BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB...

283
Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 1 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Millennium Development Goals (MDGs) adalah Komitmen Negara terhadap rakyat Indonesia dan Komitmen Indo yang merupakan suatu kesepakatan dan kemitraan global untukmemperbaiki kesejahteraan masyarakat ditunjukkan oleh paket berisi tujuan yang mempunyai batas waktu dan target terukur. Komitmen Indonesia mencapai MDGs adalahkomitmen meningkatkan kesejahteraan rakyatIndonesia (D N M N . Dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan, dimana perlunya disusun Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan dan strategi percepatan pencapaian terkait program program pencapaian tujuan pembangunan Millenium Development Goals (MDGs). I j c MDG‟ h c c MDG‟ secara lintas sektor yang dilakukan oleh instansi-instansi. Dengan demikian diharapkan terjadi sinkronisasi dan sinergi untuk mencapai sasaran pokok. Indikator dipergunakan sebagai tolok untuk menilai kemajuan, keseluruhan kinerja dan dampak program percepatan pencapaian target MDG‟. Iator merupakan kunci sistim pemantauan dan evaluasi sehingga indikator-indikator kinerja yang ada harus dapat diverifikasi secara obyektif.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 1

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Millennium Development Goals (MDGs) adalah Komitmen Negara

terhadap rakyat Indonesia dan Komitmen Indo

yang merupakan suatu kesepakatan dan kemitraan global untukmemperbaiki

kesejahteraan masyarakat ditunjukkan oleh paket berisi tujuan yang

mempunyai batas waktu dan target terukur. Komitmen Indonesia mencapai

MDGs adalahkomitmen meningkatkan kesejahteraan rakyatIndonesia

(D N M N .

Dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010

tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan, dimana perlunya disusun

Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat

arah kebijakan dan strategi percepatan pencapaian terkait program program

pencapaian tujuan pembangunan Millenium Development Goals (MDGs).

I j c MDG‟

h c c MDG‟

secara lintas sektor yang dilakukan oleh instansi-instansi. Dengan demikian

diharapkan terjadi sinkronisasi dan sinergi untuk mencapai sasaran pokok.

Indikator dipergunakan sebagai tolok untuk menilai kemajuan,

keseluruhan kinerja dan dampak program percepatan pencapaian target

MDG‟ . I ator merupakan kunci sistim pemantauan dan evaluasi sehingga

indikator-indikator kinerja yang ada harus dapat diverifikasi secara obyektif.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 2

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Salah satu alat transformasi data yang merupakan bagian dari prose

pemantauan dan evaluasi yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kota Padang

adalah laporan tahunan, yang berisi data tahunan dari hasil pembangunan

kesehatan. Sedangkan pada pembangunan kesehatan adanya upaya yang

dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar terwujud derajat kesehatn masyarakat yang setinggi- tingginya.

Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator yang

meliputi indikator angka harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan dan

status gizi masyarakat.

Dalam penyajiannya diusahakan untuk menampilkan berbagai data dan

informasi yang menjawab Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan yakni

“M h M D B ”.

1.2. Maksud dan Tujuan

Laporan Tahunan disusun untuk memberikan gambaran dan informasi

tentang hasil pembangunan kesehatan yang telah dicapai oleh Pemerintah

Kota Padang khususnya Dinas Kesehatan Kota Padang selama tahun 2011.

Laporan tahunan Dinas Kesehatan ini disusun dari data-data laporan kegiatan

yang didapat dari masing-masing bidang dan bagian yang ada di Dinas

Kesehatan Kota Padang.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 3

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. GEOGRAFI

Letak Kota Padang secara geografis pada bagian pantai Barat

Sumatera pada posisi 000 44 „ „‟- 1‟ 8” 35” L 1000

8‟ 35” – 1 ‟ 34‟ 9” B j T h 694 96 K 2..

Secara geogafis Kota Padang merupakan perpaduan dataran rendah

dan perbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21

buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan

dengan pemanfaatan lahan produktif 180 km2 sedangkan panjang pantai

68.126 Km. Curah hujan rata rata adalah 384,88 mm perbulan.

Temperatur22C – 31,7C dengan kelembaban udara berkisar 70 – 84% (

BPS Kota Padang, 2008 ).

Secara administrasi Pemerintah Kota Padang terdiri dari 11

Kecamatan dan 104 Kelurahan. Kota Padang ini sebelah utara berbatas

dengan Kabupaten Padang Pariaman, sebelah Selatan berbatas dengan

Kabupaten Pesisir Selatan, sebelah timur berbatas dengan Kabupaten

Solok, sebelah barat berbatas dengan Samudra Indonesia ( Padang

Dalam Angka , 2010).

2.2. DEMOGRAFI

Berdasarkan estimasi Badan Pusat Statistik Kota Padang tahun 2011

tercatat jumlah penduduk sebanyak 846.731 jiwa dimana kecamatan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 4

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

terbanyak penduduknya adalah Koto tangah. Untuk menggambarkan

kesejahteraan masyarakat pemerintah membuat empat katagori, yaitu

Keluarga Pra sejahtera, keluarga sejahtera I, II, III dan keluarga sejahtera

plus. Untuk tahun 2009 terdapat 29.661 Rumah Tangga Miskin ( RTM )

dengan jumlah jiwa 118.644 jiwa. Adapun kecamatan yang banyak KK

miskinnya adalah Kecamatan Koto Tangah, Kuranji dan Lubuk Begalung (

BAPEDA Kota Padang, 2010 ).

Laju pertumbuhan penduduk kota pertahun rata-rata 1.57 dengan

kecamatan Koto Tangah yang memiliki laju pertumbuhan penduduk yang

paling tinggi dan Kecamatan Padang Barat yang memiliki kepadatan

penduduk paling rendah.

Tabel 1.1

Data Laju Pertumbuhan Penduduk Perkecamatan

No Kecamatan Penduduk 1998 2011

Laju Pertumbuhan

Penduduk

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Bungus Teluk kabung

Lubuk Kilangan

Lubuk Begalung

Padang Selatan

Padang Timur

Padang Barat

Padang Utara

Nanggalo

Kuranji

Pauh

Koto Tangah

19.234

37.096

81.064

55.851

80.987

62.922

67.310

50.508

88.865

39.055

113.144

23.283

50.032

109.062

57.862

77.572

44.118

69.224

57.905

130.251

61.442

165.980

1.54

2.35

2.45

0.54

-0.35

-2.74

0.33

1.14

2.77

3.75

3.00

Jumlah 696.036 846.731 1.57

Sumber : Padang Dalam Angka (PDA) thn 2010

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 5

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

2.3. SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN KESEHATAN

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk makin meningkatkan

kualitas dan pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan. Dalam upaya

mencapai tujuan tersebut penyediaan sarana dan prasarana kesehatan

yang bermutu merupakan hal yang penting.

A. Sarana Kesehatan

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk makin meningkatkan kualitas dan

pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan. Dalam upaya mencapai

tujuan tersebut penyediaan sarana dan prasarana kesehatan yang bermutu

merupakan hal yang penting.

a. Puskesmas

Fasilitas pelayanan yang tersedia di kota Padang saat ini, secara umum

sudah memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat. Pada

tingkat pelayanan dasar, saat ini terdapat 20 buah puskesmas yang

terletak pada 11 kecamatan di Kota Padang diantaranya terdapat 7 buah

puskesmas perawatan dan 2 diantaranya puskesmas perawatan

PONED.

b. Puskesmas Pembantu

Puskesmas Pembantu didirikan untuk meningkatkan aksesibilitas

pelayanan kesehatan sampai ke daerah yang sulit dijangkau dan juga

untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 6

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

kesehatan. Jumlah puskesmas pembantu yang beroperasi pada tahun

2011 adalah 62 buah.

c. Poskeskel.

Pada Tahun 2008 telah dibangun Poskeskel sebanyak 16 unit, pada

tahun 2009 dibangun 3 Poskeskel, Tahun 2010 dibangun empat (4)

Poskeskel lagi dan pada tahun 2011dibangun sebanyak 6 unit lagi

sehingga berjumlah 29 Poskeskel. Poskeskel ini dibangun dengan dana

APBD, Swadaya masyarakat dan PNPM mandiri.

d. Puskesmas Keliling

Sarana transportasi pendukung pelayanan puskesmas antara lain

puskesmas keliling (kendaraan roda 4), pada tahun 2011 berjumlah 22

buah dan kendaraan roda 2 sebanyak 148 buah. Artinya setiap

Puskesmas sudah didukung fasilitas Puskesmas keliling roda 4

sebanyak 1 unit. Kendaraan operasional Roda 4 di Dinas Kesehatan

Kota Padang berjumlah 28 unit dan kendaraan roda 2 berjumlah 18 unit.

e. Sarana dan prasarana lain

1. Rumah Sakit Umum Pemerintah : 4 buah.

2. Rumah Sakit Umum BUMN : 1 buah.

3. Rumah Sakit Umum Swasta : 7 buah.

4. Rumah Sakit Jiwa : 2 buah.

5. Rumah Sakit Bersalin : 10 buah.

6. Rumah Sakit Khusus Lain : 5 buah.

7. Rumah Bersalin : 33 buah.

8. Balai Pengobatan/ Klinik : 18 buah.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 7

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

9. Praktek Dokter perorangan : 315 buah.

10. Praktek Pengobatan Tradisional : 22 buah

11. Posyandu : 858 buah

12. Apotek : 224 buah

13. Toko Obat : 106 buah

14. GFK : 1 buah

2.3.2. Tenaga Kesehatan

Jumlah tenaga di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang pada tahun

2011 terdiri dari 1.036 orang PNS.

Tabel 1.2. Distribusi Tenaga Berdasarkan Fungsi

No Jenis Tenaga Jumlah

1 Dokter Umum 95 orang

2 Dokter Gigi 60 orang

3 Bidan 243 orang

4 Perawat 219orang

5 Perawat gigi 33 orang

6 Tenaga kesehatan masyarakat 83 orang

7 Tenaga Gizi 34 orang

8 Apoteker 5 orang

9 Tenaga Farmasi 61 orang

10 Analis Labor 44 orang

11 Tenaga kesehatan Lingkungan 31 orang

12 Pekarya kesehatan 31 orang

13 Tenaga Rekam Medik 12 orang

14 Non Kesehatan 79 orang

15 Tenaga volunter 76 orang

16 PTT 92 orang

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 8

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

BAB III

VISI, MISI, TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.1. VISI PEMBANGUNAN KESEHATAN KOTA PADANG

Visi Pembangunan kesehatan Kota Padang merujuk pada Visi dari

Kementerian Kesehatan Tahun 2010- 14 ” Masyarakat Sehat

Yang Mandiri dan Berkeadilan”.

3.2. MISI PEMBANGUNAN KOTA PADANG

Visi ini dituangkan menjadi empat misi yaitu :

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan

masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani,

2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya

kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan,

3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan, serta

4. Menciptakan tata kelola keperintahan yang baik.

Visi dan Misi ini akan diwujudkan melalui enam Rencana Strategi Tahun

2010 – 2014, yaitu:

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat

madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerja sama nasional dan

global.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu

dan berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan pengutamaan pada upaya

promotif dan preventif.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 9

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk

mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional.

4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang

merata dan bermutu.

5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan

alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan

mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.

6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan

berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi

kesehatan yang bertanggungjawab.

3.3. TUJUAN DAN SASARAN

3.3.1 Tujuan

Sebagai penjabaran dari visi maka tujuan yang akan dicapai adalah

Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang

optimal melalui terciptanya masyarakat Kota Padang yang hidup dengan

perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk

menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata

dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya. Dinas Kesehatan sebagai Dinas teknis Walikota yang

mengelola kesehatan dituntut perannya dalam pengelolaan dan

pelayanan kesehatan untuk mewujudkan keadaan:

a. Terciptanya kondisi pelayanan kesehatan secara prima.

b. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat

serta membudayakan hidup bersih dan sehat.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 10

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

c. Semakin meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan

yang dilakukan oleh puskesmas terutama pada keluarga miskin dan

rentan sosial

d. Terbentuknya masyarakat yang berkualitas yang ditandai dengan

semakin banyaknya jumlah keluarga yang mempunyai derajat kesehatan

yang semakin tinggi

e. Semakin meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan

yang dilakukan puskesmas terutama pada keluarga miskin dan rentan

sosial

f. Semakin banyaknya keterlibatan sektor swasta dan masyarakat dalam

kegiatan pelayanan kesehatan

3.3.2. Sasaran

Sasaran pembangunan kesehatan untuk mencapai tujuan yang telah

disepakati diatas adalah sebagai berikut :

a) Terlaksananya pembangunan berwawasan kesehatan.

b) Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB ).

c) Menurunnya Angka Kematian Ibu ( AKI ).

d) Meningkatnya Usia Harapan Hidup.

e) Meningkatnya Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat ( UKBM ).

f) Menurunnya penderita penyakit menular dan penyakit tidak menular.

g) Meningkatnya Mutu Pelayanan kesehatan dasar dan Rujukan.

h) Meningkatnya perilaku hidup sehat.

i) Meningkatnya Kesehatan Lingkungan.

j) Meningkatnya pengawasan terhadap Obat, Makanan dan Minuman.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 11

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

k) Meningkatnya Manajemen Kesehatan disemua tingkat administrasi.

l) Meningkatnya kualitas Sumber Daya manusia Bidang Kesehatan.

3.4. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,

maka ditetapkan kebijakan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan

secara bertahap antara lain :

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeliharaan

kesehatan, pencegahan penyakit, kebersihan lingkungan dan

menciptakan mutu sumber daya manusia yang baik

2. Meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa kesehatan tersebut perlu di

mulai semenjak dalam usia kandungan sampai usia lanjut. Masing-masing

keluarga tetap dapat memelihara kesehatan orang tua, sehingga tanggung

jawab pemeliharaan kesehatan tetap berada dalam keluarga masing-

masing

3. Memperbaiki dan meningkatkan sarana dan fasilitas lembaga kesehatan

termasuk penyediaan obat-obatan yang dapat dijangkau oleh masyarakat

4. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sehingga timbul citra terhadap

pelayanan kesehatan terutama pada rumah sakit pemerintah, puskesmas

dan posyandu.

3.5. STRATEGI

Dinas Kesehatan sebagai unit kerja Pemerintah Kota Padang untuk

tahun 2006 – 2010 menetapkan arah kebijakan pembangunan kesehatan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 12

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

untuk mencapai visi dan misi dalam upaya mengoptimalkan kekuatan yang

dimiliki dengan memanfaatkan peluang peluang yang ada, mengatasi

berbagai kelemahan dan meminimalkan faktor-faktor yang mengancam.

Beberapa alternatif strategis yang dihasilkan adalah :

1. Kerjasama Lintas Sektor.

Sebagian masalah kesehatan merupakan masalah yang komplek yang

tidak dapat terlepas dari berbagai kebijakan dari sektor lain sehingga upaya

pemecahan ini harus secara strategis melibatkan sektor terkait. Isu utama

adalah upaya meningkatkan kerjasama lintas sektor yang lebih efektif,

karena kerja sama lintas sektor dalam pembangunan kesehatan selama ini

sering kurang berhasil.

Perubahan perilaku masyarakat untuk hidup sehat dan peningkatan

mutu lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan derajat

kesehatan masyarakat memerlukan kerjasama yang erat antara berbagai

sektor yang terkait dengan sektor kesehatan. Demikian pula peningkatan

upaya dan manajemen pelayanan kesehatan tidak dapat terlepas dari peran

sektor yang membidangi pembiayaan, pemerintahan dan pembangunan

daerah, ketenagaan, pendidikan, perdagangan dan sosial budaya.

Komitmen bersama lembaga Legislatif dalam pembangunan kesehatan

perlu diciptakan untuk menyerap aspirasi masyarakat dan sekaligus

meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan.

2. Sumber Daya Manusia Kesehatan

Mutu sumber daya manusia kesehatan sangat menentukan

keberhasilan upaya dan manajemen kesehatan. Sumber daya manusia

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 13

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

kesehatan yang bermutu harus selalu mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, dan berusaha untuk menguasai IPTEK yang

mutakhir. Disamping itu, mutu sumber daya tenaga kesehatan ditentukan

pula oleh nilai-nilai, moral yang dianut dan diterapkan dalam menjalankan

tugas. Disadari bahwa jumlah sumber daya tenaga kesehatan yang

mengikuti perkembangan IPTEK dan menerapkan nilai-nilai, moral dan etika

profesi masih terbatas.

Adanya kompetisi dalam era pasar bebas sebagai akibat dari

globalisasi harus diantisipasi dengan peningkatan mutu dan profesionalisme

sumber daya manusia kesehatan. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan

daya saing sektor kesehatan.

3. Mutu Dan Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan

Dipandang dari segi fisik jumlah sebaran dan sarana pelayanan

kesehatan baik puskesmas maupun rumah sakit serta sarana kesehatan

lainnya termasuk sarana penunjang upaya kesehatan telah dapat dikatakan

merata ke seluruh kota Padang. Namun harus diakui bahwa sebaran fisik

tersebut masih belum diikuti sepenuhnya dengan peningkatan mutu

pelayanan, dan keterjangkauan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Mutu pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh kualitas sarana

fisik, jenis tenaga yang tersedia, obat, alat kesehatan dan sarana penunjang

lainnya. Proses pemberian pelayanan dan kompensasi yang diterima serta

harapan masyarakat pengguna, merupakan hal- hal yang harus menjadi

fokus perhatian dalam peningkatan mutu pelayanan,. Dengan demikian

maka peningkatan kualitas fisik serta faktor tersebut di atas merupakan

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 14

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

prakondisi yang harus dipenuhi. Selanjutnya proses pemberian pelayanan

ditingkatkan melalui peningkatan mutu dan profesinalisme sumber daya

kesehatan sebagaimana diuraikan diatas. Sedangkan harapan masyarakat

pengguna diselaraskan melalui peningkatan pendidikan umum, penyuluhan

kesehatan, komunikasi yang baik antara pemberi pelayanan dan

masyarakat.

4. Pengutamaan, Sumber Daya Pembiayaan, Dan Pemberdayaan

Masyarakat.

Selama ini kesehatan masih kurang didukung oleh sumber daya

pembiayaan yang memadai. Disadari bahwa keterbatasan dana pemerintah

dan masyarakat merupakan ancaman yang besar bagi kelangsungan

terhadap pencapaian derajat kesehatan yang optimal.

Keadaan ini mendorong perlunya langkah strategis dalam menciptakan

sistem pembiayaan yang bersifat pra-upaya yang sudah dikenal sebagai

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 15

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

BAB IV

KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

.

4.1. KEDUDUKAN

Sesuai dengan Perda No. 16 tahun 2008 tentang Pembentukan

Susunan Organisasi Dinas Daerah maka Dinas Kesehatan Kota Padang

merupakan Dinas Teknis Kota bertugas mengelola kesehatan yang

dikepalai oleh seorang kepala Dinas.

4.2. STRUKTUR ORGANISASI

Adapun Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari:

1. Kepala Dinas.

2. Sekretariat terdiri dari:

a. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub. Bagian Keuangan

c. Sub. Bagian Penyusunan Program

3. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi :

a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar

b. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak

c. Seksi Gizi dan Kesehatan Khusus

4. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, membawahi:

a. Seksi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit

b. Seksi Wabah dan Bencana

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 16

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

c. Seksi Kesehatan Lingkungan

5. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, membawahi:

a.Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia

(SDM)

b.Seksi Promkes dan Peran Serta Masyarakat (PSM)

c. Seksi Registrasi dan Akreditasi

6. Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan, membawahi:

a.Seksi Jaminan Kesehatan

b.Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan

c.Seksi Kefarmasian

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 17

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Bagan . 1 STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA

Drg.FRISDAWATI.A.BOER,MM

KEPALA SUB BAG.UMUM

Hastrina Yanti,SKM.M.Kes

SEKRETARIS

Drg.Hj.EKA LUSTI,MM

KEPALA SUB BAG.KEUANGAN

Eva Yanti, SE.Akt

KEPALA BIDANG PSDM

Dr.Ferimulyani H.M.Biomed

Ka.Sie Gizi & Peny Khusus

Neldawati,SE

KEPALA BIDANG Jaminan & Sarkes

Dra.Novita Latina,Apt

Ka.Sie. Wabah dan Bencana

Tut Wuri Handayani,SKM,M.Kes

Ka.Sie. Kesehatan Lingkungan

Depitra Wiguna,SKM

Ka.Sie.Jamkes Frieda,SKM

Ka.Sie. Farmasi Indrawati,SH,MHK

Ka. Sie Promkes Dr.Dian Leonita,M.Biomed

Ka.Sie.KIA Dr.Hj.Aklima,M.PH

Ka.Sie (Plt) Perizinan & Akreditasi

Eva Trisna, SKM

Ka.Sie. Pemberantasan Peny. Menular

Dr.Gentina

PUSKESMAS & GFK

KEPALA BIDANG YANKES

Dr.Melinda W.MPPM

Kasie PKD (Plt) Ns.Ramades P.S.Kep

KEPALA BIDANG PMK

Dr.Hj.Devi Naswita

Ka.Sie Diklat Rita Sumarni

Ka.Sie Sarkes Rizalman, SKM

KEPALA SUB BAG.PENYUSUNAN PROG

Dewi Sartika.SKM.M.PH

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 18

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

4.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Sesuai dengan PeraturanWalikota Padang Nomor 28 Tahun 2008

tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas kesehatan, yaitu : Dinas

Kesehatan Kota Padang merupakan unsur pelaksana Pemerintahan Daerah

di bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Padang adalah :

1) Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

pemerintahan daerah di bidang kesehatan dan tugas pembantuan ;

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas

Kesehatan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan ;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

kesehatan ;

c. Pembinaan dan pelaksanaan urusan di bidang kesehatan ;

d. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas ;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Dalam menjalankan fungsinya Kepala Dinas Kesehatan dibantu oleh bagian

dan bidang sebagai berikut:

A. SEKRETARIAT

(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 19

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

(2) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan

pelayanan administrasi kepada seluruh satuan organisasi dilingkungan Dinas

Kesehatan dalam urusan umum, urusan perlengkapan, urusan keuangan,

urusan kepegawaian, urusan perpustakaan, evaluasi dan pelaporan.

(3) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (2), Sekretariat

mempunyai fungsi :

a. Menyusun administrasi kepegawaian, perlengkapan dan peralatan, urusan

rumah tangga dinas, keuangan, dokumentasi, perpustakaan dan kearsipan;

b. Menyusun anggaran, pembinaan organisasi dan tata laksana, menyusun

evaluasi dan pelaporan;

c. Meningkatkan Sumber daya manusia;

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(4) Masing-masing sub bagian sebagaimana dimaksud pasal 2 angka 2 huruf a

dan b, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan

tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

A.1. Sub Bagian Umum

(1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas membantu Sekretaris melaksanakan

urusan Pengelolaan Administrasi dan Kepegawaian, urusan rumah tangga

Dinas.

(2) Uraian Tugas Sub Bagian Umum sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah:

a. Mengelola tata kearsipan/ perkantoran ;

b. Mengelola administrasi kepegawaian;

c. Melaksanakan urusan humas, pengelolaan hukum dan organisasi

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 20

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

d. Membuat evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas;

e. Melaksanakan urusan pengadaan peralatan / perlengkapan kantor,

pencatatan, penyimpanan, pendistribusian untuk puskesmas pembantu,

puskesmas dan DKK ;

f. Melaksanakan urusan pemeliharaan/ perawatan alat – alat kantor;

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

A.2. Sub Bagian Keuangan

(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan

administrasi keuangan yang meliputi penyusunan rencana anggaran

pendapatan dan belanja dinas, verifikasi, perbendaharaan, penyusun

pertanggung jawaban keuangan dinas.

(2) Uraian tugas Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah :

a. Membuat rencana anggaran dan pendapatan belanja dinas;

b. Mengkoordinir pengadministrasian belanja administrasi umum, belanja

operasional dan pemeliharaan serta belanja modal, baik belanja aparatur

maupun publik keuangan dinas;

c. Pertanggung jawaban pencairan dana;

d. Melakukan verifikasi Anggaran pendapatan belanja dinas;

e. Membuat dan menyiapkan laporan pertanggung jawaban keuangan/

anggaran pendapatan dan belanja dinas termasuk perhitungan anggaran;

f. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian satuan pemegang kas ;

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 21

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

A.3. Sub Bagian Penyusunan Program

(1) Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas melaksanakan urusan

penyusunan program kedinasan.

(2) Uraian tugas Sub Bagian Penyusunan Program sebagaimana dimaksud ayat

(1) adalah :

a. Membuat rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk program

kedinasan;

b. Mengkoordinir perencanaan bidang atau bagian terkait;

c. Menghimpun dan menganalisa serta menyusun laporan evaluasi program.

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

B. BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

(1) Bidang Pelayanan Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas

dalam melaksanakan pembinaan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan,

Kesehatan Ibu dan Anak, Anak Usia Sekolah, Pemantauan Gizi anak dan ibu

hamil serta pelayanan Kesehatan Khusus di puskesmas, puskesmas

pembantu, dan Posyandu.

(3) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (2), Bidang

Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi :

a. Mengenal wilayah kerja dengan melakukan pendekatan kepada dinas

terkait;

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 22

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

b. Menyusun rencana kerja tahunan bersama staf dan instansi terkait dalam

program kesehatan keluarga;

c. Menyusun rencana kerja tahunan berdasarkan DIP daerah, analisa

situasi, dan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun lalu bersama staf;

d. Menyelenggarakan rapat bulanan bersama staf bidang pelayanan

kesehatan untuk mengevaluasi kegiatan yang sedang berjalan,

mengidentifikasi perencanaan dan pemecahannya serta menyusun

rencana kegiatan lainnya;

e. Membuat tata cara kerja di lingkungan bidang pelayanan kesehatan yang

meliputi pendistribusian tugas kepada bawahan, penentuan target kerja

dan bimbingan pelaksanaan tugas bawahan;

f. Membuat laporan hasil tentang pelaksanaan kegiatan setiap tahun,

masalah yang ditemui untuk sebagai salah satu bahan dalam

perencanaan tahun berikutnya.

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

B.1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

(1) Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam pembinaan dan

pengawasan mutu pelayanan kesehatan dasar serta sistim rujukan di

Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Rumah Sakit serta pembinaan

pengelolaan manajemen dan pengembangannya.

(2) Uraian Tugas Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan sebagaimana yang

tersebut pada butir (1) adalah :

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 23

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

a. Mengkoordinir pengelolaan dan penilaian kinerja Puskesmas dan Rumah

Sakit;

b. Menetapkan standar pelayanan minimal untuk Pelayanan Kesehatan

Dasar

c. Merencanakan dan melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap

peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas dan Rumah Sakit;

d. Melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan Puskesmas dan

Rumah Sakit;

e. Melakukan pembinaan tekhnis;

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

B.2. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak

(1) Mempunyai tugas membantu kepala bidang dalam pembinaan pelayanan

kesehatan ibu (hamil, bersalin/nifas, dan menyusui), balita dan anak usia

sekolah.

(2) Uraian tugas seksi Kesehatan Ibu dan Anak sebagaimana yang dimaksud butir

(1) adalah :

a. Mengkoordinir dan melaksanakan pembinaan pelayanan kesehatan ibu,

anak, KB, dan UKS;

b. Mengkoordinir pelaksanaan kesehatan ibu (hamil, bersalin/nifas, dan

menyusui) di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Klinik Bersalin, dan

Bidan Praktek Swasta (BPS);

c. Mengkoordinasi pelayanan kesehtan balita dan anak usia sekolah di

Puskesmas, Puskesmas Pembantu, sekolah dan rumah sakit;

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 24

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

d. Melakukan pembinaan tenaga kesehatan dan penolong persalinan

termasuk BPS;

e. Melakukan Audit Maternal dan Perinatal (AMP);

f. Mengkoordinasikan pelayanan Keluarga Berencana;

g. Mengkoordinasikan pembinaan dukun bersalin;

h. Mengkoordinasikan bimbingan tekhnis ke puskesmas, puskesmas

pembantu, dan Bidan pembina wilayah kelurahan;

i. mengumpulkan bahan penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan anak

sekolah;

j. mengkoordinasikan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah tingkat SD, SMP,

dan SMU;

k. Melaksanakan pelatihan guru UKS, dan Kader Kesehatan Remaja;

l. Membimbing Puskesmas dalam kesehatan ibu anak dan anak usia

sekolah;

m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

B.3. Seksi Gizi dan Kesehatan Khusus

(1) Mempunyai tugas membantu kepala bidang dalam pembinaan program gizi

dan kesehatan khusus meliputi kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan

kerja, kesehatan haji, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan olah raga, dan

kesehatan Lansia.

(2) Uraian tugas seksi Gizi dan Kesehatan Khusus sebagaimana yang dimaksud

butir (1) adalah :

a. Melakukan pemantauan status gizi anak Balita dan ibu hamil;

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 25

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

b. Melakukan pemantauan status gizi balita dan ibu melalui kegiatan

puskesmas dan posyandu;

c. Melakukan pemantauan anak sekolah akibat kekurangan Yodium;

d. Melakukan pemantauan anak sekolah akibat kekurangan Vitamin A;

e. Merencanakan pemberian makanan tambahan pada kasus KEP;

f. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan

kesehatan khusus meliputi kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan

kerja, kesehatan gigi mulut serta kesehatan olah raga dan kesehatan

lansia;

g. Mengkoordinir program lanjut usia (Lansia);

h. Melaksanakan pembinaan kelompok Lansia yang ada di wilayah kerja

puskesmas;

i. Melakukan bimbingan tekhnis ke puskesmas dan Rumah Sakit;

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

C. BIDANG PENGENDALIAN MASALAH KESEHATAN

( 1 ) Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

( 2 ) Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai tugas membantu

kepala dinas dalam menyusun rencana penyelengaraan kegiatan

Pengamatan, Pengawasan, Pemberantasan, Pencegahan Penyakit,

penanggulangan wabah dan bencana serta kesehatan lingkungan.

( 3 ) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat ( 2 ), Bidang

pengendalian Masalah kesehatan berfungsi:

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 26

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

a. Merencanakan program dan kegiatan yang berkaitan dengan bidang

pengendalian masalah kesehatan.

b. Bimbingan operasional, pengawasan dan evaluasi program di Bidang

pengendalian masalah kesehatan.

c. Penyusunan pedoman dan standar pengembangan pelayanan serta

manajemen program dalam lingkup bidang Pengendalian Masalah

Kesehatan.

d. Penyebar luasan informasi dalam cara Pengendalian masalah kesehatan.

e. Pelaksanaan kordinasi dalam pengendalian wabah dan bencana.

f. Pembinaan dan pengawasan kesehatan lingkungan pemukiman,kualitas

air yang digunakan masyarakat, tempat produksi dan penjualan minuman

serta tempat – tempat umum.

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

C.1. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

( 1 ) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas dan

Menyusun Perencanan, Pembinaan dan Pengawasan Program Pengendalian

dan Pemberantasan Penyakit.

( 2 ) Uraian tugas seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit sebagaimana

dimaksud ayat ( 1 ) adalah :

a. Membuat rencana kegiatan pemberantasan penyakit menular maupun

tidak menular.

b. Membuat rencana kebutuhan obat dan sarana program TB Paru, Ispa,

Diare, Kusta, Malaria, dll.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 27

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

c. Melakukan kordinasi Pelaksanaan Pencegahan Penyakit, termasuk

imunisasi dengan Rumah Sakit, se Kota Padang, puskesmas, dokter

/Bidan Praktek Swasta, klinik bersalin dan sekolah setingkat SD/MI se

Kota Padang.

d. Melakukan Pembinaan dan Pengawasan mengenai kegiatan pencegahan

penyakit / Imunisasi kepada Rumah Sakit, puskesmas, dokter/Bidan

Praktek Swasta se Kota Padang

e. Pengambilan dan distribusi vaksin dan logistik imunisasi secara berkala

ke Dinas Kesehatan Propinsi

f. Membantu Pemeliharaan dan perbaikan Cold Chain Puskesmas.

g. Melakukan pemantapan manajemen pencegahan penyakit dan imunisasi

melalui pembuatan dan pegawasan PWS ( Pemantauan Wilayah

Setempat ) serta mapping daerah UCI ( Universal Child Immunization ).

h. Mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan pengendalian , pemberantasan

penyakit menular maupun tidak menular dengan Rumah Sakit dan

puskesmas.

i. Monitoring dan bimbingan tehnis, program Pengendalian dan

pemberantasan penyakit ke puskesmas

j. Melakukan Pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanan program

Pengendalian dan pemberantasan penyakit di puskesmas.

k. Melakukan pembinaan, pelayanan dan perlindungan terhadap calon

jemaah haji.

l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan .

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 28

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

C.2. Seksi Wabah dan Bencana

( 1 ) Seksi Wabah dan Bencana mempunyai tugas menyusun perencanaan,

pembinaan dan pengawasan program penanggulangan wabah dan bencana.

( 2 ) Uraian tugas seksi Wabah dan Bencana sebagaiman dimaksud ayat ( 1 ),

adalah :

a. Mengkordinasikan pelaksananan penanggulangan wabah dan bencana

dengan puskesmas, rumah sakit dan pihak terkait lainnya.

b. Merencanakan kegiatan pra, saat dan pasca terjadi wabah dan bencana.

c. Melakukan penyelidikan kasus AFP dan penyakit menular lain yang

berpotensi wabah serta keracunan.

d. Menghimpun dan menganalisa data survelans, kejadian luar biasa,

wabah penyakit menular dan bencana dari rumah sakit dan puskesmas.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

C.3. Seksi Kesehatan Lingkungan

( 1 ) Seksi kesehatan Lingkungan mempunyai tugas menyusun perencanaan,

pengkordinasian, Pembinaan dan pengawasan terhadap kesehatan

lingkungan pemukimam, tempat-tempat umum, tempat pengolahan /produksi

dan penjualan makanan dan minuman serta berbagai fasilitas kesehatan

lainnya.

( 2 ) Uraian tugas seksi Kesehatan Lingkungan sebagaimana yang dimaksud ayat

( 1 ) adalah:

a. Merencanakan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan

lingkungan.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 29

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

b. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pencemaran

lingkungan (udara, air, tanah dan bahan pencemar yang berasal dari

industri, pestisida, kendaraan bermotor, rumah sakit dan tempat usaha

lain ) serta pengawasan terhadap kualitas air : PDAM, DAM dan Industri

perusahaan air minum lainnya (air minum, air bersih, air badan air, kolam

renang, pemandian umum, limbah).

c. Melakukan pembinaan, pengawasan TPS, TPA bekerjasama dengan

sektor terkait.

d. Melakukan pembinaan terhadap Kelompok Pemakai air ( POKMAIR ) dan

kader kesehatan, AMPL (air minum dan penyehatan lingkungan).

e. Pengawasan sanitasi hotel, restoran, pasar dan daerah tujuan wisata.

f. Pengawasan dan pembinaan sanitasi kawasan pemukiman.

g. Koordinasi dengan lintas sektor/ lintas program yang menyangku Amdal,

UKL/ UPL serta kegiatan lingkungan lainnya.

D. BIDANG PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA

( 1 ) Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia dipimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

( 2 ) Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia mempunyai tugas membantu

Kepala Dinas dalam mengkoordinasikan, melaksanakan perencanaan,

pembinaan dan mengawasi kegiatan Perencanaan Pendayagunaan Sumber

Daya Manusia (SDM) dan Pendidikan dan Latihan (Diklat), Promosi

Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat, serta Registrasi dan Akreditasi.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 30

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

( 3 ) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat ( 2 ), Bidang

Pengembangan Sumberdaya Manusia berfungsi :

a. Perencanaan, pengkoordinasian dan pembinaan kegiatan Perencanaan

Pendayagunaan SDM dan Diklat yang berkaitan dengan tenaga

kesehatan ;

b. Perencanaan, pengkoordinasian dan pembinaan serta pengembangan

kegiatan Diklat ;

c. Perencanaan, pengkoordinasian dan pembinaan kegiatan Promosi

Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat yang dilaksanakan oleh tenaga

kesehatan melalui berbagai media serta pengembangan Upaya

Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) ;

d. Perencanaan, pengkoordinasian serta pembinaan kegiatan budaya hidup

bersih dan sehat

e. Perencanaan, pengkoordinasian, pembinaan untuk mendorong

tumbuhnya peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan melalui

pemberdayaan masyarakat ;

f. Perencanaan, pengkoordinasian dan pembinaan kegiatan Registrasi dan

Akreditasi Sarana Prasarana dan Tenaga Kesehatan ;

g. Pengawasan dan Pengendalian perizinan dibidang kesehatan ;

h. Mengkoordinasikan, pembinaan dan pengawasan pembangunan yang

berwawasan kesehatan ;

i. Melaksanakan evaluasi dan membuat laporan kegiatan Bidang untuk

disampaikan kepada atasan ;

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 31

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

D.1. Seksi Perencanaan Pendayagunaan SDM Dan Diklat

( 1 ) Seksi Perencanaan Pendayagunaan SDM dan Diklatmempunyai tugas

menyusun perencanaan, pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan dan

pengendalian Pendayagunaan SDM dan Diklat.

( 2 ) Uraian tugas seksi Perencanaan Pendayagunaan SDM dan

Diklatsebagaimana yang dimaksud ayat ( 1 ) adalah :

a. Membuat rencana dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan

upaya pendayagunaan SDM kesehatan ;

b. Membuat rencana kebutuhan dan pengembangan tenaga kesehatan

termasuk tugas belajar / izin belajar, penempatan tenaga kesehatan

sesuai latar belakang pendidikan secara berkala ;

c. Melakukan koordinasi dan pembinaan kepada Institusi Penyelenggara

Pendidikan di Bidang Kesehatan dalam rangka optimalisasi

pendayagunaan SDM Kesehatan ;

d. Menggerakkan partisipasi masyarakat melalui pendayagunaan SDM

Kesehatan pada organisasi kemasyarakatan, generasi muda, pramuka,

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dll ;

e. Membina dan mengembangkan hubungan kerja sama dengan lembaga

terkait bidang tenaga kerja baik dalam negeri maupun luar negeri ;

f. Melakukan koordinasi, pembinaan dan pengembangan terhadap

peningkatan kualitas SDM kesehatan agar siap di pasar kerja ;

g. Mengembangkan modul yang terkait dengan pendayagunaan SDM

kesehatan ;

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 32

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

h. Merencanakan dan melaksanakan pelatihan teknis kesehatan dan

pelatihan fungsional kesehatan untuk mencapai persyaratan kompetensi

teknis yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas tenaga kesehatan

sesuai persyaratan kompetensi, jenis dan jenjang jabatan fungsional

masing - masing ;

i. Menjalin kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor ;

j. Menghimpun dan menganalisa data untuk bahan perencanaan kegiatan

dan laporan seksi Pendayagunaan SDM dan Diklat ;

k. Melakukan pencatatan dan pelaporan ;

l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

D.2. Seksi Promosi Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat

( 1 ) Seksi Promosi Kesehatan (Promkes) dan Peran Serta Masyarakat

mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, membina

dan mengawasi kegiatan promosi kesehatan (Promkes) dan peranserta

masyarakat (PSM) serta pengembangan Upaya Kesehatan Bersumber Daya

Masyarakat (UKBM) yang dilaksakan oleh tenaga kesehatan diberbagai

fasilitas kesehatan dengan menggunakan berbagai media.

( 2 ) Uraian tugas seksi Promkes dan Peran Serta Masyarakat sebagaimana yang

dimaksud ayat ( 1 ) adalah :

a. Melaksanakan penyuluhan kesehatan dalam rangka meningkat perilaku

hidup sehat pada masyarakat;

b. Menyebarluaskan informasi kesehatan melalui Poster, Radio, Televisi,

Billboard, Leaflet dan Media lainnya;

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 33

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

c. Menyediakan data yang berhubungan dengan seksi Promosi Kesehatan

dan Peran Serta Masyarakat ;

d. Membuat rencana dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan

upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan;

e. Melakukan koordinasi dan pembinaan pelaksanaan kegiatan peningkatan

peran serta masyarakat di bidang kesehatan;

f. Menggerakkan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan melalui

organisasi kemasyarakatan, generasi muda, pramuka dan LSM;

g. Membina dan mengembangkan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat;

h. Mengumpulkan bahan serta mengolah laporan dan evaluasi pelaksanaan

bimbingan penyuluhan kesehatan pada masyarakat;

i. Melakukan koordinasi dan pembinaan pelaksanaan bimbingan

penyuluhan kesehatan dengan instansi terkait;

j. Menjalin kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor;

k. Menyusun dan menganalisa data untuk laporan kegiatan seksi promosi

kesehatan dan peran serta masyarakat ;

l. Melakukan pencatatan dan memberikan laporan kepada Kepala Bidang;

m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

D.3. Seksi Registrasi dan Akreditasi

( 1 ) Seksi Registrasi dan Akreditasimempunyai tugas Menyusun perencanaan,

pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan dan pengendalian tentang

registrasi dan akreditasi tenaga dan sarana pelayanan kesehatan serta

berbagai fasilitas kesehatan lainnya.

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 34

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

( 2 ) Uraian tugas seksi Registrasi dan Akreditasi sebagaimana yang dimaksud

ayat ( 1 ) adalah :

a. Membuat rencana dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan

registrasi tenaga kesehatan ;

b. Melakukan pemantauan dan pembinaan secara terpadu bersama tim

terkait ;

c. Melakukan pengumpulan data, analisa data yang berhubungan dengan

kegiatan seksi registrasi dan akreditasi ;

d. Melakukan Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelatihan

kesehatan dalam rangka pelaksanaan pelatihan yang terakreditasi ;

e. Mengeluarkan surat izin praktek tenaga kesehatan ;

f. Menyusun dan menganalisa data untuk laporan kegiatan seksi registrasi

dan akreditasi;

g. Sertifikasi alat kesehatan dan PKRT Kelas I;

h. Pembenaran izin sarana kesehatan meliputi Rumah Sakit Pemerintah

kelas C dan kelas D, rumah sakit swasta setara, Praktek Berkelompok,

Klinik umum/ Spesialis, Rumah Bersalin, Klinik Dokter Keluarga/ Dokter

Gigi Keluarga, Kedokteran Komplementer dan Pengobatan Tradisional

serta sarana penunjang yang setara ;

i. Pemberian izin apotik dan toko obat;

j. Menjalin kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor;

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 35

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

E. JAMINAN DAN SARANA KESEHATAN

( 1 ) Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

( 2 ) Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala

Dinas dalam pelayanan jaminan kesehatan, perencanaan dan pengadaan

serta monitoring evaluasi sarana dan peralatan kesehatan dan kefarmasian.

( 3 ) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat ( 2 ), Bidang

Jaminan dan Sarana Kesehatan berfungsi :

a. Penyelenggaraan Jaminan kesehatan meliputi kepesertaan, pemeliharaan

dan pembiayaan.

b. Pelayanan sarana dan prasarana kesehatan (puskesmas dan pustu);

c. Penyelenggaraan kefarmasian meliputi obat, makanan dan minuman,

napza, kosmetika dan alat kesehatan.

E.1. Seksi Jaminan Kesehatan

( 1 ) Seksi Jaminan Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam

perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi jaminan pemeliharaan

kesehatan masyarakat sesuai kondisi lokal.

( 2 ) Uraian tugas seksi Jaminan Kesehatan sebagaimana yang dimaksud ayat (1 )

adalah :

a. Merencanakan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan

Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kota Padang

b. Mengelola Jamkesmas

c. Mengelola Jamkesda

d. Melakukan koordinasi dengan lintas sektor terkait

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 36

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

e. Melakukan sosialisasi jaminan kesehatan

f. Melaksanakan pembinaan, monitoring pengawasan dan evaluasi

pelaksanaan jaminan kesehatan.

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

E.2. Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan

( 1 ) Seksi Sarana dan Prasarana Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala

Bidang dalam perencanaan dan pengadaan pelayanan sarana dan peralatan

kesehatan;

( 2 ) Uraian tugas seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan sebagaimana dimaksud

ayat ( 1 ) adalah :

a. Perencanaan, pengadaan dan rehabilitasi sarana dan prasarana kantor

kesehatan, puskesmas dan Pustu ;

b. Perencanaan, pengadaan dan pendistribusian alat kesehatan ;

c. Melaksanakan pembenaran, monitoring, pengawasan terhadap alat

kesehatan di Puskesmas dan Pustu ;

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

E.3. Seksi Kefarmasian

( 1 ) Seksi kefarmasian membantu Kepala Bidang dalam penyelenggaraan

kefarmasian meliputi obat, makanan dan minuman, napza, kosmetika dan alat

kesehatan.

( 2 ) Uraian tugas seksi Kefarmasian sebagaimana dimaksud ayat ( 1 ) adalah :

a. Melaksanakan perencanaan, pengadaan dan pengawasan obat;

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 37

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

b. Melaksanakan pembinaan manajemen pengelolaan obat Puskesmas;

c. Pengawasan dan registrasi makanan dan minuman produksi rumah

tangga.

d. Pembinaan, monitoring, pengawasan dan evaluasi ke Puskesmas, toko

obat, apotik, toko makanan dan minuman, sarana produksi dan distribusi

sediaan farmasi lainnya;

e. Pengambilan sampel / contoh sediaan farmasi dilapangan;

f. Melaksanakan rekapitulasi laporan pemakaian narkoba Puskesmas,

Apotik, Rumah Sakit type C, D dan melaporkan per triwulan ke Propinsi.

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 38

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

BAB V

PROGRAM DAN INDIKATOR KESEHATAN

5.1. PROGRAM KESEHATAN

Program yang telah disusun dan ditetapkan sebagai strategi

kebijakan Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2011 terdiri dari :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

5. Program Peningkatan Pengembangan sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

6. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

7. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

8. Program Pengawasan Obat dan Makanan

9. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

10. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

11. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

12. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

13. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

14. Program Pengadaan Peningkatan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

15. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

16. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 39

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

17. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

18. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

19. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah

20. Program Asuransi Kesehatan

5.1.1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Tujuan program ini adalah untuk memenuhi kebutuhan administrasi

perkantoran dan pelayanan umum dilingkungan Dinas Kesehatan.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini antara lain :

a. Penyediaan jasa surat menyurat

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

c. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan

dinas/operasional

d. Penyediaan jasa kebersihan kantor

e. Penyediaan Alat Tulis kantor

f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

g. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

h. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

i. Penyediaan makanan dan minuman

j. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

k. Penyediaan alat kebersihan

l. Peningkatan jasa pelayanan publik

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 40

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

5.1.2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Tujuan program ini adalah untuk pemeliharaan gedung dan kendaraan dinas

dilingkungan dinas Kesehatan.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini antara lain :

a. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

b. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

c. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

5.1.3.Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan disiplin aparatur lewat pakaian

dinas seragam hari- hari tertentu (pakaian olahraga). Kegiatan yang

dilaksanakan dalam program ini antara lain :

a. Pengadaan pakaian khusus hari- hari tertentu

5.1.4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Program ini bertujuan untuk meningkatakan kinerja dan kualitas aparatur

Negara melalui pertemuan dan bimbingan teknis ke puskesmas. Kegiatan

yang dilakukan adalah pengolahan data kepegawaian tenaga kesehatan.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini antara lain :

a. Pendidikan dan pelatihan formal

b. Pembinaan Aset dan Manajemen Keuangan di Puskesmas

c. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

5.1.5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

Tujuan program adalah untuk menunjang kegiatan entry data keuangan

pada aplikasi SIPKD di DPKA balaikota yang menghasilkan laporan

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 41

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

keuangan untuk mengetahui capaian kinerja dan keuangan Dinas

Kesehatan Kota Padang.

5.1.6. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Program ini bertujuan untuk menjamin ketersedian obat di Puskesmas dan

Puskesmas Pembantu di Kota Padang. Kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan antara lain :

a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

b. Pengadaan Bahan Logistik (Bahan Habis Pakai)

5.1.7. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan

kesehatan dasar dan rujukan.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan program adalah:

a. Peningkatan kesehatan masyarakat

b. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

5.1.8. Program Pengawasan Obat dan makanan

Program ini bertujuan untuk memantau peredaran obat, kosmetik dan

makanan di masyarakat, kegiatan yang dilaksanakan antara lain :

a. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya

b. Pengawasan peredaran obat dan makanan

- Pengamanan bahaya penyalahgunaan obat narkotika, Psikotropika,

zat adiktif lain dan bahan berbahaya lainnya

- Pengamanan dan pengawasan makanan dan bahan tambahan

makanan

- Pengawasan obat, obat tradisional, kosmetik dan alat kesehatan

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 42

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

- Pelayanan penggunaan obat generik

5.1.9. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Tujuan dari program ini adalah untuk merubah perilaku masyarakat agar

berperilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan melalui pemberdayaan

masyarakat dan menanfaatkan media promosi.

Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan program adalah :

a. pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat.

b. Peningkatan fungsi pokjanal posyandu

c. Pengembangkan ORSOS kemasyarakatan (kelurahan siaga)

5.1.10.Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Program ini bertujuan untuk menanggulangi masalah gizi di kota Padang.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan

program adalah :

a. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi,

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), kurang Vitamin A dan

kekurangan zat gizi mikro lainnya

5.1.11.Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Program ini bertujuan untuk menurunkan kasus penyakit yang berbasis

lingkungan.

Kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan program tersebut adalah :

a. Pengawasan kualitas air dan lingkungan.

b. Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS)

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 43

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

5.1.12.Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Tujuan dari program ini adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan

kematian karena penyakit menular. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

dalam program ini adalah :

a. Penyemprotan / Fogging sarang nyamuk

b. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

c. Peningkatan imunisasi

d. Penanggulangan wabah dan bencana

e. Pelayanan kesehatan jemaah haji

5.1.13.Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Tujuan Program ini adalah menyusun laporan kesehatan dan standar

pelayanan minimal bidang kesehatan, dimana kegiatannya meliputi :

a. Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan

b. Pembangunan dan pemutakhiran data standar pelayanan kesehatan

5.1.14.Program Pengadaan Peningkatan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan fasilitas sarana dan

prasarana kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar dengan

pembangunan dan rehabilitasi fasilitas kesehatan yang rusak akibat gempa

tanggal 30 september 2009 lalu. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam

mencapai tujuan program adalah sebagai berikut :

a. Pembangunan Puskesmas

b. Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas

c. Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 44

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

d. Pengadaan alat kedokteran dan alat laboratorium

e. Pengadaan Obat Program dan Vaksin

f. Pembangunan Poskesdes

5.1.15.Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi

masyarakat miskin kota Padang, adapun kegiatan yang dilakukan untuk

mencapai tujuan program adalah Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat

5.1.16.Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu Balita

tentang tumbuh kembang anak dan meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan anak Balita, kegiatan yang dilakukan dalam menunjang

pencapaian tujuan program adalah pelayanan kesehatan kepada anak

Balita.

5.1.17.Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan Lansia

tentang kesehatan dan meningkatkan kemandirian lansia untuk hidup sehat,

kegiatan yang dilakukan dalam menunjang pencapaian tujuan program

adalah pelayanan kesehatan kepada anak lansia.

5.1.18.Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan

ibu hamil, bersalin dan nifas, pemantauan kasus kematian ibu Dn

pengadaan buku KIA.

Kegiatan yang dilakukan dalam menunjang pencapaian tujuan program

adalah peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan AMP.

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 45

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

5.1.19.Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan bagi anak sekolah dengan melihat status gizi anak sekolah serta

absensi sesuai dengan SKB 4 menteri dan Permenkes No

741/Menkes/PER/VII/2008. Kegiatan yang dilakukan dalam menunjang

program tersebut adalah peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan anak

sekolah, melalui kegiatan screning anak sekolah.

5.1.20.Program Asuransi Kesehatan

Tujuan dari program ini adalah terjaminnya pelayanan kesehatan bagi

peserta asuransi kesehatan pegawai, peserta Jamkesmas, Jamkesda di

Kota Padang.

5.1.21. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan daerah

Tujuan dari program ini adalah terlaksananya inventarisasi aset dinas

kesehatan

5.2. INDIKATOR KESEHATAN

Agar keberhasilan pembangunan kesehatan dapat diketahui dan terukur,

ada berapa indikator yang dijadikan acuan dalam melaksanakan program dan

kegiatan di Dinas Kesehatan Kota Padang. Indikator tersebut merupakan

indikator kunci pelayanan kesehatan yaitu :

a. Kasus kematian bayi dan balita

Kasus kematian bayi pada tahun 2009 sebanyak 107 kasus/16.449 KH, tahun

2010 sebanyak 86 kasus/16.492 dan tahun 2011 ini ada kecendrungan

penurunan kasus menjadi 81 kasus/16.584 KH.

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 46

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 5.1. Trend Kasus Kematian bayi di Kota Padang

Kasus kematian balita pada tahun 2009 sebanyak 117 kasus dan pada tahun

2010 sebanyak 96 kasus. Tahun 2011 ini kematian balita menurun menjadi 85

kasus.

Grafik 5.2. Trend Kasus Kematian Balita di Kota Padang

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 47

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

b. Kasus kematian ibu

Kasus kematian Ibu tahun 2009 sebanyak 14 kasus/19.657 KH dan tahun 2010

sedikit meningkat yakni sebanyak 15 kasus/16.492 KH. Tahun 2011 ini sedikit

meningkat secara absolut menjadi 16 kasus/16.608 KH, namun jumlah

kelahiran hidup juga tinggi dibandingkan tahun 2010.

Grafik 5.3.

Trend Kasus Kematian Ibu di Kota Padang

c. Prevalensi Gizi buruk

Berdasarkan hasil pemantauan status gizi (PSG), prevalensi gizi buruk dengan

indikator BB/TB pada tahun 2009 adalah 0.74 % dan tahun 2010 jumlahnya

meningkat yaitu 2,2 % . Tahun 2011 ini menurun menjadi 0,10 %.

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 48

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 5.4

Prevalensi Gizi Buruk di Kota Padang

d. Kasus HIV dan AIDS, Malaria

Pada Tahun 2009 ditemukan kasus HIV/AIDS sebanyak 51 kasus dan tahun

2010 sebanyak 59 kasus. Tahun 2011 ini ditemukan 64 kasus.

Sedangkan kasus malaria pada tahun 2009 ditemukan sebanyak 195 kasus

dan tahun 2010 sebanyak 187 kasus. Tahun 2011 kasus malaria ini meningkat

tajam ditemukan 340 kasus terutama di wilayah kerja Puskesmas Bungus.

Penyebab banyaknya Malaria di Bungus ini d pembukaaiperkirakan akibat

pembukaan lahan baru untuk pembuatan PLTU dan wilayah kerja

berdampingan dengan Pesisir Selatan yang merupakan daerah endemis

malaria.

e. Umur harapan hidup

Umur harapan hidup tahun 2009 adalah 70.4 tahun, tahun 2010 meningkat

menjadi 70.9 tahun dan tahun 2011 sama dengan Tahun 2010.

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 49

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

BAB VI

PEMBIAYAAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN 2011

Selain pembiayaan APBD Kota, dalam pelaksanaan program kesehatan,

Dinas Kesehatan Kota Padang juga ditunjang oleh pembiayaan dari berbagai

sumber antara lain APBN (DAK, Dekon) dan APBD Propinsi dan dana dari bantuan

luar negeri (BLN) .

6.1. PEMBIAYAAN BERSUMBER APBD KOTA PADANG

Tabel 6.1.

Anggaran Belanja APBD Kota Padang Tahun 2009- 2011

No Kegiatan Belanja Jumlah (Rp)

2009 2010 2011

1

a

2

a

b

c

Belanja tidak langsung

Belanja Pegawai/

Personalia

Belanja Langsung

Belanja Pegawai

Belanja Barang dan Jasa

Belanja Modal

34.130.632.391,10

1.464.015.349,90

7.829.745.200

7.991.081.000

37.151.248.650,54

1.051.461.360

11.649.167.554

2.227.891.314

40.228.208.566,37

961.146.300

13.260.414.000

1.490.896.500

Jumlah

51.415.473.941

52.079.768.878,54

55.940.665.366,37

Sumber : DKK Padang

Tabel di atas menggambarkan jumlah anggaran belanja kesehatan untuk Dinas

Kesehatan Kota Padang yang bersumber dari APBD. Terlihat peningkatan jumlah

belanja tidak langsung, ini dikarenakan kenaikan gaji pada tahun 2011 sebanyak 5

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 50

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

%. Belanja barang dan jasa juga meningkat, ini dikarenakan meningkatkan premi

jamkesmas, sedangkan belanja modal berkurang karena adanya bantuan luar

negreri untuk pembangunan pasca gempa. Realisasi anggaran pada tahun

2009sebesar 96,5 % , tahun 2010 meningkat sebesar 97,97 %, dan tahun ini sedikit

menurun sebesar 94,51 %. Hal ini disebabkan oleh dana premi jamkesmas baru

masuk pada anggaran perubahan sedangkan DPPA baru disahkan bulan oktober

2011, sehingga waktu pelaksanaan hanya 3 bulan. Realisasi anggaran ini terlihat

pada grafik berikut ini.

Grafik 6.1

Realisasi anggaran APBD DKK Padang Tahun 2011

6.2. PEMBIAYAAN BERSUMBER SELAIN APBD KOTA PADANG

Sumber dana diluar APBD berasal dari :

1. Dana APBD propinsi: Program peningkatan gizi sebesar Rp. 2.225.000,-

2. Dana Bantuan luar Negeri : Surveilans Polio sebesar Rp.5.981.875,-

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 51

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

3. Dana APBN : Pamsimas sebesar Rp. 226.280.000,-

Tabel 6.2.

Sumber-sumber Lain Pembiayaan Kesehatan Tahun 2009- 2011

No Sumber Kegiatan Belanja

Jumlah (Rp.) % 2009 2010 2011 2009 2010 2011

1 2 3 4 5 6

NLR (Nederland Leprose) ISS GAVI BLN APBN WHO BNPB

Kusta Imunisasi Surveylance epidemiologi PAMSIMAS Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Program Perbaikan Gizi Pengembangan desa siaga Bansos Jamkesmas Campak pasca gempa Kes.Gizi dan KIA Kegiatan DBD

2.400.000.- 19.255.000.- 15.360.000.- 231.295.000.- 34.800.000,- 85.260.000,- 70.985.000,- 27.919.250,- 54.000.000,- 200.830.000,-

0

0

2.400.000,-

0 12.960.000,- 311.400.000,- 43.850.000,- 119.365.000,- 75.410.000,-

0

0

0 2.843.479.400 275.000.000,-

5.981.875

226.280.000

2.225.000

50

100

84,4

64,2

57,9

37,9

89

99,62

65

100

0

0

100

0

100

89.2

76.74

63.83

91.15

0

0

0

41.49

100

100 98,3 100

JUMLAH 742.104.250 3.683.864.400 8.206.875 75.60 44.95 100

Sumber :DKK Padang

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 52

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

BAB VII

PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator

pelayanan kesehatan dan capaian program kesehatan denngan menggunakan tolok

ukur target. Tabel berikut ini menggambarkan capaian indikator Standar Pelayanan

minimal (SPM) bidang kesehatan dari tahun 2008-2011.

Tabel 7.1.

Indikator Kinerja SPM Kota Padang Tahun 2008-2011

NO NAMA INDIKATOR HASIL REALISASI Target

2011 (%) 2008 2009 2010 2011

1 Cakupan kunjungan ibu hamil K4

88 89,26 90,30 94,04

91

2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

100 99,46 77,81 100

67

3

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

80 87,83 90,57

93,10

91

4 Cakupan pelayanan nifas 79 54,88 90,57 86,38 88

5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

54 88,46 97,30 82,68

89

6 Cakupan kunjungan bayi 81 111,40 96,75 77,37 92

7 Ckupan desa/ kelurahan Universal Child

84 86,54 100,00 95,19

92

8 Cakupan pelayanan anak balita

52 53,19 79,71 63,18

82

9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bln

100 100,00 100,00 100

100

10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

100 100,00 100,00 100

100

11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

95 92,31 92,88 94,53 100

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 53

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

12 Cakupan peserta KB aktif 66 72,94 75,84 66,73 75

13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit

a. AFP Rate per 100.000 penduduk < 15 tahun

0 120 100,00 270,50

100

b. Penemuan penderita pneumonia balita

9 9,47 9,71 6,76

80

c. Penemuan pasien baru TB BTA positif

36 56,54 61,99 70,13

70

d. Penderita DBD yang ditangani

100 100 100,00 100

100

e. Penemuan penderita diare 100 123 35,16 35,74 100

14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin

120 100 121,91 91,37 100

15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

100 100 0,92 11,34 100

16

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan RS di kab/kota

100 100 100,00 27,71 100

17

Cakupan desa/ kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 24 jam

100 100 100,00 96 99

18 Cakupan desa siaga aktif 80 38,46 23,08 27,88 60

Keberhasilan pembangunan kesehatan dapat dilihat dari pencapaian standar

pelayanan minimal (SPM bidang kesehatan) yang telah ditetapkan oleh kota masing-

masing kota sesuai dengan kemampuan daerah. Dari tabel diatas dapat dillihat

perkembangan capaian indikator yang cenderung meningkat, hal ini menunjukkan

keseriusan Dinas Kesehatan Kota dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan di

Kota Padang. Walaupun masih ada beberapa indikator yang masih belum bisa

dilihat perbandingan capaiannya, dikarenakan penghitungan dan defenisi

operasional yang kurang tepat dari indikator tersebut.

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 54

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Pencapaian program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2011

berdasarkan bidang membawahinya dapat dilihat dalam uraian sebagai berikut :

7.1. SEKRETARIAT

Kedudukan Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Padang sebagai unsur

membantu Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang dengan tugas pokok

melaksanakan kewenangan dibidang sekretariat mempunyai tiga Sub. Bagian

Yaitu Sub.Bagian Umum & Kepegawaian, Sub. Bagian Keuangan dan Sub.

Bagian Penyusunan Program yang dipimpin oleh Sekretaris dan bertanggung

jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang.

7.1.1 Sub.Bagian Umum & Kepegawaian

Pada tahun 2011 setelah mengalami beberapa perubahan sub.bag umum

dan kepegawaian mempunyai total dana program sebesar Rp.

2.548.224.400,-. Total dana program yang direalisasikan adalah sebesar Rp

2.301.997.349,- ( 90,34 % ).

Kegiatan yang rumah tangga dan kepegawaian yang telah dilaksanakan pada

sub bagian Umum &Kepegawaian antara lain :

A. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Dalam rangka untuk melaksanakan tertib administrasi perkantoran maka

perlu dilakukan berbagai kegiatan yang mendukung pelaksanaan

administrasi Perkantoran antara lain :

Penyediaan jasa surat menyurat.

Penyediaan jasa komunikasi , sumber daya listrik, air dan telepon.

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 55

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan

dinas/operasional.

Penyediaan jasa kebersihan kantor.

Penyediaan alat tulis kantor.

Penyediaan barang cetakan dan pengandaan.

Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor.

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang – undangan.

Penyediaan makanan dan minuman.

Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah.

Penyediaan peralatan kebersihan kantor.

Peningkatan pelayanan jasa publik.

Peningkatan Pelayanan administrasi dan pelayanan kantor

B. Program Peningkatan Peningkatan Sarana dan Prasarana

Dalam rangka untuk melaksanakan program peningkatan sarana dan

prasarana maka Dinas Kesehatan Kota Padang melaksanakan kegiatan

kegiatan antara lain :

Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.

Pemeliharaan rutin /berkala kendaraan dinas/operasional.

Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan dan peralatan kantor.

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 56

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Pencapaian Program pada Subag.Umum dan Kepegawaian

A. Realisasi Program

Sub.bag Umum dan Kepegawaian pada tahun 2011 sesuai dengan rencana

kerja tahun 2011 telah melaksanakan beberapa program pelayanan yaitu :

Tabel 7.2

Realisasi Program Sub.Bag Umum dan KepegawaianTahun 2011

No Program Renja

(%)

Realisasi

Fisik (%)

Anggaran (%)

I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1. Penyediaan jasa surat menyurat 100 100 Rp. 900.000,-

2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 100 100 Rp. 188.005.129,-

3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas / operasional

100 100 Rp. 6.961.000,-

4. Penyediaan jasa kebersihan kantor 100 100 Rp. 168.721.000,-

5. Penyediaan alat tulis kantor ( ATK ) 100 100 Rp. 79.342.800,-

6. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 100 100 Rp. 129.185.200,-

7. Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor

100 100 Rp. 9.700.500,-

8. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang - undangan 100 100 Rp. 25.695.000,-

9. Penyediaan makanan dan minuman 100 100 Rp. 22.305.000,-

10. Rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah 100 100 Rp. 45.687.900,-

11. Penyediaan peralatan kebersihan 100 100 Rp. 30.463.000,-

12. Penyediaan jasa pelayanan publik 100 100 Rp. 472.089.020,-

II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

13. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor 100 100 Rp. 37.917.500,-

14. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional 100 100 Rp. 786.529.300,-

15. Pemeliharaan rutin / berkala peralatan dan perlengkapan gedung kantor

100 100 Rp. 72.570.000,-

III Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

16. Pembinaan pendataan aset dan manajemen keuangan di puskesmas

100 100 Rp. 35.000.000,-

IV Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

17. Pengadaan Bahan Logistik ( Bahan Habis Pakai Medis ) 100 100 Rp. 40.120.000,-

V. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

18. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya 100 100 Rp. 125.825.000,-

VI. Program Peningkatan&pengembangan pengelolaan keuangan daerah

19. Inventarisasi dan labelisasi aset tetap SKPD 100 100 Rp. 24.980.000,-

Jumlah Total 100 100 Rp.2.301.997.349,-

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 57

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

B. Administrasi Kepegawaian

Administrasi kepegawaian yang dilaksanakan pada tahun 2011 adalah :

a. Pengurusan kenaikan gaji berkala sebanyak 276 orang

b. Pengurusan kenaikan pangkat, terbagi dalam 2 (dua) periode, yaitu :

a. April sebanyak 111 orang, dengan rincian :

99 orang angka kredit dan 12 orang reguler

5 orang Gol.IV, 69 orang Gol.III, 34 orang Gol.II dan 3 orang Gol.I

b. Oktober sebanyak 113 orang, dengan rincian :

100 orang angka kredit dan 13 orang reguler

4 orang Go.IV, 67 orang Gol.III dan 42 orang Gol. II

c. Pengurusan mutasi/pindah pegawai, yaitu 43 orang masuk ke kota Padang

dan 13 orang keluar kota Padang

d. Pegawai titipan dari Pemko Padang (DKK Padang) ke daerah lain sebanyak 8

orang, dan pegawai titipan dari daerah lain ke Pemko Padang (DKK Padang)

sebanyak 3 orang.

e. Pengurusan pensiun sebanyak 16 orang

f. Pengurusan cuti dan DP3

g. Tenaga PTT, Honor dan Volunteer

C. Pengadaan Barang Habis Pakai dan Aset / Inventaris

Pengadaan barang habis pakai pada tahun 2011 meliputi :

1. Pengadaan peralatan kebersihan yang dilakukan pada bulan April 2011

dengan rekanan CV. Arsa sebesar Rp. 29.588.000,- ( SPK No. 25.03 / PPBJ -

Sekre – Umum / DKK/ IV / 2011 tanggal 18 April 2011 )

Page 58: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 58

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

2. Pengadaan alat tulis kantor (ATK) dilakukan bulan April 2011, dengan

rekanan PD. Teratai Jaya sebesar Rp. 78.467.800,- ( SPK No.46.05 / PPBJ –

Sekre - Umum / DKK / IV / 2011 tanggal 4 April 2011 )

3. Pengadaan bahan logistik ( bahan habis pakai medis ) yang dilaksanakan

pada bulan April 2011 dengan rekanan CV. Amanah Medilab sebesar Rp.

39.245.000,- ( SPK No.28.03 / PPBJ – Sekre - Umum / DKK/ IV / 2011

tanggal 4 April 2011 )

4. Pengadaan barang cetakan dilakukan pada bulan April 2011 dengan rekanan

CV. Multi Perdana sebesar Rp. 93.810.500,- ( SPK No. 37.04 / PPBJ – Sekre-

Umum / DKK / IV / 2011 tanggal 7 April 2011 )

Barang habis pakai tersebut didistribusikan ke seluruh puskesmas yang

ada di kota Padang ( 20 puskesmas ), gudang farmasi dan bidang serta

sekretariat di Dinas Kesehatan Kota Padang, kecuali pengadaan bahan habis

pakai medis hanya untuk puskesmas. Pendistribusian tersebut berdasarkan

kebutuhan dan luas cakupan pelayanan.

Untuk pengadaan aset / inventaris (belanja modal) dilakukan oleh bidang

jaminan dan sarana kesehatan (Jamsarkes). Sub.bag umum dan kepegawaian

berperan dalam proses penerimaan dan pendistribusian barang, serta

pemeliharaan aset. Adapun aset yang berasal dari belanja modal tahun 2011

adalah sebagai berikut :

Page 59: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 59

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel 7.3

Daftar Penambahan Aset / Belanja ModalTahun 2011

No Nama Barang Rekanan/SPK Merk/Type Jumlah Total Harga (Rp)

1. Almari kayu

- Almari arsip

- Almari status

- Almari pustaka

CV. Billysarius

SPK No.116 / Sarkes

–DKK / VI - 2011

tanggal 6 Juni 2011

35 buah

-15 buah

-15 buah

-5 buah

Rp. 91,080,000,-

- @Rp. 2.634.500,-

- @Rp. 2.640.000,-

- @Rp. 2.392.500,-

2. Meubiler

- Meja ½ biro

- Kursi susun

- Kursi tunggu pasien

CV. Billysarius

SPK No. 122 / Sarkes

–DKK / VI - 2011

tanggal 6 Juni 2011

58 buah

-20 buah

-50 buah

- 8 buah

Rp. 40.656.000,-

-@Rp. 1.193.500,-

-@Rp. 239.800,-

-@Rp. 599.500

3. Notebook CV. Indo Global

SPK No. 110 / Sarkes

– DKK / VI – 2011

tanggal 1 Juni 2011

Sony Vaio VPC

EA23FM Black

3 buah RP. 29.865.000,-

4. Palet & rak besi obat

- Palet

- Rak besi obat

CV. Billysarius

SPK No. 151 / Sarkes

– DKK / VI – 2011

tanggal 22 Juni 2011

11 buah

7 buah

4 buah

Rp. 34.766.600,-

-@Rp. 700.480,-

[email protected],-

5. Alat2 kedokteran

umum

- Tensimeter

- Stetescope

- USG

-Timbangan digital bayi

-Emergency medical

set

-Tempat tidur / periksa

pasien

-Fetal doppler

-Microscope binokuler

PT. Tiga Putri

Farmalab

SPK No. 215 / Sarkes

– DKK / VIII – 2011

tanggal 11 Agustus

2011

-Riester/Nova

-Riester/Dupplex

-Chison/8300

-Yamazaki / Standard

-Sohgen/EuromedO2

-Nuritek / NT 007 -

00BSS

-Summit doppler /

L350R

-CX 21

1 Paket Rp.314.940.000,-

-@Rp. 1.942.000,-

-@Rp. 583.000,-

[email protected],-

-@Rp. 631.000,-

-@Rp. 63.271.000,-

-@Rp. 7.206.000,-

-@Rp. 18.839.000,-

-@Rp. 17.476.000,-

6. Gedung bangunan Dana DAK Rp. 585,934,800,-

Total Belanja Modal Rp 1,097,242,400,-

Setiap aset yang didistribusikan mempunyai berita acara serah terima yang

ditandatangani oleh kepala DKK Padang dan penerima aset (sekaligus

Page 60: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 60

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

penanggung jawab aset tersebut). Berita acara tersebut juga mencantumkan

ketentuan – ketentuan yang harus dipatuhi oleh penerima aset.

D. Inventarisasi dan Labelisasi Aset

Pada tahun 2011 Pemerintah Kota Padang melaksanakan kegiatan

inventarisasi dan labelisasi aset daerah yang melibatkan seluruh SKPD yang

ada, termasuk aset yang ada di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang.

Aset yang didata adalah aset per 31 Desember 2010. Kegiatan tersebut

dilaksanakan mulai dari Bulan Oktober sampai dengan Desember 2011, yang

melibatkan seluruh pengurus barang yang ada di lingkungan DKK Padang.

Dana untuk pelaksanaan kegiatan tersebut dimasukkan dalam anggaran

perubahan DKK Padang tahun 2011, yaitu sebesar Rp.25.000.000,-, dengan

jumlah realiasasi anggaran kegiatan sebesar Rp. 24.980.000,- (99,92 %).

7.1.2. Sub Bagian Keuangan

Sesuai dengan bidang tugasnya, Bendaharawan di bawah lingkungan Dinas

kesehatan telah melakukan pembukuan / administrasi keuangan serta

pembuatan SPJ setiap bulan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sub.Bag

Keuangan dalam rangka melaksanakan kegiatannya telah melakukan

administrasi keuangan baik kegiatan langsung dan kegiatan tak langsung

dengan perincian sebagai berikut :

Page 61: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 61

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

A. Anggaran

A.1. Pendapatan / Penerimaan

Dibidang penerimaan daerah Dinas Kesehatan sesuai dengan Peraturan daerah

No. 3 tahun 2000 tentang retribusi pelayanan Kesehatan berperan memberikan

dukungan bagi terlaksananya upaya kegiatan ektensifikasi dan intensifikasi

penerimaan daerah. Kewajiban tugas Dinas Kesehatan Kota Padang untuk

melakukan pemungutan secara operasional dilaksanakan melalui retribusi atas

pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh Unit Pelaksana Teknis, Adapun

penerimaan retribusi kesehatan di UPT Dinas Kesehatan Kota Padang berupa

karcis Umum, Pelayanan Gigi, dan Laboratorium (sampai dengan maret 2009).

h P h N .5 T h 9 “P G

pemberian uang transportasi Rp.2000,- ”

retribusi pelayanan kesehatan tidak dipungut lagi, kecuali surat keterangan

kesehatan umum, surat keterangan kesehatan pelajar dan umum, serta

ambulance.

A.2. Belanja /Pengeluaran Yang Berasal Dari :

a. APBD Kota Padang :

Dari APBD Kota Padang termasuk dana DAK yang dialokasikan ke Dinas

Kesehatan Kota Padang sebanyak Rp. 55.940.665.366,37. dan terealisasi

sebesar Rp. 52.871.010.353,- (94,51% ) . Anggaran ini alokasikan untuk

kegiatan – kegiatan belanja tak langsung dan belanja langsung.

Dana yang berasal dari APBD Propinsi teralokasi untuk kegiatan peningkatan

gizi masyarakat sebesar Rp. 2.250.000,-

Page 62: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 62

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

b. Dana APBN :

Dana APBN untuk Dinas Kesehatan Kota Padang berupa dana BOK yaitu

sebesar Rp. 1.500.000.000,- terealisasi sebanyak 94,19 % .

Kegiatan Pamsimas mendapat dana sebesar Rp. 226.280.000,- dan

terealisasi 98,3 %

c. Dana – Dana Lainnya

Program Dinas Kesehatan Kota Padang yang dianggarkan menggunakan

dana lainnya:

BLN

Surveilanse Polio : Rp.5.981.875 terealisasi 100 %.

B. BELANJA TIDAK LANGSUNG

Belanja Pegawai /Personalia :

Anggaran ini dialokasikan dalam rangka memenuhi kebutuhan gaji dan tunjangan

Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang. Tujuannya

adalah memenuhi biaya gaji dan tunjangan –tunjangan lain berupa :

Gaji pokok PNS

Tunjangan keluarga

Tunjangan jabatan

Tunjangan fungsional

Tunjangan fungsional umum

Tunjangan beras

Tunjangan PPh / tunjangan khusus

Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja.

Page 63: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 63

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tunjangan penghasilan berdasarkan tempat kerja.

Dari anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Padang Dinas Kesehatan

Kota Padang, untuk belanja Aparatur ( Tidak Langsung ) mendapat sebesar

Rp.40.228.208.566,37,- terealisasi sebesar Rp.39.695.783.730,- (98,67% ) dan dana

tersebut dialokasikan untuk biaya belanja Pegawai ( Gaji/ Tunjangan PNS ).

7.1.3. Sub Bagian Penyusunan Program

Sub Bagian Penyusunan Program selama tahun 2010 telah

melaksanakan kegiatan yang bersifat perencanaan dan Pelaporan. Kegiatan

yang berupa perencanaan, diantaranya adalah membuat Rencana Kerja,

Rencana Kerja Anggaran, melaksanakan Proses Pembuatan RKA sampai

menjadi DPA melalui proses entry data ke aplikasi SIPKD, Konsultasi RKA/DPA

ke Bagian Keuangan Pemko Padang, Mengikuti Musrenbang, membuat

Renstra, Penetapan Kinerja (Tapkin), Pembinaan perencanaan ke Puskesmas

dan mengikuti kegiatan lain yang dilaksanakan oleh Pemda. Sedangkan

kegiatan yang bersifat pelaporan adalah Pembuatan Laporan Tahunan Dinas

Kesehatan, buku Profil Kesehatan Kota Padang dan LAKIP.

Subag penyusunan program telah menerapkan sistem satu pintu untuk

manajemen data dimulai pada tahun 2010, dimana sumber data kesehatan baik

program maupun keuangan dari Dinas Kesehatan Kota Padang telah

dipusatkan di subag penyusunan program.Sehingga kegiatan pengolahan data

dan pendistribusian data dan informasi kesehatan dilaksanakan di sub

Page 64: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 64

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

bagianini, baik itu data yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk penelitian

maupun data untuk lintas program dan sektoral yang terkait.

Gambar 7.1.

Aplikasi Infokes Pelaporan Puskesmas

Gambar diatas menunjukkan sistem online yang telah digunakan untuk

pengolahan laporan Puskesmas. Proses dan sistem pengolahan data juga

dikembangkan dari SIKNAS ONLINE ke sistem informasi kesehatan daerah

(SIKDA) melalui sebuah aplikasi Infokes yang merupakan sistem pengolahan

data pelaporan di puskesmas dan DKK Padang. Aplikasi ini merupakan hibah

dari Dinas kesehatan Propinsi untuk semua Puskesmas dan DKK Padang,

pada tahun 2011 semua Puskesmas sudah menggunakan aplikasi infokes ini

secara online berbasis web yang diluncurkan bulan juni 2011. Sehingga

operator SIKDA puskesmas dapat mengentrikan laporan dari mana saja, baik di

Page 65: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 65

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

kantor, di rumah ataupun dari warnet. Dengan ini diharapkan tidak ada kendala

teknis lagi seperti yang dialami tahun lalu.

Berikut daftar Puskesmas yang telah mengentry laporannya ke aplikasi

infokes online :

Gambar 7.2.

Monitoring Data Per-Puskesmas Pada Aplikasi Infokes Online

7.2. BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

7.2.1. Seksi Perencanaan Pendayagunaan SDMDanDiklat

7.2.1.1. Penilaian Angka Kredit

Dalam rangka pengembangan karir dan peningkatan profesionalisme

Pegawai Negeri Sipil yang menjalankan tugasnya di bidang kesehatan, saat ini

telah ditetapkan jabatan fungsional kesehatan sebanyak 27 Jenis.

Pengembangan jabatan fungsional kesehatan berbasis kompetensi dilakukan

Page 66: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 66

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

agar setiap pejabat fungsional meningkatkan kinerjanya sesuai dengan tujuan

dan sasaran organisasi dengan standar kinerja yang telah ditetapkan.

Jabatan fungsional kesehatan yang sudah ada di lingkungan Dinas

Kesehatan Kota Padang adalah Jabfung Dokter/Dokter Gigi, Jabfung

Perawat/perawat gigi, Jabfung Bidan, Jabfung Asisten Apoteker, Jabfung

Analis, Jabfung Sanitarian, Jabfung Nutrisionis, Jabfung Adminkes, Jabfung

PKM, Jabfung Rekam Medik, Jabfung Epidemiologi. Masing-masing Jabfung ini

sudah mempunyai tim penilai yang terdiri dari Ketua Tim Penilai dan Anggota

sesuai dengan SK Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Nomor:

587/Tim.PAK/SDM/DKK-2011 tentang Susunan Tim Pengelola dan Penilai

Angka Kredit Jabatan Fungsional Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padang.

Dengan adanya jabatan fungsional ini maka setiap tenaga kesehatan yang

telah ditetapkan sebagai tenaga fungsional tertentu, harus membuat Daftar

Usulan Penilaian Angka Kredit (Dupak) dengan periode 2 kali 1 tahun yaitu

pada bulan Januari s/d Juni dan Juli s/d Desember. Dupak yang dibuat diajukan

ke Tim Penilai Angka Kredit di Dinas Kesehatan Kota Padang.

Dalam melaksanakan kegiatan penilaian jabatan fungsional kesehatan

pada bulan Mei 2011 didakan pertemuan dengan semua tim penilai angka

kredit (sesuai dengan SK Kepala DKK Padang, No 587/Tim. PAK/SDM-

DKK/2011 tentang pembentukan Susunan Tim Pengelola dan Penilai Angka

Kredit Jabatan Fungsional Kesehatan. Sedangkan untuk pembinaaan dan

pemantauan jabatan fungsional kesehatan yang ada di puskesmas dilakukan

bimbingan teknis ke Puskesmas.

Page 67: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 67

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel 7.4. Data Jumlah Tenaga Fungsional DKK Padang Tahun 2011

NO Jababatan Fungsional

Jumlah Jabfung

Jumlah Dupak Masuk

Persentase (%)

1 Dokter Umum 60 22 37

2 Dokter Gigi 50 26 52

3 Perawat Gigi 25 19 76

4 Perawat 234 107 46

5 Bidan 215 135 63

6 Asisten Apoteker 52 38 73

7 Laboratorium Kes 39 27 69

8 Kesling 24 14 58

9 Nutrisionis 33 25 76

10 Adminkes 24 14 58

11 PKM 3 2 67

12 Rekam Medis 9 3 33

Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 12 jenis jabatan

fungsional yang ada di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang. Dari 12

jenis jabatan fungsional di atas bisa dilihat jabatan fungsional yang paling

banyak adalah perawat (234 orang) diikuti oleh jabatan fungsional bidan (215

orang). Jabatan fungsional yang paling sedikit adalah jabatan fungsional PKM

yang berjumlah 3 orang. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa

persentase jabatan fungsional yang paling banyak memasukkan dupak

adalah jabatan fungsional nutrisionis dan perawat gigi, masing masing 76 %,

diikuti jabatan fungsional asisten apoteker yaitu 73 %. Jabatan fungsional

yang paling sedikit memasukkan dupak adalah dokter umum yaitu 37 %.

7.2.1.2. Penerbitan Rekomendasi Izin dan Tugas Belajar

Dalam rangka peningkatan sumberdaya manusia kesehatan, maka

tenaga kesehatan yang akan melanjutkan jenjang pendidikan, harus

mendapatkan Rekomendasi izin belajar dan tugas belajar dari Kepala Dinas

Kesehatan Kota Padang. Tugas Belajar diberikan kepada petugas kesehatan

Page 68: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 68

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

yang jadwal kuliahnya pada jam kerja, sementara Izin Belajar diberikan

kepada petugas yang jadwal kuliahnya di luar jam kerja.

Pemberian rekomendasi izin dan tugas belajar ini mengacu kepada

Peraturan Walikota Padang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Tugas

Belajar, Izin Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat Negara di

Lingkungan Pemerintah Kota Padang.

Persyaratan umum bagi pegawai tugas belajar sebagaimana yang

tercantum dalam pasal 9 pada Perwako No 16 tahun 2009 adalah sbb:

a. Telah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil dengan masa kerja minimal

4 tahun.

b. Pangkat/golongan minimal adalah pengatur (IIc)

c. Mempunyai unsur- unsur nilai DP3 minimal baik.

d. Tidak sedang dalam menjalani proses pelanggaran peraturan disiplin

pegawai negeri sipil

e. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin berat

f. Berbadan sehat menurut surat keterangan dokter

g. Bidang studi yang akan ditempuh mempunyai hubungan atau sesuai

dengan tugas pekerjaannya.

h. Memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan atau

penyelenggaraan tugas belajar yang meliputi:

1. Dasar Pendidikan

2. Persyaratan akademik

3. Bersedia menandatangani Surat Perjanjian Tugas Belajar sesuai

dengan peraturan yang berlaku

Page 69: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 69

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

4. Batas usia untuk program Diploma dan Sarjana maksimal 30 tahun

5. Batas usia untuk program Pasca Sarjana maksimal 40 tahun

Persyaratan dan tatacara izin belajar sebagaimana tercantum pada

pasal 17 pada Perwako No 16 tahun 2009 sbb:

a. Berstatus pegawai negeri sipil atau pejabat negara dan memiliki masa

kerja minimal 4 tahun.

b. Pangkat atau golongan minimal Pengatur (IIc)

c. Program pendidikan, bidang studi atau spesialisasi pendidikan yang diikuti

sesuai dengan kebutuhan formasi jabatan SKPD.

Tabel 7.5. Data Pegawai Izin Belajar dan Tugas Belajar

Di Lingkungan DKK Padang Sampai Tahun 2011

Strata Pendidikan Jumlah Izin

Belajar Jumlah Tugas

Belajar

D III Keperawatan Gigi 0 4

D III Kebidanan 24 4

D III Keperawatan 0 0

D IV Kebidanan Pendidik 11 7

D IV Kesehatan Lingkungan 6 0

S 1 21 9

S 2 9 5

PPDS 0 21

Jumlah 71 orang 50 orang

Dari tabel 7.5 dapat dilihat bahwa pegawai yang dikeluarkan

rekomendasi izin belajar sampai tahun 2011 (kondisi pada 2011 masih kuliah)

adalah 71 orang dan pegawai tugas belajar 50 orang.

Untuk tahun 2011, rekomendasi tugas belajar yang diberikan

sebanyak 18 orang dan rekomendasi izin belajar adalah 29 orang diantaranya

Page 70: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 70

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

2 orang pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang yang bahan

izin belajar atau tugas belajar yang sudah dikirim ke BKD tidak dapat

diterbitkan SK tugas belajar dari Walikota maupun SK izin belajar dari

Sekretaris Daerah disebabkan karena ada beberapa persyaratan

sebagaimana yang tercantum pada Perwako No 16 tahun 2009 yang tidak

terpenuhi.

Tabel.7.6 Data PNS yang selesai Izin Belajar dan

Tugas Belajar Tahun 2011.

No. Jenis Pendidikan Izin

Belajar Tugas Belajar Jumlah

1 DIII Kebidanan 8 - 8

2 DIII Keperawatan - 1 1

3 DIV Kebidanan 16 6 22

4 S1 Bidan Komunitas - 3 3

5 S2 2 - 2

JUMLAH 26 10 36

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah PNS yang menyelesaikan

izin dan tugas belajar tahun 2011 adalah sebanyak 36 orang.

7.2.1.3. Pemberian Izin PKL, Pengambilan Data dan Penelitian

DKK Padang dan 20 Puskesmas yang ada merupakan lahan PKL,

pengambilan data dan penelitian bagi Institusi Pendidikan Kesehatan (negeri

maupun swasta) dan Institusi Non Kesehatan yang ada di Kota Padang.

Jumlah Institusi Kesehatan yang ada di Kota Padang adalah 49 institusi.

Kendala yang dihadapi saat ini adalah jadwal yang bersamaan dari

masing masing institusi untuk melaksanakan PKL khususnya untuk praktek

klinik kebidanan atau klinik keperawatan. Puskesmas rawatan yang ada 7

puskesmas yaitu Puskesmas Air Dingin, Lubuk Buaya, Pauh, Nanggalo,

Page 71: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 71

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Seberang Padang, Bungus dan Padang Pasir (khusus puskesmas Padang

Pasir pasca gempa tidak memungkinkan untuk dilaksanakan praktek klinik),

akibatnya mahasiswa dari beberapa institusi bertumpuk di puskesmas

rawatan ini.

7.2.1.4. Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda)

Rakerkesda dilaksanakan pada tanggal 14 s/d 17 April tahun 2011 di

H D‟H B j h 5

orang pimpinan puskesmas, 20 orang pejabat struktural di lingkungan Dinas

Kesehatan Kota Padang, Komisi D DPRD TK II, Bapeda, RSUD, BPM-PK ,

BPM-KB dan PKK Kota Padang Narasumber Rakerkesda adalah 1 orang

Narasumber dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 1 orang

Nasumber dari Dinas Kesehatan Kota Padang, dan 6 orang Narasumber dari

Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang.

Rapat Kerja Kesehatan daerah kota Padang ini dilaksanakan untuk

menyelaraskan kegiatan yang tersusun di puskesmas dengan kegiatan

dukungan di Dinas Kesehatan Kota Padang yang mempunyai daya ungkit

dalam rangka percepatan pencapaian target MDGs. Adapun tema pada

h 11 h “ M h M j

M D v G MDG 15 “.

Hasil dari raker ini adalah tersusunnya rencana aksi kota padang dalam

rangka pencapaian target MDGs 2015.

Page 72: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 72

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

7.2.2.Seksi Promosi Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat

7.2.2.1. Kelurahan Siaga

Kelurahan Siaga adalah Kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan

sumberdaya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi

masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara

mandiri. Kelurahan Siaga dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Kesehatan RI Nomor:564/Menkes/SK/VIII/2006.Pengembangan Kelurahan

Siaga dilaksanakan melalui pembentukan Pos Kesehatan Kelurahan

(Poskeskel) yaitu salah satu Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

(UKBM) yang dibentuk dalam rangka menyediakan/mendekatkan pelayanan

kesehatan bagi masyarakat yang meliputi kegiatan peningkatan hidup sehat

(Promotif), pencegahan penyakit (Preventif) dan pengobatan (Kuratif) yang

dilaksanakan oleh tenaga kesehatan terutama bidan dengan melibatkan kader

dan tenaga sukarela lainnya.

Perkembangan Kelurahan Siaga di Kota Padang adalah ditandai dengan

dibangunnya 29 Poskeskel dari dana Pemerintah (APBN, APBD), PNPM dan

swadaya masyarakat. Pelatihan bidan siaga dan kader siaga telah

dilaksanakan seperti terlihat dalam tabel berikut :

Page 73: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 73

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel 7.7. Data dokter, Bidan dan Kader Kelurahan Siaga Yang Telah

Dilatih Sampai Dengan Tahun 2011

No PUSKESMAS DOKTER BIDAN KADER

1 Seberang Padang 1 3 4

2 Pemancungan 0 2 10

3 Rawang 0 3 4

4 Padang Pasir 1 5 10

5 Ulak Karang 0 2 56

6 Alai 1 4 4

7 Air Tawar 1 3 12

8 Andalas 1 4 10

9 Nanggalo 0 3 6

10 Lapai 0 3 6

11 Kuranji 0 2 4

12 Belimbing 0 2 2

13 Ambacang 1 4 28

14 Pauh 0 5 6

15 Lubuk Kilangan 0 7 13

16 Lubuk Begalung 1 9 150

17 Pengambiran 0 5 10

18 Bungus 1 1 4

19 Lubuk Buaya 1 5 14

20 Air Dingin 1 5 4

J U M L A H 10 77 345

Berdasarkan tabel di atas, jumlah bidan yang telah dilatih hanya 77 orang

yang aktif dari 86 orang yang telah mengikuti pelatihan pada tahun 2009.

Tujuh orang bidan sudah tidak aktif lagi karena sudah pindah tugas sebagai

pegawai negeri yang mana sebelumnya bidan tersebut adalah Bidan Pegawai

Tidak Tetap ( PTT).

Page 74: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 74

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel 7.8.Data Pos Kesehatan Kelurahan

di Kota Padang s/d tahun 2011

No PUSKESMAS POSKESKEL JUMLAH

1 Seberang Padang.

Kel. Seb. Padang APBD Kota Padang 2006

1

2 Pemancungan Kel. Bt.Arau APBD Kota Padang 2007 1

3 Rawang Kel. Teluk Bayur PNPM 2010 1

4 Padang Pasir Kel. Rimbo Kaluang APBD Kota Padang 2007,Kp.Pondok 2010 swadaya

2

5 Ulak Karang Kel. Ulak Karang Selatan dari Polindes 2010

1

6 Alai -

7 Air Tawar -

8 Andalas Kel. Kb Marapal am APBD Kota Padang 2007

1

9 Nanggalo -

10 Lapai Kel.Kp.Olo APBD Kota Padang 2007 1

11 Kuranji -

12 Belimbing Kel Gn. Sarik, Kel. Sei Sapih , Kel. Ps. Lalang , Goa APBD Kota Padang 2006

4

13 Ambacang Kel. Lb Lintah APBD Kota Padang 2008, Kel Ps. Ambacang APBD 2010

2

14 Pauh Kel. Kt.Luar, Kel. Limau Manis Selatan APBD Kota Padang 2007, Kel. Pisang APBD Kota Padang 2008

3

15 Lubuk Kilangan Kel. Indarung 08, Tarantang 2009 2

16 Lubuk Begalung

Kel. Tj. Aur APBD Kota Padang 2006, Kel. Cangkeh APBD Kota Padang 2008

2

17 Pengambiran -

18 Bungus Kel.Bungus Barat APBD Kota Padang 2008

1

19 Lubuk Buaya -

20 Air Dingin Kel. Koto Panjang APBD Kota Padang 2007

1

21 Ambacang Kel. Anduring, PNPM 2011 1

22 Padang Pasir Kel. Ujung Gurun, PNPM 2011 1

23 Lubuk Begalung

Kel. Gurun Laweh, PNPM 2011 1

24 Ambacang Kel. Ampang, PNPM 2011 1

25 Andalas Kel. Kubu Dalam Parak Karakah, PNPM 2011

1

26 Andalas Kel. Sawahan Timur, PNPM 2011 1

Jumlah 29

Page 75: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 75

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Pada tabel diatas dijelaskan bahwa terdapat 29 buah Poskeskel

Permanen di Kota Padang. Pada tahun 2011 jumlah Poskeskel bertambah

sebanyak 6 buah dari tahun sebelumnya yang berjumlah 23 buah. Bangunan

Poskeskel tersebut dibangun dari dana APBD sebanyak 19 buah, dari dana

PNPM 7 buah dan dari swadaya masyarakat sebanyak 3 buah.

