BAB I nbjkhg.docx

14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa merupakan salah satu komoditas penting dalam dunia pertanian Indonesia, sebab tanaman ini tumbuh subur di wilyah kita yang tergolong tropis. Sebagai contoh Sumatera Barat yang memiliki banyak tanaman kelapa, hampir setiap daerah di Sumatera Barat ditumbuhi oleh tanaman kelapa ini. Tanaman kelapa adalah tanaman multifungsi, dimana semua bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Mulai dari buah, daun, batang, sampai akarnya. Seperti contoh, air kelapa dapat dipergunakan sebagai minuman segar yang berkhasiat untuk menawar racun, dan pencegah demam. Selain itu batang kelapa juga bisa dimanfaatkan sebagai tiang penyangga dalam pembangunan rumah sedangkan daunnya digunakan sebagai hiasan dalam penyelenggaraan pesta. Buah kelapa merupakan bagian penting tanaman kelapa yang memiliki banyak manfaat dan umum digunakan sebagai bumbu masak. Salah satu contohnya buah kelapa dapat dibuat menjadi santan dan minyak goreng. Salah satu hasil olahan buah kelapa adalah minyak kelapa murni atau sering disebut Virgin Coconut Oil (VCO). Setelah diteliti oleh para ahli terungkap bahwa komponen utama adalah asam laurat yang mencapai lebih dari 50 % dan 7 % asam kapriat. Minyak kelapa menurut klasifikasinya terdiri atas minyak kelapa komersial (RBD- Coconut Oil), minyak kelapa tradisional ( Traditional Coconut Oil), dan minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil). Virgin Coconut Oil (VCO) dapat dibuat dengan memanfaatkan santan kelapa. Untuk mendapatkan VCO sangat dibutukan ketelitian yang tinggi. Jika terjadi kesalahan dalam proses pembuatan maka akan mengakibatkan kualitas minyak menjadi rendah. Selain itu kualitas VCO yang baik juga dipengaruhi oleh jenis kelapa yang digunakan (varietas asli bukan kelapa hibrida), tanpa penyulingan, tanpa pemutihan, tanpa mengalami proses deodorasi, tanpa proses hidrogenasi, bebas dari bahan kimia tambahan, bebas mikroorganisme, dan kadar air kurang dari 0,1 %. Untuk membuat VCO dapat digunakan beberapa metode yaitu pemanasan, fermentasi, pancingan, enzimatis, dan sentrifugasi. Pada laporan ini proses pembuatannya adalah metode pemanasan. Setelah itu VCO yang didapat digunakan sebagai bahan baku untuk membuat sabun transparan. Parameter mutu dalam pembuatan produk di atas adalah massa jenis dan asam lemak bebas. Salah satu pemanfaatan VCO adalah sebagai bahan baku dalam membuat sabun transparan. Sabun transparan merupakan jenis sabun batangan yang memiliki tampilan transparan. Secara umum sabun tranparan dibuat dengan melarutkan minyak dengan basa yang kemudian dilarutkan dengan alkohol pada kondisi panas untuk membentuk larutan yang jernih. Tampilan sabun transparan ini menarik, mewah, dan berkelas sehingga memiliki harga jual yang relatif lebih mahal. B. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, agar laporan yang dibuat memiliki arah pada suatu masalah yang akan di bahas, perlu adanya batasan terhadap permasalahan diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Cara pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) adalah dengan menggunakan metode pemanasan. 2. Membuat sabun transparan dengan menggunakan VCO sebagai bahan baku dan menggunakan bahan lainnya. 3. Uji mutu produk yang akan dilakukan adalah asam lemak bebas dan massa jenis untuk VCO. Transparansi, kekerasan dan pH untuk sabun transparan. C. Perumusan Masalah

Transcript of BAB I nbjkhg.docx

Page 1: BAB I  nbjkhg.docx

BAB IPENDAHULUAN

A.      Latar BelakangKelapa merupakan salah satu komoditas penting dalam dunia pertanian Indonesia, sebab tanaman ini tumbuh subur di

wilyah kita yang tergolong tropis. Sebagai contoh Sumatera Barat yang memiliki banyak tanaman kelapa, hampir setiap daerah di Sumatera Barat ditumbuhi oleh tanaman kelapa ini.

Tanaman kelapa adalah tanaman multifungsi, dimana semua bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Mulai dari buah, daun, batang, sampai akarnya. Seperti contoh, air kelapa dapat dipergunakan sebagai minuman segar yang berkhasiat untuk menawar racun, dan pencegah demam. Selain itu batang kelapa juga bisa dimanfaatkan sebagai tiang penyangga dalam pembangunan rumah sedangkan daunnya digunakan sebagai hiasan dalam penyelenggaraan pesta.

