dengan pola keseimbangan dan keadilan pembangunan, maka antara masyarakat daratan dan kepulauan akan sama-sama dapat merasakan „manis‟nya pembangunan untuk kesejahteraan Masyarakat Sumenep.

7. Profesional bahwa semua proses dan pelaksanaan pembangunan Sumenep dilakukan secara profesional yang mengarah kepada kemampuan skill dan sesuai dengan keahlian masing-masing pihak. Penegasan ini penting agar pelaksanaan pembangunan lebih terarah, fokus dan tepat sasaran sesuai dengan perencanaan. Profesional di sini tidaklah berarti mendatangkan „orang luar‟ (baca; asing) sebagai aktor pembangunan, namun dalam proses pelaksanaannya harus dimaksimalkan peran aktif atau partisipasi Masyarakat Sumenep sendiri yang memang mempunyai kapasitas dan pengalaman dalam pengelolaan pembangunan secara swakarsa dan swadaya.

Visi RPJMD Kabupaten Sumenep Tahun 2016-2021 yaitu “SUPER MANTAP”

Yaitu “Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional”

merupakan Visi Kepala Daerah dan selaras dengan Visi Daerah yaitu “SUMENEP YANG SEJAHTERA, AGAMIS, DAN MAJU MANDIRI”

Kriteria capaian Visi Daerah tahun 2005-2025 sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2011 tentang RPJPD Kabupaten Sumenep Tahun 2005-2025 secara jelas direfleksikan pada Visi Kabupaten Sumenep yang Mandiri, Agamis, Nasional, Transparan, Adil dan Profesional. Dalam rangka mewujudkan Visi, maka disusun Misi yaitu rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi. Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi yang telah dipaparkan di atas. Rumusan misi merupakan penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan

[AUTHOR NAME] 48

upaya-upaya apa yang harus dilakukan. Rumusan misi disusun untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi.

Rumusan misi disusun dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik eksternal dan internal yang mempengaruhi serta kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan daerah. Misi disusun untuk memperjelas jalan atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi.

Dengan gambaran misi yang demikian, tim menelaah misi kepala daerah dan makna serta implikasinya bagi perencanaan pembangunan, lalu menerjemahkannya ke dalam pernyataan misi sesuai kriteria pernyataan misi sebagaimana telah dijelaskan di atas.

KETERKAITAN VISI DAN MISI KEPALA DAERAH

VISI MISI

“SUPER MANTAP”

Yaitu “Sumenep Makin Sejahtera

dengan Pemerintahan yang Mandiri,

Agamis, Nasionalis,

Transparan, Adil dan Profesional”

1 Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Melalui Pendidikan, Kesehatan dan Pengentasan Kemiskinan

2 Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Wilayah Kepulauan dan Daratan yang Didukung Pengelolaan SDA serta Lingkungan

3 Meningkatkan Kemandirian Perekonomian Pedesaan dan Perkotaan dengan Memperhatikan Potensi Ekonomi Lokal yang Unggul Berdaya Saing Tinggi.

4 Meningkatkan Kultur dan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional dan Accountable

5 Meningkatkan Tata Kelola Kehidupan Masyarakat Aman dan Kondusif Melalui Partisipasi Masyarakat serta Stakeholder Dalam Proses Pembangunan.

6 Meningkatkan dan mengembangkan nilai-nilai keagamaan, budaya serta nasionalisme yang didukung kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat.

[AUTHOR NAME] 49

3.2. Misi

Berdasarkan Undang-undang No. 25 tahun 2004, misi adalah upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Untuk mewujudkan Visi Pembangunan SUPER MANTAP seperti dimaksud di atas telah dirumuskan Misi Prioritas Pembangunan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu lima tahun ke depan agar tujuan pembangunan dapat tercapai. Secara garis besar Misi Prioritas Pembangunan Kabupaten Sumenep Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:

Misi Pertama, Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Melalui Pendidikan, Kesehatan dan Pengentasan Kemiskinan. Sumber Daya Manusia merupakan subjek utama dalam pembangunan sehingga Sumber Daya Manusia yang cerdas, sehat dan produktif menjadi penentu keberhasilan pembangunan. Dengan SDM yang berkualitas, Kabupaten Sumenep akan melahirkan generasi unggul yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran serta mampu bersaing di tingkat regional, nasional bahkan di Internasional. Peningkatan kualitas SDM tersebut dilakukan melalui upaya pemerataan dan perluasan akses pendidikan, peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan Pendidikan dapat dilihat dari peningkatan angka Rata-Rata Lama Sekolah, Angka Melek Huruf dan peningkatan angka IPM. Sedangkan peningkatan kualitas kesehatan ditunjukkan dengan peningkatan Angka Harapan Hidup masyarakat dan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Upaya pengentasan kemiskinan juga menjadi langkah strategis dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pemberdayaan masyarakat. Peningkatan kesehteraan tersebut dapat dilihat dari peningkatan daya beli masyarakat dan penurunan angka kemiskinan.