Tabel 7.9.Tingkat Perkembangan Kelurahan Siaga Aktif

Kota Padang Tahun 2011

NO

PUSKESMAS

Jumlah PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI

Kelurahan JUMLAH % JUMLAH % JLH % JLH %

1 Air Tawar 3 2 66.67 1 33.33 0 0 0 0

2 Ulak Karang 2 2 100 0 0 0 0 0 0

3 Alai 2 2 100 0 0 0 0 0 0

4 Seb Padang 4 2 50 2 50 0 0 0 0

5 Rawang Barat 3 3 100 0 0 0 0 0 0

6 Pemancungan 5 3 60 2 40 0 0 0 0

7 Andalas 10 0 0 9 90 1 10 0 0

8 Padang Pasir 10 8 80 2 20 0 0 0 0

9 Lubuk Buaya 7 5 71.43 2 28.57 0 0 0 0

10 Air Dingin 6 5 83.33 1 16.67 0 0 0 0

11 Nanggalo 3 0 0 3 100 0 0 0 0

12 Lapai 3 3 100 0 0 0 0 0 0

13 Belimbing 3 2 66.66 0 0 1 33.33 0 0

14 Kuranji 2 2 100 0 0 0 0 0 0

15 Ambacang 4 1 25 3 75 0 0 0 0

16 Pauh 9 8 88.89 1 11.11 0 0 0 0

17 L.kilangan 7 5 60 2 40 0 0 0 0

18 L. Begalung 10 5 50 3 30 2 20 0 0

19 Pengambiran 5 5 100 0 0 0 0 0 0

20 Bungus 6 5 85.714 1 14.29 0 0 0 0

Jumlah 104 68 65.38 32 30.77 4 3.85 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat perkembangan

Kelurahan Siaga Aktif Pratama sebanyak 65.38 %, Madya 30.77 %, Purnama

3.85%, sedangkan untuk tingkat Mandiri belum ada.

Page 76: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 76

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

7.2.2.2.Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)

Pondok Pesantren merupakan kelompok masyarakat yang perlu dibina,

yang mempunyai warga belajar yang disebut santri. Kelompok ini juga rawan

dengan masalah kesehatan, oleh sebab itu perlu dibentuk Pos Kesehatan

Pesantren (Poskestren). Poskestren merupakan wujud partisipasi masyarakat

pondok pesantrean dalam bidang kesehatan.

Tabel 7.10. Data Pesantren di Kota Padang Tahun 2011

No Puskesmas Nama Pesantren Jumlah Santri

Jlh Guru

yg sdh dilatih

Jlh Kader Poskestren

1

Air Dingin

- Sabbihisma - Arisalah - Liga Dakwah - Darul Ulum

170 528 57

158

2

37

2 Lubuk Buaya

„- MAS PPMTI Bt. Kabung „- MTs.S Putri Khaira Ummah „- MTs.S. PPIA Al-

Furqan Tg. Hitam

450 25

185

0 0 0

0 0 0

3 Ambacang Thawalif Cubadak Air 123 1 21

4 Bungus Teluk Buo 20 1 3

5 Andalas „- PGAI „- Baya Naska

621 80

0 0

0 0

Jumlah 2417 4 61

Jumlah Pesantren yang ada di Kota Padang sebanyak 11 unit dengan

jumlah santri sebanyak 2.417 orang, guru yang telah dilatih tentang Poskestren

sebanyak 4 orang, dan Kader Poskestren yang telah dilatih sebanyak 61

orang. Adapun kegiatan yang dilakukan terhadap Pesantren yaitu kegiatan

penyuluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan santri, pemeriksaan kesehatan

Page 77: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 77

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

lingkungan pesantren serta pembinaan PHBS di pesantren.Dari 11 pesantren

hanya 3 pesantren yang sudah dibentuk poskestrennya. Tingkat

perkembangan Poskestren di Kota Padang yaitu Pratama 33.33 %, Madya

66.66 %, sedangkan Purnama dan Mandiri belum ada.

7.2.2.3. Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)

Upaya kesehatan kerja menjadi penting pada era industrialisasi sekarang

ini. Pertumbuhan industri yang pesat membuat tenaga kerja formal semakin

banyak yang biasanya tetap diiringi oleh maraknya tenaga kerja informal. Salah

satu wujud kegiatan UKK adalah dibentuknya Pos UKK disektor informal dan

pelaksanaan K3 di sektor formal. Pos UKK merupakan bentuk operasional dari

serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang terencana, teratur

dan berkesinambungan yang diselenggarakan oleh masyarakat pekerja atau

kelompok pekerja yang memiliki jenis kegiatan usaha yang implementasinya

mencakup:

Adanya kerjasama lintas sektoral

Adanya pelayanan dasar kesehatan kerja

Adanya peran serta masyarakat

Kegiatan spesifik yang menjadi ciri pokok Pos UKK, sebagai berikut :

a. Adanya komunikasi, informasi, edukasi dan motivasi tentang ergonomi,

pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, gizi kerja, kebugaran,

penanggulangan stress, hipertensi, bahaya merokok, pencegahan

penyakit menular, keracunan makanan dan lainnya yang berhubungan

dengan keselamatan kerja.

Page 78: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 78

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

b. Kegiatan yang bersifat lintas sektor, dengan peran masing-masing sesuai

dengan profesi dan fungsi sektor yang berkaitan.

c. Pelayanan dasar kesehatan kerja antara lain meliputi P3K, P3P,

pemantauan, penggunaan alat pelindung dan upaya penyehatan

lingkungan kerja.

Jumlah UKK yang ada di Kota Padang adalah 1148 buah yang terdiri dari

berbagai jenis UKK seperti : Pabrik Makanan minuman, bengkel , tukang

jahit/border, perabot , batu merah dan lain-lain.

7.2.2.4 Satuan Karya Bakti Husada (SBH)

Satuan Karya Bakti Husada (SBH) merupakan bentuk partisipasi generasi

muda khususnya pramuka didalam bidang kesehatan. SBH merupakan

bentuk wadah pramuka untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan,

pengalaman dan kesempatan untuk membaktikan diri pada masyarakat dalam

rangka mencapai masyarakat yang sehat.

SBH di Kota Padang (Kwartir Cabang), dan di Kecamatan Kwartir

Ranting. Kegiatan yang telah dilakukan oleh SBH Kota Padang yaitu

pembinaan SBH Kecamatan se Kota Padang, yang pesertanya adalah Kwartir

Ranting se Kota Padang. SBH aktif di Kota Padang berjumlah 8 buah yaitu 1

diwilayah kerja Puskesmas Belimbing, 1 di Andalas, 4 sanggar di wilayah

Puskesmas Lubuk Begalung , dan 2 di wilayah Puskesmas Lubuk Buaya

dengan tingkat perkembangan strata Pratama.

7.2.2.5. Tanaman Obat Keluarga (Toga)

Tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan sebuah lahan atau

pekarangan yang dimanfaatkan untuk mananam tanaman yang berkhasiat

Page 79: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 79

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

sebagai obat. TOGA merupakan wujud peran aktif masyarakat dalam

peningkatan kesehatan dan pengobatan sederhana dengan memanfaatkan

obat tradisionil.

Fungsi utama TOGA adalah menghasilkan tanaman yang dapat

dipergunakan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan, mengobati gejala

dan beberapa penyakit ringan, memperbaiki gizi masyarakat, memperindah

pemandangan dan dapat menambah penghasilan keluarga. Hasil pendataan

tanaman obat keluarga di Kota Padang tahun 2011, seperti terlihat pada tabel

dibawah ini :

Page 80: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 80

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel 7.11. Jumlah Dan Tingkat Perkembangan Taman Obat

Keluarga Puskesmas sekota Padang Tahun 2011

NO Puskesmas Jumlah TOGA

Strata

Pratama % Madya % Purnama %

1. Air Tawar 404 352 87.13 32 7.92 20 4.95

2. Ulak Karang 1200 1188 99 10 0.8 2 0.2

3. Alai 279 279 100 0 0 0 0

4. S.Padang 11 0 0 11 100 0 0

5. Rawang Barat 62 62 100 0 0 0 0

6. Pemancungan 500 275 55 225 45 0 0

7. Andalas 575 326 56.6 168 29.2 81 14

8. Padang Pasir 253 239 94.46 11 4.35 3 1.19

9. Lubuk Buaya 480 305 63.5 175 36.5 0 0

10. Air Dingin 1545 1502 97.2 43 2.8 0 0

11. Nanggalo 2370 0 0 2370 100 0 0

12. Lapai 2107 1442 68.4 441 20.9 224 10.6

13. Belimbing 96 81 84.38 15 15.62 0 0

14. Kuranji 650 536 82.46 114 17.54 0 0

15. Ambacang 70 45 64.28 25 35.71 0 0

16. Pauh 322 265 82.3 57 69.3 0 0

17. Lub. Kilangan 162 100 61.73 62 38.27 0 0

18. Lub. Begalung 370 137 37.03 218 58.92 15 4.05

19. Pengambiran 499 225 45.09 274 54.9 0 0

20. Bungus 4073 4073 100 0 0 0 0

JUMLAH 16.028 11.432 71.33 4.251 26.52 345 2.15

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa tingkat perkembangan TOGA

pada umumnya masih strata Pratama yaitu sebanyak 71.33 %, Madya 26.52

% sedangkan Purnama 12.5 %.

7.2.2.6. Pengobatan Tradisional (Battra)

Berkembangnya pengobatan tradisional di Kota Padang, belum

sepenuhnya dilakukan penataan secara menyeluruh, sehingga diperoleh

pelayanan pengobatan tradisional masih apa adanya dan belum sepenuhnya

mendapat pembinaan, serta masih diragukan bila ditinjau dari segi hygienis,

Page 81: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 81

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

seyogianya dilakukan penataan yang menyeluruh dan bertahap agar

pelayanan pengobatan tradisional aman digunakan, bermutu, bermanfaat,

dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan hukum. Jumlah

pengobatan tradisional di Kota Padang sebanyak 521 orang.

Tabel 7.12. Data Batra Puskesmas Sekota Padang Tahun 2011

NO PUSKESMAS JUMLAH PENGOBATAN TRADISIONAL Jmlh

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Air Tawar 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 2 0 0 0 0 1 0 7

2 Ulak Karang 1 2 1 0 0 0 0 16 14 0 0 0 0 0 0 1 1 36

3 Alai 1 1 1 1 1 0 0 5 17 1 6 4 0 0 0 2 0 40

4 Seberang Padang 0 0 0 0 0 0 0 12 4 0 0 0 0 0 0 1 0 17

5 Rawang Barat 0 0 0 0 0 0 0 2 4 0 2 2 0 0 0 0 0 10

6 Pemancungan 0 0 0 0 0 0 0 1 12 0 2 0 0 0 0 0 0 15

7 Andalas 0 0 0 0 0 0 2 56 10 0 1 0 0 0 0 0 0 69

8 Padang Pasir 1 5 0 0 1 0 1 4 33 0 5 4 6 0 0 5 1 66

9 Lubuk Buaya 0 2 0 3 2 0 0 43 40 0 12 0 1 1 1 4 0 109

10 Air Dingin 0 0 0 3 0 5 0 3 10 0 0 1 15 0 0 0 0 37

11 Nanggalo 1 9 0 0 0 1 0 12 25 0 2 3 1 0 0 0 0 54

12 Lapai 0 3 0 0 0 0 0 4 10 0 0 0 0 0 0 2 0 19

13 Belimbing 0 1 0 5 0 0 0 25 14 0 0 0 0 0 0 0 0 45

14 Kuranji 1 0 0 0 0 1 0 0 16 0 6 0 0 0 0 0 0 24

15 Ambacang 0 1 0 0 0 6 1 3 8

1 2 8 1 0 0 0 0 31

16 Pauh 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 16 0 0 0 0 0 0 21

17 Lubuk Kilangan 0 6 0 0 0 10 0 7 16 0 12 3 0 0 0 0 0 54

18 Lubuk Begalung 0 0 0 0 0 0 3 11 6 0 3 0 0 0 0 0 0 23

19 Pengambiran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 Bungus 0 0 0 0 0 0 0 2 6 0 0 0 0 0 0 0 0 8

Jumlah 5 30 2 12 4 23 7 206 254 2 71 25 24 1 1 16 2 685

Keterangan :

3. Akupuntur 9. Tukang Panggur Gigi 15. Battra Paranormal 4. Tabib 10. Tukang jamu gendong 16. Battra tenaga dalam 5. Sinshe 11. Battra Urut Pijat 17. Battra tusuk jari 6. Dukun Bayi Terlatih 12. Battra Becam 18. Battra pijat refleksi 7. Dukun Bayi Blm Terlatih 13 BattraRamuan 19. Battra Mata

8. Battra patah tulang 14. Battra dgn pendekatan agama

Page 82: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 82

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

7.2.2.7. Posyandu

Posyandu merupakan bentuk UKBM yang paling populer dan

memberikan konstribusi terhadap percepatan penurunan angka kematian ibu

dan bayi. Kegiatan Posyandu dilaksanakan oleh petugas kesehatan dibantu

oleh kader-kader Posyandu. Jumlah kader Posyandu di Kota Padang adalah

sebanyak 3.256 orang. D/S Posyandu rata- rata Kota Padang adalah 52 %.

Tabel 7.13. Jumlah Dan Tingkat Perkembangan Posyandu

sekota Padang Tahun 2011

N0 Puskesmas

Jumlah Posyandu

Strata

Pratama % Madya % Purnama

% Mandiri %

1. Air Tawar 24 0 0 13 54.17 9 37.5 2 8.33

2. Ulak Karang 27 0 0 10 37.04 15 55.56 2 7.41

3. Alai 28 0 0 5 17.86 11 39.29 12 42.86

4. Seb. Padang 23 0 0 8 34.78 11 47.83 4 17.39

5. Rawang 25 0 0 3 12 19 76 3 12

6. Pmancungan 37 0 0 6 16.22 20 54.05 11 29.73

7. Andalas 88 0 0 56 63.64 21 23.86 11 12.50

8. Padang Pasir 70 0 0 25 35.71 40 57.14 5 7.14

9. Lubuk Buaya 76 0 0 35 46.05 26 34.21 15 19.74

10. Air Dingin 60 0 0 41 68.33 11 18.33 8 13.33

11. Nanggalo 42 0 0 12 28.57 18 42.86 12 28.57

12. Lapai 18 0 0 0 0 10 55.56 8 44.44

13. Belimbing 32 0 0 0 0 29 90.63 3 9.38

14. Kuranji 23 0 0 18 78.26 3 13.04 2 8.70

15. Ambacang 28 0 0 15 53.57 10 35.71 3 10.71

16. Pauh 70 0 0 0 0 43 61.43 27 38.57

17. L. Kilangan 43 0 0 10 23.26 30 69.77 3 6.98

18. L.Begalung 61 0 0 5 8.20 44 72.13 12 19.67

19. Pengambiran 45 0 0 4 8.89 35 77.78 6 13.33

20. Bungus 38 0 0 38 1000 0 0 0 0

JUMLAH 858 0 0 304 35.43 405 47.2 149 17.37

Page 83: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 83

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.1 Strata Posyandu DKK Padang Tahun 2011

Dalam rangka meningkatkan kinerja posyandu, maka pada tahun 2011

telah dilakukan pelatihan atau penyegaran kader posyandu serta pembinaan

posyandu percontohan pada masing-masing puskesmas sebanyak 1 unit

posyandu.

Adapun hasil tingkat partisifasi masyarakat membawa balita ke posyandu

seperti yang tertera pada table berikut :

0%

35,43%

47,2%

17,37

%

Page 84: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 84

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel 7.14. Data D/S dan N/D Posyandu

Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2011

No Puskesmas D/S N/D JUMLAH KADER

1 Air Tawar 55.2 88.1 98

2 Ulak Karang 36.4 72.2 116

3 Alai 55.35 79.35 112

4 Seb Padang 65 73.5 74

5 Rawang Barat 63.7 76 75

6 Pemancungan 69.3 77.8 148

7 Andalas 79 80 352

8 Padang Pasir 76.38 84.53 280

9 Lubuk Buaya 71.59 90.66 304

10 Air Dingin 63.1 85.1 236

11 Nanggalo 42.5 69.2 168

12 Lapai 47.7 76.6 72

13 Belimbing 31.93 84.7 139

14 Kuranji 52 88.1 92

15 Ambacang 59.86 88.99 112

16 Pauh 49.55 83.79 280

17 Lubuk kilangan 46.13 73.83 172

18 Lubuk Begalung 56.2 63.2 244

19 Pengambiran 42.4 96.8 225

20 Bungus 67.76 78.53 152

Jumlah 56.55 80.55 3451

7.2.2.8 Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

Pembinaan PHBS sebenarnya terdiri dari beberapa tatanan, namun Dinas

Kesehatan Kota Padang lebih memfokuskan pada tatanan rumah tangga. PHBS

di Rumah Tangga merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah

tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan

sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat, dengan

tujuan terciptanya Rumah Tangga Sehat.

Berikut data hasil survey PHBS rumah tangga tahun 2011.

Page 85: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 85

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel.7.15. Data Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Dinas

Kesehatan Kota Padang Tahun 2011

NO KECAMATAN PUSKESMAS

RUMAH TANGGA

JUMLAH JUMLAH

DIPANTAU

DIPANTAU %

BER PHBS

%

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Padang Barat Padang Pasir 14371 2100 14.61 624 29.71

2 Padang Timur Andalas 20443 2100 10.27 127 6.05

3

Padang Utara

Ulak Karang 4479 500 11.16 132 26.40

4 Alai 4637 420 9.06 87 20.71

5 Air Tawar 3815 230 6.03 75 32.61

6 Padang Selatan

Seb. Padang 4942 840 17 140 16.66

7 Pemancungan 3911 1050 26.85 107 10.2

8 Rawang Barat 5448 630 11.56 74 11.75

9 Koto Tangah

Lubuk Buaya 11585 1470 12.69 264 17.96

10 Air Dingin 11217 1260 11.23 186 14.78

11 Nanggalo

Nanggalo 7899 630 7.98 61 9.68

12 Lapai 4699 630 13.41 132 20.95

13

Kuranji

Kuranji 5746 1742 30.32 194 11.14

14 Belimbing 11313 630 5.56 403 63.96

15 Ambacang 15102 840 5.56 840 100.00

16 Pauh Pauh 12000 1890 15.75 183 9.68

17 Lubuk Kilangan

Lubuk Kilangan 9729 1470 15.11 912 62.04

18 Lubuk Begalung

Lubuk Begalung 12450 7459 59.91 6482 86.9

19 Pagambiran 11488 1058 9.21 108 10.21

20 Bungus Bungus 5229 687 13.14 149 21.69

JUMLAH (KOTA) 200081 21257 10.62 4922 23.15

Berdasarkan hasil survey dengan jumlah sampel sebanyak 21.152 rumah

tangga, diperoleh gambaran rumah tangga sehat di Kota Padang hanya 23,10 %.

7.2.2.9. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dalam gedung dan diluar gedung.

1. Penyuluhan dalam gedung .

Page 86: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 86

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Kegiatan penyuluhan dalam gedung di Puskesmas se Kota Padang

dilaksanakan sebelum jam pelayanan dimulai, dengan sasaran seluruh

masyarakat yang berkunjung ke puskesmas minimal 2 kali dalam seminggu

disesuaikan dengan hari dimana pasien ramai berkunjung ke puskesmas.

Adapun topik penyuluhan yang diberikan sebagaimana pada tabel berikut :

Tabel 7.16. Penyuluhan Dalam Gedung Kota Padang tahun 2011

No. Judul/Program Puskesmas Frekwensi

Penyuluhan Jumlah

masyarakat yang disuluh

1 Napza 50 1515

2 PHBS 150 4417

3 HIV AIDS 62 1898

4 Bahaya Rokok 80 2349

5 Flu Burung/Flu Babi 109 2904

6 DBD 162 4183

7 Rabies 55 1598

8 Malaria 34 817

9 TB Paru 106 2730

`10 Filariasis 74 2260

11 Kusta 14 340

12 Infeksi Menular Seksual (IMS) 30 739

13 Immunisasi 119 2565

14 Diare 123 3078

15 Gizi Keluarga 121 3079

16 Kekurangan Yodium 39 915

17 Penyakit Mata/Vitamin A 59 1240

18 Pemanfaatan Toga 45 1102

19 Kesehatan Ibu 50 1335

20 Kesehatan Anak dan DDTK 9 174

21 Keluarga Berencana 29 697

22 Diabetes Militus 29 595

23 Campak 36 743

24 ISPA 84 2000

25 ASI Ekslusif 51 1672

26 Penyakit Kulit 2 32

27 Materi lainnya 129 3179

Jumlah 1.764 46.272

Page 87: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 87

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

2. Penyuluhan luar gedung

Penyuluhan luar gedung adalah penyuluhan kesehatan masyarakat

yang dilaksanakan diluar gedung puskesmas seperti di Posyandu Balita,

Posyandu Usila, Kegiatan UKS , Mushalla, Mesjid, Kantor Lurah dan lain-

lain.

Tabel.7.17 Penyuluhan luar gedung Puskesmas sekota Padang tahun 2011

No. Judul / Program Puskesmas Frekwensi

Penyuluhan

Jumlah masyarakat

yang disuluh 1 Napza 185 8.694

2 PHBS 1.303 28.942

3 HIV AIDS 171 7.293

4 Bahaya Rokok 244 8.111

5 Flu Burung/Flu Babi 452 13.693

6 DBD 966 26.907

7 Rabies 204 5.839

8 Malaria 74 3.817

9 TB Paru 380 9.785

`10 Filariasis 1.247 16.157

11 Kusta 26 500

12 Infeksi Menular Seksual (IMS) 127 4.559

13 Immunisasi 1.576 26.852

14 Diare 487 14.395

15 Gizi Keluarga 1.584 30.448

16 Kekurangan Yodium 461 5.080

17 Penyakit Mata/Vitamin A 580 19.498

18 Pemanfaatan Toga 331 8.082

19 Kesehatan Ibu 316 7.547

20 Kesehatan Anak dan DDTK 313 6.917

21 Keluarga Berencana 193 3.371

22 Diabetes Militus 69 1.897

23 Campak 252 8.317

24 ISPA 321 11.313

25 ASI Ekslusif 400 9.231

26 Penyakit Kulit 27 540

27 Materi lainnya 658 19.646

Jumlah 12.947 307.431

Page 88: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 88

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

3. Penyuluhan Keliling

Tabel 7.18. Penyuluhan Keliling

No. Judul/Program Puskesmas Frekwensi

Penyuluhan

1 Napza 2

2 PHBS 17

3 HIV AIDS 4

4 Bahaya Rokok 5

5 Flu Burung/Flu Babi 65

6 DBD 89

7 Rabies 35

8 Malaria 2

9 TB Paru 10

10 Filariasis 84

11 Kusta 1

12 Infeksi Menular Seksual (IMS) 2

13 Immunisasi 29

14 Diare 9

15 Gizi Keluarga 9

16 Kekurangan Yodium 0

17 Penyakit Mata/Vitamin A 126

18 Pemanfaatan Toga 2

19 Kesehatan Ibu 2

20 Kesehatan Anak dan DDTK 0

21 Keluarga Berencana 0

22 Diabetes Militus 0

23 Campak 2

24 ISPA 2

25 ASI Ekslusif 0

26 Penyakit Kulit 0

27 Materi lainnya 6

Jumlah 523

Frekwensi kegiatan penyuluhan keliling yang sudah dilaksanakan

sebanyak 523 kali. Kegiatan penyuluhan keliling ini belum menggambarkan

kegiatan seluruh Puskesmas di Kota Padang, karena ada beberapa

Puskesmas yang tidak melaporkan hasil kegiatannya antara lain :

Puskesmas Air Tawar, Rawang, Air Dingin, dan Bungus sedangkan

Page 89: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 89

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Puskesmas Ambacang tidak melaksanakan kegiatan penyuluhan keliling

karena sarana prasarana yang belum memadai.

4. Promosi Kesehatan melalui media

A. Media cetak

1. Poster

Poster yang dicetak dan disebarluaskan oleh DKK Padang dan

Puskesmas sebanyak 640 lembar yang memuat tentang PHBS.

2. Leaflet

Leaflet dicetak tahun 2011 oleh DKK Padang sebanyak 450 lembar

tentang Vitamin A dan DBD.

3. Fotocopy selebaran untuk kegiatan penyuluhan keliling tentang

penyakit DBD dan campak.sebanyak 1880 lembar.

4. Spanduk

Spanduk yang dicetak oleh DKK Padang yaitu sebanyak 38 buah

dengan tema tentang Program Kesehatan dan Hari Besar Kesehatan.

5. Kalender

Kalender PHBS sebanyak 160 buah.

B. Media Elektronik

Promosi kesehatan melalui media elektronik berupa dialog interaktif di

Padang TV dan radio Sushi FM Selama tahun 2011 dilakukan

masing-masing 1 kali dengan topik :

Page 90: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 90

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Persiapan Kota Padang menuju Perda Kawasan Tanpa Rokok

dan pengaruh asap rokok terhadap kesehatan.

7.2.3. Seksi Registrasi dan Akreditasi

7.2.3.1. Peningkatan Kesehatan Masyarakat.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Program Peningkatan Kesehatan

Masyarakat adalah kegiatan :

a. Pembinaan dan Pemeriksaan Setempat dalam rangka penyelenggaraan

Perizinan tempat Pelayanan Kesehatan.

b. Pembinaan dan Pengawasan Rumah Sakit.

c. Pengawasan Setempat dalam rangka legalisasi Pengobatan Tradisional.

7.2.3.2. Perizinan.

Ada 10 jenis perizinan yang menurut peraturan yang berlaku

diterbitkan oleh DKK Padang, yang terdiri dari :

1. Surat Izin Praktik Dokter/ Dokter Gigi

Surat Izin Praktek dokter yang diterbitkan meliputi dokter umum,

dokter gigi, dokter Spesialis dan dokter gigi spesialis.Dasar penerbitan izin

dokter dan dokter gigi adalah UU No. 29 Tahun 2004, tentang Praktik

Kedokteran dan Permenkes RI No. 512 Tahun 2007 tentang Praktik

Kedokteran dan Penyelenggaraan Praktik Kedokteran.

Selama Tahun 2011 jumlah izin praktik yang telah dikeluarkan

berjumlah 318 buah yang terdiri dari :

a. Dokter Umum : 181 orang

b. Dokter Gigi : 46 orang

Page 91: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 91

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

c. Dokter spesialis :

Penyakit Dalam : 12 orang

Penyakit Anak : 3 orang

Penyakit Mata : 12 orang

Penyakit THT : 7 orang

Penyakit Obgyn : 14 orang

Anastesi : 4 orang

Penyakit Kulit Kelamin : 3 orang

Bedah : 14 orang

Paru : 2 orang

Syaraf : 2 orang

Kesehatan Jiwa : 4 orang

Patologi Klinik : 2 orang

Ortopedi : 1 orang

Kulit Kelamin : 3 orang

Bedah Anak : 1 orang

Radiologi : 3 orang

Jantung : 2 orang

Forensik : 2 orang

2. Surat Izin Praktik Bidan (SIPB)

Surat Izin Praktik Bidan (SIPB) yang dikeluarkan terdiri dari praktik

perorangan maupun praktik pada sarana kesehatan, seperti rumah bersalain,

klinik dan rumah sakit.Dasar penerbitan Surat Izin Praktik Bidan adalah

Page 92: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 92

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Kepemenks RI No. 900 Tahun 2002, tentang Registrasi dan Praktik

Bidan,Jumlah izin yang telah dikeluarkan tahun ini berjumlah 97 buah

3. Surat Izin Kerja Bidan (SIKB)

Surat Izin Kerja Bidan (SIKB) yang dikeluarkan terdiri dari sarana

kesehatan, seperti rumah bersalin, klinik dan rumah sakit.

Dasar penerbitan Surat Izin Kerja Bidan adalah Kepmenks RI No. 900 Tahun

2002, tentang Registrasi dan Praktik Bidan,

Jumlah izin yang telah dikeluarkan tahun ini berjumlah : 307 buah

4. Surat Izin Kerja Perawat

Surat Izin Kerja Perawat ini meliputi Izin Kerja Perawat dan Izin Kerja

Perawat Gigi.Untuk perawat Gigi Dasar hukum penerbitannya izin kerjanya

berdasarkan Kepmenkes RI No. 1019 Tahun 2000, tentang Registrasi dan

Izin Kerja Perawat Gigi dan untuk perawat adalah Kepmenkes RI No.

1239/Menkes/SK/XI/2001. Surat Izin kerja perawat dikeluarkan berdasarkan

Surat Izin Perawat (SIP) yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Propinsi,

masa berlaku SIK ini sama berlakunya dengan SIP yakni 5 (lima) tahun.

Jumlah izin kerja perawat yang diterbitkan selama tahun 2011 adalah 502

buah.

5. Surat Izin Kerja Asisten Apoteker

Surat Izin Kerja Asisten Apotreker dasar hukum penerbitannya izin

kerjanya berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996, tentang

Registrasi dan Izin Kerja Asisten Apoteker dan Kepmenkes RI No.

679/Menkes/SK/V/2003.Jumlah izin kerja Asisten Apoteker yang diterbitkan

selama tahun 2011 adalah 20 buah.

Page 93: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 93

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

6. Surat Izin Apotik

Penyelenggaraan pelayanan apotik berdasarkan pada Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 922/Menkes/SK/X/1990 tentang ketentuan dan

Tata cara pemberian izin Apotik dan Kepmenkes RI No.

1332/Menkes/SK/X/2002 tentang perizinan apotik.Jumlah izin Apotikyang

diterbitkan selama tahun 2011 adalah 50 buah.

7. Surat Izin Klinik/ Balai Pengobatan

Dalam pemberian izin klinik/ balai pengobatan mengacu pada

Kepmenkes RI No. 920 Tahun 1986. Selama Tahun 2010 jumlah izin

klinik/Balai Pengobatan yang telah dikeluarkan berjumlah 13 buah.

8. Surat Izin Operasional Rumah Sakit

Izin Rumah Sakit kelas C dan kelas D diberikan oleh Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota setelah mendapat rekomendasi dari pejabat yang

berwenang dibidang kesehatan pada Pemerintah Daerah

Kabupaten/kota.Dasar hukum untuk penerbitanIzin Operasional rumah sakit

ini adalah Undang-undang Republik Indonesia nomor 44 Tahun 2009 tentang

Rumah Sakit dan peraturan menteri kesehatan RI No.147 / MENKES / PER /

II / 2010 tentang perizinan rumah sakit. Jumlah izin rumah sakit yang

diterbitkan selama tahun 2011 adalah 3 rumah sakit dengan rincian 3 izin

tetap dan 5 buah izin sementara, dan masih dalam proses penerbitan ada 3

buah rumah sakit.

9. Surat izin Toko Obat

Dasar hukum untuk penerbitan Surat Izin Toko Obat ini adalah

Kepmenkes RI No. 1331/Menkes/SK/X/2002, tentang Perubahan atas

Page 94: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 94

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor. 167/Kab/B.VIII/1972 tentang

Pedagang Eceran Obat.Jumlah izin toko obat yang diterbitkan selama tahun

2011 adalah 7 buah.

10. Sertifikat Laik Sehat Depot Air Minum Isi Ulang

Dasar hukum untuk penerbitan Laik Sehat Air Minum Isi Ulangini

adalah Kepmenkes RI No. 907/Menkes/SK/VII/2002, tentang syarat-syarat

dan pengawasan kualitas air minum.Jumlah laik sehat depot air minum yang

diterbitkan selama tahun 2011 adalah 64 buah.

11. Sertifikat Laik Sehat Catering/ Jasa Boga

Dasar hukum untuk penerbitan Laik Sehat Catering/Jasa Bogaadalah

Kepmenkes RI No. 715/Menkes/SK/V/2003, tentang Persyaratan Hygiene

Sanitasi Jasa Boga. Jumlah laik sehat catering/jasa boga yang diterbitkan

selama tahun 2011 sebanyak 4 Jasa boga/catering.

12. Surat Izin Optik

Penyelenggaraan pelayanan optikal seperti tercantum pada

Kepmenkes RI No. 1424 Tahun 2004, tentang Pedoman Penyelenggaraan

Optikal. Jumlah izin Aptikal yang diterbitkan selama tahun 2011 adalah 15

sarana optikal

Page 95: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 95

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

13. Surat Izin Laboratorium

Tabel. 7.19. Data Perizinan yang diterbitkan DKK pada tahun 2011

No. Jenis Perizinan Jumlah %

1 Surat Izin Praktik Dokter/ Dokter Gigi/ Dokter spesialis 318 22.7

2 Surat Izin Praktik Bidan (SIPB) 97 6.9

3 Surat Izin Kerja Bidan (SIKB) 307 21.9

4 Surat Izin Kerja Perawat 502 35.8

5 Surat Izin Kerja Asisten Apoteker 20 1.4

6 Surat Izin Apotik 50 3.6

7 Surat Izin Klinik/ Balai Pengobatan 13 0.9

8 Surat Izin Operasional Rumah Sakit 3 0.2

9 Surat izin Toko Obat 7 0.5

10 Sertifikat Laik Sehat Depot Air Minum Isi Ulang 64 4.6

11 Sertifikat Laik Sehat Catering/ Jasa Boga 4 0.3

12 Surat Izin Optik 15 1.1

13 Surat Izin Labor 2 0.1

Jumlah 1402 100,0

Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah izin yang diterbitkan oleh DKK

selama tahun 2011 adalah 1.402 buah dengan izin yang terbanyak adalah

izin kerja perawat yaitu sebanyak 502 buah ( 35,8% ).

Grafik.7.2. Presentase Izin yang diterbitkan berdasarkan Jenis Izin Tahun 2011

Page 96: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 96

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

7.3. BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

7.3.1. Seksi Gizi dan Kesehatan Khusus

7.3.1.1. Kegiatan Program Perbaikan Gizi

Dalam rangka mencapai status gizi masyarakat yang sehat mandiri dan

berkeadilan salah satu tolok ukur dalam mencanangkan perbaikan gizi yaitu

keluarga sadar gizi (Kadarzi). Wujud keluarga sadar gizi adalah pemberdayaan

masyarakat melalui revitalisasi usaha perbaikan keluarga (UPGK) dan

pemberdayaan masyarakat melalui revitalisasi posyandu yang optimal, keadaan

gizi masyarakat akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan umur harapan hidup

yang merupakan salah satu unsur utama dalam penentuan keberhasilan

pembangunan.

Dinas Kesehatan Kota Padang khususnya seksi gizi melakukan kegiatan

sebagai berikut :

KEGIATAN POKOK :

Pendidikan Gizi :

Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan petugas

dalam memberikan pelayanan penanganan gizi yang berkualitas.

Memberikan informasi dan pendidikan kepada masyarakat terkait upaya

perbaikan gizi.

Kegiatannya :

Pengembangan dan pengadaan materi KIE gizi, sosialisasi peningkatan

pemberian ASI dan MP-ASI, peningkatan ASI Ekslusif, Vitamin A, Garam

beryodium dan peningkatan pemberian tablet Fe

Page 97: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 97

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

PENANGANAN MASALAH GIZI

Meningkatkan kualitas penanganan dan penanggulangan masalah gizi

agar dapat dikurangi.

Kegiatannya :

Tatalaksana gizi buruk baik rawat inap maupun jalan, pemberian PMT

pemulihan kepada balita gizi kurang dan ibu hamil keluarga miskin/KEK.

SURVEILANS GIZI

Melakukan pemantuan secara terus menerus pencapaian pelaksanaan

kegiatan perbaikan gizi, hal ini untuk mendapatkan data yang akurat dan

tepat untuk segera direspon dan ditindak lanjuti pemecahannya.

Kegiatannya :

Pengumpulan data, pengolahan dan analisa data serta tindak lanjut

sehingga diketahui jumlah kasus gizi buruk.

PERBAIKAN GIZI MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Memotivasi, menggerakan dan melibatkan masyarakat dalam upaya

pembinaan gizi masyarakat.

Kegiatan :

Seluruh puskesmas memiliki tenaga terlatih pemantuan pertumbuhan,

membentuk kelompok untuk pemberian ASI, pembinaan kader di seluruh

posyandu.

DUKUNGAN MANAJEMEN

Dilakukan mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan

evaluasi program pembinaan gizi masyarakat.

Page 98: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 98

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Kegiatan :

Terselenggaranya fasilitas dan bimbingan teknis, tersedianya materi KIE

gizi di puskesmas dan posyandu, tersusunnya perencanaan gizi, serta

melakukan kerjasama lintas sektor dan program.

PENCAPAIAN PROGRAM GIZI

Dalam melaksanakan program gizi standart pelayanan minimal yang

ditetapkan KEP Menkes RI. No.828/Menkes/SK/IX/2008 digunakan sebagai acuan

dalam perencanaan pelaksanaan program yang berbasis kinerja target 2011

sebagai berikut :

Tabel 7.20. Pencapaian Kinerja Program Gizi Tahun 2011

No

Jenis Pelayanan

Target Dan Pencapaian Target

Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Kesenjangan

Hasil (%)

Trgt (%)

Hasil (%)

Trgt (%)

Sasaran

Trgt (%)

Hasil ABS

(%)

Kes

%

2012

1. Pemantuan Petumbuhan Balita

- Balita yang naik berat badannya -Balita yang ditimbang berat badannya

81.6 51.07

89 65

83.55 57.9

80 65

86.707 86.707

80 70

57.278 36.280

86.00 66.06

+ -

8 3.94

85 80

- Balita BGM 1.24 < 7 1.06 <6 57.278 < 6 518 0,90 + 5,1 < 5

2. Pelayanan Gizi

-Cakp. Bayi Mendapat Vit.A -Cakp.Anak Balita mendpt vit A 2 kali

85.6 94 84.2 80 10.565 69.135

78 78

8.794 56.543

83,24 81,79

+ +

5,24 3,79

80 80

- Cakp. Bumil dapat 90 tablet Fe

90.76 93 89.15 85 19.390 86 17.782 87,26 + 1.26 90

- Rumah Tangga yg mengkonsumsi garam beryodium - Pemberian asi ekslusif

72.0 85 85 2048 KK 7.045

86 67

1983 KK 5.068

96,8 71.94

+ +

10,8 4,94

90 70

3. Penyelenggaraan Penyelidikan Epid, KLB & Gizi Buruk

- Penanganan dengan PMT

100 100 100 100 100 100 100 100 + 0 100

- Kecamatan bebas rawan gizi

54.54 75 54.54 80 11 80 8 72,72 - 7.28 100

Page 99: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 99

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Pelaksanaan kegiatan di program gizi di dukung oleh dana yang berasal dari APBD

Kota Padang, APBN Propinsi Sumatera Barat.

Dalam Penanggulangan gizi buruk angggaran yang terealisasi hanya 87.7% hal ini

disebabkan karena :

1. Balita gizi buruk yang dirawat inap tidak memerlukan hari rawatan selama 30

hari lamanya.

2. Balita yang dirawat minta pulang paksa dengan alasan masalah ekonomi dan

anak yang lainnya di tinggal di rumah.

3. Balita gizi buruk ada yang dirujuk ke RSUD dan RSUP dengan alasan balita

tersebut tidak dapat ditangani di puskesmas.

4. Tidak semua balita gizi buruk rawat inap memerlukan pemeriksaan

laboraturium dan pembelian obat lainnya.

Hasil kegiatan program gizi selama tahun 2011dapat dilihat sebagai berikut :

A. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga ( UPGK )

UPGK ini melakukan banyak kegiatan dalam rangka perbaikan gizi bagi

keluarga, di mana sasarannya adalah masyarakat terkecil yaitu keluarga.

Kegiatannya adalah :

1. Penyuluhan Gizi ke Masyarakat

Kegiatan ini biasanya dilakukan kepada sasaran di posyandu, kunjungan

posyandu adalah ibu-ibu yang mempunyai balita serta ibu- ibu hamil. Melalui

kegiatan penyuluhan diposyandu ini diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui dan

melakukan perilaku gizi di dalam keluarga. Penyuluhan dengan memberikan

materi-materi beragam yang berhubungan dengan masalah gizi tetapi sebagian

besar penyuluhan ini belum jalan secara maksimal di posyandu. Oleh karena itu

Page 100: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 100

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

diharapkan dengan adanya kelas kelas ibu hamil dan kelas ibu balita

penyuluhan tidak hanya dilakukan di posyandu sehingga permasalahan gizi

yang ditemui di posyandu (masyarakat) maupun di keluarga dapat teratasi

dengan baik.

2. Penanggulangan Kekurangan Vitamin A

Dalam penanggulangan KVA ini dilakukan kegiatan pemberian Vitamin A

secara rutin kepada bayi ( 6 – 11 bln ) dan anak balita ( 1 – 5 thn ) yang

diberikan pada bulan Februari dan Agustus. Pemberian Vit A pada bayi pada

tahun 2011 pencapaiannya sebesar 83,24% dan pada anak balita 81,79%

dengan target sebesar 78%. Jika dilihat pencapaian masing-masing puskesmas

masih ada puskesmas yang belum mencapai target yang ditetapkan yaitu

puskesmas Air Tawar, Rawang, Seberang Padang, Nanggalo, Pagambiran,

Lubuk Buaya dan Pauh.

Hal ini disebabkan karena sasaran yang diberikan berdasarkan data BPS terlalu

tinggi dari sasaran yang sebenarnya, karena wilayah kerja puskesmas Air Tawar

merupakan wilayah yang penduduknya sebagian besar adalah mahasiswa yang

mana wilayah Air Tawar adalah daerah yang mempunyai 2 buah perguruan

tinggi Selain itu penyebab tidak tercapainya vitamin A disebabkan bertepatan

dengan bulan puasa dan lebaran Idul Fitri.

Jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelummnya (2007-2011) terlihat

pada grafik di bawah ini :

Page 101: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 101

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.3. Cakupan pendistribusian kapsul Vitamin A Balita Kota Padang

Terlihat pada grafik di atas pendistribusian kapsul vitamin A selama 5

tahun(2007-2011) mengalami trend naik dan turun, seperti terlihat pada tahun

2009 dan 2011 mengalami penurunan sedangkan pada tahun 2010 mengalami

peningkatan. Meskipun demikian Tahun 2011 walaupun mengalami penurunan

masih diatas target yang ditetapkan (78%). Meskipun demikian tetap perlu

ditingkatkan kembali kerja sama dengan lintas program dan lintas sektor

terutama pada bidan praktek swasta dan juga balai pengobatan lainnya, selain

itu perlu juga ditingkatkan pencatatan dan pelaporan oleh tenaga gizi dan juga

Pembina wilayah posyandu di masing-masing puskesmas yang ada di Kota

Padang.

Pemberian kapsul vitamin A tidak hanya diberikan untuk balita saja tetapi juga

untuk ibu nifas sebanyak 2 kapsul yaitu setelah melahirkan dapat 1 kapsul dan

Page 102: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 102

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

setelah 24 jam mendapatkan 1 kapsul berikutnya. Jika dilihat selama lima tahun

berturut-turut seperti grafik dibawah ini.

Grafik 7.4. Cakupan Pendistribusian Kapsul Vit.A Ibu Nifas kota Padang

Dari grafik terlihat tren pendistribusian kapsul vitamin A ibu nifas cendrung

meningkat walaupan sedikit. Meskipun demikian perlu tetap ditingkatkan kerja

sama dengan bidan praktek swasta dan bidan yang bertugas di klinik bersalin

puskesmas dan penyuluhan kepada ibu hamil pada saat trimester terakhir (ANC

IV) tentang pemberian vitamin A pada saat ibu bersalin.

3. Penanggulangan Anemia Gizi Besi

Penanggulangan anemia gizi besi dilakukan kegiatan pemberian tablet Fe

kepada ibu hamil dan ibu nifas. Pemberian tablet Fe ini dimaksudkan agar ibu

hamil tidak mengalami anemia semasa hamil dan perdarahan waktu melahirkan

dan ibu nifas tidak anemi karena telah banyak kehilangan darah sewaktu

melahirkan. Pemberian Fe ini sangat penting karena pada umumnya ibu hamil

Page 103: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 103

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

kurang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung Fe sehingga perlu

diberi tambahan dari tablet Fe. Pemberian Tablet Fe ini diberikan kepada semua

ibu hamil sebanyak 90 tablet. Pemberian Fe ini seiring dengan kunjungan ibu

hamil K1 dan K4, dimana Fe 1 diberikan pada saat K1 dan Fe3 diberikan saat

K4. Untuk Kota Padang pencapaian pemberian Fe 3 selama lima tahun terlihat

pada grafik di bawah ini.

Grafik 7.5. Cakupan Pendistribusian Fe Ibu hamil Kota Padang

Cakupan pendistribusian Fe3 untuk ibu hamil terlihat mengalami tren naik sejak

tahun 2007-2011 dan Tahun 2011 walaupun terjadi penurunan mencapai target

yang ditetapkan (80%).

4. Penanggulangan Kasus Gizi buruk

Dalam penanggulangan kasus gizi buruk yang terjadi pada balita dilakukan

kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan ( PMT-P ) yang bertujuan

untuk meningkatkan berat badan balita sehingga mencapai status gizi yang lebih

Page 104: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 104

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

baik. Pemberian PMT dilakukan melalui dana APBD Kota Padang berupa

pemberian susu untuk bayi dan anak balita (dancow, lactogen) susu ibu hamil

(Lactamil), MP-ASI Biskuit dan bubur promina.

Selain dari bantuan APBD juga diterima MP-ASI dari Dinas Kesehatan Propinsi

Sumatera Barat berupa MP-ASI Biskuit dan tahun 2011 ini diterima juga bantuan

dari Badan Ketahanan Pangan Kota Padang berupa pediasure yang diberikan

kepada balita gizi buruk yang ada di Kota Padang khususnya pada daerah yang

banyak kasus gizi buruk terutama pada daearah puskesmas Andalas sebayak

25 anak. Selain itu Dinas Kesehatan Kota Padang dalam penanggulangan ini

juga diterima bantuan dari Badan Ketahanan Pangan Propinsi sebanyak 50

anak di puskesmas Pauh dan 38 anak di Puskesmas Kuranji. Pemberian

bantuan dari Badan Ketahanan Pangan diberikan selama 3 bulan dan dilakukan

pemantuan secara bertahap dengan melibatkan petugas puskesmas lainnya

(pembina wilayah).

Kasus gizi buruk yang ada di Kota padang ditemukan dari kegiatan Posyandu

setiap bulan. Selama tahun 2011 jumlah kasus gizi buruk kurus sekali (BB/TB)

yang ditemukan sebanyak 64 kasus dengan kasus dirawat sebanyak 8 kasus

serta meninggal sebanyak 3 kasus. Dari jumlah tersebut 90% kasus membaik,

dan 10% kasus dalam keadaan tetap atau tidak ada perubahan. Hal ini

disebabkan karena penyakit susp.sindrom cordia delage, bronkhopheneumonia,

Ispa, TB paru serta penyakit lainnya. Sedangkan kasus gizi buruk dan kurang

(BB/ U) sebanyak 518 kasus yang ditemukan dari kegiatan posyandu yang ada

di Kota Padang. Semua kasus yang ada diberikan bantuan MP-ASI baik dari

biskuit, susu, bubur, serta pediasure selama 3 bulan pemberian. Dari jumlah

Page 105: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 105

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

kasus yang dibantu sebanyak 91% balita naik berat badannya, dan sebanyak 9

% tidak megalami kenaikan berat badan disebabkan adanya penyakit penyerta

seperti kelainan suspect sindrom, bronkhopeneumonia, Ispa, TB Paru,

Hipoglikemi dan penyakit lainnya.

Pada Tahun 2011 ini Kota Padang juga melakukan penanggulangan kasus

balita gizi buruk di puskesmas Nanggalo sebagai puskesmas rujukan di Kota

Padang yang melakukan kegiatan melalui rawat inap dan jalan. Jumlah kasus

balita gizi buruk yang dilaporkan setiap bulannya yang merupakan hasil kegiatan

posyandu sebanyak 64 kasus, dan sebanyak 3 kasus meninggal dunia dari

puskemas Air Tawar, Padang Pasir dan Nanggalo.

Pada tahun 2011 kasus balita gizi buruk kurus sekali dengan indikator BB/TB

yang sudah dapat ditangani di puskesmas Nanggalo tahun 2011 sebanyak 8

Kasus terdiri dari :

Tabel 7.21. Jumlah Balita gizi buruk yang di rawat inap Tahun 2011

No Tempat Rawatan

Rujukan dari Jumlah Ket

1.

HC. Nanggalo HC. Ambacang 1 orang

( 8 orang) HC. Nanggalo 1 orang

HC. Pemancungan 2 orang

HC. Pauh 3 orang

HC. Pagambiran 1 orang

2 RSUD Lapai 1 orang

(4 org) Belimbing 1 orang

Pagambiran 1 orang

Pemancungan 1 orang

3 RS.Yosudarso Rawang 1 orang

Rawat jalan

Page 106: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 106

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Kegiatan yang dilakukan pada Puskesmas rawatan ini adalah konsultasi

dengan dokter ahli anak, yang dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Padang bekerja

sama dengan Rumah Sakit M.Djamil Padang, Pemeriksaan laboraturium serta

penyuluhan kepada orang tua atau pendamping balita gizi buruk. Ada beberapa

kasus gizi buruk yang di rujuk langsung ke rumah sakit yang disebabkan penyakit

yang tidak dapat ditangani di puskesmas Nanggalo (rawatan) seperti Bronkho

Pheunomoni, TB , ISPA serta penyakit lainnya.

Selama rawat inap balita gizi buruk diberikan perlakukuan sesuai dengan

penangan kasus gizi buruk sampai kondisi balita tersebut menjadi gizi kurang atau

gizi baik dan selanjutnya dipulangkan untuk dilakukan rawat jalan dengan konsultasi

tetap ke puskesmas Nanggalo serta tetap dipantau oleh tenaga gizi dan dokter

puskesmas masing-masing.

Pelaksanaan penanggulangan balita gizi buruk di puskesmas Nanggalo

masih banyak di temukan kendala yaitu orang tua balita masih keberatan untuk

dirawat dengan berbagai alasan, adanya kasus pulang paksa sebanyak 3 kasus.

Rata-rata jumlah hari rawatan setiap balita adalah selama 11 hari dengan kenaikan

berat badan perhari 340 gram. Pasien yang dirawat seluruhnya berasal dari keluarga

miskin .

Selain rawat inap juga dilakukan rawat jalan bagi balita gizi buruk yang

kondisi kurus atau kurus sekali yang tidak mau dirawat inap. Jumlah balita rawat

jalan sebanyak 15 kasus termasuk kasus yang sudah dirawar inap.

Berdasarkan hasil di atas terlihat terjadinya penurunan jumlah kunjungan ke

puskesmas Nanggalo (8 kasus) dibandingkan dengan tahun 2010 (9 kasus). Terjadi

penurunan kasus disebabkan adanya balita yang tidak dapat ditangani di

Page 107: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 107

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

puskesmas Nanggalo disebabkan penyakit penyerta tertentu yang memrlukan

penanganan khusus terutama peralatan dan pengobatan lainnya. Ditemukan juga

dari orang tua balita gizi buruk yang keberatan untuk dirawat dengan berbagai

alasan terutama alasan ekonomi dan kondisi keluarga yang bersangkutan. Oleh

karena itu perlu peningkatan penyuluhan kepada seluruh ibu balita dalam

penanggulangan kasus gizi buruk dan kepada pembina wilayah untuk dapat

memberikan motivasi kepada orang tua balita sehingga kasus gizi buruk yang

ditemukan dapat dilakukan perawatan sesuai dengan prosedur penangan kasus gizi

buruk yang sebenarnya.

Tabel 7.22. Perkembangan Kasus Balita Gizi Buruk Kota Padang Tahun 2011

No Jml

Kasus Status Gizi

Meninggal Baik % Krg % Buruk %

64 58 90,63 5 7,81 1 1,56 3

5. Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium ( Gaky )

a. Pemeriksaan Garam Beryodium dimasyarakat

Kegiatan lain yang dilakukan dalam usaha perbaikan gizi keluarga salah

satunya adalah penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium

(GAKY). Pelaksanaan yang dilakukan dalam penanggulangan masalah

akibat kekurangan garam beryodium adalah dengan melakukan

Pemantauan Garam Beryodium ditingkat masyarakat.

Pada tahun 2011 pemeriksaan garam dilakukan di rumah tangga sebanyak

2048 rumah tangga sampel yang tersebar di seluruh wilayah kerja

puskesmas yang ada di Kota Padang. Berdasarkan hasil pemeriksaannya

Page 108: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 108

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

ditemukan sebanyak 1983 sampel rumah tangga (96,8%), kondisi ini telah

mencapai target yang ditetapkan (77%).

Selain kegiatan tersebut juga dilakukan pertemuan Pokja Gaky di Kota

Padang dengan melibatkan lintas sektor seperti Bappeda, deperindag,

hukum dan lintas sektor terkait lainnya. Kegiatan pokja gaky pada tahun

2011 berupa pemeriksaan garam ke pasar yang ada di 11 wilayah

kecamatan di Kota padang. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut masih

ditemukan penggiling cabe yang menggunakan garam yang tidak

mengandung yodium serta penyimpanan garam yang belum memenuhi

syarat. Berdasarkan hasil pemeriksaan garam tersebut sekitar 92% garam

mengandung yodium dan 8 % yang tidak mengandung yodium. Jenis garam

yang diperiksa adalah garam kasar dan halus dengan menggunakan yodina

test untuk menguji ada tidaknya yodium dalam garam.

Meskipun telah terjadi perbaikan di masyarakat dalam mengkonsumsi garam

beryodium tetapi masih perlu ditingkatkan kewaspadaan oleh Tim Pokja

Gaky Kota Padang karena masih ditemukan di masyarakat yang

mengkonsumsi garam tidak mengandung yodium. Oleh sebab itu

penanggulangan GAKY bukan saja masalah dinas kesehatan tetapi banyak

lintas sektor yang terkait contohnya deperindag yang lebih berwenang dalam

peredaran garam di pasaran, begitu juga dengan lintas sektor lain seperti

Dinas Pasar, Bappeda yang tergabung dalam Pokja Gaky. Selain itu masih

minimnya penyuluhan tentang pentingnya penggunaan garam beryodium

dan juga cara penyimpanan garam yang mengandung yodium ke

masyarakat.

Page 109: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 109

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

b. Pendistribusian Kapsul Minyak Beryodium

Pendistribusian Kapsul Minyak Beryodium ( KMB ) tidak dilakukan

berdasarkan instruksi dari kementian kesehatan.

6. Pojok Gizi ( POZI )

Pojok gizi adalah kegiatan konseling yang dilakukan oleh petugas gizi

puskesmas kepada klien individu yang datang untuk berkonsultasi mengenai

diet untuk penyakit. Pasien yang datang ke Pozi adalah rujukan dari BP dan

KIA. Dalam pojok gizi ini petugas memberikan anamnesa dan diet si pasien

sesuai dengan penyakit yang diderita. Berdasarkan hasil kunjunga pojok gizi

baik kasus baru atau kasus lama yang dilakukan di puskesmas terlihat

seperti tabel di bawah ini :

Grafik 7.6. Persentase Kunjungan Pojok Gizi Berdasar Kasus Selama Tahun 2011

Page 110: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 110

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

7. Usaha Perbaikan Gizi Institusi

Usaha Perbaikan Gizi Institusi adalah kegiatan program gizi yang dilakukan

kepada institusi seperti sekolah, panti, industri dan lembaga pemasyarakatan.

Untuk kegiatan gizi institusi ini masih belum maksimal berjalan karena

petugas gizi yang masih satu orang di masing-masing puskesmas. Kegiatan

gizi institusi ini baru terlaksana pada sekolah yaitu dengan melaksanakan

Pemantauan Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah ( PMT-AS ).

Dalam hal ini petugas gizi bertugas menentukan kecukupan gizi makanan

kudapan sesuai dengan yang dianjurkan. Pada Tahun 2011 di Kota Padang

sekolah yang mendapat PMT-AS sebanyak 16 sekolah.

Pada tahun 2011 dilakukan perlombaan kegaiatan PMT-AS yang diikuti oleh

seluruh sekolah PMT-AS di Kota Padang. Berdasarkan hasil perlombaan

tersebut salah satu sekolah PMT-AS SD 32 Kuranji memenangkan lomba

tersebut (Harapan 1).

Diharapkan untuk tahun-tahun mendatang pembinaan kegiatan PMT-AS

melibatkan lintas sektor terakit terutama Badan Pemberdayaan Masyarakat

Pemerintahan Kelurahan selain itu juga lintas program tetap melakukan

pembinaan secara rutin.

8. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi ( SKPG )

Dalam program Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi ( SKPG ) merupakan

kegiatan gizi yang menggambarkan secara kelompok masyarakat atau

wilayah. Kegiatan yang dilakukan dalam program ini adalah :

Page 111: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 111

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

1. Pemantauan Status Gizi ( PSG )

Pemantauan Status gizi ini merupakan kegiatan pengukuran berat badan dan

tinggi badan balita untuk mengetahui status gizi balita. Berdasarkan status

gizi balita yang diukur tersebut akan diketahui prevalensi status gizi balita kota

Padang. PSG pada tahun ini dilakukan pada kegiatan penimbangan massal

dengan jumlah sampel sebanyak 52.379 balita yang ada diwilayah kerja

puskesmas.

Berdasarkan hasil kegiatan tersebut prevalensi balita sangat buruk (BB/U)

sebanyak 1,76% jika dibandingkan 2010 keadaan ini menurun. Sedangkan

prevalensi balita sangat kurus sekali (BB/TB) sebesar 0,10% keadaanini

menurun dibandingkan tahun 2010. Jika dibandingkan selam 2007-2011

terlihat seperti :

1,5 1,6

0,7

2,2

0,1

2,2 2,5

2,3

3,68

1,76

0

1

2

3

4

5

6

7

2007 2008 2009 2010 2011

Grafik 7.7. Prevalensi Status Gizi Buruk (BB/U) dan Kurus Sekali

(BB/TB) Di Kota Padang Tahun 2007-2011

BB/TB BB/U

Dari grafik terlihat trend kedua indikator (BB/TB dan BB/U) cendrung menurun

sampai dengan tahun 2011. Meskipun demikian tetap perlu dilakukan pemantuan

pertumbuhan setiap bulan di posyandu dan tetap meningkatkan kerja sama baik

Page 112: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 112

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

lintas sektor maupun lintas program sehingga penangaan balita gizi buruk dapat

berjalan dengan baik.

Selain prevalensi status gizi, hasil ini juga menunjukan daerah rawan gizi yang

pelu mendapatkan perhatian baik lintas sektor dan lintas program seperti tabel di

bawah ini :

Tabel 7.23. Gambaran Kecamatan Rawan Gizi dari Tahun 2008 - 2011

No Kecamatan Rawan Gizi

Tahun 2008 2009 2010 2011

1 Kuranji Kuranji Kuranji -

2 Padang Selatan Padang Selatan Padang Selatan Padang Selatan

3 Padang Timur Padang Barat Padang Barat -

4 Lubuk Begalung Lubuk Begalung Lubuk Begalung -

5 - Lubuk Kilangan Lubuk Kilangan -

6 Koto Tangah Koto Tangah - Koto Tangah

7 - - - Pauh

Berdasarkan tabel di atas, terlihat yang merupakan kasus kecamatan rawan gizi

sejak tahun 2008-2011 adalah Kecamatan Pauh, Padang Selatan dan Koto tangah,

hal ini perlu diwaspadai karena daerah ini merupakan daerah yang mempunyai

kasus kurang gizi ( gizi buruk + gizi kurang ) indikator BB/ U yang tinggi 15%. Jika

dibandingkan dengan data kemiskinan di Kota padang seperti terlihat tabel :

Tabel 7.24. Jumlah Penduduk Miskin Di Kota Padang Tahun 2011

Page 113: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 113

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

No

KECAMATAN

Peserta

Jamkesda Jamkesmas

1 Koto Tangah 5.232 31.179

2 Padang Utara 2.294 12.656

3 Padang Barat 1.161 14.269

4 Padang Timur 2.777 19.528

5 Padang Selatan 1.239 17.075

6 Nanggalo 3.088 10.436

7 Kuranji 3.132 25.118

8 Pauh 1.134 11.517

9 Lubuk Kilangan 2.832 7.251

10 Lubuk Begalung 4.249 27.251

11 Bungus 846 8.721

Padang 27.984 185.001

Berdasarkan tabel di atas terlihat jumlah penduduk miskin (RTM dan jiwa )

yang terbanyak merupakan kecamatan rawan gizi seperti Kuranji, Padang Selatan

dan Koto Tangah. Oleh karena itu perlu ditingkatkan kembali SKPG di Kota Padang

yang anggotanya lintas sektor seperti instansi pertanian, ketahanan pangan,

deperindag serta instansi lainnya. Selain itu perlu ditingkatkan pemantauan wilayah

setempat (PWS) gizi di setiap puskesmas yang akan memberikan data secara terus

menerus secara cepat dan akurat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan

masalah gizi.

N/D tahun 2011 sebesar 86,00 % keadaan ini sudah mencapai target 80 %.

Untuk data BGM/D tahun 2011 balita yang di bawah garis merah yang terdata ke

posyandu dan ditimbang 0,9%. Keadaan ini menurun dibandingkan tahun 2010

(1,06%). Jika dibandingkan selama beberapa tahun sebelumnya pada masing-

masing indikator terlihat pada grafik di bawah ini :

Page 114: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 114

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

43,9 42,4

51,07 57,92

66,06

0

10

20

30

40

50

60

70

2007 2008 2009 2010 2011

Grafik 7.7.Indikator SKDN (D/S) Se Kota Padang Tahun 2011

77,2

78,3

81,67

83,54

86

72

74

76

78

80

82

84

86

88

2007 2008 2009 2010 2011

Grafik 7.8. Indikator SKDN (N/D) Se Kota Padang Tahun 2011

Page 115: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 115

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Berdasarkan ketiga grafik di atas terlihat bahwa grafi D/S dan N/D mengalami

peningkatan meskipun pencapaian D/S belum tercapai target. Sedangkan BGM/D

mengalami penurunan selama 3 tahun secara berturut-turut. Meskipun demikian

masih perlu ditingkatkan partisipasi masyarakat ke posyandu sehingga dapat

diketahui pertumbuhan setiap bulannya. Upaya yang dilakukan dalam peningkatan

masyarakat ke posyandu dengan melakukan inovasi dan kreatifitas kader, pembina

wilayah dan meningkatkan kerja sama dengan lintas sektor terutama PKK karena

posyandu bukan hanya milik kesehatan tapi milik masyarakat. Meskipun data

BGM/D mengalami penurunan selama 3 tahun berturut-turut tetap perlu

ditingkatakan surveilans gizi dan pelacakan kasus balita BGM yang tidak datang ke

posyandu, hak ini untuk mengantisipasi tidak terjadinya balita gizi buruk sebenarnya

(kurus sekali).

Jika dililhat indikator SKDN perpuskesmas selama tahun 2011 dapat dilihat :

Page 116: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 116

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

96,7 92,8

87,2 83,4

76,3 75,1 72,2

67,3 66,9 62,7 62,3

59,4 56,1

52,2 51,4 51,1 48,3 42,8 42,7 41,3

66,06

0

20

40

60

80

100

120

Grafik 7.10.Pencapaian Indikator SKDN (D/S) Per Puskesmas Sekota Padang Tahun 2011

96,7 92,8

87,2 83,4

76,3 75,1 72,2

67,3 66,9 62,7 62,3

59,4 56,1

52,2 51,4 51,1 48,3

42,8 42,7 41,3

66,06

0

20

40

60

80

100

120

Grafik 7.11. Pencapaian SKDN (N/D) PerPuskesmas SeKota Padang Tahun 2011

Page 117: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 117

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Berdasarkan grafik di atas terlihat puskesmas yang telah tercapai target 70%

sebanyak 35% dari jumlah puskesmas yang ada. Oleh karena itu masih perlu

dilakukan pembinaan terhadap puskesmas yang belum tercapai target (65%).

Sedangkan N/D puskesmas yang telah mencapai target. 80 % sebanyak 3

puskesmas (15%) dari 20 puskesmas yang ada sedangkan BGM/D yang harus

mendapat perhatian yaitu sebanyak 8 puskesmas (40%) dari puskesmas yang

ada terutama puskesmas yang pencapian BGM/D di atas 1 % sehingga perlu

diwaspadai keadaan ini agar balita BGM tidak menjadi balita gizi buruk.

Oleh karena itu setiap data hasil PWS Gizi yang telah dilakukan setiap

bulan secara rutin perlu dianalisa dan dinterpertasikan oleh tenaga puskesmas

baik pembina wilayah, tenaga gizi dan pimpinan puskesmas serta lintas program

dan lintas sektor. Sehingga dapat diketahui permasalahan dan rencana tindak

lanjut disetiap puskesmas seperti sweeping balita ke posyandu, vitamin a,

meningkatan sistim kewaspadaan dini, pemantuan balita gizi buruk, pelacakan

kasus gizi buruk serta evaluasi setiap program gizi di puskesmas.

Page 118: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 118

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

2. Pemantauan Konsumsi Gizi ( PKG )

Pemantauan Konsumsi Gizi ( PKG ) adalah kegiatan melihat konsumsi

makanan masyarakat disustu wilayah melalui Food Recall 24 jam. Untuk tahun

2011 PKG tidak dilaksanakan.

F. Asi Ekslusif

Pemberian asi ekslusif diberikan pada bayi usia 0 - 5 bulan 29 hari tanpa

diberikan makanan cair selama sehari. Pemberian Asi Ekslusif dihitung 2 kali

dalam setahun pada bulan Februari dan Agustus yang ada di wilayah kerja

puskesmas. Berdasarkan hasil pemantuan ditemukan rata rata pemberian asi

ekslusif sebanyak 71,94% dari target yang ditetapkan (67%). Adapun

Puskesmas yang paling rendah capai targetnya adalah Puskesmas bungus

(39,69%). Oleh karena itu perlu ditingkatkan konseling ASI pada ibu hamil,

peningkatan kerja sama lintas program terutama dengan bidan pada kunjungan

neonatus.

7.3.1.2. Kesehatan Khusus

Dalam upaya menghadapi tantangan peningkatan mutu pelayanan

kesehatan kepada masyarakat, salah satu langka penting yang dilakukan

adalah peningkatan mutu pelayanan kesehatan khusus di Puskesmas

dengan tujuan :

a) Meningkatkan kemampuan petugas dalam melakukan pembinaan dan

pengawasan terhadap penyelenggaraan kesehatan khusus meliputi

kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan kerja , kesehatan gigi dan mulut ,

kesehatan olahraga serta kesehatan lansia

Page 119: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 119

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

b) Mengevaluasi kemampuan petugas puskesmas pasca pertemuan dan

pelatihan

c) Melakukan bimbingan dan mengevaluasi sistim pelakporan kesehatan

khusus.

A. Kesehatan Jiwa

Tabel 7.25. Cakupan Program Kesehatan Jiwa

Kota PadangTahun 2011

No Diagnosa Jumlah Kunjungan

1 Psikosa 711

2 Anxietas 133

3 Depresi 95

4 Psikosomatik 124

5 Retardasi Mental 109

6 Gangguan Keswa 111

7 Penyakit Jiwa lainnya 97

8 Epilepsi 222

9 Pasung 0

Jumlah 1574

Tabel diatas menunjukkan bahwa penyakit gangguan jiwa yang

menempati posisi teratas Psikotik (2.807 kunjungan ) jika dibandingkan

dengan tahun 2010 terjadi penurunan jumlah kunjungan sebesar 50%.

Sedangkan kasus yang tetap menjadi perhatian pada kunjungan gangguan

belajar yang meningkat dari 101 kunjungan tahun 2010 menjadi 423

kunjungan tahun 2011. Oleh karena itu perlu ditingkatkan kerja sama antar

lintas sektor (guru sekolah, diknas) dan lintas program (UKS dan pemegang

jiwa) sehingga ganggauan belajar dapat teratasi dengan baik, sedangkan

untuk kasus pasung tidak ada di laporkan.

Cakupan pelayanan kesehatan jiwa untuk kota Padang adalah 0,9%,

sedangkan berdasarkan standar pelayanan minimal kesehatan jiwa kota

Page 120: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 120

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Padang 15 %, ini berarti cakupan pelayanan jiwa masih dibawah standar

indikator pelayanan.

B. Kesehatan gigi dan mulut

Pelayanan Pengobatan gigi di Puskesmas

Tabel 7.26. Kunjungan Gigi Puskesmas se Kota Padang Tahun 2011

No Puskesmas Kunjungan BP

Jumlah Baru Lama

1 Seberang padang 2.079 799 2.878

2 Pemancungan 801 417 1.218

3 Rawang 987 534 1.521

4 Padang Pasir 2.164 1.245 3.409

5 Ulak Karang 1.885 986 2.871

6 Alai 1.795 959 2.754

7 Air tawar 938 601 1.539

8 Andalas 3.146 1.817 4.963

9 Lubuk Buaya 3.577 1.731 5.308

10 Air Dingin 1.137 827 1.964

11 Nanggalo 2.975 1.562 4.537

12 Lapai 645 306 951

13 Kuranji 1.495 729 2.224

14 Belimbing 1.980 1.065 3.045

15 Pauh 1.561 848 2.409

16 L.Kilangan 1.559 962 2.521

17 L.Begalung 2.415 1.269 3.684

18 Pagambiran 904 574 1.478

19 Bungus 907 817 1.724

20 Ambacang 2.322 1.263 3.585

Jumlah 35.272 19.311 54.583

Kunjungan baru BP gigi tahun 2011 berjumlah 35.272 Jiwa dengan total

kunjungan 54.583 jiwa dan cakupan pelayanan kesehatan gigi Puskesmas kota

Padang adalah 6,4 %. Keadaan itu meningkat dibandingkan tahun 2010 . Ini

menggambarkan pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas sudah mulai mendapat

Page 121: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 121

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

tempat di masyarakat karena cakupan pelayanan gigi melebihi target kota Padang

yaitu 4 % dari jumlah penduduk.

Tabel 7.27. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Puskesmas di kota Padang tahun 2011

No Puskesmas Tumpatan gigi tetap

Pencbtan gigi tetap

Rasio

Tumpatan Pencabutan

1 Seberang padang 142 1018 1 7

2 Pemancungan 47 269 1 6

3 Rawang 45 426 1 9

4 Padang Pasir 223 772 1 3

5 Ulak Karang 165 583 1 3

6 Alai 58 641 1 11

7 Air tawar 189 710 1 5

8 Andalas 402 1472 1 3

9 Lubuk Buaya 538 1333 1 2

10 Air Dingin 124 572 1 5

11 Nanggalo 158 769 1 5

12 Lapai 338 172 2 1

13 Kuranji 157 826 1 5

14 Belimbing 10 530 1 55

15 Pauh 95 1058 1 11

16 L.Kilangan 135 609 1 5

17 L.Begalung 271 572 1 2

18 Pagambiran 86 407 1 5

19 Bungus 148 505 1 3

20 Ambacang 37 838 1 23

Jumlah 3368 14082 1 4

Ratio tambal cabut 1 4

Page 122: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 122

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel di atas menunjukkan ratio tambal : cabut 1 : 4 ( 3.368 kasus tambal :

14.082 kasus cabut ). Hal ini menunjukan bahwa bawa pasien yang berobat telah

mendapatkan pelayanan yang baik. Meskipun demikian ada beberapa faktor yang

perlu di perhatikan diantara nya kualitas sumber daya manusia yang memberikan

pelayanan , sarana dan prasarana perawatan gigi di Puskesmas kurang lengkap

dan prilaku masyarakat yang cendrung membutuhkan pelayanan yang cepat (cabut)

sehingga perawatan gigi kurang menjadi pilihan.

UKGM

Tabel 7.28. Kegiatan UKGM Puskesmas se Kota Padang tahun 2011

No

Puskesmas

Jml Desa yang ada

Jml Desa Dibina

%

1 Seberang padang 4 4 100

2 Pemancungan 5 5 100

3 Rawang 3 3 100

4 Padang Pasir 10 7 70

5 Ulak Karang 2 2 100

6 Alai 2 2 100

7 Air tawar 3 3 100

8 Andalas 10 6 60

9 Lubuk Buaya 7 4 57.14

10 Air Dingin 6 6 100

11 Nanggalo 3 3 100

12 Lapai 3 3 100

13 Kuranji 2 2 100

14 Belimbing 3 3 100

15 Pauh 9 5 55.56

16 Lb.Kilangan 7 4 57.14

17 Lb.Begalung 10 5 50

18 Pagambiran 5 5 100

19 Bungus 6 6 100

20 Ambacang 4 4 100

Jumlah 104 82 87.49

Dari tabel diatas dapat dilihat cakupan UKGM untuk kota Padang adalah

87.49%, yang berarti bahwa cakupan UKGM yang dicapai lebih tinggi dari target 60

Page 123: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 123

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

%. Jika dibandingkan dengan kegiatan UKGM pada tahun 2010(66,3%) terjadi

peningkatan.

Integrasi Gigi dan KIA

Tabel 7.29.Integrasi Gigi dan KIA Puskesmas Se Kota Padang tahun 2011

NO PUSKESMAS JLH. PASIEN

RUJUKAN JLH. PASIEN INTEGRASI

%

1 Padang Pasir 2.169 365 16,83

2 Ulak Karang 2.116 937 44,28

3 A l a i 3.291 1.296 39,38

4 Air Tawar 3.081 725 23,53

5 Andalas 1.508 118 7,82

6 Seb. Padang 4.532 4.108 90,64

7 Pemancungan 4.809 1.338 27,82

8 Rawang 3.445 535 15,53

9 Lub. Begalung 5.283 1.905 36,06

10 Pegambiran 1.328 586 44,13

11 Lubuk Buaya 2.018 584 28,94

12 Air Dingin 1.616 554 34,28

13 Nanggalo 1.878 696 37,06

14 Lapai 1.337 562 42,03

15 Kuranji 1.147 649 56,58

16 Belimbing 1.037 586 56,51

17 Ambacang 5.927 4.982 84,06

18 Lub. Kilangan 1.049 708 67,49

19 P a u h 920 645 70,11

20 Bungus 1.452 467 32,16

Jumlah 49.943 22.346 42,76

Dari tabel diatas dapat dilihat cakupan kegiatan integrasi gigi dan KIA untuk Kota

Padang adalah 42,76 % keadaan ini menurun dibandingkan tahun 2010 (54,2%).

Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian dari pemegang program di KIA dan gigi

Page 124: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 124

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

dengan meningkatkan penyuluhan baik di dalam gedung (puskesmas) maupun

diluar gedung (Posyandu), mengaktifkan kelas ibu hamil dll.

C. Kesehatan Olah Raga

Tabel 7.30. Rekapitulasi Program Kesehatan Olah Raga

Di Puskesmas se Kota Padang tahun 2011

No Puskemas Jumlah Kel OR

Kel OR Di

Bina

SDM yg di latih

Sanggar Lansia Lain-lain

Medis Para

medis

1 S.padang 2 3 5 5 1 1

2 Pemancungan 1 10 3 3 1 1

3 Rawang 2 4 3 3 1 1

4 Padang Pasir 4 25 10 2 2 2

5 Ulak karang 2 8 2 2 2 2

6 Alai 1 4 1 1 1 1

7 Air tawar 2 6 2 2 1 1

8 Andalas 2 8 2 2 2 1

9 Lubuk Buaya 2 10 5 5 1 1

10 Air Dingin 1 10 1 1 1 1

11 Nanggalo 2 14 3 3 2 1

12 Lapai 2 8 2 2 1 1

13 Kuranji 1 22 1 1 1 1

14 Belimbing 2 3 4 4 1 1

15 Ambacang 1 6 1 1 1 1

16 Pauh 1 12 2 2 1 1

17 L.Kilangan 2 14 6 6 1 1

18 L.Begalung 2 12 2 2 1 1

19 Pagambiran 1 10 2 2 1 1

20 Bungus 1 7 3 3 1 1

Jumlah 34 186 58 52 24 22

Dari tabel diatas dapat dilihat semua Puskesmas dikota Padang sudah

mempunyai kelompok olahraga yang terdiri dari sanggar senam sebanyak 34

sanggar, Lansia sebanyak 186 kelompok dan lain lainnysebanyak 58

kelompok. Kelompok olah raga yang di bina pada tahun 2011 sebanyak 52,

Page 125: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 125

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

sementara tenaga kesehatan (medis) yang dilatih sebanyak 24 orang dan 22

orang tenaga para medis.

D. Program Kesehatan Lansia

Salah satu dampak pembangunan bidang kesehatan adalah meningkatnya

umur harapan hidup yang berarti semakin banyak masyarakat yang usia lanjut.

Dengan meningkatnya lanjut usia (lansia) berarti akan timbul berbagai masalah

yang dihadapi dan meningkatnya kebutuhan bagi lansia terutama dibidang

kesehatan.

Indikator program kesehatan lansia yang akan dicapai tahun 2010 – 2014

adalah :

1. Jumlah puskesmas yang mengembangkan program kesehatan usia lanjut

2. Jumlah puskesmas santun lansia

3. Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut

4. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut

Jumlah lansia yang ada di Kota Padang pada tahun 2011 sebanyak 82.784

jiwa atau sekitar 9,7% dari jumlah penduduk Kota Padang. Kegiatan yang

dilakukan dalam pembinaan kesehatan lansia dilakukan di posyandu maupun

di puskesmas. Jumlah posyandu lansia pada tahun ini sebanyak 210 posyandu

yang tersebar diseluruh wilayah kerja puskesmas dengan jumlah kader aktif

sebanyak 724 orang . Jumlah posyandu ini meningkat dibandingkan tahun

2010 yang berjumlah 196 posyandu. Kegiatan yang dilakukan di posyandu

seperti penyuluhan kesehatan atau gizi, senam lansia, pemeriksaan kesehatan,

pembinaan mental dan rekreasi serta kegiatan lainnya. Cakupan pelayanan

lansia hanya sebesar 15% (12.443) jiwa dari jumlah lansia yang ada (82.784)

Page 126: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 126

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

jiwa dari target yang ditetapkan 30%. Oleh karena itu perlu ditingkatkan kerja

sama lintas program seperti dokter, perawat/bidan tenaga labor dan apotik,

penyuluhan baik dalam gedung dan luar gedung. Usia lanjut merupakan salah

satu kelompok rentan terhadap berbagai penyakit terutama penyakit

degeneratif..

Grafik 7.13.Sepuluh Penyakit Terbanyak Pada Lansia berdasarkan

Hasil Pemeriksaan Kesehatan Tahun 2011

Berdasarkan 10 penyakit terbanyak pada lansia di temukan jumah kasus

sebanyak 81.595 jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2010 (71.528)

kasus yang ada. ISPA menduduki tingkat pertama yang banyak diderita oleh

Lansia, 14.264 (19,9%) pada tahun 2010 dan 18.745 (22,9%) kasus pada

Page 127: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 127

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

tahun 2011. Hal ini dapat disebabkan karena pengaruh cuaca dan kondisi

lansia yang rentan terhadap perubahan cuaca dan penyakit. Pada tahun 2011

Dinas Kesehatan Kota Padang memiliki 4 puskesmas santun lansia yaitu

puskesmas Nanggalo, Kuranji, Lubuk Buaya dan Pauh dan diharapkan pada

tahun mendatang semua puskesmas telah menjadi puskesmas santun lansia.

7.3.2. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan pada tahun 2011

memperoleh anggaran sebesar Rp70.000.000,-. Anggaran ini sedikit

berkurang dibandingkan anggaran tahun 2010. Berikut realisasi kegiatan

tahun 2011.

1. Pertemuan manajemen puskesmas sebesar Rp. 15.236.000,,- terealisasi Rp.

15.236.000,- (100 %).

2. Pertemuan Indra/PHN sebesar Rp 6.873.500,- terealisasi Rp 6.623.500,- (100

%)

3. Puskesmas berprestasi sebesar Rp 7.750.000,- terealisasi Rp 7.750.000,-

(100 %)

4. Bimbingan teknis penilaian puskesmas berprestasi Rp 5.040.000,- terealisasi

Rp 5.040.000,- (100%)

5. Bimbingan teknis Lokmin Puskesmas Rp 3.800.000,- terealisasi Rp

3.800.000,- (100%)

6. Pelaksanaan P3K dengan dana Rp. 12.540.000.- terealisasi 100%.

7. Bimbingan teknis Sistem Pelaporan Rumah Sakit dengan dana Rp.3.780.000.-

dan terealisasi terealisasi 100%

Page 128: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 128

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

8. Bimbingan teknik Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas dengan dana

Rp. 3.800.000,- terealisasi 100%.

9. Bimbingan teknik Program Kesehatan Indera Puskesmas dengan dana Rp.

2.800.000,- terealisasi 100%.

10. Bimbingan teknik Program PHN Puskesmas dengan dana Rp. 2.800.000,-

terealisasi 100%.

11. Honor panitia pelaksana kegiatan PKD dengan dana Rp 1.875.000,-

terealisasi 100%.

12. Belanja alat tulis kantor sebesar Rp 2.458.000,- terealisasi 100%.

13. Belanja penggandaan fotocopy untuk program Rp 1.247.500,- terealisasi

100%.

Dari total anggaran Rp. 70.000.000,- pada tahun 2011keuangan terealisasi

sebanyak Rp 69.750.000dan realisasi fisik 100 %.

A. Kunjungan Puskesmas

Puskesmas dan jajarannya sebagai ujung tombak dari sistem kesehatan

di Indonesia berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan

kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta pusat

pelayanan kesehatan tingkat pertama. Sebagai pusat pelayanan kesehatan

tingkat pertama, semua penduduk di Kota Padang sudah memanfaatkannya. Ini

terlihat dari jumlah kunjungan Puskesmas pada tahun 2011 sebanyak 1.429.436

kunjungan yang terdiri dari kunjungan Askes sebanyak

187.436orang,masyarakat miskin(KS/Kartu Sehat) yang terdiri dari Jamkesmas

dan Jamkesda sebesar 270.548 orang sedangkan kunjungan umum sebanyak

971.454orang.

Page 129: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 129

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel 7. 31. Jumlah Kunjungan Puskesmas

Di Kota Padang Tahun 2011

NO

PUSKESMAS

UMUM ASKES KS TOTAL

1 Seb Padang 26994 9337 7856 44187

2 Pemancungan 27836 8305 6923 43064

3 Rawang 17153 13349 14641 45143

4 Padang Pasir 34193 16141 15408 65742

5 Ulak Karang 10205 7122 23211 40538

6 Alai 24867 9180 7868 41915

7 Air Tawar 16005 9036 7799 32840

8 Andalas 87163 13341 14346 114850

9 LB Buaya 148963 15481 15825 180269

10 Air Dingin 77096 7364 19461 103921

11 Nanggalo 39501 14541 18310 72352

12 Lapai 32499 7565 8439 48503

13 Kuranji 45357 8255 9218 62830

14 Belimbing 51128 5235 8601 64964

15 Pauh 43131 7144 22827 73102

16 Lb Kilangan 45615 9782 10799 66196

17 Lb Begalung 91106 5943 15560 112609

18 Pegambiran 46537 4498 9876 60911

19 Bungus 22910 3604 11759 38273

20 Ambacang 83195 12213 21819 117227

JUMLAH 971454 187436 270546 1429436

Page 130: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 130

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.14. Grafik Kunjungan Puskesmas se- Kota Padang tahun 2011

Tabel dan grafik diatas memperlihatkan jumlah kunjungan pasien ke

puskesmas di kota Padang. Kunjungan tertinggi adalah kunjungan pada

Puskesmas Lubuk Buaya, kunjungan pasien umum sebanyak148.963 orang,

kunjungan KS (Kartu Sehat) sebanyak15.825 orang dan kunjungan ASKES

sebanyak15.481 orang. Sedangkan kunjungan terendah di Puskesmas Air

Tawar sebanyak 32.840 orang. Pada tahun 2011 terjadi sedikit penurunan Visit

rate dari 2,07 pada tahun 2011, menjadi 1,66 (jumlah penduduk Kota Padang

856.815 jiwa). Hal ini kemungkinan disebabkan karena tidak adanya lagi

kunjungan dokter Spesialis di beberapa puskesmas di kota Padang.

Page 131: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 131

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7. 15. Jumlah Kunjungan Puskesmas di Kota Padang tahun 2011

B. Kunjungan Rawat Inap

Di kota Padang terdapat 20 puskesmas, 7 (tujuh) di antaranya

merupakan Puskesmas rawat inap yaitu, puskesmas Seb.Padang, Bungus,

Lubuk Buaya, Pauh, Air dingin, Nanggalo dan Padang Pasir. Kunjungan rawat

inap tahun 2011 sebanyak 324 orang, kunjungan ini lebih sedikit

dibandingkan tahun 2010 yaitu sebesar 493 orang. Kunjungan rawat inap

yang terbanyak adalah pada puskesmas Seberang Padang sebanyak 88

orang dan yang terendah adalah puskesmas pauh sebanyak 25 orang. Pada

umumnya Puskesmas dengan fasilitas rawat inap ini melayani khusus untuk

persalinan kecuali Puskesmas Nanggalo disertai dengan perawatan untuk

pasien gizi buruk.

C. Realisasi Dana Pengganti Transpor

Terhitung tanggal 2 Maret 2009, di Kota Padang diberlakukan berobat

gratis ke Puskesmas oleh Walikota Padang. Disamping berobat gratis, bagi

masyarakat tidak mampu juga diberikan bantuan dana pengganti transpor

sebesar Rp 2000,- setiap kali berkunjung ke Puskesmas. Dana pengganti

transpor ini berasal dari dana Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Padang. Pada

bulan April tahun 2011 dana pengganti transpor berubah menjadi Rp 3.000.

Page 132: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 132

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Selama tahun 2011 dana pengganti transport sudah diberikan kepada

135.894 orang pengunjung. Pada tabel 2 dan grafik 3 memperlihatkan bahwa

penggunaan dana transport tertinggi pada bulan September sebanyak 15.000

orang. Sedangkan penerima dana transpor yang terendah pada bulan

Februari sebanyak 1.582 orang, ini disebabkan sisa dana transpor yang ada

sudah hampir habis pada masing-masing puskesmas.

Grafik 7.16. Jumlah Kunjungan dan penerima transport Tahun 2011

Page 133: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 133

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel 7.32. Jumlah Penerima Dana Pengganti Transport Berobat

Ke Puskesmas di Kota Padang Tahun 2011

NO BULAN JUMLAH KUNJUNGAN JUMLAH PENERIMA JUMLAH (Rp )

1 Januari 35.636

9777 29.331.000

2 Februari 22.669

1582 4.746.000

3 Maret 30.444

9028 27.084.000

4 AprilL 37.642

13253 39.759.000

5 Mai 39.045

13778 41.334.000

6 Juni 46.972

15644 46.932.000

7 Juli 35.561

11438 34.314.000

8 Agustus 31.526

10340 31.020.000

9 September 47.246

15000 45.000.000

10 Oktober 33.763

9870 29.610.000

11 November 34.418

11306 33.918.000

12 Desember 45.694

14878 44.634.000

Jumlah 440.616

135.894 407.682.000

Sesuai dengan instruksi Walikota Padang tanggal 9 Juni 2010 pada

Pencanangan Program KB Nasional Tingkat Provinsi Sumatera Barat

Tahun 2010 bertempat di Makodim 0312, diberikan dana pangganti

transpor sebesar Rp 5000,-untuk akseptor KB baru yang mendapat

pelayanan di Puskesmas. Dari hasil laporan Puskesmas, baru 13 (tiga

belas) Puskesmas yang melaksanakan kegiatan tersebut.Penerima

tertinggi di Puskesmas Rawang sebanyak 97 orang dan yang terendah

puskesmas Andalas sebanyak 1 orang .

Page 134: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 134

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel 7.33. Jumlah Penerima Dana Pengganti Transport Akseptor

KB ke Puskesmas di Kota Padang tahun 2011

NO

PUSKESMAS

JUMLAH PENERIMA JUMLAH(Rp)

Akseptor KB

1 Seb Padang 24 120,000

2 Pemancungan 24 120.000

3 Rawang 97 485,000

4 P. Pasir 9 45.000

5 Ulak Karang - -

6 Alai 57 90,000

7 Air Tawar 6 15,000

8 Andalas 1 5.000

9 Lubuk Buaya 14 70.000

10 Air Dingin 3 15,000

11 Nanggalo - -

12 Lapai - -

13 Kuranji 60 300.000

14 Belimbing 13 65.000

15 Pauh 12 60.000

16 Lubuk Kilangan - -

17 L.Begalung 2 10.000

18 Pegambiran

19 Bungus - -

20 Ambacang - -

JUMLAH 322 1.610.000

1. Penyakit Terbanyak Di Kota Padang

Berdasarkan laporan dari seluruh Puskesmas di Kota Padang, pada tahun

2011 penyakit ISPA dan Gastritis menduduki peringkat teratas dan kedua dari

10 penyakit terbanyak dengan kasus ISPA sebanyak 115.361 dan kasus

Gastritis sebanyak 21.606 kasus sebagaimana terlihat pada Grafik 4.

Penyakit Kulit Infeksi pada tahun 2010 menduduki peringkat 2, pada tahun

2011 ini mengalami penurunan menjadi peringkat 3 (21.340 kasus).

Page 135: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 135

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.17.Sepuluh Penyakit Terbanyak di Puskesmas

Kota Padang Tahun 2011

Berdasarkan grafik diatas terlihat, ISPA merupakan penyakit terbanyak di

Puskesmas sekota Padang. Di urutan kedua dan ketiga adalah Gastritis dan

penyakit kulit infeksi.

Grafik 7.18. Sepuluh Penyakit Rawat Jalan Surveilans RS

Di Kota Padang

Page 136: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 136

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik diatas memperlihatkan sepuluh penyakit rawat jalan di Puskesmas

sekota Padang berdasarkan Surveilans beberapa Rumah Sakit yang terdapat di

Kota Padang tahun 2011. Berdasarkan grafik tersebut terlihat bahwa penyakit

terbanyak adalah infeksi saluran pernafasan akut dengan jumlah kasus 9.044, Diare

dan gastroenteritis menduduki peringkat kedua dengan jumlah kasus 5.534.

2. Program Indera

Program indera merupakan salah satu bentuk program inovatif yang

dilaksanakan di puskesmas Kota Padang. Program ini dilaksanakan dalam

rangka mencegah terjadinya kebutaan dan ketulian di masyarakat.

Bulan Juni 2011 dilakukan pertemuan program indera mata yang diikuti oleh

20 pengelola program indera mata Puskesmas se-Kota Padang dengan

Narasumber dokter Chandra spesialis Mata.

Tabel 7.34. kunjungan Program Indera Mata Di Puskesmas Kota Padang Tahun 2011

NO PUSKESMAS KATARAK KEL.REF XEROP- TALMIA

GLAUKOMA PENY.MATA

LAIN TOTAL

1 Seb Padang 79 142 0 5 116 342

2 Pemancungan 32 80 0 0 57 169

3 Rawang 9 117 0 0 178 304

4 Padang Pasir 25 182 0 0 159 366

5 Ulak Karang 35 134 0 0 131 300

6 Alai 31 197 0 6 147 381

7 Air Tawar 38 136 0 9 197 380

8 Andalas 53 185 0 0 178 416

9 LB Buaya 106 328 0 3 245 682

10 Air Dingin 105 246 0 0 230 581

11 Nanggalo 78 253 0 2 154 487

12 Lapai 75 299 0 0 179 483

13 Kuranji 65 145 0 0 244 454

14 Belimbing 48 201 0 0 113 362

15 Pauh 76 273 0 1 77 427

16 Lb Kilangan 24 237 0 0 69 330

17 Lb Begalung 123 426 0 5 138 692

Page 137: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 137

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

18 Pegambiran 29 220 0 2 122 373

19 Bungus 21 29 0 0 57 107

20 Ambacang 32 248 0 6 81 367

TOTAL

1084 4078 0 39 2872 8073

Pada tabel di atas terlihat bahwa jumlah kunjungan kasus indera mata

sebanyak 8.073 kasus Kunjungan tertinggi adalah Puskesmas Lubuk Begalung

sebanyak 692 orang dan kunjungan paling sedikit 107 orang di Puskesmas

BungusPenyakit kelainan refraksi paling banyakterdapat pada puskesmas Lubuk

Begalung sebanyak 426 kasus, penyakit katarak 123 kasus dan penyakit mata

glaukoma terbanyak di Puskesmas Air Tawar sebanyak 9 kasus.

Selama tahun 2011 ditemukan 2.872 kasus penyakit mata lain termasuk

konjungtivitis. Beberapa dari penderita katarak ini pada tahun 2011 sudah dilakukan

operasi penggantian lensa dengan bantuan dan kerjasama Walubi Provinsi Sumbar

dan organisasi masyarakat lainnya melalui kegiatan bakti sosial Budha Suchi yang

diadakan di Kota Padang.

3. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

Program Perawatan Kesehatan Masyakat (Perkesmas) juga merupakan

program inovatif puskesmas. Kegiatan Perkesmas ini sebetulnya merupakan

kegiatan yang terintegrasi dengan program-program lain seperti KIA, Gizi,

penyakit menular dan tidak menular. Perawat di Puskesmas sebenarnya sudah

melaksanakan kegiatan tersebut, hanya kualitasnya belum maksimal dan belum

tercatat. Pada bulan April Tahun 2011 Kemenkes RI mengadakan pelatihan

Perkesmas dengan menunjuk 5 Puskesmas di Dinas Kesehatan Kota Padang

Page 138: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 138

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

untuk menjadi percontohan. Bulan September tahun 2011 seksi PKD

mengadakan pertemuan pemegang Program Indera/PHN puskesmas Dinas

kesehatan kota Padang. Seksi PKD dan Rujukan berusaha memberikan

pemahaman kepada perawat tentang pentingnya kegiatan Perkesmas yang

bekualitas disertai dengan pencatatan dan pelaporan yang baik melalui kegiatan

pertemuan dengan pemegang program dan pembinaan ke puskesmas.

