BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Sistem Perdagangan Nasional Berbasis...

15
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Instagram adalah salah satu media sosial yang awalnya merupakan aplikasi khusus untuk memasang foto-foto pengguna. Sejak tahun 2012, Facebook mengakuisisi Instagram. Sejak saat itu, Instagram menjadi salah satu media sosial yang diperhitungkan di dunia. Angka pengguna Instagram meningkat pesat hingga 400 juta pengguna aktif dengan 30 juta foto yang dubagikan serta 80 juta foto yang diunggah setiap hari yang dimana umur Instagram pada saat itu masih 5 tahun yang dimana mampu mengalahkan pengguna twitter. Pengguna Instagram yang banyak tersebut menjadi alat baru marketing di media sosial yang mengalahkan para pendahulunya yaitu Twitter dan Facebook (RM, 2017:28) Gambar 1.1 Logo Instagram Sumber: Instagram, 2016 Komunikasi visual yang ditawarkan oleh Instagram sangat cocok dengan ragam bisnis kuliner yang dimiliki oleh banyak pelaku UMKM. Saat ini, konsumen ingin berkomunikasi dengan produsen, lalu melihat dan mengamati setiap brand dengan cermat. Komunikasi visual memiliki beberapa keunggulan, misalnya lebih cepat menyampaikan pesasn, menarik, artistik dan mudah meraih kepercayaan konsumen. Beberapa tujuan utama penggunaan Instagram untuk meningkatkan penjualan produk kuliner yaitu mendapatkan lebih banyak

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Sistem Perdagangan Nasional Berbasis...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap e-Commerce) yang terintegrasi (Kominfo, 2017). CEO Bukalapak.com Ahmad

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Instagram adalah salah satu media sosial yang awalnya merupakan

aplikasi khusus untuk memasang foto-foto pengguna. Sejak tahun 2012, Facebook

mengakuisisi Instagram. Sejak saat itu, Instagram menjadi salah satu media sosial

yang diperhitungkan di dunia. Angka pengguna Instagram meningkat pesat hingga

400 juta pengguna aktif dengan 30 juta foto yang dubagikan serta 80 juta foto

yang diunggah setiap hari yang dimana umur Instagram pada saat itu masih 5

tahun yang dimana mampu mengalahkan pengguna twitter. Pengguna Instagram

yang banyak tersebut menjadi alat baru marketing di media sosial yang

mengalahkan para pendahulunya yaitu Twitter dan Facebook (RM, 2017:28)

Gambar 1.1 Logo Instagram

Sumber: Instagram, 2016

Komunikasi visual yang ditawarkan oleh Instagram sangat cocok dengan

ragam bisnis kuliner yang dimiliki oleh banyak pelaku UMKM. Saat ini,

konsumen ingin berkomunikasi dengan produsen, lalu melihat dan mengamati

setiap brand dengan cermat. Komunikasi visual memiliki beberapa keunggulan,

misalnya lebih cepat menyampaikan pesasn, menarik, artistik dan mudah meraih

kepercayaan konsumen. Beberapa tujuan utama penggunaan Instagram untuk

meningkatkan penjualan produk kuliner yaitu mendapatkan lebih banyak

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap e-Commerce) yang terintegrasi (Kominfo, 2017). CEO Bukalapak.com Ahmad

2

Industri

Tekstil dan

Pakaian Jadi

15,07%

Industri Kulit

dan Alas Kaki

3,70% Industri

Kertas,

Percetakan

3,32%

Lainnya

8,49%

Industri

Makanan dan

Minuman

69,43%

pelanggan, mempromosukan produk secara autentik dan orisinal, membangun

kepercayaan pelanggan, meningkatkan visibilitas dan brand produk kuliner,

membangun komunikasi yang sehat dengan pelanggan dan mengedukasi

pelanggan sesuai benefit produk (RM, 2017:29).

Jika dilihat pada gambar 1.2 berdasarkan laporan Statistik Daerah Kota

Bandung 2016, menunjukkan bahwa potensi industri pengolahan di Kota

Bandung tahun 2015, sebanyak 69,43 persen adalah usaha industri makanan dan

minuman, disusul oleh usaha industri tekstil dan pakaian jadi sebanyak 15,07

persen. Dari sisi penyerapan tenaga kerja, tercacat bahwa industri makanan dan

minuman mampu menyerap 38,25 persen tenaga kerja dan sebanyak 36,22 persen

tenaga kerja diserap oleh industri tekstil. Hal ini menunjukkan bahwa usaha

kuliner memiliki potensi besar dalam pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung.

Gambar 1.2 Potensi Usaha Industri Kota Bandung 2015

Sumber: BPS Kota Bandung, 2016

1.2 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi informasi, dengan media sosial sebagai salah

satu produknya yang mendorong keterbukaan informasi dan kebebasan

berpendapat, telah membawa pengaruh yang besar terhadap dinamika kehidupan

masyarakat saat ini (Wedhaswary, 2011).

Industri Kimia,

Farmasi 0,91%

Industri Karet,

Plastik 1,67%

Industri Barang

Logam 1,89%

Industri Mesin

1,17%

Industri Lainnya

2,85

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap e-Commerce) yang terintegrasi (Kominfo, 2017). CEO Bukalapak.com Ahmad

3

Gambar 1.3

Jumlah Pengguna Media Sosial Secara Global Tahun 2017

Sumber: wearesocial.com

Berdasarkan data yang diperoleh dari (Kemp, 2017) pada gambar 1.2

mengenai jumlah pengguna media sosial secara global tahun 2017 menunjukkan

bahwa pengguna media sosial telah mencapai 2,789 miliar orang dengan penertasi

global sebesar 37%, jumlah pengguna media sosial yang mengkases

menggunakan mobile sebanyak 2,549 miliar orang dengan penertasi sebesar 34%.

Pada tahun 2017 dapat dilihat bahwa pengguna media sosial secara global

meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 2.31 miliar di tahun 2016.

Gambar 1.4

Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia Tahun 2017

Sumber: wearesocial.com

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap e-Commerce) yang terintegrasi (Kominfo, 2017). CEO Bukalapak.com Ahmad

4

Data yang diperoleh dari (Kemp, 2017) pada gambar 1.3 mengenai jumlah

pengguna media sosial di Indonesia tahun 2017 menunjukkan bahwa terdapat

sebanyak 106 miliar pengguna aktif dengan penetrasi sebesar 40%, sedangkan

pengguna media sosial yang mengakses via mobile sebanyak 92 miliar dengan

penetrasi sebesar 35%. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan untuk

pengguna media sosial di Indonesia yang dimana pada tahun sebelumnya 79

miliar pengguna di tahun 2016.

Berdasarkan data terakhir pengguna media sosial Instagram, Indonesia

adalah pengguna instagram terbesar di Asia. Pada tahun 2017, pengguna media

sosial Instagram di Indonesia mencapai 45 juta pengguna yang dimana angka

tersebut naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang mencapai 22 juta

pengguna pada tahun 2016 (Ryza, 2017). Secara global, pengguna instagram

memiliki lebih dari 800 juta pengguna aktif dan komunitas bisnis yang didominasi

oleh Usaha Kecil Menengah telah tumbuh menjadi 25 juta pengguna pada bulan

Desember 2017 dibandingkan pada bulan Juli 2017 yaitu sebanyak 15 juta

pengguna (Akbar, 2017).

Gambar 1.5

Data Pertumbuhan Pengguna Media Sosial Tahun 2014

Sumber: Hubspot dan Iconosquare

Berdasarkan gambar 1.4 dapat diketahui data statistik mengenai

pertumbuhan penggunaan media sosial yang dari lima media sosial yang

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap e-Commerce) yang terintegrasi (Kominfo, 2017). CEO Bukalapak.com Ahmad

5

memperlihatkan bahwa Instagram adalah media sosial dengan tingkat

pertumbuhan tertinggi sebesar 93% lalu diurutan selanjutnya yaitu Facebook

sebesar 91%, YouTube sebesar 89%, Twitter sebesar 87% dan Google+ sebesar

80% (Webb, 2016).

Laporan dari SumAll yang merupakan lembaga analisa dari Amerika

Serikat menjelaskan bahwa Instagram merupakan platform media sosial yang

paling efektif dalam memacu bisnis. Instagram juga merupakan layanan yang

hanya berbasis aplikasi mobile, dinyatakan sebagai media sosial yang paling cepat

menciptakan follower baru dan hal tersebut baik untuk pelaku bisnis. Menurut

CEO SumAll, jika para pelaku bisnis memiliki produk visual dan tidak ada di

Instagram, maka perusahaan tersebut akan kehilangan brand awareness dan

pendapatan (Bhaskoro, 2013).

Selain itu, hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa

Internet Indonesia (APJII) yang bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS)

menunjukkan bahwa berdasarkan populasi, jumlah pengguna internet terbanyak

berada di Provinsi Jawa Barat sebanyak 16,4 juta, diikuti oleh Jawa Timur 12,1

juta pengguna dan Jawa Tengah sebesar 10,7 juta pengguna pada tahun 2013

(Marius, Anggoro, & Content is The King, 2015).

Beberapa tahun terakhir, makin banyak pelaku usaha, baik perusahaan

besar maupun ritel, beralih atau mengembangkan usaha ke arah digital. Menurut

Ketua Umum Indonesian E-Commerce Association (idEA) mengatakan bahwa

data Sensus Ekonomi 2016 dari Badan Pusat Statistik menyebutkan, industri e-

commerce Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir tumbuh sekitar tujuh belas

persen dengan total jumlah usaha e-commerce mencapai 26,2 juta unit

(Abdurrahman, 2017). Presiden Jokowi akhirnya resmi mengundangkan Peta

Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (SPNBE) atau Roadmap

e-Commerce 2017 – 2019 dalam sebuah Peraturan Presiden (Perpres) nomor 74

Tahun 2017. Road Map E-Commerce untuk Rakyat Indonesia secara garis besar

program nya adalah (BOC, 2017):

1. Pendanaan (Optimalisasi pendanaan untuk UMKM digital dan start-up

e-commerce)

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap e-Commerce) yang terintegrasi (Kominfo, 2017). CEO Bukalapak.com Ahmad

6

2. Perpajakan (Penyederhanaan kewajiban dan persamaan perlakuan

pajak)

3. Perlindungan Konsumen (Perlindungan konsumen dan pelaku industri

dengan regulasi)

4. Pendidikan dan Sumber Daya Manusia (Edukasi ekosistem e-

commerce dan pengambilan kebijakan)

5. Infrastruktur Komunikasi (Peningkatan infrastruktur komunikasi

sebagai pondasi e-commerce)

6. Logistik (Peningkatan efisiensi logistik e-commerce dengan Sistem

Logistik Nasional)

7. Keamanan Siber (Penguatan sistem keamanan siber untuk

meningkatkan keamanan transaksi online).

Gambar 1.6

Roadmap E-Commerce Indonesia 2017-2019

Sumber: boc.web.id

Perpres dikeluarkan dengan pertimbangan ekonomi berbasis elektronik

mempunyai potensi ekonomi yang tinggi bagi Indonesia, dan merupakan salah

satu tulang punggung perekonomian nasional, serta dalam rangka

mengoptimalkan pemanfaatan potensi ekonomi berbasis elektronik, pemerintah

memandang perlu mendorong percepatan dan pengembangan sistem perdagangan

nasional berbasis elektronik (e-Commerce), usaha pemula (start-up),

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap e-Commerce) yang terintegrasi (Kominfo, 2017). CEO Bukalapak.com Ahmad

7

pengembangan usaha, dan percepatan logistik dengan menetapkan Peta Jalan

Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap e-Commerce) yang

terintegrasi (Kominfo, 2017). CEO Bukalapak.com Ahmad Zaky mengatakan,

jika penerapan pajak terhadap pelaku e-commerce dilakukan, dikhawatirkan

terjadi perpindahan barang yang selama ini dijual atau ditaruh di lapak online.

Para penjual yang mengisi lapak online yang kebanyakan UKM akan khawatir

terkena pajak padahal pendapatan mereka tidaklah luar biasa (Glienmourinsie,

2017). Hasil dari survei yang dilakukan idEA, perdagangan online di media sosial

jauh lebih banyak daripada di marketplace. Hal tersebut dapat menjadi potensi

pajak yang bisa dikejar pemerintah dari e-commerce di media sosial jauh lebih

besar daripada yang bisa didapatkan dari marketplace. Survei idEA yang

dilakukan terhadap 1.800 responden di 11 kota besar mengungkapkan, hanya 16%

pelaku e-commerce yang berjualan di marketplace dan responden yang berjualan

di media sosial (facebook, instagram) mencapai 59%, lalu selebihnya berjualan di

platform lain atau website sendiri (Sukmawijaya, 2018).

Kehidupan ekonomi kota Bandung terus mengalami perkembangan. Kini

tidak lagi hanya sekedar kota tujuan wisata belanja bagi produk sandang dan kulit,

tapi juga telah meluas pada sektor makanan dan masakan. Keberadaannya sebagai

tujuan wisata semakin mantap seiring menjamurnya kreasi dan kreatifitas

kulinernya dengan sajian aneka masakan dan minuman khasnya (Syasadmin,

2009). Ketua Bidang Pajak Cybersecurity Infrastruktur idEA Bima Laga,

mengatakan bila terjadi perlakuan yang berbeda mengenai kebijakan e-commerce

dengan media sosial, maka akan membawa dampak yang buruk terhadap

perkembangan e-commerce di Indonesia dan pelaku usaha akan berpindah ke

media sosial (Goenawan, 2018).

Menurut Menteri Pariwisata, Arief Yahya, sektor kuliner memberikan

kontribusi kepada pendapatan negara sebesar Rp 208,6 triliun dengan rata-rata

pertumbuhan sekitar 4,5 persen pada tahun 2013 lalu. Sementara penyerapan

tenaga kerja di sektor kuliner ini mencapai 3,7 juta orang dengan rata rata

pertumbuhan mencapai 26 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kuliner Indonesia

mampu menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat. Bandung bersama

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap e-Commerce) yang terintegrasi (Kominfo, 2017). CEO Bukalapak.com Ahmad

8

empat kota/daerah lainnya yaitu Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Bali,

ditetapkan sebagai destinasi wisata kuliner Indonesia oleh Kementerian Pariwisata

(Widianto, 2015). Kota Bandung layak untuk dijadikan pusat kajian seni kuliner

Indonesia. Pasalnya, kuliner yang bermunculan dari Bandung selalu menjadi tren

kuliner Indonesia. Ragam wisata kuliner yang tidak ada habisnya ini muncul dari

penduduk Bandung yang kreatif dan inovatif. Para pengusaha berani membuat

gebrakan baru dalam bisnis terutama kuliner (Yulee, 2014).

Saat ini sudah cukup banyak para penggiat sosial media yang

menggunakan fasilitas Instagram dalam membangun bisnis online sebagai alat

untuk mempromosikan produk yang mereka tawarkan. Hal tersebut dikarenakan

bahwa perkembangan Instagram yang semakin hari kian berkembang pesat

dengan diikuti jumlah pengguna yang turut melesat. Beberapa fitur terbaru

diluncurkan Instagram untuk membantu para pelaku bisnis untuk memperluas

jangkauan pasar, seperti (InfoDigi, 2017):

1. Melihat insight market, dalam hal ini kita dapat melihat data statistik

demografi followers yang meliputi usia, jenis kelamin, domisili followers

serta pada jam berapa followers sedang online di instagram,

2. Jam upload foto, dengan adanya insight market, pelaku usaha dapat

mengetahui pada jam berapa followers sedang aktif menggunakan

instagramnya sehingga pelaku usaha tidak terlalu bergantung pada prime

time.

3. Kemudahan klien menghubungi pengguna, dengan mengisi kontak bisnis

seperti email, alamat kantor atau pun nomor telepon, pelaku usaha akan

mudah dihubungi oleh followers secara pribadi.

4. Informasi kategori instagram bisnis, terdapat beberapa kategori bisnis

yang dapat pelaku usaha gunakan sesuai dengan jenis bisnis yang

ditawarkan, hal ini akan mempermudah followers dalam mengidentifikasi

jenis usaha yang ditawarkan.

Dari segi aspek bisnis, peluang yang besar diberikan media sosial salah

satuya instagram, membuat banyak perusahaan dan usaha kecil menengah

(UKM), memanfaatkan media sosial untuk kepentingan pemasaran (marketing),

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap e-Commerce) yang terintegrasi (Kominfo, 2017). CEO Bukalapak.com Ahmad

9

mengkomunikasikan dan mensosialisasikan produk-produk, ide dan gagasannya,

hingga melakukan e-commerce. Media sosial merupakan alat yang penting untuk

semua bisnis karena memungkinkan perusahaan untuk berkomunikasi dengan

mendengarkan dan belajar dari pelanggan kita dengan cara yang tidak pernah

dilakukan sebelumnya (Jones, Borgman, & Ulusoy, 2014).

Hasil penelitian sebelumnya menemukan bahwa media sosial yang paling

banyak digunakan oleh UKM adalah Facebook, Twitter dan Instagram. Bagi

sebagian besar UKM manfaat dari penggunaan media sosial adalah untuk

komunikasi personal dengan konsumen, pemasaran dan iklan, mendata kebutuhan

konsumen, memberikan respon pada konsumen, membantu pengambilan

keputusan dan sebagai forum diskusi dengan konsumen (Purwidiantoro, Kristanto,

& Hadi, 2016)

Tingginya angka penggunaan internet dan media sosial sebagai tempat

melakukan bisnis, menunjukkan bahwa pasar konvensional bukan lagi menjadi

media untuk memaksimalkan potensi yang ada bagi UMKM di Indonesia, akan

tetapi dibutuhkan pasar elektronik untuk memaksimalkan potensi ekonomi digital

tersebut (Wisnubrata, 2016). Situs media sosial dan halaman web memberikan

para pelaku usaha kecil untuk mengatasi keterbatasan waktu dan sumber daya

keuangan yang memungkinkan mereka menjangkau pelanggan dengan biaya yang

efektif (Jones, Borgman, & Ulusoy, 2014).

Media sosial merupakan sebuah fenomena baru yang telah mengubah cara

lingkungan bisnis beroperasi. Melalui media sosial, bisnis mendapat akses yang

berkaitan dengan sumber daya yang tidak tersedia bagi pemilik bisnis. Hal ini

menjadi penting bagi pemilik bisnis untuk memahami bagaimana media sosial

bekerja sebagai alat komunikasi, pemasaran dan bagaimana mereka secara

signifikan dapat mengembangkan bisnis mereka (Nugroho & Kastaman, 2014).

Namun, data survey dari Deloitte Access Economics pada 437 UKM yang

tersebar Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan Makassar, ditemukan

bahwa sebesar 36% UKM masuk dalam kategori bisnis luring tanpa akses

broadband, 37% sudah masuk dalam bisnis daring dasar, 18% masuk dalam

kategori bisnis daring menengah dan hanya 9% yang masuk dalam kategori bisnis

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap e-Commerce) yang terintegrasi (Kominfo, 2017). CEO Bukalapak.com Ahmad

10

dari lanjutan. Kondisi ini masih jauh dari harapan optimalisasi UKM Indonesia.

Jika UKM didorong untuk masuk ke dalam bisnis daring menengah dan lanjutan,

pertumbuhan bisnis akan mampu bertumbuh sebanyak 80% lebih besar

dibandingkan bisnis luring (Baziad, 2015). Masih banyak pelaku Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah yang belum memanfaatkan media sosial dengan benar untuk

mempromosikan produk serta jasa yang ditawarkan. Pelaku UMKM yang

memunyai akun media sosial seringkali tidak menyadari kapasitas produksi yang

dimiliki. Contohnya, tidak siap terhadap besarnya pesanan yang masuk sehingga

proses produksi dilakukan seadanya dan akibatnya kualitas barang terkena imbas.

Founder dan CEO GDILab Billy Boen menerangkan media sosial sangat penting

sebagai alat promosi, sehingga setiap pelaku usaha sebaiknya memunyai kanal di

dunia digital (Margrit, 2017).

Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah (UKM), Wayan Dipta meminta kepada pelaku UKM untuk

beralih mempromosikan produknya dari konvensional marketing ke bisnis online.

Namun, keterbatasan infrastruktur jaringan teknologi terhadap pelaku industri

UKM masih menjadi kendala. Selain masalah infrastruktur, pemahaman terhadap

bahasa asing juga menjadi kendala para pelaku UKM. Akibatnya, para pelaku

UKM harus melalui pihak lain dalam berinteraksi dengan pembeli dari luar negeri

(Perdana, 2016). Banyak pelaku usaha terutama Usaha Kecil dan Menengah

(UKM) yang masih terjerat dengan kemiskinan. Hal itu dikatakan Kepala Bidang

Usaha Non-Formal Dinas KUKM Kota Bandung, Ahmad Tadjudin Sastrawinata.

Beliau mengatakan saat ini pemerintah kota Bandung akan membina para pelaku

usaha kecil dan menengah. Masalah utamanya ialah mengenai permodalan. Akses

mereka sangat minim. Kami harus mendidik mereka bagaimana caranya

mempromosikan produk-produk mereka. Untuk promosi, pelaku UMKM

setidaknya harus mulai memberdayagunakan media sosial (Mawardi, 2017).

Teknologi informasi yang telah diciptakan tidak langsung membuat orang-

orang dapat menerimanya. Terdapat beberapa penyebab yang membuat orang

menerima atau menolak menggunakan teknologi informasi. Di antara banyak

variabel yang dapat mempengaruhi penggunaan dari sistem. Penelitian

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap e-Commerce) yang terintegrasi (Kominfo, 2017). CEO Bukalapak.com Ahmad

11

sebelumnya menunjukkan terdapat dua faktor penentu yang sangat penting.

Pertama, orang cenderung menggunakan atau tidak menggunakan aplikasi

dipengaruhi dari sejauh mana mereka percaya hal tersebut akan membantu mereka

dalam melakukan pekerjaan dengan lebih baik, ini menjadi variabel pertama

persepsi pemanfaatan (perceived of usefulness). Kedua, jika pengguna percaya

bahwa aplikasi tersebut bermanfaat, maka mungkin pada saat yang sama,

pengguna juga percaya bahwa sistem akan sulit digunakan dan manfaat kinerja

pengguna sebanding dengan upaya menggunakan aplikasi. Hal tersebut

menunjukkan bahwa disamping manfaatnya, penggunaan teori juga dipengaruhi

oleh persepsi kemudahaan penggunaan (perceived ease of use) (Davis, 1989).

Menurut Davis (1986) TAM merupakan sebuah teori sistem informasi

yang dirancang untuk menjelaskan bagaimana pengguna mengerti dan

menggunakan sebuah teknologi informasi. TAM dibuat untuk mengetahui

teknologi dapat diterima atau ditolak oleh pengguna. Tujuan dari teori TAM

adalah memberikan penjelasan terhadap faktor-faktor penentu penerimaan

komputer yang lebih umum sifatnya, sehingga dapat menjelaskan perilaku

pengguna dari berbagai macam teknologi komputasi dan pengguna. Sikap

seseorang terhadap penggunaan sistem (attitude toward using, A) bergantung

pada persepsi pemanfaatan (perceived usefulness, PU) dan persepsi kemudahaan

penggunaan (perceived ease of use, EOU) sebagai tingkat keyakinan seseorang

mengenai kemudahan dalam menggunakan sistem tertentu atau sejauh mana

seseorang mengeluarkan upaya seminimum mungkin (Winarko & Mahadewi,

2013).

Dari fenomena yang telah dijelaskan sebelumnya, teknologi informasi

dalam hal ini media sosial akan sangat berperan untuk memajukan sektor Usaha

Mikro dan Kecil Menengah (UMKM). Media sosial menawarkan berbagai

keuntungan apabila mampu diterapkan secara efektif oleh pelaku UMKM.

Sehingga dapat dilakukan analisis untuk mengetahui bagaimana pengguna dapat

menerima dan memahami sebuah teknologi informasi dalam hal ini media sosial

yaitu instagram oleh penggunanya yaitu pelaku Usaha Mikro dan Kecil Menengah

(UMKM) yang bergerak di bidang kuliner. Sehingga dilakukan penelitian dengan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap e-Commerce) yang terintegrasi (Kominfo, 2017). CEO Bukalapak.com Ahmad

12

judul “Analisis Penggunaan Media Sosial Instagram dengan Pendekatan

Technology Acceptance Model (TAM): (Studi Kasus pada UMKM Kota

Bandung Bidang Kuliner)”

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, dapat disimpulkan bahwa media sosial

Instagram sebagai fenomena yang dapat mengubah cara bisnis beroperasi menjadi

alat yang penting karena memungkinkan perusahaan untuk berkomunikasi untuk

mendapatkan inforamsi dan belajar dari pelanggan. Namun, bagi sebagian pelaku

usaha kecil masih sulit karena belum mampu menggunakan media sosial dengan

Instagram dengan baik.

Media sosial Instagram akan memberikan berbagai keuntungan apabila

mampu diterapkan oleh pelaku UMKM di Kota Bandung yang dimana pengguna

media sosial Instagram terus mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun

ke tahunnya. Hal tersebut menjadi penting bagi pelaku UMKM di Kota Bandung

untuk memahami bagaimana media sosial Instagram bekerja sebagai alat

komunikasi, pemasaran, dan bagaimana pengaruh media sosial Instagram dalam

mengembangkan bisnis mereka.

Walaupun dengan adanya teknologi informasi yang tercipta, tidak

langsung membuat calon pengguna dapat menerimanya dengan baik. Ada dua

faktor penting penentu dalam penerimaan suatu sistem dalam penelitian ini yaitu

pengaruh Persepsi Kemudahan (Perceived Ease of Use) dan Persepsi Pemanfaatan

(Usefulness) terhadap Niat untuk tetap menggunakan (Behavioral Intention to

Use). Sehingga dalam penelitian ini dilakukan analisis untuk mengetahui

bagaimana pengguna dalam hal ini Pelaku UMKM Kota Bandung dapat

menerima dan memahami sebuah teknologi informasi yaitu media sosial

Instagram.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap e-Commerce) yang terintegrasi (Kominfo, 2017). CEO Bukalapak.com Ahmad

13

1.4 Pertanyaan penelitian

1. Seberapa besar pengaruh persepsi kemudahan penggunaan (perceived

ease of use) terhadap persepsi pemanfaatan (perceived usefulness)

dalam penggunaan instagram?

2. Seberapa besar pengaruh persepsi kemudahan (perceived ease of use)

terhadap niat untuk menggunakan (behavioral intention to use)

instagram?

3. Seberapa besar pengaruh persepsi pemanfaatan (perceived usefulness)

terhadap niat untuk menggunakan (behavioral intention to use)

instagram?

4. Seberapa besar pengaruh persepsi pemanfaatan (perceived usefulness)

dan persepsi kemudahan (perceived ease of use) terhadap niat untuk

menggunakan (behavioral intention to use)?

1.5 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui besar pengaruh persepsi kemudahan penggunaan

(perceived ease of use) terhadap persepsi pemanfaatan (perceived of

usefulness) dalam penggunaan media sosial Instagram.

2. Mengetahui besar pengaruh persepsi pemanfaatan (perceived of

usefulness) terhadap niat untuk menggunakan (behavioral intention to

use) media sosial Instagram.

3. Mengetahui besar pengaruh persepsi pemanfaatan (perceived

usefulness) terhadap niat untuk menggunakan (behavioral intention to

use) media sosial Instagram.

4. Mengetahui besar pengaruh persepsi pemanfaaatan (perceived

usefulness) dan persepsi kemudahan (perceived ease of use) terhadap

niat untuk menggunakan (behavioral intention to use) media sosial

Instagram.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap e-Commerce) yang terintegrasi (Kominfo, 2017). CEO Bukalapak.com Ahmad

14

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman

tentang analisis penggunaan media sosial Instagram pada Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (UMKM) Kota Bandung bidang kuliner yang dapat mempengaruhi

penggunaan media sosial Instagram dalam menjalankan bisnis berdasarkan

Techonolgy Acceptance Model (TAM). Dalam bidang usaha, hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk meningkatkan penggunaan dan

pemasaran dengan menggunakan media sosial Instagram dalam menjalankan

bisnis. Selain itu, diharapkan hasil penelitian ini juga dapat berkontribusi sebagai

literatur untuk penelitian selanjutnya mengenai analisis penggunaan media sosial

Instagram pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berdasarkan

Technology Acceptance Model (TAM).

1.6.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman dan tambahan

informasi kepada pelaku Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) mengenai

manfaat instagram untuk pengembangan usahanya.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

1.7.1 Lokasi dan Objek Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Bandung, Jawa Barat dengan

objek penelitian yaitu pelaku Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) yang

menggunakan instagram.

1.7.2 Waktu dan Periode Penelitian

Penelitian ini memakan waktu selama kurang lebih dua bulan untuk

mendapatkan hasil penelitian yang diinginkan yaitu 7 bulan, dimulai dari bulan

Januari hingga bulan Juli 2018.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap e-Commerce) yang terintegrasi (Kominfo, 2017). CEO Bukalapak.com Ahmad

15

1.8 Sistematika Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Berisikan tinjauan pustaka penelitian, penelitian terdahulu hingga kerangka

pemikiran. Pengumpulan data dan sumber data, teknik pemeriksaan data hingga

teknik analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisikan karakteristik penelitian, tahapan pelaksanaan penelitian,

populasi dan sampel penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisikan deskripsi data, temuan hasil penelitian hingga pembahasan

temuan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN

Berisikan kesimpulan penelitian dan saran.