BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1....

57
- 1 - BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Tuntutan gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah sejalan dengan meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat, disamping adanya globalisasi. Pola-pola lama dalam penyelenggaraaan pemerintahan telah tidak sesuai lagi bagi tatanan masyarakat yang saat ini berubah. Oleh karenanya, tuntutan itu merupakan hal yang wajar dan telah seharusnya direspon oleh Pemerintah dengan melakukan perubahan yang terarah, pada terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintahan Daerah memberikan kewenangan yang lebih luas untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Konsekuensi dari pelaksanaan Undang-Undang tersebut adalah bahwa Pemerintah Daerah harus dapat lebih meningkatkan kinerjanya dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat. Secara periodik kinerja penyelenggaraan pemerintahan tercermin dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban instansi untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik (LAKIP). Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Semarang sebagai salah satu instansi pemerintah daerah sesuai dengan bidang tugasnya membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintah di bidang perencanaan pembangunan, berkewajiban juga menyusun rencana strategis. Dengan demikian diharapkan agar dapat menentukan arah perkembangan dalam

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1....

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

- 1 -

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang

paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini.

Tuntutan gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk

penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah sejalan dengan

meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat, disamping adanya

globalisasi. Pola-pola lama dalam penyelenggaraaan pemerintahan telah

tidak sesuai lagi bagi tatanan masyarakat yang saat ini berubah. Oleh

karenanya, tuntutan itu merupakan hal yang wajar dan telah seharusnya

direspon oleh Pemerintah dengan melakukan perubahan yang terarah, pada

terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pusat dan Pemerintahan Daerah memberikan kewenangan yang lebih

luas untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Konsekuensi dari

pelaksanaan Undang-Undang tersebut adalah bahwa Pemerintah Daerah

harus dapat lebih meningkatkan kinerjanya dalam penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat. Secara

periodik kinerja penyelenggaraan pemerintahan tercermin dalam sistem

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Akuntabilitas merupakan

perwujudan kewajiban instansi untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban yang

dilaksanakan secara periodik (LAKIP). Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (BAPPEDA) Kota Semarang sebagai salah satu instansi pemerintah

daerah sesuai dengan bidang tugasnya membantu Kepala Daerah dalam

penyelenggaraan pemerintah di bidang perencanaan pembangunan,

berkewajiban juga menyusun rencana strategis. Dengan demikian

diharapkan agar dapat menentukan arah perkembangan dalam

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

- 2 -

meningkatkan kinerjanya, dan mampu menjawab tuntutan perkembangan

lingkungan strategis baik lokal regional, nasional, maupun global.

Rencana strategis yang disusun oleh Bappeda merupakan langkah

awal untuk melaksanakan mandat tersebut di atas, yang dalam

penyusunannya perlu melaksanakan analisis terhadap lingkungan baik

internal maupun eksternal yang merupakan langkah yang penting dengan

memperhitungan kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness), peluang

(opportunities), dan tantangan (threats) yang ada. Rencana ini merupakan

suatu proses yang berorientasi pada proses dan hasil yang ingin dicapai

dalam kurun waktu lima tahun, dengan tetap memperhatikan potensi yang

ada baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam, kekuatan,

kelemahan, peluang, dan tantangan yang dihadapi. Rencana strategis

disusun untuk jangka waktu lima tahun, dan diimplementasikan ke dalam

rencana kerja (Renja) tahunan.

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

merupakan salah satu dokumen teknis operasional dan merupakan

penjabaran teknis dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, dan indikasi

rencana program lima tahunan meliputi program internal maupun eksternal,

yaitu yang merupakan program SKPD Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah, program lintas SKPD, dan program lintas wilayah.

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah adalah :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

- 3 -

undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan

Penyelenggaran Pemerintah Daerah.

7. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 – 2009.

8. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (AKIP).

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan

Perijinan Terpadu Kota Semarang (Lembaran Daerah Kota Semarang

Nomor 16 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang

Nomor 23);

11. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Semarang Tahun 2010-2015;

12. Peraturan Walikota Semarang Nomor 43 Tahun 2008 tentang

Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kota Semarang.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

- 4 -

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Strategis BAPPEDA Kota Semarang adalah :

1. Memberikan arah dan pedoman bagi semua personil dalam

melaksanakan tugasnya untuk menentukan prioritas-prioritas di bidang

perencanaan pembangunan, sehingga tujuan program dan sasaran

kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 2011 - 2015 dapat

tercapai.

2. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi

dengan instansi terkait, monitoring, analisis, evaluasi kegiatan baik

secara internal maupun eksternal.

3. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders)

tentang rencana pembangunan tahunan.

4. Menjadi kerangka dasar bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

dalam upaya meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan.

Tujuan penyusunan dari Rencana Strategis Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah adalah :

1. Meningkatkan pelayanan masyarakat secara prima.

2. Merencanakan perubahan dalam lingkungan yang semakin kompleks.

3. Mengelola keberhasilan organisasi secara sistemik.

4. Memanfaatkan perangkat manajerial dalam pengelolaan pemerintahan

dan pembangunan.

5. Mengembangkan pemikiran, sikap dan tindakan yang berorientasi pada

masa depan.

6. Meningkatkan komunikasi antar pemangku kepentingan (stakeholders).

7. Memudahkan para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk

menghadapi masa depan.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

- 5 -

1.4. Sistematika Penulisan

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang

Tahun 2011 – 2015 disusun menurut sistematika sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Landasan Hukum

1.3 Maksud dan Tujuan

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II. GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD

2.1 Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

2.2 Sumber Daya SKPD

2.3 Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

SKPD

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

3.3 Telaahan terhadap Renstra Bappeda Kota Semarang Tahun 2005-2010

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi

4.2 Tujuan dan Sasaran

4.3 Strategi dan Kebijakan

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

- 6 -

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

- 7 -

BAB II

GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD

2.1 Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

Tugas dan Fungsi

Berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 3 Tahun 2001

tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis

Daerah Kota Semarang yang kemudian diperbarui dengan Surat Keputusan

Kepala Bappeda Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan Perijinan

Terpadu Kota Semarang, Bappeda mempunyai tugas pokok melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di

bidang perencanaan pembangunan daerah.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bappeda mempunyai

fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang perencanaan pembangunan daerah;

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah

dibidang perencanaan pembangunan daerah;

c. Pelaksanakan pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah;

d. Penyusunan rencana program dibidang perencanaan pembangunan

daerah;

e. Penyusunan kebijakan perencanaan pembangunan daerah dalam jangka

panjang dan jangka menengah serta tahunan;

f. Pelaksanaan koordinasi perencanaan pembangunan daerah dengan

perangkat daerah, instansi vertikal, dan pelaku pembangunan.

g. Pelaksanaan fasilitasi perencanaan, pengendalian dan evaluasi

pembangunan daerah secara makro;

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

- 8 -

h. Pelaksanaan fasilitasi dan pertanggungjawaban terhadap kajian teknis/

rekomendasi perijinan dan/ atau non perijinan dibidang perencanaan

pembangunan daerah;

i. Pengelolaan urusan kesekretariatan Bappeda;

j. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah;

k. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian

serta monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Bappeda;

l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

bidang tugasnya.

Struktur Organisasi SKPD

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan

Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Semarang, struktur organisasi Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang adalah sebagai berikut :

1. Kepala Badan;

2. Sekretariat, terdiri dari :

- Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

- Sub Bagian Keuangan;

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

3. Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Sosial Budaya, terdiri dari :

- Sub Bidang Perencanaan Pemerintahan;

- Sub Bidang Perencanaan Sosial dan Budaya;

4. Bidang Perencanaan Perekonomian, terdiri dari :

- Sub Bidang Perencanaan Pengembangan Dunia Usaha;

- Sub Bidang Perencanaan Pengembangan Ekonomi Produksi.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

- 9 -

5. Bidang Perencanaan Pengembangan Wilayah dan Infrastruktur, terdiri :

- Sub Bidang Perencanaan Ruang dan Lingkungan Hidup;

- Sub Bidang Perencanaan Pengembangan Infrastruktur.

6. Bidang Pengendalian dan Statistik, terdiri dari :

- Sub Bidang Pengendalian;

- Sub Bidang Statistik.

7. Bidang Penelitian dan Pengembangan, terdiri dari :

- Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Ekonomi, Pemerintahan,

Politik Sosial dan Budaya;

- Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Tata Ruang dan Sarana

Prasarana Wilayah.

8. Kelompok Jabatan Fungsional.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

- 10 -

SUSUNAN ORGANISASI DAN

TUGAS FUNGSI BAPPEDA KOTA SEMARANG

Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian

Sub Bagian Perencanaan dan

EvaluasiSub Bagian Keuangan

Sub Bidang Perencanaan

Pemerintahan

Sub Bidang Perencanaan

Pengemb. Dunia Usaha

Sub Bidang Perencanaan Ruang

dan Lingk. HidupSub Bidang Pengendalian

Sub Bidang Ekonomi

Pemerintahan, Poltik dan

Sosbud

Sub Bidang Perencanaan Sosial

dan Budaya

Sub Bidang Perencanaan

Pengemb. Ekonomi Produksi

Sub Bidang Perencanaan

Pengemb. InfrastrukturSub Bidang Statistik

Sub Bidang Litbang, Tata Ruang

dan Sarpras Wil

KEPALA

BIDANG PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN

SEKRETARIS

BIDANG PERENCANAAN

PEMERINTAHAN DAN SOSIAL

BUDAYA

BIDANG PERENCANAAN

PEREKONOMIAN

BIDANG PERENCANAAN

PENGEMB. WILAYAH DAN

INFRASTRUKTUR

BIDANG PENGENDALIAN DAN

STATISTIK

STRUKTUR ORGANISASI

BAPPEDA KOTA SEMARANG

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

- 11 -

2.2. Sumber Daya SKPD

Personil dan Sarana Prasarana

a. Jumlah personil Bappeda Kota Semarang adalah 68 pegawai, yang terdiri

dari 37 personil laki-laki dan 31 personil perempuan.

