BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar...

26
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu pemangku kepentingan yang sangat diperlukan dalam perjalanan wisata adalah Pramuwisata atau Pemandu Wisata (Tour Guide), karena sebuah perjalanan wisata tidak akan lengkap tanpa disertai oleh seorang pramuwisata. Ada wisatawan yang tidak merasa perlu didampingi oleh pramuwisata karena merasa telah cukup dengan membaca Guide Book tetapi hasilnya pasti berbeda jika wisatawan didampingi oleh pramuwisata dari segi efisiensi waktu dan sistematika penjelasan. Pramuwisata adalah seseorang yang memberikan penerangan, penjelasan, petunjuk kepada wisatawan (tourist) dan travellers dan lainnya, tentang segala sesuatu yang hendak dilihat, disaksikan oleh wisatawan dan travellers yang bersangkutan, bilamana mereka berkunjung pada suatu objek, tempat atau daerah tertentu (Yoeti,1997 dalam Prabowohadi, 1983:13). Berdasarkan pengertian tersebut tampak bahwa betapa pentingnya peranan pramuwisata dalam kesuksesan sebuah perjalanan wisata (Tour). Peranan pramuwisata tidak hanya sekedar memberikan penjelasan tentang objek wisata tetapi termasuk membantu segala persoalan yang dihadapi oleh wisatawan selama dalam acara perjalanan wisata. Selain itu pramuwisata selalu berada di samping wisatawan sejak wisatawan tiba di Bandara, PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIRO PERJALANAN WISATA PANORAMA TOURS YOGYAKARTA MARDIAS SABIL HAQ Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu pemangku kepentingan yang sangat diperlukan dalam perjalanan

wisata adalah Pramuwisata atau Pemandu Wisata (Tour Guide), karena sebuah

perjalanan wisata tidak akan lengkap tanpa disertai oleh seorang pramuwisata. Ada

wisatawan yang tidak merasa perlu didampingi oleh pramuwisata karena merasa telah

cukup dengan membaca Guide Book tetapi hasilnya pasti berbeda jika wisatawan

didampingi oleh pramuwisata dari segi efisiensi waktu dan sistematika penjelasan.

Pramuwisata adalah seseorang yang memberikan penerangan, penjelasan,

petunjuk kepada wisatawan (tourist) dan travellers dan lainnya, tentang segala

sesuatu yang hendak dilihat, disaksikan oleh wisatawan dan travellers yang

bersangkutan, bilamana mereka berkunjung pada suatu objek, tempat atau daerah

tertentu (Yoeti,1997 dalam Prabowohadi, 1983:13). Berdasarkan pengertian tersebut

tampak bahwa betapa pentingnya peranan pramuwisata dalam kesuksesan sebuah

perjalanan wisata (Tour). Peranan pramuwisata tidak hanya sekedar memberikan

penjelasan tentang objek wisata tetapi termasuk membantu segala persoalan yang

dihadapi oleh wisatawan selama dalam acara perjalanan wisata. Selain itu

pramuwisata selalu berada di samping wisatawan sejak wisatawan tiba di Bandara,

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

2

Pelabuhan, dan di Stasiun Kereta Api sampai wisatawan kembali lagi. Bahkan tidak

jarang wisatawan tidak canggung menceritakan masalah pribadi kepada seorang

Pramuwisata karena telah merasa hubungannya begitu dekat selama perjalanan.

Sementara itu pihak Biro Perjalanan Wisata sendiri yang berfungsi sebagai

lembaga yang paling bertanggung jawab terhadap keberadaan wisatawan hampir

jarang berhubungan langsung dengan wisatawan selama tidak ada masalah dalam

perjalanan wisata meskipun selalu memantau keberadaan wisatawan.

Meskipun pramuwisata mempunyai organisasi sendiri yaitu Himpunan

Pramuwisata Indonesia (HPI) tetapi dalam menjalankan tugasnya Pramuwisata

berada dibawah manajemen Biro Perjalanan Wisata karena pramuwisata bukan

sebuah perusahaan yang dapat menjual paket wisata.

Surat UU No.10 Tahun 2009 Keputusan Direktur Jendral Pariwisata

No.Kep.16/U/11/88 Tgl. 25 Februari 1988 tentang pelaksanaan Ketentuan Usaha

Perjalanan, pada Bab I Penelitian umum Pasal 1, memberi pengertian bahwa Biro

Perjalanan Umum adalah kegiatan usaha yang bersifat komersial yang mengatur,

menyediakan akan menyelenggarakan pelayanan bagi seseorang, sekelompok orang,

untuk melakukan perjalanan dengan tujuan utama berwisata.

