BAB I PENDAHULUAN -...

15
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Kotamobagu Tahun 2017 Page | 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang kemudian Inpres ini diganti dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 pasal 3 dinyatakan bahwa Azas-azas Umum Penyelenggaraan Negara, meliputi: Azas Kepastian Hukum, Azas Tertib Penyelenggaraan Negara, Azas Kepentingan Umum, Azas Keterbukaan, Azas Proporsionalitas, Azas Profesionalitas, danAzas Akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara Negara harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 1.2 Gambaran Kondisi Umum Daerah 1.2.1 Letak Geografis dan Batas Wilayah Letak geografis Kota Kotamobagu terletak pada posisi 124 0 15’ 9,56” – 124 0 21’ 1,93” Bujur Timur dan 0 0 41’ 16,29” - 0 0 46’ 14,8” Lintang Utara, dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah Utara dengan Kecamatan Passi Timur dan Kecamatan Barat - Sebelah Timur dengan Kecamatan Modayag - Sebelah Selatan dengan Kecamatan Lolayan - Sebelah Barat dengan Kecamatan Passi Barat Terletak pada jarak ± 180 km di selatan Ibu Kota Provinsi (Kota Manado). Kota Kotamobagu secara Administratif terbagi dalam 4 Kecamatan dan 33 Desa/Kelurahan yang memiliki luas wilayah keseluruhan ± 68,06 km 2 (Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kota Kotamobagu Di Provinsi Sulawesi Utara).

Transcript of BAB I PENDAHULUAN -...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - disbudpar.kotamobagukota.go.iddisbudpar.kotamobagukota.go.id/uploads/e2d57-bab-i-pendahuluan.… · Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Kotamobagu Tahun 2017

Page | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999

tentang Penyelenggaran Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi

dan Nepotisme, telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999

tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang kemudian Inpres ini

diganti dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dalam Undang-undang

Nomor 28 Tahun 1999 pasal 3 dinyatakan bahwa Azas-azas Umum

Penyelenggaraan Negara, meliputi: Azas Kepastian Hukum, Azas Tertib

Penyelenggaraan Negara, Azas Kepentingan Umum, Azas Keterbukaan, Azas

Proporsionalitas, Azas Profesionalitas, danAzas Akuntabilitas. Azas

akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan

penyelenggara Negara harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau

rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.2 Gambaran Kondisi Umum Daerah

1.2.1 Letak Geografis dan Batas Wilayah

Letak geografis Kota Kotamobagu terletak pada posisi 124015’

9,56” – 1240 21’ 1,93” Bujur Timur dan 00 41’ 16,29” - 00 46’ 14,8”

Lintang Utara, dengan batas-batas sebagai berikut:

- Sebelah Utara dengan Kecamatan Passi Timur dan Kecamatan

Barat

- Sebelah Timur dengan Kecamatan Modayag

- Sebelah Selatan dengan Kecamatan Lolayan

- Sebelah Barat dengan Kecamatan Passi Barat

Terletak pada jarak ± 180 km di selatan Ibu Kota Provinsi (Kota

Manado). Kota Kotamobagu secara Administratif terbagi dalam 4

Kecamatan dan 33 Desa/Kelurahan yang memiliki luas wilayah

keseluruhan ± 68,06 km2 (Berdasarkan Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 4 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kota

Kotamobagu Di Provinsi Sulawesi Utara).

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - disbudpar.kotamobagukota.go.iddisbudpar.kotamobagukota.go.id/uploads/e2d57-bab-i-pendahuluan.… · Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Kotamobagu Tahun 2017

Page | 2

Secara geografis letak Kota Kotamobagu dikelilingi oleh

kabupaten-kabupaten hasil pemekaran yaitu; Kabupaten Bolaang

Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow (induk), Kabupaten

Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Awalnya Kota Kotamobagu sebelum dimekarkan sudah menjadi pusat

