D. INDIKATOR KINERJA KUNCI 1. TATARAN...

26
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013 472 D. INDIKATOR KINERJA KUNCI 1. TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN (IKK II.1) a. Ketenteraman dan Ketertiban Umum Daerah; Aspek Ketenteraman dan Ketertiban Umum Daerah ini penilaiannya difokuskan pada 5 hal, yang masing-masing dilihat / diukur dari Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda. Masing-masing fokus dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersebut adalah sebagai berikut : FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN Peraturan tentang Ketertiban Penataan Ruang 1 Keberadaan Perda IMB Legal formalnya. 1. Peraturan Daerah Kota Semarang No.4 / 2011 ttg. Retribusi Retribusi Perijinan tertentu. 2. Peraturan Daerah Kota Semarang No.5/ 2009 ttg. Bangunan Ada 2 - Jumlah rumah ber IMB sd. akhir Tahun 2013, sebanyak 205.349 unit. - Jumlah seluruh rumah sd. akhir Tahun 2013, sebanyak 354.472 Unit. 57,93% 3 Keberadaan Perda RTRW PERDA Nomor : 14 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Semarang Tahun 2011 – 2031 Ada Peraturan tentang Kependudukan 4 - PERDA Nomor : 2 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan. Dasar hukum : - Perwal Nomor 1B tahun 2010 Tentang standar pelayanan publik Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang 1 hari 1.062.328 = x 100% 1.205.691 = 88,11 % 88,11% 5 Biaya KTP : Dasar Hukum : - PERDA Nomor : 13 Tahun 2009 tentang Retribusi Penerbitan Dokumen Kependudukan. - SK Nomor : 474.4/490 Tahun 2011 tentang Pembebasan Biaya Retribusi Penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Di Kota Semarang. - Perda No. 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum Tidak Dipungut Biaya Personil Satpol PP (Kebijakan Ketersediaan aparat Trantibum) 6 Rasio Personil Satpol PP terhadap jumlah penduduk (10.000 penduduk) - Personil Satpol PP (PNS&CPNS) pada Tahun 2013, sebanyak =248 orang - Penduduk pada akhir tahun 2013, berjumlah = 1.719.228 orang 248 per 10.000 penduduk (2,48) Kebijakan Bidang PSK, PKL atau PMKS 7 Keberadaan Perda tentang PSK, PKL atau PMKS Dasar Hukum : - PERDA tentang Pemberantasan Pelacuran Dijalan Dalam Kota Besar Semarang Diubah dengan PERDA tanggal 25 Agustus 1971. - PERDA tentang Penutupan Rumah Tempat Ada

Transcript of D. INDIKATOR KINERJA KUNCI 1. TATARAN...

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 7 2

D. INDIKATOR KINERJA KUNCI

1. TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN (IKK II.1)

a. Ketenteraman dan Ketertiban Umum Daerah;

Aspek Ketenteraman dan Ketertiban Umum Daerah ini

penilaiannya difokuskan pada 5 hal, yang masing-masing dilihat /

diukur dari Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda.

Masing-masing fokus dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersebut

adalah sebagai berikut :

FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN

Peraturan tentang Ketertiban Penataan Ruang

1 Keberadaan Perda IMB Legal formalnya. 1. Peraturan Daerah Kota Semarang No.4 / 2011

ttg. Retribusi Retribusi Perijinan tertentu. 2. Peraturan Daerah Kota Semarang No.5/ 2009

ttg. Bangunan

Ada

2 - Jumlah rumah ber IMB sd. akhir Tahun 2013, sebanyak 205.349 unit.

- Jumlah seluruh rumah sd. akhir Tahun 2013, sebanyak 354.472 Unit.

57,93%

3 Keberadaan Perda RTRW PERDA Nomor : 14 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Semarang Tahun 2011 – 2031

Ada

Peraturan tentang Kependudukan

4 - PERDA Nomor : 2 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.

Dasar hukum : - Perwal Nomor 1B tahun 2010 Tentang standar

pelayanan publik Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang

1 hari

1.062.328 = x 100% 1.205.691 = 88,11 %

88,11%

5 Biaya KTP : Dasar Hukum : - PERDA Nomor : 13 Tahun 2009 tentang Retribusi

Penerbitan Dokumen Kependudukan. - SK Nomor : 474.4/490 Tahun 2011 tentang

Pembebasan Biaya Retribusi Penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Di Kota Semarang.

- Perda No. 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum

Tidak Dipungut Biaya

Personil Satpol PP (Kebijakan Ketersediaan aparat Trantibum)

6 Rasio Personil Satpol PP terhadap jumlah penduduk (10.000 penduduk) - Personil Satpol PP (PNS&CPNS) pada Tahun

2013, sebanyak =248 orang - Penduduk pada akhir tahun 2013, berjumlah =

1.719.228 orang

248 per 10.000 penduduk (2,48)

Kebijakan Bidang PSK, PKL atau PMKS

7 Keberadaan Perda tentang PSK, PKL atau PMKS Dasar Hukum : - PERDA tentang Pemberantasan Pelacuran

Dijalan Dalam Kota Besar Semarang Diubah dengan PERDA tanggal 25 Agustus 1971.

- PERDA tentang Penutupan Rumah Tempat

Ada

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 7 3

FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN

Pelacuran. - PERDA Nomor : 11 Tahun 2000 tentang

Pengaturan dan Pembinaan PKL.

Peraturan tentang Kebersihan Kota

8 Keberadaan Peraturan tentang Kebersihan Kota Dasar Hukum : - PERDA Nomor 6 Tahun 2012 tentang

Pengelolaan Sampah. - PERDA Nomor 6 Tahun 1993 tentang Kebersihan

Dalam Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang

Ada

Fokus pertama pada aspek ini menunjukkan bahwa Kota

Semarang telah melakukan pengaturan / regulasi kebijakan dalam

bentuk Peraturan Daerah yang memberikan kepastian hukum dalam

pengurusan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan), yaitu dengan Peraturan

Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2011 tentang Retribusi Ijin Mendirikan

Bangunan dan Peraturan Daerah Kota Semarang nomor 5 Tahun 2009

tentang Bangunan. (IKK II.1 no.1). Adapun rumah ber IMB di Kota

Semarang mempunyai rasio mencapai 57,491%. (IKK II.1 no.2).

Dalam sistem perencanaan pembangunan Daerah, dan untuk

meningkatkan ketertiban pembangunan, maka selain pengaturan

melalui IMB, juga diatur penataan ruang kota yang secara khusus

diatur dengan Peraturan Daerah, terakhir kali direvisi dengan Perda

Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Semarang Tahun 2011 – 2031. (IKK II.1 no.3)

Fokus kedua pada aspek berikutnya adalah Regulasi dalam

bidang kependudukan. Pengurusan KTP telah diatur dalam Peraturan

Daerah Nomor 4 Tahun 2000, yang kemudian telah diubah dengan

Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Retribusi Penerbitan

Dokumen Kependudukan, Akta Kelahiran, Akta Perkawinan, TBA Akta

Kelahiran, TBA KTP dan Akta Perceraian. Peraturan Daerah tersebut

ditindaklanjuti dengan Keputusan Walikota Semarang nomor

474.4/490 tahun 2011 tentang pembebasan biaya retribusi penerbitan

kartu tanda penduduk di Kota Semarang. Melalui perubahan

peraturan tersebut, telah dilakukan restrukturisasi pelayanan KTP

menjadi 1 (satu) hari dengan biaya gratis, serta diterbitkan pula Perda

No. 2 Tahun 2012 tentang Restribusi Jasa Umum. (IKK II.1 no 4 dan 5)

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 7 4

Fokus Ketiga adalah dalam hal ketersediaan aparat Tramtibum,

tercatat sebesar 248 orang personil Satpol PP per 10.000 penduduk.