Meningkatnya sebuah perjalanan yang dilakukan oleh berbagai wisatawan,

maka banyak pula perusahaan-perusahaan perjalanan atau BPW (Biro Perjalanan

Wisata) yang didirikan di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Biro Perjalanan

Wisata Panorama Tours adalah salah satu dari sekian banyak BPW yang ada di

Yogyakarta.

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

3

Yogyakarta telah dikenal sebagai Kota Pelajar, Kota Budaya, dan Kota

Perjuangan. Yogyakarta merupakan daerah tujuan wisata yang kental akan budaya.

Yogyakarta banyak dikunjungi oleh masyarakat Indonesia dari berbagai asal untuk

kelanjutan studi dan banyak dikunjungi oleh wisatawan. Di Yogyakarta juga banyak

destinasi-destinasi yang bisa dikunjungi wisatawan asing maupun lokal. Maka dari

itu, Yogyakarta banyak diminati wisatawan untuk sekedar refreshing, belanja murah,

study tour, dll.

Dilihat dari perkembangan wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta dari

tahun ke tahun, maka kedatangan wisatawan melalui BPW Panorama Tours juga ikut

meningkat. PT. Destinasi Garuda Wisata merupakan bagian dari Panorama Tours

Indonesia terletak di Jl. Laksda Adisucipto Km. 8 No. 1049 Yogyakarta1 posisinya

dekat dengan bandara sehingga memudahkan wisatawan asing maupun lokal yang

baru saja sampai di Yogyakarta bisa memakai jasa dari Panorama Tours.

Meningkatkan mutu kualitas pelayanan sebuah perjalanan wisata atau tour

maka di BPW Panorama Tours Yogyakarta membuat kriteria untuk seorang

pramuwisata.

1http://alamatjogja.com/Agen-Wisata/Alamat-Panorama-Tours-d-234.html. Diakses pada Selasa 8 April 2014, pukul 06.10 WIB.

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

4

1.2 Rumusan Masalah

1. Sejauh mana peranan pelayanan pramuwisata terhadap sebuah perjalanan

wisata di BPW Panorama Tours Yogyakarta?

2. Bagaimana kriteria pramuwisata yang ada di BPW Panorama Tours

Yogyakarta?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui peranan pelayanan pramuwisata terhadap sebuah

perjalanan wisata.

2. Untuk mengetahui kriteria pramuwisata yang ada di BPW Panorama Tours

Yogyakarta.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi nyata terhadap Studi Pariwisata khususnya pada kajian peranan

pramuwisata dalam kesuksesaan sebuah perjalanan wisata di BPW Panorama

Tours Yogyakarta, dan nantinya dapat dijadikan sebagai referensi penelitian

selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Dalam hal praktis penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan oleh BPW

Panorama Tours Yogyakarta agar kedepannya bisa lebih baik dan pembaca

dapat lebih menambah wawasan tentang pentingnya pramuwisata dalam

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

5

sebuah perjalanan wisata di Biro Perjalanan Wisata Panorama Tours

Yogyakarta.

1.5 Tinjauan Pustaka

Ristini (1997) menulis Laporan Akhir berjudul “Prospek Wisatawan

Korea Selatan Bagi Cabang BPW Panorama Tours Yogyakarta” yang

membahas mengenai keunggulan tentang wisatawan Korea Selatan dengan

frekuensi kedatangan yang bagus untuk Cabang BPW Panorama Tours

Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya berbagai

pilihan paket wisata untuk wisatawan Korea Selatan, maka akan lebih unggul

tingkat kunjungan wisatawan Korea Selatan sehingga dapat meningkatkan

profit, kemudian atas kerjasama yang baik BPW Panorama Tours Yogyakarta

terus digunakan jasa perjalanan wisata oleh wisatawan Korea Selatan.

Kemudian buku yang kedua yang ditulis oleh Kensa Glikaresha (2009)

dalam laporan akhir yang berjudul “Optimalisasi Paket Wisata Pada Cabang

BPW Panorama Tours” yang membahas tentang paket honeymoon apa saja

yang ada di BPW Panorama Tours Yogyakarta. Hasil penelitian itu adalah

memberitahu bagaimana cara BPW Panorama Tours dalam memasarkan

produk paket wisata untuk honeymoon, upaya yang dilakukan jika ada

masalah dan juga hambatan yang harus dikendalikan agar bisa selalu diminati

banyak pasangan baru yang memang memerlukan paket wisata honeymoon

tersebut.

