MEMBANGUN POLA PIKIR KESEJAHTERAAN SOSIAL...
-
Upload
nguyendang -
Category
Documents
-
view
246 -
download
0
Transcript of MEMBANGUN POLA PIKIR KESEJAHTERAAN SOSIAL...
OLEH :
DINAS SOSIAL DIY
DATA LKS YANG ADA DI DIY
A. LKS yang ada di DIY s/d Tahun 2015 berjumlah : 370 LKS.
B. LKS yang memberikan layanan pada bayi terlantardi DIY sejumlah : 4 LKS.
C. LKS tersebut terdiri :
1. Yys. Sayab Ibu, Jl. Pringwulung CondongcaturDepok Sleman.
2. Pa. Gotong Royong, Belakang pasar Niten, Panggungharjo, Sewon Bantul.
3. Pa. Mustika Tama, Tamantirto, Kasihan, Bantul.
4. Pa. Nurul Haq, Gedongkuning, Banguntapan, Bantul/Maguwoharjo, Depok, Sleman.
Landasan Hukum sebagai Dasar Penyelenggaraan Panti
Anak.
Undang-Undang R.I. Nomor 11 Tahun 2009 tentangKesejahteraan Sosial;
Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2012 tentangPenyelenggaraan Kesejahteraan Sosial;
Peraturan Menteri Sosial Nomor 184 Tahun 2011 tentangLembaga Kesejahteraan Sosial;
Peraturan Menteri Sosial Nomor 17 Tahun 2012 tentangAkreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial;
Peraturan Menteri Sosial Nomor 21 Tahun 2013 tentangPengasuhan Anak;
Peraturan Menteri Sosial No. 110/HUK/2009 tentang PersyaratanPengangkatan Anak.
Keputusan Menteri Sosial Nomor : 15/HUK/2009 tentang StandarNasional Pengasuhan dan Perlindungan Anak di Bawah Lima Tahun.
Standar Umum Panti Sosial.
I. Kelembagaan, meliputi :
A. Legalitas Organisasi, mencakup bukti legalitas dari
Instansi yang berwenang dalam memperoleh
perlindungan dan pembinaan profesionalnya.
B. Visi dan Misi, Memiliki landasan yang berpijak pada
visi dan misi.
C. Organisasi dan Tatakerja, Memiliki struktur
organisasi dan tata kerja dalam rangka
penyelenggaraan kegiatan.
II. Sumber Daya Manusia, mencakup 2 aspek :
A.Aspek penyelenggaraan panti,terdiri dari unsur :
1.Unsur Pimpinan, Yaitu Kepala panti dan kepala-
kepala unit yang ada di bawahnya.
2.Unsur Operasional, meliputi Pekerja Sosial, Instruktur,
Pembimbing Rohani dan Pejabat Fungsional lainnya.
3.Unsur penunjang, meliputi pembina asrama,
pengasuh, juru masak, petugas kebersihan, satpam
dan sopir.
B. Pengembangan personil panti.
Panti perlu memiliki program pengembangan SDM
bagi personilnya.
III. Sarana dan Prasarana.
A.Pelayanan Teknis, mencakup peralatan asesmen, bimbingan sosial, ketrampilan fisik dan mental.
B.Perkantoran, memiliki ruang kantor, raung rapat, ruangtamu, kamar mandi, wc, peralatan kantor
Seperti : Alat komunikasi, alat transportasi dan tempatpenyimpanan dokumen.
c. Umum, memilki ruang makan, ruang tidur, mandi dancuci, kerapihan diri, belajar, kesehatan dan peralatan(serta ruang perlengkapan).
IV. Pembiayaan.
Memiliki anggaran yang berasal dari sumber tetapmaupun tidak tetap.
V. Pelayanan Sosial Dasar.
Memiliki pelayanan sosial dasar untuk pemenuhan
kebutuhan sehari-hari klien, meliputi : makan, tempat
tinggal, pakaian, pendidikan dan kesehatan.
VI. Monitoring dan Evaluasi, meliputi :
A. Monev Proses, yakni penillaian terhadap proses
pelayanan yang diberikan kepada klien.
B. Monev Hasil, yakni monitoring dan evaluasi
terhadap klien, untuk melihat tingkat pencapaian
dan keberhasilan klien setelah memperoleh proses
pelayanan.
STANDART KHUSUS PANTI SOSIAL.
A. Tahap Pendekatan Awal, mencakup :
1.Sosialisasi Program.
2.Penjaringan/Penjangkauan klien.
3.Seleksi calon klien.
4.Penerimaan dan regrestrasi.
5.Konferensi kasus.
B. Tahap Pengangkatan dan Pemahaman Masalah(Assesment), meliputi :
1.Analisa kondisi klien, keluarga dan lingkungan.
2.Karaekteristik masalah, sebab dan implikasi masalah.
3.Kapasitas mengatasi masalah dan sumber daya.
4.Konferensi kasus.
C. Tahap Perencanaan Pelayanan, meliputi :
1.Penetapan tujuan pelayanan.
2.Penetapan jenis pelayanan yang dibutuhkan klien.
3.Sumber daya yang akan digunakan.
D. Tahap Pelaksanaan Pelayanan ,terdiri :
1. Bimbingan individu.
2. Bimbingan Kelompok.
3. Bimbingan Sosial.
4. Penyiapan Lingkungan Sosial.
5. Bimbingan Mental Psikososial.
6. Bimbingan Pelatihan Ketrampilan.
7. Bimbingan Fisik Kesehatan.
8. Bimbingan Pendidikan.
E. Tahap Pasca Pelayanan, terdiri dari :
1.Penghentian Pelayanan, dilakukan setelah klien
selesai mengikuti proses pelayanan dan telah
mencapai hasil pelayanan sesuai dengan rencana yang
telah ditentukan.
2.Rujukan, dilakukan apabila klien membutuhkan
pelayanan lain yang tidak tersedia dalam panti.
3.Pemulangan dan Penyaluran, dilakukan setelah klien
dinyatakan berhenti atau selesai mengikuti proses
pelayanan.
4.Pembinaan Lanjut, kegiatan memonitor/memantau
klien sesudah mereka bekerja atau kembali ke
keluarga.
Program Kegiatan Pelayanan Pengasuhan dan
Perlindungan Anak Balita.
1. Program dan Kegiatan yang langsung diarahkan kepadaanak.
A. Pengasuhan dan Perlindungan Sosial Berbasis Keluarga.
Pengasuhan dan Perlindungan berbasis keluarga adalahkegiatan pengasuhan dan perlindungan yang oleh orangtua dan/atau keluarga pengasuh.
B. Pengasuhan dan Perlindungan Sosial Berbasis Institusi.
Pelayanan yang diberikan kepada anak balita dilakukandalam suatu lembaga pengasuhan dan/atau perlindungansebagai pengganti peran keluarga. Lembaga yang memberikan pelayanan dimaksud adalah PelayananPanti Sosial Asuhan Anak (PSAA/BRSPA) dan RumahPerlindungan Sosial Anak (RSPA).
Prinsi- Pelayanan Panti Sosial Anak.
1. Menjunjung tinggi, menghargai dan menghormati
harkat dan martabat anak untuk memperoleh haknya.
A. Setiap anak memperoleh hak untuk untuk
menentukan nasibnya sendiri.
B. Setiap anak memiliki kesempatan yang sama dalam
tumbuh kembang, memperoleh pelayanan
profesional tanpa diskriminasi.
C. Pelayanan sosial pada anak berlandaskan pada
kepentingan terbaik bagi anak, berpartisipasi aktif
dalam penyelenggaraan pertolongan dan
memperoleh sesuai standar.
Pola dan Proses Pelayanan.
1. Pola Pealayanan pengasuhan dan perlindungan anak
di PSAA.
a. Anak ditempatkan dalam suatu keluarga asuh
dalam lingkungan PSAA.
b. Keluarga tersebut bisa pengasuh, pengurus,
pekerja sosial atau keluarga lain yang dianggap
memenuhi standar.
c. Jumlah anggota keluarga maksimal terdiri dari 5
anak.
d. Anak diperlakukan sebagaimana layaknya anak
kandung.
2. Pola Pelayanandi PSAA meliputi tahapan sebagai berikut :
a. Tahap persiapan.
b. Tahap pelaksanaan.
a). Penentuan dan pengkajian kebutuhan anak.
b). Pelaksanaan pelayanan anak balita, terdiri :
- Bimbingan fisik dan psikomotorik.
-Bimbingan sosial psikologis.
-Bimbingan Moral/mental spiritual.
- Bimbingan kognotif.
c. Terminasi dan Bimbingan Lanjut.
Standar Pengelolaan dan Pengasuhan.
1. Standar Sumber Daya Manusia.
a. Jenis tenaga.
- Tenaga Administrasi.
- Tenaga Profesional.
b. Kualifikasi Tenaga.
1). Tenaga Administrasi.
- Pendidikan Pemimpin
- Petugas Tata Usaha.
- Pengasuh.
- Tenaga Penunjang.
2). Tenaga Profesional.
- Pekerja Sosial.
- Medis dan Paramedis.
- Psikolog.
Standar Pengasuhan.
Meliputi :
a. Pemenuhan Kebutuhan Dasar.
b. Memiliki akses memadai.
c. Memperoleh akses pada pendidikan pra sekolah.
d. Memperoleh kesempatan untuk berelasi dan menjalinhubungan yang harmonis antar anak di panti maupundengan pengasuh.
e. Memperoleh kesempatan dan terdorong untuk mengenaldan mengapresiasikan identitas diri mereka baik secaralegal maupun identitas agam dan budaya.
f. Mendapat perlakukan sesuai dengan harkat dan martabat sebagai manusia.
g. Tersedia mekanisme aman dan nyaman untuk bersuara dan ikut serta dalam pembuatan keputusan yang menyangkut kepentingan terbaik anak.
h. Tersedianya lingkungan yang memungkinkan dan
mendorong anak untuk melakukan pilihan dan
mengambil keputusan untuk kehidupan mereka.
i. Anak tinggal dan berkembang dalam lingkungan
opanti.
j. Hak anak untuk rekreasi dan berisirahat, dianggap
penting dan sebagai bagian dari perkembangan anak.
k. Hak anak untuk memperoleh privacy, walupun hidup
bersama dalam panti.
l. Tersedianya mekanisme tertulis dan diketahui semua
pihak termasuk anak.
m. Tersedianya mekanisme untuk melindungi anak dari
eksploitasi untuk melindungi anak dari eksploitasi
ekonomi, seksual dan sosial.
TERIMA KASIH