pemerintahan Kabupaten Bolaang Mongondow Induk. Dalam konteks

regional, Kota Kotamobagu merupakan pusat pertumbuhan ekonomi

yang didukung oleh produk jasa khususnya diwilayah Bolaang

Mongondow Raya dan umumnya pada kawasan propinsi Sulawesi

Utara.Dengan demikian Kota Kotamobagu harus menyiapkan dirinya

menjadi kota jasa dan pusat pertumbuhan ekonomi yang siap melayani

kebutuhan-kebutuhan, event-event nasional/Internasional yang akan

dan bisa diselenggarakan di Kota Kotamobagu. Pelayanan yang ekstra

bagi pemenuhan kebutuhan warga juga menjadi tuntutan utama karena

semakin berkembang dan beragamnya kebutuhan seluruh warga

terhadap barang dan jasa. Implikasi dari semua ini adalah

meningkatnya kebutuhan pengadaan sarana transportasi masyarakat

Kota, timbulnya kemacetan, meningkatnya jumlah pedagang kaki lima,

rusaknya tata kota, semakin menurunnya kualitas kebersihan kota

sebagai akibat dari kelebihan penduduk dan segala aktivitasnya yang

melebihi daya dukung lingkungan.

Kota Kotamobagu berbatasan langsung dengan Kabupaten

Bolaang Mongondow (Bolmong) dan Kabupaten Bolaang Mongondow

Timur (Boltim), serta berdekatan dengan Kabupaten Minahasa Selatan.

Jarak antara Kotamobagu dengan Manado 183,72 Km (melalui Inobonto)

dan 207,26 Km (melalui Modoinding). Kota Kotamobagu merupakan

pusat kegiatan ekonomi terkemuka di bagian barat dan selatan

Sulawesi Utara.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - disbudpar.kotamobagukota.go.iddisbudpar.kotamobagukota.go.id/uploads/e2d57-bab-i-pendahuluan.… · Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Kotamobagu Tahun 2017

Page | 3

Gambar 1.1

Geostrategis Kota Kotamobagu di Provinsi Sulawesi Utara

1.2.2 Administrasi dan Luas Wilayah

Kota Kotamobagu adalah salah satu kota yang berada dibawah

wilayah administratif Propinsi Sulawesi Utara dan berjarak lebih kurang

180 Km dari pusat pemerintahan Ibu Kota Provinsi Manado. Secara

administratif Kota Kotamobagu terbagi kedalam 4 kecamatan dan 33

desa/kelurahan dengan luas wilayah ± 68,06 km2 (Berdasarkan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2007 Tentang

Pembentukan Kota Kotamobagu Di Provinsi Sulawesi Utara). Adapun

batas-batas wilayah kota adalah sebagai berikut:

- Kecamatan Passi Timur dan Passi Barat, Kabupaten Bolaang

Mongondow di sebelah utara,

- Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan

kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow di sebelah

selatan,

- Kecamatan Passi Barat dan Kecamatan Modayag Kabupaten Bolaang

Mongondow di sebelah timur,

Kab. Bolaang

Mongondow Utara

Kab. Bolaang Mongon

dow

Kota Kotamoba

gu

Kab. Bolaang

Mongondow Selatan

Kab. Bolaang

Mongondow Timur

Kota Kotamobagu

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - disbudpar.kotamobagukota.go.iddisbudpar.kotamobagukota.go.id/uploads/e2d57-bab-i-pendahuluan.… · Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Kotamobagu Tahun 2017

Page | 4

- Kecamatan Lolayan dan Kecamatan Passi Barat Kabupaten Bolaang

Mongondow di sebelah barat.

Secara geografis letak Kota Kotamobagu dikelilingi oleh

kabupaten-kabupaten hasil pemekaran yaitu; Kabupaten Bolaang

Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow (induk), Kabupaten

Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Awalnya Kota Kotamobagu sebelum dimekarkan sudah menjadi pusat

pemerintahan Kabupaten Bolaang Mongondow Induk. Dalam konteks

regional, Kota Kotamobagu merupakan pusat pertumbuhan ekonomi

yang didukung oleh produk jasa khususnya diwilayah Bolaang

Mongondow raya dan umumnya pada kawasan propinsi Sulawesi

Utara.Dengan demikian Kota Kotamobagu harus menyiapkan dirinya

menjadi kota jasa dan pusat pertumbuhan ekonomi yang siap melayani

kebutuhan-kebutuhan, event-event nasional/internasional yang akan

dan bisa diselenggarakan di Kota Kotamobagu. Pelayanan yang ekstra

bagi pemenuhan kebutuhan warga juga menjadi tuntutan utama karena

semakin berkembang dan beragamnya kebutuhan seluruh warga

terhadap barang dan jasa. Implikasi dari semua ini adalah

meningkatnya kebutuhan pengadaan sarana transportasi masyarakat

Kota, timbulnya kemacetan, meningkatnya jumlah pedagang kaki lima,

rusaknya tata kota, semakin menurunnya kualitas kebersihan kota

sebagai akibat dari kelebihan penduduk dan segala aktivitasnya yang

melebihi daya dukung lingkungan.