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

6

Selanjutnya buku yang ketiga oleh Leli Mardiani (1997) berjudul

“Peranan Paket Overland dalam Perkembangan PT Mekar Wisata Tour &

Travel” yang membahas mengenai paket yang ada di PT. Mekar Wisata Tour

& Travel dalam meningkatkan peminat wisatawan Eropa yang memang sering

menggunakan paket wisata overland di PT. Mekar Tour & Travel.

Selanjutnya Sukarti dan Sri Lestari (1999) dalam tugas akhir-nya yang

berjudul “Upaya PT Lombok Independent Tour & Travel Menjadikan Pulau

Robinson Sebagai Paket Wisata Unggulan” yang membahas mengenai

bagaimana membuat Pulau Robinson menjadi yang terunggul di masa yang

akan datang. Hasil penelitian ini menerangkan bahwa jika terus diadakan

inovasi inovasi yang baru maka akan bisa mempengaruhi agar lebih unggul

dikemudian hari.

Maria Iswati (2014) dalam tugas akhir-nya yang berjudul “Pengaruh

Kepuasan Layanan Pemandu Wisata Terhadap Kepuasan Wisatawan

Domestik Di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta” yang membahas

mengenai kualitas pelayanan pemandu di Benteng Vredeburg dan hasil

penelitian ini menerangkan bahwa seorang pemandu harus mengembangkan

kualitas dalam melayani wisatawan agar wisatawan terus menerus merasa

puas dengan pelayanan yang baik dan informasi yang lengkap.

Ratih Melatisiwi (2012) dalam tesisnya yang berjudul “Pengaruh

Kualitas Pelayanan Pemandu Wisatawa Terhadap Kepuasan Wisatawan di

Candi Prambanan (Tinjauan Khusus Pada Kemampuan Berbahasa Verbal)”

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

7

menjelaskan tentang kualitas pelayanan pemandu dimana lebih menggunakan

bahasa verbal pemandu wisata sebagai media komunikasi karena lebih

mempengaruhi tingkat kepuasan wisatawan yang berkunjung ke Candi

Prambanan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan

berbahasa verbal pemandu wisata di Candi Prambanan mempunyai pengaruh

yang kuat terhadap kepuasan wisatawan dan wisatawan mampu untuk

memahami dan berimajinasi sesuai dengan apa yang disampaikan oleh

pemandu wisata.

1.6 Landasan Teori

1.6.1 Pengertian Wisata

Menurut Undang – undang pemerintah nomor 10 tahun 2009 tentang

kepariwisataan “Wisata adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

kelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,

pengembangan pribadi, atau mempelajari daya tarik wisata yang

dikunjunginya dalam jangka waktu sementara”.

1.6.2 Pengertian Pariwisata

Pariwisata adalah aktivitas dari wisatawan, orang yang melakukan

perjalanan ke dan tinggal di luar tempat tinggalnya sehari-hari untuk periode

tidak lebih dari 12 bulan untuk beragam kegiatan leisure, bisnis, agama dan

alasan pribadi lainnya tetapi tidak mendapatkan upah/gaji dari perjalanan

tersebut (Theoblad, 2005 dalam Pitana 2009:54).

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

8

Menurut UN-WTO (Theoblad, 2005 dalam Pitana 2009:51), ada tiga

eleman dasar dalam pengertian pariwisata sebagai berikut:

1. Domestic tourism (residen/penduduk yang

mengunjungi/mengadakan perjalanan wisata dalam wilayah

negaranya).

2. Inbound tourism (non-residen/bukan penduduk yang mengadakan

perjalanan wisata, masuk ke negara tertentu).

3. Outbond tourism (residen/penduduk yang melakukan perjalanan

wisata ke negara lain).

1.6.3 Pengertian Wisatawan

Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan ke daerah yang

bukan merupakan tempat tinggalnya, kurang dari 12 bulan, dan tujuan

perjalanannya bukanlah untuk terlibat dalam kegiatan untuk mencari nafkah,

pendapatan atau penghidupan di tempat (Pitana dan Diarta, 2009:46). Orang

tersebut paling tidak selama 24 jam melakukan perjalanan untuk bersenang-

senang.

Travel (perjalanan), yaitu pergerakan manusia dari satu tempat

ketempat lain, kemudian adanya unsur ‘tinggal sementara’ di tempat yang

bukan merupakan tempat tinggal yang biasanya (Pitana dan Diarta, 2009:46).

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

9

1.6.4 Pengertian Perjalanan Wisata

Perjalanan wisata dapat didefinisikan sebagai kegiatan berpindah dari

satu tempat ke tempat lain dengan suatu tujuan. Suatu aktivitas dapat disebut

sebagai sebuah perjalanan apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut

(Desky, 1999:4):

1. Tedapat dua tempat atau lebih yang mempunyai jarak.

2. Ada orang yang melakukan perjalanan.

3. Dibutuhkan waktu tertentu untuk menempuh jarak tesebut, serta ada

aktivitas-aktivitas lain yang timbul dalam perjalanan itu.

4. Ada aktivitas yang menyebabkan perpindahan.

5. Ada tujuan dari perjalanan tersebut.

Pada umumnya seseorang akan terdorong untuk melakukan perjalanan

wisata jika kondisi-kondisi dibawah ini terpenuhi, yaitu :

1. Tersedia waktu luang;

2. Tersedia biaya; dan

3. Ada keinginan untuk melakukan perjalanan.

1.6.5 Pengertian Biro Perjalanan Wisata (BPW)

Menurut Undang-undang Kepariwisataan No.9 Tahun 1990, BAB IV

Pasal 11 (Desky, 1999: 5-6) Usaha Perjalanan Wisata merupakan usaha

penyediaan jasa perancanaan atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan wisata.

Sedangkan menurut Oka A. Yoeti (Desky, 1999: 5-6) biro perjalanan wisata

(tour operator) adalah perusahaan yang usaha dan kegiatannya merencanakan

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

10

dan menyelenggarakan perjalanan orang-orang untuk tujuan pariwisata (Tour)

atau inisiatif dan resiko sendiri, dengan tujuan mengambil keuntungan dari

penyelenggaraan perjalanan tersebut.

Biro perjalanan yaitu suatu perusahaan yang khusus mengatur

perjalanan wisata orang-orang dari suatu tempat ke tempat lain, di dalam

negeri maupun luar negeri (Rachman, 2013:13-14). Peraturan Mentri

Kebudayaan dan Pariwisata No. PM.85/HK.501/MKP/2010 Bab I pasal I

dalam ketentuan umum memberikan pengertian dengan batasannya. Dalam

peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Usaha Jasa Perjalanan Wisata, yang selanjutnya disebut usaha

pariwisata adalah penyelengaraan biro perjalanan wisata dan agen

perjalanan wisata.

2. Biro Perjalanan Wisata, adalah usaha penyediaan jasa perencanaan

perjalanan dan/atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata,

termasuk penyelanggara perjalanan ibadah.

3. Agen Perjalanan Wisata adalah usaha jasa pemesanan sarana, seperti

pemesanan tiket dan pemesanan akomodasi serta pengurusan dokumen

perjalanan.

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

11

1.6.6 Pengertian Pramuwisata

Dengan adanya berbagai kebutuhan dalam perjalanan wisata maka

perjalanan wisatawan pun dibuat sedemikian nyaman dengan dibantunya

suatu perjalanan wisatawa oleh seorang pramuwisata atau pemandu wisata

agar lebih efektif dalam melakukan perjalanan wisata.

Pramuwisata atau yang lebih sering kita sebut dengan Guide

(Suwantoro, 1997:13) adalah seseorang yang memberi penjelasan serta

petunjuk kepada wisatawan tentang segala sesuatu yang hendak dilihat dan

disaksikan bilamana mereka berkunjung pada suatu objek, tempat atau daerah

wisata tertentu.

1.6.6.1 Jenis-jenis pramuwisata

Setelah mengetahui definisi pramuwisata maka pramuwisata dibagi

menjadi beberapa jenis menurut Suyitno (2005:4) Yang pertama pramuwisata

berdasarkan bidang keahliannya dibagi menjadi:

1. Pramuwisata Umum adalah pramuwisata yang mempunyai

pengetahuan mengenai kebudayaan, kekayaan alam, dan aspirasi

kehidupan bangsa/penduduk secara umum; yang memiliki tujuan

untuk memberikan bimbingan perjalanan dan penerbangan

kepariwisataan dengan mempergunakan satu ataupun beberapa bahasa

tertentu terhadap wisatawan, baik secara perseorangan atau

berkelompok.

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

12

2. Pramuwisata Khusus adalah pramuwisata yang mempunyai

pengetahuan yang khusus dan mendalam mengenai objek wisata

seperti kebudayaan, arkeologi, sejarah, teknik, perdagangan,

keagamaan, ilmiah, margasatwa, perburuan dan lain-lain; yang

mempunyai izin untuk membimbing perjalanan dengan memberikan

penerangan kepada wisatawan baik perseorangan atau kelompok

dengan menggunakan satu bahasa atau beberapa bahasa tertentu.