Tabel 2.1

Jumlah Pegawai/ Personil Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Bappeda Kota Semarang

No. Pendidikan Jumlah

1. S2 21

2. S1 45

3. D3 9

4. SMA 10

5. SMP 1

JUMLAH 86

Tabel 2.2

Jumlah Pegawai/Personil Berdasarkan Golongan/Ruang

Bappeda Kota Semarang

No. Golongan / Ruang Jumlah

1. IV/c 1

2. IV/b 1

3. IV/a 5

4. III/d 19

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

- 12 -

No. Golongan / Ruang Jumlah

5. III/c 8

6. III/b 11

7. III/a 26

8. II/d 2

9. II/c 9

10. II/b 2

11. II/a 2

12. I/d -

13. I/c -

JUMLAH 86

Tabel 2.3

Jumlah Pegawai/Personil Yang Telah Mengikuti Pelatihan

Pimpinan

Bappeda Kota Semarang

No. Nama Pelatihan Penjenjangan Jumlah

1. ADUM /Pim IV 16

2. SPAMA / Pim III 2

3. SPAMEN / Pim II 1

JUMLAH 19

Tabel 2.1

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

- 13 -

Jumlah Pegawai/Personil Yang Menduduki Eselon dan Staf

Bappeda Kota Semarang

No. Jabatan Jumlah

1. Eselon II 1

2. Eselon III 6

3. Eselon IV 13

4. Fungsional -

5. Staf 66

JUMLAH 86

b. Sarana Prasarana Aparatur, berupa :

Sarana dan prasarnaa yang dimiliki untuk mendukung pelaksanaan tugas

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dapat dilihat pada tabel berikut

:

Tabel 2.4

Jumlah Sarana dan Prasarana Kantor Bappeda Kota Semarang

No. Nama Barang Jumlah (unit)

1. Kendaraan roda 4 8

2. Kendaraan roda 2 19

3. Almari Besi 1

4. Almari Kayu 7

5. Rak Kayu -

6. Rak Besi -

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

- 14 -

No. Nama Barang Jumlah (unit)

7. Kursi Besi 30

8. Kursi Kayu 99

9. Filling Kabinet 11

10. MesinTik 11

11. Komputer PC 46

12. Komputer Laptop 20

13. Printer 42

14. Ploter 1

15. Kamera 6

16. OHP 2

17. LCD 7

18. AC 3

19. Kipas Angin 7

20. Meja Tamu 2 set

21. Kursi Tamu 2 set

22. Ruang Rapat 1

23. Televisi 2

24. Telpon 4

25. Fax 3

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

- 15 -

No. Nama Barang Jumlah (unit)

26. Kamar Mandi/Toilet 4

27. Mushola 1

28. Dapur 1

JUMLAH

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

Penyelanggaraan pelayanan Bappeda pada saat ini adalah melaksanakan

fungsi sebagai Lembaga Teknis Perencanaan Pembangunan Daerah, yang

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan pada Peraturan

Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota

Semarang, Bappeda mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang perencanaan

pembangunan daerah.

Kondisi penyelenggaraan pelayanan Bappeda Kota Semarang dapat ditinjau

dari beberapa aspek, antara lain :

1. Kelembagaan

Kelembagaan Bappeda Kota Semarang mendasarkan pada Peraturan Daerah

Kota Semarang No. 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota

Semarang, dengan pendekatan miskin struktur kaya fungsi, berimplikasi

pada perampingan struktur semula setiap bidang terdapat 4 sub bidang,

berubah menjadi hanya 2 sub bidang. Konsekuensi perampingan

menyebabkan penggabungan tugas sub bidang, sehingga terjadi peningkatan

beban kerja.

Perubahan peraturan perundangan termasuk penerbitan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah, mempengaruhi koordinasi yang dilaksanakan sehingga

pada beberapa fungsi pembangunan masih terdapat koordinasi bidang yang

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

- 16 -

berbeda. Kondisi ini menimbulkan kesan terdapatnya 1). tumpang tindih

antar bidang maupun sub bidang di Bappeda dan 2). lemahnya koordinasi

antar bidang.

2. Mekanisme Perencanaan

Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional dan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, mekanisme perencanaan pembangunan daerah

dituntut untuk semakin mengedepankan pendekatan perencanaan

pembangunan partisipatif (participatory planning).

Mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, sistem Perencanaan

Pembangunan mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian

perencanaan, yaitu : politik; teknokratik; partisipatif; atas-bawah (top-

down); dan bawah atas (bottom-up). Pendekatan politik memandang

bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena

rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program

pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon Kepada Daerah. Oleh

karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda

pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam

rencana pembangunan jangka menengah. Perencanaan dengan pendekatan

teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka

berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional

bertugas dalam perencanaan pembangunan daerah. Perencanaan dengan

pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang

berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan mereka

adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki.

Sedangkan pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam perencanaan

dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas-

bawah dan bawah atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan

baik di tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

- 17 -

3. Hasil Kinerja

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Bappeda Kota Semarang

telah melaksanakan kegiatan utama dalam penyusunan perencanaan

pembangunan daerah antara lain:

a. Dokumen Perencanaan Jangka Panjang: Penyusunan RPJPD 2005 –

2025 Kota Semarang, penyelenggaraan Musrenbang RPJPD Kota

Semarang, Penyusunan NA RPJPD 2005 – 2025 Kota Semarang,

Penetapan RPJPD 2005 – 2025 Kota Semarang.

b. Dokumen Perencanaan Jangka Menengah: Penyusunan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Penyusunan Perda

No.4/2005 tentang RPJMD 2005 – 2010 Kota Semarang, Penyusunan

revisi Perda No.4/2005 tentang RPJMD 2005 – 2010 Kota Semarang,

Penetapan Perda No 8/2008 tentang Revisi Perda No.4/2005 tentang

RPJMD 2005 – 2010 Kota Semarang, Sosialisasi Sistem Prosedur

Perencanaan Pembangunan Daerah (SPPD), Sosialisasi Perda No.4/2005

tentang RPJMD 2005 – 2010 Kota Semarang, Sosialisasi Kebijakan

Perencanaan Pembangunan Daerah.

c. Dokumen Perencanaan Jangka Pendek: Perencanaan umum, Forum

SKPD, Penyusunan Rancangan RKPD Kota Semarang, Penetapan RKPD,

Koordinasi penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan.

d. Dokumen Perencanaan Teknis lainnya: penyusunan Masterplan

Rejomulyo, perencanaan kawasan Bandara Ahmad Yani, perencanaan

kawasan pantai Semarang, perencanaan kawasan Alun-alun Kota

Semarang, Rencana induk sistem Persampahan, Rencana Tata Ruang

Hijau, Penyusunan Raperda SPPD, perencanaan kawasan Cangkiran-

Bubakan Kec. Mijen, Penetapan kebijakan, strategi dan program

perumahan, Masterplan Transportasi, Masterplan Drainase, Masterplan

Pariwisata, Masterplan Pendidikan, Masterplan Kesehatan, Review

Renstra Penanggulangan Kemiskinan, Sistem Informasi Perencanaan

Pembangunan Daerah dan dokumen Feasibility Study lainnya.

e. Melaksanakan rangkaian kegiatan dalam rangka perencanaan

pembangunan tahunan mulai dari musyawarah perencanaan

pembangunan tingkat kecamatan dan kabupaten maupun forum Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD); pelaksanaan penyusunan Rencana

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bersama-sama dengan Dinas

Pengelolaan Keuangan Daerah dan Aset Daerah; pelaksanaan,

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

- 18 -

persiapan bahan dan data laporan pelaksanaan pembangunan serta

pelaksanaan dokumentasi dan penyusunan statistik mengenai hasil-hasil

pelaksanaan pembangunan daerah; serta pelaksanaan koordinasi dan

penelitian untuk kepentingan perencanaan.

4. Sumber Daya Manusia

Dalam melaksanakan peran, tugas pokok dan fungsinya, Bappeda masih

mengalami hambatan terutama pada sumber daya manusia dan perangkat

penunjangnya. Sumber daya manusia di Bappeda masih terbatas jumlahnya

termasuk kapasitas maupun kapabilitasnya. Dengan perkembangan sistem

perencanaan pembangunan, maka pemenuhan kebutuhan sumber daya

manusia perencana yang tanggap dengan melaksanakan pengiriman staf

untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan masih belum mencukupi.

Perangkat keras untuk mendukung perencanaan pembangunan masih

belum memenuhi kebutuhan, baik jumlah, teknologi yang dipakai maupun

jenisnya.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

19

Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD

BAPPEDA KOTA SEMARANG

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi

SKPD Target SPM Target IKK

Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke-

Realisasi Capaian Tahun ke-

Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah baik jangka panjang, menengah, maupun jangka pendek

100% 100%

2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan daerah

3. Ketersediaan data dan informasi bahan perumusan kebijakan perencanaan pembangunan daerah

4. Meningkatkan koordinasi perencanaan pembangunan daerah

5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kajian/ penelitian diberbagai bidang

Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD

BAPPEDA KOTA SEMARANG

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-

Rata-rata Pertumbuhan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

20

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-

Rata-rata Pertumbuhan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Koordinasi penyusunan Perencanaan Pembangunan ekonomi

Koordinasi Penyusunan Perencanaan Pembangunan Pemerintah, sosial dan Budaya

Koordinasi Penyusunan Perencanaan Pembangunan Infrastruktur dan SDA

Koordinasi Pembangunan Data dan Statistik Daerah

Koordinasi Penyusunan Kajian/Penelitian dan pengembangan

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

21

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Tantangan yang perlu diantisipasi oleh Bappeda Kota Semarang dalam

melaksanaan perencanaan pembangunan daerah adalah sebagai berikut:

1. Munculnya berbagai kebijakan nasional yang berdampak pada perubahan

kebijakan daerah secara mendadak sehingga menyebabkan inkonsistensi

perencanaan pembangunan di daerah;

2. Terdapatnya ketidaksesuaian antara peraturan perundangan yang mengatur

sistem perencanaan pembangunan dengan peraturan perundangan lainnya

yang berkaitan sehingga berdampak terhadap mekanisme perencanaan

pembangunan daerah;

3. Belum optimalnya hasil perencanaan pembangunan karena masih terdapatnya

tumpang tindih perencanaan yang dilakukan oleh SKPD;

4. Belum adanya keterbukaan dan kemudahan akses informasi untuk kepentingan

perencanaan pembangunan;

5. Perubahan paradigma perencanaan pembangunan yang menuntut perencana

sebagai fasilitator dan mediator dalam menata inisiatif masyarakat;

6. Belum optimalnya kegiatan evaluasi pelaksanaan pembangunan dalam

memberikan konstribusi terhadap penyusunan kegiatan perencanaan

selanjutnya.