Jumlah ini memang belum cukup memadai, namun mengingat

berbagai keterbatasan yang ada pada Pemerintah Kota, maka

dalam rangka meningkatkan efektivitas ketenteraman dan ketertiban

umum, maka Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan

jajaran kepolisian dan TNI sebagai bagian dari aparatur negara. (IKK

II.1 no.6)

Keberadaan PKL dan kebersihan lingkungan juga sangat

berpengaruh terhadap terciptanya ketenteraman dan ketertiban

umum. Oleh karena itu Pemerintah Kota Semarang juga mengaturnya

dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2000 tentang Pengaturan

dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima dengan tujuan untuk mengatur

agar tidak menimbulkan dampak sosial yang merugikan masyarakat.

Sedangkan untuk mengatur PSK telah diatur Peraturan Daerah

tentang Pemberantasan Pelacuran dijalan dalam Kota Besar

Semarang diubah dengan perda tanggal 25 Agustus 1971 tentang

Penutupan Rumah Tinggal Pelacuran. (IKK II.1 no.7)

Sementara itu, regulasi mengenai kebersihan diatur dengan

Peraturan Daerah nomor 6 Tahun 1993 tentang Kebersihan dalam

wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang serta telah

diperbaharui dengan Peraturan Daerah nomor 6 tahun 2012 tentang

Pengelolaan Sampah (IKK II.1 no.8)

b. Keselarasan dan Efektivitas Hubungan Antara Pemerintahan Daerah

dan Pemerintah, serta antara Pemerintahan Daerah Dalam Rangka

Pengembangan Otonomi Daerah

Aspek ini penilaiannya difokuskan pada 4 hal, yang masing-

masing dilihat / diukur dari 1 (satu) Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang

berbeda.

Masing-masing fokus dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersebut

adalah sebagai berikut :

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 7 5

FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN

Penyampaian Laporan Kepada Pemerintah

9 Ketepatan Waktu Penyampaian LPPD : Bukti Pengiriman : - LPPD Tahun 2012 disampaikan pada tanggal

26 Maret 2013 sesuai dengan Surat Walikota Semarang Nomor 130 / 0927 tanggal 14 Maret 2013.

- LPPD Tahun 2011 disampaiakan pada tanggal 15 Maret 2012 sesuai surat pengantar Nomor 130/883 tanggal 14 Maret 2012.

Tepat

Penyampaian Laporan Keuangan dan Kinerja

10 Bukti Pengiriman: - Berita Acara Serah Terima LKPD Unaudited

Kota Semarang TA 2012 pada tanggal 28 Maret 2013.

- Laporan Keuangan 2011, disampaikan pada tanggal 30 Maret 2012 sesuai surat pengantar Nomor 790 tanggal 30 Maret 2012.

- Laporan Kinerja Tahun 2012 disampaikan pada tanggal 30 Maret 2012 sesuai surat pengantar Nomor 790 tanggal 30 Maret 2012.

Tepat

Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM)

11 Urusan yang sudah diterapkan SPM nya berdasar pedoman yang diterbitkan oleh Pemerintah

Urusan yang diterapkan oleh Pemda sebanyak 6 urusan, yang terdiri dari:

1) Urusan Wajib Pendidikan 2) Urusan Wajib Kesehatan 3) Urusan Wajib Lingkungan Hidup 4) Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan 5) Urusan Wajib Sosial 6) Urusan Wajib Keluarga Berencana dan

Keluarga Sejahtera Tambahan urusan yang sudah dikeluarkan oleh Kementerian :

7) Urusan Wajib Pekerjaan Umum 8) Urusan Wajib Perumahan 9) Urusan Wajib Penataan Ruang 10) Urusan Wajib Perencanaan

Pembangunan 11) Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat 12) Urusan Wajib Perhubungan 13) Urusan Wajib Komunikasi Informasi 14) Urusan Wajib Otonomi Daerah,

Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

15) Urusan Wajib Kependudukan dan Capil

6 Urusan Wajib (sesuai petunjuk LPPD) sudah dilaksanakan

+

9 Urusan Wajib yang ditetapkan oleh Kementerian juga sudah dilaksanakan

Hubungan antar Daerah

12 Kerjasama dengan Daerah lain 105 MoU LoI, dan Perjanjian

Pada Aspek ini yang menjadi Fokus pertama adalah

penyampaian laporan kepada pemerintah. Penyampaian laporan

penyelenggaraan Pemerintahan ini telah diatur dengan berbagai

Peraturan Pemerintah, baik laporan penyelenggaraan program dan

kegiatan maupun laporan keuangannya. Dalam tahun 2012

Pemerintah Kota telah menyampaikan laporan dimaksud sesuai

dengan ketentuan yang berlaku. Untuk LPPD Tahun 2012 disampaikan

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 7 6

pada tanggal 26 Maret 2013 sesuai dengan Surat Walikota Semarang

Nomor 130 / 0927 tanggal 14 Maret 2013. (IKK II.1 no.9)

Sedangkan penyampaian Laporan Keuangan Tahun 2011 telah

disampaikan pada tanggal 30 Maret 2012 sesuai Surat Pengantar

No.790 tanggal 30 Maret 2012 dan Berita Acara Serah Terima LKPD

Unaudited Kota Semarang TA 2013 pada tanggal 28 Maret 2013 untuk

Laporan Keuangan Tahun 2013 (IKK II.1 no.10)

Untuk meningkatkan sinergitas program dan kegiatan

penyelenggaraan urusan pemerintahan antara Pemerintah Daerah

dengan Pemerintah, maupun dalam penyelenggaraan urusan

dekonsentrasi dan tugas pembantuan, maka keselarasan hubungan

antara Pemerintah dengan Pemerintah Daerah sangat diperlukan.

Sebagai wujud komitmen penyelenggaraan urusan

pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat, maka salah satu

upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang adalah

dengan mendorong SKPD untuk menetapkan Standar Pelayanan

Minimal dengan mengacu pada SPM yang telah ditetapkan oleh

Kementerian/Pimpinan LPND pada berbagai urusan. Sebagai

implementasi dari komitmen tersebut, SKPD telah menyusun program

dan kegiatan yang mendukung pencapaian SPM tersebut. (IKK II.1

no.11)

Sementara itu dalam rangka menjamin kelangsungan

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, hubungan

kerjasama antar daerah menjadi sangat penting. Oleh karena itu

Pemerintah Kota Semarang senantiasa menjalin hubungan kerjasama

dengan daerah lain, baik dalam negeri maupun luar negeri. Salah

satu bentuk usaha kerjasama adalah dengan penandatanganan

MoU antar Daerah. Sampai dengan tahun 2013 terjadi kesepakatan

kerjasama sebanyak 105 MoU LoI, yang mencakup berbagai bidang

dan program. (IKK II.1 no.12)

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 7 7

c. Keselarasan antara Kebijakan Pemerintahan Daerah dengan

Kebijakan Pemerintah

Aspek Keselarasan antara Kebijakan Pemerintahan Daerah

dengan Kebijakan Pemerintah ini penilaiannya difokuskan pada 6 hal,

yang masing-masing dilihat / diukur dari beberapa Indikator Kinerja

Kunci (IKK) yang berbeda, yaitu sebagai berikut :

FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN

Sinkronisasi Pelaksanaan pembangunan Nasional dan Daerah

13 - Prioritas pembangunan daerah pada RKPD yang mendukung prioritas pembangunan nasional 10 program

- Prioritas pembangunan nasional ada sebanyak 11 program prioritas.