Buah kelapa merupakan bagian penting tanaman kelapa yang memiliki banyak manfaat dan umum digunakan sebagai bumbu masak. Salah satu contohnya buah kelapa dapat dibuat menjadi santan dan minyak goreng. Salah satu hasil olahan buah kelapa adalah minyak kelapa murni atau sering disebut Virgin Coconut Oil (VCO). Setelah diteliti oleh para ahli terungkap bahwa komponen utama adalah asam laurat yang mencapai lebih dari 50 % dan 7 % asam kapriat.

Minyak kelapa menurut klasifikasinya terdiri atas minyak kelapa komersial (RBD- Coconut Oil), minyak kelapa tradisional ( Traditional Coconut Oil), dan minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil).

Virgin Coconut Oil (VCO) dapat dibuat dengan memanfaatkan santan kelapa. Untuk mendapatkan VCO sangat dibutukan ketelitian yang tinggi. Jika terjadi kesalahan dalam proses pembuatan maka akan mengakibatkan kualitas minyak menjadi rendah. Selain itu kualitas VCO yang baik juga dipengaruhi oleh jenis kelapa yang digunakan (varietas asli bukan kelapa hibrida), tanpa penyulingan, tanpa pemutihan, tanpa mengalami proses deodorasi, tanpa proses hidrogenasi, bebas dari bahan kimia tambahan, bebas mikroorganisme, dan kadar air kurang dari 0,1 %.

Untuk membuat VCO dapat digunakan beberapa metode yaitu pemanasan, fermentasi, pancingan, enzimatis, dan sentrifugasi. Pada laporan ini proses pembuatannya adalah metode pemanasan. Setelah itu VCO yang didapat digunakan sebagai bahan baku untuk membuat sabun transparan. Parameter mutu dalam pembuatan produk di atas adalah massa jenis dan asam lemak bebas.

Salah satu pemanfaatan VCO adalah sebagai bahan baku dalam membuat sabun transparan. Sabun transparan merupakan jenis sabun batangan yang memiliki tampilan transparan. Secara umum sabun tranparan dibuat dengan melarutkan  minyak dengan basa yang kemudian dilarutkan dengan alkohol  pada kondisi panas untuk membentuk larutan yang jernih. Tampilan sabun transparan ini menarik, mewah, dan berkelas sehingga memiliki harga jual yang relatif lebih mahal.

B.      Pembatasan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, agar laporan yang dibuat memiliki arah pada suatu masalah yang  akan di bahas,

perlu adanya batasan terhadap permasalahan diantaranya adalah sebagai berikut.1.      Cara pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) adalah dengan menggunakan metode pemanasan.2.      Membuat sabun transparan dengan menggunakan VCO sebagai bahan baku dan menggunakan bahan lainnya.3.      Uji mutu produk yang akan dilakukan adalah asam lemak bebas dan massa jenis untuk VCO.  Transparansi, kekerasan dan pH

untuk sabun transparan.

C.      Perumusan MasalahDilandasi latar belakang dan pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu :

1.      Apakah VCO yang dihasilkan menggunakan metode pemanasan dapat memberikan rendemen yang tinggi ?2.      Apakah asam lemak bebas dan massa jenis dari VCO yang dihasilkan berada dalam range standar ?3.      Apakah transparansi, kekerasan, dan pH dari sabun transparan yang dihasikan sudah memenuhi SNI ?

D.     Tujuan dan Manfaat Penulisan laporanTujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut.

1.      Membuat VCO dengan rendemen yang tinggi melalui metoda pemanasan.2.      Membuat sabun transparan dengan bahan dasar VCO.3.      Mendapatkan VCO dan sabun transparan yang memenuhi SNI.

Page 2: BAB I  nbjkhg.docx

Sedangkan manfaat penulisan laporan ini adalah :1.      Bagi penulis, untuk dapat memberikan wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi dalam proses pembuatan VCO

dan sabun transparan.2.      Bagi sekolah, untuk dapat mengembangkan program sekolah dan keahlian “kimia industri” khususnya untuk uji kompetensi.3.      Bagi masyarakat, untuk dapat disosialisasikan bahwa dengan memanfaatkan komoditas lokal kita bisa meningkatkan nilai jual

melalui olahan yang sederhana dan membuka lapangan kerja kususnya dalam pemanfaatan tanaman kelapa menjadi VCO dan sabun transparan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A.      Definisi KelapaKelapa adalah satu jenis tumbuhan yang tergolong dalam suku Arecaceae dan anggota tunggal dari marga Cocos

(wikipedia, 2010). Tanaman kelapa ini memiliki pohon yang bisa mencapai ketinggian 30 meter. Kelapa merupakan pohon multi fungsi bagi masyarakat tropis karena hampir semua bagiannya bisa dimanfaatkan orang seperti batangnya sebagai kayu dan papan untuk membuat rumah, daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan, dan buah kelapa merupakan bagian yang bernilai ekonomis karena dapat menghasilkan minyak.