Peluang dalam pengembangan pelayanan SKPD dalam rangka perencanaan

pembangunan daerah antara lain :

1. Adanya Peraturan Daerah Kota Semarang mengenai tata cara penyusunan

dokumen perencanaan pembangunan daerah;

2. Adanya SDM Aparatur perencana yang sebagian besar berpendidikan tinggi

sehingga mempunyai kemapuan dan dedikasi dapam menyusunan dan

merumuskan kebijakan perencanaan pembangunan daerah;

3. Adanya dukungan dari Walikota Semarang untuk pengebangan jauh kedepan

terhadap perencanaan pembangunan dalam mendukung visi dan misi Kota

Semarang;

4. Adanya kepeduliaan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Kota;

5. Adanya dukungan dana untuk kegiatan belanja administrasi dan perencanaan

pembangunan;

6. Sistem perencanaan yang telah terdesentralisasi memungkinkan Bappeda untuk

berinisiatif dan menampung semua aspirasi masyarakat Kota Semarang.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

22

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

SKPD

Selama lima tahun terakhir, secara umum kualitas penyelenggaraan perencanaan

pembangunan daerah di Kota Semarang terus menerus mengalami peningkatan.

Beberapa indikator yang menyebabkan adanya peningkatan kualitas

penyelenggaraan perencanaan tersebut meliputi :

1. Tersusunnya dokumen perencanaan Pembangunan Daerah Jangka Panjang,

Menengah maupun Pendek;

2. Meningkatnya intensitas keterlibatan berbagai unsur pemangku kepentingan

pembangunan antara lain: DPRD, LSM, Lembaga masyarakat tingkat

kelurahan, organisasi profesi, dan sektor swasta;

3. Meningkatnya kualitas sistem perencanaan dengan terselenggaranya

mekanisme perencanaan partisipatif;

4. Terselenggaranya forum SKPD/ SKPD gabungan dan Musrenbang ;

5. Meningkatnya konsistensi antara dokumen perencanaan dengan mekanisme

penyusunan anggaran;

6. Meningkatnya intensitas pendampingan perencanaan di tingkat kecamatan

oleh Bappeda dan SKPD terkait.

Peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan tidak lepas dari

meningkatnya kapasitas kelembagaan Bappeda meliputi kapasitas SDM, sarana

dan prasarana serta sistem perencanaan sesuai dengan peraturan perundangan

yang berlaku, meliputi:

1. Otonomi Daerah memberikan peluang pada Pemerintah Kota semarang untuk

melaksanakan berbagai kewenangan yang lebih luas dalam rangka mengurus

rumah tangga daerah;

2. Ketersediaan sarana dan prasarana kerja yang relatif memadai sehingga

sangat membantu pelaksanaan tugas sehari-hari. Hal ini menyangkut fasilitas

gedung ruangan kantor, ruang rapat, sarana transportasi, maupun peralatan

perkantoran yang cukup memadai sesuai dengan standar yang ditentukan;

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

23

3. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal dan

diklat fungsional;

4. Sumber Daya Aparatur Pegawai Bappeda sebagian besar berpendidikan

Sarjana, hal ini merupakan salah satu pendorong dan modal dasar untuk

menciptakan profesionalisme perencanaan;

5. Tersedianya hasil-hasil kajian perencanaan, meliputi: master plan, grand

design, RDTRK, RTRW, data base pembangunan, serta kajian-kajian sektor

lainnya sebagai pendukung perencanaan;

6. Fasilitasi berbagai forum multistakeholders di bidang perencanaan dan

perumusan kebijakan pembangunan lainnya;

7. Meningkatnya koordinasi perencanaan intern yang mantap, sinergis, dan

terpadu antara lain melalui focused group discussion (FGD);

8. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data dan informasi.

Peningkatan penyelenggaraan pelayanan Bappeda Kota Semarang tersebut,

dalam pelaksanannya masih dijumpai berbagai permasalahan yang menghambat

kinerja pelayanan Bappeda Kota Semarang antara lain:

1. Masih adanya persepsi yang salah terhadap posisi Bappeda sebagai lembaga

perencanaan;

2. Belum mantapnya mekanisme perencanaan antara Bappeda dengan SKPD

dan antar SKPD;

3. Mengendurnya semangat masyarakat akibat dari menurunnya kepercayaan

terhadap jaminan kepastian akan direalisasikannya rencana;

4. Lemahnya kapasitas kelembagaan perencanaan di tingkat basis yang

menyebabkan kurang efektifnya proses perencanaan dan berakibat pada

tumbuhnya perilaku “jalan pintas” (shortcutting);

5. Internal BAPPEDA: belum mampu menyediakan standard operating procedure

(SOP) perencanaan, alat-alat praktis analisis kelayakan kegiatan yang

kredibel; belum meratanya kapasitas analitik SDM perencanaan; belum

optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan data, teknologi informasi dan

komunikasi, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian perencanaan

pembangunan.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

24

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

Visi Walikota Semarang dan Wakil Walikota semarang Periode Tahun 2010-2015

sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kota Semarang Tahun 2010-2015 adalah “Terwujudnya Semarang Kota

Perdagangan dan Jasa yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera” yang

rumuskan dalam 5 misi yakni :

1. Mewujudkan sumberdaya manusia dan masyarakat Kota Semarang yang

berkualitas;

2. Mewujudkan Pemerintahan Daerah yang efektif dan efisien, meningkatkan

kualitas pelayanan publik, serta menjunjung tinggi supremasi hukum;

3. Mewujudkan kemandirian dan daya saing daerah;

4. Mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang berkelanjutan;

5. Mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat.

Langkah kongkrit untuk mewujudkan hal tersebut dilakukan dengan

memprioritaskan pada program-program pembangunan yang diwujudkan dalam

“SAPTA PROGRAM” yang terdiri dari Penanggulangan Kemiskinan dan

Pengangguran; Rob dan Banjir, Pelayanan Publik, Tata ruang dan Infrastrutkur,

dan kesetaraan dan kedilan gender, pendidikan serta kesehatan.

Bappeda Kota Semarang sebagai lembaga teknis yang bertugas

membantu Walikota Semarang dalam hal merumuskan kebijakan perencanaan

pembangunan daerah mempunyai tugas untuk menjabarkan visi, misi dan

program-program Walikota dan Wakil Walikota Semarang tersebut. Ada beberapa

faktor kekuatan dan penghambat yang sangat mempengaruhi kinerja dalam

menjabarkan visi, misi dan program Walikota dan Wakil Walikota Semarang.

Faktor-faktor kekuatan antara lain :

1. Dukungan dan komitmen dari stakeholder pembangunan baik pemerintah,

masyarakat, perguruan tinggi serta dunia usaha;

2. Adanya arahan yang jelas tentang kebijakan pembangunan Kota Semarang

dari Kepala Daerah yakni visi misi Kota Semarang 2010-2015;

3. Adanya komitmen untuk bersama-sama membangun Kota Semarang dari

masing-masing komponen pembangunan.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

25

Sedangkan faktor-faktor penghambat antara lain :

1. Perubahan peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur mekanisme

perencanaan;

2. Lemahnya kapasitas kelembagaan perencanaan di tingkat basis yang

menyebabkan kurang efektifnya proses perencanaan dan berakibat pada

tumbuhnya perilaku “jalan pintas” (shortcutting);

3. Lemahnya koordinasi dan masih adanya ego sektoral antar SKPD; rendahnya

kapasitas dan komitmen SKPD pada proses perencanaan; rendahnya kapasitas

fiskal pemerintah daerah yang berakibat pada lebarnya celah fiskal (fiscal

gap);

3.3 Telaahan terhadap Renstra Bappeda Kota Semarang Tahun 2005-2010;

Telaah terhadap faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD

yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran renstra

SKPD;

Faktor-faktor pendorong antara lain :

1. Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem perencanaan

pembangunan nasional, merubah paradigma dalam perencanaan

pembangunan daerah yang beroritentasi pada partisipasi masyarakat, yang

berimplikasi pada perencanaan program lebih obyektif dan tepat sasaran.

2. Ketersediaan sumber daya aparatur perencana dan daya dukung sarana

prasarana yang memadai.

3. Otonomi daerah telah memberikan peran kepada masyarkaat untuk

mengembangkan aspirasi dan prakarsa dalam pembangunan daerah/

wilayahnya, hal tersebut merupakan pendorong bagi Bappeda Kota Semarang

sebagai lembaga yang memberikan pelayanan terkait perencanaan

pembangunan daerah.

Faktor-faktor penghambat antara lain :

1. Perubahan peraturan maupun kebijakan yang menyesuaikan kondisi saat itu

sehingga menimbulkan pergeseran mekanisme perencanaan.

2. Kurangnya akses publikasi proses maupun hasil perencanaan yang terkadang

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

26

menimbulkan lemahnya koordinasi antar lembaga terkait sehingga hasil

perencanaan menjadi kurang efektif.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

Telaah pada faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang

mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan

KLHS;

Potensi pengembangan kawasan/ wilayah, berdasarkan deskriptif karakteristik

wilayah dan berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang,

adalah sebagai berikut :

1. Kawasan Perdagangan dan Jasa

2. Kawasan Permukiman, Perdagangan dan Jasa

3. Kawasan Pendidikan

4. Kawasan Pemerintahan dan Perkantoran

5. Kawasan Industri

6. Kawasan Olahraga

7. Kawasan Wisata/Rekreasi

8. Kawasan Perumahan dan Permukiman

9. Kawasan Pemakaman Umum

10. Kawasan Khusus

11. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)

Faktor-faktor pendorong dalam pelayanan SKPD terhadap implikasi RTRW dan

Lingkungan adalah sebagai berikut :

1. Tersedianya arah pengembangan kawasan/ wilayah sebagaimana RTRW,

dapat menjadi pertimbangan dalam perumusan dan penyusunan kebijakan

perencanaan pembangunan kota;

2. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan tata ruang dan lingkungan hidup;

3. Pemberdayaan SDM dan SDA Kota Semarang yang terus dilakukan.

Sedangkan faktor-faktor penghambat antara lain :

1. Perubahan alih fungsi lahan yang tidak memperhatikan RTRW;

2. Pembangunan wilayah/ kawasan yang tidak memperhatikan daya dukung

lingkungan;

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

27

3. Belum optimalnya publikasi informasi rencana kawasan/ wilayah.

4. Masih lemahnya tindak pengawasan dan pelaksanaan sanksi terhadap bentuk

pelanggaran.