Misi Kedua, Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Wilayah Kepulauan dan Daratan yang Didukung Pengelolaan SDA serta Lingkungan. Ketersediaan dan kemajuan infrastruktur merupakan penunjang utama dalam pembangunan di Kabupaten Sumenep. Adanya peningkatan infrastruktur dapat mendukung kemajuan di bidang lainnya seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi dan seluruh aksesibilitas kebutuhan masyarakat. Pemerataan pembangunan di Kabupaten Sumenep yang memiliki wilayah daratan dan kepulauan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan infrastruktur yang memadai sehingga dengan adanya percepatan pembangunan di bidang infrastruktur dapat mengurangi kesenjangan diantara keduanya yang diikuti oleh pemerataan pembangunan di seluruh sektor. Peningkatan infrastruktur tersebut juga harus berwawasan lingkungan dengan didukung oleh pengelolaan Sumber Daya Alam secara tepat.

Misi Ketiga, Meningkatkan Kemandirian Perekonomian Pedesaan dan Perkotaan dengan Memperhatikan Potensi Ekonomi Lokal yang Unggul Berdaya Saing Tinggi. Kemandirian ekonomi merupakan kemampuan nyata

[AUTHOR NAME] 50

pemerintah dan masyarakat untuk mengatur dan mengelola sumber daya daerahnya sendiri melalui prakarsa, inovasi, dan aspirasi masyarakat serta direalisasikan sendiri oleh masyarakat Sumenep dalam rangka meningkatkan kemakmuran. Beragamnya potensi ekonomi lokal di Kabupaten Sumenep yang memiliki nilai jual dan berdaya saing tinggi menjadi modal dasar dalam mewujudkan perekonomian Kabupaten Sumenep yang mandiri. Peningkatan kemandirian perekonomian tersebut dapat dilakukan melalui berbagai upaya penguatan ekonomi kerakyatan, peningkatan kapasitas dan perluasan sektor usaha bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), berbagai pelatihan bagi wirausaha muda, peningkatan daya tarik investasi, dan pemanfaatan teknologi dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi di sektor pertanian, industri dan perdagangan serta optimalisasi pariwisata daerah yang mempunyai potensi untuk dikembangkan, melalui pemberdayaan masyarakat pada wilayah-wilayah dengan potensi yang berbeda, sehingga dapat memberikan dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal yang pada muaranya diharapkan mampu memberi dukungan pada kesejahteraan masyarakat.

Misi Keempat, Meningkatkan Kultur dan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional dan Accountable. Tata Pemerintahan yang baik (good governance) adalah tata pemerintahan yang bersih, tertib dan akuntabel serta menerapkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, efektif, efisien, menjunjung tinggi supremasi hukum, demokratisasi, profesionalisme dan membuka partisipasi masyarakat. Pelaksanaan prinsip-prinsip ini ditujukan untuk menjamin kelancaran, keserasian, dan keterpaduan tugas serta fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Untuk mewujudkan Pemerintahan yang baik memerlukan proses dan komitmen serta sinergi dari seluruh stakeholder baik dari aparatur pemerintah, sektor swasta dan masyarakat secara proporsional dan bertanggungjawab. Setiap aparatur pemerintah harus dapat melaksanakan peran dan fungsinya sesuai dengan kapasitas yang dimiliki disertai kesempatan yang luas untuk meningkatkan kualitas dan kompetensinya. Di samping itu, Pemenuhan hak masyarakat terhadap informasi publik menjadi bagian dari upaya transparansi dan peningkatan pelayanan publik melalui pengembangan sistem informasi dan komunikasi secara terpadu sehingga pelaksanaan roda pemerintahan dapat berjalan secara profesional, bersih dan akuntabel. Keberhasilan Pemerintahan yang baik dapat ditunjukkan oleh tidak adanya tindak pidana KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), keberhasilan penegakan hukum dan perundang-undangan, ketersediaan informasi publik, peningkatan indeks kepuasan pelayanan masyarakat, dan peningkatan kinerja birokrasi.

Misi Kelima, Meningkatkan Tata Kelola Kehidupan Masyarakat Aman dan Kondusif Melalui Partisipasi Masyarakat serta Stakeholder Dalam Proses Pembangunan. Kondisi aman dan tertib merupakan harapan masyarakat Kabupaten Sumenep yang ditandai oleh tidak adanya tindakan kriminalitas, terciptanya kondisi masyarakat yang kondusif dan terlaksananya kebebasan

[AUTHOR NAME] 51

demokrasi yang bertanggung jawab. Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan juga dapat menciptakan stabilitas sosial sehingga kelangsungan hidup yang aman dan damai dapat terwujud. Upaya yang dapat dilakukan antara lain, meningkatkan peran serta masyarakat dan seluruh stakeholder melalui pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), mencukupi ketersediaan petugas perlindungan masyarakat (Lin Mas), dan menyelesaikan serta mengurangi konflik sosial yang terjadi dalam rangka menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat.