3. Pembimbing Darma Wisata adalah pramuwisata senior yang

mempunyai tanda pramuwisata untuk memimpin perjalanan suatu

kelompok wisatawan yang melakukan perjalanan disuatu wilayah atau

suatu negara guna memberikan asistensi perjalanan, bimbingan dan

penerangan mengenai objek kebudayaan, kekayaan alam dan aspirasi

kehidupan dari penduduk atau bangsa di wilayah yang dijelajahi.

4. Pramuwisata Pengemudi adalah pramuwisata yang mempunyai kartu

tanda pramuwisata untuk memberikan bimbingan dan penerangan

umum mengenai objek wisata, kebudayaan, kekayaan alam, dan

aspirasi kehidupan bangsa kepada para wisatawan, disamping

kedudukannya sebagai pengemudi kendaraan umum, seperti taxi, bus,

touring choach, dan lain-lain.

Menurut Suyitno (2005:3-5) pramuwisata dapat dilihat dari beberapa

sudut pandang, yaitu : ruang lingkup kegiatanya, status, dan karakteristik

wisatawan yang dipandu

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

13

1. Berdasarkan ruang lingkup kegiatannya

1. Transfer Guide

Transfer Guide adalah pramuwisata yang kegiatannya menjemput

wisatawan di bandara, pelabuhan laut, dan stasiun atau terminal menuju

hotel atau sebaliknya atau mengantar wisatawan dari satu hotel ke hotel

lainnya.

2. Walking Guide/Tour Guide

Walking Guide adalah pramuwisata yang kegiatannya memandu wisatwan

dalam suatu tour.

3. Local/Expert Guide

Local Guide adalah pramuwisata yang kegiatannya khusus memandu

wisatawan pada suatu objek atau atraksi wisata tertentu, misalnya

museum, wisata agro, river rafting, gedung bersejarah, dan lain-lain.

4. Common Guide

Common Guide adalah pramuwisata yang dapat melakukan kegiatan baik

transfer maupun tour.

5. Driver Guide

Driver Guide adalah pengemudi yang sekaligus berperan sebagai

pramuwisata. Pramuwisata bertugas mengantarkan wisatawan ke objek

atau atraksi wisata yang dikehendaki sekaligus memberikan informasi

yang diperlukan. Tak jarang pula seorang pramuwisata pengemudi ikut

turun ke objek untuk memberikan penjelasan tentang objek tersebut jika

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

14

tidak ada local guide. Kadang-kadang pramuwisata juga menemani

wisatawan saat berbelanja atau makan. Jadi, pada dasarnya driver guide

menjalankan dua fungsi, yakni sebagai pengemudi dan pramuwisata.

2. Berdasarkan status

1. Payroll Guide

Payroll Guide adalah pramuwisata yang berstatus sebagai pegawai tetap

perusahaan perjalanan (travel agency) dengan mendapat gaji tetap di

samping komisi dan tip yang diterima dari wisatawan.

2. Part timer/ Freelance Guide

Part timer/freelance guide adalah pramuwisata yang bekerja pada suatu

perusahaan perjalanan untuk kegiatan tertentu dan dibayar untuk tiap

pekerjaan yang dilakukan serta tidak terikat oleh suatu perusahaan

perjalanan tertentu dan bebas melakukan kegiatan sesuai permintaan

wisatawan atau perusahaan perjalanan lain yang membutuhkannya.

3. Member of Guide Association

Member of Guide Association adalah pramuwisata yang berstatus sebagai

peserta dari asosiasi pramuwisata dan melakukan kegiatannnya sesuai

dengan tugas yang diberikan oleh asosiasi tersebut.

4. Government officials

Government officials adalah pegawai pemerintah yang bertugas untuk

memberikan informasi kepada tamu tentang suatu aktivitas, objek,

gedung, atau suatu wilayah institusi pemerintah tertentu.

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

15

5. Company Guide

Company Guide adalah karyawan sebuah perusahaan yang bertugas

memberikan penjelasan kepada tamu tentang aktivitas atau suatu objek

perusahaan.

3. Berdasarkan karakteristik wisatawan yang dipandu

1. Individual tourist guide

Adalah pramuwisata yang khusus memandu wisatawan individu atau

perorangan.

2. Group tour guide

Adalah pramuwisata yang khusus memandu wisatawan rombongan.

Biasanya memandu keluarga atau rombongan dari sekolah-sekolah yang

sedang study tour.

3. Domestic tourist guide

Adalah pramuwisata yang memandu wisatawan nusantara/domestik.

4. Foreign tourist guide

Adalah pramuwisata yang memandu wisatawan mancanegara.

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

16

1.6.6.2 Kode Etik Pramuwisata

Kode Etik Pramuwisata Indonesia ditetapkan melalui Keputusan

Musyawarah Nasional I Himpunan Pramuwisata Indonesia dengan Keputusan

No. 07 / MUNAS 1 / X / 1988, meliputi hal-hal berikut (Suyito, 2005:16-17):

1. “Pramuwisata harus dapat mewujudkan penilaian yang baik atas daerah,

negara, bangsa, dan kebudayaan;

2. Pramuwisata dalam melaksanakan tugasnya harus bisa berpenampilan

yang baik dan bersih, dan dapat menempatkan diri agar tidak berlebihan,

misalnya: tidak memakai parfum yang berlebihan;

3. Pramuwisata harus mempunyai kepribadian yang baik sebagai warga

Indonesia agar dapat mewujudkan suasana gembira dan sopan di mata

wisatawan;

4. Pramuwisata harus melayani dan memperlakukan semua wisatawan

dengan adil contohnya tidak meminta tip, tidak menjajakan barang dan

tidak menuntut komisi;

5. Pramuwisata harus bisa memahami latar belakang asal-usul wisatawan

dan berusaha meyakinkan wisatawan agar mematuhi hukum, peraturan,

adat kebiasaan yang berlaku dan ikut melestarikan objek;

6. Pramuwisata dapat menghindari munculnya perdebatan tentang

kepercayaan, adat istiadat, agama, ras dan sistem politik sosial negara

asal wisatawan;

7. Pramuwisata berupaya memberi penjelasan dengan baik dan benar. Jika

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

17

ada informasi yang belum bisa dijawab maka pramuwisata akan mencari

jawaban tersebut dan akan diberikan jawaban pada pertemuan

selanjutnya;

8. Pramuwisata tidak boleh mencemarkan nama baik perusahaan, teman

seprofesi dan unsur-unsur pariwisata lainnya;

9. Pramuwisata tidak boleh bercerita tentang masalah pribadinya pada

wisatawan;

10. Pramuwisata bisa memberikan kesan baik saat perpisahan pada

wisatawan agar wisatawan ingin berkunjung kembali”.

1.6.6.3 Kriteria Pramuwisata

Berikut ini adalah 10 Kriteria Pramuwisata:

1. Menarik penampilannya; menarik diartikan disini adalah yang tidak

berlebihan dalam berpenampilan Biasanya pemandu yang berpenampilan

menarik, unik, bersih, dan menyenangkan akan disukai wisatawan. Bila

sudah menarik wisatawan akan merasakan kenyamanan.

2. Luas pengetahuannya; Pemandu wisata yang berpengetahuan luas

bukan hanya seputar objek wisata yang dikunjungi namun juga banyak hal

lain, biasanya mendapat pujian lebih wisatawan dan akan mendapat nilai

lebih dari travel agent yang memakai jasanya.

3. Pengalaman atau jam terbangnya tinggi; Pemandu yang jam terbangnya

tinggi sudah pasti punya wawasan yang jauh lebih baik ketimbang junior.

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

18

Dan itu mendapat nilai plus tersendiri. Biasanya yang sudah lanjut usia

akan lebih banyak pengalamannya.

4. Punya skill khusus; misalnya dia juga seorang travel writer dan atau

travel photographer. Biasanya seorang travel writer/photographer

terbiasa mengeksplorasi suatu obyek lebih dalam sebelum bisa

menghasilkan suatu karya yang layak untuk dipublikasikan dengan begitu

pengetahuannya otomatis lebih luas dan dalam pula.

5. Ramah; Pemandu yang ramah dengan setiap wisatawan tentu akan

disenangi daripada yang sok tahu karena keramah-tamahan merupakan

faktor yang paling utama dalam memandu.

6. Humoris; Pemandu yang berjiwa humoris hingga membuat wisatawan

tertawa minimal tersenyum akan membuat perjalanan jadi berkesan.

7. Cekatan; Pemandu yang dinamis, gesit atau cekatan pasti lebih disukai

daripadi lamban dan malas.

8. Kreatif; Pemandu yang kreatif dalam menyampaikan ceritanya atau

mengemas perjalanannya hingga berkesan akan mendapat sanjungan lebih

dari wisatawan.

9. Lancar dan cakap berkomunikasi; Pemandu yang rapi dalam

menyampaikan ceritanya dengan bahasa dan suara yang memikat akan

disenangi wisatawan.