Dengan posisinya yang strategis sebagai salah satu Kota yang

diapit oleh empat kabupaten di Bolaang Mongondow Raya serta kondisi

alamnya yang relatif lebih nyaman, menjadikan kota Kotamobagu

menjadi pilihan bagi penduduk dari luar Kotamobagu untuk datang

baik keperluan berbelanja ataupun kegiatan dalam pendidikan dan

kesehatan. Secara Administrasi, Kota Kotamobagu terbagi menjadi

empat kecamatan dengan luas wilayah (daratan) adalah 131,92 Km2

dengan rincian sebagai berikut :

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - disbudpar.kotamobagukota.go.iddisbudpar.kotamobagukota.go.id/uploads/e2d57-bab-i-pendahuluan.… · Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Kotamobagu Tahun 2017

Page | 5

Tabel 1.1

Kota Kotamobagu menurut Wilayah 2015

Wilayah Administrasi Jumlah

Kecamatan 4

Desa 15

Kelurahan 18

Sumber : Kota Kotamobagu dalam angka 2015

1.2.3 Kependudukan

Sebagai daerah otonomi baru setelah terjadi pemekaran tahun

2007, Kota Kotamobagu yang memiliki luas wilayah keseluruhan±

68,06 km2 (Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4

Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kota Kotamobagu Di Provinsi

Sulawesi Utara)berupaya untuk menyediakan suatu bentuk pelayanan

kepada masyarakat. Kota Kotamobagu memiliki 4 kecamatan, 18

kelurahan dan 15 desa.

Gambar 1.2

Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan

di Kota Kotamobagu, 2010, 2014, dan 2016

Kecamatan Jumlah Penduduk

Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun (%)

2010 2014 2016 2010-2016 2014-2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Kotamobagu Selatan 26 355 28 758 30.

876 1.95 1.44

2 Kotamobagu Timur 28 030 30 439 29.

017 1.94 0.9

3 Kotamobagu Barat 37 678 41 064 42.

463 2.42 3.41

4 Kotamobagu Utara 15 396 16 758 17 071

2.09 1.87

Kota Kotamobagu 107 459

117 019

119 427

2.13 2.06

Sumber : Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - disbudpar.kotamobagukota.go.iddisbudpar.kotamobagukota.go.id/uploads/e2d57-bab-i-pendahuluan.… · Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Kotamobagu Tahun 2017

Page | 6

Tabel 1.3

Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin

di Kota Kotamobagu 2013

Kecamatan

Jenis Kelamin Rasio Jenis

Kelamin Laki-Laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Kotamobagu Selatan

15 845 15 031 30 876 105,42

2 Kotamobagu Timur

14 876 14 141 29 017 105,20

3 Kotamobagu Barat

21 542 20 921 42 463 102,97

4 Kotamobagu Utara

8 529 8 542 17 071 99,85

Kota Kotamobagu 60 792 58 635 119 427

103,68

Sumber : Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035

Berdasarkan kecamatan tampak bahwa jumlah penduduk terbanyak

terdapat di Kecamatan Kotamobagu Barat sebaliknya terendah di Kecamatan

Kotamobagu Utara dengan komposisi penduduk laki-laki lebih besar

dibandingkan dengan perempuan.

1.3 STRUKTUR ORGANISASI

Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kota Kotamobagu sudah

mengacu pada PP Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat

Daerah, yang resmi penerapannya pada tanggal 29 Desember 2016. Dengan

persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Kota Kotamobagu, PERDA Organisasi

Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan daerah Nomor 8 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Kotamobagu;

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - disbudpar.kotamobagukota.go.iddisbudpar.kotamobagukota.go.id/uploads/e2d57-bab-i-pendahuluan.… · Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Kotamobagu Tahun 2017

Page | 7

Dalam memwujudkan visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota, dalam

menjalankan roda pemerintahannya, dibantu oleh seorang Sekretaris Daerah

Kota Kotamobagu yang membawahi 3 (tiga) Asisten dan 9 (sembilan) Bagian.

