BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi...
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
1 | P a g e
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah fundamental yang dihadapi Pembangunan Pertanian saat ini antara lain: (1) Laju
konversi lahan yang tidak terkendali; (2) Infrastruktur pertanian yang tidak memadai; (3)
sistem pengadaan benih yang tidak sesuai dengan musim tanam; (4) Perubahan iklim yang
tidak menentu; (5) kurangnya kemampuan petani, peternak dan pekebun dalam
memanfaatkan teknologi maju; (6) Keterbatasan permodalan petani; dan (7) Kendala
transportasi akibat cuaca buruk dan kerusakan jalan. Untuk mengatasi permasalahan
fundamental tersebut, perlu koordinasi baik di lingkup Kementerian Pertanian maupun antar
sektor serta antara pusat dan daerah. Sekretariat Jenderal merupakan satu dari 12 Eselon I
yang terdapat di Kementerian Pertanian. Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor: 24
Tahun 2010 Pasal 274, Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi
pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan Kementerian Pertanian agar pembangunan pertanian dapat
berjalan dengan baik.
Sekretariat Jenderal dalam menjalankan tugas fungsinya sebagai fungsi koordinasi,
pembina dan pemberi dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan
Kementerian Pertanian menetapkan visi 2015-2019 yaitu menjadi lembaga manajemen dan
pelayanan teknis pembangunan pertanian yang terkemuka. Untuk mewujudkan visi tersebut,
misi yang harus diemban oleh Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian 2015-2019
adalah:
1. Mewujudkan sistem manajemen pembangunan pertanian yang efektif, efisien dan
akuntabel
2. Memberikan pelayanan administrasi dan teknis PVT pembangunan pertanian yang
cepat, tepat, mudah dan sederhana
3. Menerapkan prinsip good governance dan clean governance
Visi dan Misi Sekretariat Jenderal tersebut tertuang di dalam Perjanjian Kinerja (PK) baik di
tingkat Eselon I maupun Eselon II. Agar pelaksanaan kegiatan di lingkup Sekretariat
Jenderal memenuhi target yang telah ditetapkan di dalam PK maka dilakukan pemantauan
dan evaluasi terhadap PK Sekjen tersebut secara triwulanan.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
2 | P a g e
Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian ini berisi gambaran pelaksanaan Indikator Kinerja yang ada di dalam
PK lingkup Sekretariat Jenderal yang meliputi capaian atau progress Indikator Kinerja
Eselon I lingkup Setjen, permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjut atau pemecahan
masalah tersebut.
B. Maksud dan Tujuan
Proses pemantauan dan evaluasi capaian indikator kinerja Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian merupakan kegiatan pengumpulan data dan pengukuran capaian
ataupun progress atas Indikator Kinerja Perjanjian Kinerja Lingkup Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian. Proses pemantauan dan evaluasi capaian indikator kinerja dari
setiap unit baik Eselon I maupun II di lingkungan Sekretariat Jenderal bertujuan untuk
memberikan gambaran pelaksanaan program dan kegiatan di lingkup Sekretariat Jenderal.
Gambaran tersebut untuk memastikan dan mengendalikan keserasian pelaksanaan
program dan kegiatan sesuai target Indikator Kinerja pada PK yang telah ditetapkan
sebelumnya. Pemantauan dan evaluasi atas kinerja dilaksanakan secara berkelanjutan dan
berkala secara triwulanan. Dengan demikian, proses pelaksanaan program dan kegiatan
tetap dapat berjalan baik sesuai rencana ataupun dapat diambil suatu tindakan perbaikan
untuk mengatasi adanya penyimpangan yang terjadi terhadap capaian kinerja.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
3 | P a g e
BAB II VISI, MISI DAN PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL
A. VISI
“Menjadi lembaga manajemen dan pelayanan teknis pembangunan pertanian yang
terkemuka”.
B. MISI
Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas, Misi yang harus dilaksanakan oleh Sekretariat
Jenderal, Kementerian Pertanian 2015-2019 adalah :
1. Mewujudkan sistem manajemen pembangunan pertanian yang efektif, efisien dan
akuntabel
2. Memberikan pelayanan administrasi dan teknis PVT pembangunan pertanian yang
cepat, tepat, mudah dan sederhana
3. Menerapkan prinsip good governance dan clean governance
C. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi
yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan
program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja,
terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi
amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber
daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas
kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud
akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan
juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga
terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya. Tujuan penyusunan perjanjian kinerja
adalah:
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk
meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur;
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi;
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan
supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima amanah;
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
4 | P a g e
D. PENYUSUNAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA
Pihak yang menyusun Perjanjian kinerja lingkup Sekretariat Jenderal adalah:
1. Pimpinan unit kerja (eselon I)
Sekretariat Jenderal menyusun Perjanjian Kinerja di tingkat unit kerja (Eselon I)
Sekretariat Jenderal dan ditandatangani oleh pejabat yang bersangkutan dalam hal ini
Sekretaris Jenderal dan disetujui oleh Menteri Pertanian. PK Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian ditandatangani pada bulan Maret 2015.
2. Pimpinan Satuan Kerja
Biro/Pusat menyusun Perjanjian kinerja di tingkat satuan kerja dan ditandatangani oleh
pimpinan Biro/Pusat. PK Biro/Pusat Sekretariat Jenderal disusun dan ditandatangani
bulan Januari dan Maret 2015.
E. PENGGUNAAN SASARAN DAN INDIKATOR
Perjanjian Kinerja menyajikan Indikator Kinerja Utama yang menggambarkan hasil-hasil
yang utama dan kondisi yang seharusnya, tanpa mengesampingkan indikator lain yang
relevan.
1. Untuk tingkat Eselon I sasaran yang digunakan menggambarkan dampak pada
bidangnya dan outcome yang dihasilkan serta menggunakan Indikator Kinerja Utama
Eselon I dan indikator kinerja lain yang relevan.
2. Untuk tingkat Eselon II sasaran yang digunakan menggambarkan outcome dan output
pada bidangnya serta menggunakan Indikator Kinerja Utama Eselon II dan indikator
kinerja lain yang relevan.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
5 | P a g e
BAB III PEMBAHASAN
A. Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian
Capaian kinerja Sekretariat Jenderal diukur dengan membandingkan antara target yang
telah ditetapkan dengan realisasi tiap triwulanan. Kinerja Sekretariat Jenderal dapat terlihat
dari realisasi capaian indikator kinerjanya. Indikator kinerja Sekretariat Jenderal meliputi:
Nilai AKIP Kementerian Pertanian, Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian, Nilai
Kualitas Pelayanan Publik (IKM), Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian dan
Persentase Kerjasama Luar Negeri yang Ditindaklanjuti. Pada triwulan III ini terdapat
perubahan pada Perjanjian Kinerja Seketariat Jenderal. Perubahan pada anggaran yang
dialokasikan untuk Sekretariat Jenderal dari semula Rp. 1.314.272.088.000,00 menjadi
Rp.1.306.272.088.000,00. Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal triwulan III adalah sebagai
berikut:
1. Nilai AKIP Kementerian Pertanian
AKIP sebagai suatu sistem mencakup komponen perencanaan kinerja, pengukuran dan
pemantauan capaian kinerja, pelaporan, dan evaluasi kinerja. Sakip merupakan instrumen
yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi.
Dokumen SAKIP mempunyai keterkaitan yang sangat erat antara Rencana Strategis,
rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja. Rencana Strategis memberikan arah
pembangunan organisasi jangka menengah, sedangkan RKT dan PK merupakan target dan
komitmen kinerja yang akan diwujudkan pada suatu tahun tertentu.
Tabel 1 Capaian Kinerja Nilai AKIP Kementerian Pertanian Triwulan III
Indikator Kinerja Target Realisasi Triwulan III Kemajuan Pelaksanaan (%)
Nilai AKIP Kementerian Pertanian 75 - 80%
Hingga triwulan III kemajuan pelaksanaan kegiatan mencapai 80%. Pada triwulan III ini
dilakukan advokasi sakip ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Kementerian Pertanian.
2. Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian
Berdasarkan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, menyatakan bahwa BPK-RI harus
melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kementerian Pertanian.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
6 | P a g e
Pada triwulan III ini tidak ada pemeriksaan BPK sehingga opini tidak dikeluarkan pada
periode ini. Walaupun begitu dalam rangka mensukseskan penerapan akuntansi berbasis
akrual yang mulai diterapkan pada tahun 2015, telah dilakukan beberapa kegiatan
pendukung sebagai berikut:
a. Pelatihan Implementasi SAIBA bagi Operator hal Penyusunan Laporan Keuangan
b. Sosialisasi terhadap Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang berbasis akrual
c. Pelatihan verifikasi bagi Verifikator hal Penyusunan Laporan Keuangan
d. Pembuatan Petunjuk Teknis Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Akrual
e. Pembuatan Aplikasi Catatan atas Laporan Keuangan Berbasis Akrual
f. Proses pembuatan Petunjuk Teknis Penyelesaian Likuidasi Satker
3. Nilai Kualitas Pelayanan Publik (IKM)
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan
masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas
pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara
pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Pengukuran
IKM di lingkungan Kementerian Pertanian digunakan untuk mengetahui mutu kinerja
pelayanan unit kerja pelayanan publik secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan
kebijakan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan publik. Peningkatan dan pembinaan
diprioritaskan pada unsur pelayanan yang paling rendah atau berada di bawah rata-rata.
Selanjutnya perlu ditindaklanjuti dengan program perbaikan, sedangkan yang mempunyai
nilai mutu pelayanan publik cukup tinggi atau di atas rata-rata agar tetap dipertahankan.
Pengukuran IKM dilakukan terhadap 9 Unit Kerja Pelayanan Publik (UKPP) dan 160 Unit
Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementerian Pertanian. Pada Tahun 2014, nilai IKM
Kementerian Pertanian 3,21, nilai konversi IKM 80,24 dengan mutu pelayanan B (baik) dan
kinerja baik. Unsur pelayan tahun 2014 yang perlu diperbaiki adalah prosedur, persyaratan,
kecepatan dan kepastian jadwal pelayanan.
Tabel 2 Capaian Kinerja Nilai Kualitas Pelayanan Publik (IKM) Triwulan III
Indikator Kinerja Target Realisasi Triwulan III Kemajuan Pelaksanaan (%)
Nilai Kualitas Pelayanan Publik (IKM) 80 - 75%
Pada tahun 2015, pengukuran IKM juga dilakukan dengan melibatkan 9 UKPP dan 160 UPT
yang ada di Lingkungan Kementerian Pertanian. Ekspose pengukuran IKM Kementan akan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
7 | P a g e
dilakukan pada bulan Desember 2015. Sampai dengan triwulan III progress pelaksanaan
kegiatan sebesar 75%.
4. Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian
Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian merupakan nilai hasil evaluasi dari Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Evaluasi
tersebut bertujuan untuk menilai kemajuan dan memberi saran perbaikan pelaksanaan
program reformasi birokrasi dalam rangka meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja,
mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN dan meningkatkan kualitas
pelayanan publik di lingkungan Kementerian Pertanian.
Tabel 3 Capaian Kinerja Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Triwulan III
Indikator Kinerja Target Realisasi Triwulan III Kemajuan Pelaksanaan (%)
Nilai Reformasi Birokrasi Kementan 72 71,88
Hasil penilaian terhadap reformasi birokrasi Kementerian Pertanian disampaikan melalui
Surat Menteri PAN dan RB Nomor B.13194.1/ M.PANRB/ 09/ 2015 tertanggal 30 September
2015. Indeks reformasi birokrasi Kementerian Pertanian adalah 71,88 dengan kategori “BB”,
meningkat dari 65,02 (B) pada tahun lalu.
Tabel 4 Hasil Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
No. Komponen Penilaian Nilai Maksimal Nilai Capaian % Capaian
A. Pengungkit
1. Manajemen Perubahan 5,00 3,24 64,85%
2. Penataan Peraturan Perundang-undangan 5,00 4,38 87,50%
3. Penataan dan Penguatan Organisasi 6,00 4,51 75,17%
4. Penataan Tata Laksana 5,00 3,47 69,35%
5. Penataan Sistem Manajemen SDM 15,00 11,06 73,74%
6. Penguatan Akuntabilitas 6,00 2,72 45,40%
7. Penguatan Pengawasan 12,00 8,43 70,24%
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6,00 4,50 74,92%
Sub Total Komponen Pengungkit 60,00 42,30 70,51%
B. Hasil
1. Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi 20,00 13,83 69,13%
2. Pemerintah yang bersih dan bebas KKN 10,00 7,74 77,43%
3. Kualitas Pelayanan Publik 10,00 8,01 80,00%
Sub Total Komponen Hasil 40,00 29,58 73,95%
Indeks Reformasi Birokrasi 100,00 71,88 71,88%
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
8 | P a g e
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mencapai sasaran reformasi birokrasi adalah
sebagai berikut:
a. Peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja organisasi
Hal penting yang perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan
akuntabilitas kinerja organisasi (area for improvement) Kementerian Pertanian adalah:
1. Melibatkan peran pimpinan tertinggi secara aktif dan berkelanjutan dalam
pelaksanaan reformasi birokrasi.
2. Menyediakan media komunikasi yang reguler untuk mensosialisasikan
program/kegiatan reformasi birokrasi yang sedang dan akan dilakukan.
3. Melakukan evaluasi peta proses bisnis dan prosedur operasional dan disesuaikan
dengan perkembangan tuntutan efisiensi dan efektivitas birokrasi.
4. Mengumumkan tahapan administrasi dan hasil seleksi kompetensi promosi terbuka
melalui media IT dapat melalui website panitia seleksi dan website institusi yang
dapat diakses secara mudah.
5. Memperhatikan penilaian kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi
6. Melakukan monitoring dan evaluasi atas pencapaian kinerja individu dan
menjadikannya dasar untuk pemberian tunjangan kinerja serta dasar
pengembangan karier.
7. Melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan aturan/disiplin/kode etik/kode
perilaku instansi secara berkala.
8. Membangun sistem pemberian sanksi dan imbalan kepada seluruh unit organisasi
di lingkungan Kementerian Pertanian
9. Meningkatkan peranan pimpinan secara langsung pada saat penyusunan renstra,
PK dan dokumen-dokumen perencanaan lainnya serta peranan pimpinan dalam
memantau pencapaian kinerja secara berkala.
10. Membangun sistem pengukuran kinerja yang dapat diakses oleh seluruh unit
organisasi
11. Melakukan pemutakhiran data secara berkala
12. Menyusun dokumen secara tertib sebagai evidence dalam pelaksanaan program
dan kegiatan.
b. Pemerintah yang bersih dan bebas KKN
Hal penting yang perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik
(area for improvement) Kementerian Pertanian adalah:
1. Melakukan public campaign tentang gratifikasi secara berkala
2. Melakukan penilaian resiko pada seluruh unit organisasi
3. Menindaklanjuti hasil evaluasi atas whistle blowing system
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
9 | P a g e
4. Melakukan monitoring dan evaluasi atas penanganan benturan kepentingan secara
berkala dan menindaklanjuti hasil evaluasi tersebut
5. Memfokuskan fungsi pengawasan internal pada lient dan audit berbasis resiko
c. Peningkatan kualitas pelayanan publik
Hal yang perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik (area
for improvement) Kementerian Pertanian adalah:
1. Meningkatkan kegiatan sosialisasi/pelatihan dalam upaya penerapan budaya
pelayanan prima
2. Menerapkan sistem sanksi/reward bagi pelaksana layanan serta pemberian
kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar dalam
meningkatkan budaya pelayanan prima
3. Menyusun SOP pengaduan pelayanan secara komprehensif sebagi bentuk
perbaikan kualitas pelayanan
4. Melakukan evaluasi atas penanganan keluhan/masukan secara berkala
5. Meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan
5. Persentase Kerjasama Luar Negeri yang Ditindaklanjuti
Pembinaan kerjasama luar negeri merupakan fungsi yang strategis dalam rangka
meningkatkan dan membangun kerjasama di bidang pertanian dalam kerangka bilateral,
regional, dan multilateral yang tidak terpisahkan dari kebijakan politik luar negeri yang bebas
aktif. Bidang Kerjasama Luar Negeri pada tahun 2015 telah melaksanakan berbagai
kegiatan strategis untuk menunjang program pembangunan pertanian dengan keberhasilan
terjalinnya kerjasama luar negeri saling menguntungkan dan berkelanjutan dalam bidang
teknis dan ekonomi pertanian.
Pada akhir triwulan III, kegiatan kerjasama telah terlaksana sebanyak 85 kegiatan.
Beberapa permasalahan yang dihadapi adalah terdapat beberapa kegiatan yang direvisi
dan terdapat sidang bilateral yang dijadwal ulang. Solusinya adalah perlu koordinasi lebih
intensif. Tindak lanjut kerjasama luar negeri dapat berupa: surat penyampaian kesepakatan
sidang untuk ditindaklanjuti oleh unit Eselon I terkait, rapat koordinasi untuk membahas
tindak lanjut hasil sidang, fasilitasi kunjungan Tim Misi dari Lembaga Internasional atau
Negara Mitra, atau bentuk kegiatan lain yang bertujuan mendiseminasikan informasi hasil
kesepakatan sidang, beserta langkah tindaklanjutnya.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
10 | P a g e
Tabel 5 Capaian Kinerja Persentase Kerjasama Luar Negeri yang Ditindaklanjuti Triwulan III
Indikator Kinerja Target Realisasi Triwulan III Kemajuan Pelaksanaan (%)
Persentase Kerjasama Luar Negeri
yang Ditindaklanjuti
80% 37 kegiatan 60%
(kumulatif 85 kegiatan)
B. Capaian Kinerja Masing-Masing Biro/Pusat lingkup Sekretariat Jenderal
Adapun capaian kinerja triwulan III masing-masing Biro/Pusat lingkup Sekretariat Jenderal
adalah sebagai berikut:
1. Biro Perencanaan
Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan
rencana dan program Kementerian Pertanian. Dalam menyelenggarakan tugas
sebagaimana dimaksud, Biro Perencanaan menyelenggarakan fungsi :
a. Koordinasi dan penyiapan penyusunan kebijakan, rencana dan program
pembangunan pertanian;
b. Koordinasi dan penyusunan anggaran pembangunan pertanian;
c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pembangunan pertanian;
d. Koordinasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pembangunan
pertanian; dan
e. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Perencanaan.
Sasaran Kegiatan Biro Perencanaan adalah perencanaan kebijakan, anggaran,
pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan Kementerian Pertanian yang berkualitas
baik.
Biro Perencanaan menyusun Perjanjian Kinerja yang ditandatangani oleh Sekretaris
Jenderal dan Kepala Biro Perencanaan. Terdapat 3 Indikator Kinerja pada Perjanjian
Kinerja Biro Perencanaan. Indikator tersebut adalah: Nilai AKIP Sekretariat Jenderal,
Jumlah Revisi Anggaran yang Dilakukan dan Jumlah Rekomendasi Hasil Evaluasi yang
Ditindaklanjuti. Pada triwulan III ini terdapat perubahan pada Perjanjian Kinerja Biro
Perencanaan. Perubahan pada anggaran yang dialokasikan untuk Biro Perencanaan
dari semula Rp. 71.587.600.000,00 menjadi Rp.63.587.600.000,00. Capaian dari
Perjanjian Kinerja Biro Perencanaan adalah sebagai berikut:
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
11 | P a g e
a. Nilai AKIP Sekretariat Jenderal
Biro Perencanaan bertugas mengawal agar nilai AKIP Sekretariat Jenderal yang
diperoleh sesuai dengan target yaitu sebesar 82. Pada triwulan III ini Itjen
melakukan penilaian terhadap pelaksanaan AKIP Seketariat Jenderal dan
menyiapkan dokumen hasil evaluasi AKIP Sekretariat Jenderal. Hingga akhir
triwulan III, Biro Perencanaan telah melakukan 80% persiapan pengawalan nilai
AKIP Sekretariat Jenderal.
Tabel 6 Capaian Kinerja nilai AKIP Sekretariat Jenderal Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW III
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
nilai AKIP Sekretariat Jenderal 82 60,00
b. Jumlah Revisi Anggaran yang Dilakukan
Salah satu indikator ketepatan perencanaan anggaran adalah berapa banyak revisi
yang dilakukan. Semakin sedikit revisi anggaran semakin tepat perencanaan
anggarannya. Hingga akhir triwulan III telah dilakukan revisi anggaran sebanyak 2
kali. Jumlah revisi tersebut merupakan akumulasi dari revisi triwulan I dan II
sebelumnya. Revisi anggaran tersebut terkait Kebijakan Menteri Pertanian dalam
rangka realokasi anggaran yang difokuskan untuk mendukung UPSUS dan adanya
Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P). Revisi anggaran
yang dimaksud adalah revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2015.
Tabel 7 Capaian Kinerja Jumlah Revisi Anggaran yang Dilakukan Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW III
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Jumlah Revisi Anggaran 5 kali 2 kali
c. Jumlah Rekomendasi Hasil Evaluasi yang Ditindaklanjuti
Salah satu fungsi Biro Perencanaan adalah melakukan Pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan program pembangunan pertanian. Hasil evaluasi diharapkan dapat
ditindaklanjuti sebagai feedback bagi perencanaan ke depan maupun yang sedang
berjalan. Rekomendasi hasil evaluasi tahun 2014 ditindaklanjuti tahun 2015. Salah
satu evaluasi yang dilakukan oleh Biro Perencanaan pada tahun 2014 adalah
monev terpadu. Evaluasi tersebut tidak hanya dilakukan oleh Biro Perencanaan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
12 | P a g e
tetapi melibatkan pula Eselon I terkait. Hasil evaluasi, terdapat 4 rekomendasi hasil
evaluasi yang ditindaklanjuti yaitu: (1.) diperlukan alat/mesin penebang tebu agar
panen tebu tidak terlambat; (2.) Program SL-PTT agar diakhiri dan diganti dengan
GP-PTT; (3.) perlunya peningkatan Inseminasi Buatan (IB) dalam rangka
peningkatan produksi dan distribusi semen beku, IB (termasuk peningkatan
produksi dan distribusi semen beku) merupakan kegiatan prioritas pada tahun
2015; dan (4.) hasil evaluasi yang diinformasikan dan kemudian ditindaklanjuti oleh
Ditjen PKH berupa instruksi kepada Balai Veteriner Denpasar untuk membantu
Dinas Peternakan Provinsi NTT dan Dinas Peternakan Kab. TTS dalam penyidikan,
pengujian dan pengobatan/ pemberantasan penyakit pada kelompok peternak
terkait dengan kasus kematian sapi bantuan pada 8 kelompok di Kabupaten Timor
Tengah Selatan (TTS).
Tabel 8 Capaian Kinerja Rekomendasi Hasil Evaluasi yang Ditindaklanjuti Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW IV
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Jumlah Rekomendasi Hasil Evaluasi yang Ditindaklanjuti
6 4
Progress kegiatan evaluasi Tahun 2015 adalah sebagai berikut: sebagian besar
kegiatan evaluasi telah dilakukan. Evaluasi yang dilaksanakan secara triwulanan,
yaitu untuk mengukur kegiatan triwulan sebelumnya seperti Pemantauan dan
Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dan
Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian.
Kegiatan evaluasi lain antara lain evaluasi komoditas strategis padi, jagung,
kedelai, sapi, tebu dan bawang merah, cabai); Swakelola Pemantauan dan
Evaluasi Pembangunan Pertanian 2016; pemantauan evaluasi subsidi pupuk dan
benih, kredit program dan asuransi pertanian 2014/2015; pemantauan DAK Bidang
pertanian 2015/telaah anggaran pertanian di daerah
2. Biro Organisasi dan Kepegawaian
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, fungsi pengorganisasian,
ketatalaksanaan dan pengelolaan kepegawaian secara operasional merupakan
tanggung jawab Biro Organisasi dan Kepegawaian. Biro Organisasi dan Kepegawaian
mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyelenggaraan organisasi dan tata
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
13 | P a g e
laksana, serta pengelolaan kepegawaian. Dalam menyelenggarakan tugas
sebagaimana dimaksud, Biro Organisasi dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
a. Koordinasi dan penyempurnaan organisasi, dan pengembangan jabatan fungsional
serta pengembangan budaya kerja;
b. Koordinasi dan penyempurnaan tata laksana dan fasilitasi reformasi birokrasi;
c. Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pegawai;
d. Pelaksanaan mutasi pegawai Kementerian Pertanian; dan
e. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Organisasi dan Kepegawaian.
Biro Organisasi dan Kepegawaian menyusun Perjanjian Kinerja yang ditandatangani
oleh Sekretaris Jenderal dan Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian. Pada triwulan
III ini terdapat perubahan Indikator Kinerja pada Perjanjian Kinerja Biro Organisasi dan
Kepegawaian, yang semula 8 indikator menjadi 9 indikator. Indikator tersebut adalah:
(1) Dokumen Penataan Kelembagaan, (2) Laporan Pembinaan Jabatan Fungsional,
Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja; (3) Laporan Ketatalaksanaan; (4) Laporan
Reformasi Birokrasi; (5) Laporan Perencanaan, Pengembangan dan Kesejahteraan
Pegawai; (6) Dokumen Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun, dan Pemberhentian
Pegawai; (7) Laporan Pembinaan SDM Aparatur Pertanian melalui Organisasi
Kedinasan; (8) Laporan Perencanaan dan pengelolaan anggaran; (9) Laporan
ketatausahaan dan kerumahtanggaan Biro. Capaian dari Perjanjian Kinerja Biro
Organisasi dan Kepegawaian adalah sebagai berikut:
Dokumen Penataan Kelembagaan
Penataan Kelembagaan merupakan salah satu wujud pelaksanaan agenda
Reformasi Birokrasi di Kementerian Pertanian. Hingga akhir triwulan III kemajuan
pelaksanaan kegiatan penataan kelembagaan sebesar 80%. Progress yang telah
dilaksanakan adalah telah terbit Perpres Nomor 45 Tahun 2015 Tentang Organisasi
Tata Kerja Kementerian Pertanian, Permentan No 43 Tahun 2015 dan Penyusunan
Permentan Rincian Tugas Pokok Eselon IV Kementan sedang dalam proses saat
ini.
Tabel 9 Capaian Kinerja Dokumen Penataan Kelembagaan Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Dokumen Penataan Kelembagaan 4 2 80,00
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
14 | P a g e
Laporan Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja
Target kinerja kegiatan Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan
Budaya Kerja Tahun 2015 sebanyak 6 laporan. Hingga akhir triwulan III, dari target
kinerja yang ditetapkan telah terealisasi 5 laporan (akumulasi dari triwulan I, II dan
III) atau sebesar 75%. 5 laporan tersebut adalah Peraturan Menteri Pertanian
(Permentan) Nomor 5 Tahun 2015, Permentan Nomor 13 Tahun 2015, Permentan
Nomor 28 Tahun 2015, Permentan Nomor 29 Tahun 2015 dan Permentan No 49
Tahun 2015.
Tabel 10 Capaian Kinerja Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik dan Budaya
Kerja Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Laporan Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja
6 5 75
Laporan Ketatalaksanaan
Indikator Kinerja ini merupakan pelaksanaan kegiatan di bidang fasilitasi, koordinasi
dan evaluasi di bidang Ketatalaksanaan di lingkungan Kementerian Pertanian. Dari
4 target yang ditetapkan, hingga akhir triwulan III telah terealisasi 3 laporan yaitu
Penyempurnaan Peta Proses Bisnis Kementan dan Unit Kerja Eselon I Periode
2010 – 2014, Permentan No 31 Thn 2015 dan Penyusunan/ Penyempurnaan SOP
Pelayanan Teknis Pertanian.
Tabel 11 Capaian Kinerja Ketatalaksanaan Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Laporan Ketatalaksanaan 4 3 75
Laporan Reformasi Birokrasi
Indikator Kinerja ini merupakan pelaksanaan kegiatan di bidang fasilitasi, koordinasi
dan evaluasi di bidang Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Pertanian.
Hingga akhir triwulan III kemajuan pelaksanaan kegiatan sebesar 75%. Dari target
sebanyak 4 laporan reformasi birokrasi telah terealisasi 3 laporan reformasi
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
15 | P a g e
birokrasi yaitu Laporan Pelaksanaan RB Kementan Tahun 2010 – 2014, Laporan
Pelaksanaan Entry Meeting Evaluasi RB Kementan 2015 dan Terbitnya Perpres No
134 Tahun 2015.
Tabel 12 Capaian Kinerja Reformasi Birokrasi Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Laporan Reformasi Birokrasi 4 3 75
Laporan Perencanaan, Pengembangan dan Kesejahteraan Pegawai
Perencanaan, pengembangan, dan kesejahteraan pegawai merupakan output
kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka koordinasi di bidang formasi
kepegawaian, peningkatan kualitas kompetensi pegawai dan memberikan jaminan
terhadap kesejahteraan pegawai dalam bentuk pelayanan kesehatan pada Klinik
Pratama Kementerian Pertanian. Hingga akhir triwulan III, dari 19 target laporan
perencanaan, pengembangan dan kesejahteraan pegawai telah terealisasi
sebanyak 12 laporan yaitu: (1.) Permentan No.10 Tahun 2015; (2.) Laporan
Validasi Data SIMPEG Trw II 2015; (3.) Laporan Pelaksanaan Lelang Terbuka JPT
Madya dan Pertama di Lingkungan Kementan; (4.) Laporan Pelaksanaan Ujian
Dinas dan Ujian Penyesuaian Ijazah; (5.) Laporan Pelaksanaan Sidang Etika Trw II
2015; (6.) Laporan Pelaksanaan MCU Pejabat Struktural; (7.) Laporan Pelaksanaan
Pembinaan K3; (8.) Laporan pelaksanaan pengembangan pegawai (Diklat
Prajabatan); (9.) Laporan Penyerahan Penghargaan Satya Lencana Karyasatya X,
XX, dan XXX; Laporan Fasilitasi Pelaksanaan Rekam Kartu Pegawai; (10.)
Laporan Pelaksanaan Baperjakat Lingkup Setjen Kementan, (11.) Laporan
Invetarisasi SKP Lingkup Kementan 2014 dan (12.) Laporan Penyusunan SKP
Kementan 2015.
Tabel 13 Capaian Kinerja Perencanaan, Pengembangan dan Kesejahteraan Pegawai
Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Laporan Perencanaan, Pengembangan dan Kesejahteraan Pegawai
19 12 75
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
16 | P a g e
Dokumen Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun, dan Pemberhentian Pegawai
Dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 salah
satunya mengatur mengenai tugas dan fungsi Bagian Mutasi. Adapun tugas Bagian
mutasi adalah melaksanakan penyiapan mutasi pegawai Kementerian Pertanian
dan melaksanakan fungsi dalam penyelenggaraan administrasi kepegawaian
meliputi :
a. Penyiapan pengadaan, pengangkatan, kepangkatan dan mutasi pegawai
lainnya serta pemberhentian pegawai lingkup Kementerian Pertanian;
b. Pelaksanaan pengumpulan data pegawai, monitoring pegawai pusat dan
daerah serta sosialisasi peraturan perundang-undangan kepegawaian;
c. Pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil melalui bimbingan teknis jabatan
fungsional serta diklat analis kepegawaian.
Hingga triwulan III akhir telah terealisasi 7 laporan dari 9 target. 7 laporan tersebut
adalah Laporan Pengadaan CPNS, Laporan Pengelolaan Adm Pegawai Baru,
Laporan Pengelolaan Adm Pegawai Satu Atap Kenaikan Pangkat, Persiapan
Pelaksanaan Pendataan Ulang PNS secara elektronik, Laporan Pengelolaan Adm
Kepegawaian Jabatan Fungsional, Laporan Pengelolaan Adm Kepegawaian
Pensiun dan Penyusunan Sistem Pelayanan Adm Kepegawaian
Tabel 14 Capaian Kinerja Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun dan
Pemberhentian Pegawai Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Laporan Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun dan Pemberhentian Pegawai
9 7 75
Laporan Pembinaan SDM Aparatur Pertanian melalui Organisasi Kedinasan
Hingga akhir triwulan III, pelaksanaan kegiatan pembinaan SDM Aparatur Pertanian
melalui Organisasi Kedinasan adalah Pelaksanaan Pembinaan SDM Melalui
Organisasi Kedinasan Semester I 2015.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
17 | P a g e
Tabel 15 Capaian Kinerja Pembinaan SDM Aparatur Pertanian melalui Organisasi
Kedinasan Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Laporan Pembinaan SDM Aparatur Pertanian melalui Organisasi Kedinasan
2 1 75
Laporan Fasilitasi Urusan Perencanaan Ketatausahaan, dan Kerumahtanggaan
Hingga akhir triwulan III telah terlaksana 5 laporan dari target sebanyak 7 laporan
atau kemajuan pelaksanaan kegiatan sebesar 80%. Ke 5 laporan tersebut adalah
Laporan Kinerja Biro OK 2014, Laporan Tahunan Biro OK 2014, Petunjuk
Operasional Anggaran Biro OK 2015, Rencana Operasional Penggunaan Anggaran
Kegiatan (ROPAK) Biro OK 2015, dan Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Biro OK
2015.
Tabel 16 Capaian Kinerja Fasilitasi Urusan Perencanaan Ketatausahaan dan
Kerumahtanggaan Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Laporan Fasilitasi Urusan Perencanaan Ketatausahaan dan Kerumahtanggaan
7 5 70
3. Biro Hukum dan Informasi Publik
Biro Hukum dan Informasi Publik mempunyai tugas: melaksanakan koordinasi dan
penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum, serta pengelolaan
informasi publik bidang pertanian.
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro Hukum dan Informasi
Publik menyelenggarakan fungsi :
a. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang pertanian;
b. Pengembangan sistem jaringan dan pengelolaan dokumentasi dan informasi
hukum pertanian;
c. Penyusunan naskah perjanjian, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum;
d. Penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan dan/atau pelayanan informasi publik
bidang pertanian; dan
e. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Hukum dan Informasi Publik.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
18 | P a g e
Peran Biro Hukum dan Informasi Publik menjadi lebih penting sejalan dengan
diberlakukannya Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
publik.
Indikator kinerja Biro Hukum dan Informasi Publik dilihat dari 4 indikator utama yaitu:
(1.) Prosentase Perundang-undangan yang diterbitkan berdasarkan Program Legislasi
Nasional (prolegnas) dan prolegtan; (2.) Prosentase layanan bantuan hukum lingkup
Kementan yang terselesaikan; (3.) Prosentase naskah perjanjian yang dihasilkan dan
(4.) Indeks kepuasan Pemohon Layanan Informasi Publik Bidang Pertanian (IKM).
a. Prosentase Perundang-undangan yang diterbitkan berdasarkan prolegnas dan
prolegtan
Hingga akhir triwulan III, telah terealisasi sebanyak 7 perundang-undangan yang
diterbitkan berdasarkan prolegnas dan prolegtan. Program legislasi pertanian tahun
2015 yang sudah terbit antara lain: (1.) Peraturan Menteri Pertanian (Permentan)
Nomor 37/Permentan/KB.120/6/2015 tentang Pedoman Cara Produksi Kopi Luwak
Dengan Sistem Pengandangan Yang Memenuhi Kaidah Kesejahteraan Hewan
(Animal Welfare); (2.) Permentan Nomor 22/Permentan/OT.140/4/2015 tentang
Perubahan atas Permentan No 44/Permentan/OT.140/10/2009 tentang Pedoman
Penanganan Pasca Panen Hasil Pertanian Asal Tanaman Yang Baik (Good
handling practices); (3.) Permentan Nomor 23/Permentan/PK.320/4/ 2015 tentang
Persyaratan dan Tatacara Pemasukan dan Pengeluaran Bahan Pakan Asal Hewan;
(4.) Permentan Nomor 35/Permentan/KP.590/6/2015 tentang Pedoman Umum
Pemberian Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun Anggaran 2015; (5.)
Permentan Nomor 16/Permentan/HK.140/4/2015 tentang Pedoman Penguatan
Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) Tahun 2015; (6.) Permentan Nomor
17/Permentan/HK.140/4/2015 tentang Pedoman Pengembangan Lumbung Pangan
Masyarakat Tahun 2015; (7.) Permentan Nomor 18/Permentan/HK.140/4/2015
tentang Pedoman Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Tahun 2015; (8.) Kepmentan Nomor 356/2015 dan (9.) Permentan Nomor 50 Tahun
2015. Dalam menyusun peraturan perundang-undangan adakalanya terjadi
penggabungan tentang peraturan menteri karena dalam pembulatan materi perlu
digabung.
Permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah: 1.) Penyusunan peraturan
perundang-undangan memerlukan proses atau waktu yang panjang dikarenakan
perlu harmonisasi antar instansi terkait dalam rangka pembulatan materi dan
pemahaman; 2.) Pemrakarsa dalam penyusunan peraturan perundang-undangan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
19 | P a g e
belum memprioritaskan apa yang sudah disepakati dan dituangkan dalam Program
Legislasi Pertanian (Prolegtan). Tindak lanjut yang dilakukan adalah Evaluasi
Prolegtan.
Tabel 17 Capaian Kinerja Prosentase Perundang-undangan yang diterbitkan berdasarkan
prolegnas dan prolegtan Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW III
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Prosentase perundang-undangan yang diterbitkan berdasarkan prolegnas dan prolegtan
70 % 9 16
b. Prosentase layanan bantuan hukum lingkup Kementan yang terselesaikan
Hingga akhir triwulan III, telah dilakukan 14 layanan bantuan hukum lingkup
Kementan yang terselesaikan atau 33% dari target.
Tabel 18 Capaian Kinerja Prosentase layanan bantuan hukum lingkup Kementan yang
terselesaikan Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW III
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Prosentase layanan bantuan hukum lingkup Kementan yang terselesaikan
71% 9 16
c. Prosentase Naskah Perjanjian yang Dihasilkan
Pada triwulan III, perjanjian yang dihasilkan sebanyak 11 naskah. Jika
diakumulasikan dengan triwulan I, naskah perjanjian yang dihasilkan sebanyak 35
buah.
Tabel 19 Capaian Kinerja Prosentase layanan bantuan hukum lingkup Kementan yang
terselesaikan Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW III
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Prosentase naskah perjanjian yang dihasilkan
80 persen 11 87,5
d. Indeks kepuasan Pemohon Layanan Informasi Publik Bidang Pertanian (IKM)
Hingga triwulan III akhir nilai IKM belum diterbitkan.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
20 | P a g e
4. Biro Keuangan dan Perlengkapan
Biro Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas: melaksanakan pengelolaan
urusan keuangan dan barang milik/kekayaan negara, serta arsip dan dokumentasi
Kementerian Pertanian. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro
Keuangan dan Perlengkapan menyelenggarakan fungsi:
1. Pelaksanaan urusan perbendaharaan dan penerimaan negara bukan pajak
(PNBP);
2. Pelaksanaan akuntasi dan verifikasi anggaran Kementerian Pertanian;
3. Pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Pertanian;
4. Pengelolaan arsip dan dokumentasi Kementerian Pertanian dan pelaksanaan
administrasi keuangan Sekretariat Jenderal; dan
5. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Keuangan dan Perlengkapan.
Biro Keuangan dan Perlengkapan menyusun Perjanjian Kinerja yang ditandatangani
oleh Sekretaris Jenderal dan Kepala Biro Keuangan dan Perlengkapan. Indikator
Kinerja yang terdapt pada Perjanjian Kinerja Biro Keuangan dan Perlengkapan adalah
sebagai berikut: (1) Peningkatan Sumber-sumber potensi PNBP, (2) Ketepatan
Pengelolaan Belanja Pegawai; (3) Laporan Keuangan lingkup Kementan berbasis
Akrual; (4) Peningkatan kapasitas SDM Penyusun Laporan Keuangan; (5) Penyelesaian
Penetapan kepemilikan BMN Kementerian Pertanian; (6) Pembukuan Nilai BMN atas
Realisasi Anggaran Tahun Berjalan; (7) Ketersediaan Arsip Dinamis Unit Kearsipan I
Kementerian Pertanian dan (8) Kecepatan Layanan Kearsipan. Capaian dari Perjanjian
Kinerja Biro Keuangan dan Perlengkapan adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan Sumber-sumber potensi PNBP
Hingga triwulan III akhir peningkatan sumber-sumber potensi PNBP mengalami
kemajuan 715% dari target sebanyak 50%. Hingga akhir tahun 2015, diharapkan
peningkatan sumber-sumber potensi PNBP sebesar 20 Satker.
Tabel 20 Capaian Kinerja Sumber-Sumber Potensi PNBP Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET TRW III
REALISASI
TRW III
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Peningkatan Sumber-sumber potensi PNBP
50 % 715
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
21 | P a g e
b. Ketepatan Pengelolaan Belanja Pegawai
Hingga triwulan III akhir ketepatan pengelolaan belanja pegawai mengalami
kemajuan sebesar 65% dari target triwulan III sebanyak 69%. Hingga akhir tahun
2015, diharapkan Ketepatan pengelolaan Belanja pegawai sebesar 90%.
Tabel 21 Capaian Kinerja Ketepatan Pengelolaan Belanja Pegawai Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET TRW III
REALISASI
TRW III
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Ketepatan pengelolaan Belanja pegawai
69% 65
c. Laporan Keuangan lingkup Kementan berbasis Akrual
Hingga triwulan III akhir Laporan Keuangan lingkup Kementan berbasis Akrual
mengalami kemajuan sebesar 75% dari target triwulan III sebanyak 80%. Hingga
akhir tahun 2015, diharapkan Laporan Keuangan lingkup Kementan berbasis
Akrual telah terlaksana sebesar 100%.
Tabel 22 Capaian Kinerja Laporan Keuangan lingkup Kementan berbasis Akrual Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET TRW III
REALISASI
TRW III
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Laporan Keuangan lingkup Kementan berbasis Akrual
80% 75
d. Peningkatan kapasitas SDM Penyusun Laporan Keuangan
Hingga triwulan III akhir Peningkatan kapasitas SDM Penyusun Laporan Keuangan
mengalami kemajuan sebesar 0% dari target triwulan III sebanyak 75%. Hingga
akhir tahun 2015, diharapkan Peningkatan kapasitas SDM Penyusun Laporan
Keuangan sebanyak 60 orang.
Tabel 23 Capaian Kinerja Peningkatan kapasitas SDM Penyusun Laporan Keuangan
Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET TRW III
REALISASI
TRW III
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Peningkatan kapasitas SDM Penyusun Laporan Keuangan
75% 0
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
22 | P a g e
e. Penyelesaian Penetapan kepemilikan BMN Kementerian Pertanian
Hingga triwulan III akhir Penyelesaian Penetapan kepemilikan BMN Kementerian
Pertanian mengalami kemajuan sebesar 84,6% dari target triwulan III sebanyak
58%. Hingga akhir tahun 2015, diharapkan Penyelesaian Penetapan kepemilikan
BMN Kementerian Pertanian sebesar Rp. 1,3 Trilyun.
Tabel 24 Capaian Kinerja Penyelesaian Penetapan kepemilikan BMN Kementerian
Pertanian Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET TRW III
REALISASI
TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Penyelesaian Penetapan kepemilikan BMN Kementerian Pertanian
58% 84,6
f. Pembukuan Nilai BMN atas Realisasi Anggaran Tahun Berjalan
Hingga triwulan III akhir Pembukuan Nilai BMN atas Realisasi Anggaran Tahun
Berjalan mengalami kemajuan sebesar 63% dari target triwulan III sebanyak 65%.