10. Jujur dan tulus; Kedua sifat ini menjadi modal dasar pemandu. Kalau

dia jujur dan tulus melakukan setiap pekerjaannya akan terpancar dari aura

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

19

dan prilakunya. Dan itu amat disukai wisatawan. Karena kesan yang baik

akan berdampak pada citra suatu perusahaan yang memakai jasa pemandu

tersebut2.

Dalam memandu seorang pemandu harus menguasai berbagai materi

atau topik yang akan disampaikan kepada wisatawan, paling tidak tau

sedikit tentang semua yang mengandung unsur perjalanan wisata, dengan

begitu apalagi ada wisatawan yang bertanya pramuwisata tidak perlu

gugup dan tahu harus menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh

wisatawan.

1.6.6.4 Materi Pramuwisata

Adapun materi yang harus dikuasi dalam memandu, dalam bukunya

Udoyono (2013:6-11) adalah sebagai berikut:

1. Bahasa Asing

Pramuwisata harus memiliki keterampilan bahasa asing paling tidak

satu dengan tingkatan kefasihan yang tinggi, karena kita hanya

membahas pramuwisata untuk orang asing bukan yang khusus untuk

orang Indonesia. Keterampilan bahasa yang paling penting adalah

kemahiran berbicara, mendengarkan dalam bahasa asing.

2. Mengenali Medan

2 http://travelplusindonesia.blogspot.com/2012/03/10-panduan-menjadi-tour-leader-dan-tour.html di akses pada Senin, 5 mei 2014, pukul 11:47 WIB.

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

20

Mengetahui tempat-tempat wisata yang akan dikunjungi, lengkap

dengan jalan menuju kesana, fasilitas penunjang dan sebagainya.

3. Sejarah Indonesia

Mengetahui tempat-tempat bersejarah yang merupakan salah satu

materi pokok presentasi kepada wisatawan.

4. Keadaan Sosial-Budaya

Ada kalanya, pramuwisata melewati daerah yang tidak banyak materi

sejarahnya, tetapi jangan khawatir karena ada materi lain yang tidak

kalah menarik untuk dipaparkan kepada wisatawan, yaitu keadaan

sosial, ekonomi, politik, dan budaya masyarakat setempat.

Kebudayaan Indonesia, terutama daerah yang dilewati juga harus

dikuasai dengan baik agar bisa memaparkan yang menarik menjelang

dan pada saat menonton pertunjukan kesenian atau menonton

peristiwa budaya.

5. Etika

Etika bergaul dengan wisatawan. Pramuwisata harus juga mengetahui

etika pergaulan dengan wisatawan asing. Hal ini sebenarnya tidak

terlalu sulit karena dalam pelatihan bahasa asing yang pernah

dijalaninya pasti sudah diajarkan juga masalah tata karma berbahasa

asing tersebut.

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

21

6. Budaya Wisatawan Asing

Budaya wisatawan, misalnya etika makan, berpakaian, berbicara, dan

sebagainya.

7. Pengetahuan Perhotelan

Seorang pramuwisata tidak harus menjadi pakar perhotelan, tetapi

paling tidak dia harus tahu tentang perhotelan, baik itu dari fasilitas,

tipe kamar, harga per malam, restoran yang ada dihotel tersebut, dll.

8. Pengetahuan Kuliner

Pengetahuan tentang kuliner Indonesia dan asing, terutama asal

wisatawan. Pengetahuan tentang masakan Indonesia yang beraneka

ragam akan membantu pramuwisata untuk memberikan keterangan

yang efektif kepada wisatawan tetang aneka ragam masakan

Indonesia.

9. Ticketing

Pengetahuan tentang ticketing dan penerbangan sangat diperlukan

karena pramuwisata juga harus membantu rekonfirmasi tiket pesawat

tamunya atau bahkan kadang-kadang harus membantu tamunya

merubah jadwal penerbangan tamunya.

1.6.6.5 Tugas Dan Kewajiban Pramuwisata

Dalam Yoeti (2000:23-24) Tugas dan Kewajiban pramuwisata

telah diatur dalam Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan

Telekomunikasi No : KM.82/PW.102/MPPT-88 tanggal 17 September

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

22

1988. Sesuai ayat 1 pasal 3 surat keputusan tersebut tugas

pramuwisata adalah:

1. Mengatur wisatawan, baik rombongan maupun perorangan yang

mengadakan perjalanan dengan transportasi yang tersedia.

2. Memberikan penjelasan tentang rencana perjalanan dan objek

wisata, serta memberi penjelasan mengenai dokumen perjalanan,

akomodasi, transportasi, dan fasilitas wisatawan lainnya.