Terdapat 21 (dua puluh satu) Dinas dan 6 (enam) Badan, 1 (satu)

Inspektorat daerah, 1 (satu) Sekretariat DPRD serta 4 (empat) kecamatan

dengan uraian sebagai berikut:

1. Dinas-Dinas dalam Pemerintah Kota Kotamobagu yaitu:

1. Dinas Pemuda dan Olah Raga;

2. Dinas Kesehatan;

3. Dinas Pekerjaa Umum;

4. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman;

5. Dinas Pertanian dan Perikanan;

6. Dinas Ketahanan Pangan;

7. Dinas Perhubungan;

8. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;

9. Dinas Komunikasi dan Informatika;

10. Dinas Perindustrian dan Tenagan Kerja;

11. Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah;

12. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

13. Dinas Sosial;

14. Satuan Polisi Pamong Praja;

15. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

16. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

17. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;

18. Dinas Lingkungan Hidup;

19. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

20. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan;

21. Dinas Pendidikan

2. Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari:

1. Inspektorat Daerah;

2. Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah;

3. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah;

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - disbudpar.kotamobagukota.go.iddisbudpar.kotamobagukota.go.id/uploads/e2d57-bab-i-pendahuluan.… · Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Kotamobagu Tahun 2017

Page | 8

4. Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan;

5. Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

6. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

3. Bagian-Bagian dalam Sekretariat Daerah terdiri dari:

1. Bagian Pemerintahan;

2. Bagian Hukum;

3. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol;

4. Bagian Perekonomian Pembangunan dan Sumber Daya Alam;

5. Bagian Kesejahteraan Rakyat;

6. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa;

7. Bagian Umum;

8. Bagian Organisasi;

9. Bagian Tata Usaha Pimpinan.

4. Kecamatan.

1. Kecamatan Kotamobagu Barat.

2. Kecamatan Kotamobagu Utara.

3. Kecamatan Kotamobagu Selatan.

4. Kecamatan Kotamobagu Timur.

Selain kelembagaan diatas, terdapat pula Sekretariat DPRD yang

dipimpin oleh Sekretaris DPRD dan membawahi 3 bagian :

1. Bagian Risalah dan Persidangan ;

2. Bagian Keuangan ; dan

3. Bagian Umum

Pemerintah Kota Kotamobagu dibentuk berdasarkan Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kota

Kotamobagu Di Provinsi Sulawesi Utara, bahwa Pemerintah Daerah adalah

penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah, dan DPRD

menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-

luasnya dalam system dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945. Pemerintahan Daerah menjalankan otonomi seluas-

luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - disbudpar.kotamobagukota.go.iddisbudpar.kotamobagukota.go.id/uploads/e2d57-bab-i-pendahuluan.… · Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Kotamobagu Tahun 2017

Page | 9

berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Urusan Pemerintahan yang

menjadi kewenangan pemerintah daerah terdiri atas urusan wajib dan urusan

pilihan.

Urusan wajib yang menjadi kewenangan daerah meliputi pendidikan,

kesehatan, perencanaan dan pengendalian pembangunan, perencanaan,

Urusan Pekerjaan Umum, Perumahan, Penataan Ruang, Perhubungan,

Pertanahan (kelompok infrastruktur dan tata ruang), Urusan Lingkungan

Hidup (kelompok fisik dan lingkungan), Urusan Sosial, Kebudayaan,

Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, Kepemudaan Dan

Olahraga, Komunikasi Dan Informatika (Kelompok social budaya), Urusan

Kependudukan dan Catatan Sipil, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

(kelompok kependudukan ) Urusan Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah,

Penanaman Modal, Perindustrian Dan Ketenagakerjaan (Kelompok Bidang

Ekonomi), Urusan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri, Perencanaan

Pembangunan, Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian,

Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, Statistik, Kearsipan (Kelompok

Pemerintahan), Pertanian, Perternakan ,Kehutanan, Perikanan Dan Ketahanan

Pangan (Kelompok Bidang Pertanian).

1.4 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

Identifikasi Permasalahan Untuk Pemenuhan Penyelenggaraan Urusan

Pemerintahan Daerah (Urusan Wajib/Pilihan).

