BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-Toll · Indonesia 259 Brazil 206 Pakistan 203 ... E-Toll Card...

14
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-Toll Pada era globalisasi ini saat ini sebagai negara berkembang Indonesia terus mengembangkan terobosan inovasi dalam meningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja pada jalur pembayaran transportasi. Menyikapi hal ini PT Bank Mandiri bekerja sama dengan PT. Jasa Marga dalam mengembangkan layanan transaksi pembayaran jalan tol melalui peluncuran Electronic toll (e-Toll). Dengan layanan ini pengguna tol dapat bertransaksi hanya dengan menggunakan kartu. Kartu yang ditawarkan berupa kartu elektrik untuk memudahkan penggunanya dalam bertransaksi. Kartu ini dapat diisi ulang dalam penggunaannya. Dengan adanya kartu ini, perusahaan berharap dapat membantu mengurangi permasalahan di jalan tol. Pengguna tidak perlu antri untuk melakukan transaksi di gerbang tol. E-Toll adalah kartu prabayar contactless smartcard yang diterbitkan oleh Bank Mandiri bekerjasama dengan operator Tol. Saat ini operator tol yang bekerja sama yaitu Jasa Marga, Cipta Marga Nushapala Persada, Marga Mandala Sakti, dan Jalan tol LingkarLuar Jakarta (JLJ). Fitur-fitur e-Toll adalah sebagai pengganti uang cash untuk transaksi pembayaran tol, kartu dapat dipindahkan, saldo terdapat didalam kartu, dapat diisi ulang, memiliki saldo maksimal Rp. 1juta dan saldo minimal Rp. 10ribu. Pengisian ulang kartu ini dapat di lakukan di beberapa took seperti Indomaret, Alfamart dan bisa juga secara langsung pada gerbang tol yang dilalui. Manfaat utama pemegang kartu e-Toll adalah sebagai pengganti uang tunai. Selain itu e-toll dapat memudahkan transaksi pembayaran menjadi lebih cepat dan dapat digunakan untuk transaksi diluar merchant tol sepert Indomaret, SPBU dll. Cara isi ulang e-Toll pun sangat mudah yaitu nasabah dapat melakukan transaksi isi ulang melalui EDC Mandiri Prabayar, e-Banking (Mandiri SMS, Mandiri Mobile Banking dan Mandiri Internet Banking) atau secara tunai di cabang Mandiri dan di Indomaret. (bankmandiri.co.id, 2016)

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-Toll · Indonesia 259 Brazil 206 Pakistan 203 ... E-Toll Card...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-Toll · Indonesia 259 Brazil 206 Pakistan 203 ... E-Toll Card merupakan bentuk modernisasi pelayanan ... kerjasama ini diharapkan dapat mendukung

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran e-Toll

Pada era globalisasi ini saat ini sebagai negara berkembang Indonesia terus

mengembangkan terobosan inovasi dalam meningkatan efisiensi dan efektivitas

kinerja pada jalur pembayaran transportasi. Menyikapi hal ini PT Bank Mandiri

bekerja sama dengan PT. Jasa Marga dalam mengembangkan layanan transaksi

pembayaran jalan tol melalui peluncuran Electronic toll (e-Toll). Dengan layanan

ini pengguna tol dapat bertransaksi hanya dengan menggunakan kartu.

Kartu yang ditawarkan berupa kartu elektrik untuk memudahkan penggunanya

dalam bertransaksi. Kartu ini dapat diisi ulang dalam penggunaannya. Dengan

adanya kartu ini, perusahaan berharap dapat membantu mengurangi permasalahan

di jalan tol. Pengguna tidak perlu antri untuk melakukan transaksi di gerbang tol.

E-Toll adalah kartu prabayar contactless smartcard yang diterbitkan oleh Bank

Mandiri bekerjasama dengan operator Tol. Saat ini operator tol yang bekerja sama

yaitu Jasa Marga, Cipta Marga Nushapala Persada, Marga Mandala Sakti, dan Jalan

tol LingkarLuar Jakarta (JLJ). Fitur-fitur e-Toll adalah sebagai pengganti uang cash

untuk transaksi pembayaran tol, kartu dapat dipindahkan, saldo terdapat didalam

kartu, dapat diisi ulang, memiliki saldo maksimal Rp. 1juta dan saldo minimal Rp.

10ribu. Pengisian ulang kartu ini dapat di lakukan di beberapa took seperti

Indomaret, Alfamart dan bisa juga secara langsung pada gerbang tol yang dilalui.

Manfaat utama pemegang kartu e-Toll adalah sebagai pengganti uang tunai.

Selain itu e-toll dapat memudahkan transaksi pembayaran menjadi lebih cepat dan

dapat digunakan untuk transaksi diluar merchant tol sepert Indomaret, SPBU dll.

Cara isi ulang e-Toll pun sangat mudah yaitu nasabah dapat melakukan transaksi

isi ulang melalui EDC Mandiri Prabayar, e-Banking (Mandiri SMS, Mandiri

Mobile Banking dan Mandiri Internet Banking) atau secara tunai di cabang Mandiri

dan di Indomaret. (bankmandiri.co.id, 2016)

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-Toll · Indonesia 259 Brazil 206 Pakistan 203 ... E-Toll Card merupakan bentuk modernisasi pelayanan ... kerjasama ini diharapkan dapat mendukung

2

1.2 Latar Belakang Penelitian

Indonesia saat ini telah menyentuh proses pengembangan kota dengan

diadakannya program smart city. Pemerintah Indonesia telah mengarahkan

berbagai pimpinan kota-kota besar untuk mengembangkan program tersebut.

Penggunaan program smart city didukung dengan pembentukan kota yang

sustainable (ekonomi, sosial dan lingkungan) (smartcity.co.id, 2016). Salah satu

elemen smart city adalah smart mobility yang meliputi bidang transportasi dan ICT

(Smart City Final report, 2014).

Dalam hal mobility, peran dan fungsi transportasi sangat penting. Layanan

mobilitas yang baik dapat mengatasi berbagai permasalahan yang muncul saat ini.

Seperti kemacetan, pelanggaran lalu lintas dll. Untuk mencapai hal tersebut,

diperlukan adanya teknologi yang mampu menyelesaikan permasalahan ini. Salah

satu elemen dari terciptanya smart city, teknologi Smart Card mulai berkembang

di Indonesia saat ini. Smart Card dapat membantu menyelesaikan permasalahan

yang ada di Indonesia. Salah satunya dalam penggunaan sistem pembayaran.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, pola hidup

masyarakat dan sistem pembayaran pun turut mengalami perubahan. Dengan

adanya kemajuan teknologi saat ini bahkan dapat menggeser sistem pembayaran

yang pada awalnnya menggunakan uang tunai, menjadi pembayaran non tunai yang

dinilai lebih praktis. Pada awalnya sistem pembayaran di Indonesia menggunakan

sistem barter, yakni sistem pembelian atau penjualan barang dengan cara

menukarkan dengan barang yang lain. Saat ini sistem barter sudah tidak dipakai

oleh masyarakat Indonesia dengan menggantinya menjadi sistem uang sebagai nilai

ukur harga dari suatu barang. Namun, sistem uang yang terjadi di masyarakat terasa

masih ada kekurangan. Seperti halnya ketidaknyamanan manusia ketika membawa

uang dengan jumlah yang banyak, kesulitan dalam mengirim uang, serta kesulitan

dalam membayar tagihan.

Keadaan tersebut membuat manusia semakin terpacu dalam berinovasi yang

memungkinkan dilakukannya pembayaran secara cepat, aman, dan efisien.

