BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/17234/4/4_bab1.pdf · 4. Yang...

12
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah yang khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keagamaan subyek didik agar mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-\ajaran Islam. Pendidikan agam Islam hendaknya ditanamkan sejak kecil, sebab pendidikan pada masa kanak-kanak merupakan dasar yang menentukan untuk pendidikan selanjutnya. Secara umum, pendidikan agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. (Muhaimin, 2008). Mata Pelajaran PAI di sekolah meliputi Quran Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam. Salah satu pelajaran yang mengajarkan tentang membaca Al-Quran dan isi kandungannya adalah mata pelajaran Quran Hadits. Dalam Madrasah Tsanawiyah atau lebih dikenal dengan singkatan MTs, mata pelajaran Quran Hadits menjadi suatu keharusan bagi peserta didik untuk mampu memahami dalam aspek pemahaman ayat Al-Quran, terjemahan, isi kandungan, dan hikmah dari materi tertentu. Pelajaran Quran Hadits di Madrasah Tsanawiyah sebagai bagian integral dari pendidikan agama Islam, memang bukan satu-satunya faktor dalam

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/17234/4/4_bab1.pdf · 4. Yang...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/17234/4/4_bab1.pdf · 4. Yang mengajar manusia dengan pena, 5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan agama Islam adalah yang khusus ditekankan untuk

mengembangkan fitrah keagamaan subyek didik agar mampu memahami,

menghayati, dan mengamalkan ajaran-\ajaran Islam. Pendidikan agam Islam

hendaknya ditanamkan sejak kecil, sebab pendidikan pada masa kanak-kanak

merupakan dasar yang menentukan untuk pendidikan selanjutnya.

Secara umum, pendidikan agama Islam bertujuan untuk meningkatkan

keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang agama

Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah

SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara. (Muhaimin, 2008).

Mata Pelajaran PAI di sekolah meliputi Quran Hadits, Aqidah Akhlak,

Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam. Salah satu pelajaran yang mengajarkan tentang

membaca Al-Quran dan isi kandungannya adalah mata pelajaran Quran Hadits.

Dalam Madrasah Tsanawiyah atau lebih dikenal dengan singkatan MTs, mata

pelajaran Quran Hadits menjadi suatu keharusan bagi peserta didik untuk mampu

memahami dalam aspek pemahaman ayat Al-Quran, terjemahan, isi kandungan,

dan hikmah dari materi tertentu.

Pelajaran Quran Hadits di Madrasah Tsanawiyah sebagai bagian integral

dari pendidikan agama Islam, memang bukan satu-satunya faktor dalam

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/17234/4/4_bab1.pdf · 4. Yang mengajar manusia dengan pena, 5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya,

2

pembentukan watak dan kepribadian peserta didik, tetapi secara substansial mata

pelajaran Quran Hadits memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada

peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai agama yang terkandung dalam Al-

Quran dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu penekanan pada mata pelajaran Quran Hadits adalah kemampuan

membaca Al-Quran dengan baik dan benar sesuai dengan ilmu tajwid. Sebagaimana

firman Allah dalam surah Al-Muzammil ayat 4:

ل القرآن ترتيل ورت

“dan bacalah Al-Quran dengan perlahan-lahan (tartil)”

Membaca Al-Quran merupakan hal yang penting, mengingat hal ini yang

pertama kali Allah perintahkan kepada Nabi Muhammad Saw dalam surah Al-Alaq

ayat 1-5:

نسان من علق)1ق )اقرأ باسم ربك الذي خل الذي علم (3وربك الكرم )( اقرأ 2( خلق ال

نسان ما لم يعلم 4بالقلم ) (علم ال

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,

2. Dia telah menciptakan manusia dari 'Alaq,

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling Pemurah,

4. Yang mengajar manusia dengan pena,

5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya,

Kemampuan membaca Al-Quran harus ditunjang dengan beberapa aspek

yaitu menguasai ilmu tajwid, bisa melafalkan makharijul huruf dengan benar sesuai

kaidah ilmu tajwid, memperhatikan mad, waqaf dan sebagainya. Untuk mencapai

itu semua, mata pelajaran Quran Hadits harus didukung oleh metode tertentu yang

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/17234/4/4_bab1.pdf · 4. Yang mengajar manusia dengan pena, 5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya,

3

mumpuni terhadap aspek-aspek yang berkaitan dengan membaca Al-Quran yang

baik dan benar.