Urusan wajib meliputi:

1. Pendidikan;

1. Penuntasan wajib belajar 9 tahun dan mengembangkan wajib belajar

12 tahun terutama bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)

belum berjalan sesuai harapan;

2. Sistim Informasi Manajemen yang menyajikan data dan informasi

belum berjalan dengan baik.

3. Program beasiswa pendidikan bagi masyarakat berpendapatan rendah

belum semuanya dapat dilayani dengan baik;

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - disbudpar.kotamobagukota.go.iddisbudpar.kotamobagukota.go.id/uploads/e2d57-bab-i-pendahuluan.… · Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Kotamobagu Tahun 2017

Page | 10

2. Kesehatan;

1. Awal Tahun 2017 Kualitas dan Kuantitas tenaga, fasilitas, dan

infrastruktur kesehatan belum memadai. Memasuki Triwulan IV

tahun anggaran 2016, infrastruktur kesehatan sudah mengalami

peningkatan dengan dibangunnya 2 (dua) tower fasilitas perawatan

dengan kapasitas 300 tempat tidur. Kemudian untuk kegiatan

pelayanan kesehatan operasi (bedah) juga telah dilengkapi dengan

fasilitas bertaraf nasional. Disamping itu dibidang pelayanan, sudah

terdapat dokter spesialis operasi mata yang sebelumnya selama ini

dilakukan di ibu kota provinsi Sulawesi utara.

2. Kesadaran akan pola hidup sehat dan sanitasi lingkungan pada awal

tahun 2017 sebagian masyarakat terutama di kalangan berpendidikan

rendah, miskin, dan menempati daerah kumuh masih rendah. Tetapi

pada pertengahan tahun 2017, Pemerintah Kotamobagu telah

mencanangkan pola hidup sehat dan sanitasi lingkungan dengan

pencanangan “KOTAKU” Kota bebas kumuh, pencanangan bebas

BAB, pencanangan pilot project kotamobagu menuju Kota Layak

Anak.

3. Peningkatan tipe Rumah sakit sebagai rumah sakit rujukan di

kawasan Bolaang Mongondow Raya;

4. Pelayanan rumah sakit yang berbasis Informasi Teknologi.

3. Urusan Pekerjaan Umum, Perumahan, Penataan Ruang, Perhubungan,

Pertanahan (kelompok infrastruktur dan tata ruang);

1. Kondisi drainase belum semuanya baik;

2. Belum terlayaninya kota secara memadai untuk penanganan air

limbah terpadu dengan IPAL;

3. Kondisi jaringan jalan yang mengalami kerusakan sedang dan berat

tersebar dibeberapa wilayah;

4. Penataan hunian rumah susun dan permukiman yang layak dengan

akses sanitasi yang memadai belum terbangun secara optimal;

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - disbudpar.kotamobagukota.go.iddisbudpar.kotamobagukota.go.id/uploads/e2d57-bab-i-pendahuluan.… · Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Kotamobagu Tahun 2017

Page | 11

5. Permukiman penduduk atau perumahan yang berkaitan dengan

ketersediaan sanitasi dan air bersih, ketersediaan perumahan yang

layak huni masih kurang.

6. Masih terdapatnya Kawasan kumuh di Kotamobagu

4. Urusan Lingkungan Hidup (kelompok fisik dan lingkungan);

1. Peningkatan penyediaan sumber air baku belum memadai untuk

mengimbangi laju pertumbuhan penduduk;

2. Masih adanya indikasi perilaku masyarakat penyebab tercemarnya

beberapa bagian sungai-sungai di Kotamobagu;

3. Masih adanya komponen masyarakat yang belum mengikuti program

pemerintah dibidang pemberdayaan masyarakat untuk peduli

terhadap pengelolaan sampah secara mandiri.

5. Urusan Sosial, Kebudayaan, Pemberdayaan Perempuan Dan

Perlindungan Anak, Kepemudaan Dan Olahraga, Komunikasi Dan

Informatika (Kelompok social budaya)

1. Kerjasama pemerintah, swasta dan lembaga / organisasi masyarakat

dalam memberdayakan kelompok penyandang masalah kesejahteraan

sosial masyarakat belum efektif;

2. Penggunaan sistem informasi dalam pengelolaan database

penyandang PMKS belum optimal.

3. Belum optimalnya pelestarian kehidupan seni tradisional dan bahasa

dan sastra, yang masih lekat dan tumbuh dalam kehidupan

masyarakat dalam menghadapi arus globalisasi serta kearifan budaya

lokal sebagai basis ketahanan budaya untuk menjaga keberlanjutan

dinamika dan perkembangan zaman sekaligus untuk menyaring

masuknya budaya-budaya asing yang kurang sesuai dengan tatanan,

tuntunan dan tontonan budaya lokal;

4. Belum melembaganya pengelolaan budaya sebagai aset yang sangat

berharga dalam membangun jati diri dan mewarnai segenap sektor

kehidupan serta menjadi daya tarik yang khas untuk mengundang

kunjungan dan perhatian dari luar daerah dan dunia internasional;

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - disbudpar.kotamobagukota.go.iddisbudpar.kotamobagukota.go.id/uploads/e2d57-bab-i-pendahuluan.… · Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Kotamobagu Tahun 2017

Page | 12

5. Belum maksimal kelembagaan terhadap kegiatan Perlindungan anak

dan pemenuhan hak mereka masih harus ditingkatkan untuk

menyiapkan mereka menjadi generasi penerus yang sesuai dengan visi

pembangunan jangka panjang.

6. Institusi-institusi yang membawahi cabang-cabang olahraga belum

terkelola secara memadai.

7. Penyebarluasan informasi terkait kebijakan pemerintah belum

ditunjang dengan fasilitas system informasi yang memadai.

8. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada SKPD

belum terintegrasi / terpusat dalam satu sistem.

6. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (kelompok

kependudukan) ;

1. Penurunan dari cakupan peserta KB aktif ini perlu menjadi salah satu

perhatian, terutama terkait dengan upaya pengendalian laju

pertumbuhan penduduk alami Kotamobagu

2. Kurangnya tenaga penyuluh KB yang terlatih.

7. Urusan Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah, Penanaman Modal,

Perindustrian Dan Ketenagakerjaan (Kelompok Bidang Ekonomi)

1. Jumlah koperasi yang tidak aktif masih banyak.

2. Kemampuan masyarakat (UMKM) dalam membaca pesatnya laju

pertumbuhan ekonomi yang berakibat lambatnya perbaikan

kesejahteraan masyarakat.

3. Rendahnya jiwa entrepreneur masyarakat, pemanfaatan Teknologi

Tepat Guna (TTG), pemanfaatan lembaga keuangan

4. Kurangya informasi dan pengetahuan teknologi di bidang

perkembangan ekonomi dan bisnis

5. Rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kelembagaan

Koperasi;

6. Promosi produk-produk UMKM baik didalam maupun diluar negeri

masih kurang.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - disbudpar.kotamobagukota.go.iddisbudpar.kotamobagukota.go.id/uploads/e2d57-bab-i-pendahuluan.… · Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Kotamobagu Tahun 2017

Page | 13

7. Informasi terhadap peningkatan dan perbaikan pelayanan perizinan

pemerintah belum terkomunikasi secara optimal di kalangan

masyarakat dan pelaku ekonomi.

8. peningkatan daya saing produk melalui dukungan infrastruktur

pendukung masih kurang;

9. manajemen penyediaan bahan baku produk UMKM belum optimal.

10. Insentif fiskal dan non fiskal terhadap investor untuk menarik

investasi masih belum memadai.

11. Kekurangan dalam sarana dan prasarana dasar terutama pemadaman

listrik sering terjadi.

12. Simpul-simpul ekonomi belum dieksplorasi secara optimal.

8. Urusan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri, Perencanaan

Pembangunan, Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian,

Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, Statistik, Kearsipan (Kelompok

Pemerintahan)

1. Penggunaan hak-hak hukum dan wawasan politik serta toleransi

masyarakat belum dimanfaatkan secara optimal.

2. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung Satuan Polisi Pamong

Praja dalam mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum serta

penerapan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.

3. Kurangya kesadaran dalam pengelolaan Manajemen database untuk

kegiatan perencanaan

4. Masih lemahnya kualitas kajian-kajian yang dapat menunjang

perencanaan pembangunan yang baik.