Indonesia merupakan salah satu populasi terbesar di dunia dan pertumbuhan

ekonomi yang terus meningkat sehingga menjadikan salah satu faktor yang

mempengaruhi berbagai industri untuk tumbuh berkembang menciptakan teknologi

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-Toll · Indonesia 259 Brazil 206 Pakistan 203 ... E-Toll Card merupakan bentuk modernisasi pelayanan ... kerjasama ini diharapkan dapat mendukung

3

baru yang mendukung sistem pembayaran di Indonesia.

Tabel 1.1 Negara Populasi Terbanyak pada 2016 (juta orang)

Negara Populasi

China 1.378

India 1.329

United States 324

Indonesia 259

Brazil 206

Pakistan 203

Nigeria 187

Sumber: Population Reference Bureau 2016

Dapat dilihat pada Tabel 1.1 Indonesia berada di posisi ke empat dari tujuh

negara yang memiliki populasi terbanyak di dunia. Hal ini merupakan peluang

terbesar untuk dapat mengembangkan sistem pembayaran secara non tunai. Sistem

pembayaran non tunai pada umumnya dilakukan dengan cara transfer antar bank

ataupun transfer intra bank melalui jaringan internal bank itu sendiri. Adapun

fasilitas yang diberikan oleh bank untuk sistem pembayaran non tunai antara lain

dengan menggunakan kartu ATM, kartu debit, kartu kredit, dan uang elektronik.

Bank Indonesia selaku otoritas sistem pembayaran membagi dua jenis

instrumen sistem pembayaran yaitu tunai dan non-tunai. Instrumen pembayaran

tunai berupa uang kertas sebagai alat transaksi pembayaran memiliki banyak sekali

keterbatasan sehingga tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini

(Mulyanto, 2015). Berbagai kebijakan dan pengembangan sistem pembayaran non

tunai di tempuh Bank Indonesia dengan meluncurkan Gerakan Nasional Non Tunai

(GNNT) dengan menggandeng pemerintah, perbankan, dan juga industri

telekomunikasi, hal itu bertujuan agar masyarakat mulai mengurangi transaksi

dengan menggunakan uang tunai.

Terdapat lima instrument pembayaran secara non tunai, yaitu kartu kredit /

debet, cek, bilyet giro, nota debet, dan uang elektronik (e-money). Instrumen

pembayaran non tunai yang sedang berkembang saat ini yaitu uang elektronik (e-

money). Bank of International Settlement (BIS) mendefinisikan e-money sebagai

produk stored value atau prepaid dimana sejumlah nilai uang (monetary value)

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-Toll · Indonesia 259 Brazil 206 Pakistan 203 ... E-Toll Card merupakan bentuk modernisasi pelayanan ... kerjasama ini diharapkan dapat mendukung

4

disimpan secara elektronik dalam suatu peralatan elektronik yang dimiliki

seseorang. E-money menurut Peraturan Bank Indonesia No.11/12/PBI/2009 tentang

uang elektronik (e-money) adalah alat pembayaran yang memenuhi unsur- unsur

sebagai berikut:

a) Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang

kepada penerbit;

b) Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti sever atau

chip;

c) Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan

merupakan penerbit uang elektronik tersebut; dan

d) Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit

bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang

yang mengatur mengenai perbankan.

Di Indonesia sendiri, e-money sudah ada pada tahun 2007, namun dengan

kondisi infrastruktur di Indonesia, dibutuhkan waktu yang cukup lama agar

masyarakat terbiasa menggunakan e-money. Meskipun e-money banyak memiliki

manfaat dalam penggunaannya, masih banyak masyarakat yang beranggapan

menggunakan uang tunai masih lebih mudah daripada menggunakan e-money.

dapat dilihat pada Gambar 1.1 dibawah ini:

Gambar 1.1 Perbandingan Transaksi Tunai dan Non-Tunai di Indonesia

Sumber: Task Force Program Elektronifikasi dan Keuangan Inklusif BI

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-Toll · Indonesia 259 Brazil 206 Pakistan 203 ... E-Toll Card merupakan bentuk modernisasi pelayanan ... kerjasama ini diharapkan dapat mendukung

5

Persentase jumlah masyarakat yang bertransaksi secara tunai lebih besar yaitu

(89,7%) dibandingkan dengan persentase jumlah masyarakat yang bertransaksi

secara non tunai yaitu (10,3%) yang terdiri dari uang elektronik / voucher, kartu

kredit, dan kartu debit. Jika dibandingkan dengan tiga instrumen transaksi non tunai

pada Gambar 1.1 transaksi dengan uang elektronik menempati urutan terbawah

dengan persentase 0,90% sedangkan instrumen lainnya seperti kartu kredit dan

kartu debit masing-masing 3,80% dan 5,60%.