90,90%

Kewenangan 14 Urusan Wajib yang diselenggarakan Daerah

Urusan wajib yang dilaksanakan pada Tahun 2012 (APBD) =26 urusan. Urusan Wajib (sesuai Perda Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kota Semarang)

100 %

Keuangan 15 Waktu Penetapan Perda APBD 2012 Apabila tepat : Sebutkan dasar hukumnya PERDA Nomor : 12 Tahun 2013 tetang APBD Kota Semarang Tahun Anggaran 2014. (Paling lambat tanggal 31 Desember 2013)

Tepat waktu Tanggal ?

16 Keberadaan PERDA tentang pengelolaan keuangan daerah berdasarkan PP 58/2005 Apabila ADA : Sebutkan legal formalnya. PERDA Nomor : 11 Tahun 2006 tentang pengelolaan keuangan daerah.

Ada

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 7 8

FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN

17 Belanja Pelayanan Dasar APBD Tahun 2012. 1. Urusan Wajib Pendidikan

1.085.262.719.000 2. Urusan Wajib Kesehatan

294.552.581.000 3. Urusan Wajib Pekerjaan Umum

609.952.036.000 4. Urusan Wajib Lingkungan Hidup

10.659.985.000 5. Urusan Wajib Kependudukan &

Catatan Sipil 14.388.236.000 6. Urusan Wajib Sosial 18.888.376.000 7. Urusan Wajib Ketenagakerjaan

16.091.989.000 8. Urusan Wajib Koperasi & Usaha Kecil

Menengah 10.817.076.000 9. Urusan Wajib Kesatuan Bangsa &

Poldagri 20.658.805.000 JUMLAH URUSAN DASAR 2.081.271.803.000 Total Belanja APBD. 3.184.087.019.000

65,36%

18 Belanja untuk Urusan pendidikan dan Kesehatan Belanja Pendidikan dan Kesehatan APBD Tahun 2012. 1. Urusan Wajib Pendidikan

1.085.262.719.000 2. Urusan Wajib Kesehatan

294.552.581.000 JUMLAH URUSAN PEND +KES 1.379.815.300.0000 Total Belanja APBD 3.184.087.019.000

43,33 %

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 7 9

FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN

Pelayanan Publik 19 Keberadaan PERDA ttg Standar pelayanan Publik sesuai Peraturan Perundangan Dasar Hukum : - Perwal 14B /2005 ttg Standar

Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dinas Kebakaran;

- Perwal 14 C/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dinas Kebersihan;.

- Perwal 14 H/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dinas Pasar;.

- Perwal 14 I/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik Kesbanglinmas;.

- Perwal 14 M/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan;.

- Perwal 14 N/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Disnakertrans;.

- Perwal 14 O/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dinas Koprasi dan UKM;.

- Perwal 14 Q/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dinas Pendidikan;.

- Perwal 6/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan PDAM;.

- Perwal 19/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dinas Pertanian;.

- Perwal 20 /2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik DPKAD;.

- Perwal 22/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan;.

- Perwal 1/2007 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik RSUD;.

- Perwal 21 /2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik Kecamatan;.

- Perwal 14 E/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik Kelurahan;

- Perwal 1B/2010 ttg Standar Pelayanan Publik Dispenduk dan Capil;.

- Perwal 13 /2011 ttg Standar Pelayanan Publik BPPT;.

- Perwal 14 /2011 ttg Standar Pelayanan Publik DTKP;.

- Perwal 17/2011 ttg Standar Pelayanan Publik BKD;.

- Perwal 18/2011 ttg Standar Pelayanan Publik Bina Marga;.

- Perwal 4/2012 ttg Standar Pelayanan Publik Dishubkom info;

- Perwal 6/2012 ttg Standar Pelayanan Publik Satpol PP;.

- Perwal 7/2012 ttg Standar Pelayanan Publik Dinas Kesehatan;.

- Perwal 8/2012 ttg Standar Pelayanan Publik Disperindag;.

Ada

Kepegawaian 20 Rasio PNS terhadap penduduk Jumlah PNS Kota tahun 2013 sebanyak 14.745 orang. Jumlah penduduk Kota tahun 2013 sebanyak 1.741.824 orang.

0,84%

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 8 0

FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN

21 Sistem Informasi Kepegawaian

Ada data base Kepegawaian yaitu (SIMPEG)

100%

Kelembagaan 22 Penataan SKPD berdasar PP 41 / 2007

Rincian SKPD :

1) Bagian (Setda) = 13 unit 2) Dinas = 19 unit 3) Badan = 9 unit 4) Kantor = 3 unit 5) Rumah Sakit = 1 unit 6) Kecamatan/Distrik = 16 unit Jumlah SKPD = 61 unit

61 Unit

Dilihat dari sinkronisasi Pelaksanaan pembangunan Nasional dan

Daerah yang diukur dari indikator kesesuaian prioritas pembangunan,

Kota Semarang dalam menetapkan prioritas pembangunan

mengacu pada program dan kebijakan pembangunan nasional. Dari

11 program prioritas pembangunan nasional, hampir seluruhnya

dilaksanakan Pemerintah Kota Semarang, kecuali 1 program yaitu

penanganan daerah tertinggal, terdepan, terluar dan pasca konflik.

Program tersebut tidak dilaksanakan, mengingat bahwa di wilayah

Kota Semarang tidak ada yang masuk dalam kriteria tersebut (IKK II.1

no.13)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007,

Pemerintah Kota Semarang telah melaksanakan seluruh 26 urusan

pemerintahan wajib yang telah ditetapkan dalam Peraturan

Pemerintah tersebut atau sejumlah 100% (IKK II.1 no. 14)

Sebagai upaya penunjang penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah adalah ketersediaan anggaran yang harus dikelola sesuai

dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Untuk

kepentingan ini Pemerintah Kota telah menerbitkan Peraturan Daerah

nomor 1 tahun 2012 tentang APBD Kota Semarang Tahun 2012 yang

ditetapkan tanggal 31 Desember 2011 dan Peraturan Daerah nomor

11 Tahun 2012 tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2012. (IKK

II.1 no.15). Sedangkan dasar hukum pengelolaan keuangan di

Pemerintah Kota Semarang adalah Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun

2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. (IKK II.1 no.16).

