BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf ·...

74
Laporan Kinerja Biro Hukum Tahun 2016 Page 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka pembangunan pertanian sangat diperlukan adanya landasan kerja dalam bentuk peraturan perundang-undangan yang dapat memberikan kepastian pelaksanaan tugas dan fungsi. Peraturan perundang-undangan dimaksud harus dapat diinformasikan kepada publik sebagai upaya dalam pelaksanaan keterbukaan informasi publik. Oleh karena itu Biro Hukum mempunyai peranan penting dan strategis terutama dalam upaya pembinaan hukum di bidang pertanian secara proporsional sebagai salah satu aspek yang sangat strategis dalam mewujudkan Good Governance pada penyelenggaraan pembangunan sistem dan mendukung program Swasembada Padi, Jagung, Kedelai, Tebu dan Daging. Biro Hukum Sekretariat Jenderal sebagai unit kerja yang bertanggung jawab atas pembinaan hukum di lingkungan Kementerian Pertanian, memposisikan pada kedudukan yang spesifik yaitu In House Consultant hukum bidang pertanian. Sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang mengamanatkan bahwa Menteri sampai dengan pejabat Eselon II setiap akhir tahun untuk membuat Laporan Kinerja yang merupakan wujud pertanggungjawaban kepada atasan masing-masing. Dan telah ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menjadi dasar dalam penyusunan laporan kinerja yang merupakan bagian dari penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf ·...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka pembangunan pertanian sangat diperlukan adanya landasan

kerja dalam bentuk peraturan perundang-undangan yang dapat memberikan

kepastian pelaksanaan tugas dan fungsi. Peraturan perundang-undangan

dimaksud harus dapat diinformasikan kepada publik sebagai upaya dalam

pelaksanaan keterbukaan informasi publik. Oleh karena itu Biro Hukum

mempunyai peranan penting dan strategis terutama dalam upaya pembinaan

hukum di bidang pertanian secara proporsional sebagai salah satu aspek yang

sangat strategis dalam mewujudkan Good Governance pada penyelenggaraan

pembangunan sistem dan mendukung program Swasembada Padi, Jagung,

Kedelai, Tebu dan Daging.

Biro Hukum Sekretariat Jenderal sebagai unit kerja yang bertanggung jawab

atas pembinaan hukum di lingkungan Kementerian Pertanian, memposisikan

pada kedudukan yang spesifik yaitu In House Consultant hukum bidang

pertanian.

Sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang mengamanatkan bahwa Menteri sampai

dengan pejabat Eselon II setiap akhir tahun untuk membuat Laporan Kinerja

yang merupakan wujud pertanggungjawaban kepada atasan masing-masing.

Dan telah ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah menjadi dasar dalam penyusunan laporan kinerja

yang merupakan bagian dari penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP).

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 2

SAKIP merupakan salah satu sistem yang sangat penting untuk mewujudkan

penyelenggaraan pemerintahan yang baik, transparan, akuntabel dan bersih

dari praktik penyimpangan. Oleh karena itu, sudah menjadi komitmen

Kementerian Pertanian dalam mendukung reformasi birokrasi lingkup

Kementerian Pertanian termasuk perubahan dan peningkatan kualitas dibidang

perencanaan dan penganggaran.

B. Struktur Organisasi

Susunan Organisasi Biro Hukum berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

Nomor Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor

19/Permentan/OT.040/5/2016 tentang Uraian Tugas Pekerjaan Unit Kerja

Eselon IV Lingkup Kementerian Pertanian, adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Stuktur Organisasi Biro

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 3

C. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Biro Hukum

mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, dan penyusunan peraturan

perundang-undangan dan pelaksanaan advokasi hukum.

Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas, Biro Hukum menyelenggarakan

fungsi:

a. penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan di

bidang pertanian;

b. pengembangan sistem dan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum

pertanian;

c. penyusunan naskah perjanjian, pemberian pertimbangan dan litigasi hukum;

d. pelaksanaan urusan tata usaha Biro.

D. Uraian Tugas

Bagian Perundang-Undangan I mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

koordinasi, dan penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang

perkebunan, hortikultura, tanaman pangan, penelitian dan pengembangan

pertanian, prasarana dan sarana, ketahanan pangan, manajemen, penyuluhan

dan pengembangan sumber daya manusia pertanian, serta pengawasan

internal.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Perundang-

Undangan I menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan dan evaluasi serta penelaahan

peraturan perundang-undangan di bidang tanaman pangan, hortikultura, dan

perkebunan;

b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan dan evaluasi serta penelaahan

peraturan perundang-undangan di bidang prasarana, sarana, penelitian dan

pengembangan, serta ketahanan pangan; dan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 4

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan dan evaluasi serta penelaahan

peraturan perundang-undangan di bidang manajemen, penyuluhan dan

pengembangan sumber daya manusia pertanian, serta pengawasan internal.

Bagian Perundang-Undangan I terdiri atas:

a. Subbagian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan;

b. Subbagian Prasarana, Sarana, Penelitian dan Pengembangan; dan

c. Subbagian Manajemen dan Sumber Daya Manusia.

a) Subbagian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan mempunyai

tugas; melakukan penyiapan bahan koordinasi, penyusunan dan evaluasi

serta penelaahan peraturan perundang-undangan di bidang tanaman

pangan, hortikultura, dan perkebunan.

b) Subbagian Prasarana, Sarana, Penelitian dan Pengembangan

mempunyai tugas; melakukan penyiapan bahan koordinasi, penyusunan

dan evaluasi serta penelaahan peraturan perundang-undangan di bidang

prasarana, sarana, penelitian dan pengembangan, serta ketahanan

pangan.

c) Subbagian Manajemen dan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas;

melakukan penyiapan bahan koordinasi, penyusunan dan evaluasi serta

penelaahan peraturan perundang-undangan di bidang manajemen,

penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia pertanian, serta

pengawasan internal.

Bagian Perundang-Undangan II mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

koordinasi, dan penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang

peternakan dan kesehatan hewan, karantina, serta pengembangan sistem,

dokumentasi dan informasi hukum.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Perundang-

Undangan II menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan dan evaluasi serta penelaahan

peraturan perundang-undangan di bidang peternakan dan kesehatan hewan;

b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan dan evaluasi serta penelaahan

peraturan perundang-undangan di bidang karantina pertanian; dan

c. penyiapan pengembangan sistem, dokumentasi dan informasi hukum.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 5

Bagian Perundang-Undangan II terdiri atas:

a. Subbagian Ternak dan Hewan;

b. Subbagian Karantina; dan

c. Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum.

a) Subbagian Ternak dan Hewan mempunyai tugas; melakukan penyiapan

bahan koordinasi, penyusunan dan evaluasi serta penelaahan peraturan

perundang-undangan di bidang peternakan dan kesehatan hewan.

b) Subbagian Karantina mempunyai tugas; melakukan penyiapan bahan

koordinasi, penyusunan dan evaluasi serta penelaahan peraturan

perundang-undangan di bidang karantina pertanian.

c) Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum mempunyai tugas;

melakukan penyiapan bahan pengembangan sistem, pengelolaan

dokumentasi dan informasi hukum.

Bagian Advokasi Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

penyusunan naskah perjanjian, pemberian pertimbangan, dan litigasi hukum.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Advokasi Hukum

menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan dan penelaahan naskah perjanjian di bidang

pertanian;

b. penyiapan pemberian pertimbangan dan litigasi hukum di bidang pertanian,

serta penyelesaian sengketa perdata dan tata usaha negara; dan

c. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Hukum.

Bagian Advokasi Hukum terdiri atas:

a. Subbagian Perjanjian;

b. Subbagian Pertimbangan dan Litigasi Hukum; dan

c. Subbagian Tata Usaha Biro.

a) Subbagian Perjanjian mempunyai tugas; melakukan penyiapan bahan

penyiapan penyusunan dan penelaahan naskah perjanjian di bidang

pertanian.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 6

b) Subbagian Pertimbangan dan Litigasi Hukum mempunyai tugas;

melakukan penyiapan bahan pemberian pertimbangan dan litigasi hukum

di bidang pertanian, serta penyelesaian sengketa perdata dan tata usaha

negara.

c) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas; melakukan pelaksanaan

urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Hukum.

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai

dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-

undangan.

a) Kelompok jabatan Fungsional terdiri atas jabatan fungsional Perancang

Peraturan Perundang-Undangan dan jabatan fungsional lainnya, masing-

masing dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk

Kepala Biro Hukum.

b) Kepala Biro Hukum menempatkan pejabat fungsional Perancang

Peraturan Perundang-Undangan dan jabatan fungsional lainnya pada unit

kerja eselon III sesuai tugas masing-masing jabatan fungsional.

c) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud ditentukan berdasarkan

kebutuhan dan beban kerja.

d) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud diatur

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

E. Permasalahan

Beberapa permasalahan dan kendala yang terjadi pada satuan kerja Biro

Hukum Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian, adalah sebagai

berikut:

1. Sumberdaya manusia pada Biro Hukum secara kuantitatif saat ini kurang,

karena ada beberapa pegawai sudah pensiun dan memasuki batas usia

pensiun;

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 7

2. Jika dilihat dari jabatan yang ada, pegawai Biro Hukum masih banyak

sebagai pendukung tugas pokok, sedangkan yang memiliki kompetensi

yang sesuai dengan tugas pokok relative sedikit;

3. Pemrakarsa/Eselon I terkait belum memprioritaskan peraturan perundang-

undangan yang disepakati dalam Prolegtan, Program Penyusunan

Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden;

4. Pemrakarsa dalam penyusunan peraturan belum sesuai dengan Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan dan Perpres Nomor 87 Tahun 2014 tentang

Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan sehingga penyusunan

substansi konsep peraturan perundang-undangan di unit kerja Eselon I

masih lemah karena belum public hearing dengan instansi lain terkait;

5. Pada pertemuan harmonisasi penyusunan substansi konsep peraturan,

pihak pemrakarsa tidak dapat memutuskan kerena yang hadir bukan

pejabat yang berwenang, serta pejabat yang datang berganti-ganti;

6. Penandatanganan kesepakatan bersama atau Nota Kesepahamanan

sangat jarang langsung ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama;

7. Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan kesepakatan bersama atau

Nota Kesepahamanan oleh Para Pihak sering terlambat;

8. Para Pihak selalu mempertahankan format penyusunan perjanjian sesuai

peraturan yang dimilikinya;

9. Koordinasi belum optimal dari Pihak/Unit Eselon I yang digugat;

10. Sulit memperoleh dokumen asli untuk digunakan sebagai alat bukti di

pengadilan;

11. Terbatasnya ahli yang independen untuk bersedia menjadi dan

memberikan keterangan ahli bagi pemerintah;

12. Penyelesaian terhadap suatu perkara membutuhkan waktu yang lama;

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 8

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Rencana Strategis Biro Hukum Tahun 2015-2019, yang merupakan bagian dari

Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Tahun 2015-2019 yang disusun

sebagai perwujudan amanah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 17

Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RPJPN) 2005-2025 yang saat ini posisinya telah memasuki tahap ketiga

(RPJMN 2015-2019). Rencana Strategis ini dijadikan alat pengendalian

program dan kegiatan pembangunan hukum dibidang Pertanian. Untuk

mengimplementasikan Renstra Biro Hukum tersebut, berdasarkan tugas dan

fungsi peran Biro Hukum sebagai pembina hukum dalam rangka memenuhi

kebutuhan landasan operasional produk hukum, arah kebijakan dan

pengembangan hukum bidang Pertanian, menata sistem secara nasional

khususnya hukum pertanian, dan mensosialisasikan pembangunan pertanian.

B. Visi dan Misi

Biro Hukum dalam menjalankan tugas dan fungsinya melaksanakan koordinasi,

dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan advokasi

hukum menetapkan visi 2015-2019 yaitu : “Terwujud dan berfungsinya sistem

hukum pertanian yang kuat, lengkap, terdesentralisasi, dan berkerakyatan

dalam mendukung pembangunan pertanian”. Dalam upaya mewujudkan visi

tersebut, Misi yang harus diemban oleh Biro Hukum, Kementerian Pertanian

2015-2019 adalah:

a. menginventarisasi, menelaah, dan menyusun peraturan perundang-

undangan bidang pertanian berdasarkan Prolegtan;

b. mengembangkan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum;

c. mensosialisasikan peraturan perundang-undangan bidang pertanian;

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 9

d. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan

bidang pertanian; dan

e. memberikan advokasi, litigasi hukum, dan penyusunan naskah perjanjian.

C. Tujuan

Sesuai dengan visi, misi, tugas dan fungsi Biro Hukum, maka tujuan yang akan

dicapai oleh Biro Hukum meliputi :

a. menginventarisir bahan peraturan perundang-undangan bidang hukum

pertanian yang lengkap, terhimpunnya bahan dan informasi sebagai bahan

penyusunan kebijakan serta tersusunnya konsep kebijakan yang ditetapkan

dalam bentuk peraturan;

b. berkembangnya dan terkelolanya Jaringan Dokumentasi dan Informasi

Hukum pertanian yang cepat, dan lengkap serta pemahaman hukum

pertanian;

c. terhimpunnya dan mensosialisasikan informasi dan penerangan kepada

masyarakat tentang peraturan perundang-undangan bidang pertanian.

d. tersusunnya naskah perjanjian/Kontrak atau MoU bidang Pertanian;

e. mewujudkan kepastian hukum dan keadilan bagi para pelaku usaha, dan

pemangku kepentingan;

f. terlayaninya pertimbangan dan litigasi hukum Perdata dan Tata Usaha

Negara, serta Uji Materiil (judicial review);

g. memfasilitasi berbagai kegiatan ketata usahaan dan urusan rumah tangga

Biro;

D. Sasaran Kegiatan

Sesuai tujuan yang ingin dicapai, maka ditetapkan sasaran kegiatan

‘’Terbentuknya peraturan perundang-undangan dan menurunnya permasalahan

hukum bidang pertanian’’, dengan kegiatan sebagai berikut:

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 10

a. terbentuknya sistem hukum pertanian yang kuat dan lengkap melalui produk

peraturan perundang-undangan di bidang pertanian;

b. tersusunnya naskah perjanjian;

c. terlaksananya pemberian pertimbangan dan litigasi hukum;

d. terkelolanya Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum;

e. terselenggaranya layanan ketatausahaan Biro.

E. Kebijakan

Untuk terwujudnya sasaran dan tujuan sesuai visi dan misi yang telah

ditetapkan, maka Kebijakan Biro Hukum adalah:

a. penguatan peraturan perundang-undangan bidang Pertanian;

b. peningkatan kualitas pelayanan hukum secara konsisten (cepat, tepat dan

aman) dengan memperhatikan pergeseran paradigma pembangunan hukum

yaitu privatisasi, desentralisasi dan globalisasi untuk menghormati HAM, HKI

dan lingkungan hidup serta menjamin terwujudnya supremasi hukum bagi

masyarakat petanian;

c. peningkatan penyusunan naskah perjanjian bidang pertanian;

d. peningkatan kualitas ketersediaan dan pengelolaan dokumentasi dan

informasi hukum

Untuk terwujudnya sasaran dan tujuan sesuai visi dan misi yang telah

ditetapkan, maka strategi Biro Hukum adalah sebagai berikut:

a. peningkatan penyempurnaan, evaluasi, serta pengkajian produk hukum

pertanian sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat;

b. peningkatan pengembangan pemberian pertimbangan dan litigasi hukum

serta perjanjian di bidang pertanian;

c. peningkatan profesionalisme dan semangat kerja SDM di bidang hukum;

d. peningkatan kualitas ketersediaan dan pengelolaan dokumentasi dan

informasi hukum; dan

e. menyelenggarakan ketatausahaan yang profesional.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 11

F. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Dari Rencana Strategis tersebut di atas, kemudian dijabarkan dalam Rencana

Kinerja Tahunan (RKT), yang selanjutnya berdasarkan RKT tersebut disusun

Perjanjian Kinerja (PK) sebagai berikut:

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Terbentuknya peraturan

perundang-undangan dan

menurunnya permasalahan

hukum bidang pertanian

1. Prosentase Peraturan

Perundang-undangan

yang diterbitkan

berdasarkan Prolegnas

dan Prolegtan

75 persen

2. Prosentase Layanan

Bantuan Hukum Lingkup

Kementerian Pertanian

yang terselesaikan

72 persen

3. Prosentase Naskah

Perjanjian yang

dihasilkan

82 persen

Tabel 2. Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2016

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 12

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Kriteria Ukuran Keberhasilan

Gambaran kinerja Biro Hukum Sekretariat Jenderal Tahun 2016 dapat diketahui

dari hasil pengukuran kinerja sesuai dengan Perjanjian Kinerja (PK) yaitu

dengan membandingkan antara realisasi dengan target yang ditentukan di awal

tahun. Untuk mengukur tingkat capaian kinerja tahun 2016 tersebut, maka

digunakan metode scoring yang mengelompokkan capaian kedalam 4 (empat)

kategori kinerja terhadap sasaran yang telah ditetapkan, yaitu; (1) Skala 1

Kinerja sangat baik, untuk capaian kinerja lebih besar dari 100%; (2) Skala 2

Kinerja baik, untuk capaian kinerja antara 80% sampai dengan 100%; (3) Skala

3 Kinerja kurang baik, untuk capaian kinerja antara 60% sampai 79,99%; (4)

Skala 4 : Kinerja buruk, untuk capaian kinerja kurang dari 60%.

B. Capaian Kinerja

Dalam hal ini memuat pencapain sasaran kegiatan Pembinaan Hukum di

bidang Pertanian yang telah dicapai selama Tahun 2016, yaitu sebagai berikut:

1. Peraturan Perundang-undangan yang diterbitkan berdasarkan

Prolegnas dan Prolegtan

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di

bidang pertanian, dibutuhkan adanya landasan kerja dalam bentuk

peraturan perundang-undangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

atas peraturan perundang-undangan yang baik, perlu ditetapkan rencana

kerja dalam bentuk Program Legislasi Nasional dan Program Legislasi

Pertanian dengan cara dan metode yang pasti, baku dan standar yang

mengikat semua lembaga yang berwenang. Biro Hukum sesuai perjanjian

kinerja tahun 2016, capaian kinerja indikator peraturan perundang-

undangan yang diterbitkan berdasarkan prolegnas dan prolegtan

mempunyai target 75 persen dari pemetaan sebanyak 71 peraturan

sesuai prolegtan tahun 2016.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 13

Program Legislasi Pertanian Tahun 2016 telah dilaksanakan di Solo-Jawa

Tengah pada tanggal 22 s/d 24 Maret 2016 dan telah ditetapkan dengan

Keputusan Menteri Pertanian Nomor 360/Kpts/HK.000/5/2016 tentang

Program Legislasi Pertanian Tahun 2016. Masing-masing dari unit kerja

eselon I lingkup Kementerian Pertanian telah menyampaikan usulan

Program Legislasi Pertanian tahun 2016, pada tahun 2016 telah

ditetapkan 71 (tujuh puluh satu) peraturan dari Pemrakarsa Eselon I

Kementerian Pertanian.

Sampai dengan akhir tahun 2016, sesuai dengan tugas dan fungsi Biro

Hukum melaksanakan koordinasi, dan penyusunan peraturan perundang-

undangan telah menerbitkan 1 (satu) Peraturan Pemerintah dan 48

(empat puluh delapan) Peraturan Menteri Pertanian berdasarkan

Prolegnas dan Prolegtan atau 69% dari Program Legislasi Pertanian.

Capaian tersebut jika dibandingkan dengan target pada perjanjian kinerja

tahun 2016 sebesar 75%, maka persentase keberhasilan capaian kinerja

Biro Hukum dalam penyusunan Peraturan Perundang-undangan yang

diterbitkan berdasarkan Prolegnas dan Prolegtan sebesar 92% (sembilan

puluh dua persen) yang tergolong dalam kategori Skala 2 Kinerja Baik,

dengan uraian sebagai berikut:

a. Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan telah

menerbitkan sampai dengan akhir tahun 2016 sebanyak 6 (enam)

peraturan, sebagai berikut:

(1) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 04/Permentan/HK.140/2/2016

tentang Pedoman Subsidi Benih Tahun Anggaran 2016;

(2) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 08/Permentan/KB.400/2/2016

tentang Pedoman Perencanaan Perkebunan Berbasis Spasial;

(3) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 18/Permentan/KB.330/5/2016

tentang Pedoman Peremajaan Perkebunan Kelapa Sawit;

(4) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 27/Permentan/KB.320/5/2016

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor

67/Permentan/OT.140/5/2016 tentang Persyaratan Mutu Dan

Pemasaran Biji Kakao;

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 14

(5) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 29/Permentan/KB.410/5/2016

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor

98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha

Perkebunan;

(6) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 37/Permentan/HK.140/8/2016

tentang Sarana Hortikultura Yang Belum Dapat Diproduksi di

Dalam Negeri;

b. Bidang Prasarana, Sarana, Penelitian dan Pengembangan Pertanian

telah menerbitkan sampai dengan akhir tahun 2016 sebanyak 2 (dua)

peraturan, sebagai berikut:

(1) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 05/Permentan/PP.200/2/2016

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Republik

Indonesia Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Nomor

71/Permentan/PP.200/12/2015;

(2) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32/Permentan/SR.230/6/2016

tentang Petunjuk Teknis Kredit Usaha Rakyat di Sektor Pertanian;

c. Bidang Manajemen dan Sumber Daya Manusia Pertanian telah

menerbitkan sampai dengan akhir tahun 2016 sebanyak 27 (dua puluh

tujuh) peraturan, sebagai berikut:

(1) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01/Permentan/OT.010/1/2016

tentang Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Unit Pelaksana

Teknis Kementerian Pertanian;

(2) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 02/Permentan/KU.030/1/2016

tentang Petunjuk Teknis Akuntansi Penerimaan Negara Bukan

Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Pertanian;

(3) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 03/Permentan/KU.030/1/2016

tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Negara Bukan Pajak yang

Berlaku pada Kementerian Pertanian;

(4) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 06/Permentan/KU.060/2/2016

tentang Pedoman Pemberian Tunjungan Kinerja Bagi Pegawai di

Lingkungan Kementerian Pertanian;

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 15

(5) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 07/Permentan/TU.120/2/2016

tentang Tata Naskah Dinas Kementerian Pertanian;

(6) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 15/Permentan/OT.240/4/2016

tentang Roadmap Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian

Tahun 2015-2019;

(7) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.040/5/2016

tentang Uraian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Lingkup

Sekretariat Jenderal;

(8) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 20/Permentan/OT.040/5/2016

tentang Uraian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Lingkup

Direktorat Jenderal Hortikultura;

(9) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 21/Permentan/OT.040/5/2016

tentang Uraian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Lingkup

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian;

(10) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/OT.040/5/2016

tentang Uraian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Lingkup

Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pertanian;

(11) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 23/Permentan/OT.040/5/2016

tentang Uraian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Lingkup

Badan Ketahanan Pangan;

(12) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 24/Permentan/OT.040/5/2016

tentang Uraian Tugas Pekerjaan Unit Eselon IV Lingkup Badan

Ketahanan Pangan;

(13) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25/Permentan/HM.130/5/2015

tentang Perubahan Atas Peraturan Mentri Pertanian No

32/Permentan/OT.140/5/2011 tentang Pengelolaan Dan

Pelayanan Infromasi Publik DI Lingkungan Pertanian;

(14) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 28/Permentan/KP.350/5/2016

tentang Pedoman Uji Kompetensi Pejabat Fungsional Analis

Pasar Hasil Pertanian;

(15) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 30/Permentan/OT.040/6/2016

tentang Uraian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Lingkup

Inspektorat Jenderal;

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 16

(16) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 31/Permentan/OT.040/6/2016

tentang Uraian Tugas Pekerjaan unit Kerja Eselon IV Lingkup

Direktorat Jenderal Dan Kesehatan Hewan;

(17) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/Permentan/OT.010/8/2016

tentang Pemetaan Urusan Pemerintahan Bidang Pangan Dan

Bidang Pertanian;

(18) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 41/Permentan/OT.040/8/2016

tentang Uraian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Lingkup

Direktorat Jenderal Perkebunan;

(19) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2016

tentang Pedoman Nomeklatur, Tugas Dan Fungsi Dinas Urusan

Pangan Dan Dinas Urusan Pertanian Daerah Provinsi dan

Kebupaten/Kota;

(20) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/TI.100/11/2016

tentang Permentan tentang Penyelenggaraan Teknologi Informasi

dan Komunikasi di Kementerian Pertanian;

(21) Peraturan Menteri Pertanian Nomor

52/Permentan/OT.040/11/2016 tentang Uraian Tugas Pekerjaan

Unit Kerja Eselon IV Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan;

(22) Peraturan Menteri Pertanian Nomor

53/Permentan/OT.040/11/2016 tentang Uraian Tugas Pekerjaan

Unit Kerja Eselon IV Lingkup Direktorat Jenderal Prasarana Dan

Sarana Pertanian;

(23) Peraturan Menteri Pertanian Nomor

54/Permentan/PP.140/11/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 75/Permentan/OT.140/11/2011 tentang

Lembaga Sertifikasi Produk Bidang Pertanian;

(24) Peraturan Menteri Pertanian Nomor

56/Permentan/SR.310/11/2016 tentang Permentan tentang

Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian;

(25) Peraturan Menteri Pertanian Nomor

60/Permentan/KP.340/12/2016 tentang Permentan tentang

Penilaian Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Pertanian;

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 17

(26) Peraturan Menteri Pertanian Nomor

67/Permentan/SM.050/12/2016 tentang Pembinaan Kelembagaan

Petani;

(27) Peraturan Menteri Pertanian Nomor

69/Permentan/SR.310/12/2016 tentang Alokasi Dan Harga Eceran

Tertinggi Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian Tahun

Anggaran 2017;

d. Bidang Ternak dan Hewan telah menerbitkan sampai dengan akhir

tahun 2016 sebanyak 9 (sembilan) peraturan perundang-undangan,

sebagai berikut:

(1) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pemasukan

Ternak Dan/Atau Produk Hewan Dalam Hal Tertentu Yang

Berasal Dari Negara Atau Zona Dalam Suatu Negara;

(2) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10/Permentan/PK.210/3/2016

tentang Penyediaan dan Peredaran Semen Beku;

(3) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 16/Permentan/PK.440/5/2016

tentang Pemasukan Ternak Ruminansia Besar Ke Dalam Wilayah

Negara Republik Indonesia;

(4) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17/Permentan/Pk.450/5/2016

tentang Pemasukan Daging Tanpa Tulang Dalam Hal Tertentu

Dari Negara dan Zona Dalam Suatu Negara Asal Pemasukan;

(5) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/Permentan/PK.230/5/2016

tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras;

(6) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 34/Permentan/PK.210/7/2016

tentang Permasukan Karkas,Daging, Jeroan Dan/atau Olahan

kedalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

(7) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36/Permentan/LB.070/8/2016

tentang Pengkajian Keamanan Pakan Produk Rekayasa Genetik;

(8) Peraturan Menteri Pertanian Nomor

49/Permentan/PK.440/10/2016 tentang Pemasukan Ternak

Ruminansia Besar Ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 18

(9) Peraturan Menteri Pertanian Nomor

61/Permentan/PK.230/12/2016 tentang Penyediaan, Peredaran,

dan Pengawasan Ayam Ras;

e. Bidang Karantina Pertanian telah menerbitkan sampai dengan akhir

tahun 2016 sebanyak 5 (lima) Peraturan Menteri Pertanian, sebagai

berikut:

(1) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11/Permentan/KR.100/3/2016

tentang Pelaksanaan Transparansi Perjanjian SPS-WTO;

(2) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 13/Permentan/KR.040/4/2016

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor

04/Permentan/KR.340/2/2015 tentang Pengawasan Keamanan

Pangan terhadap Pemasukan Pangan Segar Asal Tumbuhan;

(3) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 14/Permentan/KR.100/3/2016

tentang Bentuk dan Jenis Dokumen Tindakan Karantina

Tumbuhan dan Pengawasan Pangan Segar Asal Tumbuhan;

(4) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36/Permentan/LB.070/8/2016

tentang Pengkajian Keamanan Pakan Produk Rekayasa Genetik;

(5) Peraturan Menteri Pertanian Nomor

55/Permentan/KR.040/11/2015 tentang Pengawasan Keamanan

Pangan terhadap Pangan Segar Asal Tumbuhan;

2. Layanan Bantuan Hukum Lingkup Kementerian Pertanian yang

terselesaikan

Dalam penyelenggaraan pembangunan pertanian serta pelaksanaan

tugas dan fungsi Kementerian Pertanian sering dihadapkan pada

permasalahan hukum. Untuk itu dalam rangka memberikan bantuan dan

pelayanan hukum terhadap unit kerja/satuan kerja lingkup Kementerian

Pertanian, sesuai tugas dan fungsi Biro Hukum Sekretariat Jenderal

memberikan layanan Bantuan Hukum untuk penanganan perkara Perdata,

Tata Usaha Negara, Judicial Review di Mahkamah Agung dan

Konstitutional Review di Mahkamah Konstitusi.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 19

Dalam penanganan perkara Perdata, Tata Usaha Negara, dan Judicial

Review di Mahkamah Agung, Biro Hukum berkoordinasi dengan Eselon I

terkait/satker di Lingkup Kementerian Pertanian dan khusus penanganan

perkara terkait aset BMN berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan

c.q. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. Sedangkan dalam

penanganan perkara Konstitutional Review di Mahkamah Konstitusi, Biro

Hukum berkoordinasi dengan Eselon I terkait Lingkup Kementerian

Pertanian dan Direktorat Litigasi Peraturan Perundang-Undangan

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia selaku Kuasa Hukum

Presiden R.I.

Berdasarkan perjanjian kinerja tahun 2016 untuk target capaian kinerja

indikator layanan bantuan hukum lingkup Kementerian Pertanian yaitu

72% dari target pemetaan layanan bantuan hukum tahun 2016 yaitu 29

perkara. Biro Hukum pada tahun 2016 sesuai tugas dan fungsi telah

memberikan layanan pertimbangan dan litigasi hukum sebanyak 29

perkara dengan rincian sebagai berikut:

No. PERKARA Jumlah Perkara

Keterangan*)

1. Perdata - 28 (dua puluh delapan) perkara ditangani Biro Hukum

- 1 (satu) perkara tidak ditangani, karena Biro Hukum tidak dilibatkan yaitu perkara No. 06/G/2016/PTUN.JKT di PTUN Jakarta mengenai Pemberitahuan Penolakan Terhadap Permohonan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) PT. Sumber Pangan Utama

- Ditjen PSP 1

- Ditjen Tanaman Pangan 2

- Ditjen Hortikultura 1

- Ditjen Perkebunan 6

- Ditjen PKH 2

- Badan Litbang Pertanian 9

- Badan Karantina

Pertanian 1

Jumlah 22

2. Tata Usaha Negara

- Ditjen Tanaman Pangan 1

- Ditjen Hortikultura 1

Jumlah 2

3. Judicial Review di

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 20

Mahkamah Agung

- Ditjen Perkebunan 1

Jumlah 1

4. Konstitusional Review di

Mahkamah Konstitusi

- Ditjen Perkebunan 2

- Ditjen PKH 2

Jumlah 4

Total No. 1 + 2 + 3 + 4 29

Tabel 3. Daftar Pemetaan Perkara

Dalam rangka pemberian pertimbangan dan litigasi hukum, capaian

kinerja Biro Hukum pada tahun 2016 telah menyelesaikan 28 (dua puluh

delapan) perkara atau 96% sebagaimana pada tabel tersebut di atas,

maka persentase keberhasilan capaian kinerja Biro Hukum dalam hal

layanan bantuan hukum lingkup Kementerian Pertanian lebih dari 100%

yang tergolong dalam kategori Skala 1 Kinerja Sangat Baik, dengan

uraian sebagai berikut:

a. Perkara Perdata

Bahwa penanganan perkara Perdata di Pengadilan Negeri, Banding di

Pengadilan Tinggi, Kasasi di Mahkamah Agung, dan Peninjauan

Kembali di Mahkamah Agung, Biro Hukum Kementerian Pertanian

berkoordinasi dengan Eselon I terkait Lingkup Kementerian Pertanian.

Penanganan perkara Perdata selama Tahun 2016 sebanyak 22 (dua

puluh dua), sebagai berikut:

(1) Perkara Nomor 34/Pdt.G/2011/PN.Sky. di Pengadilan Negeri

Sekayu jo. Nomor 86/Pdt/2012/PT.Plg. di Pengadilan Tinggi

Palembang jo. Nomor 1349/K/Pdt/ 2013 di Mahkamah Agung,

dalam tingkat Peninjauan Kembali tanggal 27 Januari 2016 amar

putusannya menyatakan: Menolak permohonan Peninjauan

Kembali dari Para Pemohon Peninjauan Kembali: 1. Wiwin Yanto

selaku ahli waris almarhum Burhanudin/Bujang. Kementerian

Pertanian dinyatakan menang dan sudah dilakukan Eksekusi;

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 21

(2) Perkara Nomor 94/PDT/2015/PT.DKI di PT Jakarta, dalam tingkat

Banding tanggal 7 April 2015, amar putusannya menyatakan:

menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta No.

396/Pdt.G/2013/PN.JKT.Sel tanggal 13 Februari 2014 yang

dimohonkan Banding;

(3) Perkara Nomor 238/PDT/2016/PT.DKI di Pengadilan Tinggi

Jakarta, dalam tingkat Banding tanggal 30 Mei 2016 yang

diberitahukan secara resmi oleh Pengadilan Negeri Jakarta

Selatan pada tanggal 5 September 2016 amar putusannya

menyatakan: Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta

Selatan No. 440/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Sel tanggal 23 April 2015,

yang dimohonkan banding tersebut. Kementerian Pertanian telah

mendaftarkan upaya hukum Kasasi pada tanggal 15 September

2016 dan telah menyerahkan Memori Kasasi pada tanggal 28

September 2016;

(4) Perkara Nomor 235 PK/PDT/2016 di Mahkamah Agung, dalam

tingkat Peninjauan Kembali tanggal 27 Juni 2016 amar

putusannya menyatakan: Menolak permohonan peninjauan

kembali dari Para Pemohon Peninjuan Kembali 1. Prof. Dr. Ika

Mustika, S.U., 2. Nasrul Zainuddin, S.IP. Tindaklanjutnya

melakukan Eksekusi.

(5) Perkara Nomor 145/Pdt/2016/PT.Bdg di Pengadilan Tinggi

Bandung, dalam tingkat Banding tanggal 13 Juni 2016 amar

putusannya menyatakan: Menguatkan putusan Pengadilan Negeri

Depok tanggal 22 Januari 2015 Nomor 26/PDT.PLW/2006 yang

dimohonkan banding tersebut (Putus Tingkat Banding di

Pengadilan Tinggi Bandung). Kementerian Pertanian telah

menyerahkan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 22 Desember

2016 melalui Pengadilan Negeri Depok. Sekarang sedang dalam

proses Kasasi di Mahkamah Agung;

(6) Perkara Nomor 238/PDT/2015/PT.DKI di Pengadilan Tinggi

Jakarta, dalam tingkat Banding tanggal 27 Juli 2015, amar

putusannya menyatakan: Menghukum Tergugat/Terbanding untuk

bertanggung jawab dan mengganti kerugian akibat tidak

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 22

diterbitnya RIPH Penggugat/Pembanding periode kedua Juli-

Desember 2013 yaitu: Kerugian Materiil sebesar

Rp.2.000.000.000,00 dan Kerugian Immateriil sebesar

Rp500.000.000,00 dengan Total sebesar Rp2.500.000.000,00

(dua milyar lima ratus juta rupiah). Kementerian Pertanian telah

mendaftarkan upaya hukum Kasasi pada tanggal 28 Oktober 2015

dan telah menyerahkan Memori Kasasi melalui Pengadilan Negeri

Jakarta Selatan pada tanggal 11 November 2015. Sekarang

sedang dalam proses Kasasi di Mahkamah Agung;

(7) Perkara Nomor 631 PK/PDT/2015 di Mahkamah Agung, dalam

tingkat Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung tanggal 29 Maret

2016 amar putusannya menyatakan: Menolak permohonan

peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali

Pemerintah R.I. c.q. Departemen Pertanian R.I. c.q. Kantor

Wilayah Departemen Pertanian Provinsi Jawa Barat c.q.

Departemen Pertanian Kabupaten Bekasi c.q. Balai Penelitian

Benih Kabupaten Bekasi. Telah dilakukan rapat koordinasi tanggal

7 Oktober 2016 dan menyerahkan proses hukum selanjutnya

kepada Kementerian Keuangan selaku Pengelola BMN untuk

mengajukan perlawanan hukum berdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 244/PMK.06/2012 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Barang Milik

Negara;

(8) Perkara Nomor 145/Pdt/2015/PT.Pdg di Pengadilan Tinggi

Padang, dalam tingkat Banding tanggal 11 November 2015 amar

putusannya menyatakan: Menguatkan putusan Pengadilan Negeri

Padang No.134/PDT.G/ 2014/PN.Pdg tanggal 6 Agustus 2015

yang dimohonkan banding tersebut. Penggugat/Pembanding

mengajukan upaya hukum Kasasi dan telah menyerahkan Memori

Kasasi pada tanggal 28 Desember 2015, sedangkan Kementerian

Pertanian telah menyerahkan Kontra Memori Kasasi pada tanggal

25 Januari 2016. Sekarang sedang dalam proses pemeriksaan

Kasasi di Mahkamah Agung;

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 23

(9) Perkara Nomor 1/Pdt/2016/PT.Bdg di Pengadilan Tinggi Bandung,

dalam tingkat Banding tanggal 24 Maret 2016 amar putusannya

menyatakan: Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung

tertanggal 23 Juni 2015, Nomor 519/Pdt.G/2014/PN.Bdg. yang

dimohonkan banding tersebut. Kementerian Keuangan telah

mengajukan dan menyerahkan Memori Kasasi pada tanggal 10

Mei 2016 dan Kementerian Pertanian telah menyerahkan Kontra

Memori Kasasi pada tanggal 13 Juni 2016. Sekarang sedang

dalam proses pemeriksaan Kasasi di Mahkamah Agung;

(10) Perkara Nomor 24/Pdt/2016/PT.Pdg di Pengadilan Tinggi Padang,

dalam tingkat Banding tanggal 28 April 2016 amar putusannya

menyatakan: menguatkan putusan PN Padang No.

57/Pdt.G/2015/PN.PDG tanggal 17 Desember 2015 yang

dimohonkan Banding. Penggugat/Pembanding mengajukan upaya

hukum Kasasi dan telah menyerahkan Memori Kasasi pada

tanggal 22 Juli 2016, sedangkan Kementerian Pertanian telah

menyerahkan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 5 Agustus

2016. Sekarang sedang dalam proses pemeriksaan Kasasi di

Mahkamah Agung;

(11) Perkara Nomor 34/PDT/2016/PT.KPG di Pengadilan Tinggi

Kupang, dalam tingkat Banding tanggal 1 Juni 2016 amar

putusannya menyatakan: Menguatkan putusan Pengadilan Negeri

Kupang Nomor: 92/Pdt.G/2015/ PN.KPG, tanggal 26 Nopember

2015 yang dimohonkan banding tersebut. Penggugat/Pembanding

mengajukan upaya hukum Kasasi dan telah menyerahkan Memori

Kasasi pada tanggal 13 Juli 2016, sedangkan Kementerian

Pertanian telah menyerahkan Kontra Memori Kasasi pada tanggal

1 Agustus 2016. Sekarang sedang dalam proses pemeriksaan

Kasasi di Mahkamah Agung;

(12) Perkara Nomor 149/Pdt.G/2015/PN.Mdo di Pengadilan Negeri

Manado, berdasarkan informasi dari BPTP Sulawesi Utara

Putusannya dimenangkan oleh Kementerian Pertanian;

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 24

(13) Perkara Nomor 92/Pdt/2016/PT.Pbr tanggal 9 Desember 2016 di

Pengadilan Tinggi Pekanbaru amar putusannya menyatakan:

menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya. Melalui relaas

pemberitahuan tanggal 19 Desember 2016,

Penggugat/Pembanding mengajukan Kasasi dan Peberitahuan

penyerahan Memori Kasasi recara resmi diberitahukan kepada

Kementerian Pertanian pada tanggal 11 Januari 2017. Sekarang

sedang dalam proses persiapan penyusunan Kontra Memori

Kasasi;

(14) Perkara Nomor 17/Pdt.G/2015/PN.Siak. di Pengadilan Negeri

Siak, sedang dalam proses Mediasi di Pengadilan Negeri Siak;

(15) Perkara Nomor 01/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel di Pengadilan Negeri

Jaksel, pada tanggal 27 September 2016 amar putusannya

menyatakan gugatan Penggugat tidak diterima. Penggugat

mengajukan Banding dan telah mengajukan Memori Banding

pada tanggal 8 November 2016 dan Kementerian Pertanian telah

menyerahkan Kontra Memori Banding pada tanggal 25 November

2016. Sekarang sedang dalam proses Banding di Pengadilan

Tinggi Jakarta;

(16) Perkara Nomor 3/Pdt.G/2016/PN.Lbh di Pengadilan Negeri

Labuha, Putusan Majelis Hakim pada tanggal 2 Desember 2016

Kementerian Pertanian menang;

(17) Perkara Nomor 54/Pdt.G/2016/PN.Pbr.di Pengadilan Negeri

Pekanbaru, pada tanggal 17 Mei 2016 terjadi Kesepakatan Damai;

(18) Perkara Nomor 188/Pdt.G/2016/PN.Tng. di Pengadilan Negeri

Tangerang, pada tanggal 7 September 2016 Penggugat melalui

Kuasa Hukumnya telah mencabut gugatan berdasarkan Surat

Nomor 116/A-1/LO-AJL/9/2016 perihal Pencabutan Gugatan

Perkara Nomor 188/Pdt.G/2016/PN.Tng;

(19) Perkara Nomor 118/Pdt.G/2016/PN.Plk. di Pengadilan Negeri

Palangkaraya sedang dalam proses penysusunan Duplik;

(20) Perkara Nomor 300/Pdt.G/2016/PN.Prp di Pengadilan Negeri

Pengaraian sedang dalam proses Mediasi;

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 25

(21) Perkara Peninjauan Kembali Nomor 15/PDT.G/2011/PN.Msh di

Pengadilan Negeri Masohi jo. Nomor 36/PDT/2012/PT.Mal di

Pengadilan Tinggi Maluku jo. Nomor 1832 K/Pdt/2013 di

Mahkamah Agung, pada tanggal 18 November 2016 telah

dilakukan pendaftaran Peninjauan Kembali dan pada tanggal

14 Desember 2016 telah dilakukan Pemerikasan Bukti (novum)

dan saksi-saksi. Sekarang sedang dalam proses pemeriksaan

Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung;

(22) Perkara Nomor 232/Pdt.G/2016/PN.Dpk di Pengadilan Negeri

Depok, pada tanggal 8 Desember 2016 telah dilakukan sidang

pertama. Sekarang sedang dalam proses di Pengadilan Negeri

Depok;

b. Perkara Tata Usaha Negara

Penanganan perkara Tata Usaha Negara di Pengadilan Tata Usaha

Negara, Banding di Pengadilan Tinggi, Kasasi di Mahkamah Agung,

dan Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung, Biro Hukum

Kementerian Pertanian berkoordinasi dengan Eselon I terkait Lingkup

Kementerian Pertanian. Perkara Tata Usaha Negara selama Tahun

2016 sebanyak 2 (dua) yaitu 1 (satu) perkara ditangani oleh Biro

Hukum dan 1 (satu) perkara Biro Hukum tidak dilibatkan, sebagai

berikut:

(1) Perkara Nomor 235 K/TUN/2016 di Mahkamah Agung, dalam

tingkat Kasasi Mahkamah Agung tanggal 28 Juli 2016 amar

putusannya menyatakan: menolak permohonan kasasi Pemohon

Kasasi Ir. Daddy Muljadi Wiriasasmita, MA gr.sc., dkk.;

(2) Perkara Nomor 06/G/2016/PTUN.JKT di PTUN Jakarta, dalam

penanganan perkara tersebut Biro Hukum tidak dilibatkan.