B.      Definisi VCOVirgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak kelapa yang berasal dari buah kelapa yang tua dan segar yang diolah pada

kondisi suhu rendah, melalui pemanasan, penyaringan, peragian atau fermentasi, pemakaian zat tambahan lainnya dan tanpa bahan kimia. Pengertian lain menyangkut VCO ini adalah minyak kelapa kualitas tinggi karena tidak mengandung kolesterol, kadar air, dan asam lemak bebas yang kecil serta kandungan asam laurat yang tinggi (sekitar 53 %). Asam laurat adalah asam lemak jenuh rantai sedang, apabila dikonsumsi tubuh maka akan terbakar sehingga menghaasilkan energi dan dapat menciptakan kenetralan terhadap kolesterol. VCO juga merupakan sebagai minyak kelapa yang sangat aman karena tidak mengandung asam lemak trans dan benar-benar murni, disebabkan VCO tidak mengalami kontak ataupun penambahan bahan kimia lain.

C.       SabunSabun termasuk kebutuhan pokok manusia. Sabun digunakan sebagai pembersi baik untuk tubuh atau peralatan

lainnya. Sabun dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu sabun cream, sabun batang, dan sabun cair. Sabun batang dikelompokkan menjadi tiga yaitu sabun opaque, sabun transparan, dan sabun translucent. Ketiga jenis ini dibedakan berdasarkan penampakannya. Sabun transparan merupakan sabun yang penampakannya paling terang dan tembus pandang dan sabun translucent memiliki penampakan yang mengabur (tidak transparan). Sedangkan sabun opaque adalah sabun yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai sabun mandi.(Prihandana, Rama dkk : 2007)

D.     Sabun transparanSabun transparan adalah sabun batangan dengan  penampilan (performance) transparan atau tembus pandang.

Secara umum sabun ini dibuat dengan melarutkan sedian minyak dan basa untuk membentuk stok sabun. Selanjutnya stok sabun dilarutkan dengan alkohol pada kondisi panas untuk membentuk larutan jernih, kemudian baru ditambah bahn lain seperti penyeras, pewangi, dan pewarna. Sabun transparan terkadang disebut juga dengan sabun gliserin, karena dalam pembuatannya ditambahkan gliserin yang berfungsi sebagai pelembab pada kulit.(Erliza Hambali, dkk : 2005)

E.      Bahan yang digunakan untuk pembuatan VCO dan sabun transparan1.       VCO

Bahan utama dalam pembuatan VCO adalah daging buah kelapa. Daging buah kelapa diparut dan dijadikan santan.   Kualitas kelapa yang digunakan sangat berpengaruh terhadap kualitas VCO yang dihasilkan. Semakin baik kualitas kelapa yang digunakan maka semakin baik pula VCO yang dihasilkan, disamping itu rendemennya juga tinggi, demikian sebaliknya.

Kelapa yang baik digunakan adalah kelapa yang merupakan varietas kelapa lokal, berusia 11-13 bulan, di koclak akan terdengar bunyi nyaring, kulit sabut bewarna coklat, belum berkecambah, dan ketebalan dagingnya berkisar antara 10-15 mm.

Page 3: BAB I  nbjkhg.docx

2.       Sabun transparanBahan baku yang digunakan dalam pembuatan sabun transparan adalah sebagai berikut.(Erliza Hambali, dkk : 2005)

a.      MinyakKelompok minyak yang bisa digunakan adalah minyak kelapa, minyak sawit, minyak jarak, minyak jagung dan minyak

lainnya. Dalam laporan ini minyak yang dipakai adalah minyak kelapa murni (VCO) yang kandungan  dominannya adalah asam laurat (44-53%).

b.      Natrium Hidroksida (NaOH)Natrium hidroksida sering kali disebut sebagai soda kaustik atau soda api yang merupakan senyawa alkali yang bersifat

basa dan bisa menetralisir asam. NaOH berbentuk kristal putih dan bersifat higroskopis (mudah menyerap kelembapan).

c.      GliserinGliserin merupakan produk samping dari hidrolisis antara minyak nabati dan air dalam menghailkan asam lemak. Gliserin

berfungsi sebagai pencipta kelembapan pada kulit. Gliserin berbentuk cairan jernih, tidak berbau, dan memiliki rasa manis.

d.      Gula PasirGula pasir berbentuk kristal putih. Penambahan gula pasir ini berfungsi untuk membentuk transparansi pada sabun dan

membantu perkembangan kristal pada sabun.

e.      EtanolEtanol berbentuk cair, jernih, dan tidak bewarna. Etanol dengan rumus kimia C2H5OH digunakan sebagai pelarut karena

sifatnya mudah larut dalam air dan lemak.

f.      Asam StearatAsam stearat dapat ditemukan pada minyak hewan dan nabati. Asam stearat ini dapat berwujud cair dan padat. Pada

pembuatan sabun transparan ini asam stearat yang digunakan berbentuk kristal putih. Asam stearat berfungsi sebagai pengeras sabun dan penstabil busa.

g.      TEAPenggunaan TEA pada pembuatan sabun transparan berfungsi sebagai bahan pembantu pembeningan. TEA merupakan

cairan kental yang bewarna kecoklatan.

h.      PewarnaPewarna ditambahkan dalam pembuatan sabun ini bertujuan untuk memberikan cita ragam warna. Pewarna yang

digunakan adalah pewarna yang tidak memberikan efek samping terhadap produk. Pewarna yang baik digunakan adalah pewarna untuk kosmetik grade.

i.       PewangiPewangi ditambahkan bertujuan untuk memberikan efek wangi pada produk sabun yang dihasilkan. Sama dengan

pewarna, pewangi yang dibutuhkan tidak boleh memberikan efek yang berlawanan terhadap transparansi sabun.

E.       Kandungan gizi dalam VCOVCO dapat dijadikan sebagai obat berbagai penyakit yang berasal dari virus dan yang belum ditemukan obatnya,

seperti flu burung, HIV/AIDS, hepatitis dan lain-lain. Komponen utama dalam VCO adalah asam lemak jenuh (90 %) dan asam lemak tak jenuh (10 %). Dalam VCO banyak terdapat MCFA (Medium Chain Fatty Acid). MCFA merupakan komponen asam lemak berantai sedang yang memiliki banyak fungsi, antara lain dapat merangsang produksi insulin sehingga proses metabolisme glukosa berjalan normal.Selain itu MCFA juga berfungsi bermanfaat dalam mengubah protein menjadi energi.

Asam lemak yang utama dalam VCO (asam laurat) berperan positif dalam pembakaran nutrisi makanan menjadi energi, dan berfungsi sebagai antibakteri, antiprotozoa, dan antivirus.

Page 4: BAB I  nbjkhg.docx

F.      Manfaat VCO dan sabun transparan1. VCO

a. Bagi manusia       Kandungan asam laurat dan asam lemak jenuh lainnya yang tinggi dalam VCO dapat digunakn untuk mengatasi

berbagai penyakit, seperti :1)      infeksi bakteri, virus, dan jamur2)      menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah3)      mengobati oesteoporosis4)      mencegah obesitas5)      mengobati dan mencegah kanker6)      mencegah kerusakan yang ditimbulkan radiasi sinar ultra violet pada kulit dan memperbaiki pendayagunaan asam lemak

esensial dan melindungi dari oksidasi, dan lain-lain.

b. Bagi industriSelain itu, VCO sangat bermanfaat bagi dunia industri baik sebagai bahan baku atau lainnya seperti:

1)      Industri farmasi2)      Industri kosmetik3)      Industri Minyak goreng berkualitas tinggi4)      Industri susu formula5)      Pembuatan minyak telon dan lain-lain.

2.      Sabun transparanSabun transparan yang telah diberi aditif tertentu dapat dimanfaatkan sebagai anti jerawat, memutihkan kulit, serta

dapat mengencangkan kulit. Hal utama yang harus diperhatikan adalah pemilihan jenis minyak atsirinya sebagai farfum. Sebagai contoh minyak tanaman teh bisa berfungsi sebagai antiseptik dan anti jerawat.

G.     Metoda dalam pembuatan VCO dan sabun transparan1.      VCO

Proses pembuatan VCO bisa dilakukan dengan berbagai metode yaitu sebagai berikut.a.      Pemanasan

Pada prinsipnya, pembuatan VCO dengan pemanasan sama seperti cara tradisional. Pada tahap awal, daging kelapa diparut dan dijadikan santan dengan perbandingan 500 gram daging kelapa dan 500 mL air. Selanjutnya santan didiamkan selama 1 jam untuk memisahkan krim dan air. Dari dua komponen yang ada diambil adalah krimnya dan dilakukan pemanasan pada suhu 55-70 ºC sampai dihasilkan minyak. Setelah itu minyak dipanaskan pada suhu 60-70 ºC sampai dihasilkan minyak kelapa murni.

Kelebihan cara ini adalah :1.      Waktu pembuatan VCO relatif singkat.2.      Minyak yang dihasilkan beraroma khas.3.      Biaya produksi murah.

Kelemahan dari cara ini adalah :1.    Jika pemanasan terlalu tinggi maka santan akan rusak sehingga khasiat VCO akan berkurang.2.    Tidak tahan lama.3.    Mudah berbau tengik.

b.      FermentasiPrinsip pembuatan VCO melalui fermentasi memiliki kesamaan pada tahap awal, yaitu pembuatan santan dengan

perbandingan daging kelapa dan air 500 : 500. Setelah itu santan dibiarkan selama 1-2 jam hingga krim dan air terpisah. Krim yang diperoleh difermentasi selama 1-2 hari dengan menambahkan enzim secara langsung (mikroba penghasil enzim) atau dengan menambahkan ragi.

Page 5: BAB I  nbjkhg.docx

Proses fermentasi dikatakan berhasil jika menghasilkan tiga lapisan yaitu lapisan atas berupa minyak murni, bagian tengah berupa blondo, dan bagian bawah air. Untuk menghilangkan bau dan kadar air pada minyak, maka haarus dipanaskan pada suhu 60º C.

Kelebihan cara fermentasi adalah :1.    Biaya pembuatannya VCO murah.2.    VCO yang dihasilkan bewarna bening.

Kekurangan cara fermentasi adalah :1.    Minyak yang dihasilkan beraroma agak keras.2.    VCO yang dihasilkan sulit stabil karena tidak dapat mengontol bakteri yang aktif.3.    Waktu pembuatan produknya lama.

c.      PancinganPenggunaan pancingan ini dilakukan setelah daging kelapa diubah menjadi santan dan dipisahkan  antara air dan

krimnya. Krim yang diperoleh dicampurkan dengan VCO dengan perbandingan tertentu sembari diaduk-aduk, kemudian didiamkan selama 7-8 jam. Indikator keberhasilannya akan terbentuk tiga lapisan, yaitu minyak, blondo, dan air. Minyak yang didapat dimurnikan dari air dengan pemanasan pada suhu 60º C.

d.      EnzimatisPembuatan VCO secara enzimatis merupakan pemisahan minyak dalam santan tanpa pemanasan. Enzim yang

digunakan bisa berupa enzim bromelin (pada nanas), enzim papain(daun papaya), enzim protease (kepiting sungai). Pembuatan secara enzimatis dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pembuatan santan, pembuatan VCO, dan penyaringan.

Keunggulan VCO yang dihasilkan adalah warnanya yang bening seperti kristal karena tidak melalui pemanasan, kandungan asam lemak dan antioksidannya tidak banyak berubah, dan peralatan yang sangat sederhana.

Sedangkan kelemahannya adalah waktu yang lama dalam proses denaturasi untuk memisahkan minyak dari ikatan yaitu sekitar 2 jam, dan sulit dalam menghasilkan enzim yang dibutuhkan.

e.      SentrifugasiSentifugasi digunakan pada proses pemisahan antara minyak dengan air dan air dengan santan. Teknologi ini akan

menghasilkan produk berkualitas.Keunggulannya proses pembuatan ini adalah waktu yang relatif singkat dalam menghasilkan minyak, aroma yang khas,

kadar air yang sangat kecil, dan VCO yang bermutu.Kelemahan yang ada pada proses ini adalah biaya produksi yang mahal dan peralatan yang digunakan sulit serta

harganya mahal.

2.      Sabun transparanProses pembuatan sabun transparan adalah proses pemanasan, pengadukan dan pendinginan. Tahap pertama minyak

dipanaskan hingga mencapai 60º C sambil diaduk menggunakan stirer dan ditambahkan basa (NaOH) sedikit demi sedikit hingga terjadi proses penyabunan. Pengadukan terus dilakukan sekitar 10 menit untuk memastikan penyabunan berjalan sempurna. Langkah selanjutnya adalah mencampurkan asam stearat yang telah dilelehkan kedalam stok sabun yang terbentuk dengan pengadukan yang terus berlangsung. Setelah itu disusul dengan menambahkan alhohol, larutan gula, TEA, dan gliserin (pengocokan tetap dilakukan). Setelah semua homogen suhu pada campuran diturunkan dengan menghentikan pemanasan dan ditambah dengan pewarna serta farfum sesuai selera. Langkah terakhir adalah dengan menuangkan larutan kedalam ccetakan dan dibiarkan mengeras. Setelah mengeras dilakukan proses pembongkaran dari cetakan dan siap digunakan.

H.     Definisi massa jenisMassa jenis adalah pengukuran setiap satuan volume benda. Pengertian lainnnya adalah suatu besaran turunan yang

diperoleh dengan membagi massa dan volume. Massa jenis merupakan ciri khas sebuah benda. Zat yang sama akan memiliki massa jenis yang sama walau volumenya berbeda. Adapun rumus dalam penentuan massa jenis adalah :

Page 6: BAB I  nbjkhg.docx

                  

I.      Metoda pengujian massa jenisMetode yang digunakan dalam mengukur massa jenis adalah metoda piknometer. Air digunakan sebagai pembanding

massa jenis VCO.

J.      Definisi Asam lemak bebasAsam lemak bebas adalah asam alkanoat atau asam karboksilat berderajat tinggi (rantai C lebih dari 6). Asam lemak

dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan tak jenuh dengan perbedaan jenis ikatan rantainya.Asam lemak yang terkandung dalam minyak kelap adlah asam lemak jenuh. Terdiri dari asam lemak jenuh berantai

pendek (C2-C6), lemak kenuh berantai sedang (C8-C12), dan lemak jenuh berantai panjang(C14-C24). Asam lemak yang banyak terkandung dalam minya kelapa adalah asam lemak jenuh rantai sedang yaitu asam laurat. Keunikan dari asam lemak yang terkandung dalam VCO adalah dapat bersifat sebagai antibakteri, menyehatkan, dapat mengurangi obesitas, dan dapat tahan lama.

K.      Metode pengujian Asam Lemak BebasMetode pengujian massa jenis yang dipakai adalah metida titimetri. Prinsip dasarnya adalah melarutkan VCO di dalam

pelarut organik tertentu (biasanya alkohol netral) dilanjutkan dengan mentitrasi menggunakan basa (NaOH atau KOH).

L.       Definisi pHpH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh

suatu larutan. pH didefinisikan sebagai logaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional (wikipedia : 2010).

M.      Metode pengujian pHPengujian pH adalah parameter pengujian mutu dari sabun transparan. Pengukurannya dengan melarutkan sabun

didalam air dan diukur menggunakan indikator universal.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A.      Alat yang digunakan1.       Pembuatan VCO

Page 7: BAB I  nbjkhg.docx

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan VCO dengan metoda pemanasan adalah corong pisah, gelas piala, gelas ukur, hot plate,  saringan, kertas saring, kain belacu, dan botol reagen.

2.      Pengujian parameter mutu VCOGelas piala, erlenmeyer, gelas ukur, hot plate, pipet gondok, pipet tetes, piknometer, penangas air, neraca, oven,

desikator, dan tabel massa jenis

3.       Pembuatan sabun transparanGelas piala, termometer, neraca, stirer, hot plate, batang pengaduk, dan cetakan.

4.       Pengujian parameter mutu sabun transparanPengujian mutu sabun transparan kususnya transparansi dan kekerasan dilakukan secara manual, sehingga tidak

menggunakan bahan lain (langsung melalui produk yang dihasilkan) kecuali pH yang diukur menggunakan indikator universal.

B.      Bahan yang digunakan1.      Pembuatan VCO

Bahan yang digunakan dalam pembuatan VCO adalah kelapa parut sebanyak 500 gram dan air 500 mL.

2.      Pengujian parameter mutu VCODalam pengujian parameter mutu VCO (asam lemak bebas dan massa jenis) bahan yang digunakan meliputi VCO,

alkohol, NaOH, aquades, dan indikator pp.

3.      Pembuatan sabun transparanBahan pembuatan sabun transparan yang digunakan meliputi VCO, NaOH 30 %, asam stearat, alkohol 98 %, larutan gula,

TEA, dan gliserin.

4.      Pengujian parameter mutu sabun transparanDalam pengujian parameter sabun transparan yang dipakai hanya sabun dan sedikit air.

C.      Prosedur percobaan1.       Pembuatan  VCO

Santan yang diperoleh dari 500 gram kelapa dan 500 mL air dimasukkan kedalam corong pisah dan didiamkan 1 jam agar krim dan air terpisah. Selanjutnya air dan krim dipisahkan dan air dibuang. Krim yang ada dituang kedalam gelas piala dan dipanaskan pada suhu 50-70º C. Untuk mencek suhu digunakan termometer, dan pemanasan dilakukan sampai terbentuk minyak yang tidak bewarna dan blondo. Setelah itu minyak dipisahkan dari blondo dengan menggunakan kain belacu sehingga didapat VCO kasar. Setelah itu VCO yang ada disaring menggunakan kertas saring untuk mengurangi kadar kotoran yang terkandung dalam VCO. Setelah disaring VCO  dipanaskan pada suhu 60ºC agar tidak mengandung air lagi.

2.      Pengujian parameter mutu VCOa.       Asam lemak bebas

Lima gram VCO ditimbang dengan neraca analitik dan dimasukkan kedalam erlenmeyer lalu ditambahkan 10 mL alkohol netral dan dipanaskan selama lima menit. Setelah selesai dipanaskan ditambahkan tiga tetes indikator pp, kemudian dititasi dengan NaOH yang telah distandardisasi sampai tepat timbul warna merah muda yang tidak hilang dengan pengocokan selanjutnya.

Kadar asam lemak bebas dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

                                                             V NaOH x N NaOH x 200

Page 8: BAB I  nbjkhg.docx

             % FFA                       =              ----------------------------------              x 100%                                                                             Berat sampel

Keterangan :                             V NaOH                         : Volume natrium hidroksida terpakai                             N NaOH                        : Konsentrasi tepat NaOH                             200                           : Berat ekivalen dari VCO

b.       Massa jenisPiknometer dicuci bersih dengan air dan dikeringkan dalam desikator menggunakan oven. Piknometer yang telah

dipanaskan kemudian didinginkan di dalam desikator dan ditimbang piknometer kosong (A gram). Untuk B gram piknometer diisi penuh dengan air dan ditimbang. Selanjutnya temperatur air diukur dan dicocokkan dengan tabel massa jenis air. Kemudian piknometer diisi penuh dengan VCO dan ditimbang (C gram).

Massa jenis dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

                                                                             B gram – A gram Volume piknometer   =              --------------------------------------                                                                             Massa jenis air

                                                                               C gram – B gramMassa jenis VCO       =              --------------------------------------                                                                                                      Volume piknometer

3.     Pembuatan sabun transparanVCO ditimbang sekitar 25 gram dan dipanaskan didalam gelas piala hingga pada suhu 60ºC sambil diaduk terus

menerus menggunakan stirer. Setelah itu ditambahkan sedikit demi sedikit NaOH 30 % sebanyak 18,8 gram dan diaduk hingga reaksi penyabunanannya sempurna (± 10 menit). Dalam keadaan masih diaduk tambahkan asam stearat yang telah dicairkan sebelumnya. Setelah itu ditambahkan lagi alkohol 98 %, TEA, larutan gula dan gliserin. Jika campuran sudah homogen maka pemanasan dihentikan namun tetap diaduk dan dibiarkan suhunya menurun. Saat suhunya mencapai 40-50ºC ditambahkan pewarna dan pewangi dan diaduk hingga homogen. Tahap terakhir adalah menuangkan kedalam cetakan yang disediakan dan ditunggu mengeras. Setelah keras maka dikeluarkan dari cetakan dan siap untuk digunakan.

4.       Pengujian parameter sabun transparanUntuk pengujian transparansi dilakukan dengan menggunakan visual saja. Sedangkan tingkat kekerasannya cukup

dengan cara manual yaitu menggunakan tangan saja. Berbeda dengan pengukuran pH yaitu dengan melarutkan sedikit sabun (± 0,5 gram) menggunakan pelarut universal (air) dan dicek menggunakan indikator universal. pH yang baik berkisar antara 8-10.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A.      Rendemen dan parameter pengujian mutu VCO1.       Rendemen VCO

Page 9: BAB I  nbjkhg.docx

Dari kelapa parut sebanyak 500 gram dan air sebanyak 500 mL didapatkan santan pekat yang didiamkan selama satu jam sehingga krim dan air terpisah. Kemudian dilanjutkan dengan pemanasan hinga didapatkan minyak kelapa dengan volume yang cukup banyak (rendemen yang banyak) yaitu mencapai lebih dari 80 mL.

2.      Parameter pengujian mutu VCOa.       Asam lemak bebas

StandardisasiData :

                                                Gram of Oxalat   1       : 0.0063 gram = 6.3 mgram                                                Gram of Oxalat   2       : 0.0065 gram = 6.5 mgram                                                BE oxalat                    : 63                                                V NaOH  1                  : 6.0 mL                                                V NaOH  2                  : 7.2 mL                Perhitungan  =

                               

                                                                 

                                                                                                                   

                                  = 0.0125 N

Perhitungan angka asam  :                                                Data :                                                                N NaOH     : 0.0125 N                                                                VCO 1                        : 5.0201 gram                                                                VCO 2                        : 5.0131 gram                                                                Mr VCO      : 200                                                                V NaOH 1   : 1.0 mL                                                                V NaOH 2   : 0.5 mL                Perhitungan                :                               

                 x 100 %

                                                    

                         

  = 0.3736 %

  b.      Massa jenis

Data       :              A gram      : 10.1987 gram             B gram                      : 15.4896 gram             C gram      1              : 15.0578 gram             C gram2     : 15.0586 gram

Page 10: BAB I  nbjkhg.docx

Dari hasil VCO yang didapat dan setelah dilakukan analisa parameter mutu, dapat dirangkum data-data dalam bentuk tabel di bawah ini.

No. Berat kelapa (g)

Banyak air (mL)

Santan(mL)

Krim(mL)

VCO(mL)

FFA(%)

Massa jenis(g/mL3)

Rendemen(mL)

1. 500 500 720 320 82 0.37 0.9166 82

B.      Hasil dan parameter pengujian sabun transparanSetelah didapatkan produk sabun transparan dapat dilihat bahwa sabun yang dihasilkan memiliki transparansi yang

cukup bagus, begitu juga kekerasannya yang sudah mencukupi. Sedangkan untuk pH sabun yang dihasilkan memiliki pH 9, dan berada didalam range standar.

C.      Pembahasan1.      Pembuatan VCO

Pada proses pembuatan VCO pemerasan dilakukan secara maksimum agar sari kelapa tersebut keluar dengan sempurna, dan dilanjutkan dengan proses pendiaman selama satu jam untuk memisahkan antara krim dan air. Semakin lama pengendapan maka semakin bagus karena air dan krim akan terpisah sempurna. Krim yang didapatkan dipanaskan pada suhu 50-70ºC. Jika menggunakan suhu yang terlalu tinggi maka kualitas dari VCO akan berkurang. Selain itu hal-hal yang mempengaruhi kualitas VCO antara lain :

a.      Jenis kelapaJenis kelapa yang digunakan adalah kelapa yang tidak terlalu tua dan tidak muda. Karena jika kelapa masih dalam

keadaan muda maka rendemen minyak yang dihasilkan sedikit dan jika terlalu tua maka minyak yang ada telah dirubah menjadi karbohidrat, dengan demikian rendemennya juga akan sedikit.

b.      Pemisahan krimDalam pemisahan krim sebaiknya menggunakan wadah yang cukup luas agar pemisahan berlansung cepat dan

sempurna. Jika pemisahan berlangsung sempurna maka kadar air yang tertinggal semakin sedikit dan pemanasan tidak akan lama.

Page 11: BAB I  nbjkhg.docx

c.      PengadukanPengadukan yang tidak konstan akan menyebabkan pemanasan yang tidak stabil yang bisa menyebabkan blondo

menjadi hangus dan mempengaruhi warna VCO.

d.      Suhu pemanasanSuhu sangat berperan dalam pembuatan VCO karena jika suhu terlalu tinggi maka blondo akan hangu dan

menyebabkan warna VCO menjadi kuning dan buram.

e.      PenyaringanSetelah dilkukannya pemisahn blondo dan minyak hendaknya dilakukan penyaringan secara bertingkat (2 Kali) agar

mengurangi kesempatan kotoran masih terbawa bersama VCO.

2.      Pengujian asam lemak bebas dan massa jenis VCOPengujian asam lemak bebas dan massa jenis VCO membutuhkan ketepatan dalam pengukuran dan penimbangan.

Ketepatan ini bertujuan untuk mengurangi kesalahan dalam menganalisa parameter mutu VCO agar menghasilkan data yang tepat. Dari pengujian asam lemak bebas VCO didapatkan kadar asam lemak bebas sebanyak 0.37 % yang berada di bawah standar yaitu maksimal 0.8 %. Sedangkan massa jenis VCO yang diperoleh adalah 0.9166 g/mL. Jika dibandingkan dengan standar yaitu 0.908-0.921 g/mL, massa jenis VCO berada pada range yang ada.

3.      Pembuatan sabun transparanDari proses pembuatan sabun transparan yang perlu diperhatikan adlah reaksi penyabunannya. Jika reaksi

penyabunannya sempurna maka akan menghasilkan sabun yang bagus pula. Selain itu ketepatan formula juga menentukan dari segi mutu sabun yang dihasilkan karena masing-masing bahan memiliki fungsi yang penting dalam pembentukan sabun yang keras, transparan, dan berpenampilan elegan.

4.      Pengujian transparansi, kekerasan dan pH sabun transparanBerpegang pada parameter mutu, sabun transparan yang dihasilkan jika dinilai dari transparansi sudah memenuhi. Ini

terlihat dari tampilannya yang tembus pandang. Dan dari segi kekerasannya sudah bisa dikatakan hampir sempurna karena dengan hitungan jam saja sudah mengeras dan bisa digunakan walaupun sebenarnya masih perlu masa aging beberapa minggu untuk mendapatkan kekerasan yang maksimal. Sedangkan masalah pH, sabun transparan yang dihasilkan berada dalam range standar.

BAB VKESIMPULAN

Page 12: BAB I  nbjkhg.docx

A.      KesimpulanDari proses pembuatan dan pengujian mutu VCO dan sabun transparan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1.      Rendemen VCO yang dihasilkan dari percobaan menggunakan metode pemanasan cukup tinggi yaitu lebih dari 80 mL.2.      VCO yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun transparan sebagai salah satu perpanjangan

rantai pengolahan kelapa, dengan hasil yang bagus.3.      VCO dan sabun transparan yang dihasilkan sudah berada pada range standar, yaitu sebagai berikut.a.      Asam lemak bebas VCO adalah 0.37 %.b.      Massa jenis VCO adalah 0.9166 g/mLc.      Transparansi dan kekerasan sabun transparan sudah bagusd.      pH sabun yang dihasilkan adalah 9.

B.      Saran Untuk mencapai hasil yang lebih maksimal dan lebih sempurna sehingga bisa meyakinkan dan bisa dipublikasikan

kepada masyarakat disarankan beberapa hal sebagai berikut.1.         Untuk mendapatkan rendemen yang tinggi kelapa yang digunakan kelapa yan g tidak terlalu tua atau kelapa yang muda, tetapi

kelapa yang berunur sekitar 11-13 bulan (belum terlalu tua).2.         Agar VCO dan sabun transparan yang diperoleh bisa diakui dan diterima orang banyak serta bisa memberikan sebuah

penyeleseian dalam meningkatkan perekonomian, perlu adanya pembuktian kualitas dengan parameter lain dan penyuluhan yang terorganisir kepada masyarakat.

Diposkan oleh mentari alfato di 20.06 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

http://mentarialfato25.blogspot.com/2013/11/bab-i-pendahuluan-a_22.html