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 8 1

Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota Semarang dalam

meletakkan prioritas pelayanan publik, maka Pemerintah Kota

Semarang mengalokasikan anggaran untuk belanja pelayanan dasar

sebesar 65,36 % dari total belanja APBD. (IKK II.1 no.17). Dari total

belanja pelayanan dasar tersebut 43,33% diantaranya adalah alokasi

belanja untuk pelayanan bidang pendidikan dan kesehatan. Hal ini

mengingat urusan pendidikan dan kesehatan merupakan prioritas

utama yang harus diberikan kepada masyarakat. (IKK II.1 no.18)

Dalam memberikan pelayanan untuk masyarakat, Pemerintah

Kota Semarang telah menerbitkan Peraturan Walikota tentang

Standar Pelayanan Publik pada tahun 2005, 2007, 2010, 2011, dan 2012

(IKK II.1 no.19).

Jumlah SKPD di Pemerintah Kota Semarang berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 41/2007 sebanyak 61 unit yang terdiri

dari 13 Bagian di Sekretariat Daerah, 1 Sekretariat DPRD, 19 Dinas, 9

Badan, 3 Kantor, 1 RSUD, 2 Lembaga Teknis lainnya 2 dan 16

Kecamatan. (IKK II.1 no.22) dengan jumlah PNS sebesar 15.454 atau

memiliki rasio sebesar 0,84% dari jumlah penduduk Kota Semarang

(IKK II.1 no.20). Data PNS tersebut, seluruhnya telah terekam dalam

Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) (IKK II.1 no.21).

d. Efektivitas Hubungan antara Pemerintah Daerah dengan DPRD

Aspek Efektivitas Hubungan antara Pemerintah Daerah dengan

DPRD ini penilaiannya difokuskan pada 2 (dua) hal, yaitu pertama,

Produk Peraturan perundangan, yang diukur dari indikator jumlah

Peraturan Daerah yang ditetapkan, dan yang kedua, Raperda yang

diajukan pada tahun berjalan, dengan indikator jumlah Rancangan

Peraturan Daerah (Raperda) yang disetujui oleh DPRD.

FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN

Produk Peraturan Perundangan 23 PERDA yang ditetapkan dalam Tahun 2013, sebanyak 12 Perda

12 PERDA

Raperda yang diajukan tahun berjalan

24 - RAPERDA yang diusulkan tahun 2013, sebanyak 29 RAPERDA.

- RAPERDA yang disetujui DPRD tahun 2013, sebanyak 12 PERDA.

41,37 %

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 8 2

Jumlah Perda yang ditetapkan pada tahun 2013 adalah

sebanyak 12 Peraturan Daerah (Perda) (IKK II.1 no.23). Namun jika

dilihat dari capaian kinerja, maka jumlah tersebut belum menunjukkan

capaian 100 %, mengingat jumlah Rancangan Peraturan Daerah

yang dibahas adalah sebanyak 29 Raperda, namun hingga akhir

tahun anggaran 2013 baru 12 Raperda atau sebesar 41,37 %, yang

disetujui oleh DPRD dan ditetapkan menjadi Peraturan Daerah dan

diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota Semarang (IKK II.1

no.24).

e. Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan oleh DPRD beserta Tindak

Lanjut Pelaksanaan Keputusan

Aspek Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan oleh DPRD

beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan ini penilainnya

difokuskan pada Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh

Pemerintah Daerah, yang diukur dari indikator Keputusan DPRD yang

ditindak lanjuti oleh Pemerintah Daerah.

FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN

Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti

25 - Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh DPRD dalam tahun 2013, sebanyak 46 keputusan.

- Keputusan DPRD dalam tahun 2013, sebanyak 46 keputusan.

100%

Demikian halnya jika dilihat dari tindak lanjut dari keputusan yang

telah dihasilkan sebanyak 46 keputusan, semua ditindaklanjuti oleh

Pemerintah Daerah, mengingat keputusan yang telah ditetapkan

dalam sidang paripurna DPRD adalah keputusan bersama antara

Pemerintah Daerah dan DPRD (IKK II.1 no.25).

f. Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan oleh Kepala Daerah

beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan

Aspek Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan oleh Kepala

Daerah beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan ini penilaiannya

difokuskan pada 2 (dua) hal, yaitu pertama, Tindak lanjut Keputusan

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 8 3

Walikota yang diukur dari indikator jumlah keputusan Walikota yang

ditindaklanjuti. Dan kedua, Tindak Lanjut Peraturan Walikota, yang

diukur dari indikator Peraturan Walikota yang ditindaklanjuti.

FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN

Tindak lanjut Keputusan Walikota

26 - Keputusan Walikota tahun 2013, sebanyak 602 keputusan.

- Keputusan Walikota tahun 2013 yang ditindaklanjuti, sebanyak 602 keputusan.

100%

Tindak lanjut Peraturan Walikota

27 - Peraturan Walikota dalam tahun 2013, sebanyak 63 PerWalikota.

- Peraturan Walikota yang ditindaklanjuti, sebanyak 63 PerWalikota

100%

Baik Peraturan Walikota (Perwal) maupun Keputusan Walikota

adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota

yang bersifat mengikat. Adapun jumlah Keputusan Walikota yang

diterbitkan selama tahun 2013 adalah sebanyak 602 keputusan dan

jumlah Peraturan Walikota yang ditindaklanjuti pada tahun 2013

adalah sebanyak 63 peraturan. Oleh karena itu setiap keputusan

maupun peraturan yang telah ditetapkan harus dan selalu

ditindaklanjuti. Dengan kata lain tingkat capaian kinerja pada aspek

ini adalah sebesar 100 % (IKK II.1 no.26 dan 27).

g. Ketaatan Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

pada Peraturan Perundang-Undangan

Aspek ini penilainnya difokuskan pada 1 (satu) hal, yaitu dari jumlah

Perda yang dibatalkan

FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN

Perda yang dibatalkan 28 Perda yang dibatalkan, 0 perda yang terdiri dari : Perda yang dikirimkan untuk dievaluasi oleh Pemerintah sebanyak 14 Perda.

0%

Terkait dengan semua Perda yang sudah ditetapkan tidak ada

satupun yang dibatalkan oleh DPRD maupun oleh Pemerintah Provinsi

dan Pemerintah Pusat, baik karena inisiatif legislatif, eksekutif maupun

oleh masyarakat. Sedangkan jumlah Perda yang dikirim untuk

dievaluasi oleh Pemerintah sebanyak 14 Perda (IKK II.1 no.28).

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 8 4

h. Intensitas dan Efektivitas Proses Konsultasi Publik antara

Pemerintahan Daerah dengan Masyarakat atas Penetapan

Kebijakan Publik yang Strategis dan Relevan untuk Daerah

Aspek Intensitas dan Efektivitas Proses Konsultasi Publik antara

Pemerintahan Daerah dengan Masyarakat atas Penetapan Kebijakan

Publik yang Strategis dan Relevan untuk Daerah ini penilaiannya

difokuskan pada 3 (tiga) hal, yang masing-masing dilihat / diukur dari 1

(satu) Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda.

Masing-masing fokus dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersebut

adalah sebagai berikut :

FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN

Peraturan Daerah tentang Konsultasi Publik

29 - Peraturan Daerah no 9 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah, yang didalamnya mengatur tentang mekanisme dan ketentuan-ketentuan konsultasi publik.