5. Masih kurangnya perhatian masyarakat terhadap pentingnya

penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan

6. Terbatasnya intensitas kerjasama antar pelaku pembangunan

terutama pihak swasta dan masyarakat pada umumnya dalam

membangun public private partnership.

7. Lemahnya sumberdaya manusia yang memiliki kualifikasi perencana

dan peneliti di Pemerintah Kotamobagu.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - disbudpar.kotamobagukota.go.iddisbudpar.kotamobagukota.go.id/uploads/e2d57-bab-i-pendahuluan.… · Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Kotamobagu Tahun 2017

Page | 14

8. Kerjasama, kemitraan dan jejaring kerja antara masyarakat sipil,

DPRD, partai politik dan pemerintah daerah dalam mengatasi

permasalahan daerah serta dalam kapasitas penguatan kelembagaan

belum optimal;

9. Pengembangan dan peningkatan kapasitas pelayanan pemerintah

berbasis elektronik dan internet (electronic Government, e-Gov) belum

optimal;

10. Kerjasama dengan pihak luar negeri dengan implementasi yang lebih

bermanfaat bagi masyarakat masih kurang;

11. Kualitas dan kuantitas jejaringan kerjasama dengan daerah lain,

swasta baik di dalam negeri maupun di luar negeri belum optimal;

12. Jumlah kuantitas dan kualitas aparatur pemerintah desa belum

optimal dalam manajemen pembangunan dan pengelolaan keuangan

desa masih rendah;

13. Kelurahan dan kecamatan belum berperan optimal dalam pelayanan

dan pelaksanaan pembangunan skala lingkungan atau di tingkat

masyarakat;

14. Pelayanan publik masih memerlukan perbaikan di semua lini;

9. Pertanian, Perternakan, Kehutanan, Perikanan Dan Ketahanan Pangan

(Kelompok Bidang Pertanian)

1. Intensifikasi penyuluhan pertanian, perkebunan, peternakan dan

perikanan masih kurang.

2. Pengetahuan petani tentang pengelolaan agribisnis bidang pertanian,

perkebunan, peternakan dan perikanan masih kurang.

3. Kemauan dan kemampuan petani masih kurang untuk menggunakan

teknologi pertanian yang lebih maju.

4. Irigasi masih kurang untuk mengatur ketersediaan dan penyaluran

air untuk pertanian dan perkebunan.

5. Permukiman dan aktivitas ekonomi bertambah yang mengakibatkan

alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman

6. Ketergantungan pada pupuk anorganik dan pestisida masih tinggi

sehingga mengurangi tingkat kesuburan tanah.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - disbudpar.kotamobagukota.go.iddisbudpar.kotamobagukota.go.id/uploads/e2d57-bab-i-pendahuluan.… · Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Kotamobagu Tahun 2017

Page | 15

7. Ketergantungan petani yang cukup tinggi terhadap program bantuan

pemerintah sehingga kurang memiliki kemandirian dan daya juang

yang tinggi.

8. Pengetahuan dan kemauan masyarakat masih rendah dalam

memanfaatkan limbah-limbah hasil pertanian, peternakan dan

perkebunan untuk menghasilkan produk-produk yang bernilai

tambah.

9. Ketidakstabilan Ketersediaan pupuk ditingkat petani.

10. Indikasi praktek ijon pengusaha terhadap petani masih tinggi

disebabkan tingkat kepemilikan modal petani yang sangat rendah.

11. Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) masih kurang untuk

kegiatan pertanian, peternakan, dan perkebunan.

12. Animo masyarakat, terutama kaum muda, untuk menjadi peternak

dan petani professional cenderung menurun.

13. Penyakit tanaman perkebunan belum tertanggulangi secara baik.

14. Animo petani untuk beternak masih kurang dan hama penyakit

ternak relatif tinggi.

15. Produksi daging masih rendah untuk memenuhi kebutuhan lokal.

16. Industri yang mendukung pengelolaan produk turunan dari

komoditas pertanian, perkebunan, dan peternakan masih terbatas.

17. Sinergitas program pemerintah daerah dengan program nasional

belum optimal dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan (food

security).

18. Hasil-hasil penelitian di bidang pertanian, peternakan, dan

perkebunan masih kurang.

19. Penetapan klaster komoditas unggulan pertanian peternakan dan

perkebunan belum optimal.