Pembelajaran Quran hadits seringkali memakai metode baca tulis al-quran

yang tradisional. Diharapkan peserta didik dapat mempunyai kemampuan

membaca Al-Quran dengan baik dan benar serta memperhatikan aspek-aspek

penting dalam membaca Al-Quran seperti makharijul huruf, sifatul huruf, ahkamul

mad wal qashar dan lain sebagainya.

Apabila seseorang berkeinginan kuat untuk dapat membaca al-Qur’an

dengan sebaik-baiknya, maka perlu penguasaan huruf, harakat, kalimat serta ayat-

ayat yang disebut muraah al huruf wa al harakat dan muraah al kalimah wa al

ayah. Maka dari itu belajar tajwid perlu mendapatkan perhatian khusus, agar dalam

membaca al-Qur’an dapat terlaksana dengan baik dan benar perlu diberikan sejak

usia kanak-kanak, sehingga pada saat dewasa penguasaan membaca al-Qur’an

sudah memenuhi kaidah-kaidah yang ditentukan (Sudarsono, 2010).

Untuk mendapatkan tingkat ketelitian tersebut perlu latihan-latihan secara

berkesinambungan dan sungguh-sungguh, baik secara sendirian maupun kelompok.

Di samping itu, diperlukan pula adanya kesopanan di dalam membaca al-Qur’an

yang meliputi adab membaca dan mendengarkan al-Qur’an. (Sudarsono, 2010)

Pembelajaran Quran Hadits di MTs Al-Bazari diharapkan membuat siswa

dapat meningkatkan kemampuannya dalam membaca Al-Quran, karena membaca

Al-Quran adalah tanggung jawab setiap manusia dan hukumnya wajib,

sebagaimana dalam kitab Matan Al-Jazariyyah, dikutip dari bab tajwid :

جـويـد والخـذ الزم حـتــم بالتـ

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/17234/4/4_bab1.pdf · 4. Yang mengajar manusia dengan pena, 5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya,

4

د لــم مــن آثــم الـقـرآن يـجـو

ـه أنـــزال اللـــه بـــه لنـ

وصـــل إلـيـنـا مـنـه وهـكـذا

“Membaca Al-Quran dengan tajwid, hukumnya wajib.

Siapa saja yang membaca Al-Quran tanpa tajwid, hukumnya dosa.

Karena sesungguhnya Allah menurunkan Al-Quran berikut tajwidnya.

Demikianlah yang sampai kepada kita dari-Nya” (Ibn Jazari).

Namun berdasarkan fakta dilapangan, masih banyak siswa Madrasah

Tsanawiyah khususnya di Al-Bazari yang masih terbata-bata dalam membaca Al-

Quran, sehingga dalam penguasaan aspek-aspek membaca Al-Quran tersebut

kurang menguasai. 60% siswa siswi kelas VIII MTs Al-Bazari membaca Al-Quran

dengan terbata-bata, 30% kurang menguasai pelafalan makharijul huruf dan 10%

kurang konsisten pada bacaan hukum mad ‘Iwadh, mad Layyin, dan mad ‘Aridh

lissukun. Untuk mengatasi masalah tersebut, diajukan metode alternatif yaitu

Metode Bagdadi pada mata pelajaran Quran Hadits materi hukum bacaan mad

‘Iwadh, mad Layyin, dan mad ‘Aridh lissukun.

Metode Bagdadi merupakan metode yang menarik dan nyaman untuk

peserta didik, karena dalam metode ini peserta didik dituntut memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru melalui pendekatan lagu atau nadzom dan

pembelajaran tajwid dasar yang sederhana serta memudahkan siswa untuk belajar

membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Metode ini membuat peserta didik

belajar namun seperti bermain. Itulah sebagian besar perbedaan metode Bagdadi

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/17234/4/4_bab1.pdf · 4. Yang mengajar manusia dengan pena, 5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya,

5

dengan metode lainnya yang akan memberi pengalaman belajar guru dan siswa

tidak membosankan.