- Peraturan Walikota (Perwal) No. 26 Tahun 2012 tentang Pedoman pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang

Ada

Media Informasi Pemda yang dapat diakses oleh Publik

30 Adanya media informasi Pemda yang dapat diakses oleh Publik (Website, Kotak Pos, Bag/Biro Humas, Leaflet, brosur) Apabila ADA, sebutkan Nama Medianya : - Leafleat PPID (Pejabat Pengelola

Informasi dan Dokumentasi) di Lingkungan Pemkot Semarang

- Perwal Semarang No.26 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Informasi dan dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang.

- Nama Medianya : Website Kota Semarang www.semarang.go.id

- SK Walikota Nomor 060/209 tahun 1999 tentang Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah Kodya Dati II Semarang

Ada

Pelaksanaan Konsultasi Publik yang diadakan DPRD dan

Pemerintah Kota Semarang adalah dalam rangka Penyusunan

Peraturan Daerah (Perda). Hal ini menunjukkan adanya komitmen

bersama antara Pemerintah Kota dengan DPRD sebagai representasi

masyarakat Kota Semarang dalam perumusan kebijakan

penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan serta pelayanan

publik. Bahkan dalam pelaksanaannya, aturan tentang konsultasi

publik ini ditetapkan dengan Peraturan Daerah nomor 9 Tahun 2007

tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah,

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 8 5

yang didalamnya mengatur tentang mekanisme dan ketentuan-

ketentuan konsultasi publik. Selain itu Pemerintah Kota Semarang juga

mengeluarkan Peraturan Walikota (Perwal) No. 26 Tahun 2012 tentang

Pedoman pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan

Pemerintah Kota Semarang (IKK II.1 no.29).

Sementara itu untuk meningkatkan hubungan dan komunikasi

antara Pemerintah Kota dengan Masyarakat, maka Pemerintah Kota

menyediakan berbagai media komunikasi yang dapat diakses

dengan sangat mudah oleh seluruh masyarakat, diantaranya dengan

website www.semarang.go.id, KIM / FIM, SMS get away, piye jal,

pembentukan P5D, brosur dan leaflet informasi Semarang, Media

Semarang dan secara organisatoris informasi kepada masyarakat

dilakukan oleh Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Derah Kota

Semarang. Hal ini dilakukan untuk mempermudah akses masyarakat

dalam menyampaikan aspirasi dan partisipasi dalam Pemerintahan

dan pembangunan Daerah (IKK II.1 no.30).

i. Transparansi dalam Pemanfaatan Alokasi, Pencairan dan

Penyerapan DAU, DAK dan Bagi Hasil

Aspek Transparansi dalam Pemanfaatan Alokasi, Pencairan dan

Penyerapan DAU, DAK dan Bagi Hasil ini penilaiannya difokuskan

pada 3 (tiga) hal, yang masing-masing dilihat / diukur dari 1 (satu)

Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda.

Masing-masing fokus dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersebut

adalah sebagai berikut :

FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN

Serapan Dana Perimbangan

31 Dana perimbangan yang terserap Tahun 2013 sebesar Rp.1.191.097.523.757,-

Dana perimbangan yang direncanakan sesuai dengan APBD Tahun 2013 sebesar Rp.1.219.579.847.862,-

97,66%

Alokasi Belanja pada APBD dari DAU

32 - Belanja langsung APBD tahun 2013, sebesar Rp789.800.357.067,-

- DAU Tahun 2013, sebesar Rp. 1.054.002.569.000-,

74,93%

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 8 6

FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN

Alokasi Belanja pada APBD 33 - Total Belanja langsung APBD tahun 2013, sebesar RP. 1854.536.800.000,-

- Total Belanja APBD Tahun 2013, sebesar Rp. 3.184.087.019.000,-

58,24%

Tingkat penyerapan dana perimbangan mencapai 97,66% jika

dibandingkan dengan jumlah yang direncanakan (IKK II.1 no.31). Hal

ini menunjukkan perencanaan yang baik sesuai dengan kapasitas,

potensi dan kemampuan Daerah. Demikian halnya dengan alokasi

belanja publik yang mencapai 74,93 % (IKK II.1 no.32) dibanding

dengan alokasi yang ada pada Dana Alokasi Umum (DAU), artinya

Dana Alokasi Umum yang diterima dan teralokasi dalam APBD dapat

didayagunakan secara maksimal sesuai dengan peruntukannya.

Sedangkan jika dilihat secara menyeluruh dari APBD, maka

alokasi belanja langsung mencapai 58,24% (IKK II.1 no.33) dari total

belanja APBD Kota Semarang tahun 2013.

j. Intensitas, Efektifitas dan Transparansi Pemungutan Sumber PAD dan

Pinjaman / Obligasi Daerah

Aspek Ketenteraman dan Ketertiban Umum Daerah ini

penilaiannya difokuskan pada 1 (dua) hal, yang masing-masing dilihat

/ diukur dari 1 (satu) Indikator Kinerja Kunci (IKK) sebagai berikut :

FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN

Besaran Pendapatan Asli Daerah (PAD)

34 - PAD APBD (Realisasi) Tahun 2013,

sebesar Rp 750.117.662.397,- - Total Pendapatan dalam APBD

(Realisasi) Tahun 2013, sebesar Rp. 2.620.790.383.751,-

28,62 %

Pendapatan Asli Daerah Kota Semarang Tahun 2013 adalah

sebesar Rp. 750.117.662.397,-Besaran Pendapat Asli Daerah (PAD) ini

mencapai sebesar 28,62 % jika dibandingkan dengan keseluruhan

realisasi pendapatan daerah Kota Semarang tahun 2013, yang

mencapai sebesar Rp. 2.620.790.383.751,- (IKK II.1 no.34)

Pada Tahun Anggaran 2013 usaha peningkatan PAD difokuskan

melalui intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi dilakukan dengan

cara mengembangkan sumber daya yang sudah dimiliki dengan

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 8 7

tidak memberatkan pada masyarakat. Untuk kegiatan ekstensifikasi, di

antaranya dengan mengidentifikasi dan menemukan obyek-obyek

pajak/retribusi daerah yang baru. Keberhasilan pencapaian target

dibutuhkan upaya yang intensif dari seluruh proses pemungutan pajak

daerah, dimulai dari pendaftaran dan pendataan obyek wajib pajak

daerah sampai dengan pengawasan penyetoran pajak daerah ke

Kas Daerah.

k. Efektivitas Perencanaan, Penyusunan, Pelaksanaan Tata Usaha,

Pertanggungjawaban dan Pengawasan APBD

Aspek Efektivitas Perencanaan, Penyusunan, Pelaksanaan Tata

Usaha, Pertanggungjawaban dan Pengawasan APBD ini penilaiannya

difokuskan pada 6 (enam) hal, yang masing-masing dilihat / diukur

dari 1 (satu) Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda.

