BAB I PENDAHULUANrepository.stimart-amni.ac.id/1203/1/BAB I PENDAHULUAN(s... · 1 BAB I PENDAHULUAN...
Transcript of BAB I PENDAHULUANrepository.stimart-amni.ac.id/1203/1/BAB I PENDAHULUAN(s... · 1 BAB I PENDAHULUAN...
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pelabuhan TanjungTembaga merupakan pelabuhan alam terletak pada
posisi 070- 43’ - 10” LS/113
0- 13’ - 00” BT, beriklim tropis dengan suhu rata-
rata 32⁰C.
Pelabuhan Tanjung Tembaga secara geografis terletak di pantai utara
provinsi Jawa Timur di sebelah barat pelsus PLTU Paiton dan timur pelsus
PLTGU Grati, dimana dimasa mendatang memiliki prospek yang baik untuk
menunjang perekonomian di provinsi Jawa Timur khususnya di Probolinggo
dan sekitarnya.
Secara topografis pelabuhan Tanjung Tembaga hanya memiliki tanah
dataran yang relatif sempit dan sebagian besar berbukit-bukit,kedalaman
kolam pelabuhan antara 11 meter hingga 30 meter dan perbedaan pasang
surut antara 1 meter hingga 2 meter.
Kecepatan angin rata-rata 7 knot,kecepatan arus 3 knot, tinggi gelombang
1,8 meter dan angin bertiup relative tetap, antara bulan Juni sampai bulan
Oktober ditandai dengan musim hujan, karena angin bertiup dari arah
tenggara atau benua Australia yang membawa hujan sedangkan pada bulan
November sampai bulan Mei ditandai dengan musim panas, karena arah
angin berubah dari sebelah barat yang membawa udara yang cukup panas dan
kering, curah hujan didaerah ini rata-rata pertahun adalah 2.385 MM.
Pelabuhan merupakan satu kesatuan tatanan kepelabuhanan nasional guna
mewujudkan penyelenggaraan pelabuhan yang handal dan berkemampuan
tinggi yang pada akhirnya menjamin efesiensi nasional yang mempunyai daya
-
2
saing global dalam rangka menunjang pembangunan nasional dan daerah-
daerah.
Dalam hal ini pelabuhan dapat menciptakan angkutan laut yang aman
tertib dan lancar menyediakan fasilitas maupun sistim informasi yang
memadai dan mampu memberikan pelayanan kepada pengguna jasa
pelabuhan dengan baik.
Selanjutnya disamping melaksanakan berbagai kegiatan di pelabuhan,
berkewajiban pula untuk membimbing serta mengembangkan sektor non
pemerintah untuk ikut sertakan secara maksimal dalam pendayagunaan dan
perkembangan pelabuhan, tanpa harus mengarungi arti dan prinsip-prinsip
demokrasi dimana potensi, inisiatif dan daya kreasi rakyat untuk
dikembangkan maka pembinaan terhadap perkembangan pelabuhan dan
kelancaran lalu-lintas serta segala aspeknya semata-mata ditunjukan kepada
kepentingan umum.
Penggunaan dan pemeliharaan pelabuhan sebagai pintu gerbang
perekonomian tidak dapat dipisahkan dengan sasaran yang dapat dicapai oleh
pemerintah dengan alat yang serba terbatas, dapat diusahakan tingkat
efesiensi yang optimal serta mengadakan perombakan secara fundamental
yang diarakan kepada perbaikan internal, organisasi dan operasional. Dalam
hal ini perlu diadakan penyempurnaan terhadap pengisian makna dari pada
pengelolaan (managament) kepelabuhanan.
Dengan pelaksanaan pembangunan dewasa ini pelayanan terus
memegang peranan penting sebagai salah satu sektor yang saat ini
mendapatkan perhatian yang sangat serius dari pemerintah, hal ini di tandai
dengan kemudahan pengadaan kapal dan fasilitasnya yang cukup memadai
untuk memperlancar arus transportasi penumpang antara pulau dan
memperlancar hubungan daerah produsen dengan daerah para pemakai
didaerah konsumen yang lebih banyak.
-
3
Mengingat pentingnya hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk
mempelajari lebih jauh bagaimana sistem dan prosedur pelayanan kapal dan
barang mewujudnya kelancaran melihat pengguna jasa pelabuhan semakin
meningkat, maka penulis mengambil judul :
“PELAYANAN JASA PADA KANTOR SYAHBANDAR DAN
OTORITAS PELABUHAN TANJUNG TEMBAGA KELAS IV
PROBOLINGGO”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas agar tidak menyimpang dari tema,
judul dan tetap terfokus pada tema permasalahan, serta mengingat cakupan
obyek karya tulis ilmiah yang sangat luas, maka penulis membatasi pada
masalah sebagai berikut :
1.2.1. Pihak-pihak apa saja yang terkait dalam kegiatan pelayanan kapal dan
barang di pelabuhan Tanjung Tembaga ?.
1.2.2. Dokumen-dokumen apa saja dalam pelayanan jasa kepelabuhanan ?.
1.2.3. Bagaimana tata cara pelaksanaan pelayanan kapal tiba dan berangkat
di kantor KSOP ?.
1.2.4. Biaya-biaya apa saja yang dikeluarkan oleh Kantor KSOP
Tanjung Tembaga Probolinggo ?.
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penulisan
1.3.1. Tujuan Penulisan
Seperti yang penulis telah kemukakan diatas, penulis memiliki
beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu diantaranya :
a.Mengetahui pihak terkait dalam kegiatan pelayanan kapal dan
barang di pelabuhan TanjungTembaga.
b.Mengetahui dokumen-dokumen yang diperlukan/digunakan dalam
pelayanan jasa kepelabuhanan dikantor kesyahbandaran dan
-
4
otoritas pelabuhan kelas IV Probolinggo.
c. Untuk mengetahui tata cara pelaksanaan pelayanan kapal tiba dan
berangkat di kantor KSOP ?.
d. Untuk mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
kantor KSOP Tanjung Tembaga Probolinggo?
2. Kegunaan Penulisan
Dalam penulisan karya tulis diharapkan mempunyai nilai guna yang
sangat berarti, penulis mempunyai harapan sebagi berikut:
a. Dalam penulisan karya tulis ini diharapkan memberikan
masukan sebagai bahan evaluasi atas kegiatan yang selama ini
dilakukan dalam rangka meningkatkan aktifitasnya.
b. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program diploma
III ketatalaksanaan pelayaran niaga di STIMART “AMNI”
Semarang.
c. Sumbangan untuk memperbanyak kepustakaan bagi Civitas
Akademika sekolah tinggi maritime dan transport semarang.
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Penulis menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan
Masalah, Tujuan Penulisan, Kegunaan Penulisan, Metode
Pengumpulan Data dan Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini penulis menjelaskan pengertian pelabuhan, jenis-jenis
pelabuhan, fungi pelabuhan, fasilitas pelabuhan Tanjung Tembaga,
pengusaha pelabuhan dan pelaksana pelabuhan, fungsi Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Probolinggo.
-
5
BAB III METODELOGI PENELITIIAN
Jenis dan sumber data,dan metode pengumpulan data
BAB IV HASIL DANPEMBAHASAN
Dalam pembatasan masalah ini penulis menguraikan mengenai
masalah dalam penulisan karya tulis ini diantaranya pihak-pihak
yang terkait, dokumen-dokumen pelayanan jasa kepelabuhanan,
pelayanan kapal tiba, pelayanan bongkar/muat barang, tata cara
pelayanan keberangkatan kapal, tata cara pelayanan pengeluaran dan
penerimaan barang.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran-saran penulis dalam rangka
meningkatkan keefektifan dan efisiensi pada proses pelayanan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Pelabuhan
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan dengan
batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun
penumpang, dan bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh
kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran
dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra
dan antarmoda transportasi. (D.A. Lasse, 2012).
2.1.1.Jenis Pelabuhan
a.Pelabuhan Utama adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri dan internasional, alih muat angkutan
laut dalam negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan sebagai
tempat asal tujuan penumpang dan atau barang, serta angkutan
penyebrangan dengan jangkauan pelayanan antar provinsi.
b.Pelabuhan Pengumpul adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri
dalam jumlah menengah, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan
atau barang, serta angkutan penyebrangan dengan jangkauan pelayanan
antar provinsi.
c.Pelabuhan Penumpang adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri
dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan
pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan atau
barang, serta angkutan penyebrangan dengan jangkauan pelayanan dalam
provinsi.
-
7
Kegiatan dalam pengusahaan pelabuhan terdiri atas penyediaan dan/ atau
pelayanan jasa kepelabuhanan dan jasa terkait dengan kepelabuhanan yang
meliputipenyediaan dan/ atau pelayanan jasa kapal, penumpang dan
barang terdiri atas:
(1).Kegiatan pengusahaan di pelabuhan terdiri atas penyediaan
dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanan dan jasa terkait dengan
kepelabuhanan
(2).Penyedia jasa dan atau pelayanan jasa kepelabuhanan sebagai
mana dimaksud diatas meliputi penyediaan dan/ atau pelayanan jasa
kapal, penumpang, dan barang
(3).Penyedia jasa dan/ atau pelayanan jasa kapal, penumpang, dan
barang sebagaimana dimaksud terdiri atas :
a).Penyedia dan pelayanan jasa dermaga untuk bertambat
b).Penyedia dan pelayanan pengisian bahan bakar dan pelayanan
air bersih
c).Penyedia dan pelayanan naik turun penumpang dan kendaraan
d).Penyedia dan pelayanan jasa dermaga untuk pelaksanaan
bongkar muat
e).Penyedia dan pelayanan jasa gudang dan tempat penimbunan
barang, alat bongkar muat, serta peralatan pelabuhan
f).Penyedia dan pelayanan jsas terminal peti kemas, curah cair,
curah kering, Ro-Ro
g).Penyedia dan pelayanan jasa bongkar muat
h).Penyedia dan pelayanan pusat distribusi dan konsolidasi barang
i).Penyedia dan pelayanan jasa penundaan kapal
(4).Kegiatan jasa terkait dengan kepelabuhanan sebagaimana
dimaksud meliputi kegiatan yang menunjang kelancaran
operasional dan memberikan nilai tambah bagi pelabuhan.
Dalam pelabuhan tersebut terdapat terminal yang merupakan suatu
kolam sandar dan tempat kapal bersandar dan atau tambat, tempat
-
8
penumpukan, tempat menunggu naik turun penumpang, dan tempat
bongkar muat barang.
Dasar Hukum : Peraturan Pemerintah No.61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan.
2.1.2.Fungsi Pelabuhan
Fungsi Pelabuhan adalah sebagai tempat kapal bersandar, naik turun
penumpang, dan bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat
berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan
keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai
tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi.(Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan tanjung tembaga Kelas IV
Probolinggo)
2.1.3.Fasilitas Pelabuhan TanjungTembaga
a. Terminal penumpang 2 lantai dengan kapasitas penumpang 2000 (dua
ribu) Orang.
b. Pelampung Pengikat (mooring buoys).
c. Stasiun Radio Pantai (SROP).
d. Musholla.
e.Single Buoy Mooring (SBM).
f.Gudang.
g. Lapangan parkir dengan kapasitas tampung 150 (seratus lima puluh)
buah mobil.
h.Lapangan Penumpukan Konvensional.
-
9
2.1.4.Pengusaha Pelabuhan dan pelaksana pelabuhan
a..Badan Usaha Pelabuhan
(1).Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
(2).Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
(3).Badan Usaha Milik Sendiri (BUMS)
b.Pelaksana Pelabuhan
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan tanjung tembaga Kelas
IV Probolinggo.
2.1.5.Fungsi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan tanjung tembaga
Kelas IV Probolinggo
Berdasarkan keputusan menteri perhubungan nomor PM.36 tahun 2012
tentang kantorkesyahbandaran dan otoritas pelabuhan kelas IV
Probolinggo yang menetapkan probolinggo sebagai salah satu pelabuhan
dikawasan Barat Indonesia yang terletak di Provinsi JawaTimursebagai
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan tanjung tembaga kelas IV
Probolinggo. Adapun fungsi organisasi dan tata kerja Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan tanjung tembaga kelas IV
Probolinggo sebagaimana diatur dalam pasal 5 Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor.36 Tahun 2012 terdiri dari :
a.Bagian Tata Usaha
Tugas bagian tata usaha melaksanakan urusan keuangan, kepegawaian
dan umum, hukum dan hubungan masyarakat serta pelaporan kantor
kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan.
Bagian tata usaha membawahi dua sub bagian yaitu :
(1).Sub bagian kepegawaian dan keuangan
Sub bagian kepegawaian dan keuangan mempunyai tugas melakukan
urusan kepegawaian, pembinaan dan pengembangan jabatan
fungsional, pengelolaan urusan keuangan, pelaporan system akutansi
instansi (SAI) serta Pengelolaan Penerimaan Bukan Pajak (PNBP).
-
10
(2).Sub bagian umum dan hubungan masyarakat
Sub bagian umum dan hubungan masyarakat mempunyai tugas
melakukan urusan surat menyurat, kearsipan kerumahtanggaan dan
urusan umum pertimbangan dan bantuan hukum, serta hubungan
masyarakat, penyusunan dan sosialisasi peraturan kepelabuhanan.
b.Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal
Melaksanakan pemeriksaan, pengujian dan sertifikasi kelaik lautan,
keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dari kapal dan managemen
keselamatan kapal, serta penetapan status hukum kapal.
Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal membawahi dua seksi yaitu :
(1).Seksi status hukum kapal
Melakukan penyiapan bahan pengukuran, pendaftaran, balik nama,
hipotek dan surat tanda kebangsaan, penggantian bendera kapal serta
pemasangan tanda selar
(2).Seksi sertifikasi kapal
Melakukan pemeriksaan, penilikan rancangan bangunan kapal,
pengawasan pembangunan, perombakan dan docking kapal,
pemeriksaan dan pengujian nautis,teknis radio, elektronika kapal,
penghitungan dan pengujian stabilitas kapal, percobaan berlayar,
pengujian peralatan, verifikasi dan penyiapan bahan penerbitan
sertifikat keselamatan kapal, manajemen keselamatan dan
pencegahan pencemaran dari kapal, pembersihan tangki serta
perlindungan ganti rugi pencemaran.
c.Bidang Keselamatan Berlayar,Penjagaan dan Patroli
Bidang Keselamatan Berlayar,Penjagaan dan Patroli membawahi dua
seksi :
(1).Seksi keselamatan berlayar
Seksi keselamatn berlayar mempunyai tugas mempunyai tugas
-
11
melakukan penilikan pemenuhan persyaratan pengawaka kapal,
penyiapan bahan penerbitan dokumen kepelautan, perjanjian kerja
laut dan penyijilan awak kapal serta perlindungan awak kapal,
pelaksanaan pengawasan tertib bandar, pergerakan kapal (shifting),
pemanduan dan penundaan kapal di perairan pelabuhan dan tertib
berlayar, lalu lintas keluar masuk kapal, kapal asing, flag state
control dan pemenuhan persyaratan kelaiklautan kapal dan
penerbitan surat persetujuan berlayar.
(2).Seksi penjagaan,patroli dan penyidikan
Mempunyai tugas melakukan penjagaan, pengamanan, pengamanan
dan penerbitan embarkasi dan debarkasi penumpang di pelabuhan,
pengawasan kegiatan bongkar muat khusus, barang berbahaya,
pengisian bahan bakar serta limbah bahan berbahaya dan beracun,
pembangunan fasilitas pelabuhan serta pengerukan dan reklamasi,
patroli di perairan pelabuhan, pengawasan dan pengamanan terhadap
keselamatan kapal yang masuk dan keluar pelabuha, kapal sandar
dan berlabuh, penyiapan bahan koordinasi dan pemberian bantuan
pecarian dan penyelamatan (search and rescue /SAR),
penangulangan pencemaran laut serta pencegahan dan pemadaman
kebakarn di perairan pelabuhan, pengawasan kegiatan alih muat di
perairan pelabuhan, salvage dan pekerjaan bawah air, pelaksanaan
pemeriksaan dan verifikasi system keamanan kapal dan fasilitas
pelabuhan, penyiapan bahan pemeriksaan pendahuluan pada
kecelakaan kapal, serta pelaksanaan penyidikan tindak pidana
dibidang pelayaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan
d.Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan
Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan tiga seksi
yaitu :
(1).Seksi lalu lintas dan angutan laut
-
12
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengaturan
pengendalian dan pengawasan kegiatan lalu lintas dan angkutan laut,
tenaga kerja bongkar muat, pengawasan kegiatan keagenan dan
perwakilan perusahaan angkutan kapal asing, penjamin kelancaran
arus barang, keamanan dan ketertiban di pelabuhan, pengaturan dan
penyelenggaraan lalu lintas kapal keluar/ masuk di pelabuhan
melalui pemanduan kapal, penyiapan bahan evaluasi penerapan
standar penggunaan peralatan kegiatan bongkar serta tenaga kerja
bongkar muat.
(2).Seksi perencanaan dan pembangunan
Mempunyai tugas penyiapan bahan penyusunan rencana induk
pelabuhan, rencana dan program pembangunan serta pemeliharaan
sarana dan prasarana pelabuhan, penjaminan dan pemliharaan
kelestarian lingkungan di pelabuhan, program pembangunan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan jasa kepelabuhanan
yang belum disediakan oleh Badan Usaha Pelabuhan serta
penyusunan konstruksi fasilitas pokok pelabuhan dan fasilitas
penunjang pelabuhan, pelaksanaan pengawasan penggunaan lahan
daratan dan perairan pelabuhan serta daerah lingkungan kerja dan
daerah lingkungan kepentingan pelabuhan, serta penetapan dan
evaluasi standar kinerja operasional pelayanan jasa.
(3).Seksi bimbingan usaha dan jasa kepelabuhanan
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengaturan,
pengendalian, pengawasan, fasilitas dan operasional pelabuhan,
penggunaan, pengunaan lahan daratan dan perairan di pelabuhan,
pemberian rekomendasi persetujuan lokasi pelabuhan, pengelolaan
terminal untuk kepentingan sendiri serta peningkatan kemampuan
terminal dan operasional pelabuhan 24 (dua puluh empat) jam
penyusunan pemberian konsesi, atau bentuk lainnya kepada Badan
-
13
Usaha Pelabuhan serta penyedia dan atau pelayanan jasa
kepelabuhanan yang belum disediakan oleh Badan Usaha Pelabuhan,
penyusunan dan pengusulan tarif pengunaan daratan dan atau
perairan, fasilitas pelabuhan serta jasa kepelabuhanan, analisa dan
evaluasi pembangunan penahan gelombang, alur pelayaran, jaringan
jalan, dan sarana bantu navigasi pelayanan serta sarana dan prasarana
pelayanan jasa kepelabuhanan yang diperlukan oleh pengguna jasa
yang belum disediakan oleh Badan Usaha Pelabuhan dan
penyusunan system dan prosedur pelayanan jasa kepelabuhanan dan
angkutan diperairan serta penyediaan dan pengelolaan system
informasi angkutan di perairan dan system informasi pelabuhan.
2.2. Gambaran umum pelabuhan tanjung tembaga
2.2.1.Profil Pelabuhan Tanjung Tembaga
Nama Pelabuhan : Pelabuhan Tanjung Tembaga
Lokasi Pelabuhan : JL.TANJUNG TEMBAGA Probolinggo –
Jawa Timur – 67218, Telp. (0335) 426648,
Fax. (0335) 421685, email:
Jenis Pelabuhan : Nasional
Batas-batas Pelabuhan
a. Garis dari tanda markah Pelabuhan Timur ke Ujung Barat
Pulau Ketapang
b. Garis dari ujung barat Pulau Ketapang ke Karang Katen
c. Garis dari Karang Katen ke tanda markah Pelabuhan sebelah
barat
d. Garis Pantai
Luas Wilayah pelabuhan
a. Daratan : 20.30 Ha
b. Perairan : 207.57 Ha
-
14
Tahun Pembangunan : 1992 (Dermaga Lama)
Tahun Beroperasi : 1999 (Dermaga Lama)
Letak Geografis : 070 - 43’ - 10” LS/113
0 - 13’ - 00” BT
2.2.2.Struktur Organisasi Kantor Kesyahbandar dan Otoritas Pelabuhan
tanjung tembaga Kelas IV Probolinggo
Susunan organisasi di kantorkesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan tanjung tembaga Kelas IV Probolinggo terdiri dari:
a.Bidang Tata Usaha
Bidang Tata Usaha dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :
(1).Sub bagian kepegawaian dan keuangan
(2).Sub bagian umum dan hubungan masyarakat
b.Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal
Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal membawa 2 (dua)
seksi yaitu :
(1).Seksi status hukum kapal
(2).Seksi sertifikasi kapal
c.Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan,dan Patroli
Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan,dan Patroli membawahi
2 (dua) seksi :
(1).Seksi keselamatan belayar
(2).Seksi penjagaan, patroli, dan penyidikan
d.Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhaan
Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhaan
membawahi 3 (tiga) seksi yaitu :
(1).Seksi lalu lintas dan angkutan laut
(2).Seksi perencanaan dan pembangunan
(3).Seksi bimbingan usaha dan jasa kepelabuhanan
-
15
Adapun skema struktur organisasi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan tanjung tembaga Kelas IV Probolinggo
No.gambar 1 Judul Struktur organisasi
Sumber : Kantor KSOP kelas IV Probolinggo tahun 2016
Urusan Tata Usaha
KARNO, SH
SUB SEKSI S.H & S.kapal
JUDI SUGIARTO, SH
SUB SEKSI
LALA&Kepelabuhanan
BAMBANG SUGIARTO, S.IP
SUB SEKSI Keslamatan
Berlayar
EKO YULIADI, SH
JABATAN FUNGSIONAL
1. ENY SUMARTININGSIH
2. DEWI NOVITA
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Kelas IV Probolinggo
SOEDARJOKO, SH
-
16
2.2.3.Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan
1. Terminal Penumpang :
a.Terminal penumpang 2 lantai dengan kapasitas penumpang 2000
Orang, terdiri dari :
Luas Lantai I : 1.226,71 M²
Luas Lantai II : 985,13 M²
b.Pelampung Pengikat (mooring buoys)
c.Stasiun Radio Pantai (SROP)
d.Musholla
e.Single Buoy Mooring (SBM)
f.Gudang
g.Lapangan parkir dengan kapasitas tampung 150 buah mobil
Dengan didukung Keamanan Pelabuhan 24 Jam Baik dari unsur
KP3, KPLP, dan Satuan Pengamanan Pelabuhan
2.2.4.Dermaga dan terminal
Adapun jenis dari terminal sebagaimana dimaksud terbagi 2 (dua)
jenis yaitu :
a.Terminal Khusus adalah terminal yang terletak di luar Daerah
Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan
yang merupakan bagian dari pelabuhan terdekat untuk melayani
kepentingan sendiri sesuai dengan usaha pokoknya.
b.Terminal Untuk Kepentingan Sendiri adalah terminal yang terletak
di dalam Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan
Kepentingan Pelabuhan yang merupakan bagian dari pelabuhan
untuk melayani kepentingan sendiri sesuai dengan usaha pokoknya.
Terminal khusus dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri dibangun
dan di operasikan hanya bersifat menunjang kegiatan pokok
-
17
Perusahaan. Pembangunan pelabuhan hanya bertujuan menunjang
usaha pokok dari perusahaan tersebut diantaranya
Pertambangan,Energi, Kehutanan, Pertanian, Perikanan, Industri,
Pariwisata, Dok dan galangan kapal.
Dilihat dari penempatan lokasi terdapat perbedaaan yang mendasar
dari terminal khusus dan terminal untuk kepentingan sendiri.
Terminal khusus terletak di luar lingkugan daerah kerja dan daerah
lingkungan kepentingan pelabuhan, sehingga untuk itu terminal
khusus tersebut menjadi bagian dari suatu pelabuhan terdekatnya.
Sedangkan terminal untuk kepentingan sendiri terletak di dalam
daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan
pelabuhan, dengan demikian maka terminal untuk kepentingan
sendiri menjadi satu kesatuan dengan pelabuhan yang dimaksud.
2.2.5.Kondisi Alur
Untuk menunjang kegiatan Angkutan Laut &Kepelabuhanantersedia
:
a. Alur Pelayaran
(1).Panjang Alur Pelayaran : 3,5 Mil
(2).Lebar Alur Pelayaran : 0,5 Mil
(3).Kedalaman Alur Minimum (LWS) : 20 Meter
b Kolam Pelabuhan
(1).Luas kolam Pelabuhan : 93,3 Ha
(2).Kedalaman (LWS) : 14 – 15 Meter
c. Tempat Berlabuh
(1).Untuk Kapal Tengker :
00⁰-53’-00’’ LS dan 131⁰-10’-00”BT
-
18
(2).Untuk Kapal Niaga :
00⁰-51’-12’’LS dan 131⁰-13’-12’’BT
00⁰-01’-12’’LS dan 131⁰-14’-00’’BT
00⁰-51’-12’’LS dan 131⁰-13’-12’’BT
00⁰-52’-24’’LS dan 131⁰-13’-12’’BT
00⁰-52’-24’’LS dan 131⁰-13’-12’’BT
d.Lingkungan Kerja Pelabuhan
(1).Luas Daerah Kerja Pelabuhan : 9.0Ha
(2).Luas Daerah Kepentingan Pelabuhan : 29,30 Ha
(3).Luas Daerah Kolam Pelabuhan : 11.061 Ha
(4).Luas Daerah Perairan : 107.570 Ha
(5).Kedalaman Kolam : 14–15 M
(6).Konstruksi : Beton
(7).Kapasitas
a).Lapangan Penumpukan : 18.430 M²
b).Gudang : 1.000 M²
c).Terminal Penumpang : 2.554 M²
d).Bengkel : 900 M²
e).Mobil PMK (fire truk) : 2 unit
f).Sumber Air Bersih PDAM : 400Ton/Jam
g).Bunker BBM (Bungker Oli) : 100 Ton/Jam
h).Jam Operasional Kerja : 24 Jam / 7 Hari
i).Pemilik : Direktorat Jendral
Perhubungan Laut
-
19
2.2.6.Misi Pelabuhan Tanjung Tembaga
a.Pelabuhan Wilayah Probolinggo yang terintegrasi
b.Asistensi Pengelolaan dan Pengembangan Pelabuhan Sekitar
(PLTU Paiton, P. Ketapang, dll)
c.Menjadi Pusat Konsolidasi Barang dan Petikemas (Terminal
Petikemas Jawa Timur) – Mengurangi Biaya Logistik
d.Pemisahan dermaga Kapal Penumpang dan Kapal Cargo
(Optimalisasi Dermaga Perikanan Nusantara ex Usaha Mina)
e.Dedicated Berth untuk Kapal Wisata dan Antar Pulau
-
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
3.1.1.Jenis Data
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalaah kualitatif
dan kuantitatif:
a. Data Kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata
verbal bukan dalam bentuk angka.Yang termasuk data
kualitatif dalam penelitian ini adalah gambaran umum obyek
penelitian, meliputi sejarah singkat berdirinya perusahaan,
profil perusahaan, letak geografis perusahaan, Visi dan Misi
perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan
b. Data Kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau
dihitung secara langsung, yang berupa informasi atau
penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk
angka.Dalam hal ini data kuantitatif yang diperlukan adalah:
data jumlah muatan batu bara, dan harga barang dalam
invoice.
3.1.2.Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek
dari mana data dapat diperolehDalam penelitian ini penulis
menggunakan dua sumber data yaitu :
a. Sumber Data Primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh
peneliti (atau petugasnya) dari sumber pertamanya. Adapun yang
b. Sumber data Sekunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan
oleh peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama Dapat juga
dikatakan data tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen. Dalam
penelitian ini, dokumentasi merupakan sumber data sekunder
-
21
3.2.Metode Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penulisan karya tulis ini,menggunakan beberapa
metode atau cara kerja pengumpulan data. Metode yang digunakan dalam
melaksanakan penulisan adalah:
a.Pengamatan (Observasi)
Adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung
terhadap objek yang diamati serta dari kejadian langsung secara
sistematis. (Paulus,2015)
b.Wawancara (Interview)
Metode ini dengan wawancara langsung kepada narasumber dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan.Pertanyaan tersebut dapat
diajukan kepada pejabat teras,pimpinan,staf,karyawan atau pelaksana
laporan yang sesuai dengan bidangnya. (Romi, 2015)
c.Metode Literatur/Pustaka
Adalah pengumpulan data dengan referensi berupa jalan studi pustaka
atau dari buku-buku catatan ataupun arsip-arsip yang mendukung.
(Teresia,2015)
-
22
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Diskripsi Obyek Penelitian
Prosedur pelayanan jasa kepelabuhan kantor ksyahbandaran dan otoritas
pelabuhan tanjung tembaga kelas IV Probolinggo dalam penanganan
prosedur KSOP, pihak-pihak yang terkait,tata cara pelayanan jasa
kapal,tata cara keluar masuk barang,dokumen-dokumen.
Dari pihak agen pelayaran meminta jasa untuk pelayanan kapal yang
diageninya dan selanjutnya dari KSOP meminta semua dokumen-dokumen
kapal yang akan diproses yang dan dari pihak KSOP mengeluarkan surat-
surat ijin dan biaya harus dibayarkan oleh pihak yang bersangkutan demi
kelancaran administrasi agar sesuai dengan aturan-aturan yang sudah
ditetapkan oleh pihak kementrian perhubungan.
-
23
4.2.Pembahasan
4.2.1.Pihak – Pihak yang Terkait
Dalam pelaksanaan pelayanan jasa kepelabuhanan di Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan tanjung tembaga kelas
IV Probolinggo ada beberapa pihak yang terkait guna kelancaran
sistem dan prosedur pelayanan jasa kepelabuhanan terlaksana
dengan teratur,tertib dan terciptanya suatu kelancaran pelayanan
bagi penyedia jasa maupun pengguna jasa sesuai tugas dan
fungsi dari masing-masing pihak, beberapa pihak yang terkait
dalam pelaksaan kegiatan tersebut diantaranya:
a.Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan adalahUnit
Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Perhubungan
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Jenderal Perhubungan Laut mempunyai Tugas
Melaksanakan Pengawasan, dan Penegakan hukum di bidang
Keselamatan dan keamanan Pelayaran, koordinasi kegiatan
Pemerintahan di pelabuhan serta pengaturan, Pengendalian
dan Pengawasan kegiatan kepelabuhanan pada pelabuhan
yang diusahakan secara komersil.
b.Badan Usaha Pelabuhan diantaranya BUMN/BUMD/BUMS
yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan pengusahaan
pelabuhan.
-
24
c.PPSA (Pusat Pelayanan Satu Atap) adalah Perangkat Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan untuk memadukan
kegiatan pelayanan, apabila terjadi hambatan operasi kegiatan
pelayanan di pelabuhan bersama –sama dengan instansi lain
dan unit kerja yang bersangkutan di lingkungan kerja daerah
pelabuhan.
d.Perusahaan Bongkar Muat Barang (PBM) adalah Perusahaan
yang secara khusus berusaha di bidang bongkar muat dari dan
ke kapal, baik dari dan ke gudang Lini I maupun langsung ke
alat angkut.
e.Peruhaan Pelayaran / Pemilik Kapal adalah Perusahaan yang
bergerak di bidang penyelenggaraan angkutan melalui laut
dengan mempergunakan kapal sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
f.Agen (Keagenan) adalah Perusahaan Pelayaran yang di tunjuk
oleh Perusahaan Pelayaran lainnya untuk mewakili segala
kepentingan di Pelabuhan.
g.Nahkodasebagai Pemimpin Kapal.
h.Stasiun Radio Pantai sebagai penerima berita dari nahkoda
sebelu kapal sandar.
i.Ekpedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) / Jasa Pengurusan
Trasportasi (JPT) adalah Perusahaan yang melakukan
-
25
pengurusan dokumen-dokumen dan pekerjaan yang
menyangkut penerimaan / penyerahan muatan di Pelabuhan.
j.Instansi Terkait adalah Instansi Pemerintah lainnya yang ada
kaitan kerja di lingkungan Pelabuhan.
4.2.2.Dokumen -Dokumen Pelayanan Jasa Kepelabuhanan
Dokumen-dokumen yang harus disertakan pada saat pengurusan jasa
kepelabuhanan pada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
tanjung tembaga kelas IV Probolinggo adalah:
a.Dokumen – dokumen pemasukan barang
(1).Shipping Order
(2).Resi Muat
(3).Packing List
(4).Pemberitahuan Ekspor Barang
b.Dokumen pengeluaran barang
(1).Konosemenatau Bill Of Lading ( B/L)
(2).Cargo Manifest
(3).Invoice
(4).Delivery Order
(5).Packing List
(6).Pemberitahuan Impor Barang
(7).Karantina Pertanian
-
26
c.Dokumen pelayanan kedatangan dan keberangkatan kapalAngkutan
laut luar negeri
(1).Laporan Kedatangan dan keberangakatan kapal
(2).Memorandum
(3).Pemberitahuan Keagenan Kapal Asing
(4).Agency Agreement & Sub Agent
(5).Status Liner / Principal
(6).Deviasi Luar Negeri
(7).Cargo Manifest / Manifest Penumpang
(8).CAIT (Clearence Approval Indonesian Teritory)
d.Dokumen pelayanan kedatangan dan keberangkatan Angkutan laut
dalam negeri dan khusus
(1).Laporan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal
(2).Memorandum
(3).Rencana Pola Trayek Liner / Tramper
(4).Surat penunjukan Keagenan / Sub Agen
(5).Deviasi / Omisi
(6).Cargo Manifest / Manifest Penumpang
(7).Voyage Report
(8).Ops. KapalMilik / Charter
e.Dokumen pelayanan kedatangan dan keberangkatan Pelayaran Rakyat
(1).Laporan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal
(2).Memorandum
-
27
(3).Trayek Liner / Tramper
(4).Surat penunjukan Keagenan / Sub Agent
(5).DokumenMuatan( manifest )
(6).Voyage report
f.Rencana kegiatan bongkar muat
(1).Penunjukan Perusahaan Bongkar Muat
(2).Manifest bongkar
(3).Daftar rencana muat
4.2.3.Pelayanan kapal tiba dan kapal berangkat
1.Pelaksanaan Pelayanan Kapal Tiba
Pelaksanaan sistem dan prosedur pelayanan kapal tiba di Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhantanjung tembaga kelas IV
Probolinggo dimulai dari Perusahaan pelayaran melaporkan kepada
perwira penilik seksi lalu lintas angkutan laut dan kepelabuhanan
dengan membawa persyaratan legalitas operasi kapal sesuai dengan
jenis angkutan laut apabila sudah lengkap diperiksa oleh kepala
seksi selanjutnya di berikan kepada petugas register untuk setujui
atau dibubuhi tanda tangan oleh kepala bidang lalu lintas angkutan
laut, kapal siap disandarkan sesuai dengan alokasi penyandaran
yang telah di tetapkan pada saat pelaksanaan rapat PPSA. Adapun
sebelum pengurusan di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhantanjung tembaga kelas IV Probolinggo yang dilakukan
-
28
oleh masing-masing pihak terkait sesuai dengan Sistem dan
prosedur pelayanan kapal tiba pada pelabuhan Tanjung Tembaga
adalah:
a.Tugas Nahkoda
(1).Paling lambat 3 x 24 jam sebelum kapal tiba di pelabuhan,
Nakhoda mengirimkan Berita Rencana Kedatangan dan
Keberangkatan Kapal (ETA dan ETD ) kepada pemilik /
agen di Probolinggo, via Stasiun Radio Pantaiatau Kantor
Pos / Telkom (Master Cable atau surat pemberitahuan
lainnya yang resmi) Di dalam berita rencana kedatangan
dan keberangkatan tersebut, Nakhoda agar menjelaskan
rencana kegiatan kapal selama di pelabuhan yang meliputi :
a) Nama Kapal/ nama panggilan
b) Isi kotor dan jenis kapal
c) Bendera kapal
d) Panjang kapal (LOA)
e) Draft (Actual dan Maximum)
f) Jumlah dan Kebangsaan ABK serta penumpang diatas
kapal
g) Jumlah dan jenis muatan (bongkar / muat), serta
penempatannya diatas kapal termasuk keadaan – keadaan
khusus muatan.
-
29
h) Alat-alat bongkar muat khusus yang di perlukan dari
daratan
i) Air Tawar, bahan banker, dan perbekalan lainnya yang
diminta
j) Rencana tiba dan rencana berangkat (ETA, ETD)
k) Pelabuhan tolak dan pelabuhan tujuan berikutnya
(1).Hal-hal lain yang dianggap perlu oleh Nakhoda
(2).Paling lambat 2 x 24 jam, sebelum kapal tiba di pelabuhan ,Nakhoda
mengirim berita kepada pemilik barang / agen untuk diteruskan
kepada yang berkepentingan tentang koreksi-koreksi atau
perubahan-perubahan yang dianggap perlu.
(3).Paling lambat 6 jam sebelum kapal tiba di pelabuhan , Nakhoda
mengirimkan berita kepada pemilik / agen untuk diteruskan kepada
Instansi terkait khsusnya Kepanduan (bila wajib pandu) tentang
perubahan-perubahan jam tiba dan jam naik Pandu (bila ada
perubahan dari rencana semula).
(4).Setibanya kapal di perairan Bandar, Nakhoda wajib melayarkan
kapalnya keposisi yang ditentukan oleh Adpel (posisi dimaksud
dapat diketahui melalui pemilik /agen, Bidang Gamat atau
Kepanduan dengan pesawat VHF CH : 12,13 dan 16 khususnya
untuk kapal wajib pandu);
-
30
Catatan
i.Untuk pertimbangan Kantor Kesehatan Pelabuhan di dalam Master
Cable, Nakhoda perlu memberikan keterangan tentang kesehatan
ABK, penumpang secara umum diatas kapal dan khususnya
tentang Karantina.
ii. Apabila kapal masuk di Pelabuhan Tanjung Tembaga karena
keadaan darurat / Emergency, Nakhoda wajib melaporkannya ke
KSOP up. Bidang Gamat pada kesempatan pertama.
b.Tugas Stasiun Radio Pantai
Meneruskan Master Cable atau Surat Pemberitahuan dari Nakhoda
kepada Pemilik / Agen dan bila diperlukan ke Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas PelabuhanBidang LaluLintas dan Angkutan, dan Usaha
Kepelabuhanan (atas persetujuan Nakhoda).
c.Tugas pemilik kapal / Agen
(1).Atas dasar Master Cable atau Surat Pemberitahuan dari Nakhoda,
Pemilik / Agen mengadakan persiapan serta menyusun rencana
operasional kapal di pelabuhan.
Persiapan dan rencana operasional tersebut meliputi :
a) Waktu dan tempat Pandu naik ke atas kapal.
b) Waktu dan tempat pemeriksaan oleh Instansi-instansi yang
berkepentingan.
-
31
c) Waktu dan tempat sandar serta jadwal isi bahan bakar, air tawar
dan pergerakan-pergerakan kapal yang diperlukan;
d) Jadwal kegiatan bongkar muat barang, Embarkasi dan Debarkasi
penumpang.
e) Menyiapkan Stowage Plan, Cargo List, Hatch Plan dan lain-lain.
f) Menyiapkan perlengkapan dan peralatan bongkar muat yang
dibutuhkan (Sesuai permintaan Nakhoda).
g) Hal-hal lain yang dianggap perlu.
(2).Paling lambat 2 x 24 jam sebelum kapal tiba di pelabuhan, pemilik atau agen
menyampaikan;
a).Surat Pemberitahuan Rencana Kedatangan dan Keberangkatan Kapal
(bentuk PKK) kepada :
- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Probolinggo
(lampiran Cargo Manifest dan Rencana Operasional kapal di
pelabuhan)
- Kesehatan Pelabuhan (Lampiran Master Cable tentang Kesehatan
kapal kalau ada)
- Bea danCukai (kapal dari luar negeri)
- Imigrasi (kapal dari luar negeri dan dalam Negeri, kapal dengan
ABK/penumpang asing)
- Tembusan kepada Karantina Hewan, Tumbuhan dan Ikan apabila
terdapat muatan atau bongkaran berupa komoditas pertanian,hewan
atau ikan ( Untuk Kapal Asing )
-
32
b).Permintaan tempat tambat / dermaga, dan pelabuhan Jasa Pelabuhan
serta pelayanan Pandu kepada PT. PELINDO
c).Pemberitahuan Kedatangan kapal kepada Pemilik barang / EMKL
d).Surat permintaan pengisian bahan bakar kepada Pertamina
(3).Paling lambat 1 x 24 jam sebelum kapal tiba di pelabuhan, pemilik atau
agen agar;
a) Menyampaikan permohonan ijin gerakan kapal kepada Kantor
kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
b) Menyelesaikan semua urusan-urusan pelayanan kapal tiba kepada
Instansi terkait ataupun kepada unsur-unsur pelayanan jasa lainnya
(termasuk penunjukan Perusahaan Bongkar /Muat)
c) Bila ada hambatan / permasalahan pelayanan operasional
melaporkannya kepada PPSA, untuk dibahas pada rapat koordinasi
PPSA, sehingga pada waktu kapal tiba di pelabuhan dapat langsung
mengadakan kegiatan sesuai rencana
(4).Paling lambat 6 (enam) jam sebelum kapal tiba di pelabuhan,
pemilik/agen memberitahukan Kepanduan dan instansi yang langsung
memberikan pelayanan tentang perubahan jam tiba;
(5).Pada saat kapal akan tiba di pelabuhan, pemilik / agen ;
a).Menghubungi petugas-petugas Instansi / unsur-unsur terkait langsung
untuk pelayanan kapal sandar / bertambat (Pandu dll)
b).Memberitahukan kepada Nakhoda tentang posisi berlabuh jangkar /
bertambat kapal yang ditentukan.
-
33
(6).Setelah kapal sandar atau pada posisi sebagai mana mestinya, pemilik atau
agen agar;
a).Menghubungi Nakhoda guna keperluan pemeriksaan oleh Instansi–
instansi yang berkepentingan sesuai fungsi teknisnya masing-masing.
b).Menyerahkan Warta Kapal untuk diisi Nakhoda dan kemudian
menyerahkan kepada Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan
Patroli untuk diteliti.
c).Menerima surat-surat kapal / dokumen-dokumen kapal untuk
diserahkan terlebih dahulu ke seksi Marine Inspector dan disimpan di
Kantor KSOP Bidang Keselamatan Berlayar (bentuk memorandum).
d.Tugas Badan Usaha Pelabuhan
(1).Atas dasar permintaan pemilik/agen BUP (PT. PELINDO)
mengadakan persiapan-persiapan antara lain :
a) Floting tempat sandar Kapal sesuai jenis kapal / jenis muatan
b) Menyiapkan fasilitas dermaga serta fasilitas Pemanduan kapal
termasuk Petugas Kepanduan.
(2).Paling lambat 1 x 24 jam sebelum kapal tiba di pelabuhan, BUP (PT.
PELINDO) menyampaikan pemberitahuan tempat sandar kapal dan
Petugas Pandu kepada Pemilik / agen dan KSOP.
(3).Pada waktu kapal tiba di pelabuhan, Pandu melaksanakan pemanduan
sesuai jadwal yang ditentukan oleh Nakhoda / Pemilik atau agen;
-
34
(4).pandu menyampaikan Laporan pelaksanaan Pemanduan kepada
KSOP Up. Bidang Keselamatan Berlayar;
(5).Menghadiri rapat PPSA, apabila adakaitanpermasalah pelayanan
operasional dengan PT. PELINDO.
e.Tugas kesehatan pelabuhan
(1).Setelah menerima Pemberitahuan Rencana Kedatangan dan
Keberangkatan Kapal, Kesehatan Pelabuhan mengadakan persiapan-
persiapan seperlunya.
(2).Paling lambat 1 x 24 jam sebelum kapal tiba di pelabuhan, Kesehatan
Pelabuhan memberitahukan Pemilik/Agen, apakah kapal dapat
langsung sandar atau terlebih dahulu dilaksanakan pemeriksaan
sebelum sandar.
(3).Pada waktu kapal tiba di Pelabuhan, Kesehatan Pelabuhan akan
melaksanakan pemeriksaan sebagai berikut ;
(4).Apabila kapal datang dari Luar Negeri maka dikatakan daerah
terjangkit, sehingga pemeriksaan dan penelitian dokumen dan
Kesehatan ABK serta Penumpang dilaksanakan di daerah Karantina. (
UU No. 1 Tahun 1962 dan IHR 2005 )
(5).Apabila kapal datang dari Pelabuhan daerah Indonesia maka
pemeriksaan dan penelitian dokumen Kesehatan ABK dan
Penumpang dilaksanakan setelah kapal sandar atau setelah kapal
-
35
berada pada posisi sebagaimana mestinya. Tetapi apabila kapal yang
memberikan isyarat Karantina tidak boleh langsung sandar.
(6).Apabila diatas kapal di temukan faktor resiko kesehatan maka kapal
harus dilakukan tindakan karantina yaitu fumigasi, desinseksi,
disinfeksi dan dekontaminasi
(7).Menghadiri rapat PPSA (apabila ada kaitan permasalahan dengan
Kesehatan pelabuhan)
f.Tugas Imigrasi
(1).Setelah menerima Pemberitahuan Rencana Kedatangan dan
Keberangkatan Kapal, Agency harus melaporkan 2x24 jam untuk Non
Reguler dan 6 Jam untuk Reguler Imigrasi akan mengadakan
persiapan-persiapan seperlunya.
(2).Pada waktu kapal tiba di pelabuhan, Imigrasi akan melaksanakan
Pemeriksaan keimigrasian sebagai berikut:
a) Meneliti dokumen-dokumen keimigrasian ABK Asing dan
Penumpang Asing yang berada di atas kapal Indonesia setelah
kapal bertambat atau setelah kapal pada posisi sebagaimana
mestinya.( bisa di laksankan pemeriksaan di atas kapal dalam Dlkp
dan DLKr maupun di darat, di area imigrasi di pelabuhan tempat
pemeriksaan Imigrasi)
-
36
b) Meneliti dokumen-dokumen keimigrasian ABK dan Penumpang
Kapal Asing, setelah kapal bersandar atau setelah kapal pada posisi
sebagaimana mestinya.
c) Pejabat Imigrasi mengeluarkanIzin tinggalsesuai ketentuan yang
berlaku.
d) Apabila ada permasalah Keimigrasian yang menyangkut ABK dan
Penumpang, Pejabat Imigrasi akan memberitahukan kepada
Nakhoda atau Pemilik/Agen
e) Menghadiri rapat PPSA (apabila ada kaitan masalah dengan imigrasi)
g.Tugas Bea dan Cukai
(1).Pengangkut yang sarana pengangkutnya akan datang dari luar Daerah
Pabean atau dalam Daerah Pabean yang mengangkut Barang impor,
Barang ekspor dan / atau barang asal Daerah Pabean yang diangkut ke
dalam Daerah Pabean lainnya melalui luar daerah Pabean, wajib
menyerahkan pemberitahuan berupa Rencana Kedatangan Sarana
Pengangkut (RKSP) kepada Pejabat di setiap
(2).Kantor Pabean yang akan disinggahi, paling lambat 24 (dua puluh
empat) jam sebelum kedatangan Sarana Pengangkut.
(3).Menerima BC.1.0 (RKSP) dari pengangkut / agen pelayaran paling
lambat 24 jam sebelum kapal tiba.
-
37
(4).Menerima daftar muatan barang yang dicantumkan dalam manifes
sebelum dilakukan pembongkaran, walaupun pada saat masuk tidak
mengangkut barang impor.
(5).Melakukan pemeriksaan sarana pengangkut (boatzoeking) yang
datang dari luar daerah pabean atau dalam daerah pabean yang
mengangkut barang impor atau ekspor.
(6).Melaksanakan fungsi pengawasan sesuai tugas dan fungsi Bea dan
Cukai
h.Tugas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
(1).Setelah menerima Pemberitahuan Rencana Kedatangan dan
Keberangkatan Kapal, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan bidang lalu lintas angkutan laut dan Usaha Kepelabuhanan
mengadakan persiapan-persiapan seperlunya.
(2).Paling lambat 1x24 jam sebelum kapal tiba di pelabuhan :
a) Mengadakan rapat koordinasi PPSA dengan unsur yang terkait
langsung untuk membahas permasalahan/ hambatan pelayanan
opersional (bila ada), rapat dipimpin oleh Ketua PPSA.
b) Mengeluarkan Izin Gerakan Kapal sesuai permintaan pemilik/agen
dan sekaligus memberitahukan kepada Nakhoda melalui
pemilik/agen posisi berlabuh jangkar /tempat sandar kapal
(dikeluarkan oleh Bidang Keselamatan Berlayar).
-
38
(3).Setelah kapal tiba di pelabuhan, KSOP Up. Bidang Keselamatan
Berlayar memberikan petunjuk-petunjuk seperlunya kepada petugas
Pandu yang sedang memandu;
(4).Kantor kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan bidang Lalu lintas
angkutan laut dan Usaha Kepelabuhan Menilik Kelengkapan dokumen
pendukung Kegiatan Kapal yang diserahkan oleh agen kapal paling
lambat 1x24 jam sebelum kapal tiba diantaranya:
- SIUPAL, SIOPSUS, SIUPPERLA
- Spesifikasi Kapal
- Ijin Penggunaan Kapal Asing(IPKA)
- Rencana Pola Trayek (RPT)
- Pemberitahuan Keagenan Kapal Asing (PKKA) khusus untuk kapal
berbendera Asing
- Pemberitahuan Pengoperasian Kapal Milik / Charter (PPKM/C)
untuk kapal berbendera RI yang ke / dari Luar Negeri
- Surat Penunjukan Keagenan atau Agency Agreement dari Owner
atau general agen
- Ship Particular / Surat Ukur Kapal (Untuk kapal yang pertama kali
sandar di Pelabuhan)
- CAIT (Clearance Approval For Indonesia Teritory)
- Cargo manifest Bongkar
- Memorandum Kedatangan / Keberangkatan Kapal
- Dokumen lain dari instansi terkait (untuk muatan tertentu).
-
39
(5).Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Bidang Keselamatan
Berlayar menerima Warta Kapal dan Surat-surat kapal dari Pemilik /
Agen setelah kapal sandar atau setelah kapal berada pada posisi
sebagaimana mestinya
(6).Pada waktu menerima warta kapal /Surat-surat kapal, Bidang
Keselamatan Berlayar akan memberikan petujuk-petunjuk seperlunya
kepada Pemilik/Agen tentang hal-hal yang berkaitan dengan dokumen
kapal (bentuk memorandum).
2.Pelaksanaan Pelayanan Keberangkatan Kapal
Pelaksanaan sistem dan prosedur pelayanan keberangkatan kapal di Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhantanjung tembaga kelas IV Probolinggo
dimulai dari Perusahaan pelayaran melaporkan kepada perwira penilik seksi
lalu lintas angkutan laut dan kepelabuhanan dengan membawa persyaratan
legalitas operasi kapal sesuai dengan jenis angkutan laut apabila sudah
lengkap diperiksa oleh kepala seksi selanjutnya di berikan kepada petugas
register untuk setujui atau dibubuhi tanda tangan oleh kepala bidang lalu
lintas angkutan laut, Segera setelah selesai pembongkaran atau pemuatan
barang, PBM/EMKL/Pemilik Barang menyelesaikan jasa-jasa pelabuhan
kepada PT. Pelindo dan Instansi terkait lainnya. Adapun sebelum pengurusan
di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhantanjung tembaga kelas IV
Probolinggo yang dilakukan oleh masing-masing pihak terkait sesuai dengan
-
40
Sistem dan prosedur pelayanan keberangkatan kapal pada pelabuhan Tanjung
Tembaga adalah:
a.Tugas Pemilik Kapal / Agen
(1).Dalam Waktu 1 x 24 jamsebelum kapal berangkat, Pemilik
Kapal/Agen melaksanakan persiapan-persiapan keberangkatan kapal
antara lain : pengurusan dokumen-dokumen kapal dan ABK,
dokumen-dokumen muatan termasuk penyelesaian jasa-jasa
pelabuhan kepada BUP (PT. Pelindo) kecuali kondisi urgent.
(2).Dalam waktu 1 x 24 jam sebelum kapal berangkat, Pemilik
Kapal/Agen boleh mengajukan permohonan Port Clereance Out
kepada Kesehatan Pelabuhan, Imigrasi, Syahbandar dan Bea Cukai,
khususnya kapal yang melakukan Perdagangan Luar Negeri.
(3).Paling lambat 3 jam sebelum kapal berangkat, Pemilik Kapal / Agen
mengajukan permintaan Pandu kepada BUP (PT. Pelindo).
b.Tugas Kesehatan Pelabuhan
(1).Kapal Asing/Indonesia harus melengkapi Dokumen Kesehatan
(2).Kapal Asing ke Luar Negeri untuk semua jenis kapal harus dilengkapi
denganHealth Clereance;
(3).Kapal Asing/Indonesia yang berlayar dalam negeri, penyelesaian
Buku Kesehatan Kapal dan Health Clereance;
(4).Kapal Indonesia ke Luar Negeri, penyelesaian Buku Kesehatan Kapal
dan Health Clereance.
-
41
c.Tugas Imigrasi
(1).Mengadakan pemeriksaan Paspor ABK, Penumpang Asing (apabila
kapal membawa penumpang);
(2).Memberikan legalitas pada Daftar ABK dan Penumpang apabila tidak
ada hal-hal lain yang memberatkan Imigrator.
(3).Untuk menerakan cap keberangkatan pada paspor ABK, penumpang
Asing apabila ada penumpang Asing sebelum kapal berangkat
d.Tugas Bea dan Cukai
(1).Menerima pemberitahuan dari agen pelayaran tentang rencana
keberangkatan sarana pengangkut.
(2).Memberikan Persetujuan bila telah memenuhi ketentuan dibidang
kepabeanan.
(3).Dapat melakukan pemeriksaan sarana pengangkut (Chek Out) untuk
kapal yang berangkat ke luar daerah pabean (luar negeri).
e.Tugas Badan Usaha Pelabuhan (PT. PELINDO)
(1).Paling lambat 1x 24 jam sebelum kapal bertolak, PT. Pelindo, bila
perlu memberitahukan secara tertulis kepada KSOP Up. Bidang
Keselamatan Berlayar tentang uang Jasa Pelabuhan yang belum dan
harus segera diselesaikan oleh Pemilik Kapal/Agen/Nahkoda
(2).Menyiapkan Pandu dan Sarana Pemanduan serta hal-hal lain yang
diperlukan.
-
42
(3).Pandu melaksanakan Pemanduan Kapal sesuai Petunjuk Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Bidang Keselamatan
Berlayar.
f.Tugas KantorKesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
(1).Selambat-lambatnya 4 jam sebelum kapal berangkat Perusahaan
Angkutan Laut wajib menyampaikan Pemberitahuan Keberangkatan
Kapal (PKK II)dan Laporan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal
(LK3) kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhantanjung
tembaga kelas IV Probolinggo melalui bidang Lalu Lintas Angkutan
Laut dengan melampirkan:
a).Manifest Muatan atau daftar muat harus disesuaikan dengan fisik
b).Copy PPKB Permintaan Pelayanan Kapal Keluar dari BUP
c).Bukti Pembayaran jasa-jasa kepelabuhanan
(2).Setelah menerima permohonan Ijin Berlayar, Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Unit pelaksana Bidang
Keselamatan Berlayar akan mengadakan penelitian dan
pemeriksaan surat-surat kapal, dokumen ABK, Dokumen
Kesehatan dan Dokumen Muatan yang diperlukan
(3).Kurang lebih 2 jam sebelum bertolak, Bidang Keselamatan Berlayar
mengadakan Pemeriksaan Fisik diatas kapal.
(4).Apabila kapal dalam keadaan laik laut maka Bidang Keselamatan
Berlayar akan mengeluarkan Surat Persetujuan Berlayar
-
43
(5).Keberangkatan kapal setelah seluruh Dokumen dari seluruh instansi
terkait telah terpenuhi baru diterbitkan SPB (Surat Persetujuan
Berlayar)
4.2.4.Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pihak kantor KSOP
Tanjung Tembaga kelas IV Probolinggo.
(a). Biaya Labuh,
(b). Biaya ijin bunker,
(c). Biaya Tambat,
(d). Biaya surat persetujuan berlayar,
(e). Biaya Rambu,
(f). Biaya ijin bongkar,
(g). biaya safe meaning.
Keterangan biaya-biaya yang harus dibayarkan saat proses keagenan kapal:
a). Biaya labuh
Adalah biaya yang diberikan oleh syahbandar yang harus dibayarkan
dan dikeluarkan oleh syahbandar tanjung tembaga kelas
IVprobolinggo dibagian LALA yang sudah ditetapkan/ ditentukan
dengan rincian yaitu: GT kapal xRp. 100.
b). Biaya ijin bunker
Adalah suatu biaya yang harus dibayarkan setiap instansi yang
meminta permohonan ijin bunker kapal dengan mengajukan surat
permohonan ijin bunker kepada kantor KSOP Tanjung Tembaga kelas
IV probolinggo di bagian TU.
-
44
c). Biaya Tambat
Adalah biaya yang harus dibayarkan dan dikeluarkan oleh
Kantor KSOP tanjung tembaga probolinggo yaitu biaya sandar kapal
Selama didermaga dihitung dengan lamanya kapal saat bersandar
Didermaga.
d). Biaya surat persetujuan berlayar
Adalah biaya yang dikeluarkan pada saat pembuatan atau penerbitan
surat persetujuan berlayar satu kali jalan untuk setiap kapal yang
singgah di Pelabuhan Umum Tanjung Tembaga.
e). Biaya Rambu
Adalah biaya yang harus dibayarkan dan dikeluarkan oleh syahbandar
Tanjung Tembaga probolinggodengan jumlah perincian GT kapal x
Rp. 450.
f). Biaya ijin Bongkar
Adalah biaya yang harus dibayarkan untuk perijinan membongkar
barang berbahaya dikarenakan batu bara termasuk/ tergolong dalam
kreteria barang mudah terbakar sehingga harus menggunakan ijin
membongkar barang berbahaya dan dikeluarkan oleh syahbandar
Tanjung Tembaga probolinggodengan biaya yang harus dibayar
jumlah cargo x Rp.250
g). Biaya Safe Meaning
Adalah biaya yang harus dibayarkan untuk pengawakan kapal satu
kali jalan dengan rincian safe meaning dibagi menjadi 2 yaitu non
konveksi dan konveksi yaitu non konveksi digunakan untuk kapal-
kapal barang dengan biaya Rp. 350.000 sedangkan untuk kapal-kapal
konveksi digunakan untuk kapal-kapal penumpang dengan rincian
biaya yang harus dibayarkan Rp. 550.000 Untuk sekali jalan.
-
45
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
1.Pihak-pihak yang terkait adalah : KSOP sebagai pemerintahan tertinggi
yang berkuasa penuh atas keselamatan dan keamanan pelayaran ,badan
usaha pelabuhan,pusat pelayanan satu atap, perusahaan bongkar muat,
perusahan pelayaran, pemilik kapal, agen perusahaan pelayaran,
nahkoda, stasiun radio pantai, ekspedisi muatan kapal laut, instansi
terkait yang ada kaitanya dengan kerja dilingkungan pelabuhan
2.Dokumen - Dokumen Pelayanan Jasa Kepelabuhanan diberikan oleh agen
Kepada KSOP setelah kapal tiba dipelabuhan dan sesuai aturan dan
prosedur yang sudah ditetapkan.
3.Pelayanan kapal dilakukan secara professional oleh pihak Syahbandar
untuk memberikan service yang memuaskan.
4.Tata cara pelayanan dilakukan sesuai aturan menteri perhubungan yang sudah
Ditetapkan dan dilaksanakan secara efesien.
5.2.Saran
Penulis memberikan suatu saran untuk mengatasi persoalan dan
permasalahan yang selama ini timbul antara lain :
1. Terjadinya ketidak pahaman antara pihak-pihak terkait yang dapat
menjadikan terhambatnya pelayanan di pelabuhan Tanjung Tembaga
sebaiknya semua pihak terkait harus memahami sistem dan prosedur yang
harus dilaksanankan oleh masing-masing pihak agar pelaksaan pelayanan
jasa kepelabuhanan di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Tanjung Tembaga kelas IV Probolinggo berjalan sesuai dengan sistem dan
prosedur agar tidak menyebabkan terganggunya kenyamanan pengguna
jasa.
-
46
2. Terhambatnya proses pelayanan di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan kelas IV Probolinggo yang disebabkan oleh dokumen yang
menyebabkan tidak efisiensi (waktu,biaya) sebaiknya agen perusahaan
pelayaran harus mempersiapkan semua dokumen-dokumen yang
diperlukan sebelum mengajukan clearance.
3. Keterlambatan pengurusan di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Kelas IV Probolinggo pada saat pelaksanaan pelayanan kapal
tiba sebaiknya agar tidak terjadi keterlambatan Semua pihak yang terkait
harus memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup perlu diadakan
sosialisasi serta pelatihan mengenai pelaksanaan sistem dan prosedur
pelayanan jasa kepelabuhanan pelayanan kapal tiba, agar lancar pada saat
pelaksanaan penyandaran kapal.
4. Terjadinya kesalahpahaman antara Setiap pihak yang terkait dapat
menyebabkan demurage yang merugikan perusahaan maka sebaiknya
pengurusan dokumen muat maupun bongkar harus terselesaikan serta
tertib dan taat menjaga komunikasi dengan baik, agar pelaksanaan bongkar
/ muat dapat terlaksana dengan penggunaan waktu yang lebih efektif guna
mengurangi pertambahan biaya yang diakibatkan keterlambatan.
-
47
DAFTAR PUSTAKA
BanuSantoso,BA, ”Port Terminal Operation Akademi Maritim Nasional
Indonesia”, Semarang, 1998
Buku rapat koordinasi“kinerja bongkar muat dipelabuhan Tanjung
Tembaga”
Laporan tahunan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan kelas IV
Probolinggo tahun 2014
Laporan tahunan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan kelas IV
Probolinggo tahun 2015
Moh Nazir,Ph. D, “MetodePenelitian”,Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003
Peraturan Menteri Nomor 36 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Peraturan Menteri Nomor 93 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan dan
Pengusahaan Angkutan Laut.
Sujatmiko, FDC,Drs,”Pokok-Pokok Pelayaran Niaga”, Gunung Agung,
Jakarta, 2007
www.peranankantorkesyahbandaran.go.id
www.peraturanpemerintah.co.id
http://www.peranankantorkesyahbandaran.go.id/