Misi Keenam, Meningkatkan dan mengembangkan nilai-nilai keagamaan, budaya serta nasionalisme yang didukung kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat. Kabupaten Sumenep merupakan Kabupaten yang kaya kebudayaan dan nilai-nilai agamis. Hal itulah yang menjadikan Kabupaten Sumenep memiliki banyak adat istiadat dan kearifan lokal. Nilai-nilai kearifan budaya lokal merupakan sebuah potensi pariwisata yang dapat menarik wisatawan baik lokal dan manca negara. Di samping itu, masyarakat Sumenep juga hidup berdampingan dengan latar belakang agama yang berbeda-beda. Sikap toleransi antar umat beragama yang senantiasa terjaga dalam kehidupan bermasyarakat harus terus dikembangkan agar semangat persatuan dan kesatuan menjadi pilar penyangga yang kokoh menuju Kabupaten Sumenep yang maju dan sejahtera. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa juga memiliki peran dan fungsi strategis dalam akselerasi pembangunan dengan berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kualitas pemuda harus terus dilakukan salah satunya melalui pemberdayaan potensi kepeloporan pemuda dan olahraga.

kontribusi DPM DAN PTSP dalam mencapai visi dan misi

Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep sesuai dengan Visi RPJMD Kabupaten Sumenep adalah “SUPERMANTAP” Yaitu Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional.

Misi ditetapkan pada Misi ketiga yaitu Meningkatkan Kemandirian Perekonomian Pedesaan dan Perkotaan dengan Memperhatikan Potensi Ekonomi Lokal yang Unggul Berdaya Saing Tinggi. Kemandirian ekonomi merupakan kemampuan nyata pemerintah dan masyarakat untuk mengatur dan mengelola sumber daya daerahnya sendiri melalui prakarsa, inovasi, dan aspirasi masyarakat serta direalisasikan sendiri oleh masyarakat Sumenep dalam rangka meningkatkan kemakmuran. Beragamnya potensi ekonomi lokal di Kabupaten Sumenep yang memiliki nilai jual dan berdaya saing tinggi menjadi modal dasar dalam mewujudkan perekonomian Kabupaten Sumenep yang mandiri. Peningkatan kemandirian perekonomian tersebut dapat dilakukan melalui berbagai upaya penguatan ekonomi kerakyatan, peningkatan kapasitas dan perluasan sektor usaha bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah

[AUTHOR NAME] 52

(UMKM), berbagai pelatihan bagi wirausaha muda, peningkatan daya tarik investasi, dan pemanfaatan teknologi dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi di sektor pertanian, industri dan perdagangan serta optimalisasi pariwisata daerah yang mempunyai potensi untuk dikembangkan, melalui pemberdayaan masyarakat pada wilayah-wilayah dengan potensi yang berbeda, sehingga dapat memberikan dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal yang pada muaranya diharapkan mampu memberi dukungan pada kesejahteraan masyarakat.

Keselarasan Misi Pada RPJPD Kabupaten Sumenep dengan RPJMD Kabupaten Sumenep Tahun 2013-2018

MISI RPJMD 2016 - 2021

MISI RPJPD 2005 – 2025

Misi 1 Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Melalui Pendidikan, Kesehatan dan Pengentasan Kemiskinan

Misi 3 Pengembangan fasilitas layanan

publik, terutama di bidang

kesehatan, pendidikan dan

pelayanan administrasi

kependudukan dan perijinan yang

berkualitas, murah dan

menjangkau kebutuhan

masyarakat.

Misi 2 Mempercepat

Pembangunan Infrastruktur Wilayah Kepulauan dan Daratan yang Didukung Pengelolaan SDA serta Lingkungan

Misi 1

Misi 6

Penyediaan infrastruktur dan

pemenuhan kebutuhan dasar

masyarakat untuk mencapai taraf

penghidupan yang layak.

Pemanfaatan dan pemberdayaan

potensi sumber daya alam,

termasuk sektor pariwisata yang

berwawasan lingkungan (*).

Misi 3 Meningkatkan Kemandirian

Perekonomian Pedesaan dan Perkotaan dengan Memperhatikan Potensi Ekonomi Lokal yang Unggul Berdaya Saing Tinggi.

Misi 2 Pemberdayaan industri kecil,

menengah dan koperasi menuju

kemandirian usaha yang berpihak

kepada masyarakat.

[AUTHOR NAME] 53

Misi 4 Meningkatkan Kultur dan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional dan Accountable

Misi 5 Pengembangan sistem dan

aparatur pemerintahan yang

profesional, berkompeten,

transparan dan memiliki

akuntabilitas.

Misi 5 Meningkatkan Tata Kelola

Kehidupan Masyarakat Aman dan Kondusif Melalui Partisipasi Masyarakat serta Stakeholder Dalam Proses Pembangunan.

Misi 2 Pemberdayaan industri kecil,

menengah dan koperasi menuju

kemandirian usaha yang berpihak

kepada masyarakat.

Misi 6 Meningkatkan dan mengembangkan nilai-nilai keagamaan, budaya serta nasionalisme yang didukung kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat.

Misi 4 Peningkatan pendidikan dan

pelatihan sumber daya manusia

atas dasar kemampuan

intelektual dan ketrampilan

berbasis Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK), serta

keimanan dan ketaqwaan kepada

Tuhan Yang Maha Esa.