5. Belum terselesaikannya RTRW Kota Semarang tahun 2010-2030 (masih dalam

pembahasan).

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Berdasarkan telaah tersebut diatas dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan

Bappeda Kota Semarang sebagai lembaga teknis yang bertugas merumuskan

kebijakan perencanaan pembangunan daerah dalam mendukung justifikasi

penetapan tujuan, sasaran, kebijakan dan program.

Dalam penentuan isu-isu strategis langkah awal dilakukan identifikasi penilaian

faktor internal dan eksternal Bappeda atau lebih sering dikenal dengan Analisis

SWOT. Pendekatan analisis SWOT (Strengh,Weakness,Opportunity,Threat)

yaitu untuk melihat komplektisitas permasalahan Kota Semarang sebagai suatu

lembaga dan kemudian diambil langkah-langkah untuk mengatasi dan

menghilangkan atau mengurangi kelemahan dan ancaman serta memperkuat

atau meningkatkan kekuatan atau peluang.

Identifikasi terhadap faktor-faktor kekuatan, kendala/ kelemahan, peluang,

tantangan/ ancaman adalah sebagai berikut :

Faktor Eksternal

1. Peluang

a. Dukungan Pemerintah Pusat dan Provinsi terhadap pelaksanaan

perencanaan pembangunan di daerah;

b. Terbukanya kesempatan yang luas bagi peningkatan mutu SDM melalui

penyelenggaraan/ pengiriman untuk menempuh pendidikan maupun

pelatihan gelar maupun non gelar;

c. Peningkatan peran dan partisipasi masyarakat dalam perencanaan

pembangunan;

d. Ketersediaan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun Perguruan

Tinggi untuk terlibat sebagai mitra kerja dalam proses perencanaan

pembangunan daerah;

e. Perkembangan wilayah yang pesat akibat pengaruh pelaksanaan

pembangunan.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

28

2. Ancaman/ Tantangan

a. Munculnya berbagai kebijakan nasional yang berdampak pada perubahan

kebijakan daerah secara mendadak sehingga menyebabkan inkonsistensi

perencanaan pembangunan di daerah;

b. Terdapatnya pertentangan/ketidaksesuaian antara peraturan perundangan

yang mengatur sistem perencanaan pembangunan dengan peraturan

perundangan lainnya yang berkaitan sehingga berdampak terhadap

mekanisme perencanaan pembangunan daerah.

c. Belum optimalnya hasil perencanaan pembangunan karena masih terdapatnya

tumpang tindih perencanaan yang dilakukan SKPD;

d. Belum adanya keterbukaan dan kemudahan akses informasi untuk

kepentingan perencanaan pembangunan;

e. Perubahan paradigma perencanaan pembangunan yang menuntut

perencanaan sebagai fasilitator dan mediator dalam menata inisiatif

masyarakat;

f. Belum optimalnya kegiatan evaluasi pelaksanaan pembangunan dalam

memberikan kontribusi terhadap penyusunan kegiatan perencanaan

selanjutnya.

Faktor Internal

1. Kekuatan

a. Keberadaan Bappeda sebagai lembaga perencanaan pembangunan daerah

b. UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional yang mengatur kewenangan perencanaan dan menyusun

evaluasi rencana pembangunan berdasarkan evaluasi kinerja pelaksanaan

rencana pembangunan SKPD;

c. Ketersediaan SDM yang profesional dan berkualitas;

d. Dokumen-dokumen perencanaan yang disusun oleh Bappeda sebagai

acuan dalam perencanaan pembangunan daerah;

e. Perencanaan pembangunan daerah sudah dilaksanakan sesuai mekanisme

yang diatur.

2. Kelemahan

a. Koordinasi perencanaan antar SKPD yang masih lemah

b. Belum tersedianya sistem perencanaan pembangunan yang memadai

dalam upaya mendukung proses perencanaan yang efektif dan efisien.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

29

c. Terbatasnya sarana prasarana pendukung perencanaan pembangunan

daerah.

FAKTOR-FAKTOR STRATEGI

EKSTERNAL

Bobot Rating Score

A Peluang

1 Dukungan Pemerintah Pusat dan Provinsi terhadap

pelaksanaan perencanaan pembangunan di

daerah;

0,12 4 0,48

2 Terbukanya kesempatan yang luas bagi

peningkatan mutu SDM melalui

penyelenggaraan/pengiriman untuk menempuh

pendidikan maupun pelatihan gelar maupun non

gelar;

0,15 3 0,45

3 Peningkatan peran dan partisipasi masyarakat

dalam perencanaan pembangunan;

0,15 4 0,60

4 Ketersediaan Lembaga Swadaya Masyarakat

(LSM) maupun Perguruan Tinggi untuk terlibat

sebagai mitra kerja dalam proses perencanaan

pembangunan daerah;

0,04 3 0,12

5 Perkembangan wilayah yang pesat akibat

pengaruh pelaksanaan pembangunan.

0,04 3 0,12

JUMLAH 1,87

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

30

FAKTOR-FAKTOR STRATEGI

EKSTERNAL

Bobot Rating Score

B Tantangan / Ancaman

1 Munculnya berbagai kebijakan nasional yang

berdampak pada perubahan kebijakan daerah

secara mendadak sehingga menyebabkan

inkonsistensi perencanaan pembangunan di

daerah;

0,20 - 4 -0,80

2 Terdapatnya pertentangan/ketidaksesuaian antara

peraturan perundangan yang mengatur sistem

perencanaan pembangunan dengan peraturan

perundangan lainnya yang berkaitan sehingga

berdampak terhadap mekanisme perencanaan

pembangunan daerah.

0,15 -4 -0,60

3 Belum optimalnya hasil perencanaan

pembangunan karena masih terdapatnya tumpang

tindih perencanaan yang dilakukan SKPD;

0,05 -3 -0,15

4 Belum adanya keterbukaan dan kemudahan akses

informasi untuk kepentingan perencanaan

pembangunan;

0,04 -2 -0,08

5 Perubahan paradigma perencanaan pembangunan

yang menuntut perencanaan sebagai fasilitator

dan mediator dalam menata inisiatif masyarakat;

0,04 -2 -0,08

6 Belum optimalnya kegiatan evaluasi pelaksanaan

pembangunan dalam memberikan kontribusi

terhadap penyusunan kegiatan perencanaan

selanjutnya.

0,02 -2 -0,04

JUMLAH -1,75

Page 31: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

31

FAKTOR-FAKTOR STRATEGI

INTERNAL

Bobot Rating Score

C Kekuatan

1 Keberadaan Bappeda sebagai lembaga

perencanaan pembangunan daerah

0,20 4 0,8

2 UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional yang

mengatur kewenangan perencanaan dan

menyusun evaluasi rencana pembangunan

berdasarkan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana

pembangunan SKPD;

0,15 4 0,6

3 Ketersediaan SDM yang profesional dan

berkualitas;

0,05 4 0,20

4 Dokumen-dokumen perencanaanyang disusun

oleh Bappeda sebagai acuan dalam perencanaan

pembangunan daerah;

0,05 3 0,15

5 Perencanaan pembangunan daerah sudah

dilaksanakan sesuai mekanisme yang diatur

0,05 3 0,15

JUMLAH 1,90

FAKTOR-FAKTOR STRATEGI

INTERNAL

Bobot Rating Score

D Kelemahan -

1 Koordinasi perencanaan antar SKPD yang masih

lemah

0,25 -4 -1,00

2 Belum tersedianya sistem perencanaan

pembangunan yang memadai dalam upaya

0,20 -3 -0,60

Page 32: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

32

mendukung proses perencanaan yang efektif dan

efisien.

3 Terbatasnya sarana prasarana pendukung

perencanaan pembangunan daerah.

0,05 -4 -0,20

4 Masih adanya ketergantungan kepemilikan data

dan informasi dengan kinerja pihak lain (penyedia

data)

JUMLAH -1,80

Keterangan :

Bobot = 1,0 (sangat penting) – 0 ( tidak penting) ; Rating untuk faktor kekuatan dan

peluang nilainya positif (+) untuk faktor kelemahan dan ancaman nilainya negatif (-)

dengan nilai 4 (sangat baik/buruk), 3 (di atas rata-rata baik / dibawah rata-rata buruk,

2 (rata-rata baik/buruk), 1 (dibawah rata-rata baik/ diatas rata-rata buruk)

KUADRAN I STRATEGI AGRESIF

KEKUATAN INTERNAL

ANCAMAN

KEKUATAN EKSTERNAL

KUADRAN I STRATEGI AGREFIS

KUADRAN II STRATEGI DIVERSIFIKASI

KUADRAN III STRATEGI TURN AROUND

KUADRAN IV STRATEGI DEFENSIF

KEKUATAN INTERNAL

PELUANG

ANCAMAN

KEKUATAN EKSTERNAL

0,10

0,12

PELUANG

Page 33: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

33

MATRIK IDENTIFIKASI

FAKTOR KEKUATAN, KENDALA, TANTANGAN DAN PELUANG

Faktor Internal Eksternal

Positif Kekuatan :

a. Keberadaan Bappeda sebagai

lembaga perencanaan

pembangunan daerah

b. UU No. 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional yang

mengatur kewenangan

perencanaan dan menyusun

evaluasi rencana

pembangunan berdasarkan

evaluasi kinerja pelaksanaan

rencana pembangunan SKPD;

c. Ketersediaan SDM yang

profesional dan berkualitas;

d. Dokumen-dokumen

perencanaan yang disusun

oleh Bappeda sebagai acuan

dalam perencanaan

pembangunan daerah;

e. Perencanaan pembangunan

daerah sudah dilaksanakan

sesuai mekanisme yang diatur.

