BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.unpas.ac.id/45005/3/BAB I.pdf ·...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.unpas.ac.id/45005/3/BAB I.pdf ·...
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan dunia ekonomi dan bisnis saat ini telah mengalami
pergeseran paradigma, yaitu dari ekonomi berbasis sumber daya menjadi
paradigma ekonomi berbasis pengetahuan dan kreatifitas. Pergeseran tersebut
terjadi karena paradigma ekonomi berbasis sumber daya yang selama ini
dipandang cukup efektif dalam mempercepat pembangunan ekonomi dan
pengembangan bisnis, dianggap telah gagal mengadaptasi dan mengakomodasi
berbagai perubahan lingkungan bisnis. Seiring dengan dinamika perubahan
lingkungan bisnis, era kehidupan ekonomi pun terus berputar dan bergerak maju.
Dampak yang muncul akibat dari fenomena perubahan gelombang ini
adalah munculnya daya saing atau kompetisi pasar yang semakin besar. Kondisi
ini menuntut perusahaan mencari cara agar bisa menekan biaya semurah mungkin
dan se‐efisien mungkin guna mempertahankan eksistensinya. Sehingga pada tahun
1990‐an dimulailah era ekonomi baru yang mengutamakan informasi dan
kreativitas dan populer dengan sebutan Ekonomi Kreatif yang digerakkan oleh
sektor industri yang disebut Industri Kreatif
Di Indonesia sendiri industri kreatif mulai banyak dilirik oleh banyak
kalangan karena sangat menjanjikan untuk jangka waktu yang panjang.
Meningkatnya kreativitas dan inovasi baru yang dikembangkan masyarakat
Indonesia, ternyata mendorong kemunculan industri kreatif di berbagai penjuru
nusantara, bahkan secara sengaja Pemerintah Indonesia mulai mensosialisasikan
-
2
ekonomi kreatif guna mengurangi angka pengangguran yang cukup besar di
negara kita. Sesuai dengan UU no 3 tahun 2014 tentang Perindustrian “bahwa
pembangunan nasional di bidang ekonomi dilaksanakan dalam rangka
menciptakan struktur ekonomi yang kukuh melalui pembangunan industri yang
maju sebagai motor penggerak ekonomi yang didukung oleh kekuatan dan
kemampuan sumber daya yang tangguh”. Berikut adalah data yang
memperlihatkan perkembangan pendapatan 13 subsektor industri kreatif di
Indonesia tahun 2014-2018 (dalam milyar rupiah) :
Tabel 1.1
Pendapatan 13Subsektor Industri Kreatif di Indonesia tahun 2014-2018
(Milyar Rupiah)
No Lapangan usaha industri
kreatif 2014 2015 2016 2017 2018
1 Arsitektur 2,704 2,954 3,274 3,694 3,367
2 Desain 9,531 9,231 9,072 9,211 8,738
3 Fashion 69,124 65,243 65,176 60,582 63,843
4 Film, Video, dan
Fotografi 711 732 776 814 831
5 Kerajinan 31,030 31,140 32,290 31,952 34,832
6 Layanan Komputer dan
Piranti Lunak 714 859 1,038 1,253 1,517
7 Musik 4,025 4,552 6,974 7,895 7,225
8 Pasar dan Barang Seni 612 719 695 743 808
9 Penerbitan dan
Percetakan 5,744 5,705 7,971 7,681 7,404
10 Periklanan 5,493 6,916 8,013 8,072 9,832
11 Riset dan Pengembangan 790 828 870 923 970
12 Seni Pertunjukan 98 112 123 126 133
13 Televisi dan Radio 1,608 1,830 2,035 2,088 2,179
Sumber : Diolah dari Statistik Indonesia dan Statistik Industri, BPS
-
3
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa subsektor industri fashion di
Indonesia memiliki pendapatan yang paling besar walaupun dalam perkembangan
dari tahun ke tahun cenderung menurun, walaupun sempat mengalami kenaikan
kembali di tahun 2018. Hal ini dapat disebabkan oleh persaingan di dunia industri
fashion yang semakin ketat dimana masing-masing para pelaku industri fashion
haruslah memikirkan strategi-strategi dalam menjalankan usahanya agar dapat
bersaing dan bertahan dalam persaingan di dalam dunia industri fashion.
Jawa Barat merupakan salah satu provinsi Indonesia yang memiliki jumlah
penduduk terbesar. Provinsi Jawa Barat memiliki jumlah unit usaha sebesar
9.168.356 pada Tahun 2018. Terdiri dari usaha mikro, kecil menengah, dan
,makro. Dengan jumlah UMKM tersebut maka akan membuka lapangan pekerjaan
untuk penduduk didaerah sekitar khususnya Bandung yang terkenal dengan dunia
Fashion dan Kulinernya. Maka dari itu banyak para pengusaha di Bandung yang
berminat untuk memulai usahanya karena melihat besar nya peluang. Dengan
demikian lapangan pekerjaan yang tersedia di kota Bandung terbuka lebih luas.
(Sumber: Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung)
Melihat dari data pada gambar 1.1 dapat dilihat bahwa pertumbuhan
UMKM di kota bandung pada periode tahun 2013-2018 meningkat secara
-
4
signifikan dimana ditahun 2013 berada di posisi 1400 dan meningkat di tahun
2018 pada posisi 2100. Hal ini menunjukan bahwa UMKM menjadi salah satu
sektor usaha yang diminati masyarakat. Tinggal bagaimana para pelaku UMKM
untuk terus dapat berinovasi mengembangkan usaha mereka agar dapat bertahan
dalam persaingan usaha.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peranan yang
strategis dalam pembangunan ekonomi nasional karena selain berperan dalam
pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, keberadaan UMKM ditengah
masyarakat juga memberikan andil terhadap pendistribusian hasil-hasil
pembangunan. Sejak krisis ekonomi menimpa negara kita beberapa waktu
belakangan ini, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) justru terbukti lebih
tangguh dalam menghadapi krisis tersebut dibandingkan dengan usaha-usaha lain
yang lebih besar. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan UMKM kedepannya
perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat
agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya.
Pemerintah sebagai salah satu pihak yang memiliki kekuasaan untuk membuat
suatu kebijakan diharapkan bisa mendukung penuh pertumbuhan UMKM dengan
meningkatkan perannya dalam memberdayakan UMKM disamping
mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha
besar dengan pengusaha kecil. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang
dimiliki menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus dilakukan agar
kedepannya UMKM-UMKM yang ada bisa bersaing di era globalisasi. Karena
UMKM sering terlilit hambatan dalam perluasan jaringan usaha yang sangat
terbatas dan kemampuan penetrasi pasar yang rendah, oleh karena itu produk yang
-
5
dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan hal itu menyebabkan kesulitan
menembus pasar nasional apalagi ke pasar internasional. Berikut adalah daftar
subsektor industri kreatif di kota Bandung tahun 2018 :
Tabel 1.2
Kontribusi Subsektor Industri Kreatif di Kota Bandung Tahun 2018
No Industri Kreatif Subsektor PDB Persentase
1. Periklanan 8.305.034.367 7,93%
2. Arsitektur 4.134.446.695 3,95%
3. Pasar Barang Seni 685.870.805 0,65%
4. Kerajianan 10.170.688.435 10,82%
5. Kuliner 16.080.768.980 15,62%
6. Desain 6.159.598.596 5,88%
7. Fashion 45.803.769.843 43,71%
8. Video, Film, Fotografi 250.431.983 0,24%
9. Permainan Interaktif 337.392.321 0,32%
10. Musik 3.824.179.411 3,65%
11. Seni Pertunjukan 124.467.644 0,12%
12. Penerbit dan Percetakan 4.283.989.793 4,09%
13. Layanan Komputer dan Piranti
Lunak
1.040.637.861 0,99%
14. Televisi dan Radio 2.136.827.023 2,03%
Sumber : www.kompas.com
Berdasarkan data Tabel 1.2 menurut sumber kompas menjelaskan bahwa
terdapat 14 subsektor yang telah di tetapkan oleh departemen perdagangan
sebagai industri kreatif yang berkontribusi di kota Bandung tahun 2018.
Berdasarkan data Tabel 1.2 diatas menunjukan bahwa PDB industri kreatif kota
Bandung didominasi oleh industri fashion sebesar 43,71% karena fashion
merupakan jenis usaha yang beberapa tahun ini banyak dijadikan sebagai ladang
usaha bagi para pengusaha.
Di dalam fashion itu sendiri terdapat beberapa jenis usaha antara lain
pakaian, aksesoris dan juga lifestyle. Jenis usaha pakaian itu sendiri bisa berjenis
seperti clothing, butik, factory outlet atau bias juga menjadi produsen dari pakaian
http://www.kompas.com/
-
6
itu sendiri (pabrik). Sedangkan jenis usaha aksesoris meluputi perhiasan, tas,
sabuk, topi dan masih banyak lagi lainnya. Dan terakhir untuk jenis usaha lifestyle
seperti salon, barbershop, spa. Berikut adalah tabel yang menunjukan jumlah unit
usaha subsektor fashion di Bandung :
Tabel 1.3
Jenis Industri Fashion di kota Bandung
Jenis
Industri Tahun 2015-2016 Tahun 2016-2017 Tahun 2017-2018
Pakaian 280 322 334
Lifestyle 245 385 340
Aksesoris 250 387 360
Sumber : www.bandungcreativecity.wordpress.com
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa perkembangan industri
fashion di kota Bandung mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun jenis
industri fashion yang memiliki kuantitas kecil diantara yang lainnya adalah
pakaian walaupun setiap tahunnya meningkat Sebenarnya di kota Bandung
terdapat puluhan perusahaan busana pakaian yang perkembangan busananya
pakaianya terkenal, tetapi tidak semua perusahaan busana pakaian terdaftar.
Berikut adalah daftar beberapa perusahaan busana pakaian dengan merek di Kota
Bandung:
Tabel 1.4
Brand Baju Di Kota Bandung
No Nama Merek
1 Lea
2 The Executive
3 Greenlight
4 Hammer
5 Minimal
6 3Second
7 Triset
8 Gaudi
http://www.bandungcreativecity.wordpress.com/
-
7
No Nama Merek
9 Osella
10 Alisan
11 Major Minor
12 Flashy
13 Screamos
14 Evil Army
15 Kickdenim
16 BlackID
17 Free N Style
Sumber : www.infoBdg.com
Dilihat dari table 1.4 Disini produk busana pakaian Free N Style tidak
termasuk kedalam 10 besar Brand produk busana pakaian pada tahun 2018. Hal
ini memperlihatkan bahwa produk busana pakaian Free N Sayle harus melakukan
strategi pemasaran agar bisa lebih ungul dari pada pesaing. Di kota Bandung
merek produk busana pakaian Free N Style masih belum terkenal bahkan hanya
ada Dipatiukur Bandung. Hal tersebut dikarenakan kurangnya merek pakaian Free
N Style dalam melakukan strategi pemasaran sehingga mengakibatkan kurangnya
tingkat kesadaran konsumen terhadap merek produk pakaian Free N Style. Free N
Style juga memiliki beberapa cabang :
Tabel 1.5
Cabang Free N Style
No Cabang Jumlah rata-rata
pengunjung perbulan
1 Free n style Bandung
Indah Plaza
450
2 Free n style ITC 300
3 Free n style
Dipatiukur
220
4 Free n style IP 310
Sumber : Free N Style
Berdasarkan table 1.5 Free N Syle Cabang Dipatiukur Bandung memiliki
pengunjung lebih sedikit dari cabang yang lain. dari300 Agen dan 10 Distributor
http://www.infobdg.com/
-
8
yang tersebar di 27 kota di seluruh Indonesia. Free N Style Cabang Dipatiukur
Bandung, adapun target dan data pertumbuhan pada tahun 2018 cabang
dipatiukur dapat dilihat pada tabel 1.6 sebagai berikut :
Tabel 1.6
Data Penjualan Free N Style
Cabang Dipatiukur Bandung Tahun 2018
Tahun 2018
No Bulan Target (RP) Penjualan (RP)
1 Januari 20.000.000 11.590.400
2 Februari 20.000.000 10.400.200
3 Maret 20.000.000 26.558.600
4 April 20.000.000 21.332.000
5 Mei 20.000.000 18.769.400
6 Juni 20.000.000 28.838.900
7 Juli 20.000.000 10.600.400
8 Agustus 20.000.000 19.200.500
9 September 20.000.000 15.290.300
10 Oktober 20.000.000 16.721.200
11 November 20.000.000 22.867.000
12 Desember 20.000.000 10.705.700
Total 197.584.300
Sumber : Data Internal Perusahaan
Berdasarkan tabel 1.6 dapat di lihat bahwa pejualan Free N Style
mengalami fluktuatif, selama satu tahun terakhir Pada tahun 2018. Jumlah
penjualan paling rendah terjadi pada bulan februari sebesar Rp. 10.400.200 dan
jumlah penjualan tertinggi terjadi pada bulan juni sebesar Rp. 28.838.900. Hal ini
terjadi diakibatkan beberapa faktor, salah satunya yaitu merek Free N style belum
nanyak dikenal dikalangan masyarakat, dan persaingan industri busana baju yang
semakin ketat. Sehingga menyebabkan konsumen mudah dalam berpindah
produk.
Peneliti melakukan pra survey dengan membagikan kuesioner kepada 30
responden yaitu konsumen produk busana baju Free N Style Cabang Dipatiukur
-
9
Bandung mengenai keputusan pembelian dan kepuasan konsumen. Data yang
peneliti peroleh sebagai berikut :
Tabel 1.7
Rekapitulasi Hasil Pra Survey
Pertanyaan Alternatif jawaban
Nk
Keterangan sts Ts Ks S ss Resp Rata2 Predikat
Keputusan
Pembelian
1
2
3
4
5
Anda merasa membeli baju
Free N Style
merupakan keputusan yang
tepat
1
13
9
5
2
30
2,8
Kurang
baik
1
Saya
membutuhkan waktu yang
relatif singkat
untuk membeli produk ini
2
15
6
4
3
30
2,7
kurang
baik
2
Kepuasan
konsumen
1
2
3
4
5
Resp Rata2 Predikat
Anda memilih produk baju
Free N Style
karena kualitas jahitan yang
rapih dan
bagus
2
5
16
7
30
3,9
Baik
3
Saya merasa puas dengan
kualitas
produk
2
2
6
16
4
30
3,6
Baik
4
Sumber : Pra survey 2018
Dari tabel 1.7 dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Keputusan pembelian
a. Penilaian konsumen mengenai pembelian produk baju Free N Style
merupakan keputusan yang tepat mendapatkan predikat Kurang Baik
dengan rata-rata skor 2,8 dikarenakan banyaknya produk baju yang
sejenis.
-
10
b. Penilaian konsumen mengenai waktu yang dibutuhkan relatif singkat
untuk memutuskan membeli produk baju Free N Style mendapatkan
predikat Kurang Baik dengan skor rata-rata 2.7 dikarenakan perilaku
konsumen yang selalu berubah.
2. Kepuasan konsumen
a. Penilaian konsumen mengenai kualitas jahitan produk baju Free N
Syle mendapatkan predikat Baik dengan skor rata-rata sebesar 3.9
dikarenakan jahitan dari produk rapih, kuat dan bagus sehingga tidak
cepat rusak.
b. Penilaian konsumen mengenai kualitas produk yang ada mendapatkan
predikat Baik dengan skor rata-rata sebesar 3.6 dikarenakan konsumen
puas dengan kualitas produk yang diberikan.
Jadi dari hasil pra survey diatas diperoleh hasil bahwa keputusan
pembelian konsumen pada produk baju Free N Style masih kurang baik hal
tersebut dikarenakan banyaknya pesaing produk yang sejenis yang lebih dikenal
banyak orang serta perilaku konsumen yang selalu berubah. Keputusan pembelian
sangat mempengaruhi pertumbuhan penjualan dalam suatu perusahaan, bila
keputusan pembelian konsumen dalam suatu perusahaan baik maka akan
berdampak positif bagi pertumbuhan penjualan perusahaan tersebut.
Menurut Jerome Mc.Charty yang dikutip oleh Kotler dan Keller (2016;48)
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian antara lain yaitu; produk,
harga, promosi, dan tempat. Serta menurut Yuri Ardinto (2013) keputusan
pemblian dipengaruhi oleh Celebrity Endorser dan Citra Merek,karena membuat
-
11
konsumen tertarik melakukan pembelian suatu produk karena konsumen lebih
percaya akan selebriti yang memiliki kesan positif dan daya tarik. Selain Celebrity
endorser ada juga faktor citra merek itu sendiri. Konsumen pada umumnya akan
langsung percaya akan merek yang mempunyai citra merek yang baik dimata
masyarakat.Penulis melakukan pra survey kepada 30 responden yang merupakan
konsumen dari produk baju Free N Style. Hasilnya dapat dilihat dari table 1.8
sebagai berikut:
Tabel 1.8
Rekapitulasi Hasil Pra Survey
No
Ket.
Pernyataan /
pertanyaan
Alternatif Jawaban
ST
S
(1)
TS
(2)
KS
(3)
S
(4)
SS
(5)
Re
sp
Ra
ta2
Predi
kat
Nk
1. Product Anda
mengetahui
produk baju Fee
N Style
1
5
6
11
7
30
3,5
Baik
5
Desain baju
Free N Style
sangat menarik
2
3
11
4
10
30
3,6
Baik
6
2 Price Harga baju
Free N Style
terjangkau
dimulai dari Rp
40.000
4
3
21
2
30
3,7
Baik
7
Harga yang
diterapkan
sesuai dengan
kualitas
3
2
10
8
7
30
3,5
Baik
8
3 Celebrity Endorser
Nurul Hikmah
Febriany
sebagai
Celebrity
Endorser baju
Free N style
merupakan
selebriti yang
disukai
15
13
11
1
30
3,2
Kurang Baik
9
-
12
masyarakat
Nurul Hikmah
Febriany
sebagai
celebrity
endorser baju
Free N Style
terlihat sebagai
indvidu yang
memiliki
kepribadian
yang dapat
dipercaya.
7
19
4
30
3,9
Baik
10
Nurul Hikmah
Febriany
sebagai
celebrity
endorser baju
Free N tyle
adalah
seseorang yang
memiliki bakat
modeling yang
sesuai dengan
produk yang
diiklankan.
4
5
8
11
2
30
3
Kurang
baik
11
Nurul Hikmah
Febriany
sebagai
celebrity
endorse baju
Free N Style
memiliki
kualitas yang
tinggi untuk
dihargai
6
14
9
1
30
3,1
Kurang Baik
12
4 Promotion Promosi yang
dilakukan Free
N Style sangat
menarik
2
5
10
13
30
4,1
Baik
13
Saya selalu
mengetahui
promsi yang
dilakukan Free
2
2
6
12
8
30
3,7
Baik
14
-
13
N Style
5 Brand
image
Melakukan
pembelian
kembali baju
Free N Style
5
3
11
8
3
30
3
Kurang
Baik
15
Produk yang
ditawarkan
banyak
memberikan
manfaat bagi
Anda
2
2
19
7
30
4,0
Baik
16
Merek baju
Free N tyle
sudah dikenal
banyak orang
7
9
5
5
4
30
2,7
Kurang
Baik
17
6 Place Lokasi toko
baju Free N stye
mudah
dijangkau
6
5
10
9
30
3,7
Baik
18
Tempat toko
baju Free N
Style srategis
1
9
20
30
4,6
Baik
19
Sumber : Pra Survey 2018
Dari tabel 1.8 dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Hasil Tabel Celebrity Endorser
a. Penilain konsumen atas Nurul Hikmah Febriany sebagai celebrity
endorser Free N Style sebagai selebriti yang disukai masyarakat
mendapatkan predikat Kurang Baik dengan skor rata-rata sebesar 3.2
dikarenakan Free N Style menggandeng celebrity endorser yang belum
di kenal banyak orang.
b. Penilaian konsumen atas Nurul Hikmah Febriany sebagai celebrity
endorser produk baju terlihat sebagai indvidu yang memiliki
kepribadian yang dapat dipercaya mendapatkan predikat Baik dengan
-
14
skor rata-rata sebesar 3.9 dikarenakan Nurul Hikmah Febriany tinggal
di lingkungan yang baik.
c. Penilaian konsumen atas Nurul Hikmah Febriany sebagai celebrity
endorser produk busana baju Free N Style adalah seseorang yang
memiliki bakat modeling yang sesuai dengan produk yang diiklankan
mendapatkan predikat Kurang Baik dengan skor rata-rata sebesar 3
dikarenakan usia Nurul Hikmah Febriany yang terbilang sangat
dewasa sedangkan produk yang diiklankannya kebanyakan ditujukan
anak remaja.
d. Penilaian konsumen mengenai Nurul Hikmah Febriany sebagai
celebrity endorser yang memiliki kualitas yang tinggi untuk dihargai
mendapatkan predikat Kurang Baik dengan skor rata-rata sebesar 3.1.
2. Hasil Tabel Citra Merek
a. Penilaian konsumen tentang melakukan pembelian kembali produk
baju Free N Style mendapatkan predikat Kurang Baik dengan skor
rata-rata sebesar 3dikarenakan citra merek yang ada belum
mencerminkan citra merek yang positif.
b. Penilaian konsumen tentang Produk yang ditawarkan banyak
memberikan manfaat bagi Anda mendapatkan predikat Baik dengan
skor rata-rata sebesar 4.0.
c. Penilaian konsumen mengenai merek baju Free N Style sudah banyak
dikenal orang mendapatkan predikat Kurang Baik dengan skor rata-
-
15
rata sebesar 2.7 dikarenakan masih banyak orang yang belum
mengetahui merek produk baju Free N Style.
Jadi dari hasil pra survey diperoleh hasil bahwa penilaian konsumen
terhadap celebrity endorser dan citra merek produk baju Free N Style masih
kurang baik, dikarenakan masih belum sesuai dengan harapan konsumen. Hal
tersebut mengakibatkan keputusan pemellian konsumen menurun.
konsumen berpendapat menggunakan produk free n style kurang bangga
yang berujung pada keputusan pembelian sehingga perusahaan harus melakukan
strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan menangani
persaingan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Sivesan (2013) menggungkapkan selebriti dipandang ssebagai individu
yang digemari masyarakat dan memiliki keunggulan atraktif yang membedakan
dengn individu lain, penggunaan selebriti sebagai endorser dalam kegiatan
promosi sudah berlangsung cukup lama yang dipercaya dapat mempengaruhi
keputusan pembelian.
Selain Celebrity Endorser Perusahaan juga menyadari betapa pentingnya
citra merek, fungsi citra merek berkembang menjadi salah satu alat promosi yan
penting dalam menarik konsumen akan produk yang ditawarkan perusahaan
sehingga dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian Zohra (2013)
Sebelum konsumen melakukan pembelian,mereka akan mencari informasi
mengenai merek yang baik atau image yang tertanam dalam merek tersebut untuk
mendapatkan brand image yang positif persahaan harus melakukan upaya
mengarakan persepsi yang diharapkan muncul dan dikomunikasikan secara
-
16
konsisten dibenak konsumen sedangkan celebrity endorser dipercaya dapat
mempengaruhi minat beli konsumen untuk dapat mendongkrak penjualan produk
yang menentukan keputusan pembelian Nurcahya (2015).
Berdasarkan fenomena-fenomena diatas oleh karena itu penulis tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai keputusan pembelian pada produk baju free
n style yang dipengaruhi celebrity endorser dan citra merek. Sehingga hasil
penelitian ini diberi judul “Pengaruh Celebrity Endorser Dan Citra Merek
Terhadap Keputusan Pembelian (Survey Pada Konsumen Produk Baju Free
N Style Cabang Dipatiukur Bandung)’’.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian
Masalah pada hakekatnya merupakan suatu keadaan yang menunjukan
adanya kesenjangan antara rencana dan pelaksanaan, antara harapan dan
kenyataan, antara teori dengan fakta. Penelitian pada dasarnya dilakukan guna
mendapat data yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah, untuk itu setiap
penelitian yang dilakukan selalu berangkat dari masalah, begitupun dengan
penelitian ini.
1.2.1 Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang mengenai fenomena keputusan pembelian dan
memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada produk
baju Free N Style melalui pra survey, maka peneliti melakukan identifikasi
masalah sebagai berikut.
1. Persaingan produk baju di Indonesia semakin ketat.
2. Perkembangan trend fashion yang selalu berubah.
-
17
3. Produk baju Free N Style tidak termasuk kedalam top brand produk baju pada
tahun 2018.
4. Penjualan produk baju Free N Stye belum optimal.
5. Celebrity Endorser yang digunakan produk baju Free N style belum
dapatmenjangkau segmen pasar secara luas.
6. Penggunaan Nurul Hikmah Febriany sebagai Celebrity Endorser produk
baju Free N Syle belum diketahui banyak orang.
7. Citra merek Free N Style di pandang baik di mata konsumen.
8. Perilaku konsumen yang selalu berubah.
1.2.2 Rumusan Masalah Penelitian
1.3 Berdasarkan identifikasi masalah penelitian diatas, maka dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tanggapan konsumen tentang celebrity endorser pada produk
baju Free N Style.
2. Bagaimana tanggapan konsumen tentang citra merek pada produk baju
Free N Style.
3. Bagaimana keputusan pembelian pada produk baju Free N Style.
4. Seberapa besar pengaruh celebrity endorser dan citra merek terhadap
keputusan pembelian produk baju Free N Style secara simultan.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk menganalisis, mengkaji dan mengetahui sebagai berikut :
1. Celebrity endorser pada produk Baju Free N Style .
-
18
2 Citra merek pada produk Baju Free N Style.
3 Keputusan pembelian pada produk Baju Free N Style.
4 Besarnya pengaruh celebrity endorser dan citra merek terhadap keputusan
pembelian pada produk produk Baju Free N Style.
1.4 Kegunaan Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian, penulis mengharapkan akan menambah
ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pemasaran, dan akan memperoleh
hasil yang memberikan manfaat dan juga diharapkan akan memiliki kegunaan
sebagai berikut:
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan pemikiran dan
bahan referensi yang bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan
dalam bidang pemasaran yang berkaitan dengan celebrity endorser dan citra
merek terhadap keputusan pembelian pada produk Baju Free N Style, serta
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang sedang terjadi di perusahaan
Baju Free N Style.
1.4.2 Kegunaan Praktis
1. Bagi Penulis
a. Mendapatkan pengalaman langsung di bidang pemasaran dan lebih
mengetahui mengenai pengaruh celebrity endorser dan citra merek
terhadap keputusan pembelian pada produk Baju Free N Style.
b. Memahami permasalah yang terjadi, mengenai celebrity endorser
produk Baju Free N Style.
-
19
c. Memahami permasalah yang terjadi, mengenai citra merek produk
Baju Free N Style.
d. Mengtahui hasil dari pengaruh celebrity endorser dan citra merek
terhadap keputusan pembelian pada produk Baju Free N Style.
2. Bagi Perusahaan
a. Sebagai upaya untuk mengembangkan strategi pemasaran dalam
menentukan pemilihan celebrity endorser yang akan digunakan produk
Baju Free N Style.
b. Perusahaan diharapkan dapat mempertimbangkan untuk menciptakan
citra merek yang baik dibenak konsumen.
c. Sebagai pertimbangan dalam mengembangkan faktor yang dipilih
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian pada produk produk
Baju Free N Style.
d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam
menangani masalah yang berkaitan dengan keputusan pembelian pada
produk Baju Free N Style.
3. Bagi Peneliti Berikutnya
a. Membantu pembaca untuk mengetahui mengenai pengaruh celebrity
endorser dan citra merek terhadap keputusan pembelian.
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi atau
sumbangan pikiran yang bermanfaat untuk para pembaca yang
melakukan penelitian pada bidang yang sama.
-
20