BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf ·...

22
1|P2M BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTAR Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Dosen termasuk dalam kualifikasi tenaga kependidikan 1 yang disebut dengan Pendidik 2 . Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi 3 . Sedangkan, dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat 4 . Dosen berkedudukan sebagai tenaga profesional 5 pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan 6 . Pengakuan atas kedudukannya dibuktikan dengan sertifikat pendidik 7 . Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional 8 . Kedudukan dosen tersebut bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, 1 Menurut Pasal 1 butir 5 UU Nomor 20 Tahun 2003, adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. 2 Ibid, Pasal 1 butir 6; Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosenm konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. 3 Ibid, Pasal 39 ayat (1). 4 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 butir 3. Juga dijelaskan dalam pengertian yang sama pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 dan juga pada Perarturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Butir 14. 5 Ibid, Pasal 1 butir 4; profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma-norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. 6 Ibid, Pasal 3 ayat (1). 7 Ibid, Pasal 3 ayat (2). 8 Ibid, Pasal 5.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf ·...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

1 | P 2 M

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGANTAR

Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Sisdiknas) Dosen termasuk dalam kualifikasi tenaga kependidikan1 yang

disebut dengan Pendidik2. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi3. Sedangkan, dosen

adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,

mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat4.

Dosen berkedudukan sebagai tenaga profesional5 pada jenjang pendidikan tinggi

yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan6. Pengakuan atas

kedudukannya dibuktikan dengan sertifikat pendidik7. Kedudukan dosen sebagai

tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai

agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta pengabdi

kepada masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional8. Kedudukan dosen

tersebut bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan

tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

1Menurut Pasal 1 butir 5 UU Nomor 20 Tahun 2003, adalah anggota masyarakat yang mengabdikandiri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

2Ibid, Pasal 1 butir 6; Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosenmkonselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengankekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

3Ibid, Pasal 39 ayat (1).4Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

butir 3. Juga dijelaskan dalam pengertian yang sama pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor37 Tahun 2009 tentang Dosen BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 dan juga pada Perarturan MenteriPendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar NasionalPendidikan Tinggi BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Butir 14.

5Ibid, Pasal 1 butir 4; profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang danmenjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yangmemenuhi standar mutu atau norma-norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

6Ibid, Pasal 3 ayat (1).7Ibid, Pasal 3 ayat (2).8Ibid, Pasal 5.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

2 | P 2 M

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warganegara yang demokratis

dan bertanggungjawab.

B. DASAR HUKUM

Adapun dasar hukum dari pelaksanaan BKD di lingkungan STAIN Curup antara

lain;

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan

atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-

ppok Kepegawaian.

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2003 tentang Guru dan

Dosen.

4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan

Tinggi.

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang

Perguruan Tinggi sebagai Badan Layanan Umum (BLU).

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan.

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tentang

Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan.

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen.

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 tentang

Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta

Tunjangan Kehormatan Profesor.

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan.

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang

Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010

tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan.

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 47 Tahun

2009 tentang Sertifikasi untuk Dosen.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

3 | P 2 M

13. Surat Keputusan Menkowasbangpan Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999

tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Nilai Angka Kreditnya.

14. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 175 Tahun 2010 tentang

Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajat bagi Pegawai Negeri Sipil di

lingkungan Kementerian Agama.

15. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2013 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Curup.

16. Keputusan Menteri Agama RI Nomor B.II/3/08207, tanggal 10 Mei 2016, tentang

Pengangkatan Ketua STAIN Curup Periode 2016- 2020.

17. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2016 tentang

STATUTA STAIN Curup.

18. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama

Republik Indonesia NomorD Dj/I/1765/2011 Tanggal 9 Desember 2011 tentang

Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi bagi

Dosen di lingkungan Perguruan Tinggi Agama.

C. TUJUAN

Penetapan Pedoman BKD dan Evaluasi Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan

Tinggi di STAIN Curup ditujukan untuk;

1. Meningkatkan profesionalitas dosen dalam melaksanakan kegiatan pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

2. Meningkatkan mutu proses dan pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat.

3. Menilai akuntabilitas kinerja dosen.

4. Memberikan jaminan pembinaan, pengelolaan, pengembangan profesi dan karir

dosen dalam memperkuat budaya akademik berbasis kedisplinan.

5. Membangun suasana akademik yang mampu bersaing – kompetitif, inovatif, dan

reflektif berbasis konsorsium keilmuan/keahlian dosen

6. Mempercepat terwujudnya tujuan STAIN Curup secara khusus dan tujuan

pendidikan nasional secara umum.

.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

4 | P 2 M

D. SASARAN

Sasaran dari penetapan Pedoman BKD dan Evaluasi Pelaksanaan Tri Dharma

Perguruan Tinggi di STAIN Curup kepada;

1. Unsur pimpinan di lingkungan STAIN Curup;

2. Dosen Tetap PNS di lingkugan STAIN Curup.

3. Guru Besar (Profesor) di lingkungan STAIN Curup.

4. Asesor di lingkungan STAIN Curup.

5. Semua pihak yang relevan.

E. PRINSIP PENETAPAN EVALUASI

Prinsip penetapan evaluasi BKD STAIN Curup berbasis; (1) evaluasi diri, (2)

saling asah, asih, dan asuh, (3) profesionalitas dosen, (4) atmosfer akademik, dan (5)

kemandirian.