Laporan hasil kegiatan Perkesmas yang dilakukan di beberapa

Puskesmas Kota Padang tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 5. Pada tabel

tertera bahwa dari 1.698 keluarga risti yang tercatat di puskesmas hanya 624

(37%) yang dilakukan kunjungan rumah.

Tabel 7.35 Pembinaan Keluarga Resti di Puskesmas Kota Padang Tahun 2011

NO KEGIATAN JUMLAH

1 Keluarga resti tercatat di Puskesmas 1.698

2 Kasus tindak lanjut perawatan yg selesai dibina 563

3 Kunjungan ke keluarga resti 624

4 Kunjungan pembinaan kasus tindak lanjut 483

perawatan yang selesai dibina

5 Kunjungan pembinaan ke kelg resti yg selesai dibina 270

Page 139: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 139

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

4. Laboratorium

Tabel 7.36 Kunjungan Laboratorium Puskesmas Kota Padang Tahun 2011

NO

PUSKESMAS

DARAH

URINE

FESES

BTA MALARIA TOTAL

(-) (+) (-) (+)

1 Seb.Padang 904 704 - 324 64 4 - 2000

2 Pemancungan 310 104 5 70 7 - - 496

3 Rawang 521 223 8 110 8 - - 870

4 Pdg Pasir 361 240 - 319 25 1 - 946

5 U.Karang 490 375 12 97 11 - - 985

6 Alai 206 796 - 19 1 - - 1022

7 Air Tawar 520 168 - 76 5 - - 769

8 Andalas 731 1640 - 831 65 3267 - 6534

9 Lb.Buaya 1238 2576 52 323 9 4198 - 8396

10 Air Dingin 588 945 - 147 8 10 - 1698

11 Nanggalo 1111 178 - 204 10 1503 - 3006

12 Lapai 542 325 12 102 4 - - 985

13 Kuranji 361 325 - 508 49 6 - 1249

14 Belimbing 1160 871 - 415 26 12 - 2484

15 Pauh 204 279 - 79 10 25 - 597

16 Lb.Kilangan 1645 1153 23 266 12 28 - 3127

17 Lb.Begalung 611 384 - 333 17 - - 1345

18 Pegambiran 692 126 2 113 8 - - 941

19 Bungus 821 941 - 242 15 78 49 2146

20 Ambacang 1203 898 - 257 19 - 2377

TOTAL 14219 13251 114 4631 373 5865 3316 41769

Berdasarkan tabel diatas jumlah kunjungan labor terbanyak adalah

pemeriksaan darah yaitu sebesar 14.219 diikuti pemeriksaan urine sebesar

13.251 kunjungan.Pemeriksaan malaria (+) sebanyak 3.316 sedangkan

pemeriksaan malaria klinis tanpa pemeriksaan laboratorium sebanyak 5.865 .

Total seluruhnya kunjungan laboratorium di Puskesmas Kota Padang

sebanyak 41.769.

Page 140: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 140

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

5. Penyebab Kematian

Berdasarkan laporan dari Puskesmas, penyebab kematian tertinggi di

Kota Padang dari 10 penyebab kematian terbanyak adalah karena usia tua

yaitu sebesar 98 orang (54 orang perempuan dan 44 orang laki-laki). Penyakit

jantung mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya, menjadi

penyebab kematian kedua setelah usia tua dengan perbandingan laki-laki

:perempuan = 1:1.Kematian pada janin karena fetal distress juga mengalami

peningkatan menduduki peringkat 3. Tahun 2009 IUFD (Intra Uterine Fetal

Distress) menduduki peringkat 9 dari 10 penyebab kematian .

Tabel 7.37. Sepuluh Penyebab KematianTerbanyak Berdasarkan

Laporan Puskesmas di Kota Padang Tahun 2011

NO JENIS PENYAKIT LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 Lansia/usia tua 44 54 98

2 Penyakit Jantung 41 41 82

3 IUFD 21 23 44

4 DM 11 26 37

5 Hypertensi 17 18 35

6 Kecelakaan Lalin 19 15 34

7 Stroke 15 18 33

8 Keganasan 8 9 17

9 Asma Bronchial 6 7 13

10 TB Paru 9 4 13

JUMLAH 180 215 395

Page 141: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 141

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.19.Penyebab Kematian Morbiditas Rawat Inap Rs Kota Padang 2011

Grafik diatas memperlihatkan sepuluh penyakit penyebab kematian

morbiditas rawat inap rumah sakit berdasarkan hasil pelaporan dari beberapa rumah

sakit di Kota Padang. Pada grafik tersebut terlihat bahwa penyebab kematian

tertinggi di Kota Padang adalah perdarahan intrakranial sebanyak 137 kasus, diikuti

oleh gangguan saluran nafas lainnya yang berhubungan dengan masa perinatal (95

kasus) dan gagal jantung (93 kasus).

7.3.3. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak 7.3.3.1. Kegiatan Program Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

Dinas Kesehatan Kota Padang melalui Program Pelayanan Kesehatan

khususnya Seksi Kesehatan Ibu dan Anak berupaya untuk menurunkan Angka

Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan, Angka Kematian Anak

Balita (AKABA) di Kota Padang. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan

Program Kesehatan Ibu dan Anak pada tahun 2011 adalah sebagai berikut:

Page 142: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 142

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

1. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)

2. Melakukan pembinaan kepada pengelola KIA Puskesmas dan bimbingan

tekhnis ke 20 Puskesmas, serta pertemuan di Dinas Kesehatan Kota

Padang

3. Membuat dan menganalisa laporan LB3 KIA

4. Pemantauan dan pembinaan pengisian Kohor kesehatan Ibu, kesehatan

bayi dan kesehatan anak balita

5. Pendistribusian dan pemantauan penggunaan buku KIA ke 20

Puskesmas, Pustu, Posyandu, RSUD, RS Swasta, RSB, BPS dll

6. Melakukan pembinaan Program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) serta pemantauan pemasangan stiker P4K

7. Pembinaan Kelas Ibu Hamil ke Puskesmas seKota Padang

8. Pembinaan Gerakan Sayang Ibu (GSI) ke Kelurahan dan Kecamatan

Sayang Ibu

9. Sosialisasidanpembinaan Kelas Ibu Balita ke Puskesmas

10. Pemantauan 10 Penyakit terbanyak pada Balita

11. Melakukan pemantauan dan pembinaan pelaksanan MTBS/MTBM di

Puskesmas

12. Pemantauan dan pembinaan pelaksanaan SDIDTK di Puskesmas

13. Pelacakan kasus kematian ibu, perinatal, bayi dan anak balita pada setiap

kasus, serta melakukan Audit Maternal dan Perinatal (pembahasan kasus

kematian ibu dan anak) dua kali dalam satu tahun

14. Pertemuan Petugas UKS Puskesmas seKota Padang

Page 143: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 143

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

15. Skreening Kesehatan pada anak TK, SD SLTP, SLTA, khusus untuk siswa

SMP, SMA sederajat skreening kesehatan disertai dengan pengisian

kuisioner Kesehatan Intelegensia, Kesehatan Mental dan Kesehatan

Reproduksi

16. Pengolahan Data skreening anak TK, SD SLTP, SLTA

Puskesmas seKota Padang

17. Pembinaan serta Monitoring dan evaluasi Program Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS) ke Sekolah

18. Monitoring dan evaluasi Program UKS ke Puskesmas

19. Pembinaan PKPR ke sekolah dan ke Puskesmas sebanyak 13 Sekolah di

13 Puskesmas

20. Pembinaan Puskesmas Mampu Tatalaksana KTA (Puskesmas Andalas)

21. Koordinasi Lintas Sektor dalam Pembinaan TP UKS Kota dan TP UKS

Kecamatan

22. Pemantauan implementasi R/R KB

23. Bekerjasama dengan TNI dan PKK dalam rangka KB-Kes TNKK serta

Kesatuan Gerak PKK KB-Kes serta ulang tahun IBI Kota Padang

24. Pembinaan Kesehatan Ibu dan Anak pada kegiatan P2WKSS

7.3.3.2. Hasil Kegiatan Program Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

Pelaksanaan kegiatan Program KIA mengacu pada Standar Pelayanan

Minimal yang ditetapkan Kep.Menkes Republik Indonesia

No.741/MENKES/PER/VII/2008 sebagai target yang digunakan untuk acuan

Page 144: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 144

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

dalam perencanaan pelaksanaan program yang berbasis kinerja. Standar

Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 7.38. Target Indikator KinerjaSPM dan MDGs Program KIA

sampai Tahun 2015

NO

JENIS PELAYANAN

TARGET / TAHUN

2010 %

2011 %

2012 %

2013 %

2014 %

2015 %

I PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR

1 Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak

- Cak. Kunjungan Bumil K1 95 96 97 98 99 100

-Cakp.kunjungan Bumil K4 90 91 92 93 94 95

- Cakp.pertolongan persalinanoleh

Bidan/Nakes yg memiliki kompetensi kebidanan

88 90 91 92 93 95

- Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

59 63 67 72 75 80

- Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 1 (KF 1)

84 86 88 89 90 90

- Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Lengkap (KF 3)

84 86 88 89 90 90

- CakupanKunjungan Neonatus 1 (KN 1)

86 87 88 89 90 90

- Cakupan kunjungan Neonatus Lengkap (KN3)

86 87 88 89 90 90

- Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

89 89 89 89 89 89

-Cakupan Kunjungan Bayi 90 91 92 93 94 95

-Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

78 80 82 84 86 90

- % PUS yang menjadi peserta KB Aktif (CPR)

73 74 75 75 75 75

2 Pely. Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah

- Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

100 100 100 100 100 100

Dari target yang telah ditetapkan, dapat dilihat pencapaian program

Kesehatan Ibu Anak pada tahun 2011 serta kesenjangan yang masih ditemukan

pada tabel berikut ini :

Page 145: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 145

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel 7.39. Pencapaian Kinerja Program KIA

NO KINERJA PROGRAM

PENCAPAIAN 2011

TARGET 2011

KESENJA NGAN

ABS % ABS % Kes %

I PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR

1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

- Cak. Kunjungan Bumil K1 19353 99.8 19390 96 + 3.8

-Cakp.kunjungan Bumil K4

18234 94.0 19390 91 + 3

- Cakp.pertolongan persalinanoleh

Bidan/Nakes yg memiliki kompetensi kebidanan

17184 93.1 18457 90 + 3.1

- Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

653 100 653 100 0 0

- Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 1 (KF 1)

16797 95.4 17612 86 + 10.6

- Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Lengkap (KF 3)

15213 86.4 17612 86 + 0.4

- CakupanKunjungan Neonatus 1 (KN 1)

16434 99.1 16584 92 + 7.1

- Cakupan kunjungan Neonatus Lengkap (KN3)

15575 93.9 16584 87 + 6.9

- Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

105 82.7 127 89 - 6.3

-Cakupan Kunjungan Bayi 13603 77.2 17612 91 - 13.8

-Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

43652 63.2 69095 80 - 16.8

- % PUS yang menjadi peserta KB Aktif (CPR)

87885 66.7 125232 74 - 7.3

2 Pely. Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah

- Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

15793 100 - 100 0 0

Dari tabel diatas terlihat bahwa pencapaian kinerja program Pelayanan

Kesehatan Ibu dan Anak cakupan kunjungan bumil K1, cakupan K4, cakupan

persalinan oleh Bidan/Nakes yang memiliki kompetensi kebidanan, cakupan

komplikasi kebidanan yang ditangani, cakupan pelayanan Ibu Nifas (KF 1), dan KF

3 sudah mencapai target. Demikian juga dengan cakupan kunjungan neonatus 1

(KN 1) dan kunjungan neonatus lengkap (KN 3) sudah mencapai target. Dapat

dilihat target pada tahun 2011 (K1 = 96 %, K4 = 91 %, target cakupan persalinan

Page 146: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 146

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Nakes = 90 %, target cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 100 %, target

KF 1 = 86 %, KF 3 = 86 %, target KN 1 = 92 %, KN 3 = 87 %). Pelayanan

kesehatan ini dapat mencapai target disebabkan karena adanya kerjasama dan

koordinasi yang cukup baik antara Puskesmas dan Bidan Praktek Swasta (BPS)

yang memiliki tempat praktek di wilayah kerja Puskesmas, sehingga pemantauan

dan pelaporan lebih baik untuk pencapaian target program.

Namun cakupan kunjungan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

belum mencapai target (- 6,3 %), hal ini disebabkan karena masih belum

maksimalnya pencatatan dan pelaporan neonatus komplikasi yang ditangani atau

dirujuk, sehingga belum tercakupnya neonatus dengan komplikasi yang ditangani

sesuai dengan target yang ditetapkan. Begitu juga dengan cakupan kunjungan bayi

dan cakupan pelayanan kesehatan anak balita belum mencapai target (-13,8 %

dan - 16, 8%) hal ini disebabkan karena pemanfaatan kohort bayi dan anak balita

yang masih kurang maksimal dan rendahnya kunjungan ke posyandu. Begitu juga

dengan Persentase PUS yang menjadi peserta KB aktif (CPR) dengan

kesenjangan (- 7,3 % ) disebabkan karena adanya aseptor yang DO (Menopause),

dan sistem pencatatan dan pelaporan yang kurang maksimal, sehingga diperlukan

validasi data untuk peningkatan pencapaian program.

7.3.3.3. Pemantauan Wilayah Setempat KIA (PWS KIA)

Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) harus dipantau secara

berkesinambungan dan terpadu di tiap wilayah kerja Puskesmas melalui

kegiatan PWS KIA, mulai dari Ante Natal Care (ANC) sampai persalinan, nifas,

neonatus, bayi dan balita, serta untuk melihat derajat kesehatan anak. PWS juga

Page 147: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 147

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

berguna untuk melakukan tindak-lanjut yang cepat dan tepat terhadap wilayah

kerja yang cakupan pelayanan KIA-nya masih rendah.

Pemantauan yang dilakukan adalah pemantauan kesehatan ibu hamil (K1,

K4, Deteksi ibu hamil resiko tinggi oleh tenaga kesehatan/masyarakat,

kesehatan ibu bersalin (persalinan oleh tenaga kesehatan (PN), persalinan oleh

dukun), pemantauan kesehatan ibu nifas (pelayanan ibu nifas) dan pemantauan

kesehatan anak (Kunjungan Neonatus/KN, Kunjungan Bayi, Pelayanan

Kesehatan Anak Balita). Hasil cakupan ini dinilai dan digunakan sebagai

intervensi terhadap puskesmas yang belum mencapai target pada tahun ini.

Cakupan pelayanan Ibu Hamil K1 adalah Kunjungan Ibu Hamil yang

pertama kali pada masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan 10 T.

Standar pelayanan 10 T tersebut mencakup: 1. Timbang berat badan dan ukur

tinggi badan, 2. Ukur tekanan darah, 3. Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan

atas), 4. Ukur tinggi fundus uteri, 5. Tentukan Presentase janin dan denyut

jantung janin (DJJ), 6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi

Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, 7. Pemberian tablet zat besi minimal 90

tablet selama kehamilan, 8. Test Laboratorium, 9. Tatalaksana kasus, 10. Temu

wicara (konseling), termasuk perencaan persalinan dan pencegahan komplikasi

(P4K) serta KB pasca persalinan.

Cakupan pelayanan ibu hamil K 4 adalah ibu hamil yang mendapatkan

pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali. Pelayanan ibu

hamil yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali

pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan.

Page 148: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 148

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Cakupan pelayanan Ibu hamil K1 tahun 2011 sudah mencapai target yaitu

99,8 % sedangkan target 97%. Pencapaian K4 sedikit di bawah target yaitu 94 %,

sedangkan target 95 %.

Grafik Pencapaian K1 dan K4 empat tahun terakhir terlihat pada grafik di

bawah ini.

97,9 99,3 94,8 99,8

88 89,3 90,3 94

0

20

40

60

80

100

120

2008 2009 2010 2011

Grafik 7. 20. PENCAPAIAN K1 DAN K4 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2008-2011

K1 K4

Dari grafik di atas terlihat bahwa pencapaian K4 mengalami peningkatan

pada 4 tahun terakhir dan K 1 mengalami peningkatan dari tahun 2010.

Cakupan pertolongan persalinan nakes (PN) adalah cakupan ibu bersalin

yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan

PN Kota Padang pada tahun 2011 (93,1 %), sedangkan target (92 %),

dibandingkan dengan data tahun 2010 adalah 90.6%, mengalami peningkatan

cakupan ± 2,5 %. Hal ini disebabkan sudah meningkatnya sistem pencatatan dan

pelaporan di Puskesmas serta adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk

bersalin ke tenaga kesehatan.

Page 149: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 149

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu dengan komplikasi

kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang mendapat

penanganan defenitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada

tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED,

Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK).Komplikasi yang dimaksud adalah

kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang mengancam jiwa ibu dan/ atau

bayi.Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Kota Padang pada tahun 2011

sudah 100 % mencapai target.

Cakupan deteksi ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk adalah ibu hamil resiko

tinggi/komplikasi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Deteksi bumil resti

tahun 2011 adalah 16,9% masih belum mencapai target (20 %),disebabkan karena

masih kurangnya penjaringan bumil resiko tinggi oleh masyarakat di tingkat

Puskesmas, serta belum maksimalnya sistem pencatatan dan pelaporan.

Pencapaian Cakupan Deteksi Bumil Resti dan Persalinan Nakesterlihat pada

grafik di bawah ini

18,1 17,2 15,6 16,9

83,8 87,8 90,6

93,1

0

20

40

60

80

100

2008 2009 2010 2011

Grafik 7.21. CAKUPAN DETEKSI BUMIL RESTI NAKES/MASY, PERSALINAN NAKES (PN) KOTA PADANG TAHUN 2008 - 2011

Resti PN

Page 150: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 150

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik di atas menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan pencapaian

Persalinan Nakes (PN) 3 tahun terakhir. Untuk Deteksi bumil resti terjadi

peningkatan pencapaian dari tahun 2010 tetapi belum signifikan.Peran kader

kesehatan yang lebih berkualitas diharapkan akan lebih meningkatkan pendeteksian

ibu hamil resiko tinggi untuk masa selanjutnya.

Cakupan Pelayanan Nifas adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal pada

masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar. Pelayanan

Nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya 3 kali, pada 6

jam pasca persalinan s.d 3 hari; pada minggu ke II, dan pada minggu ke VI termasuk

pemberian Vitamin A 2 kali serta persiapan dan/atau pemasangan KB Pasca

Persalinan. Cakupan Kunjungan Nifas 1 Kota Padang tahun 2011 95,4 % (target =

86 %), sementara Kunjungan Nifas 3 adalah 93,9 % (target 87 %). Cakupan ini

mengalami peningkatan dari tahun 2010, dan menunjukkan sudah mulai

meningkatnya pengetahuan dan kesadaran ibu nifas untuk memeriksakan

kesehatan sampai habis masa nifas.

Cakupan kunjungan neonatal adalah pelayanan kesehatan kepada neonatus

pada masa 6 jam sampai dengan 28 hari setelah kelahiran sesuai standar, di

fasilitas kesehatan, posyandu maupun kunjungan rumah. Standar Pelayanan

Minimalnya adalah satu kali pada 6 -48 jam (KN 1), satu kali pada 3-7 hari (KN 2),

satu kali pada 8-28 hari (KN 3). Pencatatannya dengan memakai Formulir Bayi

Muda dan Register Kohort Bayi. Cakupan Kunjungan Neonatus 1 tahun 2011 adalah

99,1 %, sementara target yang ditetapkan adalah 92 %.

Pencapaian Kunjungan Neonatus dan Nifas Lengkap terlihat pada grafik di

bawah ini:

Page 151: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 151

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.22. Trend Cakupan KN dan KF di Kota Padang

Dari Grafik menunjukkan bahwa terdapat peningkatan cakupan Kunjungan

Neonatus (KN) lengkap pada dua tahun terakhir, dan sudah mencapai target

yang telah ditetapkan.

7.3.3.4. Pemantauan Kasus Kematian Maternal dan Perinatal

Kasus kematian Maternal, Perinatal, Bayi dan Balita dari tahun 2007

sampai dengan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 7.40 Data Kasus Kematian Maternal, Perinatal, Bayi dan Anak Balita

Kota Padang Tahun 2011

No Uraian 2007 2008 2009 2010 2011

1 Kasus Kematian Maternal

20 org /14.264 KLH

15 org /15.693 KLH

14 org /16.449 KLH

15 org/ 16.492 KLH

16 org / 16.584 KLH

2 Kasus Kematian Perinatal

197 org /14.264 KLH

142 org /15.693 KLH

85 org /16.449 KLH

83 org /16.492 KLH

71 org / 16.584 KLH

3 Kasus Kematian Bayi

235 org /14.264 KLH

164 org /15.693 KLH

107 org /16.449 KLH

86 org /16.492 KLH

81 org / 16.584 KLH

4 Kasus Kematian Anak Balita

33org /14.264 KLH

14 org /15.693 KLH

10 org /16.449 KLH

10 org /16.492 KLH

4 org / 16.584 KLH

Page 152: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 152

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari laporan kematian yang masuk ke

Dinas Kesehatan Kota Padang pada tahun 2011 terjadi penurunan kasus kematian

bayi dari 86 orang menjadi 81 orang, kematian perinatal (IUFD + kematian bayi 0-7

hari ) menurun dari 83 orang menjadi 71 orang sementara kasus kematian ibu

mengalami sedikit peningkatan dari tahun sebelumnya dari 15 orang menjadi 16

dan anak balita juga mengalami penurunan dari 10 orang menjadi 4 orang.

Kecenderungan kasus kematian perinatal, bayi dan anak balita dapat dilihat pada

grafikberikut ini:

Grafik 7.23.TrendKasus Kematian Perinatal, Bayi Dan Anak Balita Kota Padang

Page 153: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 153

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik7.24.Trend Kasus Kematian Maternal Kota Padang

Grafik di atas memperlihatkan bahwa kasus kematian maternal mengalami

stagnansi pada tiga tahun terakhir.Diharapkan terjadi penurunan kasus yang

signifikan pada tahun mendatang. Hal ini sangat ditunjang dengan pelaksanaan

ANC yang berkualitas, Kelas Ibu Hamil, Persalinan yang aman serta pemantauan

kasus kematian maternal yang akurat sehingga bisa menggambarkan penyebab

kematian yang nantinya bisa menjadi bahan pembelajaran untuk masa selanjutnya.

Penyebab kematian Perinatal, Neonatal , Bayi dan Anak Balita dapat dilihat

pada tabel – tabel di bawah ini :

Page 154: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 154

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel 7.41.Data Penyebab Kematian Perinatal (Lahir mati + 0-7hari)

Kota Padang Tahun 2011

NO PENYEBAB KASUS %

1 IUFD 24 33,3

2 BBLR 15 21,1

3 Asfiksia 10 14,1

4 DLL 8 11,3

5 Kelainan Kongenital 6 8,4

6 Prematur 4 5,6

7 Aspirasi ASI 2 2,8

8 Kelainan Jantung 2 2,8

TOTAL 71 100

Tabel 7.42. Data Penyebab Kematian Neonatal (8 – 28 hari)

Kota PadangTahun 2011

NO PENYEBAB KASUS %

1 Prematur 2 16,7

2 Asfiksia 0 0

3 BBLR 1 8,4

4 Kelainan Kongenital 1 8,4

5 Ikterus 0 0

6 Kelainan Jantung 2 16,7

7 Aspirasi Pneumonia 1 8,4

8 Tetanus 0 0

9 Udema Paru 0 0

10 Hipotermia 1 8,4

11 DLL 4 33,4

TOTAL 12 100

Page 155: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 155

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel 7.43. Data Penyebab Kematian Bayi (0-1 th) Kota Padang Tahun 2011

NO PENYEBAB KASUS %

1 Prematur 6 7,4

2 Asfiksia 10 12,3

3 BBLR 18 22,2

4 Kelainan Kongenital 7 8,6

5 DLL 24 29,6

6 Ikterus 0 0

7 Kelainan jantung 6 7,4

8 Aspirasi Pneumonia 1 1,2

9 Diare 5 6,2

10 Pneumonia 3 3,7

11 Tetanus 0 0

12 Asma 0 0

13 Hipotermi 1 1,2

14 Udema Paru 0 0

Total

81

100

Pada tabel diatas terlihat bahwa penyebab kematian Perinatal terbanyak

adalah IUFD (33,3%), BBLR (21,1%), Asfiksia (14,1%), Kelainan Kongenital (8,4%),

Prematur (5,6%) dan Aspirasi Asi dan Kelainan Jantung (2,8%) dan 11,3 %

disebabkan oleh penyebab lain (fetal distress, sepsis neonatorum, aspirasi jalan

nafas, SGN, polihidramnion,suspect icterik). Kondisi ini disebabkan karena masih

banyak Bidan yang belum terlatih penanganan BBLR dan Asfiksia (tahun 2009 baru

36 orang yang dilatih), belum maksimalnya pelaksanaan ANC yang berkualitas

sesuai standar pelayanan.

Tabeldiatasmenunjukkan bahwa penyebab kematian neonatal dan bayi yang

terbanyak adalah BBLR (22,2%), kelainan kongenital (8,6%), prematur dan kelainan

jantung (7,4%), diare (6,2%), pneumonia (3,7%), hipotermia (1,2%) dan penyebab

lainnya (29,6%).

Page 156: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 156

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel 7.44 Data Penyebab Kematian Anak Balita (1-5 th)

Kota PadangTahun 2011

NO PENYEBAB KASUS %

1 Kelainan Jantung 0 0

2 Diare 0 0

3 Demam Kejang 1 25

4 Abses Cerebri 0 0

5 Pneumonia 0 0

6 DBD 0 0

7 Kecelakaan/Terbakar 0 0

8 Tenggelam 0 0

9 DLL 3 75

Total 4 100

Pada tabel terlihat penyebab kematian anak balita disebabkan oleh demam

kejang (25%) dan penyebab lain (demam tinggi) sebanyak 75 %.

Tabel 7.45. Data Penyebab Kematian Ibu Kota Padang Tahun 2011

NO PENYEBAB KASUS %

1 Perdarahan 4 25

2 Gagal Jantung 0 0

3 Eklamsia 6 37,5

4 Hipertiroid 0 0

5 Sepsis 6 37,5

6 Hiperemesis 0 0

7 Hepatitis 0 0

8 Diarh 0 0

9 Lupus Erimathosus 0 0

TOTAL 16 100

Tabel diatas menunjukkan bahwa penyebab kematian maternal secara

langsung adalah Perdarahan 25 %, Eklampsia 37,5 %, dan Sepsis 37,5 %.Hal ini

disebabkan karena masih adanya masalah 3T (tiga terlambat) yaitu terlambat

Page 157: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 157

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

mengambil keputusan, terlambat merujuk dan terlambat memberikan

tindakan.Kualitas pelaksanaan P4K (Program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi) dimasyarakat masih rendah, sehingga masih ada

masyarakat yang lebih memilih bersalin dengan Bidan walaupun kondisinya

sudah harus dirujuk ke pelayanan yang lebih lengkap. Keterlambatan mengambil

keputusan dalam keluarga seringkali terjadi. Masih kurangnya bidan yang terlatih

APN di Kota Padang juga menjadi salah satu penyebab timbulnya kondisi

tersebut.

7.3.3.5. Pemantauan Buku KIA

Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) adalah buku yang berisi catatan

kesehatan ibu (hamil, bersalin, nifas) dan anak (bayi baru lahir, bayi dan anak

balita) serta berbagai informasi tentang cara memelihara dan merawat kesehatan

ibu dan anak. Buku ini digunakan sejak ibu hamil sampai anak berusia lima tahun.

Buku KIA ini harus dimiliki dan disimpan oleh keluarga dan dapat dipergunakan

disetiap pelayanan kesehatan. Penanggung jawab penggunaannya adalah

petugas kesehatan.

Buku KIA dapat dipakai sebagai alat komunikasi, informasi, dan

penyuluhan kesehatan terhadap ibu dan anak serta dapat juga dipakai sebagai

alat untuk mendeteksi dini gangguan atau masalah kesehatan pada ibu dan anak.

Buku KIA tersedia di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, Pustu, Posyandu,

Polindes / Poskesdes, Dokter Praktek, Bidan, Rumah Bersalin dan Rumah Sakit.

Pengadaan Buku KIA berasal dari bantuan Dinas Kesehatan Propinsi, APBD dll.

Pengadaan dan pendistribusian buku KIA dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Page 158: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 158

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel 7.46. Data Pencetakan dan Pendistribusian Buku KIA

Kota Padang Tahun 2008-2011

No Tahun Cetak Buku APBD

Din.Kes Propinsi

Kemenkes Pendistribusian %

1 2008 10.000 9.224 - 19.224 97,8 %

2 2009 - 5.400 - 11.301 57.5 %

3 2010 - 15.191 - 16.289 81.1 %

4 2011 300 6197 19955 25020 94.6 %

Pada tahun 2011, Dinas Kesehatan Kota Padang mencetak buku KIA dari

anggaran APBD untuk hal tersebut. Namun Kota Padang mendapat bantuan buku

KIA dari Kemenkes RI sebanyak 19.955 .Pendistribusian sebanyak 25.020 buah

dilakukan ke 20 Puskesmas.Pemantauan penggunaan buku KIA pada ibu hamil dan

balitajuga dilakukan ke Puskesmas dan Posyandu.

Buku KIA merupakan buku wajib untuk dibaca oleh ibu hamil dan keluarga

karena berisikan infomasi penting yang berguna bagi kesehatan ibu dan anak.

Penggunaan buku KIA secara baik tidak terlepas dari penyuluhan oleh bidan dan

tenaga kesehatan lain pada setiap kunjungan ibu hamil.

7.3.3.6. Pemantauan dan Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil

Kualitas penggunaan buku KIA di masyarakat dapat ditingkatkan dengan

melaksanakan Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita. Kelas Ibu Hamil adalah

kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan usia kehamilan antara 20 minggu s/d 32

minggu dengan jumlah peserta maksimal 13 orang, di kelas ini para ibu hamil

akan mendapatkan penyuluhan (seperti perubahan bentuk tubuh dan keluhan

selama kehamilan, perawatan kehamilan termasuk P4K, perawatan nifas,

perawatan bayi, mitos, penyakit infeksi menular, akte kelahiran dll), belajar

Page 159: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 159

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

bersama, diskusi dan tukar pengalaman dengan sesama anggota. Pertemuan

dilakukan sebanyak 3 kali selama hamil atau sesuai dengan hasil kesepakatan.

Pelaksanaan Kelas Ibu hamil di Kota Padang pada tahun 2011, difasilitasi

oleh bidan / tenaga kesehatan dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil,

Buku Pegangan Fasilitator Kelas ibu hamil dan buku senam ibu hamil.

7.3.3.7. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Upaya Kesehatan Anak dilakukan sedini mungkin sejak anak masih di

dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya yang ditujukan untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup

anak agar mencapai tumbuh kembang yang optimal baik fisik, mental, emosional

maupun sosial serta memiliki intelegensia majemuk sesuai dengan potensi

genetiknya. Program Kesehatan Anak di tahun 2011 masih berfokus kepada

Kunjungan Neonatus, Pelayanan Kesehatan Bayi dan Anak Balita, Deteksi Dini

Tumbuh Kembang (DDTK) Balita, Pelaksanaan Kelas Ibu Balita, serta

meningkatkan derajat kesehatan anak usia prasekolah dan usia sekolah.

Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas

dapat diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini

penyimpangan tumbuh kembang balita melalui program DDTK di Puskesmas,

Posyandu, PAUD, Kelas Ibu Balita dll. Memberikan stimulasi yang memadai

berarti kita sudah merangsang otak balita sehingga perkembangan, kemampuan

gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita bisa

berlangsung secara optimal sesuai dengan umur anak.

Melaksanakan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang artinya

melakukan skrining atau mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh

Page 160: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 160

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

kembang balita termasuk menindaklanjuti setiap keluhan orangtua terhadap

permasalahan tumbuh kembang anaknya dengan menggunakan Instrumen

Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan pada balita dan anak prasekolah.

Instrument ini diuraikan dalam pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan

Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) anak di Tingkat Pelayanan

Kesehatan Dasar. Hasil cakupan DDTK anak balita Kota Padang dapat dilihat

pada grafik di bawah ini :

Grafik 7. 25. Trend Cakupan DDTK Anak balita dan Prasekolah di Kota Padang

Grafikdi atas menunjukkan adanya penurunan cakupan DDTK pada Anak

Balita dan Prasekolah pada tahun terakhir, masih belum mencapai target yaitu 80

%, dan terjadi penurunan dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan karena masih

terbatasnya SDM petugas terlatih untuk pelaksanaan DDTK sehingga perlu

ditingkatkan jumlah petugas terlatihnya, belum adanya skriining kit SDIDTK di tiap

posyandu,serta terbatasnya anggaran untuk SDIDTK.

Page 161: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 161

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Cakupan Kunjungan Bayi adalah cakupan bayi post neonatal yang

memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan,

perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali (1 kali pada

umur 29 hari - 2 bulan, 1 kali pada umur 3 – 5 bulan, 1 kali pada umur 6 – 8 bulan, 1

kali pada umur 9 – 11 bulan)di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Standar

Pelayanan dalam Kunjungan Bayi 1 – 11 bulan adalah: Minimal dipantau

pertumbuhan 8x / tahun, Vaksinasi dasar lengkap, Vitamin A biru 1x pada umur 6

bulan, SDIDTK 4x / tahun.

Pelayanan Kesehatan Anak Balita adalah cakupan pelayanan anak balita

usia 12 – 59 bulan yang memperoleh pelayanan sesuai standar,

di fasilitas kesehatan, posyandu maupun kunjungan rumah. Standar Pelayanan

minimalnya adalah: pemantauan pertumbuhan minimal 8 x setahun, pemantauan

perkembangan minimal 2 x setahun, dan pemberian vitamin A 2 x setahun.

Pencatatan memakai Register Kohort anak balita dan prasekolah serta SIDDTK.

Grafik 7.26. Cakupan Kunjungan Bayi Kota

Page 162: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 162

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Hasil cakupan pelayanan anak balita Kota Padang dapat dilihat pada grafik di bawah

ini.

Grafik 7.27. Cakupan Pelayanan Anak Balita Dan Pra Sekolah Kota Padang

Dari Grafik diatas menunjukkan adanya penurunan cakupan kunjungan bayi

dan kunjungan anak balia pada tahun terakhir, hal ini disebabkan karena dari

indikator pelayanan kesehatan bayi dan anak balita, pemantauan pertumbuhan

(D/S) dan pemantauan perkembangan (SDIDTK) yang masih belum maksimal. Hal

ini disebabkan masih kurangnya partisipasi ibu-ibu balita membawa balitanya ke

Posyandu untuk ditimbang dan di DDTK, terbatasnya anggaran untuk pengadaan

skriining kit SDIDTK, serta kurangnya tenaga terlatih untuk SDIDTK di tahun 2011.

Kurangnya kualitas pelaksanaan Kelas Ibu Balita juga menjadi salah satu penyebab

kondisi ini.

Page 163: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 163

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel 7.47. Data Proporsi 10 Penyakit Terbanyak Pada Balita

NO

PENYAKIT

Tahun 2010 Tahun 2011

JML % JML %

1 Ispa 47599 60,94 41462 65,5

2 Penyakit Kulit Infeksi 13814 17,69 7722 12,2

3 Diare 5381 6,89 5350 8,5

4 Demam 3684 4,72 2535 4,0

5 Alergi 1260 1,61 1317 2,1

6 Pneumonia 780 0,99 1246 1,9

7 Varisela 854 1,09 1012 1,6

8 Cacingan 2060 2,64 994 1,6

9 Radang Telinga 1146 1,47 875 1,4

10 Gigi dan Mulut 1529 1,96 742 1,2

JUMLAH 78.107 100 63.255 100

Tabel diatas menunjukkan bahwa 10 penyakit yang terbanyak diderita oleh

balita yang berkunjung ke Puskesmas adalah ISPA (65,5%) dan paling sedikit

adalah gigi dan mulut (1,2%). Jika dibandingkan dengan kondisi tahun sebelumnya,

penyakit ISPA pada balita masih merupakan kasus yang terbanyak. Walaupun

mengalami penurunan kasus, akan tetapi secara proporsi mengalami peningkatan

5,4%.Untuk kasus penyakit yang terendah mengalami perubahan. Pada tahun 2010

kasus penyakit terendah adalah pneumonia (780 kasus), sedang tahun ini adalah

gigi dan mulut (742 kasus). Pneumonia mengalami peningkatan pada tahun ini yaitu

1246 kasus.

7.3.3.8. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah

Peningkatan pelayanan kesehatan anak sekolah bertujuan untuk

memantau status kesehatan dan status gizi anak sekolah melalui kegiatan

screening kesehatan anak baru masuk sekolah serta pembinaan UKS ke

Page 164: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 164

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

sekolah.Cakupan penjaringan/screening kesehatan anak baru masuk sekolah

(SD, SMP, SMU) dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Dari grafik di atas terlihat adanya kecendrungan peningkatan cakupan

penjaringan kesehatan anak baru masuk sekolah di tingkat SD, SMP, dan SMU di

tahun 2011.

7.4. BIDANG JAMINAN DAN SARANA KESEHATAN

7.4.1. SEKSI SARANA DAN PERALATAN KESEHATAN

Seksi Sarana dan Alat Kesehatan melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok

yang sifatnya Proyek didukung oleh Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan

(DAK) dan APBD Kota Padang.

Adapun hasil pencapaian kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2011

meliputi :

94,7

92,3 92,9

100

92,7

88,5 92,4

95,3

86,9 86,2 87,5

92,9

75

80

85

90

95

100

105

2008 2009 2010 2011

Grafik 7.29. CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN ANAK BARU MASUK SEKOLAH KOTA PADANG

TAHUN 2008 - 2011

SD SMP SMU

Page 165: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 165

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

1. Pembangunan Puskesmas

Pada Tahun 2011 Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan melaksanakan

Pembangunan Puskesmas antara lain :

1.1. Pembangunan Rumah Dinas Puskesmas Lapai

Tujuan dilaksanakannya pembangunan rumah dinas Puskesmas Lapai

adalah terbangunnya kembali rumah dinas Puskesmas Lapai untuk

peningkatan cakupan pelayanan kesehatan daerah Lapai . Sasaran dari

kegiatan pembangunan rumah dinas Puskesmas Lapai adalah masyarakat

sekitar daerah lapai khususnya dan masyarakat Kecamatan Nanggalo

umumnya.

Total dana yang disediakan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 290.590.909,-

terdiri dari dana DAK sebesar Rp. 265.000.000,- dan APBD Pendamping

sebesar Rp. 25.590.909,-

Kegiatan pembangunan puskesmas terealisasi 100% baik fisik maupun

keuangan. Seperti gambar dibawah ini :

Page 166: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 166

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

1.2. Belanja sewa gedung rawat inap Puskesmas Padang Pasir

Kegiatan belanja sewa gedung rawat inap Puskesmas Padang Pasir

bertujuan untuk peningkatan cakupan pelayanan kesehatan daerah

Padang Pasir.Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat sekitar wilayah

Puskesmas Padang Pasir Kecamatan Padang Selatan.

Total dana yang disediakan untuk pelaksanaan kegiatan ini sebesar

Rp.25.000.000,- yang terdiri hanya dari dana APBD sebesar Rp.

25.000.000.-. Kegiatan belanja sewa gedung rawat inap Puskesmas

Padang Pasir terealisasi 100 % baik fisik maupun keuangan.

1.3. Pemasangan Listrik dan Air Puskesmas Ikur Koto

Tujuan dari pemasangan listrik dan air Puskesmas Ikur Koto adalah untuk

peningkatan cakupan pelayanan kesehatan daerah Ikur Koto Kecamatan

Koto Tangah.

Sasaran dari pemasangan listrik dan air Puskesmas Ikur Koto adalah

masyarakat yang berdomisili di sekitar wilayah Puskesmas Ikur Koto

kecamatan Koto Tangah.Total dana yang disediakan untuk pelaksanaan

kegiatan ini sebesar Rp. 14.074.300,- yang terdiri hanya dari dana APBD

sebesar Rp. 14.074.300,-

2. Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas

2.1. Pengadaan Almari

Tujuan dari kegiatan ini adalah tersedianya almari untuk Dinas Kesehatan

Kota Padang dan Puskesmas.Sasaran dari kegiatan ini adalah Dinas

Kesehatan Kota Padang dan Puskesmas.Total dana yang disediakan untuk

Page 167: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 167

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

kegiatan ini sebesar Rp. 91.200.000,- yang terdiri dari Dana Alokasi

Khusus (DAK) Rp.82.909.091,- dan Rp. 8.290.909,- dana pendamping dari

APBD Kota Padang. Kegiatan ini terealisasi 100 % secara fisik dan

keuangan sebesar 100 %.

2.2. Pengadaan Note Book

Tujuan dari kegiatan ini adalah tersedianya note book untuk pegawai Dinas

Kesehatan Kota Padang. Sasaran dari kegiatan ini adalah pegawai Dinas

Kesehatan.

Total dana yang disediakan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 30.000.000,-

yang terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp. 27.272.727,- dari DAK

dan sebesar Rp. 2.727.273,- untuk dana pendamping dari APBD.Kegiatan

ini terealisasi 100% fisik dan keuangan sebesar 100%.

2.3. Pengadaan Meubiller

Tujuan kegiatan ini adalah mencukupi kekurangan meubiller dan

tersedianya meubiller untuk Kantor Dinas Kesehatan Kota Padang.Sasaran

dari kegiatan ini adalah Dinas Kesehatan Kota Padang dan Puskesmas.

Total dana yang disediakan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 40.800.000,

terdiri dari dana DAK Rp. 37.090.909,- dan, pendamping APBD Rp.

3.709.091,- . Realisasi fisik 100%, dan realisasi keuangan 100%.

3. Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Pembantu

Pada Tahun 2011 Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan melaksanakan

Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Pembantu antara lain :

Page 168: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 168

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

3.1. Rehabilitasi Puskesmas Pembantu Anak Air

Tujuan dilaksanakannya rehabilitasi puskesmas pembantu anak air adalah

renovasi kembali puskesmas pembantu untuk peningkatan cakupan

pelayanan kesehatan daerah Anak Air. Sasaran dari kegiatan rehabilitasi

Puskesmas Pembantu Anak Air adalah masyarakat sekitar daerah anak air

khususnya dan masyarakat Kecamatan Koto Tangah umumnya.

Total dana yang disediakan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 150.000.000,-

terdiri dari Dana DAK sebesar Rp.134.618.182,- dan APBD pendamping

sebesar Rp.15.381.818,-.

Kegiatan rehabilitasi Puskesmas Pembantu Anak Air terealisasi 100% baik

keuangan maupun fisik. Seperti gambar dibawah ini :

4. Pembangunan Poskeskel

4.1. Pembangunan Pagar dan Paving Poskeskel Kampung Tui.

Kegiatan Pembangunan Pagar dan Paving Poskeskel Kampung Tui

bertujuan untuk peningkatan cakupan pelayanan kesehatan daerah

Kampung Tui Kecamatan Kuranji.Sasaran dari kegiatan ini adalah

masyarakat sekitar wilayah Kampung Tui Kecamatan Kuranji.

Page 169: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 169

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Total dana yang disediakan untuk pelaksanaan kegiatan ini sebesar Rp.

100.000.000,- yang terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp.

90.909.091,- dan APBD pendamping sebesar Rp.9.090.909,-.

Kegiatan pembangunan pagar dan paving Poskeskel Kampung Tui

Kecamatan Kuranji terealisasi 100 % baik fisik maupun keuangan.

5. Pengadaan Obat Program dan Vaksin

5.1 Pengadaan Obat Program dan Vaksin

Tujuan dari kegiatan ini adalah tersedianya obat program dan vaksin untuk

seluruh puskesmas di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang dalam

rangka peningkatan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat yang berobat ke puskesmas

di Kota Padang.

Total dana yang disediakan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 3.311.000.000,-

yang terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp. 3.010.000.000,- dari DAK

dan sebesar Rp. 301.000.000,- untuk dana pendamping dari

APBD.Kegiatan ini terealisasi 100% fisik dan keuangan sebesar 100%.

6. Pengadaan Alat Kedokteran dan Alat Labor

6.1. Pengadaan Alat Kedokteran dan Alat Labor

Tujuan dari kegiatan ini adalah tersedianya alat kesehatan lainnya untuk

puskesmas dan dinas kesehatan dalam rangka peningkatan cakupan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat.Sasaran dari kegiatan ini adalah

masyarakat yang berobat ke puskesmas di Kota Padang.

Page 170: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 170

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Total dana yang disediakan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 324.500.000,-

yang terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp. 295.000.000,- dan Rp.

29.500.000,- untuk dana pendamping dari APBD.Kegiatan ini terealisasi

100% fisik dan keuangan sebesar 100%.

Dari sekian banyak bangunan yang rusak, baik rusak berat, sedang dan

ringan, sudah ada beberapa bangunan yang diperbaiki, baik dari dana DAK,

APBD, Batamindo, PNPM maupun bantuan dari luar negeri. Untuk lebih rincinya

dapat dilihat pada uraian dibawah ini :

1. Puskesmas Padang Pasir

Puskesmas Padang Pasir termasuk Puskesmas yang mengalami rusak berat

pasca gempa bumi 30 September 2009 yang lalu. Pembangunan kembali

Puskesmas Padang Pasir yang baru di bantu oleh P.T. Bank Mandiri, dilokasi

yang sama. Untuk proses perubuhan bangunan yang rusak sudah selesai

dilaksanakan. Untuk proses pembangunan baru masih menunggu dari Pihak

P.T. Bank Mandiri.

2. Puskesmas Lapai

Puskesmas Lapai mengalami rusak berat pasca gempa bumi 30 September 2009

yang lalu.Untuk pembangunan Puskesmas Lapai dibantu oleh Proyek DHS-

2.Perubuhan bangunan lama yang rusak sudah dilaksanakan. Proses

pembangunannya sudah akan mulai dilakukan oleh DHS-2 di lokasi bangunan

lama yang rusak berat. Sedangkan Puskesmas Sementara Lapai sudah lebih

dahulu di bantu oleh IOM.

Page 171: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 171

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

3. Puskesmas Pembantu Air Pacah

Puskesmas Pembantu Air Pacah mengalami kerusakan pasca gempa bumi 30

September 2009 yang lalu.Untuk pembangunan Puskesmas Pembantu Air

Pacah dibantu oleh Batamindo. Proses Rehabilitasi Pustu sudah selesai

dilaksanakan oleh pihak Batamindo.

4. Puskesmas Pembantu Timbalun

Puskesmas Pembantu Timbalun mengalami kerusakan pasca gempa bumi 30

September 2009 yang lalu. Untuk pembangunan Puskesmas Pembantu

Timbalun dibantu oleh Batamindo. Proses rehabilitasi sudah selesai

dilaksanakan oleh pihak Batamindo

5. Puskesmas Pembantu Kampung Koto

Puskesmas Pembantu Kampung Koto mengalami kerusakan pasca gempa

bumi 30 September 2009 yang lalu. Untuk pembangunan Puskesmas Pembantu

kampung Koto dibantu oleh Batamindo.Proses rehabilitasi puskesmas pembantu

sudah selesai dilaksanakan oleh pihak Batamindo.

