BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang...
Click here to load reader
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang...
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Pengunaan teknologi komunikasi seluler di Indonesia telah berkembang pesat,
kebutuhan terhadap layanan data semakin meningkat, dengan teknologi GSM yang
sudah ada sebelumnya dianggap kurang mampu memberikan kualitas yang baik
untuk layanan data (Bima, t.t), sehingga diperlukannya sistem komunikasi generasi
ketiga (3G) yang lebih dikenal dengan teknologi Universal Mobile
Telecommunications System (UMTS) untuk memenuhi kebutuhan layanan data dalam
jumlah besar. UMTS merupakan teknologi jaringan seluler generasi ketiga (3G) yang
distandarisasi oleh 3GPP (Third Generation Partnership Project). Sistem seluler
UMTS menggunakan air interface Wideband Code Division Multiple Access
(WCDMA) yang berbasis pada teknologi Code Division Multiple Access (CDMA)
yang menggunakan kode random untuk memisahkan tiap user dalam satu
frame/paket data.
Sistem UMTS telah disediakan PT Indosat Tbk di daerah Gianyar yang
merupakan daerah pariwisata di Bali. Salah satunya terdapat pada wilayah Ubud,
dimana banyak wisatawan domestik maupun mancanegara datang untuk menikmati
keindahan alam serta mengunjungi berbagai tempat wisata yang terdapat disana.
Tidak hanya itu, kini sudah banyak dibangun hotel maupun restaurant mengingat
Ubud merupakan salah satu objek wisata terkenal di Bali. Terdapat 8 desa pada
kecamatan Ubud yaitu desa Kedewatan, Lodtunduh, Mas, Peliatan, Petulu, Sayan,
Singakerta, dan Ubud. PT Indosat Tbk memiliki 4 Node B yang sudah terpasang di
wilayah Ubud yaitu terdapat di desa Ubud, desa Mas, desa Sayan, dan desa
Singakerta.
Dari informasi yang didapat dari PT Indosat Tbk dikatakan masih terdapatnya
kondisi blankspot area pada wilayah Ubud, sehingga pada penelitian ini akan
dilakukan analisis cakupan secara menyeluruh pada wilayah Ubud dengan
2
menghitung nilai path loss menggunakan pendekatan model propagasi yang sesuai
pada wilayah tersebut. Path loss merupakan penurunan level daya yang diakibatkan
adanya refraksi, difraksi, refleksi, scattering, dan absorpsi. Melihat kondisi wilayah
Ubud yang tidak merata, sebelum dilakukan pengaturan langsung pada sisi hardware
akan dilakukan perhitungan path loss terlebih dahulu. Pengaturan dari sisi hardware
meliputi pengaturan gain, tilting antenna, serta power control. Selain itu dari Badan
Pusat Statistik (BPS) kabupaten Gianyar menunjukkan peningkatan pertumbuhan
jumlah pengguna layanan telekomunikasi di wilayah Ubud setiap tahunnya. Dengan
melihat kondisi tersebut menyebabkan kondisi trafik dalam suatu jaringan akan
meningkat, sehingga diperlukan perencanaan kebutuhan Node B untuk menjaga
kualitas jaringan agar tetap baik. Perencanaan kebutuhan Node B dilakukan untuk
jangka waktu pendek (3 tahun kedepan), karena jika dilakukan perencanaan dalam
jangka waktu menengah ataupun panjang teknologi UMTS akan ditinggalkan melihat
perkembangan teknologi saat ini yang terus berkembang.
Berdasarkan permasalahan tersebut, pada Skripsi ini akan membahas analisis
cakupan sistem UMTS pada wilayah Ubud berdasarkan perbandingan Receive Signal
Code Power (RSCP) dari hasil drive test dengan perhitungan RSCP secara teoritis
menggunakan perbandingan 2 model propagasi, yaitu model propagasi COST-231
Hata dan model propagasi Walfish Ikegami, serta melakukan perencanaan kebutuhan
Node B untuk layanan voice dan data menggunakan metode Offered Bit Quantity
(OBQ).
Terkait dalam penulisan Skripsi ini, dari beberapa penelitian yang telah
dilakukan, (Satwika, 2012) melakukan analisis coverage sistem HSDPA di wilayah
Nusa Dua dengan membandingkan nilai RSCP secara teori menggunakan model
propagasi COST-231 Hata dengan nilai RSCP yang didapat melalui pengukuran di
lapangan. Pada penelitian kedua yang dilakukan (Syaikhuddin, 2012) melakukan
penelitian mengenai unjuk kerja layanan 3G di Surabaya dengan menganalisis dari
parameter RSCP, Ec/No, troughput download dan kualitas layanan meliputi CSSR
3
(Call Setup Success Ratio), CCSR (Call Completion Success Ratio), DCR (Dropped
Call Ratio), dan BCR (Blocked Call Ratio).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, maka didapat
rumusan permasalahan sebagai berikut :
1. Seberapa besar cakupan yang dihasilkan 4 Node B PT Indosat Tbk untuk
sistem UMTS pada wilayah Ubud berdasarkan perhitungan Receive Signal
Code Power (RSCP) yang di dapat dari perbandingan model propagasi COST-
231 Hata dan model propagasi Walfish Ikegami ?
2. Berapakah Node B yang diperlukan untuk sistem UMTS pada wilayah Ubud 3
tahun kedepan untuk layanan voice dan data, jika dihitung berdasarkan
perhitungan kapasitas menggunakan metode Offered Bit Quantity (OBQ)?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan Skripsi ini adalah untuk mendapatkan gambaran
cakupan yang dihasilkan oleh 4 Node B PT Indosat Tbk di wilayah Ubud yang
didapat berdasarkan perbandingan hasil pengukuran Receive Signal Code Power
(RSCP) dengan perhitungan RSCP secara teoritis, serta dapat menggambarkan
kondisi user dilapangan untuk penggunaan layanan voice dan data menggunakan
metode Offered Bit Quantity (OBQ) untuk 3 tahun kedepan.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penulisan Skripsi ini yaitu sebagai
perbandingan dalam menganalisis suatu Node B untuk menghasilkan cakupan yang
optimum, serta dapat memberikan gambaran kondisi wilayah di Ubud sebagai tolak
ukur dalam perencanaan site baru di daerah Ubud.
4
1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Dengan melihat luasnya permasalahan yang ada, maka masalah penelitian
dalam Skripsi ini dibatasi dengan sebagai berikut :
1. Sistem seluler yang digunakan adalah system seluler Universal Mobile
Telecommunication System (UMTS).
2. Hanya menganalisis cakupan 4 Node B PT Indosat Tbk yang sudah terpasang
di wilayah Ubud.
3. Menganalisis cakupan berdasarkan perbandingan pengukuran Receive Signal
Code Power (RSCP) dengan perhitungan RSCP secara teoritis dan
perhitungan kapasitas menggunakan metode Offered Bit Quamtity (OBQ).
4. Tidak memperhitungkan interferensi ataupun noise yang terjadi.
5. Melakukan drive test pada salah satu sektor antena Node B yang sudah
mewakili ke 3 sektor antena Node B lainnya.
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun penulisan Skripsi ini dengan pembahasan sistematika yang digunakan
adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini merupakan gambaran umum yang berisikan latar
belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, ruang lingkup dan batasan masalah, serta sistematika
penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dimana pada bab ini membahas mengenai State of The Art dan dasar-
dasar teori yang menunjang dan mendukung pembahasan Universal
Mobile Telecommunications System (UMTS), Model Propagasi,
Receive Signal Code Power (RSCP) serta Offered Bit Quantity
(OBQ).
5
BAB III : METODE PENELITIAN
Merupakan bab yang menguraikan langkah-langkah dalam analisis
dan pembahasan penelitian, dan juga diuraikan lokasi dan waktu
penelitian, sumber dan jenis data penelitian, jenis data yang
digunakan, teknik pengumpulan data, tahapan penelitian dan alur
analisis dari penelitian tersebut.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas hasil dan pembahasan dari rumusan masalah
dalam perencanaan kebutuhan Node B pada sistem UMTS di
wilayah Ubud berdasarkan perhitungan RSCP dan OBQ.
BAB V : PENUTUP
Bab penutup berisi simpulan dan saran-saran yang merupakan
evaluasi akhir dari hasil penelitian pada bab iv.