Mengingat pentingnya hal tersebut, maka penelitian ini tertuang dalam judul

“(Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Quran Melalui Penerapan

Metode Bagdadi Pada Mata Pelajaran Quran Hadits (Penelitian Tindakan Kelas

Terhadap Siswa Kelas VIII MTs Al-Bazari Lebakwangi Kabupaten Sukabumi)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang dibahas diatas, terdapat masalah-masalah untuk

dijawab. Maka rumusan masalah ini adalah:

1. Bagaimana kemampuan siswa membaca Al-Quran sebelum metode bagdadi

diterapkan di kelas VIII MTs Al-Bazari Lebakwangi Kabupaten Sukabumi?

2. Bagaimana proses penerapan metode Bagdadi pada siswa kelas VIII MTs Al-

Bazari Lebakwangi Kabupaten Sukabumi?

3. Bagaimana kemampuan siswa membaca Al-Quran setelah metode bagdadi

diterapkan di kelas VIII MTs Al-Bazari Lebakwangi Kabupaten Sukabumi?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Kemampuan siswa membaca Al-Quran sebelum Metode Bagdadi diterapkan

di kelas VIII MTs Al-Bazari Lebakwangi Kabupaten Sukabumi

2. Proses penerapan metode bagdadi pada siswa kelas VIII MTs Al-Bazari

Lebakwangi Kabupaten Sukabumi

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/17234/4/4_bab1.pdf · 4. Yang mengajar manusia dengan pena, 5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya,

6

3. Kemampuan siswa membaca Al-Quran setelah metode bagdadi diterapkan di

kelas VIII MTs Al-Bazari Lebakwangi Kabupaten Sukabumi

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat menjadi tolak ukur dan bahan

pertimbangan untuk melakukan pembenahan serta koreksi diri bagi

pengembangan profesionalisme dalam melaksanakan tugas profesinya.

2. Bagi MTs Al-Bazari Lebakwangi, Kabupaten Sukabumi. Hasil penelitian ini

dapat dijadikan alat evaluasi dan koreksi, terutama dalam meningkatkan

kemampuan membaca Al-Quran siswa kelas VIII MTs Al-Bazari

Lebakwangi Kabupaten Sukabumi.

E. Kerangka Pemikiran

Metode Bagdadi adalah metode membaca Al-Quran yang berasal Bagdad,

Irak. Metode ini merupakan metode paling tua yang ada di Indonesia karena telah

dipakai oleh orang-orang islam terdahulu dalam mempelajari cara membaca Al-

Quran dengan tersusun (Tarkibiyah), berurutan dan merupakan sebuah proses ulang

dengan menitik beratkan pada aspek huruf hijaiyah. Metode Bagdadi juga sering

disebut metode Eja, karena menampilkan huruf hijaiyah pada setiap bab

pembahasannya. Selang beberapa tahun, JQH NU membuat inovasi terkait metode

bagdadi ini, yaitu menggunakan metode nadzom atau bernyanyi yang sangat khas

menggunakan naghmah Arabi. Beberapa naghmah arab yang sering dipakai pada

nadzom Bagdadi adalah Hijaz, Jiharkah, dan juga Rast (Abdul Rosid Masykur,

2014).

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/17234/4/4_bab1.pdf · 4. Yang mengajar manusia dengan pena, 5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya,

7

Secara dikdatik, materi-materinya diurutkan dari yang mudah ke yang

sukar, dari yang umum sifatnya kepada materi yang terinci (khusus). Pada metode

ini terdapat 5 Bab yang harus diikuti yaitu:

Bab 1: Berkaitan dengan pembelajaran makharijul huruf.

Bab 2: Berkaitan dengan hukum tanwin dan sukun.

Bab 3: Mengenai tasydid, mad, dan tempo dengung nun serta mim

tasydid.

Bab 4: Berkaitan dengan uji keserasian bacaan. Yakni murid mempraktekkan

panjang dan tidaknya huruf bacaan atau biasa disebut mad, dengung, tasydid, serta

tempo panjang dan dengung nya.

Bab 5: Menulis kalimat. Murid mempraktekkan hasil bacaan yang telah ia kuasai

kedalam bentuk tulisan atau kalimat, ini bertujuan untuk membiasakan antara

bacaan dan penulisan kalimat Al-Quran yang benar sesuai dengan qaidah.

Metode Bagdadi ini menuntut guru dan siswa agar aktif dalam

pembelajaran, karena metode ini menekankan pada aspek kognitif dan psikomotor.

Dalam hal ini guru dan siswa akan belajar qaidah tajwid menggunakan

lagu/nyanyian dan diikuti dengan praktek membaca Al-Quran. Dengan

mengenalkan makharijul huruf menggunakan lagu dan mengenalkan tulisan

hijaiyah menggunakan pola akan meningkatkan kemampuan membaca dan menulis

Al-Quran siswa kelas VIII MTs Al-Bazari Lebakwangi Kabupaten Sukabumi.

Penerapan Metode Bagdadi untuk meningkatkan kemampuan membaca dan

menulis Al-Quran ini salah satu metode yang efektif untuk diterapkan, Karena

dalam metode ini siswa akan belajar membaca Al-Quran menggunakan cara yang

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/17234/4/4_bab1.pdf · 4. Yang mengajar manusia dengan pena, 5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya,

8

menyenangkan seperti bernyanyi, nadzom qaidah tajwid dan hijaiyah

menggunakan lagu hijaz, jiharkah, dan rast. Selain itu, metode ini mempunyai

bahasan yang berbeda setiap pertemuan yang dituangkan dalam bab pada setiap

pertemuannya. Bab 1 menekankan siswa mempelajari makharijul huruf, praktek

terhadap huruf langsung maupun meghafal setiap makhraj yang ada dalam

hijaiyyah. Bab 2 siswa dikenalkan terhadap pelafalan tanwin dan sukun

menggunakan praktek bernyanyi. Bab 3 siswa dikenalkan dengan hukum

melafalkan mad, tasydid, dan tempo dengung nun dan mim yang bertasydid. Bab 4

siswa dikenalkan dengan uji keserasian bacaan, mempraktekkan makharijul huruf,

mad agar konsisten dalam melafalkannya dan mulai mengenalkan sifatul huruf jahr

dan hams. Kemudian Bab 5 menuntut siswa untuk mempelajari penulisan Al-Quran

dengan baik dan benar.

Skema 1

Kerangka Berpikir

Kondisi Awal

Tindakan

1. Metode pembelajaran masih

berpusat pada guru

2. Siswa belum lancar membaca

Al-Quran

Kondisi

Akhir

Refleksi

Guru menerapkan metode Bagdadi

sebagai upaya meningkan bacaan

Al-Quran

1. Pembelajaran berpusat pada siswa

2. Siswa lancar membaca Al-Quran

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/17234/4/4_bab1.pdf · 4. Yang mengajar manusia dengan pena, 5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya,

9

F. Hipotesis Tindakan Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

yang telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2013). Adapun

hipotesis dalam penelitian ini adalah: “menerapkan Metode Bagdadi diduga dapat

meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran siswa kelas VIII pada mata

pelajaran Quran Hadits di MTs Al-Bazari Lebakwangi Kabupaten Sukabumi”.

G. Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian ini terlebih dahulu peneliti menelaah beberapa tulisan atau

skripsi yang berkaitan dengan apa yang hendak peneliti tuangkan dalam penulisan

skripsi ini. Adapun skripsi-skripsii yang telah ada sebelumnya sedikit memberikan

gambaran umum tentang sasaran yang akan peneliti sajikan dalam skripsi ini.

