BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/5183/2/INTAN PURNAMA BAB I.pdf ·...

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perekonomian dalam dunia bisnis menuntut setiap perusahaan untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif dalam bidang usahanya. Pemanfaatan sumber daya perusahaan yang efisien dan efektif dalam menjalankan kegiatan operasional dapat membantu perusahaan untuk memenangkan kompetisi persaingan dalam pasar. Oleh sebab itu, perusahaan cenderung akan selalu menunjukkan kinerja yang baik. Salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan adalah besarnya angka laba yang diperoleh.Angka laba yang semakin tinggi dari tahun ke tahun diasumsikan bahwa perusahaan mampu mengelola sumber dayanya secara maksimal untuk memperoleh keuntungan. Namun angka laba yang diperoleh merupakan hasil akhir dari suatu siklus akuntansi dan mengingat bahwa proses penyusunan laporan keuangan dengan menggunakan dasar akrual yang penuh dengan estimasi dan penilaian dapat memberikan peluang kepada pihak perusahaan untuk memilih metode yang paling sesuai dengan kondisi perusahaan selama sejalan dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku (Rice, 2013). Tujuan umum laporan keuangan menurut PSAK No.1 paragraf 05 adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam rangka membuat 1 Pengaruh Good Corporate..., ntanPurnama Sari, FEB UMP 2016

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/5183/2/INTAN PURNAMA BAB I.pdf ·...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/5183/2/INTAN PURNAMA BAB I.pdf · Tujuan umum laporan keuangan menurut PSAK No.1 paragraf 05 ... 2012). Metode akuntansi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berkembangnya perekonomian dalam dunia bisnis menuntut setiap

perusahaan untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif dalam bidang

usahanya. Pemanfaatan sumber daya perusahaan yang efisien dan efektif

dalam menjalankan kegiatan operasional dapat membantu perusahaan untuk

memenangkan kompetisi persaingan dalam pasar. Oleh sebab itu, perusahaan

cenderung akan selalu menunjukkan kinerja yang baik. Salah satu alat ukur

yang dapat digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan adalah besarnya

angka laba yang diperoleh.Angka laba yang semakin tinggi dari tahun ke

tahun diasumsikan bahwa perusahaan mampu mengelola sumber dayanya

secara maksimal untuk memperoleh keuntungan. Namun angka laba yang

diperoleh merupakan hasil akhir dari suatu siklus akuntansi dan mengingat

bahwa proses penyusunan laporan keuangan dengan menggunakan dasar

akrual yang penuh dengan estimasi dan penilaian dapat memberikan peluang

kepada pihak perusahaan untuk memilih metode yang paling sesuai dengan

kondisi perusahaan selama sejalan dengan Standar Akuntansi Keuangan

(SAK) yang berlaku (Rice, 2013).

Tujuan umum laporan keuangan menurut PSAK No.1 paragraf 05

adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas

perusahaan yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam rangka membuat

1

Pengaruh Good Corporate..., ntanPurnama Sari, FEB UMP 2016

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/5183/2/INTAN PURNAMA BAB I.pdf · Tujuan umum laporan keuangan menurut PSAK No.1 paragraf 05 ... 2012). Metode akuntansi

2

keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas

pengguna sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan

diharapkan dapat menyediakan informasi mengenai kinerja keuangan

perusahaan terhadap pihak yang membutuhkan (Murtini dan Mansyur, 2012).

Metode akuntansi yang secara sengaja dipilih oleh manajemen untuk tujuan

tertentu dapat mengarah pada earning management. Manajemen laba (earning

management) ditimbulkan dari masalah keagenan (agency problem). Masalah

keagenan ini muncul karena perbedaan kepentingan antara pemegang saham

(principal) dengan pengelola atau manajemen perusahaan (agent). Manajemen

selaku pengelola perusahaan memiliki informasi tentang perusahaan lebih

banyak dan lebih dahulu dari pada pemegang saham. Hal ini memunculkan

asimetri informasi yang memungkinkan manajemen melakukan praktek

akuntansi dengan orientasi pada laba untuk mencapai suatu kinerja tertentu.