Peluang :

a. Dukungan Pemerintah Pusat dan

Provinsi terhadap pelaksanaan

perencanaan pembangunan di

daerah;

b. Terbukanya kesempatan yang

luas bagi peningkatan mutu SDM

melalui

penyelenggaraan/pengiriman

untuk menempuh pendidikan

maupun pelatihan gelar maupun

non gelar;

c. Peningkatan peran dan

partisipasi masyarakat dalam

perencanaan pembangunan;

d. Ketersediaan Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM) maupun

Perguruan Tinggi untuk terlibat

sebagai mitra kerja dalam

proses perencanaan

pembangunan daerah;

e. Perkembangan wilayah yang

pesat akibat pengaruh

pelaksanaan pembangunan.

Page 34: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

34

Negatif Kendala :

a. Munculnya berbagai kebijakan

nasional yang berdampak

pada perubahan kebijakan

daerah secara mendadak

sehingga menyebabkan

inkonsistensi perencanaan

pembangunan di daerah;

b. Terdapatnya pertentangan/

ketidaksesuaian antara

peraturan perundangan yang

mengatur sistem perencanaan

pembangunan dengan

peraturan perundangan

lainnya yang berkaitan

sehingga berdampak terhadap

mekanisme perencanaan

pembangunan daerah.

c. Belum optimalnya hasil

perencanaan pembangunan

karena masih terdapatnya

tumpang tindih perencanaan

yang dilakukan SKPD;

d. Belum adanya keterbukaan

dan kemudahan akses

informasi untuk kepentingan

perencanaan pembangunan;

e. Perubahan paradigma

perencanaan pembangunan

yang menuntut perencanaan

sebagai fasilitator dan

mediator dalam menata

inisiatif masyarakat;

Tantangan :

a. Koordinasi perencanaan antar

SKPD yang masih lemah

b. Belum tersedianya sistem

perencanaan pembangunan yang

memadai dalam upaya

mendukung proses perencanaan

yang efektif dan efisien.

c. Terbatasnya sarana prasarana

pendukung perencanaan

pembangunan daerah.

d. Masih adanya ketergantungan

kepemilikan data dan informasi

dengan kinerja pihak lain

(penyedia data).

Page 35: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

35

f. Belum optimalnya kegiatan

evaluasi pelaksanaan

pembangunan dalam

memberikan kontribusi

terhadap penyusunan kegiatan

perencanaan selanjutnya.

Page 36: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

36

MATRIK STRATEGI BAPPEDA KOTA SEMARANG RENSTRA SKPD 2010-2015

Faktor Eksternal

Faktor Internal

Peluang

1. Dukungan Pemerintah Pusat dan Provinsi terhadap

pelaksanaan perencanaan pembangunan di

daerah;

2. Terbukanya kesempatan yang luas bagi

peningkatan mutu SDM melalui

penyelenggaraan/pengiriman untuk menempuh

pendidikan maupun pelatihan gelar maupun non

gelar;

3. Peningkatan peran dan partisipasi masyarakat

dalam perencanaan pembangunan;

4. Ketersediaan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

maupun Perguruan Tinggi untuk terlibat sebagai

mitra kerja dalam proses perencanaan

pembangunan daerah;

5. Perkembangan wilayah yang pesat akibat

pengaruh pelaksanaan pembangunan.

Tantangan

1. Koordinasi perencanaan antar SKPD

yang masih lemah;

2. Belum tersedianya sistem perencanaan

pembangunan yang memadai dalam

upaya mendukung proses

perencanaan yang efektif dan efisien;

3. Terbatasnya sarana prasarana

pendukung perencanaan

pembangunan daerah;

4. Masih adanya ketergantungan

kepemilikan data dan informasi

dengan kinerja pihak lain (penyedia

data).

Page 37: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

37

Kekuatan

1. Keberadaan Bappeda sebagai lembaga perencanaan

pembangunan daerah;

2. UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional yang mengatur kewenangan

perencanaan dan menyusun evaluasi rencana

pembangunan berdasarkan evaluasi kinerja

pelaksanaan rencana pembangunan SKPD;

3. Ketersediaan SDM yang profesional dan berkualitas;

4. Dokumen-dokumen perencanaanyang disusun oleh

Bappeda sebagai acuan dalam perencanaan

pembangunan daerah;

5. Perencanaan pembangunan daerah sudah

dilaksanakan sesuai mekanisme yang diatur.

Kekuatan :

1. Memberdayakan SDM aparatur perencana melalui

pendidikan teknis, formal maupun informal;

2. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam

proses perencanaan pembangunan;

3. Mengikutsertakan stakeholders pembangunan

melalui berbagai forum musyawarah perencanaan

pembangunan untuk menghasilkan dokumen

perencanaan pembangunan yang berpihak kepada

masyarakat;

4. Menyediakan sarana sosialisai perencanaan

pembangunan kota yang mudah diketahui untuk

meningkatkan partisipasi dari masyarakat.

Peluang :

1. Meningkatkan frekuensi pertemuan

antar SKPD untuk memudahkan

koordinasi perencanaan pembangunan

di berbagai bidang perencanaan;

2. Melibatkan tenaga ahli dan profesional

dalam penyusunan perencanaan

pembangunan;

3. Mengembangkan pengelolaan data

dan informasi sesuai tugas fungsi skpd

sebagai pengelola data dan informasi

pembangunan daerah.

Kelemahan

1. Munculnya berbagai kebijakan nasional yang

berdampak pada perubahan kebijakan daerah secara

mendadak sehingga menyebabkan inkonsistensi

Kendala :

1. Melakukan kajian-kajian tentang perkembangan

wilayah yang mampu memberikan dampak positif

terhadap pengembangan Kota Semarang;

Tantangan :

1. Menerapkan sistem award and

punishment untuk meningkatkan

kinerja aparatur perencana

Page 38: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

38

perencanaan pembangunan di daerah

2. Terdapatnya pertentangan/ ketidaksesuaian antara

peraturan perundangan yang mengatur sistem

perencanaan pembangunan dengan peraturan

perundangan lainnya yang berkaitan sehingga

berdampak terhadap mekanisme perencanaan

pembangunan daerah;

3. Belum optimalnya hasil perencanaan pembangunan

karena masih terdapatnya tumpang tindih

perencanaan yang dilakukan SKPD;

4. Belum adanya keterbukaan dan kemudahan akses

informasi untuk kepentingan perencanaan

pembangunan;

5. Perubahan paradigma perencanaan pembangunan

yang menuntut perencanaan sebagai fasilitator dan

mediator dalam menata inisiatif masyarakat;

6. Belum optimalnya kegiatan evaluasi pelaksanaan

pembangunan dalam memberikan kontribusi

terhadap penyusunan kegiatan perencanaan

selanjutnya.

2. Meningkatkan frekuensi pertemuan antar SKPD

maupun stakeholders untuk memudahkan

koordinasi & soaialisasi perencanaan

pembangunan di berbagai bidang perencanaan;

3. Menyediakan sarana sosialisai tentang proses &

hasil perencanaan pembangunan kota;

4. Menyediakan aturan & acuan yang tegas bagi

masyarakat dan stakeholder dalam perencanaan

pembangunan kota.

5. Mengembangkan pengelolaan data dan informasi

untuk memperoleh data yang akurat guna

mengevaluasi dan memonitor pelaksanaan

pembangunan;

pembangunan;

2. Mengembangkan pengelolaan data

dan informasi untuk memperoleh data

yang akurat guna mengevaluasi dan

memonitor pelaksanaan

pembangunan;

3. Meningkatkan intensitas kerjasama

dengan lembaga penyedia data

sehingga dapat dihasilkan data yang

tepat waktu & tepat sasaran.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

39

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi

Visi BAPPEDA dirumuskan dengan memperhatikan visi Kepala Daerah

yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (

RPJMD ) Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 yaitu Terwujudnya Semarang Kota

Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya menuju Masyarakat Sejahtera”

Berdasarkan pada visi Kota Semarang diatas, visi BAPPEDA ditetapkan

sebagai berikut :

“Terwujudnya Lembaga Perencanaan yang Handal, Terpercaya dan Profesional”

Visi tersebut mengandung maksud bahwa Bappeda Kota Semarang

merupakan satu-satunya Lembaga/ Organisasi perencanaan pembangunan

daerah di Kota Semarang yang dipercaya oleh Pengambil Keputusan (Walikota)

dalam bertugas menyusun dan merumuskan kebijakan perencanaan

pembangunan daerah Kota Semarang serta di dukung oleh sumber daya manusia

yang profesional ahli dalam bidangnya untuk menghasilkan produk rumusan

kebijakan perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas.

Untuk mewujudkan visi tersebut telah dirumuskan dalam 6 misi sebagai

berikut :

1. Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Daerah Jangka Pendek, Jangka

Menengah dan Jangka Panjang yang berkualitas serta tanggap terhadap

perubahan dan partisipatif.

2. Merumuskan kebijakan teknis Perencanaan Tata Ruang Wilayah secara

kontinyu, terarah dan sistematis.

3. Mengembangkan koordinasi dalam rangka pelaksanaan, pengendalian dan

penelitian yang mampu mewujudkan kesejahteraan sosial.

4. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Mengembangkan sistem evaluasi, monitoring, pelaksanaan pembangunan.

6. Mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia dan melengkapi sarana dan

prasarana kerja.

Page 40: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

40

4.2 Tujuan dan Sasaran

Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, tujuan Bappeda Kota Semarang

dirumuskan sebagai berikut :

1. Menghasilkan dokumen perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan

jangka pendek sebagai landasan pembangunan daerah Kota Semarang;

2. Menghasilkan dokumen teknis perencanaan pembangunan kota berbasis pada

kebijakan-kebijakan tata ruang wilayah;

3. Meningkatkan kerjasama yang harmonis lintas SKPD guna mewujudkan

koordinasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan penelitian

pembangunan di Kota Semarang;

4. Memberdayakan stakeholders pembangunan Kota Semarang guna

meningkatkan dan menerapkan hasil penelitian dan pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi dengan didukung oleh SDM yang berkualitas;

5. Mengoptimalkan pemanfaatan Sistem Informasi perencanaan pembangunan

untuk mengembangkan sistem evaluasi, dan monitoring pelaksanaan

pembangunan;

6. Meningkatkan kualitas SDM dan prasarana kerja untuk meningkatkan kinerja

Bappeda Kota Semarang.

Sasaran :

1. Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan RPJD, RPJMD, dan RKPD

sebagai bahan acuan bagi stakeholder pembangunan Pemerintah Kota

Semarang;

2. Terciptanya peran serta dan partisipasi masyarakat terhadap proses

kesinambungan perencanaan pembangunan;

3. Terciptanya tata ruang wilayah yang teratur mengacu pada kebijakan &

aturan yang berlaku;

4. Terciptanya arah pengembangan kota menuju percepatan pembangunan Kota

Semarang;

5. Terkoordinasinya perencanaan prasarana infrastruktur wilayah Kota

Semarang;

6. Tersedianya kajian-kajian dan penelitian sebagai bahan perumusan kebijakan

perencanaan pembangunan di berbagai bidang;

Page 41: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

41

7. Kualitas kebijakan perencanaan pembangunan berbasis Litbang yang semakin

meningkat;

8. Semakin berkembangnya jejaring/ network mengenai penelitian &

pengembangan;

9. Ketersediaan sarana dan prasarana fasilitas pengelola data dan informasi

perencanaan pembangunan daerah;

10. Tersedianya data dan informasi pelaksanaan pembangunan secara periodik;

11. Terciptanya koordinasi internal antar bagian yang semakin solid sehingga

mampu menunjang kinerja;

12. Meningkatnya kualitas SDM perencana pembangunan melalui pendidikan

formal dan teknis fungsional;

13. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengelolaan keuangan di Bappeda.

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD

BAPPEDA KOTA SEMARANG TAHUN 2010-2015

N

O. TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN

PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Menghasilkan

dokumen

perencanaan

jangka panjang,

jangka menengah

dan jangka pendek

sebagai landasan

pembangunan

daerah Kota

Semarang;

1. Tersedianya

Dokumen

Perencanaan

Pembangunan

RPJPD, RPJMD, dan

RKPD sebagai bahan

acuan bagi

stakeholder

pembangunan

Pemerintah Kota

Semarang;

- Tersusunnya

RPJPD

- Tersusunnya

RPJMD

- Tersusunnya

RKPD

- Terciptanya

100

%

100

%

100

%

-

-

100

%

-

-

100

%

-

-

100

%

-

-

100

%

Page 42: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

42

N

O. TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN

PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

2. Terciptanya peran

serta dan partisipasi

masyarakat terhadap

proses

kesinambungan

perencanaan

pembangunan

Sarana

Sosialisasi

Perencanaan

Pembangunan

Kota

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

2. Menghasilkan

dokumen teknis

perencanaan

pembangunan

kota berbasis pada

kebijakan-

kebijakan tata

ruang wilayah;

1. Terciptanya tata

ruang wilayah yang

teratur mengacu

pada kebijakan &

aturan yang berlaku;

2. Terciptanya arah

pengembangan kota

menuju percepatan

pembangunan Kota

Semarang

3. Terkoordinasinya

perencanaan

prasarana

infrastruktur wilayah

Kota Semarang

- kajian tentang

tata ruang

wilayah

- kajian tentang

permasalahan

kota besar

- Kajian Bidang

Infrastruktur

dan Lingk

Hidup

3. Meningkatkan

kerjasama yang

Tersedianya kajian-

kajian dan penelitian

- Kajian bidang 100 100 100 100 100

Page 43: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

43

N

O. TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN

PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

harmonis lintas

SKPD guna

mewujudkan

koordinasi dalam

perencanaan,

pelaksanaan,

pengendalian dan

penelitian

pembangunan di

Kota Semarang;

sebagai bahan

perumusan kebijakan

perencanaan

pembangunan di

berbagai bidang;

Ekonomi

- Kajian bidang

Pemerintahan

dan Sosial

Budaya

%

100

%

%

100

%

%

100

%

%

100

%

%

100

%

4. Memberdayakan

stakeholders guna

meningkatkan &

menerapkan hasil

penelitian dan

pengembangan

IPTEK dg

didukung oleh

SDM berkualitas

1. Kualitas kebijakan

perenc. berbasis

litbang yg semakin

meningkat;

2. Semakin

berkembangnya

jejaring/ network

mengenai penelitian

& pengembangan

- Peningkatan

kualitas litbang

- Pengemb.

Prog. Litbang

dg lemb.

penelitian

10

kajia

n

1 keg

10

kajia

n

10

kajia

n

10

kajia

n

10

kajia

n

5. Mengoptimalkan

pemanfaatan

Sistem Informasi

perencanaan

pembangunan

untuk

1. Ketersediaan sarana

dan prasarana

fasilitas pengelola

data dan informasi

perencanaan

pembangunan

- Peningkatan

kualitas

informasi data

- Ketersediaan

fasilitas

informasi

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

Page 44: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

44

N

O. TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN

PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

mengembangkan

sistem evaluasi,

dan monitoring

pelaksanaan

pembangunan

daerah;

2. Tersedianya data

dan informasi

pelaksanaan

pembangunan

secara periodik;

untuk perenc.

pembangunan

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

6. Meningkatkan

kualitas SDM dan

prasarana kerja

untuk

meningkatkan

kinerja Bappeda

Kota Semarang.

- Terciptanya

koordinasi internal

antar bagian yang

semakin solid

sehingga mampu

menunjang kinerja;

- Meningkatnya

kualitas SDM

perencana

pembangunan

melalui pendidikan

formal dan teknis

fungsional;

- Meningkatnya

efisiensi dan

efektifitas

pengelolaan

keuangan di

Bappeda.

- Tersedianya

sarana adm

& sarana

prasarana

perkantoran

sbg

penunjang

kinerja

- Peningkatan

kualitas

aparatur

perencana

- Tersusunnya

Laporan

Pertanggungja

waban yang

berkaitan dg

keuangan

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

Page 45: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

45

N

O. TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN

PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

secara efisien

dan efektif

4.3 Strategi dan Kebijakan

Dalam penyelenggaraan perencanaan Bappeda Kota Semarang, untuk

mewujudkan tujuan dan sasaran dari setiap misi disusunlah strategi dan kebijakan

perencanaan pembangunan yang nantinya akan dituangkan kedalam program

rencana kerja. Stretegi dan arah kebijakan dalam pelaksanaan Rencana Strategis

Bappeda Kota Semarang tahun 2011-2015 dirumuskan sebagai berikut:

1. Strategi dan kebijakan untuk Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Daerah

Jangka Pendek, Jangka Menengah dan Jangka Panjang yang berkualitas serta

tanggap terhadap perubahan dan partisipatif diarahkan melalui:

- Mengikutsertakan stakeholders pembangunan melalui berbagai forum

musyawarah perencanaan pembangunan untuk menghasilkan dokumen

perencanaan pembangunan yang berpihak kepada masyarakat;

- Menyediakan sarana sosialisai perencanaan pembangunan kota yang

mudah diketahui sehingga membangkitkan semangat partisipatif

masyarakat.

2. Strategi dan arah kebijakan dalam Merumuskan kebijakan teknis Perencanaan

Tata Ruang Wilayah secara kontinyu, terarah dan sistematis dilakukan melalui:

- Menyediakan aturan dan acuan yang tegas bagi masyarakat dan

stakeholder dalam hal tata ruang wilayah dan infrastruktur;

- Melakukan kajian-kajian yang mampu berdampak positif terhadap

pengembangan Kota Semarang sebagai kota besar;

Page 46: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

46

- Melibatkan tenaga ahli dan profesional dalam penyusunan dokumen/ kajian

infrastruktur wilayah yang mampu berdampak sistemik.

3. Strategi dan arah kebijakan dalam Mengembangkan koordinasi dalam rangka

pelaksanaan, pengendalian dan penelitian yang mampu mewujudkan

kesejahteraan sosial masyarakat di konsentrasikan melalui:

- Meningkatkan frekuensi pertemuan antar SKPD untuk memudahkan

koordinasi perencanaan dalam bidang ekonomi, pemerintahan dan sosial

budaya.

4. Strategi dan arah kebijakan untuk Mengembangkan ilmu pengetahuan dan

teknologi dapat diarahkan melalui:

- Mengikutsertakan Perguruan Tinggi dan LSM serta lembaga-lembaga

penelitian lain dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Strategi dan arah kebijakan yang bertujuan Mengembangkan sistem evaluasi,

monitoring, pelaksanaan pembangunan dilakukan melalui:

- Mengembangkan pengelolaan data dan informasi dalam rangka

memperoleh data yang akurat guna mengevaluasi dan memonitor

pelaksanaan pembangunan;

- Meningkatkan intensitas kerjasama dengan lembaga penyedia data (BPS)

sehingga dapat dihasilkan data yang tepat waktu & tepat sasaran.

6. Strategi dan kebijakan ke arah internal yang bertujuan Mengembangkan

kualitas Sumber Daya Manusia dan melengkapi sarana dan prasarana kerja

meliputi:

- Memanfaatkan sarana administrasi dan srana prasarana kerja perkantoran

secara efektif dan efisien dalam menunjang kinerja aparatur;

- Memberdayakan SDM melalui pendidikan teknis, formal maupun informal;

- Menerapkan sistem award and punishment untuk meningkatkan kinerja

aparatur.

Page 47: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

47

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

SASARAN,

DAN PENDANAAN INDIKATIF

Rencana Program Bappeda Kota Semarang yang tertuang dalam Rencana

Strategis (Renstra) tahun 2011-2015 ini merupakan serangkaian langkah dari

penjabaran strategi-strategi yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi, misi, tujuan

dan sasaran. Rencana program kerja ini sendiri akan menjadi pegangan dan acuan

Bappeda dalam melakukan kegiatan perencanaan pembangunan kota dengan lebih

efektif dan efisien.

Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi (tupoksi) Bappeda secara garis besar

terbagi kedalam 3 urusan, yaitu urusan Penataan Ruang, urusan Perencanaan

Pembangunan dan urusan Statistik. Jika dikaitkan dengan misi yang terkandung

didalam Renstra 2011-2015, maka rencana program kerja Bappeda dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Daerah yang berkualitas, partisipatif dan

tanggap terhadap perubahan.

Urusan Perencanaan Pembangunan. Program-program yang dilakukan pada urusan

Perencanaan Pembangunan adalah sebagai berikut:

- Program Perencanaan Pembangunan Daerah;

- Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan

Daerah.

2. Merumuskan kebijakan teknis Perencanaan Tata Ruang Wilayah secara kontinyu,

terarah dan sistematis.

A. Urusan Perencanaan Tata Ruang.

Program-program yang dilakukan pada urusan Perencanaan Tata Ruang yaitu:

- Program Perencanaan Tata Ruang;

- Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

Page 48: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

48

B. Urusan Perencanaan Pembangunan.

Program-program yang dilakukan adalah sebagai berikut:

- Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar;

- Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam.

4. Mengembangkan koordinasi dalam rangka pelaksanaan, pengendalian dan

penelitian yang mampu mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat.

Urusan Perencanaan Pembangunan. Program-program yang dilakukan yaitu:

- Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi;

- Program Perencanaan Sosial dan Budaya.

5. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Urusan Perencanaan Pembangunan. Program yang dilakukan yaitu Program

Kerjasama Pembangunan.

6. Mengembangkan sistem evaluasi, monitoring, pelaksanaan pembangunan.

A. Urusan Perencanaan Pembangunan. Program yang dilakukan yaitu Program

Pengembangan Data Informasi.

B. Urusan Statistik. Program yang dilakukan yaitu Program Pengembangan Data/

Informasi/ Statistik Daerah.

7. Mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia dan melengkapi sarana dan

prasarana kerja.

Urusan Perencanaan Pembangunan. Program-program yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

- Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

- Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

Page 49: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

49

- Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

- Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan.

Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan

Pendanaan Indikatif Badan Perencanaan Pemerintah Daerah (Bappeda) Kota

Semarang untuk tahun 2011-2015 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Page 50: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

50

Tujuan

Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan (output)

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja SKPD

Penang-gung-jawab

Lokasi Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5

Kondisi Kinerja

pada akhir periode Renstra

SKPD

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

1. Menghasilkan dokumen perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek sebagai landasan pembangunan daerah Kota Semarang;

1. Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan RPJPD, RPJMD, dan RKPD sebagai bahan acuan bagi stakeholder pembangunan Pemerintah Kota Semarang;

- Tersusunnya RPJPD

1 06 00 21 Program Perencanaan Pembangunan Daerah

1.800.00.000

- Tersusunnya RPJMD 007 Penetapan RPJMD 2010-2015

Tersusunnya Dok. RPJMD 2010-2015

100% 300.000.000 - - - - 100%

- Tersusunnya RKPD

008 Penyusunan Rancangan RKPD

Tersusunnya Dok. RKPD th 2012

100% 375.000.000 100% 100% 100% 100% 100%

013 Koord. Penyusunan Dok. Perenc. Pembangunan

Tersusunnya Dok. Perenc. Pembangunan

100% 300.000.000

015 MonEv, Pengendalian & Pelaporan Pelaks. Renc. Pembangunan Daerah

Tesedianya 100 buku, 25 buku, 80 buku, 50 buku, 50 buku

100% 250.000.000

017 Penyelenggaraan Musrenbang Kota Smg th. 2012

Terusunnya dok. RKPD berisi DSP th 2011

100% 175.000.000

023 Penunjangan Tim Koordinasi Penyelenggaraan TP Kota smg

Tersedianya 100 buku pemantauan hasil pelaks. TP

100% 150.000.000

024 Penyusunan City Branding Kota Smg

Tersusunnya dok. FS city branding kota Semarang

100% 150.000.000

2. Melaksanakan sosialisasi dokumen perencanaan pembangunan

- Terciptanya sarana sosialisasi perencanaan pembangunan kota

1 06 00 20 Prog. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perenc. Pembangunan Daerah

350.000.000

02 Sosialisasi kebijakan perenc. pembangunan daerah

Tersedianya sarana sosialisasi berupa spot iklan & MMT

350.000.000

2. Meningkatkan kerjasama yang harmonis lintas SKPD guna mewujudkan koordinasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan penelitian pembangunan di Kota Semarang;

1. Tersedianya kajian-kajian dan penelitian sebagai bahan perumusan kebijakan perencanaan pembangunan di berbagai bidang

- Kajian bid. Ekonomi

1 06 00 22 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

850.000.000

002 Penyusunan Grand design Agrowisata Kota Semarang

Tersedianya FS Pasar Kota Smg

4 dok 1 dok 300.000.000 2 dok 400.000.000 3 dok 500.000.000 3 dok 500.000.000 3 dok 500.000.000

003 Penyusunan perenc. pengembangan ekonomi masy.(FEDEP)

Tersusunnya lap. Pembentukan cluster & pelatihan kewirausahaan

2 klaster 20% 200.000.000 40% 200.000.000 60% 210.000.000 80% 225.000.000 100% 230.000.000

014 Study Pengemb. Ekonomi pd Wilayah Pertumbuhan

Tersedianya buku konsep pengemb. Wilayah pertumbuhan

1 dok 1 dok 150.000.000 1 dok 200.000.000 1 dok 200.000.000 2 dok 300.000.000 2 dok 300.000.000

015 Koordinasi perenc. pembangunan bid. ekonomi

Tersedianya Lap. koordinasi perenc. pembangunan ekonomi

100% 100% 200.000.000 100% 50.000.000 100% 50.000.000 100% 50.000.000 100% 50.000.000

- Kajian bid. Pemerintahan & Sosbud

1 06 00 23 Program Perencanaan Sosial dan Budaya

1.450.000.000

003 Koordinasi perenc. pembangunan bid. sosbud

Tersedianya dokumrn perenc. bid. Sosbud

250.000.000

008 Koordinasi perenc. bid. pemerintahan

Tersedianya dokumen perenc. bid. Pemerintahan

200.000.000

010 Fasilitasi Keg. TKPKD Tersusunnya 20 buku

SKPD & fasillitasi keg. TKPKD

250.000.000

011 Verifikasi & identifikasi

warga miskin Terciptanya aplikasi crossing data & 5 buku lap. kegiatan

750.000.000

- Kajian bid. Infrastruktur & LH 1 06 00 24 Program Perenc.

Prasarana Wilayah & SDA 350.000.000

Page 51: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

51

Tujuan

Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan (output)

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja SKPD

Penang-gung-jawab

Lokasi Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5

Kondisi Kinerja

pada akhir periode Renstra

SKPD

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

010 Koordinasi keg. adaptasi

dampak perub. iklim Tersusunnya Kajian Proposal Dampak Perubahan Iklim

40% 100.000.000 80% 110.000.000 100% 120.000.000 - - - -

011 Penyusunan FS Pembangunan Inner Ring Road

Tersusunnya kajian dokumen kelayakan Inner ring road

250.000.000

3. Memberdayakan stakeholders guna meningkatkan & menerapkan hasil penelitian dan pengembangan IPTEK dg didukung oleh SDM berkualitas

1. Meningkatnya kualitas kebijakan perencanaan berbasis Litbang

Peningkatan kualitas hasil Litbang 1 06 00 16 Prog. Kerjasama Pembangunan

Fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha/ lembaga

Tersedianya hasil kajian penelitian di berbagai bidang

10 kajian

500.000.000 10 kajian

10 kajian

10 kajian

10 kajian

10 kajian

2. Meningkatnya jejaring penelitian & pengembangan

Pengembangan program Litbang dg Lembaga Penelitian

Pengembangan kerjasama Litbang dg Lembaga Penelitian

Tersedianya kebijakan strategis penelitian & pengembangan IPTEK

1 keg - - - - 1 keg

Pengembangan aksesibilitas publikasi dan informasi hasil-hasil penelitian

Tersedianya akses informasi/ publikasi hasil-hasil penelitian

4 keg 4 keg 3 keg 3 keg 3 keg 3 keg

3. Meningkatnya publikasi hasil kajian penelitian

Pemanfaatan TI sbg media hasil-hasil penelitian

4. Mengoptimalkan pemanfaatan Sistem Informasi perencanaan pembangunan untuk mengembangkan sistem evaluasi, dan monitoring pelaksanan pembangunan

1. Meningkatkan sarana dan prasarana serta fasilitasi perencanaan pembangunan dengan stakeholders

Ketersediaan fasilitas informasi untuk perencanaan pembangunan

1 05 00 17 Prog. Pengendalian Pemanfaatan Ruang

025 Pembuatan maket & audio visual Pusat Informasi Pembangunan

Tersedianya maket dan data base informasi Kota Semarang

1.700.000.000

2. Tersedianya data dan informasi pelaksanaan pembangunan secara periodik

Ketersediaan data dan informasi yang periodik dan up to date

1 06 00 15 Program Pengembangan Data Informasi

600.000.000

005 Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) Kota Semarang

Tersedianya data & informasi ttg profil daerah Kota Semarang

100 % 100% 200.000.000 100% 220.000.000 100% 250.000.000 100% 270.000.000 100% 300.000.000 100%

006 Dokumentasi & publikasi hasil-hasil penelitian

Tersusunnya jurnal RIPTEK & pameran TTG & jambore teknologi

300.000.000

007 Pengemb. Sistem monitoring & pengendalian WEB

Tersedianya update website & sistem monev.