Uang elektronik (electronic money) atau lebih dikenal dengan e-money adalah

uang yang digunakan dalam transaksi dengan cara elektronik. Definisi e-money

menurut Purnomo (2012) adalah alat pembayaran yang memenuhi unsur- unsur

sebagai berikut yaitu diterbitkan atas dasar uang yang disetor terlebih dahulu oleh

pemegang terhadap penerbit, nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu

media seperti server atau chip, digunakan sebagai alat pembayaran kepada

pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut, dan yang

terakhir nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh

penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-

undang yang mengatur mengenai perbankan.

Uang elektronik masih tergolong sebagai inovasi baru dan penggunaanya pun

di Indonesia memang belum begitu populer. Perbankan mencatat ada sekitar 60 juta

rekening di Indonesia, tetapi jumlah penggunaan uang elektronik tidak lebih dari

10 juta (Kompas, 2012). Masih banyak kalangan masyarakat yang menganggap

uang elektronik itu sama dengan kartu jenis lain seperti kartu debit atau kartu kredit.

Padahal hal tersebut jelas berbeda, seperti yang diungkapkan General Manager

Divisi Jasa dan Pendanaan BCA, Ina Suwandi “Uang elektronik dibatasi sebagai

fasilitas yang dapat digunakan tanpa harus direpotkan nomor identifikasi pribadi

(PIN). Dengan demikian kartu ATM, kartu debit dan kartu kredit tidak tergolong

uang elektronik.

Menyikapi hal ini PT Bank Mandiri bekerja sama dengan PT. Jasa Marga

dalam mengembangkan layanan transaksi pembayaran uang elektronik untuk

dijalan tol melalui peluncuran Electronic toll (e-Toll). Bank Mandiri merupakan

salah satu lembaga penerbit e-money yang cukup serius untuk ambil bagian dalam

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-Toll · Indonesia 259 Brazil 206 Pakistan 203 ... E-Toll Card merupakan bentuk modernisasi pelayanan ... kerjasama ini diharapkan dapat mendukung

6

pengembangannya. (Bank Mandiri, 2015).

E-Toll Card adalah kartu prabayar contactless smart card yang diterbitkan oleh

Bank Mandiri bekerja sama dengan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, PT. Citra Marga

Nusaphala Persada Tbk dan PT. Marga Mandalasakti untuk transaksi pembayaran

tol. Masyarakat dapat membeli kartu perdana E-Toll Card di cabang- cabang utama

Bank Mandiri dan kantor gerbang operator tol tertentu. Fitur E-Toll Card secara

lengkap antara lain: saldo tersimpan pada chip kartu sehingga pada saat transaksi

tidak dibutuhkan PIN atau tanda tangan, dapat diisi ulang dengan minimum saldo

kartu Rp. 10.000 dan maksimal saldo kartu Rp. 1.000.000 (sesuai ketentuan Bank

Indonesia), serta saldo yang mengendap pada kartu tidak diberikan bunga (Bank

Mandiri, 2015).

Kartu e-Toll berperan sebagai fasilitas yang dibutuhkan masyarakat dalam

bertransaksi dijalan tol, dimana fasilitas jalan tol mengambil peran penting,

terutama fungsinya sebagai jalan bebas hambatan dengan tujuan untuk

mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari suatu tempat ke tempat lain. Lebih

detail, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) (2014) mempublikasikan tujuan

penyelenggaraan jalan tol Antara lain:

a) Memperlancar lalu lintas di daerah yang telah berkembang.

b) Meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang

pertumbuhan ekonomi.

c) Meningkatkan pemerataan hasil pembangunan dan keadilan.

d) Meringankan beban dana Pemerintah melalui partisipasi pengguna jalan.

Harapan para pengendara terhadap fungsi jalan tol adalah kelancaran arus

kendaraan tanpa adanya hambatan yang berarti. Namun kemacetan masih sering

terlihat di jalan bebas hambatan ini, berdasarkan pencarian informasi melalui media

online periode antara tahun 2012-2016, faktor-faktor yang dapat menyebabkan

kemacetan di jalan tol antara lain adalah jumlah kendaraan, rekayasa jalan,

kecelakaan, penyempitan lajur, pengurangan lajur, jumlah gerbang tol, dan jumlah

gerbang tol yang dibuka. Contoh berita mengenai jalan tol disajikan dalam Tabel

1.2

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-Toll · Indonesia 259 Brazil 206 Pakistan 203 ... E-Toll Card merupakan bentuk modernisasi pelayanan ... kerjasama ini diharapkan dapat mendukung

7

Tabel 1.2

Komplain Masyarakat Terhadap Kemacetan di Jalan Tol

Sumber: 1 News detik.com (2016); 2TribunNews.com (2014); 3Merdeka.com

(2012)

Gambar 1.2 Kemacetan di Gerbang Tol Otomatis

Sumber: metrotvnews, 2016

Salah satu unsur dalam pelayanan jalan tol yang mempengaruhi kelancaran

arus lalu lintas adalah system pembayaran pada gerbang tol. Alternatif system

pembayaran tol selain pembayaran tunai adalah sistem pembayaran elektronik,

salah satunya adalah e-toll. E-Toll Card merupakan bentuk modernisasi pelayanan

yang dilakukan oleh PT Jasa Marga sebagai pengelola jalan tol di Indonesia dalam

rangka meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan. Bagi Jasa Marga,

kerjasama ini diharapkan dapat mendukung kelancaran transaksi pembayaran di

gerbang tol dan peningkatan efisiensi pengelolaan transaksi pembayaran tol. Upaya

penambahan GTO dan peningkatan aksesibilitas transaksi e-payment dari berbagai

jenis bank berdampak positif terhadap peningkatan penggunaan e-toll card dari

sebelumnya 15,25% dari total volume transaksi pada tahun 2015 menjadi 24,20%

Media Online Topik/ Pernyataan Komplain

News detik.com1 Tol Cikampek Arah Tol Dalam Kota Macet Parah Sejak

KM 6

TribunNews.com 2 Empat Gerbang Tol Pasteur Ditutup Untuk Simulasi

Kemacetan Capai 5 Kilometer

Merdeka.com 3 Tol Cipularang arah Bandung macet puluhan Km

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-Toll · Indonesia 259 Brazil 206 Pakistan 203 ... E-Toll Card merupakan bentuk modernisasi pelayanan ... kerjasama ini diharapkan dapat mendukung

8

pada tahun 2016. Hal ini selain meningkatkan pelayanan transaksi juga sebagai

upaya untuk mengendalikan beban usaha Perseroan. (Jasa Marga, 2016)

Gambar 1.3 Volume Transaksi Lalu Lintas

Sumber: Annual Report Jasamarga, 2015

Data di atas berbanding lurus dengan jumlah penggunaan transaksi elektronik

menggunakan E-Toll Card yang juga mengalami peningkatan. Yaitu dari tahun

2009 dimana E-Toll Card pertama kali diterapkan di ruas tol dalam kota. Seperti

dapat dilihat pada data berikut:

Gambar 1.4 Implementasi E-Toll Card

Sumber: Annual Report Jasa Marga, 2016

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-Toll · Indonesia 259 Brazil 206 Pakistan 203 ... E-Toll Card merupakan bentuk modernisasi pelayanan ... kerjasama ini diharapkan dapat mendukung

9

Dari data diatas diketahui bahwa pada tahun 2016, volume transaksi Cabang

Jakarta- Cikampek tercatat sebesar 221,7 juta transaksi, naik sebesar 3,1%

dibandingkan dengan volume transaksi tahun 2015. Kontribusi Cabang Jakarta-

Cikampek terhadap Total volume transaksi mencapai 16,3%, yang merupakan

kontribusi terbesar terhadap volume transaksi Jalan Tol Jasa Marga. Volume

transaksi Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng tercatat sebesar 294,9 juta

kendaraan, naik sebesar 3,6% dibandingkan dengan volume transaksi tahun 2015

sebesar 284,7 juta kendaraan. Kontribusi Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng

terhadap total volume transaksi mencapai 21,7%. volume transaksi Cabang

Purbaleunyi tercatat sebesar 67,5 juta transaksi, naik sebesar 1,8% dibandingkan

dengan volume transaksi tahun 2015sebesar 66,3 juta transaksi. Kontribusi

Cabang Purbaleunyi terhadap total volume transaksi mencapai 5%. volume

transaksi Pusat (Ruas JORR) tercatat sebesar 141,9 juta transaksi, naik sebesar

5,5% dibandingkan dengan volume transaksi tahun 2015 sebesar 134,4 juta

transaksi. Kontribusi Pusat (JORR) terhadap total volume transaksi mencapai

10,4%. volume transaksi Cabang Jakarta- Tangerang tercatat sebesar 130,9 juta

transaksi, naik sebesar 2,7% dibandingkan dengan volume transaksi tahun 2015

sebesar 127,4 juta transaksi. Tahun 2016, kontribusi Cabang Jakarta-Tangerang

terhadap Total volume transaksi mencapai 9,6%. (Annual Report Jasa Marga, 2016)

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-Toll · Indonesia 259 Brazil 206 Pakistan 203 ... E-Toll Card merupakan bentuk modernisasi pelayanan ... kerjasama ini diharapkan dapat mendukung

10

Menurut detikFinance.com, penjualan E-Toll Card masih rendah dan kurang

peminat. Pada tahun 2012, di Jakarta meskipun Menteri BUMN Dahlan Iskan sudah

turun jualan di pintu tol, hasilnya bisa dibilang minim. Dahlan hanya sanggup

meraup penjualan Rp 2,05 juta. Artinya jika satu kartu dijual Rp 50 ribu, maka E-

Toll Card ini terjual sekitar 41 buah.

Menurut situs antaranews.com, PT Jasa Marga (Persero) Tbk menargetkan

penetrasi penggunaan kartu elektronik (e-Toll card) untuk konsumen di atas 30%.

"Target kita mestinya hingga saat ini sudah di atas 30%, tetapi nyatanya, Bank

Mandiri sebagai pihak ketiga, hanya mampu 14%," kata Direktur Operasi PT Jasa

Marga, Hasanudin. Bank Mandiri harus lakukan sejumlah terobosan, salah satunya

adalah mengatasi kendala penetrasi e-Toll Card itu dengan cara layanan isu ulang

digerbang tol. "Dominan keluhan pengguna e-Toll Card itu adalah susahnya top up

(isi ulang).

Selain itu, lanjut Hasanudin, pekerjaan rumah lainnya adalah agar Bank

Mandiri bersedia menggandeng perbankan lainnya agar nasabah bank itu juga bisa

menggunakan kartu layanannya di gerbang tol. "Itu sangat simpel dari sisi

teknologi, agar penetrasi pengguna e-Toll Card lebih banyak lagi," katanya.

Hasanudin juga menyebut, total transaksi kendaraan per hari di jalan tol se-

Jabotabek sudah mencapai 3,6 juta dan yang bisa dilayani di gerbang tol dengan

baik hanya 2,6 juta. "Sehingga sekitar 800.000 hingga 1 juta pengguna jalan tol

yang belum bisa akses gerbang tol dengan baik. Ini yang sebabkan, antrean di

gerbang tol," katanya. Oleh karena itu, tambahnya, melalui layanan isi ulang di

gerbang tol tersebut, maka akan makin mempercepat penetrasi pengguna e-Toll

Card. "Jika pengguna e-Toll Card makin banyak, maka, antrian di gerbang tol

makin bisa dikurangi," lanjut Hasanudin.

Dengan hal tersebut pihak Jasa Marga dapat mengetahui dan membedakan

jumlah transaksi tunai dan transaksi non-tunai agar dapat meningkatkan

pelayanannya. Data pada Gambar 1.3 dan Gambar 1.4 menunjukkan bahwa

perbandingan transaksi tunai masih lebih banyak dibanding transaksi non-tunai.

Transaksi tertinggi di daerah Jabodetabek dan sekitarnya. Berikut data volume

transaksi kendaraan lalu lintas di jalan tol seluruh Indonesia.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-Toll · Indonesia 259 Brazil 206 Pakistan 203 ... E-Toll Card merupakan bentuk modernisasi pelayanan ... kerjasama ini diharapkan dapat mendukung

11

Gambar 1.5 Volume Transaksi Lalu Lintas

Sumber: Annual Report Jasa Marga, 2015

Dari data diatas menunjukkan bahwa traffic transaksi terbanyak dilalui di

daerah Jagorawi, Jakarta-Cikampek, Lingkar Dalam Kota Jakarta (Inner Ring

Road), Lingkar Luar Jakarta (Outer Ring Road), Prof. Dr. Ir. Sedyatmo (arah

bandara), Jakarta-Tangerang, dan Padaleunyi. Hal ini menunjukkan bahwa daerah

tersebut berada di rating traffic tertinggi. Daerah tersebut termasuk dalam kawasan

Jabodetabek – Bandung. Oleh sebab itu, penulis mengambil kesimpulan untuk

meneliti pada kawasan dengan rating traffic tertinggi.

Dengan adanya fenomena diatas, permasalahan utama yang banyak terjadi

ialah Bank Mandiri telah bekerja sama dengan PT. Jasa Marga untuk menyediakan

layanan e-toll namun jumlah pelanggan masih sedikit dan banyaknya terjadi

kesalahan dan kekurangan dari penggunan e-Toll Card dengan kualitas pelayanan

yang masih perlu diperbaiki. Dengan jumlah yang sedikit dan kualitas layanan yang

minim, para penyedia layanan harus mampu memenuhi keinginan konsumen

terutama dalam kaitannya dengan minat/pendapat konsumen akan variable

Performance Expectancy, Effor Expectancy, Social Influence, Facilitating

Condition, Hedonic Motivation, Price, Value dan Habit. Oleh Karena itu

memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Penggunaan Smart

Card Electronic Payment pada E-Toll dengan Menggunakan Model UTAUT 2

(Studi Kasus Pengguna Tol Jabodetabek-Bandung).

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-Toll · Indonesia 259 Brazil 206 Pakistan 203 ... E-Toll Card merupakan bentuk modernisasi pelayanan ... kerjasama ini diharapkan dapat mendukung

12

1.3 Rumusan Masalah

Kemacetan di Ibukota khususnya Jabodetabek dan sekitarnya sudah tidak asing

lagi bagi warganya. Sedikitnya permasalahan di masyarakat ikut terjadi. Melihat

dengan adanya kemudahan yang diberikan perusahaan untuk menyediakan layanan

e-Toll namun masih sedikitnya jumlah pelanggan yang menggunakan kartu e-Toll

sehingga menyebabkan kemacetan di pintu gerbang tol. Hal ini menunjukkan

bahwa dengan kualitas layanan yang minim, para penyedia layanan harus mampu

memenuhi keinginan konsumen dan selain itu, peneliti juga ingin mengetahui

faktor yang dapat mempengaruhi minat pengguna dalam menggunakan kartu e-Toll

terutama dalam kaitannya dengan minat/pendapat konsumen akan variable yag

sesuai dengan teori Unified Theory Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

dengan beberapa variable seperti Performance Expectancy, Effort Expectancy,

Social Influence, Facilitating Condition, Hedonic Motivation, Price, Value dan

Habit. Padahal kartu e-Toll sendiri menawarkan banyak keuntungan kepada

pengguna dalam melakukan aktivitas transaksi.

1.4 Pertanyaan Penelitian

1) Berdasarkan model UTAUT2, faktor apa saja yang mempengaruhi dari

variable Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence,

Facilitating Condition, Hedonic Motivation, Price Value, dan Habit

terhadap Behavioral Intention pada penggunaan e-Toll di wilayah

Jabodetabek - Bandung?

2) Berdasarkan model UTAUT 2, faktor apa saja yang mempengaruhi

variabel moderator Age dan Gender yang dapat memperkuat atau

memperlemah perilaku penggunaan e-Toll di Jabodetabek - Bandung?

1.5 Tujuan Penelitian

1) Mengidentifikasi adakah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

penggunaan e-Toll berdasarkan model UTAUT2.

2) Mengidentifikasi faktor moderator yang dapat memperkuat atau

memperlemah pengaruh terhadap perilaku penggunaan e-Toll di Indonesia

berdasarkan model UTAUT2 .

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-Toll · Indonesia 259 Brazil 206 Pakistan 203 ... E-Toll Card merupakan bentuk modernisasi pelayanan ... kerjasama ini diharapkan dapat mendukung

13

1.6 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang dapat di peroleh sehubungan dilakukannya penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1) Aspek Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya Smart Technology (Smart

Card) pada penggunaan e-money di Indonesia.

2) Aspek Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada perusahaan di

Indonesia yang menyediakan layanan e- money dalam menyusun strategi

bisnisnya, dengan melibatkan pemahaman terhadap perilaku pengguna

teknologi dalam mengadopsi e-money. Terutama dalam kaitannya dengan

pendapat konsumen akan variable Performance Expectancy, Effort

Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition, Hedonic Motivation,

Price Value, dan Habit dalam hubungannya dengan niat dan penggunaan e-

money.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Berikut adalah batasan-batasan dari penelitian ini agar tidak melebar dari

tujuan semula:

1) Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, Analisis Penggunaan Smart Card Electronic Payment

pada E-Toll dengan Menggunakan Model UTAUT 2 dan mengetahui

perkembangan perilaku konsumen terhadap minat atau ketertarikan dan

tanggapan konsumen dalam menggunakan uang elektronik. Batasan yang

lain pada Variabel Experience sebab dibutuhkan batasan waktu untuk

menyelesaikan penelitian ini selama 6 bulan. Ruang lingkup berada pada

pengguna e-Toll yang telah teridentifikasi terlebih dulu guna mengetahui

potensi pasar pengguna e-Toll.

2) Objek Penelitian

Objek penelitian adalah masyarakat Jabodetabek-Bandung yang

menggunakan kartu e-Toll.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-Toll · Indonesia 259 Brazil 206 Pakistan 203 ... E-Toll Card merupakan bentuk modernisasi pelayanan ... kerjasama ini diharapkan dapat mendukung

14

1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Dalam penulisan ini digunakan sistematikan penulisan sebagai gambaran

umum tentang penelitian yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang

permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Bab ini berisi uraian mengenai tinjauan pustaka penelitian, teori-teori yang

berkaitan dengan penelitian dan mendukung pemecahan permasalahan, kerangka

pemikiran, dan ruang lingkup penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis penelitian yang digunakan, operasional variabel dan

skala pengukuran, tahapan penelitian, populasi, dan sampel, pengumpulan data, uji

validitas dan reliabilitas, dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan secara rinci tentang pembahasan dan analisa-analisa yang

dilakukan sehingga akan jelas gambaran permasalahan yang terjadi dan alternative

pemecahan masalah yang dihadapi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan akhir dari analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya

serta saran-saran yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan