BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/3701/4/4_bab1.pdf · karena semakin...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/3701/4/4_bab1.pdf · karena semakin...
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia bisnis di Indonesia dari tahun ke tahun makin
pesat. Hal ini terlihat dengan semakin banyaknya pendirian perusahaan oleh para
investor dan semakin beragamnya produk yang ditawarkan dipasar oleh para
pelaku bisnis. Keberagaman yang memberi peluang pada konsumen untuk
memilih produk yang sesuai dengan keinginan, meski di sisi lain di rasakan
sebagai beban bagi para pelaku bisnis. Hal ini dikarenakan para pengusaha tidak
bisa lagi menjalankan bisnisnya tanpa perhitungan dan perencanaan yang matang,
karena semakin bertambahnya pelaku bisnis dalam industri dapat berarti
semakin bertambahnya pesaing dan meningkatkan tingkat persaingan. Para
pengusaha tersebut harus mampu merebut hati pasar sasarannya untuk mencapai
volume penjualan tertentu agar tetap dapat bertahan. Setiap perusahaan
menghadapi sejumlah besar pesaing. “Konsep pemasaran menyatakan untuk
meraih sukses, perusahaan harus memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen
sasaran” (Kotler dan Armstrong, 2008).
Persaingan bisnis yang semakin ketat tersebut menuntut setiap
perusahaan untuk selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha
sebagai produsen saling berlomba untuk mencari faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih suatu produk dan
menyusun strategi pemasaran yang tepat sehingga masyarakat mengetahui
keberadaan produk dan produk dapat mendominasi pasar yang ada. Agar hal itu
2
tercapai para pengusaha sebagai produsen terus melakukan komunikasi dengan
konsumennya. Komunikasi antara produsen dan konsumen ini dalam dunia usaha
disebut komunikasi pemasaran.
Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi
eksistensi sebuah perusahaan. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat
secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar.
Komunikasi pemasaran ini merupakan sarana yang digunakan perusahaan-
perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan pesan, membujuk, dan
mengingatkan konsumen secara langsung atau secara tidak langsung tentang
produk dan merk yang mereka jual. Dalam pengertian tertentu, komunikasi
pemasaran menggambarkan pesan atau “suara” merk dan merupakan sarana
yang dapat digunakan untuk membangun dialog dan membangun hubungan
dengan konsumen.
Komunikasi pemasaran membentuk banyak fungsi bagi konsumen.
Konsumen dapat diberitahu atau ditunjuk bagaimana dan mengapa sebuah produk
digunakan, oleh orang seperti apa, dan dimana serta kapan, konsumen dapat
belajar tentang siapa yang membuat produk dan apa yang dipertahankan
perusahaan dan merk; konsumen dapat diberikan satu intensif atau imbalan
percobaan atau penggunaan. Komunikasi pemasaran memungkinkan perusahaan
menyampaikan pesan dan menghubungkan merk-merk mereka dengan orang
lain, tempat, acara khusus, pengalaman merk perasaan, dan barang.
“Komunikasi pemasaran dapat berkontribusi pada ekuitas produk merk
3
dengan membangun merk dalam ingatan dan menciptakan citra merk”
(kotler, 2008: hal 204).
Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan
pesan disebut promosi. Promosi salah satu faktor penentu keberhasilan suatu
program pemasaran. “Betapapun kualitas produknya suatu produk bila konsumen
belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu tidak akan
berguna bagi mereka maka mereka tidak akan pernah membelinya” (Ristiawan
Nurhasan, 2009).
Seiring makin berkembangnya masyarakat maka kegiatan promosi tidak
lagi dilakukan terpisah-pisah melainkan dibuat dalam satu kesatuan bentuk yang
lebih dikenal dengan konsep bauran promosi (promotional mix), di mana
berbagai pendekatan dan teknik promosi dibaurkna menjadi satu – kesatuan,
saling mendukung dan lengkap – melengkapi sehingga hasil yang diperoleh dapt
lebih optimal. Jenis promosi yang sering dibaurkan itu antara lain adalah
Advertising dan Personal Selling. Sebagaimana yang diterapkan oleh PT. Astra
Honda Motor (AHM) dalam memasarkan produknya.
“Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan
melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk
menyetujui dan mengikuti” (Pujiyanto.2001:3-4). “Iklan merupakan media
informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak,
orisinal, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasif sehingga para
4
konsumen atau khalayak secara suka rela terdorong untuk melakukan sesuatu
tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan” (Jefkins, 1997:18).
Sementara “Personal Selling adalah komunikasi langsung (tatap muka)
antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk
kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk
sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya” (Dahlan forum,
diunggah: 5 Oktober 2013). Saat ini di Indonesia terdapat beberapa perusahaan
sepeda motor seperti Honda, Kawasaki, Yamaha, Suzuki dan TVS.
Gambar 1. 1 yang diperoleh dari data AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor
Indonesia) Periode Februari 2015.
Sumber : Data AISI (http://www.pertamax7.com)
Berdasarkan gambar 1.1 tersebut dapat disimpulkan bahwa Honda
memiliki jumlah penjualan terbesar di Indonesia yaitu sebesar 377.476 unit atau
66,16% dari total penjualan sepeda motor nasional. Berdasarkan data tersebut
5
membuktikan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai dan
menggunakan sepeda motor Honda.
Motor Honda sendiri diproduksi Oleh PT Astra Honda Motor (AHM), PT
AHM merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11
Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor. Saat itu, PT Federal Motor hanya
merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD
(completely knock down). Honda mempunyai 3 varian jenis motor mulai dari
bebek, matic dan sport.
Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar
sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda
motor Honda ini. Pada tahun 2001 PT Federal Motor dan beberapa anak
perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang
komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk
dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.
Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis,
S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun
pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30
ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus
berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia.
Untuk pasar sport kembali dipegang oleh Honda yang sebelumnya terus
dipegang oleh Yamaha. Namun pada maret ini tercatat 8.653 unit Honda new
cb150r berhasil terdistribusi yang mengalahkan Yamaha Vixion yang sebelumnya
6
selalu menjadi raja di pasar sport yang tercatat pada bulan februari berhasil
terdistribusi 21.139 unit namun pad bulan maret ini menurun secara signifikan
yang hanya tercatat hanya 8.213 unit dan membuat Honda new CB150R
memimpin pada bulan Maret 2016 ini.
Gambar 1. 2. Yang diperoleh dari Ben creator salah satu peneliti otomotif. Berikut
data penjualan motor bulan Maret 2016 yang masuk 10 besar terlaris
Sumber : Ben creator (http://www.rantaigadget.site)
Berdasarkan gambar 1.2 tersebut dapat disimpulkan bahwa motor Honda
sangat mendominasi penjualan sepeda motor di Indonesia baik dari tipe matic,
bebek dan juga sport yang dibuktikan dengan Honda BeAT series diurutan
pertama dengan jumlah 36,80%, Honda Revo diurutan kelima dengan 3,68% dan
Honda CB150R dengan 1,65%.
7
Sepeda Motor Honda menduduki peringkat pertama dalam beberapa tahun
terakhir, ini sebagai acuan bahwa Honda merupakan perusahaan sepeda motor
terbaik, baik dari jenis Matic, Bebek hingga Sport menjadi produk sepeda motor
yang paling diminati oleh konsumen. Kunci motor Honda dalam pemasaran bukan
hanya dari kualitasnya saja tapi Advertising dan Personal selling produk
Honda yang ditawarkan kepada konsumen merupakan cara mereka bertahan
bahkan merajai pasar sepeda motor di Indonesia dan terbukti Honda masih
bertahan di Indonesia dari tahun 1971 hingga saat ini.
Sehubungan dengan fenomena yang terjadi saat ini dengan sepeda motor
Honda sebagai sepeda motor paling diminati oleh konsumen penulis melakukan
penelitian mengenai kekuatan Iklan (Advertising) dan Penjualan pribadi (Personal
Selling) yang nantinya akan mempengaruhi keputusan pembelian terhadap
produk sepeda motor Honda.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan mahasiswa Fisip UIN Bandung
angkatan 2013 sebagai objek penelitian. Karena Angkatan 2013 merupakan salah
satu angkatan terbanyak, juga merupakan konsumen dari sepeda motor baik dari
Honda, Yamaha, Suzuki dan motor lainnya. Mereka juga merupakan konsumen
pengguna sepeda motor Honda dengan menyesuiakan selera yang dikeluarkan
Honda mulai dari tipe Bebek, Matic dan Sport. hal ini sebagai dasar penelitian
fenomena random dan Brand Switching terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Honda dengan menggunakan variabel Advertising dan Personal Selling.
8
Tabel 1. 1. Hasil mini survey yang diperoleh dari 20 mahasiswa FISIP angkatan
2013 pengguna sepeda motor Honda yang dilakukan pada tanggal 27 Juni 2016
No. Pertanyaan Hari dan Tanggal Hasil
1. Advertising merupakan
media promosi yang
membuat anda
Senin, 27 Juni 2016 16 orang dari 20
responden
mengatakan ya dan
4 orang responden
mengatakan tidak
2. Semua informasi mengenai
produk sepeda motor Honda
yang disampaikan oleh
marketing Honda, apakah
selalu tersampaikan dengan
baik ?
Senin, 27 Juni 2016 14 orang dari 20
orang responden
Mengatakan ya dan
6 orang responden
mengatakan tidak.
3. Apakah bonus yang
diberikan penjual motor
Honda selalu menarik ?
Senin, 27 Juni 2016 9 orang dari 20
orang responden
mengatakan ya dan
11 orang responden
mengatakan tidak.
4. Apakah cara pembayaran
dengan kredit apabila
melakukan pembelian motor
Senin, 27 Juni 2016 11 orang dari 20
orang responden
mengatakan ya dan
9
Honda sangat
mempermudah untuk
memiliki motor Honda ?
9 orang responeden
mengatakan tidak.
5. Tenaga penjual mampu
mempresentasikan
kelebihan dan kekurangan
sepeda motor Honda ?
Senin, 27 Juni 2016 11 orang dari 20
orang responden
mengatakan ya dan
9 orang responden
mengatakan tidak.
Sumber : Hasil mini survey yang dilakukan peneliti pada 20 mahasiswa FISIP
angkatan 2013 UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Berdasarkan mini survey yang dilakukan penulis dengan 20 orang
responden, dalam promosi yang disajikan melalui Advertising dan Personal
Selling oleh tim marketing sepeda motor Honda pada mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Angkatan Tahun 2013 Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati Bandung, ada satu fenomena menarik yang terjadi, bahwasanya
banyak mahasiswa FISIP yang merasa puas karena banyaknya suku cadang
bahkan bengkel resmi Honda sangat dekat dengan pengguna sepeda motor
Honda.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraiakan di atas, maka
peneliti terdorong melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Advertising
Dan Personal Selling Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sepeda Motor
Honda” (Pada Mahasiswa FISIP angkatan 2013 UIN Sunan Gunung Djati
Bandung).
10
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan fenomena, fakta dan data yang terdapat di latar belakang
masalah, dapat disimpulkan bahwa banyaknya pesaing sepeda motor Honda
dengan sepeda motor yang lain, ini merupakan sebuah ancaman bagi sepeda
motor Honda sendiri Karena pesaing dari sepeda motor Honda bukan hanya satu
melainkan banyak perusahaan sepeda motor yang berada di Indonesia pada saat
ini, sehingga akan membuat konsumen memiliki banyak pilihan alternatif
sebelum memutuskan pembelian. Dengan demikian perusahaan dituntut
untukmemilih strategi promosi antara iklan (Advertising) dan penjualan pribadi
(Personal Selling) mana diantara kedua alat promosi yang benar-benar tepat agar
dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen supaya memutuskan untuk
menggunakan produk yang ditawarkan.
Maka dari itu diperlukan penelitian ulang mengenai pengaruh Advertising
dan Personal Selling sebagai variabel dependen dan keputusan pembelian sebagai
variabel independen.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan diatas, masalah
pokok yang diangkat dalam penelitian ini adalah:
1. Seberapa besar pengaruh Advertising terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Honda ?
2. Seberapa besar pengaruh Personal Selling terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Honda ?
11
3. Seberapa besar pengaruh Advertising dan Personal Selling terhadap
keputusan pembelian sepeda motor Honda ?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan dari penlitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Advertising terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Honda.
b. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Advertising dan Personal Selling
terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda.
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis,
yaitu bagi perkembangan Ilmu Ekonomi dan Manajemen khususnya pada bidang
Manajemen Pemasaran, terutaa dalam hal Advertising dan Personal Selling yang
digunakan perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dan loyalitas pelanggan
sehingga diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi para
akademisi dalam mengembangkan teori manajemen pemasaran.
b. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan
sebagai suatu informasi dan evaluasi khususnya mengenai Advertising dan
12
Personal Selling terhadap keputusan pembelian sehingga dapat melengkapi dan
menyempurnakan usaha-usaha dalam meningkatkan pendapatan perusahaan
melalui meningkatnya keputusan pembelian yang pada gilirannya tujuan
perusahaan dapat tercapai secara optimal dan maksimal.
E. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan bahwa
Advertising dan Personal Selling memiliki peran besar dalam proses pengambilan
keputuasan konsumen melalui kegiatan-kegiatan secara aktif yang dilakukan
perusahaan untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan.
Periklanan merupakan aktivitas yang penting dalam penjualan produk baru
maupun produk yang lama. Periklanan merupakan alat yang digunakan oleh
perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasive pada konsumen.
“Periklanan (Advertising) adalah semua bentuk terbayar atas presentasi non
pribadi dan promosi ide barang atau jasa oleh sponsor yang jelas”. (Kotler dan
Keller 2010:202).
Menurut Tjiptono yang dikutip oleh Widiana (2010:89) “Personal Selling
adalah Komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan
untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk
pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan
mencoba dan membelinya”. Personal Selling juga merupakan penjualan yang
dilakukan secara langsung dari pihak penjual kepada pelanggan yang bertujuan
13
untuk melakukan jual beli terhadap barang yang ditawarkan namundalam ruang
lingkup toko.