Masing-masing fokus dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersebut

adalah sebagai berikut :

FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN

Kewajaran laporan Keuangan (Lapkeu)

35 - Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Tahun 2013, dengan opini: WTP (Wajar Tanpa Pengecualian)

- Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Tahun 2012, dengan opini: WTP (Wajar Tanpa Pengecualian)

- Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Tahun 2011, dengan opini: WDP (Wajar Dengan Pengecualian)

2013 : W T P 2012 : W T P

2011 : W D P

Besaran SILPA 36 - SILPA , Tahun 2013 sebesar Rp 432.324.714.550,-

- Total Pendapatan dalam APBD (Realisasi) Tahun 2013, sebesar Rp. 2.620.790.383.751,-

16,49 %

Realisasi Belanja 37 - Realisasi Belanja Tahun 2013, sebesar Rp 78.311.315.892,-

- Total Anggaran Belanja dalam APBD Tahun 2013, sebesar Rp. 2.418.386.486.000,-

3,23 %

Pengawasan Inspektorat Kota

38 - Temuan BPK RI tahun 2013 tentang LHP. LKPD tahun 2012 sebanyak 12 temuan, dengan Jumlah Rekomendasi sebanyak 31 rekomendasi.

- Rekomendasi BPK RI yang telah ditindaklanjuti sampai dengan 2013 sebanyak 31 Rekomendasi, tersiri atas : - 13 telah sesuai dengan

rekomendasi - 18 masih dalam proses

100%

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 8 8

Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah selama 2 tahun

terakhir adalah Wajar Dengan Pengecualian, hal ini dapat dimaknai

bahwa dalam pengelolaan keuangan Daerah Kota Semarang masih

dalam koridor kewajaran tanpa terjadi penyimpangan yang berarti

(IKK II.1 no.35).

Besaran SILPA Kota Semarang adalah sebesar Rp.

432.324.714.550,- Besaran SILPA ini mencapai sebesar 16,49% jika

dibandingkan dengan keseluruhan realisasi pendapatan daerah Kota

Semarang tahun 2012, yang mencapai sebesar Rp. 2.620.790.383.751,-

(IKK II.1 no.36).

SILPA pada dasarnya terdiri dari :

a. Over target PAD

b. Sisa lebih belanja gaji dan tunjangan

c. Efisiensi pelaksanaan APBD

d. Adanya sisa labih nilai kontrak hasil pelelangan pengadaaqn

barang

e. Belanja yang tidak jadi dilaksanakan karena adanya berbagai

permasalahan, antara lain penetapan perubahan anggaran yang

ditetapkan pada awal bulan Nopember, sehingga program dan

kegiatan kurang cukup dalam menyelesaikannya karena ketentuan

dan persyaratan teknis.

Adapun Realisasi Belanja pada tahun 2013 sebesar Rp.

78.311.315.892,- Besaran ini mencapai 2% dibanding dengan Total

Anggaran Belanja sebesar Rp. 2.418.386.486.000,- (IKK II.1 no.37)

Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat

efisiensi pengelolaan keuangan Daerah Kota Semarang cukup tinggi.

Salah satu faktor yang mendukung hal ini adalah karena

Pemerintah Kota Semarang memiliki komitmen yang tinggi terhadap

koreksi maupun hasil temuan pemeriksaan, untuk selalu ditindak lanjuti.

Meskipun masih banyak mengalami hambatan, namun tindak lanjut

terhadap temuan tersebut di Kota Semarang mencapai 100%, artinya

semua temuan selalu ditindak lanjuti dengan perbaikan dalam

pengelolaan keuangan Daerah (IKK II.1 no.38).

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 8 9

l. Pengelolaan Potensi Daerah

Aspek Ketenteraman dan Ketertiban Umum Daerah ini

penilainnya difokuskan pada 2 (dua) hal, yaitu pertama, Peta Potensi

Daerah, yang diukur dari indikator kinerja kunci Rasio Realisasi PAD

tahun 2013 terhadap Potensi PAD. Dan kedua, Peningkatan PAD,

yang diukur dari indikator kinerja kunci Peningkatan PAD dibanding

dengan tahun sebelumnya.

FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN

Peta Potensi Daerah 39 - Realisasi PAD Tahun 2013, sebesar Rp. 683.622.830.892,-

- Potensi PAD pada RPJMD (khusus Tahun 2012) Rp. 604.057.125.000,-

113,17%

Peningkatan PAD 40 - Total PAD pada Tahun 2013 sebesar Rp. 2.620.106.591.701,-

- Total PAD pada Tahun 2012 sebesar Rp. 2.389.695.327.643,-

- Total PAD pada Tahun 2011 sebesar Rp. 1.920.501.993.802,-

29,27 %

Dilihat dari Rasio Realisasi PAD tahun 2013, maka dapat dihitung

bahwa capaian realisasi PAD tahun 2012 sebesar Rp. 604.057.125.000,-

atau mencapai 113,17% dibanding dengan potensi yang tercatat

pada APBD Tahun 2013 sebesar Rp. 631.317.018.562,- (IKK II.1 no.39),

sehingga realisasi PAD melebihi dari target yang ditetapkan.

Sedangkan jika dilihat dari peningkatan PAD, maka sebenarnya sudah

dijelaskan pada bagian sebelumnya. Namun jika dibandingkan

dengan tahun sebelumnya, yaitu tahun 2011 sebesar

Rp.521.538.058.477,- maka pada tahun 2012 PAD Kota Semarang

mengalami peningkatan sebesar 49,484%. Hal ini salah satunya

karena pelaksanaan program intensifikasi dan ekstensifikasi

pendapatan yang dijalankan oleh Pemerintah Kota Semarang.

m. Terobosan / Inovasi Baru dalam Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah

Aspek Terobosan / Inovasi Baru dalam Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah ini penilaiannya difokuskan pada 3 (tiga) hal,

yang masing-masing dilihat / diukur dari 1 (satu) Indikator Kinerja Kunci

(IKK) yang berbeda.

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 9 0

Masing-masing fokus dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersebut

adalah sebagai berikut :

FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN

Penghargaan 41 1. Piala Adipura 2013 2. Anugrah Parahita Ekapraya 3. Penghargaan Pemerintah Kota atas

Penyusunan LAKIP dengan Predikat "CC" Oleh KemenPAN dan RB

4. Predikat Terbaik II oleh Provinsi Jawa Tengah atas Lomba Keserasian Progaram

5. Pelaksanaan Program Pamsimas dari Dir. Jend. Cipta Karya Kementerian PU

6. Anugrah PKPD-PU Tahun 2013 Oleh Kementerian PU

7. Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan

8. Wahana Tata Nugraha Bidang Tertib Lalu Lintas

9. Road Safety Award Penghargaan Tata Kelola Keselamatan Jalan

10. Piagam ICT Pura Tahun 2013 sebagai Kota yang siap Era Ekonomi Digital

11. Adiwiyata Nasional dan Mandiri 12. Kalpataru 2013 13. Penghargaan The Resillent Cities 14. ISO 90001: 2008 15. Kota Layak Anak Oleh Kementerian

Pemberdayaan Perempuan 16. Anugrah Puruhita Eka Praya Bidang Gender

dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono 17. Akseptor Terbanyak Tingkat Provinsi Jawa

Tengah Oleh Kepala BKKBN 18. Bhakti Koperasi dan UMKM Oleh Kementerian

Koperasi dan UMKM 19. ISO 9001-2008 20. Juara II Tradisi Jawa Tengah 21. Juara I SMP LIPO Tingkat Nasional 22. Juara I SMP dan SMA LIPIO Tingkat Jawa

Tengah 23. Juara I SD, SMP, SMA POPDA Jawa Tengah 24. Juara II Stand terbaik Festival pangan Lokal

Tingkat Provinsi Jawa Tengah 25. Juara III Lomba Bina Keluarga lansia Tingkat

Jawa Tengah 26. Juara II Lomba Lembaga Keuangan Mikro

(LKM)Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diraih oleh Gapoktan Jati Asri dari Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang dengan Ketua SRI UTAMI.

27. Penghargaan yang diterima Kota Semarang pada tahun 2013 adalah ”Penghargaan Pertama Lomba Walikota Peduli Penghijauan Tingkat Provinsi Jawa Tengah”.

28. Juara III Stand Terbaik Tingkat Kota di Gebyar Wisata Budaya Nusantara di Jakarta

29. Kontingen Terbaik Pawai Budaya Nusantara di Istana Negara

30. Prestasi dan penghargaan yang diperoleh pada tahun 2013 adalah Juara II Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Tingkat Provinsi Jawa Tengah

4

Pengadaan Barang dan Jasa

42 Apabila ADA Sebutkan Penerapan E-procurement mulai operasi pada bulan Nopember tahun 2010

Ada Perwal Nomor 27

tahun 2010

Penerapan ULP pada Bulan Juni 2011 Perwal nomor 7A tahun 2011 tentang Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kota Semarang tanggal 1 Maret 2011

Ada

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 9 1

FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN

Daya Saing Daerah 43 Jumlah persetujuan Investasi Persetujuan ijin pada Tahun 2013, sebanyak : 16.922 ijin Untuk ijin investasi : PMA = 33 ijin PMDN = 804 ijin Non PMA,PMDN = 2.722

2.899 ijin investasi

Selama tahun 2013 terdapat 30 penghargaan yang diterima oleh Pemerintah Kota Semarang yaitu : 1. Piala Adipura 2013 2. Anugrah Parahita Ekapraya 3. Penghargaan Pemerintah Kota atas Penyusunan LAKIP dengan

Predikat "CC" Oleh KemenPAN dan RB 4. Predikat Terbaik II oleh Provinsi Jawa Tengah atas Lomba

Keserasian Progaram 5. Pelaksanaan Program Pamsimas dari Dir. Jend. Cipta Karya

Kementerian PU 6. Anugrah PKPD-PU Tahun 2013 Oleh Kementerian PU 7. Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Oleh Kementerian

Pemberdayaan Perempuan 8. Wahana Tata Nugraha Bidang Tertib Lalu Lintas 9. Road Safety Award Penghargaan Tata Kelola Keselamatan Jalan 10. Piagam ICT Pura Tahun 2013 sebagai Kota yang siap Era Ekonomi

Digital 11. Adiwiyata Nasional dan Mandiri 12. Kalpataru 2013 13. Penghargaan The Resillent Cities 14. ISO 90001: 2008 15. Kota Layak Anak Oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan 16. Anugrah Puruhita Eka Praya Bidang Gender dari Presiden Susilo

Bambang Yudoyono 17. Akseptor Terbanyak Tingkat Provinsi Jawa Tengah Oleh Kepala

BKKBN 18. Bhakti Koperasi dan UMKM Oleh Kementerian Koperasi dan

UMKM 19. ISO 9001-2008 20. Juara II Tradisi Jawa Tengah 21. Juara I SMP LIPO Tingkat Nasional 22. Juara I SMP dan SMA LIPIO Tingkat Jawa Tengah

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 9 2

23. Juara I SD, SMP, SMA POPDA Jawa Tengah 24. Juara II Stand terbaik Festival pangan Lokal Tingkat Provinsi Jawa

Tengah 25. Juara III Lomba Bina Keluarga lansia Tingkat Jawa Tengah 26. Juara II Lomba Lembaga Keuangan Mikro (LKM)Tingkat Provinsi

Jawa Tengah yang diraih oleh Gapoktan Jati Asri dari Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang dengan Ketua SRI UTAMI.

27. Penghargaan yang diterima Kota Semarang pada tahun 2013 adalah ”Penghargaan Pertama Lomba Walikota Peduli Penghijauan Tingkat Provinsi Jawa Tengah”.

28. Juara III Stand Terbaik Tingkat Kota di Gebyar Wisata Budaya Nusantara di Jakarta

29. Kontingen Terbaik Pawai Budaya Nusantara di Istana Negara 30. Juara II Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Tingkat

Provinsi Jawa Tengah (IKK II.1 no.41)

Sedangkan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas pengadaan barang dan jasa, Pemerintah Kota Semarang sejak Nopember 2010 telah membentuk ULP (unit layanan pengadaan) barang dan jasa dimana telah menggunakan e-procurement dalam prosesnya. (IKK II.1 no.42) Hal ini sesuai dengan Peraturan Walikota Semarang Nomor 27 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik

Disamping itu dalam peningkatan daya saing daerah, maka aspek investasi menjadi bagian penting.

Oleh karena itu dalam pelayanan publik khususnya pelayanan perijinan senantiasa diperbaiki agar lebih mudah, cepat dan terjangkau. Secara kuantitatif jumlah persetujuan investasi yang dapat dilayani selama tahun 2013 mencapai 15.321 ijin, Hal ini menunjukkan perkembangan yang menggembirakan bagi perkembangan investasi di Kota Semarang (IKK II.1 no.43).

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 9 3

2. TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (IKK II.2) a. Kebijakan Teknis Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

Aspek Kebijakan Teknis Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan ini penilaian kinerjanya difokuskan pada 2 (dua) hal, yaitu Program Nasional yang dilaksanakan oleh SKPD, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Rasio Jumlah Program Nasional yang dilaksanakan oleh SKPD. Dan Kesesuaian dengan Kebijakan Teknis yang ditetapkan oleh pemerintah, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Keberadaan Standar Operasional Prosedur (SOP). a) Program Nasional yang dilaksanakan oleh SKPD b) Kesesuaian dengan Kebijakan Teknis yang ditetapkan pemerintah

cq. Kementerian LPNK Sebagai bagian dari sistem penyelenggaraan pemerintahan

Nasional, Pemerintah Kota Semarang dalam melaksanakan kebijakan selalu berorientasi dan berpedoman pada ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku, dengan tujuan agar tidak terjadi penyimpangan dalam implementasinya. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya ditetapkan Standar Operasional Prosedur, yang ditetapkan baik dengan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota, Keputusan Walikota maupun dengan Keputusan Kepala SKPD yang terkait.

b. Ketaatan Terhadap Peraturan Perundangan-undangan.

Aspek Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan ini pengukuran kinerjanya difokuskan pada jumlah Perda yang harus dilaksanakan SKPD menurut Peraturan Menteri (Permen), dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Rasio jumlah Perda pelaksanaan yang ada terhadap Perda yang harus dilaksanakan menurut Peraturan Menteri (Permen). Sehingga dengan demikian tingkat capaian pada indikator ini mencapai 100 %.

c. Penataan Kelembagaan Daerah

Aspek Penataan Kelembagaan Daerah ini pengukuran kinerjanya difokuskan pada Pengisian Struktur Jabatan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 2007, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Rasio Struktur Jabatan dan eselonering yang terisi, serta keberadaan jabatan fungsional dalam struktur organisasi SKPD.

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 9 4

Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Kota Semarang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor : 11, 12, 13, 14 dan 15 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kota Semarang, yang penyusunannya mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007.

Jika dilihat dari Rasio Struktur Jabatan dan Eselonering yang terisi, maka dapat dikatakan bahwa tingkat capaiannya belum mencapai 100 %. Hal ini disebabkan karena terjadinya pergeseran dan perubahan struktur organisasi serta adanya pejabat yang purna tugas, sehingga memerlukan penyiapan secara lebih matang dalam penempatan pejabat sesuai dengan eselon dan fungsi organisasi.

Sementara itu jika dilihat dari indikator keberadaan jabatan fungsional dalam struktur organisasi SKPD, sesuai Peraturan Daerah tersebut, Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kota Semarang semua terdapat struktur jabatan fungsional. Namun belum semua dapat terisi mengingat hal ini juga sangat tergantung dengan ketetapan mengenai jabatan fungsional itu sendiri.

d. Pengelolaan Kepegawaian Daerah

Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah ini pengukuran kinerjanya difokuskan pada Tingkat Kompetensi SDM dalam menyelenggarakan tugas SKPD yang relevan dengan Urusan terkait, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) meliputi (1) Rasio PNS Kota, (2) Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan dan latihan kepemimpinan, dan (3) Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan.

Jumlah PNS di Kota Semarang pada tahun 2013 adalah 14.745 orang yang terbagi dalam 33 SKPD dan 16 Kecamatan.

e. Perencanaan pembangunan Daerah

Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah pengukuran kinerjanya dilihat dari 4 (empat) fokus, dengan masing-masing 1 (satu) Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda. Empat fokus dan Indikator Kinerja Kunci tersebut adalah sebagai berikut : a) Kelengkapan dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki

SKPD, dengan indikator kinerja kunci (IKK) : Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di setiap SKPD, seperti Renstra SKPD, Renja SKPD dan RKA SKPD

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 9 5

b) Sinkronisasi program Renja SKPD dengan Program RKPD, dengan indikator kinerja kunci (IKK) : Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam Renja SKPD;

c) Sinkronisasi program RKA SKPD dengan Renja SKPD, dengan indikator kinerja kunci (IKK) : Jumlah program Renja RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD;

d) Perencanaan Pelaksanaan Program dan Anggaran, dengan indikator kinerja kunci (IKK) : Jumlah program Renja SKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD.

Sinkronisasi RPJMD, RENJA SKPD, dan RKA SKPD di Kota Semarang dilaksanakan melalui Sistem Informasi Perencanaan Daerah (SIMPERDA) yang dikelola oleh Bappeda.

Jika dilihat dari keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di setiap SKPD, maka dapat dikatakan 100 % SKPD memiliki dokumen perencanaan mengingat hal ini merupakan salah satu ketetapan yang ditentukan untuk mengukur kinerja program maupun kegiatan SKPD.

Sinkronisasi program Renja SKPD menunjukkan bahwa secara umum Renja yang disusun oleh SKPD telah mengakomodir program-program yang ditetapkan dalam RKPD. Hanya sedikit SKPD yang belum sepenuhnya mengakomodir program yang ada dalam RKPD, masih ada program yang belum terakomodir, hal ini mengingat kapasitas, dan urgensitas program yang memang belum merupakan prioritas yang mendesak.

Demikian halnya dengan sinkronisasi program RKA SKPD dengan Renja SKPD, secara keseluruhan telah dilakukan sinkronisasi dan RKA yang disusun berdasar pada Renja masing-masing SKPD.

f. Pengelolaan Keuangan Daerah

Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah ini pengukuran kinerjanya dilihat dari 4 (empat) fokus, dengan masing-masing Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda, yaitu : a) Alokasi Anggaran, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) : Alokasi

anggaran SKPD terhadap total belanja APBD b) Besaran belanja modal, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) :

Belanja modal terhadap totasl belanja SKPD;

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 9 6

c) Besaran belanja pemeliharaan, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) : (1) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa dan (2) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD.

d) Laporan Keuangan SKPD, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) : Keberadaan laporan keuangan SKPD (LRA, Neraca, CALK)

g. Pengelolaan Barang Milik Daerah Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah ini pengukuran

kinerjanya dilihat dari 2 (tiga) fokus, dengan masing-masing 1 (satu) indikator kinerja kunci (IKK) yang berbeda, yaitu : a) Manajemen aset SKPD, dengan indikator kinerja kunci (IKK) :

Keberadaan inventarisasi barang atau aset SKPD; b) Penggunaan aset oleh SKPD, dengan indikator kinerja kunci (IKK) :

Jumlah aset yang tidak digunakan oleh SKPD Pengelolaan aset telah dipermudah dengan adanya SIMBADA

(Sistem Manajemen Pengelolaan Barang Daerah) sehingga aset di masing-masing SKPD telah terdata dengan baik.

Inventarisasi barang atau aset SKPD merupakan salah satu kelengkapan kerja bagi setiap SKPD, artinya bahwa setiap SKPD memiliki kewajiban untuk membuat daftar inventarisasi barang atau aset yang ada di dalam SKPD-nya masing-masing sebagai bahan kelengkapan pelaksanaan kegiatan. Salah satu bentuk aktivitas ini adalah adanya kartu inventaris barang yang harus disediakan di setiap SKPD

Inventarisasi aset di masing-masing SKPD tidak ada pemisahan dengan urusan yang dikerjakan, menjadi satu kesatuan dengan SKPDnya.

Adapun inventaris barang atau aset pada masing-masing SKPD dan terhimpun pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang baik berupa kartu inventaris barang antara lain tanah, mesin, bangunan, aset tetap dan konstruksi, arsip Simbada, sertifikat/surat tanah serta surat kendaraan bermotor.

Inventarisasi dilakukan sebanyak 6 bulan sekali, 1 tahun sekali dan 5 tahunan (sensus). Dari aset tersebut hanya sebagian kecil saja yang tidak dipergunakan oleh SKPD karena dalam kondisi rusak/tidak layak pakai.

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

4 9 7

h. Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah ini pengukuran

kinerjanya dilihat dari 2 (dua) fokus, dengan masing-masing 1 (satu) indikator kinerja kunci (IKK) yang berbeda, yaitu : a) Bentuk-bentuk fasilitas / prasarana partisipasi masyarakat, dengan

indikator kinerja kunci (IKK) : Jumlah fasilitas / prasarana informasi, seperti papan pengumuman, pos pengaduan, leaflet, mobil keliling, pengumuman di media massa.

b) Responsivitas terhadap partisipasi masyarakat, dengan indikator kinerja kunci (IKK) : keberadaan survey kepuasan masyarakat.

Bentuk fasilitas / prasarana partisipasi masyarakat pada setiap SKPD tentu saja berbeda-beda kebutuhannya, mengingat tidak semua SKPD selalu berhubungan langsung dengan masyarakat. Namun secara umum sarana dan fasilitas tersebut senantiasa tersedia dan disediakan oleh Pemerintah Kota semarang, baik berupa papan pengumuman, leaflet, booklet, media massa dan media elektronik, website, mobil keliling.

Demikian halnya dengan survey kepuasan masyarakat, Pemerintah Kota Semarang melalui P5D dan Bagian Organisasi telah melakukan survey bekerjasama dengan lembaga terkait untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Namun dalam hal ini tidak semua SKPD melakukan survey, karena tidak semua SKPD terkait berhubungan secara langsung dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat.