BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf ·...

48
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi bagi stakeholder dalam menilai kinerja manajemen perusahaan. Laporan keuangan perusahaan merupakan sumber utama informasi yang digunakan oleh investor dan kreditor untuk mengambil keputusan investasi. 1 Jika seorang investor ingin mengambil keputusan bisnis, maka salah satu pertimbangannya adalah menganalisis laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban pihak manajemen perusahaan atas tanggung jawab yang telah dilaksanakan. Tuntutan bagi manajemen adalah melaporkan posisi keuangan perusahaan dengan tepat. Investor membutuhkan suatu informasi yang menjelaskan kinerja perusahaan saat ini dan di masa lalu. Informasi ini diungkapkan perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Namun, informasi ini tidak selamanya akurat. Manajer selaku pengelola perusahaan terkadang melakukan intervensi di dalam pelaporan tersebut atas insentif tertentu. Manajer melakukan penyesuaian pada laporan keuangan agar laporan tampak lebih baik sehingga muncul persepsi publik yang positif tentang kinerja perusahaan. Tindakan intervensi inilah yang dinamakan aktivitas manajemen laba. 1 Arthur J Keon dkk, Manajemen Keuangan : Prinsip dan Penerapan Edisi Kesepuluh Jilid 1, PT Indeks, 2011, hlm. 40.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf ·...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi bagi

stakeholder dalam menilai kinerja manajemen perusahaan. Laporan keuangan

perusahaan merupakan sumber utama informasi yang digunakan oleh investor

dan kreditor untuk mengambil keputusan investasi.1 Jika seorang investor

ingin mengambil keputusan bisnis, maka salah satu pertimbangannya adalah

menganalisis laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan bentuk

pertanggungjawaban pihak manajemen perusahaan atas tanggung jawab yang

telah dilaksanakan. Tuntutan bagi manajemen adalah melaporkan posisi

keuangan perusahaan dengan tepat.

Investor membutuhkan suatu informasi yang menjelaskan kinerja

perusahaan saat ini dan di masa lalu. Informasi ini diungkapkan perusahaan

dalam bentuk laporan keuangan. Namun, informasi ini tidak selamanya

akurat. Manajer selaku pengelola perusahaan terkadang melakukan intervensi

di dalam pelaporan tersebut atas insentif tertentu. Manajer melakukan

penyesuaian pada laporan keuangan agar laporan tampak lebih baik sehingga

muncul persepsi publik yang positif tentang kinerja perusahaan. Tindakan

intervensi inilah yang dinamakan aktivitas manajemen laba.

1 Arthur J Keon dkk, Manajemen Keuangan : Prinsip dan Penerapan Edisi Kesepuluh Jilid 1,

PT Indeks, 2011, hlm. 40.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

2

Tindakan manajemen laba telah memunculkan beberapa kasus skandal

pelaporan akuntansi yang secara luas diketahui antara lain Enron, Merck,

World Com, dan perusahaan lain khususnya di Amerika Serikat. Beberapa

kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. Lippo Tbk dan PT. Kimia Farma

Tbk juga melibatkan pelaporan keuangan yang berawal dari terdeteksi adanya

manipulasi.2

Salah satu kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT Kimia Farma

Tbk. PT Kimia Farma adalah suatu produsen obat-obatan milik pemerintah di

Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia Farma

melaporkan adanya laba bersi sebesar Rp 132 miliar, dan laporan tersebut

diaudit oleh Hans Tuanakotta dan Mustofa (HTM). Akan tetapi, Bapepam

menyebutkan terdapat kesalahan penyajian dalam laporan keuangan PT

Kimia Farma, adapun dampak kesalahan tersebut mengakibatkan overstated

laba pada laba bersih untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001 sebesar

Rp 32,7 miliar.3

Kasus manipulasi laporan keuangan juga pernah terjadi pada PT Kereta

Api Indonesia. Diduga terjadi manipulasi data dalam laporan keuangan PT

Kereta Api Indonesia (KAI) tahun 2005, perusahaan BUMN itu dicatat

meraih keuntungan sebesar Rp. 6,9 miliar. Padahal apabila diteliti dan dikaji

lebih rinci, perusahaan seharusnya menderita kerugian sebesar Rp. 63 miliar.

Laporan keuangan tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik S.

2 Restuwulan, Pengaruh Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen

Laba (Penelitian pada Perusahaan di Sektor Industri Food and Beverage yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2009-2011), 2013. Skripsi Universitas Widyatama. 3 Siaran Pers Bapepam, 27 desember 2002

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

3

Manan. Setelah hasil audit tersebut telah diteliti dengan seksama, ditemukan

adanya kejanggalan dari laporan keuangan PT KAI tahun 2005.4

Laba merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja

operasional perusahaan. Untuk mengetahui seberapa baik kinerja manajemen

perusahaan, dapat dilakukan dengan melihat dan mengevaluasi jumlah laba

yang dihasilkan perusahaan sehingga bisa memperkirakan return yang

diperoleh investor atas investasinya di suatu perusahaan. Informasi laba yang

merupakan komponen dari laporan keuangan memiliki potensi yang sangat

penting baik bagi pihak internal maupun eksternal. Dalam ekonomi mikro,

maksimalisasi laba atau keuntungan sering disebut sebagai tujuan perusahaan.

Maksimalisasi laba menekankan pada pemanfaatan barang modal secara

efisien, namun hal ini sama sekali tidak mengaitkan secara khusus besarnya

keuntungan yang dihasilkan terhadap nilai waktu perolehannya.5Pentingnya

penelitian mengenai manajemen laba karena adanya tindakan manajemen

laba yang telah memunculkan beberapa kasus skandal manipulasi laporan

akuntansi oleh beberapa perusahaan dan menyebabkan ketidakwajaran

laporan keuangan yang merugikan pemegang saham.

Penyebab manajemen laba adalah leverage, ukuran perusahaan dan

profitabilitas. Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai

dengan utang. Kemampuan Utang yang digunakan untuk membiayai aktiva

berasal dari kreditor, bukan dari pemegang saham perusahaan tersebut

4 Kompas, 5 Agustus 2006

5 Arthur J Keon dkk, Manajemen Keuangan : Prinsip dan Penerapan Edisi Kesepuluh Jilid 1,

hlm. 4.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

4

maupun investor yang menanamkan modalnya.6 Hal ini mengindikasikan

seberapa besar tingkat resiko perusahaan yang dapat berdampak pada nilai

perusahaan. Diduga semakin tinggi tingkat leverage, maka semakin besar

resiko yang harus ditanggung oleh investor. Oleh karena itu, untuk

mengimbangi tingkat resiko yang tinggi maka pihak manajemen akan

melakukan manajemen laba dalam laporan keuangan agar dapat menarik

minat investor berinvestasi.

Ukuran perusahaan pada umunya dinilai dari besarnya aktiva

perusahaan. Ukuran perusahaan dinyatakan dengan total aset, jika semakin

besar total aset perusahaan maka akan semakin besar pula ukuran perusahaan

tersebut. Perusahaan yang memiliki total aset besar menunjukkan bahwa

perusahaan tersebut relatif lebih stabil dan mampu menghasilkan laba yang

lebih besar dibandingkan perusahaan yang memiliki total aset sedikit atau

rendah. Perusahaan yang relatif besar kinerjanya akan dilihat oleh publik

sehingga perusahaan tersebut akan melaporkan kondisi keuangannya dengan

lebih berhati-hati, lebih menunjukkan keinformatifan informasi yang

terkandung di dalamnya dan lebih transparan sehingga perusahaan akan lebih

sedikit dalam melakukan manajemen laba. Oleh karena itu, semakin besar

6 Andri Prasetyo, Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Harga Saham pada

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 – 2011. 2013. Jurnal

Akuntansi.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

5

ukuran suatu perusahaan memiliki kualitas laba yang lebih tinggi karena tidak

perlu melakukan praktik manipulasi laba dan sebaliknya.7

Profitabilitas juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

manajemen laba. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga

memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan.8 Ada

beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan di mana masing-

masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total aktiva dan

modal sendiri.9 Efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba melalui

pengoperasian aktiva yang digunakan dalam perusahaan dapat pula

memotivasi tindakan manajemen laba. Dalam penelitian ini proksi yang

digunakan yaitu Return on Asset yang menunjukkan tingkat pengembalian

atas aktiva. Semakin besar Return on Asset (ROA) sebagai rasio profitabilitas

yang dimiliki oleh sebuah perusahaan maka semakin efisien penggunaan

aktiva sehingga akan memperbesar laba.

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen laba

telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti. Dari beberapa penelitian yang

dilakukan, telah ditemukan hasil yang beragam khususnya variabel leverage

dan ukuran perusahaan. Dalam penelitian yang dilakukan Yohana Indriani

7 Paulina Warianto, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, Likuiditas, Investmen

Opportunity Set (IOS) terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

BEI. Jurnal Ilmiah Akuntansi. 8Kasmir,Pengantar Manajemen Keuangan, (Jakarta : Kencana, 2010) hlm. 115.

9Lukman Syamsudin, Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi dalam :

Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambil Keputusan. (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2011)

hlm. 59.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

6

tidak menemukan bukti adanya hubungan signifikan antara leverage terhadap

manajemen laba.10

Berbeda dengan penelitian Veliandina Chivan Naftalia

yang menunjukkan bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap

manajemen laba.11

Sedangkan penelitian yang dilakuan Wisnu Arwindo

Irawan menunjukkan hal yang berbeda bahwa leverage berpengaruh positif

dan signifikan terhadap manajemen laba yang mengartikan semakin tinggi

leverage perusahaan dapat memicu peningkatan manajemen laba.12

Penelitian mengenai ukuran perusahaan juga telah banyak dilakukan

tetapi belum menemukan hasil yang konsisten. Penelitian yang dilakukan

Vendi Cahya Nugraha menyimpulkan bahwa variable ukuran perusahaan

tidak terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.13

Tetapi berbeda dengan penelitian Restie Ningsaptiti yang mengatakan bahwa

ukuran perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap manajemen

laba.14

10 Yohana Indriani, Pengaruh Kualitas Auditor, Corporate Governance, Leverage dan

Kinerja Keuangan terhadap Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2008), 2010. Skripsi Universitas Diponegoro. 11

Veliandina Chivan Naftalia, Pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba dengan

Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi, 2013. Skripsi Universitas Diponegoro. 12

Wisnu Arwindo Irawan, Analisis Pengaruh Kepemilikan Institsional, Leverage, ukuran

Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011, 2013. Skripsi Universitas

Diponegoro. 13

Vendi Cahya Nugraha, Pengaruh Struktur Kepemilikan dan ukuran Persahaan terhadap

Manajemen Laba (Earnings Management) dalam Indstri Manfaktr dan Non Manfaktr Periode

2001-2006 di Indonesia, 2010. Skripsi Universitas Sebelas Maret. 14

Restie Ningsaptiti, Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Mekanisme Corporate

Governance terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2006-2008, 2010. Skripsi Universitas Diponegoro.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

7

Penelitian mengenai profitabilitas juga telah dilakukan oleh beberapa

peneliti. Tetapi masih terdapat perbedaan dalam hasil penelitian. Penelitian

yang dilakukan Indri Wahyu Wulandari menyatakan bahwa profitabilitas

berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. 15

Sebaliknya menurut Wisnu

Arwindo Irawan menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan

signifikan terhadap manajemen laba yang mengartikan bahwa semakin tinggi

profitabilitas perusahaan dapat memicu peningkatan manajemen laba.16

Perbedaan-perbedaan hasil penelitian pada penelitian-penelitian

sebelumnya, maka mendorong bagi penulis untuk dilakukannya penelitian

lebih lanjut mengenai praktek manajemen laba pada Perusahaan perdagangan,

jasa dan investasi. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan

perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di Daftar Efek Syariah.

Adapun alasan mengambil perusahaan tersebut karena penelitian sebelumnya

berfokus pada perusahaan manufaktur sehingga peneliti ingin memperluas

penelitian dengan cara memperluas daerah industri dan memperbaharui tahun

penelitian yaitu dari tahun 2011 sampai 2013. Sementara itu penelitian

terdahulu banyak dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tergabung

dalam bursa konfensional, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian pada bursa syariah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah

15Indri Wahyu Purwandari, Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance,

Profitabilitas, dan Leverage terhadap Praktik Manajemen Laba (Earning Management) Studi

pada Perusahaan Manufaktur yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2009, 2013.

Skripsi Universitas Diponegoro. 16

Wisnu Arwindo Irawan, Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional, Leverage, Ukuran

Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2011, 2013. Skripsi Universitas

Diponegoro.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

8

penelitian yang dilakukan bursa syariah menghasilkan kesimpulan yang sama

atau tidak. Sehingga peneliti mengambil objek perusahaan perdagangan, jasa

dan investasi yang terdaftar di DES.

Berdasarkan uraian latar belakang dan hasil dari penelitian-penelitian

terdahulu maka perlu diadakan penelitian dengan variable-variabel berupa

leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas dan manajemen laba dengan

tujuan untuk membuktikan pemasalahan yang muncul.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang dapat

dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Apakah leverage berpengaruh terhadap manajemen laba ?

2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba ?

3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba ?

4. Apakah leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh

terhadap Manajemen Laba ?

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah yang ada pada penelitian ini hanya terbatas pada

variabel rasio leverage, ukuran perusahaan dan rasio profitabilitas. Kemudian

untuk variabel terikatnya adalah manajemen laba. Selain beberapa variable

tersebut, penelitian ini juga dibatasi hanya 3 tahun yaitu 2011 – 2013.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

9

Dengan pembatasan masalah ini bisa diketahui tentang pengaruh dari

leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap manajemen laba pada

Perusahaan Perdagangan, Jasa dan Investasi yang terdaftar di Daftar Efek

Syariah Periode 2011 – 2013.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah leverage berpengaruh terhadap manajemen

laba.

2. Untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap

manajemen laba.

3. Untuk mengetahui apakah profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen

laba.

4. Untuk mengetahui apakah leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas

berpengaruh secara simultan terhadap manajemen laba.

E. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Kegunaan Teoritis

a. Bagi akademisi, penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam

penelitian-penelitian selanjutnya disamping sebagai sarana untuk

menambah wawasan mengenai manajemen laba.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

10

b. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam

melakukan penganalisaan mengenai manajemen laba.

c. Bagi pembaca dan peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai

referensi serta informasi mengenai laporan keuangan, khususnya

laporan keuangan yang terdapat pada Perusahaan yang terdafar di

Daftar Efek Syariah.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

kepada investor untuk lebih berhati-hati dalam menilai laporan

keuangan perusahaan sebagai langkah untuk menilai kinerja

perusahaan sebelum melakukan investasi pada suatu perusahaan agar

tidak memperoleh risiko losse yang tinggi.

b. Bagi manajemen, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

wawasan kepada manajemen untuk menghindari tindakan manajemen

laba yang dapat merugikan pribadi dan perusahaan di mata publik dan

dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap perusahaan.

F. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini akan meneliti tentang “Pengaruh Leverage, Ukuran

Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan

Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Terdaftar di DES Periode 2011-

2013”. Untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

11

terdahulu, penulis akan memaparkan beberapa referensi terkait dengan

penelitian ini, diantaranya yaitu:

Penelitian yang dilakukan oleh Veliandina Chivan Naftalia yang

berjudul “Pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba dengan

Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi”. Teknik sampling

dalam penelitian ini menggunakan metode random sampling. Teknik

analisis data dilakukan dengan pengujian hipotesis menggunakan metode

regresi linier berganda. Hasil menunjukkan bahwa leverage berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba. Variabel moderasi yang

mempengaruhi hubungan leverage terhadap manajemen laba adalah

kepemilikan institusional.17

Penelitian lainnya dilakukan Restie Ningsaptiti dengan judul

penelitian “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Mekanisme

Corporate Governance terhadap Manajemen Laba (studi empiris pada

Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2006-2008)”.

Konsentrasi kepemilikan diukur dengan jumlah saham terbesar yang

dimiliki individu atau kelompok, ukuran perusahaan diukur dengan

menggunakan natural logaritma dari total penjualan perusahaan dan

mekanisme corporate governance diukur menggunakan 3 variabel

(komposisi dewan komisaris, kualitas audit yang diproksi dengan

spesialisasi industry auditor, dan komposisi komite audit). Hipotesis

17 Veliandina Chivan Naftalia, Pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba dengan

Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi, 2013. Skripsi Universitas Diponegoro.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

12

penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil

analisis menunjukkan bahwa variable yang mempunyai pengaruh

signifikan terhadap manajemen laba adalah konsentrasi kepemilikan

saham, ukuran perusahaan dan kualitas audit dengan proksi spesialisasi

industry auditor. Selanjutnya, variabel independen komposisi dewan

komisaris dan komposisi komite audit tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap manajemen laba.18

Penelitian lain juga dilakukan oleh Wisnu Arwindo dengan judul

“Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional, Leverage, Ukuran

Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Manajemen Laba (Studi pada

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Periode 2009-2011). Sampel yang digunakan sebanyak 66 perusahaan

melalui metode purposive sampling. Metode yang digunakan adalah

analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa

leverage dan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

manajemen laba yang mengartikan semakin tinggi leverage dan

profitabilitas perusahaan dapat memicu peningkatan manajemen laba.

Sementara itu variabel kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan

tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.19

18 Restie Ningsaptiti, Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Mekanisme Corporate

Govenance terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2006-2008), 2010. Skripsi Universitas Diponegoro. 19

Wisnu Arwindo Irawan, Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional, Leverage, Ukuran

Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2011, 2013. Skripsi Universitas

Diponegoro.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

13

Penelitian lain dilakukan oleh Vinda Hayu Pratama dengan judul

penelitian “Analisis Pengaruh Good Corporate Governance, Leverage,

dan Kinerja Keuangan terhadap Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan

Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-

2011”. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan sebanyak 20

perusahaan yang didapat melalui metode purposive sampling. Metode

analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan tingkat

signifikansi 5%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

yang memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba adalah

kinerja keuangan. Variabel ukuran dewan komisaris, proporsi dewan

komisaris independen, komite audit dan leverage tidak memiliki pengaruh

terhadap manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan perbankan.20

Penelitian lainnya dilakukan oleh Zuniarta Ptra Wardana dengan judul

penelitian “Pengaruh Good Corporate Governance, Leverage, Ukuran

Perusahaan terhadap Praktek Manajemen Laba (Studi Empiris Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”.

Penelitian ini menggunakan sampel 85 perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia, dengan menggunakan purposive sampling yang

menerbitkan laporan tahunan dari tahun 2006-2010. Pengujian hipotesis

menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan

20 Vinda Hayu Pratama, Analisis Pengaruh Good Corporate Governance, Leverage, dan

Kinerja Keuangan terhadap Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2011, 2013. Universitas Jember.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

14

bahwa kepemilikan institusional, komite audit, dan ukuran perusahaan

berpengaruh positif terhadap manajemen laba, sedangkan dewan

komisaris, dewan direksi, dan leverage berpengaruh negatif terhadap

manajemen laba.21

Penelitian lain dilakukan oleh Indri Wahyu Purwandari yang berjudul

“Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance,

Profitabilitas dan Leverage terhadap Praktek Manajemen Laba (Earning

Management) (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada

Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2009)”. Sampel yang digunakan

sebanyak 24 perusahaan pada kategori manufaktur dengan periode tahun

2005-2009 melalui metode purposive sampling. Metode analisis yang

digunakan adalah regresi OLS (Ordinary Least Square) dengan tingkat

signifikansi 5%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa variabel

komiite audit, kepemilikan institusional, dan profitabilitas berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap manajemen laba. Hasil ini membuktikan

bahwa komite audit, kepemilikan institusional, dan profitabilitas mampu

mengurangi tindakan manajemen laba. Sedangkan variabel ukuran dewan

direksi, proporsi komisaris independen dan leverage tidak terbukti

berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.22

21 Zuniarta Putra Wardana, Pengaruh Good Corporate Governance, Leverage, Ukuran

Perusahaan terhadap Praketk Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur

yabg Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2012. Universitas Jember. 22

Indri Wahyu Purwandari, Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance,

Profitabilitas, dan Leverage terhadap Praktik Manajemen Laba (Earning Management) Studi

pada Perusahaan Manufaktur yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2009, 2013.

Skripsi Universitas Diponegoro.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

15

Tabel 1.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Nama

(Tahun) Judul Variabel Penelitian Analisis Hasil Penelitian Perbedaan

1 Restie

Ningsaptiti

(2010)

Analisis Pengaruh Ukuran

Perusahaan dan

MekanismeCorporate

Governance terhadap

Manajemen Laba (Studi

Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia 2006-

2008)

Varibel independen :

ukuran perusahaan dan

mekanisme corporate

governance. Variabel

dependen : manajemen

laba.

Regresi

Berganda

Variabel yang mempunyai pengaruh

signifikan terhadap manajemen laba

adalah konsentrasi kepemilikan saham,

ukuran perusahaan dan kualitas audit.

Selanjutnya variable independen

komposisi dewan komisaris dan

komposisi komite audit tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap

manajemen laba.

Variabel

independen

penelitian,

objek

Penelitian,

sampel

penelitian

dan periode

penelitian.

2 Aprillia

Yunita Sari

(2010)

Pengaruh Asimetri Informasi

dan Ukuran Perusahaan

terhadap Manajemen Laba

pada Perusahaan Food and

Beverage yang Go Public di

BEI

Variabel dependen :

manajemen laba.

Variabel independen :

asimetri informasi dan

ukuran perusahaan

Analisis

Regresi

Berganda

Peningkatan asimetri informasi

memberikan kontribusi nyata terhadap

peningkatan manajemen laba,

peningkatan ukuran perusahaan

memberikan kontribusi yang nyata

terhadap penurunan manajemen laba.

Variabel

penelitian,

objek

Penelitian,

sampel

penelitian

dan periode

penelitian.

3 Indra Dewi

Suryani

(2010)

Pengaruh Mekanisme

Corporate Governance dan

Ukuran Perusahaan terhadap

Manajemen Laba pada

Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI

Varibel independen :

ukuran perusahaan dan

mekanisme corporate

governance. Variabel

dependen : manajemen

laba.

Regresi

Berganda

Struktur kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, dan ukuran

perusahaan berpengaruh negatif

signifikan terhadap manajemen laba.

Variabel ukuran dewan komisaris,

komposisi dewan komisaris independen,

dan komite audit tidak berpengaruh

terhadap manajemen laba.

Variabel

penelitian,

objek

Penelitian,

sampel

penelitian

dan periode

penelitian.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

16

No Nama

(Tahun) Judul Variabel Penelitian Analisis Hasil Penelitian Perbedaan

4 Luthfiyah

(2011)

Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Praktik

Manajemen Laba Pada

Perusahaan Property,

Konstruksi dan Real Estate

yang terdaftar di Daftar Efek

Syariah (DES) Pada Tahun

2009-2011

(Skripsi STAIN Pekalongan)

Variabel Independen :

Asimetri Informasi,

komposisi Dewan

Komisaris, Reputasi

Auditor, Ukuran

Perusahaan. Variabel

Dependen : Manajemen

Laba

Analisis

Regresi

Berganda

Asimetri informasi dan ukuran

perusahaan berpengaruh signifikan

terhadap manajemen laba. Sedangkan

variabel komposis dewan komisaris dan

reputasi auditor tidak berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba.

Variabel

independen

penelitian,

objek

penelitian,

sampel

penelitian

dan periode

penelitian.

5 Indri

Wahyu

Purwandri

(2011)

Analisis Pengaruh

Mekanisme Good Corporate

Governance, Profitabilitas,

dan Leverage terhadap

Praktek Manajemen Laba

(Earning Management) Studi

pada Perusahaan Manufaktur

yang Tercatat pada Bursa

Efek Indonesia Periode 2005-

2009

Variabel dependen :

manajemen laba.

Variabel independen :

mekanisme good

corporate governance,

profitabilitas, dan

leverage.

Regresi

OLS

(Ordinary

Least

Square)

Variabel komite audit, kepemilikan

institusional dan profitabilitas

berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap manajemen laba. Hasil ini

membuktikan bahwa komite audit,

kepemilikan institusional dan

profitabilitas mampu mengurangi

tindakan manajemen laba. Sedangkan

variable ukuran dewan direksi, proporsi

komisaris independen dan leverage

tidak terbukti berpengaruh signifikan

terhadap manajemen laba.

Variabel

independen

penelitian,

objek

penelitian,

sampel

penelitian,

metode dan

periode

penelitian.

6 Zuniarta

Putra

Wardana

(2012)

Pengaruh Good Corporate

Governance, Leverage,

Ukuran Perusahaan terhadap

Praktek Manajemen Laba

(Studi Empiris Pada

Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek

Variabel dependen :

manajemen laba.

Variabel independen :

good corporate

governance, leverage,

dan ukuran perusahaan

Regresi

Berganda

Kepemilikan institusional dan komite

audit berpengaruh positif terhadap

manajemen laba. Sedangkan dewan

komisaris, dewan direksi, dewan

komisaris, leverage dan ukuran

perusahaan berpengaruh negatif

terhadap manajemen laba.

Variabel

independen

penelitian,

objek

Penelitian,

sampel

penelitian

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

17

No Nama

(Tahun) Judul Variabel Penelitian Analisis Hasil Penelitian Perbedaan

Indonesia) dan periode

penelitian.

7 Veliandina

Chivan

Naftalia

(2013)

Pengaruh leverage terhadap

Manajemen Laba dengan

Corporate Governance

sebagai variabel Pemoderasi

Variabel dependen

:manajemen laba.

Variabel independen : leverage Variabel pemoderasi :

corporate governance

Regresi

Linier

Berganda

Leverage berpengaruh signifikan

terhadap manajemen laba. Variabel

moderasi yang mempengaruhi

hubungan dari leverage terhadap

manajemen laba adalah kepemilikan

institusional. Sedangkan kepemilikan

manajerial, proporsi dewam komisaris

independen, dan kualitas audit bukan

merupakan variable moderasi.

Variabel

independen

penelitian.

8 Wisnu

Arwindo

Irawan

(2013)

Analisis Pengaruh

Kepemilikan Institusional,

Leverage, Ukuran Perusahaan

dan Profitabilitas terhadap

Manajemen Laba (Studi pada

Perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) Periode

2009-2011)

Variabel independen :

kepemilikan

institusional, leverage,

ukuran perusahaan, dan

profitabilitas. Variabel

dependen : manajemen

laba.

Regresi

Berganda

Leverage dan profitabilitas berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

manajemen laba yang mengartikan

semakin tinggi leverage dan

profitabilitas perusahaan dapat memicu

peningkatan manajemen laba.

Sementara itu variable kepemilikan

institusional dan ukuran perusahaan

tidak terbukti berpengaruh signifikan

terhadap manajemen laba.

Variabel

independen

penelitian,

objek

Penelitian,

sampel

penelitian

dan periode

penelitian.

9 Vinda Hayu

Pratama

(2013)

Analisis Pengaruh Good

Corporate Governance,

Leverage dan Kinerja

Keuangan terhadap

Manajemen Laba (Studi pada

Perusahaan Perbankan yang

Terdaftar di Bursa Efek

Variabel independen

:good corporate

governance, leverage dan

kinerja keuangan.

Variabel dependen :

manajemen laba.

Regresi

Linier

Berganda

Kinerja keuangan memiliki pengaruh

signifikan terhadap manajemen laba.

Sedangkan variable ukuran dewan

komisaris, proporsi dewan komisaris

independen, komite audit dan leverage

tidak memiliki pengaruh terhadap

manajemen laba.

Variabel

independen

penelitian,

objek

Penelitian,

sampel

penelitian

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

18

No Nama

(Tahun) Judul Variabel Penelitian Analisis Hasil Penelitian Perbedaan

Indonesia (BEI) Tahun 2008-

2011)

dan periode

penelitian.

10 Dian

Agustia

(2013)

Pengaruh Faktor Good

Corporate Governance, Free

Cash Flow dan Leverage

terhadap Manajemen Lab

Variabel independen :

good corporate

governance, free cash

folw, leverage. Variabel

Independen : manajemen

laba.

Analisis

Regresi

Berganda

Semua komponen good corporate

governance (ukuran komite audit,

proporsi komita audit independen,

kepemilikan institusional dan

kepemilikan manajerial) tidak

berpengaruh signifikan terhadap

manajemen laba, sedangkan leverage

berpengaruh dan free cash flos

berpenngaruh negative dan signifikan

terhadap manajemen laba.

Variabel

penelitian,

objek

penelitian,

sampel

penelitian

dan periode

penelitian.

11 Naufal

Aditya

(2013)

Pengaruh Kualitas Auditor,

Debt to Asset dan Ukuran

Perusahaan terhadap

Manajemen Laba (Studi

Empiris pada Perusahaan

Sektor Aneka Industri yang

Terdaftar di BEI tahun 2010-

2012)

Variabel dependen :

Manajemen laba.

Variabel Independen :

Kualitas auditor, debt to

asset, ukuran perusahaan.

Regresi

Linier

Berganda

Debt to asset berpengaruh secara

signifikan, sedangkan ukuran auditor

dan auditor spesialis industri yang

merupakan proksi dari kualitas auditor

serta ukuran perusahaan tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap

manajemen laba.

Variabel

penelitian,

objek

penelitian,

sampel

penelitian

dan periode

penelitian.

12 Rahmita

Wulandari

(2013)

Analisis Pengaruh Good

Corporate Governance dan

Leverage terhadap

Manajemen Laba (Studi pada

Perusahaan Non-Keuangan

yang terdaftar di BEI tahun

2008-2011)

Variabel independen :

Good corporate

governance dan leverage.

Variabel dependen :

manajemen laba.

Regresi

Berganda

Kepemilikan institusional dan ukuran

perusahaan bepengaruh negatif dan

signifikan terhadap manajemen laba,

ukuran dewan direksi dan leverage

berpengaruh negatifdan tidak signifikan

terhadap manajemen laba, sedangkan

komisaris independen bepengaruh

positif terhadap manajemen laba.

Variabel

penelitian,

objek

penelitian,

sampel

penelitian

dan periode

penelitian.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

19

No Nama

(Tahun) Judul Variabel Penelitian Analisis Hasil Penelitian Perbedaan

13 Restuwulan

(2013)

Pengaruh Asimetri Informasi

dan Ukuran Perusahaan

terhadap Manajaemen Laba

(Penelitian pada Perusahaan

di Sektor Industri Food and

Beverages yang Terdaftar di

BEI 2009-2011)

Variabel dependen :

manajemen laba.

Variabel independen :

asimetri informasi dan

ukuran perusahaan.

Analisis

Regresi

Berganda

Secara parsial asimetri informasi

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap manajemen laba sedangkan

ukuran perusahaan berpengaruh

negative dan signifikan terhadap

manajemen laba. Sedangkan secara

simultan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap manajemen laba.

Variabel

penelitian,

objek

penelitian,

sampel

penelitian

dan periode

penelitian.

14 Rohans

Rivaldo

(2013)

Analisis Pengaruh Corporate

Governance, Leverage, dan

Profitabilitas terhadap

Manajemen Laba pada

Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI

Variabel independen :

Good corporate

governance, leverage.

dan profitabilitas

Variabel dependen :

manajemen laba.

Regresi

OLS

(Ordinary

Least

Square)

Kepemilikan institusional, kepemilikan

manajerial, proporsi komisaris

independen, komposisi komite audit,

leverage, dan profitabilitas tidak

berpengaruh signifikan terhadap

manajemen laba.

Variabel

penelitian,

objek

penelitian,

sampel

penelitian

dan metode

penelitian.

15 Muhammad

Ardiyansya

h (2014)

Pengaruh Corporate

Governance, Leverage, dan

Profitabilitas terhadap

Manajemen Laba pada

Perusahaan Manufaktur

Sektor Industri Barang

Konsumsi yang Terdaftar di

BEI Periode 2009-2013

Variabel independen :

Good corporate

governance, leverage.

dan profitabilitas

Variabel dependen :

manajemen laba.

Analisis

Regresi

Berganda

Kepemilikan institusional, kepemilikan

manajerial, komite audit dan leverage

tidak berpengaruh terhadap manajemen

laba, sedangkan variabel komisaris

independen, dewan direksi dan return

on asset berpengaruh terhadap

manajemen laba.

Variabel

penelitian,

objek

penelitian,

sampel

penelitian

dan metode

penelitian.

Sumber : data diolah oleh peneliti (2015)

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

20

2. Kerangka Teori

a. Manajemen Laba

Manajemen Laba adalah suatu tindakan yang mengatur laba

sesuai dengan yang dikehendaki oleh pihak tertentu atau terutama

oleh manajemen perusahaan.23

Manajemen laba merupakan setiap

tindakan manajemen yang dapat mempengaruhi angka laba yang

dilaporkan. Manajemen laba sebagai campur tangan manajemen

dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan

menguntungkan dirinya sendiri (manajer).24

Dalam penelitian ini total accrual yang digunakan adalah

model awal yang dikembangkan Healy dan DeAngel, dan Friedlan.

Total accrual terdiri atas discretionary accrual dan non-

discretionary accrual, di mana total accrual tidak mudah

terobservasi. Pendekatan ini berasumsi bahwa komponen non-

discretionary accrual cenderung stabil sepanjang waktu sehingga

yang layak untuk dipertimbangkan adalah komponen discretionary

accrual. Discretionary Acrual adalah komponen akrual yang

terdapat dalam kebijakan manajer, artinya manajer dapat

melakukan intervensi dalam penyusunan laporan keuangan.

Sehingga laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan sehingga

23 Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal, Alfabeta : Bandung, 2012, hlm. 279.

24 Welvin I Guna dan Arleen Herawaty, Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance,

Independensi Auditor, Kualitas Audit dan Faktor Lainnya terhadap Manajemen Laba, Jurnal

Bisnis dan Akuntansi Vol. 12 No.1, April 2010, hlm 53-68.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

21

tidak mencerminkan nilai atau kondisi perusahaan yang

sesunggguhnya. Konsep model akrual memiliki dua komponen,

yaitu komponen non-discretionary dan discretionary. Komponen

discretionary accruals merupakan bagian dari akrual yang

memungkinkan manajer melakukan intervensinya dalam

memanipulasi laba perusahaan. Hal ini disebabkan karena manajer

memiliki kemampuan untuk mengontrolnya dalam jangka

pendek.25

b. Leverage

Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai

dengan hutang. Hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva

berasal dari kreditor, bukan dari pemegang saham maupun investor.

Leverage dibagi menjadi dua yaitu leverage operasi (operating

leverage) dan leverage keuangan (financial leverage).26

Rasio leverage merupakan rasio yang menggambarkan kondisi

keuangan perusahaan dalam jangka panjang. Informasi mengenai

kondisi keuangan perusahaan dalam jangka panjang juga

diperlukan dalam pengambilan keputusan dalam jangka pendek

tidak selalu paralel dengan kondisi keuangan perusahaan dalam

jangka panjang. Kondisi keuangan yang baik dalam jangka pendek

25 Welvin I Guna dan Arleen Herawaty, Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance,

Independensi Auditor, Kualitas Audit dan Faktor Lainnya terhadap Manajemen Laba, Jurnal

Bisnis dan Akuntansi Vol. 12 No.1, April 2010, Hlm 53-68. 26

Rahmita Wulandari, Analisis Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage

terhadap Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di BEI 2008-

2010, 2013.Skripsi Universitas Diponegoro.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

22

tidak menjamin adanya kondisi keuangan yang baik juga dalam

jangka panjang. Untuk itu pihak-pihak pengambil keputusan

termasuk investor selain mempertimbangkan kondisi keuangan

jangka pendek juga mempertimbangkan kondisi keuangan jangka

panjang dalam hal ini adalah leverage perusahaan.27

Leverage menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio leverage dapat

dibagi atas delapanjenis yaitu debt to asset ratio, debt to equity

ratio, long term debt to equity ratio, times interest earned, fixed

charge coverage.28

Setiap perusahaan memiliki berbagai variasi

dalam penggunaan leverage (utang dalam struktur modalnya).

Penggunaan leverage yang tinggi pada struktur modal

perusahaan akan meningkat ketergantungan kepada pihak luar

sehingga resiko keuangan yang harus ditanggung perusahaan yaitu

ketidakpastian dalam melunasi hutang-hutangnya juga semakin

meningkat.

c. Ukuran Perusahaan

Perusahaan yang berukuran besar memiliki basis pemegang

kepentingan yang lebih luas, sehingga berbagai kebijakan

perusahaan besar akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan

publik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Bagi investor,

27Chilyatus Sa’adah, Pengaruh Profitabilitas dan Leverage terhadap Return Saham Syariah

di Bursa Efek Indonesia, 2009. Skripsi Institut Agama Islam Negri Walisongo. 28

Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, (Jakarta : Kencana, 2010) hlm. 112.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

23

kebijakan perusahaan akan berimplikasi terhadap prospek cash

flow dimasa yang akan datang. Sedangkan bagi regulator

(pemerintah) akan berdampak terhadap besarnya pajak yang akan

diterima, serta efektifitas peran pemberian perlindungan terhadap

masyarakat secara umum.29

Ukuran perusahaan dapat digunakan untuk menunjukan jumlah

pengalaman dan berkembangya suatu perusahaan, dengan demikian

dapat mengetahui kemampuan dan tingkat resiko perusahaan dalam

mengelola investasi yang diberikan para pemegang saham. Ukuran

perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang

dapat dinyatakan dengan total aktiva. Penentuan perusahaan ini

berdasarkan kepada total asset perusahaan. Total aktiva dipilih

sebagai proksi ukuran perusahaan dengan mempertimbangkan

bahwa nilai aktiva relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai

market capitalized dan penjualan. Semakin besar total aktiva maka

semakin besar pula ukuran suatu perusahaan dan semakin besar

modal yang ditanam. Perusahaan yang besar lebih diperhatikan

oleh masyarakat sehingga mereka akan lebih berhati-hati dalam

melakukan pelaporan keuangan dan melaporkan kondisinya lebih

29 Ni Ketut Muliati, Pengaruh Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan pada Praktik

Manajemen Laba di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Tesis

Universitas Udayana, 2011.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

24

akurat. Ukuran perusahaan diukur menggunakan logaritma dari

total aset.30

d. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas yaitu rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal yang digunakan.

Rasio profitabilitas sering disebut rasio efisiensi karena dapat

digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal.31

Rasio

profitabilitas tergantung dari informasi akuntansi yang diambil dari

dari laporan keuangan. Oleh karena itu, profitabilitas dalam

konteks analisis rasio untuk mengukur pendapatan menurut laporan

rugi laba dengan nilai buku investasi. Rasio profitabilitas kemudian

dapat dibandingkan dengan rasio yang sama dengan rasio korporasi

lainnya pada tahun-tahun sebelumnya atau sering disebut sebagai

rasio rata-rata industri.32

Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diukur dengan return on

asset. Profitabilitas merupakan alah satu indikator penting yang

dapat digunakan untuk menilai suatu perusahaan. Selain untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba,

profitabilitas adalah hasil bersih dari berbagai kebijaksanaan dan

30 Robert Jao Gagaring Pagalung, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Leverage

terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia.Jurnal Akuntansi dan Auditing

Volume 8 Nomor 1 Tahun 2011. 31

Akhmad Sakhowi dan Mahirun, Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi Universitas

Pekalongan, 2011, hlm. 67. 32

Tampubolon Manahan P, Manajemen Keuangan (Finance Management) Konseptual,

Problem, dan Studi Kasus, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2005) hlm. 39.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

25

keputusan. Return On Assets diukur dengan membagi laba bersih

setelah pajak dengan total assets perusahaan.33

3. Kerangka Pemikiran

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran

H1

H2

H3

H4

Keterkaitan Antar Variabel

1. Pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba

Leverage merupakan rasio antara total kewajiban dengan

total aset. Semakin besar rasio leverage, berarti semakin tinggi

nilai utang perusahaan. Dengan demikian, perusahaan yang

mempunyai rasio leverage yang tinggi, berarti proporsi

hutangnya lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi aktivanya

akan cenderung melakukan manipulasi dalam bentuk

manajemen laba dengan tujuan untuk menghindari pelanggaran

33 Muhammad Aridyansyah, Pengaruh Corporate Governance, Leverage, dan Profitabillitas

terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang

Terdaftar di BEI Periode 2009-2013. Skripsi Universitas Maritim Raja Ali Haji

Manajemen Laba

Y Ukuran Perusahaan

X2

Profitabilitas

X3

Leverage

X1

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

26

perjanjian utang. Semakin dekat perusahaan ke arah pelanggaran

persyaratan hutang maka manajer cenderung untuk memilih

prosedur-prosedur akuntansi yang memindahkan laba periode

mendatang ke periode sekarang. Keadaan ini mengindikasikan

bahwa perusahaan dengan leverage tinggi memiliki pengawasan

yang lemah terhadap manajemen yang menyebabkan

manajemen dapat membuat keputusan sendiri, dan juga

menetapkan strategi yang kurang tepat. Leverage yang tinggi

disebabkan oleh kesalahan manajemen dalam mengelola

keuangan perusahaan atau penerapan strategi yang kurang tepat

dari pihak manajemen. Kurangnya pengawasan selain

menyebabkan leverageyang tinggi juga akan meningkatkan

perilaku oportunis manajemen seperti melakukan manajemen

laba untuk mempertahankan kinerjanya di mata pemegang

saham dan publik.

Hal ini diperjelas oleh Wisnu Arwindo Irawan yang

mengatakan bahwa leverage berpengaruh positif pada

manajemen laba yang mengartikan semakin tinggi leverage

perusahaan dapat memicu peningkatan manajemen laba.34

34 Wisnu Arwindo Irawan, Analisis Pengaruh Kepemilikan Konstitusional Leverage, Ukuran

Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan Manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2011), 2013. Skripsi Universitas

Diponegoro.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

27

2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba

Ukuran perusahaan akan mempengaruhi struktur pendanaan

perusahaan. Hal ini menyebabkan kecenderungan perusahaan

memerlukan dana yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang

lebih kecil. Kebutuhan dana yang besar mengindikasikan bahwa

perusahaan menginginkan pertumbuhan laba dan jugapertumbuhan

tingkat pengembalian saham. Hal tersebut menyebabkan faktor

ukuran perusahaan yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan

merupakanfaktor penting dalam pembentukan manajemen laba.

Perusahaan yang lebih besar kurang memiliki dorongan untuk

melakukan manajemen laba dibandingkan perusahaan-perusahaan

kecil, karena perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh pemegang

saham dan pihak luar. Perusahaan besar memiliki basis investor yang

lebih besar, sehingga mendapat tekanan yang lebih kuat untuk

menyajikan pelaporan keuangan yang kredibel.

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Zuniarta

Putra Wardana yang mengatakan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.35

35 Zuniarta Putra Wardana, Pengaruh Good Corporate Governance, Leverage, Ukuran

Perusahaan terhadap Praktek Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia), 2012. Skripsi Universitas Jember.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

28

3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Manajemen Laba

Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan

ukuran tingkat efektiviitas manajemen suatu perusahaan.36

Profitabilitas menunjukkan kemampuan manajemen dalam

menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang digunakan

dalam kegiatan operasi. Perusahaan dengan laba yang besar akan

tetap mempertahankan labanya karena untuk memberikan dampak

kepercayaan terhadap investor dalam hal berinvestasi. Oleh sebab

itu manajemen termotivasi untuk melakukan manajemen laba

sehingga dapat meningkatkan kepercayaan investor. Selain itu,

manajer melakukan tindakan manajemen laba juga terkait dengan

pemberian bonus atau kompensasi.

Pernyataan ini didukung oleh penelitian Wisnu Arwindo

Irawan yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif

dan signifikan terhadap manajemen laba.37

36 Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, hlm. 115.

37Wisnu Arwindo Irawan, Analisis Pengaruh Kepemilikan Konstitusional Leverage, Ukuran

Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan Manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2011), 2013. Skripsi Universitas

Diponegoro.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

29

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena

atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Dengan kata lain

hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun oleh peneliti yang

kemudian akan di uji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan.38

H01 = Leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba

Ha1 = Leverage berpengaruh terhadap manajemen laba

H02 = Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba

Ha2 = Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba

H03 = Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap manajemen laba

Ha3 = Profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba

H04= Leverage, Ukuran perusahaan dan Profitabilitas tidak berpengaruh

terhadap manajemen laba

Ha4 = Leverage, Ukuran perusahaan dan Profitabilitas berpengaruh terhadap

manajemen laba

H. Metode Penelitian

1. Jenis dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian

kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang mementingkan

kedalaman data, penelitian kuantiatif tidak terlalu menitikberatkan pada

38 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset dan Bisnis untuk Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2003),

hlm. 47.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

30

kedalaman data, yang penting dapat merekam data sebanyak-banyaknya

dari populasi yang luas.39

Penelitian kuantitatif lebih berdasarkan pada

data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penaksiran kuantitatif yang

kokoh.40

Sedangkan desain dalam penelitian ini adalah kausatif.

2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

a. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Variabel Bebas (Independent)

Variabel Bebas (Independent) yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Leverage (X1), Ukuran Perusahaan (X2) dan Profitabilitas

(X3).

2) Variabel Terikat (Dependent)

Variabel Terikat (Dependent) dalam penelitian ini adalah

manajemen laba, di mana variabel dependent disimbolkan dengan

“Y”.

39 Masyhuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dan Aplikatif,

(Bandung: refika Aditama, 2011), hlm. 19. 40

Husein Umar, Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, (Jakarta: PT SUN, 1998),

hlm. 95.

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

31

b. Definisi Operasional Variabel

1) Manajemen Laba

Manajemen laba merupakan setiap tindakan manajemen yang

dapat mempengaruhi angka laba yang dilaporkan. Suatu tindakan

yang mengatur laba sesuai dengan yang dikehendaki oleh pihak

tertentu atau terutama oleh manajemen perusahaan. Pendekatan

total accruals yang digunakan dalam penelitian ini sejalan dengan

model awal yang dikembangkan oleh Healy dan De Angelo dan

Friedlan. Healy dan De Angelo berpendapat bahwa total accruals,

terdiri atas discretionary accruals dan non-discretionary accruals,

dimana total accruals tidak mudah terobservasi. Pendekatan ini

berasumsi bahwa komponen non-discretionary accruals cenderung

stabil sepanjang waktu sehingga layak untuk dipertimbangkan

adalah komponen discretionary accruals.

Secara sistematis, total accruals untuk periode t dapat

dinyatakan dengan persamaan berikut41

:

Keterangan :

TACT : Total accruals pada periode T

41 Arya Pradipta, Analisis Pengaruh dari Mekanisme Corporate Governance terhadap

Manajemen Laba, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 13, No. 2, Agustus 2011.

TACT= NIT – CFOT

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

32

NIT : Laba bersih operasi periode T

CFOT : Aliran kas dari aktivitas operasi pada akhir tahun T

Pada penelitian ini, penulis menggunakan model yang

digunakan oleh Friedlan dengan melakukan penyesuaian terhadap

perhitungan total accruals yang memiliki asumsi bahwa proporsi

yang konstan antara total accruals dan penjualan pada periode

yang berurutan. Oleh karena itu, jumlah total accruals yang

melekat pada diskresi manajemen merupakan perbedaan antara

total accruals pada periode yang diuji dan standarisasi dengan

penjualan pada periode yang diuji dan total accruals pada periode

dasar yang distandrisasi dengan penjualan pada periode dasar.

Secara formal perhitungannya adalah sebagai berikut 42

:

Keterangan :

DACPT : Discretionary accruals pada periode tes

TACPT : Total accruals pada periode test

SALESPT : Penjualan pada periode tes

TACPD : Total accruals pada periode dasar

42 Arya Pradipta, Analisis Pengaruh dari Mekanisme Corporate Governance terhadap

Manajemen Laba, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 13, No. 2, Agustus 2011.