Terkait dengan pernyataan visi, pelayanan perizinan sangat berhubungan

dengan frasa “Transparan”. Pelayanan perizinan di Kabupaten Sumenep oleh

Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu harus menjadi

yang terdepan, minimal dalam skala nasional. Visi pelayanan perizinan harus

diarahkan pada pelayanan perizinan yang Transparan Terkait dengan misi,

pelayanan perizinan tercakup ke dalam Misi ke III, yaitu Meningkatkan

Kemandirian Perekonomian Pedesaan dan Perkotaan dengan Memperhatikan

Potensi Ekonomi Lokal yang Unggul Berdaya Saing Tinggi.

Pelayanan perizinan Kabupaten Sumenep ke depan harus berorientasikan pada

pelayanan yang transparan, unggul berdaya saing tinggi :

Pelayanan perizinan yang transparan berarti semua masyarakat dapat

mengetahui waktu, prosedur dan biaya perizinan secara transparan, baik

dengan datang secara langsung atau melalui media elektronik.

[AUTHOR NAME] 54

Pelayanan perizinan yang Unggul Berdaya Saing Tinggi : menjadi yang

terbaik dan terdepan dengan mempertahankan pencapaian sebelumnya serta

menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya terobosan perubahan bagi

kenyamanan dan kesejahteraan warga Kabupaten Sumenep;

Tujuan dari Misi 3 adalah Meningkatkan kinerja penanaman modal/ investasi

daerah, Industri dan Perdagangan.

Indikator Tujuan adalah Persentase pertumbuhan Ekonomi.

Sasarannya adalah Meningkatnya jumlah investor berskala regional dan Nasional (PMDN /PMDA )

3.3 TELAAHAN RENSTRA PROVINSI/ KABUPATEN Telaah rencana strategis kementerian dan Badan Penanaman

Modal Provinsi Jawa Timur merupakan upaya untuk mensinergikan arah

kebijakan, program dan kegiatan agar pelaksanaan pembangunan dalam

kewenangan BPPT berjalan sinergis dengan target dan arah kebijakan

kementerian dan pemerintah provinsi Jawa Timur. Penelaahan ditekankan

pada visi, misi, arah kebijakan dan strategi sebagaimana berikut : A. Kementerian Dalam Negeri

Visi Kementerian Dalam Negeri adalah yang didukung dengan misi Terwujudnya sistem politik yang demokratis, pemerintahan yang desentralistik, pembangunan daerah yang berkelanjutan, serta keberdayaan masyarakat yang partisipatif, dengan didukung sumber daya aparatur yang profesional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Misi Kementerian Dalam Negeri yang ditetapkan merupakan peran strategik yang diinginkan dalam mencapai visi diatas, yaitu menetapkan kebijaksanaan nasional dan memfasilitasi penyelenggaraan Pemerintahan dalam, upaya: 1. Memperkuat Keutuhan NKRI, serta memantapkan sistem politik dalam

negeri yang demokratis; 2. Memantapkan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum; 3. Memantapkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan

yang desentralistik; 4. Mengembangkan keserasian hubungan pusat-daerah, antar daerah dan

antar kawasan, serta kemandirian daerah dalam pengelolaan pembangunan secara berkelanjutan;

5. Memperkuat otonomi desa dan meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya; serta;

6. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa. Strategi pencapaian program tersebut dilaksanakan dalam koridor kebijakan strategik yang merupakan kebijakan prioritas Kementerian Dalam Negeri tahun 2010-2014, yang meliputi :

[AUTHOR NAME] 55

Menjaga persatuan dan kesatuan serta rnelanjutkan pengembangan sistem politik yang demokratis dan berkedaulatan rakyat, yang didukung oleh situasi dan kondisi yang kondusif; 1. Mendorong pelaksanaan otonomi daerah dan penyelenggaraan

pemerintahan yang desentralistik. Mendorong pembangunan daerah yang berkesinambungan, serta meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat dalam pengelolaan pembangunan secara partisipatif;

2. Mendorong penyelenggaraan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik dan penerapan reformasi birokrasi.

Untuk mendorong semangat terhadap kinerja staf dan stake holders atau pemangku kepentingan terkait dengan pelayanan perizinan, maka disepakati dan ditetapkan Motto Pelayanan yaitu : 1. Prima dalam pelayanan, Konsisten dalam Pelaksanaan. 2. Menu Layanan BPPT “ Jamu Singset Supermantap “ ( Jelas,

Mudah, Singkat, Sederhana dan tuntas guna mewujudkan Sumenep yang semakin sejahtera, Pemerintahan yang mandiri, agamis, nasionalis, transparan, adil dan professional )

3.4. TELAAHAN RTRW DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP

RTRW KABUPATEN

Keterkaitan tugas pokok dan fungsi SKPD dengan RTRW Kabupaten sumenep, IMB maupun izin usaha apabila tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) atau Rencana Detil Tata Ruang Kota (RDTRK) Bappeda ataupun Cipta Karya dan Tata Ruang tidak akan merekomendasikan untuk diterbitkan izin

Rencana Tata Ruang Wilayah merupakan salah satu dokumen perencanaan jangka panjang sesuai dengan UU Nomor 26 tahun 2007.