Dengan mempelajari skripsi yang telah ada, maka ada persamaan maupun

perbedaan dengan apa yang akan peneliti sajikan, yaitu:

Pertama, skripsi yang ditulis oleh Toto Priyanto dengan judul “Efektifitas

Penggunaan Metode Qiraati Terhadap Kemampuan Membaca Al- Quran Yang

Baik dan Benar (Studi Kasus di LPQ masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta)” Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2011. Pada skripsi tersebut membahas tentang efektifitas pelasanaan kegiatan

pembelajaran Al-Quran dengan menggunaan metode Qiraati di LPQ masjid

Fathullah. Di dalamnya dibahas juga tentang bagaimana kemampuan membaca Al-

Quran santri LPQ masjid Fathullah, dimana hasilnya adalah sangat baik dan

mencapai nilai di atas rata-rata. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes baca Al-Quran

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/17234/4/4_bab1.pdf · 4. Yang mengajar manusia dengan pena, 5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya,

10

kelas finishing yang mencapai nilai rata-rata fashohah mencapai 79 dan nilai tajwid

81. Dari penelitian skripsi yang ditulis oleh Toto Priyanto memiliki kesamaan

dengan penelitian yang peneliti lakukan yakni membahas tentang metode baca tulis

Al-Qur’an namun terdapat perbedaan yakni subyek peneliti itu peserta didik MTs,

sedangkan penelitiann Toto Priyanto terhadap anak-anak pengajian masjid

Fathullah UIN Syarif Hidayatullah. Namun tedapat perbedaan yakni skripsi yang

ditulis Toto Priyanto meneliti tentang pelaksanaan metode Qiraati pada

pembelajaran Al-Qur’an, sementara peneliti meneliti tentang optimalisasi dengan

menggunakan metode Baghdadi pada anak usia dini.

Kedua, skripsi yang telah ditulis oleh Arina Zulfa dengan judul “Penerapan

Metode Qa’idah Bagdadiyyah Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-

Qur’an Siswa Kelas VII di SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman” Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2011.

Skripsi tersebut membahas tentang penerapan metode Qa’idah

Bagdadiyyah di SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman. Hasil kemampuan yang

dicapai oleh siswa setelah adanya penerapan metode Qa’idah Bagdadiyyah adalah

cukup meningkat dibandingkan dengan kemampuan siswa sebelum adanya

penerapan metode ini. Hasilnya bisa dilihat dari kemajuan yang dicapai oleh siswa

dari sebelumnya yang tidak mengenal huruf hijaiyah menjadi lebih mengetahui dan

mampu membaca huruf-huruf hijaiyah dengan benar. Dari penelitian skripsi yang

ditulis oleh Arina Zulfa di atas memiliki kesamaan dengan penelitian yang peneliti

lakukan yaitu membahas tentang hasil penerapan metode baghdadi. Namun

terdapat perbedaan yakni skripsi yang ditulis oleh Arina Zulfa meneliti

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/17234/4/4_bab1.pdf · 4. Yang mengajar manusia dengan pena, 5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya,

11

menggunakan subjek penelitian anak SMP sedangkan penelitian yang peneliti

lakukan dengan menggunakan subjek MTs.

Ketiga, skripsi yang telah ditulis oleh Een Hujaemah dengan judul

“Implementasi Metode Tilawati Dalam Pembelajaran Al-Quran Di Madrasah”

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017.

Dalam skripsi tersebut membahas tentang Implementasi Metode Tilawati di

MI Pembangunan Tangerang Selatan. Hasil kemampuan yang dicapai oleh peserta

didik setelah adanya pengimplementasian metode Tilawati ini adalah meningkat

dibandingkan dengan kemampuan peserta didik sebelum adanya penerapan metode

tilawati tersebut. Hasilnya bisa dilihat dari kemajuan yang dicapai oleh siswa dari

sebelumnya yang tidak mengenal huruf hijaiyah menjadi lebih mengetahui dan

mampu membaca huruf-huruf hijaiyah dengan benar, serta mempraktikkan

makharijul huruf dengan baik dan benar sesuai qoidah yang ada dalam metode

tilawati.

Skripsi tersebut memiliki kesamaan dengan peneliti yakni mengenai metode

membaca Al-Quran, untuk objek skripsi tersebut memakai Metode Tilawati

sedangkan peneliti memakai objek Metode Bagdadi. Selain itu terdapat perbedaan

pada subjek penelitian, pada skripsi tersebut subjek penelitian dilakukan di

Madrasah Ibtidaiyah (MI) sedangkan peneliti melakukan penelitian pada subjek

Madrasah Tsanawiyah (MTs).

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/17234/4/4_bab1.pdf · 4. Yang mengajar manusia dengan pena, 5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya,

12