DACPT =( ) – ( ) TACPT

SALESPT

TACPD

SALESPD

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

33

SALESPD : Penjualan pada periode dasar

2) Leverage

Leverage adalah perbandingan antara total kewajiban dengan

total aktiva perusahaan. Rasio ini menunjukkan besarnya besar

aktiva yang dimiliki perusahaan yang dibiayai dengan hutang.

Rasio leverage menunjukan seberapa besar aset didanai dengan

hutang. Dalam penelitian ini rasio leverage yang dipilih adalah debt

ratio..Debt ratio digunakan untuk mengukur tingkat leverage

(penggunaan utang) terhadap total asset yang dimiliki perusahaan.43

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa debt ratio digunakan untuk

mengukur tingkat penggunaan utang perusahaan terhadap seluruh

aktiva atau asset yang dimiliki perusahaan. Secara sistematis debt

ratio dirumuskan sebagai berikut44

:

3) Ukuran Perusahaan

Perusahaan yang besar lebih diperhatikan oleh masyarakat

sehingga mereka akan lebih berhati-hati dalam melakukan

pelaporan keuangan dan melaporkan kondisinya lebih

43 Chilyatus Sa’adah, Pengaruh Profitabilitas dan Leverage terhadap Return Saham Syariah

di Bursa Efek Indonesia, 2009. 44

Lukas Setia Atmaja, Manajemen Keuangan, Yogyakarta : Andi Offset, 2008, hlm. 415.

Debt Ratio = Total Hutang

Total Aset

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

34

akurat.45

Ukuran perusahaan merupakan variabel kontrol yang

dipertimbangkan dalam banyak penelitian keuangan. Dalam

penelitian ini ukuran perusahaan diproksi dengan total asset.

Karena nilai total asset biasanya sangat besar dibandingkan

variabel keuangan lain, maka dengan maksud untuk mengurangi

peluang heteroskedastisitas, variabel asset diperhalus menjadi Log

(Asset) atau dapat dituliskan sebagai berikut46

:

4) Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga

memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu

perusahaan. Rasio profitabilitas juga sering disebut rasio efisiensi

karena dapat digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan

modal. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diproksi dengan

Return on Asset (ROA) atau dapat dirumuskan sebagai berikut47

:

45 Robert Jao Gagaring Pagalung, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Leverage

terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia, Jurnal Akuntansi dan Auditing,

Volume 8/No.1/November 2011. 46

Said Kelana Asnawi dan Chandra Wijaya, Riset Keuangan Pengujian-pengujian Empiri,

(Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2005) hlm. 274. 47

Lukas Setia Atmaja, Teori dan PraktikManajemen Keuangan, hlm.417.

ROA = Laba Bersih Setelah Pajak

Aktiva Total

Size = Log (Total Aktiva)

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

35

Tabel 1.2

Tabel Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Pengukuran Skala

Dependen

1 Manajemen

Laba

Suatu tindakan yang

mengatur laba sesuai

dengan yang dikehendaki

oleh pihak tertentu atau

terutama oleh manajemen

perusahaan

DACPT = (

)-(

)

Rasio

Independen

2 Leverage Perbandingan antara total

kewajiban dengan total

aktiva perusahaan

Debt to Asset = Total Hutang

Total Aset

Rasio

3 Ukuran

Perusahaan

Ukuran atau besarnya

aset yang dimiliki

perusahaan

Log (Total Aktiva)

Rasio

4 Profitabilitas Hasil atas jumlah aktiva

yang digunakan dalam

perusahaan

ROA = Laba Setelah Pajak

Aktiva Total

Rasio

Sumber : data diolah oleh peneliti (2015)

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini dilakukan pada perusahaan perdagangan, jasa

dan investasi yang terdaftar di Daftar Efek Syariah. Sedangkan periode

penelitian ini adalah tahun 2011 sampai 2013, hal ini berdasarkan

ketersediaan data berupa laporan keuangan audited dan laporan tahunan

lengkap yang diperoleh melalui www.idx.co.id.

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

36

4. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi Penelitian

Dalam metode penelitian kata populasi, digunakan untuk

menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi masalah

sasaran penelitian.48

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Perusahaan Perdagangan, Jasa dan Investasi yang terdaftar di Daftar

Efek Syariah di Bursa Efek Indonesia dari periode Januari 2011–

Desember 2013 dengan jumlah populasi sebanyak 105 perusahaan.

b. Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik

purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu.49

Adapun kriteria dalam

pengambilan sampel ini adalah:

1) Perusahaan Perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di Daftar

Efek Syariah (DES) tahun 2011- 2013.

2) Perusahaan Perdagangan, jasa, dan investasi yang secara konsisten

terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES) selama periode tahun

2011- 2013.

48 Masyhuri dan Zainuddin, Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dan Aplikatif, hlm.

157. 49

Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta, 1999, hlm. 61.

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

37

3) Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan audited

dan laporan tahunan yang lengkap secara berturut-turut selama

tahun 2011– 2013.

4) Perusahaan tersebut mempunyai laba positif pada laporan

keuangan.

5) Perusahaan yang menyajikan laporan keuangannya dalam mata

uang rupiah.

Berdasarkan kriteria pemilihan sampel di atas, diperoleh perusahaan

yang akan digunakan sebagai sampel perusahaan berjumlah 30

perusahaan dari 105 perusahaan perdagangan, jasa dan investasi.

Tabel 1.3 menyajikan hasil pemilihan sampel dengan menggunakan

metode purposive sampling.

Tabel 1.3

Pemilihan Sampel

No Keterangan Jumlah

1 Perusahaan Perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di

Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2011- 2013.

105

2 Perusahaan Perdagangan, jasa, dan investasi yang secara

konsisten terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES) selama

periode tahun 2011- 2013.

56

3 Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan audited

dan laporan tahunan yang lengkap secara berturut-turut selama

tahun 2011– 2013.

34

4 Perusahaan tersebut mempunyai laba positif pada laporan

keuangan.

31

5 Perusahaan yang menyajikan laporan keuangannya dalam mata

uang rupiah.

30

Sumber : data diolah oleh peneliti (2015)

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

38

Dari hasil pemilihan sampel berdasarkan kriteria tersebut maka diperoleh 30

perusahaan. Pada tabel 1.4 berikut menyajikan sampel perusahaan dalam

penelitian ini.

Tabel 1.4

Daftar Sampel Perusahaan

No Kode Saham Nama Perusahaan

1 ACES PT Ace Hardware Indonesia Tbk.

2 AKRA PT AKR Corporindo Tbk.

3 ASGR PT Astra Graphia Tbk.

4 BAYU PT Bayu Buana Tbk.

5 BMTR PT Global Mediacom Tbk.

6 CSAP PT Catur Sentosa Adiprana Tbk.

7 EMTK PT Elang Mahkota Teknologi Tbk.

8 EPMT PT Enseval Putera Megatrading Tbk.

9 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk.

10 FORU PT Fortune Indonesia Tbk.

11 GOLD PT Golden Retailindo Tbk.

12 HERO PT Hero Supermarket Tbk.

13 JSPT PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.

14 JTPE PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk.

15 MAPI PT Mitra Adiperkasa Tbk.

16 MFMI PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk.

17 MICE PT Multi Indocitra Tbk.

18 MLPL PT Multipolar Tbk.

19 MNCN PT Media Nusantara Citra Tbk.

20 MPPA PT Matahari Putra Prima Tbk.

21 MTDL PT Metrodata Electronics Tbk.

22 PDES PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk.

23 PJAA PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.

24 PTSP PT Pioneerindo Gourmet International Tbk.

25 RALS PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk.

26 SCMA PT Surya Citra Media Tbk.

27 SHID PT Hotel Sahid Jaya International Tbk.

28 TMPO PT Tempo Inti Media Tbk.

29 TURI PT Tunas Ridean Tbk.

30 UNTR PT United Tractors Tbk.

Sumber : data diolah oleh peneliti (2015)

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

39

5. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder berupa data laporan

keuangan dari perusahaan perdagangan, jasa dan investasi yang menjadi

sampel. Data diambil dalam periode pengamatan antara tahun 2011

sampai tahun 2013. Data bersumber pada Daftar Efek Syariah untuk

periode pengamatan yang dibutuhkan. Data diambil dari www.idx.co.id.

6. Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data dalam penelitian ini adalah studi

dokumentasi. Metode ini merupakan metode pencarian dan pengumpulan

data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku-

buku, majalah, notulen dan lain sebagainya yang ada hubungannya

dengan tema penelitian.50

Pengumpulan data dimulai dari tahapan penelitian pendahuluan

yaitu melakukan studi pustaka, kemudian pengkajian data yang

dibutuhkan, ketersediaan data dan gambaran cara pengolahan data.

Tahapan selanjutnya yaitu melakukan penelitian pokok untuk

mengumpulkan keseluruhan data yang digunakan untuk menjawab

persoalan penelitian dan memperkaya literatur sebagai penunjang

perolehan data kuantitatif.

50 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press, 2007), hlm. 141.

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

40

7. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini yang digunakan untuk

menganalisis permasalahan dalam penelitian ini yaitu dengan analisis

statistik. Analisis statistik pada penelitian ini antara lain :

a. Pengujian Asusmsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model

regresi yang digunakan benar-benar menunjukkan hubungan yang

signifikan dan representatif. Adapun jenis uji asumsi klasik yang

dilakukan sebagai berikut:

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah model

regresi variabel dependen dan variabel independen keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal.

Cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas sebagai

berikut:51

i. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan

51 Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariated dengan Program SPSS, Edisi Ketiga

(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005), hlm.110.

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

41

pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi

asumsi normalitas.

ii. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan / atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi

tidak memenuhi asumsi normalitas.

Sedangkan dengan analisis statistik dapat dilihat melalui

Kolmogrov – Smirnov test (K-S). Uji K – S dilakukan dengan

membuat hipotesis :

H0 = Data residual terdistribus normal Ha = Data residual

tidak terdistribusi normal.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai

berikut52

:

a) Apabila probabilitas nilai z uji K-S signifikansi secara

statistic maka H0 ditolak, yang berarti data terdistribusi

normal.

b) Apabila probabilitas nilai z uji K-S tidak signifikan secara

statistic maka H0 diterima, yang berarti data terdistribusi

normal.

2) Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas dilakukan sebagai syarat digunakan

analisis regresi berganda dan juga untuk mengetahui ada

52 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, hlm. 63

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

42

tidaknya hubungan antara variabel bebas itu sendiri. Pada model

regresi yang baik antar variabel independen seharusnya tidak

terjadi kolerasi.

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam

model regresi diilakukan dengan melihat nilai tolerance dan

lawannya atau nilai Variance Inflation Factor (VIF) pada table

Coefficients yang dapat dilihat dari output SPSS. Sebagai dasar

acuannya dapat disimpulkan:53

i. Jika nilai tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolineritas antar

variabel bebas dalam model regresi.

ii. Jika nilai tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka

dapat disimpulkan bahwa ada multikolinaeritas antar variabel

bebas dalam model regresi.

3) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t - 1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada

problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi

yang berurutan sepanjang waktu berkaitan sama lainnya.

53 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, hlm. 105-

106.

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

43

Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu)

tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya, tentu saja

model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

autokorelasi. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi

menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Uji ini menghasilkan

nilai DW hitung (d) dan nilai DW tabel (dL dan du).54

Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi

adalah:

i. Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound

(du) dan (4–du) maka koefisien autokorelasi = 0, berari tidak

ada autokorelasi.

ii. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower

bound (dl) maka koefisien autokorelasi > 0, berarti ada

autokorelasi positif.

iii. Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien

autokorelasi < 0, berarti ada autokorelasi negatif.

iv. Bila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW terletak

antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat

disimpulkan.

54 Purbayu Budi Santoso dkk, Analisis Statistik dengan Mikrosoft Excel dan SPSS,

(Yogyakarta : ANDI, 2005), hlm. 240.

Page 44: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

44

4) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui ada

tidaknya penyimpangan terhadap salah satu asumsi klasik yang

mensyaratkan adanya homokedastisitas. Pengujian ada tidaknya

gejala heteroskedastisitas memakai metode grafik dengan

melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot dari variabel

dependen, dimana jika tidak terdapat pola tertentu maka tidak

terjadi heteroskedastisitas dan begitu juga sebaliknya.Analisis

dengan grafik plot memiliki kelemahan yang cukup signifikan

karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting.

Semakin sedikit jumlah pengamatan, semakin sulit untuk

mengintepretasikan hasil grafik plot.

b. Pengujian Hipotesis

1) Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda bertujuan untuk meramalkan

pengaruh dua variable predictor atau lebih terhadap variable

kriterium atau untuk membuktikan ada tidaknya hubungan

fungsional antara dua buah variable bebas (X) atau lebih dari sebuah

variable terikat (Y). Dalam penelitian ini analisis tersebut digunakan

untuk mengetahui pengaruh leverage, ukuran perusahaan dan

profitabilitas terhadap manajemen laba. Untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variable independen terhadap variable dependen

dapat dihitung dengan persamaan regresi berganda sebagai berikut :

Page 45: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

45

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + E

dimana:

Y = Variabel dependen yaitu manajemen laba

a = Konstanta

b1 ... b3 = Koefisien regresi masing-masing variabel independen

X1 = Leverage

X2 = Ukuran Perusahaan

X3 = Profitabilitas

e = error

2) Uji Signifikansi

a) Uji Statistik t

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel

independen terhadap manajemen laba secara parsial (untuk

menguji signifikan atau tidaknya masing- masing variabel bebas

terhadap manajemen laba) dengan menggunakan taraf signifikansi

0,05. Prosedur pengujian hipotesis sebagai berikut:

a. Jika t hitung> t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang

berarti masing- masing variabel bebas tersebut mampu

mempengaruhi variabel terikat secara signifikan.

b. Jika t hitung< t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang

berarti masing- masing variabel bebas tersebut tidak

mempengaruhi variabel terikat.

b) Uji Statistik F

Page 46: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

46

Uji simultan (Uji Statistik f) digunakan untuk menguji

hipotesis pada penelitian yang menggunakan analisis regresi linier

berganda, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat (manajemen laba) secara simultan atau

serentak. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan

nilai F tabel dengan Fhitung.

Dasar pengambilan keputusan adalah : Ho ditolak atau Ha

diterima jika signifikan F atau p value < 5 %.

Kriteria uji yang digunakan adalah:

1. Jika Fhitung< Ftabel maka Ho diterima (tidak signifikan) dan

Ha ditolak artinya hitung tabel secara statistik dapat

dibuktikan bahwa variabel independen (leverage,ukuran

perusahaan, dan profitabilitas) tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen (manajemen laba).

2. Jika Fhitung> Ftabel maka Ho ditolak (signifikan) dan Ha hitung

tabel diterima, artinya secara simultan dapat dibuktikan semua

variabel independen (leverage,ukuran perusahaan, dan

profitabilitas) berpengaruh terhadap variabel dependen

(manajemen laba).

Page 47: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

47

c) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Nilai R2

mengukur ketepatan yang paling baik (goodnes fit)

dari analisis linear berganda. Jika R2 yang diperoleh mendekati 1

(satu), maka semakin kuat model tersebut menerangkan variabel

independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika R2

mendekati 0 (nol), maka semakin lemah variabel-variabel

independen menerangkan variabel dependen.

I. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan penjelasan, penelaahan, pemahaman maka dalam

penelitian ini penulisannya dibagi menjadi 5 bab yang setiap babnya terdiri

dari sub-sub bab. Tiap bab ataupun sub bab yang satu dengan lainnya

merupakan rangkaian yang sangat terkait.

BAB I : PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka,

kerangka teoritis, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Landasan teori yang memuat uraian teoritis tentang variabel

yang diteliti dari penelitian ini.

Page 48: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.iainpekalongan.ac.id/723/7/12. BAB 1 .pdf · kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. ... Pada audit tanggal 31 Desember

48

BAB III : GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN

Gambaran umum objek penelitian berisi Gambaran Umum

Pasar Modal di Indonesia, Profil Perusahaan Perdagangan, Jasa

dan Investasi yang Terdapat di Daftar Efek Syariah.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis data, berisi tentang hasil penelitian dan

pembahasannya.

Bab V : PENUTUP

Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.