Kebijakan dan strategi pembangunan Kabupaten Sumenep haruslah juga memperhatikan konsep penataan ruang daerah yang tercantum dalam dokumen RTRW Kabupaten Sumenep yang memiliki visi “Terwujudnya ruang wilayah Kabupaten sebagai pusat kawasan minapolitan yang didukung dengan pengembangan kawasan agropolitan, pariwisata dan industri untuk mendukung perwujudan Kabupaten Sumenep sebagai Kawasan Gerbang Timur Pulau Madura”. Dokumen RTRW dibutuhkan untuk menentukan strategi dan kebijakan pembangunan daerah dalam bidang penataan pola ruang daerah didalam RPJMD Kabupaten Sumenep 2016-2021, dimana Kebijakan Strategis RTRW Kabupaten Sumenep meliputi 10 kebijakan diantaranya : 1. Pengembangan kawasan minapolitan; 2. Pengembangan kawasan agropolitan; 3. Pengembangan dan peningkatan kawasan pariwisata; 4. Pengembangan kegiatan industri; 5. Peningkatan kualitas dan jangkauan prasarana dan sarana wilayah; 6. Pengendalian dan pengelolaan fungsi kawasan lindung;

[AUTHOR NAME] 56

7. Peningkatan kualitas lingkungan hidup dan pengurangan resiko bencana melalui pengelolaan fungsi kawasan lindung;

8. Pengembangan kawasan budidaya sesuai daya dukung lingkungan; 9. Pengembangan potensi pertambangan mineral dan non mineral; 10. Pengambangan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.

1.5 . PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Kebijakan untuk mewujudkan birokrasi yang profesional dalam penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik dalam prakteknya menghadapi rintangan. Tuntutan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan serta Pengelolaan Administrasi Organisasi Perangkat Daerah yang baik dan bersih, dengan mengedepankan profesionalisme. Demikian juga pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat daerah sangat diperlukan kecepatan, ketepatan dan akuntabilitas dalam rangka peningkatan kinerja Aparatur. Oleh karena itu masih terbatasnya sarana dan prasarana yang ada, Pemerintah Kabupaten Sumenep secara terus menerus berupaya melaksanakan kajian dan analisa dalam merumuskan kebijakan serta meningkatkan sumberdaya aparatur sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan dengan mengedepankan pelayanan Pemerintahan dan tak kalah pentingnya pelayanan publik yang merupakan pilar dasar penyelenggaraan Pemerintahan. Pelayanan Publik menjadi salah satu isu nasional untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan daerah. Dalam hal ini Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Sumenep menyelenggarakan pelayanan public berupa pelayanan perizinan.

Secara umum masyarakat menghendaki pelayanan pemerintah pada berbagai sektor dapat berjalan dengan baik sehingga fasilitasi terhadap kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Pelayanan publik masyarakat pada sektor perekonomian antara lain : 3. Kemudahan masyarakat dalam memperoleh perizinan yaitu dengan

prosedur yang tidak berbelit-belit, tepat waktu, dan ada kepastian biaya; 4. Pelayanan terhadap ketersediaan dan aksesibilitas informasi pelayanan

perizinan; 5. Pemahaman masyarakat terhadap kesadaran kepemilikan izin pada

usahanya; 6. Tanggapan dan tindaklanjut (Respons) Dinas Penanaman Modal Dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu terhadap pengaduan masyarakat. Keterkaitan dengan program prioritas BUPATI

Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan dengan membuka pelayanan perizinan online dan integrasi antara kecamatan dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk mempermudah pemohon mengajukan perijinan, disamping itu akan dilaksanakan pelayanan perizinan mobile dengan jadwal ke masing-masing Kecamatan.

[AUTHOR NAME] 57

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan pembangunan disusun

sebagai penjabaran dan mempertimbangkan keberlanjutan dari penetapan penyusunan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan Pemerintah Daerah seperti yang tertuang pada RPJMD Kabupaten Sumenep Tahun 2016-2021.

4.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH SKPD

Tujuan menggambarkan hasil-hasil yang ingin dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan dan ditetapkan dengan berpedoman pada visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu strategis. Tujuan harus konsisten dengan tugas dan fungsinya serta searah dengan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka merealisasikan misi, dengan berpedoman pada visi dan misi Kabupaten Sumenep, tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep melaui visinya, adalah SUPER MANTAP.

Dengan berpedoman pada visi dan misi dan tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep , Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep menetapkan tujuan yaitu :

Meningkatkan kinerja perijinan dalam rangka peningkatan penanaman modal/investasi daerah, Industri dan Perdagangan

Berdasarkan tujuan tersebut, Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu merumuskan sasaran sebagai berikut :

1. Meningkatnya jumlah investor berskala regional dan nasional (PMDN/PMA)

2. Penyediaan Perijinan yang online

3. Meningkatkan kualitas pelayanan perijinan menuju kepada pelayanan prima Memperhatikan terhadap tujuan yang hendak dicapai oleh Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep maka sasaran yang hendak dicapai oleh organisasi, DPM dan PTSP adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1.

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Sumenep 2016-2021

[AUTHOR NAME] 58

4.2 STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.2.1. Strategi

Strategi merupakan langkah–langkah yang berisikan program–program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi harus dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah (strategy focussed management).Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan.

Rumusan strategi juga harus menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana Pemerintah Daerah mencipakan nilai tambah (value added) bagi stakeholder pembangunan daerah. Disini penting untuk mendapatkan parameter utama yang menunjukkan bagaimana strategis menciptakan nilai (strategic objective). Melalui parameter tersebut, dapat dikenali indikasii keberhasilan atau kegagalan suatu strategi untuk menciptakan budaya “berpikir strategis” dalam menjamin bahwa transformasi menuju pengelolaan keuangan pemerintah daerah yang lebih baik, transparan, akuntabel dan berkomitmen terhadap kinerja, strategi harus dikendalikan dan dievaluasi (learning proces).

4.2.2. Misi Ketiga, Meningkatkan Kemandirian Perekonomian Pedesaan dan

Perkotaan dengan Memperhatikan Potensi Ekonomi Lokal yang Unggul Berdaya Saing Tinggi.

Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian,

melalui strategi pertama Meningkatkan pelayanan yg efektif dan efisien dalam rangka reformasi birokrasi dengan arah kebijakan meningkatkan Penerbitan perijinan secara cepat dan tepat waktu.

4.2.3. Arah Kebijakan Arah kebijakan merupakan salah satu faktor penentu

keberhasilan pembangunan, dimana melalui arah kebijakan dapat menterjemahkan program kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan yang telah ditetapkan dan mencermati isu-isu strategis, permasalahan–permasalahan yang dihadapi, peluang, ancaman maka dirumuskan strategi dan arah kebijakan pembangunan.

[AUTHOR NAME] 59

Kebijakan

Kebijakan berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Oleh karena itu kebijakan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan Kualitas dan Profesionalisme Aparatur dalam rangka pelaksanaan pelayanan publik yang prima.

2. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pelayanan Perizinan yang memadahi.

3. Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu melalui Pemanfaatan Sistem Informasi Teknologi.

4. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam perizinan

[AUTHOR NAME] 60

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK

SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. PROGRAM DAN KEGIATAN

Program kerja operasional merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana. Program kerja tidak terlepas dari kebijakan yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun program yang akan dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep terdiri dari :

a. Program Peningkatan Administrasi Perkantoran; b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur; d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; e. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan; f. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi; g. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat; h. Program Peningkatan Sarana Promusi Unggulan Daerah; i. Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perizinan; j. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan; k. Perogram Pengembangan Data/Informasi;

5.2 KELOMPOK SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA Indikator Kinerja merupakan tolok ukur pencapaian pembangunan

selama periode waktu 2016 - 2021, dengan memperhatikan kontribusi pemangku kepentingan di Kabupaten Sumenep. Indikator kinerja tersebut merupakan implementasi dari target pencapaian Misi Kabupaten Sumenep tahun 2016 – 2021 Indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep Tahun 2016 - 2021 adalah sebagai berikut :

A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

TH. 2016

1 Kegiatan : Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Indikator Kinerja : Tercapainya prosentase rata-rata surat yang disampaikan

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

[AUTHOR NAME] 61

Pagu Indikatif : Rp.14.520.000

2 Kegiatan : Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik

Indikator Kinerja : Terpenuhuinya Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.96.000.000

3 Kegiatan : Penyediaan Jasa administrasi keuangan

Indikator Kinerja : Meningkatnya pelayanan administrasi dan perizinan

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.72.772.000,-

4 Kegiatan : Penyediaan jasa kebersihan kantor

Indikator Kinerja : Terciptanya lingkungan kantor yang bersih dan kondusif

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.13.530.000,-

5 Kegiatan : Penyediaan alat tulis kantor

Indikator Kinerja : Terlaksananya administrasi kantor

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.26.609.000,-

6 Kegiatan : Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

Indikator Kinerja : Terpenuhinya barang cetakan dan Penggandaan

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.30.584.900,-

7 Kegiatan : Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan kantor

Indikator Kinerja : Tercapainya Penyediaan Komponen Instalasi Penerangan Bangunan kantor

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.7.260.000,-

8 Kegiatan : Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

[AUTHOR NAME] 62

Indikator Kinerja : Terpenuhinya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.9.994.600

9 Kegiatan : Penyediaan makanan dan minuman

Indikator Kinerja : Menunjang kelancaran pelaksanaan tugas

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.11.250.000,-

10 Kegiatan : Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah

Indikator Kinerja : Terpenuhinya Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.54.930.000,-

11 Kegiatan : Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Kedalam Daerah

Indikator Kinerja : Terpenuhinya Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Kedalam Daerah

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.25.000.000,-

12 Kegiatan : Pameran Pembangunan

Indikator Kinerja : Meningkatnya Informasi Perizinan Terpadu

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.30.000.000,-

B Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1 Kegiatan : Pembangunan Gedung