100.000.000

3. Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana fasilitas pengelolah data dan informasi perencana pembangunan daerah

Peningkatan kualitas informasi data

1 23 00 15 Prog. Pengembangan Data/ Informasi/ Statistik Daerah

450.000.000

001 Penyusunan &

pengumpulan data & statistik daerah

Tersusunnya 11 jenis buku Statistik Kota Semarang

2.505 buku 11 jenis buku

450.000.000 11 jenis buku

375.000.000 11 jenis buku

390.000.000 11 jenis buku

400.000.000 11 jenis buku

425.000.000

5. Mewujudkan perencanaan teknis pembangunan

1. Tersusunnya dokumen teknis perencanaan tata ruang kota

Kajian-kajian tata ruang kota & wilayah

1 05 00 15 Prog. Perenc. Tata Ruang 950.000.000

011 Pembahasan RTRW & Penyusunan draft Ranc. Perda RDTRK

Tersusunnya dok. RTRW & dok. Draft Perda RDTRK Kota semarang

500.000.000

Page 52: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

52

Tujuan

Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan (output)

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja SKPD

Penang-gung-jawab

Lokasi Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5

Kondisi Kinerja

pada akhir periode Renstra

SKPD

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

Kota Semarang yang terintegral dengan mengacu pada kebijakan-kebijakan tata ruang kota

034 Penunjangan keg. BKPRD Tersusunnya buku lap.

kegiatan 200.000.000

035 Penyusunan review

masterplan Balkot Kota Semarang

Terwujudnya maket masterplan balkot Kota Semarang

250.000.000

2. Tersusunnya dokumen perenc. pengembangan kota

Kajian-kajian tentang masalah perkotaaan

1 06 00 19 Prog. Perenc. Pengembangan Kota-kota Menengah & Besar

1.675.000.000

002 Koord. Prog. Percepatan

Pembangunan Sanitasi Perkotaan

Tersusunnya buku putih Sanitasi, buku strategi Sanitasi Kota, buku Ehra

200.000.000

007 Penyusunan study Urban

Renewal Tersusunnya dok. Perenc. Urban Renewal

425.000.000

009 Koord. Prog. Pembangunan DAM Jatibarang & Polder Banger

Terwujudnya koord. Pembangunan DAM Jatibarang & polder Banger

200.000.000

011 Penyusunan Study

Kelayakan Pembangunan Sport center

Terwujudnya dok. FS Pembangunan Sport center

250.000.000

013 Penetapan Perda

masterplan drainase Tersusunnya dok. Perda Drainase

200.000.000

014 Fasilitasi prog. PAMSIMAS Kota Semarang

Terfasilitasinya pelaksanaan prog. PAMSIMAS Kota Semarang

150.000.000

018 Penyusunan Grand Design

Kota Lama Tersusunnya dok. Grand design Kota Lama

250.000.000

6. Meningkatkan kualitas SDM dan prasarana kerja untuk meningkatkan kinerja Bappeda Kota Semarang

1. Meningkatnya kualitas SDM perencana pembangunan melalui pendidikan formal dan teknis fungsional

Peningkatan Kualitas Aparatur Perencana

0 00 00 05 Prog. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

40.000.000

003 Bintek. Implementasi Peraturan Perundang-undangan

Terciptanya peningkatan pada aparatur perencana

40.000.000

2. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengelolaan keuangan di Bappeda

Tersusunnya laporan pertanggungjawaban yang berkaitan dg keuangan secara efisien dan efektif

0 00 00 06 Prog. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan

152.000.000

01 Penyusunan Lap. Capaian

Kinerja & Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

Tersusunnya buku Laporan

6.600.000

02 Penyusunan Lap. Keuangan

Semesteran Tersusunnya Lap. Keuangan

6.635.000

03 Penyusunan pelaporan

prognosis realisasi anggaran Tersusunnya Lap. Prognosis

6.600.000

04 Penyusunan Pelaporan

Keuangan Akhir Tahun Tersusunnya HPS & lap. Akhir tahun

13.000.000

010 Penunjang kinerja PA, PPK,

Bendahara & Pembantu Tersusunnya Lap. Pertanggungjawaban

27.000.000

013 Penyusunan LAKIP Tersusunnya Lap. LAKIP 8.228.000

018 Penyusunan Rencana Kerja

(Renja) Tersusunnya dokumen Renja

8.000.000

Page 53: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

53

Tujuan

Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan (output)

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja SKPD

Penang-gung-jawab

Lokasi Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5

Kondisi Kinerja

pada akhir periode Renstra

SKPD

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

019 Penyusunan Laporan Kinerja

Pertanggungjawaban (LKPJ) Tersusunnya Lap. LKPJ 11.250.000

031 Penyusunan RKA dan DPA

murni serta perubahan Tersusunnya buku RKA, DPA, dan DPPA`

53.437.000

032 Penyusunan Catatan Atas

Laporan Keuangan (CALK) Tersusunnya lap. CALK 11.250.000

3. Meningkatnya

koordinasi internal antar bagian yang mampu menunjang kinerja aparatur

Tersedianya sarana administrasi kantor sbg penunjang kinerja aparatur

0 00 00 01 Prog. Pelayanan Adm. Perkantoran

1.175.900.000

001 Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Terselesaikannya pekerjaan administrasi

57.250.000

002 Penyediaaan jasa komunikasi, SDAir dan listrik

Tersedianya pelayanan komunikasi & informasi

47.400.000

009 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

Terwujudnya pemeliharaan peralatan kerja

11.000.000

010 Penyediaan ATK Tersedianya ATK 61.353.000

011 Penyediaan barang cetakan & penggandaan

Tercukupinya cetakan & penggandaan dokumen

35.827.000

012 Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan Kantor

Tersedianya alat listrik & instalasi

8.220.000

013 Penyediaan peralatan & perlengk. Kantor

Tersedianya peralatan & perlengk. Kantor

425.300.000

014 Penyediaan peralatan rumah tangga

Tersedianya peralatan rumah tangga

8.000.000

015 Penyediaan bahan bacaan & peraturan perundang-undangan

Tersedianya buku pengetahuan & peraturan perundanng-undangan

3.000.000

017 Penyediaan makanan & minuman

Tersedianya makan & minum untuk kepentingan rapat

41.250.000

018 Rapat-rapat koordinasi & konsultasi keluar daerah

Terwujudnya konsultasi keluar daerah

453.500.000

020 Penyediaan jasa kegiatan kepanitiaan

Tersedianya jasa kepanitiaan

23.800.000

Tersedianya sarana & prasarana penunjang kinerja aparatur

0 00 00 02 Prog. Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur

277.100.000

019 Pengadaan peralatan &

perlengk. kantor Tersedianya sarana & prasarana kantor

140.500.000

024 Pemeliharaan rutin/ berkala

kend. Dinas/ operasional Tersedianya sarana & prasarana kerja

126.600.000

029 Pemeliharaan rutin/ berkala

mebelair Terwujudnya perawatan mebelair

10.000.000

Page 54: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

54

BAB VI

INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA SASARAN RPJMD

Berdasarkan Permendagri No. 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah No. 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah bahwa Indikator kinerja

SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah indikator kinerja yang

secara langsung menunjukkan kinerja yang ingin dicapai SKPD dalam lima tahun

mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran

RPJMD.

Bappeda yang dalam hal ini mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan

dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang perencanaan

pembangunan daerah mempunyai tujuan yang diantarnya yaitu menghasilkan

dokumen perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek sebagai

landasan pembangunan daerah Kota Semarang. Sasaran yang ingin dicapai tentu saja

tersedianya dokumen Perencanaan Pembangunan ( RKPD ), dan dokumen

Perencanaan Teknis Strategis ( dokumen masterplan drainase, Perda RTRW, Perda

RDTRK, Masterplan Balaikota Semarang). Dokumen – dokumen tersebut merupakan

bahan acuan bagi stakeholder pembangunan Pemerintah Kota Semarang dalam

melaksanakan perencanaan pembangunan daerah. Dokumen tersebut merupakan

indikator kinerja SKPD yang dalam pelaksanaannya harus mengacu pada tujuan dan

sasaran RPJMD ( Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ) yang baru saja

ditetapkan.

Page 55: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

55

TABEL 6.1

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD

NO INDIKATOR

KONDISI KINERJA

PADA AWAL

PERIODE RPJMD

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISI KINERJA

PADA AKHIR

PERIODE RPJMD

TAHUN

0

TAHUN

1

TAHUN

2

TAHUN

3

TAHUN

4

TAHUN

5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Tersedianya

Dokumen

Perencanaan

Pembangunan

Tahunan

100 100 100 100 100 100 100

2 Tersedianya

Dokumen

Perencanaan

Teknis Strategis

50 65 70 80 90 100 100

3 Jumlah Program

RKPD Tahun

berkenaan

100 100 100 100 100 100 100

Page 56: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

56

BAB VII

PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(Bappeda) Kota Semarang tahun 2010-2015 merupakan dokumen perencanaan yang

digunakan sebagai pedoman, acuan dan tolak ukur dalam melaksanakan kegiatan

perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah selama periode waktu tahun 2010

sampai dengan tahun 2015 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bappeda.

Dokumen Renstra Bappeda Kota Semarang 2010-2015 disusun sinergis dengan

dokumen RPJPD dan merupakan penjabaran dari dokumen RPJMD. Dalam mewujudkan

dan mencapai target dan indikator-indikator yang telah ditetapkan untuk kurun waktu 5

tahun kedepan memang tidak mudah dan akan banyak ditemui tantangan serta

kendala baik dari dalam penyelenggara pemerintahan sendiri maupun dari masyarakat.

Untuk itulah diperlukan komitmen yang tinggi dan dukungan dari pihak terkait

terutama para pemangku kebijakan agar keberhasilan pelaksanaan kegiatan perencana

penyelenggaraan pemerintahan dapat tercapai dengan tidak melenceng dari acuan

yang telah ditetapkan dalam dokumen RPJPD maupun RPJMD sebelumnya.

Dengan demikian, hasil-hasil dari perencanaan kegiatan pembangunan pada

akhirnya akan dapat dirasakan dan dinikmati secara lebih adil dan merata terutama

bagi seluruh lapisan masyarakat Kota Semarang.

Semarang, Januari 2011

KEPALA BAPPEDA KOTA SEMARANG

Drs. HADI PURWONO

Pembina Utama Muda

19530728 197708 1 001

Page 57: BAB I PENDAHULUAN - beta.semarangkota.go.idbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/1. renstra_bappeda_2010... · BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, ... struktur

57

LAMPIRAN