Hingga akhir tahun 2015, diharapkan Pembukuan Nilai BMN atas Realisasi
Anggaran Tahun Berjalan telah terlaksana sebesar 100%.
Tabel 25 Capaian Kinerja Pembukuan Nilai BMN atas Realisasi Anggaran Tahun Berjalan
Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET TRW III
REALISASI
TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Pembukuan Nilai BMN atas Realisasi Anggaran Tahun Berjalan
65% 63
g. Ketersediaan Arsip Dinamis Unit Kearsipan I Kementerian Pertanian
Hingga triwulan III akhir Ketersediaan Arsip Dinamis Unit Kearsipan I Kementerian
Pertanian mengalami kemajuan sebesar 75% dari target triwulan III sebanyak 80%.
Hingga akhir tahun 2015, diharapkan Ketersediaan Arsip Dinamis Unit Kearsipan I
Kementerian Pertanian Tahun Berjalan telah terlaksana sebesar 70%.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
23 | P a g e
Tabel 26 Capaian Kinerja Ketersediaan Arsip Dinamis Unit Kearsipan II Kementerian
Pertanian Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET TRW III
REALISASI
TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Ketersediaan Arsip Dinamis Unit Kearsipan I Kementerian Pertanian
80% 75
h. Kecepatan Layanan Kearsipan
Hingga triwulan III akhir Kecepatan Layanan Kearsipan mengalami kemajuan
sebesar 60% dari target triwulan III sebanyak 60%. Hingga akhir tahun 2015,
diharapkan Kecepatan Layanan Kearsipan sebanyak 30 menit.
Tabel 27 Capaian Kinerja Kecepatan Layanan Kearsipan Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET TRW III
REALISASI
TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Kecepatan Layanan Kearsipan 60% 60
5. Biro Umum dan Hubungan Masyarakat
Biro Umum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas: melaksanakan koordinasi
dan penyelenggaraan ketatausahaan, kerumahtanggaan dan pelaksanaan hubungan
masyarakat. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro Umum dan
Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan
2. Pelaksanaan urusan kerumahtanggaan
3. Pelaksanaan hubungan antar lembaga dan protokol
4. Pelaksanaan hubungan masyarakat, dan
5. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Umum dan Hubungan Masyarakat
Biro Umum dan Hubungan Masyarakat menyusun Perjanjian Kinerja yang
ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal dan Kepala Biro Umum dan Hubungan
Masyarakat. Indikator Kinerja yang terdapat pada Perjanjian Kinerja Biro Umum dan
Hubungan Masyarakat sebagai berikut: (1) Jumlah Laporan Ketatausahaan
Kementerian Pertanian, (2) Tingkat Kepuasan Pengguna Sarana dan Prasarana Kantor
Pusat Lingkup Sekretariat Jenderal; (3) Jumlah Laporan Kerjasama dengan Lembaga
Tinggi Negara, Pemerintahan, Organisasi Profesi dan Asosiasi; (4) Jumlah Laporan
Keprotokolan dan Pelayanan Pimpinan serta Pelaksanaan Ketatausahaan Menteri; (5)
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
24 | P a g e
Meningkatnya Program Pembangunan Pertanian. Capaian dari Perjanjian Kinerja Biro
Umum dan Hubungan Masyarakat sebagai berikut:
a. Laporan Ketatausahaan Kementerian Pertanian (Laporan)
Hingga triwulan III akhir kegiatan penyusunan Laporan Ketatausahaan Kementerian
Pertanian baru sebesar 0% dari target sebanyak 10 laporan.
Tabel 28 Capaian Kinerja Kecepatan Laporan Ketatausahaan Kementerian Pertanian Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Laporan Ketatausahaan Kementerian Pertanian
10 laporan 0
b. Tingkat Kepuasan Pengguna Sarana dan Prasarana Kantor Pusat Lingkup
Sekretariat Jenderal (Persen)
Hingga triwulan III akhir, kemajuan pelaksanan kegiatan untuk meningkatkan
kepuasan pengguna sarana dan prasarana Kantor Pusat Lingkup Sekretariat
Jenderal sebesar 25%. Kegiatan yang telah terlaksana adalah terpenuhinya Sarana
dan Prasarana dengan standar minimum. Kegiatan peningkatan kepuasan penguna
terkendala oleh SDM dan Anggaran yang masih dalam proses pencairan.
Tindaklanjut dari permasalahan tersebut yaitu diadakannya Pelatihan SDM dan
Mempercepat proses pencairan anggaran.
Tabel 29 Capaian Kinerja Tingkat Kepuasan Pengguna Sarana dan Prasarana Kantor Pusat Lingkup Sekretariat Jenderal Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Tingkat Kepuasan Pengguna Sarana dan Prasarana Kantor Pusat Lingkup Sekretariat Jenderal
65 15
c. Meningkatnya Pemberitaan Positif Program Pembangunan Pertanian (Persen)
Hingga triwulan III akhir, kemajuan pelaksanan kegiatan untuk meningkatkan
Pemberitaan Positif Program Pembangunan Pertanian sebesar 3%. Pemberitaan
Positif pada Triwulan III cukup banyak, isu negatif sedikit dan sudah di respon
dengan berbagai berita yang menciptakan citra postif di masyarakat. Isu Negatif yang
beredar adalah dampak kemarau panjang yang mengakibatkan produksi pangan
menurun dan gagal panen. Respon isu, advertorial di media cetak, press release dan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
25 | P a g e
press conference, sosialisasi serta bantuan-bantuan yang mengarah kepada
swasembada pangan dan stop impor.
Tabel 30 Capaian Kinerja Peningkatan Pemberitaan Positif Program Pembangunan
Pertanian Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Meningkatnya Pemberitaan Positif Program Pembangunan Pertanian (Persen)
7 3
Berdasarkan hasil monitoring media cetak selama triwulan III tahun 2015 (Januari
hingga September 2015), jumlah pemberitaan di media cetak sebanyak 6.818 berita
dengan tendensi pemberitaan berikut: 3.481 berita (51%) bertendensi positif, 632
berita (9%) bertendensi negatif, serta 2.705 berita (40%) bertendensi netral.
Tabel 31 Tone Pemberitaan di Media Cetak Tahun 2015 (Hingga September 2015)
Tone Berita
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Total
Positif 381 371 410 424 372 445 204 474 400 3.481
Negatif 88 51 101 60 63 64 34 109 62 632
Netral 243 295 353 269 366 319 144 413 303 2.705
Jumlah 712 717 864 753 801 828 382 996 765 6.818
Gambar 1 Tone pemberitaan di media cetak tahun 2015 (Januari hingga September 2015)
51%
9%
40% Positif
Negatif
Netral
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
26 | P a g e
Berdasarkan hasil monitoring media online selama triwulan III tahun 2015 (Januari
hingga September 2015), jumlah pemberitaan di media online sebanyak 1.010 berita
dengan tendensi pemberitaan berikut: 410 berita (41%) bertendensi positif, 84
berita (8%) bertendensi negatif, serta 516 berita (51%) bertendensi netral.
Tabel 32 Tone Pemberitaan di Media Online Tahun 2015 (Hingga September 2015)
Tone Berita
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September TOTAL
Positif 35 28 30 18 13 9 58 125 94 410
Negatif 16 1 9 1 0 2 5 33 17 84
Netral 91 125 59 49 16 9 34 49 84 516
Jumlah 142 154 98 68 29 20 97 207 195 1.010
Gambar 2 Tone Pemberitaan di Media Online Tahun 2015 (Januari hingga September 2015)
d. Laporan Kerjasama dengan Lembaga Tinggi Negara, Organisasi Profesi dan
Asosiasi (Laporan)
Hingga triwulan III akhir, kemajuan pelaksanaan penyusunan laporan Kerjasama
dengan Lembaga Tinggi Negara, Organisasi Profesi, dan Asosiasi sebesar 0%.
41%
8%
51%
Positif
Negatif
Netral
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
27 | P a g e
Tabel 33 Capaian Kinerja Penyusunan Laporan Kerjasama dengan Lembaga Tinggi Negara, Organisasi Profesi, dan Asosiasi Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Laporan Kerjasama dengan Lembaga Tinggi Negara, Organisasi Profesi, dan Asosiasi (Laporan)
2 0
e. Laporan Keprotokolan dan Pelayanan Pimpinan (Laporan)
Hingga triwulan III akhir, kemajuan pelaksanaan penyusunan laporan Keprotokolan
dan Pelayanan Pimpinan sebesar 0%.
Tabel 34 Capaian Kinerja Penyusunan Keprotokolan dan Pelayanan Pimpinan Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Laporan Keprotokolan dan Pelayanan Pimpinan (Laporan)
2 0
6. Pusat Kerjasama Luar Negeri
Pusat Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan
kerjasama luar negeri di bidang pertanian.
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksu, Pusat Kerjasama Luar Negeri
menyelenggarakan fungsi:
1. Penelaahan, penyusunan program dan penyiapan pelaksanaan kerjasama bilateral
di bidang pertanian
2. Penelaahan, penyusunan program dan penyiapan pelaksanaan kerjasama regional
di bidang pertanian
3. Penelaahan, penyusunan program dan penyiapan pelaksanaan kerjasama
multilateral di bidang pertanian
4. Pelaksanaan urusan atase pertanian
5. Pelaksanaan urusan tata usaha Pusat Kerjasama Luar Negeri
Pusat Kerjasama Luar Negeri menyusun Perjanjian Kinerja yang ditandatangani oleh
Sekretaris Jenderal dan Kepala Pusat Kerjasama Luar Negeri. Indikator Kinerja yang
terdapat pada Perjanjian Kinerja Pusat Kerjasama Luar Negeri sebagai berikut: (1)
Jumlah Nota Kesepakatan Bidang Pertanian dalam Kerangka Bilateral, Regional dan
Multilateral, (2) Jumlah Dokumen Kesepakatan yang Ditindaklanjuti; (3) Dokumen
Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran; (4) Jumlah Laporan Kegiatan dan
Pembinaan; (5) Jumlah Dokumen Pembinaan/Penyelenggaraan Kerja Sama di Atase
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
28 | P a g e
Pertanian Tokyo, Washington, Brussel dan Roma dan (6) Dukungan Kegiatan
Kerjasama Internasional dan Layanan Perkantoran. Capaian dari Perjanjian Kinerja
Pusat Kerjasama Luar Negeri sebagai berikut:
1.) Jumlah Nota Kesepakatan Bidang Pertanian dalam Kerangka Bilateral, Regional
dan Multilateral
Hingga akhir triwulan III kemajuan pelaksanaan untuk tersusunnya Nota
Kesepakatan Bidang Pertanian dalam Kerangka Bilateral, Regional dan Multilateral
sebesar 65%.
Tabel 35 Capaian Kinerja Jumlah Nota Kesepakatan Bidang Pertanian dalam Kerangka
Bilateral, Regional dan Multilateral Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Jumlah Nota Kesepakatan Bidang Pertanian dalam Kerangka Bilateral, Regional dan Multilateral
10 Dokumen 65
2.) Jumlah Dokumen Kesepakatan yang Ditindaklanjuti
Pada akhir triwulan I, kegiatan kerjasama telah terlaksana sebanyak 30 kegiatan.
Tindak lanjut kerjasama luar negeri dapat berupa: surat penyampaian kesepakatan
sidang untuk ditindaklanjuti oleh unit Eselon I terkait, rapat koordinasi untuk
membahas tindak lanjut hasil sidang, fasilitasi kunjungan Tim Misi dari Lembaga
Internasional atau Negara Mitra, atau bentuk kegiatan lain yang bertujuan
mendiseminasikan informasi hasil kesepakatan sidang, beserta langkah
tindaklanjutnya.
Tabel 36 Capaian Kinerja Jumlah Dokumen Kesepakatan yang Ditindaklanjuti Triwulan III
Indikator Kinerja Target Realisasi
Triwulan III
Kemajuan Pelaksanaan (%)
Jumlah Dokumen Kesepakatan
yang Ditindaklanjuti
80% 30 kegiatan 82%
(kumulatif 115 kegiatan)
3.) Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran
Hingga akhir triwulan III kemajuan pelaksanaan penyusunan dokumen perencanaan
dan pengelolaan anggaran sebesar 5%.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
29 | P a g e
Tabel 37 Capaian Kinerja Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran Triwulan II
Indikator Kinerja Target Realisasi
Triwulan II
Kemajuan Pelaksanaan
(%)
Dokumen Perencanaan dan
Pengelolaan Anggaran
1 Dokumen 5
4.) Jumlah Laporan Kegiatan dan Pembinaan
Hingga akhir triwulan III, kemajuan pelaksanaan kegiatan penyusunan Laporan
Kegiatan dan Pembinaan sebesar 30,50%.
Tabel 38 Capaian Kinerja Jumlah Laporan Kegiatan dan Pembinaan Triwulan III
Indikator Kinerja Target Realisasi
Triwulan III
Kemajuan Pelaksanaan
(%)
Jumlah Laporan Kegiatan dan Pembinaan 2 Laporan 30,50
5.) Jumlah Dokumen Pembinaan/Penyelenggaraan Kerja Sama di Atase Pertanian
Tokyo, Washington, Brussel dan Roma
Hingga Akhir triwulan III, kemajuan penyusunan Dokumen Pembinaan/
Penyelenggaraan Kerja Sama di Atase Pertanian Tokyo, Washington, Brussel dan
Roma sebesar 45%.
Tabel 39 Capaian Kinerja Jumlah Dokumen Pembinaan/Penyelenggaraan Kerja Sama di Atase Pertanian Tokyo, Washington, Brussel dan Roma
Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Jumlah Dokumen Pembinaan/ Penyelenggaraan Kerja Sama di Atase Pertanian Tokyo, Washington, Brussel dan Roma
4 Dokumen
45
6.) Dukungan Kegiatan Kerjasama Internasional dan Layanan Perkantoran
Hingga akhir triwulan III kemajuan pelaksanaan dukungan kegiatan kerjasama
internasional dan layanan perkantoran sebesar 65%.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
30 | P a g e
Tabel 40 Capaian Kinerja Dukungan Kegiatan Kerjasama Internasional dan Layanan Perkantoran Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Dukungan Kegiatan Kerjasama Internasional dan Layanan Perkantoran
12 Bulanan 65
7. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian dan pelayanan data dan
informasi pertanian. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Pusat
Data dan Sistem Informasi Pertanian menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana, program dan anggaran;
2. Penyediaan dan pelayanan data dan informasi komoditas pertanian;
3. Penyediaan dan pelayanan data dan inromasi non komoditas pertanian
4. Pengelolaan dan pelaksanaan pengembangan sistem informasi Kementerian
Pertanian
5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menyusun Perjanjian Kinerja yang
ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal dan Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian. Terdapat perubahan pada dua indikator awal menjadi sebagai berikut: (1)
Data Statistik Pertanian, (2) Analisis Data Statistik Pertanian; (3) Pengembangan dan
Pengelolaan Layanan Sistem Informasi Pertanian; (4) Jumlah Petugas Pengelola dan
Pengumpul Data Pertanian yang Dilatih; (5) Dukungan Kegiatan Pengembangan
Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian. Capaian dari Perjanjian Kinerja Pusat
Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai berikut:
1. Data Statistik Pertanian (Buku)
Hingga triwulan III akhir kemajuan pelaksanaan kegiatan penyusunan Data Statistik
Pertanian baru sebesar 80% dari target sebanyak 10 laporan.
Tabel 41 Capaian Kinerja Kecepatan Laporan Ketatausahaan Kementerian Pertanian Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Laporan Data Pertanian 10 laporan 80
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
31 | P a g e
2. Analisis Data Statistik Pertanian (Buku)
Hingga triwulan III akhir kemajuan pelaksanaan kegiatan penyusunan Analisis Data
Statistik Pertanian baru sebesar 75% dari target sebanyak 10 laporan.
Tabel 42 Capaian Kinerja Kecepatan Laporan Analisis Data Pertanian Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW II
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Laporan Analisis Data Pertanian 10 laporan 75
3. Pengembangan dan Pengelolaan Layanan Sistem Informasi Pertanian (Sistem)
Hingga triwulan III akhir kemajuan pelaksanaan kegiatan Pengembangan dan
Pengelolaan Layanan Sistem Informasi Pertanian sebesar 75% dari target
sebanyak 7 sistem.
Tabel 43 Capaian Kinerja Pengembangan dan Pengelolaan Layanan Sistem Informasi Pertanian Triwulan II
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Pengembangan dan Pengelolaan Layanan Sistem Informasi Pertanian
7 Sistem 75
4. Jumlah Petugas Pengelola dan Pengumpul Data Pertanian yang Dilatih (Orang)
Hingga triwulan III akhir kemajuan pelaksanaan kegiatan Pelatihan Petugas
Pengelola dan Pengumpul Data Pertanian yang Dilatih sebesar 72%.
Tabel 44 Capaian Kinerja Jumlah Petugas Pengelola dan Pengumpul Data Pertanian yang Dilatih Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Jumlah Petugas Pengelola dan Pengumpul Data Pertanian yang Dilatih
527 Orang 72
5. Dukungan Kegiatan Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian
(Bulan)
Hingga triwulan III akhir kemajuan pelaksanaan kegiatan Dukungan Kegiatan
Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian sebesar 75% dari
target 12 bulan.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
32 | P a g e
Tabel 45 Capaian Kinerja Dukungan Kegiatan Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Dukungan Kegiatan Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian
12 Bulan 75
8. Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan perlindungan varietas tanaman serta pelayanan perizinan
dan rekomendasi teknis pertanian.