6. Puskesmas Pembantu Pasar Gadang

Puskesmas Pembantu Pasar Gadang mengalami kerusakan pasca gempa

bumi 30 September 2009 yang lalu. Untuk pembangunan Puskesmas Pembantu

Pasar Gadang dibantu oleh PNPM. Proses rehabilitasi sudah selesai

dilaksanakan oleh pihak PNPM.

7., Pembangunan/Rehabilitasi dari dana DAK tahun 2009:

a. Puskesmas Alai

b. Puskesmas Ulak Karang

Page 172: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 172

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

c. Puskesmas Andalas

d. Puskesmas Ambacang

e. Puskesmas Belimbing

f. Puskesmas Air Tawar

g. Puskesmas Lubuk Begalung

h. Puskesmas Pauh

i. Puskesmas Lubuk Kilangan

j. Puskesmas Pemancungan

8. Pembangunan/Rehabilitasi dari dana DAK Tahun 2010 :

a. Puskesmas Pembantu Rimbo Kaluang

b. Puskesmas Pembantu Piai Tangah

c. Rumah Dinas Dokter Puskesmas Air Tawar

d. Puskesmas Pembantu Ganting

e. Pembangunan pagar Puskesmas Lubuk Buaya

f. Poskeskel Rawang Ketaping

g. Poskeskel Kampung Tangah

h. Puskesmas Pembantu Aie Pacah

i. Pembangunan Pagar dan Paving Puskesmas Pembantu Pampangan

j. Pembangunan Pagar dan Paving Poskeskel Pisang

Page 173: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 173

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

9. Pembangunan/Rehabilitasi dari dana DAK Tahun 2011 :

a. Pembangunan Rumah Dinas Puskesmas Lapai

b. Rehabilitasi Puskesmas Pembantu Anak Air

c. Pembangunan Pagar dan Paving Poskeskel Kampung Tui

7.4.2. SEKSI KEFARMASIAN

Seksi Kefarmasian Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan juga

melaksanakan kegiatan rutin seperti:

1. Pemantauan penulisan resep Obat Generik di puskesmas dan jaringannya,

guna memantau penulisan obat generik dan ketersediaan obat generik.

Peresepan/penulisan obat generik di puskesmas dan jaringan mencapai

93,36 % telah diatas target nasional yaitu 85 %.

2. Telah melakukan penyuluhan, pengawasan dan pembinaan terhadap penjaja

pangan anak sekolah, anak didik dan guru-guru di 34 Sekolah. Kegiatan ini

dilakukan guna melindungi anak didik dari pangan yang disinyalir mengadung

bahan berbahaya atau pangan yang tidak memenuhi syarat untuk

dikomsumsi.

3. Penyuluhan dan Investigasi Keracunan Pangan. Dibanding dengan tahun

2010 pada tahun 2011 terjadi peningkatan kasus, dari 1 kasus menjadi 3

kasus atau 3 (tiga) kali peningkatan kasus keracunan pangan.

4. Pembinaan dan Pengawasan Pangan dan Kosmetika. Menjelang dan selama

bulan puasa kegiatan ini dilakukan terhadap penjaja makanan-minuman di

pasar pabukoan (Komplek Imam Bonjol, Pasar Alai, Pasar Nanggalo, Pasar

Tabing, Pasar Pagi, Pasar Lubuk Begalung), juga pembinaan dan

Page 174: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 174

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

pengawasan terhadap distributor dan penjual kosmetik yang disinyalir

mengandung bahan berbahaya.

5. Pembinaan dan Pengawasan Obat Tradisional. Pembinaan dan pengawas ini

dilakukan terhadap Obat Tradisional yang disinyalir mengandung bahan

kimia / tidak memenuhi syarat yang beredar di pasaran.

6. Memberikan Penyuluhan Pangan Industri Rumah Tangga.

Sasarannya difokuskan kepada produsen makanan-minuman Industri Rumah

Tangga dan menerbitkan Sertifikat P-IRT apabila Industri Rumah Tangga

tersebut telah memenuhi persyaratan, terutama sanitasi lingkungan, hygiene

dan terhindar dari penggunaan bahan tambahan pangan yang dilarang.

Penerbitan Sertifikat ini dikeluarkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala

Badan Pengawasan Obat & Makanan Republik Indonesia Nomor :

HK.00.05.5.1.1640 tanggal 30 April 2003 tentang Sertifikat Pangan Industri

Rumah Tangga (P-IRT).

Selama tahun 2011 Sertifikat P-IRT yang dikeluarkan sebanyak 81 lembar,

apabila dibandingkan dengan tahun 2010 penerbitan sertifikat P-IRT ada 101

lembaratau terjadi penurunan sebesar 20 %. Total sertifikat P-IRT yang telah

dikeluarkan sampai saat ini telah berjumlah 798 lembar dengan rincian :

- Tahun 2005 : 119 lembar

- Tahun 2006 : 102 lembar

- Tahun 2007 : 117 lembar

- Tahun 2008 : 157 lembar

- Tahun 2009 : 121 lembar

Page 175: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 175

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

- Tahun 2010 : 101 lembar

- Tahun 2011 : 81 lembar

7.4.3. SEKSI JAMINAN KESEHATAN

7.4.3.1. Program Jamkesmas

Pelaksanaan Program Jamkesmas untuk tahun 2011 Dinas Kesehatan

Kota Padang telah melakukan kegiatan pelayanan kesehatan, pembinaan

melalui pertemuan, monitoring serta evaluasi baik lintas program maupun

lintas sektor.

a. Puskesmas

Untuk kegiatan di puskesmas adalah pelayanan kesehatan dasar dan

pelayanan persalinan dalam dan luar gedung, bagi maskin di Kota Padang

serta membuat pelaporan Kepesertaan, Pelayanan Kesehatan Dasar ,

Pendanaan, Sepuluh penyakit terbanyak dan laporan penanganan

keluhan setiap bulannya ke Dinas Kesehatan Kota Padang.

b. Dinas Kesehatan Kota Padang

Telah melaksanakan kegiatan manajemen kepesertaan,manajemen

pelayanan kesehatan dan manajemen keuangan, Mengkoordinasikan

pelaksanaan verifikasi di PPK serta menyusun dan menyampaikan laporan

pelaksanaan tugas kepada Menteri Kesehatan dan Dinas Kesehatan

Propinsi setempat.

Page 176: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 176

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Kebijakan Jamkesmas Tahun 2011 pada prinsipnya sama dan merupakan

kelanjutan pelaksanaan program Jamkesmas Tahun 2010 dengan

berbagai perbaikan dalam rangka penyempurnaan sebagai berikut :

1. Kepesertaan

a) Kepesertaan Jamkesmas 2011 mengacu kepada data BPS 2008 yang

berjumlah 60,4 juta jiwa namun demikian jumlah sasaran (kuota)

peserta Jamkesmas tahun 2011 ditetapkan oleh Kementerian

Kesehatan sama dengan tahun 2010 yakni 76,4 juta jiwa. Baseline

data kepesertaan tahun 2011 menggunakan data BPS ditambah

dengan data daerah sesuai dengan updating sampai memenuhi kuota

2011 yang ditetapkan.

b) Untuk kepesertaan 2011 akan diterbitkan kartu baru. Selama kartu

baru tersebut belum diterbitkan maka berlaku kepesertaan dan kartu

yang lama.

c) Sehubungan dengan diselenggarakannya program Jaminan Persalinan

dan Jaminan Pelayanan Pengobatan Thalassaemia pada tahun 2011,

maka ada perluasan penerima manfaat kedua program ini yang

merupakan bukan peserta Jamkesmas.

2. Pelayanan Kesehatan

a) Pada tahun 2011 diluncurkan Jaminan Persalinan yaitu jaminan

pembiayaan pelayanan persalinan yang meliputi pemeriksaan

kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk

Page 177: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 177

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

pelayanan KB paska persalinan dan pelayanan bayi baru lahir.

Penerima manfaat Jaminan Persalinan adalah seluruh ibu yang belum

memiliki jaminan persalinan. Tujuan diselenggarakannya jaminan

persalinan adalah untuk pecepatan pencapaia MDG‟

menurunkan angka kematian ibu. Ketentuan secara rinci pelaksanaan

jaminan pesalinan diatur dalam Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan.

b) Selain Jaminan Persalinan, pada tahun 2011 diselenggarakan Jaminan

Pelayanan Pengobatan pada penderita Thalassaemia Mayor.

Pemberian pelayanan bagi penderita Thalassaemia Mayor diberikan

kepada pasien yang telah ditegakkan diagnosis secara pasti sebagai

penderita Thalassaemia Mayor. Saat ini sebagian besar penderita

Thalassaemia Mayor telah menjadi anggota pada Yayasan

Thalassaemia Indonesia (YTI) dimana pada yayasan tersebut

dilakukan registrasi dan diberikan tanda keanggotaan berupa kartu.

Tujuan jaminan pelayanan pengobatan penderita Thalassaemia adalah

membantu keluarga penderita Thalassaemia dalam pembiayaan

kesehatannya karena pelayanan kesehatan pada penderita

Thalassaemia Mayor memerlukan biaya tinggi sepanjang hidupnya.

Ketentuan secara rinci pelaksanaan jaminan pelayanan pengobatan

Thalassaemia diatur dalam Petunjuk Teknis Jaminan Pelayanan

Pengobatan Thalassaemia.

c) Dalam upaya mewujudkan standardisasi dan efisiensi pelayanan obat

dalam program Jamkesmas, maka seluruh fasilitas kesehatan terutama

rumah sakit diwajibkan mengacu pada fomulariun obat Jamkesmas, di

Page 178: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 178

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

mana obat-obatan dalam formularium ini sebagian besar merupakan obat

generik. Hal ini berkaitan dengan keputusan Menteri Kesehatan agar

dibudayakan penggunaan obat generik karena obat generik berkhasiat

baik dengan harga ekonomis.

Penyempurnaan sistem INA-CBGs mulai dilakukan sejak akhir tahun

2010 sampai dengan tahun 2012 dimaksudkan agar dapat

mengakomodasi hal-hal antara lain: penyesuaian tarif dengan kondisi

yang mutakhir, kasus-kasus sub acute/chronic, special drugs, special

procedure, special investigation, special prosthesis dan ambulatory

package.

3. Pendanaan dan Pengorganisasian

a) Pengelolaan dana Jamkesmas pada pelayanan dasar dan rujukan

menjadi satu pada tim pengelola pusat, sedangkan pengelolaan dana

BOK dan Jampersal selain di pusat juga dikelola di kabupaten/kota.

b) Pengorganisasian dalam penyelenggaraan Jampersal dan BOK

terintegrasi dengan Jamkesmas.

c) Dana operasional, penambahan SDM dan perubahan struktur

organisasi Tim Pengelola dan Tim Koordinasi dilakukan pada tahun

2011 pada tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.

d) Mekanisme pelaporan puskesmas wajib lapor ke tim pengelola

kabupaten/kota setiap bulannya.

Tim pengelola kabupaten/kota mempunyai kewenangan untuk menilai,

mengendalikan dan membayar sesuai kegiatan yang telah dilaksanakan

oleh puskesmas dan jaringannya.

Page 179: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 179

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel.7.48. Kepesertaan Jamkesmas Per Puskesmas Tahun 2011

NO PUSKESMAS TERDAFTAR SESUAI

BPS MEMILIKI KARTU

1 Padang Pasir 14269 14269

2 Alai 5141 5141

3 Lapai 3505 3505

4 Nanggalo 6931 6931

5 Lubuk Buaya 17779 17779

6 Air Dingin 13429 13429

7 Air Tawar 2877 2877

8 Ulak Karang 4638 4638

9 Andalas 19528 19528

10 Seberang Padang 4500 4500

11 Rawang 6151 6151

12 Pemancungan 6424 6424

13 Pauh 11517 11517

14 Lubuk Kilangan 7251 7251

15 Lubuk Begalung 17338 17338

16 Pegambiran 9913 9913

17 Kuranji 4320 4320

18 Belimbing 11122 11122

19 Ambacang 9647 9647

20 Bungus 8721 8721

JUMLAH 185.001 185.001

Dari tabel 7.1. diatas dapat kita lihat bahwa masyarakat miskin dan tidak

mampu Kota Padang berjumlah 185.001 jiwa dari 856.815 jiwa jumlah

(21,60 %) dimana masyarakat miskin terbanyak terdapat di wilayah

Kecamatan Koto Tangah yaitu Puskesmas Lubuk Buaya berjumlah : 17.779

jiwa (9,6%) karena sebagian besar mata pencaharian masyarakat

di Kecamatan Kota Tangah adalah petani, buruh dan nelayan, sedangkan

yang paling sedikit yaitu di wilayah Kecamatan Padang Utara di Puskesmas

Page 180: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 180

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Air Tawar berjumlah 2877 jiwa (1,56%), hal ini disebabkan karena sebagian

besar masyarakat yang ada diwilayah Air Tawar mata pencaharian adalah

Pegawai Negeri Sipil serta daerah kawasan mahasiswa.

Grafik.7.30. Kunjungan Jamkesmas Ke-Puskesmas sekota Padang Tahun 2011

Dari grafik diatas dapat dilihat kunjungan maskin ke Puskesmas terbanyak

adalah Puskesmas Ambacang. Hal ini desebabkan karena Puskesmas

Ambacang adalah Puskesmas yang akses pelayanannya mudah dijangkau

untuk wilayah di Kecamatan Kuranji.

a. Kunjungan

Untuk cakupan kunjungan rawat jalan tingkat pertama (RJTP) di puskesmas

adalah sebanyak 183.174 jiwa (99 %), untuk cakupan RITP sebanyak 195

Page 181: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 181

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

jiwa (0,10 %), dan cakupan rujukan sebanyak 20.528 jiwa (11.12 %).Visite

Rate Maskin :1,22.

Tabel.7.49. Visite Rate Maskin Sekota Padang Tahun 2011.

No Puskesmas Jumlah

kunjungan Visite Rate

1 Padang Pasir 13.350 0.94

2 Alai 3.429 0.66

3 Lapai 1.283 0.36

4 Nanggalo 9.548 1.37

5 Lubuk Buaya 11.953 0.67

6 Air Dingin 14.362 1.06

7 Air Tawar 3.861 1.34

8 Ulak Karang 8.728 1.88

9 Andalas 16.886 0.86

10 Seberang Padang 4.181 0.92

11 Rawang 5.318 1.86

12 Pemancungan 6.997 1.08

13 Pauh 12.405 1.07

14 Lubuk Kilangan 3.966 0.54

15 Lubuk Begalung 12.381 0.71

16 Pegambiran 7.532 0.75

17 Kuranji 10.243 2.37

18 Belimbing 6.974 0.62

19 Ambacang 20.575 2.12

20 Bungus 9.022 1.03

JUMLAH 183.174 0.99

Dari tabel 7.2 dapat dilihat visite rate maskin ke puskesmas tertinggi adalah

Puskesmas Ambacang yaitu 2.12. dan visite rate maskin terendah 0.36

adalah Puskesmas Lapai.Dimana standar visite rate Kota Padang adalah

1.5.Hal ini dapat dilihat bahwa visite rate Puskesmas Lapai masih kurang

hal ini disebabkan kemungkinan pencatatan yang belum optimal dari

Page 182: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 182

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

laporan kunjungan yang masih rendah sedangkan akses Puskesmas

sangat baik.

b. Pola Penyakit

Berdasarkan hasil rekapan tahunan puskesmas diperoleh pola penyakit

terbanyak adalah dengan kasus ISPA karena daerah kita adalah daerah

dengan iklim tropis sehingga kemungkinan terkena ISPA itu sangat cukup

tinggi hal ini perlu lebih ditinggkatkan penyuluhan untuk mengurangi kasus

ISPA di wilayah Kota Padang.

c. Upaya Penanganan Keluhan

Dalam pelaksanaan program Jamkesmas selama ini puskesmas dan Dinas

Kesehatan Kota serta tenaga verifikator masih ada menghadapi masalah

masalah/ keluhan dalam pelaksanaan dilapangan , hal ini perlu di lakukan

peningkatan sistem pendataan masyarakat miskin dan tidak mampu di

Kelurahan dan serta perlu adanya kembali bagian unit Pengaduan dan

Keluhan Program Jamkesmas.

d. Rujukan

Rujukan yang dilakukan oleh Puskesmas ke Rawat Jalan Tingkat Pertama

selama tahun 2011 adalah sebanyak 20.528 rujukan.

Page 183: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 183

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.31. Pemakaian Dana Jamkesmas Puskesmas Tahun 2011.

PENDANAAN

Alokasi Dana Jamkesmas dan Jampersal bersumber dari APBN sektor

kesehatan tahun anggaran 2011 untuk puskesmas dan jaringannya berjumlah

: Rp.1.888.387.000,- yang disalurkan langsung dari Depkes ( cq Ditjen Bina

Kesehatan Masyarakat ) ke Dinas Kesehatan Kota Padang melalui pihak

Bank BRI Padang dan mekanisme pencairan dana melalui Dinas Pengelolaan

Keuangan dan Aset KotaPadang. Dana yang terealisasi Tahun 2011 sebesar

Rp.303.362.991,- ( 16 %).Terdiri dari Rp.233.186.491,- realisasi dana

Jamkesmas dan Rp.70.176.500,- realisasi dana Jampersal

Page 184: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 184

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.32 . Pemakaian Dana Jampersal Puskesmas Tahun 2011.

Dari grafik. diatas dapat dilihat penyerapan dana Jamkesmas yang terbanyak

adalah Puskesmas Air Dingin sebanyak Rp.23.366.650,- dan penyerapan

dana Jamkesmas terendah adalah Puskesmas Lubuk Kilangan Rp.350.140,-.

Grafik.7.33. Pemakaian Dana Jampersal Puskesmas Tahun 2011.

Page 185: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 185

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

7.4.3.2. Kepesertaan Askes Kemitraan/ Jamkesda

Kepesertaan Kapitasi Askes Kemitraan/ Jamkesda Kota Padang setiap

bulannya berjumlah 27.984 jiwa.

Tabel. 7.50. Kepersertaan Kapitasi Askes Kemitraan/ Jamkesda

Perpuskesmas Tahun 2011

NO PUSKESMAS KAPITASI

1 PADANG PASIR 1161

2 ALAI 748

3 LAPAI 1304

4 NANGGALO 1784

5 LUBUK BUAYA 3529

6 AIR DINGIN 1703

7 AIR TAWAR 1023

8 ULAK KARANG 523

9 ANDALAS 2777

10 SEBERANG PADANG 311

11 RAWANG 487

12 PEMANCUNGAN 441

13 PAUH 1134

14 LUBUK KILANGAN 2832

15 LUBUK BEGALUNG 2554

16 PEGAMBIRAN 1695

17 KURANJI 431

18 BELIMBING 1743

19 AMBACANG 958

20 BUNGUS 846

JUMLAH 27.984

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa Peserta Askes Kemitraan/ Jamkesda

di Kota Padang berjumlah 27.984 jiwa (16,79 % ) dari penduduk Kota

Padang (846.741 jiwa).

Page 186: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 186

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel.7.51. Jumlah Kunjungan Peserta Askes Kemitraan/ Jamkesda

Tahun 2011 Dinas Kesehatan Kota Padang.

NO PUSKESMAS KUNJUNGAN

1 Padang Pasir 128

2 Ulak Karang 285

3 Alai 219

4 Air Tawar 699

5 Seberang Padang 0

6 Pemancungan 212

7 Rawang 250

8 Lubuk Begalung 1.317

9 Pagambiran 736

10 Andalas 458

11 Lubuk Buaya 456

12 Air Dingin 1.399

13 Nanggalo 635

14 Lapai 756

15 Kuranji 349

16 Belimbing 533

17 Ambacang 1.218

18 Pauh 430

19 Bungus 618

20 Lubuk Kilangan 546

JUMLAH 11.244

Dari tabel 4. di atas dapat kita lihat bahwa kunjungan terbanyak terdapat pada

Puskesmas Air Dingin sebanyak 1.399 orang (82.15%) dari kapitasi yang

dimilikinya. sedangkan Puskesmas Sebarang Padang tidak ada kunjungan 0

% dari kapitasi 311 orang.

Page 187: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 187

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik.7.35.Jumlah Persentase Cakupan Kunjungan Askes Kemitraan/ Jamkesda Puskesmas berdasarkan Kapitasi Tahun 2011

Dari grafik diatas dapat di lihat bahwa kunjungan terbanyak Puskesmas

Ambacang 127,1%, sedangkan kunjungan terendah Puskesmas Seberang

Padang 0%. Hal ini disebabkan karena Puskesmas Seberang Padang

mempunyai kapitasi paling sedikit dibandingkan Puskesmas lainnya di Kota

Padang.

Tabel.7.52. Jumlah 10 Penyakit Terbanyak Kunjungan Peserta Askes

Kemitraan/ Jamkesda Puskesmas

NO PENYAKIT JUMLAH

1 ISPA 1.178

2 GASTRITIS 316

3 PENYAKIT KULIT INFEKSI 303

4 HIPERTENSI 278

5 REUMATIK ATRITIS 221

6 PENY AKUT SALURAN NAFAS ATAS 189

7 PENYAKIT KULIT/ JAMUR 170

8 ASMA 144

9 PENYAKIT KULIT ALERGI 130

10 PENYAKIT PENCERNAAN LAIN 112

Page 188: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 188

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Dari tabel.5 diatas dapat kita lihat bahwa penyakit terbanyak dari kunjungan

peserta ke puskesmas di Kota Padang adalah ISPA berjumlah 1.178 kasus

penyakit, sedangkan urutan ke sepuluh adalah Penyakit pencernaan lain

berjumlah 112 kasus penyakit.

Grafik.7.36. Jumlah Persentase 10 Penyakit terbanyak kunjungan Askes Kemitraan/ Jamkesda di Puskesmas Tahun 2011 Dinas Kesehatan Kota Padang.

Dari grafik. diatas dapat kita lihat bahwa penyakit terbanyak dari kunjungan

peserta ke Puskesmas di Kota Padang adalah dengan penyakit ISPA (

Infeksi Saluran Pernafasan Atas ) berjumlah 1178 kasus penyakit (39 %)

hal ini disebabkan karena Kota Padang termasuk cuaca yang beriklim

tropis, sehingga kemungkinan terjangkitnya ISPA sangat mudah, untuk itu

perlu ditingkatkan upaya penyuluhan bagi masyarakat di Kota Padang,

sedangkan kasus penyakit yang kesepuluh yaitu penyakit pencernaan lain

berjumlah 112 (4%).

Page 189: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 189

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel. 7.53. Jumlah Rujukan Peserta Askes Kemitraan/Jamkesda Tahun 2011 Dinas Kesehatan Kota Padang.

No Puskesmas Total

1 Seberang Padang 5

2 Pemancungan 25

3 Rawang 16

4 Padang Pasir 2

5 Ulak Karang 5

6 Alai 32

7 Air Tawar 46

8 Andalas 81

9 lb.Buaya 3

10 Air Dingin 121

11 Nanggalo 124

12 Lapai 20

13 Kuranji 10

14 Belimbing 122

15 Pauh 46

16 Lubuk Kilangan 123

17 Lubuk Begalung 101

18 Pengambiran 61

19 Bungus 101

20 Ambacang 60

Total 1104

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa rujukan terbanyak terdapat pada

Puskesmas Nanggalo sebanyak 124 orang, sedangkan berdasarkan

kunjungan 19.53% sedangkan rujukan terendah terdapat pada Puskesmas

Padang Pasir sebanyak 2 orang.

Page 190: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 190

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik.7.37.Jumlah Persentase Rujukan Askes Kemitraan/ Jamkesda Puskesmas Tahun 2011 Dinas kesehatan Kota Padang.

Dari grafik.7. diatas dapat dilihat bahwa rujukan terbanyak Puskesmas

Nanggalo 124 jiwa ( 27,1%), sedangkan rujukan terendah Puskesmas

Padang Pasir berjumlah 2 jiwa ( 0,2% ).

7.4.3.3. Kepesertaan Askes PNS / Sosial

Peserta Askes adalah Pegawai Negeri Sipil, Pejabat Negara, Penerima

Pensiun, Veteran, Perintis Kemerdekaan, Dokter PTT dan Bidan PTT yang

telah membayar iuran/premiuntuk jaminan pemeliharaan kesehatannya.

Kepesertaan Kapitasi Askes PNS / Sosial Kota Padang setiap bulannya

terjadi perubahan-perubahan yang tidak begitu signifikan, pada saat akhir

tahun 2011 bulan Desember kepesertaan kapitasi berkisar : 111.718 jiwa

sedangkan tahun Desember 2010 berjumlah 121.415 terjadi penurunan 9.697

jiwa (7.9%) jiwa, Dokter Keluarga kapitasinya berjumlah 24.411 jiwa Tahun

2011,tahun 2010 berjumlah 19.598 jiwa, Dokter Gigi Keluarga juga terjadi

Page 191: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 191

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

peningkatan 23.5% dibandingkan tahun 2010 berjumlah 2.854 jiwa, tahun

2011 berjumlah 3.733 jiwa.

Tabel. 7.54. Kepesertaan Kapitasi Askes PNS/Sosial

PerpuskesmasTahun 2011

NO PUSKESMAS KAPITASI

1 PADANG PASIR 120.481

2 ULAK KARANG 60.805

3 ALAI 95.029

4 AIR TAWAR 60.298

5 SEBERANG PADANG 72.472

6 PEMANCUNGAN 13.908

7 RAWANG 14.714

8 LUBUK BEGALUNG 79.922

9 PEGAMBIRAN 33.785

10 ANDALAS 140.611

11 LUBUK BUAYA 169.850

12 AIR DINGIN 30.283

13 NANGGALO 100.309

14 LAPAI 28.608

15 KURANJI 59.827

16 BELIMBING 41.805

17 AMBACANG 43.170

18 PAUH 54.527

19 BUNGUS 25.462

20 LUBUK KILANGAN 57.402

JUMLAH 1.303.268

Dari tablediatas dapat kita lihat bahwa Peserta Askes PNS / Sosial di Kota

Padang berjumlah 1.303.268 kapitasi berdasarkan jumlah kapitasi selama

tahun 2011 dimana dibandingkan tahun 2010 terjadi penurunan peserta yaitu

67.784 kapitasi (4.9%). Hal ini disebabkan karena PT.Askes cabang Padang

telah menggalakkan pemanfaatan Dokter Keluarga bagi peserta Askes

Sosial/PNS yang ada di KotaPadang.

Page 192: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 192

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel.7.55. Jumlah Kunjungan Peserta Askes PNS/Sosial Tahun 2011 Dinas Kesehatan Kota Padang.

NO PUSKESMAS KUNJUNGAN

1 PADANG PASIR 12.814

2 ULAK KARANG 6.706

3 ALAI 6.933

4 AIR TAWAR 7.736

5 SEBERANG PADANG 5.571

6 PEMANCUNGAN 1.714

7 RAWANG 2.040

8 LUBUK BEGALUNG 8.238

9 PEGAMBIRAN 4.659

10 ANDALAS 14.479

11 LUBUK BUAYA 15.840

12 AIR DINGIN 6.013

13 NANGGALO 11.365

14 LAPAI 4.952

15 KURANJI 6.317

16 BELIMBING 4.506

17 AMBACANG 12.899

18 PAUH 7.827

19 BUNGUS 1.817

20 LUBUK KILANGAN 4.348

JUMLAH 146.805

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa kunjungan terbanyak terdapat pada

Puskesmas Lubuk Buaya sebanyak 15.840 orang , sedangakan kunjungan

paling sedikit Puskesmas Pemancungan sebanyak 1.745 orang.

Page 193: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 193

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik.7.38..Jumlah Persentase Kunjungan Askes PNS / Sosial Puskesmas

Tahun 2011 Dinas kesehatan Kota Padang.

Dari grafikdiatas dapat dilihat bahwa cakupan kunjungan terbanyak

Puskesmas Ambacang 15.840 jiwa (29.88%), sedangkan kunjungan terendah

Puskesmas Bungus berjumlah 1.817 jiwa ( 7.14 % ). Hal ini disebabkan

karena Puskesmas Ambacang mempunyai kapitasi paling sedikit

dibandingkan Puskesmas lainya di Kota Padang.

Page 194: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 194

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.39 Jumlah Persentase rujukan pasien Askes PNS/Sosial

Kota Padang Tahun 2011

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa rujukan tertinggi pada Puskesmas

Alai (62.87%) tetapi pada umumnya Puskesmas di Kota Padang rujukan

masih tinggi hal ini disebabkan karena Puskesmas Alai sebagai tempat

meminta rujukan tingkat I bagi daerah Kabupaten/Kota lainnya di Sumbar

yang memerlukan rujukan tingkat dasar yang emergency serta system

pencatatan dan pelaporan Puskesmas belum optimal sesuai dengan

indikator yang ditetapkan 15%.

Page 195: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 195

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel.7.56. Jumlah 10 Penyakit Terbanyak Kunjungan Peserta Askes

PNS / Sosial PuskesmasKota Padang Tahun 2011.

NO PENYAKIT JUMLAH

1 ISPA 34.970

2 HIPERTENSI 10.892

3 REMATIK 9.846

4 GASTRITIS 7.506

5 KEL. REFRAKSI 5.922

6 GIGI 5.351

7 PENY. INFEKSI KULIT 4.421

8 DM 3.942

9 PENY. KULIT ALERGI 3.299

10 JANTUNG 2.679

JUMLAH 88.828

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa penyakit terbanyak dari kunjungan

peserta ke Puskesmas di Kota Padang adalah ISPA berjumlah 34.907 kasus

penyakit (39.37%). Hal ini disebabkan karena Kota Padang termasuk cuaca

yang beriklim tropis,sehingga kemungkinan terjangkitnya ISPA sangat mudah,

untuk itu perlu ditingkatkan upaya penyuluhan bagi masyarakat di Kota

Padang, sedangkan kasus penyakit yang kesepuluh Jantung berjumlah 2.679

kasus penyakit (3.02%).

Page 196: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 196

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik.7.40. Jumlah Persentase 10 Penyakit terbanyak kunjungan Askes PNS/ Sosial di Puskesmas Tahun 2011 Dinas Kesehatan Kota Padang.

Dari grafik diatas dapat kita lihat bahwa penyakit terbanyak dari kunjungan

peserta ke Puskesmas di Kota Padang adalah dengan penyakit ISPA (

Infeksi Saluran Pernafasan Atas ) berjumlah 34.970 kasus penyakit (41

%) hal ini disebabkan karena Kota Padang termasuk cuaca yang beriklim

tropis, sehingga kemungkinan terjangkitnya ISPA sangat mudah, untuk itu

perlu ditingkatkan upaya penyuluhan bagi masyarakat di Kota Padang,

sedangkan kasus penyakit yang kesepuluh yaitu Gangguan Syaraf

berjumlah 1.168 kasus penyakit ( 1 % ).

Page 197: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 197

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Tabel.7.57. Jumlah 10 Penyakit Terbanyak Rujukan Peserta Askes

PNS/Sosial PuskesmasKota PadangTahun 2011

NO PENYAKIT JUMLAH

1 MATA/KEL. REFRAKSI 8.832

2 HYPERTENSI 8.570

3 DM 4.084

4 JANTUNG 4.183

5 REUMATIK 3.122

6 GASTRITIS 1.719

7 KATARAK 1.227

8 GIGI 913

9 CEPALGIA 829

10 ASMA 529

JUMLAH 34.008

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa penyakit terbanyak rujukan ke

Puskesmas di Kota Padang adalah Mata/Kel. Refraksi berjumlah 8.832 kasus

penyakit hal ini disebabkan karena Puskesmas belum adanya dokter spesialis

mata serta kurangnya penyuluhan kesehatan khususnya tentang mata di

sekolah-sekolah, sedangkan urutan ke sepuluh adalah Asma berjumlah 529

kasus penyakit.

Grafik.7.41. Jumlah Persentase 10 Penyakit terbanyak rujukan Askes PNS/ Sosial di Puskesmas Kota PadangTahun 2011

Page 198: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 198

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Dari grafik.diatas dapat kita lihat bahwa penyakit terbanyak peserta yang

dirujuk ke Puskesmas di Kota Padang adalah penyakit Mata/Kel. Refraksi

berjumlah 8.832 kasus penyakit (26 % ) hal ini disebabkan karena sarana

dan prasarana untuk pelayanan penyakit kelainan refraksi masih kurang

memadai di Puskesmas di KotaPadang.

PENDANAAN

Dana kapitasi Askes PNS / Sosial yang diperoleh dari pengembalian jasa

pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya oleh PT.Askes Cabang

Padang tahun 2011 berjumlah Rp. 2.246.407.967,- terealisasi Rp.

2.000.901.129 (87,78%) dengan sisa Rp.278.815.521 (12,41%), sedangkan

dibandingkan dengan yang diusulkan DPA yaitu Rp.2.279.716.650,- berselisih

Rp.33.308.683,- (1,48%).

Page 199: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 199

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

7.5. BIDANG PENGENDALIAN MASALAH KESEHATAN

Tabel.7. 58. Indikator kegiatan PMK Tahun 2011 :

NO KEGIATAN TARGET /

INDIKATOR 1

SEKSI P2P a. IMMUNISASI

Imunisasi rutin untuk bayi

BCG

HB 0-7 hari

DPT-HB1

DPT-HB 3

Polio 4

Campak

BIAS Anak Sekolah

DT

TT

Campak b. P2 Rabies

Kasus gigitan HPR

Jml gigitan positif Rabies

Jml penderita di beri VAR

Penderita meninggal

95 % 95 % 95 % 85 % 85 % 85 %

100 % 100 % 100 %

0 0 0 0

c. P2 TB – Paru

Penjaringan suspect

Penemuan penderita BTA +

Angka konversi

Kesembuhan

Kesalahan Lab d. ISPA

Pengobatan Pneumoni

Jml penderita Pneumoni di rujuk

Jml penderita Pneumoni meninggal e. DIARE

Jml penderita di obati Nakes

Jml penderita dpt oralit

Jml oralit diberikan

Jml penderita meninggal f. KUSTA

Jml penderita baru

Jml penderita diobati

Jml penderita meninggal g. HIV / AIDS

Periksa sampel darah

HIV ( + ) h. P2 DBD

Jml kasus

13490 1349 ≥8 % ≥85 % < 5 %

100 % 0 0

100 % 100 %

5 Schet x jkh pdrt 0

< 1/10.000 100 %

0 0

< 1,5 %

Page 200: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 200

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

2.

3.

Jml kasus meninggal

Jml PE

Jml Fogging Focus

Jml Fogging massal

Jml kel diabatisasi

ABJ i. MALARIA

Jml kasus

Penderita meninggal j. FILARIASIS

Sasaran pengobatan SEKSI WABAH DAN BENCANA

- Kasus AFP - Kelengkapan W2 - Ketepatan - Kasus Campak Positif - Kasus Diptheri (+) - Keracunan - Penanganan Bencana

SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Penyehatan Lingkungan

Akses Jamban

Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS)

Cakupan Rumah Sehat 2. Pengawasan Kualitas Air

Akses air minum

Kualitas air minum memenuhi syarat 3. Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU)

Dan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)

Cakupan Tempat-tempat Umum memenuhi syarat

Cakupan Tempat Pengolahan Makanan memenuhi syarat

0

<10% >80% 100% >95 %

677.385

0

80% penduduk 5

90 % 80 %

0 0 0

66 %

70 % 75 %

70 % 85 %

76 %

60 %

7.5.1. SEKSI P2P

7.5.1.1. Imunisasi

A. Immunisasi Bayi

Imunisasi merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan dasar yang

memegang peranan dalam menurunkan angka kematian bayi dan ibu.

Page 201: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 201

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Upaya pelayanan imunisasi dilakukan melalui kegiatan imunisasi rutin dan

tambahan dengan tujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian

akibat penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi ( PD3I ).

Pelayanan imunisasi dilaksanakan di seluruh unit pelayanan kesehatan

seperti Puskesmas, Posyandu, Rumah Sakit, Rumah Bersalin, Dokter dan

Bidan praktek swasta dengan sasaran bayi, ibu hamil dan Wanita Usia

Subur ( WUS ). Jumlah sasaran imunisasi untuk bayi adalah 17.612,

sasaran Ibu Hamil : 19.390 , dan sasaran WUS : 244.722 dengan target

Kontak I = 95 % dan Kontak Lengkap = 85 %.

Pencapaian imunisasi Kontak Pertama untuk BCG cukup bagus yaitu 96.9

% (target 95 %). Sedang pencapaian kontak pertama HB uniject 0-7 hari

masih rendah dari target yang diharapkan yaitu baru 72,3 %, tetapi sudah

naik dibandingkan tahun lalu yaitu 71,4 %. Rendahnya pencapaian ini

disebabkan karena beberapa hal antara lain adanya / black campaign

tidak perlunya imunisasi, kurang teraturnya pengiriman laporan imunisasi

dari Rumah Sakit, Rumah Sakit Bersalin, Klinik, Dokter Praktek Swasta

maupun Bidan Swasta. Disamping itu disebabkan oleh belum validnya data

sasaran di lapangan sehingga sasaran sebenarnya lebih dibandingkan

dengan data yang di proyeksi.

Untuk Kontak lengkap DPTHB3 87.4% turun dibanding tahun lalu sebesar

91.1% tetapi target kontak lengkap sudah tercapai. Sedangkan untuk

kontak lengkap campak sebagai indikator UCI sudah mencapai target yaitu

88.1% (target 85 %).

Page 202: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 202

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Pada 2011 kelurahan mencapai UCI hanya 99 kelurahan ( 95.2 % ) dari

104 kelurahan, turun dibanding tahun 2010 ( 100 % ) tetapi naik dibanding

tahun 2009 ( 87, % ) , Untuk lebih jelasnya hasil imunisasi BCG bisa dilihat

hasil pencapaian dari tahun 2011 untuk masing masing antigen dan

kelurahan UCI tahun 2011, seperti pada tabel dibawah ini .

Grafik 7.59 :Cakupan Imunisasi Kontak Pertama BCG Di Kota Padang Tahun Tahun 2007 - 2011

TREND CAKUPAN IMUNISASI KONTAK PERTAMA BCG

DI KOTA PADANG TAHUN 2007 - 2011

111.6

98.895.4 97 96.9

40

50

60

70

80

90

100

110

120

2007 2008 2009 2010 2011

Page 203: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 203

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.43 : Cakupan Imunisasi Kontak Pertama DPT HB 1 Di Kota Padang Tahun 2007 - 2011

TREND CAKUPAN IMUNISASI KONTAK PERTAMA DPTHB 1

DI KOTA PADANG TAHUN 2007 - 2011

87.3

97.1

94.6

96.7

95.3

82

84

86

88

90

92

94

96

98

Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011

Grafik 7.44 :Cakupan Imunisasi Kontak Lengkap DPT HB 3 Di Kota Padang Tahun 2007 - 2011

TREND CAKUPAN IMUNISASI KONTAK LENGKAP DPTHB 3

DI KOTA PADANG TAHUN 2007 - 2011

76.5

89 87.3 89.4 87.4

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011

Page 204: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 204

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.45 : Cakupan Imunisasi Kontak Lengkap Campak Di Kota Padang Tahun 2007 - 2011

TREND CAKUPAN IMUNISASI KONTAK LENGKAP

CAMPAK DI KOTA PADANG TAHUN 2007 - 2011

9690.1 90.8 91.9

88.1

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011

Grafik 7.46 : Cakupan Kelurahan UCI untuk 4 Indikator Di Padang Tahun 2011

TREND CAKUPAN KELURAHAN UCI DI KOTA

PADANG TAHUN 2007 - 2011

7683.6 86.5

100 100

0

20

40

60

80

100

Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011

Page 205: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 205

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

B. BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)

Pelaksanaan BIAS sudah merupakan program rutin nasional yang

dilaksanakan setiap tahun. BIAS dilaksanakan sebanyak 2 kali yaitu BIAS

Campak yang diberikan hanya untuk murid kelas 1 SD dan yang sederajat

DT untuk kelas 1 dan Td untuk kelas III. Kegiatan BIAS Campak ini

dilaksanakan setiap awal tahun ajaran baru setiap tahun. Target atau

sasaran untuk BIAS Campak tahun 2011 sebanyak 16931 murid dengan

hasil pencapaian sebanyak 15473 ( 91.4 % ) masih rendah dari target yang

diharapkan yaitu 100%, tetapi hasilnya lebih tinggi dari hasil tahun 2010 (

88.4% ). Puskesmas yang paling tinggi pencapaiannya adalah Puskesmas

Kuranji 98.2 %, yang paling rendah adalah Puskesmas Andalas 75.3%,

dikarenakan banyaknya sekolah swasta yang orang tua murid menolak

untuk melakukan imunisasi. Untuk lebih jelas hasilnya perpuskesmas dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Grafik 7.60 : Cakupan BIAS Campak Kota Padang Tahun 2007 - 2011

TREND CAKUPAN BIAS CAMPAK SEKOTA

PADANG TAHUN 2007 - 2011

90.4 92 89.25 88.4 91.4

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

TH 2007 TH 2008 TH 2009 TH 2010 TH 2011

Page 206: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 206

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

BIAS DT / Td mulai dilaksanakan di seluruh Sekolah Dasar / MI se Kota

Padang pada tahun ini, yang biasanya pada tahun sebelumnya adalah

BIAS DT/TT. Sasaran murid kelas satu untuk DT sebanyak 17007 dan

sasaran untuk BIAS Td kelas 2 dan 3 adalah 33076. Imunisasi DT diberikan

pada murid kelas satu dengan pencapaian sebanyak 15546 ( 91,4 % )

turun dibanding tahun 2010 ( 92 % ). Imunisasi Td diberikan untuk kelas

dua dan tiga SD dengan pencapaian sebanyak 30301 murid ( 91.6 % ),

turun dibanding tahun 2010 ( 91.8 % ) sedangkan Puskesmas yang paling

tinggi pencapaiannya adalah Puskesmas Pegambiran sebanyak 98.8% dan

yang paling rendah tetap Puskesmas Andalas 79.7%. Perbandingan

cakupan pencapaian hasil BIAS lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel

berikut ini .

Grafik 7.48 : Cakupan BIAS DT / TT per Puskesmas di Kota Padang Tahun 2007 - 2011

TREND CAKUPAN BIAS DT / TT KOTA

PADANG TAHUN 2007 - 2011

89.4 90.8 90.7 92 91.5

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

TH 2007 TH 2008 TH 2009 TH 2010 TH 2011

Page 207: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 207

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

C. PEMERIKSAAN KESEHATAN & VAKSINASI MENINGITIS CALON

JEMAAH HAJI (CJH).

Dalam rangka meningkatkan dan memelihara kesehatan CJH, setelah

melakukan pemeriksaan pertama di Puskesmas, selanjutnya dilakukan

pemeriksaan kedua dan Vaksinasi meningitis di Dinas Kesehatan Kota.

Jumlah CJH Kota Padang tahun 2011 sebanyak 1288 orang naik

dibandingkan dengan jumlah jemaah tahun 2010 ( 1142 jemaah ) .

Jemaah terbanyak adalah perempuan 60 % dan laki – laki 30 %.

Kelompok umur terbanyak adalah 50- 59 tahun sebanyak 38,3 %, disusul

kelompok 40-49 tahun sebanyak 27,4 %. Jemaah resiko tinggi lebih

banyak dibanding dengan yang sehat yaitu 55 %. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut ini . Jumlah jemaah haji yang meninggal

sebanyak 3 jemaah.

Grafik 7.49 : Distribusi CJH Kota Padang Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2011

70

252

561

283

122

0

100

200

300

400

500

600

0-39th 40-49th 50-59th 60-69th >70th

Page 208: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 208

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.50 : Psertense pemeriksaan Kesehatan CJH Kota Padang Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2011

PORSENTASE PEMERIKSAAN KESEHATAN CJH

MENURUT JENIS PENDIDIKAN KOTA PADANG

TAHUN 2011

12%10%

33%

45%

SD SMP SMA D1 /PT

Grafik 7.51 : Persentase Pemeriksaan Kesehatan CJH Kota Padang Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tahun 2011

PORSENTASE PEMERIKSAAN KESEHATAN CJH MENURUT

PEKERJAAAN KOTA PADANG TAHUN 2011

30%

1%

20%1%2%

46%

PNS,TNI,POLRI WIRASWASTA,PENGUSAHA BUMN.SWASTA

PETANI,NELAYAN PEDAGANG PENSINAN,RT

s

Page 209: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 209

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.52 : Penggolongan CJH Kota Padang Berdasarkan Kermandirian Tahun 2011

655 616

17

0

200

400

600

800

mandiri observasi pengawasan

7.5.1.2. P2 RABIES

Populasi anjing yang cukup tinggi di Kota Padang, mengakibatkan tingginya

kasus gigitan dari Hewan Penular Rabies ( HPR ) ini. Untuk pencegahan

terjadinya penyakit rabies, disamping dilakukan pemeliharaan dan

vaksinasi secara rutin dan berkala terhadap HPR tadi, pada setiap kasus

gigitan HPR diberikan VAR `sesuai dengan protap. Apabila HPR tidak bisa

diobservasi karena hilang, maka penderita yang digigit HPR harus diberikan

VAR.

Kasus gigitan HPR pada tahun 2011 berdasarkan laporan Puskesmas dan

Rumah Sakit sebanyak 398 kasus jauh meningkat dibandingkan tahun

sebelumnya yaitu sebanyak 208 kasus. Yang mendapatkan VAR, sebanyak

278 kasus, sedangkan tahun 2010 yang mnedapat VAR adalah 278 kasus.

Dan kasus yang positif Rabies adalah 3 kasus dan meninggal juga 3 kasus

Page 210: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 210

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

naik dibanding tahun 2010 dimana kasus yang positif 2 kasus dan yang

meninggal 2 kasus.

Grafik 7.53 : Perbandingan Kasus Gigitan HPR dan yang Mendapat

VAR Tahun 2006-2011

PERBANDINGAN KASUS RABIES DAN YANG DI

VAR DI KOTA PADANG TAHUN 2006 - 2011

340

427

535

365

208

398

201

340

468

297

93

278

0

100

200

300

400

500

600

Th 2006 Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011

HPR VAR

Grafik 7.54 : Perbandingan Kasus HPR dan Yang di VAR per Puskesmas di Kota Padang Tahun 2011

62

31

44

27

43

3636

25

34

25

34

2327

142222

1616148

128

121099 87 83

66 54 43 21 000

10

20

30

40

50

60

70

BLB

ANDBGSLB

G PHLB

Y LK ADAM

BKRJ

PPPM

C

RW

GPGBNGLAT

LPIAL

UK S

P

HPR VAR

Page 211: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 211

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

7.5.1.3. P2-DBD

Pada awal tahun 2011 kasus DBD cukup stabil , bulan September sampai

akhir tahun dengan total kasus selama tahun 2011 di Kota Padang

sebanyak 965 kasus , turun dibandingkan tahun 2010 sebanyak 1045 kasus

dan yang meninggal ada sebanyak 6 kasus ( CFR 0.62%) , Kasus ini turun

dibandingkan Tahun 2010 yakni sebanyak 1.045 dan yang meninggal

sebanyak 2 kasus (CFR 0.2%)

Kasus terbanyak terjadi pada bulan November 169 kasus dan Desember( (

167 kasus), sedangkan kasus yang paling rendah terjadi pada bulan April

sebanyak 37 kasus. Kasus terbanyak terjadi pada wilayah Puskesmas

Andalas sebanyak 140 kasus, diikuti oleh puskesmas Lubuk Buaya

sebanyak 132 kasus,. Kasus yang paling sedikit terjadi pada Puskesmas

Sebrang Padang sebanyak 6 kasus, diikuti oleh puskesmas Pemancungan

sebanyak 8 kasus. Untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran kasus,

maka dilakukan fogging focus yang bertujuan untuk memutus mata rantai

penularan. Disamping itu tetap di sarankan pada masyarakat untuk tetap

melakukan PSN di rumah maupun kelurahan masing – masing .

Dari jumlah kasus diatas bisa dihitung CFR nya yaitu 0,62 % dari jumlah

kasus, dengan insidens rate nya 114/ 100.000 penduduk. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 212: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 212

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.55 : Perbandingan Kasus dan Kematian DBD DI Kota Padang Tahun 2007 - 2011

1760

19

1219

6

1586

8

1045

2

965

60

500

1000

1500

2000

Th. 2007 Th.2008 Th. 2009 Th. 2010 Th. 2011

PERBANDINGAN KASUS DAN KEMATIAN DBD

DI KOTA PADANG TAHUN 2007 - 2011

Grafik 7.56 : Pola Max – Min Tahun 2007 – 2011 dan Kasus DBD Di Kota Padang Tahun 2011

Page 213: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 213

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.57 : Perbandingan Kasus DBD Di Kota Padang Tahun 2010 - 2011

JUMLAH KASUS DBD PER BULAN TAHUN 2010 DAN

TAHUN 2011 DI KOTA PADANG

240

181

45 43 48 37

58 67 58

6380

169

130

167

118 106 9558 61

56 35

4926 20

0

50

100

150

200

250

300

JAN FEB MAR APR MAI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES

Grafik 7.58 : Jumlah kasus DBD Kota Padang Tahun 2011

Untuk memutus mata rantai penularan DBD pada daerah kasus, dilakukan

fogging focus di lokasi tempat tinggal penderita dengan radius 100 meter.

Tujuannya adalah untuk memutus rantai penularan dengan membunuh

Page 214: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 214

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

nyamuk dewasa yang telah terinfeksi. Untuk tahun 2011 dilakukan

sebanyak 181 focus.

7.5.1.3. MALARIA

Kasus penyakit malaria di Kota Padang pada tahun ini terjadi peningkatan,

bahkan di daerah Bungus ( Teluk Sirih) terjadi KLB Malaria pada bulan Mei

2011. Dari total kasus pada tahun 2011 , kasus malaria klinis sebanyak 340

kasus dan malaria positif sebanyak 354 kasus. Puskesmas yang paling

banyak penderita malaria adalah Puskesmas Bungus dengan 69 malaria

klinis dan 62 kasus malaria positif. Sedangkan Puskesmas yang paling

sedikit penderita malaria adalah Puskesmas Lapai , Pemancungan dan

Rawang dengan nol kasus. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut

:

Grafik 7.59 : Perbandingan Kasus Malaria Klinis Dengan Malaria

Positif di Kota Padang Tahun 2009

DATA PERBANDINGAN MALARIA KLINIS DENGAN

MALARIA POSITIF DI KOTA PADANG

TAHUN 2006 - 2011

82

24 13 24

245

340

0

99

179195 187

354

0255075

100125150175200225250275300325350375

Th 2006 Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011

MALARIA KLINIS MALARIA POSITIF

Page 215: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 215

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.60 : Perbandingan Trend Kasus Malaria Positif Kota Padang

Tahun 2010 dan 2011

0102030405060708090

J F M A M J J A S O N D

2010 2011

Grafik 7.61: Jumlah Kasus Malaria Positif Per Puskesmas

Di Kota Padang Tahun 2011

69

39 39

23 2215

10 9 7 6 6 4 4 3 3 2 1 0 0 00

10

20

30

40

50

60

70

BGSLB

YBLB A

DKRJ

NGL

AMC

LKAND P

PPH

UK

SP

PGB

AT

LBG

AL

RWG

PMC

LAP

CAKUPAN PENEMUAN MALARIA POSITIF PUSKESMAS

KOTA PADANG TAHUN 2011

Page 216: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 216

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

7.5.1.4. DIARE

Penyakit Diare sampai saat ini masih termasuk dalam urutan 10 penyakit

terbanyak di Kota Padang. Penyakit diare yang banyak ditemukan adalah

gastro enteritis yang disebabkan oleh virus. Penderita yang berobat ke

Puskesmas diobati sesuai dengan prosedur tetap penatalaksanaan kasus

diare dengan pengobatan yang rasional. Pada tahun 2011 penderita diare

pada semua kelompok umur adalah sebanyak 11653 kasus, dengan

Insidens Rate 15.3/1000 pddk lebih redah dari tahun sebelumnya 16,9 /1000

penduduk . Sedangkan kelompok umur terbanyak adalah > 5 tahun

sebanyak 6898 kasus ( 59.2 % ). Puskesmas yang paling tinggi kasusnya

adalah puskesmas Pemancungan dengan IR 48.7/1000 pddk dan paling

sedikit kasusnya adalah Puskesmas Andalas dengan IR 9.7/1000 penduduk

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut .

Grafik 7.62 : Perbandingan Penderita Diare Per Puskesmas Kota Padang Tahun 2007 - 2011

D AT A P E ND E R IT A D IAR E K OT A P AD ANG

T AH UN 2007 - 2011

10678

14168

17483

1313011653

3104

58086830 6015

4755

1242 1323 1540 21681067

2007 2008 2009 2010 2011

S E MUA UMUR B AL ITA B AY I

Page 217: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 217

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.63: Data Penderita Diare Semua Umur Di Kota Padang Tahun 2011

Grafik 7.64 : Penderita Diare Pada Balita Per Puskesmas Kota Padang Tahun 2011

DAT A P E NDE R IT A B AL IT A DIAR E

K OT A P ADANG T AHUN 2011

493

374 364334 318 303

271 259 254 252 245 235 203 180 159 149 12189 80 72

Lu

bu

k B

ua

ya

Air

Din

gin

Bu

ng

us

Ku

ran

ji

Pa

da

ng

Pa

sir

P a

u h

Na

ng

ga

lo

Ra

wa

ng

Ba

rat

Pe

ma

nc

un

ga

n

Se

b P

ad

an

g

Be

lim

bin

gL

ub

uk

Be

ga

lun

g

Pa

ga

mb

ira

n

Am

ba

ca

ng

Ala

i

La

pa

i

Air

Ta

wa

r

An

da

las

Lu

b K

ila

ng

an

Ula

k K

ara

ng

DATA PENDERITA DIARE SEMUA UMUR

KOTAPADANG TAHUN 2011

1436

1055 942

846 766 761 714

595 591 589 582 55 501 500 409 400 371 366

272 251

LBY KRJ PP AD NGL PH BLB BGS LUBEG AT PMC SP LUKI RWG PGB ABC LP ALAI AND UK

Page 218: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 218

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.64 : Insident Rate Penderita Diare Per Puskesmas Kota Padang Tahun 2011

Grafik 7.65 : Perbandingan Kasus Diare antara Bayi, Balita dan Dewasa

di Kota Padang Tahun 2011

37%

55%

8%

Bayi Balita Dewasa

Pada semua kelompok golongan umur, kasus tertinggi terdapat di

Puskesmas, Kuranji , menyusul Air Dingin dan Padang Pasir.

48.7

40.7

30.5

23.6 20.8 18.6 17.2

16.9 16.7 16.2 15.2 14.5 14.4 13.0 12.8 12.2

10.0 9.4 8.6

3.7

15.3

0.0 5.0

10.0 15.0

20.0 25.0 30.0 35.0

40.0 45.0 50.0

PMC KRJ SP AD BGS AMB NGL Luki Pauh PP BLB AT Alai LAP RWG Lubeg LBY PGB UK AND PDG

INCIDENT RATE DIARE KOTAPADANG TAHUN 2011

Page 219: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 219

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

7.5.1.5. ISPA

Penyakit ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan Akut ) sampai saat ini masih

menempati urutan tertinggi dalam pola sepuluh penyakit terbanyak.

Penanganan kasus ISPA di Puskesmas disesuaikan dengan protap

penanganan yang sudah baku dan rasional. Jumlah kunjungan kasus ISPA

Bukan Pneumoni tahun 2011 sebanyak 39961 kasus, turun dibanding

tahun 2010 ( 43.160 kasus ).

Grafik 7.66 : Perbandingan Kasus Penderita ISPA Bukan Pneumon

di Kota Padang Tahun 2007 – 2011

39821

43298

42076

43160

39961

38000

39000

40000

41000

42000

43000

44000

Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011

Sedangkan kasus ISPA Pneumoni tahun 2011 sebanyak 587 kasus (6.6%),

turun dibanding tahun 2010 sebanyak 803 kasus( 10%) , tetapi masih jauh

dari target ( 70% ) pada tahun 2011. .

Page 220: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 220

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.67: Perbandingan Cakupan Balita Pneumoni di Kota Padang Tahun 2007 – 2011

P E R B ANDING AN C AK UP AN B AL IT A

P NE UMONIA K OT A P ADANG

T AHUN 2007 - 2011

5543 5876

7731 80388915

463 929 732 803 587

2007 2008 2009 2010 2011

T a rg et P enc a pa ia n

Grafik 7.68 : Cakupan Penemuan Penderita Pneumoni per Puskesmas

di Kota Padang Tahun 2005 – 2009

G R AF IK B AL IT A P E NDE R IT A P NE UMONIA DI

K OT A P ADANG T AHUN 2011107

6357

5244 39 38 36

29 2621 20 15 14

8 7 7 3 0 0

AL

UK

LP

PP

LU

BE

G

KR

J

SP

D

LB

Y

BG

S

AN

D

AD

PH

AB

C

BL

B

LU

KI

AT

PM

C

NG

L

PG

B

RW

G

Page 221: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 221

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.69 : Cakupan ISPA Balita Di Kota Padang

Tahun 2011

C AK UP AN IS P A B AL IT A

DI K OT A P ADANG T AHUN 2011

27112469

20901903

1634 1621 15111145

685

4627

5931117

14951516162616582051

23002665

4544

AD

LB

Y

PH

RW

G

PP

AN

D

BG

S

SP

D

PG

B

AL

AB

C

KR

J

LU

BE

G

PM

C

LP

I

BL

B

AT

UK

NG

L

LU

KI

7.5.1.6. KUSTA

Pada tahun 2011 tidak ada penemuan penderita kusta baru, begitu juga

tahun sebelumnya, terakhir penemuan kasus baru tahun 2009 sebanyak 1

kasus , dimana kasus tersebut adalah kusta MB. Untuk tahun ini tidak

dilakukan penjaringan penderita kusta melalui survey ke sekolah sekolah

dasar yang ada di Kota Padang.

7.5.1.7. TB PARU

Penemuan kasus TB Paru dilakukan melalui penjaringan penderita yang

dicurigai / suspek TB Paru yang berobat ke sarana kesehatan. Perkiraan

penderita TB Paru BTA ( + ) 16/1000 penduduk. Cakupan penemuan

penderita TB Paru BTA ( + ) tahun 2011sudah mencapai target sebanyak

946 kasus ( 70.1 % ) dari 1349 BTA ( + ) yang diperkirakan, naik dibanding

Page 222: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 222

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

tahun 2010 yang 853 kasus (62 % ) dari 1376 dari BTA ( + ) yang

diperkirakan. Sedangkan untuk kasus TB Paru kambuh ditemukan

sebanyak 21 kasus turun dari tahun 2010 ( 26 kasus ). Untuk angka

kesembuhan untuk tahun 2010 ini 76.4 % belum mencapai target yang

diharapkan yaitu >85% . Sedangkan angka konversi sampai dengan triwulan

III tahun 2011 sudah melebihi target adalah 89.2 %. Untuk hasil ER pada

tahun 2011 triwulan III sebesar 16.6 % melebihi yang ditargetkan < 5%.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini .

Grafik 7.70 : Pencapaian CDR TB perpuskesmas

di Kota Padang Tahun 2011

187.8

88.275.7

66.259.3 58.1 56.8 52.5 50.5 45.7 44.9 42.1 40 39.1 37.8 34.5 31.4 30.7 29.6 28.8

50.6

70.1

0102030405060708090

100110120130140150160170180190

KRJ

SP

BGS

PP

PMC

AND

RW

LUKI

LBG

AL

PGM

NGL

AT

BLG

LBY

UK LP

AMC

PH

AD

PDG

PDG+R

S

PENCAPAIAN CDR TAHUN 2011

Page 223: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 223

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.71 : Pencapaian Angka Konversi TB per puskesmas

di Kota Padang Tahun 2011

Tabel 33 : Pencapaian Angka Kesembuhan TB Per Puskesmas di Kota Padang Tahun 2010

7.5.1.6. HIV AIDS

Berbagai upaya untuk memerangi merebaknya HIV/AIDS dan

penyakit menular lainnya di Kota Padang terus dilakukan antara lain

dengan mengoptimalkan peran dan fungsi Komisi Penanggulangan AIDS

(KPA) dengan mengintegrasikan lintas sektor dan LSM Peduli

AIDS, mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan

HIV/AIDS (ODHA), mempercepat pencegahan dan penanggulangan

HIV/AIDS pada kelompok resiko tertular, ibu dan anak, memudahkan ODHA

untuk memperoleh obat Anti Retroviral (ARV) melalui pelayanan di Klinik

Voluntary Counseling and Testing (VCT) dan perawatan, dukungan serta

pengobatan ( Care, Support and Treatment) baik di rumah sakit maupun di

komunitas.

100 100 100 100 10095 95 94.1 93.3 93 92.5 92.3 92.3 90 90 88.2 88.2 87 85.7

81.6

89.6 87.5 89.2

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

LP UK

PMC

AL

AT

BLG A

DBGS

LBG P

HPGM

LUKI

AMC

KRJ

PP

SP

NGL

RW

LBY

AND

PDG

RS

PDG+R

S

Page 224: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 224

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Disamping itu untuk menurunkan kasus IMS ( Infeksi Menular Sexual )

dibuka juga klinik IMS di Puskesmas Seberang Padang dengan tiga klinik

pembantu yaitu Puskesmas Pauh, Bungus dan Air Tawar.

Dari data yang terkumpul , kasus HIV dan AIDS mengalami peningkatan

setiap tahunnya. Pada tahun ini tidak dilakukan sero survey karena

kurangnya ada pendukung . Data kasus didapat dari laporan rumah sakit

M.Djamil sebagai rumah sakit rujukan . Hasil pendataan kasus di rumah

sakit didapatkan kasus AIDS tahun 2011 adalah 64 kasus lebih tinggi

dibandingkan tahun 2011 sebanyak 60 kasus. Dari 64 kasus, 13 orang

sudah meninggal faktor resiko yang paling banyak adalah heteroseksual

sebanyak 32 kasus baru diikuti penasun sebanyak 18 kasus, penderita AIDS

lebih banyak laki-laki yaitu 44 kasus ( 62% ). Kecapatan yang paling banyak

penderita adalah kecamatan Koto Tangah sebanyak 13 kasus, dan jenis

pekerjaan yang paling banyak wiraswata sebanyak 21 kasus. Untuk lebih

jelas dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 225: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 225

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.72 : Distribusi Kasus HIV AIDS Berdasarkan Kecamatan Di Kota Padang Tahun 2011

DISTRIBUSI KASUS HIV AIDS BERDASARKAN

KECAMATAN DI KOTA PADANG TAHUN 2011

1813 10

5 5 3 3 3 2 1 1 0

64

010203040506070

TDK JELAS

KT

PT

PS

LKLB

G PU

PB

NGL

PH

BGS

KRJ

JML

Grafik 7.73 : Distribusi Kasus HIV AIDS Menururut Puskesmas

Di Kota Padang Tahun 2008 - 2011

DISTRIBUSI KASUS HIV AIDS BERDASARKAN PUSKESMAS

DI KOTA PADANG TAHUN 2009 S/D TAHUN 2011

6 9

0

1

01

53

1 0

5

1

0 0

1

0

2

0

1

0

15 51

1 3

0

0

0

2

10

6

6

0

2

0

2

0

0

11

1

2

0

22 59

1 1

1

2

0

3

3

1013

0

3

0 0

0

0

15

1

1

1

18 64

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

AT

UK A

LSP

PMC

RWG

PP

AND

LBY

AD

LBG

PGB

KRJ

BLB

ABC

PH

LUKI

NGL

LP

BGS

TDK JELAS

PADANG

TH 2009 TH 2010 TH.2011

Page 226: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 226

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.74 : Perbandingan Kasus HIV, AIDS dan Kasus Meninggal Di

Kota Padang Tahun 2006 - 2011

PERBANDINGAN KASUS HIV, AIDS DAN KASUS

MENINGGAL DI KOTA PADANG TAHUN 2006 - 2011

10 9 84

0 0

13

44 4447

59

64

5

12

4 6 711

0

10

20

30

40

50

60

70

Th 2006 Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011

HIV AIDS MENINGGAL

Grafik 7.75: Proporsi Kasus HIV AIDS Berdasarkan Golongan Umur Di

Kota Padang Tahun 2011

PROPORSI KASUS HIV - AIDS BERDASARKAN

GOLONGAN UMUR DI KOTA PADANG TAHUN 2011

1 4

27

20

1110

1 - 4 ,5 - 14 20 - 29 30 - 39 40 - 49 50 - 59 ≥ 6

Page 227: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 227

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.76: Kasus AIDS Berdasarkan Jenis Kelamin

Kota Padang Tahun 2011

PROPORSI HIV AIDS BERDASARKAN SEX DI KOTA

PADANG TAHUN 2011

44

20

LAKI 2 WANITA

Grafik 7.77: Kasus AIDS Berdasarkan Kelompok Umur

Kota Padang Tahun 2011

Page 228: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 228

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.78: Kasus AIDS Berdasarkan Pekerjaan

Kota Padang Tahun 2011

21

13

8 75

3 2 2 1 1 1 0 0 0 0

0

5

10

15

20

25

W'SWASTA

LL/TATO

RT

PNS

KARY

T PROF

BURUH

NAPI

TNI/P

OLR

I

SOPIR

PENJA

JA S

EKS

TDK D

IK

MHS/P

LJR

TDK BKJ

SNMN/A

RTIS

JUMLAH PENDERITA AIDS KOTA PADANG BERDASARKAN

PEKERJAAN TAHUN 2011

Grafik 7.79: Kasus AIDS Berdasarkan Faktor Resiko

Kota Padang Tahun 2011

JUMLAH PENDERITA AIDS KOTA PADANG

BERDASARKAN FAKTOR RESIKO TAHUN 2011

18

232

6 5 10

PENASUN HOMO HETEROSEXUAL

HETERO/NAPZA PERINATAL BISEKSUALTDK DIKETAHUI/TATOO

Page 229: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 229

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.80: Distribusi Kasus HIV AIDS Berdasarkan Kewarganegaraan

Di Kota Padang Tahun 2011

DISTRIBUSI KASUS HIV AIDS BERDASARKAN

KEWARGANEGARAAN KOTA PADANG TAHUN 2011

0

56

4 4 0

WNAMINANGBTW/JAWABTK/ACEHCINA

7.5.1.7. FILARIASIS

Pada tahun 2011 sudah dilakukan pengobatan massal filaria diseluruh

kecamatan di Kota Padang. Sebelum dilakukan pengobatan massal telah

dilakukan sosialisasi keseluruh pimpinan Puskesmas dan pengelola

program serta validasi data yang dilakukan oleh Puskesmas bekerja sama

dengan kader. Jumlah sasaran pengobatan 677385 penduduk yang berusia

diatas 2 tahun , tidak dalam keadaan sakit berat dan tidak sedang hamil.

Sedangkan yang ditunda pemberian obatnya sebanyak 54743 penduduk.

Hasil pengobatan massal Filariasis tahun 2011sudah mencapai target yang

diharapkan sebanyak 549891 (81.2%), target sasaran adalah 80 %. Tahun

2011 tidak ditemukan kasus baru, kasus lama sebanyak 33 kasus yang

Page 230: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 230

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

tersebar dibeberapa kecamatan , yang paling banyak kasus di kecamatan

Lubuk Begalung sebanyak 7 kasus.

Pada tahun 2011 dilaksanakan survey darah jari di 3 kecamatan, kecamatan

Lubuk Begalung, Kecamatan Padang Timur dan kecamatan Lubuk Kilangan,

hasil pemeriksaan sebanyak 3000 sampel semuanya negatif. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

Grafik 7.81 : Data Kasus Filariasis Per Puskesmas

di Kota Padang Tahun 2011

JUMLAH KASUS FILARIASIS PER PUSKESMAS DI KOTA

PADANG TAHUN 2011

6 6 5 3 3 2 2 2 2 1 1

33

05

101520253035

AND

LUKI

LUBEG

PH

AL

UK

PMC

PGB P

P

BGS

ABCNG

PADANG

Page 231: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 231

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.82 : Perbandingan Cakupan Pengobatan Massal Filariasis

Di Kota Padang Tahun 2008 – 2011

91.8

79.8 76.981.2

60

70

80

90

100

%

Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th.2011

PERBANDINGAN CAKUPAN PENGOBATAN

MASSAL FILARIASIS DI KOTA PADANG

TAHUN 2008 - 2011

Grafik 7.83 : Hasil Pengobatan Massal Filariasis per Puskesmas

DI Kota Padang Tahun 2011

CAKUPAN PENGOBATAN MASSAL FILARIASIS

DI KOTA PADANG TAHUN 2011

125.4113.1

99.2 94.1 89 85.1 82.6 79.8 77.668.6 64.6

81.2

96.689.1 85.2 84.6 82.1 79.5

72.267.6 62.8

0

20

40

60

80

100

120

140

AL

RW

GLAP

AND

PMC

PGB

KRJ

UK

PP

BLB

AD

PH

BGS

AMB A

TNGL

LBG L

KLBY

SP

PDG

Page 232: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 232

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

7.5.2. SEKSI WABAH DAN BENCANA

Selama tahun 2011 anggaran untuk kegiatan Seksi Penanggulangan Wabah

dan Bencana berasal dari :

1. APBD kota Padang tahun 2011 berjumlah Rp 50.000.000,- ( lima puluh juta

rupiah) untuk kegiatan surveilans, penyakit tidak menular (PTM) dan

penanggulangan wabah dan bencana.

2. Bantuan Luar Negeri Non DIP untuk pengiriman specimen campak sebesar

Rp 50.000,- ( lima puluh ribu rupiah ) untuk satu specimen dan dibayarkan jika

ada kasus dan specimen yang dikirim untuk pelacakan kasus AFP sebesar

Rp 225.000,- selama tiga hari. Selama tahun 2011 jumlah specimen campak

yang dikirim sebanyak lima puluh sembilan specimen dan sebelas untuk

specimen AFP

7.5.2.1. Hasil Kegiatan

1. Indikator kinerja Survailans adalah kelengkapan dan ketepatan laporan.

Kelengkapan laporan W2 Puskesmas tahun 2011 sebesar 97 %

sedangkan ketepatan sebesar 95 %. Dibandingkan tahun 2010 terjadi

penurunan dimana kelengkapan dan ketepatan tahun 2010 sebesar 99 %

dan 98 %. Kelengkapan dan ketepatan masing-masing Puskesmas dapat

dilihat pada grafik di bawah ini :

Page 233: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 233

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.84 : Kelengkapan dan Ketepatan Laporan W2 Per Puskesmas

Di Kota Padang Tahun 2011

Kelengkapan & Ketepatan Lap W2 Puskesmas Tahun 2011

0

20

40

60

80

100

120

Kelengkapan 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 98.1 98.1 98.1 98.1 98.1 96.2 92.3 92.3 88.5 86.5 97

Ketepatan 100 100 100 100 100 100 100 100 98.1 84.6 98.1 98.1 98.1 98.1 94.2 92.3 92.3 88.5 88.5 76.9 95

SP UK AL ATAN

D

NG

LLP

LB

GPP

PM

CBLB

AB

CRW AD PH LB LK KRJ

PG

BBG Pdg

Dari grafik diatas terlihat bahwa Puskesmas yang baik dalam kelengkapan dan

ketepatan pengiriman laporan adalah Puskesmas Seberang Padang, Ulak

Karang, Alai, Air Tawar, andalas, Nanggalo dan lapai. Sedangkan yang kurang

adalah Puskesmas Bungus.

7.5.2.2. Kasus-kasus yang terjadi pada tahun 2011

a. Kasus Flu burung

Avian Influenza (Flu Burung) merupakan suatu penyakit menular pada

hewan (unggas) yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. Flu burung

dapat ditularkan dari hewan ke hewan lain dan juga ke manusia, sehingga

termasuk penyakit zoonosis pada manusia.

Virus flu burung (H5N1) ini sangat tahan air dengan suhu 22◦C selama 4

h h ˚C tahan > 30 hari, sedangkan tinja unggas virus ini bertahan

3 h . A h 56˚C selama 3 jam dan

Page 234: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 234

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

h 6 ˚C selama 30 menit. Pada telur, virus ini akan mati dengan

64˚C selama 5 menit. Selain itu virus akan mati dengan deterjen,

alcohol 70 %, bleach/hipoklorit dan desinfektan lain.

Sejak bulan Januari 2011 beberapa daerah ( kelurahan) di Kota

Padang, masyarakat melaporkan kematian unggas secara mendadak, dan

beberapa lokasi setelah diselidiki oleh Dinas Peternakan dinyatakan unggas

positif mengandung H5N1.

Kegiatan Penyelidikan Epidemiologi kasus tersangka Avian Influenza

oleh Dinas Kesehatan adalah sebagaai berikut :

1. Sosialisasi pada Pimpinan Puskesmas tanggal 10 Januari 2011 dan dilanjutkan

pertemuan dengan petugas survailans dan pimpinan Puskesmas pada tanggal

24 Februari 2011.

2. Mengirimkan Surat Edaran kewaspadaan Avian Influenza(AI) ke Puskesmas

dengan Tembusan Kepada Bapak Walikota Padang. Dinas Kesehatan Propinsi

Sumbar dan Dinas Pertahutbun Kota Padang.

3. Pelacakan ( penyelidikan ) kasus pada manusia dilokasi (kelurahan) yang

dilaporkan oleh masyarakat ada unggas mati mendadak. Pelacakan dilakukan

pada 39 kelurahan di Kota Padang.( terlampir ).

4. Melakukan pemantauan pada manusia di tempat / wilayah dengan unggas mati

mendadak secara terus menerus.

5. Melakukan pemeriksaan kesehatan pada manusia dengan riwayat kontak

dengan unggas mati mendadak, ada demam dengan suhu badan lebih dari 380C,

batuk, dan sakit tenggorokan.

Page 235: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 235

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

6. Melakukan rujukan ke RSUP M Djamil pada masyarakat dengan indikasi

tersangka (suspec) Avian Influenz (AI). Jumlah pasien yang dirujuk sebanyak 29

orang dengan hasil lab negatif dan semua pasien pulang kembali dalam kondisi

sehat. Akan tetapi ada juga pasien suspec AI ( 3 orang ) yang tidak mau di rujuk

ke Rumah Sakit , dan pada mereka tetap dilakukan pengawasan ketat di rumah

serta diberikan tamiflu.

7. Meningkatkan penyuluhan keliling dan Kelompok kepada masyarakat tentang AI

serta bagaimana melaporkan bila ada ditemukan unggas mati mendadak

diwilayahnya.

b. Kasus Diptheri

Penyakit diptheri adalah penyakit menular akut pada tonsil, faring dan

hidung, kadang-kadang pada selaput mucosa dan kulit. Selama tahun 2011

kasus diptheri ada satu yang beralamat di jalan Gajah Mada No 11 F Kel. Alai Pr

Kopi Kec. Pd Utara. Pasien berumur 3 tahun 3 bulan. Dari hasil laboratorium

ditemukan kuman bentuk batang gram (+) bergranula. Dilakukan juga

pemeriksaan kontak dengan hasil laboratorium negatif. Pengobatan yang

diberikan berupa ADS = 40.000 IU dan PP = 50.000/ gr BB / hr. Berikut grafik

kasus suspec dan confirm diptheri Sejas tahun 2004 s/d 2011.

Page 236: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 236

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.85 : Kasus Suspek Diphteri dan Konfirm

Di Kota Padang Tahun 2004 - 2011

K AS US S US P E C DIP T HE R I & C O NF IR M K O T A P ADANG

T AHUN 2004 - 2011

Sedangkan penyebaran kasus suspek diptheri dari tahun 2004 s/d 2011 dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Grafik 7.86 : Penyebaran Kasus Suspek Diphteri Per Kecamatan Di Kota Padang Tahun 2004 - 2011

P E NY E B AR AN K AS US S US P E C DIP THE R IP E R K E C AMAT AN T AHUN 2004 - 2011

c. Kasus AFP

Penemuan kasus AFP selama tahun 2011 sebesar 11 kasus dengan AFP rate

sebesar 5,4. Penemuan kasus AFP ini melebihi dari target yang ditetapkan

Page 237: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 237

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

sebeasar 5 kasus dengan AFP rate 5. Selama enam tahun terakhir penemuan

kasus terbanyak pada tahun 2011 ini.

Grafik 7.87 : Penyebaran Kasus Suspek Diphteri Per Kecamatan Di Kota Padang Tahun 2004 – 2011

35

3

65

11

0

2

4

6

8

10

12

Kas

us

AF

P

Th 06

Th 07

Th 08

Th 09

Th 10

Th 11

Penemuan semua kasus AFP pada tahun ini di Puskesmas dan yang terbanyak

di klinik gizi buruk Puskesmas Nanggalo.

d. Kasus Campak

Selama tahun 2011 kasus campak klinis sebanyak 177 kasus dengan

pengiriman specimen sebanyak 59 specimen.Dari 59 specimen didapatkan hasil

laboratorium 2 yang positif berasal dari Puskesmas Kuranji. Sedangkan

specimen terbanyak dikirim oleh Puskesmas Andalas sebanyak 22 specimen,

diikuti oleh Puskesmas Air Tawar sebanyak 8 specimen . Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada table dibawah ini :

Page 238: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 238

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.88 : Data Kasus dan Specimen Campak

Per Puskesmas Di Kota Padang Tahun 2011

0%

20%

40%

60%

80%

100%

specimen 1 22 8 2 3 1 4 0 4 4 7 0 0 1 1 1 0 0 0 0 59

kasus 23 22 21 18 15 12 12 9 8 8 7 5 4 4 8 1 0 0 0 0 177

Pgb And At Lb Krj SP Lbg Ad Ngl Lk Bg Rw Uk Abc PP Ph Pmc Al Lp Blb PDG

Target pengiriman specimen adalah sebesar 20 % dari kasus campak

klinis. Berdasarkan grafik di atas Puskesmas yang memenuhi target adalah

Puskesmas Andalas, Air Tawar, Kuranji, Lubeg, Nanggalo, Bungus, Luki,

Pauh dan Ambacang. Sedangkan Puskesmas yang tidak mengirimkan

specimen adalah Puskesmas Pemancungan.Alai, Lapai, Air Dingin dan

Belimbing.

Jika dibandingkan dalam lima tahun terakhir maka pengiriman

specimen terbanyak adalah pada tahun 2011 ini.

Page 239: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 239

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.89 : Perbandingan Kasus Campak Klinis dan Hasil

Lab Positif Di Kota Padang Tahun 2011

KASUS CAMPAK KLINIS, SPECIMEN DAN HASIL LAB

POSITIF KOTA PADANG TAHUN 2011

316

168188

113

177

0 0

4028

59

0 017 14 2

0

50

100

150

200

250

300

350

Th 20

07

Th 20

08

Th 20

09

Th 20

10

Th 20

11

Campak Klinis Specimen Hasil Positif

Proporsi kasus campak terbanyak berdasarkan golongan umur adalah golongan

umur 5-9 tahun.Sedangkan yang paling sedikit yang berusia < 1 tahun.

Grafik 7.90 : Proporsi Kasus Campak Klinis Berdasarkan Golongan

Umur Di Kota Padang Tahun 2011

PROPORSI KASUS CAMPAK KLINIS

BERDASARKAN GOLONGAN UMUR

2%

19%

33%20%

26%

< 1 t h 1-4 t h 5-9 t h 10-14 t h 15 t h >

Page 240: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 240

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

e. KLB Malaria

Penyakit malaria merupakan penyakit menular yang menyerang sel darah

merah manusia yang disebabkan oleh parasit Plasmodium vivax, falsifarum,

malariae dan plasmodium ovale. Ditularkan oleh nyamuk Anopheles dari

manusia ke manusia dengan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini adalah :

mengigil, demam dengan suhu 37.5 - 400 c, berkeringat, sakit kepala, mual

muntah dan diare serta nyeri otot pada orang dewasa. Penyakit Malaria

merupakan salah satu masalah kesehatan yang akan mempengaruhi angka

kematian dan kesakitan masyarakat serta dapat menurunkan produktifitas

tenaga kerja.

Malaria yang tidak diatasi sempurna akan berlarut-larut hingga

menyebabkan komplikasi. Komplikasi sering kali diakibatkan oleh Malaria tropika

dengan penyebab Plasmodium falcifarum. Komplikasinya antara lain adalah

malaria otak, gagal ginjal, black water fever, dan edema paru. Edema paru dan

malaria otak adalah komplikasi terberat yang harus diwaspadai. malaria dapat

menginfeksi ibu hamil.

Surveilans epidemiologi dari kasus malaria diatas adalah sebagai berikut :

1. Penetapan KLB

Kota Padang sebagai ibu kota Propinsi Sumatera Barat selama 3 tahun

terjadi peningkatan kasus malaria. Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kota

Padang diketahui bahwa penyakit malaria tahun 2009 sebanyak 175 kasus,

tahun 2010 sebanyak 187 kasus dan sampai bulan Mei 2011 kasus malaria

sudah mencapai 98 kasus. Dari data yang ada kasus yang terbanyak terjadi di

Kecamatan Kuranji 28 kasus ( Pusk Belimbing 17 kasus, Kuranji 14 kasus,

Page 241: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 241

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Pusk Ambacang 4 kasus) dan Kecamatan Bungus Teluk Kabung 59 kasus.

Karena terjadi peningkatan kasus malaria di satu tempat di Kecamatan Bungus

yaitu PLTU Teluk Sirih, maka di tetapkan bahwa telah terjadi Kejadian Luar

Biasa Malaria di PLTU Teluk Sirih sehingga perlu dilakukan Investigasi

Lapangan di wilayah tersebut.

Penyelidikan kejadian luar biasa kasus malaria di Kec. Bungus Teluk

Kabung bertujuan untuk mengetahui besaran masalah KLB Malaria dan

mendapatkan kepastian KLB Malaria berdasarkan tempat waktu dan orang

serta mengidentifikasi sumber dan cara penularan penyakit malaria di PLTU

Teluk Sirik Kec.Bungus Teluk Kabung

2. Pemastian Diagnositik

Tabel 7.59. Distribusi Gejala Klinik dari 80 Kasus Malaria Dari Hasil Mass

Fever Survaey di Puskesmas Bungus :

NO Gejala Klinik Jumlah %

1 Demam 37 – 400 c 80 100%

2 Menggigil 80 100 %

3 Sakit Kepala 59 73%

4 Berkeringat 59 73%

5 Mual Muntah 50 62.6%

6 Nyeri Otot 50 62.6%

7 Diare 0 0%

8 Batuk Pilek 0 0%

Page 242: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 242

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Berdasarkan gejala klinik yang ditemukan menunjukan presentase gejala

klinik terbanyak adalah demam dan menggigil (100%) hal ini sesuai dengan

tanda dan gejala malaria.

3. Penyebab Penyakit

Berdasarkan survai nyamuk yang dilakukan di Lokasi PLTU diketahui

bahwa jenis nyamuk yang menyerang pekerja Proyek PLTU berjenis Anopheles

Sundaicus dan Anopheles Subpictus.

4. Distribusi Penyakit Berdasarkan waktu Kejadian

Kasus awal ditemukan pada minggu ke 8 tahun 2011 di Lokasi PLTU

Teluk Sirih lalu menyebar dengan ditemukan kasus malaria 2 orang.

Grafik 7.91 : Kurva Epidemiologi KLB Malarian di PLTU Teluk Sirih

Berdasarkan Waktu Kejadian Di Kota Padang Tahun 2011

Pada grafik diatas diketahui kasus awal muncul pada minggu ke 8 tahun

2011, mulai minggu ke 14 kasus melebihi kasus awal, kemudian minggu ke 18 dan

minggu 22 kasus malaria melebihi kurva maksimal capaian puncak awal. Pada

Page 243: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 243

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

grafik terlihat KLB ini merupakan KLB Propagated Saource yang terjadi pada

minggu ke 14 sampai dengan minggu ke 18 dan minggu ke 23.

Pada tanggal 1 April 2011 diketahui seorang pekerja (satpam) PLTU positif

malaria, diketahui bahwa pekerja tersebut tinggal tinggal didaerah Cindakir yang

merupakan kasus pertama di Kec.Bungus pada tahun 2011. Daerah Cindakir bukan

lokasi PLTU jadi kemungkinan pekerja tersebut pembawa penyakit malaria (sumber

penularan) ke lokasi PLTU.

5. Distribusi Kasus menurut Golongan Umur

Grafik 7.92. Distribusi Kasus Malaria menurut Golongan Umur di

Puskesmas Bungus Tahun 2011

Dari diagram diatas terlihat bahwa kasus tertinggi menyerang golongan Umur 20

- 44 Th (80%), diikuti usia 15 -19 th dan usia 45 -54 th.

Page 244: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 244

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

6. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian malaria di Komplek PLTU

Teluk Sirih Kec. Bungus

1. Adanya tempat perindukan potensial :

Tempat tinggal pekerja di Komplek PLTU Teluk Sirih terbagi atas 4 Bedeng

sesuai dengan perusahaan yang mengontrak pekerja. Salah satu bedeng PT.

KES yang diamati mempunyai pekerja 400 orang dengan luas bedeng yang

ditempati pekerja seluas 200 meter. Hal ini sungguh jauh dari syarat kesehatan

tempat tinggal manusia yang tidak memenuhi syarat (minimal 4 m 2/orang)

antara lain :

a. Berdasarkan survai nyamuk di lakukan pada tanggal 9 – 12 Juni 2011

ditemukan jentik nyamuk pada air tergenang di lokasi tempat/barak pekerja

PLTU. Setelah dilakukan pengambilan sampel nyamuk ditemukan jenis nyamuk

adalah Anopheles Sundaicus dan Anopheles Subpictus.

b. Kontruksi dinding rumah yang terbuat dari papan /kayu, banyak lobang hal ini

memungkinkan lebih banyak lubang untuk masuknya nyamuk kedalam rumah,

dinding dari kayu tersebut juga tempat yang paling disenangi oleh nyamuk

Anopheles.

c. Ventilasi bedeng. Keadaan ventilasi bedeng yang tidak ditutupi kawat kasa akan

menyebabkan nyamuk masuk ke dalam bedeng. Untuk ventilasi disyaratkan

minimal 10 % dari luas lantai dan menggunakan kawat kasa.

d. Kondisi/ bahan atap bedeng, tempat tinggal yang beratap dan yang terbuat dari

kayu merupakan tempat yang paling disenangi oleh nyamuk.

e. Lokasi PLTU Teluk Sirik merupakan lokasi yang baru dibuka, sebelumnya

merupakan pertemuan hutan dan teluk (pantai) yang tidak berpenghuni. Adanya

Page 245: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 245

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

penebangan hutan untuk membuka lahan pemukiman merupakan habitat yang

potensial bagi perkembangbiakan nyamuk Anopheles sundaicus dan banyak

aliran sungai yang tertutup pasir (laguna) yang merupakan tempat perindukan

nyamuk An.Sundaicus

2. Perilaku Pekerja pada Malam Hari

Dalam rangka percepatan pembangunan PLTU maka pekerja dibagi atas 2 shift

yaitu siang hari dan malam hari. Penyakit malaria sangat berkaitan dan

berhubungan erat dengan pekerjaan. Pekerja yang berminggu minggu tinggal

dilahan hutan akan memberi peluang kontak dengan nyamuk.

Disamping bedeng tempat tinggal, pekerja tidak difasilitasi sarana penerangan

sehingga sangat berpotensi sekali nyamuk menggigit pekerja saat istirahat pada

malam hari.

Pekerja PLTU rata rata berusia produktif ( 20 -45 th) karena lokasi PLTU tidak

ada hiburan kemungkinan pekerja mengobrol diluar bedeng tidak menggunakan

obat anti nyamuk sehingga kemungkinan nyamuk mengigit pekerja.

3. Sarana Pelayanan Kesehatan di Lokasi PLTU

Saat pengamatan dilakukan diketahui jumlah pekerja di PLTU lebih kurang

1.500 Jiwa. Dengan jumlah pekerja tersebut seharusnya disediakan sarana

kesehatan. Tetapi manajemen proyek PLTU tidak menyediakan fasilitas klinik

kesehatan yang memadai beserta dokter dan paramedis. Pada saat ini hanya

seorang perawat dan sebuah mobil ambulan yang disediakan oleh pihak

manajemen proyek di PLTU.

Page 246: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 246

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

7. Penanggulangan KLB Malaria di Lokasi PLTU :

a. Pada tanggal 1 – 6 Juni 2011

- Penyelidikan Epidemiologi Penyakit Malaria di Lokasi PLTU

- Pembentukan TIM KLB yang terdiri dari : Dinkes Propinsi, Dinkes Kota

dan Manajemen proyek PLTU

- Pengamatan Lingkungan terhadap faktor risiko di Lokasi PLTU

b. Pada tanggal 7 – 9 Juni 2011

- Melakukan survai demam dan survai darah tepi di Lokasi PLTU

- Pengobatan dan rujukan penderita

- Survai nyamuk di lokasi PLTU

- Penyuluhan pada karyawan dan manajemen proyek PLTU

- Penanaman insektisida di air tergenang dan menganjurkan untuk

mengalirkan air tergenang ke laut

c. Pada tanggal 9 Mei – 4 Juli 2011

- Penyemprotan bedeng / lokasi PLTU

- Pemantauan penderita di RS seluruh Kota Padang

7.5.3. Seksi Kesehatan Lingkungan

Sesuai tugas pokok dan fungsi Seksi Kesehatan Lingkungan dalam

mencapai tujuan program dapat dibagi kedalam beberapa kegiatan yang

dirumuskan kedalam beberapa program sebagai berikut :

7.5.3.1. Penyehatan Lingkungan

Program penyehatan lingkungan diuraikan melalui beberapa kegiatan seperti

Pengawasan Sanitasi Perumahan dan Lingkungan (SPL) . Kegiatan ini

Page 247: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 247

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

ditujukan terhadap rumah yang ada di masing- masing wilayah kerja

Puskesmas melalui kegiatan inspeksi terhadap sanitasi dasar yang meliputi

cakupan penggunaan jamban yang memenuhi syarat, cakupan sarana air

bersih memenuhi syarat, pengelolaan / tempat sampah memenuhi syarat dan

pengelolaan air limbah memenuhi syarat. Berdasarkan hasil survey

perumahan dan lingkungan diatas yang diselenggarakan oleh masing-

masing Puskesmas sesuai wilayah kerjanya diketahui bahwa Puskesmas

Lubuk Buaya mempunyai jumlah rumah yang paling banyak, sedangkan

jumlah rumah diperiksa paling banyak secara proporsional dilakukan oleh

Puskesmas Belimbing mencapai angka tertinggi pemeriksaan melalui

inspeksi sanitasi bisa dilihat pada tabel berikut . Untuk Kota Padang total dari

total jumlah 147. 181, memenuhi syarat mencapai 75,5 % atau setara dengan

angka absolut 75.889 rumah dari total jumlah rumah yang diperiksa, dapat

dilihat pada grafik dibawah ini :

Grafik 7.93.Pengawasan Sanitasi Perumahan dan Lingkungan

Per Puskesmas Kota Padang Tahun 2011

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

20000

Seb. Padan

g

Pemancung

an

Rawang

Barat

Padang

Pasir

Ulak Karan

g

Alai Air Tawar

Andalas

Lubuk Buaya

Air Dingin

Nanggalo

Lapai Kuranji

Belimbing

Ambacang

Pauh Lubuk Kilang

an

Lubuk Begalu

ng

Pengambira

n

Bungus

Jumlah Rumah 2434 3173 4546 10475 2982 4903 3815 14106 19979 4290 6419 4699 4528 11717 14862 8274 7448 7957 6501 4073

Rumah Sehat 1221 1763 1479 6443 1525 1910 2221 9448 10047 3112 3205 2652 1882 8073 3876 3998 3807 4485 3335 1407

Page 248: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 248

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.94.Pengawasan Sanitasi Perumahan dan Lingkungan Kota Padang Tahun 2011

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

160000

Jumlah Rumah Jamban SAB SPAL Tempat Sampah Rumah

Rumah Diperiksa MS MS MS MS Sehat

147181

100481

7469081985 81094

76890 75889

Grafik 7.95.Persentase Pengawasan Sanitasi Perumahan dan Lingkungan di Wilayah Kerja Puskesmas Tahun 2011

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

Page 249: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 249

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.96.Persentase Pengawasan Sanitasi dan Perumahan Lingkungandi Kota Padang Tahun 2011

60.0

65.0

70.0

75.0

80.0

85.0

Rumah Jamban SAB SPAL Tempat Sampah Rumah

Diperiksa MS MS MS MS Sehat

68.3

74.3

81.7

79.6

76.575.5

Grafik 7.97.Persentase Rumah Sehat di Wilayah Kerja Puskesmas Tahun 2011

76.0

86.8

71.373.9

89.7

82.1 80.877.6

89.0

69.066.9 68.1

85.0

69.972.0 71.6

69.6

73.8 75.2 74.8

69.1

75.5

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

100.0

Page 250: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 250

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

7.5.3.2. Pengawasan Kualitas Air

Pengawasan kualitas air dilaksanakan melalui kegiatan pemeriksaan terhadap

sarana air bersih masyarakat di masing- masing wilayah kerja Puskesmas.

Untuk sarana air bersih memenuhi syarat terlihat Puskesmas Andalas

mencapai angka tertingi memenuhi syarat dengan 98,8 % dari total sarana

yang diperiksa sedangkan sarana air bersih terendah memenuhi syarat 60,2

% di wilayah kerja Pukesmas Bungus dan Kota Padang baru mencapai angka

68,2 %. Sedangkan untuk jamban memenuhi syarat masih terdapat di wilayah

kerja Puskesmas Andalas mencapai 88,6 % dari total sarana yang diperiksa,

sedangkan capaian terendah sarana terendah Puskesmas Alai dengan 62, 3

% dari total sarana yang diperiksa dan untuk Kota Padang mencapai 78,2 %

dari total sarana diperiksa. Pencapaian indikator saluran pembuangan air

limbah memenuhi syarat dicapai tertinggi juga oleh Puskesmas Andalas 91,6

% dari total sarana diperiksa dan terendah di Puskesmas Kuranji 45,0 % serta

Kota Padang baru mencapai 65,3 % memenuhi syarat dari total sarana

diperiksa. Indikator Tempat Sampah memenuhi syarat dicapai tertinggi

Puskesmas Padang Pasir 91 % dari total sarana diperiksa dan terendah di

Puskesmas Bungus 45,0 % memenuhi syarat dari jumlah total sarana

diperiksa sedangkan untuk Kota Padang mencapai 68,7 % memenuhi syarat

dari total sarana yang diperiksa. Seluruh indikator- indikator tersebut

merupakan persyaratan untuk menentukan rumah sehat di wilayah kerja

Puskesmas dan Kota Padang, pencapaian tersebut dapat dilihat pada grafik

dibawah ini :

Page 251: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 251

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.98.Persentase Sarana Air Bersih Memenuhi Syarat di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Padang Tahun 2011

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

100.0

64.0

91.9

74.9

89.3

95.9 96.793.1

96.798.6

86.5

79.8

88.2 89.0

69.0 69.8

78.8

62.2 61.0

78.6

72.3

60.0

81.7

Grafik 7.99.Persentase Jamban Memenuhi Syarat di Wilayah kerja Puskesmas Kota Padang Tahun 2011

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

67.0

86.8

68.8 70.0

75.3

69.4

62.5

79.7

88.6

75.0

69.6

75.2

86.4

70.672.6

67.465.8

74.7 75.7

63.8

70.4

75.3

Page 252: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 252

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.100 Persentase Saluran Pembuangan Air Limbah Memenuhi Syarat

di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Padang Tahun 2011

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

Kuranji

Lubuk Buaya

Bungus

Lubuk Kilangan

Pengambiran

Rawang Barat

Padang Pasir

Nanggalo

Belimbing

Pauh

Ambacang

Kota Padang

Lubuk Begalung

Ulak Karang

Pemancungan

Air Dingin

Seb. Padang

Air Tawar

Alai

Lapai

Andalas

45.0

50.4

51.4

54.0

56.4

58.9

59.3

60.3

61.0

63.6

65.0

65.3

67.0

68.7

69.4

72.0

78.8

87.8

88.8

89.0

91.6

Grafik 7.101 Persentase Tempat Sampah Memenuhi Syarat

di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Padang Tahun 2011

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

Bungus

Air Dingin

Lubuk Buaya

Ambacang

Rawang Barat

Belimbing

Nanggalo

Kuranji

Kota Padang

Pengambiran

Air Tawar

Ulak Karang

Pauh

Lapai

Alai

Seb. Padang

Andalas

Lubuk Begalung

Lubuk Kilangan

Pemancungan

Padang Pasir

45.0

52.0

56.0

58.0

58.9

60.0

64.0

67.0

68.7

72.0

73.0

75.0

75.0

76.0

77.0

78.0

78.0

78.0

79.0

81.6

91.0

Page 253: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 253

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

7.5.3.4. Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan

Pada tahun 2011 kegiatan Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan

(TPM), dari jumlah yang diperiksa sebanyak 2723 buah didapatkan 1323 yang

sehat dari jumlah diperiksa 1894 buah, sedangkan untuk puskesmas yang

yang melakukan pengawasan yang mencapai target adalah Puskesmas

Andalas yaitu 100% dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Grafik 7.102:

Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Padang Tahun 2011

0

100

200

300

400

500

600

700

Seb.

Padang

Pemanc

ungan

Rawang

Barat

Padang

Pasir

Ulak

Karang

Alai Air

Tawar

Andalas Lubuk

Buaya

Air

Dingin

Nanggal

o

Lapai Kuranji Belimbi

ng

Ambaca

ng

Pauh Lubuk

Kilangan

Lubuk

Begalung

Pengam

biran

Bungus

Terdaftar 58 110 67 619 152 72 84 113 159 251 76 87 85 130 78 159 87 96 75 165

Diperiksa 58 110 50 311 49 8 84 112 101 208 76 87 83 130 53 20 72 95 27 160

MS 42 81 38 193 43 2 64 108 57 133 47 82 53 89 31 12 60 86 21 81

TMS 17 29 12 113 6 0 20 4 44 75 29 5 30 41 22 8 12 7 6 73

Page 254: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 254

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.103 :

Persentase Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Padang Tahun 2011

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

100.00

Seb.

Padang

Peman

cungan

Rawan

g Barat

Padan

g Pasir

Ulak

Karang

Alai Air

Tawar

Andala

s

Lubuk

Buaya

Air

Dingin

Nangg

alo

Lapai Kuranji Belimb

ing

Ambac

ang

Pauh Lubuk

Kilangan

Lubuk

Begalung

Penga

mbiran

Bungu

s

Kota

Padang

% Diperiksa 100.0 100.0 74.63 50.24 32.24 11.11 100.0 99.12 63.52 82.87 100.0 100.0 97.65 100.0 67.95 12.58 82.76 98.96 36.00 96.97 69.56

% Memenuhi Syarat 72.41 73.64 76.00 62.06 87.76 25.00 76.19 96.43 56.44 63.94 61.84 94.25 63.86 68.46 58.49 60.00 83.33 90.53 77.78 50.63 69.85

% Tidak Memenuhi Syarat 29.31 26.36 24.00 36.33 12.24 75.00 23.81 3.57 43.56 36.06 38.16 5.75 36.14 31.54 41.51 40.00 16.67 7.37 22.22 45.63 29.20

Grafik 7.104: Perbandingan TPM Yang Diperiksa dari Yang Memenuhi Syarat

di Kota Padang Tahun 2011

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Terdaftar Diperiksa MS TMS

2723

1894

1323

553

Page 255: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 255

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.105:

Persentase Tempat Pengolahan Makanan Memenuhi Syarat di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Padang 2011

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00

Alai

Pauh

Ulak Karang

Pengambiran

Padang Pasir

Lubuk Buaya

Ambacang

Rawang Barat

Lubuk Kilangan

Air Dingin

Bungus

Kuranji

Lubuk Begalung

Andalas

Seb. Padang

Pemancungan

Air Tawar

Nanggalo

Lapai

Belimbing

Target

25.00

60.00

87.76

77.78

62.06

56.44

58.49

76.00

83.33

63.94

50.63

63.86

90.53

96.43

72.41

73.64

76.19

61.84

94.25

68.46

65.00

Grafik 7.106: Persentase Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan Diperiksa

di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Padang Tahun 2011

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00

Alai

Pauh

Ulak Karang

Pengambiran

Padang Pasir

Lubuk Buaya

Ambacang

Rawang Barat

Lubuk Kilangan

Air Dingin

Bungus

Kuranji

Lubuk Begalung

Andalas

Seb. Padang

Pemancungan

Air Tawar

Nanggalo

Lapai

Belimbing

Target

11.11

12.58

32.24

36.00

50.24

63.52

67.95

74.63

82.76

82.87

96.97

97.65

98.96

99.12

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

Page 256: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 256

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

7.5.3.5. Pengawasan Tempat Tempat Umum

Pada tahun 2011 kegiatan Pengawasan Tempat Tempat Umum dapat dilihat

dalam grafik dibawah ini, adapun pemeriksaan dilakukan terhadap seluruh

sarana Tempat- tempat umum yang ada di wilayah masing- masing

Puskesmas dibawah ini :

Grafik 7.107 :

Pengawasan Tempat -Tempat Umum di Wilayah Kerja Puskesmas Tahun 2011

0

50

100

150

200

250

Seb.

Padan

g

Peman

cunga

n

Rawan

g

Barat

Padan

g Pasir

Ulak

Karang

Alai Air

Tawar

Andala

s

Lubuk

Buaya

Air

Dingin

Nangg

alo

Lapai Kuranji Belimb

ing

Ambac

ang

Pauh Lubuk

Kilang

an

Lubuk

Begalu

ng

Penga

mbiran

Bungu

s

Terdaftar 49 52 46 233 48 54 60 189 208 158 101 30 48 105 88 68 113 89 86 81

Diperiksa 45 47 33 120 21 12 58 151 202 158 101 19 44 96 26 2 113 89 41 67

MS 34 45 13 90 14 10 48 149 185 125 78 17 41 95 18 2 107 89 22 35

TMS 11 2 10 43 9 2 10 2 17 33 23 2 2 1 8 0 6 0 9 32

Page 257: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 257

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Grafik 7.108:

Persentase Pengawasan Tempat-Tempat Umum di Wilayah kerja Puskesmas Tahun 2011

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00

Pauh

Alai

Ambacang

Ulak Karang

Pengambiran

Padang Pasir

Lapai

Rawang Barat

Andalas

Bungus

Pemancungan

Belimbing

Kuranji

Seb. Padang

Air Tawar

Lubuk Buaya

Air Dingin

Nanggalo

Lubuk Kilangan

Lubuk Begalung

Target

2.94

22.22

29.55

43.75

47.67

51.50

63.33

71.74

79.89

82.72

90.38

91.43

91.67

91.84

96.67

97.12

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

Grafik 7.109 : Pengawasan Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat

di Kota Padang Tahun 2011

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00

Rawang Barat

Bungus

Pengambiran

Ulak Karang

Ambacang

Padang Pasir

Seb. Padang

Nanggalo

Air Dingin

Air Tawar

Alai

Lapai

Lubuk Buaya

Kuranji

Lubuk Kilangan

Pemancungan

Andalas

Belimbing

Pauh

Lubuk Begalung

Kota Padang

Target

39.39

52.24

53.66

66.67

69.23

75.00

75.56

77.23

79.11

82.76

83.33

89.47

91.58

93.18

94.69

95.74

98.68

98.96

100.00

100.00

84.22

79.00

Page 258: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 258

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

7.5.3.6. Pengawasan Kualitas Depot Air Minum Isi Ulang ( DAMIU )

Di Kota Padang tahun 2011 terdapat 603 Depot air minum isi ulang, dan telah

dilaksanakan pengawasan melalui inspeksi sanitasi secara ekternal oleh

petugas Puskesmas di wilayah kerja masing- masing dan Dinas Kesehatan

Kota serta secara internal pengawasan pengambilan sampel yang

dilaksanakan oleh pemilik depot air minum dengan parameter kimia satu kali

dalam setahun dan bakhteri satu kali dalam 3 (tiga) bulan secara rutin. Dari

keseluruhan jumlah Depot yang melaksanakan kegiatan pengawasan sesuai

ketentuan diketahui hanya yang melakukan pemeriksaan secara rutin internal

tidak lebih dari 46 % artinya memenuhi ketentuan dalam pengelolaan DAM,

hal ini disebabkan masih rendahnya kesadaran dan atau peran serta pemilik

sarana dalam malaksanakan internal kontrol dengan berbagai alasan seperti

besarnya biaya pemeriksaan dan hal- hal non teknis lainnya. Adapun kriteria

sampel diambil untuk dilakukan pemeriksaan kualitas air secara bacteriologis

dan kimia. Air dianggap memenuhi syarat secara bacteriologis apabila angka

E – Coli di dalam air nol. Sedangkan secara kimia harus bebas dari bahan

kimia yang mengandung logam berat. Sampel depot isi ulang ini yang

disampling adalah sumber air baku ( belum diolah ) dan air setelah di olah

atau yang akan dikonsumsi langsung oleh masyarakat . Beberapa hal yang

telah dilakukan adalah menurunkan kewenangan pengawasan ketingkat

Puskesmas dengan konsep kewilayahan, melaksanakan koordinasi secara

lintas sektor dalam pembinaan seperti dengan SKPD Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan Pertambang Energi dan Kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu KP2T Pemerintah Kota Padang serta melakukan pembinaan melalui

Page 259: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 259

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

edaran kembali ketentuan dan peraturan tentang hak dan kewajiban

penyelenggaraan Depot Air Minum.

Grafik 7.110.Grafik Pengawasan Depot Air Minum (DAMIU)

di Wilayah Kerja Puskesmas Tahun 2011

0 10 20 30 40 50 60

Pemancungan

Seb. Padang

Bungus

Rawang

Belimbing

Alai

Pauh

Nanggalo

Lapai

Padang Pasir

Lubuk Begalung

Kuranji

Lubuk Kilangan

Ambacang

Ulak Karang

Pengambiran

Air Tawar

Andalas

Lubuk Buaya

Air Dingin

5

7

8

16

18

20

22

23

23

25

25

27

28

30

31

32

37

45

55

56

J

u

m

l

a

h

Grafik Jumlah Depot Air Minum di Wilayah Kerja Puskesmas 2010

Tabel 7.60. REALISASI PROGRAM P2P 2011

No KEGIATAN Target Cakupan

(%) Kesenjangan

1 Seksi P2P

1. Immunisasi

─ I B

● BCG 95 97 2

● DPT- HB 1 95 96,7 1,7

● DPT- HB 3 85 89,4 4,4

● P 4 85 91,1 6,1

● C 85 90,1 5,1

─ B A h

● DT 100 91,4 -8,6

● TT 100 91,6 -8,4

● C 100 91,4 -8,6

2. P2 Rabies

Page 260: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 260

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

a. Kasus gigitan HPR 398 kasus

b. Jumlh gigitan (+) Rabies 3 kasus

c. Jumlah di VAR 278 kasus

d. Jumlah meninggal 3 kasus

e. Jumlah Observasi 117 kasus

3. P2 TB Paru

a. Penjaringan suspect 13490 6783 (50,3

%) -49,7

b. Penemuan BTA + 1349 946 (70,1 %) 0,1

c. Angka Konversi ≥ 8 89,2 9,2

d. Kesembuhan ≥ 85 76,3 8,7

e. Kesalahan Lab ˂ 5 0

4. ISPA

a. Pengobatan Pneumoni 100 100

b. Jumlah penderita dirujuk 0 0

c. Jumlah penderita meninggal 0 0

5. Diare

a. Jumlah penderita diobati Nakes 100 100

b. Jumlah penderita dapat oralit 100 100

c. Jumlah oralit diberikan 12.149 bks

e. Jumlah meninggal 0 0

6. Kusta

a. Jumlah penderita baru 1/10.000 1 kasus

b. Jumlah penderita diobati 0 1 kasus

c. Jumlah meninggal 0 0

7. HIV/ AIDS

a. Periksa sampel darah 0 0

b. HIV (+) 0 0

8. P2 DBD

a. Jumlah kasus 900

kasus 965 kasus

b. Jumlah kasus meninggal < 1,5 6 org

c. Jumlah PE 0 864

d. Jumlah fogging massal 900

kasus 638 fcs

e. Jumlah fogging massal 0 0

f. Jumlah Kelh. Diabatisasi 35 kel 104 kel

g. ABJ > 95 > 95

Page 261: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 261

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

9. Malaria

a. Jumlah kasus klinis 0 354

b. Penderita meninggal 0 0

10. Filariasis

a. Jumlah kasus baru 0 0

b. Jumlah kasus baru diobati 0 0

2 Seksi Penanggulangan Wabah dan Bencana

a. Kasus AFP 5 kasus 11 kasus 6 kasus

b. Kelengkapan W2 90 97 7

c. Ketepatan W2 80 95 15

d. Kasus Pos Campak 0 2 kasus 2 kasus

e. Kasus Diptheri pos 0 1 kasus 1 kasus

f. Keracunan 0 1 kasus

g. Penanganan Bencana 0 3 kali

3 Kesehatan Lingkungan

1. Penyehatan Lingkungan

● A j 66 71,8 5,8

● (BABS) 71 71,8 0,8

● C h h 75 71,8 -3,2

2. Pengawasan Kualitas air

● A 70 86 16

● K h 85 90 5

3. Pengawasan TTU dan TPM

● C TT h 76 76,9 0,9

● C TPM h 60 64,6 4,6

Page 262: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 262

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

BAB VIII

MASALAH DAN UPAYA YANG DILAKUKAN

I. SEKRETARIAT

1.1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Permasalahan

1. Masih adanya keterlambatan dalam pengurusan pajak kendaraan

2. Pengurangan anggaran dari APBD Kota Padang

3. Belum adanya ruang penyimpanan yang representatif untuk penyimpanan

barang habis pakai sebelum pendistribusian ke puskesmas, GFK dan bidang

4. Masih banyaknya PNS yang terlambat memasukkan bahan administrasi

kepegawaian baik untuk kenaikan pangkat, cuti dan kenaikan gaji berkala

5. Masih adanya puskesmas yang tidak / terlambat memasukkan laporan DUK,

Bezetting dan absen bulanan.

6. Aplikasi Infokes : kurangnya kemampuan SDM Puskesmas (pengelola

SIKDA) dalam pengoperasian aplikasi karena bukan berbasic IT sehingga

belum optimalnya aplikasi infokes di Puskesmas.

Pemecahan Masalah

1. Memberitahukan kepada pengguna kendaraan agar tepat waktu dalam

pengurusan pajak kendaraan untuk yang akan datang, dimana 1 (satu) bulan

sebelum jatuh tempo jadwal pembayaran pajak pengguna kendaraan agar

segera melapor ke sub.bag umum dan kepegawain DKK Padang

Page 263: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 263

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

2. Menyesuaikan pelaksanaan kegiatan realisasi program berdasarkan anggaran

yang tersedia

3. Memanfaatkan ruangan yang ada di sub.bag umum dan kepegawaian sebagai

tempat penyimpanan barang habis pakai sebelum didistribusikan ke puskesmas

dan GFK

4. Melakukan bimbingan teknis ke Puskesmas dalam rangka pembinaan

pengelolaan administrasi kepegawain

5. Memberitahukan secara tertulis kepada pimpinan puskesmas, kepala gudang

farmasi dan kepala bidang agar setiap PNS yang akan naik pangkat, berkala,

cuti dan pensiun segera memasukkan bahan sesuai prosedur yang berlaku,

serta memasukkan laporan DUK, Bezetting dan absen bulanan tepat waktu.

6. Melaksanakan pelatihan secara berkala tentang aplikasi infokes kepada

pengelola SIKDA Puskesmas dan pemberian honorarium pada pengelola

sebagai prestise

II. BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

2.1. Seksi Perencanaan Pendayagunaan SDM Kesehatan dan Diklat

Permasalahan :

a. Masih banyak pejabat fungsional yang tidak memasukkan Dupak (daftar

usulan penilaian angka kredit) sesuai dengan periode yang sudah

ditetapkan yaitu periode Januari s/d Juni dan periode Juli s/d Desember.

b. Masih ada beberapa pegawai yang mengajukan izin maupun tugas belajar

yang tidak bisa diterbitkan SK tugas belajar dari Walikota maupun SK izin

belajar dari Sekretaris Daerah disebabkan karena persyaratan pangkat

Page 264: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 264

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

yang tidak memenuhi syarat sebagaimana yang tercantum pada Perwako

No 16 tahun 2009.

c. Penumpukan mahasiswa PKL di puskesmas rawatan karena jadwal PKL

yang bersamaan (Praktek Klinik Keperawatan dan Praktek Klinik

Kebidanan).

Pemecahan Masalah :

a. Bagi tenaga fungsional yang tidak membuat DUPAK lebih dari 5 tahun

akan diberhentikan sementara dari jabatan fungsional kesehatan.

b. Setiap PNS harus mengusulkan kredit pointnya setiap 6 bulan / 1

semester ke Tim Penilai Jabfung

c. Mensosialisasikan Perwako No. 16 tahun 2009 tentang Tugas dan Izin

Belajar

d. Melakukan koordinasi dengan institusi pendidikan dalam hal izin /

penelitian di lingkungan DKK Padang

2.2. Seksi Promosi Kesehatan

POSKESKEL

Permasalahaan :

a. Kegiatan Kelurahan Siaga belum aktif sesuai dengan struktur

kepengurusan yang ada

b. Kegiatan Poskeskel menumpang di Pustu, bidannya juga bidan pustu

sehingga sulit membedakan antara kegiatan Poskeskel dengan kegiatan

Pustu.

Page 265: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 265

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

c. Sebagian bidan Poskeskel masih tugas rangkap di Poskeskel dan di

Puskesmas.

d. Bidan yang dilatih belum begitu memahami hasil pelatihannya termasuk

juga untuk pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD).

e. Belum adanya laporan rutin bulanan kelurahan siaga

Pemecahan Masalah :

a. Bimbingan teknis ke seluruh kelurahan siaga dengan mengadakan

pertemuan yang pesertanya terdiri dari pengurus kelurahan siaga, kader,

dan petugas puskesmas terkait.

b. Mendirikan bangunaan Poskeskel dengan upaya dana dari Pemda, PNPM

dan donator.

c. Memberikan masukan kepada Pimpinan Puskesmas untuk

mengkhususkan bidan kelurahan siaga di Poskeskel .

d. Meningkatkan pembinaan kepada bidan kelurahan siaga

e. Memberikan kepada bidan kelurahan siaga blangko laporan rutin kegiatan

Poskeskel

POSKESTREN

Permasalaahan :

a. Masih kurangnya pembinaan dari DKK mengenai Poskestren ke petugas

Puskesmas.

b. Belum semua Pesantren membentuk Pos Kesehatan Pesantren.

Page 266: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 266

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Pemecahan Masalah :

a. Meningkatkan pembinaan mengenai poskestren ke petugas puskesmas.

b. Puskesmas membina dan mendorong pihak Pesantren untuk membentuk

Poskestren.

Upaya Kesehatan Kerja (UKK)

Permasalahan :

a. Data mengenai unit usaha belum optimal

b. Belum semua unit usaha membentuk Pos UKK

c. Masih kurangnya pembinaan dari DKK mengenai UKK ke petugas

Puskesmas.

Pemecahan masalah

a. Puskesmas melakukan pendataan yang optimal tentang unit usaha yang

ada diwilayah kerjanya.

b. Puskesmas menganjurkan kepada semua unit usaha untuk membentuk

Pos UKK

c. Meningkatkan pembinaan dari DKK ke Puskesmas tentang upaya

pembentukan Pos UKK kepada masing-masing unit usaha

Saka Bakti Husada (SBH)

Permasalahan :

a. Data mengenai SBH belum optimal

Page 267: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 267

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

b. Masih kurangnya pembinaan dari DKK mengenai SBH ke petugas

Puskesmas.

Pemecahan Masalah :

a. Puskesmas meningkatkan pendataan mengenai sekolah-sekolah yang

melaksanakan kegiatan pramuka untuk dianjurkan agar dapat membentuk

SBH.

b. Meningkatkan pembinaan kepada puskesmas mengenai SBH.

Tanaman Obat Keluarga ( Toga )

Permasalahan :

a. Pendataan tentang Toga yang belum optimal

b. Pembinaan DKK yang masih kurang ke Puskesmas

Pemecahan Masalah :

a. Meningkatkan pendataan tentang Toga

b. Meningkatkan pembinaan Manfaat Toga ke Petugas Puskesmas.

Pengobatan Tradisional ( Batra )

Permasalahan :

a. Pendataan tentang Batra yang belum optimal

b. Pembinaan DKK yang masih kurang ke Puskesmas

Pemecahan Masalah

a. Meningkatkan pendataan tentang Batra

b. Meningkatkan pembinaan Batra ke Petugas Puskesmas.

Page 268: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 268

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Posyandu

Permasalahan :

a. Posyandu masih dianggap milik kesehatan

b. 75 % Posyandu masih mempunyai D/S dibawah 65 %

c. Kerjasama lintas sektor yang masih kurang

d. Masih adanya Posyandu yang masih menumpang atau tempat yang tidak

representatif.

Pemecahan Masalah :

a. Perlu pemahaman kembali kepada masyarakat tentang kepemilikan

posyandu, bahwa posyandu itu adalah milik masyarakat.

b. Meningkatkan pembinaan kepada kader tentang upaya peningkatan

kunjungan ke Posyandu

c. Meningkatkan kerjasama lintas sektor baik dari kota, kecamatan maupun

tingkat kelurahan

d. Puskesmas mendorong tokoh masyarakat untuk menyediakan tempat

yang representatif untuk satu Posyandu

Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

Permasalahan :

a. Masih ada Puskesmas yang belum melaksanakan penyuluhan dalam dan

luar gedung sesuai dengan rencana kerja yang dibuat.

b. Masih belum meratanya penyebaran media cetak untuk penyuluhan

diwilayah Puskesmas

Page 269: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 269

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

c. Masih adanya petugas puskesmas yang belum mau menjadi narasumber

pada pelaksanaan penyuluhan

d. Masih kurangnya frekwensi penyuluhan kelliling yang dilaksanakan

dimasing-masing Puskesmas.

Pemecahan masalah :

a. Penyuluhan dalam gedung dilaksanakan 2 kali seminggu atau 8 kali

sebulan. Penyuluhan luar gedung dilaksanakan pada saat kegiatan

Posyandu , UKS dan pertemuan-pertemuan lainnya. Materi yang diberikan

disesuaikan dengan situasi dan kondisi saaan penyuluhan tersebut.

b. Peningkatan penyebarluasan informasi kesehatan melalui media cetak

seperti leaflet, brosur maupun foto kopi bahan penyuluhan.

c. Perlu penegasan dari pimpinan Puskesmas kepada stafnya untuk disiplin

terhadap rencana yang telah dibuat.

d. Menegaskan kepada Puskesmas untuk meningkatkan frekwensi

penyuluhan keliling.

2.3. Seksi Regitrasi dan Akreditasi

Permasalahan :

a. Masih ada sarana pelayanan kesehatan dan praktek tenaga kesehatan

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat belum memiliki izin

operasional atau masa berlakunya izin sudah habis.

b. Kurangnya kepedulian para dokter senior untuk memperbarui surat izin

praktek dan praktek lebih dari 3 tempat.

Page 270: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 270

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

c. Pemohon terlalu lama melengkapi persyaratan yang kurang dalam

pengurusan perizinan.

Pemecahan Masalah :

a. Pembinaan pada sarana pelayanan kesehatan tentang ketentuan peraturan

perundangan izin operasional sarana pelayanan kesehatan.

b. Menyurati dokter dan dokter gigi yang praktek lebih dari 3 tempat dan

memberitahukan ke organisasi profesinya ( IDI, PDGI )

c. Memberitahu Rumah Sakit agar hanya mempekerjakan dokter dan dokter gigi

yang mempunyai SIP di tempatnya.

III. BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

3.1. Seksi Gizi dan kesehatan Khusus

A. Program Gizi

Untuk pencapaian program yang akan datang Dinas Kesehatan Kota Padang

melakukan beberapa altenatif upaya penanggulangan masalah yang ada

sehingga pelaksanaan program gizi dapat berjalan dengan baik, antara lain :

1. Melakukan koordinasi yang maksimal dengan lintas sektor dan lintas program

untuk mengatasi masalah gizi terutama gizi buruk melalui penangan balita

BGM dengan membentuk tim surveilan BGM untuk Kota Padang.

2. Meningkatkan kerja sama lintas sektor dan program serta melibatkan

masyrakat dalam menanggulangi dan memantua perkembangan balita gizi

buruk.

Page 271: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 271

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

3. Selain pemberian PMT untuk balita gizi buruk, perlu juga dilakukan

penyuluhan dalam bentuk demo masak/makanan untuk balita gizi buruk

sehingga pola asuh orang tua kepada anak dapat berubah menjadi baik, dan

selain itu juga dirujuk ke puskesmas Nanggalo yang merupakan puskesmas

rawat inap untuk balita gizi buruk.

4. Melakukan koordinasi kepada unit pelayanan lainnya misalnya melalui

organisasi profesi seperti IBI dan IDI sehingga dapat memberikan laporan ke

puskesmas.

5. Memberikan bimbingan kepada petugas gizi melalui kegiatan pertemuan

bulanan sehingga data yang didapat dari puskesmas dapat terpantau setiap

bulannya baik oleh petugas gizi Dinas Kesehatan Kota Padang maupun oleh

petugas puskesmas sendiri.

6. Meningkatkan kerja sama lintas sektor untuk penanggulangan masalah

GAKY melalui kegaiatan pertemuan POKJA GAKY dengan kegaiatan

pemeriksaan garam ke pasar yang ada di Kecamatan di Kota Padang.

B. Program Kesehatan Khusus

1. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dan program untuk melaksanakan

kegiatan program kesehatan khusus.

2. Meningkatkan pembinaan dan monitoring pelaksanaan program kesehatan

khusus baik di puskesmas maupun di Dinas Kesehatan Kota.

3. Meningkatkan penyuluhan program kesehatan khusus baik di dalam maupun

di luar puskesmas.

4. Menjadikan salah satu program kesehatan khusus sebagai program unggulan

di puskesmas.

Page 272: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 272

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

5. Dana BOK ada di puskesmas dapat di pergunakan untuk pelaksanaan

kegiatan program khusus.

3.2. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak

1. Belum tercapainya cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani.

Adanya komitmen dari Puskesmas dan BPS untuk meningkatkan kuantitas

dan kualitas pelayanan terhadap neonatus

Perlunya penganggaran dana pelatihan bagi bidan dan dokter terutama di

Puskesmas Poned untuk penanganan neonatus komplikasi

Meningkatkan kualitas kelas ibu hamil

Meningkatkan pemantauan dan pembinaan ke Puskesmas dan BPS

2. Masih rendahnya cakupan Kunjungan Bayi dan Anak Balita

Meningkatkan keterampilan petugas kesehatan dalam melakukan SDIDTK

balita

Meningkatkan kualitas pelaksanaan kelas ibu balita

Penambahan pengadaan Skriining Kit SDIDTK untuk Puskesmas dan

Posyandu

Meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait dalam

pelaksanaan SDIDTK balita

Meningkatkan promosi penggunaan buku KIA

Komitmen bersama untuk melaksanakan SDIDTK di Puskesmas,

Posyandu, PAUD/TK dan di semua tempat pelayanan kesehatan anak

Page 273: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 273

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Meningkatkan metoda pencatatan dan pelaporan dalam pemantauan

tumbuh kembang balita

Koordinasi lintas sektor terkait untuk peningkatan kunjungan balita ke

Posyandu setiap bulan

3. Masih adanya kasus kematian ibu dan bayi

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan dalam memberikan

Asuhan Persalinan Normal yang aman dan nyaman, serta penanganan

bayi baru lahir melalui pembinaan dan pelatihan-pelatihan yang berkualitas

Meningkatkan pelayanan ANC yang berkualitas oleh semua bidan sesuai

dengan standar pelayanan kebidanan

Meningkatkan pemantauan dan pembinaan ke BPS dalam memberikan

pelayanan yang sesuai standar praktek kebidanan.

Mengoptimalkan sistim rujukan dan penanganan ditempat rujukan

Bekerja sama dengan organisasi Profesi Bidan (IBI) dalam swadaya dan

swadana Pelatihan APN dan penanganan Bayi Baru Lahir dan Asfiksia,

karena keterbatasan dana APBD untuk pelatihan

4. Masih rendahnya % PUS yang menjadi peserta KB aktif (CPR)

Meningkatkan pencatatan dan pelaporan KB dengan Pustu, BPS dan

Klinik KB

Melakukan koordinasi lintas sektor terkait dalam pelatihan RR KB

Pembinaan ke klinik KB Puskesmas

Page 274: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 274

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

3.3. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

Permasalahan :

1. Masih rendahnya kesadaran petugas terhadap data dan kelengkapannya.

2. Masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan petugas pelayanan

kesehatan dalam menganalisa satu laporan.

3. Masih terdapatnya perbedaan pendapat dalam mendefinisikan kunjungan

dalam gedung, definisi operasional berbagai jenis penyakit dan laporan

lainnya sehingga mempengaruhi laporan yang diberikan.

4. Sering terjadi pertukaran pemegang program tanpa adanya serah terima

tugas sehingga laporan tidak lengkap dan tidak tercatat.

5. Banyaknya pekerjaan rangkap yang dipegang oleh satu orang sehingga

pekerjaan tidak optimal.

Pemecahan Masalah :

1. Perlu dilakukan pemantapan & penyamaan persepsi tentang definisi

operasional berbagai bentuk pelaporan.

2. Peran dokter & dokter gigi fungsional perlu dimaksimalkan untuk membantu

tugas pimpinan dalam mengevaluasi laporan dari petugas sehingga data yang

diberikan lebih akurat.

3. Perlunya ketegasan dari pimpinan Puskesmas dalam mendisiplinkan petugas

Puskesmas.

4. Pimpinan dan petugas Puskesmas diharapkan lebih kreatif dalam

mengembangkan program-program inovatif lainnya.

Page 275: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 275

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

5. Bimbingan tekhnik dari Dinas Kesehatan Kota Padang lebih diintensifkan pada

pemegang program di puskesmas.

6. Pencatatan dan pelaporan di puskesmas harus diarsipkan dengan baik untuk

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

IV. BIDANG JAMSARKES

Permasalahan

1. Belum semua bangunan puskesmas/pustu yang rusak pasca gempa

30 September 2009 diperbaiki. Hal ini disebabkan belum ada anggaran untuk

membangun/merehabilitasi semua bangunan-bangunan yang rusak. Hanya

beberapa bangunan yang telah dibantu pembangunan baru/rehabilitasi baik

oleh Bank Mandiri, Batamindo, PNPM, Pemerintah AS maupun dari dana DAK

Tahun anggaran 2009 dan 2010.

2. Dari Kegiatan Program Pengawasan Obat dan Makanan pada Seksi

Kefarmasia tahun 2011, ditemukan beberapa kendala dilapangan, antara lain:

Pengelolaan obat di apotek swasta masih belum memenuhi ketentuan

Kepmenkes No. 1332 Tahun 2002 Tentang Ketentuan dan Tata Cara

Pemberian Izin Apotek.

Belum berjalannya Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 di Apotek

serta pada jam buka apotek masih ada yang tidak mempunyai tenaga

teknis farmasi dalam memberikan pelayanan obat kepada pasien.

Masih ditemukan toko obat yang melanggar Kepmenkes No. 1331 Tahun

2002 Tentang Pedagang Eceran Obat, misalnya tidak mempunyai Asisten

Page 276: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 276

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Apoteker sebagai penanggung jawab, menjual obat keras dan tidak

mempunyai izin.

Manajemen pengelolaan obat di puskesmas masih ada yang perlu

ditertibkan dan penggunaan obat generik belum mencapai 100%.

Masih ada makanan minuman yang tidak mempunyai label Sertifikat

Pangan Industri Rumah Tangga ( P-IRT) yang beredar di masyarakat.

Masih ditemukan Sertifikat Industri Rumah Tangga Pangan dengan kode

SP-IRT belum ditukar/diganti dengan (P-IRT).

Masih ditemukan toko makanan-minuman / swalayan /distributor menjual

makanan-minuman yang kurang memperhatikan tanggal kadaluarsa dan

rusak / tidak layak dikomsumsi ataupun makanan-minuman yang tidak

memenuhi syarat / tidak ada izin edar.

3. Pada tahun 2011 pemanfaatan dana Jamkesmas dan Jampersal belum optimal,

hal ini dikarenakan keterlambatan keluarnya Perwako yang mengatur tentang

pencairan dana Jamkesmas dan Jampersal serta tidak tercatat dengan baik

kunjungan peserta Jamkesmas di wilayah puskesmas.

4. Untuk akses dan mutu pelayanan yang telah diberikan di puskesmas masih

kurang dari target yaitu 15% yang telah ditetapkan berdasarkan cakupan

pelayanan yang telah diberikan dengan jumlah kunjungan selama 1 tahun =

146.805 jiwa (11,26%).

5. Untuk cakupan rujukan di puskesmas tahun 2011 sebanyak 52.900 kasus

(36,03%) ini dapat disimpulkan bahwa angka rujukan di Strata I masih sangat

tinggi.

Page 277: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 277

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

6. Masih kurang optimalnya pencatatan dan pelaporan Puskesmas ke Dinas

Kesehatan Kota Padang serta laporan bulanan yang masih tidak tepat waktu

setiap tanggal 5 sehingga terganggunya administrasi pelaporan ke Dinas

Kesehatan Kota Padang.

Pemecahan Masalah :

1. Dinas Kesehatan Kota Padang sudah melakukan usaha perbaikan terhadap

bangunan rusak pasca gempa bumi 30 September 2009 baik melalui dana

APBD, APBN, DAK maupun bantuan donatur. Proposal untuk minta bantuan

perbaikan juga sudah dibuat dan dikirimkan ke Kepmenkes dan lembaga donatur

lainnya.

2. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pengelola obat di apotek

swasta (APA) yang masih belum memenuhi ketentuan Kepmenkes No. 1332

Tahun 2002 Tentang Tata Cara Perizinan Apotek, serta melakukan sosialisasai

PP No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian.

Apotek sebagai tempat melakukan pekerjaan kefarmasian terus diupayakan

pengelolaan obatnya dilakukan oleh apoteker sebagai penaggung jawab penuh.

Setiap mutasi obat harus selalu dipantau oleh apoteker.

Pemesanan obat harus menggunakan surat pesanan yang ditanda tangani oleh

apoteker,untuk menghindari pemesanan obat palsu ( obat yang tidak punya izin

edar ).

Dari hasil supervisi Seksi Kefarmasian, kurangnya kehadiran apoteker dan

asisten apoteker sebagai pelaksana teknis di apotek menyebabkan pengelolaan

Page 278: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 278

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

obat diambil alih oleh pemilik apotek ( PSA ) yang memiliki latar belakang non

farmasi, terutama apotek yang dulunya berstatus sebagai toko obat.

Untuk pemantauan apotek tersebut perlu pengawasan secara berkala, terutama

menertibkan kehadiran apoteker, asisten apoteker dan meningkatkan kinerja

tenaga teknis farmasi tersebut agar membenahi manajemen apotek yang

dikelolanya. Bagi Apotek yang melanggar ketentuan Kepmenkes tersebut diatas,

diberikan peringatan atau teguran yang akhirnya sampai pada pencabutan Izin

Apotek.

3. Asisten Apoteker sebagai penanggung jawab toko obat tidak ada pada jam

buka toko obat sehingga pengelolaan toko obat diambil alih oleh pemilik toko

obat. Hal ini menyebabkan terjadinya pelanggaran yang tidak sesuai

dengan Kepmenkes No. 1331 Tahun 2002 tentang Pedagang Eceran

Obat, yaitu pemilik toko obat melayani penjualan obat keras (Obat

Daftar G).

Pembinaan dan pengawasan dari Seksi Kefarmasian terutama mendata toko

obat yang tidak mempunyai izin operasional dan memberikan peringatan/

teguran pada toko obat yang belum mempunyai izin serta melakukan

pelanggaran dalam pengelolaan obat, termasuk menegur Asisten Apoteker

penanggung jawabnya, supaya hadir ke toko obat untuk melaksanakan

pelayanan kefarmasian.

4. Upaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta sikap & motivasi serta

upaya manajerial dengan memberikan tuntunan kepada pemberi pelayanan

dalam melakukan praktek pengobatan. Misalnya dengan memberlakukan

pedoman pengobatan dasar, daftar obat esensial untuk pemilihan obat,

Page 279: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 279

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

menerapkan sistem pemantauan dan supervisi serta umpan balik terhadap

penggunaan obat generik.

5. Melakukan penyuluhan dan menerbitan Sertifikat Pangan Industri Rumah

Tangga (P-IRT), bagi industri rumah tangga yang belum mempunyai label tetapi

telah memenuhi syarat kesehatan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan

Pengawasan Obat & Makanan Republik Indonesia Nomor : HK.00.05.5.1.1640

tanggal 30 April 2003 tentang Sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT).

Melakukan pembinaan dan pengawasan serta menyarankan kepada

pengelola industri rumah tangga yang masih memiliki Sertifikat Industri

Rumah Tangga Pangan dengan kode SP-IRT agar ditukar/diganti dengan (P-

IRT), sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pengawasan Obat &

Makanan Republik Indonesia Nomor : HK.00.05.5.1.1640 tanggal 30 April

2003 tentang Sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT).

Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap sarana distributor

makanan-minuman yang masih mengedarkan makanan-minuman yang telah

kadaluarsa, rusak/tidak layak dikomsumsi ataupun makanan-minuman yang

tidak memenuhi syarat / tidak ada izin edar.

Agar program Jamkesmas dan Jampersal ditingkatkan sosialisasinya bagi

lintas program dan lintas sector demi lancar dan validnya pencatatan dan

pelaporannya untuk perencanaan dan pemecahan masalah ditahun

berikutnya.

Agar pengelola Jamkesmas dan Jampersal dapat diberikan pelatihan dalam

sistem pelaporan dan pendanaan dengan menggunakan sistem Klaim.

Page 280: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 280

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Agar pengelola program Askes Kemitraan/Jamkesda meningkatkan

sosialisasinya bagi lintas program dan lintas sektor demi lancar dan validnya

pencatatan dan pelaporannya untuk perencanaan dan pemecahan masalah

ditahun berikutnya.

Agar pelaporan laporan bulanan dan pencairan Klaim tepat waktu setiap

bulannya sampai di Dinas Kesehatan Kota Padang sesuai dengan waktu

yang telah ditentukan.

V. BIDANG PENGENDALIAN MASALAH KESEHATAN :

1. Cakupan imunisasi kontak pertama ( BCG, DPT 1 dan Polio 1 ) dan Kontak

Lengkap ( Polio 4 dan Campak ) untuk Kota Padang sudah mencapai target

dimana seluruh kelurahan sudah UCI ( 100 % ) . Akan tetapi kalau di break

down per Puskesmas dan per kelurahan masih ada kelurahan yang belum UCI

sehingga dari 104 kelurahan yang ada di Kota Padang baru 99 kelurahan ( 95,2

% ) yang UCI. Sedangkan 5 kelurahan ( 1 % ) lagi belum UCI. Kedepan

diharapkan kegiatan untuk imunisasi berupa promosi dan koordinasi harus lebih

ditingkatkan lagi sehingga pencapaian UCI Kota Padang bisa lebih bagus lagi.

2. Cakupan imunisasi pada anak sekolah masih belum mencapai target ( 91,4 % )

belum sesuai dengan yang diharapkan, hal ini disebabkan masih adanya

beberapa sekolah dan orang tua murid yang menolak untuk pelaksanaan

imunisasi ini. Untuk itu perlu sosialisasi dan koordinasi yang lebih intensif lagi

dengan pihak sekolah melalui komite sekolah dan dinas terkait.

3. Ditemukannya 1 kasus dipteri pada wilayah kerja Puskesmas Alai . Dari hasil

pemeriksaan labor salah satu sample menunjukkan hasil positif positif . Dari

Page 281: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 281

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

hasil pelacakan kelapangan diketahui bahwa anak tersebut status imunisasinya

tidak lengkap. Kedepan perlu peningkatan kewaspadaan terhadap KLB Dipteri

melalui peningkatan cakupan imunisasi DPT di seluruh wilayah posyandu.

4. Masih tingginya kasus gigitan HPR di Kota Padang, ( 398 kasus dimana 3

diantaranya meninggal ) hal ini disebabkan oleh masih tingginya populasi anjing

serta masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk vaksinasi anjing. Kedepan

diperlukan perhatian yang lebih serius lagi dengan meningkatkan sosialisasi

penanganan rabies serta meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor terkait

dalam penanganan anjing terutama anjing liar.

5. Menigkatnya jumlah kasus HIV/AIDS ( 64 Kasus dengan 13 kematian )

memerlukan perhatian yang serius tidak hanya bagi Dinas Kesehatan tetapi juga

dari Rumah Sakit, sektor terkait, lintas agama, LSM yang bergerak di bidang

HIV/AIDS dan sebagainya. Sosialisasi tentang penyakit ini perlu lebih

ditingkatkan lagi untuk kewaspadaan dan pencegahan terjadinya peningkatan

kasus HIV/AIDS serta peningkatan jasa konseling bagi masyarakat ( ODHA )

yang membutuhkannya.

6. Rendahnya cakupan penemuan penderita TB Paru ( 50,3 % ) tetapi BTA +

yang ditemui sudah mencapai target yaitu ( 70.1 % ) masih dibawah standar

WHO ( 70 % ) . Kedepan penjaringan kasus TB Paru ini akan lebih ditingkatkan

lagi melalui peningkatan kerjasama dengan dokter praktek swasta, Rumah

Sakit, PKK, Aisyiah, BP4 dan melalui pemeriksaan awal Calon Jemaah Haji,

sehingga penemuan kasus TB Paru dengan BTA + akan lebih banyak. Dengan

demikian diharapkan akan terjadi penurunan penularan TB Paru BTA positif.

Page 282: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 282

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

Kemudian penderita yang sudah ditemukan dengan BTA + diberi tambahan

makanan ( susu ) disamping OAT yang di berikan .

7. Masih adanya kasus – kasus PD3I seperti kasus positif campak dan diptheri.

Kedepan akan lebih di tingkatkan kan integrasi dan kerjasama lintas program

sehingga angka kasus bisa ditekan.

8. Pengisian laporan bulan STP bagi beberapa Puskesmas yang tidak lengkap,

terutama PTM, sehingga tidak didapat gambaran kasus PTM pada Puskesmas

tersebut.

9. Akses keluarga yang menggunakan air bersih masih rendah, baru 65,2 %

sedangkan target air bersih untuk perkotaan 84 % . Perumahan sehat di kota

Padang 71,8 % dari target yang diharapkan ( 75 % ), Cakupan saluran

Pembuangan Air Limbah ( SPAL ) juga masih rendah yaitu baru 65,3 %.

Kedepan diharapkan adanya peningkatan pencapaian dari indikator kesehatan

lingkungan ini melalui kegiatan kelembagaan Pamsimas dan STBM di tingkat

kelurahan

10. Pencapaian TTU dan TPM yang memenuhi syarat masih kurang dari target yang

diharapkan, diharapkan untuk kedepan adanya peningkatan sosialisasi, promosi

dari DKK, Pusjkesmas, Lintas Sektor, PKK serta lembaga lain nya sehingga

jumlah TTU dan TPM yang memenuhi syarat bisa lebih ditingkatkan.

Page 283: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - DKK PADANG · PDF fileDINAS KESEHATAN KOTA PADANG BAB I ... Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan

Laporan Tahunan Tahun 2011 Edisi Terbit Tahun 2012 283

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

BAB IX

PENUTUP

Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang ini, berisi kebijakan

dan Program yang selanjutnya dirinci dalam bentuk kegiatan yang dilakukan

pada tahun 2011. Pada tahun ini, Dinas Kesehatan melaksanakan 52 kegiatan

dalam 20 program untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan.

Berbagai kegiatan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, sebagian

kegiatan lainnya yang dilaksanakan dengan menjalin kerja sama dengan

organisasi lain serta pihak lain yang berkompeten.

Pembangunan Kesehatan di Dinas Kesehatan tahun 2011 secara umum dapat

berjalan dengan baik. Sebagian kegiatan tahun 2011 mempunyai kendala dan

hambatan pelaksanaan kegiatannya, antara lain terlambatnya pencairan

anggaran, keterbatasan tenaga dan sarana yang secara umum dapat

mengganggu pencapaian tingkat kinerja.

Demikianlah laporan tahunan 2011 Dinas Kesehatan ini disusun semoga

dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.