Teori agensi berpandangan bahwa earning management dapat diminimumkan

dengan penerapan good corpotare governance. Salah satu cara yang dapat

dilakukan untuk meminimumkan praktek earning management adalah

memperbesar kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen (managerial

owner-ship) sehingga kepentingan pemilik atau saham dapat disejajarkan

dengan kepentingan manajer (Murtini dan Mansyur, 2012) .

Pada prinsipnya corporate governance menyangkut mengenai

kepentingan para pemegang saham, perlakuan yang sama terhadap pemegang

saham, peranan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam

corporate governance, transparansi dan penjelasan, serta peranan dewan

Pengaruh Good Corporate..., ntanPurnama Sari, FEB UMP 2016

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/5183/2/INTAN PURNAMA BAB I.pdf · Tujuan umum laporan keuangan menurut PSAK No.1 paragraf 05 ... 2012). Metode akuntansi

3

komisaris dan komite audit, good corporate governance diperlukan untuk

mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan dan konsisten dengan

peraturan perundang-undangan. Penerapan good corporate governance perlu

didukung oleh tiga pilar yang saling berhubungan, yaitu negara dan

perangkatnya sebagai regulator, dunia usaha sebagai pelaku pasar, dan

masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha (Windah dan

Andono, 2013). Para pelaku usaha di Indonesia juga turut menyepakati bahwa

penerapan good corporate governance sebagai suatu sistem tata kelola

perusahaan yang baik merupakan suatu hal yang penting, hal ini dibuktikan

dengan penandatanganan perjanjian Letter of Intent (LOI) dengan IMF

(International Monetary Fund) tahun 1998, yang salah satu isinya adalah

pencantuman jadwal perbaikan tata kelola perusahaan di Indonesia.

Krisis yang melanda Asia mendorong pemerintah Indonesia untuk

bersungguh-sungguh menyelesaikan masalah tata kelola perusahaan di

Indonesia. Untuk itu, dibentuklah Komite Nasional Kebijakan Corporate

Governance (KNKCG) pada tahun 1999 melalui Keputusan Menteri

Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri, dengan melibatkan 30

orang perwakilan dari sektor publik dan swasta untuk merekomendasikan

prinsip-prinsip good corpotare governance nasional. Pada tahun 2004,

KNKCG diubah menjadi Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG)

dengan pertimbangan untuk memperluas cakupan ke tata kelola sektor publik

(public governance). KNKG telah menerbitkan Pedoman Nasional Good

Pengaruh Good Corporate..., ntanPurnama Sari, FEB UMP 2016

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/5183/2/INTAN PURNAMA BAB I.pdf · Tujuan umum laporan keuangan menurut PSAK No.1 paragraf 05 ... 2012). Metode akuntansi

4

Corporate Governance (Pedoman Nasional GCG) pertama kali pada tahun

1999, yang kemudian direvisi pada tahun 2001 dan 2006.

Selanjutnya, untuk mendukung upaya reformasi yang dilakukan

pemerintah, kemudian bermunculan berbagai inisiatif yang digagas oleh

berbagai kalangan yang menaruh kepedulian untuk membangun kembali

Indonesia setelah krisis. Berbagai organisasi yang memelopori pentingnya

praktik tata kelola perusahaan yang baik di Indonesia antara lain, Indonesian

Institute for Corporate Directorship (IICD), The Indonesian Institute for

Corporate Governance (IICG), Forum for Corporate Governance in

Indonesia (FCGI), Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) dan Lembaga

Komisaris dan Direksi Indonesia (LKDI). Organisasi tersebut bertujuan untuk

mempromosikan kepedulian terhadap tata kelola dengan mengadakan seminar

dan konferensi, membantu perusahaan untuk melakukan self-assessment,

menyediakan program pendidikan dan pelatihan, melakukan penilaian praktik

tata kelola, serta menyediakan indeks persepsi tata kelola secara tahunan.

Salah satu lembaga independen yang berfokus pada penilaian

penerapan konsep corporate governance di perusahaan, yang telah melakukan

riset mengenai penerapan corporate governance di Indonesia adalah The

Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). IICG merupakan salah

satu lembaga independen yang melakukan pemeringkatan penerapan

corporate governance pada perusahaan-perusahaan di Indonesia melalui riset

yang dirancang guna memacu perusahaan dalam peningkatan kualitas

penerapan konsep corporate governance. IICG telah melaksanakan

Pengaruh Good Corporate..., ntanPurnama Sari, FEB UMP 2016

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/5183/2/INTAN PURNAMA BAB I.pdf · Tujuan umum laporan keuangan menurut PSAK No.1 paragraf 05 ... 2012). Metode akuntansi

5

pemeringkatan sejak tahun 2001 yang merupakan program tahunan sebagai

suatu bentuk apresiasi kepada perusahaan terhadap upaya yang dilakukan

perusahaan dalam mewujudkan bisnis yang beretika dan bermartabat. Proksi

penerapan corporate governance menggunakan indeks yang dikeluarkan oleh

IICG yang dikenal dengan Corporate Governance Preception Index (CGPI).

Indeks yang diterbitkan IICG merupakan hasil pemeringkatan terhadap

perusahaan publik (emiten), Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perbankan

dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) serta melibatkan peran aktif

perusahaan bersama seluruh stakeholders dalam memenuhi tahapan

pelaksanaan program CGPI (Amertha, 2013).

Seluruh perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek

Indonesia wajib memenuhi kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan

yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) sebelum dipublikasikan

kepada publik sesuai dengan keputusan ketua BAPEPAM No Kep.

17/PM/2002. Dalam menjalankan profesinya, auditor dituntut untuk dapat

bersikap independen dalam mendeteksi kemungkinan perilaku menyimpang

atau kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen dalam menyusun

laporan keuangan. Hal ini telah diatur melalui keputusan Menteri Keuangan

no. 423/KMK-06/2002 yang mengatur mengenai rotasi wajib bagi auditor dan

Kantor Akuntan Publik tidak diperbolehkan memberikan jasa nonaudit

disamping jasa audit itu sendiri karena dapat menganggu independensi auditor

(Guna dan Herawaty, 2010).

Pengaruh Good Corporate..., ntanPurnama Sari, FEB UMP 2016

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/5183/2/INTAN PURNAMA BAB I.pdf · Tujuan umum laporan keuangan menurut PSAK No.1 paragraf 05 ... 2012). Metode akuntansi

6

Pilihan kebijakan akuntansi yang dilakukan manajer untuk suatu tujuan

tertentu disebut dengan manajemen laba. Perilaku manajer yang melakukan

manajemen laba dapat diminimalisir dengan menerapkan mekanisme good

corporate governance. Mekanisme good corporate governance ditandai

dengan adanya kepemilikan institusional, kepemilikan manajemen, komite

audit dan komisaris independen. Tindakan manajemen laba tersebut dapat

mengurangi kredibilitas laporan keuangan apabila digunakan untuk

mengambil keputusan, karena manajemen laba merupakan suatu bentuk

manipulasi atas laporan keuangan yang menjadi sasaran komunikasi antara

pihak manajer dan pihak eksternal perusahaan (Wiryadi dan Sebrina, 2013).

Earning management (manajemen laba) merupakan setiap tindakan

manajemen yang dapat mempengaruhi angka laba yang dilaporkan.

Manajemen laba sebagai campur tangan manajemen dalam proses pelaporan

keuangan eksternal dengan tujuan menguntungkan dirinya sendiri (manajer)

(Setiawati, 2010). Manajemen laba merupakan fenomena yang sukar dihindari

karena fenomena ini merupakan dampak dari penggunaan dasar akrual dalam

penyusunan laporan keuangan. Manajemen laba timbul sebagai dampak dari

penggunaan akuntansi sebagai salah satu alat komunikasi antara pihak-pihak

yang berkepentingan dan kelemahan inheren yang ada pada akuntansi yang

menyebabkan adanya judgement. Hubungan antara investor dan manajemen,

dalam konteks pelaporan keuangan dapat dikarakteristikan sebagai hubungan

keagenan, dimana pemegang saham sebagai pihak principal dan manajemen

sebagai pihak agent (Pambudi dan Sumantri, 2014) .

Pengaruh Good Corporate..., ntanPurnama Sari, FEB UMP 2016

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/5183/2/INTAN PURNAMA BAB I.pdf · Tujuan umum laporan keuangan menurut PSAK No.1 paragraf 05 ... 2012). Metode akuntansi

7

Good Corporate Governance dalam penerapannya akan terkait dengan

kualitas audit. Berhasil tidaknya penerapan Good Corporate Governance

tentunya juga tergantung dengan bagaimana kualitas audit eksternal dalam

melakukan pemeriksaan keuangan untuk mendeteksi tingkat kewajaran

laporan keuangan perusahaan. Audit yang dilakukan dapat mengurangi

asimetri informasi yang ada antara manajemen dan stakeholders perusahaan

dengan memungkinkan pihak luar perusahaan untuk memverifikasi validitas

laporan keuangan (Hidayanti dan Paramita, 2014). Ada beberapa indikator

yang dapat digunakan untuk mendeteksi manajemen laba. Salah satu indikator

tersebut adalah dalam ukuran KAP tempat auditor bekerja. Pada KAP yang

lebih besar diasumsikan audit yang dilaksanakan lebih berkualitas

dibandingkan dengan KAP yang lebih kecil karena adanya kecenderungan

untuk lebih berhati-hati dalam melaksanakan audit, termasuk menjalankan

prosedur-prosedur audit yang baku (Siregar dan Utama, 2002).

Tujuan dari audit laporan keuangan adalah untuk memberikan

kepastian mengenai integritas dari laporan keuangan yang disajikan oleh pihak

manajemen. Kepastian mengenai relevansi dan keandalan dari laporan

keuangan perusahaan sangat diperlukan untuk membantu pihak eksternal

dalam mengambil suatu keputusan bisnis (Mayangsari, 2004 dalam Guna dan

Herawaty, 2010). Kualitas audit diukur dengan proksi ukuran KAP, karena

diasumsikan akan berpengaruh terhadap hasil audit yang dilakukan oleh

auditornya. Auditor yang bekerja di KAP Big Four dianggap lebih berkualitas

karena auditor tersebut dibekali oleh serangkian pelatihan dan prosedur serta

Pengaruh Good Corporate..., ntanPurnama Sari, FEB UMP 2016

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/5183/2/INTAN PURNAMA BAB I.pdf · Tujuan umum laporan keuangan menurut PSAK No.1 paragraf 05 ... 2012). Metode akuntansi

8

memliki program audit yang dianggap lebih akurat dan efektif dibandingkan

dengan auditor dari KAP non-Big Four (Isnanta, 2008).

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adanya tindakan

manajemen laba pada suatu perusahaan adalah leverage. Dalam kaitannya

dengan leverage, salah satu alternatif sumber dana perusahaan selain menjual

saham dipasar modal adalah melalui sumber dana eksternal berupa hutang.

Perusahaan akan berusaha memenuhi perjanjian hutang agar memperoleh

penilaian yang baik dari kreditur. Hal ini kemudian dapat memotivasi manajer

melakukan manajemen laba untuk menghindari pelanggaran perjanjian hutang

(Jao dan Pagulung, 2011). Leverage adalah perbandingan antara total

kewajiban dengan total aktiva perusahaan. Semakin tinggi nilai leverage maka

risiko yang akan dihadapi investor akan semakin tinggi dan para investor akan

meminta keuntungan yang semakin besar. Oleh sebab itu, leverage dapat

menjadi tolak ukur mengenai manajemen laba yang dilakukan suatu

perusahaan. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi berarti memiliki

liabilitas yang lebih besar jika dibandingkan dengan aset yang dimiliki, hal ini

mengakibatkan risiko dan tekanan yang besar pada perusahaan (Rice, 2013) .

Faktor lain yang mempengaruhi manajemen laba selain leverage

adalah profitabilitas. Profitabilitas merupakan suatu indikator kinerja

manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh

laba yang dihasilkan perusahaan (Sudarmadji dan Sularto, 2007 dalam Guna

dan Herawaty, 2010). Laba yang dihasilkan perusahaan selama tahun berjalan

dapat menjadi indikator terjadinya praktik manajemen laba dalam suatu

Pengaruh Good Corporate..., ntanPurnama Sari, FEB UMP 2016

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/5183/2/INTAN PURNAMA BAB I.pdf · Tujuan umum laporan keuangan menurut PSAK No.1 paragraf 05 ... 2012). Metode akuntansi

9

perusahaan. Biasanya manajemen laba dilakukan oleh manajer untuk

memanipulasi komponen laba rugi yang dilaporkan perusahaan.

Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu, yaitu penelitian

Wijoyo (2014); Sari dan Putri (2014); Savitri (2014), Sumanto dan Kiswanto

(2014); Hidayanti dan Paramita (2014); Amertha (2013); Kumaat (2013);

Wiryadi dan Sebrina (2013); Pujiati dan Arfan (2013); Murtini dan Mansyur

(2012); Jao dan Pagalung (2011) serta Guna dan Herawaty (2010).

Berdasarkan keduabelas penelitian tersebut, terdapat beberapa perbedaan

dalam arah prediksi variabel independen terhadap variabel dependen.

Kepemilikan institusional dinyatakan berpengaruh negatif terhadap

manajemen laba hanya dalam penelitian Sumanto dan Kiswanto (2014);

Pujiati dan Arfan (2013), sedangkam penelitian Sari dan Putri (2014); Murtini

dan Mansyur (2012) menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak

berpengaruh negatif, berbeda dengan penelitian Sumanto dan Kuswanto

(2014) menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif

terhadap manajemen laba. Kepemilikan institusional dinyatakan berpengaruh

positif terhadap manajemen laba hanya dalam penelitian Jao dan Pagulung

(2011), berbeda dengan penelitian Guna dan Herawaty (2010) menyatakan

bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh positif terhadap

manajemen laba.

Kepemilikan manajemen dinyatakan berpengaruh positif terhadap

manajemen laba dalam penelitian Hidayanti dan Paramita (2014); Kumaat

(2013); Wiryadi dan Sebrina (2013). Sedangkan dalam penelitian Sari dan

Pengaruh Good Corporate..., ntanPurnama Sari, FEB UMP 2016

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/5183/2/INTAN PURNAMA BAB I.pdf · Tujuan umum laporan keuangan menurut PSAK No.1 paragraf 05 ... 2012). Metode akuntansi

10

Putri (2014); Pujiati dan Arfan (2013); Murtini dan Mansyur (2012); Jao dan

Pagalung (2011) menyatakan bahwa kepemilikan manajemen berpengaruh

negatif terhadap manajemen laba, berbeda dengan penelitian Guna dan

Herawaty (2010) menyatakan kepemilikan manajemen tidak berpengaruh

positif. Komite audit dinyatakan berpengaruh negatif terhadap manajemen

laba pada penelitian Sari dan Putri (2014); Jao dan Pagalung (2011);

sedangkan dalam penelitian Guna dan Herawaty (2010) kepemilikan

manajemen tidak berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Komisaris

independen dinyatakan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba pada

penelitian Sari dan Putri (2014); Murtini dan Mansyur (2012) serta Jao dan

Pagalung (2011), sedangkan dalam penelitian Guna dan Herawaty (2010)

komisaris independen tidak berpengaruh positif terhadap manajemen laba.

Hasil penelitian Wijoyo (2014); Guna dan Herawaty (2010)

menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh negatif terhadap earning

management. Leverage dinyatakan berpengaruh positif terhadap manajemen

laba hanya dalam penelitian Savitri (2014), sedangkan penelitan Wijoyo

(2014) menyatakan leverage tidak berpengaruh negatif terhadap manajemen

laba, sedangkan penelitian Jao dan Pagalung (2011) menyatakan bahwa

leverage tidak berpengaruh positif terhadap manajemen laba, berbeda dengan

penelitian Guna dan Herawaty (2010) menyatkan bahwa leverage berpengaruh

negatif terhadap manajemen laba. Profitabilitas dinyatakan berpengaruh

positif terhadap manajemen laba dalam penelitian Wijoyo (2014); Amertha

(2013); Guna dan Herawaty (2010).

Pengaruh Good Corporate..., ntanPurnama Sari, FEB UMP 2016

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/5183/2/INTAN PURNAMA BAB I.pdf · Tujuan umum laporan keuangan menurut PSAK No.1 paragraf 05 ... 2012). Metode akuntansi

11

Berdasarkan ketidakkonsistenan beberapa hasil prediksi arah variabel

penjelas earning management maupun mekanisme good corporate

governance diantara penelitian-penelitian terdahulu menimbulkan riset GAP

yang menjadikan alasan bagi peneliti untuk menguji kembali pengaruh

variabel kepemilikan institusional, kepemilikan manajemen, komite audit,

komisaris independen, kualitas audit, leverage dan profitabilitas (variabel

independen) terhadap earning management (variabel dependen). Penelitian ini

penting dilakukan karena untuk mendeteksi adanya earning management pada

tata kelola suatu perusahaan.dengan perbedaan objek penelitian tahun periode

dari penelitian terdahulu.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah yang

akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap earning

management?

2. Apakah kepemilikan manajemen berpengaruh positif terhadap earning

management?

3. Apakah komite audit berpengaruh negatif terhadap earning management?

4. Apakah komisaris independen berpengaruh negatif terhadap earning

management?

5. Apakah kualitas audit berpengaruh negatif terhadap earning management?

6. Apakah leverage berpengaruh positif terhadap earning management?

7. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap earning management ?

Pengaruh Good Corporate..., ntanPurnama Sari, FEB UMP 2016

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/5183/2/INTAN PURNAMA BAB I.pdf · Tujuan umum laporan keuangan menurut PSAK No.1 paragraf 05 ... 2012). Metode akuntansi

12

1.3 Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi hanya pada hubungan good corporate

governance, kualitas audit, leverage dan profitabilitas. Perusahaan yang

menjadi objek dalam penelitian ini dibatasi pada tahun 2012-2014 dan pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan dalam perumusan masalah

diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Menguji pengaruh negatif kepemilikan institusional terhadap earning

management.

2. Menguji pengaruh positif kepemilikan manajemen terhadap earning

management.

3. Menguji pengaruh negatif komite audit terhadap earning management.

4. Menguji pengaruh negatif komisaris independen terhadap earning

management.

5. Menguji pengaruh negatif kualitas audit terhadap earning management.

6. Menguji pengaruh positif leverage terhadap earning management.

7. Menguji pengaruh positif profitabilitas terhadap earning management.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

Pengaruh Good Corporate..., ntanPurnama Sari, FEB UMP 2016

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/5183/2/INTAN PURNAMA BAB I.pdf · Tujuan umum laporan keuangan menurut PSAK No.1 paragraf 05 ... 2012). Metode akuntansi

13

1. Bagi Peneliti

a. Mengasah kemampuan peneliti dalam menjawab permasalahan nyata

dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan

mekanisme good corporate governance yang diproksikan melalui :

kepemilikan institusional, kepemilikan manajemen, komite audit,

komisaris independen, kualitas audit, leverage, profitabilitas dan

earning management.

b. Meningkatkan dan memperluas, serta mengembangkan pemahaman

keilmuan peneliti secara keseluruhan.

2. Bagi Akademisi

a. Menjadi salah satu referensi untuk pengembangan keilmuan dan

sebagai bahan untuk membandingkan dari teori yang didapat saat

perkuliahan dengan keadaan yang sebenarnya .

b. Menjadi motivasi dan inspirasi untuk melakukan penelitian

selanjutnya.

3. Bagi Praktisi

a. Menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi para investor atau kredit

bagi kreditor serta bagi manajemen untuk mengambil keputusan.

b. Sarana bahan evaluasi pada perusahaan-perusahaan yang menerapkan

good corporate governance pada perusahaannya.

Pengaruh Good Corporate..., ntanPurnama Sari, FEB UMP 2016