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Pusat Perlindungan Varietas
Tanaman dan Perizinan Pertanian menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan rencana, program dan anggaran serta kerjasama
2. Pemberian layanan permohonan hak dan pengujian perlindungan varietas tanaman,
serta pendaftaran varietas dan sumber daya genetik tanaman
3. Penerimaan, analisis, fasilitasi proses teknis penolakan atau pemberian izin,
rekomendasi teknis dan pendaftaran di bidang pertanian
4. Pelayanan penamaan, pemberian, penolakan, permohonan, pembatalan hak, serta
pelayanan permohonan banding, konsultasi, pertimbangan dan perlindungan hukum
perlindungan varietas tanaman dan Perizinan Pertanian
5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Perlindungan Varietas
Tanaman dan Perizinan Pertanian
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian menyusun Perjanjian
Kinerja yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal dan Kepala Pusat Perlindungan
Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian. Indikator Kinerja yang terdapat pada
Perjanjian Kinerja Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian
sebagai berikut: (1) Laporan Data Pertanian, (2) Laporan Analisis Data Pertanian; (3)
Pengembangan dan Pengelolaan Layanan Sistem Informasi Pertanian; (4) Jumlah
Petugas Pengelola dan Pengumpul Data Pertanian yang Dilatih; (5) Dukungan Kegiatan
Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian. Capaian dari Perjanjian
Kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai berikut:
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
33 | P a g e
1. Jumlah Pelayanan Proses Permohonan Hak PVT
Hingga triwulan III akhir, telah dilakukan pelayanan proses permohonan hak PVT
sebanyak 27 varietas atau sebesar 49% dari target sebanyak 55 varietas.
Tabel 46 Capaian Kinerja Pelayanan Proses Permohonan Hak PVT Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Pelayanan Proses Permohonan Hak PVT (varietas)
55 27 49
2. Jumlah Penerbitan Sertifikat Hak PVT
Pada triwulan III telah diterbitkan sertifikat Hak PVT sebanyak 22 sertifikat atau 49%
dari target yang direncanakan.
Tabel 47 Capaian Kinerja Penerbitan Sertifikat Hak PVT Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Jumlah Penerbitan Sertifikat Hak PVT (sertifikat)
45 22 49
3. Jumlah Pelayanan Proses Penerbitan Tanda Daftar Varietas dan SDG Tanaman
Hingga triwulan III akhir, telah diterbitkan 84 tanda daftar. Kemajuan pelaksanaan
kegiatan sebesar 48%.
Tabel 48 Capaian Kinerja Pelayanan Proses Penerbitan Tanda Daftar Varietas dan SDG
Tanaman Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Jumlah Pelayanan Proses Penerbitan Tanda Daftar Varietas dan SDG Tanaman (tanda daftar)
175 84 48
4. Jumlah Pemeriksaan Uji BUSS
Hingga triwulan III akhir, belum ada pemeriksanaan Uji BUSS, dari target sebanyak
50 varietas yang dilakukan pemeriksaan terhadap Uji BUSS.
Tabel 49 Capaian Kinerja pemeriksanaan Uji BUSS Tanaman Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Jumlah Pemeriksaan Uji BUSS (varietas)
50 0 0
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
34 | P a g e
5. Jumlah Proses Pelayanan Pendaftaran Varietas Hortikultura Dalam Rangka
Peredaran
Hingga triwulan III akhir, telah dilakukan 143 tanda daftar varietas hortikultura dalam
rangka peredaran atau 72% dari target sebesar 200 tanda daftar.
Tabel 50 Capaian Kinerja Proses Pelayanan Pendaftaran Varietas Hortikultura Dalam
Rangka Peredaran Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Jumlah proses pelayanan pendaftaran varietas hortikultura dalam rangka peredaran (tanda daftar)
200 143 72
6. Jumlah Pelayanan Proses Penerbitan Surat Izin Pupuk dan Pestisida
Hingga triwulan III akhir, telah dilakukan penerbitan 3.686 surat izin pupuk dan
pestisida atau 176% dari target sebesar 2.100 surat izin.
Tabel 51 Capaian Kinerja Proses Pelayanan Penerbitan Surat Izin Pupuk dan Pestisida
Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Jumlah pelayanan proses penerbitan surat izin pupuk dan pestisida (surat izin)
2.100 3.686 176
7. Jumlah Pelayanan Proses Rekomendasi Teknis Bidang Peternakan
Hingga triwulan III akhir, telah dikeluarkan 629 rekomendasi teknis bidang
peternakan atau 572% dari target sebesar 110 rekomendasi.
Tabel 52 Capaian Kinerja Proses Rekomendasi Teknis Bidang Peternakan Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Jumlah pelayanan proses rekomendasi teknis bidang peternakan (rekomendasi)
110 629 572
8. Jumlah Pelayanan Proses Perizinan Pemasukan/Pengeluaran Benih Tanaman,
SDG Tanaman, Obat Hewan dan Pakan Ternak
Hingga triwulan III akhir, telah dikeluarkan 820 surat izin Pemasukan/Pengeluaran
Benih Tanaman, SDG Tanaman, Obat Hewan dan Pakan Ternak atau 81% dari
target sebesar 1.010 surat izin.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
35 | P a g e
Tabel 53 Capaian Kinerja Pelayanan Proses Perizinan Pemasukan/Pengeluaran Benih Tanaman, SDG Tanaman, Obat Hewan dan Pakan Ternak Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Jumlah Pelayanan Proses Perizinan Pemasukan/Pengeluaran Benih Tanaman, SDG Tanaman, Obat Hewan dan Pakan Ternak (surat izin)
1.010 820 81
9. Jumlah Terbitnya Surat Izin Bidang Peternakan
Hingga triwulan III akhir, telah dikeluarkan 339 surat izin Bidang Peternakan atau
117% dari target sebesar 290 surat izin.
Tabel 54 Capaian Kinerja Penerbitan Surat Izin Bidang Peternakan Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN
PELAKSANAAN (%)
Terbitnya surat izin bidang peternakan (surat izin)
290 339 117
10. Jumlah Laporan Administrasi dan Manajemen
Laporan Administrasi dan Manajemen disusun pada akhir tahun 2015.
Tabel 55 Capaian Kinerja Laporan Administrasi dan Manajemen Triwulan III
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI TRW III
KEMAJUAN PELAKSANAAN
(%)
Administrasi dan Manajemen (laporan) 4 0 0,00
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015
36 | P a g e
BAB IV KESIMPULAN
Secara umum pelaksanaan kegiatan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian pada
triwulan III Tahun 2015, kemajuan pelaksanaan kegiatan sebagian besar berkisar antara 60-
75%. Indikator Kinerja Sekjen yang sudah dinilai Laporan Keuangan Kementan dan
Reformasi Birokrasi. Opini yang diperoleh Kementerian Pertanian atas Laporan Keuangan
Kementan Tahun 2014 sudah dinilai yaitu Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf
Penjelasan (WTP-DPP), sedangkan nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian
sebesar 71,88.
Secara umum pelaksanaan kegiatan pada Biro maupun Pusat di Sekretariat Jenderal
mengalami kemajuan pelaksanaan kegiatan sebagian besar berkisar antara 0-572%.
Progress pelaksanaan kegiatan sebesar 0% salah satunya disebabkan karena kegiatan
tersebut berupa laporan tahunan yang baru dapat terealisasi setelah akhir tahun. Kegiatan
yang mengalami kemajuan melebihi 100% adalah pelayanan proses penerbitan surat izin
pupuk dan pestisida sebesar 176% dan pelayanan proses rekomendasi teknis bidang
peternakan (rekomendasi) sebesar 572%.
Beberapa Permasalahan dan tindaklanjutnya antara lain sebagai berikut:
1. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mencapai sasaran reformasi birokrasi
adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja organisasi
b. Pemerintah yang bersih dan bebas KKN
c. Peningkatan kualitas pelayanan publik
2. Permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah: 1.) Penyusunan peraturan
perundang-undangan memerlukan proses atau waktu yang panjang dikarenakan perlu
harmonisasi antar instansi terkait dalam rangka pembulatan materi dan pemahaman;
2.) Pemrakarsa dalam penyusunan peraturan perundang-undangan belum
memprioritaskan apa yang sudah disepakati dan dituangkan dalam Program Legislasi
Pertanian (Prolegtan). Tindak lanjut yang dilakukan adalah Evaluasi Prolegtan.
3. Beberapa permasalahan yang dihadapi adalah terdapat beberapa kegiatan yang direvisi
dan terdapat sidang bilateral yang dijadwal ulang. Solusinya adalah perlu koordinasi
lebih intensif.