1. Evaluasi Diri

Adalah kegiatan utama dosen dalam mengevaluasi kegiatan pendidikan-pengajaran,

penelitian, dan pengabdian masyarakat. Wujudnya adalah laporan kinerja dalam

format BKD yang didukung dengan bukti lengkap yang selanjutnya akan dinilai

oleh Asesor.

2. Saling Asah, Asih, dan Asuh

Adalah kegiatan yang dilakukan Asesor dalam menilai BKD dosen dengan prinsip

mengasah (menurut prosedur), mengasih (memberi kemudahan), dan mengasuh

(membimbing, menjelaskan, memverifikasi-menilai).

3. Profesionalitas Dosen

Adalah kegiatan dosen dalam menjalankan kewajiban dan hak dengan mengikuti

kaidah akademik sebagai amanah dari UU Pendidikan Tinggi. Profesionalitas

berkenaan dengan peningkatan keilmuan dan keahlian serta kesetaraannya dalam

pembiayaan.

4. Atmosfer Akademik

Adalah suasana kebersamaan dalam meningkatkan suhu pendidikan, penelitian, dan

pengabdian lebih hangat dibanding dengan suhu ekonomi dan politik. Sekaligus

tidak mencampur-adukan hal-hal non-akemik sebagai bagian akademik.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

5 | P 2 M

5. Kemandirian

Adalah tekad membangun STAIN Curup yang siap bersaing dan meningkatkan

daya saing dengan mendayagunakan sumberdaya internal.

F. PERIODE EVALUASI

Waktu pembuatan rencana kegiatan dosen atau Rencana BKD (R-BKD)

ditetapkan 1 (satu) pekan setelah perkuliahan efektif berjalan. Dibuat menurut format

R-BKD dengan melampirkan;

1. Jadwal perkuliahan yang ditandatangani ketua jurusan,

2. Silabus dan RPS yang direkomendasikan P2M, atau

3. Hal-hal lain yang diperlukan seperti Diktat, Handout, Power Point, dan sebagainya

Kemudian waktu penyerahan laporan atau Laporan BKD (L-BKD) ditetapkan 2

(dua) pekan pasca UAS (ujian akhir semester).

G. BENTUK EVALUASI BKD

Evaluasi BKD dibagi dalam tiga bentuk, yaitu Rencana BKD, Laporan BKD

setiap bulan dan Laporan BKD. Bentuknya digambarkan (sebagaimana terlampir),

sedangkan isi dan bukti lampirannya sebagai berikut;

Kegiatan Pendidikan/Pengajaran; (1) hal-hal yang ada pada R-BKD ditambah

dengan kelengkapan lainnya jika diperlukan. (2) bukti membimbing skripsi

mahasiswa. (3) bukti ikut dalam seminar skripsi mahasiswa. (4) bukti menguji dalam

ujian skripsi mahasiswa. (5) bukti membimbing dosen yang lebih rendah. (6) bukti

mengembangkan program perkuliahan, seperti; pengembangan Silabus/RPS, Diktat,

Handout, Power Point, Buku, atau sejenisnya. (7) bukti mengadakan datasering dan

pencangkokan dosen sesuai dengan tujuan STAIN Curup.

Kegiatan Penelitian; (1) bukti kontrak penelitian dari P3M. (2) bukti laporan

penelitian mandiri, karya seni, atau teknologi mandiri dalam bentuk laporannya (3)

bukti menulis buku dari; penerbit jika diterbitkan, SK Ketua, atau Keterangan dari

P3M. (4) bukti menulis Diktat, Modul, atau Bahan Ajar yang digunakan mahasiswa

berupa SK Ketua, Surat Tugas, atau bukti dari yang ditulis. (5) bukti menterjemahkan,

dan menyunting suatu buku berupa SK Ketua, Surat Tugas, atau bukunya. (6) Bukti

SK Ketua sebagai asesor BKD. (7) bukti menulis jurnal dalam bentuk Surat

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

6 | P 2 M

Keterangan dari LPPJI atau pengelola jurnal selain STAIN Curup lainnya. (8) bukti

menjadi peserta atau pembicara dalam forum ilmiah berupa Sertifikat atau sejenisnya.

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ; (1) bukti memberi layanan kepada

masyarakat, baik sebagai perangkat agama (khotib, bilal, ghorim dan sejenisnya),

pengurus organisasi massa, pengurus dalam pemerintahan desa/kota/RW/RT dalam

bentuk SK Pengurus, atau Surat Keterangan lainnya. (2) bukti membuat karya

pengabdian masyarakat dalam bentuk Surat Tugas, atau karyanya. (3) bukti mengisi

pelatihan/penataran/penyuluhan/ceramah dalam bentuk Surat Undangan/Sertifikat atau

sejenisnya. (4) bukti mengajar pada Perguruan Tinggi selain STAIN Curup dalam

bentu SK dari perguruan tinggi yang bersangkutan.

Kegiatan Penunjang; (1) bukti membimbing mahasiswa selaku Dosen

PA/Penasehat Akademik dalam bentuk SK Ketua/SK Jurusan atau Prodi. (2) bukti

membimbing dan mengkonseling/BK mahasiswa dalam bentuk SK Ketua atau Surat

Tugas. (3) bukti membina Pramuka, Kesenian, Olah Raga atau lainnya dalam bentuk

SK Ketua atau Surat Tugas. (4) bukti memimpin organisasi internal STAIN Curup,

seperti Pengurus Koperasi, Darma Wanita, atau lainnya dalam bentuk SK Ketua/Surat

Keterangan dari badan yang bersangkutan. (5) bukti sebagai Sekretaris dan Anggota

Senat STAIN Curup dalam bentuk SK Ketua. (6) bukti sebagai Pejabat yang diangkat

Ketua STAIN Curup berupa SK Ketua. (7) bukti sebagai ketua

panitia/wakil/sekretaris/anggota suatu kegiatan dalam bentuk SK Ketua atau Surat

Keterangan dari pelaksana kegiatan.

Tabel 1Bukti/Lampiran Rencana – BKD Dosen (R-BKD)

NO KEGIATAN BUKTI/LAMPIRAN

1. Kegiatan Pendidikan/Pengajaran(1) Jadwal Ditandatangani(2) Silabus/RPS(3) Hal relevan lainnya.

2. Kegiatan Penelitian Belum Perlu3. Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Belum Perlu4. Kegiatan Penunjang Belum Perlu

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

7 | P 2 M

Tabel 2Bukti/Lampiran Laporan – BKD Dosen (L-BKD)

NO KEGIATAN BUKTI/LAMPIRAN

1. Kegiatan Pendidikan/Pengajaran

(1) Jadwal Ditandatangani(2) Silabus/RPS(3) Jurnal Mengajar(4) Nilai Hasil Belajar(5) Hal relevan lainnya.

2.

Kegiatan Penelitian(1) Penelitian DIPA(2) Penelitian Mandiri(3) Menulis/Menerbitkan Buku(4) Menulis Diktat/Modul/Bahan

Ajar, dll(5) Menterjemah/Menyunting Buku(6) Asesor 1 dan 2(7) Menulis Jurnal

(8) Pembicara/Presenter ForumIlmiah

(1) Kontrak dari P3M(2) SK Ketua/Keterangan dari P3M(3) Penerbit/SK Ketua/Bukunya.(4) SK Ketua/Surat Tugas/Hasilnya(5) SK Ketua/Surat Tugas/Bukunya(6) SK Ketua(7) SK Kepala LPPJI/Pengelola

Jurnal lainnya.(8) Sertifikat/Surat Keterangan

3.

Kegiatan Pengabdian padaMasyarakat(1) Pelayanan kepada Masyarakat(2) Pembuat Karya Pengabdian(3) Mengisi

Pelatihan/Penataran/Penyuluhan/Ceramah, dll

(4) Mengajar para Perguruan Tinggilain

(1) SK Pengurus/Keterangan lainnya(2) Surat Tugas/Karyanya(3) Surat Undangan/Sertifikat/dan

sejenisnya.

(4) SK PT yang bersangkutan.

4.

Kegiatan Penunjang(1) Dosen PA/Penasehat Akademik(2) Dosen BK(3) Membina Pramuka, Kesenian,

Olah Raga atau lainnya(4) Pengurus Organisasi Internal

STAIN(5) Selaku Pejabat(6) Panitia suatu Kegiatan

(1) SK Ketua/SK Jurusan/SK Prodi(2) SK Ketua/Surat Tugas(3) SK Ketua/Surat Tugas

(4) SK Ketua/Surat Tugas(5) SK Ketua(6) SK Ketua/Surat Keterangan

H. PELAKSANA TUGAS EVALUASI

Pelaksana Tugas Evaluasi tidak dilakukan oleh suatu kepanitian, tetapi

dilakukan oleh suatu struktur kelembagaan yang ada di STAIN Curup, yaitu Pusat

Penjaminan Mutu (P2M) STAIN Curup. Untuk penilaiannya P2M STAIN Curup

bekerjasama dengan Asesor yang ditetapkan oleh Ketua STAIN Curup. Sedangkan

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

8 | P 2 M

proses administratifnya melekat langsung dengan Jurusan, Program Studi, dan hasil

penilaian Asesor.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

9 | P 2 M

BAB II

BEBAN KERJA DAN TUGAS DOSEN

A. BEBAN KERJA DOSEN

Dosen merupakan pendidik professional dan ilmuan dengan tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan

teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat9. Dosen adalah

pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,

mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui

Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat10.

Pada Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dosen

diamanahkan melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Sekaligus berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan

kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni.

Beban kerja yang diwajibkan kepada dosen, antara lain;

1. Melaksanakan tridharma STAIN Curup 12 SKS (minimal) atau 36 jam/pekan, dan

16 SKS (maksimal) atau 48 jam/ pekan11.

2. Melaksanakan tugas khusus sebagai Profesor (Guru Besar)

B. TUGAS UTAMA

Tugas utama dosen melekat dengan beban kerjanya sebagai pelaksana tridharma

STAIN Curup, yaitu;

1. Tugas Utama sebagai Pendidik/ Pengajar.

a. Melaksanakan perkuliahan/tutorial/dan melakukan penilaian sekaligus

pengujian.

b. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan di laboratorium, praktikum profesi, dan

praktek lapangan lainnya.

c. Membimbing seminar mahasiswa.

9Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2016 tentang STATUTA SekolahTinggi Agama Islam Negeri Curup Bab I Pasal 1 Butir 16.

10Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Pengangkatan DosenTetap Bukan Pegawai Negeri Sipil Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Dan Dosen Tetap Perguruan TinggiKeagamaan Swasta Pasal 1 Ayat 1

11UU No 14 Tahun 2005 Pasal 72 ayat (1), (2), dan (3), serta PP No. 37 Tahun 2009.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

10 | P 2 M

d. Membimbing Kuliah Kerja Pengabdian Masyarakat (KKPM), Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL), Praktikum Profesi, dan Magang.

e. Membimbing tugas akhir penelitian mahasiswa (Skripsi).

f. Menguji pada ujian Skripsi mahasiswa.

g. Mengembangkan program perkuliahan.

h. Mengembangkan bahan pengajaran/pembelajaran.

i. Membina kegiatan mahasiswa dibidang akademik dan kemahasiswaan.

j. Membimbing dosen yang lebih rendah jabatannya.

k. Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran melalui datasering dan

pencangkokan dosen.

2. Tugas Utama sebagai Peneliti

a. Menghasilkan karya penelitian.

b. Mengedit/menyunting karya ilmiah.

c. Menterjemahkan/menyadur buku.

d. Membuat disain karya teknologi, seni, dan lainnya.

e. Menjadi pembicara/presenter dalam forum ilmiah.

f. Melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu melalui datasering,

sabbatical leave (cuti penelitian), atau pencangkokan dosen.

3. Tugas Utama sebagai Pengabdi pada Masyarakat

a. Menjadi petugas dalam pelayanan masyarakat yang menunjang pelaksanaan

tugas umum pemerintah dan pembangunan.

b. Menghasilkan karya pengabdian masyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh

masyarakat.

c. Memberikan pelatihan, penataran, penyuluhan, ceramah atau lainnya.

d. Mengajar di Perguruan Tinggi selain STAIN Curup.

C. TUGAS PENUNJANG

Tugas penunjang dosen STAIN Curup diarahkan pada;

1. Menjadi Dosen PA/ Penasehat Akademik bagi mahasiswa dalam melayani dan

member kemudahan pelaksanaan akademiknya.

2. Menjadi Dosen yang membimbing dan mengkoseling bagi mahasiswa yang

menyampaikan ada problem atau lainnya.

3. Membina Pramuka, Kesenian, Olah Raga atau lainnya

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

11 | P 2 M

4. Menjadi pengurus Organisasi Internal STAIN Curup.

5. Menjalankan amanat jabatan di lingkungan internal maupun eksternal.

6. Menjadi kepanitian (ketua/sekretaris/bendahara/anggota) suatu/beberapa kegiatan.

7. Menjadi utusan/delegasi nasional ke pertemuan internasional.

8. Berperan aktif dalam berbagai pertemuan ilmiah.

9. Mendapat tanda jasa/penghargaan.

10. Menulis buku pelajaran SLTA ke bawah.

11. Mempunyai prestasi dibidang olahraga, kesenian, agama, atau lainnya.

D. KEWAJIBAN KHUSUS PROFESOR

Berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 49 ayat (2), kewajiban khusus

bagi Profesor adalah; (1) menulis buku, (2) menghasilkan karya ilmiah, dan (3)

menyebarluaskan gagasan.

1. Menulis Buku

Yaitu membuat buku yang sesuai dengan rumpun keahliannya dan/atau

sesuai dengan jabatan yang pernah atau sedang diembannya. Buku dimaksud

diterbitkan oleh lembaga penerbit nasional maupun internasional yang

mempunyai ISBN (International Standar of Book Numbering System).

2. Menghasilkan Karya Ilmiah

Yaitu (a) menghasilkan karya penelitian baik mandiri maupun kelompok.

(b) menterjemahkan atau menyadur buku ilmiah. (c) mengedit/menyunting karya

ilmiah. (d) membuat rancangan (disain) dan karya teknologi. (e) membuar

rancangan karya seni dan/atau mendapatkan hak paten.

3. Menyebarluaskan Gagasan

Yaitu keterlibatan dalam satu judul penelitian12, pembuatan karya seni,

teknologi, memperoleh hak paten dan/atau membuat karya teknologi atau seni.

Kewajiban ini dapat juga berupa menulis jurnal ilmiah, menyampaikan orasi

ilmiah, pembicara seminar, memberikan pelatihan, penyuluhan, penataran kepada

masyarakat, dan menyebarluaskan hasil temuan.

Kewajiban tersebut bisa juga berupa; (a) publikasi karya pada jurnal ilmiah.

(b) menjadi pembicara pada seminar regional, nasional, maupun internasional. (c)

12Termasuk penelitian untuk Disertasi dan atau Tesis.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

12 | P 2 M

melakukan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat. (d) memberikan pelatihan, penyuluhan, penataran

pada masyarakat. (e) memberikan pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan

lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan.

Tahun3Menulis Buku

Tahun 2 Tahun 1Membuat Karya Ilmiah Menyebarluaskan Gagasan

Gambar 1Kewajiban Khusus Profesor dalam Setiap Tahun13

Tahun3

Tahun 1Tahun 2 - Menyebarluaskan Gagasan

Membuat Karya Ilmiah - Menulis Buku

Gambar 2Dua dari Tiga Kewajiban Khusus Profesor dalam Setiap Tahun14

13Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi, 2010, Pedoman Beban Kerja Dosen dan EvaluasiPelaksanaan Perguruan Tinggi, Jakarta: Dikbud, Hal.8

14Ibid.,

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

13 | P 2 M

Tahun3

Tahun 2 Tahun 1- Membuat Karya Ilmiah -

Menyebarluaskan Gagasan- Menulis Buku- Membuat Karya Ilmiah

Gambar 3Semua Kewajiban Khusus Profesor dalam Setiap Tahun15

Gambar 1, 2, dan 3 menunjukkan bahwa Profesor mempunyai kebebasan dalam

melaksanakan kewajiban khususnya. Gambar 1 dilaksanakan setiap tahun (artinya,

setiap tahun melaksanakan kewajiban khusus paling sedikir sepadan dengan 3 SKS).

Gambar 2 dilaksanakan dalam satu tahun, sehingga satu dari kewajiban khusus

dilaksanakan pada salah satu tahun yang lain. Pada waktu melaksanakan dua

kewajiban khusus maka beban kewajiban khusus tersebut sepadan dengan 6 SKS dan

tahun yang lain 3 SKS. Gambar 3 dilaksanakan dalam tahun yang sama, sehingga

kedua tahun yang lain tidak perlu lagi melaksanakan kewajiban khusus. Pada waktu

mengerjakan semua kewajiban khusus maka kewajiban khusus yang harus dikerjakan

sepaadan dengan 9 SKS.

15Ibid., Hal.9

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

14 | P 2 M

BAB III

PENETAPAN BKD

A. DOSEN BIASA (DOSEN TETAP PNS)

Dosen biasa adalah dosen yang tidak memiliki tugas tambahan dan juga bukan

Profesor. Dosen biasa di STAIN Curup wajib melaksanakan beban

pendidikan/pengajaran, penelitian/pengembagan ilmu, dan pengabdian kepada

masyarakat minimal 12 SKS. Perhitungannya sebagai berikut;

1. Pendidikan/Pengajaran = 9 SKS (75%)

2. Penelitian/Pengembangan Ilmu = 2 SKS (17%)

3. Pengabdian kepada Masyarakat = 1 SKS (8%)

Jumlah = 12 SKS (100%)16

Bagi dosen yang tidak mendapatkan beban minimal 12 SKS di prodinya,

diperbolehkan memenuhinya pada prodi lain dengan skema “resource sharing”.

Skema ini dimaksudkan sebagai pertukaran sumberdaya dosen atas persetujuan Ketua

STAIN Curup yang dilakukan dengan kerjasama (MoU).

Bagi dosen yang mendapatkan beban di atas 12 SKS, maka akan diperhitungkan

dengan KJM (kelebihan jam mengajar)17. Penghitungan KJM18 tersebut adalah jika

dosen telah melebihi kewajiban minimal 12 SKS. Ketentuan 12 SKS tersebut bukan

dihitung dari total ketiga tridharma, melainkan dari kelebihan beban mengajar

sebanyak 12 SKS, sehingga perhitungannya dimulai dari SKS ke 13. Sementara batas

maksimal pembayaran jumlah SKS dari KJM tersebut adalah sebanyak-banyaknya

sampai dengan jumlah beban 16 SKS. Jika terdapat dosen mengajar lebih dari 16 SKS

maka kelebihan tersebut tidak dihitung sebagai KJM.

16Berdasarkan skema ini maka dimungkinkan bagi bagi kegitan lain seperti membimbing dan mengujidapat diusulkan agar dibayar.

17Pengitungan terhadap SKS didasarkan pada Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan TinggiNomor 232/U/2000 tentang “Pedoman Penyusunan Kurikulum pada Perguruan Tinggi”, yang menyebutkan1 SKS setara dengan 3 jam/minggu/tatap muka. Juga tertuang pada Surat Keputusan Direktur JenderalPendidikan Tinggi Nomor 48/DJ/Kep/1983 tentang “Beban Tugas Tenaga Pengajar pada Perguruan Tinggi”,yang menjelaskan pengertian 1 SKS dalam beban kerja bidang pendidikan dan pengajaran setara dengan 50menit tatap muka di kelas, 60 menit kegiatan mandiri, dan 60 menit kegiatan terstruktur.

18KJM adalah hak lain selain dari hak mendapatkan tunjangan sertifikasi. Sementara bagi dosen luarbiasa (DLB), dosen kontrak, dan dosen tamu mereka berhak mendapatkan honor atas tugas mengajarberbasis SKS sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

15 | P 2 M

B. DOSEN BIASA DENGAN TUGAS TAMBAHAN

Menurut PP RI No. 37 Tahun 2009 tentang dosen pasal 8 ayat (3), Beban kerja

dosen dengan tugas tambahan sebagai pimpinan perguruan tinggi pada institusinya

sendiri agar tetap mendapatkan tunjangan prosfesi pendidik dan tunjangan

kehormatan adalah minimal 3 (Tiga) SKS pada dharma pendidik. Dosen dengan tugas

tambahan sebagai pimpinan dapat pula mengerjakan aktivitas tridarma perguruan

tinggi yang lain (bukan kewajiban) sampai jumlah komulatif maksimum 16 SKS.

Adapun rinciannya seperti Tabel 3 berikut;

Tabel 3Beban Wajib Mengajar Dosen dengan Tugas Tambahan19, 20, 21

NO JABATAN

1 Ketua dan Wakil Ketua2 Ketua dan Sekretaris Jurusan3 Direktur Pascasarjana4 Kepala Pusat dan Sekretaris Pusat5 Kepala Unit

Kelebihan Jam Mengajar (KJM) tidak diperuntukan bagi dosen dan guru besar dengan

tugas tambahan sebagai pimpinan STAIN Curup sebagaimana telah disebutkan pada

Bab II huruf f buku pedoman Beban Kerja Dosen yang diterbitkan oleh Dirjen

Pendidikan Tinggi Islam Kemenag RI.

C. PROFESOR

Professor atau Guru Besar wajib melaksanakan beban kerja dosen sesuai dengan

ketentuan dosen biasa yaitu 12 SKS, ditambah dengan kewajiban khusus meneliti (3

SKS), menulis buku (3 SKS), dan menyebarluaskan gagasan (3 SKS) yang

dilaksanakan dalam kurun waktu tiga tahun. Artinya, professor wajib melaksanakan

beban kerja dosen minimal 15 SKS/Semester (12 SKS selaku dosen biasa, dan 3 SKS

selaku kewajiban khusus).

19Peraturan Pemerintah RI No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen.20Rumus ini ditetapkan sebagai pengurang dari beban sks perjabatan. Misalnya ; beban sks mengajar

Ketua STAIN adalah 6 sks karena jabatannya juga setara dengan 6 sks.21

PMA No. 38 Tahun 2013.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

16 | P 2 M

D. PROFESOR DENGAN TUGAS TAMBAHAN

Professor dengan tugas tambahan wajib melaksanakan beban kerja dosen dalam

bentuk pendidikan/pengajaran minimal 3 SKS/Semester, meneliti 3 SKS, menulis

buku 3 SKS, dan menyebarluaskan gagasan 3 SKS. Ketiga kewajiban khusus tersebut

dilaksanakan dalam kurun tiga tahun. Dengan demikian maka Profesor memiliki tugas

tambahan setara dengan 6 SKS (3 SKS selaku dosen biasa dan 3 SKS sebagai

kewajiban khusus Profesor).

E. DOSEN TETAP NON PNS

Dosen tetap non PNS (DTN-PNS) adalah dosen biasa memiliki beban kerja

dosen yang sama dengan dosen biasa PNS. DTN-PNS tidak diwajibkan melakukan

kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat. Namun mereka diwajibkan membuat

R-BKD dan L-BKD dalam format Mendidik/Mengajar.

F. DOSEN TIDAK TETAP

Dosen tidak tetap adalah dosen luar biasa (DLB) yang diangkat oleh Ketua

STAIN Curup melalui usulan Jurusan dan Program Studi, hanya dengan tugas

melakukan kegiatan Pendidikan/ Pengajaran. Tidak ada kewajiban DLB untuk

melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Beban kerja DLB

maksimal 12 SKS.

Tenaga kependidikan di lingkungan STAIN Curup tidak diperkenankan menjadi

DTT/ DLB karena tidak relevan dengan tugas dan fungsinya serta status fungsional

dosennya.

G. ASESOR BKD

Asesor BKD adalah dosen aktif yang memiliki NIRA (Nomor Indentifikasi

Registrasi Asesor) yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal

Pendidikan Islam (Dirjen-Diktis) Kementerian Agama Republik Indonesia.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

17 | P 2 M

BAB IV

HAK DAN KEWAJIBAN DOSEN

A. HAK DOSEN

Pendidik berhak memperoleh; (a) penghasilan dan jaminan kesejahteraan social

yang pantas dan memadai, (b) penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja, (c)

pembinaan karir sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas, (d) perlindungan

hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual, dan (e)

kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk

menunjang kelancaran pelaksanaan tugas22.

Dalam melaksanakan tugas profesionalnya, dosen memiliki hak untuk;

1. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan

kesejahteraan sosial.

2. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja23.

3. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan

intelektual (HAKI).

4. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses sumber belajar,

informasi, sarana dan prasarana pembelajaran, serta penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat.

5. Memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi keilmuan.

6. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan kelulusan

mahasiswa.

7. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi dan organisasi

profesi keilmuan/keahlian.

8. Memperoleh cuti penelitian (Sabbatical Leave)24.

9. Memperoleh cuti selaku PNS (dosen)25

22Pasal 40 ayat (1) UU Nomor 14 Tahun 2005.23Sesuai dengan program yang dibuat oleh STAIN Curup tentang Dosen Berprestasi dan Dosen

Teladan.24Adalah program yang dirancang sebagai kegiatan penyegaran bagi dosen dengan melakukan

kegiatan penelitian di universitas/institute/lembaga riset internasional terkemuka. Tujuannya untukpublikasi hasil penelitian di jurnal-jurnal internasional atau menghasilkan buku-buku bereputasiinternasional pada bidangnya. Kegiatan ini dilakukan minimal 3 bulan dan maksimal 1 tahun.

25Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen, Bagian ke 13tentang Cuti pada Pasal 31 ayat (1) dan (2). Pada Pasal 32 ayat (1) jenis cuti terdiri dari; 1. Cuti untuk studidan penelitian. 2. Cuti untuk pengembangan ilmu, teknologi, seni, budaya, dan/atau olahraga. Bagi dosenyang mengambil cuti dimaksud maka tetap memperoleh gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji,

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

18 | P 2 M

Berdasarkan Pasal 32 ayat (2), (3), (4), (5), dan (6) dijelaskan bahwa cuti untuk studi

dan penelitian26 diberikan oleh Ketua STAIN Curup (pemimpin perguruan tinggi) kepada

dosen yang mempunyai jabatan fungsional sebagai berikut; (a) asisten ahli atau lektor

berhak mendapatkan cuti 5 (lima) tahun sekali, dan (b) lektor kepala atau professor berhak

mendapatkan cuti 4 (empat) tahun sekali.

B. KEWAJIBAN DOSEN

Pendidika berkewajiban; (a) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,

menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, (b) mempunyai komitmen secara

professional untuk meningkatkan mutu pendidikan, dan (c) member teladan dan

menjaga nama baiklembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang

diberikan kepadanya27.

Dalam melaksanakan tugas profesionalnya, dosen berkewajiban;

1. Melaksanakan pendidikan/pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

2. Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi

hasil pembelajaran.

3. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara

berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin,

agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latarbelakang social ekonomi

mahasiswa dalam pembelajaran.

5. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dank ode etik, serta

nilai-nilai agama, dan etika.

6. Memelihara dan memupuk peraturan dan kesatuan bangsa.

serta penghasilan lainnya berupa tunjangan profesi, tunjagan khusus, tunjangan kehormatan, sertamaslahat tambahan yang terkait dengan tugas sebagai dosen secara penuh.

26Studi dan penelitian yang dimaksud meliputi kegiatan; pendidikan non gelar, penelitian, penulisanbuku teks, praktek kerja di dunia usaha dan dunia industry yang relevan dengan tugasnya, pelatihan yangrelevan dengan tugasnya, pengabdian kepada masyarakat, magang pada satu pendidikan tinggi lain, ataukegiatan lain yang sejenis. Cuti untuk studi dan penelitian diberikan paling lama 6 (enam) bulan.

27Ibid, Pasal 40 ayat (2).

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

19 | P 2 M

C. SANKSI

Bagi dosen STAIN Curup yang mendapat sertifikasi dosen tetapi tidak

memenuhi beban kerja dosen dapat;

1. Dihentikan sementara tunjangan profesinya selama 1 semester (6 bulan).

2. Dicabut tunjangan profesinya, jika tidak mencapai beban kerja dosen minimal 12

SKS.

3. Bagi dosen yang terlambat dalam menyerahkan BKD akan diberikan surat

peringatan oleh Ketua STAIN Curup karena melanggar Kode Etik Dosen STAIN

Curup.

4. Bagi dosen STAIN Curup yang mendapat SK mengajar dari Ketua STAIN Curup

dengan status Dosen Tetap Non PNS dan Dosen Tidak Tetap, tetapi tidak

menyerahkan BKD maka akan diberikan sanksi pencabutan SK.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

20 | P 2 M

BAB V

PELAKSANA EVALUASI BKD

A. PERSYARATAN

Dosen yang dievaluasi adalah dosen yang telah memiliki sertifikat dosen (lulus

sertifikasi), DTN-PNS, dan DTT-DLB harus membuat laporan kinerja BKD pada

setiap semester28. Laporan BKD diserahkan dalam bentuk hardcopy sebanyak 2 (dua)

rangkap29 lengkap dengan semua bukti pendukungnya. Penyerahkan langsung di P2M

STAIN Curup setelah ditandatangani oleh Ketua Jurusan dan penilaian final dari

Asesor 1 dan Asesor 2 juga dengan tandatangannya.

B. TAHAPAN

Tahap pelaksanaan evaluasi beban kerja dosen diatur melalui kegiatan sebagai

berikut;

1. Dosen membuat BKD dan menyerahkannya ke Asesor (R-BKD hanya

ditandatangani oleh dosen yang bersangkutan dan diketahui oleh Ketua Jurusan,

sedangkan L-BKD diverifikasi/dinilai dan ditandatangani oleh Asesor serta

mengetahui Ketua Jurusan.

2. Asesor memiliki hak memverifikasi atau menilai sekaligus meminta kepada dosen

yang bersangkutan untuk melakukan perbaikan sesuai dengan petunjuk buku

pedoman BKD (khususnya pada Rubrik Penilaian).

3. Dosen harus menyerahkan L-BKD yang sudah dinyatakan final oleh Asesor ke

P2M.

4. P2M menyerahkan L-BKD ke Jurusan untuk ditandatangani.

5. P2M meminta Ketua STAIN Curup mengesahkan Laporan BKD.

6. P2M mengkompilasi dan menyimpan BKD Dosen STAIN Curup.

7. P2M melaporkan BKD dosen STAIN Curup setiap tahun kepada Dirjen Pendidikan

Tinggi Islam dalam bentuk hardcopy dan softcopy.

28Berdasarkan hasil rapat dan pembahasan dengan Dosen Asesor bahwa BKD terdiri dari Rencana-BKD dan Laporan-BKD. RBKD dibuat dan diserahan 1 pekan setelah kuliah efektif berjalan sebanyak 2 (duarangkap) dijilid transparan bagian depan dan kertas warna putih bagian belakang. Dibuat dengan formatportrait (vertikal). Sedangkan LBKD dijilid transparan bagian depan dan kertas warna hijau bagian belakang.LBKD diserahkan 2 pekan pasca UAS berakhir juga sebanyak 2 (dua) rangkap.

29Kebutuhan 2 rangkap BKD diperuntukkan; 1 rangkap akan diserahkan P2M ke Jurusan, dan 1rangkap lainnya diarsipkan di P2M.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

21 | P 2 M

C. PELAKSANA

Pelaksana evaluasi BKD di STAIN Curup hanya Asesor (1 dan 2) yang bertugas

memverifikasi dan menilai L-BKD masing-masing dosen. Asesor STAIN Curup

dipilih dan ditetapkan berdasarkan persyaratan sebagai berikut;

1. Dosen yang masih aktif.

2. Mempunyai NIRA (Nomor Identifikasi Registrasi Asesor) yang diterbitkan oleh

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi/ SK Ketua STAIN Curup.

3. Telah mengikuti sosialisasi dan penyamaan persepsi penilaian kinerja dosen.

4. Mempunyai kualifikasi jabatan fungsional dan atau tingkat pendidikan yang sama

atau lebih tinggi dari dosen yang dinilai.

5. Mempunyai rumpun keilmuan yang sesuai dengan dosen yang dinilai.

6. Melaksanakan kegiatan dengan objektif.

Tugas Asesor adalah;

1. Memverifikasi/ Menilai, dan Menandatangani LBKD.

2. Meminta dosen yang LBKD nya dinyatakan final dan ditandatangani untuk

menyerahkannya ke P2M STAIN Curup30.

3. Melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan BKD jika terjadi konflik kepentingan

kepada P2M STAIN Curup dalam rapat Asesor.

4. Memenuhi undangan P2M jika ada pembahasan Buku Pedoman BKD STAIN

Curup atau revisi terhadap buku pedoman tersebut.

30Bagi dosen yang belum memenuhi peersyaratan yang ditetapkan maka dosen yang bersangkutanharus memperbaiki sesuai dengan waktu yang ditentukan, yaitu selama 1 (satu) pekan atau dalam 5 harikerja.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. PENGANTARp2m.staincurup.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Isi.pdf · PENDAHULUAN A. PENGANTAR ... ppok Kepegawaian. 2. ... penelitian, dan pengabdian masyarakat.

22 | P 2 M

BAB VI

PENUTUP

Pedoman BKD STAIN Curup merupakan dasar (landasan) bagi dosen STAIN Curup

untuk melaksanakan kewajiban profesionalnya, sekaligus sebagai dasar dalam membuat

Rencana dan Laporan BKD. Untuk selanjutnya, BKD Dosen STAIN Curup dapat

dijadikan oleh Ketua STAIN Curup sebagai dasar pertimbangan untuk memberikan sanksi

dan penghargaan.

Semua peraturan yang bertentangan dengan Pedoman BKD STAIN Curup ini

dinyatakan tidak berlaku. Hal-hal yang belum diatur dalam BKD ini akan diatur tersendiri.

Buku Pedoman BKD STAIN Curup ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Curup – BengkuluPada Tanggal : 20 September 2016Ketua STAIN Curup,

TTD

Dr. Rahmad Hidayat, M,Ag., M.PdNIP. 19711211 199903 1 004