BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Organisasi...LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019 1 BAB I...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Organisasi...LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019 1 BAB I...
-
1 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Organisasi
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kabupaten Blora sesuai Undang - undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagai Perangkat Daerah
yang membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan berdasarkan pada
Peraturan Bupati Blora Nomor 67 Tahun 2016 mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Bupati dalam perumusan kebijakan
di bidang Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak. Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
secara teknis diatur dalam Peraturan Menteri PAN dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora sebagai
instansi pemerintah diwajibkan menetapkan target kinerja dan
melakukan pengukuran kinerja yang telah dicapai serta
menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP).
Penyusunan LKjIP Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora Tahun 2019
dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
pelaksanaan mandat, visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahun 2019, serta sebagai
umpan balik untuk perbaikan kinerja Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora pada tahun
mendatang. Pelaporan kinerja juga dimaksudkan sebagai media
untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
-
2 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
Blora dalam satu anggaran kepada masyarakat dan pemangku
kepentingan lainnya.
Target kinerja yang harus dicapai Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Blora Tahun 2019, merupakan penjabaran dari visi, misi dan
tujuan yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra)
Tahun 2017-2021 dan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2019.
Pengukuran pencapaian kinerja bertujuan untuk mendorong
instansi pemerintah dalam meningkatkan transparansi,
akuntabilitas dan efektifitas dari kebijakan dan program serta
dapat menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dalam rangka peningkatan kinerja instansi
pemerintah. Oleh karena itu, substansi penyusunan LKjIP
didasarkan pada hasil-hasil capaian indikator kinerja pada Dinas
Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Blora.
A.1 Tugas Pokok dan Fungsi
1.
2.
Tugas Pokok
Peraturan Bupati Blora Nomor 67 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Blora, Struktur Organisasi
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kabupaten Blora (Pasal 5).
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Bupati dalam perumusan kebijakan di bidang Sosial,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Fungsi
Berdasarkan Peraturan Bupati Blora Nomor 67 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
-
3 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
serta Tata Kerja Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Blora, Struktur Organisasi
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kabupaten Blora (Pasal 6).
Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai fungsi :
1. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
2. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
3. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan
lingkup tugasnya;
4. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
5. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh
Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora dapat dilihat pada
gambar berikut ini:
-
4 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS SOSIAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Peraturan Bupati Blora
Nomor 67 Tahun 2016
Bagan 1.1 Struktur Organisasi Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Blora
KEPALA DINAS
KEPALA BIDANG SOSIAL
KEPALA SEKSI YANREHSOS
KEPALA SEKSI DAYASOS
KEPALA SEKSI BANJAMSOS
KEPALA BIDANG PPPA
KEPALA SEKSI PERLINDUNGAN
ANAK
KEPALA SEKSI PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
SEKRETARIS
KASUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN
KASUBBAG PROGRAM DAN KEUANGAN
-
5 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
Susunan Organisasi Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak terdiri dari :
a. Kepala Dinas, membawahkan sekretariat dan 2 (dua)
bidang, yaitu :
1. Bidang Sosial;
2. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak;
b. Sekretariat, membawahkan :
1. Subbagian Program dan Keuangan;
2. Subbagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Sosial
1. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
2. Seksi Bantuan Dan Jaminan Sosial
3. Seksi Pemberdayaan Sosial
d. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
1. Seksi Pemberdayaan Perempuan
2. Seksi Perlindungan Anak
Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas
Adapun tugas dan fungsi sebagai berikut :
1) Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
2) Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas tugas menyiapkan perumusan
kebijakan teknis,pembinaan dan pelaksanaan program dan
keuangan, umum dan kepegawaian, hukum, hubungan
masyarakat dan organisasi serta pengkoordinasian
perencanaan dan pelaporan bidang di lingkungan Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat mempunyai
fungsi :
-
6 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan
dan pelaksanaan bidang umum dan kepegawaian, program
dan keuangan;
b. pengelolaan dan pelayanan program dan keuangan serta
umum dan kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat
dan organisasi untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
tugas dan fungsi Dinas;
c. pengkoordinasian pelaksanaan penyusunan program dan
kegiatan di lingkungan Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak; dan
d. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.
3) Bidang Sosial
Bidang Sosial mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala Dinas dalam merumuskan dan menyusun kebijakan
teknis, pelayanan dan rehabilitasi sosial, bantuan dan jaminan
sosial, serta pemberdayaan sosial.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang
Sosial mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan
dan pelaksanaan kegiatan pada Seksi Pelayanan Dan
Rehabilitasi Sosial, Seksi Bantuan Dan Jaminan Sosial,
serta Seksi Pemberdayaan Sosial;
b. Pengelolaan dan penyelenggaraan pada Seksi Pelayanan
Dan Rehabilitasi Sosial, Seksi Bantuan Dan Jaminan
Sosial, serta Seksi Pemberdayaan Sosial untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Sosial,
Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak;
c. Pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan kegiatan
pada Seksi Pelayanan Dan Rehabilitasi Sosial, Seksi
Bantuan Dan Jaminan Sosial, serta Seksi Pemberdayaan
Sosial; dan
d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.
-
7 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
4) Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Bidang Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas
dalam merumuskan dan menyusun kebijakan teknis di bidang
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Bidang Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan
dan pelaksanaan kegiatan pada Seksi Pemberdayaan
Perempuan dan Seksi Perlindungan Anak;
b. pengelolaan dan penyelenggaraan pada Seksi
Pemberdayaan Perempuan dan Seksi Perlindungan Anak
untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan Dan
Perlindungan Anak;
c. pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan kegiatan
pada Seksi Pemberdayaan Perempuan dan Seksi
Perlindungan Anak; dan
d. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.
A.2 Kondisi Umum
1. Sumber Daya Manusia
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Dinas
Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Blora didukung oleh Personalia yang terdiri atas
PNS/CPNS dan Non PNS. Adapun Personil dan tingkat
pendidikan pegawai pada Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora Tahun
2019 secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut :
-
8 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
Tabel 1.1 Jumlah Personalia Menurut Golongan Kepangkatan
NO. STATUS L P JM
L
GOL IV GOL III GOL II GOL I
a b c d e a b c d a b c d a b c d
1. PNS / CPNS 8 9 17 4 1 1
- - 1 3 2 3 - - 1 1 - - - -
2 KONTRAK BUPATI
1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - - -
3. KON- TRAK
KEPALA DINAS
23 6 29 - - - - - - - - - - - - - - - - -
Jumlah 32 15 47 3 1 1
- - - 4 - 6 - - 3 - - - - -
Tabel 1.2 Jumlah Personalia Menurut Pendidikan Formal,
Diklat Struktural dan Diklat Teknis Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Blora
STATUS SD SLT
P
SLT
A
D3 S1 S2 S3 DIKLAT
STRUKTURAL
DIKLAT
TEKNIS
PI
M
IV
PI
M
III
PI
M
II
PI
M I
PNS/CPNS - - 2 2 4 9 - - - - - -
KONTRAK
KEPALA
DINAS
1 - 16 - 8 1 - - - - - -
KONTRAK
BUPATI
1
JML 1 - 19 2 12 10 - - - - - -
Dilihat dari beban tugas yang ada sebanyak 47 orang,
terdiri dari PNS sebanyak 17 orang dan tenaga kontrak
sebanyak 30 orang.
2. Sarana dan Prasarana
Sementara untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok
dan fungsinya, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Blora memerlukan sarana dan
prasarana pendukung yang secara keseluruhan dapat dilihat
pada tabel berikut
-
9 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
Tabel 1.3 Sarana dan Prasarana Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Blora
No. Jenis Jumlah Nilai (Rp.)
1 Tanah 6 2.953.276.000
2 Peralatan dan Mesin 162 2.445.968.250
3 Gedung dan Bangunan 9 2.836.267.404
4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 8 149.502.475
5 Aset tidak berwujud 2 32.500.000
Total Nilai 187 8.417.514.129
B. Fungsi strategis
Berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Blora dimaksud, maka Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora secara umum memiliki
Fungsi strategis dalam pencapaian Misi keempat Bupati yaitu
Meningkatkan Kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan
bidang pendidikan, kesehatan, sosial dasar, pemberdayaan
masyarakat dan lainnya serta memanfaatkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kearifan local.
C. Permasalahan Utama yang dihadapi Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Blora
Bahwa semua permasalahan yang terjadi di Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Blora khususnya dibidang Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, adalah merupakan “Expectation Gap” antara
kinerja yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan dan yang
ingin dicapai dimasa akan datang dengan kondisi riil saat
-
10 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
perencanaan sedang dibuat. Permasalahan pada umumnya timbul
dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal dan
kelemahan yang belum diatasi. Adapun permasalahan yang akan
ditangani selama lima tahun mendatang berdasarkan urusan
adalah sebagai berikut:
a. Urusan Sosial
1. Tingginya jumlah PMKS di Kabupaten Blora;
2. Terbatasnya panti sosial skala kabupaten yang menyediakan
sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial;
3. Banyaknya anak terlantar, penyandang disabilitas, tuna
sosial, dan lansia terlantar yang belum mendapatkan
pelayanan kesejahteraan sosial;
4. Banyaknya fakir miskin, sementara bantuan ekonomi
produktif terbatas.
5. Penanganan trauma bagi korban bencana yang tidak tuntas.
b. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak
1. Kelembagaan gender dan anak belum berjalan secara
optimal, meliputi pokja PUG, focal point perangkat daerah
dan forum anak.
2. Masih rendahnya pelaksanaan perencanaan dan
penganggaran responsif gender di perangkat daerah.
3. Masih adanya kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan
dan anak.
-
11 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Perencanaan Kinerja
1. VISI
Visi pembangunan jangka menengah Kabupaten Blora Tahun
2016 – 2021 adalah :
“Terwujudnya Masyarakat Blora yang
Lebih Sejahtera dan Bermartabat”
Visi tersebut merupakan kelanjutan dari visi sebelumnya
dengan melanjutkan misi dan program yang belum tercapai
secara optimal.
Berdasarkan visi tersebut, diharapkan seluruh elemen
masyarakat Blora termasuk didalamnya unsur pemerintah
daerah lebih mengoptimalkan seluruh kapasitas yang
dimilikinya untuk mewujudkan masyarakat Blora yang
sejahtera dan bermartabat. Penjelasan Visi tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Masyarakat yang sejahtera, mengandung maksud bahwa
seluruh masyarakat Kabupaten Blora telah mampu
memenuhi kebutuhan dasarnya meliputi sandang, pangan,
papan, pendidikan dan kesehatan secara layak dan
berkeadilan. Kondisi ini ditandai tingginya pendapatan
perkapita penduduk, pemerataan pendidikan bagi
masyarakat, tingginya derajat kesehatan masyarakat,
menurunnya jumlah penduduk miskin, terciptanya iklim
investasi, meningkatnya jumlah lapangan kerja di berbagai
sektor usaha, ketersediaan infrastruktur dasar dan
terciptanya kelestarian lingkungan hidup.
2. Bermartabat mengandung maksud bahwa masyarakat Blora
memiliki harga diri yang tercermin melalui akhlak mulia dan
berbudaya. Berakhlak mulia dalam arti memperoleh
-
12 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
kemajuan pada dimensi mental-spiritual, keagamaan dan
kebudayaan yang ditandai dengan terbentuknya masyarakat
yang bermoral dan berkarakter, sebagai wujud
kesejahteraan masyarakat secara lahir dan batin.
Berbudaya dalam arti menjujung tinggi nilai-nilai
kebudayaan termasuk didalamnya hukum kearifan lokal
sebagai cerminan harkat dan martabat manusia. Berbudaya
merupakan aktifitas terus-menerus dalam
menumbuhkembangkan kualitas yang ditandai dengan
terwujudnya budaya profesionalisme, daya saing, etos kerja
dan menghormati hukum. Kebudayaan sebagai sebuah
bidang kehidupan menjadi elemen penting menuju
masyarakat yang sejahtera.
Berdasarkan visi pembangunan jangka menengah daerah
Tahun 2016-2021 tersebut di atas, maka Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai
Perangkat Daerah memiliki fungsi strategis melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas
pembantuan di bidang perdagangan, koperasi, usaha kecil dan
menengah serta melaksanakan pengelolaan pasar daerah.
2. MISI
Berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Blora dimaksud, maka Dinas Sosial Kabupaten Blora secara
umum memiliki fungsi strategis dalam pencapaian Misi keempat
Bupati yaitu Meningkatkan Kualitas sumber daya manusia,
kualitas pelayanan bidang pendidikan, kesehatan, sosial dasar,
pemberdayaan masyarakat dan lainnya serta memanfaatkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan kearifan local.
Maksud dari misi ini adalah memberikan pelayanan kepada
warga masyarakat khususnya bagi penyandang masalah sosial
untuk menanggulangi masalah sosial yang sekaligus memberikan
-
13 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
dukungan terhadap upaya Pemerintah Daerah dalam rangka
penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Blora melalui
pendekatan prioritas :
1. Percepatan pengentasan kemiskinan melalui bantuan social
untuk Lansia dan difabel.
2. Perlindungan jaminan kesejahteraan sosial bagi penyandang
masalah sosial, antara lain melalui :
- Pelayanan dan rehabilitasi penyandang masalah sosial
- Pemberdayaan potensi lembaga penyelenggara kesejahteraan
sosial
Jumlah PMKS di tahun 2019 adalah 141.711.
PMKS yang mendapatkan pelayanan mecapai 2,08%.
PMKS yang mendapatkan bantuan sosial untuk pemenuhan
kebutuhan dasar sebesar 1 % dari jumlah PMKS yang ada.
Bantuan Sosial tersebut berupa :
- Pelatihan bagi masyarakat miskin
- Alat bantu disabilitas yaitu kursi roda, alat bantu jalan (
kruk) dan kaki atau tangan palsu
- Bantuan sembako bagi keluarga bencana alam
- Bantuan bagi korban bencana social
- Bantuan bagi difabel dan lansia
- Bantuan bagi orang terlantar
Semua bantuan diatas bersumber dari APBD Kabupaten Blora.
Bantuan sosial dari Kementerian Sosial RI berupa :
- Progam Keluarga Harapan (PKH)
Jumlah penerima sebanyak 38.333 KPM, total penyaluran
bantuan sebesar Rp.113.951.600.000,-
- KUBE Reguler
Bantuan ini berupa ternak kambing, Jumlah penerima
KUBE adalah 40 kelompok yang berada di Kecamatan
Banjarejo (10 kelompok), Kecamatan Tunjungan (20
kelompok), dan Kecamatan Jati (10 kelompok). Setiap
kelompok mendapatkan bantuan senilai Rp. 20.000.000,-
- Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
-
14 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
Bantuan ini berupa bedah rumah. Setiap KPM mendapatkan
bantuan senilai Rp. 15.000.000,-. Jumlah penerima
bantuan RTLH adalah 50 KPM.
- Bantuan Sarana Lingkungan
Bantuan ini berupa pembangunan sarana tendon air untuk
air bersih senilai Rp.50.000.000.
Sedangkan strategi yang digunakan pada bidang
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah
penguatan focal point aktif dan optimalisasi perencanaan
anggaran yang responsif gender.Hal ini dicapai dengan
melelaksanakan program :
1. Program penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender
Dan Anak
2. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak
Dan Perempuan
3. Program Peningkatan Kualitas Hidup Dan Perlindungan
Perempuan
3. TUJUAN
Tujuan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Blora adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan perlindungan sosial bagi penyandang
masalah kesejahteraan sosial (PMKS),
2. Meningkatkan kualitas kelembagaan Pengarus Utamaan
Gender
3. Meningkatkan pelayanan kasus kekerasan terhadap
perempuan dan anak
4. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan pembangunan
daerah.
Berdasarkan tujuan tersebut maka sasaran yang akan
dicapai sebagai berikut:
1. Meningkatnya pelayanan PMKS dikabupaten Blora
2. Meningkatnya kualitas kelembagaan gender dan anak
-
15 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
3. Meningkatnya pelayanan kasus kekerasan terhadap
perempuan dan anak
4. Meningkatnya akuntabilitas pelaksanaan pembangunan
daerah
4. STRATEGI
Verifikasi dan Validasi data DTKS
Penyaluran bantuan sosial untuk lansia dan difabel
Peningkatan layanan dan rehabilitasi sosial untuk PMKS
Melaksanakan pelatihan peningkatan kapasitas untuk
tenaga kesejahteraan sosial
Pemberian bantuan sembako untuk eks korban bencana
Pemeliharaan Taman Makam Pahlawan
Penguatan focal point aktif
Penguatan Forum Anak
optimalisasi pelaksanaan penganggaran yang reponsif gender
Optimalisasi pembinaan organisasi wanita
Peningkatan Layanan Penanganan Kasus kekerasan
terhadap perempuan dan anak
Pencapaian kinerja Program dan Kegiatan Perangkat Daerah
5. SASARAN
Meningkatnya Pelayanan PMKS di Kabupaten Blora
Meningkatnya kualitas kelembagaan Gender dan Anak
Meningkatnya pelayanan kasus kekerasan terhadap
perempuan dan anak
Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan Program dan
Kegiatan perangkat daerah
6. IKU
Indikator Kinerja Utama Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora Tahun
2019 disajikan pada tabel berikut ini:
-
16 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 2
MISI 4 : Meningkatkan Kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan bidang pendidikan, kesehatan, sosial dasar, pemberdayaan masyarakat dan lainnya serta memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan kearifan local,
1. Meningkatnya penanganan terhadap Penyandang Maslaah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
1. Persentase PMKS skala Kab/Kota yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar
2. Meningkatnya kualitas kelembagaan Pengarus Utamaan Gender
2. Persentase SKPD menyusun analisis gender dalam dokumen perencanaan dan penganggaran SKPD
3. Meningkatnya pelayanan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
3. Persentase pelayanan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
B. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah lembar/ dokumen
yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi
kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan
program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui
perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan
kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja
terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta
sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi
pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan,
tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud
akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target
kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang
dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga
terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi
amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas,
transparansi, dan kinerja Aparatur.
-
17 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja
aparatur.
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian
penghargaan dan sanksi.
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan
monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/
kemajuan kinerja penerima amanah.
5. Sebagai dasar dalam Perjanjian sasaran kinerja pegawai.
Perjanjian kinerja Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora Tahun 2019 dijabarkan
pada Rencana Kinerja Tahun 2019 meliputi kegiatan-kegiatan
guna mencapai sasaran sesuai dengan program kegiatan dan
indikator keberhasilan pencapaiannya dalam rangka mewujudkan
managamen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel
dan berorientasi kepada hasil. Adapun Perjanjian Kinerja dari
Dinas Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kabupaten Blora yang merupakan ikhtisar rencana kinerja
yang akan dicapai sebagai tolok ukur keberhasilan organisasi dan
menjadi dasar penilaian dan evaluasi akuntabilitas kinerja pada
akhir tahun anggaran 2019.
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja
No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1. Meningkatnya penanganan terhadap
Penyandang Maslaah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
1. Persentase PMKS skala Kab/Kota yang memperoleh
bantuan sosial untuk
pemenuhan kebutuhan dasar
0.67%
2. Meningkatnya kualitas
kelembagaan Pengarus Utamaan Gender
2. Persentase SKPD
menyusun analisis gender dalam dokumen perencanaan
dan penganggaran SKPD
75%
3. Meningkatnya
pelayanan penanganan
kasus kekerasan terhadap perempuan
dan anak
3. Persentase pelayanan
kasus kekerasan terhadap
perempuan dan anak
100%
-
18 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
Tabel. 2.3 Program Pendukung Kinerja OPD
NO PROGRAM ANGGARAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
Rp1.012.670.000
Sumber Anggaran dari APBD 100%
2
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
Rp450.400.000
Sumber Anggaran dari APBD 100%
3 PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN Rp46.600.000 Sumber Anggaran dari APBD 100%
4 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
Rp5.000.000
Sumber
Anggaran dari APBD 100%
5
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN
Rp8.000.000 Sumber Anggaran dari APBD 100%
6
PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN, KOMUNITAS ADAT TERPENCIL (KAT) DAN PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS) LAINNYA
Rp.42.556.000 Sumber Anggaran dari APBD 100%
7
PROGRAM PELAYANAN DAN REHABILITASI KESEJAHTERAAN SOSIAL
Rp1.338.644.000 Sumber Anggaran dari APBD 100%
8 PROGRAM PEMBINAAN PARA PENYANDANG CACAT DAN TRAUMA
Rp211.000.000 Sumber Anggaran dari APBD 100%
9 PROGRAM PEMBINAAN PANTI ASUHAN/PANTI JOMPO
Rp131.000.000 Sumber Anggaran dari APBD 100%
10
PROGRAM PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
Rp1.076.055.000
Sumber
Anggaran dari APBD 100%
11
PROGRAM KESERASIAN KEBIJAKAN PENINGKATAN KUALITAS ANAK DAN PEREMPUAN
Rp321.600.000 Sumber Anggaran dari APBD 100%
12
PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DAN ANAK
Rp662.400.000 Sumber Anggaran dari APBD 100%
13 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS HIDUP DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN
Rp45.000.000 Sumber Anggaran dari APBD 100%
-
19 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
Guna mewujudkan kinerja yang telah ditetapkan, maka
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Blora telah melaksanakan 13 program dan 48 kegiatan
yang didukung APBD Kabupaten sebesar Rp. 5.350.925.000
Secara singkat gambaran mengenai keterkaitan antara
Tujuan/sasaran, Indikator dan Target Kinerja yang telah
disepakati antara Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora dengan Bupati Tahun
2019.
-
20 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2019
A. Capaian Kinerja Organisasi
Akuntabilitas Kinerja adalah suatu wujud
pertanggungjawaban kinerja dari suatu instansi pemerintah atas
kegiatan yang telah dilaksanakan dalam waktu satu tahun yang
disusun melalui media pelaporan. Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Pelindungan Anak Kabupaten Blora Tahun 2019 ini disusun
dalam rangka mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan
dalam pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan.
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab
secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam
melaksanakan kinerja organisasi kepada pihak-pihak yang
berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah.
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Blora selaku pengemban amanah masyarakat
melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Sosial, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora yang dibuat
sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran
penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator
sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun
2017-2021 maupun Rencana Kerja Tahun 2017. Sesuai dengan
ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
-
21 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
program, sasaran yang ditetapkan untuk pendukung tercapainya
visi dan misi Bupati.
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,
sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mendukung
pencapaian visi dan misi Bupati. Pengukuran kinerja
dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor
239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator
kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas
indikator kinerjanya masingmasing, sedangkan capaian kinerja
sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja
sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja
pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian
rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran. Predikat nilai
capaian kinerjanya dikelompokan sebagai berikut :
Tabel 3.1
Skala Pengukuran Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
NO SKALA CAPAIAN KINERJA KATEGORI
1 Lebih dari 100% Sangat Baik
2 75 – 100% Baik
3 55 – 74% Cukup
4 Kurang dari 55% Kurang
Pada Tahun 2019, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora telah melaksanakan
seluruh program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya
sesuai dengan Perjanjian Kinerja dan Rencana Strategis (Renstra)
-
22 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
tercermin dalam capaian kinerja setiap indikator pada sasaran
strategis sebagai berikut :
I. Sasaran: Meningkatnya penanganan terhadap Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 1, dimaksud
maka dilakukan pengukuran kinerja melalui 1 (satu) indikator
kinerja sasaran sebagai berikut:
Tabel 3.2 Pengukuran Kinerja Sasaran 1
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Target Realisasi % Capaian
%
Capaian Tahun
Sebelum nya
%
Capaian terhadap
Target Akhir
Renstra (2021)
Meningkatnya
penanganan
terhadap
Penyandang Masalah
Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
Persentase
PMKS skala
Kab/Kota
yang memperoleh
bantuan
sosial untuk
pemenuhan
kebutuhan dasar
0,67% 2,08% >100% 100% >100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa Sasaran 1:
Meningkatnya penanganan terhadap Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) dengan 1 (satu) Indikator Kinerja
adalah Persentase PMKS skala Kab/Kota yanag memperoleh
bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar, pada
Tahun 2019 Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Blora menargetkan persentase
sebesar 0,67% dan realisasi yang diperoleh melampaui target
sebesar 2,08% dimana capaian pesentase PMKS skala Kab/Kota
yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan
dasar di Kabupaten Blora tahun 2019 dapat tercapai sebanyak
>100% atau kategori capaian sangat baik.
-
23 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
Jumlah PMKS di tahun 2019 adalah 141.711.
PMKS yang mendapatkan pelayanan mecapai 2,08%.
PMKS yang mendapatkan bantuan sosial untuk pemenuhan
kebutuhan dasar sebesar 1 % dari jumlah PMKS yang ada.
Bantuan Sosial tersebut berupa :
- Pelatihan bagi masyarakat miskin
- Alat bantu disabilitas yaitu kursi roda, alat bantu jalan (
kruk) dan kaki atau tangan palsu
- Bantuan sembako bagi keluarga bencana alam
- Bantuan bagi korban bencana social
- Bantuan bagi difabel dan lansia
- Bantuan bagi orang terlantar
Semua bantuan diatas bersumber dari APBD Kabupaten Blora.
Bantuan sosial dari Kementerian Sosial RI berupa :
- Progam Keluarga Harapan (PKH)
Jumlah penerima sebanyak 38.333 KPM, total penyaluran
bantuan sebesar Rp.113.951.600.000,-
- KUBE Reguler
Bantuan ini berupa ternak kambing, Jumlah penerima
KUBE adalah 40 kelompok yang berada di Kecamatan
Banjarejo (10 kelompok), Kecamatan Tunjungan (20
kelompok), dan Kecamatan Jati (10 kelompok). Setiap
kelompok mendapatkan bantuan senilai Rp. 20.000.000,-
- Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
Bantuan ini berupa bedah rumah. Setiap KPM mendapatkan
bantuan senilai Rp. 15.000.000,-. Jumlah penerima
bantuan RTLH adalah 50 KPM.
- Bantuan Sarana Lingkungan
Bantuan ini berupa pembangunan sarana tendon air untuk
air bersih senilai Rp.50.000.000.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun
2018, pada Tahun 2019 ini mengalami peningkatan. Untuk
Tahun 2019 ini indikator sasaran tersebut tercapai 2,08 %,
Sedangkan di Tahun 2018 indikator sasaran tersebut tercapai
-
24 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
0.98 %. Ini menunjukkan meningkatnya kinerja dari berbagai
elemen baik dari pemerintah maupun pihak swasta yang
semakin perduli terhadap permasalahan sosial dan
bekerjasama dalam menyelesaikan permasalahan sosial di
masyarakat.
Kendala-kendala yang muncul dalam pencapaian sasaran ini
adalah :
1. Belum adanya perda tentang pelayanan kesejahteraan sosial
sebagai pedoman pelayanan sosial di Kabupaten Blora
2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia yang ada. Sampai
dengan tahun 2019 Jumlah TKSK (Tenaga Kesejahteraan
Sosial Kecamatan) sebagai Petugas Kesejahteraan Sosial di
Kecamatan hanya 16 orang, 1 orang petugas menangani 1
kecamatan. Dilihat dari jumlah desa yang harus didampingi,
tugas TKSK sebagai pendamping masyarakat dalam
menghadapi permasalahan sosial sangatlah berat karena 1
orang harus mendampingi 18-19 desa dan kelurahan.
3. Kurangnya dukungan keterlibatan desa/kelurahan dalam
pelaksanaan verifikasi dan validasi basis data terpadu
kemiskinan. Dalam hal ini Data Terpadu Kesejahteraan
Sosial (DTKS). Sesuai dengan amanat Menteri Sosial
Republik Indonesia dalam Surat Edaran Nomor 01 Tahun
2017 menyebutkan dalam pasal 8 ayat 4 bahwa untuk
pelaksanaan verifikasi dan validasi data terpadu dilakukan
secara berkala sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu
tahun.
Berikut ini gambar kegiatan Bidang Sosial yang telah
dilaksanakan di Kabupaten Blora:
-
25 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
Gambar 1.Kegiatan Penyerahan Paket Sembako kepada Keluarga Peneriman Manfaat
Gambar 2. Penyerahan Bantuan Sosial Kepada Keluarga Korban Bencana Kebakaran
-
26 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
Gambar 3.Kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM PKH
II. Sasaran: Meningkatnya kualitas kelembagaan Pengarus
Utamaan Gender
Keberhasilan pencapaian sasaran strategis ini diukur
dengan indikator kinerja sasaran yaitu Meningkatnya kualitas
kelembagaan Pengarus Utamaan Gender yang disajikan pada
tabel di bawah ini:
Tabel 3.3 Pencapaian Kinerja Sasaran 2
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Target Realisasi % Capaian
% Capaian Tahun
Sebelum
nya
% Capaian terhadap
Target
Akhir Renstra (2021)
Meningkatnya
kualitas
kelembagaan Pengarus
Utamaan
Gender
Persentase
SKPD
menyusun analisis
gender dalam
dokumen
perencanaan dan
penganggaran
SKPD
75% 90% >100% 90% >100%
-
27 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa Sasaran
Meningkatnya kualitas kelembagaan Pengarus Utamaan Gender
dengan 1 (satu) indikator kinerja adalah Persentase SKPD
menyusun analisis gender dalam dokumen perencanaan dan
penganggaran SKPD pada Tahun 2019 Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Blora menargetkan persentase sebesar 75% dan realisasi yang
diperoleh melampaui target sebesar 90% dimana capaian
Persentase SKPD menyusun analisis gender dalam dokumen
perencanaan dan penganggaran SKPD di Kabupaten Blora
tahun 2019 dapat tercapai sebanyak >100% atau kategori
capaian sangat baik.
Capaian kinerja pada sasaran Meningkatnya kualitas
kelembagaan Gender dan Anak, diukur melalui indikator
sasaran, yaitu : Persentase SKPD menyusun analisis gender
dalam dokumen perencanaan dan penganggaran SKPD.
Indikator diatas telah memenuhi target yang telah ditentukan.
Prosentase SKPD menyusun analisis gender dalam dokumen
perencanaan dan penganggaran SKPD tercapai 90 %. Tahun
2019, 90 % SKPD sudah mendapatkan pelatihan dan sudah
membuat GAB dan GBS minimal 1 kegiatan di setiap perangkat
daerah. Diharapkan ada peningkatan jumlah kegiatan yang
dianalisis GAB dan GBS nya.
Berkaitan dengan penyusunan PPRG perangkat daerah,
permasalahan masih ditemui berkaitan dengan :
1. Kurangnya dukungan dari Pemerintah Kabupaten Blora
terhadap Anggaran yang Responsif Gender dan
Kecenderungan dari perangkat daerah yang mengabaikan
pentingnya penganggaran yang berorientasi pada
resposibilitas gender .
Berikut ini gambar kegiatan Bidang Pemberdayaan
Perempuan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Blora:
-
28 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
Gambar 4. Rakor Gerakan Sayang Ibu dan Bayi (GSIB) bagi opd dan kecamatan se kabupaten blora tahun 2019
Gambar 5. Bimbingan Teknis (Bintek) Desa Prima di Kecamatan Ngawen Tahun 2019
III. Sasaran: Meningkatnya pelayanan penanganan kasus
kekerasan terhadap perempuan dan anak
Keberhasilan pencapaian sasaran strategis ini diukur
dengan indikator kinerja sasaran yaitu Meningkatnya kualitas
-
29 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
kelembagaan Pengarus Utamaan Gender yang disajikan pada
tabel di bawah ini:
Tabel 3.4 Pencapaian Kinerja Sasaran 3
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Target Realisasi % Capaian
% Capaian Tahun
Sebelum nya
% Capaian terhadap
Target Akhir
Renstra (2021)
Meningkatnya
pelayanan
penanganan kasus
kekerasan
terhadap perempuan
dan anak
Persentase
pelayanan
kasus kekerasan
terhadap
perempuan dan anak
100% 100% 100% 100% 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa Sasaran
Meningkatnya pelayanan penanganan kasus kekerasan
terhadap perempuan dan anak dengan 1 (satu) indikator kinerja
adalah Persentase pelayanan kasus kekerasan terhadap
perempuan dan anak pada Tahun 2019 Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Blora menargetkan persentase sebesar 100% dan realisasi yang
diperoleh sesuai target sebesar 100 % kategori capaian sangat
baik.
Pencapaian sasaran meningkatnya pelayanan kasus
kekerasan terhadap perempuan dan anak diukur melalui
indikator Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan
yang mendapatkan penanganan pengaduan untuk tahun 2018
tercapai 100 persen. Untuk beberapa tahun terakhir cakupan
perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan
penanganan pengaduan mencapai 100 %. Tahun 2014 terdapat
10 kasus yang dilaporkan pada P2TP2A Kabupaten Blora (5
kasus pelecehan seksual dan 5 kasus KDRT). Tahun 2015
terdapat 17 kasus yang tercatat pada P2TP2A Kabupaten Blora
(12 kasus kekerasan seksual dan 5 kasus KDRT). Tahun 2016
-
30 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
terdapat 14 kasus yang dilaporkan pada P2TP2A Kabupaten
Blora (10 kasus kekerasan seksual dan 4 kasus KDRT). Tahun
2017 terdapat 13 kasus yang terlaporkan dan kesemuanya
mendapatkan layanan kesehatan, psikologi dan rohani. Tahun
2018 terdapat 14 kasus yang dilaporkan pada P2TP2A
Kabupaten Blora . ( 11 kasus kekerasan seksual dan 3 KDRT)
2019 terdapat 14 kasus kekerasan terhadap perempuan dan
anak yang terlaporkan pada P2TP2A Kabupaten Blora.
Tahun 2017 telah terbentuk 4 P2TP2A di Kabupaten Blora
terdiri dari 1 P2TP2A di Tingkat Kabupaten dan 3 P2TP2A di
Kecamatan : Randublatung, Ngawen dan Banjarejo. Dengan
dibentuknya P2TP2A di Kecamatan diharapkan lebih dekat
dengan masyarakat dan mampu menyelesaikan setiap
permasalahan KDRT yang terjadi di masyarakat secara lebih
cepat dan lebih dekat.
Permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan indikator
sasaran ini adalah bahwa banyak kasus yang terjadi dilapangan
yang tidak terlaporkan karena beberapa faktor diantaranya
adalah keengganan untuk mengumbar “aib” sehingga
kadangkala penangan atau bantuan yang diberikan terlambat.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, telah dibentuk P2TP2A di 3
kecamatan sehingga lebih dekat ke masyarakat. Bilamana
masyarakat membutuhkan pelaynan pengaduan atau konseling
bisa langsung tertangani / terfasilitasi.
Berikut ini gambar kegiatan Bidang Perlindungan Anak
yang telah dilaksanakan di Kabupaten Blora:
-
31 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
Gambar 6. Forum Anak Tahun 2019
Gambar 7. Penerimaan Penghargaan Kota Layak Anak Tahun 2019
B. Realisasi Anggaran
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kabupaten Blora, pada tahun anggaran 2019, di dukung
dengan Anggaran sebesar Rp.7.361.425.000, Anggaran tersebut
bersumber dari APBD Kabupaten sebesar secara ringkas
komposisi penggunaan sebagai berikut :
-
32 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
1. Belanja Pegawai, sebesar Rp 2.694.632.000,-
2. Belanja Barang dan Jasa, sebesar Rp 3.965.723.000,-
3. Belanja Modal, sebesar Rp 701.070.000,-
Penggunaan anggaran tersebut apabila diperinci dalam
mendukung pencapaian sasaran adalah sebagai berikut :
Sasaran Program Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5
1.Meningkatnya
pelayanan PMKS
dikabupaten Blora
Program
Pemberdayaan Fakir
Miskin, Komunitas
Adat Terpencil (Kat)
Dan Penyandang
Masalah
Kesejahteraan Sosial
(Pmks) Lainnya
42.556.000 36.515.000 86%
Program Pelayanan
Dan Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial
1.338.644.000 1.228.225.146 96%
Program Pembinaan
Para Penyandang
Cacat Dan Trauma
211.000.000 207.508.000 98%
Progam Prmbinaan
Panti Asuhan/Panti
Jompo
131.000.000 126.620.000 97%
Program
Pemberdayaan
Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial
1.076.055.000 1.056.642.000 98%
2. Meningkatnya kualitas kelembagaan
Pengarus Utamaan
Gender
Program Keserasian
Kebijakan
Peningkatan Kualitas
Anak Dan
Perempuan
321.600.000 279.317.584 87%
Program Penguatan
Kelembagaan
Pengarusutamaan
Gender Dan Anak
662.400.000 624.647.000 94%
3. Meningkatnya pelayanan
penanganan kasus
kekerasan terhadap
perempuan dan anak
Program
Peningkatan Kualitas
Hidup Dan
Perlindungan
Perempuan
45.000.000 33.190.000 74%
4.Meningkatnya
akutanbilitas
pelaksanaan
pembangunan daerah
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
1.012.670.000 939.953.553 93%
Pro gram
Peningkatan Sarana
Dan Prasarana
Aparatur
450.400.000 433.819.941 96%
-
33 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
Sasaran Program Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5
Program
Peningkatan Disiplin 46.600.000 45.120.000 97 %
Progam Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
5.000.000 0 0%
Progam Peningkatan
Pengembangan
Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan
Keuangan
8.000.000 5.375.000 67%
Dilihat dari sisi penyerapan anggaran, Tahun 2019
penyerapan anggaran tercapai 95% sebesar Rp 5.077.055.224,-
dari target anggaran sebesar Rp. 5.350.925.000,- .
Hal ini menunjukkan bahwa realisasi/penyerapan anggaran
pada Tahun 2019 meningkat dengan realisasi/penyerapan
anggaran pada Tahun 2018. Penyerapan Anggaran pada Tahun
2018 94% sebesar Rp 3.678.116.335,- dari target anggaran
sebesar Rp. 3.909.669.500,-
-
34 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
BAB IV
PENUTUP
A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora
Laporan Kinerja Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Blora Tahun 2019 merupakan
pertanggungjawaban atas kinerja instansi pemerintah dalam
rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
Rencana Strategis Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Blora Tahun 2017 – 2021 yang
berisi uraian tentang capaian indikator kinerja kegiatan, program
dan sasaran yang telah dilaksanakan oleh Dinas Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Blora pada Tahun 2017.
Dinas Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Blora sebagai SKPD teknis yang
mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan,
mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan pemerintah daerah
berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan di
bidang Sosial dan pemberdayaan perempuan dan Perlindungan
Anak. Agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara
optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan
sarana secara efektif dan efisien mungkin .
Dengan memperhatikan uraian dan beberapa data tersebut
di atas, maka dapat dikatakan bahwa Dinas Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Blora dalam melaksanakan tugasnya dapat dikatakan berhasil,
karena semua target sasaran yang telah ditetapkan dicapai dengan
kategori Sangat Baik. Hal tersebut didukung dengan data Hasil
Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) dicapai (>100%), dengan
rincian capaian kinerja sebagai berikut :
-
35 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA UTAMA CAPAIAN KINERJA
KATEGORI CAPAIAN
1 2 3 4
1.
Meningkatnya penanganan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
1. Persentase PMKS skala Kab/Kota yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar
>100% Sangat Baik
2. Meningkatnya kualitas kelembagaan Pengarus Utamaan Gender
2. Persentase SKPD menyusun analisis gender dalam dokumen perencanaan dan penganggaran SKPD
>100% Sangat Baik
3.
Meningkatnya pelayanan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
3. Persentase
pelayanan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
100% Baik
B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang
Strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja
Dinas Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kabupaten Blora di masa mendatang antara lain :
1. Perencanaan kinerja dan anggaran dilakukan secara lebih
cermat dan revisi anggaran dan kegiatan dilakukan secara
sangat selektif sehingga tidak menghambat pelaksanaan
kegiatan.
2. Keterpadaun penanganan PMKS antar Pemerintah dan antar
sektor melalui SLRT.
3. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di bidang Sosial
dengan memanfaatkan segala potensi yang ada, pembinaan,
pendidikan dan pelatihan.
4. Membuat peraturan daerah tentang pelayanan kesejahteraan
sosial sebagai pedoman dalam melaksanakan pelayanan
sosial di masyarakat.
5. Peningkatan kapasitas dan kualitas Potensi Sumber Daya
Kesejahteraan Sosial (PSKS) melalui peningkatan kapasitas
PSKS.
-
36 LKjIP DINSOS P3A KAB. BLORA TAHUN 2019
6. Menambah jumlah PSKS yang membantu kerja TKSK
sehingga semua permasalahan sosial yang ada di desa bisa
terlayani dengan optimal.
7. Komitmen bersama Pemerintah Kabupaten Blora pada semua
perangkat daerah untuk menerapkan PPRG di kegiatannya.
8. Komitmen Pemerintah Kabupaten Blora serta dukungan dari
semua instandi guna mewujudkan Kabupaten Layak Anak
dengan prioritas menyediakan fasilitas-fasilitas umum yang
responsif gender dan anak.
9. Pengembangan Pos Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan
Perempuan dan Anak (P2TP2A) di kecamatan dan desa.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Tahun 2019 Dinas Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Blora, semoga dapat menjadi
bahan pertimbangan/evaluasi untuk kegiatan/ kinerja yang akan
datang.
Blora, 31 Januari 2020
KEPALA DINAS SOSIAL PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN BLORA
Dra. INDAH PURWANINGSIH, M.Si
Pembina Utama Muda NIP. 19630520 199303 2 002