Gambar 1. 3. Kerangka pemikiran yang diperoleh peneliti dari beberapa sumber
dan penelitian sendiri dilakukan pada tahun 2016
Sumber : kerangka pemikiran disusun oleh peneliti pada tahun 2016
14
F. Penelitian Terdahulu
Tabel 1. 2. Penelitian Terdahulu
No. Nama Judul Hasil
1. Bintani, Rian
(2008:17)
Pengaruh Periklanan
Produk Terhadap
Keputusan
Pembelian pada
Konsumen PT. Alfaria
Trijaya (Alfamart)
Bandung.
Ada pengaruh
periklanan yang
dilakukan PT.
Sumber Alfaria
Trijaya (Alfamart)
terhadap keputusan
pembelian.
2.
Nofitasari, Weny
(2007:15)
Pengaruh Iklan di Televisi
Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Pond’s
(Studi pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri
Malang)
Ada pengaruh yang
signifikan iklan di
televisi secara
simultan terhadap
keputusan pembelian
produk Pond’s
mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas
Negeri Malang.
15
No Nama Judul Hasil
3. Widagdo (2011:14) Analisis Pengaruh
Kualitas Layanan dan
promosi Terhadap
Keputusan Konsumen
Membeli Komputer pada
PT. XYZ Palembang
Jurnal penlitian
terdahulu (widagdo,
2011), keputusan
membeli komputer
promosi personal
memiliki dampak
positif terhadap
keputusan pembelian,
keterkaiatan dengan
penelitian ini melihat
hasil pengaruh dan
hubungan terhadap
keputusan pembelian,
jadi Personal Selling
sangat berperan
penting dalam
keputusan pembelian.
16
4. Dewi, Aprianti &
Listyorinii
(2013:12)
Pengaruh Ekuitas Merek
dan Promoosi Terhadap
Keputusan Penggunaan
Jasa Maskapai
Penerbangan Garuda
Indonesia
Dalam penelitian
terdahulu (Dewi,
Apriatni, & Listyorini,
2013), pengaruh
ekuitas merek dan
promosi terhadap
keputusan penggunaan
jasa maskapai
penerbangan garuda
Indonesia, memiliki
hasil Promosi,
Personal Selling,
ekuitas merek
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap keputusan
pembelian, persamaan
dengan penelitian ini
sama-sama meneliti
pengaruh Personal
Selling terhadap
keputusan pembelian.
17
No Nama Judul Hasil
5 Yulianti ,Tri (2013) Pengaruh Promotional
Mix Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor
Yamaha Pada
Masayarakat Kecamatan
Jebere Surakarta
Variabel Periklanan
(X1), Personal selling
(X2) dan publisitas
(X3) mempunyai
pengaruh yang positif
terhadap variabel
promosi
penjualan(X4)
mempunyai pengaruh
yang negative
terhadap variabel
keputusan
pembelian(Y).
6 Prasetyo, Adi
(2009)
Pengaruh Personal selling
terhadap keputusan
pembelian rokok apache
pada masyarakat sukatani
Ada pengaruh positif
dari penjualan rokok
apache yang dilakukan
dengan cara personal
selling. Personal
selling memberikan
pengaruh terhadap
keputusan pembelian
rokok apache.
18
7 M anang bastomi,
(2014)
Analisis tentang pengaruh
bauran promosi terhadap
keputusan pembelian di
PT. Asuransi jasindo
cabang Malang.
Dari variabel dalam
bauran promosi yang
paling dominan
pengaruhnya terhadap
keputusan pembeliann
adalah variabel
publisitas dan
pemasaran langsung
(personal selling).
8 Maura lisnawati
(2007)
Analisis Pengaruh
advertising, personal
selling dan direct selling
terhadap penjual pakaian
solo
Terdapat pengaruh
dari berbagai variabel
terutama pada
personal selling yang
paling berpengaruh
terhadap penjualan
pakaian solo.
G. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
19
sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban
yang empiris (Sugiyono,2008:93). Berdasarkan uraian diatas maka dapat
dikemukankan hipotesis sebagai berikut:
1. H0 : Advertising (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian (Y) sepeda motor Honda.
H1 : Advertising (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian (Y) sepeda motor Honda.
2. H0 : Personal Selling (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y) sepeda motor Honda.
H2 : Personal Selling (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian (Y) sepeda motor Honda.
3. H0 : Advertising (X1) dan Personal Selling (X2) tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) sepeda motor Honda.
H3 : Advertisiing (X1) dan Personal Selling (X2) berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian (Y) sepeda motor Honda.