BAB I PENDAHULUAN - bandungkab.go.id. BAB I S.D. IV..pdftugas pokok dan fungsinya serta kewenangan...
-
Upload
hoangkhanh -
Category
Documents
-
view
233 -
download
0
Transcript of BAB I PENDAHULUAN - bandungkab.go.id. BAB I S.D. IV..pdftugas pokok dan fungsinya serta kewenangan...
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
A. Latar Belakang
1. Gambaran Umum
1.1. Geografi
Kabupaten Bandung
ibukotanya adalah
pada 6°41’ – 7°19’ Lintang Selatan dan diantara
dengan luas wilayah 176.239 ha.
utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat, sebelah timur dengan
Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut, sebelah selatan dengan Kabupaten
Garut dan Kabupaten Cianjur, sedangkan sebelah Barat Kabupaten Bandung Barat.
Kabupaten Bandung terletak di bagian tengah Kota Bandung dan Kota Cimahi.
Peta Kabupaten Bandung terdapat pada
Gambar 1 Peta Kabupaten Bandung
Pendahuluan
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
BAB I
PENDAHULUAN
Kabupaten Bandung, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat dengan
ibukotanya adalah Soreang. Secara geografis letak Kabupaten Bandung berada
7°19’ Lintang Selatan dan diantara 107°22’ –
dengan luas wilayah 176.239 ha. Batas wilayah Kabupaten Bandung di sebelah
utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat, sebelah timur dengan
en Sumedang dan Kabupaten Garut, sebelah selatan dengan Kabupaten
Garut dan Kabupaten Cianjur, sedangkan sebelah Barat Kabupaten Bandung Barat.
Kabupaten Bandung terletak di bagian tengah Kota Bandung dan Kota Cimahi.
Peta Kabupaten Bandung terdapat pada Gambar 1.
Peta Kabupaten Bandung
LAKIP BKPPP 2013
1
, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat dengan
Kabupaten Bandung berada
– 108°5’ Bujur Timur
Batas wilayah Kabupaten Bandung di sebelah
utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat, sebelah timur dengan
en Sumedang dan Kabupaten Garut, sebelah selatan dengan Kabupaten
Garut dan Kabupaten Cianjur, sedangkan sebelah Barat Kabupaten Bandung Barat.
Kabupaten Bandung terletak di bagian tengah Kota Bandung dan Kota Cimahi.
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 2
1.2. Topografi
Sebagian besar wilayah Kabupaten Bandung adalah pegunungan atau
daerah perbukitan dengan ketinggian di atas permukaan laut bervariasi dari
500m sampai 1.800m. Wilayah pegunungan yang berbatasan dengan
Kabupaten Bandung di antaranya adalah sebelah utara terdapat Gunung
Bukittunggul (2.200 m), Gunung Tangkubanperahu (2.076 m) berbatasan
dengan Kabupaten Purwakarta. Sedangkan di selatan terdapat Gunung Patuha
(2.334 m), Gunung Malabar (2.321 m), serta Gunung Papandayan (2.262 m)
dan Gunung Guntur (2.249 m), keduanya berbatasan dengan Kabupaten Garut.
Wilayah Kabupaten Bandung beriklim tropis dipengaruhi oleh angin muson
dengan curah hujan rata–rata berkisar antara 1.500 mm/tahun sampai dengan
4.000 mm/tahun, suhu rata–rata berkisar antara 12°C hingga 24°C.
1.3.Demografi
Kabupaten Bandung terdiri atas 31 kecamatan, 276 desa/kelurahan dengan
jumlah penduduk pada tahun 2012 sebesar 3.299.988 jiwa. Jumlah tersebut
meningkat 84.440 jiwa dari tahun sebelumnya dengan laju pertumbuhan
penduduk pada tahun 2012 adalah 1,34 %. Jumlah penduduk tersebut terdiri atas
1.682.208 jiwa penduduk laki-laki dan 1.617.780 penduduk perempuan. Tabel 1
menunjukkan perbandingan jumlah penduduk menurut jenis kelamin pada tahun
2009, 2010, 2011, dan 2012.
Tabel 1. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin
No Tahun Jenis Kelamin Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 2009 1.590.399 1.582.461 3.172.860
2 2010 1.638.623 1.576.925 3.215.548
3 2011 1.682.208 1.617.780 3.299.988
4 2012 1.703.535 1.647.513 3.351.048
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 3
2. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) BKPPP
dimaksudkan sebagai pertanggung jawaban yang disusun dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya yang
dilaporkan pada setiap akhir tahun anggaran. Melalui LAKIP, BKPPP bermaksud
mengkomunikasikan capaian kinerja dalam suatu tahun anggaran yang
dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran, serta menjelaskan
keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapai.
b. Tujuan
Adapun tujuan dari Lakip BKPPP Tahun 2013, adalah :
- Untuk mengetahui sampai sejauhmana keberhasilan ataupun kekurang
berhasilan dari implementasi kebijakan, program dan kegiatan yang
dilaksanakan oleh BKPPP dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran
strategis yang telah ditetapkan.
- Mengetahui berbagai faktor pendukung dan penghambat yang diduga
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dan sasaran tersebut.
3. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
2) Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
3) Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun 2007 Tentang
Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung.
4) Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 Tentang
Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 4
5) Surat Edaran No.130.04/19/Org Tanggal 10 Januari 2014 Tentang Penetapan
Kinerja Tahun 2014 dan LAKIP SKPD Tahun 2013.
B. Tugas Pokok dan Fungsi, Struktur Organisasi, Mekanisme Kerja dan
Sumberdaya Manusia
1. Tugas pokok dan Fungsi
BKPPP dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang bertanggungjawab langsung
kepada Bupati Bandung. Berdasarkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor: 6 Tahun
2009 Tentang : Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Bandung. Tugas Pokok dari BKPPP adalah : Memimpin, merumuskan,
mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan, dan
mempertanggungjawabkan, kebijakan teknis, penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah yang bersifat spesifik sebagian bidang pertanian dan ketahanan
pangan;
Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, BKPPP melaksanakan fungsi :
1) perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
2) pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan
lingkup tugasnya;
3) pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
4) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2. Struktur Organisasi
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) organisasi yang telah
ditetapkan, perlu dilakukan pembagian tugas dan kewenangan yang digambarkan
dalam struktur organisasi. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 21 Tahun 2007,
Bagan Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut :
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 5
Gambar 2. Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanan Penyuluhan Kabupaten Bandung
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa struktur organisasi Badan Ketahanan
Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bandung yang dipimpin oleh
seorang Kepala Badan terdiri dari 1 (satu) Sekretariat yang membawahi 3 (tiga)
Sub Bagian dan 3 (tiga) Bidang yang masing-masing membawahi 2 Sub Bidang,
serta Unit Pelaksana Teknis Pengendali Program Penyuluhan (UPT PPP) yang saat
ini berjumlah 8 (delapan) UPT, selain itu pada organisasi BKPPP juga terdapat
kelompok jabatan fungsional yang terdiri dari para petugas penyuluh pertanian
tingkat kabupaten.
Ka.Sub Bag Umum dan
Kepegawaian
Ka.Sub Bag Penyusunan
Program
Ka.Sub Bag Keuangan
Sekretaris
Kabid. Ketahanan Pangan
Kabid. Programa Penyuluhan
Kabid. Ketenagaan, Sarana dan Prasarana Penyuluhan
Ka.Sub Bidang Kerjasama dan
Kemitraan Penyuluhan
Ka.Sub Bidang Penyusunan
Programa Penyuluhan
Ka.Sub Bidang Koordinasi
Ketenagaan Penyuluhan
Ka.Sub Bidang Koordinasi Sarana
dan Prasarana Penyuluhan
Jabatan Fungsional
Ka.Sub Bidang Identifikasi
Infrastruktur Distribusi Pangan
Ka.Sub Bidang Keamanan Pangan
UPT
Kepala Badan
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 6
1) Sekretariat
Sekretariat BKPPP Kabupaten Bandung dipimpin oleh seorang Sekretaris
(eselon III.A) yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan
dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pelayanan
kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program,
pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengelolaan keuangan.
Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Sekretariat pada BKPPP
menyelenggarakan fungsi ;
a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan
pelayanan kesekretariatan,
b. Penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan
penyelenggaraan tugas-tugas Bidang secara terpadu,
c. Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administrasi Badan;
d. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan
kerumahtanggaan;
e. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan
ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat;
f. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
g. Penetapan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan;
h. Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas Badan;
i. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan
tugas Badan;
j. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan
penyampaian bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Badan;
k. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan;
l. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan;
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 7
m. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya;
n. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja /
instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pelayanan
kesekretariatan.
Sekretariat pada BKPPP membawahi 3 (tiga) Sub Bagian, yaitu :
1. Sub Bagian Penyusunan Program;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
3. Sub Bagian Keuangan.
2) Bidang Ketahanan Pangan
Bidang Ketahanan Pangan BKPPP Kabupaten Bandung dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang (eselon III.B) dengan tugas pokok : memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengendalian
ketahanan pangan yang meliputi identifikasi infrastruktur distribusi pangan
dan keamanan pangan;
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Ketahanan Pangan
menyelenggarakan fungsi ;
a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengendalian
ketahanan pangan;
b. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengendalian ketahanan
pangan;
c. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pengendalian ketahanan
pangan;
d. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengendalian ketahanan
pangan;
e. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengendalian
ketahanan pangan;
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 8
f. Pelaporan pelaksanaan tugas pengendalian ketahanan pangan;
g. Evaluasi pelaksanaan tugas pengendalian ketahanan pangan;
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya;
i. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja /
instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pengendalian ketahanan
pangan.
Bidang Ketahanan Pangan BKPPP membawahi 2 (dua) Sub Bidang, yaitu :
1. Sub Bidang Identifikasi Infrastruktur Distribusi Pangan;
2. Sub Bidang Keamanan Pangan.
3) Bidang Programa Penyuluhan
Bidang Programa Penyuluhan BKPPP Kabupaten Bandung dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang (eselon III.B) mempunyai tugas pokok : memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pelayanan dan
pengelolaan programa penyuluhan yang meliputi koordinasi penyusunan
programa penyuluhan serta kerjasama dan kemitraan penyuluhan.
Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Bidang Programa Penyuluhan
menyelenggarakan fungsi ;
a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pelayanan dan
pengelolaan programa penyuluhan;
b. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan dan
pengelolaan programa penyuluhan;
c. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pelayanan dan
pengelolaan programa penyuluhan
d. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pelayanan dan
pengelolaan programa penyuluhan;
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 9
e. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan dan
pengelolaan programa penyuluhan;
f. Pelaporan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengelolaan programa
penyuluhan;
g. Evaluasi pelaksanaan tugas pelayanan dan pengelolaan programa
penyuluhan;
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya;
i. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja /
instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pelayanan dan
pengelolaan programa penyuluhan.
Bidang Programa Penyuluhan BKPPP membawahi 2 (dua) Sub Bidang, yaitu :
1. Sub Bidang Koordinasi Penyusunan Programa Penyuluhan;
2. Sub Bidang Kerjasama dan Kemitraan Penyuluhan.
4) Bidang Ketenagaan, Sarana dan Prasarana Penyuluhan
Bidang Ketenagaan, Sarana dan Prasarana Penyuluhan BKPPP Kabupaten
Bandung dipimpin oleh seorang Kepala Bidang (eselon III.B) mempunyai tugas
pokok : memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di
bidang pengelolaan ketenagaan, sarana dan prasarana penyuluhan yang
meliputi koordinasi sarana dan prasarana penyuluhan serta koordinasi tenaga
penyuluhan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Ketenagaan, Sarana
dan Prasarana Penyuluhan menyelenggarakan fungsi :
a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan
ketenagaan, sarana dan prasarana penyuluhan;
b. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan ketenagaan,
sarana dan prasarana penyuluha;
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 10
c. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pengelolaan ketenagaan,
sarana dan prasarana penyuluhan;
d. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan
ketenagaan, sarana dan prasarana penyuluhan;
e. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan
ketenagaan, sarana dan prasarana penyuluhan;
f. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan ketenagaan, sarana dan
prasarana penyuluhan;
g. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan ketenagaan, sarana dan
prasarana penyuluhan;
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya;
i. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja /
instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan ketenagaan,
sarana dan prasarana penyuluhan.
Bidang Ketenagaan, Sarana dan Prasarana Penyuluhan BKPPP membawahi 2 (dua)
Sub Bidang, yaitu :
1. Sub Bidang Koordinasi Sarana dan Prasarana Penyuluhan;
2. Sub Bidang Koordinasi Tenaga Penyuluhan.
3. Mekanisme Kerja
Sesuai dengan tugas dan fungsi yang menjadi tanggungjawab Badan Ketahanan
Pangan dan Pelaksana Penyuluhan, maka mekanisme kerjanya adalah : (1)
Memfasilitasi, memberikan peluang dan kesempatan kerjasama dalam rangka
pemberdayaan sumberdaya sehingga terselenggara berbagai kegiatan dalam
mewujudkan koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan serta sinkronisasi
pelaksanaan kebijakan di bidang ketahanan pangan dan pelaksanaan penyuluhan; (2)
Menghimpun data dan informasi yang akurat sebagai bahan perumusan/kaji ulang
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 11
kebijakan ketahanan pangan, melalui partisipasi aktif dalam berbagai pertemuan
koordinasi, analisa pasar dan identifikasi permasalahan yang berkaitan dengan pangan
dan penyuluhan pertanian; (3) Menyalurkan informasi tentang pangan dan pertanian
kepada masyarakat melalui penyuluhan, sekolah lapang, demplot, penerbitan brosur,
rapat/pertemuan koordinasi, sosialisasi/seminar dan pembuatan website.
Dengan mekanisme kerja yang demikian tersebut diharapkan keterlibatan
berbagai pihak terkait (stakeholders) secara proaktif berkontribusi dalam perumusan
kebijakan-kebijakan bidang ketahanan pangan, serta menjadi mitra BKPPP dalam
menyediakan informasi pangan dan pertanian.
4. Sumber Daya Manusia
Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, pada saat ini BKPPP
memiliki personil sebanyak 170 orang, terdiri dari :
• Pegawai yang bertugas di Kantor Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana
Penyuluhan (Kabupaten) sebanyak 39 orang (termasuk 7 orang petugas
fungsional)
• Pegawai yang betugas di UPT Pengendali Program Penyuluhan sebanyak 16
orang dan 1 orang calon penyuluh.
• Petugas Penyuluh Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan yang
bertugas di lapangan sebanyak 114 orang.
Tabel 2. Jumlah Pegawai BKPPP Berdasarkan Golongan
Gol. A B C D Jumlah
IV 42 9 1 - 52
III 14 11 24 43 92
II 1 3 1 4 9
I - - 1 1
Jumlah 154
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 12
Tabel 3. Jumlah pegawai BKPPP Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Seperti terlihat pada Tabel 2 komposisi pegawai BKPPP didominasi oleh
pegawai golongan III (64,41 %) sedangkan pada Tabel 3 Jumlah Pegawai BKP3
yang berlatar belakang pendidikan sebagian besar S1 (48,23 %).
Kondisi ini tentunya masih belum sesuai dengan tugas pokok BKPPP sebagai
salah satu instansi pembuat kebijakan di bidang ketahanan pangan dan
pelaksana penyuluhan pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan yang
memerlukan tenaga berpendidikan dengan latar belakang berbagai bidang
teknis.
Apabila dilihat dari golongan usia (Tabel 4), komposisi pegawai BKPPP,
khususnya para petugas penyuluh pertanian akan memperlihatkan kemungkinan
terjadinya stagnasi dalam rentang waktu 2 sampai dengan 5 tahun ke depan.
Peningkatkan kualitas dan kuantitas petugas penyuluh harus segera
ditingkatkan sehingga, stagnasi di lingkungan BKPPP dapat dihindari. Analisis ini
didasarkan pada jumlah pegawai yang sebagian besar akan memasuki masa
purna bakti karena sudah berusia 51 – 55 tahun sebanyak 68 orang (38,42%) dan
di atas 55 tahun sebanyak 35 orang (19,77%).
Tingkat Pendidikan Jumlah
S2 6
S1 76
D4 15
D3 10
SLTA 46
SLTP 1
Jumlah 154
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 13
Tabel 4. Jumlah pegawai BKPPP Berdasarkan Umur
C. Kewenangan
Kewenangan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan, sebagaimana
diatur dalam Peraturan daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2009 tentang Urusan
Pemerintahan Kabupaten Bandung, terdiri dari Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang
kewenangannya meliputi :
1. Ketahanan Pangan
a. Identifikasi potensi sumberdaya dan produksi pangan serta keragaman konsumsi
pangan masyarakat.
b. Pembinaan peningkatan produksi dan produk pangan berbahan baku lokal.
c. Pembinaan pengembangan penganeka ragaman poduk pangan
d. Pencegahan dan pengendalian masalah pangan sebagai akibat menurunnya
ketersediaan pangan.
e. Identifikasi cadangan pangan masyarakat
f. Pengembangan dan pengaturan cadangan pangan pokok tertentu kabupaten.
g. Pembinaan dan monitoring cadangan pangan masyarakat.
h. Penanganan dan penyaluran pangan untuk kelompok rawan pangan tingkat
kabupaten.
Umur Jumlah
21 – 25 0
26 – 30 6
31 – 35 7
36 – 40 11
41 – 45 11
46 – 50 20
51 – 55 48
Di atas 55 51
Jumlah 154
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 14
i. Pencegahan dan penanggulangan masalah pangan sebagai akibat menurunnya mutu,
gizi dan keamanan makanan.
j. Identifikasi kelompok rawan pangan.
k. Identifikasi infrastruktur distribusi pangan kabupaten.
l. Pengembangan infrastruktur distribusibusi pangan kabupaten.
m. Pencegahan dan pengendalian masalah pangan sebagai akses pangan.
n. Informasi harga di kabupaten.
o. Pembangunan pasar untuk produk pangan yang dihasilkan masyarakat kabupaten.
p. Identifikasi Pangan pokok masyarakat.
q. Peningkatan mutu konsumsi masyarakat.
r. Pembinaan dan pengawasan mutu dan keamanan produk pangan masyarakat.
s. Analisis mutu, gizi dan keamanan produk pangan masyarakat.
t. Analisis mutu dan gizi konsumsi masyarakat
u. Pembinaan dan pengawasan produk pangan segar dan pabrikan skala kecil/rumah
tangga.
v. Identifikasi LSM dan tokoh masyarakat kabupaten.
w. Pengembangan dan fasilitas forum masyarakat kabupaten.
x. Pengembangan “trust Fund” di kabupaten.
y. Pengalokasian APBD kabupaten untuk ketahanan pangan.
z. Pengumpulan dan analisis informasi ketahanan pangan kabupaten.
2. Keamanan Pangan
a. Penerapan standar BMR wilayah Kabupaten
b. Pelatihan infrastruktur, fasilitator, PPNS keamanan pangan wilayah kabupaten
c. Pembinaan sistem manajemen laboratorium uji mutu dan keamanan pangan
kabupaten
d. Pelaksanaan sertifikasi dan pelabelan prima wilayah kabupaten.
3. Penyuluhan
a. Bimbingan penerapan pedoman perbenihan tanaman wilayah kabupaten.
b. Bimbingan penerapan standar mutu benih wilayah kabupaten/kota.
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 15
c. Bimbingan peningkatan mutu hasil tanaman pangan dan holtikultura wilayah
kabupaten.
d. Bimbingan kelembagaan usaha tani, manajemen usaha tani dan pencapaian pola
kerjasama usaha tani wilayah kabupaten.
e. Bimbingan penanganan panen, pasca panen dan pengolahan hasil tanaman pangan
dan holtikultura wilayah kabupaten.
f. Bimbingan penerapan sistem informasi tanaman pangan dan holtikultura wilayah
kabupaten.
g. Penyebarluasan dan pemantauan penerapan teknologi panen, pasca panen dan
pengolahan hasil peternakan wilayah kabupaten.
h. Bimbingan penerapan teknologi panen, pasca panen pengolahan hasil peternakan
wilayah kabupaten.
i. Penerapan kebijakan dan pedoman penyuluhan pertanian.
j. Pembinaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian wilayah kabupaten
k. Penetapan kelembagaan penyuluhan pertanian di kabupaten sesuai norma dan
standar
l. Penerapan persyaratan, sertifikasi dan akreditasi jabatan penyuluh pertanian.
m. Penerapan standar dan prosedur system kerja penyuluh pertanian.
n. Perencanaan penyuluh pertanian di tingkat desa/kel, kecamatan dan kabupaten.
o. Penyelenggaraan penyuluh pertanian di tingkat desa/kel, kecamatan dan kabupaten.
p. Bimbingan, pendampingan dan pengawasan penerapan teknologi hasil penelitian
dan pengkajian.
q. Fasilitasi penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan standarisasi sektor
pertanian sesuai kebutuhan di kabupaten.
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 16
D. Sistematika Penulisan Lakip
Sistematika penulisan laporan yang digunakan dalam penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKPPP) Tahun
2012 ini adalah sebagai berikut ;
Ikhtisar Eksekutif, pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
dalam rencana strategis maupun penetapan kerja serta sejauhmana BKPPP mencapai tujuan
dan sasaran utama tersebut, serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya.
Disebutkan pula langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut
dan langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang mungkin akan terjadi pada tahun
mendatang.
Bab I memuat tentang Pendahuluan. Pada bagian ini dijelaskan hal-hal umum tentang
BKPPP serta uraian singkat padat tentang mandat yang diembannya (gambaran umum
tupoksi).
Bab II memuat tentang Rencana Strategis. Pada bab ini di sajikan gambaran singkat
mengenai Rencana Strategis dan Rencana Kinerja BKPPP Kabupaten Bandung. Di bagian awal
bab ini disajikan gambaran secara singkat sasaran yang ingin dicapai pada Tahun 2012 serta
bagaimana kaitannya dengan pencapaian visi dan misi BKPPP.
Pada bagian Rencana Strategis (masih dalam Bab II) diuraikan secara singkat tentang
rencana strategis BKPPP mulai dari Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Cara Mencapai Tujuan
dan Sasaran melalui Kebijakan, Program dan Kegiatan.
Sedangkan pada bagian Rencana Kinerja disajikan mengenai rencana kerja BKPPP pada
tahun 2013, terutama menyangkut kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai sasaran sesuai
dengan program pada tahun tersebut dan indikator keberhasilan pencapaiannya.
Bab III memuat tentang Akuntabilitas Kinerja. Pada bagian ini disajikan uraian hasil
pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, termasuk di dalamnya
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 17
menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala, dan
permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil.
Selain itu pada bagian ini dilaporkan pula akuntabilitas keuangan dengan cara
menyajikan alokasi dan realisasi anggaran bagi pelaksanaan kegiatan termasuk analisis tentang
capaian indikator kinerja efisiensi.
Terakhir adalah Bab IV tentang Penutup. Bagian ini mengemukakan tinjauan secara
umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan
dengan kinerja instansi serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun-
tahun mendatang.
Lampiran-lampiran memuat tentang rencana strategis, rencana kerja tahunan,
pengukuran kinerja kegiatan, pengukuran pencapaian sasaran dan kegiatan dengan sumber
dana dari APBD.
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 18
BAB II
RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA
2.1. Perencanaan Strategis Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana
Penyuluhan (BKPPP)
Rencana strategis (Renstra) instansi pemerintah merupakan langkah awal
dalam mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) yang disusun dengan mengintegrasikan antara kehlian Sumber Daya
Manusia (SDM) dan sumberdaya lain agar mampu memenuhi keinginan
stakeholders dan menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis baik
internal maupun eksternal. Selain itu penyusunan renstra yang meliputi
penetapan visi, misi, sasaran dan program juga mempertimbangkan perspektif-
perspektif Stakeholder, Internal Business Process, Learning dan Growth serta
Financial sehingga dapat mengarahkan anggota organisasi dalam pengambilan
keputusan tentang masa depannya, membangun operasi dan prosedur untuk
mencapainya, dan menentukan ukuran keberhasilan/kegagalannya. Renstra
berkedudukan dan berfungsi antara lain sebagai alat bantu yang terukur bagi
rujukan penilaian kinerja lembaga dengan menggunakan sedapat mungkin 5 (lima)
tolok ukur, yaitu masukan (inputs), keluaran (Outputs), hasil (outcomes), manfaat
(benefits) dan dampak (impacts) sebagaimana dijelaskan pada pasal 17 PERMEN
PAN Nomor 29 Tahun 2010. Dengan demikian, penilaian kinerja ini didasarkan atas
5 (lima) indikator sebagai berikut :
1. Dampak (impact) yaitu dampaknya terhadap kondisi mikro yang ingin dicapai
berdasarkan manfaat yang dihasilkan.
2. Manfaat (benefit) yaitu tingkat kemanfaatan yang dapat dirasakan sebagai
nilai tambah bagi masyarakat, maupun pemerintah.
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 19
3. Hasil (outcome) yaitu tingkat capaian kinerja yang diharapkan terwujud
berdasarkan keluaran (output) kebijakan atau program yang sudah
dilaksanakan.
4. Keluaran (output) yaitu bentuk produk yang dihasilkan langsung oleh
kebijakan atau program berdasarkan masukan (input) yang digunakan.
5. Masukan (input) yaitu tingkat atau besaran sumber-sumber yang digunakan,
sumberdaya manusia, dana, material, waktu, teknologi dan sebagainya.
Untuk merealisasikan dan mewujudkan visi, maka dijabarkan misi yang akan
dicapai dalam kurun waktu tertentu. Kemudian, misi dijabarkan dan dituangkan
dalam tujuan dan sasaran stratejik organisasi berdasarkan hasil analisis lingkungan
internal dan eksternal yang merupakan kondisi spesifik yang ingin dicapai oleh
organisasi dalam memenuhi visi dan misinya. Tujuan dan sasaran tersebut
dijabarkan kembali dalam konsepsi yang lebih operasional dalam bentuk strategi.
Sasaran dan program yang telah ditetapkan berdasarkan Renstra dijabarkan
dalam perencanaan kinerja yang merupakan rencana dan komitmen kinerja untuk
suatu tahun tertentu. Perencanaan kinerja merupakan rencana capaian kinerja
tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan
kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan pada setiap awal tahun anggaran,
seiring dengan penyusunan dan kebijakan anggaran serta merupakan komitmen
bagi instansi pemerintah untuk mencapainya dalam tahun yang bersangkutan.
Dokumen rencana kinerja terdiri dari sasaran, indikator sasaran, program,
kegiatan dan indikator kinerja kegiatan. Selain hal tersebut, berisi pula informasi
mengenai keterkaitan kegiatan dengan sasaran, kebijakan, dan program beserta
indikator kinerjanya sangat menentukan pencapaian tujuan dan sasaran instansi
Visi
Visi berkaitan dengan pandangan jauh ke depan yang menyangkut arah dan
tujuan instansi pemerintah agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis,
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 20
antisipatif, inovatif serta produktif. Dengan demikian, visi adalah suatu gambaran
menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin
diwujudkan instansi pemerintah.
Dalam konteks ini, untuk tercapainya peningkatan mutu dan produktivitas
pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga, maka telah ditetapkan visi BKPPP, yaitu :
Visi :
”Terwujudnya peningkatan ketahanan pangan masyarakat dan kualitas SDM
pertanian, perikanan dan kehutanan Kabupaten Bandung”.
Penjelasan Makna Visi :
Sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun
2002 tentang Ketahanan Pangan dinyatakan bahwa sistem ketahanan pangan
mencakup 3 subsistem, yakni : ketersediaan pangan, distribusi pangan dan
konsumsi pangan; serta merupakan tanggungjawab pemerintah dan masyarakat
(Undang-Undang No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan)
Dengan demikian keberhasilan pengembangan ketahanan pangan suatu
daerah akan sangat tergantung pada upaya-upaya sinergis dan terkoordinasi dari
berbagai lembaga / instansi terkait pemerintah, organisasi non-pemerintah,
masyarakat dan dunia usaha.
Selanjutnya, pangan dan petani dapat diibaratkan sebagai dua sisi yang tidak
dapat dipisahkan dari satu keping uang logam yang sama, karena pangan adalah
hasil dari suatu proses produksi biologis dan petani adalah produsen sekaligus
sebagai konsumen.
Oleh karenanya, kemampuan daerah dalam meningkatkan ketersediaan
bahan pangan bagi penduduknya dapat dipengaruhi oleh kemampuan para petani
dalam meningkatkan hasil produksinya. Pada sisi inilah pentingnya terus
diupayakan peningkatan kualitas sumberdaya petani yang salah satunya dapat
ditempuh melalui berbagai penyuluhan pertanian.
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 21
Untuk menempuh Visi tersebut di atas, BKPPP telah menetapkan Misi sebagai
berikut :
1) Meningkatkan koordinasi Sinegritas dalam upaya peningkatan ketahanan pangan
melalui 3 subsistemnya (ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan).
2) Mengembangkan programa penyuluhan
3) Meningkatkan kualitas SDM Petugas Pelaku Utama dan Pelaku Usaha serta
Kelembagaan
4) Mengembangkan Sarana dan Prasarana Pendukung
2.2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
1. Tujuan Strategis
Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu 1
(satu) sampai dengan 5 (lima) tahun ke depan. Tujuan tersebut ditetapkan dengan
mengacu pada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis
strategis. Selain itu, tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan
tetapi harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa
mendatang. Diharapkan, tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran,
kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.
Dengan demikian, tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi instansi pemerintah yang ditetapkan dengan memperhatikan
faktor-faktor penentu keberhasilan dari hasil analisi yang memadai terhadap
lingkungan baik internal maupun global.
Berdasarkan uraian ditas, maka telah ditetapkan tujuan strategis Badan
Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKPPP) Kabupaten Bandung yaitu
berkembangnya Sistem Ketahanan Pangan dan Sumberdaya Manusia Petugas
Penyuluh dan Petani.
2. Sasaran Strategis
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 22
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah
dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur dalam kurun waktu yang lebih
pendek dari tujuan. Selain itu dalam sasaran, dirancang pula indikator sasaran.
Yang dimaksud Indikator sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian
sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan, dimana pada setiap
indikator sasaran selalu disertai dengan rencana tingkat capaiannya (target)
masing-masing. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu
tertentu secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam
rencana strategis.
Dengan demikian, sasaran merupakan sesuatu yang akan dicapai dalam jangka
waktu 1 (satu) tahun yang berfokus pada tindakan dan alokasi sumberdaya
organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi.
Berdasarkan pengertian tersebut, pada tahun 2012 BKPPP menetapkan 5 sasaran
sebagai berikut :
1. Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang kinerja organisasi
2. Meningkatnya koordinasi dalam upaya peningkatan ketersediaan, distribusi
dan konsumsi pangan.
3. Meningkatnya pengelolaan cadangan pangan daerah.
4. Meningkatnya programa penyuluhan
5. Meningkatnya kualitas SDM aparat/petugas dan petani
2.3. STRATEGIS PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Persoalan utama dalam mewujudkan ketahanan pangan pada dasarnya terkait
dengan adanya pertumbuhan permintaan pangan yang lebih cepat dari pertumbuhan
penyediaannya. Permintaan pangan meningkat sejalan dengan laju pertumbuhan
penduduk, pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat, serta perkembangan
selera. Dinamika sisi permintaan ini menyebabkan kebutuhan pangan di Kabupaten
Bandung meningkat dengan cepat, baik dalam jumlah, mutu dan keragamannya.
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 23
Sementara itu, kapasitas produksi pangan di Kabupaten Bandung terkendala oleh
adanya kompetisi pemanfaatan dan penurunan kualitas sumberdaya alam. Apabila
persoalan ini tidak dapat diatasi, maka dapat dipastikan akan mempengaruhi
ketahanan pangan Kabupaten Bandung.
Pada tingkat rumah tangga, persoalan yang menonjol dalam pemantapan
ketahanan pangan adalah masih adanya kelompok masyarakat yang mempunyai daya
beli rendah (miskin secara ekonomi), ataupun yang tidak mempunyai akses atas
pangan karena berbagai sebab. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka bukan tidak
mungkin Kabupaten Bandung akan kehilangan potensi dari sebagian sumberdaya
manusianya karena kualitasnya menurun.
Bila tidak diantisipasi secara dini, rawan pangan bisa saja terjadi terutama di
pedesaan, yang menggantungkan sebagian besar hidupnya dari sektor pertanian.
Sesuai dengan keadaan tersebut, maka strategi perwujudan ketahanan pangan yang
perlu dilaksanakan adalah: (a) membangun ekonomi berbasis pertanian dan pedesaan;
dan (b) menggerakkan tanggung jawab seluruh komponen pemangku kepentingan
(pemerintah dan masyarakat/swasta) untuk melaksanakan kewajiban dalam
memenuhi pangan bagi kelompok masyarakat miskin dan kemiskinan rawan pangan.
Pada sisi lain, Kabupaten Bandung mempunyai keunggulan komparatif
(comparative advantage) sebagai daerah pertanian. Keunggulan komparatif tersebut
merupakan fundamental perekonomian yang perlu didayagunakan melalui
pembangunan ekonomi sehingga menjadi keunggulan bersaing (competitive
advantage). Dengan begitu perekonomian yang dikembangkan di Kabupaten Bandung
memiliki landasan yang kokoh pada sumberdaya domestik, memiliki kemampuan
bersaing dan berdayaguna bagi seluruh rakyat Kabupaten Bandung.
Memperhatikan cakupan permasalahan tersebut di atas, kebijakan pembangunan
ketahanan pangan di Kabupaten Bandung diarahkan guna memperkuat seluruh
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 24
subsistem dalam sistem ketahanan pangan, yang meliputi; subsistem ketersediaan,
subsistem distribusi dan subsistem konsumsi pangan.
Pada sisi ketersediaan, kebijakan ketahanan pangan di Kabupaten Bandung
diarahkan untuk: (a) menjamin ketersediaan pangan; (b) mengembangkan
kemampuan pengelolaan cadangan pangan masyarakat; dan (c) meningkatkan
kapasitas produksi melalui optimalisasi pemanfaatan lahan untuk produksi pangan.
Pada aspek distribusi, kebijakan ketahanan pangan diarahkan untuk: (a)
meningkatkan sarana dan prasrana distribusi pangan, sehingga efisiensi perdagangan
dapat ditingkatkan, termasuk di dalamnya mengurangi kerusakan bahan pangan akibat
distribusi yang tidak efeisien; (b) mengembangkan kelembagaan pengolahan dan
pemasaran di pedesaan dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas distribusi
pangan serta percepatan nilai tambah.
Dalam hal konsumsi, kebijakan ketahanan pangan diarahkan untuk: (a) menjamin
pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan bagi setiap rumah tangga dalam jumlah dan
mutu yang memadai, aman dikonsumsi dan bergizi seimbang; (b) semakin
meningkatnya efisiensi dan efektivitas intervensi bantuan pangan/pangan bersubsidi
kepada golongan masyarakat tertentu (golongan miskin, ibu hamil, balita gizi buruk,
dsb).
Dari tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah
menetapkan bagaimana hal tersebut akan dicapai, yaitu melalui penetapan kebijakan,
program dan kegiatan.
Kebijakan merupakan ketentuan yang telah disepakati pihak terkait yang
ditetapkan oleh pihak yang berwenang untuk dijadikan pedoman dan petunjuk bagi
setiap kegiatan aparatur pemerintah dan masyarakat agar tercapai kelancaran dan
keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi. Program
merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu yang dilaksanakan dalam
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 25
rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Sedangkan kegiatan
merupakan usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pengertian tersebut, BKPPP menetapkan 3 (tiga) kebijakan utama
sebagai berikut :
1. Peningkatan dan pengembangan kinerja organisasi
2. Pengembangan ketahanan pangan
3. Revitalisasi Penyuluhan Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan
Pada tahap implementasi, kebijakan-kebijakan tersebut dioperasionalisasikan
dalam bentuk program BKPPP yang diselaraskan dengan Permendagri No.13
Tahun 2007, adapun program-program BKPPP pada Tahun 2013 adalah sebagai
berikut :
1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi (Pertanian/Perkebunan)
4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.
5. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan.
6. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Perikanan
7. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
8. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan.
Tabel 5. Sasaran, kebijakan dan program BKPPP Tahun 2013
Sasaran Kebijakan Program
1. Meningkatnya koordinasi
dalam upaya peningkatan
ketersediaan, distribusi
dan konsumsi pangan
2. Meningkatnya
pengelolaan cadangan
pangan daerah.
Pengembangan Ketahanan
Pangan
1. Peningkatan Ketahanan Pangan
Pertanian dan Perkebunan
2. Peningkatan Kesejahteraan
Petani
3. Peningkatan Penerapan
Teknologi
(Pertanian/Perkebunan)
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 26
1. Meningkatnya programa
penyuluhan
2. Meningkatnya kualitas SDM
Petugas dan Petani
Revitalisasi Penyuluhan
Pertanian, Peternakan,
Perikanan dan Kehutanan
1. Pemberdayaan Penyuluh
Pertanian/Perkebunan Lapangan
2. Perlindungan dan Konservasi
Sumber Daya Hutan
3. Perencanaan dan
Pengembangan Hutan
Meningkatnya sarana dan
prasarana penunjang kinerja
organisasi
Peningkatan dan
pengembangan kinerja
organisasi
1. Pelayanan Administrasi
Perkantoran
2. Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
4. Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Kebijakan Peningkatan dan pengembangan kinerja organisasi bertujuan
memfasilitasi berbagai kebutuhan sarana dan prasarana penunjang kinerja organisasi
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan. Sasaran yang ingin dicapai
adalah meningkatnya kinerja organisasi dalam rangka mendukung terlaksananya
berbagai program dan kegiatan organisasi.
Kebijakan Peningkatan Ketahanan Pangan bertujuan untuk memfasilitasi upaya
peningkatan koordinasi manajemen pembangunan ketahanan pangan. Sasaran yang
ingin dicapai adalah meningkatnya kualitas koordinasi manajemen ketahanan pangan.
Kegiatan-kegiatan pokok yang akan dilaksanakan meliputi : (1) Pemantapan koordinasi
ketahanan pangan yang dilaksanakan oleh lintas sektor dan lintas wilayah; (2)
Penyelenggaraan manajemen program dan kegiatan ketahanan pangan; (3)
Penyediaan belanja pegawai, barang dan jasa penyelenggaraan koordinasi ketahanan
pangan; (4) Penyediaan anggaran untuk operasional satuan kerja dalam rangka
mendukung pencapaian rencana kerja; (5) Terjaminnya ketersediaan pangan bagi
seluruh masyarakat; (6) Mantapnya distribusi pangan antar wilayah dan antar waktu
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 27
(7) Berkembangnya diversifikasi produksi dan konsumsi pangan; (8) Meningkatnya
kemandirian pangan masyarakat; serta (9) Meningkatnya kesadaran aparat, petani,
dan swasta dalam peningkatan ketahanan pangan dan (10) Meningkatnya Koordinasi
dan Kualitas Ketahanan Pangan di Kabupaten Bandung
Kegiatan pokok tersebut difokuskan pada upaya: (1) Peningkatan kapasitas
Kelembagaan Ketahanan Pangan; (2) Peningkatan Peran Daerah dalam Pengendalian
dan Stabilisasi Harga; (3) Percepatan Diversifikasi/Penganekaragaan Konsumsi Pangan;
(4) Penanganan Daerah Rawan Pangan; serta (5) Pemantauan dan Analisis.
Sedangkan Kebijakan Revitalisasi Penyuluhan Pertanian, Peternakan, Perikanan
dan Kehutanan merupakan sebuah upaya untuk mendudukkan, memerankan dan
memfungsikan serta menata kembali penyuluhan pertanian agar dapat
diselenggarakan lebih produktif, efektif dan efisien.
Ada 2 (dua) aktivitas utama dalam Revitalisasi Penyuluhan Pertanian, Peternakan,
Perikanan, dan Kehutanan, yaitu :
- Pengembangan Penyuluhan, dan
- Program Aksi Penyuluhan.
Aktivitas Pengembangan Penyuluhan diarahkan untuk :
a) Mengembangkan Sistem dan Kelembagaan Penyuluhan
b) Mengembangkan Ketenagaan Penyuluhan
c) Mengembangkan Program dan Penyelenggaraan Penyuluhan
d) Penataan Pembiayaan Penyuluhan
Sedangkan Program Aksi Penyuluhan, meliputi :
a) Penguatan Kelembagaan Tani
b) Pengembangan dan Pelayanan Informasi dan Teknologi Agribisnis
c) Pengembangan Kemitraan Usaha Agribisnis
d) Peningkatan Kompetensi Penyuluh
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 28
2.4. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013
Pada tahap implementasi, kedua aktivitas tersebut dioperasionalisasikan dalam
bentuk program BKPPP yang diselaraskan dengan Permendagri No. 13 Tahun 2007,
adapun program-program BKPPP pada tahun 2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi (Pertanian/Perkebunan)
4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.
5. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan.
6. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Perikanan
7. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
8. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan.
Pada tahun pelaksanaan 2013, kedelapan program tersebut dijabarkan ke dalam
28 kegiatan sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani bertujuan untuk memfasilitasi
peningkatan kapasitas masyarakat pertanian (petani, pekebun, peternak,
pembudidaya ikan, masyarakat di sekitar desa hutan) dalam upaya peningkatan
ketahanan pangan. Sasaran yang ingin dicapai adalah: (1) Meningkatnya
kemampuan petani dalam mengakses pangan di wilayahnya dengan harga dan
lokasi terjangkau serta pangan yang bermutu dan pola konsumsi yang lebih baik di
wilayah marjinal atau daerah rawan pangan; (2) Meningkatnya kemampuan peran
aktif petani dalam peningkatan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan
wilayah; (3) Meningkatnya permodalan bagi petani dalam mewujudkan ketahanan
pangan. (4). Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan petani dalam
rangka peningkatan pendapatan usaha taninya.
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 29
Kegiatan pokok yang perlu dilaksanakan difokuskan pada upaya: (1)
Pemberdayaan Ketahanan Pangan Masyarakat secara partisipatif; (2)
Penanggulangan kerawanan pangan; (3) Pengembangan Desa Mandiri; (4)
Pelatihan, pendampingan ketahanan pangan; dan (4) Pemantauan dan Analisis.
Pada pelaksanaan tahun 2013, program ini dijabarkan kedalam 4 kegiatan
meliputi :
1) Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis.
2) Penyuluhan dan Pendampingan Pelaku Agribisnis.
3) Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani.
4) Penyuluhan dan bimbingan peningkatan mutu dan pengolahan hasil
tembakau.
2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan),
Program Peningkatan Ketahanan Pangan bertujuan untuk memfasilitasi
upaya peningkatan koordinasi manajemen pembangunan ketahanan pangan.
Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya kualitas koordinasi manajemen
ketahanan pangan. Kegiatan-kegiatan pokok yang akan dilaksanakan meliputi: (1)
Pemantapan koordinasi ketahanan pangan yang dilaksanakan oleh lintas sektor
dan lintas wilayah; (2) Penyelenggaraan manajemen program dan kegiatan
ketahanan pangan; (3) Penyediaan belanja pegawai, barang dan jasa
penyelenggaraan koordinasi ketahanan pangan; (4) Penyediaan anggaran untuk
operasional satuan kerja dalam rangka mendukung pencapaian rencana kerja; (5)
Terjaminnya ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat; (6) Mantapnya
distribusi pangan antar wilayah dan antar waktu (7) Berkembangnya diversifikasi
produksi dan konsumsi pangan; (8) Meningkatnya kemandirian pangan
masyarakat; serta (9) Meningkatnya kesadaran aparat, petani, dan swasta dalam
peningkatan ketahanan pangan.
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 30
Kegiatan pokok tersebut difokuskan pada upaya: (1) Peningkatan kapasitas
Kelembagaan Ketahanan Pangan; (2) Peningkatan Peran Daerah dalam
Pengendalian dan Stabilisasi Harga; (3) Percepatan Diversifikasi/Penganekaragaan
Konsumsi Pangan; (4) Penanganan Daerah Rawan Pangan; serta (5) Pemantauan
dan Analisis. Lokasi pelaksanaan Program Peningkatan Ketahanan Pangan adalah
Propinsi dan Kabupaten/Kota yang merupakan Sentra Pangan dan sedang
menghadapi masalah pangan.
Pada pelaksanaan tahunan 2013, di Kabupaten Bandung program ini
dijabarkan ke dalam 14 kegiatan APBD Kabupaten Bandung pada BKPPP, meliputi :
1) Penanganan Daerah Rawan Pangan.
2) Penyusunan Data Base Potensi Produksi Pangan
3) Analisa Penyusunan Konsumsi Pangan
4) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kebijakan Perberasan,
5) Pemanfaatan Pekarangan untuk pengembangan pangan
6) Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok
7) Pengembangan Cadangan Pangan Daerah.
8) Pengembangan Desa Mandiri Pangan.
9) Pengembangan Diversifikasi Pangan
10) Pengembangan Lumbung Pangan Desa
11) Pengembangan model distribusi pangan yang efisien
12) Peningkatan Mutu dan Ketahanan Pangan
13) Dewan ketahanan pangan
3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi (Pertanian/Perkebunan)
Program peningkatan penerapan teknologi pertama/perkebunan dilaksanakan
melalui kegiatan ;
1) Penelitian dan pengembangan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna.
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 31
2) Penyuluhan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
3) Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi pertanian perkebunan tepat
guna.
4) Pelatihan penerapan teknologi pertanian/perkebunan modern bercocok
tanam.
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah menngkatkan kualitas SDM penyuluh dan
SDM petani serta profesionalisme penyuluh dengan menggunakan metode
penyuluhan kaji terap dan demplot, serta Bimbingan Teknis (BINTEK), dalam rangka
meningkatkan produksi dan produktifitas usaha tani.
4. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan Lapangan
Dilaksanakan melalui kegiatan :
1) Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
2) Peningkatan kapasitas kesejahteraan penyuluh
3) Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan
Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah
1. Meningkatkan kualitas SDM penyuluh baik penyuluh PNS maupun penyuluh
swadaya, agar SDM penyuluh maupun memberikan motivasi dan informasi
kepada kelompok tani
2. Meningkatakan kesejahteraan penyuluh melalui peningkatan biaya operasional
penyuluh (BOP) agar pembinaan petani lebih optimal
5. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan,
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan dilaksanakan melalui kegiatan
pelatihan dan Bimbingan pengoperasian Teknologi Peternakan Tepat guna. Tujuan
dilaksanakan kegiatan ini adalah meningkatkan SDM penyuluh peternakan melalui
pelatihan yang dapat meningkatkan motivasi dan etos kerja penyuluh serta
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 32
meningkatkan tata hubungan kerja antara penyuluh dan peneliti dalam rangka
transfer teknologi kepada pengguna (petani)
6. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan,
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan dilaksanakan melalui ;
Kegiatan penyuluhan kesadaran masyarakat mengenai dampak keruksakan hutan.
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah meningkatkan SDM penyuluh Kehutanan
baik penyuluh khutanan PNS maupun swadaya melalui BINTEK dan DEMPLOT, dalam
rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelestarian hutan.
7. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan
Program Pengemngan Sistem Penyuluhan Perikanan, dilaksanakan melalui kegiatan
kajian sistem penyuluhan perikanan, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk
meningkatkan Apresiasi Penyuluh Perikanan, sehingga para petani mampu
melaksanakan usaha tani secara efisien dan menghasilkan produk yang berdaya saing.
8. Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan
Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan dilaksanakan melalui kegiatan
penyuluhan peningkatan produksi pertanian/perkebunan. Tujuan kegiatan ini
menunjukan produksi pertanian melalui penyiapan bibit yang berkualitas dengan
menggunakan metode penyuluhan DEMPLOT Pembibitan.
Sebagai penjabaran dari perencanaan strategis, keterkaitan kegiatan yang akan
dilaksanakan Tahun 2013 di atas dengan sasaran strategis yang ingin dicapai BKPPP
adalah sebagai berikut :
Sasaran 1 : Meningkatnya koordinasi dalam upaya peningkatan ketersediaan,
distribusi dan konsumsi pangan serta dalam pelaksanaan penyuluhan
pertanian/perkebunan, peternakan/perikanan dan kehutanan.
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 33
Tabel 6. Indikator Kinerja dan kegiatan Tahun 2013 berdasarkan Sasaran 2
Uraian
Kegiatan Indikator Kinerja
Target Kinerja
2013
Peningkatan pengetahuan, sikap dan
keterampilan kelompok tani dalam
menerapkan teknologi pertanian secara
optimal
1.855 Orang Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis
Peningkatan pembinaan dalam kelompok
usaha ekonomi pedesaan dan
tumbuhnya kelompok tani yang maju,
mampu dan mandiri menjadi lembaga
ekonomi pedesaan
175 Orang Penyuluhan dan pendampingan Petani
dan Pelaku Agribisnis
Peningkatan pengetahuan, keterampilan,
sikap dan motivasi penyuluh pertanian
dalam mendukung pelaksanaan
pembangunan pertanian melalui
identifikasi terhadap 4 Gapoktan LDPM,
3 kelompok penerima LDPM serta
identifikasi 20 pengelolaan lumbung dan
fasilitasi 9 pengelolaan lumbung
100 % Peningkatan kemampuan Lembaga
Tani
Peningkatan pengetahuan, sikap dan
keterampilan kelompok tani dan petugas
dalam menerapkan diversifikasi usaha
komoditas pertanian, perkebunan dan
peternakan
140 orang Penyuluhan dan Bimbingan
Diversifikasi Usaha Pertanian
Sasaran 2 : Meningkatnya Pengelolaan Cadangan Pangan Daerah
Tabel 7. Indikator Kinerja dan kegiatan Tahun 2013 berdasarkan Sasaran 2
Uraian
Kegiatan Indikator Kinerja
Target Kinerja
2013
Peningkatan sinergitas program SKPD di
bidang ketahanan pangan 100 %
100 % Penanganan Daerah Rawan Pangan
Terlaksananya data base potensi pangan
olahan
31 kec Penyusunan Data base Potensi Produk
Pangan
Uraian
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 34
Indikator Kinerja Target Kinerja
2013
Tersedianya data base angka kecukupan
gizi masyarakat Kabupaten Bandung
1 Dok hasil
kajian
Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi
dan Suplai Pangan
Peningkatan dan pengembangan Sistem
penyaluran Raskin ke setiap RTM di 355
Desa/Kel = 186.940 RTS PM
355 Desa/Kel Monitoring, evaluasi dan pelaporan
dan kebijakan Perberasan
Terbinanya KWT di 31 kecamatan 62 KWT Pemanfaatan Pekarangan untuk
pengembangan pangan
Menyediakan hasil analisis tentang
pasokan, distribusi, akses pangan dan
harga pangan
Pemantauan Harga (HBKN)
8 UPTD Pasar Pemantauan dan Analisis Harga Pangan
Pokok
Peningkatan Pengetahuan dan
Keterampilan peserta Pelatihan System
integrasi Usaha Tani Padi, Palawija, belut
dan Sapi bagi pelaku utama
120 Orang Pengembangan Cadangan Pangan
Daerah
Peningkatan dan pengembangan Mandiri
Pangan melalui identifikasi Potensi desa
mandiri pangan dan kemampuan desa
dalam mengurangi kerawanan pangan dan
gizi
19 Desa Pengembangan Desa Mandiri Pangan
Peningkatan kesadaran dan peran
kelompok/KWT serta PKK dalam konsumsi
pangan B3 untuk tercapainya peningkatan
skor PPH
114 KWT Pengembangan Diversifikasi Pangan
Meningkatnya pengetahuan dan
keterampilan pengurus dan
pemanfaatan pengelolaan Lumbung
Pangan Masyarakat (LPM)
45 kel Pengembangan Lumbung Pangan desa
Terlaksananya distribusi pangan di
kelompok LDPM dalam stabilitas harga
pangan wilayah dan meningkatnya
kemampuan kelompok pendamping
masyarakat perdesaan
10 LDPM, 53
UEP
Pengembangan Model Distribusi
Pangan Yang Efesien
Peningkatan Pengetahuan dan
Ketrampilan peserta dalam penanganan
standar mutu, ucolap dan pemetaan
wilayah
164 orang Peningkatan Mutu dan Keamanan
Pangan
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 35
Meningkatnya kinerja sekretaris DKP
Kabuapten Bandung dan terjalinnya
koordinasi Tim DKP
31 kec Dewan Ketahanan Pangan
Sasaran 3 : Meningkatnya Programa Penyuluhan
Tabel 8. Indikator Kinerja dan kegiatan Tahun 2012 berdasarkan Sasaran 3
Uraian
Kegiatan Indikator Kinerja
Target Kinerja
2012
Peningkatan Pengetahuan, ketrampilan,
sikap dan motivasi penyuluh pertanian
dalam mendukung pelaksanaan
pembangunan pertanian
125 org Peningkatan Kapasitas Tenaga
penyuluh Pertanian/Perkebunan
Sasaran 4 : Meningkatnya Kualitas SDM Aparat/Petugas Penyuluh dan Petani
Tabel 9. Indikator Kinerja dan kegiatan Tahun 2013 berdasarkan Sasaran 4
Uraian
Kegiatan Indikator Kinerja
Target Kinerja
2013
Peningkatan Pengetahuan sikap dan
keterampilan kelompok tani dalam
menerapkan adopsi teknologi pertanian
secara optimal
1.855 orang Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis
Peningkatan Pengetahuan dan
Ketrampilan Penyuluh di Bidang
Perkanan, Peternakan, Pertanian
Kehutanan dan Pembenihan Ikan
176 Orang Penelitian dan pengembangan
Teknologi (Pertanian/Perkebunan)
Tepat Guna
Peningkatan Pengetahuan, sikap dan
Ketrampilan dalam pengkajian
Partisipatif penghijauan desa dan
kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya kelestarian hutan
120 Orang Penyuluhan Kesadaran Masyarakat
mengenai Dampak Perusakan Hutan
Perencanaan strategis atau dokumen sejenis yang telah ditetapkan lembaga
dijabarkan dalam rencana kinerja untuk tahun yang bersangkutan. Rencana kinerja
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 36
tersebut menjabarkan sasaran dan program yang telah ditetapkan berdasarkan renstra
yang akan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan pada Tahun Anggaran 2013.
Rencana kinerja disusun bersamaan dengan agenda penyusunan dan
kebijakan anggaran yang disertai penetapan rencana capaian kinerja tahunan untuk
seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kebijakan, serta menjadi
komitmen lembaga untuk mencapainya dalam tahun yang bersangkutan. Rencana Kinerja
Tahun 2013 BKPPP memuat informasi mengenai sasaran yang ingin dicapai dalam tahun
yang bersangkutan, indikator kinerja sasaran dan rencana capaiannya, program, kegiatan
serta kelompok indikator kinerja dan rencana capaiannya. Indikator kinerja kegiatan
meliputi indikator input, output, outcomes, Benefit, dan impact. Penetapan indicator-
indikator ini didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan
sasaran yang ditetapkan, serta data pendukung yang terorganisasi sehingga keberhasilan
pencapaiannya dapat mengindikasikan sejauhmana keberhasilan pencapaian sasaran
pada tahun yang bersangkutan. Selain itu, Rencana Kinerja Tahun 2013 memuat informasi
mengenai keterkaitan kegiatan dengan sasaran dan keterkaitan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan oleh setiap Bidang dan Sekretariat di lingkungan BKPPP.
Upaya pengukuran kinerja diakui tidak selalu mudah karena hasil capaian satu
indikator tidak semata-mata merupakan output dari satu program atau sumber dana,
akan tetapi merupakan akumulasi, korelasi, dan sinergi antara berbagai program dan
berbagai pihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan kegiatan. Dengan demikian,
keberhasilan mengenai terlaksana atau terwujudnya satu kegiatan tidak dapat diklaim
sebagai hasil dari satu sumber dana atau oleh satu pihak saja.
Mengingat kinerja tugas umum pemerintahan dan pembangunan pada tahun
anggaran tertentu bukanlah kinerja yang berdiri sendiri tetapi terkait dengan kinerja
tahun-tahun sebelumnya, maka sangat sulit dan hampir mustahil untuk mengukur atau
memberikan penilaian terhadap kinerja lembaga pada satu tahun anggaran sampai pada
tingkat atau indikator dampak, karena dari satu program atau kegiatan ada yang baru
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 37
dapat dinilai dalam jangka waktu lebih dari satu tahun sesuai dengan tujuan jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang dari program itu.
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 38
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) dikeluarkan sebagai wujud pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang logis, jelas dan akurat. Melalui Inores ini, maka pemerintah
telah menerapkan suatu sistem pertanggungjawaban yang berfokus pada kinerja yang
meliputi penyusunan Rencana Strategis (Renstra), pengukuran kinerja, evaluasi kinerja,
dan pelaporan kinerja secara terpadu dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan
maupun kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta misi organisasi.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan Pemerintah
Kabupaten Bandung kepada BKPPP sebagai unit kerja eselon II yang bertanggungjawab
terhadap keberhasilan penyelenggaraan pembangunan bidang ketahanan pangan dan
pelaksanaan penyuluhan pertanian/perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan,
BKPPP mengimplementasikan amanat tersebut melalui berbagai aktivitas pembangunan.
Sebagai wujud akuntabilitas kinerja terhadap Renstra 2012-2015, Rencana Kerja
(Renja) 2013, dan alokasi anggaran yang disediakan, maka fokus utama LAKIP BKPPP
Tahun 2013 adalah pembahasan tentang pencapaian hasil-hasil dari sasaran strategis di
atas dan sumber-sumber daya yang disediakan. Selain itu, LAKIP BKPPP Tahun 2013 juga
menguraikan tentang faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan capaian kinerja serta
strategi yang akan ditempuh untuk mengatasi hal tersebut di masa mendatang.
1. Pengukuran Kinerja
Untuk menilai keberhasilan dan kekurang berhasilan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKPPP) Kabupaten Bandung maka perlu
dilakukan pengukuran kinerja.
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 39
Sesuai dengan SK Kepala Lembaga Adminsitrasi Negara No. 239/IX/6/8/2003 tentang
Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka
pengukuran kinerja BKPPP Kabupaten Bandung dilakukan terhadap ;
(a) Tingkat pencapaian sasaran, yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat
capaian) dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan
(b) Kinerja kegiatan , yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian)
dari setiap kelompok indikator kinerja kegiatan, dan
Pelaksanaan pengukuran kinerja BKPPP Kabupaten Bandung Tahun 2013 selanjutnya
dilaksanakan dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dan formulir
Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) seperti yang dapat dilihat pada Lampiran.
2. Analisis Pencapaian Kinerja Sasaran
Dalam LAKIP BKPPP Tahun 2013, pembahasan akuntabilitas kinerja terhadap
sasaran strategis dan cara pencapaiannya diuraikan sebagai satu kesatuan dengan tujuan
strategisnya.
Sasaran 1 : Meningkatnya koordinasi dalam upaya peningkatan ketersediaan,
distribusi dan konsumsi pangan serta dalam pelaksanaan penyuluhan
pertanian/perkebunan, peternakan/perikanan dan kehutanan.
Tabel 10. Capaian Kinerja BKPPP Tahun 2013 berdasarkan Sasaran 1
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Uraian
Target
Kinerja
2013
Capaian
Kinerja 2013
%
Capaian
Kinerja
Meningkatnya Ketahanan pangan
Masyarakat
Skor Pola Pangan Harapan
dikabupaten bandung
a. Percepatan
Penganekaragaman
Konsumsi Pangan
b. Peningkatan Mutu Pangan
11
9
11
9
100
100
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 40
Cakupan Pola Pangan Harapan (PPH)
Berdasarkan Norma Pola Pangan
Harapan Nasional
Penguatan Cadangan Pangan
a. Lumbung pangan Masyarakat
b. Cadangan Pangan Pemerintah
3
30
3
30
100
100
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Uraian
Target
Kinerja
2013
Capaian
Kinerja 2013
%
Capaian
Kinerja
Cakupan Lembaga Distribusi
Pangan Masyarakat
40
40
100
Cakupan Informasi dan Akses
Pangan
100
100 100
Meningkatkan Kesejahteraan
Pelaku Usaha dan Pelaku
Utama Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan
Persentase Terdesiminasinya
Informasi teknologi secara merata
71 71
100
Persentase Tumbuh Kembangnya
dan kemandirian pelaku utama
dan pelaku usaha
496
496
100
Persentase Terwujudnya akses
pelaku utama dan pelaku usaha ke
lembaga keuangan, informasi, dan
sarana produksi
73
73
100
Penanganan Daerah Rawan
Pangan
a. Sistem Kewaspdaan
Pangan dan Giji
b. Pengembangan Desa
Mandiri Pangan
1
19
1
19
100
100
Meningkatnya kesejateraan
pelaku usaha/ pelaku utama
pertanian, perikanan dan
kehutanan
Peningkatan pembinaan terhadap
kelompok usaha ekonomi
pedesaan dan tumbuhnya
kelompok tani yang maju, mampu
dan mandiri menjadi lembaga
ekonomi pedesaan
3.855
Orang
3.855
Orang
100
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 41
Meningkatnya pendapatan rumah
tangga tani dan berkembangnya
usaha tani dan berkembangnya
usaha ekonomi produktif berbasis
pertanian
30 % 30 % 100
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Uraian
Target
Kinerja
2013
Capaian
Kinerja 2013
%
Capaian
Kinerja
Terwujudnya stabilitas harga beras
dan terwujudnya kawasan UEP
dalam rangka mempertahankan
ketahanan pangan di tingkat
rumah tangga
100 % 100 % 100
Meningkatnya kualitas kelompok
tani yang terlibat dalam kegiatan
agribisnis baik aspek hulu, on-farm
dan hilir
100 % 100 % 100
Sasaran 2 : Meningkatnya Pengelolaan Cadangan Pangan Daerah
Tabel 11. Capaian Kinerja BKPPP Tahun 2013 berdasarkan Sasaran 2
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Uraian
Target
Kinerja
2013
Capaian
Kinerja 2013
%
Capaian
Kinerja
Meningkatnya kesejateraan
pelaku usaha/ pelaku utama
pertanian, perikanan dan
kehutanan
Sinergitas kebijakan penanganan
daerah rawan pangan melalui
rakor DKP
10 lokasi 10 lokasi 100
Meningkatnya ketahanan pangan
melalui pemberian beras
bersubsidi untuk masyarakat
miskin
31 kec 31 kec 100
Terwujudnya SDM yang handal
dalam melaksanakan lumbung
pangan dan Terwujudnya
100 org 100 org 100
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 42
ketahanan pangan ditingkat
rumah tangga dan kesejahteraan
masyrakat
Peningkatan Pengetahuan dan
Keterampilan peserta Pelatihan
System integrasi Usaha Tani Padi,
Palawija, belut dan Sapi bagi
pelaku utama
80 Orang 80 Orang 100
Peningkatan Pengetahuan dan
Ketrampilan terhadap 164 orang
peserta dalam penanganan
standar mutu, ucolap
danpemetaan wilayah
8 upt 8 upt 100
Sasaran 3 : Meningkatnya Programa Penyuluhan
Tabel 14. Capaian Kinerja BKPPP Tahun 2013 berdasarkan Sasaran 3
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
Kinerja
2013
Realisasi
Kinerja
2013
%
Capaian
Kinerja
Ket.
Meningkatnya kesejahteraan
pelaku usaha / pelaku utama
pertanian, perikanan dan
kehutanan
Peningkatan Pengetahuan,
ketrampilan, sikap dan
motivasi penyuluh
pertanian dalam
mendukung pelaksanaan
pembangunan pertanian
100 %
100 % 100 % 100
Sasaran 4 : Berkembangnya Sarana dan Prasarana Penyuluhan
Tabel 15. Capaian Kinerja BKPPP Tahun 2013 berdasarkan Sasaran 4
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
Kinerja
2013
Realisas
i Kinerja
2013
%
Capaian
Kinerja
Ket.
Meningkatnya Ketahanan
Pangan Masyarakat
Peningkatan Pengetahuan
sikap dan keterampilan
kelompok tani dalam
menerapkan adopsi
teknologi pertanian secara
135 orang 135
orang
100
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 43
optimal
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
Kinerja
2013
Realisas
i Kinerja
2013
%
Capaian
Kinerja
Ket.
Meningkatnya kesejahteraan
pelaku usaha / pelaku utama
pertanian, perikanan dan
kehutanan
Peningkatan Pengetahuan
dan Ketrampilan Penyuluh
di Bidang Perikanan,
Peternakan, Pertanian
Kehutanan dan Pembenihan
Ikan
1.855
Orang
1.855
Orang
100
Peningkatan Pengetahuan,
sikap dan Ketrampilan
dalam pengkajian
Partisipatif penghijauan
desa dan kesadaran
masyarakat terhadap
pentingnya kelestarian
hutan
100% 100% 100
3. Analisis Pencapaian Kinerja Keuangan
Pada tahun anggaran 2012 Total Anggaran Anggaran Belanja Badan Ketahanan Pangan
dan Pelaksana Penyuluhan sebesar Rp 20.540.015.512,- meningkat pada tahun 2013
sebesar 20,65 % menjadi Rp 24.782.033.423,- terdiri dari:
1. Belanja Tidak Langsung pada tahun anggaran 2012 sebesar Rp 12.130.167.512,-
meningkat pada tahun anggaran 2013 sebesar 15,18 % menjadi Rp 13.972.089.890,-
yang seluruhnya merupakan belanja pegawai (gaji, tunjangan keluarga, tunjangan
jabatan, dsb.); dan
2. Belanja Langsung pada tahun anggaran 2012 sebesar Rp 8.409.848.000,-meningkat
pada tahun anggaran 2013 sebesar 28,54 % menjadi Rp 10.809.943.533,-, terdiri dari :
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 44
2.1. Belanja Langsung Setiap SKPD pada tahun anggaran 2012 sebesar
Rp. 2.682.489.200,- meningkat pada tahun anggaran 2013 sebesar 26,30 %
menjadi Rp. 3.388.101.000,- yang dianggarkan untuk membiayai 5 Program dan
27 Kegiatan dengan komposisi :
- Belanja Pegawai sebesar Rp. 413.006.000,- (12,19 % dari anggaran Belanja
Langsung Setiap SKPD atau 3,82 % dari Total anggaran belanja langsung)
- Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp. 2,169,595,000,- (64,03 % dari anggaran
Belanja Langsung Setiap SKPD atau 20,07 % dari Total anggaran belanja
langsung)
- Belanja Modal sebesar Rp. 805.500.000,- (23,77 % dari anggaran Belanja
Langsung Setiap SKPD atau 7,45 % dari Total anggaran belanja langsung)
2.2. Belanja Langsung Program dan Kegiatan pada tahun anggaran 2012 sebesar
Rp. 5.727.358.800,- meningkat pada tahun anggaran 2013 sebesar 29,58 %
menjadi Rp. 7.421.842.533,- yang dianggarkan untuk membiayai 8 Program dan
28 Kegiatan dengan komposisi :
- Belanja Pegawai sebesar Rp. 906.897.000,- (12,22 % dari anggaran Belanja
Langsung Program dan Kegiatan atau 8,39 % dari Total anggaran belanja
langsung)
- Belanja Barang dan Jasa Rp. 6.440.045.533,- (86,77 % dari anggaran Belanja
Langsung Program dan Kegiatan atau 59,57 % dari Total anggaran belanja
langsung) dialokasikan untuk membiayai pengadaan barang dan jasa yang
diperlukan dalam pelaksanaan aktivitas program dan kegiatan yang sangat
berkaitan dengan kepentingan publik;
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 45
- Belanja Modal sebesar Rp. 74.900.000,- (1,01 % dari anggaran Belanja
Langsung Program dan kegiatan atau 0,69 % dari Total anggaran belanja
langsung)
Sampai dengan akhir bulan Desember 2013, rencana anggaran belanja tidak langsung
BKPPP sebesar Rp. 13.972.089.890,- terealisasikan sebesar Rp 12,478.038.987,- atau
89,31 %.
Belanja Langsung dialokasikan untuk membiayai 13 program dan 55 kegiatan dengan
anggaran sebesar Rp. 10.809.943.533,- dan terealisasi sebesar Rp. 10.309.679.122,- atau
95,37 % yang terdiri dari:
• Belanja Langsung SKPD sebanyak 5 program dan 27 kegiatan dengan anggaran sebesar
Rp. 3.388.101.000,- terealisasi sebesar Rp. 3.266.443.247,- atau 96.41 %.
• Belanja Langsung Program terdiri dari 8 program dan 28 kegiatan dengan anggaran
sebesar Rp. 7.421.842.533,- terealisasi sebesar Rp. 7.043.235.875,- atau 94.90 % .
NO PROGRAM RENCANA REALISASI %
1 2 3 4 5
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA
PENYULUHAN
10,809,943,533
10,309,679,122 95.37%
A. BELANJA LANGSUNG SKPD 3,388,101,000 3,266,443,247 96.41%
I. Pelayanan Administrasi Kantor 1.147.811.800 1.129.587.247 98.41%
1 Penyediaan jasa surat menyurat 2,700,000 2,680,000 99.26%
2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya
Air dan Listrik
47,950,000 37,764,187 78.76%
3 Penyedian jasa pemeliharaan dan perizinan
kendaraan dinas/operasional
11,000,000 9,363,400 85.12%
4 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 6,000,000 5,972,000 99.55%
5 Penyediaan jasa kebersihan perkantoran 110,400,000 110,400,000 100.00%
6 Penyediaan alat tulis kantor 80,000,000 79,753,160 99.69%
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 46
7 Penyediaan barang cetakan dan
penggandaan
86,317,800 85,898,525 99.51%
8 Penyediaan komponen intalasi
listrik/penerangan bangunan kantor
11,300,000 11,295,800 99.96%
9 Penyediaan peralatan dan perlengkapan
kantor
124,614,000 124,039,500 99.54%
10 Penyediaan peralatan rumah tangga 24,225,000 24,224,090 100.00%
11 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-undangan
17,000,000 17,000,000 100.00%
12 Penyediaan makanan dan minuman 50,100,000 50,100,000 100.00%
13 Rapat – Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke
Luar Daerah
215,625,000 215,615,685 100.00%
14 Penyediaan Tenaga Pendukung
Administrasi/teknis dan Perkantoran
233,400,000 228,300,000 97.81%
15 Rapat koordinasi dan konsultasi dalam
daerah
114,200,000 114,200,000 100.00%
16 Peringatan Hari-hari Bersejarah 12,980,000 12,980,000 100.00%
NO PROGRAM RENCANA REALISASI %
1 2 3 4 5
II. Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur 1,859,241,200 1,757,893,000 94.55%
1 Pembangunan Gedung Kantor 234,950,000 233,317,000 99.30
2 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 469,950,000 449,180,000 95.58
3 Pengadaan mebeulair 65,150,000 64,510,000 99.02
4
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 228,700,000 221,126,000 96.69
5
Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan
Dinas / Operasional
860,491,200 789,760,000 91.78
III. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 112,150,000 111,760,000 99.65%
1 Pengadaan Pakaian kerja Lapangan 112,150,000 111,760,000 99.65%
IV. Program Peningkatan Kapasitas Sumber 66,530,000 66,230,000 99.55%
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 47
Daya Aparatur
1 Penilaian Angka Kredit 66,530,000
66,230,000
99.55%
V. Program Peningkatan Pangembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
202,368,000 200,973,000 99.31%
1 Penyusunan laporan capaian kerja dan
besaran realisasi kinerja SKPD
188,368,000 188,298,000 99.96%
2 Penyusunan laporan keuangan semesteran 5,000,000 4,982,000 99.64%
3 Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi
Anggaran
5,000,000 4,973,000 99.46%
4 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir
Tahun
4,000,000 2,720,000 68.00%
B. BELANJA LANGSUNG PROGRAM 7,421,842,533 7,043,235,875 94.90%
PERTANIAN
I. Program Peningkatan Kesejahteraan
Petani 2,188,239,033 2,184,502,850 99.83%
1 Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis 524,600,000 524,600,000 100.00%
2 Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan
Pelaku Agribisnis
552,914,083 550,139,950 99.50%
3 Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani 550,205,000 550,075,000 99.98%
4 Penyuluhan dan bimbingan Peningkatan
Mutu dan Pengolahan Hasil Tembakau
560,519,950 559,687,900 99.85%
II. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
(Pertanian/Perkebunan) 3,155,073,500 2,836,686,590 89.91%
1 Penanganan Daerah Rawan Pangan 250,000,000 249,695,000 99.88%
NO PROGRAM RENCANA REALISASI %
1 2 3 4 5
2 Penyusunan Data Base Potensi Produksi
Pangan
100,000,000 100,000,000 100.00%
3 Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan
Suplai Pangan
100,000,000 99,994,500 99.99%
4 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Kebijakan Perberasan
430,410,000 150,000,000 34,85%
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 48
5 Pemanfaatan Pekarangan untuk
Pengembangan Pangan
894,163,500 892,769,750 99.84%
6 Pemantauan dan Analisis Harga Pangan
Pokok
100,000,000 99,995,000 100.00%
7 Pengembangan Cadangan Pangan Daerah
(DDT)
319,500,000 314,565,000 98.46%
8 Pengembangan Desa Mandiri Pangan 296,000,000 290,000,000 97.97%
9 Pengembangan diversifikasi Tanaman 170,000,000 169,575,000 99.75%
10 Pengembangan Lumbung Pangan Desa 120,000,000 118,790,000 98.99%
11 Pengembangan Model Distribusi Pangan
yang Efisien
100,000,000 100,000,000 97.28 %
12 Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan 75,000,000 75,000,000 100.00%
13 Dewan Ketahanan Pangan 200,000,000 176,302,340 100,00%
III. Program Peningkatan Penerapan Teknologi
(Pertanian/Perkebunan) 548.600.000 544.226.435 99.20%
1 Penelitian dan Pengembangan Teknologi
(Pertanian/Perkebunan) Tepat Guna
214,200,000 213,900,000 99.86%
2 Penyuluhan Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan Tepat Guna
115.000.000 110.926.435 96.46%
3 Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian
Teknologi Pertanian /Perkeb.Tepat Guna
59.400.000 59.400.000 100.00%
4 Pelatihan Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkeb.Moderen Bercocok
Tanam
160.000.000 160.000.000 100.00%
IV. Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan 60.000.000 60.000.000 100.00%
1. Penyuluhan Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan
60.000.000 60.000.000 100.00%
V. Program Pemberdayaan Penyuluh
Pertanian/Perkebunan Lapangan 1.135.430.000 1.083.320.000 95,41 %
1 Peningkatan Kapasitas Tanaga Penyuluh
Pertanian/Perkebunan
646.870.000 646.250.000 99.90%
2 Peningkatan Kesejahteraan Tenaga
Penyuluh Pertanian/Perkebunan
362.360.000 310.870.000 85.79%.
3 Penyuluhan Pendamping bagi Petani
Pertanian/Perkebunan
126.200.000 126.200.000 100.00%
VI. Program Pengembangan Sitem
Penyuluhan Perikanan 23.100.000 23.100.000 100.00%
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 49
1 Kajian Sistem Penyuluhan Perikanan 23.100.000 23.100.000 100.00%
NO PROGRAM RENCANA REALISASI %
1 2 3 4 5
VII. Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Peternakan 133.900.000 133.900.000 100.00%
1. Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian
Teknologi Peternakan Tepat Guna
133.900.000 133.900.000 100.00%
KEHUTANAN
VIII
.
Program Perlindungan dan Konservasi
Sumber Daya Hutan
177.500.000 177.500.000 100.00%
1 Penyuluhan Kesadaran Masyarakat
Mengenai Dampak Perusakan Hutan
177.500.000 177.500.000 100.00%
JUMLAH BELANJA WAJIB SKPD + PROGRAM 10,809,943,533 10,309,679,122 95.37%
Tabel 18 Target dan Realisasi Pekerjaan
Tahun 2013
NO PROGRAM/KEGIATAN
KELUARAN / OUTPUT % tase
Peker-
jaan URAIAN
JUMLAH
TARGET REALISASI
1 2 3 4 5 6
BADAN KETAHANAN PANGAN
DAN PELAKSANA
PENYULUHAN
99.69
A BELANJA LANGSUNG
SKPD
100
I. Program Pelayanan
dan Administrasi
Perkantoran
5.813 5.813 100
1 Penyediaan jasa surat
menyurat
Terselenggaranya pelayanan
administraasi surat
menyurat
595 lbr 595 lbr 100
2 Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumber
daya Air dan Listrik
Terlaksananya pembayaran
kewajiban telepon dan
listrik
312 bln 312 bln 100
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 50
3 Penyedian jasa
pemeliharaan dan
perizinan kendaraan
dinas/operasional
Terpeliharanya kendaraan
dinas kantor BKPPP
162 Unit 162 Unit 100
4 Penyediaan Jasa
Asministrasi Keuangan
Tersedianyan jasa
penyusunan laporan
keuangan BKPPP
4 tw 4 tw 100
5 Penyediaan jasa
kebersihan kantor
Terlaksananya operasional
kebersihan dan sarpras data
dan waktu di kantor BKPPP
dan 8 UPT
120 ob 120 ob 100
6 Penyediaan alat tulis
kantor
Tersedianya Alat Tulis
Kantor
1 pkt 1 pkt 100
NO PROGRAM/KEGIATAN
KELUARAN / OUTPUT % tase
Peker-
jaan URAIAN
JUMLAH
TARGET REALISASI
1 2 3 4 5 6
7 Penyediaan barang
cetakan dan
penggandaan
Tersedianya kebutuhan
cetakan dan penggandaan
1 pkt 1 pkt 100
8 Penyediaan komponen
intalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor
Tersedianya penerangan
yang baik setiap di ruangan
BKPPP dan 8 UPT
1 pkt 1 pkt 100
9 Penyediaan peralatan
dan perlengkapan
kantor
Tersedianya peralatan dan
perlengkapan kantor
29 unit 29 unit 100
10 Penyediaan peralatan
rumah tangga
Tersedianya peralatan
rumah tangga
1 pkt 1 pkt 100
11 Penyediaan Bahan
Bacaan dan Peraturan
Perundang-undangan
Terpenuhinya bahan bacaan
untuk meningkatkan
pengetahuan aparatur di
BKPPP Kabupaten Bandung
182 eksp 182 eksp 100
12 Penyediaan makanan
dan minuman
Tersedianya makanan dan
minuman di BKPPP
2.896 hok 2.896 hok 100
13 Rapat-rapat koordinasi
dan konsultasi ke luar
daerah
Terfasilitasinya Koordinasi
dan konsultasi ke Luar
Daerah
299 hok 299 hok 100
14 Kegiatan Penyediaan
Tenaga Pendukung
Administrasi/teknis
dan Perkantoran
Terlaksananya Bimbingan
Teknis Penyuluh Pertanian,
Terlaksananya Bimbingan
Teknis Penyuluh Perikanan,
Terlaksananya Bimbingan
Teknis Penyuluh
320 ob 320 ob 100
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 51
Kehhutanan
15 Rapat-rapat koordinasi
dan konsultasi dalam
daerah
Terfasilitasinya Koordinasi
dan Konsultasi ke dalam
Daerah
557 hok 557 hok 100
16
Peringatan Hari-Hari
Bersejarah
Terpenuhinya Kebutuhan
Hari-Hari Bersejarah
33 Hok, pkt 33 Hok,
pkt
100
II. Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
175 175 100
1 Pembangunan Gedung
Kantor
Terlaksananya Rehab
Sedang/Berat Gedung
Kantor
1 unit 1 unit 100
2 Pengadaan Kendaraan
Dinas/Operasional
Tersedianya kendaraan
Operasional Bagi Aparatur
BKPPP
1 unit 1 unit 100
3 Pengadaan Mebeulair Tersedianya Mebeulair
Kantor
9 buah 9 buah 100
4 Pemeliharaan
rutin/berkala gedung
kantor
Terlaksananya Pemeliharaan
Gedung Kantor BKPPP dan 8
Upt
9 unit 9 unit 100
5 Pemeliharaan Rutin /
Berkala Kendaraan
Dinas / Operasional
Terpeliharanya kendaraan
dinas kantor BKPPP
155 unit 155 unit 100
NO PROGRAM/KEGIATAN
KELUARAN / OUTPUT % tase
Peker-
jaan URAIAN TARGET REALISASI
1 2 3 4 5 6
III. Program Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
2 Kali 2 Kali 100
1 Penialaian Angka
Kredit
Terlaksananya Peningkatan
SDM Penyuluh
2 Kali 2 Kali 100
IV. Program Peningkatan
Pangembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
879 879 100
1 Penyusunan laporan
capaian kerja dan
besaran realisasi
kinerja SKPD
Tersusunnya laporan Renja,
Lakip, Laptah, Musren,
Tersusunnya Buku Saku dan
Agenda Harian BKPPP,
Tersusunnya Laporan hasil
kegiatan Musrenbang 2014
875 Lap,
buku
saku
dan
buku
agenda
875 Lap,
buku
saku
dan
buku
agenda
99.96
2 Penyusunan laporan
keuangan semesteran
Tersusunnya Laporan
Keuangan semesteran
2 kl 2 kl 93.28
3 Penyusunan Pelaporan
Prognosis Realisasi
Anggaran
Tersusunnya Prognosis
Realisasi Anggaran BKPPP
1 kl 1 kl 90.09
4 Penyusunan Pelaporan
Keuangan Akhir Tahun
Tersusunnya Laporan
Keuangan Akhir Tahun di
BKPPP
1 kl 1 kl 87.45
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 52
B. BELANJA LANGSUNG WAJIB 42.789 42.635 99.64
I Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani
100 % 100 % 100
1 Pelatihan Petani dan
Pelaku Agribisnis
Mimbar Saresehan 150 Orang 150 Orang 100
Pameran Pembangunan 8 Upt 8 Upt 100
HKP Tingkat Provinsi 25 Orang 25 Orang 100
Bintek Poktan Generasi
Muda/ Taruna Tani
60 Orang 60 Orang 100
Bintek SRI 60 Orang 60 Orang 1.00
Bintek Pengembangan KWT 90 Orang 90 Orang 100
Bintek Budidaya Jamur 90 Orang 90 Orang 100
Bintek Penangkaran Kentang 60 Orang 60 Orang 100
Bintek holtikultura bagi
kelompok PKK Desa
30 Orang 30 Orang 100
Bintek Wawasan Ekonomi
untuk Masyarakat
30 Orang 30 Orang 100
Bintek Agribisnis Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan
bagi Taruna Tani
30 Orang 30 Orang 100
Bintek Panen dan Pasca
Panen Padi
60 Orang 60 Orang 100
Bintek Pembuatan Pestisida
Nabati/Hayati
30 Orang 30 Orang 100
Bintek Intensifikasi Lahan
Pekarangan bagi Wanita
Tani
240 Orang 240 Orang 100
Bintek Dinamika Kelompok
Tani
240 Orang 240 Orang 100
NO PROGRAM/KEGIATAN
KELUARAN / OUTPUT
% tase
Peker-
jaan
URAIAN TARGET REALISASI
1 2 3 4 5 6
Bintek Manajemen
Keuangan Kelembagaan
Tani
240 Orang 240 Orang 100
Binten Pemberdayaan KWT 240 Orang 240 Orang 100
Bintek Olahan Pangan bagi
Wanita Tani HKTI
40 Orang 40 Orang 100
Bintek Administrasi
Kelompok bagi Wanita Tani
HKTI
40 Orang 40 Orang 100
Bintek PHT Holtikultura
100 Orang 100 Orang 100
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 53
2 Penyuluhan dan
pendampingan petani
dan pelaku agribisnis
Bintek Penyuluh
Pendamping PUAP
50 Orang 50 Orang 100
Bintek Pengurus Gapoktan
penerima PUAP
100 Orang 100 Orang 100
Rapat Koordinasi PUAP 300 Orang 300 Orang 100
Bintek LKMA bagi pengurus
Gapoktan PUAP
75 Orang 75 Orang 100
HKP Tk. Kabupaten 2200 Orang 2200 Orang 100
Magang Petani PUAP 45 Orang 45 Orang 100
Honor PMT 6 Orang 6 Orang 100
3 Peningkatan
Kemampuan Lembaga
Tani
Programa Desa
Programa Kecamatan
Programa UPT
Programa Kabupaten
RDK
RDKK
Impact Point
Kegiatan Latihan dan
Kunjungan (Blanko Laporan)
Penilaian Penumbuhan dan
Pengembangan Kelas
Kelompok
Identifikasi Potensi Wilayah
Penyusunan Rencana Kerja
Penyuluh
Evaluasi dan Dampak
Pelaksanaan Penyuluhan
Penyusunan Data Primer
Penilaian Poktan, Gapoktan
dan Petani berprestasi
Kegiatan MP3
272
31
8
1
272
272
272
272
272
272
272
272
272
272
8
Desa
Kec
UPT
Wilbin
Wilbin
Wilbin
Wilbin
Wilbin
Wilbin
Wilbin
Wilbin
Wilbin
Wilbin
UPT
272
31
8
1
272
272
272
272
272
272
272
272
272
272
8
Desa
Kec
UPT
Wilbin
Wilbin
Wilbin
Wilbin
Wilbin
Wilbin
Wilbin
Wilbin
Wilbin
Wilbin
UPT
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
NO PROGRAM/KEGIATAN KELUARAN / OUTPUT % tase
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 54
URAIAN TARGET REALISASI Peker-
jaan
1 2 6 7 8 9
4 Penyuluhan dan
Bimbingan Peningkatan
Mutu dan Pengolahan
Hasil Tembakau
Bintek Peningkatan Kualitas
Tembakau dan Pasca Panen
210
Orang 210
Orang 100
Bintek Kelembagaan Petani
Tembakau
70 Orang 70 Orang 100
Magang Petani Tembakau
dan Petugas Pendamping
80 Orang 80 Orang 100
Muscab APTI Kabupaten 166 Orang 166 Orang 100
II Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
(Pertanian/Perkebunan)
100 % 100 % 100
1 Penanganan Daerah
Rawan Pangan
Rapat Pokja 80 orang 80 orang 100
Evaluasi data SKPG 120 kali 120 kali 100
Pelatihan SKPG 40 orang 40 orang 100
Penyusunan dan Pemetaan
Daerah Rawan Pangan
1 Paket 1 Paket 100
Belanja Bahan Pangan/bibit 10 kec 10 kec 100
Pembuatan Peta 1 paket 1 paket 100
Belanja Bahan Baku
Makanan Gizi Buruk
10 kec 10 kec 100
Pembinaan, Konsultasi dan
Monitoring
10 kec 10 kec 100
2 Penyusunan Data Base
Potensi Produksi Pangan
Sosialisasi Evaluasi 84 orang 84 orang 100
Pembinaan dan Monev 277 orang 277 orang 100
3 Analisis dan Penyusunan
Pola konsumsi dan
suplai pangan
Bintek 10 orang 10 orang 100
Penyusunan Ketersediaan
pangan (NBM-PPH)
1 dok 1 dok 100
Pembinaan dan Monev 28 orang 28 orang 100
4 Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan Kebijakan
Perberasan
Rapat Sosialisasi Raskin 400 orang 400 orang 100
Rapat Evaluasi Raskin
Pembinaan dan Monev
400
355
orang
orang
400
355
orang
orang
100
100
5 Pemanfaatan
Pekarangan untuk
Pengembangan Pangan
Sosialisasi dan Bintek 93 klp 93 klp 100
Belanja Bahan Baku
Kegiatan
43 desa 43 desa 100
Pembinaan dan Monev 43 desa 43 desa 100
6 Pemantauan dan
Analisis Harga Pangan
Pokok
Bintek Pasokan dan
Sosialisasi Penyusuanan dan
Analisis Pasokan, distribusi
Harga Pangan
40 orang 40 orang 100
Penyusunan Analisis
Pasokan, Distribusi dan
Harga Pangan
1 paket 1 paket 100
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 55
Pembinaan, Konsultasi dan
Monitoring
8 UPTD 8 UPTD 100
NO PROGRAM/KEGIATAN
KELUARAN / OUTPUT % tase
Peker-
jaan URAIAN
JUMLAH
TARGET REALISASI
1 2 3 4 5 6
7 Pengembangan
cadangan pangan
daerah
Sosialisasi Pedoman
Penyaluran
60 orang 60 orang 100
Pengadaan Beras 30.000 kg 30.000 kg 100
Monitoring, Investigasi dan
Verifikasi dan Konsultasi
31 kec 31 kec 100
8 Pengembangan Desa
Mandiri Pangan
Evaluasi Penerima Kegiatan
Desa Mapan
80 orang 80 orang 100
Apresiasi Desa Mandiri
Pangan
187 orang 187 orang 100
Pembinaan dan Monitoring
Desa Mapan
18 Desa 18 Desa 100
Pengganti Transfor TPD 8 Desa 8 Desa 100
9 Pengembangan
Diversifikasi Pangan
Sosialisasi 70 orang 70 orang 100
Bintek 70 orang 70 orang 100
Lomba Cipta Menu (B2SA) 2 kali 2 kali 100
Pembinaan, Monev dan
Belanja Bahan Baku
114 KWT 114 KWT 100
Belanja Bahan Baku 10 mesin 10 mesin 100
10 Pengembangan
Lumbung Pangan Desa
Rapat Koordinasi 40 orang 40 orang 100
Pengadaan Fisik dan Gabah
dan Honor Barjas
3 lumbung 3 lumbung 100
Bintek 110 orang 110 orang 100
Pembinaan, Koordinasi dan
Monitoring Lumbung
Pangan
33 kel 33 kel 100
11 Pengembangan Model
Distribusi Pangan Yang
Efisien
Bintek 40 orang 40 orang 100
Rapat Koordinasi 80 orang 80 orang 100
Pembinaan, Koordinasi dan
Monitoring LDPM dan UEP
60 kel 60 kel 100
12 Peningkatan Mutu dan
Keamanan Pangan
Sosialisasi keamanan
pangan
40 orang 40 orang 100
Pembinaan dan Monev 103 hok 103 hok 100
Jasa Laboratorium 9 paket 9 paket 100
13 Dewan Ketahanan
Pangan
Rapat Koordinasi Tim
Dewan Ketahanan Pangan
75 orang 75 orang 100
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 56
Rapat Koordinasi dengan
Tim POKJA
15 orang 15 orang 100
Workshop 100 orang 100 orang 100
Monitoring dan
Pemantauan
31 kec 31 kec 100
Hari Pangan Se-Dunia 1 kali 1 kali 100
Sidang Regional Dewan
Ketahanan Pangan
1 kali 1 kali 100
NO PROGRAM/KEGIATAN
KELUARAN / OUTPUT % tase
Peker-
jaan URAIAN
JUMLAH
TARGET REALISASI
1 2 3 4 5 6
III. Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
(Pertanian/Perkebunan)
1.648 1.648 100
1 Penelitian dan
Pengembangan
Teknologi (Pertanian/
Perkebunan) Tepat
Guna
Temu Penyuluh 300 orang 300 orang 100
Field Day Pilot Project
Demplot Teknologi
250 orang 250 orang 100
Pilot Project Demplot
Teknologi
5 paket 5 paket 100
2 Penyuluhan Penerapan
Teknologi Pertanian/
Perkebunan Tepat Guna
Penyusunan Data Base
Penyuluh
8 orang 8 orang 100
Penyusunan Materi
Penyuluhan Spesifik Lokasi
8 orang 8 orang 100
Pembuatan Peta
Kerjapertanian 21 jenis 21 jenis 100
Pengadaan sarana pendukung
penyuluhan
21 Unit 21 Unit 100
3 Pelatihan dan
Bimbingan
Pengoperasian
Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Bintek Pengoperasian
Teknologi Pertanian Tepat
Guna
210 orang 210 orang 100
4 Pelatihan Penerapan
Teknologi
Pertanian/Perkeb.Mode
ren Bercocok Tanam
Bintek Pengolahan Hasil
Perikanan
125 orang 125 orang 100
Bimtek Diversifikasi dan
Olahan Pangan
200 orang 200 orang 100
Bimtek IPTEK Peternakan 150 orang 150 orang 100
Bimtek Sertifikasi Kebun
SOP/GAP
75 orang 75 orang 100
Bimtek Penanggulangan
Kebakaran dan PHP Hutan
150 orang 150 orang 100
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 57
Pengadaan sarana Kaji terap
Penyuluh
75 orang 75 orang 100
Pengadaan sarana Kaji terap
Penyuluh
50 orang 50 orang 100
IV. Program Peningkatan
Produksi Pertanian/
Perkebunan
90 orang 90 orang 100
Penyuluh Peningkatan
Produksi Pertanian/
perkebunan
Bimtek Forum Penyuluh
Swadaya
90 orang 90 orang 100
NO PROGRAM/KEGIATAN
KELUARAN / OUTPUT % tase
Peker-jaan
URAIAN JUMLAH
TARGET REALISASI
1 2 6 7 8 9
V Program Pemberdayaan
Penyuluh Pertanian/
Perkebunan Lapangan
795 791 99.50
1 Peningkatan Kapasitas
Tenaga Penyuluh
pertanian/ Perkebunan
Bimtek THLTBPP 96 orang 96 orang 100
Bimtek Web Ektension
30 orang 30 orang 100
Temu Karya Penyuluh
300 orang 300 orang 100
2 Peningkatan Kapasitas
Kesejahteraan tenaga
penyuluh
pertanian/perkebunan
Pembuatan Materi Web 74 materi 74 materi 100
Pengadaan Sarana
Pendukukung Informasi
Penyuluhan
8 Unit 8 Unit 100
BOP Pertanian 103 orang 102 orang 99
BOP Perikanan 12 orang 11 orang 92
BOP Kehutanan 22 orang 20 orang 91
3 Kegiatan Penyuluhan
dan Pendampingan bagi
Pertanian/ Perkebunan
Bimtek Budidaya Hemat air 30 orang 30 orang 100
Bimtek Vaksin Kesehatan
Hewan
30 orang 30 orang 100
Bimtek Budidaya Ikan
Sistem Organik
30 orang 30 orang 100
Bimtek Sertifikasi Kebun
GAP/SOP
30 orang 30 orang 100
Bimtek PHT Terpadu
Sayuran
30 orang 30 orang 100
VI Program
Pengembangan Sitem
Penyuluhan Perikanan
12 orang 12 orang 100
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 58
Kajian Sistem
Penyuluhan Perikanan
Bimtek Peningkatan SDM
Penyuluh Perikanan
12 orang 12 orang 100
VII Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Peternakan
300 orang 150 orang 50
1 Pelatihan dan bimbingan
pengoperasian teknologi
peternakan tepat guna
Bintek SDM Penyuluh
Pertanian
150 orang 75 orang 50
Seminar Hasil Kaji Terap
Penyuluh
150 orang 75 orang 50
VIII Program Perlindungan
dan Konservasi Sumber
Daya Hutan
150 orang 150 orang 100
1 Penyuluhan Kesadaran
masyarakat Mengenai
dampak kerusakan
Hutan
Pertemuan SPKP 120 orang 120 orang 100
Bintek Peningkatan SDM
Penyuluh Kehutanan
30 orang 30 orang 100
BAB IV
PENUTUP
Secara umum dapat disimpulkan bahwa 5 sasaran strategis Badan Ketahanan
Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKPPP) Kabupaten Bandung yang telah ditetapkan
dalam Rencana Kinerja Tahun 2013 dapat direalisasikan 94.03 % oleh BKPPP.
Pencapaian kelima sasaran tersebut menunjukkan adanya komitmen dari seluruh
jajaran BKPPP untuk berkontribusi nyata dan berperan serta dalam pembangunan
sebagaimana yang diamanatkan dalam Perda No. 21 Tahun 2007, tentang Pembentukan
Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung.
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 59
Keberhasilan capaian kinerja sasaran merupakan proses pembelajaran (lesson
learned) dalam rangka mewujudkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang perlu
dicermati guna peningkatan kinerja di masa mendatang. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan melaksanakan program secara optimal melalui pendekatan efisiensi dana yang
tersedia dan perencanaan yang baik.
Pendahuluan LAKIP BKPPP 2013
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 60