Diperoleh informasi bahwa permasalahan tersebut diselesaikan

melalui jalur damai oleh Direktorat Jenderal Hortikultura

sebagaimana Akta Pencabutan Permohonan Banding Nomor

06/G/2016/PTUN-JKT tertanggal 30 Juni 2016;

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 26

c. Judicial Review di Mahkamah Agung

Perkara Nomor 46 P/HUM/2014 tanggal 30 Juni 2014 mengenai uji

materiil Pasal 15, Pasal 17 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), Pasal

18, Pasal 21 huruf e, huruf d, huruf g, Pasal 24, Pasal 26 ayat (2), dan

Pasal 59 Peraturan Menteri Pertanian Nomor

98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha

Perkebunan. Putusan Majelis Hakim Mahkamah Agung tanggal 22

Oktober 2014 telah diberitahukan secara resmi kepada Kementerian

Pertanian melalui Surat Mahkamah Agung R.I. Nomor

04/P.PTS/I/2016/46 P/HUM/2014 tertanggal 29 Januari 2016 hal

Pengiriman Putusan Perkara Hak Uji Materiil Reg. No. 46 P/HUM/2014

amarnya menyatakan: Menolak permohonan keberatan hak uji materiil

dari Para Pemohon in casu Redatus Musa, Dkk.

d. Konstitusional Review di Mahkamah Konstitusi

Dalam penanganan perkara Uji Materiil di Mahkamah Konstitusi, Biro

Hukum Kementerian Pertanian berkoordinasi dengan Eselon I terkait

Lingkup Kementerian Pertanian dan Direktorat Litigasi Peraturan

Perundang-Undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

selaku Kuasa Hukum Presiden Republik Indonesia, Kementerian

Pertanian pada tanggal 29 Februari 2016 telah mendapatkan anugerah

penghargaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia Nomor: M.HH-14.KP.07.05 Tahun 2016 tentang

Pemberian Anugerah Litigasi Konstitusi karena telah berpartisipatif

dalam penanganan pengujian undang-undang di Mahkamah Konstitusi.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 27

Foto Anugerah Litigasi Konstitusi

Gambar 1. Foto Anugerah Litigasi Konstitusi

Penanganan perkara Uji Materiil selama tahun 2016 sebanyak 4

(empat), sebagai berikut:

(1) Perkara Nomor 117/PUU-XIII/2015 tanggal 17 September 2015

mengenai uji materiil Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 30 ayat (2)

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan

Kesehatan Hewan yang dianggap Pemohon bertentangan dengan

Pasal 33 UUD 1945. Putusan tanggal 4 Agustus 2016 amarnya

menyatakan: Menolak Permohonan Pemohon (Aswin Pulungan,

Dkk);

(2) Perkara Nomor 122/PUU-XIII/2015 tanggal 5 Oktober 2015

mengenai uji materiil Pasal 12 ayat (1) dan Pasal 55 huruf a, c, d

jo. Pasal 107 huruf a, c, d Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014

tentang Perkebunan yang dianggap Pemohon bertentangan

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 28

dengan Pasal 33 UUD 1945. Putusan tanggal 31 Mei 2016

amarnya menyatakan: Permohonan Para Pemohon tidak dapat

diterima;

(3) Perkara Nomor 129/PUU-XIII/2015 tanggal 29 Oktober 2015

mengenai uji materiil Pasal 36C ayat (1) dan ayat (3), Pasal 36D

ayat (1) serta Pasal 36E ayat (1) Undang-Undang Nomor 41

Tahun 2014 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 18 Tahun

2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang dianggap

Pemohon bertentangan dengan Pasal 33 UUD 1945. Sedang

dalam proses di Mahkamah Konstitusi dan menunggu putusan

Mahkamah Konstitusi;

(4) Perkara Nomor 138/PUU-XIII/2015 tanggal 13 Nov 2015

mengenai uji materiil Pasal 12, Pasal 13, Pasal 27 ayat (3), Pasal

29, Pasal 30 ayat (1), Pasal 42, Pasal 55, Pasal 57, Pasal 58 ayat

(1), Pasal 58 (2), Pasal 107 dan Pasal 114 ayat (3) Undang-

Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan yang

dianggap Pemohon bertentangan dengan Pasal 33 UUD 1945.

Putusan tanggal 27 Oktober 2016 amarnya menyatakan:

Mengabulkan permohonan Para Pemohon untuk sebagian;

3. Naskah Perjanjian yang dihasilkan

Untuk melaksanakan dan mendukung pembangunan pertanian, Biro

Hukum setiap tahunnya melakukan penyusunan kerjasama dengan

berbagai pihak yang dituangkan dalam naskah perjanjian. Kerjasama

yang telah dilakukan tersebut diharapkan memberikan kontribusi yang

nyata dalam optimalisasi tugas pokok dan fungsi dari Kementerian

Pertanian. Kerjasama yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian dapat

berupa Kesepakatan Bersama, Nota Kesepahaman maupun Perjanjian

Kerjasama yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian atau oleh Pejabat

Eselon I dengan Kementerian/Lembaga lain, Pemerintah Daerah maupun

dengan pihak swasta. Kerjasama yang dilakukan oleh Kementerian

Pertanian tersebut diharapkan dapat memberikan nilai kemanfaatan yang

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 29

maksimal untuk para pihak, khususnya Kementerian Pertanian sehingga

dapat menumbuh kembangkan kegiatan di bidang pertanian, dengan

tujuan akhir yaitu kesejahteraan masyarakat khususnya petani.

Pada akhir tahun 2016, Biro Hukum telah menghasilkan 459 (empat ratus

lima puluh sembilan) naskah perjanjian bidang pertanian berdasarkan dari

Peta Perjanjian Tahun 2016 sebanyak 35 Naskah Perjanjian. Capaian

tersebut jika dibandingkan dengan target pada perjanjian kinerja tahun

2016 sebesar 82%, maka persentase keberhasilan capaian kinerja Biro

Hukum dalam hal penyusunan naskah perjanjian lebih dari 100% yang

tergolong dalam kategori Skala 1 Kinerja Sangat Baik, dengan uraian

sebagai berikut:

(1) Kesepakatan Bersama Nomor 1524/TI.030/E/10/2016,

525/5217/KSP/DISBUN, 525/500/UT/2016, 5/NKK-SRY/HUK/2016,

520/540/DITANBUN/X/2016, 071/INOBU/X/2016 antara Direktorat

Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi

Kalimantan Tengah, Pemerintah Kabupaten Kota Waringin Barat,

Pemerintah Kabupaten Seruyan, Pemerintah Kabupaten Gunung

Mas, Yayasan Penelitian Inovasi Bumi tentang Pengembangan

Sistem Data dan Informasi Perkebunan Kelapa Sawit Swadaya Di

Provinsi Kalimantan Tengah;

(2) Perjanjian Kerjasama Nomor 136/HK.230/I/02/2016,

17053/HK.200/F/02/2016, 01/E/PKS/2016, 01/F/PKS/2016,

06/KS/IPH LIPI/II/2016 antara Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Peternakan

dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia,

Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik

Indonesia, Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kementerian

Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia,

Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati, Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia tentang Riset, Pengembangan dan

Implementasi Inovasi Bidang Pertanian;

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 30

(3) Perjanjian Kerjasama Nomor 219/Kpts/TI.010/A7/02/2016,

08.03.15/KS.P/26-II/2016 antara Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian Kementerian Pertanian dan Direktorat Statistik Tanaman

Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Badan Pusat Statistik tentang

Upaya Percepatan Penyediaan Data dan Peningkatan Kualitas Data

Tanaman Pangan Tahun 2016;

(4) Perjanjian Kerjasama Nomor 208/HM.190/I.12.10/4/2016,

031/UN43.10/TU/2016 antara Perpustakaan Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian Banten dengan Perpustakaan Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa tentang Pengembangan dan Pemanfaatan

Sumber Informaasi Perpustakaan;

(5) Perjanjian Hibah Daerah Nomor 2124/NPHD/BPKAD.6.2/IX/2016,

08/MoU/HK.220/M/9/2016 antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan

Kementerian Pertanian Republik Indonesia tentang Hibah Barang

Milik Daerah Berupa Tanah Milik Pemerintah Provinsi Jambi Kepada

Kementerian Pertanian Republik Indonesia;

(6) Perjanjian Kerjasama Nomor 193/Kpts./TI.040/A7/02/2016,

05.03.15/KS.P/23-II/2016 antara Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian Kementerian Pertanian dengan Direktorat Statistik

Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan Badan Pusat Statistik

tentang Pelaksanaan Percepatan Data Pemotongan Ternak Di

Rumah Potong Hewan Tahun 2016;

(7) Nota Kesepahaman Nomor 04/Mou/HK.220/M/5/2016,

01/MMOU/V/2016 antara Kementerian Pertanian Republik Indonesia

dengan Ikatan Cendekiawan Keraton Nusantara (ICKN) tentang

Pemanfaatan dan Pengelolaan Lahan Keraton Untuk Peningkatan

Produksi Pangan dan Pengembangan Usaha Agribisnis;

(8) Nota Kesepahaman Nomor 45/IWAPI-Mentan/II/2016,

03/MoU/HK.220/M/2/2016 antara Ikatan Wanita Pengusaha

Indonesia (IWAPI)dengan Menteri Pertanian Republik Indonesia

tentang Kerjasama Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari

(KRPL), Penguatan Toko Tani Indonesia (TTI) dan Pengembangan

Usaha Tani Lainnya;

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 31

(9) Perjanjian Kerjasama Nomor 136/HK.230/I/02/2016,

17053/HK.200/F/02/2016, 01/E/PKS/2016, 01/F/PKS/2016,

06/KS/IPH LIPI/II/2016 antara Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Peternakan

dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia,

Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik

Indonesia, Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kementerian

Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia,

Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati, Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia tentang Riset, Pengembangan dan

Implementasi Inovasi Bidang Pertanian;

(10) Nota Kesepahaman Nomor 01/NK/II/2016, 02/MoU/HK.220/M/2/2016

antara Komisi Pengawas Persaingan Usaha dengan Kementerian

Pertanian tentang Pencegahan dan Penanganan Praktik Monopoli

dan Persaingan Usaha Tidak Sehat di Bidang Pertanian Dalam

Rangka Mewujudkan Kedaulatan Pangan;

(11) Nota Kesepahaman Nomor SPJ-112/01-55/02/2016,

01/MoU/HK.220/M/2/2016 antara Komisi Pemberantasan Tindak

Pidak Pidana Korupsi dengan Kementerian Pertanian tentang

Kerjasama Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Serta Tata

Kelola Komoditas Pangan Dalam Rangka Mewujudkan Kedaulatan

Pangan;

(12) Nota Kesepahaman Nomor 2232/HK.220/A/06/2016, 23/06/2016

antara Kementerian Pertanian dengan Lembaga Penerbangan dan

Antariksa Nasional (LAPAN) tentang Pengembangan dan

Pemanfaatan Teknologi, Data dan Informasi Penginderaan Jauh

Satelit Untuk Mendukung Pembangunan Pertanian;

(13) Letter Of Understanding (Naskah Kerjasama Praktik Kerja lapangan

Pendidikan Sistem Ganda) antara Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Negeri 2 Rangkasbitung dengan Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian Banten Nomor 421.5/737-SMK.N 2/2016,

192/HM.240/I.12.10/3/2016;

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 32

(14) Nota Kesepahaman Nomor 138/KN.110/K/03/2016, MOU/04/III/2016,

MOU/10/III/2016, PK-60/DM000/03/2016 antara Kepala Badan

Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Deputi Bidang Produksi

dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah,

Direktur Utama Perum BULOG, Ketua Umum Dekopin, Ketua Umum

Induk Koperasi Kartika, Pembina Pusat Koperasi MArkas Besar

Kepolisian RI, Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan tentang

Optimalisasi Distribusi Pangan Pokok 2016-2019;

(15) Nota Kesepahaman Nomor 21008/HK.220/F/03/2016 antara

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan PT.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia

Tbk, PT. Malindo Feedmill Indonesia Tbk, PT CJ-PIA, PT ITB, PT

Cibadak Indah Sari Farm, PT Wonokoyo Jaya Corp, CV Missoouri,

PT Hybro Indonesia, PT Patriot intan Abadi, PT Sierad Produce

Group, PT Sinta Feed Group, PT Sido Agung Group, PT Mustika

Group, Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional,

Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia, Perhimpunan

Peternak Unggas Nusantara, Perhimpunan Peternak Unggas

Indonesia, Front Peternak Indonesia tentang Peranserta Dalam

Penyusunan Regulasi Bidang Perunggasan Nasional;

(16) Nota Kesepahaman Nomor 3112/SM.210/I/2016,

42/UN6.RKT/MoU/2016 antara Badan Penyuluhan dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian dengan

Universitas Padjadjaran tentang Pengembangan Profesionalisme

Sumber Daya Manusia Pertanian Melalui Penyelenggaraan Tugas

Belajar Pegawai Negeri Sipil Lingkup Pertanian;

(17) Kesepakatan Bersama Nomor 1524/TI.030/E/10/2016,

525/5217/KSP/DISBUN, 525/500/UT/2016, 5/NKK-SRY/HUK/2016,

520/540/DITANBUN/X/2016, 071/INOBU/X/2016 antara Direktorat

Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi

Kalimantan Tengah, Pemerintah Kabupaten Kota Waringin Barat,

Pemerintah Kabupaten Seruyan, Pemerintah Kabupaten Gunung

Mas, Yayasan Penelitian Inovasi Bumi tentang Pengembangan

Sistem Data dan Informasi Perkebunan Kelapa Sawit Swadaya Di

Provinsi Kalimantan Tengah;

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 33

(18) Nota Kesepahaman Nomor 933/HM.230/D/11/2016,

260/DU/Eks/PPI/XI/2016 antara Direktur Jenderal Hortikultura

dengan Direktur Utama PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia

(Persero) tentang Stabilisasi Pasokan dan Harga Bawang Merah

dan/atau Cabai di Wilayah DKI Jakarta;

(19) Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertanian dengan Badan

Pusat Statistik Nomor 04/MOU/OT.030/M/2/2015, 03/KS.M/27-

II/2015 antara Kementerian Pertanian dengan Badan Pusat Statistik

tentang Pengembangan Statistik Pertanian;

(20) Nota Kesepahaman Nomor 10/MoU/RC.120/M/12/2016,

Kerma/18/XII/2016, antara Menteri Pertanian Republik Indonesia dan

Panglima Tentara Nasional Indonesia tentang Kedaulatan Pangan

Nasional;

(21) Kesepakatan Bersama Nomor B-497/KN.110/J/11/2016,

30/PKK.PST/XI/2016, antara Badan Ketahanan Pangan Kementerian

Pertanian dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan

Keluarga (PKK) Pusat tentang Peningkatan Ketahanan Pangan dan

Gizi Keluarga; dan

(22) Nota Kesepahaman antara Kepala Badan Penyuluhan dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian

Pertanian dengan Bupati/Walikota seluruh Indonesia tentang

Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2016 Dari Tenaga

Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian sebanyak 438

(empat ratus tiga puluh delapan) Nota Kesepahaman/MoU.

4. Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja Tahun Lalu

Realisasi capaian kinerja Tahun Anggaran 2016 jika dibandingkan dengan

realisasi sasaran kinerja tahun 2015 mengalami kenaikan dari target dan

hasil/output, beberapa kenaikan tersebut dapat dilihat dari tabel realisasi,

sebagai berikut:

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 34

No. Indikator kegiatan

Target dan Realisasi Tahun 2015

Target dan Realisasi Tahun 2016

Target Realisasi Target Realisasi

1. Peraturan Perundang-undangan yang diterbitkan berdasarkan Prolegnas dan Prolegtan

59 Peraturan

24 Peraturan

71 Peraturan

49 Peraturan

2. Layanan Bantuan Hukum Lingkup Kementerian Pertanian yang terselesaikan

23 Layanan Bantuan Hukum

23 Layanan Bantuan Hukum

29 Layanan Bantuan Hukum

28 Layanan Bantuan Hukum

3. Naskah Perjanjian yang dihasilkan

40 Naskah

Perjanjian

26 Naskah

Perjanjian

35 Naskah

Perjanjian

459 Naskah

Perjanjian

Tabel 4. Matriks Capaian Kinerja Tahun 2015 dan 2016

5. Sumber Daya Manusia

Berdasarkan data SIMPEG, jumlah pegawai Biro Hukum sampai dengan

Tahun 2016 sebanyak 50 orang. Pegawai Negeri Sipil (PNS) tersebut

menurut Golongan sampai Tahun 2016, dengan uraian sebagai berikut :

No. Golongan Jumlah

1 Golongan IV 7 orang

2 Golongan III 42 orang

3 Golongan II 1 orang

Total = 50 orang

Tabel 5. Golongan Pegawai

Dilihat dari tingkat pendidikan, perkembangan Pegawai Negeri Sipil Biro

Hukum sampai dengan tahun 2016, adalah sebagai berikut :

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 35

No Pendidikan Jumlah

1 Strata 2 9 orang

2 Strata 1 34 orang

3 SLTA/D3 7 orang

Total = 50 orang

Tabel 6. Tingkat Pendidikan Pegawai

Berdasarkan data hasil analisis jabatan dan evaluasi jabatan, jumlah

jabatan yang ada di Biro Hukum sebanyak 2 (dua) jenis jabatan, dengan

rincian sebagai berikut :

No Jenis Jabatan Jumlah

1. Struktural eselon II, III dan IV 13 orang

Eselon II = 1 orang

Eselon III = 3 orang

Eselon IV = 9 orang

2. Fungsional Umum :

Penyusun Peraturan Perundang-undangan 15 orang

Penelaah Pertimbangan dan Bantuan Hukum 2 orang

Penyusun Naskah Perjanjian 2 orang

Pramu Dokumentasi dan Informasi Hukum 1 orang

Sekertaris Pimpinan 3 orang

Bendahara Pengeluaran 1 orang

Pengadministrasi Keuangan 7 orang

Pengadministrasi Umum 2 orang

Pengadministrasian dan Penyaji Data 1 orang

Penyusun Laporan 1 orang

Penghimpun dan Pengolah Data 1 orang

Penyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran 1 orang

Total = 50 orang

Tabel 7. Jenis Jabatan Pegawai

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 36

Dilihat dari sisi jumlah, Sumberdaya yang dimiliki Biro Hukum saat ini

masih kurang, karena ada beberapa pegawai yang memasuki batas usia

pensiun, sehingga perlu diberikan penambahan pegawai. Jika dilihat dari

sisi kompetensi, secara faktual jumlah pegawai Biro Hukum lebih banyak

yang hanya memiliki sebagai pendukung tugas pokok, sedangkan yang

memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugas pokok relative sedikit.

6. Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan Capaian Kinerja

Dalam menunjang keberhasilan capaian kinerja diatas, Biro Hukum

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian melaksanakan beberapa

kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan dan anggaran tahun 2016,

untuk memperlancar dalam pencapaian target sesuai yang tertuang dalam

perjanjian kinerja tahun 2016, beberapa kegiatan tersebut antara lain:

a. Evaluasi Program Legislasi Pertanian Tahun 2016

Program Legislasi Pertanian merupakan suatu sarana untuk melakukan

perencanaan penyusunan Peraturan Perundang-undangan di bidang

pertanian, yang berisi daftar usulan Peraturan Perundang-undangan

dan ditetapkan dalam suatu Keputusan Menteri.

Perencanaan dan arahan pembangunan hukum pertanian di

Kementerian Pertanian dilaksanakan melalui Program Legislasi

Pertanian Tahun 2016 yang ditetapkan melalui Kepmentan Nomor

360/Kpts/HK.000/5/2016. Pelaksanaan kegiatan legislasi pertanian

yang dilaksanakan oleh Unit Kerja Eselon I dan Eselon II lingkup

Kementerian Pertanian perlu dilakukan evaluasi agar dapat diketahui

progres dan perkembangan serta hambatan dalam melaksanakan

penyusunan Peraturan Perundang-undangan.

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 37

Gambar 2. Evaluasi Program Legislasi Pertanian

b. Sosialisai Peraturan Perundang-undangan bidang Perkebunan,

Hortikultura dan Lahan Pertanian Pangan

Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan memiliki arti penting dalam

rangka meningkatkan pemahaman, wawasan aparatur dan pemangku

kepentingan, khususnya yang menangani peraturan perundang-

undangan di bidang perkebunan, hortikultura dan lahan pertanian

pangan. Peraturan perundang-undangan tersebut telah banyak

diterbitkan namun dalam implementasinya masih belum sepenuhnya

dipahami dengan baik.

Efektifitas pelaksanaan peraturan di bidang Perkebunan, Hortikultura

dan Lahan Pertanian Pangan tersebut harus di dukung semua pihak

dengan harapan melalui sosialisasi ini semua pihak dapat

melaksanakan ketentuan yang diatur sesuai dengan tugas dan

fungsinya masing-masing. Dengan pemahaman yang baik, maka tindak

lanjut pelaksanaan di daerah dapat berjalan dengan konsisten,

harmonis, dan terpadu. Pelaksanaan Sosialisasi tersebut

diselenggarakan tanggal 10-12 November 2016 di Hotel Jayakarta-Bali

dengan mengundang peserta dari Dinas Kab/Kota di wilayah Provinsi

Bali, NTB, dan Jawa Timur, serta UPT Pusat yang ada di Bali seperti

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) dan Balai Karantina

Kelas I Denpasar.

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 38

Gambar 3. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Bidang

Perkebunan, Hortikulturan dan Lahan Pertanian

c. Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Peraturan Perundang-

undangan Bidang Tanaman Pangan, Hortikulutra dan Perkebunan

Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Peraturan Perundang-

undangan Bidang Tanaman dilakukan dengan melihat penerapan

Peraturan Perundang-undangan khususnya Peraturan Menteri

Pertanian. Kegiatan ini dilakukan dengan didahului pelaksanaan

koordinasi dengan daerah untuk mendapatkan masukan dan saran

penerapan Permentan, dan diakhir tahun dilakukan rapat pertemuan

pembahasan hasil pemantauannya dengan fokus utama pada:

1. Pengaturan mengenai pelepasan atau pendaftaran varietas tanaman

dalam rangka peredaran;

2. Penanganan Pasca Panen Hasil Pertanian Asal Tanaman Yang Baik

(Good Handling Practices);

3. Pelaksanaan Perlindungan, Pemeliharaan, Pemulihan, Serta

Peningkatan Fungsi Lahan Budidaya Hortikultura;

4. Pelaksanaan kebijakan terkait Syarat dan Tata Cara Penetapan

Produk Unggulan Hortikultura.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 39

Gambar 4. Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Peraturan

Perundang-undangan

d. Analisa Hukum Peraturan Perundang-undangan Bidang Pertanian

Tahun 2016

Kegiatan analisa hukum di bidang Pertanian (perlindungan hukum

terhadap varietas lokal) maka perlu dikaji lebih lanjut substansi

peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan varietas lokal.

Kebijakan Pemerintah atau peraturan perundang-undangan yang

dianalisa agar mendapatkan pemahaman secara komprehensif maka

perlu meninjau substansi yang terdapat di dalam peraturan perundang-

undangan. Kegiatan analisa ini dimaksudkan agar dapat diketahui

bagaimana bentuk pengaturan atas perlindungan hukum terhadap

varietas lokal yang ideal di Indonesia.

Indonesia meratifikasi Agreement Establishing the World Trade

Organization (WTO) melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994

sehingga Indonesia resmi menjadi anggota WTO. Indonesia wajib

menegakkan rule of law berkaitan dengan perjanjian Internasional

tersebut. Sejak menjadi anggota WTO maka Indonesia menganut

sistem perekonomian terbuka, karena dengan perekonomian yang

terbuka dalam kerangka kerjasama WTO maka terdapat kesempatan

mengembangkan pasar ekspor hasil produksi dari Indonesia. Negara

wajib memberikan perlindungan terhadap varietas tanaman yang baru

dalam rangka mengembangkan penemuan baru di bidang pertanian

untuk mewujudkan pembangunan ekonomi, mendorong kegiatan

pemuliaan tanaman dengan memberikan penghargaan bagi para

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 40

pemulia dan memberikan landasan hukum bagi upaya terciptanya

varietas unggul baru dan pengembangan industri perbenihan.

Melalui kegiatan analisa perlindungan hukum terhadap varietas lokal ini

diperoleh kesimpulan bahwa varietas lokal harus diatur di dalam hukum

nasional Indonesia. Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bisa diterapkan

terhadap varietas lokal asalkan penerapan HKI tersebut memberikan

benefit sharing kepada masyarakat lokal. Dan mendapatkan saran yaitu

bahwa Indonesia tidak perlu masuk menjadi anggota UPOV. Undang-

Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas

Tanaman perlu diperbaiki agar lebih menjamin hak petani dan benefit

sharing atas penggunaan varietas lokal.

Gambar 5. Analisa Peraturan Perundang-undangan Bidang Pertanian

e. Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Peraturan Perundang-

undangan Bidang Bidang Prasarana, Sarana, Penelitian dan

Pengembangan

Kegiatan pemantauan dan evaluasi implementasi peraturan perundang-

undangan bidang prasarana, sarana, penelitian dan pengembangan

dimaksudkan untuk mengetahui implementasi peraturan perundang-

undangan terkait kegiatan pengawasan pupuk dan pestisida di

Indonesia. Kegiatan pemantauan dan evaluasi implementasi dilakukan

dengan mengkaji substansi pengaturan peraturan perundang-undangan

terkait pengawasan pupuk dan pestisida.

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 41

Pupuk merupakan salah satu sarana produksi Pertanian dan pupuk

yang beredar wajib tersebut memenuhi standar mutu dan terjamin

efektivitasnya serta diberi label. Standar mutu Pupuk, jenis Pupuk yang

boleh diimpor, pengawasan pengadaan Pupuk dan peredaran Pupuk

diatur oleh PP No.8/2001. Bahwa untuk menindaklanjuti Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman dan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pupuk Budidaya

Tanaman, bahwa untuk pengaturan pengawasan pupuk organik,

pembenah tanah dan pembenah hayati perlu diatur oleh Menteri

Pertanian. Pengaturan oleh Menteri Pertanian tersebut diantaranya

dilakukan dengan memberlakukan Keputusan Menteri Pertanian Nomor

237/Kpts/OT.210/4/2003 tentang Pedoman Pengawasan Pengadaan,

Peredaran dan Penggunaan Pupuk An-Organik, Keputusan Menteri

Pertanian Nomor 238/Kpts/OT.210/4/2003 tentang Pedoman

Penggunaan Pupuk An-organik, dan Keputusan Menteri Pertanian

Nomor 239/Kpts/OT.210/4/2003 tentang Pengawasan Formula Pupuk

An-Organik.

Melalui kegiatan pemantauan dan evaluasi implementasi ini diketahui

bahwa pengaturan pengawasan pupuk di Indonesia tidak implementatif.

Pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian terus mengalami peningkatan

sehingga perlu diperketat pengawasan atas penyaluran dan

penggunaan pupuk bersubsidi tersebut. Keputusan Menteri Pertanian

Nomor 237/Kpts/OT.210/4/2003 tentang Pedoman Pengawasan

Pengadaan, Peredaran dan Penggunaan Pupuk An-Organik,

Keputusan Menteri Pertanian Nomor 238/Kpts/OT.210/4/2003 tentang

Pedoman Penggunaan Pupuk An-organik, dan Keputusan Menteri

Pertanian Nomor 239/Kpts/OT.210/4/2003 tentang Pengawasan

Formula Pupuk An-Organikdiusulkan untuk digabungkan menjadi ke

dalam satu bentuk Peraturan Menteri Pertanian tentang Pengawasan

Pupuk.

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 42

Gambar 6. Pemantauan dan Evaluasi Peraturan Perundang-undangan

Bidang Prasarana, Sarana, Penelitian dan Pengembangan

f. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Pertanian

Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Tanaman,

Manajemen, Sumberdaya Manusia, Sarana, Prasarana, dan Penelitian

merupakan kegiatan koordinasi penyusunan peraturan perundang-

undangan bidang perkebunan, hortikultura, tanaman pangan, penelitian

dan pengembangan pertanian, prasarana sarana, ketahanan pangan,

manajemen, penyuluhan dan pengembangan sumberdaya manusia

pertanian, serta pengawasan internal. Sosialisasi tersebut dilaksanakan

di Medan, pada tanggal 11 s/d 13 Agustus 2016 dan di Semarang pada

tanggal 21 s/d 23 Nopember 2016.

Dengan sumberdaya yang dimiliki, biro hukum melaksanakan visi

pembagunan hukum pertanian, yaitu terwujudnya fungsi sistem hukum

yang kuat lengkap, terdesentralisasi, berkerakyatan dalam mendukung

pembangunan pertanian.

Dalam memujudkan visi tersebut, perlu di bentuk peraturan perundang-

undangan yang tertib, tidak tumpang tindik dan kondusif. Untuk itu

dalam pembentukan peraturan perundang-undangan selain harus

memenuhi aspek teknik perancang (legal drafting), diperlukan analisis

dampak regulasi (Regulatory Impact Analysis) untuk mengetahui

potensi dari peraturan yang baru sejauh mana memberikan manfaat.

Peraturan Perundang-undangan yang disosialisasikan untuk

mewujudkan kesamaan persepsi dan sebagai wahana desiminasi untuk

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 43

meningkatkan pemahaman pemangku kebijakan maupun pelaksana

tugas dibidang hukum/teknis lingkup pertanian. Semoga sosialisasi ini

menghasilkan rumusan yang bermanfaat untuk peningkatan kualitas

pembentukan peraturan perundang-undangan guna mewujudkan

kepastian hukum dan kepastian usaha dibidang pertanian.

Materi yang disosialisasikan yaitu:

1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2015 tentang Pembiayaan

Hortikultura;

3. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32/Permentan/SR.230/6/2016

tentang Kredit Usaha Rakyat disektor Pertanian;

4. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 18/Permentan/KB.330/5/2016

tentang Pedoman Peremajaan Perkebunan Kelapa Sawit;

5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Adminitrasi

Pemerintahan;

6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 47/Permentan/SM.010/9/2016

tentang Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian;

7. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 42/Permentan/SM.200/8/2016

tentang Pedoman Penyelenggaraan Sertifikasi Kompetensi SDM

Sektor Pertanian;

8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Perementan/OT.010/8/2016

tentang Pedoman Nomenklatur , Tugas dan Fungsi Dinas Urusan

Pangan dan Dinas Urusan Pertanian Daerah Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

Gambar 7. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan bidang

Tanaman, Manajemen, Sumberdaya Manusia, Sarana,

Prasarana, dan Penelitian. Medan, 11 – 13 Agustus 2016.

Page 44: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 44

Gambar 8. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan bidang

Tanaman, Manajemen, Sumberdaya Manusia, Sarana,

Prasarana, dan Penelitian. Semarang, 21 – 23 November

2016.

g. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Tahun 2016

Subbagian Ternak dan Hewan, Bagian Perundang-undangan II, Biro

Hukum telah melaksanakan 2 (dua) kali sosialisasi peraturan

perundang-undangan tahun 2016, yaitu:

1) Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Ternak dan

Hewan, Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, tanggal 11-13 Mei

2016; dan

2) Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Peternakan dan

Kesehatan Hewan (Peraturan Menteri Pertanian Nomor

48/Permentan/PK.210/10/2016 tentang Upaya Khusus Percepatan

Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting), Lampung, Provinsi

Lampung, tanggal 17-19 November 2016.

Pembentukan peraturan perundang-undangan secara umum telah

diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dan Peraturan Presiden

Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan. Salah satu kegiatan yang diatur dalam Undang-

Page 45: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 45

Undang Nomor 12 Tahun 2011 dan Peraturan Presiden Nomor 87

Tahun 2014 yaitu Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan.

Dalam Pasal 171 ayat (4) Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014,

penyebarluasan melalui forum tatap muka atau dialog langsung salah

satunya dilakukan dengan cara sosialisasi diantaranya terhadap

Peraturan Perundang-undangan yang telah diundangkan baik dalam

Lembaran Negara Republik Indonesia dan/atau Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia maupun Berita Negara Republik Indonesia

dan/atau Tambahan Berita Negara Republik Indonesia.

Untuk melaksanakan ketentuan dimaksud, Biro Hukum melakukan

sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang peternakan dan

kesehatan hewan sesuai dengan kegiatan yang ada di Biro Hukum.

Adapun kegiatan dimaksud dilakukan di Provinsi Nusa Tenggara Timur

(Kupang) diantaranya mempertimbangkan keberadaan Provinsi Nusa

Tenggara Timur sebagai sentra peternakan khususnya kawasan sapi

potong nasional, penghasil rumpul Kuda Sandel dan Sapi Sumba

Ongole sebagai kekayaan sumber daya genetik ternak lokal Indonesia,

dan status Pulau Sumba Provinsi Nusa Tenggara Timur bebas dari

penyakit hewan Keluron Menular (Brucellosis) pada sapi dan kerbau.

Selain itu juga untuk pemerataan diseminasi informasi Peraturan

Perundangan-undangan untuk mewujudkan sistem hukum nasional.

Demikian pula dengan pelaksanaan kegiatan sosialisasi di Provinsi

Lampung diantaranya mempertimbangkan statistik Provinsi Lampung

sebagai 5 (lima) besar sentra peternakan nasional sehingga program

SIWAB yang dicanangkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor

48/Permentan/PK.210/10/2016 tentang Upaya Khusus Percepatan

Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting, diharapkan dapat

terlaksana dengan baik oleh seluruh pemangku kepentingan dengan

adanya kesamaan persepsi dalam melaksanakan Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 48/Permentan/PK.210/10/2016.

Page 46: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 46

Gambar 9. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Ternak

dan Hewan. Kupang, 11 – 13 Mei 2016.

Gambar 10. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Bidang

Ternak dan Hewan. Lampung, 17 - 19 November 2016.

h. Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Peraturan Perundang-

undangan Bidang Pertanian Tahun 2016

Subbagian Ternak dan Hewan, Bagian Perundang-undangan II, Biro

Hukum telah melaksanakan Pemantauan dan Evaluasi Peraturan

Perundang-undangan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan

(Keputusan Menteri Pertanian Nomor 404/Kpts/OT.210/6/2002 tentang

Pedoman Perizinan dan Pendaftaran Usaha Peternakan), di Wisma

Cipayung, tanggal 15-16 Desember 2016.

Terbitnya Keputusan Menteri Pertanian Nomor 404/Kpts/OT.210/6/2002

tentang Pedoman Perizinan dan Pendaftaran Usaha Peternakan, selain

merupakan upaya penyederhanaan perizinan juga dilatarbelakangi

pergeseran kewenangan perizinan dari Pemerintah Pusat ke

Page 47: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 47

pemerintah daerah kabupaten/kota untuk menerbitkan izin usaha

peternakan, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor

22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan

Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah

dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom.

Dalam perkembangannya, untuk menumbuhkan iklim investasi melalui

reformasi pelayanan perizinan, telah diterbitkan Peraturan Presiden

Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu, diharapkan memperpendek proses pelayanan guna

mewujudkan pelayanan yang cepat, mudah, murah, transparan, pasti,

dan terjangkau dilaksanakan suatu pelayanan terpadu satu pintu

(PTSP).

Pembentukan PTSP menjadi kewajiban bagi pemerintah daerah, dalam

Pasal 350 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah

Daerah disebutkan kepala daerah wajib memberikan pelayanan

perizinan dengan membentuk unit pelayanan terpadu satu pintu. Jika

kewajiban tersebut tidak dilaksanakan oleh kepala daerah dikenakan

sanksi administratif berupa pengambilalihan pemberian izin yang

menjadi kewenangan gubernur oleh Menteri Dalam Negeri dan

pengambilalihan pemberian izin yang menjadi kewenangan bupati/wali

kota oleh gubernur.

Mempertimbangkan perkembangan hukum yang dinamis sejak

ditetapkannya Keputusan Menteri Pertanian Nomor 404/Kpts/

OT.210/6/2002 hingga saat ini, perlu dilaksanakan pemantauan dan

evaluasi terhadap Keputusan Menteri Pertanian dimaksud.

i. Bimbingan Teknis Peraturan Perundang-undangan Tahun 2016

Sebagai negara yang berdaulat, hukum memiliki peran yang sangat

penting sebagai pengarah dan pengayom kehidupan berbangsa dan

bernegara. Hal ini ditegaskan di dalam Undang-Undang Dasar 1945

Page 48: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 48

bahwa Negara Indonesia berdasarkan hukum (rechstaat) tidak

berdasarkan atas kekuasaan belaka (machstaat), maka hukum yang

baik akan dapat memandu hasil dan pelaksanaan pembangunan

nasional dengan baik. Hal ini sebagai manifestasi dalam kerangka

penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance)

dengan unsur-unsur transparan, akuntabel, demokratis, aspiratif, dan

desentralistis.

Untuk pelaksanaan desentralisasi tersebut diatas telah diundangkan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Di mana Pemerintah harus menetapkan Norma, Standar, Prosedur, dan

Kriteria untuk melaksanakan desentralisasi tersebut. Norma, standar,

prosedur, dan kriteria tersebut agar dapat dilaksanakan dan

mempunyai daya ikat keluar harus dibentuk dalam suatu aturan

perundang-undangan untuk itu diperlukan suatu landasan pengetahuan

yang sama. Dengan di tetapkannya Undang-Undang Nomor 10 tahun

2004 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011

tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Dengan

lahirnya Undang-Undang ini dan aturan pelaksanaannya yaitu

Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 Sehingga terdapat

kesamaan bentuk dan standar dalam penyusunan suatu peraturan

perundang-undangan. Agar kesamaan bentuk dan standarisasi dalam

pembentukan peraturan dapat terwujud maka perlu melakukan

Bimbingan Teknis Peraturan Perundangang-undangan. Dalam

pelaksanaannya Bimbingan Teknis juga mengundang para ahli yang

akan memperluas wawasan para penyusun peraturan perundang-

undangan.

Untuk itu agar terdapat kesamaan pemahaman dan untuk

mengingatkan kembali akan asas hukum dan teori hukum aparatur

yang menangani penyusunan peraturan perundang-undangan perlu

dilakukan Pembinaan Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-

undangan.

Page 49: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 49

Gambar 11. Bimtek Peraturan Perundang-undangan

j. Monitoring dan Evaluasi Naskah Perjanjian Tahun 2016

Selama kurun waktu tahun 2016, kurang lebih 400 naskah perjanjian

yang telah dibuat dan ditandatangani di lingkup Kementerian Pertanian

baik yang di lakukan di tingkat Kementerian, Unit Kerja Eselon I

maupun di Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang tersebar di seluruh

Indonesia yang datanya sudah masuk ke Biro Hukum Sub Bagian

Perjanjian. Sedangkan diluar data yang ada ternyata masih cukup

banyak perjanjian yang telah dibuat baik oleh Unit Kerja Eselon I

maupun UPT, akan tetapi datanya belum diterima oleh Biro Hukum,

Sub Bagian Perjanjian.

Evaluasi dilakukan dengan maksud agar dapat lebih memaksimalkan

manfaat dan efektiftivitas naskah perjanjian yang sudah ditandatangani

maupun yang belum ditandatangani serta dapat dilakukan pemetaan

terhadap naskah perjanjian yang menjadi prioritas di tahun 2017 dan

meminimalisir risiko yang dapat ditimbulkan. Dengan dilakukannya

evaluasi diharapkan setiap unit kerja Kementerian Pertanian yang

tugasnya menyusun perjanjian kerjasama dapat membuat perjanjian

kerjasama yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan

kebijakan terkait terutama Permentan Nomor

05/Permentan/OT.104/1/2014 tentang Pedoman Penyusunan Naskah

Perjanjian Lingkup Kementerian Pertanian, serta dapat dilaksanakan

tanpa menimbulkan risiko masalah (kerugian, tuntutan, dsb) di

kemudian hari.

Page 50: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 50

Namun demikian, masih terdapat kesepakatan bersama, nota

kesepahaman maupun perjanjian kerjasama yang

dibuat/ditandatangani oleh pejabat di UPT yang tidak

diketahui/dilaporkan kepada Esolen I, atau masih kurangnya koordinasi

antara Sekretariat Ditjen/Badan dengan Esellon II di lingkup masing-

masing sehingga menyebabkan terputusnya informasi, juga masih

terdapat naskah perjanjian yang dibuat yang belum sesuai dengan

Permentan Nomor 05/Permentan/OT.104/1/2014.

Dari evaluasi yang dilaksanakan masih perlu sosialisasi Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 05/Permentan/OT.140/1/2014 tentang

Pedoman Penyusunan Naskah Perjanjian Lingkup Kementerian

Pertanian, untuk menyamakan persepsi dalam penyusunan naskah

perjanjian.

Gambar 12. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Naskah Perjanjian

k. Sosialisasi Tata Cara Penyusunan Naskah Perjanjian Bidang Pertanian

Tahun 2016

Sosialisasi Tata Cara Penyusunan Perjanjian Bidang Pertanian

dilaksanakan pada hari Rabu sampai dengan Jumat tanggal 20 sampai

dengan 22 April 2016, yang bertempat di The Jayakarta Bali Hotel, Jl.

Werkudara, Legian, Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Kegiatan ini dihadiri

Page 51: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 51

oleh para peserta dari perwakilan Unit Kerja Eselon I dan Unit

Pelaksana Teknis Kementrian Pertanian, di lingkungan Kementrian

Pertanian.

Sosialisasi Tata Cara Penyusunan Perjanjian Bidang Pertanian

merupakan kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan secara

berkesinambungan, dengan materi yang disesuaikan dengan

kebutuhan yang ada di Unit Pelaksana Teknis di lingkungan

Kementrian Pertanian. Hal tersebut dimaksudkan agar para pelaksana

yang ada di Unit Pelaksana Teknis mempunyai pemahaman dan

persamaan persepsi tentang hukum perjanjian, persamaan persepsi

tentang urgensi/arti penting perjanjian yang dilakukan oleh Pemerintah,

sehingga terwujudnya ketertiban dan keteraturan dalam proses

penyusunan perjanjian di lingkungan Kementerian Pertanian dan dapat

terhindar dari resiko hukum yang dapat timbul dari perjanjian itu sendiri.

Gambar 13. Kegiatan Sosialisasi Tata Cara Penyusunan Naskah

Perjanjian

l. Bimbingan Teknis Tata Cara Penanganan Perkara Lingkup

Kementerian Pertanian Tahun 2016

Bimbingan Teknis Tata Cara Penanganan Perkara Lingkup

Kementerian Pertanian dilaksanakan pada hari Senin s.d. Rabu,

tanggal 24 s.d. 26 Oktober 2016 yang bertempat di The Jayakarta

Page 52: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 52

Lombok Beach Resort, Jalan Raya Senggigi km. 4 Kota Mataram, Nusa

Tenggara Barat. Kegiatan ini dihadiri oleh para peserta perwakilan dari

Unit Kerja Eselon I dan Unit Pelaksana Teknis yang mempunyai

permasalahan hukum Lingkup Kementerian Pertanian.

Kegiatan Bimbingan Teknis Tata Cara Penanganan Perkara Lingkup

Kementerian Pertanian dilaksanakan untuk lebih meningkatkan

pengetahuan di bidang hukum serta memberikan pemahaman kepada

para peserta dalam pelaksanaan tugas, sekaligus mencegah timbulnya

permasalahan hukum bagi para pejabat atau pegawai serta gugatan

kepada Kementerian Pertanian. Hal ini mengingat bahwa Kementerian

Pertanian sering dihadapkan pada permasalahan hukum, adanya

gugatan perdata di pengadilan mengenai sengketa aset berupa tanah

dan bangunan Barang Milik Negara, permasalahan rumah negara yang

ditempati pensiunan, permasalahan pengadaan barang,

perizinan/lelang. Selain itu adanya beberapa gugatan terhadap

kebijakan pimpinan di Pengadilan Tata Usaha Negara mengenai

permasalahan kepegawaian, perizinan, dan alih status rumah negara

yang sangat menyita perhatian dan beberapa pengujian peraturan

perundang-undangan di bidang pertanian di Mahkamah Agung dan

Mahkamah Konstitusi.

Bimbingan Teknis Advokasi Hukum ini merupakan kegiatan yang

sangat penting bagi para pejabat struktural, pejabat fungsional maupun

pegawai Lingkup Kementerian Pertanian, sehingga ketika terjadi

gugatan Perdata, Tata Usaha Negara, Uji Materiil di Mahkamah Agung

atau Mahkamah Konstitusi dapat terkoordinasi.

Gambar 14. Bimtek Tata Cara Penanganan Perkara Lingkup Kementan

Page 53: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 53

m. Monitoring dan Evaluasi Layanan Bantuan Hukum Lingkup

Kementerian Pertanian Tahun 2016

Bahwa Monitoring dan Evaluasi Layanan Bantuan Hukum di Eselon I

Lingkup Kementerian Pertanian selama tahun 2016 terkait

penyelesaian perkara Perdata, perkara Tata Usaha Negara, judicial

review di Mahkamah Agung, dan constitutional review di Mahkamah

Konstitusi sebanyak 28 (dua puluh delapan) perkara yaitu: 22 (dua

puluh dua) perkara Perdata, 1 (satu) perkara Tata Usaha Negara, 1

(satu) perkara judicial review di Mahkamah Agung, dan 4 (empat)

perkara constitutional review di Mahkamah Konstitusi. Khusus

penyelesaian perkara di Mahkamah Konstitusi, dalam hal ini

Kementerian Pertanian telah mendapatkan penghargaan Anugerah

Litigasi Konstitusi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

karena telah berpartisipatif dalam penanganan pengujian undang-

undang di Mahkamah Konstitusi. Namun demikian, masih ada perkara

yang ditangani langsung oleh eselon I maupun Unit Pelaksana Teknis

terkait tanpa melibatkan Biro Hukum dalam penyelesaiannya atau Biro

Hukum diberitahukan setelah adanya putusan Kasasi Mahkamah

Agung. Sehingga perlu dibuat pedoman umum tata cara penanganan

perkara lingkup Kementerian Pertanian agar penanganan perkara tetap

terkoordinasi.

Gambar 15. Monev Layanan Bantuan Hukum Lingkup Kementan

Page 54: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 54

n. Koordinasi Penanganan Perkara Dan Inventarisasi Permasalahan

Hukum Lingkup Kementerian Pertanian

Kementerian Pertanian dalam menyelenggarakan tugas

pemerintahan di bidang pertanian sering dihadapkan pada

permasalahan hukum berupa perkara Perdata di Pengadilan Negeri,

perkara Tata Usaha Negara di Pengadilan Tata Usaha Negara, dan

pengujian materiil peraturan perundang-undangan bidang pertanian

di Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung. Penyelesaian

perkara di pengadilan antara lain penyelesaian barang milik negara

berupa tanah, rumah negara, tender, perizinan, dan kepegawaian

yang apabila tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan

kerugian negara baik dari materiil maupun imateriil. Optimalisasi

penyelesaian perkara maupun permasalahan-permasalahan hukum

dimaksud diatas diperlukan penaganan yang sistematis dan

terkoordinasi dengan baik di lingkup Kementerian Pertanian, Biro

Hukum melalui Subbagian Pertimbangan dan Litigasi Hukum perlu

melaksanakan koordinasi penanganan perkara serta melakukan

inventarisasi terhadap permasalahan-permasalahan yang berpotensi

menjadi permasalahan hukum pada tiap-tiap unit kerja eselon I

Kementerian Pertanian.

Bahwa berdasarkan hal tersebut maka dilaksanakanlah Rapat

Koordinasi Penanganan Perkara Dan Inventarisasi Permasalahan

Hukum Lingkup Kementerian Pertanian. Rapat Koordinasi

Penanganan Perkara Dan Inventarisasi Permasalahan Hukum

Lingkup Kementerian Pertanian ini diselenggarakan pada hari Rabu

s.d. Jumat, tanggal 24 s.d. 26 Agustus 2016 di Hotel Cavinton, Jl.

Letjen. Soeprapto No. 1, Yogyakarta. Hasil dari kegiatan tersebut

adalah antara lain adalah sebagai berikut; 1) Dalam rangka

penanganan perkara dan penyelesaian permasalahan hukum

diperlukan koordinasi antar lini baik antara unit kerja dengan eselon I

yang membawahinya maupun koordinasi dengan Biro Hukum

Sekretariat Jenderal, 2) Koordinasi antar lini dilakukan untuk

Page 55: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 55

penanganan perkara dan permasalahan hukum yang terkordinir

secara sistematis sehingga dapat dihasilkan hasil yang optimal 3)

Dilakukan koordinasi untuk mempersiapkan anggaran yang memadai

untuk penyelesaian perkara hukum serta penentuan skala prioritas

dalam penyelesaian perkara kritis yang memerlukan penyelesaian

segera dan berdampak pada kerugian Negara.

Gambar 16. Koordinasi Penanganan Perkara dan Inventarisasi

Permasalahan Hukum Lingkup Kementerian Pertanian

7. Capaian Kinerja Lain

Selain kegiatan diatas, sesuai tugas dan fungsi Biro Hukum

melakasanakan kegiatan Penyusunan Peraturan Perundang-undangan

diluar Prolegtan 2016 dan Pengelolaan Pengembangan Jaringan

Dokumentasi dan Informasi Hukum bidang pertanian. Adapun hasil yang

dicapai dari kegiatan tersebut antara lain, adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan Peraturan Perundang-undangan diluar Prolegtan 2016;

Biro Hukum Sekretariat Jenderal disamping menerbitkan peraturan

perundang-undangan berdasarkan Prolegnas dan Prolegtan juga

menerbitkan peraturan perundang-undangan diluar Prolegnas dan

Prolegtan untuk memenuhi kebutuhan regulasi dalam keadaan kahar,

antara lain sebagai berikut:

Page 56: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 56

1. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

12/Permentan/OT.140/4/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian;

2. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

33/Permentan/SM.230/7/2016 tentang Pedoman Pembinaan

Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya;

3. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

35/Permentan/KP.590/7/2016 tentang Pedoman Umum

Pemberian Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara 2010;

4. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

42/Permentan/SM.200/8/2016 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Sertifikasi Sumber Daya Manusia Sektor

Pertanian;

5. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

44/Permentan/RC.130/9/2016 tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Pertanian Nomor

62/Permentan/RC.130/12/2015 Tentang Pedoman Pengelolaan

Dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian

Pertanian Tahun Anggaran 2016;

6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

45/Permentan/PP.200/9/2016 tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia selaku Ketua

Harian Dewan Ketahanan Pangan Nomor

71/Permentan/PP200/12/2015;

7. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

46/Permentan/KL.220/9/2016 tentang Pedoman Administrasi

Perjalanan Dinas Luar Negeri Kementerian Pertanian;

8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

47/Permentan/SM.010/9/2016 tentang Pedoman Penyusunan

Programa Penyuluhan Pertanian;

9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

48/Permentan/PK210/10/2016 tentang Upaya Khusus

Percepatan Peningkatan Populasi Sapi Dan Kerbau Bunting;

Page 57: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 57

10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

50/Permentan/PW.160/10/2016 tentang Pedoman Pengelolaan

Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian;

11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

62/Permentan/RC.110/12/2016 tentang Pedoman Umum

Pengelolaan Dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup

Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2017;

12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

63/Permentan/RC.120/12/2016 tentang Pelimpahan Wewenang

Kepada Gubernur Dalam Pelaksanaan Kegiatan dan Tanggung

Jabwab Pengelolaan Dana Dekonsantrasi Kementerian

Pertanian;

13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

64/Permentan/RC.130/1/2016 tentang Penugasan Kepada

Gubernur Dalam Pelaksanaan dan Tanggung Jabwab

Pengelolaan Dana Tugas Pembantuan Provinsi;

14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

65/Permentan/RC.130/12/2016 tentang Penugasan Kepada

Bupati/Walikota Dalam Pelaksanaan Kegiatan dan Tanggung

Jabwab Pengelolaan Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota;

15. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

66/Permentan/RC.120/12/2016 tentang Petunjuk Operasional

Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Pertanian Tahun

2017;

16. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

68/Permentan/RC.020/1/2016 tentang Indikator Kinerja Utama

Lingkungan Kementerian Pertanian Tahun 2015 – 2019;

17. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

70/Permentan/PL.200/12/2016 tentang Penatausahaan

Persediaan Lingkup Kementerian Pertanian;

18. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 234/Kpts/KR.050/4/2016

tentang Pengakuan Sistem Pengawasan Keamanan Pangan

Segar Asal Tumbuhan Negara Afrika Selatan;

Page 58: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 58

19. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 235/Kpts/KR.050/4/2016

tentang Pengakuan Sistem Pengawasan Keamanan Pangan

Segar Asal Tumbuhan Negara Jepang;

20. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 236/Kpts/KR.050/4/2016

tentang Pengakuan Sistem Pengawasan Keamanan Pangan

Segar Asal Tumbuhan Negara Argentina;

21. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 237/Kpts/KR.050/4/2016

tentang Pengakuan Sistem Pengawasan Keamanan Pangan

Segar Asal Tumbuhan Negara Australia;

22. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 564/Kpts/KR.050/8/2016

tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pertanian Nomor

704/Kpts/KR.050/12/2015 tentang Pengakuan Sistem

Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan Negara

Amerika Serikat;

23. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 564/Kpts/KR.040/8/2016

tentang Pemberian Izin Pemasukan Agens Hayati Agrobacterium

Radiobacter Biovar 1 CD-27 Dari Jepang kepada PT.

Fermentech Indonesia; dan

24. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 690/Kpts/OT.050/10/2016

tentang Tim Pembahasan RUU tentang Karantina Hewan, Ikan

dan Tumbuhan.

b. Pengelolaan Pengembangan Jaringan Dokumentasi dan Informasi

Hukum bidang pertanian;

1) Penyusunan Kompendium/Kodifikasi Hukum Tahun 2016

Kegiatan Penyusunan Kompendium/Kodifikasi Hukum Tahun 2016

dilakukan dengan menginventarisasi, entry data, rapat penyusunan

peraturan perundang-undangan bidang pertanian sesuai dengan

relevansi dan tata urutan peraturan perundang

undangan/hierarkinya. Penyusunan Kompendium/Kodifikasi Hukum

Bidang Pertanian ini dimaksudkan untuk mempermudah penemuan

kembali/penelusuran peraturan perundang-undangan bidang

pertanian.

Page 59: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 59

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan

Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan, selama tahun 2016 telah disusun

dan disebarluaskan 4 (empat) Kompendium/Kodifikasi Hukum,

dengan uraian sebagai berikut:

1. kompendium/kodifikasi Hukum Bidang Karantina Tumbuhan;

2. kompendium/kodifikasi Hukum Bidang Karantina Hewan;

3. kompendium/kodifikasi Hukum Bidang Perkebunan;

4. kompendium/kodifikasi Hukum Bidang Budidaya Tanaman

Perkebunan.

2) Penerbitan Himpunan Peraturan Menteri Pertanian

Kegiatan Penerbitan Himpunan Peraturan Menteri Pertanian

dilakukan dengan melibatkan Unit Kerja Eselon I teknis sebagai

anggota jaringan dokumentasi dan informasi hukum lingkup

Kementerian Pertanian. Penerbitan Himpunan Peraturan Menteri

Pertanian ini dimaksudkan untuk mempermudah penemuan

kembali/penelusuran peraturan perundang-undangan bidang

pertanian.

Penyusunan Himpunan Peraturan Menteri Pertanian ini

menghasilkan 1 (satu) laporan penerbitan Himpunan Bagian

Pertama A tahun 2016. Himpunan Peraturan Menteri Pertanian

tersebut disebarluaskan kepada unit jaringan dokumentasi dan

informasi hukum (JDIH) Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta

Dinas yang terkait.

3) Peraturan Menteri Pertanian yang ditempatkan kedalam Berita

Negara Republik Indonesia

Kegiatan Pengundangan berdasarkan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

dan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan

Page 60: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 60

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan adalah penempatan

Peraturan Menteri Pertanian dalam Berita Negara dan Tambahan

Berita Negara Republik Indonesia, dimana esensi perlunya

pengundangan adalah untuk memenuhi asas publisitas agar setiap

orang dapat mengetahui peraturan perundang-undangan/Peraturan

Menteri Pertanian atau ketidaktahuan seseorang terhadap

peraturan perundang-undangan tidak dapat diterima.