3. Memberikan petunjuk tentang objek wisata.

4. Membantu mengurus barang bawaan wisatawan.

5. Memberi pertolongan kepada wisatawan yang sakit, mendapat

kecelakaan, kehilangan atau musibah lainnya.

Mengenai kewajiban pramuwisata dan Pengatur Wisata di dalam pasal

11 dikatakan sebagai berikut:

1. Pramuwisata berkewajiban melaporkan pelaksanaan tugasnya secara

berkala kepada Gubernur Kepada Daerah Tingkat I, dan tembusannya

kepada Biro Perjalanan Umum yang menugaskannya.

2. Pengatur wisata berkewajiban pertangungjawaban pelaksanaan

tugasnya sebagai bahan Laporan Kegiatan Usaha (LKU) Biro

Perjalanan Umum yang bersangkutan.

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

23

1.7 METODE PENELITIAN

1.7.5 Alat

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan antara lain :

1. Kamera

Kamera digunakan untuk mengabdikan gambar kantor BPW Panorama

Tours, para karyawan, wisatawan, dll.

2. Voice Recorder

Voice recorder digunakan untuk merekam suara pada saat wawancara

dengan nara sumber.

3. Notes dan Alat Tulis

Peralatan ini berfungsi untuk mencatat hasil dari wawancara maupun

mencatat data-data yang dianggap penting saat melakukan wawancara,

obeservasi, maupun survey di lapangan.

4. Laptop

Alat ini digunakan untuk mengumpulkan dan mengolah hasil dari data

informasi yang telah dikumpulkan.

1.7.6 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan

pengamatan terhadap objek secara langsung, dan meneliti kejadian

yang sedang berlangsung di BPW Panorama Tours Yogyakarta.

2. Wawancara atau Interview

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

24

Adalah cara pengumpulan data dengan bertanya langsung pada Bapak

Raharja selaku Manager Operational di BPW Panorama Tours

Yogyakarta, atau sumber-sumber yang dapat dipercaya yang

berhubungan langsung dengan objek yang akan dikaji.

3. Studi Pustaka

Membaca buku-buku atau referensi lain yang ada hubungannya

dengan tema penelitian ini untuk melengkapi penulisan skripsi ini.

4. Sampel Kuesioner

Adalah cara pengumpulan data dengan mengambil sampel kuesioner

secara acak yang memang sudah ada di BPW Panorama Tours.

1.7.7 Analisis Hasil

Setelah data-data terkumpul kemudian dianalisis antara data dari hasil

obeservasi dan wawancara dengan data yang diperoleh dari studi pustaka yang

kemudian disusun sebelum menjadi kesimpulan dan saran.

1.8 SISTEMATIKA PENULISAN

Penelitian berjudul Peranan Pramuwisata Terhadap Kesuksesan Sebuah

Perjalanan Wisata di Biro Perjalanan Wisata Panorama Tours Yogyakarta ini

terdiri dari IV Bab, yaitu:

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

25

BAB I PENDAHULUAN

Bab I meliputi pembahasan latar belakang penulis menentukan judul

Peranan Pramuwisata Terhadap Kesuksesan Sebuah Perjalanan

Wisata di Biro Perjalanan Wisata Panorama Tours Yogyakarta

sebagai judul skripsi. Selain itu bab ini juga menjelaskan tentang

rumusan permasalahan yang berisi tentang peranan pelayanan

pramuwisata dalam sebuah perjalanan wisata dan juga kriteria

pramuwisata. Bab ini juga menjelaskan tujuan dari peneliti, manfaat

penelitian, metode penelitian yang digunakan, serta sistematika

penulisan.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Bab II berisi tentang gambaran umum BPW Panorama Tours

Yogyakarta secara garis besar, meliputi visi dan misi, lokasi

perusahaan, struktur organisasi, data kunjungan wisatawan di BPW

Panorama Tours Yogyakarta.

BAB III PEMBAHASAN PERMASALAHAN

Bab III merupakan bab inti yang memaparkan tentang peranan

pelayanan pramuwisata dalam sebuah perjalanan wisata dan

kriteria pada seorang pramuwisata di BPW Panorama Tours

Yogyakarta.

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

26

BAB 1V PENUTUP

BAB IV merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan

dari hasil analisis penelitian dan saran terhadap dari pembahasan

yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya.

PERANAN PRAMUWISATA TERHADAP KESUKSESAN SEBUAH PERJALANAN WISATA DI BIROPERJALANAN WISATA PANORAMATOURS YOGYAKARTAMARDIAS SABIL HAQUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/