Indikator Kinerja : Tersedianya Tempat Kerja Pegawai

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.300.000.000,-

2 Kegiatan : Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional

Indikator Kinerja : Terpenuhinya kendaraan dinas sebagai peningkatan

[AUTHOR NAME] 63

kualitas kerja

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.675.000.000,-

3 Kegiatan : Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

Indikator Kinerja : Terpenuhinya Peralatan Kantor sebagai kelancaran Kerja

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.2.561.350,-

4 Kegiatan : Pengadaan komputer

Indikator Kinerja : Terpenuhinya sarana dan prasarana yang memadai

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.46.450.000,-

5 Kegiatan : Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

Indikator Kinerja : Terpenuhinya peningkatan kenyamanan dalam tugas dalam tugas

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.48.341.500,-

6 Kegiatan : Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

Indikator Kinerja : Tercapainya peningkatan kualitas kerja

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.61.800.000,-

7 Kegiatan : Pemeliharaan Rutin/Berkala peralatan Gedung kantor Kantor

Indikator Kinerja : Terpenuhinya peningkatan kenyamanan dalam tugas dalam tugas

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.6.049.000,-

8 Kegiatan : Pemeliharaan Rutin/Berkala Meuibeleir

Indikator Kinerja : Tercapainya peningkatan kenyamanan dalam tugas

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

[AUTHOR NAME] 64

Pagu Indikatif : Rp.7.260.000,-

9 Kegiatan : Pemeliharaan Rutin/Berkala komputer

Indikator Kinerja : Tercapainya peningkatan kenyamanan dalam tugas

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.11.367.000,-

C Program Peningkatan Disiplin Aparatur

1 Kegiatan : Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

Indikator Kinerja : Tercapainya sarana dan prasarana pakaian yang memadai

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.20.000.000,-

D Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

1 Kegiatan : Pendidikan dan pelatihan formal

Indikator Kinerja : Tersusunnya laporan pertanggungjawaban kinerja instansi

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.24.000.000,-

2 Kegiatan : Penyusunan perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Kinerja

Indikator Kinerja : Tersusunnya pelaporan pelaksanaan kegiatan pembangunan tahun 2015

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.12.727.000,-

E Program Peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan

1 Kegiatan : Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Indikator Kinerja : Tersusunnya Laporan Pertanggungjawaban Kinerja Instansi

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.30.000.000,-

2 Kegiatan : Penyusunan rencana kerja dan anggaran SKPD

[AUTHOR NAME] 65

Indikator Kinerja : Tersusunnya RKA 2015,2016 dan DPA serta DPPA 2015

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.30.000.000,-

F Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

1 Kegiatan : Penyusunan Sistem Informasi Terhadap Layanan Publik

Indikator Kinerja : Meningkatnya Penyusunan Sistem Informasi

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.100.000.000,-

G Program Sarana Promosi Unggulan Daerah

1 Kegiatan : Pameran Pelayanan Publik Provinsi Jawa Timur

Indikator Kinerja : Pelaksanaan Pameran Pelayanan Publik

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.25.000.000,-

H Program Pengembangan Data Informasi

1 Kegiatan : Penyusunan buku laporan bulanan dan tahunan kegiatan pelayanan perizinan terpadu

Indikator Kinerja : Rekapitulasi hasil kegiatan pelayanan perizinan terpadu ebagai referensi pelayanan

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.60.000.000,-

2 Kegiatan : Penyusunan Profil Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kab. Sumenep

Indikator Kinerja : Referensi pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kab. Sumenep

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.50.000.000,-

3 Kegiatan : Penyusunan Potensi Perizinan Kabupaten Sumenep

Indikator Kinerja : Tersedianya potensi Perizinan di Kabupaten sumenep

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.162.907.000,-

[AUTHOR NAME] 66

4 Kegiatan : Penyelenggaraan Sistem Pelayanan Informasi Perizinan Infestasi Secara Elektronik (SPIPISE)

Indikator Kinerja : Terlaksananya Penyelenggaraan Sistem Pelayanan Informasi Perizinan Infestasi Secara Elektronik (SPIPISE)

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.21.990.500,-

5 Kegiatan : Validasi dan sinkronisasi data Perizinan Kab. Sumenep

Indikator Kinerja : Tersedianya rakapitulasi laporan data perizinan di Kab. Sumenep.

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.100.000.000,-

6 Kegiatan : Sertifikasi manajemen mutu ISO. 9001:2008

Indikator Kinerja : Tersedianya Sertifikasi manajemen mutu data perizinan di Kab. Sumenep.

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.100.000.000,-

I Program Penataan dan Peraturan Perundang-undangan

1 Kegiatan : Pengawasan dan Pengendalian Perizinan

Indikator Kinerja : Tercapainya Kepuasan Pemohon Perizinan

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.75.000.000,-

2 Kegiatan : Publikasi Peraturan Perundang-undangan

Indikator Kinerja : Meningkatnya Informasi tentang Perizinan

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.30.000.000,-

3 Kegiatan : Sosialisasi Perizinan

Indikator Kinerja : Meningkatnya Informasi keberadaan BPPT di masyarakat

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

[AUTHOR NAME] 67

Pagu Indikatif : Rp.40.000.000,-

4 Kegiatan : Penataan dan Penertiban Perizinan

Indikator Kinerja : Terlaksananya Penertiban Perizinan

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.100.000.000,-

5 Kegiatan : Penyusunan SPP dan SOP

Indikator Kinerja : SPP dan SOP

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.75.000.000,-

Program Mengentensifkan penanganan pengaduan masyarakat

6 Kegiatan : Kotak saran dan data penanganan pengaduan layanan perizinan

Indikator Kinerja : Data Pengaduan layanan perizinan

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.10.000.000,-

Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Indikator kinerja Meningkatnya informasi dan promosi potensi investasi daerah