Sedangkan ditinjau dari Indikator keluaran (Output), selama tahun

2016 kegiatan Penempatan/Pengundangan Peraturan Menteri

dalam Berita Negara Republik Indonesia ini menghasilkan 1 (satu)

laporan Penempatan dalam BN/TBN dan telah mengundangkan 43

(empat puluh tiga) Peraturan Menteri Pertanian dalam BN/TBN,

adalah sebagai berikut:

1. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

05/Permentan/PP.200/2/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 234 Tahun 2016;

2. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

06/Permentan/KU.060/2/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 249 Tahun 2016;

3. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

07/Permentan/TU.120/2/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 261 Tahun 2016;

4. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

08/Permentan/KB.400/2/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 250 Tahun 2016;

5. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

10/Permentan/PK.210/3/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 450 Tahun 2016;

6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

11/Permentan/KR.100/3/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 468 Tahun 2016;

Page 61: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 61

7. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

12/Permentan/OT.140/4/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 698 Tahun 2016;

8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

13/Permentan/KR.040/4/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 563 Tahun 2016;

9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

14/Permentan/KR.050/4/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 564 Tahun 2016;

10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

16/Permentan/PK.440/5/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 699 Tahun 2016;

11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

17/Permentan/PK.450/5/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 700 Tahun 2016;

12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

18/Permentan/KB.330/5/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 735 Tahun 2016;

13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

19/Permentan/OT.040/5/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 867 Tahun 2016;

14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

20/Permentan/OT.040/5/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 868 Tahun 2016;

15. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

21/Permentan/OT.040/5/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 869 Tahun 2016;

16. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

22/Permentan/OT.040/5/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 870 Tahun 2016;

17. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

23/Permentan/OT.040/5/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 871 Tahun 2016;

Page 62: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 62

18. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

24/Permentan/OT.040/5/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 872 Tahun 2016;

19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

25/Permentan/HM.130/5/2015 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 974 Tahun 2016;

20. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

26/Permentan/PK.2390/5/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 785 Tahun 2016;

21. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

27/Permentan/KB.320/5/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 803 Tahun 2016;

22. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

28/Permentan/KP.350/5/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 1002 Tahun 2016;

23. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

29/Permentan/KB.410/5/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 826 Tahun 2016;

24. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

30/Permentan/OT.040/6/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 912 Tahun 2016;

25. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

31/Permentan/OT.040/6/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 1029 Tahun 2016;

26. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

33/Permentan/SM.230/7/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 1068 Tahun 2016;

27. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

34/Permentan/PK.210/7/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 1047 Tahun 2016;

28. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

36/Permentan/LB.070/8/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 1188 Tahun 2016;

Page 63: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 63

29. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

40/Permentan/OT.010/8/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 1329 Tahun 2016;

30. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

41/Permentan/OT.040/8/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 1306 Tahun 2016;

31. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

42/Permentan/SM.200/8/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 1325Tahun 2016;

32. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

43/Permentan/OT.010/8/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 1330 Tahun 2016;

33. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

45/Permentan/PP.200/9/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 1408 Tahun 2016;

34. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

46/Permentan/KL.220/9/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 1420 Tahun 2016;

35. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

47/Permentan/SM.010/9/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 1477 Tahun 2016;

36. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

49/Permentan/PK.440/10/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 1553 Tahun 2016;

37. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

52/Permentan/OT.040/11/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 1726 Tahun 2016;

38. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

53/Permentan/OT.040/11/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 1703 Tahun 2016;

39. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

54/Permentan/PP.140/11/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 1670 Tahun 2016;

Page 64: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 64

40. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

55/Permentan/KR.040/11/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 1757 Tahun 2016;

41. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

56/Permentan/RC.040/11/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 1832 Tahun 2016;

42. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

61/Permentan/PK.230/12/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 1869 Tahun 2016;

43. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

67/Permentan/SM.050/12/2016 Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 2038 Tahun 2016.

Page 65: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 65

C. Matrik Rencana Kinerja Jangka Menengah

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Biro Hukum telah menetapkan target dalam 5 (lima)

tahun kedepan, yaitu sebagai berikut:

No Program/Kegiatan/Sasaran Program/Sasaran Kegiatan Satuan Target

2016 2017 2018 2019 2020

1746 Pembinaan hukum bidang pertanian

Terbentuknya peraturan perundang-undangan dan menurunnya

permasalahan hukum bidang pertanian

Persentase peraturan perundang-undangan yang diterbitkan

berdasarkan Prolegnas dan Prolegtan

% 75 80 85 90 90

Pesentase layanan bantuan hukum lingkup Kementerian

Pertanian yang terselesaikan

% 72 75 78 80 80

Persentase naskah perjanjian yang dihasilkan % 82 84 86 88 88

Program Legislasi Pertanian % 5 4 4 4 4

Peraturan Perundang-undangan Bidang Tanaman % 10 17 18 19 19

Peraturan Perundang-undangan Bidang Prasarana, Sarana,

Penelitian dan Pengembangan

% 15 15 16 17 17

Peraturan Perundang-undangan Bidang Manajemen dan

Sumber Daya Manusia

% 15 15 16 17 17

Page 66: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 66

No Program/Kegiatan/Sasaran Program/Sasaran Kegiatan Satuan Target

2016 2017 2018 2019 2020

Peraturan Perundang-undangan Bidang Ternak dan Hewan % 15 17 18 19 19

Peraturan Perundang-undangan Bidang Karantina % 15 12 13 14 14

Naskah Perjanjian Bidang Pertanian % 82 84 86 88 90

Pertimbangan dan Litigasi Hukum lingkup Kementerian

Pertanian

% 40 42 43 44 45

Pengujian Materiil Peraturan Perundang-undangan Bidang

Pertanian

% 12 21 22 22 13

Monitoring dan Evaluasi Layanan Bantuan Hukum % 20 12 13 14 14

Dokumentasi dan Informasi Hukum Laporan 1 1 1 1 1

Kompendium Hukum Bidang Pertanian Laporan 1 1 1 1 1

Himpunan Peraturan Menteri Pertanian Laporan 1 1 1 1 1

Penempatan Peraturan Menteri Dalam Berita Negara Laporan 1 1 1 1 1

Ketatausahaan Biro Laporan 1 1 1 1 1

Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran Laporan 1 1 1 1 1

Jabatan Fungsional Peraturan Perundang-undangan Laporan 1 1 1 1 1

Peningkatan Kapasitas Pegawai Biro Laporan 1 1 1 1 1

Layanan dan Operasional Perkantoran Laporan 1 1 1 1 1

Alat Pengolah Data dan Komunikasi Unit 27 30 30 30 30

Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Pertanian Rekomendasi

Page 67: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 67

No Program/Kegiatan/Sasaran Program/Sasaran Kegiatan Satuan Target

2016 2017 2018 2019 2020

Kebijakan

Jumlah Rekomendasi Kebijakan Rekomendasi

Kebijakan

- 5 5 5 5

Tabel 8. Matrik Rencana Kerja Jangka Menengah

Page 68: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 68

D. Akuntabilitas Keuangan

Pada tahun 2016 alokasi anggaran untuk Biro Hukum sebesar Rp14.342.180.000,00. Realisasi anggaran sampai dengan

posisi 31 Desember 2016 sebesar Rp11.609.990.066,00 atau 80,95%. Rincian realisasi anggaran dapat dilihat sebagai

berikut:

NO. KEGIATAN OUTPUT KINERJA VOL PAGU

(Rp)

REALISASI

(Rp)

1. Peraturan Perundang-

undangan yang diterbitkan

berdasarkan Prolegtan

dan Prolegnas

75 % 5.001.350.000,00 4.108.895.927,00

Program Legislasi Pertanian 5 % 422.750.000,00 310.443.800,00

Peraturan Perundang-undangan

Bidang Tanaman 10 % 741.550.000,00 647.722.761,00

Peraturan Perundang-undangan

Bidang Prasarana, Sarana,

Penelitian dan Pengembangan

15 % 678.350.000,00 568.332.052,00

Page 69: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 69

Peraturan Perundang-undangan

Bidang Manajemen dan Sumber

Daya Manusia

15 % 1.124.050.000,00 943.441.935,00

Peraturan Perundang-undangan

Bidang Ternak dan Hewan 15 % 1.018.500.000,00 854.800.480,00

Peraturan Perundang-undangan

Bidang Karantina 15 % 1.016.150.000,00 784.154.880,00

2. Naskah Perjanjian Bidang

Pertanian yang dihasilkan

Naskah Perjanjian Bidang

Pertanian 82 % 956.180.000,00 871.192.600,00

3.

Layanan Bantuan Hukum

lingkup Kementerian

Pertanian yang

terselesaikan

72 % 1.632.680.000,00 1.472.672.020,00

Pertimbangan dan Litigasi

Hukum lingkup Kementerian

Pertanian

40 % 1.315.725.000,00 1.216.754.020,00

Pengujian Materiil Peraturan

Perundang-undangan bidang

Pertanian

12 % 108.750.000,00 77.703.300,00

Monitoring dan Evaluasi

Layanan Bantuan Hukum 20 % 208.205.000,00 182.214.700,00

Page 70: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 70

4. Pengelolaan Dokumentasi

dan Informasi Hukum 4 Lap 926.760.000,00 916.020.718,00

Dokumentasi dan Informasi

Hukum 1 Lap 267.050.000,00 260.957.440,00

Kompendium Hukum Bidang

Pertanian

1 Lap 345.780.000,00 342.960.180,00

Himpunan Peraturan Menteri

Pertanian

1 Lap 308.920.000,00 307.103.098,00

Peraturan Menteri Dalam Berita

Negara

1 Lap 7.000.000,00 5.000.000,00

5. Kegiatan Pendukung Biro 2 Lap 3.377.760.000,00 2.235.655.630,00

Ketatausahaan Biro 1 Lap 2.609.030.000,00 1.669.114.650,00

Perencanaan dan Pengelolaan

Anggaran 1 Lap 768.750.000,00 566.540.980,00

6.

Pembinaan Jabatan

Fungsional Perancang

Perundang-undangan

2 Lap 1.026.130.000,00 794.129.400,00

Jabatan Fungsional Perancang

Perundang-undangan

1 Lap 613.180.000,00 387.700.000,00

Peningkatan Kapasitas Pegawai

Biro

1 Lap 412.950.000,00 406.429.400,00

Page 71: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 71

7. Layanan Perkantoran Layanan dan Operasional

Perkantoran

12 Bulan

Layanan 931.320.000,00 764.443.771,00

8. Perangkat Pengolah Data

dan Komunikasi

Alat Pengolah Data dan

Komunikasi 22 Unit 430.000.000,00 409.980.000,00

9. Peralatan dan Fasilitas

Perkantoran Meubelair 5 Unit 60.000.000,00 37.000.000,00

Jumlah 14.342.180.000,00 11.609.990.066,00

Tabel 9. Matrik Akuntabilitas Keuangan

Catatan: 1. Dalam rangka penghematan APBN Tahun 2016, Satuan Kerja Biro Hukum Sekretariat Jenderal mengalami self blocking

anggaran sebesar Rp.740.000.000,00 (tujuh ratus empat puluh juta rupiah).

Page 72: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 72

BAB IV

PENUTUP

Pembinaan Hukum merupakan fungsi yang strategis dalam upaya pembangunan

suatu manajemen pembangunan pertanian modern dan mewujudkan tujuan dan

sasaran organisasi Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian secara efektif dan

efisien. Oleh karena itu perlu dilakukan secara berkesinambungan serta perlu

komitmen yang kuat dan keseragaman pemahaman terhadap peran, tugas dan

fungsi unit Hukum dari level top manager sampai dengan lower manager.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam tahun 2016 secara keseluruhan telah

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Biro Hukum, dan telah selaras dengan

sasaran yang telah ditetapkan. Kegiatan yang menonjol dalam tahun pelaporan ini

antara lain menyangkut penyusunan peraturan perundang-undangan bidang

pertanian, penyusunan perjanjian dan pemberian layanan bantuan hukum. Dari hasil

evaluasi kinerja baik kegiatan maupun program yang dilakukan diketahui capaian

kinerja Biro Hukum antara 80 - 100% yang artinya baik. Kegiatan-kegiatan Biro

Hukum lebih banyak bersifat non fisik (penyusunan peraturan perudang-undangan,

analisa hukum, layanan bantuan hukum dan penyusunan perjanjian).

Disadari bahwa berbagai kelemahan pelaksanaan masih terjadi sehingga target-

target yang telah ditentukan belum dapat dicapai sesuai dengan rencana. Selain itu

beberapa kegiatan tidak serta merta menghasilkan outcome yang kemudian akan

memberikan indikasi pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Diperlukan usaha

yang terus menerus dan berkesinambungan untuk menghasilkan suatu bentuk

perwujudan sasaran yang akhirnya bermuara pada pencapaian tujuan, misi, dan visi

Biro Hukum.

Page 73: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 73

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan

akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : MM Eddy Purnomo, S.E., M.H.

Jabatan : Kepala Biro Hukum

selanjutnya disebut pihak pertama

Nama : Ir. Hari Priyono, M.Si

Jabatan : Sekretaris Jenderal

selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai

lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah

seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan

kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan

evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang

diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Jakarta, Oktober 2016

Pihak Kedua, Pihak Pertama,

Ttd. Ttd.

Hari Priyono MM Eddy Purnomo

Page 74: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin 2016 Biro Hukum.pdf · tentang Organisasi dan Tata Kerja ... Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan ...

L a p o r a n K i n e r j a B i r o H u k u m T a h u n 2 0 1 6

Page 74

PERJANJIAN KINERJA 2016

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Terbentuknya peraturan

perundang-undangan dan

menurunnya permasalahan

hukum bidang pertanian

1. Prosentase Peraturan

Perundang-undangan

yang diterbitkan

berdasarkan Prolegnas

dan Prolegtan

75 persen

2. Prosentase Layanan

Bantuan Hukum Lingkup

Kementerian Pertanian

yang terselesaikan

72 persen

3. Prosentase Naskah

Perjanjian yang

dihasilkan

82 persen

Kegiatan Anggaran

1. Kegiatan Pembinaan Hukum Bidang Pertanian Rp14.342.180.000,00

Sekretaris Jenderal,

Ttd.

Hari Priyono

Jakarta, Oktober 2016

Kepala Biro Hukum,

Ttd.

MM Eddy Purnomo