Kelompok sasaran DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif Rp.200.000.000,-

Program Peningkatan Peningkatan Pelayanan Administrasi Perizinan

1 Kegiatan : Peningkatan Pelayanan Pendaftaran Permohonan Izin

Indikator Kinerja : Meningkatnya kecepatan pelayanan perizinan kepada masyarakat / publik

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.21.000.000,-

2 Kegiatan : Peningkatan Koordinasi dan Proses Pembahasan Perizinan

Indikator Kinerja : Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan

[AUTHOR NAME] 68

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.150.000.000,-

3 Kegiatan : Pelayanan Perizinan, Pengusahaan Tembakau

Indikator Kinerja : Terciptanya kesadaran masyarakat

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.20.000.000,-

4 Kegiatan : Pemungutan Retribusi IMB

Indikator Kinerja : Peningkatan kesadaran masyarakat akan perlunya IMB pemohon yang terlayani

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.75.000.000,-

5 Kegiatan : Ketatalaksanaan Perizinan Usaha Perdagangan dan Perikanan

Indikator Kinerja : Kualitas Pelayanan Perizinan Meningkat

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.75.000.000,-

6 Kegiatan : Pelaksanaan izin perubahan penggunaan tanah

Indikator Kinerja : Terciptanya kesadaran masyarakat

Kelompok sasaran : DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep

Pagu Indikatif : Rp.100.000.000,-

5.3 PENDANAAN / PAGU INDIKATIF.

Pendanaan / pagu indikatif adalah merupakan estimasi kebutuhan

anggaran untuk pelaksanaan program dan kegiatan organisasi, baik kegiatan

[AUTHOR NAME] 69

rutin SKPD maupun kegiatan pembangunan yang menjadi bagian tugas dan fungsi SKPD.

Kebutuhan anggaran indikatif untuk kegiatan rutin SKPD telah ditetapkan berdasarkan kebutuhan standart minimal oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), sedangkan estimasi kebutuhan anggaran untuk kegiatan pembangunan yang menjadi bagian tugas dan fungsi SKPD adalah sebagai berikut : ada di matrik pendanaan.

Tabel 5 1

Rencana program, Kegiatan, Indikator kinerja, Kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

[AUTHOR NAME] 70

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD BERDASARKAN TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi akan dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan tepat dan akurat jika terlebih dahulu ditetapkan indikator kinerja yang telah disepakati bersama. Penetapan indikator kinerja merupakan syarat penting untuk menetapkan rencana kenerja sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau Rencana Strategis Organisasi untuk memperoleh hasil organisasi yang berprestasi di masa mendatang.

Kinerja organisasi pada dasarnya dapat digambarkan melalui tingkat tujuan dan sasaran suatu organisasi, oleh karena itu adapun indikator kinerja Utama SKPD yang mengacu pada tujuan RPJMD yaitu: 1. Jumlah nilai Investasi Penanaman Modal.

- Nilai Insvestasi PMDN - Nilai Insvestasi PMA

2. Jumlah insvestor. 3. Nilai Survey Kepuasan Masyarakat (IKM). 4. Jumlah masyarakat yang mengakses perizinan secara online, 5. Persentase Penerbitan izin tepat waktu.

Adapun untuk indikator kinerja kegiatan rutin eks Biaya Administrasi Umum (BAU) / Belanja langsung yang masuk pada : Program pelayanan administrasi perkantoran, Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, Program peningkatan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, dan Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan ketersediaan anggaran yang besarannya ditetapkan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

[AUTHOR NAME] 71

BAB VII

P E N U T U P

Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep Tahun 2016– 2021 ini berisi pedoman pelaksananan pembangunan dan ketentuan-ketentuan lain yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumenep tahun 2016 - 2021 yang akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan Rencana Kerja tahunan DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Dengan tersusunnya Renstra DPM DAN PTSP Kabupaten Sumenep diharapkan dapat tercapai sasaran yang efektif dan efisien, secara sinergi sehingga visi dan misi Pemerintah Kabupaten Sumenep menjadi kenyataan sesuai dengan harapan kita semua.

Rencana Strategis DPM DAN PTSP mempunyai kelenturan dalam pelaksanaannya dan bersifat dinamis dalam proses pengembangannya sejauh tidak menyimpang dari visi dan misi yang telah ditetapkan . Dengan Rencana Strategis ini pula diharapkan akan terwujud sinkronisasi dan sinergisitas program antar bidang, antar instansi/lembaga terkait dalam membangun pelayanan perizinan dan investasi di Kabupaten Sumenep serta memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran bagi masyarakat Kabupaten Sumenep khususnya dan kemajuan bangsa Indonesia umumnya.

Dalam Implimentasinya Rencana Strategis ini dapat terlaksana dengan baik apabila : 1. Tercukupinya SDM Aparatur. 2. Sarana dan Prasarana memenuhi standart minimal pelayanan. 3. Tercukupinya dana anggaran kegiatan pelayanan publik.

Selanjutnya, kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya

Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep ini kami ucapkan terima kasih.

Sumenep, Desember 2016

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

KABUPATEN SUMENEP

ABDUL MADJID, S. Sos, M. SI Pembina Tingkat 1

NIP. 196601108 198809 1 001